Laporan Tahunan 2013

advertisement
FORU
PT Fortune Indonesia Tbk
www.foru.co.id
Annual
Report 2013
2013
Laporan
Tahunan
Pendahuluan
2
FORU
Profil Perusahaan
Laporan Tahunan 2013
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
PT Fortune Indonesia Tbk
Pendahuluan
3
Daftar Isi
01. Pendahuluan
Reload (Penjelasan Tema)
Penghargaan dan Peristiwa Penting 2013
Ikhtisar Keuangan
Ikhtisar Saham
Laporan Dewan Komisaris
Laporan Direksi
02. Profil Perusahaan
Informasi Umum
Riwayat Singkat Perusahaan
Bidang Usaha
Struktur Organisasi
Visi dan Misi Perusahaan
Tonggak Keberhasilan
Profil Dewan Komisaris
Profil Direksi
Pejabat Eksekutif Grup
Informasi Umum Anak Perusahaan
Jajaran Dewan Komisaris dan Direksi
Anak Perusahaan
ӾӾ Fortune Indonesia
ӾӾ Fortune Pramana Rancang
ӾӾ Pelita Alembana
ӾӾ Fortune Adwicipta
Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal
08
10
12
16
17
18
22
28
30
31
32
34
36
40
44
48
49
52
54
56
56
60
62
64
66
03. Analisis Dan
Pembahasan Manajemen 68
Tinjauan Umum
Tinjauan Keuangan
Sumber Daya Manusia
Teknologi Informasi
70
72
78
84
04. Tata Kelola
Perusahaan86
Pendahuluan88
Struktur Tata Kelola Perusahaan
90
Organ Pendukung Dewan Komisaris
106
Transparansi Tata Kelola Perusahaan
107
Laporan Kepatuhan
112
Audit Internal
119
Manajemen Risiko
121
Self Assessment Pelaksanaan GCG
124
05. Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
Pernyataan Dewan Komisaris dan Direksi
126
135
lompat batu
Hombo (lompat) batu, tradisi
masyarakat Nias merupakan
ajang melatih diri bagi para
pemuda sehingga kuat dan
mampu menembus dan
melompati benteng lawan.
Tradisi ini melambangkan
ketangkasan dan keberanian
dalam menghadapi
tantangan, mewakili
Lompatan Kreativitas dalam
FLY, budaya Perusahaan yang
diwujudkan dengan lompatan
sikap, lompatan inovasi, dan
lompatan penghargaan.
01.
Pendahuluan
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Pendahuluan
Berpikir secara fantastis demi pencapaian kinerja fenomenal
dengan target yang realistis, FORU yakin mampu menaklukkan
semua tantangan yang ada.
8
FORU
Laporan Tahunan 2013
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
Pendahuluan
Batik
Sebagai bagian dari sejarah dan budaya
masyarakat Indonesia, batik diresmikan
oleh UNESCO sebagai warisan budaya dunia
pada tahun 2009. Simbol status sosial dan
jatidiri dari batik merepresentasikan integritas
yang dimiliki dan menjadi kebanggaan FORU
selama lebih
dari 43 tahun berdiri.
PT Fortune Indonesia Tbk
9
Pendahuluan
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Reload
Tahun 2013, merupakan awal dari five-year roadmap yang ketiga
bagi FORU. Tahun di mana FORU sedang dalam momentum untuk
melakukan quantum leap dalam rangka menjawab segala tantangan
zaman agar tetap menjadi yang terdepan di industri ini.
Quantum leap merupakan sebuah lompatan jauh ke depan yang
membutuhkan energi dan kekuatan besar. “Reload” merupakan
sebuah proyeksi dari apa yang telah direncanakan dan dilakukan
FORU sepanjang tahun 2013 lalu sebagai sebuah persiapan
melompat jauh ke depan.
FORU telah memperkuat diri dengan perangkat bisnis baru yang
telah dikembangkan pada tahun sebelumnya dan perkuatan bidang
usaha yang sudah ada sebagai energi mewujudkan lompatan yang
jauh ke depan untuk menciptakan nilai tambah yang dapat memacu
pertumbuhan yang lebih cepat dan menciptakan kisah sukses yang
lebih baik lagi.
10
FORU
Laporan Tahunan 2013
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
Pendahuluan
Reload
FORU bertekad untuk terus berkembang secara
konsisten dengan identitas yang khas dan
terjaga seiring perjalanan waktu. Komitmen ini selaras
dengan Heritage kekayaan Indonesia yang tak
lekang ditelan zaman dan menjadi kebanggaan
bangsa. Untuk itu, nuansa desain bertemakan
heritage kekayaan Indonesia di laporan tahunan
ini merupakan bentuk penghormatan FORU terhadap
warisan budaya Indonesia yang begitu
inspiratif.
PT Fortune Indonesia Tbk
11
Pendahuluan
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Penghargaan dan Peristiwa Penting 2013
Penghargaan
dan Peristiwa Penting 2013
JANUARI
Maret
•
Pada tanggal 9 Januari 2013, FORU Kick Off
2013 diselenggarakan di Gedung Galaktika dan
Rolling Stone Cafe, Jakarta dengan mengangkat
tema Reload 111. Kegiatan ini merupakan
agenda rutin tahunan FORU sebagai sebuah
mission statement perusahaan untuk mencapai
target-target usaha di tahun berjalan.
•
•
FORU membantu korban banjir Jakarta
dengan menyerahkan bantuan di dua posko
penanganan korban banjir yaitu: Posko Banjir di
Kebayoran Lama dan Posko Bersama Bantuan
Banjir 2013 di daerah Jati Padang.
FORU melalui Fortune Pramana Rancang melakukan
penandatanganan nota kesepahaman kerja sama
dengan Universitas Bakrie untuk menjadikan
Fortune Pramana Rancang sebagai rujukan studi kasus
bagi mata kuliah kehumasan di Program Studi Ilmu
Komunikasi Universitas Bakrie. Nota kesepahaman
ini ditandatangani oleh Direktur ttFortune Pramana
Rancang Indira Abidin dan Rektor Universitas Bakrie
Prof. Ir. Sofia W. Alisjahbana, M.Sc., Ph.D.
•
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) binaan program
Corporate Social Responsibility (CSR) FORU yang
berlokasi di daerah Ragunan berhasil memenangkan
beberapa lomba pada ajang Gebyar PAUD/Lomba
Olahraga dan Seni yang diselenggarakan oleh
Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak
Usia Dini Indonesia (Himpaudi) Jakarta Selatan, 4
Maret 2013 bertempat di Pasar Seni Ancol, Jakarta
Utara. PAUD binaan FORU berhasil memboyong empat
piala masing-masing: Juara II Mencocokkan Gambar
sesuai Pasangan, Juara Harapan I Memindahkan
Bendera sesuai Bilangan, dan Juara Harapan I
Mengelompokkan Bola sesuai Warna.
FEBRUARI
•
•
12
Pada tanggal 14 Februari 2013, bertempat
di Jl. Jabir, FORU melalui Pelita Alembana
mengadakan aksi donor darah bertajuk ‘Blood
for Love’ dalam rangka memperingati Hari Kasih
Sayang.
FORU mendonasikan satu buah perahu karet
kepada Posko Bersama Bantuan Banjir 2013
yang bermarkas di daerah Jati Padang pada
28 Februari 2013.
FORU
Laporan Tahunan 2013
APRIL
•
Pada tanggal 28 April 2013 bertempat di gedung Post
Graduate Program London School of Public Relations,
Jakarta, Direktur Fortune Pramana Rancang Indira
Abidin memperoleh anugerah Indonesia Accredited
Public Relations (IAPR) oleh Perhimpunan Hubungan
Masyarakat Indonesia (PERHUMAS).
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
Pendahuluan
Penghargaan dan Peristiwa Penting 2013
MEI
•
Pada tanggal 21 Mei 2013 di Balai Kartini, Jakarta, FORU
menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan
Paparan Publik sekaligus perkenalan logo baru FORU.
•
Pada 13 Mei 2013, Direktur Utama FORU Indra Abidin masuk
dalam daftar Indonesia Best CEO 2013 dari salah satu majalah
bisnis terkemuka tanah air SWA dan mendapatkan penghargaan
Special Achievement of Leadership 2013. Malam penganugerahan
digelar di Hotel Shangri-La Jakarta.
•
Pada tanggal 13 Mei 2013, Direktur Fortune Pramana Rancang
Indira Abidin mendapat penghargaan sebagai Indonesia
Future Business Leader (IFBL) 2013 untuk kategori perusahaan
skala medium dari salah satu majalah bisnis terkemuka
tanah air SWA. Malam penghargaan diselenggarakan
di Hotel Shangri-La, Jakarta.
•
Fortune Indonesia resmi berganti logo setelah sepuluh tahun
melayani klien dengan logo khas bulatan merah.
•
Menyambut Hari Buku Internasional, FORU menggalang aksi
internal donasi buku dan menyalurkannya kepada anak-anak
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Sanggar Fortune Ragunan
pada tanggal 8 Mei 2013.
JUNI
•
FORU melalui Fortune Pramana Rancang dianugerahi
penghargaan Certificate of Excellence untuk kategori Social
Education & Philanthropy: Corporate Social Responsibility (CSR)
Campaign of the Year melalui kampanye Tabungan BTN Cermat
bersama Bank BTN pada ajang bergengsi PRWeek Awards
Asia 2013.
