9 PENGARUH MUSIK TERHADAP KELELAHAN KERJA Witha

advertisement
PSIKODIMENSIA | ISSN : 1411-6073 | Vol. 14 / 2 2015 | ( 9 - 17 )
PENGARUH MUSIK TERHADAP KELELAHAN KERJA
Witha Anjar Prawidhana dan Sumbodo Prabowo
Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara empiris pengaruh musik terhadap
kelelahan kerja pada karyawan PT X bagian mesin sedot. Hipotesis yang diajukan adalah
ada pengaruh musik terhadap kelelahan kerja, yang mana kelelahan kerja dengan musik
lebih rendah dibanding saat kelelahan kerja tanpa musik sebagai pengiring kerja. Subjek
penelitian berjumlah 10 orang sebagai kelompok eksperimen dan 10 orang sebagai
kelompok kontrol. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan alat ukur skala
kelelahan kerja. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan korelasi product moment
menunjukkan korelasi dengan
= -2.842 dengan p < 0.01 yang menunjukkan ada
perbedaan kelelahan kerja sangat signifikan antara pretest dan posttest saat diberi musik
pada kelompok eksperimen, dimana kelelahan kerja sebelum diberi musik lebih tinggi dari
pada sesudah diberi musik pada karyawan PT X bagian mesin sedot.
Kata Kunci : Kelelahan kerja, musik
PENDAHULUAN
Pada umumnya, baik pria maupun
wanita dewasa menyukai pekerjaan. Untuk
Kerja merupakan salah satu aktivitas
mencapai tujuan yang berkembang dan
dasar dan ditempatkan pada bagian yang
bertahan hidup bagi suatu perusahaan adalah
esensial dalam kehidupan manusia. Seperti
halnya
bermain
yang
dengan cara memaksimalkan kemampuan
memberikan
pekerjanya, dan apabila ini dikerjakan terus
kesenangan bagi anak – anak, maka kerja
– menerus tanpa mempertimbangkan tingkat
juga memberikan hal yang sama dan arti
energi yang dimiliki pekerjanya, maka akan
tersendiri bagi kehidupan orang dewasa.
dapat menimbulkan kelelahan yang
Kerja memberikan status dalam masyarakat
berdampak pada pekerjaannya. Kelelahan
dan mengikat seseorang pada individu yang
kerja memberi kontribusi 50% terhadap
lain. Kerja merupakan aktivitas sosial yang
terjadinya kecelakaan kerja (Setyawati,
memberikan isi dan makna pada kehidupan
2008).
(Kartono, 2009).
9
PSIKODIMENSIA | ISSN : 1411-6073 | Vol. 14 / 2 2015 | ( 9 - 17 )
Kelelahan bisa disebabkan oleh sebab
besar kemungkinan terjadinya hal – hal yang
fisik ataupun tekanan mental. Semua jenis
tidak diinginkan.
pekerjaan akan menghasilkan kelelahan
Schultz (1994, h. 376) menyatakan
kerja yaitu kelelahan fisik sebagai akibat
bahwa pada 10 jam kerja sehari pada banyak
jangka pendeknya dan kelelahan psikis
industri berat terjadi peningkatan yang tinggi
sebagai akibat jangka panjangnya. Kelelahan
pada kecelakaan, yang terjadi rata – rata
fisik dapat berupa sakit atau nyeri pada
selama 2 jam terakhir dari shift yang ada,
sistem kerangka dan otot manusia,
hal ini diperkirakan karena kelelahan.
sedangkan kelelahan psikis dapat berupa
Selanjutnya Silalahi (dalam Sutanto, dkk,
rasa jemu atau bosan terhadap pekerjaan
1999) kelelahan itu terjadi karena seorang
yang dilakukan (Anoraga, 1992, h.110). Hal
karyawan tidak mampu dibebani lebih dari
tersebut dikarenakan setiap manusia
30 persen dari tenaga maksimumnya selama
memiliki keterbatasan, terutama yang
8 jam sehari. Memperpanjang waktu kerja
berkaitan dengan aspek fisik dan
lebih dari itu hanya akan menurunkan
psikologisnya. Anoraga (1992, h.110)
efisiensi kerja, meningkatkan kelelahan,
menjelaskan lebih lanjut, kelelahan
kecelakaan dan penyakit akibat kerja
psikologis timbul dalam perasaan orang
(Suma’mur, 1996).
