PENGARUH PENGUATAN GURU DAN - e

advertisement
PENGARUH PENGUATAN GURU DAN PERHATIAN ORANG TUA
TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA
DI SMK PERBANKAN RIAU
Oleh:
FITRI LOVITA
2008 / 05655
PENDIDIKAN EKONOMI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
Wisuda Periode Maret 2013
PENGARUH PENGUATAN GURU DAN PERHATIAN ORANG TUA
TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK PERBANKAN RIAU
The Influence of teachers' reinforcement and parents' attention
toward students' motivation learning
in vocational Banking Riau
Fitri Lovita
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang
Jl. Prof. Dr. Hamka Kampus Air Tawar Padang
Email : [email protected]
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis (1) pengaruh penguatan guru terhadap motivasi belajar
siswa (2) pengaruh perhatian orang tua terhadap motivasi belajar siswa (3) pengaruh penguatan guru dan
perhatian orang tua terhadap motivasi belajar siswa. Jenis penelitian ini adalah ex post facto. Populasi
dalam penelitian ini adalah siswa SMK Perbankan Riau sebanyak 440 orang. Teknik penarikan sampel
dengan proportional stratified random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 81 orang. Teknik
analisis data adalah analisis deskriptif dan analisis induktif, yaitu : uji normalitas, uji multikolinearitas, uji
hipotesis yaitu uji F dan uji t. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) terdapat pengaruh yang
signifikan antara penguatan guru terhadap motivasi belajar siswa di SMK Perbankan Riau, (2) terdapat
pengaruh yang signifikan antara perhatian orang tua terhadap motivasi belajar siswa di SMK Perbankan
Riau, (3) terdapat pengaruh yang signifikan antara penguatan guru dan perhatian orang tua terhadap
motivasi belajar siswa di SMK Perbankan Riau. Berdasarkan hasil penelitian di atas, disarankan kepada
guru di SMK Perbankan Riau agar dapat meningkatkan pemberian penguatan kepada siswa, sedangkan
bagi orang tua di rumah agar dapat meningkatkan perhatiannya kepada siswa sehingga motivasi belajar
siswa dapat menjadi lebih baik.
Kata Kunci : Penguatan Guru, Perhatian Orang Tua, Motivasi Belajar
ABSTRACT
The purpose of this research was to analyze (1) the influence of teachers' reinforcement toward
students' motivation learning (2) the influence of parents' attention toward students' motivation learning
(3) the influence of the teachers' reinforcement and the parents' attention toward students' motivation
learning. The design of the research was ex post facto. The population of the research was vocational
Banking Riau student's as much as 440 students. Proportional stratified random sampling was used to
take the samples, there were 81 samples. Techniques of data analysis were descriptive analysis and
inductive analysis, such as normality test, multicollinearity test and the hypotheses test that the F test and
t test. The result of this research indicated that (1) there was significant influence between the teachers'
reinforcement toward students' motivation learning in vocational Banking Riau, (2) there was significant
influence between the parents' attention toward students' motivation learning in vocational Banking Riau,
(3) there was significant influence between the teachers' reinforcement and the parents' attention toward
students' motivation learning in vocational Banking Riau. Based on the research findings, it is suggested
for the teachers in vocational Banking Riau County in order to increase the delivery of reinforcement to
students, where as for the parents at home in order to increase their attention to the students so that the
students' motivation learning to become better.
Keyword: Teachers' Reinforcement, Parents' Attention, Motivation Learning
PENDAHULUAN
Keberhasilan pendidikan disekolah dapat
dilihat dari sejauhmana tujuan pembelajaran itu
dapat terealisasi. Tercapainya tujuan pendidikan
di atas, akan ditentukan oleh berbagai unsur
yang menunjang, baik yang berasal dari siswa,
fasilitas, sekolah, keluarga, maupun tujuan
pendidikan itu sendiri. Dengan demikian bidang
pendidikan mempunyai posisi yang sangat
penting untuk menuju perkembangan dan
kemajuan suatu bangsa. Sehingga tujuan
pendidikan nasional di atas akan dapat tercapai
apabila ada tanggung jawab dari semua pihak.
