pemodelan sirps untuk penyakit influenza dengan

advertisement
PEMODELAN SIRPS UNTUK
PENYAKIT INFLUENZA DENGAN
VAKSINASI PADA POPULASI
KONSTAN
KELOMPOK 9:
HASANATUL IFTITAH (1301423)
NONI ARYANTI (1301399)
ZARA ANISYA FAHMI (1301405)
MASALAH
ALASAN
LATAR
BELAKANG
ALAT
PENYELESAIAN
SEBAB
AKIBAT
RUMUSAN MASALAH
Bagaimana model matematika SIRPS pada penyakit influenza
dengan vaksinasi pada populasi konstan?
Bagaimana menentukan titik kesetimbangan dan analisis
kestabilan penyebaran penyakit influenza dengan vaksinasi
pada populasi konstan?
Bagaimana simulasi model dan interpretasi perilaku model pada
penyebaran penyakit influenza dengan vaksinasi menggunakan
program Maple?
Bagaimana menentukan proporsi vaksinasi minimum?
BATASAN MASALAH
Pada makalah ini, permasalahan dibatasi dengan
laju kelahiran yang terjadi pada populasi
diasumsikan sama dengan laju kematian, artinya
jumlah populasi yang dipakai konstan. Analisis
kestabilan terhadap endemik dilakukan saat 𝑒 =
0 artinya diasumsikan masa wabah lebih pendek
dari masa kehilangan kekebalan. Dan program
software yang digunakan adalah Maple 17.
TUJUAN
1
Menentukan model matematika SIRPS pada
penyakit influenza dengan vaksinasi pada
populasi konstan.
2
Mengetahui titik kesetimbangan dan analisis
kestabilan penyebaran penyakit influenza dengan
vaksinasi pada populasi konstan.
3
Mengetahui simulasi model dan interpretasi
perilaku model pada penyebaran penyakit influenza
dengan vaksinasi menggunakan program Maple 17.
4
Mengetahui proporsi
penyakit influenza.
vaksinasi
minimum
MANFAAT
1. Bagi Penulis.
Penulis dapat mengetahui pemodelan matematika
SIRPS penyakit influenza dengan vaksinasi pada
populasi konstan.
2. Bagi pihak lain.
Dengan adanya makalah ini diharapkan dapat
memberikan sumbangsih kepada mahasiswa
untuk melakukan penelitian selanjutnya.
LANDASAN TEORI
Influenza
Persamaan Diferensial
Linear dan Tak Linear
Penularan dan Gejala
Influenza
Solusi Persamaan
Diferensial
Pemodelan Matematika
Titik Kesetimbangan
Pendekatan pada
Pemodelan Matematika
Nilai Eigen dan Vektor
Eigen
Tahapan Pemodelan
Kestabilan Titik Tetap
Persamaan Diferensial
Kriteria Routh-Hurwitz
Mapel
HASIL DAN PEMBAHASAN
FAKTA PENYAKIT
INFLUENZA
Virus yang menyebabkan epidemi flu dapat dibedakan dalam tiga tipe
berbeda yaitu tipe A, B, dan C.
Vaksinasi memberikan konstribusi besar dalam penurunan jumlah
pasien flu.
Terjadi penurunan pasien flu pada orang dewasa setelah dilakukan
vaksinasi.
vaksinasi mempunyai potensi yang lebih tinggi dalam mengurangi
jumlah penderita flu dibandingkan dengan penggunaan antibiotik.
vaksinasi direkomendasikan sebagai salah satu strategi untuk
mencegah wabah influenza pada orang usia lanjut dalam jangka
waktu yang panjang.
vaksinasi pada orang usia produktif (< 65 tahun) dapat mengurangi
tingkat penularan influenza (jumlah penderita flu).
Pada orang tua, vaksinasi terhadap influenza dikaitkan dengan
penurunan risiko rawat inap untuk penyakit jantung, penyakit
serebrovaskular, dan pneumonia atau influenza serta resiko
kematian dari semua penyebab selama musim influenza.
ASUMSI DALAM PENYEBARAN PENYAKIT INFLUENZA
Individu yang
terinfeksi penyakit
Influenza dapat
disembuhkan.
Penyakit menular
melalui kontak
langsung antara
individu rentan
dengan penderita.
Individu yang rentan diberikan
vaksinasi dengan ukuran
vaksinasi tertentu sehingga
dapat menyebabkan individu
yang diberikan vaksin kebal
terhadap penyakit.
Jumlah populasi
diasumsikan cukup
besar
Tidak ada masa
inkubasi apabila
terjadi proses
penularan.
Penyaki tidak fatal
( tidak terjadi
kematian karena
infeksi).