yang bersangkutan dan terlihat dengan
tingkah lakunya atau pendapat
Ada beberapa cara untuk mengatasi
–
kelelahan kerja, salah satu acaranya adalah
pendapatnya yang tidak konsekuen lagi serta
perusahaan harus mengubah kondisi dan
jiwanya yang labil dengan adanya perubahan
lingkungan kerjanya menjadi kondisi yang
walaupun sendiri dalam kondisi lingkungan
sehat, nyaman, dan menyenangkan
atau kondisi tubuhnya.
(Anastasi, 1989, h. 263). Hal tersebut dapat
Lama seseorang bekerja sehari secara
dilakukan dengan memperdengarkan musik
baik 6 – 8 jam. Sisanya 16 – 18 jam
pada lingkungan kerjanya sehingga rasa
dipergunakan untuk kehidupan dalam
lelah pekerja akan berkurang dan semangat
keluarga dan masyarakat, istirahat, tidur dan
kerjanya akan terus terjaga. Musik memiliki
lain – lain atau dalam seminggu seseorang
efek positif untuk menciptakan kesegaran
biasanya dapat bekerja dengan baik selama
dan suasana hati yang baik dalam bekerja.
40 – 50 jam. Lebih dari itu akan terlihat
Untuk kerja yang monoton, musik bisa
kecenderungan tumbuhnya hal – hal yang
memberikan rangsangan yang dapat
negatif. Makin panjang waktu kerja, makin
10
PSIKODIMENSIA | ISSN : 1411-6073 | Vol. 14 / 2 2015 | ( 9 - 17 )
memperbaiki aktivitas bekerja. Menyajikan
Meningkatkan kesalahan kerja akan
musik sebagai pengiring saat bekerja pada
memberikan peluang terjadinya kecelakaan
beberapa penelitian menunjukkan adanya
kerja dalam industri, maka baik perusahaan
peningkatan produksi.
maupun pekerja akan sama – sama
Musik juga dapat digunakan sebagai
mengalami kerugian.
salah satu cara untuk memperbaiki kondisi
Dalam penelitian ini peneliti akan
karyawan agar tidak menimbulkan
melakukan penelitian berdasarkan survey
kebosanan yang sebagian besar umumnya
dan wawancara yang dilakukan peneliti.
diakibatkan oleh pekerjaan yang secara
Akhir – akhir ini, terjadi peningkatan
monoton tidak disadari akan menimbulkan
permintaan pasar yang harus terpenuhi
masalah kejenuhan sehingga karyawan
karena adanya produksi yang meningkat.
menjadi malas dan merasa cepat lelah.
Jika sudah siang hari para karyawan sudah
Musik yang mengalun merdu, yang
lelah dan jika tidak ada pekerjaan maka para
diperdengarkan dapat menimbulkan suasana
karyawan merasa bingung dan merasa jam
gembira, rasa nyaman dan itu berarti dapat
begitu
mengurangi kelelahan dalam bekerja. Hal
mengakibatkan tingkat kelelahan karyawan
tersebut senada dengan Djui dan Setiasih
PT X akan bertambah. Gejala kelelahan yang
(2001, h. 16), yang mengatakan bahwa
muncul di PT X antara lain : mengantuk,
musik dapat menciptakan lingkungan yang
sakit kepala, perasaan
lama,
sehingga
semua
itu
menyenangkan, karyawan muda dan
Berdasarkan uraian di atas, maka
karyawan wanita menyukai musik pada
pertanyaan penelitian yang diajukan adalah
setiap jam kerja. Musik hubungannya
“ apakah ada pengaruh musik terhadap
dengan dunia kerja masih merupakan hal
kelelahan kerja ? “.
