HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG KANKER SERVIKS DENGAN MOTIVASI PEMERIKSAAN IVA DI PUSKESMAS ROWOKELE KABUPATEN KEBUMEN Nurma Ika Zuliyanti, Wiastuti ABSTRAK Kanker serviks atau leher rahim merupakan tumor ganas yang tumbuh di dalam leher rahim yang terjadi pada serviks uterus Kanker ini adalah jenis kanker kedua yang paling umum pada wanita. Metode IVA merupakan salah satu metode untuk deteksi dini kanker serviks. Rendahnya motivasi untuk melakukan pemeriksaan IVA diduga karena rendahnya pengetahuan mengenai kanker serviks sehingga kurangnya motivasi untuk melakukan pemeriksaan IVA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang kanker serviks, mengetahui motivasi pemeriksaan IVA dan menganalisis hubungan pengetahuan ibu tentang kanker serviks dengan motivasi pemeriksaan IVA. Metode penelitian kuantitatif cross sectional dengan desain survei analitik. Populasi seluruh Wanita Usia Subur (WUS) di Puskesmas Rowokele dan penarikan sampel menggunakan consecutive sampling sebesar 75 orang. Analisis data univarit dan bivariat kendall tau dengan bantuan program data SPSS 18.00. Hasil penelitian didapatkan sebagian besar WUS memiliki pengetahuan tentang kanker serviks dalam kategori tinggi yaitu sebanyak 40 orang (53,3%). Sebagian besar WUS yang memiliki motivasi tinggi melakukan pemeriksaan IVA yaitu sebanyak 39 orang (52,0%). Hasil analisa statistik menunjukkan bahwa nilai korelasi Kendall Tau sebesar 0,354 atau p-value sebesar 0,001 berarti p-value < α (0,05) sehingga disimpulkan terdapat hubungan pengetahuan ibu tentang kanker serviks dengan motivasi pemeriksaan IVA di Puskesmas Rowokele tahun 2013. Kata kunci : Tingkat pengetahuan kanker serviks, motivasi pemeriksaan IVA merupakan pintu masuk kerahim PENDAHULUAN Di negara berkembang dewasa yang terletak antara uterus dengan ini kenker leher rahim menjadi suatu liang sanggama (vagina) (Kuntari permasalahan 2008) kesehaatan wanita yang mendapat perhatian serius. Kenker leher rahim merupakan Kanker serviks adalah tumor ganas masalah kesehatan yang penting bagi yang tumbuh di dalam leher rahim wanita di seluruh dunia. Kanker ini atau serviks yaitu kanker yang terjadi adalah jenis kenker kedua yang pada serviks uterus, suatu daerah paling pada organ reproduksi wanita yang dialami oleh lebih dari umum pada perempuan, 1,4 juta perempuan diseluruh dunia (Ferlay penderita kanker serviks 36 kasus et.al. 2001). Setiap tahun lebih dari pada tahun 2010 460.000 kasus terjadi dan sekitar Kabupaten 23.000 perempuan meninggal karena Rowokele merupakan salah satu penyakit tersebut yang melakukan pemeriksaaan IVA Sherris and (Parkin Herdman 2000. 2000). karena 74 kasus. Kebumen Di Puskesmas biaya terjangkau. Total Merupakan masalah signifikan yang jumlah penduduk di wilayah kerja khususnya terjadi di Negara-negara Puskesmas berkembang, dimana sekitar 80% 50.912 jiwa dengan jumlah WUS kasus kanker leher rahim terjadi sebanyak 22.739 orang dan PUS setiap bulan. 