0 daftar isi.p65

advertisement
Titiek Suryati Prabhasari, Rahmah, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Ibu Hamil Menyusui ...
ARTIKEL PENELITIAN
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Ibu Hamil Menyusui
secara Eksklusif di Puskesmas Kasihan I Bantul Yogyakarta
Factors Influence Pregnant Mother’s Motivation Giving Exclusive
Breastfeeding in Primary Health Care of Kasihan I Bantul Yogyakarta.
Titiek Suryati Prabhasari1, Rahmah2
1
Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta, 2Bagian Keperawatan Anak, Program Studi Ilmu Keperawatan,
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Email: [email protected]
Abstrak
Berdasarkan data dari Departemen Kesehatan didapatkan penurunan pemberian ASI eksklusif
dari 42,4% pada tahun 1997 menjadi 39,5% pada tahun 2002. ASI eksklusif adalah pemberian ASI
sampai usia 6 bulan tanpa tambahan suplemen makanan pada bayi. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi ibu hamil dalam pemberian ASI eksklusif.
Identifikasi faktornya, antara lain tingkat pendidikan ibu, pekerjaan, pendapatan keluarga, usia, dan
jumlah anak. Metode penelitian yang digunakan adalah crosssectional. Data dikumpulkan dengan
kuesioner. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil di wilayah Puskesmas Kasihan I Bantul.
Sampelnya adalah ibu yang datang untuk memeriksakan kehamilannya di Puskesmas tersebut.
Pengambilan sample dilakukan dengan Accidental Sampling. Data dianalisis dengan uji bivariat untuk
menggolongkan perbedaan dan hubungan antara ASI eksklusif sebagai variabel dependen dengan
beberapa variabel independen, dan selanjutnya diidentifikasi menggunakan uji Chi-Square dengan tingkat
kepercayaan 95% untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi motivasi ibu hamil dalam pemberian
ASI eksklusif. Penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara tingkat
pendidikan ibu, pekerjaan, pendapatan keluarga, usia, dan dan jumlah anak dengan motivasi ibu hamil
dalam pemberian ASI Eksklusif (>0,05).
Kata kunci: Motivasi ibu hamil, ASI Eksklusif, Puskesmas
Abstract
Report from Healthy Department in 1997 the proportion of breastfeeding was still about 42,4%
and even decrease to 39,5% in 2002. Exclusive breastfeeding is defined that breastfeeding until 6
months without any supplement of food to their baby. The main purpose of this research was to learn
factors influence to pregnant mother’s motivation giving exclusive breastfeeding. Identified factors were
mother’s is education level, mother’s working or not, family income, age, number of child. Methods
research with cross-sectional. Data were collectedby questionnaire. Population is all mother’s pregnancy in area Primary Health Care of Kasihan I Bantul, and sample is pregnant mother come to their
place. Sample taking is done according to Accidental Sampling. The data obtained were analyzed by
bivariate test to determine differences and relationship of exclusive breastfeeding as dependent variable
with each independent variable identified in research Chi-Square Test with level of believed 95% was
done to determine factors influence to pregnant mother’s motivation giving exclusive breastfeeding.
Result show that there is no relation that have meaning between education level, mother’s working or
not, family income, age, and number of child with pregnant mothers motivation to giving exclusive
breastfeeding well being giving exclusive breastfeeding (>0,05).
Key words: Pregnant mother’s motivation, exclusive breastfeeding, Primary health care
46
Mutiara Medika
Vol. 11 No. 1: 46-54, Januari 2011
PENDAHULUAN
pendukung ASI, dan penyuluhan yang berhubung-
ASI eksklusif atau yang lebih tepat disebut
an dengan pemberian ASI eksklusif oleh petugas
pemberian ASI eksklusif adalah bayi hanya diberi
kesehatan atau kader kesehatan, terutama pada
ASI saja, tanpa tambahan cairan lain seperti susu
ibu hamil dan menyusui.
formula, jeruk, madu, air teh, air putih, dan tanpa
Perencanaan program ASI di Puskesmas
tambahan makanan padat seperti pisang, pepaya,
Kasihan I telah banyak dilakukan dengan melibat-
bubur susu, biskuit, bubur nasi, dan tim.