yang asing di Indonesia. Belum banyak
TELAAH TEORI
perusahaan
–
perusahaan
yang
Kelelahan tidak bersinonim dengan
menggunakan musik sebagai terapi
jenuh atau bosan, kebosanan mungkin
sederhana untuk mengurangi rasa lelah yang
perasaan sesaat dan dapat disembuhkan
dialami pekerja. Bila tidak segera ditangani
dengan hiburan, sedangkan kelelahan lebih
secara serius akan mendatangkan dampak
umum dan tetap (Muchinsky, 1987, h. 678).
negatif, diantaranya dapat menurunkan
Lebih lanjut Muchinsky berpendapat bahwa
kinerja kerja dan hasil dalam proses produksi
set iap orang pasti pernah mengalami
serta menambah tingkat kesalahan kerja.
kelelahan, baik itu disebabkan melakukan
11
PSIKODIMENSIA | ISSN : 1411-6073 | Vol. 14 / 2 2015 | ( 9 - 17 )
aktivitas fisik atau bisa karena situasi atau
beban dan lamanya pekerjaan baik fisik
kondisi tertentu. Kelelahan ini bisa
maupun mental, faktor lingkungan kerja
berkarakteristik fisik maupun psikologis.
(kebisingan, penerangan, temperatur),
Akibat yang ditimbulkan bisa memengaruhi
keadaan kejiwaan (psikologis) seperti
baik fisik maupun psikologis yang membuat
tanggung jawab, kekhawatiran atau konflik,
orang berperilaku tertentu.
penyakit dan keadaan gizi.
Budiono (2003), berpendapat bahwa
Anastasi (1989, h. 263) menjelaskan
kelelahan kerja adalah suatu kondisi yang
bahwa kelelahan kerja disebabkan karyawan
disertai penurunan efisiensi dan kebutuhan
harus bekerja secara monoton atau tanpa
dalam bekerja. Semakin besar kelelahan
variasi, dan pekerjaan tersebut dilakukan
setelah bekerja, kecil kemungkinan bahwa
secara rutin dan terus – menerus serta
pemulihan akan cukup. Jika pemulihan dari
berulang – ulang sehingga menimbulkan
kelelahan yang berhubungan dengan
kebosanan yang berakibat pada timbulnya
pekerjaan berulang kali tidak cukup, maka
kelelahan.
masalah kesehatan kronis mungkin saja
Berdasarkan faktor – faktor di atas
timbul. Oleh karena itu, peristiwa positif
maka dapat disimpulkan yang memengaruhi
dapat memfasilitasi dan mempercepat
kelelahan kerja adalah monotoni pekerjaan,
pemulihan sehingga dapat mengurangi
beban dan lamanya pekerjaan, faktor
habisnya sumber daya akibat peristiwa
lingkungan kerja dan keadaan kejiwaan.
negatif sehari-hari dan stress kronis.
Menurut Suma’mur (1996, h. 190Berdasarkan penjelasan di atas, penulis
191) gejala kelelahan ada tiga, yaitu :
mengambil kesimpulan bahwa kelelahan
pelemahan Kegiatan, pelemahan motivasi,
kerja adalah menurunnya kapasitas kerja dan
pelemahan fisik.
ketahanan kerja yang ditandai oleh sensasi
Menurut Budiono (2003) gejala
lelah, motivasi menurun, aktivitas menurun.
kelelahan (fat igue symptoms) secara
Menurut Suma’mur (1989, h. 190)
subyektif dan obyektif antara lain : perasaan
faktor – faktor penyebab timbulnya
lesu, ngantuk dan pusing, kurang mampu
kelelehan kerja dapat dikelompokkan
berkonsentrasi, berkurangnya t ingkat
menjadi lima penyebab yaitu : kondisi
kewaspadaan, persepsi yang buruk dan
pekerjaan yang membosankan (monoton),
12
PSIKODIMENSIA | ISSN : 1411-6073 | Vol. 14 / 2 2015 | ( 9 - 17 )
Musik memiliki pengaruh positif
untuk menciptakan kesegaran dan suasana
hati yang baik dalam bekerja. Menurut Roux
dkk (2005) keikutsertaan langsung dalam
pembuatan musik biasanya menyediakan
tingkat yang lebih tinggi kepuasan dari
sekedar mendengarkan musik. Oleh karena
itu, musik adalah cara yang efektif untuk
menghilangkan kekhawatiran dan ketakutan
seseorang, mengurangi beban tanggung
jawab dan mencapai rasa kembali
kenyamanan sebelum kembali ke “dunia
nyata”. Untuk kerja yang monoton, musik
juga bisa memberikan rangsangan yang
dapat memperbaiki aktivitas bekerja (dalam
Djui dan Setiasih, 2001, h. 294). Variasi
tinggi nada, pola ritme, tempo dan volume
suara akan mempengaruhi denyut nadi,
lambat, berkurangnya gairah untuk bekerja,
menurunnya kinerja jasmani.
