Jilid il - Universitas Kristen Duta Wacana

advertisement
/
-f
ES
\ E5=
J -++.
-daf^"{
'+\a *,.,;fii"*'
Jilid il
Seminor Nosionol Tohunon Xll Hosil penelition Perikonon don Kelouton. 08 Agusius 20l5
PROSIDING
SEMINAR NASIONAL TAHUNAN XII
HASIL PENELITIAN PERIKANAN DAN KELAUTAN TAHUN 2015
JILID II : MANA,EMEN SUMBERDAYA PERIKANAN
DEWAN REDAKSI
Diterbitkan oleh
Jurusan Perikanan
-
Fakultas Pertanian Universitas Gadjah
Ivlada, bekerjasama dengan Balai Besar Penelitian dan
Pengembangan Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan
dan Perikanan (BBP4BKP-KKP)
Penanggung jawab
Ketua Jurusan Perikanan
Pelindung
Jamhari, S.P., M.P., Dr.
Penyunting
Alim lsnansetyo, lr., M.Sc., Dr.
-
Fakultas Pertanian UGM
Rustadi. lr., M.Sc., Dr., Prof.
Murwantoko, lr., M.Si., Dr.
Senny Helmiyati, S.Pi., M.Sc.
Djumanto, lr., M.Sc., Dr.
Suadi, S.Pi., M.Sc., Ph.D.
Eko Setyobudi, S.Pi., M.Si., Dr.
Hery Saksono,
lr.,
M.A.
Ustadi, lr., M.P., Dr., Prof.
Amir Husni, S.Pi., M.P., Dr.
Supardjo Supardi Djasmani, lr., S.U.
M.F. Raharjo, lr., Dr., Prof.
Alimuddin, lr., M.Sc., Dr.
lstyanto Samidjan, lr. Dr.
Uun Yanuhar, lr., Dr.
Fajar Basuki lr., Dr.
Munasik, lr., M.Sc., Dr.
Ekowati Chasanah, M.S., Dr.
Singgih Wibowo, M.S., Dr.
Bagus Sediadi Bandol Utomo, M.App.Sc., Dr.
Mutiara Rachmat Putri, S.Si., M.Si., Dr. Rer. Nat.
Semnoskon UGM
- Dewon Redoki
seminqr NosionolTohunon
x
Hosil penelilion perikonon don Kelqulon. 08 Aguslus
20ls
Farida Ariyani, lr., M. App. Sc.
Yusro Nuri Fawzya, lr., M.Si.
Redaksi
Pelaksana :
Susana Endah Ratnawat, S.pi., M.Si.
Ratih lda Adharini, S.Pi., M.Si., Dr.
Arif Bimantara, S.pi.
Afri Herlambang, S.PiSsptianio Wikan Nurhidalrat, S.Pt.
Achmad Prabu Widjanarko, S.pi.
Afif Whetly Artis Sandi
Alamat
Redaksi
:
Jurusan Perikanan dan Kelautan, Fakuttas pertanian UGM
Jl. Flora, Bulaksumur, Yogyakarta 5S2 91,
Semnoskon UGM - Dewon Redoki
febFax.
O274-5S12IB
Seminor NosionolTohunon Xll Hosil Penelition Petikonon don Kebulon, 08 Agustus 2015
Seminar Nasional Tahunan Xll Hasil Penelithn Perikanan dan Kelautan (2015: Yogyakarta)
Prosiding Seminar Naeional Tahunan Xll Hasil Penelitian Perikanan dan Kelautan Tahun 2015
Jilid ll: Manajemen Sumberdaya Perikanan
Penyunting lsnansetyo, A. (et a/.) Yogyakarta
Jurusan Perikanan dan Kelautan Fakulbs Pertanian Univershb Gadiah Mada, 2015
ISSN: 977-242-632-71-2
1.
lsnansetyo, A.
@ Hak Cipta dillndungi undang-undang
N
r*thts rcseved
Penyunting: lsnansetyo, A., dkk.
Diterbltkan oleh:
Jurusan Perikanan Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada
Yogyakarh, 2015
Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku lni tanpa ijin dari penyunting.
Semnoskon UGM
-
ISSN
lv
Seminor NosionolTohunon Xll Hosil Penelilion Perikonon don Keloulon, 08 Agustus 2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas terselenggaranya 'SEMINAR
NASIONAL TAHUNAN XII HASIL PENELITIAN PERIKANAN DAN KELAUTAN TAHUN 2015"
Jurusan Perikanan dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada yogyakarta.
Pengembangan IPTEK yang bersifat dasar, strategis, terapan dan adaptif dalam bidang
perikanan dan kelautan serta dukungan kelembagaan yang kuat sangat diperlukan untuk
menunjang pembangunan bangsa. Oleh karena itu, kegiatan seminar nasional tahunan hasil
penelitian perikanan dan kelautan dilaksanakan dalam rangka inventarisasi penelitian-penelitian
yang telah dilakukan dan mengetahui teknologi yang telah dihasilkan.
Makalah yang dipresentasikan pada seminar telah melalui tahap seleksi abstrak dan beriumlah
kurang lebih 290 makalah dari berbagai perguruan tinggi, instansi pemerintah, lembaga penelitian
dan pengembangan baik pemerintah maupun swasta. Makalah yang dipresentasikan sebagian
diterbitkan dalam bentuk .iumal yang dikelola oleh Jurusan Perikanan Fakultas Pertanian UGM
sesuai dengan kriteria yang ditetapkan. Makalah-makalah yang diterbitkan dalam prosiding ini
telah dievaluasi oleh dewan redaksi dan diperbaiki melalui proses seleksi abstrak oleh tim
reviewer, koreksi substansi, penyuntingan, penyeragaman sistematika, pembetulan pengetikan
dan pengaturan tata letak.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada:
1. Rektor Universitas Gadjah Mada
2. Dekan Fakultas Pertanian UGM
3. Ketua Jurusan Perikanan UGM
4. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan
Perikanan Kelautan dan Perikanan-Kementedan Kelautan dan Perikanan lndonesia
5. Pemakalah dan peserta dalam seminar ini
6. Semua pihak yang turut serta dalam mensukseskan seminar dan membantu penerbitan
prosiding ini.
Akhirnya, kami mohon maaf apabila ada kekurangan dalam penyelenggaraan seminar maupun
penyajian prosiding ini. Harapan kami, semoga prosiding ini dapat bermanfaat.
Yogyakarta, Desember2015
Tim Penyunting
Jemnoskon UGM
-
Kdto Pengantc/r
seminor Nosionol Tohunon xll Hosil penelition perikonon don Keloulon,0g Aguslus 2015
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Dewan Redaksi
Kata Pengantar...........
Daftar lsi
vIl
Bidang Budidaya Perlkanan
BP-01
FAKTOR KONDISI DAN HUBUNGAN PANJANG BERAT IKAN BETUTU
(Oxyeleotris mamorata) Dl WAKTU SEMPOR
BP-02
ASPEK BIOLOGI IKAN GULAMA PANJANG (Johnius trachycephalus) Dt
ESTUARI SUNGAI INDRAGIRI, RIAU
Asyari
BP_04
BP-06
NISBAH KELAMIN DAN UKURAN PERTAMA KALI MATANG GONAD
IKAN SAMANDAR (Siganus cana cutatus paft 12971PADA PERAIRAN
PULAU BUNTAL.TELUK KOTANIA KABUPATEN SERAM BAGIAN
BARAT
Husain Latuconsina dan Jahra Wasahua
17
BEBERAPA ASPEK BIOLOGI IKAN GULAMA (Johnius betangerii) Dt
ESTUARI SUNGAI BARITO, KALIMANTAN SELATAN
Herlan dan Emmy Dharyati......
BP-07
BP-08
DNA BARCODING IKAN PANTAI BARAT SUMATRA
Arif Wibowo dan Siswanta Kaban-.
