G‐1 G‐1 top gas‐ batupasir Gambar V.8. Inversi EEI gamma ray pada line B2. Horison berwarna biru adalah horison TG 1 yang di pick pada top reservoar yang berada pada kedalaman TWT sekitar 1250 ms. Warna hijau tua sampai hijau muda dengan nilai pada color key 64 - 72 menggambarkan penyebaran batupasir secara lateral. Terlihat bahwa penyebaran batupasir relatif menyebar merata secara lateral, tidak hanya berada di sekitar antiklin. Penyebaran batupasir juga terlihat pada kedalaman 1000 ms (dalam TWT) atau disekitar horison m1 (garis coklat), dalam hal ini gamma ray tidak dapat membedakan batupasir yang tight atau tidak. Gambar V.9 adalah hasil inversi EEI pada penampang seismik line B2. Warna biru muda sampai dengan merah (nilai color key kurang dari 7,8 Gpa.g/cc) menggambarkan lapisan yang tidak rigid. Warna biru tua-ungu dengan nilai pada 76 color key 7,8 - 10,5 Gpa.g/cc menggambarkan penyebaran litologi batuan yang rigid, dalam hal ini adalah batupasir yang kemungkinan terkompaksi dan terkonsolidasi. G‐1 G‐1 top gas‐ batupasir Gambar V.9. Dari analisis inversi EEI Inversi EEI pada line B2. , pada Gambar V.9, memperlihatkan lapisan batupasir terkompaksi relatif menyebar secara lateral dengan merata, tidak hanya pada area antiklin. Bila dilihat secara vertikal terlihat bahwa batupasir terkompaksi hanya berada pada kedalaman sekitar zona target, formasi lower Keutapang (TWT 1250 ms), sedangkan untuk sekitar kedalaman TWT 1000 ms lapisan batupasir nya tidak terkompaksi. Dalam hal ini terlihat bahwa dapat membedakan lapisan batupasir yang mungkin terkompaksi dan yang mungkin tidak terkompaksi. 77 G‐1 G‐1 top gas‐ batupasir Gambar V.10. Inversi EEI Gambar V.10 adalah hasil inversi EEI pada line B2. pada penampang seismik line B2. Nilai yang kecil menandakan bahwa area tersebut lebih mudah terkompresi oleh gelombang seismik dibandingkan dengan area lain karena area tersebut terisi oleh gas sedangkan area lain terisi oleh air. Warna hijau, nilai color key kurang dari 15 Gpa.g/cc mengambarkan penyebaran gas secara lateral. Terlihat gas menyebar secara lateral hanya pada area di dalam antiklin saja. Gambar V.11 adalah hasil inversi EEI ⁄ Sepertihalnya inversi EEI , inversi EEI 78 pada penampang seismik line B2. ⁄ digunakan untuk melihat penyebaran gas secara lateral. Warna hijau, nilai color key di bawah 2,5 mengambarkan penyebaran gas cecara lateral. Terlihat gas menyebar secara lateral hanya pada area di dalam antiklin saja. Bila dibandingkan hasil inversi EEI , hasil inversi EEI ⁄ lebih memperlihatkan anomali yang lebih jelas. Hasil inversi EEI gamma ray, , dan ⁄ pada line lain bisa dilihat pada lampiran. G‐1 G‐1 top gas‐ batupasir Gambar V.11. Inversi EEI ⁄ pada line B2. Untuk melihat penyebaran jenis litologi dan fluida dalam bentuk map, maka dilakukan proses pemetaan kontur/gridding hasil inversi dengan menggunakan software surfer 8. Data yang grid pada surer 8 adalah nilai-nilai yang tersampling dari horison TG 1 dari hasil inversi EEI pada keseluruhan line. Data tersampling 79 diambil dari horison TG 1 dengan menggunakan lebar jendela 40 ms dibawah horison TG 1, dengan menggambil nilai maksimum dari tiap-tiap jendela. Gambar V.12,V.13,V.14 danV.15 adalah map Inversi EEI gamma ray, , dan ⁄ . API (m) U (m) Gambar V.12. Peta inversi EEI gamma ray, lower Keutapang daerah Walawala, Sumatra Utara. Gambar V.12 merupakan peta inversi EEI gamma ray, lower Keutapang daerah Walawala, Sumatra Utara. Warna hijau kekuning-kuningan sampai dengan warna hijau (nilai color key di bawah 72 API) diinterpetasikan sebagai batupasir, sedangkan warna kuning kemerah-merahan (nilai color key di atas 72 API) diinterpretasikan sebagai lempung. Dari analisis penampang inversi EEI gamma ray (Gambar V.12) terlihat bahwa penyebaran batupasir cenderung menyebar merata secara lateral, tidak hanya berada di sekitar antiklin saja tetapi juga terdapat di sekitar area rendahan. Pada peta inversi EEI , lower Keutapang daerah Walawala, Sumatra Utara (Gambar V.13), nilai pada color key di atas 7,8 Gpa.g/cc, warna putih sampai 80 dengan ungu, diinterpretasikan sebagai batupasir terkompaksi. Nilai pada color key di bawah 7,8 Gpa.g/cc, warna merah muda sampai dengan merah, diinterpretasikan sebagai lempung. Dari analisis inversi EEI memperlihatkan batupasir terkompaksi tidak hanya berada pada area antiklin tetapi juga terdapat disekitar area rendahan, hal ini dapat di interpretasikan bahwa ada kecenderungan batupasir terkompaksi menyebar di seluruh lower Keutapang daerah Walawala. (m) Gpa.g/cc U (m) Gambar V.13. Peta inversi EEI Utara. , lower Keutapang daerah Walawala, Sumatra Gambar V.14 merupakan peta inversi EEI , lower Keutapang daerah Walawala, Sumatra Utara. Warna hijau (nilai pada color key di bawah 15 Gpa.g/cc) diinterpetasikan sebagai tersaturasi gas, sedangkan warna kuning kemerahmerahan (nilai color key di atas 15 Gpa.g/cc) diinterpretasikan sebagai tersaturasi air. Dari analisis penampang inversi EEI (Gambar V.15) terlihat bahwa penyebaran gas cenderung menyebar hanya berada di area antiklin. 81