Baik murid, orang tua, guru, pemerintah, dan
lembaga sekolah serta masyarakat.
Pada saat sekarang, banyak siswa yang
mengalami masalah motivasi dalam belajar.
Banyak faktor yang mempengaruhi motivasi
belajar siswa,tersebut diantaranya terdapat faktor
internal dan faktor eksternal. Faktor internal
merupakan faktor yang berasal dari dalam diri
siswa itu sendiri, sedangkan faktor eksternal
adalah faktor yang berasal dari luar diri siswa
seperti keluarga, sekolah, masyarakat, dan
lingkungan sekitarnya.
Di Smk Perbankan Riau terlihat bahwa
motivasi belajar siswa masih rendah,hal ini
ditandai dengan masih ditemukan sebagian siswa
yang sering absen dan terlambat ke sekolah. Hal
ini menunjukkan bahwa masih kurangnya
disiplin siswa di SMK Perbankan Riau, untuk
lebih jelasnya dapat dilihat dari Tabel absensi
siswa tahun ajaran 2011-2012 sebagai berikut :
Tabel 1 : Absensi siswa kelas X SMK
Perbankan Riau tahun ajaran 20112012
kelas
Keterangan
Jumlah
siswa
absen
sakit
izin
trlambat
Xa
32
67
67
35
79
Xb
32
40
83
37
96
48
Xc
31
33
38
8
Xd
32
83
92
25
73
Xe
32
57
70
13
109
Xf
31
54
71
27
36
Xg
31
69
109
16
77
403
530
161
518
Total
Minggu
efektif
20
Sumber : rekap kehadiran siswa SMK
Perbankan Riau tahun ajaran 2011-2012.
Dari Tabel di atas dapat dijelaskan bahwa
motivasi belajar siswa di SMK Perbankan Riau
masih rendah, hal ini terlihat dari banyaknya
siswa yang tidak disiplin dan melanggar
peraturan sekolah yaitu masih banyak siswa
yang terlambat datang ke sekolah, tidak hadir
tanpa keterangan, sakit, izin. Selama satu
semester terdapat 403 0rang siswa yang absen
(tidak hadir tanpa keterangan) di kelas X, selain
itu juga terlihat sebanyak 503 orang siswa yang
sakit, 161 orang siswa izin, dan 518 orang siswa
datang terlambat. Data pada Tabel di atas
diperoleh dari rekap kehadiran siswa SMK
Perbankan Riau tahun ajaran 2011-2012.
Gejala lain dari rendahnya motivasi belajar
siswa di SMK Perbankan Riau dapat dilihat dari
kurangnya ketekunan siswa dalam mengerjakan
tugas dan mengalami kebosanan dalam belajar,
akibatnya masih ada sebagian siswa yang senang
meminta izin disaat pelajaran berlangsung serta
kurangnya
keinginan
siswa
untuk
mempertahankan pendapat ketika diberikan
umpan balik oleh guru. Selain itu, ketika
diberikan soal-soal terutama yang bersifat
hitungan siswa terlihat kurang senang untuk
mencari dan memecahkan soal tersebut. Banyak
siswa yang kemudian mencari jawaban dengan
cara mencontoh dari temannya.
Kondisi demikian tentu banyak faktor yang
mempengaruhinya. Secara umum, motivasi
belajar siswa dipengaruhi oleh faktor yang
berasal dari dalam diri siswa (internal) dan faktor
yang berasal dari luar diri siswa (eksternal).
Mengingat
banyaknya
faktor
yang
mempengaruhi motivasi belajar siswa, maka
fokus kajian dalam penelitian ini, yang diduga
kuat berpengaruh terhadap motivasi belajar
siswa di SMK Perbankan Riau, adalah penguatan
yang diberikan oleh guru dan perhatian orang
tua.
Sebagaimana yang dikemukakan oleh
Hasibuan (2009: 58) bahwa memberikan
penguatan diartikan dengan tingkah laku guru
dalam merespon secara positif suatu tingkah laku
tertentu siswa yang memungkinkan tingkah laku
tersebut timbul kembali. Demikian juga dalam
kegiatan pembelajaran, pemberian penghargaan
sebagai salah satu bentuk penguatan guru dapat
meningkatkan perhatian dan motivasi belajar
siswa.
