HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG KANKER SERVIKS

advertisement
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG KANKER SERVIKS
DENGAN MOTIVASI PEMERIKSAAN IVA DI PUSKESMAS
ROWOKELE KABUPATEN KEBUMEN
Nurma Ika Zuliyanti, Wiastuti
ABSTRAK
Kanker serviks atau leher rahim merupakan tumor ganas yang tumbuh di
dalam leher rahim yang terjadi pada serviks uterus Kanker ini adalah jenis kanker
kedua yang paling umum pada wanita. Metode IVA merupakan salah satu metode
untuk deteksi dini kanker serviks. Rendahnya motivasi untuk melakukan
pemeriksaan IVA diduga karena rendahnya pengetahuan mengenai kanker serviks
sehingga kurangnya motivasi untuk melakukan pemeriksaan IVA. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang kanker serviks,
mengetahui motivasi pemeriksaan IVA dan menganalisis hubungan pengetahuan
ibu tentang kanker serviks dengan motivasi pemeriksaan IVA.
Metode penelitian kuantitatif cross sectional dengan desain survei analitik.
Populasi seluruh Wanita Usia Subur (WUS) di Puskesmas Rowokele dan
penarikan sampel menggunakan consecutive sampling sebesar 75 orang. Analisis
data univarit dan bivariat kendall tau dengan bantuan program data SPSS 18.00.
Hasil penelitian didapatkan sebagian besar WUS memiliki pengetahuan
tentang kanker serviks dalam kategori tinggi yaitu sebanyak 40 orang (53,3%).
Sebagian besar WUS yang memiliki motivasi tinggi melakukan pemeriksaan IVA
yaitu sebanyak 39 orang (52,0%). Hasil analisa statistik menunjukkan bahwa nilai
korelasi Kendall Tau sebesar 0,354 atau p-value sebesar 0,001 berarti p-value < α
(0,05) sehingga disimpulkan terdapat hubungan pengetahuan ibu tentang kanker
serviks dengan motivasi pemeriksaan IVA di Puskesmas Rowokele tahun 2013.
Kata kunci : Tingkat pengetahuan kanker serviks, motivasi pemeriksaan
IVA
merupakan pintu masuk kerahim
PENDAHULUAN
Di negara berkembang dewasa
yang terletak antara uterus dengan
ini kenker leher rahim menjadi suatu
liang sanggama (vagina) (Kuntari
permasalahan
2008)
kesehaatan
wanita
yang mendapat perhatian serius.
Kenker leher rahim merupakan
Kanker serviks adalah tumor ganas
masalah kesehatan yang penting bagi
yang tumbuh di dalam leher rahim
wanita di seluruh dunia. Kanker ini
atau serviks yaitu kanker yang terjadi
adalah jenis kenker kedua yang
pada serviks uterus, suatu daerah
paling
pada organ reproduksi wanita yang
dialami oleh lebih dari
umum
pada
perempuan,
1,4 juta
perempuan diseluruh dunia (Ferlay
penderita kanker serviks 36 kasus
et.al. 2001). Setiap tahun lebih dari
pada tahun 2010
460.000 kasus terjadi dan sekitar
Kabupaten
23.000 perempuan meninggal karena
Rowokele merupakan salah satu
penyakit
tersebut
yang melakukan pemeriksaaan IVA
Sherris
and
(Parkin
Herdman
2000.
2000).
karena
74 kasus.
Kebumen
Di
Puskesmas
biaya terjangkau. Total
Merupakan masalah signifikan yang
jumlah penduduk di wilayah kerja
khususnya terjadi di Negara-negara
Puskesmas
berkembang, dimana sekitar 80%
50.912 jiwa dengan jumlah WUS
kasus kanker leher rahim terjadi
sebanyak 22.739 orang dan PUS
setiap bulan.
8.533.
Penyebab utama tingginya angka
Rowokele
sebanyak
Berdasarkan data tahun 2011 di
kejadian kanker serviks di Negara-
Puskesmas Rowokele
negara berkembang karena tidak
melakukan
adanya
program
serviks menggunakan metode IVA
efektif
yang
skrining
ditujukan
yang
untuk
mendeteksi dan piñata laksanaan
secara dini kanker serviks. Jika
deteksi
yang sudah
dini
539 orang dan tahun 2012
kanker
183
orang.
