PENGARUH PENGUATAN GURU DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK PERBANKAN RIAU Oleh: FITRI LOVITA 2008 / 05655 PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI PADANG Wisuda Periode Maret 2013 PENGARUH PENGUATAN GURU DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK PERBANKAN RIAU The Influence of teachers' reinforcement and parents' attention toward students' motivation learning in vocational Banking Riau Fitri Lovita Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang Jl. Prof. Dr. Hamka Kampus Air Tawar Padang Email : [email protected] ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis (1) pengaruh penguatan guru terhadap motivasi belajar siswa (2) pengaruh perhatian orang tua terhadap motivasi belajar siswa (3) pengaruh penguatan guru dan perhatian orang tua terhadap motivasi belajar siswa. Jenis penelitian ini adalah ex post facto. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMK Perbankan Riau sebanyak 440 orang. Teknik penarikan sampel dengan proportional stratified random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 81 orang. Teknik analisis data adalah analisis deskriptif dan analisis induktif, yaitu : uji normalitas, uji multikolinearitas, uji hipotesis yaitu uji F dan uji t. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) terdapat pengaruh yang signifikan antara penguatan guru terhadap motivasi belajar siswa di SMK Perbankan Riau, (2) terdapat pengaruh yang signifikan antara perhatian orang tua terhadap motivasi belajar siswa di SMK Perbankan Riau, (3) terdapat pengaruh yang signifikan antara penguatan guru dan perhatian orang tua terhadap motivasi belajar siswa di SMK Perbankan Riau. Berdasarkan hasil penelitian di atas, disarankan kepada guru di SMK Perbankan Riau agar dapat meningkatkan pemberian penguatan kepada siswa, sedangkan bagi orang tua di rumah agar dapat meningkatkan perhatiannya kepada siswa sehingga motivasi belajar siswa dapat menjadi lebih baik. Kata Kunci : Penguatan Guru, Perhatian Orang Tua, Motivasi Belajar ABSTRACT The purpose of this research was to analyze (1) the influence of teachers' reinforcement toward students' motivation learning (2) the influence of parents' attention toward students' motivation learning (3) the influence of the teachers' reinforcement and the parents' attention toward students' motivation learning. The design of the research was ex post facto. The population of the research was vocational Banking Riau student's as much as 440 students. Proportional stratified random sampling was used to take the samples, there were 81 samples. Techniques of data analysis were descriptive analysis and inductive analysis, such as normality test, multicollinearity test and the hypotheses test that the F test and t test. The result of this research indicated that (1) there was significant influence between the teachers' reinforcement toward students' motivation learning in vocational Banking Riau, (2) there was significant influence between the parents' attention toward students' motivation learning in vocational Banking Riau, (3) there was significant influence between the teachers' reinforcement and the parents' attention toward students' motivation learning in vocational Banking Riau. Based on the research findings, it is suggested for the teachers in vocational Banking Riau County in order to increase the delivery of reinforcement to students, where as for the parents at home in order to increase their attention to the students so that the students' motivation learning to become better. Keyword: Teachers' Reinforcement, Parents' Attention, Motivation Learning PENDAHULUAN Keberhasilan pendidikan disekolah dapat dilihat dari sejauhmana tujuan pembelajaran itu dapat terealisasi. Tercapainya tujuan pendidikan di atas, akan ditentukan oleh berbagai unsur yang menunjang, baik yang berasal dari siswa, fasilitas, sekolah, keluarga, maupun tujuan pendidikan itu sendiri. Dengan demikian bidang pendidikan mempunyai posisi yang sangat penting untuk menuju perkembangan