peningkatan partisipas dengan model pem portofolio

advertisement
ISSN Cetak 2476-9886
ISSN Online 2477-0302
Jurnal EDUCATIO
Jurnal Pendidikan Indonesia
Akses Online :
http://jurnal.iicet.org
Volume 2 Nomor 1, April 2016
6, Hlm 21-28
Dipublikasi
Dipublikasikan oleh :
Indonesian Institute for Counseling, Education and Therapy (IICET)
Info Artikel:
Diterima: 25/02/2016
Direvisi: 31/03/2016
Dipublikasikan:: 04/04/2016
PENINGKATAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA KELAS IV
DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS
PORTOFOLIO PADA MATA PELAJARAN PKn
Rosmani*
*Guru
Guru SDN 23 Sungai Geringging Kab. Padang Pariaman
Abstrak
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurangnya partisipasi siswa dalam belajar pada pembelajaran
PKn di kelas IV SD Negeri 23 Sungai Geringging baik dalam melaksanakan diskusi, bertanya dan
menyimpulkan pelajaran. Hal ini disebabkan karena pada saat proses pembelajaran guru lebih
cenderung menggunakan metode ceramah yang berdampak pada rendahnya hasil belajar siswa.
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan partisipasi belajar siswa kelas IV dalam
pembelajaran PKn dengan model Pembelajaran Berbasis Portofolio
Portofolio di SD Negeri 23 Sungai
Geringging.Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan menggunakan dua
siklus.Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 23 Sungai Geringging. Hasil penelitian
pada siklus I diperoleh rata-rata
rata skor
skor persentase partisipasi siswa untuk melakukan diskusi sebesar
58,92%, bertanya sebesar 49,80%, dan menyimpulkan pelajaran sebesar 33,92% dan meningkat
pada siklus II untuk melakukan diskusi sebesar 84,45%, bertanya sebesar 72,73%, dan
menyimpulkan pelajaran
ran sebesar 70,95%.Selain itu hasil belajar siswa juga meningkat.Dari hasil
penelitian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran PKn dengan menggunakan model Pembelajaran
Berbasis Portofolio dapat meningkatkan partisipasi belajar siswa kelas IV SD Negeri 23 Sun
Sungai
Geringging. Saran dalam penelitian yaitu guru dapat menerapkan model Pembelajaran Berbasis
Portofolio dalam pembelajaran PKn dengan baik.
Kata Kunci: Partisipasi Belajar, Portofolio
Copyright © 2016 IICET - All Rights Reserved
Indonesian Institute for Counseling
Counseling, Education and Therapy (IICET)
PENDAHULUAN
Hasil pembelajaran
embelajaran Pendidikan Kewarganegaraan(PKn)di Sekolah Dasar (SD) masih kurang
menggembirakan. Berdasarkan pra penelitian di kelas IV SDN 23 Sungai Geringging memberikan gambaran
fakta bahwa pembelajaran PKn masih menemui banyak kelemahan dan kendala yang dihadapi. Ternyata mata
pelajaran PKn sampai saat ini masih dianggap sebagai mata pelajaran yang tidak disukai dan membosankan
oleh sebagian siswa.Hal ini terjadi
jadi karena guru dan siswa kurang mengetahui hakekat pembelajaran PKn.
Tujuan pembelajaran PKn menurut Wahab (2002:14),, Depdiknas (2006:34), Winataputra (2006:428) untuk
membina dan mengembangkan siswa agar menjadi warga negara yang baik, yaitu warga Negar
Negara yang tahu,
Volume 2 Nomor 1, April 2016
Akses Online : http://jurnal.iicet.org
Jurnal EDUCATIO
Jurnal Pendidikan Indonesia
dan mampu berbuat baik atau secara umum yang mengetahui, menyadari, dan melaksanakan hak dan
kewajiban sebagai warga negara.
Hasil observasi peneliti di kelas IV SD Negeri 23 Sungai Geringging pada tanggal 18 September 2012,
diperoleh gambaran bahwa proses pembelajaran PKn masih mengalami kendala-kendala di antaranya
partisipasi siswa yang masih rendah. Pada proses pembelajaran PKn, guru cenderung menggunakan metode
ceramah dan tanya jawab. Pada waktu guru meminta siswa berdiskusi, siswa seolah-olah bekerja semuanya.