Setiap individu yang
belum terserang
penyakit masuk ke
subpopulasi
susceptibles (rentan
terserang).
Individu yang sudah
sembuh dapat
menjadi rentan
kembali terserang
virus yang baru.
ASUMSI TERHADAP VAKSIN
Pemberian vaksin
diasumsikan tidak
terkendala oleh faktor
biaya.
Kekuatan vaksinasi 100%,
berarti setiap individu
yang mendapat vaksin
akan kebal dari penyakit
Influenza.
Kekebalan yang terjadi karena
vaksin bersifat permanen. Hal
tersebut berarti individu yang
mendapat vaksin tidak dapat
terinfeksi oleh penyakit yang
sama sampai waktu tertentu.
Terdapat virus baru
yang kebal terhadap
vaksin
VARIABEL
PARAMETER
SKEMA
MODEL
MODEL SIRPS
TITIK KESETIMBANGAN
ANGKA RASIO REPRODUKSI DASAR
Teorema 3.1
Dipunyai 𝑅0 =
πœ‡π›½π‘ž
πœ‡+𝑐 πœ‡+1−π‘ž
Dari sistem persamaan (3.7). Berdasarkan nilai 𝑅0 tersebut diperoleh:
1. Jika 𝑅0 <1 maka sistem persamaan (3.7) hanya mempunyai 1 titik
kesetimbangan yaitu titik kesetimbangan bebas penyakit.
2. Jika 𝑅0 >1 maka sistem persamaan (3.7) mempunyai 2 titik
kesetimbangan yaitu titik kesetimbangan bebas penyakit dan titik
kesetimbangan Endemik.
ANALISIS KESTABILAN
SIMULASI MODEL
Pada kondisi setimbang tersebut, penyakit akan selalu ada
sampai waktu tak terbatas. Oleh karena itu, penyakit tersebut
bersifat endemik. Maka kondisi setimbang tersebut dicapai saat
π‘ΈπŸ = 𝒔∗ , π’Š∗ , 𝒓∗ , 𝒑∗ = (0.175,0.634, 0.126,0.063).
Titik π‘ΈπŸ tersebut merupakan titik kesetimbangan endemik
karena nilai π’Š∗ ≠ 𝟎. Selanjutnya, akan ditentukan kestabilan dari
titik kesetimbangan endemik π‘ΈπŸ . Besarnya rasio reproduksi
dasar pada saat 𝟏 − 𝒒= 0 adalah π‘ΉπŸŽ =5.714. Nilai π‘ΉπŸŽ > 𝟏
mengakibatkan keempat nilai eigen matriks Jacobian pada model
ini berupa bilangan real negatif. Oleh karena itu, titik
kesetimbangan endemik π‘ΈπŸ bersifat stabil asimtotik.
Agar penyebaran penyakit dapat dicegah dengan sukses,
maka tingkat vaksinasi yang dilakukan harus cukup lebih
besar dari tingkat vaksinasi minimum. Oleh karena itu,
selanjutnya dilakukan simulasi untuk 1 − π‘ž > 0.3
Berdasarkan Gambar 3.4 untuk 1 − π‘ž > 0.3,
𝑖(𝑑) → 0 artinya penyakit akan menghilang dari
populasi dalam waktu tertentu. Semakin tinggi
tingkat vaksinasi, penyakit akan menghilang dari
populasi dalam waktu yang semakin cepat.
Titik kesetimbangan yang dicapai adalah
𝑄0 = 𝑠, 𝑖, π‘Ÿ, 𝑝 = (0.25, 0, 0.50, 0.25) Titik
kesetimbangan yang dimaksud adalah titik
kesetimbangan bebas penyakit karena proporsi
individu infectious (i) bernilai nol. Besarnya rasio
reproduksi dasar adalah 𝑅0 = 0.685. Titik
kesetimbangan bebas penyakit 𝑄0 tersebut
bersifat stabil asimtotik karena 𝑅0 < 1.
Pada tabel 3.6 nilai 1 − π‘ž akan diubah-ubah
untuk mendapatkan kapan saat 𝑅0 berubah dari <
1 sampai dengan > 1 artinya akan ditentukan nilai
minimum dari 1 − π‘ž sehigga penyakit akan hilang.
Dari table 3.6 sampai dengan 3.8 terlihat
bahwa nilai 1 − π‘ž minimum untuk menanggulangi
penyakit influenza apabila diberikan nilai-nilai
parameter lain dengan 𝛽 yang diberikan antara
0.8 sampai 1 adalah 0.36 artinya minimal harus
ada 36% yang divaksinasi dari seluruh individu
yang rentan agar penyakit tidak meluas.
Download