kesepakatan bersama antara kementerian perumahan

advertisement
KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT
REPUBLIK INDONESIA
KESEPAKATAN BERSAMA
ANTARA
KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT
DENGAN
BADAN KOORDINASI SURVEI DAN PEMETAAN NASIONAL
NOMOR : 04/SKB/M/2011
NOMOR : 39/KABAKO/RT/05/2011
TENTANG
PEMANFAATAN DAN PENGEMBANGAN INFORMASI GEOSPASIAL UNTUK
PEMBANGUNAN PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN
Pada hari ini Rabu, tanggal Satu, bulan Juni, tahun Dua Ribu Sebelas, bertempat di
Jakarta, yang bertanda tangan di bawah ini :
I.
Nama
Jabatan
: SUHARSO MONOARFA
: Menteri Negara Perumahan Rakyat, yang diangkat berdasarkan
Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 84/P Tahun
2009, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Kementerian
Perumahan Rakyat, yang berkedudukan di Jalan Raden Patah I
No. 1, Kebayoran Baru Jakarta Selatan, yang selanjutnya
disebut PIHAK PERTAMA.
II.
Nama
Jabatan
: ASEP KARSIDI
: Kepala Badan Koordinasi Survei Dan Pemetaan Nasional, yang
diangkat berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia
Nomor 64/M Tahun 2010, dalam hal ini bertindak untuk dan atas
nama Badan Koordinasi Survei Dan Pemetaan Nasional, yang
berkedudukan di Jalan Raya Jakarta-Bogor Km. 46 Cibinong,
yang selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA, yang selanjutnya disebut PARA PIHAK
secara bersama-sama sepakat untuk membuat Kesepakatan Bersama dalam
rangka kerjasama pemanfaatan dan pengembangan informasi geospasial untuk
pembangunan perumahan dan kawasan permukiman dengan memperhatikan
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan
Permukiman, dan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2011 tentang Informasi
Geospasial, terlebih dahulu menerangkan hal-hal sebagai berikut:
1
a.
bahwa PIHAK PERTAMA adalah Kementerian Perumahan Rakyat bertugas
mendorong terwujudnya hunian yang layak bagi setiap keluarga Indonesia
sebagaimana tercantum dalam rencana strategis Kementerian Perumahan
Rakyat Tahun 2010-2014;
b.
bahwa dalam rangka mewujudkan hunian yang layak bagi setiap keluarga
Indonesia, PIHAK PERTAMA bersama dengan para pemangku kepentingan di
bidang perumahan akan mendorong pembangunan perumahan dan kawasan
permukiman;
c.
bahwa dalam rangka pembangunan perumahan dan kawasan permukiman,
diperlukan dukungan informasi geospasial yang memadai;
d.
bahwa PIHAK KEDUA adalah Badan yang bertugas mengkoordinasikan
kegiatan survei dan pemetaan nasional.
Bahwa berdasarkan hal-hal sebagaimana dimaksud dalam dasar Kesepakatan
Bersama ini, PARA PIHAK sepakat untuk mengadakan kerjasama pemanfaatan dan
pengembangan informasi geospasial untuk pembangunan perumahan dan kawasan
permukiman, dengan ketentuan sebagai berikut:
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Kesepakatan Bersama ini yang dimaksud dengan :
1.
Perumahan adalah kumpulan rumah sebagai bagian dari permukiman, baik
perkotaan maupun perdesaan, yang dilengkapi dengan prasarana, sarana dan
utilitas umum sebagai hasil upaya pemenuhan rumah yang layak huni.
2.
Kawasan permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup di luar kawasan
lindung, baik berupa kawasan perkotaan maupun perdesaan, yang berfungsi
sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan
yang mendukung perikehidupan dan penghidupan.
3.
Permukiman kumuh adalah permukiman yang tidak layak huni karena
ketidakteraturan bangunan, tingkat kepadatan bangunan yang tinggi dan kualitas
bangunan serta sarana dan prasarana yang tidak memenuhi syarat.
4.
Geospasial atau ruang kebumian adalah aspek keruangan yang menunjukkan
lokasi, letak, dan posisi suatu objek atau kejadian yang berada di bawah, pada,
atau di atas permukaan bumi yang dinyatakan dalam sistem koordinat tertentu
5.
Data Geospasial adalah data tentang lokasi geografis, dimensi atau ukuran,
dan/atau karakteristik objek alam dan/atau buatan manusia yang berada di
bawah, pada, atau di atas permukaan bumi;
6.
Informasi Geospasial adalah data geospasial yang sudah diolah sehingga dapat
digunakan sebagai alat bantu dalam perumusan kebijakan, pengambilan
keputusan, dan/atau pelaksanaan kegiatan yang berhubungan dengan ruang
kebumian.
BAB II
MAKSUD DAN TUJUAN
Pasal 2
(1)
Maksud Kesepakatan Bersama ini adalah sebagai landasan bagi PARA PIHAK
untuk melaksanakan kegiatan pemanfaatan dan pengembangan informasi
geospasial untuk pembangunan perumahan dan kawasan permukiman.
(2)
Kesepakatan Bersama ini bertujuan untuk memanfaatkan dan mengembangkan
informasi geospasial demi peningkatan efektifitas dan efisiensi program
pembangunan perumahan dan kawasan permukiman.