Berdasarkan gejala – gejala di atas
maka dapat disimpulkan menjadi tiga gejala
yang pertama pelemahan kegiatan,
pelemahan motivasi dan pelemahan fisik.
Musik berasal dari bahasa Yunani
Mousai, yang berarti sembilan dewi yang
menguasai seni – seni murni dan ilmu
pengetahuan. Dalam sejarah Yunani, musik
menduduki t empat istimewa sebagai
perwujudan pikiran dan perasaan (Sylado,
1986, h. 12).
Aristoteles (dalam Prier, 1991, h.41)
tekanan darah, pernapasan dan kelenjar –
mengatakan bahwa musik adalah sebagai
kelenjar tertentu (dalam Dwita dkk, 2002,
suatu hiburan yang enak untuk memengaruhi
h. 183).
hati manusia. Menurut Pusat Pembinaan dan
Jadi pada dasarnya kelelahan pekerja
Pengembangan Bahasa (1994) musik adalah
pada saat bekerja juga dipengaruhi oleh
nada atau suara yang disusun sedemikian
lingkungan kerjanya. Suasana yang nyaman
rupa sehingga mengandung irama, lagu,
pada tempat kerja sangat diperlukan bagi
keharmonisan, t erut ama musik yang
pekerja agar tidak terlalu lelah, Untuk
menggunakan alat – alat yang dapat
menciptakan suasana yang nyaman diruang
menghasilkan bunyi – bunyi itu (dalam
kerja dapat dihadirkan melalui musik.
Dwita, Natalia dan Soewono, 2002, h. 183).
Dengan musik, pekerja akan mengalami
Jadi dapat disimpulkan bahwa musik
suatu aktivitas yang dapat memengaruhi
merupakan seni dan pengetahuan yang
perasaan, pikiran dan perilakunya. Dengan
mengombinasikan nada dalam variasi
kondisi semacam ini, pekerja akan
melodi, harmoni dan irama secara lengkap
mendapatkan perasaan senang, gembira, dan
yang merupakan ekspresi dan emosi yang
nyaman sehingga rasa lelahnya akan dapat
terdapat dalam perasaan dan pikiran
terabaikan atau berkurang.
manusia.
13
PSIKODIMENSIA | ISSN : 1411-6073 | Vol. 14 / 2 2015 | ( 9 - 17 )
HIPOTESIS
peneliti t erbukti yaitu ada perbedaan
kelelahan kerja pada kelompok eksperimen
Ada pengaruh musik terhadap
(diberi treatment) dan kelompok kontrol
kelelahan kerja, yang mana kelelahan kerja
(tidak diberi treatment) dengan hasil analisis
dengan musik lebih rendah dibanding saat
dat a menggunakan U-mann Whitney
kelelahan kerja tanpa musik sebagai
kemudian
pengiring kerja.
dianalisis
data
kembali
menggunakan gainscore antara total skor
METODE PENELITIAN
pre-test dengan post-test sebesar (4.000) dan
Penelitian ini menggunakan metode
taraf signifikansi sebesar (p<0.01).
kuantitatif. Karyawan PT. X bagian Mesin
Menunjukkan ada pengaruh yang signifikan
Sedot pada shift pagi sampai siang hari
antara subjek yang mendapat perlakuan
dengan jumlah subyek penelitian adalah 20
dengan subjek yang tidak mendapat
orang yang terdiri dari 10 subjek kelompok
perlakuan, atau dengan kata lain ada
kontrol dan 10 subjek kelompok
perbedaan pengaruh musik antara kelompok
eksperimen.
kontrol dengan kelompok eksperimen.