PT Fortune Indonesia Tbk
13
Pendahuluan
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Penghargaan dan Peristiwa Penting 2013
JULI
•
Pada tanggal 3 Juli 2013, Direktur Utama FORU Indra Abidin mendapat
anugerah Ganesa Widya Jasa Adiutama dari Institut Teknologi Bandung
(ITB) atas perannya dalam memajukan bidang desain komunikasi visual dan
periklanan tanah air pada Sidang Terbuka ITB dalam rangka Peringatan 93
Tahun Pendidikan Tinggi Teknik di Indonesia.
•
FORU melalui Fortune Pramana Rancang tercatat sebagai konsultan PR
dengan pencetak pertumbuhan tertinggi kedua di dunia pada tahun
2012 berdasarkan hasil survei The Holmes Report dengan pertumbuhan
sebesar 199%.
•
Pada tanggal 16 Juli 2013, FORU meresmikan Pendidikan Anak Usia Dini
(PAUD) Sanggar Fortune ketiga di daerah Lenteng Agung, Jakarta Selatan.
AGUSTUS
14
FORU
•
Pada tanggal 20 Agustus 2013, bertempat di Gedung Galaktika, FORU
mengadakan acara halal bihalal bersama tim manajemen perusahaan
dengan seluruh pengurus dan pengajar Sanggar Fortune Pondok
Pinang, Ragunan, dan Lenteng Agung juga Yayasan Asih selaku lembaga
pendampingan Sanggar Fortune.
•
Pada tanggal 2 Agustus 2013, dalam rangka menyambut datangnya Hari
Raya Idul Fitri, FORU menyalurkan infaq warga berupa uang tunai, sembako,
juga perlengkapan ibadah kepada warga non-staf serta empat yayasan,
yaitu panti asuhan Daarul Rahmah di daerah Harsono RM, Daarul Aitam
di Jagakarsa, As-Sodiqiyah di Tangerang, serta Pondok Pesantren Yatim &
Dhuafa Ma’Had Darul Aytam Al Utsmany Madani di Depok.
•
Pada tanggal 15-18 Agustus 2013, FORU melalui tim Digital Identity
(DId) dari Fortune Indonesia menjalankan sebuah kampanye berbasis
media sosial untuk bersama-sama mengibarkan bendera merah-putih di
Facebook melalui tagar #KibarKobar. Kampanye ini dimaksudkan untuk
menggelorakan semangat nasionalisme di hari kemerdekaan Indonesia.
•
Pada tanggal 31 Agustus 2013, bertempat di Gedung Galaktika, FORU
melaksanakan program rutin CSR berupa pemberian beasiswa kepada
putra-putri warga non-staff dan outsourcing berprestasi dengan total 20 juta
rupiah. Program ini ditujukan untuk membantu pengembangan kualitas
pendidikan anak-anak.
Laporan Tahunan 2013
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
Pendahuluan
Penghargaan dan Peristiwa Penting 2013
SEPTEMBER
NOVEMBER
•
Pada malam penghargaan yang dihelat pada 27 Agustus
2013 di Shanghai, FORU melalui Fortune Pramana
Rancang memborong lima nominasi sekaligus di
ajang SABRE Awards melalui tim Fortune Healthcare &
Consumers (FHC) di kategori Public Education, Consumer
Products, dan Public Sector/Government; tim Mocca di
kategori Travel & Leisure untuk kampanye rebranding
bersama salah satu maskapai terkemuka tanah air; tim
Fortune Investor Relations & Finance (FIRF) di kategori
Financial & Professional Services untuk keberhasilan
strategi dalam melakukan Initial Public Offering (IPO).
•
Pada tanggal 24 September 2013, pada ajang malam
penghargaan Anugerah Business Review (ABR) 2013 di
Jakarta, FORU melalui Fortune Indonesia dinobatkan
sebagai terbaik ketiga The Best Corporate Communication
of the Year bersaing ketat dengan PT Garuda Indonesia
(Persero) Tbk dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk
yang masing-masing berhasil memenangkan peringkat
pertama dan kedua, serta sukses mengungguli PT
Kresna Graha Sekurindo Tbk yang meraih peringkat
keempat dan PT Bank OCBC NISP Tbk di posisi kelima.
•
FORU melalui tim Touchpoint dari Fortune
Indonesia dinobatkan sebagai Progressive
Agency 2013 oleh TVOne.
•
Penyerahan bibit tanaman oleh FORU melalui
murid-murid PAUD Sanggar Fortune untuk
area Ragunan.
•
Penanaman bibit tanaman di Kebun Binatang
Ragunan bersama murid-murid PAUD
Sanggar Fortune.
•
OKTOBER
•
Pada tanggal 12 Oktober 2013 di Gedung Galaktika,
FORU ikut memperingati Hari Raya Idul Adha dengan
menyalurkan daging enam ekor hewan kurban kepada
yayasan-yayasan di lingkungan Gedung Galaktika.
Kegiatan ini juga disertai dengan acara dongeng teladan
Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail bersama Dompet Dhuafa
serta enam puluh murid PAUD Sanggar Fortune Ragunan
dan Lenteng Agung.
•
Pada ajang tahunan Pinasthika Creativestival 2013 yang
digelar di Jogja National Museum, Yogyakarta pada 19
Oktober 2013, FORU melalui Fortune Indonesia berhasil
membawa pulang satu buah penghargaan perak melalui
kategori Graphic Design Corporate ID atas logo Bubble Talk
dari Fortune Indonesia.
Di ajang Indonesian Radio Awards 2013, FORU
melalui Fortune Indonesia yang diwakili oleh
Ludwina Vidyaninggar berhasil meraih Juara 3
untuk Ken Sudarto Award dalam kategori Iklan
Layanan Masyarakat, 17 November 2013, di
Plaza Senayan, Jakarta.
desember
PT Fortune Indonesia Tbk
15
Pendahuluan
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Ikhtisar Keuangan
Ikhtisar Keuangan
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
URAIAN
2011
2012
2013
Pendapatan Usaha
505.625
480.147
407.407
Beban Langsung
423.668
394.323
326.395
Laba Kotor
81.957
85.824
81.012
Beban Usaha
64.360
69.312
66.524
Laba Usaha
17.597
16.512
14.488
292
507
(679)
Laba sebelum Beban Pajak Penghasilan
17.889
17.018
13.810
Beban Pajak Penghasilan
(4.935)
(4.360)
(3.228)
Jumlah Laba Komprehensif
12.954
12.659
10.581
Jumlah Laba Komprehensif yang dapat Diatribusikan
kepada Pemilik Entitas Induk
12.925
12.585
10.535
Jumlah Laba Komprehensif yang dapat Diatribusikan
kepada Kepentingan Nonpengendali
29
74
47
Rp 28,-
Rp 27,-
Rp 23,-
Penghasilan (Beban) Lain-lain
Laba Bersih per Saham Dasar yang dapat Diatribusikan
Kepada Pemilik Entitas Induk
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Laporan Posisi Keuangan
2011
2012
2013
Jumlah Aset
265.993
257.253
263.518
Jumlah Liabilitas
149.707
131.603
130.543
Jumlah Ekuitas
116.286
125.649
132.974
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Rasio Keuangan
2011
2012
2013
Rasio Laba Komprehensif terhadap Ekuitas (ROE)
11,1%
10,1%
8,0%
Rasio Laba Komprehensif terhadap Aset (ROA)
4,9%
4,9%
4,0%
34,3%
(2,3%)
(16,4%)
1,7
1,9
1,9
1,3
1,0
1,0
0,6
0,5
0,5
Rasio Pertumbuhan Laba Komprehensif
(Net Profit Ratio)
Rasio Aset Lancar terhadap Liabilitas Lancar
(Current Ratio)
Rasio Liabilitas terhadap Ekuitas
(Debt to Equity Ratio)
Rasio Liabilitas terhadap Aset
(Debt to Asset Ratio)
16
FORU
Laporan Tahunan 2013
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
Pendahuluan
Ikhtisar Keuangan
Ikhtisar Saham
2013
Informasi Harga Saham (dalam Rupiah)
Terendah
Tertinggi
Penutupan
Jumlah Saham yang
Diperdagangkan
Triwulan 1
119
153
140
21.821.000
Triwulan 2
130
176
132
22.136.000
Triwulan 3
110
140
121
565.500
Triwulan 4
180
108
121
29.777.500
Periode
2012
Informasi Harga Saham (dalam Rupiah)
Terendah
Tertinggi
Penutupan
Jumlah Saham yang
Diperdagangkan
Triwulan 1
135
189
162
327.921.500
Triwulan 2
156
197
171
65.655.500
Triwulan 3
146
178
153
203.729.500
Triwulan 4
125
158
131
9.680.000
Periode
PT Fortune Indonesia Tbk
17
Pendahuluan
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Laporan Dewan Komisaris
Dedi Sjahrir Panigoro
Komisaris Utama
merangkap Komisaris Independen
18
FORU
Laporan Tahunan 2013
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
Pendahuluan
Laporan Dewan Komisaris
“Dewan Komisaris
menilai bahwa kinerja
Direksi di tahun 2013
cukup memuaskan dan
menunjukkan upaya
mempertahankan
konsistensi dengan baik. ”
Pemegang saham yang terhormat,
Kita patut bersyukur kepada Tuhan Yang Maha
Kuasa karena FORU telah berhasil melampaui
tahun 2013 dengan cukup baik dan mampu
mempertahankan posisinya sebagai salah satu yang
terdepan di industri komunikasi pemasaran. Seperti
kita ketahui bersama bahwa kinerja perusahaan di
tahun 2013 secara tidak langsung dipengaruhi oleh
perlambatan pertumbuhan ekonomi nasional yang
terkoreksi di level 5,8 dari proyeksi semula sebesar
6,3%. Perlambatan ini tak dapat dihindarkan ikut
mengoreksi target pendapatan FORU ditahun 2013.