Akan tetapi ketika diminta guru untuk menyampaikan hasil diskusinya ke depan kelas, tidak satu orang pun
yang berani, dan apabila sudah dipaksa, baru siswa maju ke depan. Ketika siswa diminta guru untuk
bertanya jika ada yang belum mengerti, maka tidak ada seorang pun siswa yang tampak mengacungkan
tangan. Ketika guru memberikan tugas di akhir pembelajaran maka banyak dari siswa kelas IV tersebut yang
tidak menyelesaikan tugas tersebut dan banyak ditemukan jawaban yang tidak benar. Ketika diminta guru
untuk menyimpulkan pelajaran, tidak ada satu pun yang berani.
Hasil observasi dan wawancara peneliti dengan Ibu Rahimna Lely,A.Ma.Pd kepala sekolahSDNegeri23
Sungai Geringging Kabupaten Padang Pariaman, diketahui bahwa setiap proses pembelajaran PKn, siswa
memang terlihat pasif dan kurang berpartisipasi. Metode ceramah dan tanya jawab sering digunakan karena
materi PKn yang banyak dan sulit dipahami siswa. Sedangkan metode yang lainnya jarang digunakan seperti
diskusi. Walaupun metode diskusi ada digunakan oleh guru tersebut, tetapi dalam pelaksanaannya banyak
siswa yang tidak bekerja dan hanya mengandalkan teman yang pintar.Observasi dan wawancara di atas
diperkuat oleh hasil ujian mid semester 1 tahun ajaran 2012/2013 yang masih banyak belum mencapai
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu70 dan hanya 10 orang siswa yang sudah mencapai KKM dengan
persentase 26% dari jumlah siswa sebayak 36 orang dan selebihnya mendapat nilai di bawah KKM dengan
persentase 74,4% dari jumlah siswa sebayak 36 orang. Rendahnya nilai siswa di antaranya disebabkan oleh
kurang tepatnya model yang digunakan oleh guru.
Uraian di atas menjelaskan bahwa kurang maksimalnya hasil ujian mid semester 1 siswa pada
pembelajaran PKn di kelas IV SD Negeri 23 Sungai Geringging Kabupaten Padang Pariaman. Hal ini terjadi
karena ketidaktahuan siswa dengan tujuan pembelajaran dan kurang tertarik dengan apa yang disampaikan
guru di kelas. Idealnya, seorang guru harus mampu untuk mencari jalan keluar atas permasalahan
ini.Rendahnya partisipasi siswa dalam pembelajaran tidak dapat dibiarkan dan diperlukan suatu upaya untuk
menimbulkan partisipasi belajar siswa. Guru memegang peranan penting untuk melakukan perubahan. Di sini,
peneliti memberikan solusi terhadap masalah tersebut, yaitu menerapkan pembelajaran dengan model
pembelajaran berbasis portofolio. Model pembelajaran ini siswa dituntut untuk berpikir cerdas, kreatif,
parisipatif, prospektif dan bertanggung jawab. Menurut Fajar (2004:47) dan beberapa ahli dalam Inayah
(2010:10-11) portofolio merupakan kumpulan pekerjaan peserta didik dengan maksud tertentu dan terpadu
yang diseleksi menurut panduan-panduan yang ditentukan. Panduan-panduan ini beragam tergantung pada
mata pelajaran dan tujuan penilaian portofolio. Biasanya portofolio merupakan karya terpilih dari seseorang
siswa, tetapi dalam model pembelajaran ini setiap portofolio berisi karya terpilih dari satu kelas siswa secara
keseluruhan yang bekerja secara kooperatif memilih, membahas, mencari data, mengolah, menganalisa dan
mencari pemecahan terhadap suatu masalah yang dikaji.
Model pembelajaran berbasis portofolio merupakan suatu bentuk dari praktik belajar, yaitu suatu inovasi
pembelajaran yang dirancang untuk membantu peserta didik memahami teori secara mendalam melalui
pengalaman belajar praktik-empirik (Fatimah:2010:24). Praktik belajar ini dapat menjadi program pendidikan
yang mendorong kompetensi, tanggung jawab, partisipasi siswa, belajar menilai dan mempengaruhi kebijakan
umum, memberanikan diri untuk berperan serta dalam kegiatan antarsiswa, antarsekolah, dan antaranggota
masyarakat. Model Pembelajaran Berbasis Portofolio diharapkan bisa meningkatkan partisipasi belajar siswa
sekaligus hasil belajarnya.Perumusan masalah yang diajukan yaitu “bagaimanakah peningkatan partisipasi
belajar dalam berdiskusisiswa kelas IV dengan model Pembelajaran Berbasis Portofolio pada pembelajaran
PKn di SD Negeri 23 Sungai Geringging Kabupaten Padang Pariaman?