8.533. Penyebab utama tingginya angka Rowokele sebanyak Berdasarkan data tahun 2011 di kejadian kanker serviks di Negara- Puskesmas Rowokele negara berkembang karena tidak melakukan adanya program serviks menggunakan metode IVA efektif yang skrining ditujukan yang untuk mendeteksi dan piñata laksanaan secara dini kanker serviks. Jika deteksi yang sudah dini 539 orang dan tahun 2012 kanker 183 orang. Hal ini menunjukan bahwa di jumlah WUS yang melakukan tes negara-negara maju, sangat sedikit IVA sangat sedikit dibandingkan jumlah wanita jumlah wanita di dengan jumlah WUS yang ada di Negara wilayah kerja Puskesmas Rowokele. dibandingkan dengan berkembang wanita yang mempunyai akses pada pelayanan Rendahnya deteks dini kanker serviks. Dalam melakukan tes deteksi dini kanker lima tahun terakhir, diperkirakan serviks/ leher rahim di Puskesmas hanya 5% wanita di Negara-negara Rowokele berkembang kurangnya pengetahuan, kesadaran termasuk Indonesia jumlah WUS disebabkan serta untuk deteksi dini kanker serviks pemeriksaan IVA (mendeteksi secara (Okviyanti 2007). Di Kabupaten dini kaknker serviks). menurut survay 2009 untuk karena yang telah menjalani pemeriksaan Kebumen motivasi yang melakukan Berdasarkan latar belakang di Puskesmas Rowokele dalam kurun atas, maka peneliti tertarik untuk waktu dua bulan (Desember 2013 - melakukan Januari penelitian “Hubungan tentang Pengetahuan Ibu 2014). Sampel dalam penelitian ini sebanyak 75 wanita Tentang Kanker Serviks Dengan usia subur Motivasi sampling consecutive sampling. Pemeriksaan Puskesmas IVA Rowokele di Kebumen menggunakan teknik Instrument dalam penelitian ini Tahun 2013“ menggunakan kuesioner. Uji statistic menggunakan korelasi kendall-taw METODE PENELITIAN HASIL PENELITIAN Jenis penelitian ini merupakan Analisis Univariat penelitian kuantitatif dengan desain survay analitik. penelitian telah Tempat Hasil distribusi frekuensi dari lokasi dilaksanakan skor-skor di jawaban responden Puskesmas Rowokele Kabupaten selengkapnya dapat dilihat pada tabel Kebumen pada bulan Desember di bawah ini. Tabel 9. Distribusi Frekuensi 2013 - Januari 2014. Tingkat Populasi dalam penelitrian ini wanita usia subur di Frequency Percent Valid Pada tabel Tinggi 40 diatas Ibu Tantang Kanker Serviks adalah seluruh ibu yang termasuk dalam Pengetahuan skor-skor 53.3 Valid Percent 53.3 Cumulative Percent 100.0 Distribusi frekuensi skor-skor jawaban yang telah dikategorikan jawaban responden mengenai menjadi 3 kategori, mayoritas motivasi tingkatan pengetahuan responden selengkapnya dapat dilihat pada tabel pemeriksaan berada pada tingkat pengetahuan di bawah ini. “Tinggi” 40 responden (53,3%), Tabel 10. Distribusi Frekuensi “Sedang” 22 responden (29,3%) Motivasi Pemeriksaan IVA sedangkan masuk kategori “Rendah” 13 responden (17,3%). IVA Frequency Percent Valid Tinggi 39 52.0 Pada tabel di atas menunjukkan Valid Cumulative Percent Percent 52.0 100.0 kanker serviks sebagai variabel bahwa sebagian besar responden bebas dan Motivasi pemeriksaan memilki IVA motivasi responden “Tinggi” (52,0%), 39 motivasi sebagai Analisis hasil variabel terikat. penelitian ini “Sedang” 19 responden (25,3%) dilakukan dengan pengujian statistik sedangkan motivasi “Rendah” hanya uji Kendall Tau. 17 rsponden (22,7%). Tabel 11. Hasil Uji Kendall Tau Analisis Bivariat antara Analisis Bivariat bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan ibu Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Kanker Serviks dan Motivasi Pemeriksaan IVA tentang Correlations Motivasi Tingkat Pemeriksaan Pengetahuan IVA 1.000 .354** Kendall's Tingkat Correlation tau_b Pengetahuan Coefficient Sig. (2-tailed) . N 75 Motivasi Correlation .354** Pemeriksaan Coefficient IVA Sig. (2-tailed) .001 N 75 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Pada tabel hasil uji korelasi .001 75 1.000 . 