ISSN Cetak 2476-9886 ISSN Online 2477-0302 Jurnal EDUCATIO Jurnal Pendidikan Indonesia Akses Online : http://jurnal.iicet.org Volume 2 Nomor 1, April 2016 6, Hlm 21-28 Dipublikasi Dipublikasikan oleh : Indonesian Institute for Counseling, Education and Therapy (IICET) Info Artikel: Diterima: 25/02/2016 Direvisi: 31/03/2016 Dipublikasikan:: 04/04/2016 PENINGKATAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA KELAS IV DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO PADA MATA PELAJARAN PKn Rosmani* *Guru Guru SDN 23 Sungai Geringging Kab. Padang Pariaman Abstrak Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurangnya partisipasi siswa dalam belajar pada pembelajaran PKn di kelas IV SD Negeri 23 Sungai Geringging baik dalam melaksanakan diskusi, bertanya dan menyimpulkan pelajaran. Hal ini disebabkan karena pada saat proses pembelajaran guru lebih cenderung menggunakan metode ceramah yang berdampak pada rendahnya hasil belajar siswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan partisipasi belajar siswa kelas IV dalam pembelajaran PKn dengan model Pembelajaran Berbasis Portofolio Portofolio di SD Negeri 23 Sungai Geringging.Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan menggunakan dua siklus.Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 23 Sungai Geringging. Hasil penelitian pada siklus I diperoleh rata-rata rata skor skor persentase partisipasi siswa untuk melakukan diskusi sebesar 58,92%, bertanya sebesar 49,80%, dan menyimpulkan pelajaran sebesar 33,92% dan meningkat pada siklus II untuk melakukan diskusi sebesar 84,45%, bertanya sebesar 72,73%, dan menyimpulkan pelajaran ran sebesar 70,95%.Selain itu hasil belajar siswa juga meningkat.Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran PKn dengan menggunakan model Pembelajaran Berbasis Portofolio dapat meningkatkan partisipasi belajar siswa kelas IV SD Negeri 23 Sun Sungai Geringging. Saran dalam penelitian yaitu guru dapat menerapkan model Pembelajaran Berbasis Portofolio dalam pembelajaran PKn dengan baik. Kata Kunci: Partisipasi Belajar, Portofolio Copyright © 2016 IICET - All Rights Reserved Indonesian Institute for Counseling Counseling, Education and Therapy (IICET) PENDAHULUAN Hasil pembelajaran embelajaran Pendidikan Kewarganegaraan(PKn)di Sekolah Dasar (SD) masih kurang menggembirakan. Berdasarkan pra penelitian di kelas IV SDN 23 Sungai Geringging memberikan gambaran fakta bahwa pembelajaran PKn masih menemui banyak kelemahan dan kendala yang dihadapi. Ternyata mata pelajaran PKn sampai saat ini masih dianggap sebagai mata pelajaran yang tidak disukai dan membosankan oleh sebagian siswa.Hal ini terjadi jadi karena guru dan siswa kurang mengetahui hakekat pembelajaran PKn. Tujuan pembelajaran PKn menurut Wahab (2002:14),, Depdiknas (2006:34), Winataputra (2006:428) untuk membina dan mengembangkan siswa agar menjadi warga negara yang baik, yaitu warga Negar Negara yang tahu, Volume 2 Nomor 1, April 2016 Akses Online : http://jurnal.iicet.org Jurnal EDUCATIO Jurnal Pendidikan Indonesia dan mampu berbuat baik atau secara umum yang mengetahui, menyadari, dan melaksanakan hak dan kewajiban sebagai warga negara. Hasil observasi peneliti di kelas IV SD Negeri 23 Sungai Geringging pada tanggal 18 September 2012, diperoleh gambaran bahwa proses pembelajaran PKn masih mengalami kendala-kendala di antaranya partisipasi siswa yang masih rendah. Pada proses pembelajaran PKn, guru cenderung menggunakan metode ceramah dan tanya jawab. Pada waktu guru meminta siswa berdiskusi, siswa seolah-olah