1
Selain faktor di sekolah, faktor penting
lainnya yang mempengaruhi motivasi belajar
siswa adalah faktor keluarga yaitu perhatian
orang tua. Perhatian orang tua adalah tanggung
jawab orang tua untuk mengajari anaknya
tentang nilai kepercayaan standar apa yang
benar dan apa yang salah menurut orang tua.
Perhatian orang tua dapat berupa pujian dan
hadiah yang diberikan pada anak yang
mendapat nilai terbaik. Hal ini akan
mendorong dan memotivasi anak untuk
belajar. Orang tua juga bisa menemani anak
pada waktu belajar sehingga anak merasa
bahwa kegiatan belajar yang dilakukan berarti
bagi dirinya sendiri dan bagi orang tua.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian Eks
Post Facto. Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh siswa kelas X dan XI di SMK Perbankan
Riau sebanyak 440 orang. Sedangkan sampel
dalam penelitian ini sebanyak 81 orang yang
ditarik menggunakan teknik proportional
stratified random sampling. Instrumen penelitian
yang digunakan berupa kuesioner atau angket.
Sebelum digunakan sebagai alat pengumpul data
penelitian, angket terlebih dahulu diujicobakan
kepada siswa di SMK N 1 Ampek Angkek untuk
mengukur tingkat validitas dan reliabilitas
angket tersebut. Validitas adalah suatu ukuran
yang menunjukkan tingkat kevalidan atau
kesahihan
suatu
instrument,
Arikunto
(2006:168). Uji validitas menggunakan Product
Moment Correlation. Reliabilitas adalah suatu
uji yang menunjukkan pada pengertian bahwa
suatu instrument cukup dapat dipercaya untuk
digunakan sebagai alat pengumpul data
penelitian karena instrumen tersebut sudah
baik/valid, Arikunto (2006:178). Uji reliabilitas
menggunakan Croanbach Alpha. Berdasarkan
hasil uji coba tersebut, dari 45 pernyataan,
terdapat 5 pernyataan yang tidak valid, 2
pernyataan dibuang dan 3 pernyataan direvisi.
Dari hasil uji coba juga diperoleh hasil bahwa
angket telah reliable untuk digunakan sebagai
alat pengumpul data penelitian.
Teknik analisis data menggunakan analisis
deskriptif dan analisis induktif. Analisis
deskriptif yang dipakai dalam penelitian ini
2
adalah analisis persentase, rata-rata, dan TCR,
serta interpretasi terhadap analisis tersebut.
Untuk induktif, digunakan analisis regresi
berganda. Sebelum dilakukan analisis regresi
berganda, terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat
analisis yaitu uji normalitas, dan uji
multikolinearitas.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.
Hasil Penelitian
Dari hasil pengumpulan data, untuk
variabel penguatan guru diperoleh TCR sebesar
62,01% yang dikategorikan kurang baik.
Sementara itu, untuk variabel perhatian orang tua
diperoleh
TCR
sebesar
75,53%
yang
dikategorikan sedang. Dan untuk motivasi
belajar diperoleh rata-rata 75,79% yang dapat
dikategorikan baik.
Sebelum dilakukan analisis regresi
berganda, terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat
analisis yaitu uji normalitas, dan uji
multikolinearitas. Uji normalitas dengan
Kolmogorov Smirnov diperoleh asym sig untuk
variabel X1 = 0,853, X2 = 0,551 dan Sig Y =
0,651. Dengan demikian dapat dinyatakan semua
variabel dalam penelitian ini terdistribusi secara
normal. Selanjutnya, hasil uji multikolinearitas
memperlihatkan bahwa angka toleran dari
variabel X1 dan X2 adalah 0,924 dengan VIF
1,082, maka dapat disimpulkan bahwa diantara
variabel
bebas
pada
penelitian ini tidak
terjadi multikolinearitas.