75 (H0). Hal ini berarti ada hubungan Kendall tau di atas, nilai r hitung yang yang signifikan diperoleh sebesar 0,354, karena nilai pengetahuan rhitung 0,354 > 0.227 rtabel, maka serviks dengan motivasi pemeriksaan keputusan menolak hipotesis null IVA. Hal ini juga dibuktikan dengan ibu antara tingkat tentang kanker nilai probabilitas signfikansi yang Deskriptif diperoleh sebesar 0.001 dan nilai 1) Karakteristik signfikasi Berdasarkan Pendidikan ini lebih kecil < 0.05 (alpha 5%). Hasil Berdasarkan dilaksanakan penelitian tentang responden distribusi frekuensi yang karakteristik responden “Hubungan berdasarkan pendidikan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang selengkapnya dapat dilihat pada Kanker Serviks dengan Motivasi tabel di bawah ini. Pemeriksaan Tabel 12. Karakteristik WUS IVA di Puskesmas Rowokele Tahun 2013” diperoleh berdasarkan karakteristik wilayah Puskesmas Rowokele mengenai WUS diantaranya tingkat pendidikan dan Kabupaten pekerjaan. 2013 Frequency Percent Valid SD 26 SMP 29 SMA 17 S1 3 Total 75 Pada tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas 34.7 38.7 22.7 4.0 100.0 responden Pendidikan Kebumen Valid Percent di Tahun Cumulative Percent 34.7 73.3 96.0 100.0 34.7 38.7 22.7 4.0 100.0 berdasarkan pekerjaan dapat dilihat pada tabel di bawah ini. berpendidikan SMP sebanyak 29 Tabel 13. Karakteristik WUS responden (38,7%). berdasarkan 2) Karakteristik Berdasarkan Kabupaten Hasil selengkapnya mengenai 2013 Kebumen Tahun responden Frequency Valid Wiraswasta Buruh Swasta Petani IRT di wilayah Puskesmas Rowokele Pekerjaan karakteristik Pekerjaan 2 25 5 4 39 Percent 2.7 33.3 6.7 5.3 52.0 Valid Percent 2.7 33.3 6.7 5.3 52.0 Cumulative Percent 2.7 36.0 42.7 48.0 100.0 Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent 2.7 36.0 42.7 48.0 100.0 Valid Wiraswasta 2 2.7 2.7 Buruh 25 33.3 33.3 Swasta 5 6.7 6.7 Petani 4 5.3 5.3 IRT 39 52.0 52.0 Total 75 100.0 100.0 Pada tabel di atas, menunjukkan bahwa pekerjaan WUS didominasi oleh Ibu Rumah Tangga (IRT) sebanyak 39 responden (52,0%). manusia yakni penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan PEMBAHASAN Pembahasan pada penelitian ini raba dengan sendiri. Pada waktu dirinci menjadi pembahasan uivariate pengindraan sampai menghasilkan dan pembahasan bivariate sebagai pengetahuan tersebut berikut : dipengaruhi oleh 1. Deskripsi Pengetahuan Ibu tentang Kanker Serviks Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar WUS sangat intensitas perhatian persepsi obyek. Sebagian terhadap besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. tentang Sedangkan masih tingginya kasus kanker serviks dalam kategori kanker serviks merupakan sebuah “Tinggi” yaitu 40 orang (53,3%) ironi. Hal ini dikarenakan kanker kategori “Sedang” 22 orang serviks merupakan penyakit yang sebagian telah diketahui penyebabnya dan memiliki (29,3%), pengetahuan sedangkan kecil dalam kategori “Rendah” telah diketahui perjalanan yaitu 13 orang (17,3%). penyakitnya tetapi masih banyak Menurut Notoatmodjo (2003) WUS yang belum mengetahui dan Pengetahuan adalah merupakan mengerti tentang bahaya kanker hasil ”tahu” dan ini