bekerja semuanya. Akan tetapi ketika diminta guru untuk menyampaikan hasil diskusinya ke depan kelas, tidak satu orang pun yang berani, dan apabila sudah dipaksa, baru siswa maju ke depan. Ketika siswa diminta guru untuk bertanya jika ada yang belum mengerti, maka tidak ada seorang pun siswa yang tampak mengacungkan tangan. Ketika guru memberikan tugas di akhir pembelajaran maka banyak dari siswa kelas IV tersebut yang tidak menyelesaikan tugas tersebut dan banyak ditemukan jawaban yang tidak benar. Ketika diminta guru untuk menyimpulkan pelajaran, tidak ada satu pun yang berani. Hasil observasi dan wawancara peneliti dengan Ibu Rahimna Lely,A.Ma.Pd kepala sekolahSDNegeri23 Sungai Geringging Kabupaten Padang Pariaman, diketahui bahwa setiap proses pembelajaran PKn, siswa memang terlihat pasif dan kurang berpartisipasi. Metode ceramah dan tanya jawab sering digunakan karena materi PKn yang banyak dan sulit dipahami siswa. Sedangkan metode yang lainnya jarang digunakan seperti diskusi. Walaupun metode diskusi ada digunakan oleh guru tersebut, tetapi dalam pelaksanaannya banyak siswa yang tidak bekerja dan hanya mengandalkan teman yang pintar.Observasi dan wawancara di atas diperkuat oleh hasil ujian mid semester 1 tahun ajaran 2012/2013 yang masih banyak belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu70 dan hanya 10 orang siswa yang sudah mencapai KKM dengan persentase 26% dari jumlah siswa sebayak 36 orang dan selebihnya mendapat nilai di bawah KKM dengan persentase 74,4% dari jumlah siswa sebayak 36 orang. Rendahnya nilai siswa di antaranya disebabkan oleh kurang tepatnya model yang digunakan oleh guru. Uraian di atas menjelaskan bahwa kurang maksimalnya hasil ujian mid semester 1 siswa pada pembelajaran PKn di kelas IV SD Negeri 23 Sungai Geringging Kabupaten Padang Pariaman. Hal ini terjadi karena ketidaktahuan siswa dengan tujuan pembelajaran dan kurang tertarik dengan apa yang disampaikan guru di kelas. Idealnya, seorang guru harus mampu untuk mencari jalan keluar atas permasalahan ini.Rendahnya partisipasi siswa dalam pembelajaran tidak dapat dibiarkan dan diperlukan suatu upaya untuk menimbulkan partisipasi belajar siswa. Guru memegang peranan penting untuk melakukan perubahan. Di sini, peneliti memberikan solusi terhadap masalah tersebut, yaitu menerapkan pembelajaran dengan model pembelajaran berbasis portofolio. Model pembelajaran ini siswa dituntut untuk berpikir cerdas, kreatif, parisipatif, prospektif dan bertanggung jawab. Menurut Fajar (2004:47) dan beberapa ahli dalam Inayah (2010:10-11) portofolio merupakan kumpulan pekerjaan peserta didik dengan maksud tertentu dan terpadu yang diseleksi menurut panduan-panduan yang ditentukan. Panduan-panduan ini beragam tergantung pada mata pelajaran dan tujuan penilaian portofolio. Biasanya portofolio merupakan karya terpilih dari seseorang siswa, tetapi dalam model pembelajaran ini setiap portofolio berisi karya terpilih dari satu kelas siswa secara keseluruhan yang bekerja secara kooperatif memilih, membahas, mencari data, mengolah, menganalisa dan mencari pemecahan terhadap suatu masalah yang dikaji. Model pembelajaran berbasis portofolio merupakan suatu bentuk dari praktik belajar, yaitu suatu inovasi pembelajaran yang dirancang untuk membantu peserta didik memahami teori secara mendalam melalui pengalaman belajar praktik-empirik (Fatimah:2010:24). Praktik belajar ini dapat menjadi program pendidikan yang mendorong kompetensi, tanggung jawab, partisipasi siswa, belajar menilai dan mempengaruhi kebijakan umum, memberanikan