Hal
ini
menunjukan
bahwa
di
jumlah WUS yang melakukan tes
negara-negara maju, sangat sedikit
IVA sangat sedikit dibandingkan
jumlah wanita jumlah wanita di
dengan jumlah WUS yang ada di
Negara
wilayah kerja Puskesmas Rowokele.
dibandingkan
dengan
berkembang
wanita
yang
mempunyai akses pada pelayanan
Rendahnya
deteks dini kanker serviks. Dalam
melakukan tes deteksi dini kanker
lima tahun terakhir, diperkirakan
serviks/ leher rahim di Puskesmas
hanya 5% wanita di Negara-negara
Rowokele
berkembang
kurangnya pengetahuan, kesadaran
termasuk
Indonesia
jumlah
WUS
disebabkan
serta
untuk deteksi dini kanker serviks
pemeriksaan IVA (mendeteksi secara
(Okviyanti 2007). Di Kabupaten
dini kaknker serviks).
menurut survay 2009
untuk
karena
yang telah menjalani pemeriksaan
Kebumen
motivasi
yang
melakukan
Berdasarkan latar belakang di
Puskesmas Rowokele dalam kurun
atas, maka peneliti tertarik untuk
waktu dua bulan (Desember 2013 -
melakukan
Januari
penelitian
“Hubungan
tentang
Pengetahuan
Ibu
2014).
Sampel
dalam
penelitian ini sebanyak 75 wanita
Tentang Kanker Serviks Dengan
usia subur
Motivasi
sampling consecutive sampling.
Pemeriksaan
Puskesmas
IVA
Rowokele
di
Kebumen
menggunakan teknik
Instrument dalam penelitian ini
Tahun 2013“
menggunakan kuesioner. Uji statistic
menggunakan korelasi kendall-taw
METODE PENELITIAN
HASIL PENELITIAN
Jenis penelitian ini merupakan
Analisis Univariat
penelitian kuantitatif dengan desain
survay
analitik.
penelitian
telah
Tempat
Hasil distribusi frekuensi dari
lokasi
dilaksanakan
skor-skor
di
jawaban
responden
Puskesmas
Rowokele
Kabupaten
selengkapnya dapat dilihat pada tabel
Kebumen
pada bulan
Desember
di bawah ini.
Tabel 9. Distribusi Frekuensi
2013 - Januari 2014.
Tingkat
Populasi dalam penelitrian ini
wanita
usia
subur
di
Frequency Percent
Valid
Pada
tabel
Tinggi 40
diatas
Ibu
Tantang Kanker Serviks
adalah seluruh ibu yang termasuk
dalam
Pengetahuan
skor-skor
53.3
Valid
Percent
53.3
Cumulative
Percent
100.0
Distribusi frekuensi skor-skor
jawaban yang telah dikategorikan
jawaban
responden
mengenai
menjadi
3
kategori,
mayoritas
motivasi
tingkatan
pengetahuan
responden
selengkapnya dapat dilihat pada tabel
pemeriksaan
berada pada tingkat pengetahuan
di bawah ini.
“Tinggi” 40 responden (53,3%),
Tabel 10. Distribusi Frekuensi
“Sedang” 22 responden (29,3%)
Motivasi Pemeriksaan IVA
sedangkan masuk kategori “Rendah”
13 responden (17,3%).
IVA
Frequency Percent
Valid Tinggi
39
52.0
Pada tabel di atas menunjukkan
Valid
Cumulative
Percent Percent
52.0
100.0
kanker
serviks
sebagai
variabel
bahwa sebagian besar responden
bebas dan Motivasi pemeriksaan
memilki
IVA
motivasi
responden
“Tinggi”
(52,0%),
39
motivasi
sebagai
Analisis
hasil
variabel
terikat.
penelitian
ini
“Sedang” 19 responden (25,3%)
dilakukan dengan pengujian statistik
sedangkan motivasi “Rendah” hanya
uji Kendall Tau.
17 rsponden (22,7%).
Tabel 11. Hasil Uji Kendall Tau
Analisis Bivariat
antara
Analisis
Bivariat
bertujuan
untuk mengetahui hubungan antara
tingkat
pengetahuan
ibu
Tingkat
Pengetahuan
Ibu
tentang Kanker Serviks dan Motivasi
Pemeriksaan IVA
tentang
Correlations
Motivasi
Tingkat
Pemeriksaan
Pengetahuan IVA
1.000
.354**
Kendall's Tingkat
Correlation
tau_b
Pengetahuan Coefficient
Sig. (2-tailed)
.
