1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelabuhan

advertisement
1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pelabuhan perikanan adalah suatu lingkungan kerja yang salah satu
fungsinya mendukung kegiatan yang berhubungan dengan pengelolaan dan
pemanfaatan sumberdaya ikan dan lingkungannya, satu diantaranya berupa
pengendalian lingkungan (kebersihan, keamanan, ketertiban dan pencemaran).
Pengendalian lingkungan
merupakan salah satu fungsi pelabuhan yang telah
diciptakan oleh peraturan menteri kelautan dan perikanan yang cukup penting
dalam permasalahan penanganan kebersihan di suatu pelabuhan perikanan (Lubis,
2006 yang diacu oleh Sumiati, 2008).
Dalam pengelolaan pelabuhan perikanan, seringkali masalah kebersihan dan
pengelolaan limbah menjadi terlupakan.
Buruknya penanganan terhadap
kebersihan dan kurangnya fasilitas yang menunjang memungkinkan terjadinya
kerugian dalam perdagangan ikan.
Selain itu, buruknya kebersihan dapat
berpengaruh terhadap kesehatan masyarakat. Menurut lubis (2006) yang diacu
oleh Sumiati (2008) bahwa permasalahan kebersihan seperti banyaknya sampah
dan limbah sisa atau buangan dari aktivitas-aktivitas di pelabuhan perikanan dan
para pengguna akan dapat menimbulkan pencemaran.
Kebersihan di pelabuhan perikanan penting untuk dijaga, karena akan
mempengaruhi kenyamanan para pelaku pasar (nelayan, pedagang ikan dan
pembeli/pengunjung) dalam beraktivitas di pelabuhan perikanan.
Masalah
kebersihan di suatu pelabuhan merupakan salah satu aspek penting penentu
keberhasilan pelabuhan. Karena dari kebersihan suatu pelabuhan, kualitas mutu
ikan dapat dipertahankan sehingga nilai jual ikan pun tinggi yang dapat
meningkatkan pendapatan pelabuhan tersebut. Diduga faktor yang menyebabkan
terjadinya pencemaran di lingkungan pelabuhan disebabkan antara lain oleh
rendahnya tingkat pendidikan, pendapatan yang diterima dan tingkat kesadaran
masyarakat setempat (nelayan, pedagang ikan/non ikan, pengunjung/pembeli).
Berkaitan dengan pendapatan yang diterima, menurut Kartila (2008) bahwa
semakin tinggi pendapatan seseorang maka tindakannya terhadap penanggulangan
sampah akan semakin positif. Sedangkan semakin rendah pendapatannya maka
terhadap penanggulangan sampah akan semakin negatif tindakannya. Hal ini
dikarenakan masyarakat yang memiliki
pendapatan tinggi cenderung dapat
mengalokasikan waktu dan pendapatannya untuk pengelolaan sampah, sedangkan
masyarakat yang memiliki tingkat pendapatan yang rendah, mereka lebih banyak
mengalokasikan waktu dan pendapatannya untuk memenuhi kebutuhan seharihari. Sehubungan dengan hal tersebut, maka pendapatan nelayan perlu dikaji
untuk melihat apakah tingkat pendapatannya mempunyai hubungan dengan
kesadaran dalam menjaga kebersihan lingkungan pelabuhan atau tidak.
Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu merupakan salah satu
pelabuhan perikanan terpenting dan terbesar di pantai selatan Jawa Barat.
Ditambah lagi lokasinya yang relatif berdekatan dengan kota Bandung dan Jakarta
sebagai tempat untuk memasarkan hasil tangkapannya, menjadikan nilai tambah
tersendiri bagi pelabuhan perikanan ini. Selain itu juga Palabuhanratu terletak
sangat strategis karena berada pada posisi dekat dengan daerah penangkapan
(fishinng ground) perairan Samudera Hindia (WPP-9) dan akses pemasaran
domestik maupun ekspor. Perairan Samudera Hindia mempunyai potensi
sumberdaya ikan (SDI) sebesar 911.572 ton per tahun dengan tingkat pemanfaatan
baru sebesar 43,85 % (Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sukabumi, 2005)
Seiring berkembangnya pelabuhan perikanan berbagai permasalahan dapat
terjadi, salah satunya adalah masalah kebersihan lingkungan pelabuhan khususnya
tempat pelelangan ikan (TPI) yang kurang mendapat perhatian baik dari pihak
pelabuhan sebagai penyedia fasilitas maupun masyarakat sekitar pelabuhan
sebagai pengguna TPI.
Peran dari pihak pelabuhan sangat diperlukan untuk
mendorong dan memelihara kebersihan TPI. Mengingat PPN Palabuhanratu akan
dijadikan pelabuhan percontohan di Provinsi Jawa Barat, maka untuk mendukung
hal tersebut diperlukan upaya untuk mempertahankan kebersihan lingkungan di
TPI tersebut yang salah satunya dapat melalui penyediaan jumlah tempat sampah
yang sesuai dengan kebutuhan.
Kondisi kebersihan TPI dan lingkungan
sekitarnya pada saat ini sangat memprihatinkan. Hal tersebut dapat dilihat pada
gambar-gambar yang disajikan berikut ini.
Gambar 1 Kondisi lingkungan TPI dan sekitarnya
Walaupun
kondisi
kebersihan
TPI
dan
lingkungan
sekitarnya
amat
memprihatinkan, kondisi tersebut tidak menggerakkan aparat kebersihan di TPI
atau di tingkat pelabuhan untuk menanganinya dengan segera. Timbul pertanyaan
mengapa demikian?, apakah seluruh stakeholder (diantaranya : nelayan, pembeli
ikan, pengunjung, pengolah ikan dan aparat terkait) tidak peduli dengan kondisi
yang demikian?, sehubungan dengan hal itulah penelitian ini dilakukan.
1.2 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan :
(1).
Menganalisis persepsi masyarakat di sekitar pelabuhan terhadap
kebersihan di TPI PPN Palabuhanratu, Sukabumi;
(2).
Menganalisis
hubungan
antara
karakteristik-karakteristik
yang
melekat pada nelayan dan non nelayan dengan kesadaran dalam
menjaga kebersihan; dan
(3).
Menelaah peranan pelabuhan dalam mendorong dan memelihara
kebersihan TPI PPN Palabuhanratu.
1.3 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah :
(1).
Memberikan gambaran perihal persepsi golongan masyarakat terhadap
kebersihan TPI dan lingkungan di sekitarnya sehingga dapat
memudahkan dalam pelaksanaan program penyuluhan tentang
kebersihan bagi pihak-pihak yang berkepentingan;
(2).
Untuk peningkatan taraf hidup kesehatan masyarakat di sekitar PPN
Palabuhanratu, Sukabumi;
(3).
Kemudahan petugas pelabuhan dalam upaya menanggulangi aspek
kebersihan; dan
(4).
Mengetahui upaya-upaya yang harus dilakukan pihak pelabuhan untuk
meningkatkan kebersihan pelabuhan.
Download