Setelah dilakukan uji prasyarat, maka
dilakukan analisis regresi berganda dengan hasil
yang dapat dilihat pada Tabel 2 berikut ini:
Tabel 2. Hasil Analisis Regresi Berganda
Unstandardized
Coefficients
Model
1
B
Std. Error
Sig.
(Constant)
26.748
5.402
.000
VAR00001
.260
.081
.002
VAR00002
.337
.102
.001
a. Dependent Variable: VAR00003
Sumber : Hasil olahan data primer melalui SPSS versi 16
Dari Tabel 2 di atas, dapat diperoleh
persamaan regresi sebagai berikut:
Y= 26,748 + 0,260 X1 + 0,337 X2
Dari persamaan regresi tersebut diketahui
nilai konstanta sebesar 26,748 artinya jika
penguatan guru (X1) dan perhatian orang tua
(X2) nilainya adalah 0, maka motivasi belajar
(Y) nilainya adalah 26,748.
Sementara itu, koefisien determinasi
berguna untuk menunjukkan seberapa besar
kontribusi variabel bebas terhadap variabel
terikat. Hasil olahan data diperoleh nilai R
Square 0,274 yang artinya motivasi belajar siswa
sebesar 35,2% disumbangkan oleh penguatan
guru dan perhatian orang tua, sedangkan sisanya
dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti.
Berdasarkan Tabel 2 dapat dilakukan
pengujian hipotesis sebagai berikut:
Hipotesis 1
Hipotesis pertama dalam penelitian ini
adalah penguatan guru berpengaruh
signifikan terhadap motivasi belajar siswa
di SMK Perbankan Riau. Dalam Tabel 2
dapat dilihat level signifikan sebesar 0,002
< 0,05, sehingga Ho ditolak dan Ha
diterima. Koefisien regresi untuk X1 adalah
0,260 (koefisien yang positif). Hal ini
berarti terdapat pengaruh positif yang
signifikan secara partial antara penguatan
guru terhadap motivasi belajar siswa di
SMK Perbankan Riau.
Hipotesis 2
Hipotesis kedua dalam penelitian ini
adalah perhatian orang tua berpengaruh
signifikan terhadap motivasi belajar siswa
di SMK Perbankan Riau. Tabel 2
menunjukkan level signifikan 0,001 <
0,05, sehingga Ho ditolak dan Ha diterima.
Koefisien regresi untuk X2 adalah 0,337
(koefisien yang positif). Hal ini berarti
terdapat pengaruh positif yang signifikan
secara parsial antara perhatian orang tua
terhadap motivasi belajar siswa di SMK
Perbankan Riau.
Hipotesis 3
Hipotesis ketiga adalah penguatan guru
dan perhatian orang tua berpengaruh
signifikan terhadap motivasi belajar siswa
di SMK Perbankan Riau. Uji F dilakukan
untuk membuktikan dengan tingkat
keberartian tertentu seluruh variabel bebas
terhadap variabel terikat. Dari hasil olahan
data untuk uji F diketahui nilai sig 0,000 <
0,05 yang berarti Ho ditolak dan Ha
diterima. Hal ini menunjukkan bahwa
penguatan guru dan perhatian orang tua
berpengaruh signifikan terhadap motivasi
belajar siswa di SMK Perbankan Riau.
B.
Pembahasan
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis
dapat diketahui bahwa penguatan guru
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
motivasi belajar siswa di SMK Perbankan Riau.
Bentuk pengaruh variabel penguatan guru
terhadap motivasi belajar siswa adalah positif.
Hal ini berarti semakin sering penguatan
diberikan oleh guru maka akan semakin tinggi
motivasi belajar siswa di SMK Perbankan Riau.
Secara umum penelitian ini sesuai dengan
pendapat Usman (2001: 81), yang menyatakan
bahwa “penguatan mempunyai pengaruh yang
berupa sikap positif terhadap proses belajar
siswa” dan bertujuan untuk merangsang dan
meningkatkan motivasi belajar siswa. Usman
(2001: 81) juga menyatakan bahwa penguatan
guru bertujuan untuk 1) meningkatkan perhatian
siswa terhadap pelajaran 2) merangsang dan
meningkatkan motivasi belajar siswa 3)
meningkatkan kegiatan belajar dan membina
tingkah laku siswa yang produktif.