terjadi setelah serviks. Ditambah juga sudah ada orang mengadakan penginderaan metode terhadap suatu objek tertentu. serviks, sehingga sesungguhnya Penginderaan obyek kanker serviks dapat dihindari. indra IVA merupakan salah satu metode terjadi terhadap melalui panca deteksi dini kanker skrining alternatif untuk kanker diberikan serviks. Pada pemeriksaan IVA, tentang digunakan asam asetat dengan informasi tentang kesehatan dari konsentrasi 3-5% yang dipulaskan berbagai sumber. Hal ini sejalan pada serviks. Pada tahap pra dengan teori yang dikemukakan kanker akan timbul warna bercak Setiawati (2008) bahwa salah satu putih. faktor Sebagian besar WUS memiliki oleh seorang kehamilan yang tingkat maupun mempengaruhi pengetahuan adalah informasi. Seseorang serviks dalam kategori tinggi, mempunyai sumber walaupun yang tingkat pengetahuan tingkat kanker pendidikan bidan lebih yang informasi banyak akan mereka sebagian besar hanya mempunyai berpendidikan SD yaitu 34,7% lebih luas. Informasi ini dapat dan SMP sebesar 38,7% begitu diperoleh dari beberapa sumber juga yang antara lain televisi, radio, koran, dimiliki sebagian besar sebagai kader, bidan, Puskesmas, majalah. Ibu Rumah Tangga (IRT) sebesar Pengetahun WUS yang tinggi 52,0%. Hal ini dapat terjadi tentang kanker serviks diharapkan karena faktor yang mempengaruhi dapat merubah sikap dan perilaku pengetahuan bukan untuk deteksi dini kanker serviks hanya pendidikan formal saja, dengan melakukan pemeriksaan sebagaimana yang IVA, sebagaimana diungkapkan dikemukakan Notoatmodjo (2003) George Pickett & John J Hanlon bahwa yang (2004) bahwa dengan pendidikan mempengaruhi pengetahuan kesehatan bertujuan menanamkan antara pengalaman, pengetahuan, dengan pekerjaan seseorang teori beberapa lain faktor pengetahuan dengan yang harapan pendidikan, penerimaan informasi agar pengetahuan tersebut dapat dari pihak lain, dan pekerjaan. membentuk sikap yang gilirannya akan membentuk Penerimaan pihak lain penerimaan informasi dapat penyuluhan dari berupa yang perilaku. pada 2. Deskripsi Motivasi Pemeriksaan ekstrinsik dan ada yang instrinsik. Motivasi ini belum keluar disebut IVA motive/drive. Motivasi ini sebagaimana kebutuhan yang WUS yang memiliki motivasi diteorikan oleh “Tinggi” melakukan pemeriksaan bawasannya harus ditilik bagai IVA yaitu sebanyak 39 orang tangga yang berbentuk segitiga (52,0%), WUS dengan kebutuhan paling dasar memiliki motivasi “Sedang” dan dan paling besar adalah kebutuhan “Rendah” masing-masing 25,3% biologis dan 22,7%. kebutuhan akan aktualisasi diri Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahwa sebagian sedangkan besar Motivasi adalah proses yang yang dan Maslow terkecil tentunya adalah akan menjadi berperan pada intensitas, arah dan motivasi-motivasi lamanya berlangsung dengan kebutuhan tersebut. individu kearah upaya pencapaian Motivasi yang merupakan sama suatu sasaran (konsep dasar motivasi, tenaga yang terdapat dalam diri 2009). manusia Menurut Widayatun yang menimbulkan, (2009) Motivasi terjadi karena mengarahkan, adanya kebutuhan seseorang yang mengorganisasi harus untuk (perilaku). Perilaku ini timbul segera karena adanya dorongan faktor segera segera dipenuhi beraktifitas dan internal muncul adanya Perilaku dipandang sebagai reaksi rangka atau kebutuhan/need memenuhi dalam suatu