PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PERIKANAN BUDIDAYA PERAIRAN DARAT KABUPATEN BOGOR JAWA BARAT FAHMI RAHMANSYAH SKRIPSI DEPARTEMEN ILMU DAN TEKNOLOGI KELAUTAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2013 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul : PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PERIKANAN BUDIDAYA PERAIRAN DARAT KABUPATEN BOGOR , JAWA BARAT Adalah benar merupakan hasil karya sendiri dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Semua sumber dan informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir Skripsi ini. Bogor, April 2013 Fahmi Rahmansyah C54080084 RINGKASAN FAHMI RAHMANSYAH. Pengembangan Sistem Informasi Perikanan Budidaya Perairan Darat Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Dibimbing oleh Setyo B. Susilo dan Jonson L Gaol. Kebutuhan informasi tentang sumber daya perikanan semakin meningkat, tetapi seringkali terbatasi oleh ruang dan waktu. Para konsumen pun sering mengalami keterbatasan untuk mencari sumber informasi yang dibutuhkannya. Oleh karena itu, perlu suatu sistem informasi yang dapat membantu para pelaku distribusi perikanan budidaya. Sistem informasi sangat diperlukan untuk mendukung pengembangan khususnya untuk pemasaran perikanan budidaya di Kabupaten Bogor secara online. Pengembangan sistem informasi dilakukan pada bulan April sampai Desember 2012. Data yang digunakan yakni data produksi perikanan budidaya perairan darat dan data curah hujan Kabupaten Bogor tahun 2011 sebagai informasi pendukung dari WebGIS. Sistem informasi ini dibuat dengan tujuan memetakan, serta menampilkan informasi mengenai perikanan darat dalam sebuah WebGIS. Sistem ini bekerja secara online dan portable. Tampilan website dibangun dengan menggunakan HTML dan bahasa pemrograman menggunakan PHP, sedangkan untuk aplikasi WebGIS menggunakan Engine ArcGis.com. Data ikan yang terekap oleh Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bogor meliputi data ikan bawal, mujair, gurame, mas, nila, lele, tawes dan patin. Setiap jenis ikan tersebut, data yang mewakili yakni mengenai rekapitulasi penjualan, daerah pemasaran, harga rata-rata untuk setiap komoditas serta data pelaku tata niaga perikanan Kabupaten Bogor. Dari hasil yang diperoleh untuk setiap jenis ikan budidaya daerah distribusi di sekitar Kabupaten Bogor, berbeda dengan hal nya pemasaran, wilayah pemasaran dari setiap jenis ikan budidaya mencakup wilayah kota Jakarta, Bekasi, Tangerang, maupun kota Bogor sendiri. Adapun informasi lain dalam WebGIS ini merupakan informasi hubungan antara curah hujan dengan produksi perikanan budidaya perairan darat. Peningkatan curah hujan akan diikuti peningkatan produksi perikanan budidaya. Namun pada penelitian ini menyebutkan jika nilai curah hujan melebihi nilai 311 mm akan menyebabkan produksi perikanan yang tidak stabil, hal ini diperkuat oleh perhitungan dengan menggunakan uji korelasi Spearman yang menunjukkan hubungan curah hujan dengan produksi perikanan budidaya adalah negatif. © Hak Cipta milik Fahmi Rahmansyah, tahun 2013 Hak Cipta dilindungi Undang-Undang 1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumbernya 2. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik, atau tinjauan suatu masalah 3. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis dalam bentuk apapun tanpa izin dari Institut Pertanian Bogor PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PRODUKSI PERIKANAN BUDIDAYA PERAIRAN DARAT KABUPATEN BOGOR, JAWA BARAT FAHMI RAHMANSYAH SKRIPSI sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu Kelautan pada Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan DEPARTEMEN ILMU DAN TEKNOLOGI KELAUTAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2013 SKRIPSI Judul Skripsi : PENGEMBANGAN SISTEM TI'JFORMASI PRODUKSI PERIKANAN BUDIDA Y A PERAIRAN DARAT KABUPATEN BOGOR, JAWA BARAT Nama Mahasiswa : Fahmi Rahmansyah Nomor Pokok : C54080084 Departemen : Ilmu dan Teknologi Kelautan Menyetujui, Pembimbing Anggota Pem / Prof. Dr. Ir. S udi Susilo M.Sc NIP. 19580909 198303 1 0003 Tanggal ujian : , • I , I Dr. . Jonson L. Gaol M.Si NIP. 19660712 199103 2 003 SKRIPSI Judul Skripsi : PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PRODUKSI PERIKANAN BUDIDAYA PERAIRAN DARAT KABUPATEN BOGOR, JAWA BARAT Nama Mahasiswa : Fahmi Rahmansyah Nomor Pokok : C54080084 Departemen : Ilmu dan Teknologi Kelautan Menyetujui, Pembimbing Utama Pembimbing Anggota Prof. Dr. Ir. Setyo Budi Susilo, M.Sc NIP. 19580909 198303 1 0003 Dr. Ir. Jonson L. Gaol, M.Si NIP. 19660712 199103 2 003 Mengetahui, Ketua Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan Dr. Ir. I Wayan Nurjaya, M.Sc NIP. 19640801 198903 1 0001 Tanggal ujian : KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas semua rahmat dan karunia yang telah diberikan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian yang dituangkan dalam skripsi berjudul “PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PRODUKSI PERIKANAN BUDIDAYA PERAIRAN DARAT KABUPATEN BOGOR, JAWA BARAT”. Skripsi ini merupakan tugas akhir sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar kesarjanaan di Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan yaitu Sarjana Ilmu Kelautan. Penulis menyadari banyak pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih dengan tulus dan penghargaan setinggi-tingginya penulis sampaikan kepada : 1. Prof. Dr. Ir. Setyo B. Susilo, M.Sc dan Dr. Ir Jonson L. Gaol, M.Si selaku pembimbing I dan II, serta Dr. Syamsul Bahri Agus,S.Pi, M.Si selaku dosen penguji atas bimbingan, pengetahuan, dan nasehat yang telah diberikan. 2. Dr. Ir. Henry M. Manik, MT selaku pembimbing akademik, atas bimbingannya kepada penulis. 3. Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bogor yang telah memberikan bantuan berupa data perikanan Kabupaten Bogor. 4. Staff pengajar dan para pegawai di lingkungan Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan. 5. Seluruh warga ITK, khususnya ITK 45 atas dukungan, kerjasama dan perjuangannya. 6 Kedua orang tua saya, Saefurahman dan Lenny Aurini atas doa restu yang diberikan dan kakak saya, M. Syamsul Arif, Anne Siti H, Fahrul Rahmansyah, Resti Aprissa, serta Melania atas motivasi dan semangatnya. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan karena keterbatasan penulis sendiri sehingga kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapan. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak. Bogor, April 2013 Fahmi Rahmansyah DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI ..................................................................................................... ix DAFTAR TABEL ............................................................................................ xi DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xii DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiii 1. 2. PENDAHULUAN ...................................................................................... 1 1.1. Latar Belakang.................................................................................... 1 1.2. Tujuan ................................................................................................ 2 TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 3 2.1. Sistem Informasi ................................................................................ 3 2.2. Basis Data ......................................................................................... 4 2.3. Teknologi Internet ............................................................................... 5 2.4. MapServer ........................................................................................... 6 2.5. Pemrograman HTML dan PHP ........................................................... 7 2.6. SistemWebsite ...................................................................................... 8 2.7. Perikanan Darat ................................................................................... 8 2.8. Kondisi Geografis dan Administratif .................................................. 10 2.8.1. Letak dan Batas Wilayah ......................................................... 10 2.8.2. Keadaan Alam Kabupaten Bogor ............................................ 11 2.8.3. Kondisi Perikanan di Kabupaten Bogor ................................... 11 3. METODE PENELITIAN ......................................................................... 