Dari pendapat Usman di atas dapat di
ambil kesimpulan bahwa memberikan penguatan
merupakan salah satu bentuk tingkah laku guru
dalam merespon secara positif suatu tingkah laku
tertentu siswa yang memungkinkan tingkah laku
tersebut timbul kembali. Demikian juga dalam
kegiatan pembelajaran, pemberian penguatan
oleh guru dapat meningkatkan perhatian dan
motivasi belajar siswa.
Berdasarkan hasil analisis deskriptif
diketahui bahwa penguatan guru di SMK
Perbankan Riau berada pada kategori kurang
baik, yaitu nilai TCR sebesar 62,01%. Dilihat
dari masing-masing indikator penguatan guru di
SMK Perbankan Riau juga dikategorikan kurang
baik, yaitu dengan nilai TCR pada indikator
penguatan verbal sebesar 61.33% dan pada
indikator penguatan non verbal sebesar 62.69%.
Dari nilai TCR yang diperoleh di atas dapat
dikatakan bahwa guru belum maksimal dalam
3
memberikan penguatan kepada siswa. Untuk
meningkatkan
penguatan
guru
supaya
dikategorikan sangat baik adalah dengan cara
memberikan penguatan yang lebih sering kepada
siswa baik itu berupa penguatan verbal berupa
kalimat pujian dan teguran maupun penguatan
non verbal berupa mimik dan gerakan badan,
mendekati,
sentuhan,
kegiatan
yang
menyenangkan serta simbol atau benda.
Hasil ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Stiti Rudella (2011) tentang
pengaruh media pembelajaran dan penguatan
guru terhadap motivasi belajar IPS siswa SMPN
4 X Koto Singkarak Kabupaten Solok, yang
mana hasil penelitiannya bahwa penguatan guru
mempunyai pengaruh yang positif, dimana jika
penguatan guru tinggi maka motivasi belajar
siswa akan tinggi, jika penguatan guru sedang
maka motivasi belajar siswa akan sedang juga
dan jika penguatan guru rendah maka motivasi
belajar siswa juga akan rendah. Oleh karena itu
dapat disimpulkan bahwa penguatan guru
berpengaruh positif terhadap motivasi belajar
siswa SMK Perbankan Riau.
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis
dapat diketahui bahwa penguatan guru dan
perhatian orang tua mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap motivasi belajar siswa di
SMK Perbankan Riau. Bentuk pengaruh variabel
penguatan guru dan perhatian orang tua terhadap
motivasi belajar siswa adalah positif. Hal ini
berarti semakin sering penguatan diberikan oleh
guru kepada siswa dan semakin baik perhatian
orang tua maka akan semakin baik motivasi
belajar siswa di SMK Perbankan Riau.
Kontribusi kedua variabel penguatan guru dan
perhatian orang tua terhadap motivasi belajar
adalah 27,40 % sedangkan 72,6 % disebabkan
oleh variabel-variabel lain yang diduga
berpengaruh terhadap motivasi belajar baik itu
faktor internal maupun faktor eksternal.
Diantara ke dua variabel yaitu (X1)
penguatan guru dan (X2) perhatian orang tua,
pengaruh yang lebih besar diantara ke dua
variabel tersebut yaitu X2 (perhatian orang tua)
dimana tingkat pengaruhnya sebesar 0,337
terhadap motivasi belajar siswa, sedangkan
untuk variabel X1 (penguatan guru) dimana
tingkat pengaruhnya sebesar 0,260 terhadap
4
motivasi belajar siswa. Jadi dapat disimpulkan
pengaruh X2 (perhatian orang tua) lebih besar
dibandingkan dengan X1 (penguatan guru)
terhadap motivasi belajar.