N
75
Motivasi
Correlation
.354**
Pemeriksaan Coefficient
IVA
Sig. (2-tailed)
.001
N
75
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Pada tabel hasil uji korelasi
.001
75
1.000
.
75
(H0). Hal ini berarti ada hubungan
Kendall tau di atas, nilai r hitung yang
yang
signifikan
diperoleh sebesar 0,354, karena nilai
pengetahuan
rhitung 0,354 > 0.227 rtabel, maka
serviks dengan motivasi pemeriksaan
keputusan menolak hipotesis null
IVA. Hal ini juga dibuktikan dengan
ibu
antara
tingkat
tentang
kanker
nilai probabilitas signfikansi yang
Deskriptif
diperoleh sebesar 0.001 dan nilai
1) Karakteristik
signfikasi
Berdasarkan Pendidikan
ini lebih kecil < 0.05
(alpha 5%).
Hasil
Berdasarkan
dilaksanakan
penelitian
tentang
responden
distribusi
frekuensi
yang
karakteristik
responden
“Hubungan
berdasarkan
pendidikan
Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang
selengkapnya dapat dilihat pada
Kanker Serviks dengan Motivasi
tabel di bawah ini.
Pemeriksaan
Tabel 12. Karakteristik WUS
IVA di Puskesmas
Rowokele Tahun 2013” diperoleh
berdasarkan
karakteristik
wilayah Puskesmas Rowokele
mengenai
WUS
diantaranya tingkat pendidikan dan
Kabupaten
pekerjaan.
2013
Frequency
Percent
Valid
SD
26
SMP
29
SMA
17
S1
3
Total
75
Pada tabel di atas menunjukkan
bahwa
mayoritas
34.7
38.7
22.7
4.0
100.0
responden
Pendidikan
Kebumen
Valid Percent
di
Tahun
Cumulative
Percent
34.7
73.3
96.0
100.0
34.7
38.7
22.7
4.0
100.0
berdasarkan pekerjaan
dapat
dilihat pada tabel di bawah ini.
berpendidikan SMP sebanyak 29
Tabel 13. Karakteristik WUS
responden (38,7%).
berdasarkan
2) Karakteristik
Berdasarkan
Kabupaten
Hasil selengkapnya mengenai
2013
Kebumen
Tahun
responden
Frequency
Valid Wiraswasta
Buruh
Swasta
Petani
IRT
di
wilayah Puskesmas Rowokele
Pekerjaan
karakteristik
Pekerjaan
2
25
5
4
39
Percent
2.7
33.3
6.7
5.3
52.0
Valid
Percent
2.7
33.3
6.7
5.3
52.0
Cumulative
Percent
2.7
36.0
42.7
48.0
100.0
Frequency
Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
2.7
36.0
42.7
48.0
100.0
Valid Wiraswasta
2
2.7
2.7
Buruh
25
33.3
33.3
Swasta
5
6.7
6.7
Petani
4
5.3
5.3
IRT
39
52.0
52.0
Total
75
100.0
100.0
Pada tabel di atas, menunjukkan bahwa pekerjaan WUS didominasi oleh Ibu
Rumah Tangga (IRT) sebanyak 39 responden (52,0%).
manusia
yakni
penglihatan,
pendengaran, penciuman, rasa dan
PEMBAHASAN
Pembahasan pada penelitian ini
raba dengan sendiri. Pada waktu
dirinci menjadi pembahasan uivariate
pengindraan sampai menghasilkan
dan pembahasan bivariate sebagai
pengetahuan
tersebut
berikut :
dipengaruhi
oleh
1. Deskripsi
Pengetahuan
Ibu
tentang Kanker Serviks
Hasil penelitian menunjukkan
bahwa
sebagian
besar
WUS
sangat
intensitas
perhatian
persepsi
obyek.
Sebagian
terhadap
besar
pengetahuan manusia diperoleh
melalui
mata
dan
telinga.
tentang
Sedangkan masih tingginya kasus
kanker serviks dalam kategori
kanker serviks merupakan sebuah
“Tinggi” yaitu 40 orang (53,3%)
ironi. Hal ini dikarenakan kanker
kategori “Sedang”
22 orang
serviks merupakan penyakit yang
sebagian
telah diketahui penyebabnya dan
memiliki
(29,3%),
pengetahuan
sedangkan
kecil dalam kategori “Rendah”
telah
diketahui
perjalanan
yaitu 13 orang (17,3%).