1
kan ibu hamil dan menyusui, namun cakupan pem-
Pemberian ASI eksklusif pada saat ini masih
berian ASI eksklusif pada tahun 2007 di Puskesmas
sangat memprihatinkan, menurut Survei Demografi
Kasihan I Bantul baru mencapai 30,11%. Sasaran
Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2002-2003,
pemberian ASI eksklusif di wilayah puskesmas
diperoleh data jumlah pemberian ASI eksklusif pada
tersebut sebenarnya sebanyak 269 orang namun
bayi di bawah usia dua bulan hanya mencakup 64%
baru sekitar 81 anak (30,11%) yang memperoleh
dari total bayi yang ada. Persentase tersebut
ASI eksklusif. Cakupan pemberian ASI eksklusif
menurun seiring dengan bertambahnya usia bayi
terbanyak di Desa Bangunjiwo sebanyak 56 anak
yakni 46% pada bayi usia 2-3 bulan, 14% pada
(27,33%), dan di Desa Tamantirto hanya 25 anak
bayi usia 4-5 bulan, dan yang lebih memprihatinkan
(21,00%) yang mendapatkan ASI eksklusif. Hal ini
lagi 13% bayi di bawah usia dua bulan telah diberi
tidak sesuai dengan target Pemerintah, bahwa
susu formula dan satu dari tiga bayi usia 2-3 bulan
tahun 2005 sebanyak 80% ibu menyusui secara
telah diberi makanan tambahan. Departemen
eksklusif, yaitu memberikan ASI saja sampai bayi
Kesehatan juga melaporkan adanya penurunan
berusia 4-6 bulan.3
pemberian ASI eksklusif dari 42,4% pada tahun
1997 menjadi 39,5% pada tahun 2002.
2
Proses pemberian ASI eksklusif bergantung
pada banyak hal yaitu tujuan, harapan atau keingin-
Data dari Depkes RI (2008) jumlah ibu hamil
an ibu, peran suami, keluarga, dan lingkungan,
di Indonesia sampai akhir tahun 2007 diperkirakan
yang kesemuanya memiliki peran yang sangat
mencapai 4.620.400 orang atau sekitar 3% dari
besar dalam memberikan motivasi sehingga ibu
jumlah penduduk Indonesia. Berdasarkan studi
dapat memberikan ASI kepada bayinya sampai 6
pendahuluan di Puskesmas Kasihan I Bantul, jum-
bulan.
lah ibu hamil yang ada di wilayah kerja puskesmas
Motivasi berasal dari kata “motif”, yang dapat
tersebut sampai awal bulan Juni 2008 mencapai
diartikan sebagai tenaga penggerak yang mempe-
sekitar 499 orang.
ngaruhi kesiapan untuk memulai melakukan rang-
Program-program yang dilakukan Puskesmas
kaian kegiatan dalam suatu perilaku. Istilah moti-
Kasihan I Bantul untuk mendukung keberhasilan
vasi dapat diartikan sebagai kekuatan yang terda-
pemberian ASI eksklusif adalah pemantauan ASI
pat dalam diri individu, yang menyebabkan individu
eksklusif oleh puskesmas dengan melibatkan
tersebut bertindak atau berbuat.4
kader-kader posyandu, kunjungan dari puskesmas,
Berdasarkan gambaran di atas, peneliti tertarik
pertemuan rutin kader, pembinaan kelompok
untuk mencari faktor-faktor yang mempengaruhi
47
Titiek Suryati Prabhasari, Rahmah, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Ibu Hamil Menyusui ...
motivasi ibu hamil dalam pemberian ASI eksklusif.
pada penelitian ini menggunakan rumus Pearson
Hasil dari penelitian ini adalah dapat mengetahui
Product Moment dan uji reliabilitas dengan rumus
faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi ibu
Alpha. Data pada penelitian ini didapatkan dengan
hamil dalam pemberian ASI eksklusif.
memberikan kuesioner kepada responden, yaitu
ibu hamil yang datang ke Puskesmas Kasihan I
BAHAN DAN CARA
Bantul. Kuesioner tersebut berisi pertanyaan,
Penelitian ini menurut sifatnya, merupakan
sebagai berikut nama, umur ibu, jumlah anak, usia
penelitian deskriptif analitik dan menurut waktunya
kehamilan, pendidikan, pekerjaan, pendapatan ke-
merupakan penelitian cross sectional. Lokasi yang
luarga, pengalaman menyusui, dan motivasi
dipilih dalam melakukan penelitian ini adalah di
pemberian ASI.