13 3.1. Waktu dan Lokasi Penelitian ............................................................. 13 3.2. Alat dan Bahan .................................................................................. 13 3.3. Metode Penelitian ............................................................................... 14 3.3.1. Perancangan Desain.................................................................. 15 3.3.2. Perancangan Basis Data .......................................................... 16 3.3.3. Perancangan Menu .................................................................. 16 3.3.4. Implementasi ............................................................................ 17 3.4. Analisis Hubungan Data Curah Hujan dan Produksi Perikananan ..... 18 ix x 4. HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................. 19 4.1. Halaman Website ................................................................................ 19 4.2. MapServer for Windows ..................................................................... 22 4.3. Distribusi Perikanan Budidaya Perairan Darat ................................... 23 4.4.1. Produksi Ikan Bawal ................................................................ 23 4.4.2. Produksi Ikan Gurame ............................................................. 25 4.4.3. Produksi Ikan Mujair ................................................................ 27 4.4.4. Produksi Ikan Mas ................................................................... 28 4.4.5. Produksi Ikan Nila ................................................................... 30 4.4.6. Produksi Ikan Lele ................................................................... 33 4.4.7. Produksi Ikan Patin .................................................................. 35 4.4.8. Produksi IkanTawes ................................................................ 36 4.4. Informasi Curah Hujan ....................................................................... 38 5. KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................. 42 5.1. Kesimpulan ........................................................................................ 42 5.2. Saran .................................................................................................. 42 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 43 LAMPIRAN ....................................................................................................... 45 DAFTAR RIWAYAT HIDUP ........................................................................ 54 DAFTAR TABEL Halaman 1. Informasi Produksi Perikanan Darat Menurut Provinsi dalam satuan ton .... 9 2. Jumlah RTP Pembudidaya Luas Area dan Total Produksi Ikan Budidaya di Kabupaten Bogor Tahun 2009 ...................................................................... 12 3. Data Curah Hujan .......................................................................................... 48 4. Perhitungan Uji Analisis Korelasi Jenjang Spearman ................................... 51 xi DAFTAR GAMBAR Halaman 1. Peta Batas Wilayah Kabupaten Bogor ........................................................... 10 2. Peta Lokasi Penelitian .................................................................................... 13 3. Diagram Alir Pembuatan WebGIS ................................................................. 15 4. Perancangan Desain ...................................................................................... 16 5. Perancangan Menu ........................................................................................ 17 6. Implementasi Sistem Informasi Distribusi Perikanan Budidaya .................... 18 7. Tampilan Utama Website .............................................................................. 19 8. Tampilan Peta Produksi Perikanan Budidaya ................................................ 20 9. Tampilan Menu Informasi Lain ...................................................................... 20 10. Tampilan Menu Guestbook .......................................................................... 21 11. Tampilan Menu Voting ................................................................................ 21 12. Tampilan Data Tabel Perikanan Pada Web Browser .................................... 23 13. Peta Lokasi Distribusi Ikan Bawal ............................................................... 23 14. Peta Lokasi Pemasaran Ikan Bawal ............................................................. 24 15. Diagram Rekapitulasi Ikan Bawal ................................................................ 25 16. Diagram Rekapituasi Ikan Gurame ............................................................... 25 17. Peta Lokasi Distribusi Ikan Gurame ............................................................. 26 18. Peta Lokasi Pemasaran Ikan Gurame ............................................................ 26 19. Diagram Rekapitulasi Ikan Mujair ................................................................ 27 20. Peta Lokasi Distribusi dan Pemasaran Ikan Mujair ...................................... 28 21. Diagram Rekapitulasi Ikan Mas .................................................................... 29 22. Peta Lokasi Distribusi Ikan Mas .................................................................. 30 23. Peta Lokasi Pemasaran Ikan Mas ................................................................. 30 24. Diagram Rekapitulasi Ikan Nila ................................................................... 31 25. Peta Lokasi Distribusi Ikan Nila ................................................................... 32 26. Peta Lokasi Pemasaran Ikan Nila .................................................................. 32 27. Diagram Rekapitulasi Ikan Lele.................................................................... 33 28. Peta Lokasi Distribusi Ikan Lele ................................................................... 34 29. Peta Lokasi Pemasaran Ikan Lele ................................................................. 34 30. Diagram Rekapitulasi Ikan Patin .................................................................. 35 xii 31. Peta Lokasi Distribusi dan Pemasaran Ikan Patin ......................................... 36 32. Diagram Rekapitulasi Ikan Tawes ................................................................ 37 33. Peta Lokasi Distribusi dan Pemasaran Ikan Tawes ...................................... 37 34. Grafik Hubungan Curah Huujan dengan Produksi Perikanan ...................... 39 xii DAFTAR LAMPIRAN Halaman 1. Script *.php Menampilkan Peta ..................................................................... 45 2. Script *.php Menampilkan Data Tabel Persebaran Ikan ............................... 46 3. Data Curah Hujan Kabupaten Bogor Tahun 2011 ......................................... 48 4. Grafik Hubungan Curah Hujan dengan Produksi Perikanan .......................... 48 4.1.Grafik Hubungan Curah Hujan dengan Produksi Ikan Gurame............... 48 4.2.Grafik Hubungan Curah Hujan dengan Produksi Ikan Nila..................... 49 4.3.Grafik Hubungan Curah Hujan dengan Produksi Ikan Mas..................... 49 4.4.Grafik Hubungan Curah Hujan dengan Produksi Ikan Lele .................... 49 4.5.Grafik Hubungan Curah Hujan dengan Produksi Ikan Mujaer ................ 50 4.6.Grafik Hubungan Curah Hujan dengan Produksi Ikan Tawes ................. 50 4.7.Grafik Hubungan Curah Hujan dengan Produksi Ikan Patin ................... 50 4.8.Grafik Hubungan Curah Hujan dengan Produksi Ikan Bawal ................. 51 5. Perhitungan Uji Analisis Korelasi Jenjang Spearman ................................... 51 xiii 1 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumberdaya perikanan Indonesia merupakan salah satu kekayaan alam yang dimiliki bangsa Indonesia. Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk Indonesia dan kebutuhan akan bahan pangan dan gizi yang lebih baik, permintaan ikan terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada sektor perikanan, ikan air tawar merupakan komoditas perikanan yang saat ini banyak menghasilkan devisa. Perhitungan Badan Pusat Statistik Indonesia (BPS) menunjukkan bahwa permintaan ikan tawar di Indonesia meningkat mencapai 247.369 ton pada tahun 2010 sehingga memiliki makna positif bagi pengembangan perikanan. Kementrian Kelautan dan Perikanan melakukan kontrak produksi dengan Pemerintah Provinsi, Kabupaten dan Kota. Agar tercapainya produksi yang ditetapkan sebesar 6,85 juta ton. Nilai yang disepakati berdasarkan potensi kemampuan daerah dalam meningkatkan produksi perikanan budidaya, untuk Provinsi Jawa Barat adalah sebesar 749.176 ton. Kabupaten Bogor merupakan salah satu kawasan dalam lingkup Provinsi Jawa Barat yang memiliki potensi untuk pengembangan usaha perikanan budidaya. Tersedianya kualitas air yang baik, tenaga kerja yang berlimpah dan lokasi pasar perikanan yang dekat dan terbuka lebar. Hal tersebut yang menjadikan Kabupaten Bogor menjadi salah satu sentra produksi dan pemasaran budidaya ikan di Indonesia. Kebutuhan informasi tentang sumber daya perikanan semakin meningkat, tetapi seringkali terbatasi oleh ruang dan waktu. Konsumen pun sering mengalami keterbatasan untuk mencari sumber informasi yang dibutuhkannya. Oleh karena 2 itu, perlu suatu sistem informasi yang dapat membantu para pelaku distribusi perikanan budidaya. Sistem informasi ini diharapkan dapat menyeimbangkan distribusi hasil produksi perikanan, sehingga memberikan kemudahan bagi petani budidaya perikanan air tawar maupun konsumen (pemerintah, perusahaan dan masyarakat) untuk mendapatkan informasi secara realtime. Saat ini telah tersedia sistem informasi berbasis teknologi internet melalui media website. Kelebihan dari media website, yaitu memiliki kemampuan pelayanan 24 jam sehari dan dapat diakses oleh siapapun yang membutuhkan tanpa dibatasi tempat maupun waktu. Selain itu, media ini dapat menampung informasi dalam jumlah yang besar serta pengelolaannya dapat diefisiensikan dengan bantuan teknologi web database serta web programming. Sistem informasi sangat diperlukan untuk mendukung pengembangan khususnya untuk pemasaran perikanan budidaya perairan darat di Kabupaten Bogor secara online yang dikembangkan oleh penulis. Sistem informasi ini memiliki peranan dalam membuat, menyimpan, memanipulasi, dan menampilkan geografik yang berbasis web. Adapun informasi lain dalam melengkapi dari data perikanan budidaya perairan darat ini yakni informasi mengenai curah hujan di daerah Kabupaten Bogor pada Tahun 2011. Sehingga penelitian ini diperlukan sebagai penyaji informasi yang interakif, efektif dan efisien. 1.2 Tujuan Tujuan dari penelitian ini adalah : • Mengembangkan sistem dan informasi produksi dan pemasaran perikanan budidaya perairan darat Kabupaten Bogor. 3 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sistem Informasi Sistem informasi mengandung unsur-unsur pengertian yang satu dengan lainnya saling berkaitan, yaitu sistem dan informasi. Sistem adalah kumpulan dari berbagai unsur yang tersusun teratur, dapat dikenal dan saling melengkapi untuk suatu tujuan. Informasi merupakan data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerima. Sistem informasi merupakan sistem pengolahan informasi yang menerapkan kemampuan komputer untuk menyajikan informasi pengambilan keputusan (Barus, 1997). Data secara umum mempunyai dua kegunaan atau fungsi yaitu untuk mengetahui atau memperoleh suatu gambaran mengenai suatu keadaan atau persoalan dan untuk membuat keputusan atau memecahkan persoalan (Prahasta, 2008). Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah alat untuk mengumpulkan, menyimpan, menayangkan kembali data spasial dari dunia nyata (real world) untuk kepentingan-kepentingan tertentu (Prahasta, 2001). Sistem informasi geografis sering juga diartikan sebagai suatu integrasi dari perangkat keras dan lunak beserta menusianya yang dapat membantu dalam menginterpretasikan dan menganalisa data berbasis geografi. Sistem ini mereferensi koordinat dunia nyata. SIG dapat juga menyimpan data atribut yang mengandung informasi yang menjelaskan fitur peta. Informasi ini biasanya diletakkan terpisah dari data grafis, dala suatu file database, tetapi tetap terkait dengan data grafis yang ada. 4 Secara umum terdapat 2 jenis data yang dapat digunakan untuk mempresentasikan atau memodelkan fenomena-fenomena yang ada di dunia nyata. Pertama yaitu data spasial, jenis data ini mempresentasikan aspek-aspek keruangan dan fenomena yang bersangkutan. Kedua merupakan jenis data yang mempresentasikan aspek-aspek deskriptif dari fenomena yang dimodelkan. Aspek deskriptif ini mencakup items atau properties dari fenomena yang bersangkutan hingga dimensi waktu, data ini sering disebut juga data non spasial. 2.2 Basis Data Basis data adalah kumpulan terorganisir dari data yang secara nalar saling berkaitan (Hoffer et al. 2005). Menurut Prahasta (2009) database atau basis data adalah kumpulan data yang saling terkait satu sama lainnya, dalam usaha membentuk bangunan informasi yang penting dan dapat digunakan bersama oleh sistem aplikasi yang berbeda. Penerapan database dalam suatu sistem informasi dinamakan database sistem, yaitu sebuah sistem informasi yang mengintegrasikan kumpulan data yang saling berhubungan, dan membuatnya tersedia untuk beberapa aplikasi (Kadir 2008). Komponen-komponen utama dalam sebuah sistem database adalah perangkat keras (hardware), sistem operasi, database, sistem pengelola Database Management System (DBMS), pemakai (user), dan aplikasi lainnya (Fathansyah 2002) Basis data dikelola dengan perangkat lunak yang mungkinkan pengguna memakai, memelihara dan mengakses sumberdayadata secara efisien yakni DBMS. Kelebihan menggunakan DBMS adalah mengurangi duplikasi data dan untuk keamanan data (Mulyanto 2009). Kecenderungan peningkatan pengguna DBMS 5 adalah dalam pengolahan data SIG dan data non-spasial. Hampir semua SIG yang bersifat komersil turut menyertakan beberapa bentuk dari DBMS (Aronof 1991). 2.3 Teknologi Internet Teknologi internet merupakan pengembangan dari teknologi sebelumnya, yaitu teknologi client/server, dimana file program dan database disimpan di server dan input/output dilakukan oleh pengguna dikomputer client yang dihubungkan melalui internet. Didalam internet pemrograman dibagi menjadi dua menurut jenisnya, server side script (programming) dan client side script (programming). Server side artinya bahasa pemrograman dieksekusi di server dan hasilnya akan dikirim kepada pihak pengguna sudah berbentuk file Hyper Text Markup Languange (HTML), sedangkan pada client side program disimpan di file HTML dan diolah di komputer client. Salah satu hal terbaik dari World Wide Web (WWW) adalah bahwa dalam menampilkan halaman disebuah web sama mudahnya dengan melihat-lihat atau membacanya. WWW itu sendiri adalah sebuah koleksi informasi yang sangat luas yang tersebar di ratusan ribu komputer diseluruh dunia. Ketika pengguna mengakses sebuah dokumen di web, ada banyak hal yang terjadi dibalik tampilan tersebut (Kusumadewi, 2003). Dari beribu-ribu komputer kita dapat mengelompokkannya menjadi dua kategori, yaitu client dan Server. Server bertugas dalam menyampaikan informasi dan memproses permintaan client. Informasi yang diterima sangat beragam mulai dari gambar, text dan suara. Keseluruhan dari informasi tersebut dikirim melalui interface yang berbeda dan disesuaikan dengan kebutuhan dan server yang digunakan. HTML 6 dapat digunakan secara bebas dan yang paling umum digunakan, Personal Home Page (PHP) khusus digunakan untuk server berbasis Linux, Active Server Pages (ASP) digunakan untuk server berbasis Windows, dan untuk server berbasis ColdFusion yang digunakan adalah bahasa dengan ekstensi .ccf . File HTML atau file template ini berisikan teks yang menyusun konfigurasi tampilan (layout) secara keseluruhan dalam sebuah halaman web. Penyusunan konfigurasi halaman web tersebut menggunakan bahasa pemrograman HTML. File HTML dapat disisipkan bahasa pemrograman seperti JavaScript atau PHP. Sebuah dokumen HTML merupakan satu halaman web. 2.4 MapServer MapServer merupakan aplikasi freeware dan open source yang memungkinkan pemakai menampilkan data spasial (peta) di web. Bentuk paling dasar dari MapServer berupa sebuah program Common Gateway Interface (CGI). Dalam pengembangan beerbasis MapServer, diperlukan beberapa pengetahuan dasar, yaitu: 1) Pengetahuan tentang peta digital antara lain meliputi skala format, bentuk, koordinat, dan sistem proyeksi. Pengetahuan ini sangat penting karena peta digital memenag merupakan data utama yang dikelola oleh MapServer, 2) Pengetahuan tentang sistem operasi dan server web pada tempat MapServer akan dipasang, 3) Pengetahuan tentang struktur dan cara penanganan file berformat HTML karena informasi yang dihasilkan oleh MapServer akan dikirim ke klien (Web Browser) dalam format HTML, 4) Pengetahuan pemrograman di web, seperti dengan menggunakan PHP di sisi server atau Javacript di sisi klien. Aplikasi MapServer umumnya bersifat dinamis dan interaktif, sehingga hampir dipastikan pengguna perlu 7 melakukan penyesuaian, 5) Pengetahuan tentang basis data, karena data spasial hamper tidak pernah lepas dari informasi lain dalam basis data. Perkembangan MapServer sebagai sebuah aplikasi open source, banyak memanfaatkan aplikasi lain yang juga bersifat open source. Sedemikian mungkin menggunakan aplikasi yang sudah tersedia jikan memang memenuhi kebutuhan, untuk menghemat sumber daya dan waktu pengambangan. 