35
ANALISIS PEMIJAHAN IKAN ENDEMIK PtRtK (Lagus,a mtcracanthus
BLEEKER, 1860) DI SUNGAI SANREGO, SULAWESI SELATAN
Muhammad Nur, Sharifuddin Bin Andy Omar, JoehamaniTresnati, Syainullah
Wahana dan Muhammad A. Dahlan
BP-11
43
PENGARUH SIMULASI TRANSPORTASI KAPAL PADA KERENTANAN
KERANG HIJAU (Pema vlridis) TERHADAP STRESS SUHU
Yasser Ahmed, Armin Fabritzek, Neviaty P. Zamani dan Karen V. Jutezenka
53
BP-12
KELIMPAHAN MAKROZOOBENTOS DAN KARAKTERISTIK PERAIRAN
ESTUARI SUNGAI BARITO, KALIMANTAN SELATAN
61
BP-13
NISBAH KELAMIN DAN UKURAN PERTAMA KALI MATANG GONAD
IKAN ENDEMIK PIRIK (Lagusra micracanthus BLEEKER, 1860) Dl
SUNGAI PATTUNUANG, KABUPATEN MAROS, DAN SUNGAI
SANREGO, KABUPATEN BONE, SULAWESI SELATAN
Sharifuddin Bin Andy Omar, Muhammad Nur, Moh. Tauhid Umar, Muhammad
A. Dahlan dan Syarifuddin Kune.........
Semnoskon UGM
- Doftor
lsi
Seminor NosionolTohunon Xll Hosil Penelition Perikonon don Kelouton,0S Aguslus 20'15
BP-14
BIOLOGI POPULASI IKAN CAKALANG (Katsuwonus pelamis) PADA
TITIK-TITIK PENANGKAPAN DI SELAT MAKASSAR (PERAIRAN
BARRU-MA"'ENE)
87
Andi A. Malik dan Henny Setiawati ......
BP-15
KEBIASAAN MAKANAN IKAN GESO (Hemibagrus wyckii) DARI
PERAIRAN SUNGAI KAMPAR KANAN, RIAU
Netti Aryani dan Saberina Hasibuan....
BP-17
95
HUBUNGAN PANJANG-BERAT DAN FAKTOR KONDISI NILA HITAII
(Oreochrcmis niloticusl Dl WADUK SERMO KABUPATEN KULON
PROGO
Rahajeng C. Ratri dan
Djumanto
101
Poster Budidaya Perikanan
pBP
PBP
-
01
- 02
HUBUNGAN PANJANG BOBOT DAN FAKTOR KONDISI IKAN TAWES
(Barbonymus gonionotus, Dl RAWA BANJIRAN LUBUK LAMPAM,
SUMATERA SELATAN
Tuah N- M. Wulandari
113
KEANEKARAGAMAN SERANGGA AIR OI DANAU RANAU KABUPATEN
OKU SELATAN, SUMATERA SELATAN
Makri, Subagdja, dan Owi Atminarso
117
PBP-03 POLA PERTUMBUHAN DAN FAKTOR KONDISI IKAN
(Oreochroml mossambtcus, Peters, 1852)
Dl
DANAU
MUJAIR
RANAU,
SUMATERA SELATAN
DwiAtminarso dan
Subagdja
125
Bidang Kelautan
KL-01
KL-02
PEMANFAATAN
SATELIT UNTUK PEMANTAUAN
PERKEMBANGAN DELTA SUNGAI BENGAWAN SOLO, JAWATIMUR
Muhammad A. Z. Fuad .....................
CITRA
13',1
ANALISIS SEASONAL SUHU PERMUKAAN LAUT (SPL), THERMAL
FRONT DAN KLOROFIL.A TERHADAP JUMLAH TANGKAPAN
SKIPJACK TUNA (Katsuwonus pelamis) Dl PERAIRAN UTARA MALUKU-
PAPUA
Wingking E. Rintaka..................
KL-03
KAJIAN MORFOLOGI OSSICLE TERIPANG lActinopyga milliarisl OARI
KARIMUNJAWA, JEPARA, JAWA TENGAH
Widianingsih, Relno Hartati dan Hadi Endrawati......
KL-04
KL-05
139
149
PEMANFAATAN CITRA RADAR UNTUK MENGETAHUI POLA
GELOMBANG INTERNAL DI PERAIRAN ACEH
Jsjen J. Hidayat, Dendy Mahabror, Christiani Silalahidan Abdul R. Zaky-..-.
157
STUDI AWAL: KAJIAN EKOLOGI UNTUK DESAIN JEJARING KAWASAN
KONSERVASI PERAIRAN DI PANTAI BARAT SULAWESI SELATAN
Ahmad Faizal, Chair Rani, Farid Samawi dan Hamzah ................
163
Seminor Nosionol Tohunon Xll Hosil Peneliiion Perikonon don Keioulon,0S Aguslus 2015
KL-06
POLA SPASIAL DAN VARIABILITAS TEMPORAL KONSENTRASI
KLOROFIL- PERAIRAN SELAT MAKASSAR SAMPAI DENGAN LAUT
JAWA
Muhammad Syahdan, Agus S. Atmadipoera, Setyo B. Susilo dan Jonson
Lumban-Gao
KL-07
'175
ANALISA PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN DI PESISIR SELATA
KABUPATEN SAMPANG
Ashari Wicaksono .
KL-08
191
IDENTIFIKASI DAN KEPADATAN JENIS ANEMON LAUT DI PULAU
SAMALONA DAN PULAU KODINGARENG KEKE
Syainullah Wahana, Ambo Tuwo, Abdul Haris, Muhammad Nur dan Hadiratul
Kudsiah
KL-11
193
VARIABILITAS DAN VALIDASI ALGORITMA KLOROFIL.A DAERAH
SELAT BALI MENGGUNAKAN DATA OLI-LANDSATS
Rizki Hanintyo, Eko Susilo, Putra Mahardhika, dan Aldino J. Sapu1ra............. 207
KL-.12
ANALISIS PERTUMBUHAN KARANG PORITES DI PULAU SILADEN
UTARA, BUNAKEN, SULAWESI UTARA
Camellia K. Tito, Agus Setiawan, Sri Y. Cahyarini, Suciadi C. Nugroho, Abdul
R. Zaky, dan Aldino J.
Saputra.............
KL
- 13
KL-14
217
RECOVERY PERFORMANCE TERIPANG TRILL, STICHOPUS HERMANII,
(Stichopodidae: Holothuroidea: Echinodermatat SETELAH FISSION
Retno Hartati, Widianingsih, dan Hadi Endrawati.............. ......-...............-.......- 225
EVALUASI DAMPAK EKSPLOTASI PASIR
DI SEMPADAN
PANTAI
TERHADAP EKOSISTEM HUTAN MANGROVE DI DISTRIK MERAUKE
KABUPATEN MERAUKE
R. Abdoel Djamali dan Edy H. P.
KL-17
KL
- 18
Melmambessy..
231
ANALISIS POLA PERGERAKAN ARUS DI PERAIRAN SEKITAR PANTAI
UTARA NUSA PENIDA KABUPATEN KLUNGKUNG
Silvi Fitria, Nurin Hidayati dan Bambang Semedi..................
239
DINAMIKA SPASIAL KELIMPAHAN ZOOPLANKTON DI LAUT ARAFURA,
WPP NRI 7.I8
Hanung A.
247
Mu1yadi..................
Bidang Manajemen Sumberdaya Perikanan
MS-01
DINAMIKA DAN SUKSESI FITOPLANKTON
DI PERAIRAN
LAGUNA
PUALAU PARI KEPULAUAN SERIBU
Reny
MS-02
Puspasari.....
................................ 255
STUDI BEBERAPA ASPEK BIOLOGI DAN EKOLOGI TERIPANG
(Holothuroidea) Dl PERAIRAN SABU, KABUPATEN SABU RAIJUA
Marcelien D. R. Oedjoe dan Crisca B.
MS-04
263
HUBUNGAN KELIMPAHAN DAN KEANEKARAGAMAN FITOPLANKTON
TERHADAP KONDISI PERAIRANA ESTAURI SUNGAI BARITO PROVINSI
KALIMANTAN SELATAN
Aroef H. Rais dan Muhtarul
MS-06
Eoh
Abidin
271
SUMBERDAYA PERIKAI{AN WADUK KEDUNG OMBO
Siti N. Aida dan Agus D. Utomo..
Semnoskon UGM
- Doftor Isi
279
v
t
Seminor Nosionol Tohunon Xll Hosil Penelition Perikonon don Kelauton, 08 Agustus 20t5
MS-07
JENIS DAN KERAPATAN MANGROVE DI KAWASAN TELAGA WASTI
DISTRIK MANOKWARI SELATAN KABUPATEN MANOKWARI PAPUA
BARAT
Tutik Handayani, Thomas Pattiasina, Emanuel Manangkalangi dan
lrianto....