METODOLOGI
Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan dua siklus.Penelitian
ini dilaksanakan di kelas tinggi yaitu di kelas IV SD Negeri 23 Sungai Geringging Kabupaten Padang
Pariaman.Siswa yang menjadi subjek penelitian berjumlah 36 orang yang terdiri dari 16 anak perempuan dan
20 anak laki-laki.Penelitian tindakan kelas dilakukan dengan empat sebagai berikut.
1. Tahap Perencanaan Tindakan
Tahap ini meliputi langkah-langkah sebagai berikut:
a. Menentukan jadwal penelitian.
22
Volume 2 Nomor 1, April 2016
Akses Online : http://jurnal.iicet.org
Jurnal EDUCATIO
Jurnal Pendidikan Indonesia
b.
c.
d.
e.
f.
Menganalisis materi pelajaran PKn Kelas IV berdasarkan silabus.
Merancang pembelajaran Model Pembelajaran Berbasis Portofolio
Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Menyiapkan materi dan media pembelajaran
Menyiapkan instrumen (lembar pengamatan kegiatan aktivitas guru dan lembar partisipasi belajar
siswa)
g. Menyiapkan soal-soal untuk tes evaluasi siswa
2. Tahap Pelaksanaan Tindakan
Tahap ini di mulai dengan pelaksanaan pembelajaran PKn. Tahapan pelaksanaan pembelajara PKn
sebagai berikut ini :
a. Memberikan rangsangan tentang konsep dasar pembelajaran PKn dengan menyampaikan hal-hal yang
berkaitan dengan materi yag akan dipelajari.
b. Menyampaikan materi pembelajaran PKn, yaitu menjelaskan materi tentang pokok bahasan sesuai
dengan RPP yang telah disusun.
c. Guru memberikan arahan tentang model Pembelajaran Berbasis Portofolio dalam pembelajaran, semua
siswa memperhatikan guru di depan kelas yang memberikan contoh penggunaan model Pembelajaran
Berbasis Portofoliodalam pembelajaran yang mereka pelajari.
d. Guru membagi siswa dalam kelompok kecil 5-6 orang.
e. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.
f. Menyajikan materi sebagai pengantar.
g. Guru memilih masalah untuk kajian di dalam kelas yang berkaitan dengan materi.
h. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mendiskusikan permasalahan tersebut dengan anggota
kelompoknya.
i. Guru menyuruh siswa untuk mempersentasikan hasil diskusi kelompoknya.
j. Guru menanyakan alasan/dasar pemikiran dari hasil diskusi tersebut.
k. Dari alasan pemikiran dari hasil diskusi tersebut guru memulai menanamkan konsep/materi sesuai
dengan kompetensi yang ingin dicapai.
l. Kesimpulan/rangkuman
m. Melanjutkan proses ini sesuai dengan waktu dan kondisi yang ada.
n. Mengakhiri pembelajaran dengan menyampaikan rangkuman dan klarifikasi jawaban- jawaban dan
penjelasan siswa.
3. Tahap Observasi (Pengamatan)
Pengamatan terhadap tindakan pembelajaran PKn melalui model Pembelajaran Berbasis
Portofolio dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan secara intensif objektif dan sistematis.
Pada pengamatan ini peneliti dan pengamat berusaha mengenal, mencatat dan hasil perubahan yang
terjadi selama proses pembelajaran dengan menggunakan model Pembelajaran Berbasis Portofolio.
Pengamatan dilakukan secara terus menerus mulai dari siklus I sampai dengan siklus II. Pengamatan yang
dilakukan pada siklus I dapat mempengaruhi penyusunan tindakan pada siklus selanjutnya. Hasil
pengamatan ini didiskusikan dengan pengamat dan diadakan refleksi untuk perencanaan berikutnya.