2.5 Pemrograman HTML dan PHP Bahasa pemrograman merupakan suatu himpunan dari aturan sintak dan semantik yang dipakai untuk mendefinisikan program komputer. Pembuatan website dapat dilakukan dengan menggunakan Java, HTML, PHP, ASP, dan lainnya. HyperText Markup Language (HTML) merupakan salah satu bahasa yang digunakan untuk membuat sebuah halaman web. Dokumen dan aplikasi yang dapat berjalan di atas web browser umumnya memiliki format HTML. HTML merupakan dasar dalam mempelajari tentang web programming. Hal ini menunjukan bahwa sangat pentingnya mempelajari dasar-dasar HTML. Karena itu untuk dapat melakukan pemrograman web, harus terlebih dahulu menguasai HTML. Sejarah Hypertext Preprocessor (PHP) adalah bahasa pemrogaman web atau scripting language yang didesain untuk web. PHP dibuat pertama kali oleh Rasmus Lerdford untuk menghitung jumlah pengunjung pada homepagenya pada akhir tahun 1994. PHP terus berkembang dari PHP 1 yang ditulis ulang Rasmus dalam bahasa C pada tahun 1995 sampai PHP 4 yang diluncurkan tanggal 22 Mei 2000. PHP merupakan sebuah bahasa scripting yang terpasang pada HTML dan bersifat Open 8 Source Product, sehingga dapat digunakan secara gratis. Sebagian besar sintak mirip dengan bahasa C, Java dan Perl, ditambah beberapa fungsi PHP yang spesifik. PHP merupakan bahasa pemrograman web yang bersifat server-side HTML embedded scripting, dimana script-nya menyatu dengan HTML dan berada di server. Artinya adalah sintak dan perintah-perintah yang diberikan akan sepenuhnya dijalankan di server tetapi disertakan HTML biasa. PHP dikenal sebagai bahasa scripting yang menyatu dengan tag HTML, dieksekusi di server dan digunakan untuk membuat halaman web yang dinamis seperti Active Server Pages (ASP) dan Java Server Pages (JSP). 2.6 Sistem Website Sistem website menggunakan dua tingkatan pengguna, yaitu pengelola sistem (administrator) dan user. Kedua tingkatan pengguna memiliki perbedaan aktivitas terhadap sistem. Pengelola sistem sebagai pengguna yang memiliki akses penuh terhadap sistem. User sebagai pengguna yang memiliki hak terbatas. User dapat mengunjungi website, memperoleh informasi, mengirim pesan pada buku tamu, dan menghubungi pengelola sistem. Namun user tidak dapat merubah ataupun menambah/mengurangi informasi yang telah disediakan. 2.7 Perikanan Darat Ikan merupakan sumber protein hewani yang sangat berguna bagi manusia dan dikonsumsi oleh hamper seluruh penduduk di dunia. Oleh karena itu seiring dengan pertumbuhan populasi dunia, konsumsi ikan semakin meningkat dari tahun ke tahun. Saat ini lebih kurang seperempat bagian dari ikan yang dikonsumsi oleh penduduk dunia adalah berasal dari perikanan budidaya dan persentase ini akan terus 9 meningkat, sementara produk hasil tangkapan dari laut dan danau akan terus menurun disebabkan overfishing dan kerusakan lingkungan (Effendi 2004). Menurut Badan Statistik Nasional (BSN), produksi perikanan hasil budidaya saat ini menyumbang sekitar 45% dari total produksi ikan dunia dan negara-negara Asia Pasifik mendominasi sekitar 90%. Produksi perikanan budidaya secara nasional diperkirakan 15,59 juta hektar (ha) yang terdiri potensi air tawar 2,23 juta ha, air payau 1,22 juta ha dan budidaya laut 12,14 juta ha, sedangkan pemanfaatannya hingga saat ini masing-masing baru 10,1% untuk budidaya air tawar, 40% pada budidaya air payau dan 0,01% untuk budidaya air laut. Contoh informasi data yang diberikan oleh BSN perikanan Indonesia disajikan pada Tabel 1. Tabel 1. Informasi produksi perikanan darat menurut provinsi dalam satuan ton Daerah DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah D.I Yogyakarta Jawa Timur 2005 2006 2007 2008 2009 2010 6.830 3.365 2.683 2.905 915 14.055 110.247 127.578 118.162 147.941 158.871 247.369 25.360 28.350 34.619 44.191 55.031 66.964 8.225 9.059 11.427 14.100 17.009 38.772 31.026 33.379 35.711 37.704 42.690 65.869 7.423 9.409 12.217 Banten 5.254 4.972 8.319 Sumber : Badan Statistik Nasional Indonesia 2005-2011 Melihat dari data tersebut dalam kurun waktu 5 tahun terakhir mengalami kenaikan yang melonjak pada ke-6 Provinsi tersebut, namun informasi tersebut belum terperinci sehingga pemakai informasi tidak mengetahui secara lengkap baik lokasi pemasaran, harga hasil produksi perikanan budidaya serta produksi perikanan budidaya menurut kota dan kabupaten. 10 2.8 Kondisi Geografis dan Administratif 2.8.1 Letak dan Batas Wilayah Kabupaten Bogor Merupakan Salah satu wilayah di Jawa Barat yang berbatasana langsung dengan DKI Jakarta yang secara geografis terletak antara 6˚19’ - 6˚47’ lintang selatan dan 106˚1’ – 107˚ 103’ bujur timur, dengan luas Sekitar 2.301,95 Km2 (BPS 2011). Gambar 1. Peta batas wilayah kabupaten Bogor Secara administratif batas-batas wilayah Kabupaten Bogor adalah seperti berikut: a) Sebelah utara : Kota Depok b) Sebelah barat : Kabupaten Lebak c) Sebelah barat daya : Kabupaten Tangerang d) Sebelah timur : Kabupaten Purwakarta e) Sebelah timur laut : Kabupaten Bekasi 11 f) Sebelah selatan : Kabupaten Sukabumi g) Sebelah tenggara : Kabupaten Cianjur Kabupaten Bogor memiliki 40 Kecamatan dan 42 Desa/Kelurahan. Hampir sebagian besar desa di Kabupaten Bogor sudah terklasifikasi sebagai desa swakarya yakni 237 desa dan 191 desa merupakan desa swasembada, Kabupaten Bogor tidak memiliki desa swadaya. 2.8.2 Keadaan Alam Kabupaten Bogor Kabupaten Bogor merupakan daerah yang identik dengan sektor pertanian. Topografi wilayah Kabupaten Bogor sangat bervariasi, yaitu berupa daerah pegunungan di bagian selatan hingga daerah dataran rendah di sebelah utara, daerah dataran rendah industri di sebelah timur dan daerah pegunungan, perkebunan dan pertanian di sebelah barat. Fungsi lahan di Kabupaten Bogor tidak hanya di jadikan sebagai pemukiman dan industri, tetapi juga masih banyak potensi lahan yang digunakan untuk pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan dan kehutanan. Umumnya struktur tanah di wilayah Kabupaten Bogor terdiri dari regosol dan latosol dengan curah hujan yang cukup tinggi per tahunnya. Wilayah Kabupaten Bogor terdapat enam Daerah Aliran Sungai (DAS) besar yang memiliki cabang-cabang yang sangat banyak hingga 339 cabang, yaitu meliputi DAS Cisadane, DAS Ciliwung, DAS Cidurian, DAS Cimanceuri, DAS Angke dan DAS Citarum. 