287
- 1.I
POTENSI DAN KESESUAIAN EKOWISATA BAHARI KATEGORI WSATA
LAMUN D PERAIRAN PANTAI NEGERI PORTO KECAMATAN SAPARUA
Yona A. Lewerissa, Dicky Sahetapy dan Anneke Matulessy ..................-........ 293
MS-,I2
ANCAI'AN DAN STRATEGI PENGELOLMN BERKELANJUTAN IKAN
BILIH (ll'ystaco/eucs padargensit Dl DANAU TOBA
Siswanta Kaban dan Arif Wibowo........
............................... 303
MS
MS
- ,I8
STATUS MINERALISASI NUTR|EN DALAM SEDIMEN DI AREA
MANGROVE DI SEKITA PERAIRAN TELUK AWERANGE, BARRU,
SULAWESI SELATAN
Muhammad C. Undu, Kamariah dan Andi l. J.
MS-19
IDENTIFIKASI
Asaad..
309
JENIS DAN PENENTUAN LOKASI
KAWASAN
KONSERVASI PENYU AIR TAWAR DI KABUPATEN KUANTAN SINGINGI
PROVINSI RIAU
Deni Efizon, Alit H. Yani dan
.............................-.. 315
Yuliati....
MS-20
PROFIL CEMARAN KROM DAN POTENSI ANCAMANNYA BAGI USAHA
BUDIDAYA PERIKANAN DISEPANJANG ALIRAN SUNGAI OPAK
KABUPATEN BANTUL
Dioko Rahardjo dan Obet N.
Hutomo...
331
Poster Manajemen Sumberdaya Perikanan
pMS-01
PERAN SUAKA PERIKANAN DI WADUK GAJAH MUNGKUR BAGI
PELESTARIAN SUMBERDAYA
hypophthalmus)
Agus D. Utomo dan Siti N.
PMS-03
- 04
(Pangasianodon
Aida............
339
KAJIAN KUALITAS AIR UNTUK MENDUKUNG KEGIATAN PERIKANAN
DI WADUK MRICA
Khoirul Fatah dan Solekha Aprianti
pMS
IKAN PATIN
..........................
DAYA DUKUNG PERAIRAN UNTUK BUDIDAYA IKAN PADA KERAMBA
JARUNG APUNG DI WADUK KEDUNG OMBO JAWA TENGAH
Agus D. Utomo dan Sili N.
Aida............
pMS-05
347
357
KELIMPAHAN IKAN GULAMA (Panna micrcdon) DAN HUBUNGANNYA
DENGAN KONDISI PERAIRAN ESTUARI DI KABUPATEN BANYUASIN
Herlan ...................
pMS-06
SEBARAN DAN KELOMPOK UKURAN IKAN BREK (Puntius orpholdes)
HASIL TANGKAPAN JARING INSANG DI WADUK WADASLINTANG
PROPINSI JAWA TENGAH
Khoirul
PMS-07
Fatah.........
................................ 373
KOMPOSISI IKAN HASIL TANGKAPAN JARING INSANG DI PERAIRAN
LEBUNG PROYEK LUBUK LAM PAM
Yoga C.
Ditya........
Semnoskon UGM - Dof tor
lsi
................................ 381
IX
Seminor NosionolTohunon Xll Hosil Peneljtion Perikonon don Keloulon, 08 Agustus 2015
PMS-08 KONTRIBUSI TEKNIK MOLEKULAR DALAM
PENGELOLAAN
SUMBERDAYA PERIKANAN PERAIRAN UMUM
PMS-09
PMS-10
Arif Wibowo...........
347
ESTIMASI KELIMPAHAN IKAN DI SUAKA PERIKANAN RAWA
BANJIRAN LUBU LAMPAM SUMATERA SELATAN
Yoga C. Ditya, Zulkarnaen Fahmidan Tuah N. M. Wu|andari..........................
393
Mirna Dwirastina
pMS-11
DI DANAU TOBA
SEBARAN ZOOPLANKTON SECARA SPASIAL
SUMATERA UTARA
397
--.
KEANERAGAMAN
JENIS FITOPLANKTON
DI
WADUK
MRICA,
KABUPATEN BANJARNEGARA
Solekha Aprianti.dan Khoirul
pMS-12
Fatah
403
SEBARAN IKAN EKONOMIS PENTING TERHADAP BEBERAPA
PARAMETER KUNCI PERAIRAN (SUHU, SALINITAS, OKSIGEN, DAN pH)
DI ESTUARI INDRAGIRI PROVINSI RIAU
Aroef H.
................................ 409
Rais........
PMS-14
ESTIMASI POTENSI PRODUKSI IKAN DI PERAIRAN RAWA BANJIRAN
LUBUK LAMPAM, SUMATERA SELATAN
Tuah N. M. Wulandari dan Yoga C.
pMS-1s
PROFIL PERIKANAN LOBSTER AIR TAWAR (Chetax sp)
AYAMARU, PAPUA BARAT
Chairulwan Umar, Naila Zulfa dan
PMS-16
- 17
41|7
Dl
DANAU
Aisyah..............
423
KOMPOSISI SPESIES DAN STRUKTUR KOMUNITAS IKAN LEBAK
LEBUNG DI PERAIRAN SUNGAI LEMPUING SUMATERA SELATAN,
INDONESIA
Melfa Marini dan Niam
PMS
Ditya.................
Muflikhah
4.29
KEANEKARAGAMAN DAN DISTRIBUSI IKAN DI SUNGAI BEREIIIBANG,
JAMBI
Freddy Supriyadi, Vipen Adiansyah dan Syarifah Nurdawati ........................... 439
Eidang Penangkapan lkan
PI-01
PENGHITUNGAN TINGKAT EFISIENSI TEKNIS DAN PENGGUNAAN
VARIABEL INPUT ALAT TANGKAP PURSE SEINE YANG BERBASIS DI
PPP LAMPULO ACEH
Eko S. Wiyonc ......
................................ 447
Pl-02
PERIKANAN ARWANA PAPUA (Screropages J'ardrrri Saville-Kent, 1892)
DI DISTRIK KIMAAM, PULAU DOLAK, KABUPATEN MERAUKE, PAPUA
Agus A. Sentosa dan Hendra
PI-03
Satria.....................
HASIL TANGKAPAN PANCING RAWAI DASAR UMPAN SABUN DI
MUARA SUNGAI BARITO KAITANNYA DENGAN MUSIM
Rupawan...............
Pl-06
457
................................ 465
APLIKASI HTDROAKUSTIK Dl PERAIRAN DALAM: STUDI KASUS DANA
RANAU, SUMATERA
Aisyah
..................
Sernnoskon UGM - Doftor lsi
................................. 471
Seminor Nosionol Tohunon Xll Hosil Penelition Perikonon don Kelou.lon, 08 Aguslus 2015
Pt
-07
Pt-09
RESIKO KETERANCAMAN DAN KERENTANAN AR7'SA/VAL F'SHER'ES
BERBASIS INDIKATOR REPRODUKSI DAN POPULASI SPESIES IKAN
SELAT SUNDA
Yonvitner, Mennofatria Boer dan Surya G. Akma1......................j..........----...--- 4A1
SELEKTIVITAS JARING INSANG TERHADAP IKAN NILA lOreochromis
niloticusl Dl DANAU KERINCI, JAMBI
489
Samuel
Pt-
10
ANALISIS STRUKTUR KOMUNITAS KEPITING BAKAU YANG
TERTANGKA PADA ALAT TANGKAP BUBU TIPE KERUCUT DI
PERAIRAN HUTAN MANGROVE DESA OEBELO, KECAMATAN KUPANG
TENGAH
Fonny J. L. Risamasu , Yahyah, lsmawan Tallo dan Kiik G............................ 497
Pt-11
PENGAR,UH TEKNOLOGI AKUSTIK
PERAHU
Muhammad Kurnia, Sudirman dan Alfa
Pt-12
PADA PERIKANAN
Nelwan......
505
TREN HASIL TANGKAPAN DAN ASPEK BIOLOGI TONGKOL KOMO
(Euthynnus aftinis) YANG DIDARATKAN Dl PPN PEKALONGAN
Kamaluddin Kasim, A. Anung Widodo dan Tri
Pr-13
BAGAN
Ernawati
513
HASIL TANGKAP DAN POTENSI IKAN TILAN {it asfaccrnbe/us
erythrotaenia Bleeker 1850) DIBEBERAPA ANAK SUNGAI MUSI
SUMATERA SELATAN
Emmy Dharyati dan
Her1an...................
Pl-15
STRUKTUR UKURAN IKAN CAI(ALANG (Katsuwonus peramis) HASIL
TANGKAPAN PURSE SE//VE YANG BERBASIS DI PPS KENDARI
Umi
PI-16
521
Chodrijah.......