4. Tahap Refleksi
Refleksi diadakan setiap satu tindakan berakhir.Dalam tahap ini peneliti dan pengamat
mengadakan diskusi tentang tindakan yang telah dilakukan. Hal-hal yang didiskusikan adalah:
a. Kegiatan guru dan siswa dengan menganalisis tindakan yang baru dilakukan
b. Mengulas dan menjelaskan perbedaan rencana dan pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan.
Melakukan penyimpulan data yang diperoleh. Hasil refleksi ini dimanfaatkan sebagai masukan pada
tindakan selanjutnya. Apabila indikator keberhasilan sudah tercapai, maka siklus berhenti sampai siklus
pertama. Apabila siklus belum berhasil dilanjutkan pada siklus kedua dan seterusnya.
HASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL PENELITIAN
Siklus I
Hasil pengamatan terhadap kegiatan guru dalam proses pelaksanaan pembelajaran pada siklus I terlihat
pada Tabel 1.
23
Volume 2 Nomor 1, April 2016
Akses Online : http://jurnal.iicet.org
Jurnal EDUCATIO
Jurnal Pendidikan Indonesia
Tabel 1 Kegiatan Guru dalam Proses
Pelaksanaan Pembelajaran PKn pada Siklus I
Pertemuan
Jumlah skor
Persentase
I
II
9
10
60%
66,66%
63,33%
Rata-rata
Dari Tabel 1dapat dilihat dengan analisis pada persentase kegiatan guru dalam mengelola pembelajaran
memiliki rata-rata persentase 63,33%, sehingga sudah dapat dikatakan cukup tetapi belum mencapai indikator
keberhasilan 70%.
Hasil observasi partisipasi siswa digunakan untuk melihat proses dan perkembangan partisipasi siswa
yang terjadi selama pembelajaran berlangsung.Hasil analisis observer terhadappartisipasi siswa diketahui
bahwa masih banyak siswa yang belum berpartisipasi dalam proses pembelajaran khususnya pada indikator 2
dan 3. Hal ini disebabkan model yang digunakan peneliti sangatlah berbeda dengan yang sebelumnya. Siswa
masih menganggap model yang digunakan oleh peneliti dalam proses pembelajaran masih baru, sehingga
siswa belum terbiasa dan terpartisipasi dalam proses pembelajaran dengan baik di dalam kelas sewaktu
dengan model ini.Lebih rinci dapat dilihat pada tabel 2 berikut.
Tabel 2 Partisipasi Siswa Kelas IV
dalam Pembelajaran PKn pada Siklus I
Indikator
Pertemuan
I
1
Jumlah Skor
%
19
52,77
Rata-Rata
II
Jumlahskor
23
15
41,66
19
2
9
25
15
3
36
36
Jumlah
siswa
Keterangan:
Indikator 1
: Partisipasi siswa dalam melaksanakan diskusi.
Indikator 2
: Partisipasi siswa dalam bertanya.
Indikator 3
: Partisipasi siwa dalam menyimpulkan pelajaran.
%
63,88
58,32
52,77
41,66
47,21
33,33
Hasil tes akhir siklus I dapat dilihat pada Tabel 3 berikut ini.Berdasarkan Tabel 03 terlihat bahwa
persentase ketuntasan hasil belajar siswa pada tes akhir secara keseluruhan masih tergolong rendah dan belum
mencapai KKM yang ditetapkan. Dapat dijelaskan bahwa hasil belajar siswa yang terendah adalah 30 dan
tertinggi adalah 80. Nilai siswa di atas KKM ada sebanyak 12 orang, sedangkan siswa yang memperoleh nilai
di bawah KKM ada sebanyak 20 orang, dan siswa yang tidak hadir dalam mengikuti ulangan harian I ada 3
orang siswa.
Tabel 3 Ketuntasan Hasil Belajar
Siswa Kelas IV pada Siklus I
No
Uraian
Jumlah siswa yang mengikuti tes
1
Jumlah siswa yang tuntas
2
Jumlah siswa yang belum tuntas
3
Presentase ketuntasan
Rata- rata nilai tes
Jumlah
32
12
20
37.50%
51,87
Ketuntasan belajar pada siklus I ini belum mencapai target dan peneliti ingin meningkatkannya pada siklus II
untuk mencapai target ketuntasan belajar secara klasikal.