Metode
pengumpulan
data
Menurut Munandar (2001) musik yang
menggunakan skala kelelahan kerja. Metode
mengiringi kerja dapat meningkatkan
analisis data menggunakan U-Mann
produktifitas karyawannya. Dengan musik
Whitney.
sebagai latarnya, pada umumnya para tenaga
HASIL PENELITIAN
kerja bekerja dengan perasaan senang,
bekerja lebih keras, tidak banyak absen, dan
Hasil analisis data yang dilakukan
kurang merasa lelah pada akhir kerja hari
dengan menggunakan product moment
kerja. Riset yang dilakukan oleh psikolog
menyatakan bahwa Ada perbedaan kelelahan
industri menyatakan bahwa efek musik yang
kerja sangat signifikan antara pretest dan
ada di dalam tempat kerja dapat mengurangi
posttest saat diberi musik pada kelompok
kelelahan dan dapat meningkatkan
eksperimen (Z = -2.842 ; p < 0.01) dimana
produktifitas tenaga kerja (Oldham;
kelelahan kerja sebelum diberi musik lebih
Prichard, 2006) Sundstrom (dalam Prichard,
tinggi dari pada sesudah diberi musik.
2006) meringkas hasil riset yang menguji
PEMBAHASAN
tentang keuntungan-keuntungan musik di
Berdasarkan analisis data di atas,
dalam t empat kerja, yaitu ; musik
terlihat bahwa hipotesis yang diajukan
memotivasi para pekerja.
14
PSIKODIMENSIA | ISSN : 1411-6073 | Vol. 14 / 2 2015 | ( 9 - 17 )
Selain itu musik ternyata mempunyai
Peneliti mengakui bahwa penelitian ini
banyak manfaat, menurut John M. Ortiz
masih terdapat banyak kekurangan. Peneliti
(2002,
manfaat
kurang mengontrol faktor eksternal yaitu,
mendengarkan musik yaitu : membantu
kebisingan yang berasal dari dalam pabrik
meningkatkan
dapat
dan waktu rapat yang terkadang tiba-tiba
menenangkan pikiran, meningkatkan
harus dilaksanakan oleh subjek yang dapat
kewaspadaan dan mengurangi suara-suara
mendukung jalannya penelitian.
h.
180)
bahwa
konsentrasi,
eksternal yang bisa mengalihkan perhatian.
Musik
memiliki
kekuatan
KESIMPULAN
unt uk
mempengaruhi denyut jantung dan tekanan
Berdasarkan hasil penelitian yang
darah sesuai dengan frekuensi, tempo, dan
dilakukan pada karyawan PT Guna Mekar
volumenya. Makin lambat tempo musik,
Industri, maka dapat disimpulkan bahwa :
denyut jantung semakin lambat dan tekanan
Hipotesis dapat diterima, yaitu ada pengaruh
darah menurun. Kemudian pendengaran pun
musik terhadap kelelahan kerja, artinya
terbawa dalam suasana rileks, baik itu pada
kelelahan kerja tanpa musik lebih tinggi
pikiran maupun pada tubuh (Atmanta, 2006,
dibanding dengan musik pengiring kerja
h. 1).
pada karyawan PT Guna Mekar Industri.
Pada umumnya musik yang berjenis
SARAN
musik ringan yang dimainkan dengan
1.
instrumen saja (instrument alia) yang
digunakan sebagai musik pengiring kerja
Bagi Perusahaan
Perusahaan memberikan musik
(Munandar, 2001). Dengan menggunakan
pengiring kerja selama bekerja agar
musik yang khusus dapat mengerjakan
dapat mengurangi kelelahan para
pekerjaan mental yang melelahkan sambil
karyawan
relaks dan berkonsentrasi (DePorter 2004,
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
h. 73).
Musik instrumental dalam hal ini
a. Proses pemberian perlakuan
menimbulkan perhatian spontan pada
sebaiknya dilakukan dalam jangka waktu
karyawan, sedangkan pekerjaan merupakan
yang cukup lama sehingga setelah selesai
perhatian tidak spontan, sehingga harus ada
proses penelitian perilaku subjek tidak akan
kemauan untuk menimbulkannya.
kembali seperti sediakala.