............................... 531
PENGARUH FLUKTUASI TINGGI MUKA AIR TERHADAP HASiL
TANGKAPAN IKAN SUNGAI DAN RAWA DI MAHAKAM HULU
KALIMANTAN TIMUR
Karnaluddin Kasim, Eko Prianto dan Chairulwan Umar................................... 537
Poster Penangkapan lkan
PPI-
01
pPl-02
ALAT TANGKAP KUCUAN DANAU RANAU
Subagdia dan Dwi Atminarso ......
EVALUASI HASIL TANGKAP IKAN DAN EKOLOGI
547
Dl DAS
SUNGAI
BARITO PROPINSI KALIMANTAN SELATAN
Emmy Dharyati dan
Rupawan........-.....
pPl-03
553
NAMA LOKAL IKAN HAMPAL (Hampala macrolepidota Kuhl & Van
HasseIT 1E23) DAN ASPEK PERIKANANNYA DI DANAU RANAU
SUMATERA SELATAN DAN LAMPUNG
Safran Makmur, Subagdja, Dina Muthmainnah, Dwi Atminarso dan Makri
.'...
561
Bidang Sosial Ekonomi Perlkanan
SE-02
ASESMEN PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP BLUE ECONOMY DALAM
PENGEMBANGAN INDUSTRI KELAUTAN DAN PERIKANAN DI LOMBOK
TIMUR
Siti H. Suryawati dan Riesti
Sernnoskon UGM
-
Dof tor Isi
Triyant1..................
507
XI
Seminor Nosionol Tohunon Xll Hosil peneliiion Perikqnon don Keloutorr, 08 Agustus 20ts
sE-04
PENGUATAN EKONOMI MASYARAKAT NELAYAN BERBASIS KINERJ
KELOMPOK TANI NELAYAN DI PESISIR KOTA BONTANG
Gusti Haqiqiansyah, Dayang D. Fidhiani, dan Erwan
sE-05
sE-06
Sulistianto..
DAYA SAING EKSPOR UDANG INDONESIA DI PASAR DUNIA
Tsalis K. Husain, Jangkung H. Mulyo dan Sugiyarto
ANALISIS FINANSIAL BUDIDAYA UDANG VANAME
589
DI
DESA
KEBURUHAN KECAMATAN NGOMBOL KABUPATEN PURWOREJO
Dwi Febrilia
sE-08
583
595
PERSEPSI MASYARAKAT LOKAL DALAM MENDUKUNG
DI TELUK DORERI
PENGEMBANGAN EKOWISATA BAHARI
KABUPATEN MANOKWARI
Nurhani Widiastuti, Mudjirahayu, Victory R. Maitindom dan Simon P. O.
Leatemia ...............
SE-10
605
NILAI KERUGIAN EKONOMI AKIBAT SAMPAH PANTAI, STUDI KASUS
PANTAI KUTA BALI-INDONESIA
Emirhadi Suganda dan Agung Yunanto
SE
- 11
SE-14
-,16
SE-I7
615
ANALISIS USAHA BUDIDAYA UDANG VANAME (Ltfopeneaus vannameil
DI PESISIR PANDANSIMO KABUPATEN BANTUL
Tri Suparyanti, Sukardi dan Bambang Triyatmo............................................... 623
ANALISIS UNDANG-UNDANG NO 16 TAHUN 1964 TENTANG SISTEM
BAGI HASIL PERIKANAN DAN IMPLEMENTASINYA DI MASYARAKAT
NELAYAN
Akhmad Solihin dan Wanda
SE
................
P............
...............................
631
ELASTISITAS PRODUK IKAN DAN UDANG DI INDONESIA BERDASARKAN
MODEL QUADRATIC ALMOST IDEAL DEMAND SySIEM: ANALISIS DATA
susENAs 2q,2-2013
Fitria Virgantari, Hagni Wiayanti dan Sonny Koeshendrajana......................... 545
PERAN PEREMPUAN DALAM PENINGKATAN PENDAPATAN RUMAH
DI KELURAHAN PADARNI KABUPATEN
TANGGA PERIKANAN
MANOKWARI
Nurhani Widiastuti, Jenny O. Emping dan J.
SE
- 18
sE-19
Leiwakabessy
ANALISIS USAHA PENANGKAPAN TUNA MADIDIHANG DI PELABUHAN
PERIKANAN PANTAI SADENG KABUPATEN GUNUNGKIDUL
Rosta Alannawa, Suadidan Supardjo S. Djasmani.............
655
665
STRATEGI PENGEMBANGAN WSATA ALAM HUTAN MANGROVE DI
KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI PROVINSI RIAU
Eni Yulinda, Hazrni Arief dan Ridar Hendri.........
675
Poster Sosial Ekonomi Perikanan
pSE
- 0l
ANALISIS KEBERLANJUTAN PELAKSANAAN PUMP.PB DI PROPINSI
YOGYAKARTA
..............
KARAKTERISTIK NELAYAN
DI PANTAI DEPOK, BANTUL,
Siti H. Suryawati dan Hikmah
psE
-
02
685
YOGYAKARTA
Heny B. Setyorini, Esti Rahayu dan Sutanto T. Putro
Semnoskon UGM
- Doftor lsi
697
x
Seminor Nosionol Tohunon XII Hosil Penelilion Perikqnon don Keloulon, 08 Agustus 2015
PSE-03
PSE-06
STUDI KEBUTUHAN IKAN DI PANTAI DEPOK YOGYAKARTA
Sri Haryanti P., Agustina S. dan Edy Masduqi
..........................
705
ANALISIS MATERI INFORMASI PERIKANAN DAN KELAUTAN PADA
PROGRAM SIARAN PEDESAAN DI RRI PEKANBARU
Ridar Hendri, Kusaidan Eni
Yu1inda...........
711
INDEKS PESERTA
721
INDEKS PENULIS
725
INDEKS KATA KUNCI
729
Semnoskon UGM - Daftor
Isi
xflt
Seminor Nqsionol Tohunon Xll Hosii Penelilion Perlkonon don Keloulan,0S Aguslus 2015
PROFIL CEMARAN KROM DAN POTENSI ANCAMANNYA BAGI USAHA
BUDIDAYA PERIKANAN DISEPANJANG ALIRAN SUNGAI OPAK
KABUPATEN BANTUL
Djoko Rahardjo* dan Obet N. Hutomo
Fakultas Bioteknologi, Universitas Kristen Duta Wacana Yogyakarta
'e-mail: [email protected]
Abstrak
Masuknya logam berat krom
ke lingkungan melalui aktivitas pembuangan limbah
akan
menyebabkan pencemaran lingkungan dan sangat berbahaya baik bagi lingkungan, usaha
perikanan dan kesehatan masyarakat. Oleh karena itu penelitian tentang profil cemaran krom di
lingkungan dan potensi ancamannya bagi usaha budidaya perikanan di sepanjang aliran sungai
opak sangat penting untuk dilakukan. Penelitian dilakukan tahun 2014 pada kawasan aliran
pembuangan limbah cair industri kulit yang ada di desa Banyakan, meliputi 5 titik pengambilan
sampel dengan jenis media yaitu sampel air, sedimen dan biota. Prosedur analisa Cr untuk
sampel air berdasar pada APHA,/AWWAMEF Standard Methods,20th Edition,2001, dimana
ekstraksi logam berat dilakukan dengan metode pemekatan sampel dengan asam nitrat pekat
(HN03. Besarnya konsentrasi logam berat dianalisis dengan menggunakan Atomic Absorption
Spectrometer (AAS), tipe f/ame. Prosedur ini dilakukan dengan sislem duplo. Hasil penelitian
menunjukan bahwa pembuangan limbah cair industri penyamakan kuiit di desa Banyakan
merupakan sumber utama konsentrasi krom di lingkungan dan telah terdistribusi dihampir
semua komponen lingkungan (air, sedimen, tanah, air tanah dangkal, biota dan manusia).
Konsentrasi tertinggi umumnya ditemukan pada lokasi disekitar titik lokasi pembuangan limbah
cair industri kulit, dan semakin menurun konsenlrasinya dengan meningkatnya jarak dengan
titik pembuangan limbah. Cemaran krom terakumulasi dalam biota akuatik (keong, kepiting dan
ikan) dengan kisaran 0.02-6.82 ppm, akumulasi tertinggi ditemukan pada keong yang hidup
dekat dengan lokasi pembuangan limbah. Aktivitas pembuangan limbah cair industri kulit ke
perairan mempunyai potensi besar untuk menimbulkan gangguan pada usaha perikanan, baik
karena turunnya kualitas perairan, pengaruh terhadap biologi ikan dan adanya akumulasi krom
pada produk perikanan sehingga berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan bila dikonsumsi
oleh masyarakat.