Namun demikian stabilitas perekonomian nasional
masih tetap terjaga karena fondasi makro ekonomi
nasional yang relatif kokoh sehingga dunia usaha
tetap dapat membuat proyeksi pertumbuhan
di tahun-tahun mendatang. Kondisi makro ini
merupakan salah satu modal penting bagi FORU
dalam menangkap peluang-peluang usaha pada
tahun-tahun mendatang.
Secara operasional dan bisnis, ada beberapa
langkah perusahaan yang perlu mendapatkan
apresiasi sebagai upaya untuk mengembangkan
jaringan pemasaran, produk layanan serta
perkuatan existing products yang diharapkan akan
mampu mendorong penerimaan di tahun-tahun
mendatang.
PT Fortune Indonesia Tbk
19
Pendahuluan
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Laporan Dewan Komisaris
Dewan Komisaris menilai bahwa kinerja Direksi di tahun 2013 cukup memuaskan
dan menunjukkan upaya mempertahankan konsistensi dengan baik. Dewan
Komisaris juga memandang bahwa strategi Five-Year Road Map FORU telah
disusun oleh Direksi dan diterapkan mulai tahun 2013 lalu menunjukkan hasil
yang memuaskan. Pengembangan layanan baru dan perkuatan existing product
mulai menampakkan hasil dan diharapkan dapat memberikan kontribusi
terhadap penerimaan FORU di tahun 2014.
Untuk itu Dewan Komisaris memberikan apresiasi dan penghargaan sebesarbesarnya terhadap Direksi atas kepemimpinan, komitmen dan kerja kerasnya
untuk mempertahankan posisi terhormat dan unik dari FORU di industri
komunikasi pemasaran nasional. Dewan komisaris menilai bahwa manajemen
FORU telah berhasil mempertahankan pertumbuhan FORU secara keseluruhan
serta menumbuhkembangkan kreativitas FORU dalam menjalankan misi
usahanya.
Peran Komite di Bawah Dewan Komisaris
Melalui sebuah proses pengawasan dan tinjauan yang teliti, Dewan Komisaris
terus mendorong standar implementasi tata kelola perusahaan yang baik
dan menyeluruh di segala aspek perusahaan. Dalam menjalankan tugas
pengawasan terhadap jalannya operasional perusahaan, Dewan Komisaris
dibantu oleh Komite Audit yang bekerja dengan teliti dan kinerja yang unggul
telah memberikan kontribusi yang besar bagi pertumbuhan Perusahaan.
Secara keseluruhan kinerja Komite Audit pada tahun 2013 dinilai sukses dalam
memenuhi target dan ekspektasi Dewan Komisaris.
20
FORU
Laporan Tahunan 2013
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
Pendahuluan
Laporan Dewan Komisaris
Proyeksi 2014
Salah satu posisi unik FORU yang memberikan competitive dan comparative
advantages adalah kompetensi FORU dalam memberikan jasa layanan
komunikasi politik. Posisi ini diharapkan akan memberikan kontribusi yang
cukup signifikan terhadap penerimaan Perusahaan pada 2014.
Selain kondisi ekonomi makro Indonesia yang diproyeksikan membaik pada
2014 (BI memproyeksikan pertumbuhan ekonomi sebesar 6% pada tahun 2014),
pelaksanaan Pemilu dan Pilpres pada 2014 juga memberikan peluang bagi FORU
untuk menggenjot pendapatan usahanya.
Selain itu Dewan Komisaris juga berharap produk layanan yang sudah
diperkuat maupun yang baru dikembangkan akan dapat merealisasikan target
pertumbuhan sebesar 10% yang telah dicanangkan oleh manajemen FORU.
Apresiasi
Kami ingin menyampaikan penghargan dan terima kasih yang tulus kepada para
Seluruh pemegang saham dan anggota Dewan Komisaris serta atas kontribusi
dan kepercayaannya selama ini. Kami juga ingin menyampaikan apresiasi kami
kepada seluruh angggota Dewan Direksi atas komitmen, kepemimpinan dan
kerja kerasnya untuk membawa FORU sampai pada posisinya sekarang ini.
Apresiasi mendalam khususnya juga ditujukan kepada komite-komite terkait,
serta seluruh warga FORU yang turut berkontribusi mendukung pertumbuhan
dan perkembangan FORU. Kepada seluruh pemangku kepentingan yang juga
telah menunjukkan komitmen dan dukungannya kepada FORU, kami juga
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.
Kami juga ingin menyampaikan apresiasi dan terima kasih yang sedalamdalamnya kepada para klien dan mitra usaha yang telah memberikan
kepercayaannya dan dukungannya kepada FORU. Semoga kemitraan yang
selama ini telah terjalin dapat memberikan mutual benefit bagi kita semua.
Dedi Sjahrir Panigoro
Komisaris Utama
merangkap Komisaris Independen
PT Fortune Indonesia Tbk
21
Pendahuluan
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Direksi
Pemegang saham yang terhormat,
Tahun 2013 merupakan tahun yang penuh
tantangan bagi FORU. Pertumbuhan ekonomi
Indonesia yang terkoreksi di triwulan kedua cukup
memberikan dampak kepada belanja produk
komunikasi dan pemasaran di sektor korporasi
yang selama ini menjadi kontributor pendapatan
FORU. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia
melambat di kisaran 5,8 % pada tahun 2013. Kondisi
seperti ini merupakan risiko yang harus dihadapi
oleh semua entitas bisnis termasuk FORU.
Sejak tahun 2012, FORU telah melakukan
peningkatan di sisi operasional yang diharapkan
dapat mendorong pertumbuhan yang lebih
cepat serta memperkecil risiko usaha melalui
peningkatan kualitas sumber daya dan perkuatan
perangkat bisnis serta pengembangan perangkat
bisnis baru dan produk komunikasi dan pemasaran
yang dapat memberikan solusi terbaik bagi klien.
Selain itu FORU juga melakukan perluasan jaringan
pemasarannya hingga ke dalam dan luar negeri
melalui kerja sama dengan perusahaan-perusahaan
komunikasi pemasaran di luar negeri. Hal ini
kami jalankan untuk memperkokoh keunggulan
komparatif FORU di industri yang digelutinya.
Dari sisi operasional, FORU menunjukkan kinerja
dan peningkatan yang cukup memuaskan.
Pengembangan perangkat bisnis baru dan
perkuatan existing products telah menunjukkan
hasil seperti yang diharapkan. Seperti pada divisi
sports marketing di tahun 2014 diproyeksikan
mencapai pertumbuhan 45% dengan target
pencapaian sebesar Rp 6 miliar.
22
FORU
Laporan Tahunan 2013
“Pada sisi pendapatan
usaha, FORU
membukukan
angka lebih dari
Rp 407 miliar dan
pencapaian laba
komprehensif lebih
dari Rp 10 miliar
dengan laba bersih
per saham tercatat
sebesar Rp 23.“
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
Pendahuluan
Laporan Direksi
Indra Abidin
Direktur Utama
PT Fortune Indonesia Tbk
23
Pendahuluan
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Direksi
“Reload”
“Reload” sebagai tema yang diusung untuk Laporan
Tahunan 2013 merepresentasikan FORU yang telah
mempersiapkan diri untuk melakukan quantum leap
dalam rangka mendorong pertumbuhan yang lebih
cepat.
Selama tahun 2013 FORU terus memperkuat lini
produknya, termasuk perangkat bisnis baru yang
diluncurkan pada tahun 2013 serta membangun
kemitraan strategis untuk mempersiapkan diri
menyambut tantangan jaman. Peningkatan kualitas
SDM melalui pelatihan dan program Pesemaian
juga dilakukan untuk meningkatkan kemampuan
business support dalam membantu perusahaan
menuntaskan misinya.
Kami tetap optimis FORU akan terus menunjukkan
kinerja terbaiknya. Optimisme ini dilandasi oleh
proyeksi positif terhadap pertumbuhan ekonomi
yang diharapkan akan mendorong tingkat konsumsi
masyarakat yang tentunya akan berdampak kepada
peningkatan permintaan akan produk komunikasi
dan pemasaran.
Secara khusus tema ini mewakili komitmen
dan upaya konkrit kami untuk mempercepat
pertumbuhan dan mememberikan manfaat yang
lebih baik kepada seluruh pemangku kepentingan
di tahun-tahun mendatang dan memberikan
arahan yang jelas kepada seluruh warga FORU
dalam suatu upaya kolektif mencapai tujuan-tujuan
perusahaan.
Kondisi Makro Ekonomi dan
Industri 2013
Bank Indonesia menyatakan bahwa pertumbuhan
ekonomi Indonesia, setelah mencatat pertumbuhan
sebesar 6,0% (yoy) pada triwulan I – 2013, melambat
menjadi 5,8% (yoy) pada triwulan II – 2013. BI juga
memperkirakan bahwa pertumbuhan ekonomi
Indonesia pada 2013 berkisar antara 5,8% - 6,2%.
24
FORU
Laporan Tahunan 2013
Perlambatan pertumbuhan makro ekonomi ini
tentunya memberikan dampak kepada dunia usaha
yang berdampak kepada penurunan permintaan
terhadap produk komunikasi dan pemasaran.