tujuan/goal motivasi ini sebaiknya dimanage sama dengan need artinya faktor laku mencapai tujuan. Motivasi itu karena dan tingkah respons eksternal. terhadap suatu stimulus. Pada penelitian ini didapatkan bahwa dari seluruh WUS yang keluarnya jangan sampai tumpang melakukan tindih agar tidak bimbang, ragu, motivasinya konflik dan mengalami gangguan terbukti jiwa. Motivasi ini ada yang diberikan pemeriksaan tinggi. dari Hal kuisioner hampir IVA ini yang setengahnya merupakan dimana motivasi timbul intrinsik, adanya suatu aktif yang timbulnya menyebabkan dorongan dengan keinginan atau dorongan dari intensitas tertentu yang berfungsi WUS mengaktifkan, memberi arah, dan untuk melakukan membuat pemeriksan IVA. Lebih lanjut dijelaskan bahwa memenuhi timbulnya menjadi menurut konsep Woodworth mempunyai 3 a. Intensitas; menyangkut lemah kuatnya sehingga kebutuhan penyebab yang timbulnya dorongan itu sendiri. 3. Hubungan antara pengetahuan ibu (tiga) karakteristik, yaitu : dan (berulang- ulang) dari suatu perilaku untuk motivasi sebagai penyebab dari perilaku persisten dorongan menyebabkan individu berperilaku tertentu; b. Pemberi arah; mengarahkan tentang kanker serviks dengan motivasi pemeriksaan IVA Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara tingkat berpengetahuan ibu individu dalam menghindari tentang kanker serviks dengan atau melakukan suatu perilaku pemeriksaan tertentu; dibuktikan c. Persistensi atau kecenderungan untuk mengulang perilaku IVA. Hal ini dengan hasil uji korelasi Kendall tau sebesar 0.354 dan nilai signifikansi 0.001. nilai secara terus menerus. korelasi bersifat positif (+), dan Berdasarkan uraian di atas signifikan, menjelaskan bahwa motivasi sehingga hubungan antara tingkat pengetahuan ibu IVA tentang kanker serviks dengan membentuk motivasi pemeriksaan IVA adalah perilaku WUS untuk melakukan positif dan signifikan. Artinya deteksi semakin melakukan pemeriksaan diharapkan dapat dini kanker serviks tinggi metode IVA. Motivasi merupakan pengetahuan suatu konstruk yang dimulai dari seseorang (ibu) tentang kanker adanya need atau kebutuhan pada serviks diri individu dalam bentuk energi yang tingkat akan dimiliki semakin memberikan motivasi untuk yang dapat dijadikan pertimbangan dalam melakukan pemeriksaan IVA. memberikan kesehatan masyarakat KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, yang maka dapat disimpulkan bahwa di Puskesmas pelayanan bermutu di bagi wilayah kerja Puskesmas Rowokele antara lain : 1. Puskesmas Puskesmas diharapkan Rowokele tahun 2013 adalah sebagai meningkatkan penyuluhan pada berikut : WUS tentang kanker serviks, 1. Sebagian besar WUS memiliki Penyuluhan pengetahuan tentang kanker ini memberikan sebagai cara informasi dan serviks dalam kategori tinggi pengetahuan kepada WUS tentang yaitu sebanyak 40 orang (53,3%). kanker 2. Sebagian besar WUS yang memiliki motivasi melakukan pemeriksaan analisa bertambahnya Dengan informasi dan tinggi pengetahuan yang dimiliki akan IVA berdampak positif, yang pada yaitu sebanyak 39 orang (52,0%). 