Kata kunci: akumulasi, distribusi, krom, perikanan
Pengantar
lndustri penyamakan kulit merupakan salah satu jenis industri yang menghasilkan limbah dalam
jumlah besar dan potensial menimbulkan masalah pencemaran karena penggunaan bahanbahan kimia. lndustri penyamakan kulit sebagian besar menggunakan proses penyamakan
secara kimia dengan menggunakan krom yang membutuhkan banyak air. Sehingga dari proses
penyamakan ini akan dihasilkan banyak limbah cair yang mengandung kromium. Umumnya
proses penyamakan kulit menggunakan krom yang mengandung atom-atom krom valensi 3+
(Cr3+) agar diperoleh kulit dengan kualitas yang baik. Masuknya logam betat krom ke
lingkungan melalui aktivitas pembuangan limbah akan menyebabkan pencemaran lingkungan
dan sangat berbahaya baik bagi lingkungan dan kesehatan masyarakat, karena bersifat,oks,&
karsinogenik, bioakmulatif dan biomagnifikasi (Kosnett 2007, Plaa 2007, Wardhana 2004).
Akumulasi logam berat dapat berdampak pada rantai makanan sehingga mempengaruhi
kesehatan manusia (EFKammar, 2009). Dalam limbah industri penyamakan kulit, krom dapat
berada dalam dua bentuk ion yaitu Cr ( lll) atau krom trivalent dan Cr (Vl) atau krom heksavalen.
Krom heksavalen dilaporkan lebih toksik dibandingkan dengan krom trivalent, dikarenakan
sifatnya yang mudah larut dalam air dan membentuk oksianion divalent yaitu kromat (CrO42)
dan dikromat C2O72. Hasil penelitian Vymazal (1995) menyatakan bahwa krom heksavalen
mempunyai kekuatan lebih besar untuk mengoksidasi, lebih larut dalam air dan lebih mudah
mele!'r'ati membran biologi dibandingkan dengan krom trivalent. Kadar krom heksavalen yang
tinggi pada lumbuhan dapat mengakibatkan terjadinya hambatan pertumbuhan, menginduksi
Semnoskon-UGM
//
Manoiemen Sumberdoya Perikonon (MS-20) -331
Seminor Nosionol Tohunon Xll Hosil Penelilion Perikonon don Kelouton,0S Agusius 2015
klorosis pada daun muda, mengurangi kandungan pigmen, menghambat aktivitas enzim,
merusak sel akar dan menyebabkan modifikasi ultrastruktur pada kloroplas dan membrane sel
(Panda ef a/.,2005). Krom juga dapat menyebabkan kerusakan saluran pernafasan dan paruparu, gangguan perut, bisul, kejang, ginajl, kerusakan hati, dan bahkan kematian pada hewan
dan manusia (Sudarmaji et a/., 2006). Berdasarkan Kepulusan Menteri Kesehatan Rl Nomor
507/l\,lENKES/SKfr/1U2002 tentang syarat-syarat dan pengawasan kualitas air minum, dan
Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Rl Nomor 51/MENLH/10/1995 tentang baku mutu limbah
cair bagi kegiatan industri, menyatakan bahwa senyawa krom aman keberadaannya bagi
lingkungan pada konsentrasi 0.02-1.0 mg/|, sedangkan ambang batas senyawa turunan krom
dalam baku mutu air minum maksimal 0.05 mg/|. Oleh karena itu maka pada kesempatan ini
dipandang perlu untuk melakukan penelitian tentang profil cemaran, distribusi kromium di
lingkungan kawasan pembuangan limbah cair industri penyamakan kulit yang ada di desa
banyakan, Kabupaten Bantul mengingat bahwa ada tiga industri penyamakan kulit yang
melakukan aktivitas pembuangan limbah cair yang sudah diolah masuk kedalam saluran irigasi
dan terdistribusi ke lahan pertanian serta aliran tersebut masuk ke daerah pemukiman dan
akhirnya masuk ke sungai Opak. Masuknya aliran limbah tersebut ke lahan perlanian dapat
menimbulkan dampak yang merugikan karena besarnya kemIngkinan akumulasi krom dalam
tanah. Selanjutnya krom tersebut dapat ikut terserap oleh akar yang selanjutnya dibawa ke
jaringan akar. batang, daun, buah atau biji tanaman sehingga bila masuk ke dalam rantai
distribusi dan konsumsi pangan akan dapal meracuni manusia atau hewan yang
mengkonsumsinya.Terakumulasinya krom dalam jumlah besar di tubuh manusia jelas-jelas
mengganggu kesehatan karena krom memiliki dampak negatif terhadap organ hati, ginial serta
bersifat racun bagi protoplasma makhluk hidup. Selain itu juga berdampak sebagai karsinogen
(penyebab kanker), teratogen (menghambat pertumbuhan janin) dan mutagen (Chaney el a/.,
USEPA, 2000 c[. Schiavon et a/., 2008).
Bahan dan Metode
Penelitian dilaksanakan bulan April--Oktobet 2014, di desa Banyakan khususnya di kawasan
yang mendapat atiran pembuangan limbah industri penyamakan kulii. Ada lima (5) titik
pengambilan sampel air, sedimen dan biota yaitu T1 area pembuangan oulet limbah induski
penyamakan kulit, T2, pertemuan saluran air dan sungai, T3 pertemuan aliran sungai dengan
saluran air dari TPA sampah, T4 aliran sungai dengan pemukiman padat dan T5 adalah aliran
sungai Opak. Sampel biota yang dimaksud adalah beberapa tanaman konsumsi dan pakan
ternak yang ditanam oleh warga nrasyarakat sekitar seperti padi, ubi, cabe dll serta beberapa
jenis fauna sungai yang berhasil ditangkap. Selain itu juga diambil sampel air permukaan,
sedimen, air tanah yang berada di kawasan sekitar aliran pembuangan limbah cair industri
penyamakan kulit. Prosedur analisa Cr untuk sampel air berdasar pada APHA/AWWAMEF
Standard Methods, 2oth Edition, 2001, dimana ekstraksi logam berat dilakukan dengan metode
pemekalan sampel dengan asam nitrat pekat (HNO3). Limabelas ml HN03 ditambahkan ke 250
ml sampel air kemudian dipanaskan hingga 25 ml. Lalu, larutan dipindahkan 50 ml labu ukur
kemudian diencerkan dengan aquadesl hingga mencapai tanda 50 ml. Besarnya konsentrasi
logam berat dianalisis dengan menggunakan Atomic Absorption Spectrometer (AAS), tipe
tarne. Prosedur inidilakukan dengan sistem duplo.. Data kosentrasi krom untuk masing-masing
media dan stasiun pengambilan sampel dianalisis secara deskriptif dengan gambar, tabel dan
histogram serla secara kualitatif dibandingkan dengan baku mutu lingkungan yang ada
Hasil dan Pembahasan
Protil cemaran krom di lingkungan
Dari hasil observasi lapang, diketahui bahwa ada 3 industri penyanrakan kulit yang ada di desa
Banyakan, dan kesemuanya melakukan aktivitas pembuangan limbah cair dengan pola yang
sama yaitu menempatkan outlet limbahnya pada saluran irigasi, yang airnya langsung
terdistribusi kedalam area persawahan dan akhirnya masuk ke sungai Opak. Dad ketiga industri
tersebut diketahui bahwa konsentrasi logam berat krom (Cr, krom total) yang ada di dalam
effluent limbah cair bervariasi berdasar jenis perusahaan dan waktu pengambilan sampelnya.