24
Volume 2 Nomor 1, April 2016
Akses Online : http://jurnal.iicet.org
Jurnal EDUCATIO
Jurnal Pendidikan Indonesia
Untuk mengatasi hal ini, yang perlu ditingkatkan adalah peneliti memberikan motivasi kepada siswa
untuk lebih giat lagi dalam belajar sehingga partisipasi siswa untuk belajar melakukan diskusi secara
kelompok, bertanya, dan menyimpulkan pelajaran.Selain itu peneliti akan meningkatkan kemampuan siswa
dalam bertanya di saat persentase kelompok di depan kelas. sehingga partisipasi bertanya siswa ketika diskusi
dan persentase dapat dituangkan di depan kelas. Selain itu peneliti akan memaksimalkan waktu dalam proses
pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan RPP.
Siklus II
Kegiatan guru dalam proses pelaksanaan pembelajaran pada siklus II dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4 Kegiatan Guru dalam Proses
Pelaksanaan Pembelajaran PKn pada Siklus II
Jumlah Skor
11
13
Pertemuan
I
II
Rata-rata
Persentase (%)
73,33
86,66
79,99
Data Tabel 4, dapat dilihat analisis pada persentase kegiatan guru dalam mengelola pembelajaran memiliki
rata-rata persentase 79,99% sehingga sudah dapat dikatakanbaik dan telah mencapai indikator keberhasilan
yang ditetapkan oleh peneliti.
Hasil observasi partisipasi belajar siswaselama pembelajaran berlangsung dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5 Partisipasi Siswa Kelas IV
dalam Pembelajaran PKn pada Siklus II
Indikator
1
2
3
Jumlah siswa
Pertemuan
I
Jumlah
Skor
25
23
19
30
II
Jumlah
Skor
27
25
23
28
%
69,44
63,88
52,77
Rata-rata
Presentase
%
75
69,44
63,88
72,22
66,66
58,32
-
Berdasarkan Tabel 5, dapat diketahui bahwa:
a) Persentase rata-rata partisipasi siswa dalam indikator diskusi adalah 72,22% berarti hampir semua siswa
yang melaksanakan diskusi.
b) Persentase rata-rata partisipasi siswa dalam indikator saat bertanya adalah 66,66%, berarti hampir semua
siswa sudah bisa dan berani dalam mengemukakan pendapat.
c) Persentase rata-rata partisipasi siswa dalam menyimpulkan pelajaran adalah 58,32% berarti hampir semua
siswa berpartisipasi menyimpulkan pelajaran.Pada siklus II ini terlihat hampir semua siswa berpartisipasi
dalam model pembelajaran berbasis portofolio hal ini disebabkan siswa sudah mulai bisa melakukan setiap
indikator yang ditetapkan oleh peneliti.
Hasil tes akhir siklus II dapat dilihat pada Taabel 6 berikut:
Tabel 6 Ketuntasan Hasil Belajar
Siswa Kelas IV pada Siklus II
No
1
2
3
Uraian
Jumlah siswa yang mengikuti tes
Jumlah siswa yang tuntas
Jumlah siswa yang belum tuntas
Presentase ketuntasan
Rata- rata nilai tes
25
Jumlah
30
23
7
76,66%
70,83
Volume 2 Nomor 1, April 2016
Akses Online : http://jurnal.iicet.org
Jurnal EDUCATIO
Jurnal Pendidikan Indonesia
Berdasarkan Tabel 6 terlihat bahwa persentase ketuntasan hasil belajar siswa secara keseluruhan sudah
tergolong tinggi dan rata-rata nilai tes secara keseluruhan telah mencapai KKM yang ditetapkan. Dapat
dijelaskan pada masing-masing data hasil belajar siswa yaitu: nilai tes yang terendah 45 dan nilai tes yang
tertinggi 85 pada siklus II. Siswa yang memperoleh nilai di atas KKM ada sebanyak 23 orang, sedangkan
siswa yang memperoleh nilai di bawah KKM ada sebanyak 7 orang dan siswa yang tidak hadir dalam
mengikuti tes akhir siklus II ada 6 orang siswa.