dan kemajuan suatu bangsa. Sehingga tujuan pendidikan nasional di atas akan dapat tercapai apabila ada tanggung jawab dari semua pihak. Baik murid, orang tua, guru, pemerintah, dan lembaga sekolah serta masyarakat. Pada saat sekarang, banyak siswa yang mengalami masalah motivasi dalam belajar. Banyak faktor yang mempengaruhi motivasi belajar siswa,tersebut diantaranya terdapat faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri siswa itu sendiri, sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri siswa seperti keluarga, sekolah, masyarakat, dan lingkungan sekitarnya. Di Smk Perbankan Riau terlihat bahwa motivasi belajar siswa masih rendah,hal ini ditandai dengan masih ditemukan sebagian siswa yang sering absen dan terlambat ke sekolah. Hal ini menunjukkan bahwa masih kurangnya disiplin siswa di SMK Perbankan Riau, untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari Tabel absensi siswa tahun ajaran 2011-2012 sebagai berikut : Tabel 1 : Absensi siswa kelas X SMK Perbankan Riau tahun ajaran 20112012 kelas Keterangan Jumlah siswa absen sakit izin trlambat Xa 32 67 67 35 79 Xb 32 40 83 37 96 48 Xc 31 33 38 8 Xd 32 83 92 25 73 Xe 32 57 70 13 109 Xf 31 54 71 27 36 Xg 31 69 109 16 77 403 530 161 518 Total Minggu efektif 20 Sumber : rekap kehadiran siswa SMK Perbankan Riau tahun ajaran 2011-2012. Dari Tabel di atas dapat dijelaskan bahwa motivasi belajar siswa di SMK Perbankan Riau masih rendah, hal ini terlihat dari banyaknya siswa yang tidak disiplin dan melanggar peraturan sekolah yaitu masih banyak siswa yang terlambat datang ke sekolah, tidak hadir tanpa keterangan, sakit, izin. Selama satu semester terdapat 403 0rang siswa yang absen (tidak hadir tanpa keterangan) di kelas X, selain itu juga terlihat sebanyak 503 orang siswa yang sakit, 161 orang siswa izin, dan 518 orang siswa datang terlambat. Data pada Tabel di atas diperoleh dari rekap kehadiran siswa SMK Perbankan Riau tahun ajaran 2011-2012. Gejala lain dari rendahnya motivasi belajar siswa di SMK Perbankan Riau dapat dilihat dari kurangnya ketekunan siswa dalam mengerjakan tugas dan mengalami kebosanan dalam belajar, akibatnya masih ada sebagian siswa yang senang meminta izin disaat pelajaran berlangsung serta kurangnya keinginan siswa untuk mempertahankan pendapat ketika diberikan umpan balik oleh guru. Selain itu, ketika diberikan soal-soal terutama yang bersifat hitungan siswa terlihat kurang senang untuk mencari dan memecahkan soal tersebut. Banyak siswa yang kemudian mencari jawaban dengan cara mencontoh dari temannya. Kondisi demikian tentu banyak faktor yang mempengaruhinya. Secara umum, motivasi belajar siswa dipengaruhi oleh faktor yang berasal dari dalam diri siswa (internal) dan faktor yang berasal dari luar diri siswa (eksternal). Mengingat banyaknya faktor yang mempengaruhi motivasi belajar siswa, maka fokus kajian dalam penelitian ini, yang diduga kuat berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa di SMK Perbankan Riau, adalah penguatan yang diberikan oleh guru dan perhatian orang tua. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Hasibuan (2009: 58) bahwa memberikan penguatan diartikan dengan tingkah laku guru dalam merespon secara positif suatu tingkah laku tertentu siswa yang memungkinkan tingkah laku tersebut timbul kembali. Demikian juga dalam kegiatan pembelajaran, pemberian penghargaan sebagai salah satu bentuk penguatan guru dapat meningkatkan perhatian dan motivasi belajar siswa. 1 Selain faktor di sekolah, faktor penting lainnya yang mempengaruhi motivasi belajar siswa adalah faktor keluarga yaitu perhatian orang tua. Perhatian orang tua adalah tanggung jawab orang tua untuk mengajari anaknya tentang nilai kepercayaan standar apa yang benar dan apa yang salah menurut orang tua. Perhatian orang tua dapat berupa pujian dan hadiah yang diberikan pada anak yang mendapat nilai terbaik. Hal ini akan mendorong dan memotivasi anak untuk belajar. Orang tua juga bisa menemani anak pada waktu belajar sehingga anak merasa bahwa kegiatan belajar yang dilakukan berarti bagi dirinya sendiri dan bagi orang tua. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian Eks Post Facto. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X dan XI di SMK Perbankan Riau sebanyak 440 orang. Sedangkan sampel dalam penelitian ini sebanyak 81 orang yang ditarik menggunakan teknik proportional stratified random sampling. Instrumen penelitian yang digunakan berupa kuesioner atau angket. Sebelum digunakan sebagai alat pengumpul data penelitian, angket terlebih dahulu diujicobakan kepada siswa di SMK N 1 Ampek Angkek untuk mengukur tingkat validitas dan reliabilitas angket tersebut. Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrument, Arikunto (2006:168). Uji validitas menggunakan Product Moment Correlation. Reliabilitas adalah suatu uji yang menunjukkan pada pengertian bahwa suatu instrument cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data penelitian karena instrumen tersebut sudah baik/valid, Arikunto (2006:178). Uji reliabilitas menggunakan Croanbach Alpha. Berdasarkan hasil uji coba tersebut, dari 45 pernyataan, terdapat 5 pernyataan yang tidak valid, 2 pernyataan dibuang dan 3 pernyataan direvisi. Dari hasil uji coba juga diperoleh hasil bahwa angket telah reliable untuk digunakan sebagai alat pengumpul data penelitian. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif dan analisis induktif. Analisis deskriptif yang dipakai dalam penelitian ini 2 adalah analisis persentase, rata-rata, dan TCR, serta interpretasi terhadap analisis tersebut. Untuk induktif, digunakan analisis regresi berganda. Sebelum dilakukan analisis regresi berganda, terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat analisis yaitu uji normalitas, dan uji multikolinearitas. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Dari hasil pengumpulan data, untuk variabel penguatan guru diperoleh TCR sebesar 62,01% yang dikategorikan kurang baik. Sementara itu, untuk variabel perhatian orang tua diperoleh TCR sebesar 75,53% yang dikategorikan sedang. Dan untuk motivasi belajar diperoleh rata-rata 75,79% yang dapat dikategorikan baik. Sebelum dilakukan analisis regresi berganda, terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat analisis yaitu uji normalitas, dan uji multikolinearitas. Uji normalitas dengan Kolmogorov Smirnov diperoleh asym sig untuk variabel X1 = 0,853, X2 = 0,551 dan Sig Y = 0,651. Dengan demikian dapat dinyatakan semua variabel dalam penelitian ini terdistribusi secara normal. Selanjutnya, hasil uji multikolinearitas memperlihatkan bahwa angka toleran dari variabel X1 dan X2 adalah 0,924 dengan VIF 1,082, maka dapat disimpulkan bahwa diantara variabel bebas pada penelitian ini tidak terjadi multikolinearitas. Setelah dilakukan uji prasyarat, maka dilakukan analisis regresi berganda dengan hasil yang dapat dilihat pada Tabel 2 berikut ini: Tabel 2. Hasil Analisis Regresi Berganda Unstandardized Coefficients Model 1 B Std. Error Sig. (Constant) 26.748 5.402 .000 VAR00001 .260 .081 .002 VAR00002 .337 .102 .001 a. Dependent Variable: VAR00003 Sumber : Hasil olahan data primer melalui SPSS versi 16 Dari Tabel 2 di atas, dapat diperoleh persamaan regresi sebagai berikut: Y= 26,748 + 0,260 X1 + 0,337 X2 Dari persamaan regresi tersebut diketahui nilai konstanta sebesar 26,748 artinya jika penguatan guru (X1) dan perhatian orang tua (X2) nilainya adalah 0, maka motivasi belajar (Y) nilainya adalah 26,748. Sementara itu, koefisien determinasi berguna untuk menunjukkan seberapa besar kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat. Hasil olahan data diperoleh nilai R Square 0,274 yang artinya motivasi belajar siswa sebesar 35,2% disumbangkan oleh penguatan guru dan perhatian orang tua, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti. Berdasarkan Tabel 2 dapat dilakukan pengujian hipotesis sebagai berikut: Hipotesis 1 Hipotesis pertama dalam penelitian ini adalah penguatan guru berpengaruh signifikan terhadap motivasi belajar siswa di SMK Perbankan Riau. Dalam Tabel 2 dapat dilihat