penyakitnya tetapi masih banyak
Menurut Notoatmodjo (2003)
WUS yang belum mengetahui dan
Pengetahuan adalah merupakan
mengerti tentang bahaya kanker
hasil ”tahu” dan ini terjadi setelah
serviks. Ditambah juga sudah ada
orang mengadakan penginderaan
metode
terhadap suatu objek tertentu.
serviks, sehingga sesungguhnya
Penginderaan
obyek
kanker serviks dapat dihindari.
indra
IVA merupakan salah satu metode
terjadi
terhadap
melalui
panca
deteksi
dini
kanker
skrining alternatif untuk kanker
diberikan
serviks. Pada pemeriksaan IVA,
tentang
digunakan asam asetat dengan
informasi tentang kesehatan dari
konsentrasi 3-5% yang dipulaskan
berbagai sumber. Hal ini sejalan
pada serviks. Pada tahap pra
dengan teori yang dikemukakan
kanker akan timbul warna bercak
Setiawati (2008) bahwa salah satu
putih.
faktor
Sebagian besar WUS memiliki
oleh
seorang
kehamilan
yang
tingkat
maupun
mempengaruhi
pengetahuan
adalah
informasi.
Seseorang
serviks dalam kategori tinggi,
mempunyai
sumber
walaupun
yang
tingkat
pengetahuan
tingkat
kanker
pendidikan
bidan
lebih
yang
informasi
banyak
akan
mereka sebagian besar hanya
mempunyai
berpendidikan SD yaitu 34,7%
lebih luas. Informasi ini dapat
dan SMP sebesar 38,7% begitu
diperoleh dari beberapa sumber
juga
yang
antara lain televisi, radio, koran,
dimiliki sebagian besar sebagai
kader, bidan, Puskesmas, majalah.
Ibu Rumah Tangga (IRT) sebesar
Pengetahun WUS yang tinggi
52,0%. Hal ini dapat terjadi
tentang kanker serviks diharapkan
karena faktor yang mempengaruhi
dapat merubah sikap dan perilaku
pengetahuan
bukan
untuk deteksi dini kanker serviks
hanya pendidikan formal saja,
dengan melakukan pemeriksaan
sebagaimana
yang
IVA, sebagaimana diungkapkan
dikemukakan Notoatmodjo (2003)
George Pickett & John J Hanlon
bahwa
yang
(2004) bahwa dengan pendidikan
mempengaruhi
pengetahuan
kesehatan bertujuan menanamkan
antara
pengalaman,
pengetahuan,
dengan
pekerjaan
seseorang
teori
beberapa
lain
faktor
pengetahuan
dengan
yang
harapan
pendidikan, penerimaan informasi
agar pengetahuan tersebut dapat
dari pihak lain, dan pekerjaan.
membentuk
sikap
yang
gilirannya
akan
membentuk
Penerimaan
pihak
lain
penerimaan
informasi
dapat
penyuluhan
dari
berupa
yang
perilaku.
pada
2. Deskripsi Motivasi Pemeriksaan
ekstrinsik dan ada yang instrinsik.
Motivasi ini belum keluar disebut
IVA
motive/drive.
Motivasi
ini
sebagaimana
kebutuhan
yang
WUS yang memiliki motivasi
diteorikan
oleh
“Tinggi” melakukan pemeriksaan
bawasannya harus ditilik bagai
IVA yaitu sebanyak 39 orang
tangga yang berbentuk segitiga
(52,0%),
WUS
dengan kebutuhan paling dasar
memiliki motivasi “Sedang” dan
dan paling besar adalah kebutuhan
“Rendah” masing-masing 25,3%
biologis
dan 22,7%.
kebutuhan akan aktualisasi diri
Hasil penelitian menunjukkan
bahwa
bahwa
sebagian
sedangkan
besar
Motivasi adalah proses yang
yang
dan
Maslow
terkecil
tentunya
adalah
akan
menjadi
berperan pada intensitas, arah dan
motivasi-motivasi
lamanya
berlangsung
dengan kebutuhan tersebut.
individu
kearah
upaya
pencapaian
Motivasi
yang
merupakan
sama
suatu
sasaran (konsep dasar motivasi,
tenaga yang terdapat dalam diri
2009).
manusia
Menurut
Widayatun
yang
menimbulkan,
(2009) Motivasi terjadi karena
mengarahkan,
adanya kebutuhan seseorang yang
mengorganisasi
harus
untuk
(perilaku). Perilaku ini timbul
segera
karena adanya dorongan faktor
segera
segera
dipenuhi
beraktifitas
dan
internal
muncul
adanya
Perilaku dipandang sebagai reaksi
rangka
atau
kebutuhan/need
memenuhi
dalam
suatu
tujuan/goal
motivasi ini sebaiknya dimanage
sama
dengan
need
artinya
faktor
laku
mencapai tujuan. Motivasi itu
karena
dan
tingkah
respons
eksternal.
terhadap
suatu
stimulus.