2.8.3 Kondisi Perikanan di Kabupaten Bogor Potensi produksi ikan budidaya di Kabupaten Bogor cukup tinggi, unuk seuruh jenis ikan yang dibudidayakan mencapai 24.072,98 ton per tahun pada tahun 2009 atau sekitar 66,85 ton per hari. Jumlah jenis ikan yang dibudidayakan ada 10 12 jenis ikan antara lain mas, gurame, nila, lele, tawes, tembakan, mujair, nilem, patin dan bawal. Jenis lain yang jumlahnya cukup banyak adalah ikan hias dan lobster air tawar. Ditinjau dari penyerapan tenaga, produk perikanan menyerap tenaga kerja cukup besar mencapai 6.605 Rumah Tangga Perikanan (RTP). Berikut tampilan data jumlah RTP, luas areal, dan produksi perikanan budidaya disajikan pada Tabel 2. Tabel 2. Jumlah RTP Pembudidaya, luas area dan total produksi ikan budidaya di Kabupaten Bogor tahun 2009. Zona Jumlah RTP Luas Areal Produksi Pengembangan (orang) (Ha) (Ton)/hari Zona 1 699 167,8 309,9 Zona 2 947 121,5 1577,6 Zona 3 933 124 1566,6 Zona 4 2203 503,8 19179,5 Zona 5 582 44,9 278,7 Zona 6 358 40,6 278 Zona 7 680 58,3 460,1 Zona 8 203 15 422,6 Total 6605 1075,94 24072,98 Sumber : Dinas Peternakan dan Perikanan 2009 Dalam program Revitalisasi Pembangunan pertanian dan Perdesaan (RP3), wilayah di Kabupaten Bogor telah diklasifikasi menjadi 8 zona pembangunan. Satu dari 10 jenis komoditi perikanan yang dibudidayakan produksi terbanyak adalah ikan lele. Ikan lele merupakan jenis yang produksinya paling tinggi (18312,86 ton/tahun), diikuti dengan ikan mas (1966,17 ton/tahun), ikan nila (1946,43 ton/tahun) dan ikan gurame (1092,59 ton/tahun). Komoditas perikanan di Kabupaten Bogor, lele merupakan komoditas dengan produksi tertinggi yakni 18312,86 per tahun atau sekitar 50.87 ton/hari pada tahun 2009. Produksi ini semakin meningkat hingga pada akhir tahun 2010 produksi ikan lele mencapai 70 ton/hari. 13 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai Oktober 2012 bertempat di laboratorium Penginderaan Jauh Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Wilayah penelitian adalah Kabupaten Bogor yang terdiri dari beberapa Kecamatan (Gambar 2). Gambar 2. Peta lokasi Penelitian 3.2 Alat dan Bahan Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebuah notebook yang menggunakan sistem operasi windows, dan memiliki spesifikasi hardware, yaitu 14 Random Access Memory (RAM) 1 Gb, processor Celeron ® Dual Core, harddisk 232 Gb, Liquid Crystal Display (LCD) 16:9 Ratio dan Video Graphics Adaptor (VGA) perangkat lunak (software) yang digunakan adalah MapServer for Windows (MS4W) sebagai web server, notepad ++ untuk menulis script PHP, HTML dan perancangan sistem, Adobe photoshop CS 4 sebagai desain fitur dalam website, ArcGIS sebagai pengolahan data serta Web Page Maker sebagai ekstensi pengubah format tampilan file .Shp menjadi file .Map. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah data produksi dan pemasaran perikanan yang bersumber dari Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Bogor tahun 2011. 3.3 Metode Penelitian Penelitian ini dibagi menjadi dua tahapan, yaitu: a. Tahapan pengumpulan data Pengumpulan data perikanan dilakukan dengan membuat basis data dari hasil rekapitulasi yang dilakukan oleh Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Data yang diperoleh dalam bentuk angka yang selanjutnya akan diolah dengan menggunakan Ms. Excell untuk mengubah bentuk simpanannya menjadi .Csv .pengolahan database dengan menggunakan software MS4W. b. Tahapan pengembangan sistem informasi Pembuatan sistem informasi perikanan budidaya dengan menggunakan software ArcGIS serta menggunakan Web Page Maker untuk mengubah format 15 penyimpanan peta untuk ditampilkan pada website. Pembuatan website terdiri dari perancangan arsitektur sistem desain basis data, menu dan implementasi. Metode penelitian secara lebih jelas ditunjukan oleh Gambar 3. Mulai Data ikan (*.csv) Data curah hujan Peta Dasar Kabupaten Bogor Konversi ke *.Map Desain web MS4W admin Integrasi Perangkat Tidak Uji Coba Ya Sistem Informasi Perikanan Budidaya bebasis web Gambar 3. Diagram alir pembuatan WebGIS 3.3.1 Perancangan Desain Pembuatan desain website menggunakan perangkat lunak yang telah tersedia di internet. Perangkat lunak yang dimaksud adalah MapServer for Windows dan web page maker 3.0.1. kedua software tersebut digunakan untuk merancang desain web. Mapserver for Windows digunakan untuk membuat halaman web berbasis php, sedangkan web page maker 3.0.1 digunakan untuk membuat halaman web berbasis 16 HTML. Perancangan desain web terdiri dari beberapa bagian, yaitu header, isi website, banner, dan footer. Pada umumnya tampilan desain website ditunjukan pada Gambar 4. Header Banner Halaman Menu isi Website Footer Gambar 4. Perancangan desain 3.3.2 Perancangan Basis Data Perancangan basis data meliputi parancangan struktur data yang akan ditampilkan pada sistem. Perancangan ini sebagai penunjang ketersediaan informasi yang dibutuhkan oleh user. Penekanannya pada hubungan antar file dan struktur data. Data ditampilkan dalam bentuk file *.xls (Microsoft excel) dan *.pdf sehingga data tersebut dapat digunakan untuk keperluan lainnya. 3.3.3 Perancangan Menu Perancangan menu merupakan suatu kegiatan penyusunan menu yang akan diolah untuk memenuhi keinginan user. Perancangan menu sebagai tampilan yang akan dimunculkan apabila dilakukan suatu koneksi agar menghasilkan informasi yang diinginkan. Perancangan menu dibagi menjadi tujuh bagian, yaitu : home, GIS 17 Persebaran, pemasaran, forum, informasi, guestbook, download. Perancangan menu ditunjukkan secara lengkap oleh Gambar 5. Halaman Utama Menu Utama Pemasaran Home Informasi SDI Halaman Utama Data Lokasi, produksi dan peta perikanan Diagram pemasaran ikan Informasi lain Data curah hujan, daftar harga, tingkat pendapatan, kualitas tanah, kualitas air, iklim, tenaga kerja, transportasi, pasar Fitur Guestbook, download, forum Gambar 5. Perancangan Menu 3.3.4 Implementasi Implementasi merupakan proses untuk memastikan terlaksananya suatu program dan tercapainya program tersebut. Pada perancangan website ini implementasi menitikberatkan terhadap informasi-informasi yang akan diterima oleh user. Perancangan implementasi ditunjukkan pada Gambar 6. Website ini dirancang untuk memberikan informasi mengenai pemetaan distribusi dan pemasaran perikanan darat Kabupaten Bogor. 18 Persebaran perikanan darat User Pemasaran, data lokasi pebudidaya, informasi perikanan darat Website File Gambar 6. Implementasi sistem informasi distribusi perikanan budidaya 3.4 Analisis Hubungan Data Curah Hujan dan Produksi Perikanan Metode dasar yang digunakan dalam analisis curah hujan terhadap produksi perikanan adalah metode deskriptif. Data yang dikumpulkan disusun, dijelaskan kemudian dianalisis. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data curah hujan dan produktivitas perikanan budidaya. Hubungan antara curah hujan (faktor independent ) dengan produktivitas perikanan budidaya (faktor dependent) dianalisis secara korelasi jenjang Spearman dengan fungsi matematis sebagai berikut : Dimana: = Selisih antara peringkat bagi ke dan n = Banyaknya pasangan data Koefisien korelasi jenjang Spearman dapat digunakan untuk mengukur keeratan hubungan antara dua contoh berpasangan dari data berperingkat (skala ordinal). Selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis korelasi jenjang Spearman 19 dengan membandingkan nilai ( dan nilai kritik koefisien korelasi jenjang Spearman ). Analisis korelasi jenjang Spearman termasuk kedalam statistik non parametrik. Statistik non parametrik digunakan pada data dengan skala pengukuran yang bersifat nominal (pengklasifikasian) dan ordinal (pemeringkatan). Statistik non parametrik digunakan dalam kondisi jika hipotesis yang akan diuji tidak melibatkan parameter populasi dan data yang diukur memiliki skala yang lebih rendah (nominal dan ordinal) dari skala yang diperlukan untuk uji-uji statistik parametrik (interval dan rasio). 19 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Halaman Website Pada pembuatan halaman website terdapat 7 (tujuh) menu utama, yaitu: home, Informasi Sumberdaya Ikan (SDI), pemasaran, forum, informasi lain, Guestbook dan download peta. Hal ini dikarenakan bahwa seluruh informasi yang ingin ditampilkan sudah cukup memadai dengan ketujuh menu tersebut. Pada menu home merupakan tampilan depan website. Menu home dilengkapi dengan banner yang langsung terkoneksi ke website setiap banner tersebut. Tampilan utama website ditunjukkan oleh Gambar 7. Gambar 7. Tampilan utama website Pada menu Informasi SDI berisi mengenai informasi jumlah produksi perikanan darat, lokasi distribusi, peta pemasaran, serta diagram perikanan budidaya di Kabupaten Bogor. Contoh tampilan menu informasi SDI ditunjukkan oleh Gambar 8. 