Secara umum kandungan logam berat krom pada eflluent ditemukan dengan konsentrasi paling
tinggi pada outlet limbah cair PT. Reka Pratama dengan konsentrasi krom berkisar antara 0'38-
332 - Semnoskon-UcM
/
Djoko Rohordjo & Obet N. Hutomo
I
Seminor Nosionol Tohunon Xlt Hqsil penelilion perikonon don Keloulon, 08 Agusius 20l5
29.56 dengan nilai rata-rata sebesar 14.97 mg/|, kemudian diikuti oleh pT. Bintang Alam
Semesta dengan kisaran konsentrasi krom sebesar 1.i8-9.37 mg/ dengan rata-rata sebesar
5.26 mgl dan lerakhir yaitu PT ASA dengan konsentrasi krom sebesar 0.34 -8.04 mg/l dengan
rata-rata sebesar 4.89 mgl. Dan fakta yang menarik bahwa dikeuga perusahaan tersebut
konsentrasi krom tertinggi ditemukan pada waktu pengambilan sampel pada matam hari, yaitu
berkisar antara 8.04-29.56 mg/|, sementara pada siang dan pagi hari berturut-turut didapatkan
hasil yang lebih rendah, yaitu berkisar antara 0.38-7.67 mgI dan 0.34 mg/l. Dari aktivitas
pembuangan limbah cair industri kulit yang mengandung krom ke lingkungan dengan
konsentrasi yang tinggi dan berlangsung secara terus menerus akan meyebabkan logam berat
krom terdistribusi secara luas ke berbagai komponen lingkungan desa banyakan. Dari hasil
pengambilan sampel dan analisis krom diberbagai komponen lingkungan, terbukti bahwa logam
berat krom ditemukann pada berbagai jenis sampel di lingkungan. Krom yang terkandung
dalam buangan limbah kulit akan terdistribusi ke lingkungan melalui media air dan selanjutnya
akan terdistribusi disepanjang aliran irigasi, sungai kecil bahkan iuga masih ditemukan pada
aliran Sungai Oya. Melalui air irigasi dan sungai, logam krom akan masuk dau mengendap
pada persawahan, ladang dan selanjutnya akan diabsorpsi dan diakumulasi oleh berbagaijenis
hewan akuatik dan berbagaijenis flora. Sebagai muara dari distribusi krom di iingkungan sesuai
dengan aliran energi dalam ekosistem, maka manusia sebagai puncak rantai makanan, secara
oral dengan berbagai jenis konsumsi air dan makanan yang telah terkontaminasi oleh krom
serta kontek langsung dengan perairan yang mengandung krom akan mengabsorbsi dan
mengakumulasi krom. Untuk lebih jelasnya perihal pola atau alur distribusi krom di lingkungan
serta konsenirasi pada masing-masing jenis sampel dapat dilihat pada gambar 1 dan tabel 1 di
bawah ini.
Berdasar gambar lersebut di atas, maka saluran irigasi (air dan sedimen) merupakan
komponen pertama yang secara terus menerus menerima paparan krom dari aktivitas
pembuangan limbah industri kulit, dan dari hasil analisa krom iuga dibuktikan bahwa kedua
sampel tersebut mempunyai konsentrasi yang tinggi dibanding komponen lingkungan yang lain
seperti air tanah, tanah, tanaman, hewan akuatik dll. Bahkan pada sedimen konsentrasi krom
ditemukan dalam konsentrasi paling tinggi mencapai 327 .2A mg//.g. Selaniutnya krom yang ada
dia air permukaan dan sedimen melalui media air dengan berbagai proses yang terjadi di
lingkungan akan terdistribusi ke tanah, tanaman, air tanah dan pada akhirnya akan sampai
semnoskon-ucM
//
Monoiemen sumberdoyo Perikanon (Ms-20) -333
Seminor Nosionol Tohunon Xll Hosil Penelition Perikonon don Kelouton, 08 Aguslus 2015
pada manusia yang dapat mengabsorpsi krom, baik melalui jalur oral, inhalasi maupun kontak
langsung dengan kulit. Dari hasil analisis akumulasi krom di rambut dan kuku warga
masyarakat desa banyakan ditemukan konsenlrasi krom berkisar antara 0.024-1.904 mg/kg
pada rambut dengan rata-rata sebesar 0.77 mg/kg, konsentrasi ini lebih tinggi bila dibanding
besarnya krom yang terakumulasi pada kuku, yaitu berkisar antara 0.059-0.422 dengan nilai
rata-rata sebesar 0.23 mg/kg. Ditemukan akumulasi krom pada sampel rambut dan kuku
membuktikan bahwa aktivitas industri kulit terbukti mencemari lingkungan serta berpotensi
menimbulkan gangguan kesehatan.
'
2
3
4
5
6
7
8
9
Tabel 1. Konsentrasi logam berat krom pada berbagai sampel li!gkungan
Konsentrasi
Jenis Sampel
mq/l atau mo/kq
Outlet limbah cair industri kulat
4.89
0.34-8.04
PT. ASA
5.26
1.18-9.37
PT. BAS
14.97
0.38-29.56
PT. Reka Pratama
2.1
0.04-9.06
Air permukaan
68.85
2.11-327.2A
Sedimen
0.32
0.05-1.04
Air Tanah Oangkal
6.13
0.27-56.19
Tanah
11.93
0.02-193.93
Tanaman
2.52
o.024-6.422
Hewan Akuatik
o.77
0 .024-'t .904
Rambut
0.23
0.06-0.422
Kuku
Berdasarkan data distribusi krom yang tertera pada tabel di atas, terbukti bahwa aktivitas
pembuangan limbah industri kulit ke lingkungan menyebabkan turunnya kualitas lingkungan
yang besar potensinya untuk menimbulkan permasalahan kesehatan lingkungan. Logam krom
yang ada di air, sedimen dan tanah selanjutnya akan terabsorpsi oleh berbagaijenis tanaman,
hewan baik akuatik maupun terrestrial dan akan terdistribusi atau terakumulasi dalam berbagai
organ dengan konsentrasi yang sangat bervariatif dan menyebabkan logam krom akan
tersimpan dalam waktu yang lama di lingkungan. Melalui rantai makanan, dengan proses
makan memakan akan tejadi biomagnifikasi dan sebagai puncaknya manusia akan
mengabsorsi logam krom dalam konsentrasi yang tinggi dari berbagai jalur masuk khususnya
oral dan kontak. Paparan krom secara lerus menerus meski dalam konsentrasi kecil, namun
masuk melalui berbagaijalur yang ada akan menyebabkan tingginya tingkat absorpsi krom oleh
masyarakat sehingga meningkatkan resiko gangguan kesehatan karena krom bersifat racun
bagi protoplasma makhluk hidup serta dampak negatif terhadap organ hati, ginjal. Selain itu
juga berdampak sebagai karsinogen (penyebab kanker), teratogen (menghambat pertumbuhan
janin) dan mutagen (Chaney el a/., USEPA, 2000 c,t. Schiavon et a1.,2008\.