TCR terendah pada variabel penguatan
guru (X1) terdapat pada indikator penguatan
verbal yang berupa kalimat pujian dan teguaran
sebesar 61,33% (berada pada kategori kurang
baik), dan TCR terendah pada variabel perhatian
orang tua (X2) tedapat pada indikator
memberikan dukungan kepada anak sebesar
67,78% (berada pada kategori cukup). Untuk itu,
guru hendaknya lebih sering memberikan
penguatan kepada siswa terutama pada indikator
penguatan verbal baik itu berupa pujian ataupun
berupa teguran. Disamping itu, orang tua
hendaknya juga lebih meningkatkan perhatian
kepada
anak
terutama
pada
indikator
memberikan dukungan kepada anak agar
motivasi belajar anak dapat meningkat.
Dari keterangan di atas dapat dikatakan
bahwa penguatan guru dan perhatian orang tua
sangat mempengaruhi motivasi belajar siswa,
dimana menurut Dimyati dan Mudjiono (2009:
94) motivasi belajar dipengaruhi oleh guru dalam
membelajarkan siswa. Intensitas motivasi
seorang siswa akan sangat menentukan tingkat
pencapaian prestasi belajarnya. Mengingat
pentingnya peranan motivasi bagi siswa dalam
belajar maka guru diharapkan mampu
menumbuhkan dan meningkatkan motivasi
belajar siswa dengan memberikan penguatan
yang tepat dan sesuai dengan kondisi siswanya.
Guru harus menuntun siswa sesuai dengan
kaidah
yang
baik
dan
mengarahkan
perkembangan anak didik sesuai dengan tujuan
yang dicita-citakan, termasuk dalam hal ini yang
penting ikut memecahkan persoalan-persoalan
atau kesulitan yang dihadapi anak didik.
Dorongan dari orang tua sangat
berpengaruh terhadap pendidikan yang dialami
anak di sekolah dan masyarakat (Hasbullah,
2009: 22). Bila orang tua acuh tak acuh terhadap
aktifitas belajar anaknya, biasanya anak kurang
atau tidak memiliki semangat dalam belajar
sehingga motivasi anak untuk belajar menjadi
menurun.
Cara orang tua mendidik anaknya memiliki
pengaruh yang besar terhadap proses belajar
anak, hal ini jelas ditegaskan oleh Wirowidjodjo
dalam Slameto (2010: 61) dengan berbagai
pertanyaan yang menyatakan bahwa keluarga
adalah lembaga pendidikan yang utama dan
pertama. Keluarga yang sehat besar artinya
untuk pendidikan dalam ukuran kecil, tetapi
bersifat menentukan untuk pendidikan dalam
ukuran besar yaitu pendidikan bangsa, Negara
dan dunia.
Tinggi rendahnya motivasi belajar siswa
sangat tergantung pada tinggi rendahnya
perhatian orang tua terhadap kegiatan belajar
anak dan penguatan yang diberikan oleh guru
dengan pengaruh sebesar 27,40%. Dengan
demikian, diketahui bahwa motivasi belajar yang
tinggi dimiliki oleh anak yang memperoleh
perhatian yang maksimal dari orang tua mereka
serta penguatan dari guru.
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis
dapat diketahui bahwa perhatian orang tua
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
motivasi belajar siswa di SMK Perbankan Riau.
Bentuk pengaruh variabel perhatian orang tua
terhadap motivasi belajar siswa adalah positif.
Hal ini berarti semakin baik perhatian orang tua
maka akan semakin baik motivasi belajar siswa
di SMK Perbankan Riau. Dalam hal ini perhatian
orang tua mempunyai peran penting dalam
meningkatkan motivasi belajar siswa melalui
perhatian yang diberikan orang tua.
Hal penelitian ini sesuai dengan pendapat
slameto (2010: 61) :
Orang tua yang kurang atau tidak
memperhatikan pendidikan anaknya,
misalnya mereka acuh tak acuh
terhadap belajar anaknya, tidak
memperhatikan kebutuhan anaknya
dalam belajar, dan lain-lain dapat
menyebabkan anaknya tidak atau
kurang berhasil dalam belajar.
Berdasarkan hasil analisis deskriptif
diketahui bahwa perhatian orang tua siswa di
SMK Perbankan Riau berada pada kategori
cukup baik, yaitu nilai TCR sebesar 75,59 %.