Puskesmas Kasihan I Bantul. Penelitian ini dilaksanakan selama 1 bulan, yaitu bulan Juni 2008.
Data yang sudah terkumpul segera diedit.
Hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan
Populasi dalam penelitian ini adalah semua
metode statistik deskriptif, yaitu dengan analisis uni-
ibu yang sedang hamil dengan kehamilan pertama
variat dengan menggunakan tabel distribusi fre-
maupun ibu hamil yang sudah mempunyai anak
kuensi dan analisis bivariat untuk menganalisa data
yang tinggal di Desa Bangunjiwo yang termasuk
hasil penelitian dan untuk mengetahui hubungan
wilayah kerja Puskesmas Kasihan I Bantul. Sam-
antara dua variabel yang meliputi variabel bebas
pelnya adalah ibu yang sedang hamil yang datang
dan variabel terikat. Uji statistik yang digunakan
untuk memeriksakan kehamilannya di Puskesmas
adalah uji statistik nonparametrik dengan menggu-
Kasihan I Bantul.
nakan Chi-Square dengan tingkat kepercayaan
Variabel dalam penelitian ini ada variabel ter-
95%.
ikat (dependen) dan variabel bebas (independen).
Peneliti banyak mengalami kendala dalam hal
Variabel terikatnya adalah motivasi pemberian ASI
responden. Ibu hamil banyak yang menolak de-
eksklusif dan tingkat pendidikan, pekerjaan, tingkat
ngan alasan pernah diberi kuesioner dari peneliti
pendapatan, usia, jumlah anak sebagai variabel be-
lain, dan ibu muda yang baru pertama kali mempu-
bas. Instrumen atau alat ukur yang digunakan
nyai anak mereka takut jika penelitian ini disalahgu-
untuk mengukur motivasi pemberian ASI eksklusif
nakan, sehingga sebelum melakukan penelitian
adalah dengan menggunakan pertanyaan dengan
atau ketika akan meminta data dari responden,
jawaban “ya” dan “tidak” dengan jumlah soal 13.
peneliti memberikan informed consent terlebih da-
Kriteria penilaiannya adalah nilai 1 untuk jawaban
hulu dengan memberikan lembar persetujuan dan
“ya” dan nilai 0 untuk jawaban “tidak”. Motivasi
menjelaskan secara terperinci hal-hal yang berhu-
dibagi dalam 4 kategori, yaitu baik: 76%-100%,
bungan dengan penelitian yang akan dilakukan.
cukup baik: 56%-75%, kurang baik: 40%-55%, dan
tidak baik: <40%.
HASIL
Kuesioner sebelum digunakan untuk penelitian
Puskesmas Kasihan I merupakan salah satu
dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Uji validitas
dari 26 puskesmas yang ada di Kabupaten Bantul,
48
Mutiara Medika
Vol. 11 No. 1: 46-54, Januari 2011
terletak di Kecamatan Kasihan Kabupaten Bantul,
nyusui. Responden yang paling banyak memiliki
kurang lebih 10 km sebelah barat laut kota
anak antara 1-2 sebanyak 40 orang (81,6%) dan
Kabupaten Bantul.
yang paling sedikit mempunyai >4 orang anak
Berdasarkan Tabel 1. dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan responden yang paling banyak adalah tingkat pendidikan SMA yaitu 20 orang (40,8%)
sebanyak 2 orang (4,1%).