Partisipasi belajar siswa pada indikator I, II, dan III mengalami peningkatan. Gambaran yang diperoleh
dari kegiatan guru dalam proses pelaksanaan pembelajaran sudah sangat baik dari sebelumnya. Melihat
analisis tes hasil belajar siswa pada siklus II, dapat disimpulkan bahwa hasil tes akhir sudah mencapai target
yang diinginkan, baik presentase ketuntasan belajar maupun rata-rata skor tes. Persentase tersebut dapat
dilihat dari jumlah siswa yang telah tuntas belajar, yaitu di atas 70%, dan rata-rata sudah di atas Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 70.
PEMBAHASAN
Persentase rata-rata aktivitas guru dalam proses pelaksanaan pembelajaran terjadi peningkatan model
pembelajaran berbasis portofolio.Pembelajaran ini dirancang oleh guru, sehingga memudahkan guru untuk
membantu, membimbing, dan memotivasi siswa mempelajari suatu informasi tertentu (Ruminati: 2007:14).
Hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 7 berikut:
Tabel 7 Kegiatan Guru dalam Pembelajaran
PKn pada Siklus I dan Siklus II
Siklus
I
II
Rata-rata
Persentase (%)
63,33
79,99
71,66
Dari Tabel 7 dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan pembelajaran PKn dengan model pembelajaran berbasis
portofolio dapat meningkat aktivitas guru dalam proses pelaksanaan pembelajaran. Hal ini terlihat adanya
peningkatan persentase aktivitas guru dalam proses pelaksanaan pembelajaran pada siklus I ke siklus II
mengalami peningkatan dari 63,33% ke 79,99%. Peningkatan aktivitas guru dalam proses pelaksanaan
pembelajaran diebabkan peneliti sudah bisa melaksanakan pembelajaran PKn dengan model pembelajaran
berbasis portofolio.
Persentase rata-rata partisipasi siswa pada umumnya mengalami peningkatan.Pembelajaran dengan
model pembelajaran berbasis portofolio dapat meningkatkan partisipasi belajar siswa ke arah yang lebih baik.
Hal ini dapat dilihat persentase rata-rata partisipasi siswa pada Tabel 8 berikut:
Tabel 8 Partisipasi Siswa dalam
Pembelajaran PKn pada Siklus I dan Siklus II
No
Indikator Partisipasi Siswa
1
2
3
Siswa dalam melaksanakan diskusi
Siswa dalam bertanya
Siswa dalam menyimpulkan pembelajaran
Rata-rata persentase (%)
Siklus I
Siklus II
58,32
72,22
47,21
66,66
33,33
58,32
Berdasarkan Tabel 8 dapat disimpulkan bahwa pembelajaran PKn dengan model Pembelajaran Berbasis
Portofolio dapat meningkatkan partisipasi siswa dalam proses pelaksanaan pembelajaran. Hal ini terlihat
adanya peningkatan rata-rata persentase untuk masing-masing indikator partisipasi siswa dari siklus I ke
siklus II yaitu: indikator siswa dalam melaksanakan diskusi mengalami peningkatan dari 58,32% ke 72,22%,
indikator siswa berani dalam bertanya mengalami peningkatan dari 47,21% ke 66,66%, untuk indikator siswa
dalam menyimpulkan pelajaran mengalami peningkatan dari 33,33% ke 58,32%.Peningkatan partisipasi
belajar siswa pada pembelajaran PKn dengan menggunakan model Pembelajaran Berbasis Portofolio ini,
membuat siswa akan lebih semangat belajar diskusi secara kelompok. Partisipasi merupakan keterlibatan
siswa dalam melaksanakan pembelajaran (Mulyasa: 2006:241; Taniredja: 2010:96). Peneliti dalam proses
pelaksanaan pembelajaran sudah baik dalam melaksanakan keterampilan dalam berdiskusi sekaligus
memberikan arahan kepada siswa untuk dapat bertanya dan menyimpulkan pelajaran.
26
Volume 2 Nomor 1, April 2016
Akses Online : http://jurnal.iicet.org
Jurnal EDUCATIO
Jurnal Pendidikan Indonesia
Hasil belajar siswa diperoleh melalui tes hasil belajar di akhir siklus.Dalam hal ini terlihat peningkatan
ketuntasan hasil belajar dari siklus I ke siklus II pada Tabel 9.