Industri perbankan, otomotif dan consumer goods
yang selama ini menjadi kontributor terbesar
produk komunikasi dan pemasaran sebesar lebih
dari 50%. Kondisi ini tentunya berdampak kepada
kinerja pendapatan FORU.
Namun demikian, stabilitas ekonomi makro
Indonesia secara umum tetap terjaga dengan baik.
Kondisi sustainability fiskal yang semakin membaik
diharapkan menjadi faktor yang dapat mendorong
pertumbuhan ekonomi pada 2014.
Konsumsi rumah tangga pada semester II tahun
2013 tetap terjaga meskipun relatif lebih rendah
bila dibandingkan dengan semester sebelumnya
sebagai dampak kebijakan penyesuaian harga
BBM bersubsidi. Meskipun demikian, program
perlindungan sosial khususnya yang ditujukan
kepada masyarakat miskin diharapkan dapat
menjaga daya beli sekaligus memberikan daya
dorong pada konsumsi rumah tangga. Di sisi
lain, masih terdapat potensi pendorong aktivitas
konsumsi masyarakat yang bersumber pada
dimulainya aktivitas Pilkada dan persiapan Pemilu
April 2014.
Kondisi makro ekonomi yang sempat melambat
pada tahun 2013 lalu, diprediksi akan kembali
bergairah dan tentunya akan memberikan iklim
yang lebih menjanjikan kepada dunia usaha tidak
terkecuali FORU.
Upaya investasi yang dilakukan FORU pada tahun
2013 dalam pengembangan perangkat bisnis baru
serta menguatkan bidang usaha yang sudah ada
telah menunjukkan pertumbuhan yang diharapkan.
Hal ini membuat FORU semakin fokus kepada
kompetensi intinya.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
Pendahuluan
Laporan Direksi
Secara keseluruhan, kinerja FORU selama 2013
cukup baik walaupun mengalami penurunan di
sisi pendapatan usaha bila dibandingkan tahun
sebelumnya. Penurunan tersebut lebih disebabkan
oleh kondisi ekonomi makro Indonesia yang
sempat melambat dan terkoreksi pada periode awal
2013 yang menyebabkan terjadinya penurunan
permintaan produk komunikasi dan pemasaran
sebesar lebih dari 50% sehingga mengoreksi kinerja
pendapatan usaha FORU sebesar 15 -20%.
Pada sisi pendapatan usaha, FORU membukukan
angka lebih dari Rp 407 miliar dan pencapaian laba
komprehensif lebih dari Rp 10 miliar dengan laba
bersih per saham tercatat sebesar Rp 23.
Pencapaian ini masih lebih rendah dari tahun
sebelumnya. Penurunan ini lebih disebabkan oleh
kondisi ekonomi makro yang terkoreksi pada medio
2013 yang berdampak kepada penurunan demand
secara signifikan. Selain itu kenaikan suku bunga
dan penurunan daya beli akibat penyesuaian harga
BBM turut menekan pendapatan perusahaan.
Pada tahun 2013 FORU melanjutkan tradisi
memenangkan penghargaan dan apresiasi dari
berbagai event baik di dalam maupun di luar
negeri. FORU melalui Fortune Pramana Rancang
tercatat sebagai konsultan PR dengan pencetak
pertumbuhan tertinggi kedua di dunia pada tahun
2012 berdasarkan hasil survei The Holmes Report
dengan pertumbuhan sebesar 199%.
“Kami tetap optimis FORU
akan terus menunjukkan
kinerja terbaiknya.
Optimisme ini dilandasi
oleh proyeksi positif
terhadap pertumbuhan
ekonomi yang diharapkan
akan mendorong tingkat
konsumsi masyarakat
yang tentunya akan
berdampak kepada
peningkatan permintaan
akan produk komunikasi
dan pemasaran.“
Pada tanggal 24 September 2013, FORU melalui
Fortune Indonesia dinobatkan sebagai terbaik
ketiga The Best Corporate Communication of the
Year bersaing ketat dengan PT Garuda Indonesia
(Persero) Tbk dan PT Telekomunikasi Indonesia
Tbk yang masing-masing berhasil memenangkan
peringkat pertama dan kedua, serta sukses
mengungguli PT Kresna Graha Sekurindo Tbk yang
meraih peringkat keempat dan PT Bank OCBC NISP
Tbk di posisi kelima.
PT Fortune Indonesia Tbk
25
Pendahuluan
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Laporan Direksi
Strategi Five-Year Road Map FORU
Tahun 2013 merupakan awal dari five-year roadmap ketiga (2013-2017) setelah
FORU menjadi perusahaan terbuka sejak tahun 2002. Pada tahun ini, FORU
berada dalam momentum untuk melakukan lompatan jauh ke depan untuk
mendorong pertumbuhan yang lebih cepat lagi.
Didukung dengan perangkat bisnis baru yang terintegrasi penuh beserta jajaran
layanan komunikasi dan pemasaran yang komprehensif, tahun 2013 diharapkan
akan menjadi tahun pencapaian signifikan bagi FORU.
Peningkatan kualitas SDM yang dilakukan di awal five-year roadmap ketiga
merupakan strategi improvement yang dilakukan FORU di sisi supply untuk
memberikan dukungan operasional yang memadai.
FORU juga melakukan perkuatan dan perluasan jaringan pemasaran melalui
kerja sama kolaborasi dengan pihak-pihak yang memiliki posisi strategis.
Prospek dan Strategi 2014
Tahun 2014 diperkirakan bahwa kondisi ekonomi makro Indonesia akan
menunjukkan trend yang positif. Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan
ekonomi di tahun 2014 akan mencapai 6%. Seiring dengan peningkatan kembali
perekonomian Indonesia di tahun 2014, industri komunikasi dan pemasaran
diproyeksikan akan kembali mengalami pertumbuhan positif. Hal ini terutama
didorong oleh indikator makro ekonomi yang lebih baik.
Selain itu, di tahun 2014 nanti, aktivitas komunikasi politik juga akan meningkat
secara signifikan terkait dengan Pemilihan Umum yang akan diselenggarakan
pada April 2014. FORU memiliki tradisi yang kuat dalam penanganan event
politik di semua segmen usahanya sehingga kondisi ini tentunya akan memicu
peningkatan pendapatan FORU pada tahun 2014.
26
FORU
Laporan Tahunan 2013
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
Pendahuluan
Laporan Direksi
FORU telah menetapkan target untuk meraih pertumbuhan kuantitatif
yang positif pada tahun 2014. FORU memfokuskan target 2014 untuk dapat
meningkatkan pendapatan usaha terkait dengan event Pemilihan Umum dan
Pilpres 2014, maksimalisasi sports marketing dan digital services yang diharapkan
dapat menjadi gabungan yang harmonis antara layanan komunikasi dan
pemasaran konvensional dan non-konvensional. FORU optimis dapat menjaga
average growth di level 10%. Optimisme ini didukung dengan kegiatan Pemilu
dan FIFA World Cup yang merupakan peluang untuk FORU di tahun 2014.
Fokus strategi FORU pada five-year roadmap ketiga adalah pembangunan nilai
tambah untuk memacu pertumbuhan yang lebih cepat, menciptakan kisah
sukses untuk klien-klien FORU dan menjadi nomor lima di industri.
Indra Abidin
Direktur Utama
PT Fortune Indonesia Tbk
27
02.
Pendahuluan
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Profil
Perusahaan
Kreativitas tak terbatas selalu menjadi napas etos kerja FORU
demi menggapai prestasi yang gemilang.
Tari Saman
Tari saman ditetapkan
UNESCO sebagai karya
agung
tahun 2011. Di balik keunikan gerakannya, tari
saman melambangkan kebersamaan dan
kekompakan, seperti yang senantiasa dijaga oleh warga
FORU untuk memastikan keberhasilan kinerja.
pada
28
FORU
Laporan Tahunan 2013
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
PT Fortune Indonesia Tbk
Pendahuluan
29
Pendahuluan
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Umum
Informasi Umum
Nama Perusahaan
: PT FORTUNE INDONESIA Tbk (IDX:FORU)
Bidang Usaha
: Jasa Periklanan
Jasa Kehumasan
Jasa Desain Grafis
Direktur Utama
: INDRA ABIDIN
Alamat Perusahaan Sesuai NPWP : GEDUNG GALAKTIKA, Jl Harsono R. M. No. 2 Ragunan,
Pasar Minggu, Jakarta Selatan 12550
30
No. Telepon & No. Fax
: 021 782 7989 / 021 788 47524
E-Mail Address
:[email protected]
Anggota Asosiasi Industri
Periklanan/Nomor
:DKI-AA-73-020
Akte Pendirian Perusahaan
– No. & Tanggal
: 5, 5 Mei 1970
No. SIUPP
:02898/1.824.271
No. TDP
:09.03.1.73.24518
No. NPWP
:01.303.912.8-054.000
No. Pengukuhan PKP-(PPN)
:PEM-00242/WPJ.07/KP.0803/2008
FORU
Laporan Tahunan 2013
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
Pendahuluan
Riwayat Singkat Perusahaan
Riwayat Singkat
Perusahaan
Sekilas
FORU merupakan grup perusahaan pengembang komunikasi terpadu yang
didirikan pada 5 Mei 1970 dengan nama PT Fortune Indonesia Advertising
Company. Tonggak kelahiran FORU ditandai ketika Mochtar Lubis – seorang
novelis dan tokoh jurnalistik Indonesia – mendirikan Fortune Indonesia and
Management Consultants berafiliasi dengan Fortune International Australia.