Gambaran umum motivasi ibu hamil dalam
pemberian ASI eksklusif dapat dilihat pada Tabel 2.
dan yang paling sedikit adalah Perguruan Tinggi
Berdasarkan Tabel 2. ibu hamil yang mempu-
sebanyak 5 orang (10,2%). Responden kebanyak-
nyai motivasi baik ada 2 orang (4,1%), cukup baik
an tidak bekerja, responden yang tidak bekerja se-
19 orang (38,8%), kebanyakan mempunyai moti-
banyak 31 orang (63,2%) dan yang bekerja hanya
vasi yang kurang baik dalam pemberian ASI eksklu-
18 orang (36,8%). Pendapatan keluarga yang pa-
sif yaitu 25 orang (51,0%) dan yang tidak baik ada
ling banyak adalah kurang dari Rp.500.000 seba-
3 orang (6,1%).
nyak 30 orang (61,2%) dan yang paling sedikit ber-
Hasil analisis Tabel 3. dapat dilihat bahwa res-
pendapatan lebih dari Rp.1.000.000 ada 1 orang
ponden dengan tingkat pendidikan SD mempunyai
(2,0%).
motivasi yang cukup baik terhadap pemberian ASI
Responden sebagian besar berusia antara 20-
eksklusif hanya 3 orang (6,1%) dan kategori tidak
35 tahun sebanyak 38 orang (77,6%) dan yang pa-
baik 1 orang (2,0%). Responden dengan tingkat
ling sedikit berusia e”36 tahun sebanyak 7 orang
pendidikan SMP masing-masing mempunyai
(14,3%). Jumlah anak yang dimiliki, merupakan
motivasi cukup baik sebanyak 6 orang (12,2%) dan
gambaran besarnya pengalaman ibu dalam me-
baik ada 1 orang (2,0%). Tingkat pendidikan SMA
10 orang (20,4%) cukup dan 1 orang= (2,0%) yang
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden
Berdasarkan Tingkat Pendidikan, Pekerjaan,
Pendapatan Keluarga, Umur, Jumlah Anak, dan
Pemberian ASI Eksklusif di Puskesmas Kasihan I
Bantul tahun 2008
Karakteristik Responden
Pendidikan
SD
SMP
SMA
PT
Pekerjaan
Tidak bekerja
Bekerja
Pendapatan Keluarga
<500.000
500.000-1.000.000
>1.000.000
Umur
<20 tahun
20-35 tahun
36 tahun
Jumlah Anak
1-2 anak
3-4 anak
>4 anak
Frekuensi Persentase (%)
11
13
20
5
22,4
26,5
40,8
10,2
31
18
63,3
36,7
30
18
1
61,2
36,7
2,0
4
38
7
8,2
77,6
14,3
40
7
2
81,6
14,3
4,1
mempunyai motivasi yang baik dalam pemberian
ASI eksklusif. Perguruan Tinggi ada 5 orang
(10,2%) yang mempunyai motivasi kurang baik.
Hasil uji statistik dengan menggunakan Chi
Square didapatkan nilai p=0,370 (>0,05), sehingga
menunjukkan tidak adanya hubungan antara
tingkat pendidikan dengan motivasi ibu hamil dalam
pemberian ASI eksklusif.
Tabel 2. Penilaian Motivasi Ibu Hamil dalam Pemberian ASI
Eksklusif di Puskesmas Kasihan I Bantul Tahun
2008
Motivasi Pemberian ASI
Baik
Cukup Baik
Kurang Baik
Tidak Baik
Total
Jumlah (n)
2
19
25
3
49
Persen (%)
4,1
38,8
51,0
6,1
100
49
Titiek Suryati Prabhasari, Rahmah, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Ibu Hamil Menyusui ...
Tabel 3. Hubungan Tingkat Pendidikan terhadap Motivasi Ibu Hamil dalam Pemberian ASI Eksklusif di Puskesmas Kasihan I
Bantul Tahun 2008
Tingkat
Pendidikan
SD
SMP
SMA
PT
Tidak
baik
1
2
%
2,0
4,1
Kurang
baik
7
6
7
5
Motivasi
Cukup
%
baik
14,3
3
12,2
6
14,3
10
10,2
%
baik
%
6,1
12,2
20,4
1
1
2,0
2,0
Total
%
11
13
20
5
22,4
26,5
40,8
10,2
P
0,370
Tabel 4. Hubungan Pekerjaan terhadap Motivasi Ibu Hamil dalam Pemberian ASI Eksklusif di Puskesmas Kasihan I
Bantul Tahun 2008
Pekerjaan
Tidak bekerja
Bekerja
Tidak
baik
2
1
%
4,1
2,0
Kurang
baik
14
11
Motivasi
Cukup
%
baik
28,6
13
22,4
16
%
baik
26,5
12,2
2
-
Total
%
4,1
31
18
%
P
63,6
36,7
0,370
Responden yang tidak bekerja berjumlah 31
ASI eksklusif. Hasil ini, baik pada ibu yang bekerja
orang atau 63,2% yang bekerja 18 orang atau
dan tidak bekerja sama-sama mempunyai motivasi
36,8%. Tabel 4. menunjukkan bahwa pada res-
yang baik dalam pemberian ASI eksklusif.