level signifikan sebesar 0,002 < 0,05, sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Koefisien regresi untuk X1 adalah 0,260 (koefisien yang positif). Hal ini berarti terdapat pengaruh positif yang signifikan secara partial antara penguatan guru terhadap motivasi belajar siswa di SMK Perbankan Riau. Hipotesis 2 Hipotesis kedua dalam penelitian ini adalah perhatian orang tua berpengaruh signifikan terhadap motivasi belajar siswa di SMK Perbankan Riau. Tabel 2 menunjukkan level signifikan 0,001 < 0,05, sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Koefisien regresi untuk X2 adalah 0,337 (koefisien yang positif). Hal ini berarti terdapat pengaruh positif yang signifikan secara parsial antara perhatian orang tua terhadap motivasi belajar siswa di SMK Perbankan Riau. Hipotesis 3 Hipotesis ketiga adalah penguatan guru dan perhatian orang tua berpengaruh signifikan terhadap motivasi belajar siswa di SMK Perbankan Riau. Uji F dilakukan untuk membuktikan dengan tingkat keberartian tertentu seluruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Dari hasil olahan data untuk uji F diketahui nilai sig 0,000 < 0,05 yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini menunjukkan bahwa penguatan guru dan perhatian orang tua berpengaruh signifikan terhadap motivasi belajar siswa di SMK Perbankan Riau. B. Pembahasan Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dapat diketahui bahwa penguatan guru mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap motivasi belajar siswa di SMK Perbankan Riau. Bentuk pengaruh variabel penguatan guru terhadap motivasi belajar siswa adalah positif. Hal ini berarti semakin sering penguatan diberikan oleh guru maka akan semakin tinggi motivasi belajar siswa di SMK Perbankan Riau. Secara umum penelitian ini sesuai dengan pendapat Usman (2001: 81), yang menyatakan bahwa “penguatan mempunyai pengaruh yang berupa sikap positif terhadap proses belajar siswa” dan bertujuan untuk merangsang dan meningkatkan motivasi belajar siswa. Usman (2001: 81) juga menyatakan bahwa penguatan guru bertujuan untuk 1) meningkatkan perhatian siswa terhadap pelajaran 2) merangsang dan meningkatkan motivasi belajar siswa 3) meningkatkan kegiatan belajar dan membina tingkah laku siswa yang produktif. Dari pendapat Usman di atas dapat di ambil kesimpulan bahwa memberikan penguatan merupakan salah satu bentuk tingkah laku guru dalam merespon secara positif suatu tingkah laku tertentu siswa yang memungkinkan tingkah laku tersebut timbul kembali. Demikian juga dalam kegiatan pembelajaran, pemberian penguatan oleh guru dapat meningkatkan perhatian dan motivasi belajar siswa. Berdasarkan hasil analisis deskriptif diketahui bahwa penguatan guru di SMK Perbankan Riau berada pada kategori kurang baik, yaitu nilai TCR sebesar 62,01%. Dilihat dari masing-masing indikator penguatan guru di SMK Perbankan Riau juga dikategorikan kurang baik, yaitu dengan nilai TCR pada indikator penguatan verbal sebesar 61.33% dan pada indikator penguatan non verbal sebesar 62.69%. Dari nilai TCR yang diperoleh di atas dapat dikatakan bahwa guru belum maksimal dalam 3 memberikan penguatan kepada siswa. Untuk meningkatkan penguatan guru supaya dikategorikan sangat baik adalah dengan cara memberikan penguatan yang lebih sering kepada siswa baik itu berupa penguatan verbal berupa kalimat pujian dan teguran maupun penguatan non verbal berupa mimik dan gerakan badan, mendekati, sentuhan, kegiatan yang menyenangkan serta simbol atau benda. Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Stiti Rudella (2011) tentang pengaruh media pembelajaran dan penguatan guru terhadap motivasi belajar IPS siswa SMPN 4 X Koto Singkarak Kabupaten Solok, yang mana hasil penelitiannya bahwa penguatan guru mempunyai pengaruh yang positif, dimana jika penguatan guru tinggi maka motivasi belajar siswa akan tinggi, jika penguatan guru sedang maka motivasi belajar siswa akan sedang juga dan jika penguatan guru rendah maka motivasi belajar siswa juga akan rendah. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa penguatan guru berpengaruh positif terhadap motivasi belajar siswa SMK Perbankan Riau. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dapat diketahui bahwa penguatan guru dan perhatian orang tua mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap motivasi belajar siswa di SMK Perbankan Riau. Bentuk pengaruh variabel penguatan guru dan perhatian orang tua terhadap motivasi belajar siswa adalah positif. Hal ini berarti semakin sering penguatan diberikan oleh guru kepada siswa dan semakin baik perhatian orang tua maka akan semakin baik motivasi belajar siswa di SMK Perbankan Riau. Kontribusi kedua variabel penguatan guru dan perhatian orang tua terhadap motivasi belajar adalah 27,40 % sedangkan 72,6 % disebabkan oleh variabel-variabel lain yang diduga berpengaruh terhadap motivasi belajar baik itu faktor internal maupun faktor eksternal. Diantara ke dua variabel yaitu (X1) penguatan guru dan (X2) perhatian orang tua, pengaruh yang lebih besar diantara ke dua variabel tersebut yaitu X2 (perhatian orang tua) dimana tingkat pengaruhnya sebesar 0,337 terhadap motivasi belajar siswa, sedangkan untuk variabel X1 (penguatan guru) dimana tingkat pengaruhnya sebesar 0,260 terhadap 4 motivasi belajar siswa. Jadi dapat disimpulkan pengaruh X2 (perhatian orang tua) lebih besar dibandingkan dengan X1 (penguatan guru) terhadap motivasi belajar. TCR terendah pada variabel penguatan guru (X1) terdapat pada indikator penguatan verbal yang berupa kalimat pujian dan teguaran sebesar 61,33% (berada pada kategori kurang baik), dan TCR terendah pada variabel perhatian orang tua (X2) tedapat pada indikator memberikan dukungan kepada anak sebesar 67,78% (berada pada kategori cukup). Untuk itu, guru hendaknya lebih sering memberikan penguatan kepada siswa terutama pada indikator penguatan verbal baik itu berupa pujian ataupun berupa teguran. Disamping itu, orang tua hendaknya juga lebih meningkatkan perhatian kepada anak terutama pada indikator memberikan dukungan kepada anak agar motivasi belajar anak dapat meningkat. Dari keterangan di atas dapat dikatakan bahwa penguatan guru dan perhatian orang tua sangat mempengaruhi motivasi belajar siswa, dimana menurut Dimyati dan Mudjiono (2009: 94) motivasi belajar dipengaruhi oleh guru dalam membelajarkan siswa. Intensitas motivasi seorang siswa akan sangat menentukan tingkat pencapaian prestasi belajarnya. Mengingat pentingnya peranan motivasi bagi siswa dalam belajar maka guru diharapkan mampu menumbuhkan dan meningkatkan motivasi belajar siswa dengan memberikan penguatan yang tepat dan sesuai dengan kondisi siswanya. Guru harus menuntun siswa sesuai dengan kaidah yang baik dan mengarahkan perkembangan anak didik sesuai dengan tujuan yang dicita-citakan, termasuk dalam hal ini yang penting ikut memecahkan persoalan-persoalan atau kesulitan yang dihadapi anak didik. Dorongan dari orang tua sangat berpengaruh terhadap pendidikan yang dialami anak di sekolah dan masyarakat (Hasbullah, 2009: 22). Bila orang tua acuh tak acuh terhadap aktifitas belajar anaknya, biasanya anak kurang atau tidak memiliki semangat dalam belajar sehingga motivasi anak untuk belajar menjadi menurun. Cara orang tua mendidik anaknya memiliki pengaruh yang besar terhadap proses belajar anak, hal ini jelas ditegaskan oleh Wirowidjodjo dalam Slameto (2010: 61) dengan berbagai pertanyaan yang menyatakan bahwa keluarga adalah lembaga pendidikan yang utama dan pertama. Keluarga yang sehat besar artinya untuk pendidikan dalam ukuran kecil, tetapi bersifat menentukan untuk pendidikan dalam ukuran besar yaitu pendidikan bangsa, Negara dan dunia. Tinggi rendahnya motivasi belajar siswa sangat tergantung pada tinggi rendahnya perhatian orang tua terhadap kegiatan belajar anak dan penguatan yang diberikan oleh guru dengan pengaruh sebesar 27,40%. Dengan demikian, diketahui bahwa motivasi belajar yang tinggi dimiliki oleh anak yang memperoleh perhatian yang maksimal dari orang tua mereka serta penguatan dari guru. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dapat diketahui bahwa perhatian orang tua mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap motivasi belajar siswa di SMK Perbankan Riau. Bentuk pengaruh variabel perhatian orang tua terhadap motivasi belajar siswa adalah positif. Hal ini berarti semakin baik perhatian orang tua maka akan semakin baik motivasi belajar siswa di SMK Perbankan Riau. Dalam hal ini perhatian orang tua mempunyai peran penting dalam meningkatkan motivasi belajar siswa melalui perhatian yang diberikan orang tua. Hal penelitian ini sesuai dengan pendapat slameto (2010: 61) : Orang tua yang kurang atau tidak memperhatikan pendidikan anaknya, misalnya mereka acuh tak acuh terhadap belajar anaknya, tidak memperhatikan kebutuhan anaknya dalam belajar, dan lain-lain dapat menyebabkan anaknya tidak atau kurang berhasil dalam belajar. Berdasarkan hasil analisis deskriptif diketahui bahwa perhatian orang tua siswa di SMK Perbankan Riau berada pada kategori cukup baik, yaitu nilai TCR sebesar 75,59 %. Dilihat dari masing-masing indikator perhatian orang tua di SMK Perbankan Riau diperoleh nilai TCR pada indikator mendampingi anak saat belajar sebesar 69.63%, pada indikator memberikan pengarahan,peringatan, dan melakukan kontrol pada aktifitas belajar anak sebesar 80.82%, pada indikator memberikan dukungan kepada anak sebesar 67.78%, pada indikator memberikan penghargaan kepada anak sebesar 71.48%, pada indikator menjadi teladan yang baik sebesar 78.02%, pada indikator memberikan perlakuan yang adil kepada anak sebesar 85.43%. Dari nilai TCR yang diperoleh di atas dapat dikatakan bahwa orang tua siswa telah memberikan perhatian yang cukup baik kepada anak dalam belajar. Untuk meningkatkan perhatian orang tua supaya dikategorikan sangat baik maka orang tua dapat memberikan perhatian yang lebih kepada anak. Perhatian tersebut dapat berupa mendampingi anak saat belajar, memberikan pengarahan,peringatan dan melakukan kontrol pada aktifitas belajar anak, memberikan dukungan kepada anak, memberikan penghargaan kepada anak, menjadi teladan yang baik, serta memberikan perlakuan yang adil kepada anak. Hal ini akan mendorong dan memotivasi anak untuk belajar sehingga anak merasa bahwa kegiatan belajar yang dilakukan berarti bagi dirinya sendiri dan bagi orang tua. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Frengki (2009), yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang positif antara penguatan guru dan perhatian orang tua tehadap motivasi belajar. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa perhatian orang tua berpengaruh positif terhadap motivasi belajar siswa di SMK Perbankan Riau. Selanjutnya adalah hasil analisis data juga menunjukkan adanya pengaruh antara variabel penguatan guru dan perhatian orang tua terhadap motivasi belajar siswa di SMK Perbankan Riau. Penelitian ini menemukan bahwa terdapat pengaruh yang berarti secara bersama-sama antara penguatan guru dan perhatian orang tua dengan motivasi belajar Siswa di SMK Perbankan Riau. Dengan kata lain bahwa variabel penguatan guru dan perhatian orang tua dapat dijadikan faktor yang baik dan nyata ikut menentukan atau memberikan sumbangan terhadap peningkatan motivasi belajar siswa. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa penguatan guru dan perhatian orang tua berpengaruh signifikan terhadap motivasi belajar siswa di SMK Perbankan Riau. Hal ini ditunjukkan dari hasil analisis data bahwa nilai 5 sig. 0,000 < 0,05. Hasil penelitian ini juga memperoleh nilai koefisien determinasi (R Square) sebesar (0,274) angka ini menunjukkan kontribusi penguatan guru dan perhatian orang tua secara bersama-sama terhadap motivasi belajar siswa sebesar 27,40 %. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa penguatan guru dan perhatian orang tua secara bersama-sama memberikan kontribusi terhadap motivasi belajar siswa sebesar 27,40 %, sedangkan sisanya sebesar 72,60 % disumbangkan oleh faktor lain yang tidak dianalisis dalam penelitian ini. Secara individu kontribusi masing-masing variabel adalah penguatan guru (X1) sebesar 0,260 artinya variabel penguatan guru memiliki kontribusi sebesar 0,260 terhadap motivasi belajar siswa, sedangkan variabel perhatian orang tua (X2) sebesar 0,337. Diantara ke dua variabel yaitu (X1) penguatan guru dan (X2) perhatian orang tua yang berpengaruh signifikan terhadap motivasi belajar, pengaruh yang lebih besar diantara ke dua variabel tersebut yaitu X2 (perhatian orang tua) dimana tingkat pengaruhnya sebesar 0,337 terhadap motivasi belajar siswa, sedangkan untuk variabel X1 (penguatan guru) dimana tingkat pengaruhnya sebesar 0,260 terhadap motivasi belajar siswa. Jadi dapat disimpulkan pengaruh X2 (perhatian orang tua) lebih besar dibandingkan dengan X1 = (penguatan guru) terhadap motivasi belajar. Dari hasil penelitian di atas dapat diketahui bahwa penguatan guru dan perhatian orang tua dapat meningkatkan motivasi siswa di SMK Perbankan Riau. Dimana semakin sering penguatan diberikan oleh guru maka akan semakin tinggi motivasi belajar siswa, semakin tinggi perhatian orang tua maka akan semakin tinggi pula motivasi belajar siswa di SMK Perbankan Riau. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan maka dapat diambil kesimpulan: Penguatan guru berpengaruh signifikan terhadap motivasi belajar siswa di SMK Perbankan Riau. Semakin tinggi penguatan guru yang diberikan kepada siswa maka akan semakin tinggi pula motivasi belajar siswa. 6 Perhatian orang tua berpengaruh signifikan terhadap motivasi belajar siswa di SMK Perbankan Riau. Semakin tinggi perhatian yang diberikan orang tua maka semakin tinggi pula motivasi belajar siswa. 6 Penguatan guru dan perhatian orang tua berpengaruh signifikan terhadap motivasi belajar siswa di SMK Perbankan Riau. Semakin tinggi penguatan guru dan semakin tinggi perhatian orang tua maka akan semakin tinggi pula motivasi belajar siswa. Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah penulis uraikan, maka untuk meningkatkan motivasi belajar siswa di SMK Perbankan Riau menjadi lebih baik untuk masa yang akan datang penulis menyarankan: Kepada guru hendaknya dapat meningkatkan pemberian penguatan kepada siswa dalam belajar diantaranya dengan cara memberikan pujian kepada siswa, membantu siswa belajar, mengontrol atau mengubah tingkah laku siswa yang mengganggu dan meningkatkan cara belajar yang produktif, mengembangkan kepercayaan diri siswa untuk mengatur diri sendiri dalam pengalaman belajar, dan mengarahkan siswa pada perkembangan berfikir yang baik serta pengambilan inisiatif yang bebas. Kepada orang tua hendaknya dapat meningkatkan perhatian kepada anak dalam proses belajar diantaranya dengan cara mendampingi anak dalam belajar agar anak dapat fokus dalam belajar. Selain itu orang tua juga dapat memberikan pengarahan pada anak untuk dapat mengantarkan mereka menjadi anak yang berprestasi, memberikan dukungan psikologis dan material pada anak, memberikan penghargaan dalam bentuk hadiah, menjadi teladan yang baik serta memberikan perlakuan yang adil pada anak. Kepada siswa hendaknya dapat meningkatkan motivasi yang baik dalam belajar diantaranya dengan cara meningkatkan ketekunan dalam belajar, siswa harus teratur pada jadwal belajar, taat terhadap jadwal belajar, menyediakan waktu untuk membaca buku/materi pelajaran, aktif dalam proses belajar mengajar, mempelajari kembali materi pelajaran, tekun mengikuti pelajaran di kelas, serta disiplin dalam mengerjakan tugas. Penelitian ini masih terbatas pada ruang lingkup yang kecil, diharapkan kepada peneliti berikutnya untuk meneliti faktor-faktor lain yang mempengaruhi motivasi belajar siswa baik itu faktor internal maupun faktor eksternal. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta. Hasbullah. 2009. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. J. J. Hasibuan. 2009. Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset. Mudjiono, Dimyati. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Usman, Moh. Uzer. 2000. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Sinar Baru Algerindo. 7