Dilihat dari masing-masing indikator perhatian
orang tua di SMK Perbankan Riau diperoleh
nilai TCR pada indikator mendampingi anak saat
belajar sebesar 69.63%, pada indikator
memberikan
pengarahan,peringatan,
dan
melakukan kontrol pada aktifitas belajar anak
sebesar 80.82%, pada indikator memberikan
dukungan kepada anak sebesar 67.78%, pada
indikator memberikan penghargaan kepada anak
sebesar 71.48%, pada indikator menjadi teladan
yang baik sebesar 78.02%, pada indikator
memberikan perlakuan yang adil kepada anak
sebesar 85.43%.
Dari nilai TCR yang diperoleh di atas
dapat dikatakan bahwa orang tua siswa telah
memberikan perhatian yang cukup baik kepada
anak dalam belajar. Untuk meningkatkan
perhatian orang tua supaya dikategorikan sangat
baik maka orang tua dapat memberikan
perhatian yang lebih kepada anak.
Perhatian
tersebut
dapat
berupa
mendampingi anak saat belajar, memberikan
pengarahan,peringatan dan melakukan kontrol
pada aktifitas belajar anak, memberikan
dukungan
kepada
anak,
memberikan
penghargaan kepada anak, menjadi teladan yang
baik, serta memberikan perlakuan yang adil
kepada anak. Hal ini akan mendorong dan
memotivasi anak untuk belajar sehingga anak
merasa bahwa kegiatan belajar yang dilakukan
berarti bagi dirinya sendiri dan bagi orang tua.
Hasil penelitian ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Frengki (2009),
yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang
positif antara penguatan guru dan perhatian
orang tua tehadap motivasi belajar. Oleh karena
itu dapat disimpulkan bahwa perhatian orang tua
berpengaruh positif terhadap motivasi belajar
siswa di SMK Perbankan Riau.
Selanjutnya adalah hasil analisis data juga
menunjukkan adanya pengaruh antara variabel
penguatan guru dan perhatian orang tua terhadap
motivasi belajar siswa di SMK Perbankan Riau.
Penelitian ini menemukan bahwa terdapat
pengaruh yang berarti secara bersama-sama
antara penguatan guru dan perhatian orang tua
dengan motivasi belajar Siswa di SMK
Perbankan Riau. Dengan kata lain bahwa
variabel penguatan guru dan perhatian orang tua
dapat dijadikan faktor yang baik dan nyata ikut
menentukan atau memberikan sumbangan
terhadap peningkatan motivasi belajar siswa.
Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa
penguatan guru dan perhatian orang tua
berpengaruh signifikan terhadap motivasi belajar
siswa di SMK Perbankan Riau. Hal ini
ditunjukkan dari hasil analisis data bahwa nilai
5
sig. 0,000 < 0,05. Hasil penelitian ini juga
memperoleh nilai koefisien determinasi (R
Square) sebesar (0,274) angka ini menunjukkan
kontribusi penguatan guru dan perhatian orang
tua secara bersama-sama terhadap motivasi
belajar siswa sebesar 27,40 %. Dengan demikian
dapat dinyatakan bahwa penguatan guru dan
perhatian orang tua secara bersama-sama
memberikan kontribusi terhadap motivasi belajar
siswa sebesar 27,40 %, sedangkan sisanya
sebesar 72,60 % disumbangkan oleh faktor lain
yang tidak dianalisis dalam penelitian ini. Secara
individu kontribusi masing-masing variabel
adalah penguatan guru (X1) sebesar 0,260
artinya variabel penguatan guru memiliki
kontribusi sebesar 0,260 terhadap motivasi
belajar siswa, sedangkan variabel perhatian
orang tua (X2) sebesar 0,337.
Diantara ke dua variabel yaitu (X1)
penguatan guru dan (X2) perhatian orang tua
yang berpengaruh signifikan terhadap motivasi
belajar, pengaruh yang lebih besar diantara ke
dua variabel tersebut yaitu X2 (perhatian orang
tua) dimana tingkat pengaruhnya sebesar 0,337
terhadap motivasi belajar siswa, sedangkan
untuk variabel X1 (penguatan guru) dimana
tingkat pengaruhnya sebesar 0,260 terhadap
motivasi belajar siswa. Jadi dapat disimpulkan
pengaruh X2 (perhatian orang tua) lebih besar
dibandingkan dengan X1 = (penguatan guru)
terhadap motivasi belajar.