ponden yang tidak bekerja kebanyakan mempunyai
Pendapatan keluarga adalah hasil kerja atau
motivasi yang kurang baik dalam pemberian ASI
usaha yang diperoleh keluarga. Berdasarkan ana-
eksklusif. Responden yang mempunyai motivasi
lisis tabel 5 dapat dilihat bahwa responden dengan
tidak baik dalam pemberian ASI eksklusif 2 orang
pendapatan kurang dari Rp.500.000 hanya 2 orang
(4,1%), kurang baik 14 orang (28,6%), cukup baik
(4,1%) yang mempunyai motivasi yang baik dalam
13 orang (26,5%) dan baik hanya 2 orang (4,1%).
ASI eksklusif. Responden dengan pendapatan di-
Responden yang bekerja kebanyakan juga
antara Rp. 500.000-Rp. 1.000.000 hanya 9 orang
mempunyai motivasi yang kurang baik sebanyak
(18,4%) mempunyai motivasi yang cukup baik
11 orang (22,4%), 6 orang mempunyai motivasi
dalam pemberian ASI eksklusif.
yang cukup baik (12,2%) dan 1 orang (2,0%)
mempunyai motivasi yang tidak baik.
Hasil uji statistik dengan menggunakan Chi
Square didapatkan nilai p=0,563 (>0,05), sehingga
Hasil uji statistik dengan menggunakan Chi
menunjukkan tidak adanya hubungan antara ting-
Square didapatkan nilai p=0,580 (>0,05), sehingga
kat pendapatan dengan motivasi ibu hamil dalam
menunjukkan tidak adanya hubungan antara peker-
pemberian ASI eksklusif. Pada penelitian ini tidak
jaan dengan motivasi ibu hamil dalam pemberian
menunjukkan bahwa walaupun ibu memiliki penda-
Tabel 5. Hubungan Pendapatan terhadap Motivasi Ibu Hamil dalam Pemberian ASI Eksklusif di Puskesmas Kasihan I
Bantul Tahun 2008
Pendapatan
< 500.000
500.000 – 1 jt
> 1jt
50
Tidak
baik
3
%
6,1
Kurang
baik
15
9
1
Motivasi
Cukup
%
baik
30,6
10
18,4
9
2,4
%
baik
%
20,4
18,4
2
4,1
-
Total
%
P
30
18
1
61,2
36,7
2
0,56
Mutiara Medika
Vol. 11 No. 1: 46-54, Januari 2011
patan tinggi dan rendah tidak mempengaruhi
rian ASI eksklusif cukup baik sebanyak 13 orang
motivasi ibu dalam pemberian ASI eksklusif.
(26,5%), kebanyakan responden dengan jumlah
Berdasarkan uji statistik diketahui bahwa tidak
anak 1-2 orang mempunyai motivasi yang kurang
ada hubungan pendapatan dengan motivasi pem-
baik terhadap pemberian ASI eksklusif. Responden
berian ASI eksklusif, karena pada saat ini penda-
yang mempunyai motivasi kurang baik sebanyak
patan keluarga tidak menjamin suksesnya pemberi-
22 orang (44,9%).
an ASI, budaya dapat lebih berpengaruh pada
Responden dengan jumlah anak 3-4 mem-
pemberian ASI, sehingga keluarga dengan ber-
punyai motivasi kurang baik sebanyak 3 orang
penghasilan rendahpun kini sudah menyadari
(6,1%) dan motivasi cukup baik terhadap pembe-
manfaat pemberian ASI eksklusif.