diri untuk berperan serta dalam kegiatan antarsiswa, antarsekolah, dan antaranggota masyarakat. Model Pembelajaran Berbasis Portofolio diharapkan bisa meningkatkan partisipasi belajar siswa sekaligus hasil belajarnya.Perumusan masalah yang diajukan yaitu “bagaimanakah peningkatan partisipasi belajar dalam berdiskusisiswa kelas IV dengan model Pembelajaran Berbasis Portofolio pada pembelajaran PKn di SD Negeri 23 Sungai Geringging Kabupaten Padang Pariaman? METODOLOGI Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan dua siklus.Penelitian ini dilaksanakan di kelas tinggi yaitu di kelas IV SD Negeri 23 Sungai Geringging Kabupaten Padang Pariaman.Siswa yang menjadi subjek penelitian berjumlah 36 orang yang terdiri dari 16 anak perempuan dan 20 anak laki-laki.Penelitian tindakan kelas dilakukan dengan empat sebagai berikut. 1. Tahap Perencanaan Tindakan Tahap ini meliputi langkah-langkah sebagai berikut: a. Menentukan jadwal penelitian. 22 Volume 2 Nomor 1, April 2016 Akses Online : http://jurnal.iicet.org Jurnal EDUCATIO Jurnal Pendidikan Indonesia b. c. d. e. f. Menganalisis materi pelajaran PKn Kelas IV berdasarkan silabus. Merancang pembelajaran Model Pembelajaran Berbasis Portofolio Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Menyiapkan materi dan media pembelajaran Menyiapkan instrumen (lembar pengamatan kegiatan aktivitas guru dan lembar partisipasi belajar siswa) g. Menyiapkan soal-soal untuk tes evaluasi siswa 2. Tahap Pelaksanaan Tindakan Tahap ini di mulai dengan pelaksanaan pembelajaran PKn. Tahapan pelaksanaan pembelajara PKn sebagai berikut ini : a. Memberikan rangsangan tentang konsep dasar pembelajaran PKn dengan menyampaikan hal-hal yang berkaitan dengan materi yag akan dipelajari. b. Menyampaikan materi pembelajaran PKn, yaitu menjelaskan materi tentang pokok bahasan sesuai dengan RPP yang telah disusun. c. Guru memberikan arahan tentang model Pembelajaran Berbasis Portofolio dalam pembelajaran, semua siswa memperhatikan guru di depan kelas yang memberikan contoh penggunaan model Pembelajaran Berbasis Portofoliodalam pembelajaran yang mereka pelajari. d. Guru membagi siswa dalam kelompok kecil 5-6 orang. e. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai. f. Menyajikan materi sebagai pengantar. g. Guru memilih masalah untuk kajian di dalam kelas yang berkaitan dengan materi. h. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mendiskusikan permasalahan tersebut dengan anggota kelompoknya. i. Guru menyuruh siswa untuk mempersentasikan hasil diskusi kelompoknya. j. Guru menanyakan alasan/dasar pemikiran dari hasil diskusi tersebut. k. Dari alasan pemikiran dari hasil diskusi tersebut guru memulai menanamkan konsep/materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai. l. Kesimpulan/rangkuman m. Melanjutkan proses ini sesuai dengan waktu dan kondisi yang ada. n. Mengakhiri pembelajaran dengan menyampaikan rangkuman dan klarifikasi jawaban- jawaban dan penjelasan siswa. 3. Tahap Observasi (Pengamatan) Pengamatan terhadap tindakan pembelajaran PKn melalui model Pembelajaran Berbasis Portofolio dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan secara intensif objektif dan sistematis. Pada pengamatan ini peneliti dan pengamat berusaha mengenal, mencatat dan hasil perubahan yang terjadi selama proses pembelajaran dengan menggunakan model Pembelajaran Berbasis Portofolio. Pengamatan dilakukan secara terus menerus mulai dari siklus I sampai dengan siklus II. Pengamatan yang dilakukan pada siklus I dapat mempengaruhi penyusunan tindakan pada siklus selanjutnya. Hasil pengamatan ini didiskusikan dengan pengamat dan diadakan refleksi untuk perencanaan berikutnya. 