20 Gambar 8. Tampilan peta produksi perikanan budidaya Pada menu informasi lain menampilkan data curah hujan dan daftar harga rata-rata komoditas perikanan budidaya Kabupaten Bogor Tahun 2011. Tampilan menu informasi lain ditunjukkan oleh Gambar 9. Gambar 9. Tampilan menu Informasi lain Menu lainnya seperti menu forum, guestbook, download serta menu voting. Pada menu forum disediakan laman untuk saling berbagi informasi 21 mengenai perikanan antara admin dengan pengguna. Menu guestbook di fasilitasi oleh nama pengguna serta pesan yang akan disampaikan oleh pengguna tersebut. Menu download, sajian artikel mengenai distribusi perikanan darat dapat di unduh oleh pengguna dengan keluaran format *.Pdf , sedangkan untuk voting sebagai halaman yang disediakan kepada user untuk dapat memberikan penilaian terhadap web ini apakah berguna atau tidak. Tampilan guestbook dan menu voting ditunjukkan oleh Gambar 10 dan 11. Gambar 10. Tampilan menu guestbook Gambar 11 . Tampilan menu voting 22 4.3. Mapserver for Windows Sistem informasi geografis yang berjalan pada media jaringan LAN dan atau internet; khususnya dengan layanan web-nya. Aplikasi webGIS membantu para penggunanya dalam proses “meng-internet-kan” peta-peta digital (baik format raster maupun vektor) sedemikian rupa hingga dapat diakses oleh berbagai komunitas yang memakai program aplikasi browser internet (Prahasta, 2009). Website ini menggunakan MS4W sebagai aplikasi WebGIS. Hal ini dikarenakan MS4W merupakan perangkat lunak open source yang mudah digunakan dan dimengerti, serta memiliki fasilitas yang memadai. Aplikasi ini memfasilitasi basis data yang akan ditampilkan pada web dibantu dengan notepad + + untuk melakukan proses edit coding pada tampilan web. Pada web browser tampilan data tabel perikanan yang sudah diproses ditunjukkan pada Gambar 12. Gambar 12. Tampilan data tabel perikanan pada web browser 23 4.4 Distribusi Perikanan Budidaya Perairan Darat Data ikan yang terekap oleh Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bogor meliputi data ikan bawal, mujair, gurame, mas, nila, lele, tawes dan patin. Setiap jenis ikan tersebut, data yang mewakili yakni mengenai rekapitulasi penjualan, daerah pemasaran, harga rata-rata untuk setiap komoditas serta data pelaku tata niaga perikanan Kabupaten Bogor. 4.4.1 Produksi Ikan Bawal Dari hasil yang diperoleh untuk jenis ikan bawal dalam satu tahun penjualan mencapai angka 2230 kg dengan total nilai Rp.33.450.000,00. Daerah distribusi untuk jenis ikan bawal meliputi Kecamatan Ciseeng, Pamijahan serta Kalapanunggal, sementara untuk daerah pemasaran meliputi Kecamatan Kalapanunggal, Kota Jakarta, Bekasi, serta Tangerang. Pada tampilan web dapat dilihat peta lokasi distribusi (Gambar 13), hingga peta lokasi pemasaran (Gambar 14). Gambar 13. Peta lokasi distribusi ikan bawal 24 Gambar 14. Peta lokasi pemasaran ikan bawal Rekapitulasi penjualan ikan bawal Kabupaten Bogor terlihat paling mendominasi pada bulan Januari tahun 2011 mencapai 870 kg dengan harga mencapai Rp.13.050.000,00 sedangkan paling rendah ikan bawal dipasarkan pada bulan Februari sebanyak 630 kg dengan harga mencapai Rp.9.450.000,00 sehingga pada tahun 2011 dapat diketahui harga untuk satu kilogram (kg) ikan bawal mencapai Rp.15.000,00. Dapat dilihat fluktuasi dari ikan bawal yang dipasarkan dari Kabupaten Bogor ditunjukkan pada Gambar 15. 25 Gambar 15. Diagram rekapitulasi ikan bawal 4.4.2 Produksi Ikan Gurame Berbeda dari ikan bawal, ikan gurame di Kabupaten Bogor berhasil menempati nilai jual yang tinggi dengan harga Rp.30.033,00 untuk setiap kg. Dalam satu tahun, pemasaran ikan gurame mencapai jumlah 678.048 kg dengan pemasaran tertinggi pada bulan Maret sebesar 90.144 kg yang berbanding terbalik pada bulan April yang hanya mencapai nilai 21.667 kg. Grafik pemasaran ikan gurame ditunjukkan pada Gambar 16. Gambar 16. Diagram rekapitulasi ikan gurame Lokasi distribusi ikan gurame di Kabupaten Bogor meliputi daerah Kecamatan Ciseeng, Kecamatan Petir, Kecamatan Kalapanunggal, Kecamatan 26 Cibinong, Kecamatan Ranca Bungur dan Kota Bogor. Sedangkan untuk daerah pemasaran ikan gurame meliputi Kota Bekasi, Kota Jakarta, Kodya Tangerang, Kecamatan Ciampea, Kecamatan Kalapanunggal, Kecamatan Ranca Bungur, Kecamatan Leuwiliang. Pada tampilan web peta lokasi distribusi ditunjukkan pada Gambar 17 dan peta lokasi pemasaran ditunjukkan pada Gambar 18. Gambar 17. Peta lokasi distribusi ikan gurame Gambar 18. Peta lokasi pemasaran ikan gurame 27 4.4.3 Produksi Ikan Mujair Data untuk ikan mujair yang diperoleh dari Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bogor menyebutkan bahwa harga rata-rata sebesar Rp.12.625,00 untuk setiap kg. Selain itu, data rekapitulasi menyebutkan bahwa sebanyak 18.514 kg ikan mujair yang keluar dari Kabupaten Bogor dalam tahun 2011. Setiap bulan dari Januari hingga Desember jumlah ikan mujair yang keluar bervariasi dimulai dengan sebanyak 130 kg pada bulan Februari hingga sebanyak 6.602 kg pada bulan Oktober. Sehingga dapat diketahui untuk ikan mujair di Kabupaten Bogor paling banyak produksi dan terjual di tahun 2011 pada bulan Oktober. Pada tampilan web dapat dilihat diagram rekapitulasi ikan mujair ditunjukkan pada Gambar 19. Gambar 19. Diagram rekapitulasi ikan mujair Titik-titik lokasi distribusi untuk ikan mujair yakni meliputi Kecamatan Cibinong dan Kecamatan Rancabungur. Data yang diperoleh mengatakan untuk informasi ikan mujair, daerah persebaran dan pemasaran meliputi daerah yang sama yakni Kecamatan Cibinong dan Kecamatan Rancabungur, namun pastinya untuk pemasaran lebih luas jangkauannya hingga ke daerah Kota Bogor. Lokasi distribusi dan pemasaran ikan mujair ditunjukkan pada Gambar 20. 28 Gambar 20. Peta lokasi distribusi dan pemasaran ikan mujair 4.4.4 Produksi Ikan Mas Pada data ikan mas menyebutkan untuk informasi harga rata-rata dalam satu tahun dalam setiap kilogramnya sebesar Rp.18.792,00. Dari hasil rekapitulasi, jumlah ikan mas keluar terbanyak pada bulan September dengan jumlah 189.266 kg berbanding terbalik pada bulan Januari dengan jumlah 13.494 kg. Sehingga dalam satu tahun jumlah ikan mas yang keluar sebanyak 1.240.187 kg di Kabupaten Bogor. Tampilan fluktuasi ikan keluar dapat dilihat pada Gambar 21. 29 Gambar 21. Diagram rekapitulasi ikan mas Pada tampilan distribusi ikan mas menunjukkan data lokasi, data lokasi tersebut yakni menyebutkan titik-titik lokasi persebaran ikan mas di Kabupaten Bogor. Selain itu, ada kolom yang menampilkan informasi peta distribusi dan peta lokasi pemasaran. Titik-titik lokasi distribusi ikan mas di kabupaten bogor meliputi wilayah Kecamatan Tenjolaya, Kecamatan Ciampea, Kecamatan Cinaraga, Kecamatan Cijeruk, Kecamatan Cigombong, Kecamatan Cileungsi, Kecamatan Pamijahan, dan Kecamatan Rancabungur. Sedangkan titik-titik lokasi pemasaran ikan mas meliputi beberapa kecamatan di Kabupaten Bogor seperti Kecamatan Cibinong, Kecamatan Cisarua, Kecamatan Citeureup, Kecamatan Pamijahan, Kecamatan Rancabungur, hingga ke wilayah DKI Jakarta, Bekasi dan Tangerang. Tampilan untuk menunjukkan lokasi distribusi disediakan pada Gambar 22 sedangkan tampilan peta lokasi pemasaran ditunjukkan pada Gambar 23. 30 Gambar 22. Peta lokasi distribusi ikan mas Gambar 23. Peta lokasi pemasaran ikan mas 4.4.5 Produksi Ikan Nila Data untuk ikan nila yang diperoleh dari Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bogor menyebutkan bahwa harga rata-rata dalam tahun 2011 sebesar 31 Rp.14.583,00 untuk setiap kg. Selain itu, data rekapitulasi menyebutkan bahwa sebanyak 226.693 kg ikan nila yang keluar dari Kabupaten Bogor dalam tahun 2011. Setiap bulan dari Januari hingga Desember jumlah ikan nila yang keluar bervariasi dimulai dengan sebanyak 5.078 kg pada bulan Februari hingga sebanyak 72.982 kg pada bulan Oktober. Sehingga dapat diketahui untuk ikan nila di Kabupaten Bogor paling banyak produksi dan terjual di tahun 2011 pada bulan Oktober. Pada tampilan web dapat dilihat diagram rekapitulasi ikan nila ditunjukkan pada Gambar 24. Gambar 24. Diagram rekapitulasi ikan nila Titik-titik lokasi distribusi untuk ikan nila yakni meliputi Kecamatan Ciampea, Kecamatan Pamijahan, Kecamatan Cinaraga, Kecamatan Cigombong, serta Kecamatan Cileungsi. Data yang diperoleh mengatakan untuk informasi ikan nila, daerah distribusi dan pemasaran meliputi daerah yang berbeda tidak seperti daerah distribusi dan pemasaran ikan mujair. Daerah pemasaran ikan nila meliputi Kota Bekasi, Ibu Kota Jakarta, Kota Tangerang serta dalam Kota Bogor sendiri. Lokasi distribusi dan pemasaran ikan mujair ditunjukkan pada Gambar 25 dan Gambar 26. 