rian ASI sebanyak 4 orang (8,2%). Sedangkan
Tabel 6. menunjukkan bahwa kebanyakan
responden yang mempunyai jumlah anak lebih dari
responden berusia antara 20-35 tahun. Responden
4 hanya 2 orang (4,1%) yang mempunyai motivasi
dengan usia kurang dari 20 tahun mempunyai
yang cukup baik terhadap pemberian ASI eksklusif.
motivasi tidak baik sebanyak 1 orang (2,0%) dan
Hasil uji statistik dengan menggunakan Chi
kurang baik sebanyak 3 orang (6,1%). Responden
Square didapatkan nilai p=0,505 (>0,05), sehingga
yang berusia antara 20-35 tahun mempunyai
jumlah anak yang didefinisikan sebagai gambaran
motivasi yang cukup baik dalam pemberian ASI
pengalaman ibu dalam menyusui menunjukkan
eksklusif. Hasil uji statistik dengan menggunakan
tidak adanya hubungan yang bermakna secara
Chi Square didapatkan nilai p=0,183 (>0,05),
statistik antara jumlah anak dengan motivasi ibu
sehingga menunjukkan tidak adanya hubungan
hamil dalam pemberian ASI eksklusif.
antara usia dengan motivasi ibu hamil dalam
pemberian ASI eksklusif.
DISKUSI
Tabel 7. menunjukkan bahwa responden yang
Pengertian pendidikan dilihat secara luas
mempunyai anak 1-2 atau baru akan mempunyai
merupakan suatu proses untuk mengembangkan
anak mempunyai motivasi yang baik dalam pembe-
semua aspek kepribadian manusia yang meliputi
Tabel 6. Hubungan Usia terhadap Motivasi Ibu Hamil dalam Pemberian ASI Eksklusif di Puskesmas Kasihan I
Bantul Tahun 2008
Usia
< 20 thn
20 – 35 thn
> 35 thn
Tidak
baik
1
1
1
%
2,0
2,0
2,0
Kurang
baik
3
20
2
Motivasi
Cukup
%
baik
6,1
40,8
16
4,1
3
%
baik
%
32,7
6,1
1
1
2,0
2,0
Total
%
P
4
38
7
8,2
77,6
14,2
0,183
Tabel 7. Hubungan Jumlah Anak dengan Motivasi Ibu Hamil dalam Pemberian ASI Eksklusif di Puskesmas
Kasihan I Bantul Tahun 2008
Jumlah
Anak
1-2
3-4
>4
Tidak
baik
3
-
%
6,1
-
Kurang
baik
22
3
-
Motivasi
Cukup
%
baik
44,9
13
6,1
4
2
%
baik
%
26,5
8,2
4,1
2
-
4,1
-
Total
%
P
40
7
2
81,6
14,3
4,1
0,505
51
Titiek Suryati Prabhasari, Rahmah, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Ibu Hamil Menyusui ...
pengetahuan, nilai, sikap dan keterampilan maka
Penelitian Zamri Amin dalam Amirudin dan
mereka mendapatkan pengetahuan tentang man-
Rostia pada tahun 20078 yang menunjukkan bahwa
faat ASI itu tidak hanya berdasarkan dari tingkat
pada kelompok ibu yang tidak bekerja keinginan
pendidikan formal yang diikuti tetapi juga bisa dida-
untuk memberikan ASI eksklusif lebih tinggi diban-
patkan dari pendidikan informal yang ada di ma-
dingkan ibu yang bekerja. Hal ini disebabkan kare-
syarakat, melalui posyandu dan pertemuan ibu-
na adanya faktor yang dominan yang bisa mempe-
ibu.