Pada penelitian ini didapatkan
bahwa dari seluruh WUS yang
keluarnya jangan sampai tumpang
melakukan
tindih agar tidak bimbang, ragu,
motivasinya
konflik dan mengalami gangguan
terbukti
jiwa. Motivasi ini ada yang
diberikan
pemeriksaan
tinggi.
dari
Hal
kuisioner
hampir
IVA
ini
yang
setengahnya
merupakan
dimana
motivasi
timbul
intrinsik,
adanya
suatu
aktif
yang
timbulnya
menyebabkan
dorongan
dengan
keinginan atau dorongan dari
intensitas tertentu yang berfungsi
WUS
mengaktifkan, memberi arah, dan
untuk
melakukan
membuat
pemeriksan IVA.
Lebih lanjut dijelaskan bahwa
memenuhi
timbulnya
menjadi
menurut
konsep Woodworth mempunyai 3
a. Intensitas; menyangkut lemah
kuatnya
sehingga
kebutuhan
penyebab
yang
timbulnya
dorongan itu sendiri.
3. Hubungan antara pengetahuan ibu
(tiga) karakteristik, yaitu :
dan
(berulang-
ulang) dari suatu perilaku untuk
motivasi sebagai penyebab dari
perilaku
persisten
dorongan
menyebabkan
individu berperilaku tertentu;
b. Pemberi arah; mengarahkan
tentang kanker serviks dengan
motivasi pemeriksaan IVA
Hasil penelitian menunjukkan
bahwa terdapat hubungan antara
tingkat
berpengetahuan
ibu
individu dalam menghindari
tentang kanker serviks dengan
atau melakukan suatu perilaku
pemeriksaan
tertentu;
dibuktikan
c. Persistensi atau kecenderungan
untuk
mengulang
perilaku
IVA.
Hal
ini
dengan
hasil
uji
korelasi Kendall tau sebesar 0.354
dan nilai signifikansi 0.001. nilai
secara terus menerus.
korelasi bersifat positif (+), dan
Berdasarkan uraian di atas
signifikan,
menjelaskan
bahwa
motivasi
sehingga
hubungan
antara tingkat pengetahuan ibu
IVA
tentang kanker serviks dengan
membentuk
motivasi pemeriksaan IVA adalah
perilaku WUS untuk melakukan
positif dan signifikan. Artinya
deteksi
semakin
melakukan
pemeriksaan
diharapkan
dapat
dini
kanker
serviks
tinggi
metode IVA. Motivasi merupakan
pengetahuan
suatu konstruk yang dimulai dari
seseorang (ibu) tentang kanker
adanya need atau kebutuhan pada
serviks
diri individu dalam bentuk energi
yang
tingkat
akan
dimiliki
semakin
memberikan
motivasi
untuk
yang dapat dijadikan pertimbangan
dalam
melakukan pemeriksaan IVA.
memberikan
kesehatan
masyarakat
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan,
yang
maka
dapat
disimpulkan bahwa di Puskesmas
pelayanan
bermutu
di
bagi
wilayah
kerja
Puskesmas Rowokele antara lain :
1. Puskesmas
Puskesmas
diharapkan
Rowokele tahun 2013 adalah sebagai
meningkatkan penyuluhan pada
berikut :
WUS tentang kanker serviks,
1. Sebagian besar WUS memiliki
Penyuluhan
pengetahuan
tentang
kanker
ini
memberikan
sebagai
cara
informasi
dan
serviks dalam kategori tinggi
pengetahuan kepada WUS tentang
yaitu sebanyak 40 orang (53,3%).
kanker
2. Sebagian
besar
WUS
yang
memiliki
motivasi
melakukan
pemeriksaan
analisa
bertambahnya
Dengan
informasi
dan
tinggi
pengetahuan yang dimiliki akan
IVA
berdampak positif, yang pada
yaitu sebanyak 39 orang (52,0%).
3. Hasil
serviks.
statistik
menunjukkan bahwa nilai korelasi
akhirnya akan termotivasi untuk
melakukan pemeriksaan IVA.