32 Gambar 25. Peta lokasi distribusi ikan nila Gambar 26. Peta lokasi pemasaran ikan nila 33 4.4.6 Produksi Ikan Lele Pada data ikan lele menyebutkan untuk informasi harga rata-rata dalam satu tahun dalam setiap kilogramnya sebesar Rp.13.708,00. Dari hasil rekapitulasi, jumlah ikan lele keluar terbanyak pada bulan Maret dengan jumlah 2.304.901 kg berbanding terbalik pada bulan Juli dengan jumlah 600.100 kg. Sehingga dalam satu tahun jumlah ikan lele yang keluar sebanyak 16.417.564 kg di Kabupaten Bogor. Tampilan fluktuasi ikan keluar dapat dilihat pada Gambar 27. Gambar 27. Diagram rekapitulasi ikan lele Pada tampilan distribusi ikan lele menunjukkan data lokasi, data lokasi tersebut yakni menyebutkan titik-titik lokasi persebaran ikan lele di Kabupaten Bogor. Selain itu, ada kolom yang menampilkan informasi peta distribusi dan peta lokasi pemasaran. Titik-titik lokasi distribusi ikan lele di Kabupaten Bogor meliputi wilayah Kecamatan Cikampak, Kecamatan Cileungsi, Kecamatan Cibinong, Kecamatan Ciseeng, Kecamatan Kalapanunggal. Sedangkan titik-titik lokasi pemasaran ikan lele meliputi beberapa kecamatan di Kabupaten Bogor seperti Kecamatan Cibinong, Kecamatan Cileungsi, Kecamatan Kalapanunggal, hingga ke wilayah DKI Jakarta, dan Tangerang. Tampilan untuk menunjukkan 34 lokasi distribusi disediakan pada Gambar 28 sedangkan tampilan peta lokasi pemasaran ditunjukkan pada Gambar 29. Gambar 28. Peta lokasi distribusi ikan lele Gambar 29. Peta lokasi pemasaran ikan lele 35 4.4.7 Produksi Ikan Patin Data untuk ikan patin di Kabupaten Bogor menyebutkan bahwa harga ratarata dalam tahun 2011 sebesar Rp.13.708,00 untuk setiap kg. Selain itu, data rekapitulasi menyebutkan bahwa sebanyak 132.368 kg ikan patin yang keluar dari Kabupaten Bogor dalam tahun 2011. Setiap bulan dari Januari hingga Desember jumlah ikan nila yang keluar bervariasi dimulai dengan sebanyak 4.311 kg pada bulan Juni hingga sebanyak 29.080 kg pada bulan September. Sehingga dapat diketahui untuk ikan patin di Kabupaten Bogor paling banyak produksi dan terjual di tahun 2011 pada bulan September. Pada tampilan web dapat dilihat diagram rekapitulasi ikan patin ditunjukkan pada Gambar 30. Gambar 30. Diagram rekapitulasi ikan patin Titik-titik lokasi distribusi untuk ikan patin yakni meliputi Kecamatan Cigombong, serta Kecamatan Cibinong. Data yang diperoleh mengatakan untuk informasi ikan patin, daerah distribusi dan pemasaran meliputi daerah yang sama. Hal tersebut serupa dengan daerah distribusi dan pemasaran pada ikan mujair. Daerah pemasaran ikan patin meliputi Kecamatan Cibinong dan Kecamatan Cigombong. Lokasi distribusi dan pemasaran ikan patin ditunjukkan pada Gambar 31. 36 Gambar 31. Peta lokasi distribusi dan pemasaran ikan patin 4.4.8 Produksi Ikan Tawes Pada data ikan tawes menyebutkan untuk informasi harga rata-rata dalam satu tahun dalam setiap kilogramnya sebesar Rp.15.167,00. Dari hasil rekapitulasi, jumlah ikan tawes keluar terbanyak pada bulan September dengan jumlah 3.147 kg berbanding terbalik pada bulan Juli dengan jumlah 277 kg. Sehingga dalam satu tahun jumlah ikan tawes yang keluar sebanyak 20.955 kg di Kabupaten Bogor. Tampilan fluktuasi ikan keluar dapat dilihat pada Gambar 32. 37 Gambar 32. Diagram rekapitulasi ikan tawes Pada tampilan distribusi ikan tawes menunjukkan data lokasi, data lokasi tersebut yakni menyebutkan titik-titik lokasi distribusi ikan tawes di Kabupaten Bogor. Selain itu, ada kolom yang menampilkan informasi peta distribusi dan peta lokasi pemasaran. Titik lokasi distribusi dan pemasaran ikan tawes hanya di daerah Kecamatan Rancabungur. Tampilan untuk menunjukkan lokasi distribusi dan pemasaran disediakan pada Gambar 33. Gambar 33. Peta lokasi distribusi dan pemasaran ikan tawes 38 4.5 Informasi Curah Hujan Menurut Effendie (2002), bila satu spesies ikan dimasukkan ke dalam satu lingkungan yang baru, kecepatan pertambahan dalam jumlah dan juga dalam berat akan seperti bentuk pertumbuhan sigmoid dari individu. Pada awalnya individu yang dimasukkan akan menyesuaikan diri dengan lingkungannya yang baru dan akan melengkapi daur reproduksinya. Bila tidak ada penghambat dari lingkungan, natalitas (kelahiran ikan) berhasil dimana survival (keberlangsungan hidup) dari ikan akan melampaui kecepatan mortalitasnya. Hal ini akan menyebabkan jumlah ikan dalam populasi akan bertambah secara eksponensial untuk waktu tertentu. Berdasarkan informasi pendukung yakni curah hujan tahun 2011, apabila dikaitkan dengan jumlah produksi perikanan budidaya maka akan terlihat hubungan positif. Namun dengan demikian, curha hujan yang tinggi akan menyebabkan produksi ikan yang tidak stabil. Contoh dalam penelitian ini angka produksi ikan mengalami ketidakstabilan jika dikaitkan dengan curah hujan mencapai angka 311 mm. Angka tersebut hanya terjadi dalam penelitian ini karena data yang di olah kurang dari 30 data dan hanya dalam satu tahun. Grafik hubungan curah hujan dengan produksi perikanan disajikan pada Gambar 34. Adapun data curah hujan tersedia pada Lampiran 3. 39 150000 Produksi Ikan Mas (Kg) Produksi ikan Gurame (Kg) 100000 y = 5573x + 49482 R² = 0,9695 80000 60000 40000 20000 0 49 103 148 163 187 Curah Hujan (mm) 310 y = 10277x + 55235 R² = 0,6926 100000 50000 0 49 311 91 157 273 310 Curah Hujan (mm) (b) 6500 y = 157,8x + 5369,2 R² = 0,9513 6000 5500 5000 49 91 103 157 187 310 Produksi Ikan Tawes (Kg) Produksi Ikan Nila (Kg) (a) 1650 1600 1550 1500 1450 1400 1350 y = 40,8x + 1397 R² = 0,6823 91 Curah Hujan (mm) 800 750 700 187 310 311 Curah Hujan (mm) (e) Produksi Ikan Patin (Kg) Produksi Ikan Mujaer (Kg) y = 24,4x + 756,8 R² = 0,8381 157 273 310 (d) 900 103 157 Curah Hujan (mm) (c) 850 25000 20000 y = 3955,3x - 1806,7 R² = 0,8964 15000 10000 5000 0 91 157 187 Curah Hujan (mm) 273 (f) Produksi Ikan lele (Kg) 2000000 y = 182194x + 305562 R² = 0,626 1500000 1000000 500000 0 49 321 91 103 187 273 310 318 321 Curah Hujan (mm) (g) Gambar 34. Grafik hubungan curah hujan dengan produksi ikan gurame (a), ikan mas (b), ikan nila (c), ikan tawes (d), ikan mujaer (e) ikan patin (f), ikan lele (g) 311 40 Hasil dari grafik menunjukkan curah hujan tinggi, produksi perikanan akan meningkat. Berbeda jika curah hujan yang melebihi angka 311 mm, akan membuat produksi yang tidak stabil karena menurut Ondara (1992) jika pH perairan semakin tinggi akan mempengaruhi pertumbuhan dari ikan budidaya sehingga nilai produksi pun akan mengalami penurunan. derajat keasaman (pH) 6,5 - 7,0 adalah pH yang ideal. Unsur- unsur hara akan relatif banyak tersedia. Sedangkan pada pH diluar nilai normal, unsur – unsur Al, Mn, dan Fe akan bersifat racun. Curah hujan yang sangat tinggi pada dasarnya akan mempengaruhi pH dari perairan (Tim IPB, 1976). Selain itu, diperkuat oleh uji korelasi koefisien Spearman. Uji korelasi untuk ikan gurame menghasilkan nilai 0,224 yang berarti tidak adanya hubungan yang erat, karena semakin jauh nilai korelasi jenjang Spearman dari angka satu. Uji korelasi untuk ikan mas menghasilkan nilai -0,293. Berbeda dengan ikan gurame, uji korelasi untuk ikan lele menghasilkan nilai 0,615 yang berarti terdapat hubungan yang erat antara curah hujan dengan produksi ikan lele. Uji korelasi untuk ikan nila menghasilkan nilai -0,202, Uji korelasi untuk ikan patin menghasilkan nilai 0,202. Uji korelasi untuk ikan tawes mencapai nilai -0,104 sedangkan ikan mujair mencapai nilai -0,573. Nilai-nilai tersebut terjadi karena data yang diolah tidak dilakukan pemilihan data sehingga nilai korelasi yang dihasilkan jauh dari angka satu. Grafik hubungan curah hujan dengan produksi perikanan tersedia pada Lampiran 4 dan contoh perhitungan uji analisis korelasi jenjang Spearman tersedia pada Lampiran 5. Faktor penghambat seperti makanan, ruang, penyakit dan sebagainya akan menghambat kecepatan pertumbuhan sehingga berjalan dengan lambat dan 41 populasi akan mencapai ukuran dimana natalitas dan mortalitas seimbang. Akan tetapi, besarnya populasi tidak terhenti melainkan berfluktuasi. 42 5. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Sistem informasi produksi perikanan darat Kabupaten Bogor telah berhasil dikembangkan dalam bentuk web untuk memberikan informasi sebaran produksi dan pemasaran perikanan secara cepat. Informasi-informasi yang tersedia, meliputi informasi produksi perikanan budidaya perairan darat, pemasaran dan harga dari setiap spesies ikan yang di produksi. Selain itu, sebagai pendukung, terdapat informasi lainnya sehingga melengkapi dari WebGIS ini seperti informasi mengenai curah hujan, kualitas tanah, kualitas perairan, transportasi, tingkat pendapatan, tenaga kerja, dan pasar. Pada penelitian ini, informasi curah hujan dilakukan uji analisis. Metode dasar yang digunakan merupakan metode deskriptif lalu dianalisis secara korelasi jenjang Spearman. 