5
ngaruhi ibu untuk memberikan ASI eksklusif pada
Hasil penelitian ini sama dengan penelitian
6
bayinya, di antaranya faktor lingkungan dan ada-
Murtutik (2004) bahwa tidak ada hubungan yang
nya anggapan beberapa responden bahwa mem-
bermakna antara tingkat pendidikan dengan
berikan ASI eksklusif praktis pada penyiapannya.
motivasi pemberian ASI eksklusif. Hal ini mungkin
Pendapatan keluarga adalah hasil kerja atau
dikarenakan baik ibu yang mempunyai tingkat
usaha yang diperoleh keluarga. Hubungan antara
pendidikan SD, SMP, SMA dan PT sama-sama
pendapatan dengan motivasi dalam penelitian ini
mempunyai motivasi untuk memberikan ASI secara
memiliki hasil yang berbeda dengan penelitian
Eksklusif.
dilakukan Purnamawati dalam Amirudin dan Rostia
Hasil penelitian Soenarto, dkk dalam Maemu-
pada tahun 20078, yang menunjukkan bahwa pada
nah, dkk (2002)7 juga menyebutkan bahwa pada
pendapatan rendah memiliki peluang 4,6 kali untuk
umumnya ibu yang berpendidikan tinggi maupun
memberikan ASI dibanding ibu dengan pendapat-
rendah mengetahui tentang manfaat ASI eksklusif,
an tinggi. Hasil penelitian Kasnodiharjo, dkk pada
yakni agar bayinya sehat sebesar 85,3%. Hal ini
tahun 1996 juga menyebutkan bahwa keluarga
mungkin karena banyak ibu yang mendapatkan
yang pendapatannya rendah akan meningkatkan
informasi-informasi tentang kesehatan ibu dan
meningkatkan pemberian ASI dibanding dengan
anak khususnya kehamilan dan menyusui sesuai
keluarga yang pendapatannya tinggi. 9
kebutuhan ibu melalui penyuluhan-penyuluhan
Hasil penelitian ini sama dengan penelitian
yang dilakukan oleh petugas kesehatan, kader
Murtutik pada tahun 2004 6 bahwa tidak ada
kesehatan, dalam pertemuan rutin atau bacaan-
hubungan yang bermakna secara statistik antara
bacaan yang sudah banyak beredar di masyarakat.
sosial ekonomi dengan motivasi untuk memberi-
Bekerja bukan alasan untuk menghentikan
kan ASI eksklusif. Sama halnya dengan hasil
pemberian ASI secara eksklusif selama paling
penelitian ini bahwa ibu yang berpenghasilan
sedikit 4 bulan dan bila mungkin sampai 6 bulan,
kurang dari Rp.500.000 munculnya motivasi untuk
meskipun cuti hanya 3 bulan. Ibu hamil dengan pe-
memberikan ASI eksklusif karena keadaan ekono-
ngetahuan yang cukup tentang menyusui, perleng-
mi yang rendah dan ketidakmampuan untuk mem-
kapan memerah ASI dan dukungan lingkungan
belikan susu formula, sedangkan pada ibu yang
kerja, seorang ibu yang bekerja dapat tetap
berpenghasilan lebih dari Rp.500.000 motivasi tim-
memberikan ASI secara eksklusif.
52
1
bul karena status ekonomi yang baik dan mempu-
Mutiara Medika
Vol. 11 No. 1: 46-54, Januari 2011
nyai pengetahuan yang cukup sehingga ibu
bungan dengan pengalaman menyusui sebelum-
tersebut memberikan ASI eksklusif.
nya Pengalaman menyusui sangat mempengaruhi
Hasil penelitian hubungan usia terhadap moti-
motivasi pemberian ASI eksklusif karena keber-
vasi ibu dalam penelitian ini menunjukkan bahwa
hasilan ibu dalam pemberian ASI eksklusif sebe-
motivasi ibu hamil dalam pemberian ASI tidak selalu
lumnya akan membantu ibu lebih yakin dapat
ditentukan oleh bertambahnya usia ibu. Meskipun
berhasil memberikan ASI eksklusif saat ini.
usia merupakan ciri kedewasaan fisik maupun
kematangan kepribadian yang erat hubungannya
SIMPULAN
dengan pengambilan keputusan bertindak, yaitu
Tidak ada hubungan yang bermakna secara
memotivasi untuk memberian ASI eksklusif. Kenya-
statistik antara tingkat pendidikan, pekerjaan,
taan ini tidak sama dengan hasil penelitian yang
pendapatan, usia, jumlah anak dengan motivasi ibu
telah dilakukan oleh Murtutik pada tahun 20046 yai-
dalam pemberian ASI eksklusif.
tu ada hubungan yang bermakna antara umur ibu
dengan motivasi pemberian ASI eksklusif. Murtutik
DAFTAR PUSTAKA
pada tahun 2004 mengatakan bahwa semakin
1.