Kelahiran FORU juga sekaligus merintis hadirnya biro periklanan modern
di Indonesia yang memiliki peran penting dalam pembangunan nasional.
Kehadiran FORU selama lebih dari 43 tahun di tengah-tengah masyarakat
Indonesia telah memberikan keunggulan kompetitif dalam kegiatan usaha
FORU. Jangkauan layanan FORU kini meliputi advertising, public relations,
brand activation, digital solution, media planning and investment, exhibition,
sports marketing, brand consulting hingga marketing insight.
Sejak awal kiprah FORU, komitmen teguh telah ditanamkan ke dalam jantung
FORU untuk memberikan layanan periklanan dan komunikasi pemasaran
terbaik terhadap klien. Selama lebih dari empat dekade, FORU berbagi
semangat dan hasrat dengan ratusan klien serta menangani ribuan kampanye
inspiratif. Seiring perjalanan FORU untuk menjadi yang terdepan dalam
industri kreatif, pilar-pilar pendukung usaha pun lahir dan menjadi saudara
kami turut menopang komitmen dalam menghadirkan solusi komprehensif
dan terintegrasi serta menjawab segala tantangan dari industri kreatif.
PT Fortune Indonesia Tbk
31
Pendahuluan
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Bidang Usaha
Bidang Usaha
Jasa Periklanan
Jasa Periklanan dalam lingkup usaha FORU merupakan kegiatan usaha yang secara khusus
meliputi jasa content, communications, dan channel. Jasa layanan channel merupakan segmen
yang memberikan kontribusi terbesar terhadap pendapatan usaha FORU secara keseluruhan.
Di tahun 2013, FORU berhasil membukukan pendapatan usaha dari Jasa Periklanan mencapai
Rp373,7 miliar. Angka ini mengalami penurunan sebesar 15,5% jika dibandingkan dengan
pencapaian di tahun sebelumnya sebesar Rp442,2 miliar.
Faktor yang paling berpengaruh terhadap kegiatan usaha di segmen ini adalah belanja jasa
channel belum sebesar yang diperkirakan dan klien masih menahan belanja advertising.
Di tahun 2014 ini, FORU berharap dapat membukukan pendapatan dari Jasa Periklanan yang lebih
agresif sesuai dengan RKAP Perusahaan dan target yang telah ditetapkan, yaitu peningkatan
sebesar 10% dari pencapaian tahun 2013.
32
FORU
Laporan Tahunan 2013
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
Pendahuluan
Bidang Usaha
Jasa Kehumasan
Jasa Kehumasan dalam lingkup usaha FORU merupakan kegiatan yang meliputi
corporate communications, marketing communications dan social communications.
Sepanjang tahun 2013, FORU mencatatkan pendapatan usaha dari Jasa Kehumasan
sebesar Rp 21,9 miliar. Pencapaian tersebut merupakan penurunan sebesar
21,1% jika dibandingkan dengan pencapaian dengan tahun sebelumnya sebesar
Rp 27,7 miliar.
Hal yang menyebabkan penurunan pendapatan pada segmen ini adalah
berkurangnya permintaan klien untuk jasa komunikasi pemasaran terpadu dalam
kerangka Jasa Kehumasan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Di tahun 2014
ini, FORU berharap dapat membukukan pendapatan dari Jasa Kehumasan yang
lebih agresif sesuai dengan RKAP Perusahaan dan target yang telah ditetapkan,
yaitu sebesar 10% dari pencapaian tahun 2013.
Jasa Desain Grafis
Jasa Desain Grafis dalam lingkup usaha FORU merupakan kegiatan yang
meliputi konsep kreatif, aktivasi, dan event. Sepanjang tahun 2013, FORU berhasil
membukukan pendapatan usaha dari segmen ini sebesar Rp11,9 miliar. Angka
ini merupakan kenaikan sebesar 15,8% jika dibandingkan dengan pencapaian di
tahun sebelumnya sebesar Rp 10,2 miliar.
Faktor penentu utama kenaikan pendapatan usaha di segmen ini adalah
meningkatnya permintaan klien untuk jasa kreatif, aktivasi, dan event ini.
Di tahun 2014 ini, FORU berharap dapat membukukan pendapatan dari jasa Desain
Grafis yang lebih agresif sesuai dengan RKAP Perusahaan dan target yang telah
ditetapkan, yaitu sebesar 10% dari pencapaian tahun 2013.
PT Fortune Indonesia Tbk
33
Pendahuluan
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Struktur Organisasi
Struktur
Organisasi
Pemangku Kepentingan
Dewan Komisaris
Komite Audit
Direksi
Divisi Pemasaran
•
•
•
•
•
Periklanan
Public Relations
Social Marketing
Aktivasi
E-Service
Divisi Kreatif
•
•
•
•
Kreatif
Komputer Grafis
Desain Web
Traffic
Divisi Keuangan
•
•
Finance
Accounting & Pajak
Divisi Umum & Pembelian
•
•
Umum
Pembelian
Divisi Pengembangan SDM
Divisi Media
• Perencanaan
• Pembelanjaan
• Monitoring
•
Pengembangan
Sumber Daya Manusia
Divisi Sistem Informasi
•
•
Management
Information System
Divisi Corporate
• Hukum
• Komunikasi
Divisi Audit Internal
•
34
FORU
Laporan Tahunan 2013
Audit Internal
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
Pendahuluan
Struktur Organisasi
ONDEL-ONDEL
Kesenian Batawi ini memerankan leluhur
yang senantiasa menjaga anak cucunya atau
penduduk desa, sebagai penolak bala atau
gangguan roh gentayangan. Tubuh besar
ondel-ondel yang mencolok dan menarik
perhatian, menjadikannya sosok yang fantastis
dan fenomenal, seolah mewakili sosok FORU
yang fenomenal dalam berpikir dan bekerja,
wujud salah satu budaya perusahaan FLY.
PT Fortune Indonesia Tbk
35
Pendahuluan
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Visi dan Misi Perusahaan
Visi dan Misi Perusahaan
VISI
“Jaringan Komunikasi Dunia yang Unggul”
Jaringan Komunikasi
Jaringan dengan fokus bisnis.
Dunia
Keinginan untuk melayani dunia.
Unggul
Selalu disebut-sebut secara positif dan memberikan nilai tambah.
MISI
Membangun nilai tambah untuk
pertumbuhan yang lebih cepat, sebagai
daya tarik bagi stakeholders
Membuktikan dan menciptakan kisah sukses
yang lebih baik bagi masyarakat, mitra, klien
dan bangsa
Menjadi nomor 5 di industri
36
FORU
Laporan Tahunan 2013
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
Pendahuluan
Visi dan Misi Perusahaan
Nilai Perusahaan
4P+1I
“Nilai-nilai yang menentukan pola pikir, sikap,
proses dan pada akhirnya hasil yang diharapkan.”
CARA PANDANG – POSITIF
Selalu optimis
Membuka mata untuk berbagai kemungkinan
SIKAP – BERSEMANGAT (Passionate)
Membakar untuk berkreasi
Bekerja dengan hati
PROSES – PRO AKTIF
Mengungguli layanan standard pada umumnya
Inisiatif yang kuat
HASIL –­ PROGRESIF
Menciptakan keberhasilan lebih dari ekspektasi
Selalu meningkatkan standard acuan industri
KEPRIBADIAN – INTEGRITAS
Integritas sebagai prasyarat
Keris
Pada tahun 2005 UNESCO mengakui keris sebagai karya agung
warisan budaya dunia. Di samping bentuk dan motifnya yang
bernilai tinggi, keris menjadikan penggunanya berkekuatan luar
biasa, seperti halnya FORU menjunjung tinggi integritas untuk
menjadikannya kokoh, tegak, dan kuat.
PT Fortune Indonesia Tbk
37
Pendahuluan
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Budaya Perusahaan
Budaya Perusahaan
F.L.Y
F
antastis/Fenomenal
ӴӴ Fantastis / fenomenal dalam berfikir
ӴӴ Fantastis / fenomenal dalam bekerja
L
oncatan Kreativitas
ӴӴ Lompatan sikap
ӴӴ Lompatan inovasi
ӴӴ Lompatan penghargaan
Y
akin akan Hasil yang Gemilang
ӴӴ Pengembangan bisnis untuk maksimalisasi
keuntungan dan manfaat
38
FORU
Laporan Tahunan 2013
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
Pendahuluan
Paradigma Perusahaan
Paradigma Bisnis
Kami melihat dunia sebagai
Kesempatan Tumbuh Kembang
Kami melihat perubahan sebagai
Kesempatan perbaikan
Kami melihat persaingan
sebagai kesempatan
berkinerja
PT Fortune Indonesia Tbk
39
Pendahuluan
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tonggak Keberhasilan
Tonggak Keberhasilan
Lebih dari empat dekade sudah FORU berdiri dengan mengusung semangat kreativitas. Selama itu pula,
FORU terus tumbuh dan mengukir prestasi demi prestasi di sepanjang perjalanan. Berikut ini adalah
beberapa momen gemilang yang terukir dengan baik dalam prasasti pencapaian FORU.
1970
1978
1987
1990
Berafiliasi dengan Fortune International
Australia, Mochtar Lubis mendirikan
sebuah perusahaan periklanan terpadu
lokal dengan nama PT Fortune Indonesia
Advertising Company. Peristiwa ini
menjadi tonggak kelahiran FORU di
Indonesia.