Dari hasil penelitian di atas dapat diketahui
bahwa penguatan guru dan perhatian orang tua
dapat meningkatkan motivasi siswa di SMK
Perbankan Riau. Dimana semakin sering
penguatan diberikan oleh guru maka akan
semakin tinggi motivasi belajar siswa, semakin
tinggi perhatian orang tua maka akan semakin
tinggi pula motivasi belajar siswa di SMK
Perbankan Riau.
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan penelitian yang penulis
lakukan maka dapat diambil kesimpulan:
Penguatan guru berpengaruh signifikan terhadap
motivasi belajar siswa di SMK Perbankan Riau.
Semakin tinggi penguatan guru yang diberikan
kepada siswa maka akan semakin tinggi pula
motivasi belajar siswa.
6
Perhatian orang tua berpengaruh signifikan
terhadap motivasi belajar siswa di SMK
Perbankan Riau. Semakin tinggi perhatian yang
diberikan orang tua maka semakin tinggi pula
motivasi belajar siswa.
6 Penguatan guru dan perhatian orang tua
berpengaruh signifikan terhadap motivasi belajar
siswa di SMK Perbankan Riau. Semakin tinggi
penguatan guru dan semakin tinggi perhatian
orang tua maka akan semakin tinggi pula
motivasi belajar siswa.
Berdasarkan
hasil
penelitian
dan
kesimpulan yang telah penulis uraikan, maka
untuk meningkatkan motivasi belajar siswa di
SMK Perbankan Riau menjadi lebih baik untuk
masa yang akan datang penulis menyarankan:
Kepada
guru
hendaknya
dapat
meningkatkan pemberian penguatan kepada
siswa dalam belajar diantaranya dengan cara
memberikan pujian kepada siswa, membantu
siswa belajar, mengontrol atau mengubah
tingkah laku siswa yang mengganggu dan
meningkatkan cara belajar yang produktif,
mengembangkan kepercayaan diri siswa untuk
mengatur diri sendiri dalam pengalaman belajar,
dan mengarahkan siswa pada perkembangan
berfikir yang baik serta pengambilan inisiatif
yang bebas.
Kepada orang tua hendaknya dapat
meningkatkan perhatian kepada anak dalam
proses belajar diantaranya dengan cara
mendampingi anak dalam belajar agar anak
dapat fokus dalam belajar. Selain itu orang tua
juga dapat memberikan pengarahan pada anak
untuk dapat mengantarkan mereka menjadi anak
yang berprestasi, memberikan dukungan
psikologis dan material pada anak, memberikan
penghargaan dalam bentuk hadiah, menjadi
teladan yang baik serta memberikan perlakuan
yang adil pada anak.
Kepada
siswa
hendaknya
dapat
meningkatkan motivasi yang baik dalam belajar
diantaranya
dengan
cara
meningkatkan
ketekunan dalam belajar, siswa harus teratur
pada jadwal belajar, taat terhadap jadwal belajar,
menyediakan waktu untuk membaca buku/materi
pelajaran, aktif dalam proses belajar mengajar,
mempelajari kembali materi pelajaran, tekun
mengikuti pelajaran di kelas, serta disiplin dalam
mengerjakan tugas.
Penelitian ini masih terbatas pada ruang
lingkup yang kecil, diharapkan kepada peneliti
berikutnya untuk meneliti faktor-faktor lain yang
mempengaruhi motivasi belajar siswa baik itu
faktor internal maupun faktor eksternal.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian
Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT
Rineka Cipta.
Hasbullah. 2009. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan.
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
J. J. Hasibuan. 2009. Proses Belajar Mengajar.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.
Mudjiono, Dimyati. 2009. Belajar dan
Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang
Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Usman, Moh. Uzer. 2000. Menjadi Guru
Profesional. Bandung: Sinar Baru
Algerindo.
7
Download