Konsetrasi krom pada hewan akuatik
Withgott & Brennan (2007), Wardhana (2004) dan Connell (2002) mengatakan bahwa proses
perpindahan langsung suatu senyawa toksik dari air ke makhluk hidup disebut sebagai
biokonsentrasi, sedangkan perpindahan suatu senyawa loksik melalui rantai makanan ke suatu
makhluk hidup disebul biomagnifikasi. Dari hasil pengambilan sampel beberapa hewan akuatik
di berbagai lokasi pada titik pengambilan sampel, hampir semua hewan akuatik yang ditemukan
terbukti telah terkontaminasi oleh logam krom dengan kisaran konsentrasi yang bervariasi yaitu
berkisar antara 0.02-6.82 mg/kg, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 2. Distribusi Logam berat Kromium pada beberapa ienis hewan akuatik
Konsentrasi Kromium (mg/kg)
Jenis Sampel
tv
No
tll
1
Keong
2
Kepiting
lkan
3
334 - semnoskon _UGM
t
0.16
6.82
2.06
0.o2
/
Djoko Rohordio & Obet N. Hutomo
Seminor Nosionol Tohunon Xll Hosil Peneliiicn Perikonon don Kelouion,0S Aguslus 2015
Berdasar tabel tersebut di atas, terlihat bahwa keong mempunyai kandungan krom paling tinggi
dibanding dengan kepiting dan ikan, dari tabel tersebut juga terlihat bahwa konsentrasi krom
pada keong juga cenderung menurun pada keong yang ditemukan pada lokasi yang makin jauh
dengan titik pembungan limbah cair. Biokonsentrasi dan akumulasi logam berat dalam tubuh
organisma akuatik umumnya dipengaruhi oleh konsentrasi bahan pencemar dalam air,
sedimen, kemampuan akumulasi (fisiologis, sifat organisme (ienis, umur dan ukuran)). Hal
tersebut dibuktikan dengan tingginya konsentrasi krom dalam keong terutama yang ditemukan
di stasiun I dan ll, sehingga tingginya krom dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti sifat
hidup keong yang hidup di sedimen dan bersifat filter feeder dan juga tingginya konsentrasi
krom dalam air dan sedimen pada lokasi tersebut. Keong baik jenis kecil maupun jenis besar
merupakan indikator yang baik dalam memonitor suatu pencemaran lingkungan oleh logam. Hal
tersebut disebabkan oleh sifatnya yang menetap dalam suatu habitat tertentu. Dari analisis
logam dalam jaringan keong tersebul dapat diketahui kadar pencemaran logam di daerah
tersebut. Jenis keong juga dapat dipakai untuk memonitor pengaruh konsentrasi logam
terhadap kualitas air. Dilaporkan juga bahwa keong kecil dapat mengakumulasi logam berlipat
ganda lebih besar daripada konsentrasi logam tersebut dalam air di sekitarnya. Hal ini
menunjukkan bahwa keong yang berukuran kecil merupakan bioakumulator paling baik
terhadap Iogam daripada organisme lainnya. Semenlara kepiting hanya ditemukan di stasiun lll
dengan konsentrasi krom sebesar 2.06 mgikg, tanpa mempertimbangkan faktor umur dan berat
antar organisma akuatik yang ditemukan maka konsentrasi krom dalam kepiting dan ikan lebih
kecil dibanding pada keong, sehingga dapat diduga faktor penyebab utama adalah sifat hidup,
cara makan serta konsentrasi krom pada air dan sedimen. Kepiting mempunyai sifat hidup dan
cara rnakan yang saina dengan keong, yaitu filter feeder, namum kepiting relative mobil
dibanding dengan keong yang sesil. Oleh karena itu kepiting juga dapat sering dijadikan
sebagai bioindikator logam berat. Sementara untuk ikan umumnya hidup berenang aktif pada
kolom air, sehingga akumulasi realtif lebih kecil dibandingkan dengan kepitirrg, udang dan
kerang. Faktor lain yang dapat mempengaruhi kandungan logam berat dalam tubuh ikan adalah
tingkah laku mal(an ikan. lkan yang spesiesnya berbeda umumnya memiliki pola tingkah laku
makan dan penyebaran habitat yang berbeda pula. Penyebaran habitat dan pola tingkah laku
makan ini akan berpengaruh terhadap interaksi ikan yang bersangkutan terhadap kandungan
logam berat yang tersuspensi di dasar perairan. Lodenius & Malm (1998) dalam Simbolon dkk.
(2010) telah menganalisis dampak penambangan logam berat terhadap ikan di perairan.
Hasilnya menunjukkan bah\rya kandungan logarn berat tertinggi ditemukan pada kelompok ikan
karnivora, kemudian menyusul pada ikan pemakan plankton (plankti,/ora) dan omnivora, darr
kandungan terendah ditemukan pada ikan herbivora.
Anandonta sp.
Parathelphusa convexa
Rasbara lateristriata
Gambar 2. Jenis-jenis organisma akuatik di aliran pembuangan limbah
Menurut Darmono (1995) dalam Bangun (2005) kebanyakan logam berat secara biologis
terkumpul dalam tubuh organisme, menetap untuk waktu yang lama dan berfungsi sebagai
racun kumulatif. Keberadaan logam berat dalam perairan akan berpengaruh negatif terhadap
kehidupan biota. Logam berat yang terikat dalam tubuh organisme yaitu pada ikan akan
mempengaruhi aktivitas organisme tersebut. Darmono (2001) dalam Erlangga (2007)
menyebutkan bahwa logam berat masuk ke dalam jaringan tubuh makhluk hidup melalui
beberapa jalan yaitu, saluran pernafasan, pencernaan dan penetrasi melalui kulit. Di dalam
tubuh hewan, logam diabsorpsi darah berikatan dengan protein darah yang kemudian
didistribusikan ke seluruh jaringan tubuh. Akumulasi logam yang tertinggi biasanya dalam organ
dektoksifikasi (hati) dan organ ekskresi (ginjal).
Semnoskon_UGM
// Monojemen Sumberdoya
Perikonon fMS - 20l - 335
I
!
seminor NosionolTohunon xll Hosil Penelition Perikoncn don Keloulon.0S Agustus 2015
Pencemaran krom dan potensi ancamannya bagi usaha perikanan
usaha
Aktivitas pembuangun ilmbah industri kulit ke lingkungan berpotensi. besar mengancam
kawasan
opak'
sungai
kearah.hilir
hingga
lim6ah
pembuangan
pada
aliran
p"iit"nu,i
kaivasan
sistem
muara di daerah samas hingga ke peraira-n laut. Dilepasnya logam berat krom kedalam
logam
menyebabkan
akan
makanan
perairan, Oait secara {isik, k-iiia dan biologis melalui rantai
akan
ini
tentu
Hal
limbah'
pembuangan
irom teidistibusi secara luas di sepanjjng aliran
secara
maupun
langsung
tidak
secara
perikanan
baik
pada
usaha
pengaruh
besar
memberikan
aktivitas pembuangan limbah industri yang mengandung
i"nj"ung. sicari tioat langsung,
-perai-an
akan menyebabkin terdistribusinya dan terakumulasinya
fog;, U-"rrt krom kedalam
perairan dan
trim, Oait di air dan sedimen sehingga menyebabkan turunnya kualitas
limbah
pembuang-?n
Aktivitas
ikan
ktrususnya
keniOupin-Uiota
terhadap
memberikan cekaman
petairan
menja0r
terbuktitelah mencemari lingkungan perairan sungai Opak dan menyebabkan
perairan yang
tidak layak untuk usaha budidayi, melihat luasan wilayah serta besarnya potensi
perikanan
dunia
dan
bagi
masyarakat
besar
kerugian
ada, kondisi ini tentu menjadi sebuah
yang
tidak
perairan
karena hilangnya kesempatan untuk melakuikan budidaya karena kualitas
perairan
ppm),
maka
(lebih
0.05
dari
mendukung.ieibukti bahwa berdasar konsentrasi krom
lrng"i op"'t tuf"h melebihi baku mutu air kelas ll sebagaimana tertuang dalam Pergub.No' 20
pencemaran krom di perairan berpotensi menyebabkan
fair'un dOOO. Secara langsung,
-organisme
akuatik penting secara ekonomis karena adanya
*"nrrunny" populasi speiies
pup"i"n ul"r'r"'n ioksik melalui purib"hun karakterisiik kimia perairan Turunnya populasi ikan
pencemaran limbah
dapat disebabkan karena migrasi atau adanya kematian ikan karena
lkan merupakan
1994)
&
Srivastava,
(Srivastava
perairan
umum
ke
dalam
yang
masr.rk
industri
pencemar
air' beberapa
bahan
organisme f,erairan yang sangat sensitif terhadap berbagai
berat (Herger
logam
pencemar
s€perti
bahan
ip-esies it<an mengabsorfsi dan mengakumulasi
perubahan
ei a/., 199s). Akuirulas iogam berat ialam jaringan akan menyebabkan terjadinya
yang dapal
fisiologi, histologi dan biokimia dalam ikin dan organisme akuatik lainnya
&
Ramamurthi'
(Nagarathnamma
metabolit
dan
memp-engaruhi iktivitas beberapa enzyme
perairan akan
igaii. p;ri beberapa penelitian terbuiti bahwa stress akibat pencemaranperusakan
pada
efek toksikologi terhadap reproautsi ikan.dengan. terjadinya
."nGU"ot
karena. itu pencemaran
;";;JiA;;t"n & Greely, 2oo0: Jobling "t aL, zooz)..otett.
limbah industri vang
linngkungan'
ihu"u"ny" logam berit dari aktivita;pembuangan
lid"k l1f"]911-9^T,9i:
yakni teqaornya
baik akjn m6mberikan efek yang merusak terhadap lingkungan dan ikan
hidup ikan
keberlangsungan
p"tuUrn"" ,n"t"boti..", perttimO"unan, reproduksi dan akhirnya.
bahwa
lain
Hal
2008')'
(Benejam
at
,
ban organisme akuatik lainnya menjadi ierancam
.et
akan
mg/kg'
dengan-terakumulasinya krom pada komoditas perikanan yaitu berkisar O'02-6'82
gangguan
."riy"OuUt"n turunya kualitas komoditas tersebut serta berpotensi menimbulkan
Cr yang
batas
ambang
nilai
WHO/FAO,.
keseiatan masyara-kat. Berdasarkan peraluran
yang
perikanan
organism
beberapa
sehingga
mgikg
d.1
Jiperkenankan dilam makanan adalah
Bahkan
aliran pembuangan- tiriuatr tiaat , tayak. untuk dikonsumsi'
diiemukan disepanjang
-Nomor g
tanun zoio tentang Baku Mutu Ah Laut' batas nilai amb€ng
berdasar Pergul ojv
kimia
konsentradi d;tam biota taut aOatan seUesar 0,O6OO mg/I. Logam Cr adalah bahan yang
O"r.li"i p"iri.t"n, bioakumutatif dan toksik (Persisten Bioaccumulative and Toxic/PBT)
sutit diuraikan, dan akhirnya diakumulasi
tinggi i"h" tidak mampu terurai oi Jaum linjtungan,
-Menierna
makanan yang mengandung kadar.Cr
di dalam tubuh manusia melalui matanan.
muntah. dan
gangguan
tinggi dapat menyebabkan
Pencernaan, berupa sakit lambung'
peiiaratran, luka pada tamoung, i"onvutsi, kerusakan ginial dan hepar, bahkan .menyebabkan
gejala'
iematian. Toksisitas kronis dari Cr heksavalen pada manusia menunjukkan beberapa
nasal'
pada
septum
gangguan
perforasi
dan
gangguan alat pernafasan berupa
antara lain
bronchitis, penurunan fungsi paru-paru dan asma.