Mengembangkan dan melaksanakan
sebuah kampanye pemasaran social
terpadu untuk BKKBN dengan
mempromosikan program ‘Lingkaran Biru
KB’. Kampanye ini memberikan kontribusi
besar terhadap sejarah pembangunan
sosial di Indonesia dan hingga kini
dikenang oleh masyarakat sebagai salah
satu kisah sukses paling menonjol dan
pembangunan sosial tanah air.
40
FORU
Laporan Tahunan 2013
Salah satu pijakan awal FORU dalam meretas
langkah-langkah bersejarahnya di Indonesia. Kala
itu, FORU sukses mempromosikan susu bubuk
instan dari Nestle dan produk rokok kretek filter
dari Sampoerna. Melalui dua produk tersebut, cita
rasa dan perilaku konsumen tanah air berubah
selamanya. Keberhasilan promosi di pasaran ini
menjadi ukiran prestasi gemilang dalam rekam
jejak perjalanan FORU.
Di awal tahun 1990-an, FORU mengembangkan
sebuah program komunikasi terpadu untuk
Dancow Instant, Nestle, dengan jingle dan
tagline “Aku dan Kau Suka Dancow”, yang
terus digunakan hingga saat ini. Upayaupaya strategis besutan FORU tersebut
sukses membawa Dancow mengungguli
kompetitornya dan menjadi market leader.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
Pendahuluan
Tonggak Keberhasilan
1985
Kali pertama FORU menerapkan dan
melaksanakan kampanye pemasaran
sosial untuk Badan Kependudukan dan
Keluarga Berencana Nasional(BKKBN)
dengan mempromosikan alat kontrasepsi
‘Kondom 25’ sebagai bagian dari program
keluarga berencana nasional. Melalui
strateginya, FORU berhasil membongkar
tabu di kalangan masyarakat untuk membeli
kondom dengan memperkenalkan isyarat
jari 2-5.
1986
Indra Abidin mengambil alih
kepemilikan FORU. Dengan itikad
menjadikan FORU sebagai pemberi
sumbangsih bagi kemajuan bangsa
dan negara, perusahaan terus
dikembangkan menjadi full-service
agency dengan berlandaskan konsep
kekeluargaan, profesionalisme
universal, serta etos kerja yang tinggi.
1998
Diakui sebagai ahli di bidang pemasaran
sosial dan terlibat dalam penyelamatan dan
program pemulihan untuk mengurangi
dampak krisis moneter yang melanda Asia
saat itu. Sebagai upaya pemulihan, FORU
mencanangkan program bertema sosial serta
kampanye yang mendorong penggunaan
produk-produk Indonesia dengan tekanan
pada membangun semangat, kepercayaan,
juga apresiasi pada kekuatan bangsa sendiri.
PT Fortune Indonesia Tbk
41
Pendahuluan
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tonggak Keberhasilan
2002
2003
2011
2012
FORU kembali mengukir sejarah sebagai
perusahaan periklanan pertama di
Indonesia yang sahamnya menjadi milik
publik dengan mencatatkan diri di Bursa
Efek Jakarta (kini Bursa Efek Indonesia).
FORU pun terus membuktikan diri
sebagai konsultan pengembang
komunikasi terpadu utama pilihan klien
dan rekan terbaik bagi masyarakat.
Melahirkan dua unit usaha baru, yaitu
Plan B dan FSports untuk meningkatkan
keunggulan kompetitif. Plan B didirikan
sebagai upaya FORU untuk menegaskan
diri di bidang brand activation sedangkan
FSports, sesuai namanya, diperuntukkan
bagi klien yang membutuhkan jasa sports
marketing.
42
FORU
Laporan Tahunan 2013
Dipercaya oleh United Nations Development
Programme (UNDP) dan Komisi Pemilihan
Umum (KPU) untuk mengelola Kampanye
Informasi Pemilih selama periode prapemilu. Di tahun berikutnya, FORU kembali
dipercaya sebagai agen UNDP dan KPU
untuk Pemilihan Umum 2004 dan Pemilihan
Presiden sesudahnya. Keberhasilan FORU dalam
merancang dan melaksanakan kampanye
informasi pemilih untuk Pemilu dan PilPres 2004
ini bahkan diakui dalam laporan evaluasi UNDP
yang terbit di tahun selanjutnya.
FORU meredefinisikan visi untuk menjadi
jaringan komunikasi dunia yang unggul.
Langkah awal yang diambil, FORU melepas
pengendalian mayoritas di usaha jasa
perjalanan yang selama ini dijalankan oleh salah
satu anak perusahannya, PT Fortune Travindo
(Travindo). Dengan langkah ini, FORU semakin
memantapkan diri sebagai pengembang bisnis
jasa komunikasi pemasaran terpadu dengan
usaha jasa periklanan, kehumasan, spesialis
media dan digital, pameran, desain, sports
marketing, serta marketing insight.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
Pendahuluan
Tonggak Keberhasilan
2008
Meredefinisikan visi untuk menjadi
kelompok komunikasi pemasaran terbaik
di Indonesia dengan inovasi dan kreativitas
yang akan membawa FORU terus bertahan
hingga 100 tahun ke depan.
2010
FORU merayakan ulang tahun ke-40
dengan semangat “Better & Younger” serta
harapan menjadi perusahaan yang terus
bertambah matang, dewasa, profesional,
dan tak berhenti berkreasi dan melakukan
berbagai penyegaran. Dengan modal
pengalaman yang kokoh ini, FORU terus
memposisikan diri sebagai kontributor
penting pembangunan nasional dengan
beragam karyanya yang mengukir sejarah
dan berdampak besar bagi masyakarat
Indonesia.
2013
Setelah menggunakan logo khas bulatan
merah dengan tulisan hitam selama lebih
dari sepuluh tahun, FORU melakukan
‘penyegaran’ dengan meluncurkan dua
logo baru. Logo pertama adalah logo resmi
perusahaan sebagai perusahaan publik (Tbk)
yang mengambil inspirasi dari nama kode
saham perusahaan di Bursa Efek Indonesia,
yakni FORU. Sementara itu, logo kedua akan
menjadi representasi dari Fortune Indonesia
dengan icon “bubble talk” yang berarti
dialog dan interaksi sebagai refleksi sebagai
perusahaan komunikasi.
PT Fortune Indonesia Tbk
43
Pendahuluan
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Profil Dewan Komisaris
Profil
Dewan Komisaris
Dedi Sjahrir Panigoro
Komisaris Utama
merangkap Komisaris Independen
Warga Negara Indonesia, lahir di Sumedang pada tanggal 19 Maret
1947. Beliau adalah lulusan Sarjana Teknik Telekomunikasi dari
Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 1987. Menjabat
sebagai Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen
di FORU sejak 2007. Beliau menjabat kembali untuk periode
berikutnya sampai dengan tahun 2016 berdasarkan Keputusan
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan FORU yang dilaksanakan
tahun 2011. Beliau memulai karirnya sebagai pemegang saham
dan pendiri Medco Group. Hingga saat ini beliau menjabat sebagai
Presiden Direktur Medco Holding, Presiden Direktur PT Meta
Archipelago Hotels, dan Komisaris PT Graha Niaga Tata Utama.
Beliau juga aktif dalam mengikuti berbagai pelatihan di dalam dan
luar negeri termasuk diantaranya SGV Utomo dan LPPM.
44
FORU
Laporan Tahunan 2013
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
Pendahuluan
Profil Dewan Komisaris
Kasman Ardan
Komisaris
Warga Negara Indonesia, lahir di Banjar pada tanggal 15 Agustus
1947. Beliau adalah lulusan sarjana S-1 dari jurusan Desain Grafis,
Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 1973. Menjabat
sebagai Komisaris di FORU sejak 1992 berdasarkan keputusan
Rapat Umum Pemegang Saham FORU. Jabatan beliau berlanjut
sampai dengan tahun 2016, terakhir berdasarkan Keputusan
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan FORU yang dilaksanakan
tahun 2011 dan menjadi Komisaris Utama di Fortune Pramana
Rancang. Beliau pertama kali bergabung dengan FORU sebagai
Creative Manager di tahun 1974 kemudian pindah ke PT Kenrose
Indonesia dan PT Faritex Farmasi sebagai General Manager
(1974-1976). Selanjutnya beliau menjabat sebagai General Manager
di PT Marcon Indonesia (1976-1980) hingga kembali ke Fortune
Indonesia pada tahun 1980 dan menjabat sebagai Direktur.
Beliau juga menjabat sebagai Direktur PT Setya Persada dan
Presiden Direktur PT Sumber Alam Nusantara sejak tahun 1997
hingga sekarang.
Miranty Abidin
Komisaris
Warga Negara Indonesia, lahir di Subang pada tanggal 29 Maret
1946. Beliau adalah lulusan Sarjana Biologi dari Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi
Bandung (ITB) pada tahun1973 dan juga lulus dari Frank Jefkins
School of Public Relations, London, Inggris, pada tahun 1985.
Menjabat sebagai Komisaris di FORU sejak 2001 berdasarkan
keputusan Rapat Umum Pemegang Saham FORU. Jabatan beliau
berlanjut sampai dengan tahun 2016, terakhir berdasarkan
Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan FORU yang
dilaksanakan tahun 2011 serta menjabat sebagai Presiden Direktur
untuk Fortune Pramana Rancang sejak tahun 1989.