Trubus. Jakarta. 2004.
cukup umur atau tingkat kematangan maka akan
lebih matang dalam berfikir sehingga dengan ke-
Roesli U. Mengenal ASI Eksklusif Seri 1.
2.
Depkes RI. Menkes Canangkan Stiker Peren-
matangan umur seseorang maka akan lebih tepat
canaan Persalinan dan Pencegahan Kompli-
6
kasi. Diakses dari http://202.155.5.44/index.
Hasil penelitian ini ini juga tidak sama dengan
php?option=news&task=viewarticle&sid=2707&Ite
dalam mengambil suatu tindakan atau keputusan.
mid=2 pada 18 Juli 2007.
penelitian Aipassa pada tahun 1998 yang mengatakan bahwa salah satu karakteristik ibu termotivasi
3.
Depkes RI. Strategi Nasional Peningkatan
memberikan ASI eksklusif adalah usia. Jumlah
Pemberian Air Susu Ibu Sampai Tahun 2005.
responden yang termotivasi untuk memberikan ASI
Jakarta: Depkes RI. 2008.
eksklusif pada usia di atas 29 tahun (89%), lebih
4.
Analisis di Bidang Pendidikan. Cetakan ke-1.
tinggi dari usia kurang dari 20 tahun (48%).10
Bumi Aksara. Jakarta. 2007.
Menyusui yang baik maupun tidak baik berdasarkan pengalaman responden dalam menyusui,
Uno H. Teori Motivasi dan Pengukurannya:
5.
Mamnu’ah. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
tidak hanya didominasi oleh ibu yang memiliki
Ditentukannya Waktu Penyapihan di Kelurah-
banyak anak, melainkan juga diungkapkan oleh
an Notoprajan Kecamatan Ngampilan Yogya-
beberapa ibu yang baru memiliki satu anak. Hasil
karta. Jurnal Kebidanan dan Keperawatan.
penelitian ini juga tidak sama dengan penelitian
2006;2(1): 31-42
10
Aipassa (1998) pada kelompok multipara seba-
6.
Murtutik, L. Hubungan antara Tingkat Penge-
gian besar mempunyai motivasi untuk memberikan
tahuan Ibu dengan Motivasi Pemberian ASI
ASI eksklusif (85%). Hal ini mungkin lebih berhu-
Eksklusif pada Anak Usia 0-6 Bulan di
53
Titiek Suryati Prabhasari, Rahmah, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Ibu Hamil Menyusui ...
Puskesmas Pundong Bantul Yogyakarta.
Ilmiah] Fakultas Kesehatan Masyarakat Uni-
Skripsi Strata Satu, Universitas Muhammadi-
versitas Hasanuddin. 2007.
yah Yogyakarta, Yogyakarta.
7.
54
Kasnodiharjo RS, Waluyo I, Zalbawi S, Media
Maemunah, AS., Sarjono.A., Boediman, A.
Y, Budiarso R, Soesanto SS. 1996. Faktor De-
2002. Determinan Persepsi Ibu tentang Me-
terminan Pemberian Air Susu Ibu tidak Eks-
nyusui di Kecamatan Bener Kabupaten Pur-
klusif. Buletin Penelitian Kesehatan. 1996;
worejo. Berita Kedokteran Masyarakat 2004;
24(2-3):65-74
18(3):113-119.
8.
9.
10. Aipassa. 1998. Faktor-Faktor yang Berpe-
8. Amirudin R, Rostia. Promosi Susu Formula
ngaruh terhadap Motivasi Pemberian ASI Eks-
Menghambat Pemberian ASI Eksklusif pada
klusif pada Ibu yang Melahirkan di RSHS
Bayi 6-11 Bulan di Kelurahan Pa’baeng-
Bandung. Majalah Kedokteran Bandung.
Baeng Makassar Tahun 2006. [Karya Tulis
1998;30(2).
Download