4. Tahap Refleksi Refleksi diadakan setiap satu tindakan berakhir.Dalam tahap ini peneliti dan pengamat mengadakan diskusi tentang tindakan yang telah dilakukan. Hal-hal yang didiskusikan adalah: a. Kegiatan guru dan siswa dengan menganalisis tindakan yang baru dilakukan b. Mengulas dan menjelaskan perbedaan rencana dan pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan. Melakukan penyimpulan data yang diperoleh. Hasil refleksi ini dimanfaatkan sebagai masukan pada tindakan selanjutnya. Apabila indikator keberhasilan sudah tercapai, maka siklus berhenti sampai siklus pertama. Apabila siklus belum berhasil dilanjutkan pada siklus kedua dan seterusnya. HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Siklus I Hasil pengamatan terhadap kegiatan guru dalam proses pelaksanaan pembelajaran pada siklus I terlihat pada Tabel 1. 23 Volume 2 Nomor 1, April 2016 Akses Online : http://jurnal.iicet.org Jurnal EDUCATIO Jurnal Pendidikan Indonesia Tabel 1 Kegiatan Guru dalam Proses Pelaksanaan Pembelajaran PKn pada Siklus I Pertemuan Jumlah skor Persentase I II 9 10 60% 66,66% 63,33% Rata-rata Dari Tabel 1dapat dilihat dengan analisis pada persentase kegiatan guru dalam mengelola pembelajaran memiliki rata-rata persentase 63,33%, sehingga sudah dapat dikatakan cukup tetapi belum mencapai indikator keberhasilan 70%. Hasil observasi partisipasi siswa digunakan untuk melihat proses dan perkembangan partisipasi siswa yang terjadi selama pembelajaran berlangsung.Hasil analisis observer terhadappartisipasi siswa diketahui bahwa masih banyak siswa yang belum berpartisipasi dalam proses pembelajaran khususnya pada indikator 2 dan 3. Hal ini disebabkan model yang digunakan peneliti sangatlah berbeda dengan yang sebelumnya. Siswa masih menganggap model yang digunakan oleh peneliti dalam proses pembelajaran masih baru, sehingga siswa belum terbiasa dan terpartisipasi dalam proses pembelajaran dengan baik di dalam kelas sewaktu dengan model ini.Lebih rinci dapat dilihat pada tabel 2 berikut. Tabel 2 Partisipasi Siswa Kelas IV dalam Pembelajaran PKn pada Siklus I Indikator Pertemuan I 1 Jumlah Skor % 19 52,77 Rata-Rata II Jumlahskor 23 15 41,66 19 2 9 25 15 3 36 36 Jumlah siswa Keterangan: Indikator 1 : Partisipasi siswa dalam melaksanakan diskusi. Indikator 2 : Partisipasi siswa dalam bertanya. Indikator 3 : Partisipasi siwa dalam menyimpulkan pelajaran. % 63,88 58,32 52,77 41,66 47,21 33,33 Hasil tes akhir siklus I dapat dilihat pada Tabel 3 berikut ini.Berdasarkan Tabel 03 terlihat bahwa persentase ketuntasan hasil belajar siswa pada tes akhir secara keseluruhan masih tergolong rendah dan belum mencapai KKM yang ditetapkan. Dapat dijelaskan bahwa hasil belajar siswa yang terendah adalah 30 dan tertinggi adalah 80. Nilai siswa di atas KKM ada sebanyak 12 orang, sedangkan siswa yang memperoleh nilai di bawah KKM ada sebanyak 20 orang, dan siswa yang tidak hadir dalam mengikuti ulangan harian I ada 3 orang siswa. Tabel 3 Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas IV pada Siklus I No Uraian Jumlah siswa yang mengikuti tes 1 Jumlah siswa yang tuntas 2 Jumlah siswa yang belum tuntas 3 Presentase ketuntasan Rata- rata nilai tes Jumlah 32 12 20 37.50% 51,87 Ketuntasan belajar pada siklus I ini belum mencapai target dan peneliti ingin meningkatkannya pada siklus II untuk mencapai target ketuntasan belajar secara klasikal. 