15
2008
PSIKODIMENSIA | ISSN : 1411-6073 | Vol. 14 / 2 2015 | ( 9 - 17 )
Suma’mur PK. 1989. Ergonomi untuk
DePorter, Bobbi & Hernacki, Mike. 2004.
Quatum learning : Membiasakan
Belajar
Nyaman
dan
Menyenangkan.Cetakan
3.
Bandung : Kaifa
b. Kasus kelelahan kerja yang
sering dialami karyawan dapat
diteliti kembali dengan sudut
pandang dan penggunaan
variabel-variabel lainnya, misal
dengan menggunakan jenis
musik lain yang sesuai dengan
selera para karyawan, penyajian
Djui, T & Setiasih. 2001. Pengaruh Musik
Pengiring Kerjaterhadap Semangat
Kerja.. Anima : Fakultas Psikologi
Universitas Surabaya.Vol. 16, No.
3
Dwita, & Natalia. 2002. Pengaruh Musik
Terhadap Kecemasan Penderita
Katarak Menjelang Operasi. Anima
: Indonesian Psychological
Journal. Vol. 17, No. 2, 178-195
musik diberikan dalam jangka
waktu yang lama dan lebih intens
dan menggunakan desain
penelitian yang lebih baik.
c.Treatment lagu yang digunakan bisa
John, M. 2002.Nurturing Your Child with
Music. Jakarta : Gramedia Pustaka
Utama
dengan musik lainnya, misal :
gamelan, jazz, keroncong, dangdut,
Kartono, K. 1985. Psikologi Sosial Untuk
Manajemen Perusahaan dan
Industri. Jakarta : CV Rajawali
rock and roll
DAFTAR PUSTAKA
Prichard, C. 2006. Music at Work : an
Intoduction. New Zealand.
Anastasi, A. 1989. Psychological Testing.
New York : Macmillan Publishing
Co., Inc
Muchinsky, P. M. 1987. Psychology Applied
to Work. Cicago : The Dorsey Press.
Anoraga, P. 1992. Psikologi Kerja. Jakarta
: Rineka Cipta
Munandar, S. A. 2003. Psikologi Industri
dan Organisasi. Jakarta : UI Press.
Atmanta, Sari, N. 2006. Musik dan
manfaatnya. Dalam http://
www.edutainmentradio.com/modules/
smartsection/item.php?itemid=12/.tanggal
24 April 2007, pukul 20.47
Pusat Pembinaan dan Pengembangan
Bahasa. 1994. Kamus Besar Bahasa
Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka
Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan
Budiono. 2003. Kelelahan (Fatigue) pada
Tenaga Kerja. Bunga Rampai
Hiperkes dan Keselamatan
Kerja.Edisi 2. Semarang :
Universitas Diponegoro
Prier, K. E, S. J. 1991. Sejarah Musik Jilid
1. Yogyakarta : Pusat Musik Liturgi
Roux, L. Marc, G. 2005. “Whistle While You
Work”: A Historical Account of
16
k Produktivitas.PSIKODIMENSIA
Jakarta: CV. |Haji
ISSNMas
: 1411-6073
| Vol. 14 / 2 2015 | ( 9 - 17 )
Some Associations Among Music, Work, and
Health. Am erican Journal of
Public Health; Jul 2005; 95, 7;
ProQuest Biology Journals pg.1106
Agung
Suma’mur PK. 1996. Higene Perusahaan
dan Kesehatan Kerja. Jakarta: PT.
Toko Gunung Agung
Sutanto, & Hartanti . 1999. Hubungan
Persepsi Terhadap Tempat Duduk,
Beban Kerja, dan Karakteristik
Pekerjaan Dengan Kecelakaan
Kerja. Jurnal vol.14, No.54,
Hlm.154
Schult z, D. P., Schult z, S. E. 1994.
Psychology and industry today: an
introduction to industrial and
organizational psychology, 6th ed.
New York: Macmillan Publishing
Company.
17
Download