BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Dalam eksplorasi dan eksploitasi hidrokarbon, seismik pantul merupakan metoda utama yang selalu digunakan. Berbagai metode seismik pantul yang berkaitan dengan eksplorasi dan eksploitasi hidrokarbon juga sudah berkembang dengan pesat. Usaha-usaha untuk memahami dan menentukan sifat fisik batuan dalam kaitannya dengan prediksi litologi dan kandungan fluida pada batuan porous dalam usaha deteksi hidrokarbon secara langsung maupun dalam usaha karakerisasi reservoir telah berkembang sejak dekade 80-an dan sampai sekarang masih berlangsung. Tahun 1982 Ostrander menunjukkan bahwa amplitudo gelombang pantul dari medium gas pasir bervariasi menurut bertambahnya offset dan menunjukkan bagaimana memanfaatkan perilaku ini sebagai indikasi langsung keberadaan hidrokarbon (Direct Hydrocarbon Indicator). Metoda ini kemudian dikenal sebagai Amplitude Variation with Offset (AVO). Analisa AVO adalah teknik yang relatif baru dalam seismik. Dalam eksplorasi minyak dan karakterisasi reservoir teknik ini telah sukses digunakan untuk memprediksi keberadaan hidrokarbon (terutama gas) dan lithologi batuan. Dalam teknik AVO, kita menganalisa perubahan amplitudo seismik sebagai fungsi dari offset, dilakukan 16 untuk mendapatkan estimasi yang lebih baik terhadap koefisien refleksi, yang nantinya informasi ini digunakan untuk memprediksi lithologi dan kandungan fluida. Konsep dasar dalam teknik AVO adalah analisis proses refleksi. Seperti yang telah kita ketahui bahwa amplitudo gelombang seismik berhubungan dengan kuat refleksi, sedangkan kuat refleksi sendiri bergantung pada tiga parameter yaitu: 1. Perubahan kecepatan gelombang P yang melewati batas lapisan batuan 2. Perubahan kecepatan gelombang S yang melewati batas lapisan batuan 3. Perubahan densitas di batas lapisan batuan Dalam memahami teknik AVO, dibutuhkan pemahaman terlebih dahulu tentang : 1. Parameter batuan (lithologi, porositas, dan kandungan fluida) yang mempengaruhi properti seismik dari batuan (Vp,Vs,dan densitas). 2. Proses refleksi pada batas lapisan yang mempengaruhi parameter seismik dari batuan. 3. Pemrosesan data seismik yang dapat menghasilkan amplitudo yang proporsional terhadap koefisien refleksi. 4. Inversi amplitudo seismik menjadi parameter seismic dari batuan. 5. Interpretasi hasil inversi untuk digunakan dalam analisa lithologi, porositas, dan kandungan fluida. Selain analisis AVO, metode pengolahan data yang juga dilakukan untuk karakterisasi reservoir adalah teknik inversi, yaitu pembuatan model bumi dari 17 respon bumi yang terekam oleh alat. Sekitar tahun 1997 Goodway et all memperkenalkan teknik inversi baru dengan menggunakan parameter lambda, Mu, dan Rho. Pada beberapa penelitian metode inversi ini telah terbukti dapat mengkarakterisasi reservoir batu pasir dengan baik terutama dalam hal lithologi dan kandungan fluida reservoir. Pada reservoir karbonat, penerapan metode ini untuk karakterisasi reservoir sangat jarang dilakukan. Hal ini dikarenakan batuan reservoir karbonat mempunyai struktur yang sangat berbeda dan sangat komplek jika dibandingkan dengan reservoir batu pasir. Di lain hal, presentase reservoir karbonat di bumi adalah sekitar 60 % dari jumlah total reservoir hidrokarbon. Oleh karena itu studi tentang reservoir karbonat mutlak diperlukan dalam industri perminyakan sebagai bagian dari upaya meningkatkan produksi minyak dan gas. I.2. Batasan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, masalah yang akan penulis bahas dalam penelitian ini adalah inversi AVO serta inversi Lambda*Rho dan Mu*Rho untuk mengkarakterisasi reservoir karbonat pada lapangan Mines. I.3. Tujuan Penulisan Tujuan penulisan tugas akhir ini adalah: 1. Karakterisasi reservoir dengan menggunakan analisis crossplot antar atribut hasil inversi AVO serta inversi Lambda*Rho dan Mu*Rho 2. Analisis penampang Atribut hasil inversi AVO serta inversi Lambda*Rho dan Mu*Rho pada lapisan reservoir 18 3. Menentukan persebaran reservoir karbonat berdasarkan cut off nilai Lambda*Rho dan Mu*Rho dari sumur. I.4. Sistematika Penulisan Tugas akhir ini dituliskan dengan sistematika sebagai berikut: 1. Bab I Pendahuluan Pada bab ini dibahas latar belakang dan perumusan masalah yang memberikan gambaran umum mengenai seismik pantul, analisa AVO, inversi AVO, dan inversi Lambda*Rho dan Mu*Rho 2. Bab II Kerangka Geologi Daerah Penelitian Bab ini membahas tentang geologi regional daerah penelitian yaitu daerah cekungan jawa barat utara termasuk struktur serta stratigrafi dari daerah tersebut 3. Bab III Teori Fisika Batuan Bab ini membahas tentang teori dasar dalam fisika batuan yang digunakan dalam analisa AVO seperti teori elastisitas, properti batuan yang berkaitan dengan seismik, dan juga substitusi fluida. 4. Bab IV Amplitude Variations With Offset (AVO) Bab ini membahas prinsip dasar AVO, persamaan zoeppritz dan aproksimasinya, prediksi respon AVO, inversi atribut AVO, dan juga atribut Lambda*Rho dan Mu*Rho 19 5. Bab V Inversi Atribut AVO Bab ini membahas tentang pengolahan data yang dilakukan pada lapangan Mines sehingga menghasilkan penampang atribut AVO hasil inversi serta panampang Lambda*Rho dan Mu*Rho. 6. Bab VI Hasil dan Pembahasan Bab ini membahas tentang analisa hasil inversi AVO dan Lambda*Rho dan Mu*Rho beserta teknik interpretasi yang digunakan 7. Bab VII Kesimpulan dan Saran Bab ini berisi kesimpulan yang diperoleh dari penelitian dan saransaran untuk pengembangan selanjutnya. 20