BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era perdagangan bebas di Indonesia yang ditandai dengan berlakunya Perjanjian Perdagangan Bebas ASEAN atau lebih dikenal dengan AFTA (ASEAN Free Trade Agreement) mengakibatkan perusahaan swasta maupun badan usaha milik negara dihadapkan pada kondisi persaingan global, tak terkecuali untuk perusahaan manufaktur di Indonesia. Akibat Persaingan yang semakin tajam di dunia bisnis, perusahaan yang dahulu bersaing hanya pada tingkat lokal, nasional maupun regional kini harus bersaing dengan perusahaan dari seluruh penjuru dunia. Hal ini karena peningkatan arus penawaran produk barang dan jasa dengan harga yang lebih bersaing dari produk luar. Persaingan global ini memberikan beragam pilihan kepada konsumen, sehingga tuntutan konsumen atas peningkatan kualitas produk semakin bertambah. Untuk dapat bertahan dan berhasil dalam lingkungan seperti itu suatu perusahaan harus dapat bekerja secara efisien dan efektif, sehingga perusahaan harus memikirkan ulang strategi manajemen guna menciptakan nilai lebih (value) bagi konsumen dalam bentuk produk dan jasa serta pelayanan berkualitas, sehingga perusahaan juga memperoleh nilai lebih (value). Kondisi ini mendorong perusahaan untuk segera meningkatkan mutu dan daya saing dengan melakukan perbaikan secara konsisten dan terus menerus agar dapat memenuhi kebutuhan pelanggan dan pasar perusahaan itu sendiri. Oleh karena itu, perbaikan berkelanjutan harus dilakukan oleh perusahaan agar dapat mendorong peningkatan pangsa pasar dan memenangkan persaingan. Dalam situasi persaingan yang semakin tajam dibutuhkan standarisasi yang terbaik dalam mendukung kegiatan perusahaan. dalam ini dengan penerapan sertifikasi ISO 9001:2008 yang merupakan prosedur terdokumentasi dan praktek praktek standar untuk sistem manajemen mutu, yang bertujuan menjamin kesesuaian dari suatu proses dan produk (barang atau jasa) terhadap kebutuhan atau persyaratan tertentu oleh pelanggan dan organisasi. Menghadapi tuntutan pelanggan dan pasar, PT Metabisulphite Nusantara yang merupakan satu-satunya produsen sodium metabisulphite di Indonesia menyadari untuk melakukan peningkatan manajemen yaitu dengan menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 sebagai upaya merespon perubahan dan meningkatkan daya saing dalam era globalisasi saat ini. Dalam melakukan implementasi tersebut tidak terlepas dari faktor pendukung dan faktor penghambat. Faktor pendukung berguna agar implementasi berjalan secara maksimal. Sedangkan faktor penghambat merupakan hasil temuan perusahaan berupa permasalahan yang wajib diatasi. Dengan adanya implementasi ini pastilah perusahaan akan merasakan manfaat yang nyata. Selama penerapan Sistem Manajemen Mutu PT Metabisulphite Nusantara belum pernah dilakukan penelitian mengenai dampak implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008, sehingga belum dapat diketahui secara nyata tentang implementasi tersebut. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, masalah yang ingin diteliti penulis dapat dirumuskan dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut: 1. Bagaimana implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 pada PT Metabisulphite Nusantara? 2. Apa faktor pendukung dan penghambat dalam implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 pada PT Metabisulphite Nusantara? 3. Apa manfaat implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 pada PT Metabisulphite Nusantara? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah penelitian ini mempunyai tujuan sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 pada PT Metabisulphite Nusantara. 2. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 pada PT Metabisulphite Nusantara. 3. Untuk mengetahui manfaat dalam implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 pada PT Metabisulphite Nusantara. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini, antara lain: 1. Kontribusi Teoritis Guna menambah wawasan dan pengetahuan tentang ilmu akuntansi manajemen, khususnya mengenai implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 PT Metabisulphite Nusantara. 2. Kontribusi Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan informasi dan bahan pertimbangan kepada pihak perusahaan dalam implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 PT Metabisulphite Nusantara. 1.5 Ruang Lingkup Penelitian ini membatasi pada permasalahan implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 dengan terdapat 8 klausul yang akan dibahas diantaranya Lingkup, Acuan Normatif, Istilah dan Definisi, Sistem Manajemen Mutu, Tanggung Jawab Manajemen, Pengelolaan Sumber Daya, Realisasi Produk, Pengukuran, Analisis dan Perbaikan. Penelitian ini juga akan membahas tentang faktor pendukung dan penghambat serta manfaat dalam implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 pada PT Metabisulphite Nusantara.