3. Hasil serviks. statistik menunjukkan bahwa nilai korelasi akhirnya akan termotivasi untuk melakukan pemeriksaan IVA. 2. Wanita Usia Subur Kendall Tau sebesar 0,354 atau p Diharapkan dengan value sebesar 0,001 berarti p bertambahnya pengetahuan α sehingga mengenai kanker serviks akan disimpulkan terdapat hubungan berdampak pada meningkatnya pengetahuan ibu tentang kanker motivasi WUS untuk melakukan serviks pemeriksaan value < (0,05) dengan motivasi IVA. pemeriksaan IVA di Puskesmas motivasi ini Rowokele tahun 2013. informasi yang SARAN Berdasarkan kesimpulan di atas ada beberapa saran dan masukan Dorongan timbul didapat karena dan bertambahnya pengetahuan, sehingga WUS akan merasa bahwa melakukan pemeriksaan IVA merupakan hal yang dibutuhkan sebagai langkah deteksi dini kanker serviks. 3. Bidan kanker serviks, antara lain penyuluhan langsung, membagi brosur maupun pamflet. Mengarahkan motivasi WUS yang sudah tinggi tentang pemeriksaan IVA agar menjadi bentuk perilaku untuk melakukan pemeriksaan IVA. Melakukan berbagai cara dalam memberikan informasi kepada WUS tentang DAFTAR PUSTAKA Abidin, 2007. Kanker Serviks. Artikel. Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Mataram. Achmadi dan Narbuko, 2007. Metodologi Penelitian. Bumi Aksara. Jakarta. Arikunto, 2010. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan praktek. Rineka Cipta. Jakarta. Depkes RI. 2007. Buku Acuan Pencegahan Kanker Leher Rahim dan Kanker Payudara. Direktorat Jendral PP & PL: Departemen Kesehatan RI. Depkes RI. 2007. Petunjuk Teknis Pencegahan Deteksi Dini Kanker Leher Rahim dan Kanker Payudara. Direktorat Jendral PP & PL: Departemen Kesehatan RI. Depkes RI. 2008. Skrining Kanker Leher Rahim Dengan Metode Inspeksi Visual Dengan Asam Asetat (IVA). Depkes RI. 2009. Buku Saku Pencegahan Kanker Leher Rahim dan Kanker Payudara. Direktorat Jendral PP & PL: Departemen Kesehatan RI. Ferlay, et.al. 2001. Cancer Insidence, Mortality and Prevalince Worl Wide. IARC Press Lyan France. George Pickett & John J Hanlon, 2004. Kesehatan Masyarakat Administrasi dan Praktek. EGC. Jakarta. Herijulianti, 2002. Pendidikan Kesehatan Gigi. EGC. Jakarta. Karsini, 2009. Analisis Faktor-Faktor yang berhubungan dengan Motivasi. RSUD Cilacap. Kuntari, 2008. Kanker Serviks. http://www.medicine.uii.ac.id/php. Diakses tanggal 16 Januari 2013. Notoatmodjo, S. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Rineka Cipta. Jakarta. Notoatmodjo,S. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan cetakan ketiga. Rineka Cipta. Jakarta. Notoatmodjo,S.2007. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta. Notoatmodjo,S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineke Cipta. Jakarta. Ocviyanti, 2007. Tes Pop: Tes HPV dan Servikografi sebagai Pemeriksaan TRIASE untuk Tes IVA. Parkin, 2000. Personal Communication Cited in Preventing Cervical Cancer in Low Resources Settings. Profil Kesehatan Provinsi Jawa tengah 2008. Rina, 2009. Kanker Serviks. http://www.suaradokter.com/php/artikel/html. Diakses tanggal 16 Januari 2013. Saefudin, 2005. Ilmu Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka: Sarwono Prawiradiharjo. Jakarta. Setiawati, 2008. Proses Pengetahuan dalam Pendidikan Kesehatan. Trans Info Media. Jakarta. Siagian, 2004. Teori Motivasi dan Aplikasinya. Rineka Cipta. Jakarta. Siburian, 2010. Kanker Serviks. http://www.angsamerah.com/artikel/pdf. Diakses tanggal 16 Januari 2013. Sugiyon, 2010. Statistik untuk Penelitian. Alfabeta. Bandung. Sunaryo, 2004. Psikologi untuk Keperawatan. EGC. Jakarta. Suryono, 2008. Metodologi Penelitian Kesehatan. Mitra C