5.1. Saran Sistem yang dibangun masih memiliki kelemahan yang dapat dikembangkan pada penelitian selanjutnya, yaitu a. Data yang digunakan masih terbatas, sehingga diharapkan bisa melanjutkan dengan memperluas wilayah produksi perikanan hingga ke seluruh kota maupun Negara Indonesia. b. Mengembangkan kembali sistem ini agar tiap wilayah dapat memasukkan data produksi daerah masing-masing dan user dapat langsung mencetak data produksi perikanan yang diinginkan oleh user. 43 DAFTAR PUSTAKA Aronoff S. 1991. Geographic Information System: a management perspective. Ottawa: WDL Publications. Barus, B dan U.S Wiradisastra. 1997. Sistem Informasi Geografis : Sarana Manajemen Sumberdaya. Lab. Penginderaan Jauh dan Kartografi Jurusan Tanah. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Effendie, I. 2002. Biologi perikanan. Yogyakarta: Yayasan Pustaka Nusatama Effendi, I. 2004. Pengantar Akuakultur . Jakarta: Penerbit Swadaya Fathansyah. 2002. Basis Data (Cetakan Keempat). Bandung: Penerbit Informatika. Hoffer J, A Prescott, MB McFadden, Fred R. 2005. Modern Database Management. New Jersey: PearsonEducation, Inc. Kadir A. 2008. Tuntunan Praktis Belajar Database Menggunakan MySQL. Yogyakarta: Andi Offset. Kusumadewi, S. 2003. Artificial Intelligence (Teknik dan Aplikasinya). Yogyakarta: Graha Ilmu Mulyanto A. 2009. Sistem Informasi Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta: penerbit Pustaka Pelajar. Nasyiruddin M. 2005. Perkembangan Kegiatan Budidaya Ikan Di Perairan Umum Sumatera Selatan. Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya (3) 1 :63-76 Ondar. 1992. Pemanfaatan dan Pengelolaan Perikanan Perairan Umum. Temu Karya Ilmiah Perikanan Perairan Umum, Palembang 12-13 Februari 1992. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Departemen Pertanian. Prahasta, E. 2001. Konsep-konsep Dasar Sistem Informasi Geografis. Bandung: Penerbit Informatika Bandung. _________. 2008. Remote Sensing. Bandung: Penerbit Informatika Bandung _________. 2009. Konsep-konsep Dasar Sistem Informasi Geografis (Perspektif Geodesi dan Geomatika). Bandung: Penerbit Informatika. Rahardi, f. 1993. Agribisnis perikanan. Jakarta: Swadaya. Tim IPB. 1976. Laporan Survei Daerah Banjir dan Rawa-rawa (Daerah Flood Way) Proyek Irigasi Way Jepara Lampung. Bogor. 44 Yuhefizar. 2006. Cara Mudah Membangun Website Berbasis CMS Joomla. Jakarta: Penerbit ELEX MEDIA. 45 LAMPIRAN Lampiran 1 Script *.php Menampilkan Peta <html> <head> <title>Peta Ikan Bawal</title> <meta name="generator" content="Web Page Maker (unregistered version)"> <style type="text/css"> /*----------Text Styles----------*/ .ws6 {font-size: 8px;} .ws7 {font-size: 9.3px;} .ws8 {font-size: 11px;} .ws9 {font-size: 12px;} .ws10 {font-size: 13px;} .ws11 {font-size: 15px;} .ws12 {font-size: 16px;} .ws14 {font-size: 19px;} .ws16 {font-size: 21px;} .ws18 {font-size: 24px;} .ws20 {font-size: 27px;} .ws22 {font-size: 29px;} .ws24 {font-size: 32px;} .ws26 {font-size: 35px;} .ws28 {font-size: 37px;} .ws36 {font-size: 48px;} .ws48 {font-size: 64px;} .ws72 {font-size: 96px;} .wpmd {font-size: 13px;font-family: 'Arial';font-style: normal;font-weight: normal;} /*----------Para Styles----------*/ DIV,UL,OL /* Left */ { margin-top: 0px; margin-bottom: 0px; } </style> </head> <body> <div id="image1" style="position:absolute; overflow:hidden; left:75px; top:98px; width:1056px; height:816px; z-index:0"><img src="peta_bawal.jpg" alt="" title="" border=0 width=1056 height=816></div> </body> </html> 46 Lampiran 2 Script *.php Menampilkan data tabel persebaran ikan <? session_start(); session_unregister("map"); session_unregister("tahun"); ?> <html> <script languange="Javascript1.2"><!-function pilikan(nama_ikan){ location.replace("index.php?page=5&type=p&nama_ikan="+nam a_ikan);} --></script> <script languange="Javascript1.2"><!-function pilbulan(pilih){ location.replace("index.php?page=5&type=t&bulan="+pilih);} --></script> <br> <table width="45%" border="0" align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" bordercolor="#99CC99"> <tr> <td width="3%" align="right"><img src="./img/kiri.jpg"></td> <td width="88%" bgcolor="#5686c6" ><div align="center"><strong><font face="verdana" size="2" color="#FFFFFF">TABEL PERSEBARAN IKAN DARAT</font></strong></div></td> <td width="9%"><img src="./img/kanan.jpg"></td> </tr> <tr> <td>&nbsp;</td> <td> <table width="722" align="center"> <tr><td width="514"><font face="verdana" size="2">&nbsp; </font> <table width="508" align="center"> <tr> <td width="402" align="center" > <select title="Ganti jenis Ikan" onChange="pilikan(this.value)"> <option value="Pilih Ikan" method="get" selected="selected">Pilih Ikan</option> <? $query=mysql_db_query($db,"select * from tb_ikan",$koneksi); while($row=mysql_fetch_row($query)) { ?><option value="<? echo $row[1]; ?>"><? echo $row[1]; ?></option><? 47 } ?> </select> </td> <!--<td width="1">&nbsp;</td> <td width="189" align="left"> <select title="Ganti bulan" onChange="pilbulan(this.value)"> <option value="Pilih Bulan" selected="selected">Pilih Bulan</option> <? $query=mysql_db_query($db,"select * from tb_bulan",$koneksi); while($row=mysql_fetch_row($query)) { ?><option value="<? echo $row[1]; ?>"><? echo $row[1]; ?></option><? } ?> </select> </td>--> </tr> <tr> <td colspan="5"><p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p></td> </tr> <tr> <td colspan="5" align="center"> <? include "tabel-view.php"; ?> </td> </tr> </table> </td> </tr> </table> </td> <td>&nbsp;</td> </tr> <tr> <td align="right"><img src="./img/kib.jpg"></td> <td bgcolor="#5686c6" ><div align="left"><font color="#FFFFFF" size="2" face="Arial, Helvetica, sansserif"><em>Sumber Data : Dinas Perikanan Kabupaten Bogor </em></font></div></td> <td><img src="./img/kab.jpg"></td> </tr> </table> <p>&nbsp;</p> </html> 48 Lampiran 3 Data Curah Hujan Kabupaten Bogor Tahun 2011 Curah Hujan TrataNomor (mm) Tmin(˚C) Tmax(˚C) rata(˚C) 1 318 19.7 29.05 24.38 2 321 19.46 29.35 24.4 3 311 19.51 29.16 24.33 4 273 19.71 28.7 24.21 5 157 19.32 28.85 24.09 6 91 19.41 28.71 24.06 7 49 19.62 28.68 24.15 8 103 19.38 29.2 24.29 9 148 19.54 29.21 24.38 10 163 19.51 29.28 24.4 11 187 19.39 29.36 24.38 12 310 19.56 29.16 24.36 Lampiran 4 Grafik hubungan data curah hujan dengan produksi perikanan Lampiran 4.1 Grafik hubungan curah hujan dengan produksi ikan gurame 49 Lampiran 4.2 Grafik hubungan curah hujan dengan produksi ikan nila Lampiran 4.3 Grafik hubungan curah hujan dengan produksi ikan mas Lampiran 4.4 Grafik hubungan curah hujan dengan produksi ikan lele 50 Lampiran 4.5 Grafik hubungan curah hujan dengan produksi ikan mujaer Lampiran 4.6 Grafik hubungan curah hujan dengan produksi ikan tawes Lampiran 4.7 Grafik hubungan curah hujan dengan produksi ikan patin 51 Lampiran 4.8 Grafik hubungan curah hujan denga produksi ikan bawal Lampiran 5 Contoh perhitungan uji analisis korelasi jenjang Spearman Curah Hujan (mm) xi 318 321 311 273 157 91 49 103 148 163 187 310 61291 39490 90144 21677 22778 30394 53017 61382 68541 72573 77556 79206 yi 11 12 10 8 5 2 1 3 4 6 7 9 6 4 12 1 2 3 5 7 8 9 10 11 di = xiyi di^2 5 25 8 64 -2 4 7 49 3 9 -1 1 -4 16 -4 16 -4 16 -3 9 -3 9 -2 4 jumlah 222 rs 0.223776 52 rs = rs = 1 - rs = 0.223776 Keterangan Xi = peringkat dari curah hujan Yi = peringkat dari produksi ikan Di = hasil pengurangan peringkat curah hujan dengan peringkat produksi ikan = hasil kuadrat dari Di DAFTAR RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Cirebon, 06 Oktober1990 dari Bapak Saefurahman dan Ibu Lenny Aurini. Penulis merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara. Pendidikan formal ditempuh di TK Putera Beringin (1996), SDN Kalijaga Permai Cirebon (2002), SMPN 1 Cirebon (2005), SMAN 1 Cirebon (2008). Pada tahun 2008, penulis lulus seleksi masuk Institut Pertanian Bogor melalui jalur SNMPTN dan diterima di Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Selama mengikuti perkuliahan, penulis mendapatkan kesempatan sebagai asisten mata kuliah Dasar-dasar Instrumentasi Kelautan (2011), asisten mata kuliah Pemetaan sumberdaya Hayati Laut (2012-2013), dan sebagai ketua fieldtrip mata kuliah Biologi Laut (2009). Penulis juga aktif dalam kegiatan organisasi, seperti anggota Ikatan Kekeluargaan Cirebon (IKC) 2009-2010,anggota divisi Sosial dan Lingkungan Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (BEM-C) 2009-2010, anggota Dewan Formatur - Himpunan Mahasiswa Ilmu dan Teknologi Kelautan (HIMITEKA) 2010-2011. Penulis menyelesaikan studi di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan dengan skripsi yang berjudul Pengembangan Sistem Informasi Perikanan Budidaya Perairan Darat Kabupaten Bogor, Jawa Barat. 54