2. Wanita Usia Subur
Kendall Tau sebesar 0,354 atau p
Diharapkan
dengan
value sebesar 0,001 berarti p
bertambahnya
pengetahuan
α
sehingga
mengenai kanker serviks akan
disimpulkan terdapat hubungan
berdampak pada meningkatnya
pengetahuan ibu tentang kanker
motivasi WUS untuk melakukan
serviks
pemeriksaan
value
<
(0,05)
dengan
motivasi
IVA.
pemeriksaan IVA di Puskesmas
motivasi
ini
Rowokele tahun 2013.
informasi
yang
SARAN
Berdasarkan kesimpulan di atas
ada beberapa saran dan masukan
Dorongan
timbul
didapat
karena
dan
bertambahnya
pengetahuan,
sehingga WUS
akan merasa
bahwa melakukan pemeriksaan
IVA
merupakan
hal
yang
dibutuhkan
sebagai
langkah
deteksi dini kanker serviks.
3. Bidan
kanker
serviks,
antara
lain
penyuluhan langsung, membagi
brosur maupun pamflet.
Mengarahkan motivasi WUS
yang
sudah
tinggi
tentang
pemeriksaan IVA agar menjadi
bentuk perilaku untuk melakukan
pemeriksaan IVA.
Melakukan
berbagai cara dalam memberikan
informasi kepada WUS tentang
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, 2007. Kanker Serviks. Artikel. Program Studi Pendidikan Dokter
Universitas Mataram.
Achmadi dan Narbuko, 2007. Metodologi Penelitian. Bumi Aksara. Jakarta.
Arikunto, 2010. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan praktek. Rineka Cipta.
Jakarta.
Depkes RI. 2007. Buku Acuan Pencegahan Kanker Leher Rahim dan Kanker
Payudara. Direktorat Jendral PP & PL: Departemen Kesehatan RI.
Depkes RI. 2007. Petunjuk Teknis Pencegahan Deteksi Dini Kanker Leher Rahim
dan Kanker Payudara. Direktorat Jendral PP & PL: Departemen Kesehatan
RI.
Depkes RI. 2008. Skrining Kanker Leher Rahim Dengan Metode Inspeksi Visual
Dengan Asam Asetat (IVA).
Depkes RI. 2009. Buku Saku Pencegahan Kanker Leher Rahim dan Kanker
Payudara. Direktorat Jendral PP & PL: Departemen Kesehatan RI.
Ferlay, et.al. 2001. Cancer Insidence, Mortality and Prevalince Worl Wide. IARC
Press Lyan France.
George Pickett & John J Hanlon, 2004. Kesehatan Masyarakat Administrasi dan
Praktek. EGC. Jakarta.
Herijulianti, 2002. Pendidikan Kesehatan Gigi. EGC. Jakarta.
Karsini, 2009. Analisis Faktor-Faktor yang berhubungan dengan Motivasi.
RSUD Cilacap.
Kuntari, 2008. Kanker Serviks. http://www.medicine.uii.ac.id/php. Diakses
tanggal 16 Januari 2013.
Notoatmodjo, S. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Rineka Cipta. Jakarta.
Notoatmodjo,S. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan cetakan ketiga. Rineka
Cipta. Jakarta.
Notoatmodjo,S.2007. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta.
Notoatmodjo,S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineke Cipta. Jakarta.
Ocviyanti, 2007. Tes Pop: Tes HPV dan Servikografi sebagai Pemeriksaan
TRIASE untuk Tes IVA.
Parkin, 2000. Personal Communication Cited in Preventing Cervical Cancer in
Low Resources Settings.
Profil Kesehatan Provinsi Jawa tengah 2008.
Rina,
2009.
Kanker
Serviks.
http://www.suaradokter.com/php/artikel/html.
Diakses tanggal 16 Januari 2013.
Saefudin, 2005. Ilmu Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka: Sarwono Prawiradiharjo.
Jakarta.
Setiawati, 2008. Proses Pengetahuan dalam Pendidikan Kesehatan. Trans Info
Media. Jakarta.
Siagian, 2004. Teori Motivasi dan Aplikasinya. Rineka Cipta. Jakarta.
Siburian, 2010. Kanker Serviks. http://www.angsamerah.com/artikel/pdf. Diakses
tanggal 16 Januari 2013.
Sugiyon, 2010. Statistik untuk Penelitian. Alfabeta. Bandung.
Sunaryo, 2004. Psikologi untuk Keperawatan. EGC. Jakarta.
Suryono, 2008. Metodologi Penelitian Kesehatan. Mitra C
Download