Tabel 9 Ketuntasan Hasil
Belajar Siklus I dan Siklus II
Siklus
Siklus I
Siklus II
Persentase Siswa
Mencapai Nilai 70
37,50 %
76,66 %
yang
Telah
Persentase Siswa
Mencapai Nilai 70
62,50 %
23,33 %
yang
Belum
Berdasarkan Tabel 9 di atas, terlihat bahwa pada siklus I, siswa yang tuntas belajar 37,50% dan yang belum
tuntas belajar 62,50%, dengan nilai rata-rata secara klasikal 51,86. Sedangkan pada siklus II, siswa yang
tuntas belajar 76,66% dan yang belum tuntas belajar hanya 23,33%, dengan nilai rata-rata secara klasikal
73,45. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa persentase ketuntasan belajar siswa dari siklus I ke siklus
II mengalami peningkatan dan sudah mencapai standar nilai KKM serta indikator keberhasilan secara klasikal
yang terlihat pada tabel di atas.
KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN
Hasil data penelitian yang di atas, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Peningkatan partisipasi siswa kelas IV SD Negeri 23 Sungai Geringging Kabupaten Padang Pariaman
pada pembelajaran PKn dengan model pembelajaran berbasis portofolio pada siklus I, indikator siswa
dalam melaksanakan diskusi 58,32% dan meningkat pada siklus II menjadi 72,22%.
2. Peningkatan partisipasi belajar siswa kelas IV SD Negeri 23 Sungai Geringging Kabupaten Padang
Pariaman pada pembelajaran PKn dengan model pembelajaran berbasis portofolio, pada siklus I
indikator partisipasi siswa dalam bertanya adalah 47,21% dan meningkat pada siklus II menjadi 66,66%.
3. Peningkatan partisipasi belajar siswa kelas IV SD Negeri 23 Sungai Geringging Kabupaten Padang
Pariaman pada pembelajaran PKn dengan model pembelajaran berbasis portofolio, pada siklus I indikator
partisipasi siswa dalam menyimpulkan pelajaran adalah 33,33% dan meningkat pada siklus II menjadi
58,32%.
SARAN
Sehubungan dengan hasil penelitian yang diperoleh, maka peneliti memberikan saran dalam pelaksanaan
pembelajaran berbasis portofolio sebagai berikut:
1. Bagi guru yang melaksanakan pembelajaran dengan model pembelajaran berbasis portofolio dapat
dijadikan salah satu strategi alternatif dalam pelaksaanaan pembelajaran PKn.
2. Guru sebaiknya membiasakan siswa untuk belajar secara diskusi agar siswa bisa mengeluarkan
pendapatnya dan menyimpulkan pelajaran.
3. Bagi siswa, agar bisa membiasakan diri untuk dapat belajar secara diskusi, sehingga pemahaman siswa
terhadap pembelajaran dapat meningkat.
DAFTAR RUJUKAN
Wahab, Aziz. 2002. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Jakarta: Universitas Terbuka
Depdiknas. 2006. Pendidikan Kewarganegaraan, Strategi, dan Metode Pembelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan. Jakarta: Depdiknas.
Winataputra, Udin S., dkk. 2006. Materi Pembelajaran PKn SD. Jakarta: Universitas Terbuka
Fajar, Arnie. 2004. Portofolio dalam Pembelajaran IPS. Bandung: Remaja Rosdakarya
Inayah, Khoirotul. 2010. “Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Portofolio Untuk Meningkatkan Motivasi
Belajar Sosiologi Kelas X-A Di MAN Malang I”. Skripsi Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan
Pendidikan IPS. Malang: Fakutas Tarbiyah Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim
27
Volume 2 Nomor 1, April 2016
Akses Online : http://jurnal.iicet.org
Jurnal EDUCATIO
Jurnal Pendidikan Indonesia
Fatimah, Siti. 2010. Peningkatan Prestasi Belajar PKn Melalui Model Pembelajaran Berbasis Portofolio
Pada Siswa Kelas V SD Negeri Babakanjati Kota Bandung. Skripsi PGSD. Bandung: FKIP Universitas Bumi
Siliwangi
Ruminiati. 2007. Pengembangan Pendidikan Kewarganegaraan SD. Jakarta: Dirjen Dikti Depdiknas
Mulyasa, E. 2006.Kurikulum yang Disempurnakan: Pengembangan Standar Kompetensi dan Kompetensi
Dasar. Bandung: Remaja Rosda Karya
Taniredja, Tukiran. 2010. Penelitian Tindakan Kelas untuk Pengembangan Profesi Guru. Bandung: Alfabeta
28
Download