Kesimpulan
kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan maka dapat ditarik beberapa
berikut:
sebagai
--ittiuit""
i.
pembuangan limbah
cair industri penyamakan kulit di dusun
banyakan
n1"irp"f"n sumber-utama tonsentrasi krom di lingkungan dan telah terdistribusi dihampir
manusia)'
semua komponen tingxungan 1aii, sedimen' tanah, air tinah dangkal' biota dan
336 - Semnoskon-UcM
/
Dioko Rohordio & Obei N' Hulomo
Semjnor Nosional Tohunon Xll Hosil penelilion Perikonon don Keloulon,0S Agustus 2015
2.
Konsentrasi krom tefiinggi umumnya ditemukan pada lokasi disekitar
titik
lokasi
pembuangan limbah cair industri kulit, dan semakin menurun konsentrasinya dengan
meningkatnya jarak dengan titik pembuangan limbah.
3.
Aktivitas pembuangan limbah cair industri kulit berpotensi besar memberikan ancaman
terhadap usaha perikanan baik secara tidak langsung karena turunnya kualitas perairan
maupun secara langsung menyebabkan efek toksikologi terhadap reproduksi ikan sampai
4.
Berdasa*an WHO/FAO, nilai ambang batas krom yang diperkenankan dalam makanan
pada kematian ikan.
adalah 0.1 mg/kg sehingga beberapa organisme perikanan yang ditemukan disepanjang
aliran pembuangan limbah tidak layak untuk dikonsumsi dan berpotensi menimbukan
gangguan kesehatan masyarakat.
Daftar Pustaka
Adam S.M. dan Greely M.S. 2000. Ecoloxivological indicators of water quality: using multiresponse indicators to assess the health of aquatic ecosystes. Water Air Soil Pollut. '123:
103-1'1 5. http://dx.doi.org/
Benejam L, Benito J, Ordones J, Amenggol J, dan Garcia-Berthou E.,2008. ShorFlerm effects
of partial drawdown on fish condition in eutrophic reservoir. Water Air Soil Pollut. 190: 3'l 1. http://dx.doi.org/.
Connell. Des W. 2002. Bioakumulasi Senyawaan Xenobioiic. Ul Press, Jakarta. Hal 5-75, 1462'11
Darmono. 2001. Lingkungan hidup dan pencemaran: Hubungan dengan toksikologi senyawa
logam. Penerbit Universitas lndonesia, Jakarta.
ElKammar, A. M., Ali, B. H., dan EFBadry, A.M., 2009, Environmental Geochemistry of River
Nile Bottom Sediments Between Aswan and lsna, Upper Egypt, Journal of Applied
Sciences Research (lNSlnet Publication), Vol. 5(6), pp. 585-594.
Herger W, Jung S.J., dan Peler, H., 1995. Acute and prolonge toxicity to aquatic organisms of
new and existing chemicals and pesticides. Chemosphere 3l:2707-2726. http://dx.doi.org
Jobling S, Veresford N, Nolan M, Gray TR, Brighly GC, dan Sumpier JP, 20C2. Altered sexual
maturation and gamete production in wild roach (Rutilus rutilus) living in rivers that
66:272-281.
receive treated sewage effluents. Biol. Repro.
http://dx.doi.prg/1 0.1 095/biolreprod66.2.272.
Kosnett M. J. 2007. Heavy metal intoxication & chelators. ln Katzung B.G. (ed): Basic & Clinical
Pharmacology, 1oth Ed (lnternational Ed), Boston, New York: Mc Graw Hill. P. 970-981.
MENKLH. 1988. Keputusan Menteri Kependudukan dan Lingkungan Hidup Nomor:
02|MENKLH/1988, tentang pedoman penetapan baku mutu lingkungan. Sekretariat
MENKLH. JaKarta.
MENLH. 2004. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor: 51/MENLH/2004 Tahun 2004,
tentang penetapan baku mutu air laut dalam himpunan peraturan di bidang lingkungan
hidup. Jakarta
Nagarathnamma, Ramamurthi, R., 1982. Metabolic depression in the freshwater teleost
Cyprinus varpio exposed to an organophosphate pesticide. Curr, Sci. 51: 668-669.
http://dx.doi.org/
Panda, S. K. dan Choudhury S. 2005. Chromium stress in plants, Brazilian Joutnal of Plant
Physiology 17:9*192
Semnoskon-UGM
//
Monojemen Sumberdoyo Perikonon (MS - 20) - 337
Seminor Nosionol Tohunon Xll Hosil Penelilion Perikonon don Keloulon,0B Aguslus 2015
Panda, S. K. dan S. Choudhury. 2005. Toxic metals in plants: Chromium stress in planls.
Brazilian Journal of Plant Physiology. 17 (1).
Plaa G. L.2007. lnhoduction to toxicology: occupational & environmental. ln Katzung B.G. (ed):
Basic & Clinical Pharmacology, 1oth Ed (lnternational Ed), Boston, New York: Mc Graw
Hill p. 958-970.
Schiavon, M., E. A. H. Pilon-Smits, M. Wirtz, R. Hell dan M. Malagoli. 2008. lnteractions
belween chromium and sulfur metabolism in Brassica juncea. Jurnal of Environmenlal
Quality. 37: 1536-1545
Srivastava Arun K., dan Srivastava Anil K. 1994. Effect of chlordecone on lhe gonads of
freshwater catfish, Heteropneustus fossilis. Bull. Environ.Contam. Toxicol. 53: 186-192.
Sudarmaji J, Mukono dan Corrie 1P.2006. Toksikologi logam berat bahan berbahaya dan
beracun (b3) dan dampaknya. jurnal kesehatanlingkungan. 129-142.
Vymazal J.1995. Algae and element cycling in wetlands. Lewis Pub. Boca Raton p 689
wardhana, W.A. 2004. Dampak pencemaran lingkungan. Penerbit Andi, Yogyakarta.
Withgott, J., Brennan, S.2007. Environment: the science behind the stories. San Fransisco;
Pearson Benjamin cummings.
Tanya Jawab
Penanya
Pertanyaan
Jawaban
Penanya
Pertanyaan
Jawaban
Penanya
Pertanyaan
Jawaban
'Deni
1. Bagimana jika masyarakat tahu jika ikan yang dikonsumsi berasal dari
limbah yang lercemar (di Sungai Opak)?
2. Bagaimana upaya pemerintah?
1. Warga asal sudah mengetahui jika sungai sudah dicampur kromium.
Warga non pekeja pabrik belum ahun jika limbah berbahaya,lalu
membuat penampung dan dibuang.
2. Didekat area sudah berdiri Balai Penelitian yang meneliti limbah,
pabrik berdiri sejak 20 tahun yang lalu.
Esti
solusi apa untuk mengatasi dan meminimalisir dampak kromium dalam
perairan?
Pemerintah lewat BLH harus tegasmenggirlng industry penyamakan kulit
meniadi industry sehat dengan cara mengolah limbah seca€ komersil.
Suadi
Apakah sampling dari stasiun
I
-
lV telah mewakili hipotesis?
lya, trend akumulasi kromium di dalam hewan perairan menurun dari
stasiun
338 - Sernnoskon-UcM
/
I
-
lV (6,98
-
0,26 ppm).
Djoko Rohordio & Obel N. Hulomo
E'
It'
ill
ll
Download