Beliau mengawali karir sebagai penulis di beberapa jurnal ternama
seperti Cakrawala dan ASEAN Trade Journal sebagai Pemimpin
Redaksi untuk peredaran Indonesia. Selain itu beliau juga pernah
menjabat sebagai General Manager PT Kreasi Dinamika hingga
kemudian menjabat sebagai Direktur di PT Adwitiya Alembana.
Sebagai salah satu pendiri Social Marketing Circle, beliau terlibat
aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan masyarakat.
PT Fortune Indonesia Tbk
45
Pendahuluan
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Profil Dewan Komisaris
Lucia Novenna Budiono
Komisaris
Warga Negara Indonesia, lahir pada tanggal 26 November
1948. Beliau merupakan lulusan dari Institut Keguruan
dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Bandung-English Literature 3rd
years, Jakarta Institute of Finance, dan Institut Manajemen
Prasetya Mulya. Menjabat sebagai Komisaris di FORU
sejak tahun 2011 berdasarkan keputusan Rapat Umum
Pemegang Saham Tahunan FORU yang dilaksanakan tahun
2011. Beliau bergabung dengan FORU sejak tahun 1978.
Beliau mengawali karir di Astra International pada tahun
1974 sebelum kemudian bergabung dengan Panorama
Travel. Ketika bergabung dengan FORU, beliau sempat
menjabat sebagai Media Director pada tahun 1983 kemudian
memegang jabatan Direktur di Pelita Alembana (1986-2000),
Direktur Utama Fortune Travindo (1992-sekarang).
Farida Eva Rianti Hutapea
Komisaris Independen
Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta pada tanggal
26 Desember 1952. Beliau adalah lulusan Sarjana Ekonomi
dari Universitas Indonesia pada tahun 1973 dan lulus
Senior Executive Program dari Stanford University,
AS, di tahun 1986. Beliau juga merupakan Registered
Public Accountant sejak tahun 1974 dan aktif di National
Committee of Good Corporate Governance (1999-2004).
Menjabat sebagai Komisaris Independen di FORU sejak
2011 berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang
Saham Tahunan FORU yang dilaksanakan tahun 2011.
Beliau mengawali karirnya di Kantor Akuntan Publik Drs
Sidharta sejak tahun 1973. Sebelum bergabung dengan
FORU, beliau sempat menjadi Direktur Utama PT Indofood
Sukses Makmur Tbk
(1993-1999).
46
FORU
Laporan Tahunan 2013
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
Pendahuluan
Profil Dewan Komisaris
Wayang
Dengan gaya tutur dan keunikan
tersendiri, menjadikannya
mahakarya asli Indonesia yang diakui
UNESCO pada tahun 2003. Seiring pertumbuhan
Perusahaan, FORU meyakini diferensiasi jasa dan produk
yang ditawarkan adalah bentuk keunggulan
Perusahaan
dalam mewarnai persaingan industri komunikasi.
PT Fortune Indonesia Tbk
47
Pendahuluan
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Profil Dewan Direksi
Profil Direksi
Indra Abidin
Direktur Utama
Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta pada tanggal 9 Juli 1947.
Beliau adalah lulusan Sarjana Desain Grafis dari Institut Teknologi
Bandung (ITB) tahun 1973. Menjabat sebagai Direktur Utama FORU
sejak 2002 berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham.
Jabatan beliau berlanjut sampai dengan tahun 2016, terakhir
berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan
FORU yang dilaksanakan tahun 2011. Beliau merintis karir di FORU
sejak tahun 1973 dengan posisi Account Executive. Beliau aktif di
industri kreatif sebagai pendiri Asian Federation of Advertising
Associations (AFAA) dan menjabat sebagai Presiden Dunia dan Ketua
International Advertising Association (IAA) (2008-2010). Penghargaan
yang telah diperoleh antara lain adalah Doktor Kehormatan
dari University of Newcastle, Australia, atas kontribusinya dalam
pengembangan pendidikan di Indonesia (2009), serta Ernst & Young
Special Award for Corporate Social Responsibility di tahun 2005.
Pada tahun 2013, Indra Abidin masuk dalam daftar Indonesia Best
CEO 2013 dari salah satu majalah bisnis terkemuka tanah air SWA dan
mendapatkan penghargaan Special Achievement of Leadership 2013.
Herman Muljadi Sulaeman
Direktur
Warga Negara Indonesia, lahir di Bandung pada tanggal 13 Februari
1952. Beliau merupakan lulusan Akademi Akuntansi Jayabaya di
tahun 1977 dan Senior Executive Program di INSEAD, Perancis.
Bergabung dengan FORU sejak tahun 1971, beliau memulai karirnya
di FORU dari tim Akunting kemudian menjadi Media Buyer, Manajer
Produksi, Manajer Keuangan, hingga menjadi Direktur Keuangan
dan Administrasi pada tahun 1991. Beliau kembali ditunjuk sebagai
Direktur menyusul keberhasilan Perusahaan melakukan IPO di
tahun 2002 berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham
FORU. Jabatan beliau berlanjut sampai dengan tahun 2016, terakhir
berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan
FORU yang dilaksanakan tahun 2011. Saat ini beliau juga aktif di anak
perusahaan sebagai Komisaris PT Pelita Alembana.
48
FORU
Laporan Tahunan 2013
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
Pendahuluan
Profil Dewan Direksi
Pejabat Eksekutif Grup
Nama
: Indra Abidin
Jabatan :CEO
: Herman Muljadi Sulaeman
Nama
Jabatan :CFO
Nama
: Maria Magdalena Lanasastri Setiadi
Jabatan :CCO
: Aris Boediharjo
Nama
Jabatan :COO
Aris Boediharjo
Maria Magdalena Lanasastri Setiadi
COO
CCO
PT Fortune Indonesia Tbk
49
Pendahuluan
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Komposisi Pemegang Saham
pACUAN kUDA SUMBAWA
Ditunggangi joki cilik, tradisi Pulau Sumbawa, NTB yang juga
disebut ‘main jaran’ ini diadakan untuk mendeteksi ketangguhan
dan kesehatan kuda. FORU senantiasa melakukan asesmen
pada kinerja Perusahaan dan setiap warga FORU, untuk menilai
kesehatan dan kondisi Perusahaan.
50
FORU
Laporan Tahunan 2013
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Pendahuluan
Komposisi Pemegang Saham
Komposisi Pemegang Saham FORU
KATEGORI
Jumlah Saham
Komposisi
2012
2013
2012
2013
239.669.000
250. 372.500
51,52%
53,82%
-
-
-
-
210.000.500
210.000.500
45,14%
45,14%
2.000
2.000
0,0004299%
0,0004299%
15.552.500
4.849.000
3,34%
1,04%
465.224.000
465.224.000
100%
100%
Pemodal Nasional
Perorangan
Karyawan
Badan Usaha
Pemodal Asing
Perorangan
Badan Usaha asing
TOTAL
PT Fortune Indonesia Tbk
51
Pendahuluan
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Informasi Umum Anak Perusahaan
Informasi Umum
Anak Perusahaan
Fortune Indonesia
Fortune Pramana Rancang
Dewan Komisaris
Dedi Sjahrir Panigoro
Dewan Komisaris
Kasman Ardan
Komisaris Utama merangkap
Komisaris Independen
Kasman Ardan
Komisaris
Miranty Abidin
Komisaris
Lucia Novenna Budiono
Komisaris
Farida Eva Rianti Hutapea
Komisaris Independen
Direksi
Indra Abidin
Direktur Utama
Komisaris Utama
Teddy Kharsadi
Komisaris
Direksi
Miranty Abidin
Direktur Utama
Indira Ratna Dewi Abidin
Direktur
Komposisi Kepemilikan Saham
PT Fortune Indonesia Tbk (99%)
Miranty Abidin (1%)
Herman Muljadi Sulaeman
Direktur
Gedung Galaktika
Jalan Harsono R.M. No. 2, Ragunan
Jakarta Selatan 12550
Indonesia
Tel.
: +6221 782 7989
: +6221 7884 7524
Fax.
Email : [email protected]
Website: www.foru.co.id
www.fortuneindo.com
52
FORU
Laporan Tahunan 2013
Gedung Galaktika
Jalan Harsono R.M. No. 2, Ragunan
Jakarta Selatan 12550
Indonesia
Tel.
: +6221 765 8506-07
Fax.
: +6221 7884 5497
Email : [email protected]
Website : www.fortunepr.com
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
Pendahuluan
Informasi Umum Anak Perusahaan
Pelita Alembana
Fortune Adwicipta
Dewan Komisaris
Indra Abidin
Dewan Komisaris
Kasman Ardan
Herman Muljadi Sulaeman
Miranty Abidin
Direksi
Aris Boediharjo
Direksi
Aris Boediharjo
Charlie Pramudya Lesmana
Yuliana Leonarda
Komposisi Kepemilikan Saham
PT Fortune Indonesia Tbk (99%)
Herman Muljadi Sulaeman (1%)
Komposisi Kepemilikan Saham
PT Fortune Indonesia Tbk (99%)
Kasman Ardan (1%)
Gedung Galaktika
Jalan Harsono R.M. No. 2, Ragunan
Jakarta Selatan 12550
Indonesia
Tel.
: +6221 782 7989
: +6221 788 47524
Fax.
Email : [email protected]
Website: www.ihaveplanb.com
Gedung Galaktika
Jalan Harsono R.M. No. 2, Ragunan
Jakarta Selatan 12550
Indonesia
Tel.
: +6221 789 0491
Fax.