BAB III
RUANG LINGKUP
Pasal 3
Ruang lingkup Kesepakatan Bersama ini meliputi:
a.
Pemanfaatan bersama dan pengembangan informasi geospasial untuk
mendukung kegiatan pembangunan perumahan dan kawasan permukiman; dan
b.
Peningkatan kapasitas sumber daya manusia di bidang penyelenggaraan
informasi geospasial untuk pembangunan
perumahan dan kawasan
permukiman.
BAB IV
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
Pasal 4
(1)
PIHAK PERTAMA mempunyai tugas dan tanggung jawab:
a.
Mendukung penyediaan sumber daya dalam rangka pemenuhan maksud
dan tujuan serta ruang lingkup Kesepakatan Bersama ini;
b.
(2)
Mengelola, memanfaatkan, dan menyimpan
geospasial terkait Kesepakatan Bersama ini.
data
dan
informasi
PIHAK KEDUA mempunyai tugas dan tanggung jawab:
a.
Menyelenggarakan data dan informasi geospasial dalam rangka
pemenuhan maksud dan tujuan serta ruang lingkup Kesepakatan
Bersama ini;
b.
Bekerjasama dengan PIHAK PERTAMA dalam pengelolaan,
pemanfaatan dan penyimpanan data dan informasi geospasial terkait
Kesepakatan Bersama ini;
c.
Mendukung dan memfasilitasi peningkatan kapasitas sumber daya
manusia dalam pemanfaatan data dan informasi geospasial bersama dan
pengembangan informasi geospasial tertentu untuk pembangunan
perumahan dan kawasan permukiman.
BABV
PEMBIAYAAN
Pasal 5
Segala biaya yang timbul sebagai akibat dari pelaksanaan Kesepakatan Bersama ini
dibebankan pada anggaran PARA PIHAK sesuai dengan tugas, fungsi dan
kewenangannya masing-masing dan dilaksanakan menurut ketentuan peraturan
perundang-undangan.
BAB VI
PELAKSANAAN KEGIATAN
Pasal 6
(1)
Pelaksanaan Kesepakatan Bersama ini diatur lebih lanjut dalam Keputusan
Bersama antara Sekretaris Kementerian Perumahan Rakyat dan Sekretaris
Utama Bakosurtanal yang memuat Susunan Tim Pengarah, Pelaksana, dan
Sekretariat;
(2)
Keputusan Bersama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan satu
kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dari Kesepakatan Bersama ini.
BAB VII
PENGAWASAN
Pasal 7
PARA PIHAK sepakat baik secara bersama-sama ataupun sendiri-sendiri melakukan
pemantauan, pengawasan dan pengendalian terhadap pelaksanaan Kesepakatan
Bersama ini.
BAB VIM
JANGKA WAKTU
Pasal 8
(1)
Kesepakatan Bersama ini berlaku untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun terhitung
sejak tanggal ditandatangani oleh PARA PIHAK.
(2)
Kesepakatan Bersama ini dapat diperpanjang
kesepakatan PARA PIHAK.
(3)
Apabila diperlukan perpanjangan atau pengakhiran, maka pihak yang
menghendaki perpanjangan atau pengakhiran menyampaikan secara tertulis
kepada pihak lainnya, selambat-lambatnya dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan
sebelum Kesepakatan Bersama ini diubah, diperpanjang, atau akan diakhiri.
(4)
Dalam hal Kesepakatan Bersama ini tidak diperpanjang lagi, baik karena
permintaan salah satu pihak sebagaimana dimaksud pada ayat (3) ataupun
karena alasan lain, pengakhiran Kesepakatan Bersama ini tidak akan
mempengaruhi hak dan kewajiban masing-masing pihak yang harus
diselesaikan terkait pelaksanaan kegiatan bersama yang dilakukan atas dasar
Kesepakatan Bersama ini sebelum berakhirnya Kesepakatan Bersama.
dan diakhiri
atas dasar
BAB IX
ADDENDUM
Pasal 9
Perubahan terhadap Kesepakatan Bersama ini akan diatur dalam Kesepakatan
Bersama Tambahan (Addendum) yang disepakati PARA PIHAK dan merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari Kesepakatan Bersama ini.
BABX
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
Pasal 10
Apabila terjadi perbedaan pemahaman/penafsiran dalam pelaksanaan Kesepakatan
Bersama ini, maka PARA PIHAK akan menyelesaikan secara musyawarah untuk
mufakat.
BAB XI
PENUTUP
Pasal 11
(1)
Dengan adanya Kesepakatan Bersama ini PARA PIHAK menjamin bahwa
kelancaran operasionalisasi tugas dan fungsi dari masing-masing pihak tetap
berjalan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(2)
Kesepakatan Bersama ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) asli, masing-masing
bermaterai cukup serta mempunyai kekuatan hukum yang sama setelah
ditandatangani oleh PARA PIHAK dan dibubuhi cap instansi masing-masing.
PIHAK KEDUA
KEPALA BADAN KOORDINASI SURVEI
DAN PEMETAAN NASIONAL
PIHAK PERTAMA
MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT
Q^JW^zk^
ASEP KARSIDI
x
JSOHABSO MONOARFA
Download