24 Volume 2 Nomor 1, April 2016 Akses Online : http://jurnal.iicet.org Jurnal EDUCATIO Jurnal Pendidikan Indonesia Untuk mengatasi hal ini, yang perlu ditingkatkan adalah peneliti memberikan motivasi kepada siswa untuk lebih giat lagi dalam belajar sehingga partisipasi siswa untuk belajar melakukan diskusi secara kelompok, bertanya, dan menyimpulkan pelajaran.Selain itu peneliti akan meningkatkan kemampuan siswa dalam bertanya di saat persentase kelompok di depan kelas. sehingga partisipasi bertanya siswa ketika diskusi dan persentase dapat dituangkan di depan kelas. Selain itu peneliti akan memaksimalkan waktu dalam proses pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan RPP. Siklus II Kegiatan guru dalam proses pelaksanaan pembelajaran pada siklus II dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4 Kegiatan Guru dalam Proses Pelaksanaan Pembelajaran PKn pada Siklus II Jumlah Skor 11 13 Pertemuan I II Rata-rata Persentase (%) 73,33 86,66 79,99 Data Tabel 4, dapat dilihat analisis pada persentase kegiatan guru dalam mengelola pembelajaran memiliki rata-rata persentase 79,99% sehingga sudah dapat dikatakanbaik dan telah mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan oleh peneliti. Hasil observasi partisipasi belajar siswaselama pembelajaran berlangsung dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5 Partisipasi Siswa Kelas IV dalam Pembelajaran PKn pada Siklus II Indikator 1 2 3 Jumlah siswa Pertemuan I Jumlah Skor 25 23 19 30 II Jumlah Skor 27 25 23 28 % 69,44 63,88 52,77 Rata-rata Presentase % 75 69,44 63,88 72,22 66,66 58,32 - Berdasarkan Tabel 5, dapat diketahui bahwa: a) Persentase rata-rata partisipasi siswa dalam indikator diskusi adalah 72,22% berarti hampir semua siswa yang melaksanakan diskusi. b) Persentase rata-rata partisipasi siswa dalam indikator saat bertanya adalah 66,66%, berarti hampir semua siswa sudah bisa dan berani dalam mengemukakan pendapat. c) Persentase rata-rata partisipasi siswa dalam menyimpulkan pelajaran adalah 58,32% berarti hampir semua siswa berpartisipasi menyimpulkan pelajaran.Pada siklus II ini terlihat hampir semua siswa berpartisipasi dalam model pembelajaran berbasis portofolio hal ini disebabkan siswa sudah mulai bisa melakukan setiap indikator yang ditetapkan oleh peneliti. Hasil tes akhir siklus II dapat dilihat pada Taabel 6 berikut: Tabel 6 Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas IV pada Siklus II No 1 2 3 Uraian Jumlah siswa yang mengikuti tes Jumlah siswa yang tuntas Jumlah siswa yang belum tuntas Presentase ketuntasan Rata- rata nilai tes 25 Jumlah 30 23 7 76,66% 70,83 Volume 2 Nomor 1, April 2016 Akses Online : http://jurnal.iicet.org Jurnal EDUCATIO Jurnal Pendidikan Indonesia Berdasarkan Tabel 6 terlihat bahwa persentase ketuntasan hasil belajar siswa secara keseluruhan sudah tergolong tinggi dan rata-rata nilai tes secara keseluruhan telah mencapai KKM yang ditetapkan. Dapat dijelaskan pada masing-masing data hasil belajar siswa yaitu: nilai tes yang terendah 45 dan nilai tes yang tertinggi 85 pada siklus II. Siswa yang memperoleh nilai di atas KKM ada sebanyak 23 orang, sedangkan siswa yang memperoleh nilai di bawah KKM ada sebanyak 7 orang dan siswa yang tidak hadir dalam mengikuti tes akhir siklus II ada 6 orang siswa. Partisipasi belajar siswa pada indikator I, II, dan III mengalami peningkatan. Gambaran yang diperoleh dari kegiatan guru dalam proses pelaksanaan pembelajaran sudah sangat baik dari sebelumnya. Melihat analisis tes hasil belajar siswa pada siklus II, dapat disimpulkan bahwa hasil tes akhir sudah mencapai target yang diinginkan, baik presentase ketuntasan belajar maupun rata-rata skor tes. Persentase tersebut dapat dilihat dari jumlah siswa yang telah tuntas belajar, yaitu di atas 70%, dan rata-rata sudah di atas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 70. PEMBAHASAN Persentase rata-rata aktivitas guru dalam proses pelaksanaan pembelajaran terjadi peningkatan model pembelajaran berbasis portofolio.Pembelajaran ini dirancang oleh guru, sehingga memudahkan guru untuk membantu, membimbing, dan memotivasi siswa mempelajari suatu informasi tertentu (Ruminati: 2007:14). Hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 7 berikut: Tabel 7 Kegiatan Guru dalam Pembelajaran PKn pada Siklus I dan Siklus II Siklus I II Rata-rata Persentase (%) 63,33 79,99 71,66 Dari Tabel 7 dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan pembelajaran PKn dengan model pembelajaran berbasis portofolio dapat meningkat aktivitas guru dalam proses pelaksanaan pembelajaran. Hal ini terlihat adanya peningkatan persentase aktivitas guru dalam proses pelaksanaan pembelajaran pada siklus I ke siklus II mengalami peningkatan dari 63,33% ke 79,99%. Peningkatan aktivitas guru dalam proses pelaksanaan pembelajaran diebabkan peneliti sudah bisa melaksanakan pembelajaran PKn dengan model pembelajaran berbasis portofolio. Persentase rata-rata partisipasi siswa pada umumnya mengalami peningkatan.Pembelajaran dengan model pembelajaran berbasis portofolio dapat meningkatkan partisipasi belajar siswa ke arah yang lebih baik. Hal ini dapat dilihat persentase rata-rata partisipasi siswa pada Tabel 8 berikut: Tabel 8 Partisipasi Siswa dalam Pembelajaran PKn pada Siklus I dan Siklus II No Indikator Partisipasi Siswa 1 2 3 Siswa dalam melaksanakan diskusi Siswa dalam bertanya Siswa dalam menyimpulkan pembelajaran Rata-rata persentase (%) Siklus I Siklus II 58,32 72,22 47,21 66,66 33,33 58,32 Berdasarkan Tabel 8 dapat disimpulkan bahwa pembelajaran PKn dengan model Pembelajaran Berbasis Portofolio dapat meningkatkan partisipasi siswa dalam proses pelaksanaan pembelajaran. Hal ini terlihat adanya peningkatan rata-rata persentase untuk masing-masing indikator partisipasi siswa dari siklus I ke siklus II yaitu: indikator siswa dalam melaksanakan diskusi mengalami peningkatan dari 58,32% ke 72,22%, indikator siswa berani dalam bertanya mengalami peningkatan dari 47,21% ke 66,66%, untuk indikator siswa dalam menyimpulkan pelajaran mengalami peningkatan dari 33,33% ke 58,32%.Peningkatan partisipasi belajar siswa pada pembelajaran PKn dengan menggunakan model Pembelajaran Berbasis Portofolio ini, membuat siswa akan lebih semangat belajar diskusi secara kelompok. Partisipasi merupakan keterlibatan siswa dalam melaksanakan pembelajaran (Mulyasa: 2006:241; Taniredja: 2010:96). Peneliti dalam proses pelaksanaan pembelajaran sudah baik dalam melaksanakan keterampilan dalam berdiskusi sekaligus memberikan arahan kepada siswa untuk dapat bertanya dan menyimpulkan pelajaran. 26 Volume 2 Nomor 1, April 2016 Akses Online : http://jurnal.iicet.org Jurnal EDUCATIO Jurnal Pendidikan Indonesia Hasil belajar siswa diperoleh melalui tes hasil belajar di akhir siklus.Dalam hal ini terlihat peningkatan ketuntasan hasil belajar dari siklus I ke siklus II pada Tabel 9. Tabel 9 Ketuntasan Hasil Belajar Siklus I dan Siklus II Siklus Siklus I Siklus II Persentase Siswa Mencapai Nilai 70 37,50 % 76,66 % yang Telah Persentase Siswa Mencapai Nilai 70 62,50 % 23,33 % yang Belum Berdasarkan Tabel 9 di atas, terlihat bahwa pada siklus I, siswa yang tuntas belajar 37,50% dan yang belum tuntas belajar 62,50%, dengan nilai rata-rata secara klasikal 51,86. Sedangkan pada siklus II, siswa yang tuntas belajar 76,66% dan yang belum tuntas belajar hanya 23,33%, dengan nilai rata-rata secara klasikal 73,45. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa persentase ketuntasan belajar siswa dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan dan sudah mencapai standar nilai KKM serta indikator keberhasilan secara klasikal yang terlihat pada tabel di atas. KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN Hasil data penelitian yang di atas, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Peningkatan partisipasi siswa kelas IV SD Negeri 23 Sungai Geringging Kabupaten Padang Pariaman pada pembelajaran PKn dengan model pembelajaran berbasis portofolio pada siklus I, indikator siswa dalam melaksanakan diskusi 58,32% dan meningkat pada siklus II menjadi 72,22%. 2. Peningkatan partisipasi belajar siswa kelas IV SD Negeri 23 Sungai Geringging Kabupaten Padang Pariaman pada pembelajaran PKn dengan model pembelajaran berbasis portofolio, pada siklus I indikator partisipasi siswa dalam bertanya adalah 47,21% dan meningkat pada siklus II menjadi 66,66%. 3. Peningkatan partisipasi belajar siswa kelas IV SD Negeri 23 Sungai Geringging Kabupaten Padang Pariaman pada pembelajaran PKn dengan model pembelajaran berbasis portofolio, pada siklus I indikator partisipasi siswa dalam menyimpulkan pelajaran adalah 33,33% dan meningkat pada siklus II menjadi 58,32%. SARAN Sehubungan dengan hasil penelitian yang diperoleh, maka peneliti memberikan saran dalam pelaksanaan pembelajaran berbasis portofolio sebagai berikut: 1. Bagi guru yang melaksanakan pembelajaran dengan model pembelajaran berbasis portofolio dapat dijadikan salah satu strategi alternatif dalam pelaksaanaan pembelajaran PKn. 2. Guru sebaiknya membiasakan siswa untuk belajar secara diskusi agar siswa bisa mengeluarkan pendapatnya dan menyimpulkan pelajaran. 3. Bagi siswa, agar bisa membiasakan diri untuk dapat belajar secara diskusi, sehingga pemahaman siswa terhadap pembelajaran dapat meningkat. DAFTAR RUJUKAN Wahab, Aziz. 2002. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Jakarta: Universitas Terbuka Depdiknas. 2006. Pendidikan Kewarganegaraan, Strategi, dan Metode Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Depdiknas. Winataputra, Udin S., dkk. 2006. Materi Pembelajaran PKn SD. Jakarta: Universitas Terbuka Fajar, Arnie. 2004. Portofolio dalam Pembelajaran IPS. Bandung: Remaja Rosdakarya Inayah, Khoirotul. 2010. “Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Portofolio Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Sosiologi Kelas X-A Di MAN Malang I”. Skripsi Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan Pendidikan IPS. Malang: Fakutas Tarbiyah Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim 27 Volume 2 Nomor 1, April 2016 Akses Online : http://jurnal.iicet.org Jurnal EDUCATIO Jurnal Pendidikan Indonesia Fatimah, Siti. 2010. Peningkatan Prestasi Belajar PKn Melalui Model Pembelajaran Berbasis Portofolio Pada Siswa Kelas V SD Negeri Babakanjati Kota Bandung. Skripsi PGSD. Bandung: FKIP Universitas Bumi Siliwangi Ruminiati. 2007. Pengembangan Pendidikan Kewarganegaraan SD. Jakarta: Dirjen Dikti Depdiknas Mulyasa, E. 2006.Kurikulum yang Disempurnakan: Pengembangan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Bandung: Remaja Rosda Karya Taniredja, Tukiran. 2010. Penelitian Tindakan Kelas untuk Pengembangan Profesi Guru. Bandung: Alfabeta 28