: +6221 789 0512
Email : [email protected]
Website: www.factinaction.com
Komisaris Utama
Komisaris
Direktur Utama
Direktur
Komisaris Utama
Komisaris
Direktur Utama
Direktur
PT Fortune Indonesia Tbk
53
Pendahuluan
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Jajaran Dewan Komisaris dan Direksi
Jajaran
Dewan Komisaris dan Direksi
54
Dedi Sjahrir Panigoro
Kasman Ardan
Teddy Kharsadi
Miranty Abidin
Lucia Novenna Budiono
Farida Eva Rianti Hutapea
FORU
Laporan Tahunan 2013
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
Pendahuluan
Jajaran Dewan Komisaris dan Direksi
Indra Abidin
Herman Muljadi Sulaeman
Aris Boediharjo
Indira Ratna Dewi Abidin
Charlie Pramudya Lesmana
Yuliana Leonarda
PT Fortune Indonesia Tbk
55
Pendahuluan
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Anak Perusahaan
Anak Perusahaan
Fortune Indonesia
Fortune Indonesia yang dijalankan oleh FORU membagi kegiatan usahanya
menjadi 3 kategori utama yakni communications, content, dan channel. Pada
kategori communications, segmen kegiatan usaha Fortune Indonesia mencakup
brand consulting, advertising campaign, political marketing, dan social marketing.
Sedangkan kategori content mencakup brand activation, branded entertainment,
trade marketing, dan CRM. Lalu pada kategori channel, kegiatan usaha Fortune
Indonesia dibagi menjadi media planning and media investment beserta digital
communication. Secara garis besar kegiatan usaha Fortune Indonesia mencakup
manajemen merek, strategi perencanaan, brand auditing dan brand development,
pemilihan media massa yang cocok, kegiatan hubungan masyarakat serta program
aktivasi dan loyalty pemakaian produk dan jasa klien.
Kinerja Fortune Indonesia tiap tahunnya selalu menunjukkan perkembangan yang
sangat baik. Hal ini berkaitan dengan strategi bisnis yang dititikberatkan pada
percepatan pertumbuhan khususnya melalui upaya investasi untuk pengembangan
bisnis baru. Melalui upaya ini kami berharap untuk dapat meraih pertumbuhan yang
signifikan di tahun mendatang. Selain fokus pada investasi yang ditujukan untuk
mengembangkan bisnis baru, strategi utama lain yang diimplementasikan adalah
dengan memperkuat beberapa bidang usaha khususnya di sektor digital.
Dengan memperkuat bidang usaha dan mengembangkan bisnis baru, Fortune
Indonesia yakin untuk meraih pertumbuhan yang lebih besar lagi di tahun-tahun
mendatang. Terlebih lagi dengan didukung oleh kondisi perekonomian Indonesia
yang diprediksi akan semakin membaik, Fortune Indonesia akan senantiasa
meningkatkan semangat untuk terus berinovasi dan berkembang.
56
FORU
Laporan Tahunan 2013
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
Pendahuluan
Anak Perusahaan
PT Fortune Indonesia Tbk
57
Pendahuluan
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Anak Perusahaan
58
FORU
Laporan Tahunan 2013
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
Pendahuluan
Anak Perusahaan
PT Fortune Indonesia Tbk
59
Pendahuluan
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Anak Perusahaan
Fortune Pramana Rancang
Fortune Pramana Rancang (Fortune PR) merupakan anak perusahaan yang
menyajikan layanan Solusi Komunikasi Terintegrasi berbasiskan Public Relations
(PR) sebagai layanan utamanya. Sebagai pionir dalam industri PR di Indonesia,
Fortune PR telah berhasil membangun berbagai ekuitas merek (brand equity)
yang kuat di pasar Indonesia dengan prestasi pencapaian yang gemilang di tiap
tahunnya.
Pertumbuhan perekonomian yang pesat di Indonesia, peralihan minat
konsumen ke ranah digital, serta tuntutan konsumen agar brand mampu
membangun kepercayaan dan kredibilitasnya, menjadikan layanan PR
meningkat pesat di tahun ini. Pangsa pasar yang cukup besar di Indonesia
menjadikan para pemilik merek manca negara berbondong-bondong datang
ke Indonesia, dan Fortune PR adalah rekanan yang selalu berada dalam urutan
teratas di lingkup kerja sama layanan PR.
Mitra-mitra kerja Fortune PR di berbagai negara banyak menghubungi Fortune
PR untuk mendukung kebutuhan mereka akan layanan PR di Indonesia. Fortune
PR mempertajam layanannya dengan membangun unit usaha-unit usaha baru,
yaitu:
ӴӴ Headline, dengan spesialisasi pembangunan hubungan media dan
pelatihan hubungan media (media relations)
ӴӴ Dibe, dengan spesialisasi komunikasi digital
ӴӴ Prodev (Pro Development), dengan spesialisasi pemasaran sosial dan
komunikasi pembangunan
ӴӴ Mocca, dengan spesialisasi periklanan dan kegiatan bawah garis
ӴӴ Verbrand, dengan spesialisasi riset, pembangunan strategi merek dan
identitas merek
ӴӴ Fortune Technology, dengan spesialisasi di industri teknologi
ӴӴ Fortune Healthcare and Consumer, dengan spesialisasi di industri kesehatan
dan konsumen
ӴӴ Fortune Investor Relations and Finance, dengan spesialisasi di industri
keuangan
Selain pembangunan spesialisasi dalam pembentukan unit-unit usaha di atas,
Fortune PR juga membangun kepakaran dalam bidang komunikasi pariwisata
dan berinvestasi dalam layanan pemantauan dan analisa media, mencakup
media tradisional dan media sosial. Layanan ini dirasakan sangat dibutuhkan
dalam memperkuat layanan PR yang inovatif dan mampu menjawab tuntutan
era digital yang makin meluas di Indonesia dan Asia Pasifik secara umum.
Dalam hal kreativitas, Fortune PR terus berupaya meningkatkan daya kreatif
tim kerjanya. Pada tahun 2013, melalui ajang PRWeek Awards Asia, Fortune
PR dianugerahi Certificate of Excellence untuk kategori Social Education &
Philanthropy: Corporate Social Responsibility (CSR) Campaign of the Year melalui
kampanye Tabungan BTN Cermat bersama Bank BTN.
60
FORU
Laporan Tahunan 2013
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
Pendahuluan
Anak Perusahaan
PT Fortune Indonesia Tbk
61
Pendahuluan
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Anak Perusahaan
Pelita Alembana
Pelita menghadirkan serangkaian layanan pemasaran terpadu serta periklanan pada klien korporasi
maupun komersial. Kegiatan usaha Pelita dibagi menjadi tiga lini bisnis antara lain media specialist,
creative agency, serta sports marketing. Sedangkan secara khusus kegiatan Pelita mencakup
perencanaan, pembelian dan penempatan ruang iklan di media massa.
Pertumbuhan iklim bisnis Pelita menunjukkan performa yang agresif dan berhasil membukukan
kontribusi pendapatan yang cukup besar. Peningkatan kontribusi pendapatan usaha ini sebagian
besar didukung dari perolehan di sektor media specialist yang selalu berhasil melampui target.
Misalnya FSports, yang baru berumur 2 tahun telah menunjukkan pertumbuhan positif serta
dipercaya menjadi perwakilan ESPN di Indonesia. Pencapaian-pencapaian tersebut seolah menjadi
pemacu semangat untuk terus berinovasi dan memberikan yang terbaik.
Dengan performa yang agresif dan didukung oleh tim yang kuat, Pelita yakin mampu menghadapi
tantangan bisnis ke depan. Manajemen Perusahaan optimis bahwa prospek bisnis di tahun-tahun
mendatang akan semakin baik. Pasalnya, ketiga ujung tombak dari Pelita yakni media specialist,
creative agency, dan sports marketing sudah aktif secara optimal. Tentunya keyakinan Pelita juga
didukung oleh komitmen untuk terus bertumbuh dan berkembang secara kreatif dan inovatif.
62
FORU
Laporan Tahunan 2013
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
Pendahuluan
Anak Perusahaan
PT Fortune Indonesia Tbk
63
Pendahuluan
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Anak Perusahaan
Fortune Adwicipta
FACT berdedikasi pada penyelenggaraan event management yang meliputi proses
mengembangkan, merancang, membangun, menyelesaikan, dan mengelola event secara
keseluruhan. Kegiatan usaha Fortune Adwicipta dalam industri kreatif juga mencakup layanan
brand activation, branded entertainment, trade activation dan CRM.
Dengan mengusung nama FACT sebagai trading brand nya yang baru dan merupakan
singkatan dari ForAction atau bisa juga berarti FAC Team, upaya rebranding ini berhasil
mengantarkan sebuah semangat baru dalam iklim bisnis Perusahaan. Seiring dengan upaya ini
tentunya strategi utama FACT juga difokuskan pada proses reorganisasi dengan tujuan untuk
membangun kinerja yang optimal.
Di tiap tahunnya, kinerja FACT secara keseluruhan selalu menunjukkan kemajuan yang positif.
Dengan kekuatan tim yang solid, FACT selalu siap semua tantangan yang ada, meliputi
kekuatan infrastruktur dan sumber daya manusia. Reorganisasi yang dilakukan melahirkan
insan-insan FACT yang berhasil dikaderisasi demi optimalnya kinerja Perusahaan. Tantangan
ini berhasil diatasi dengan fokus pada tugas utama pencarian sosok pemimpin yang mampu
membawa tim baru ini menuju kesuksesan. FACT memandang bahwa prospek bisnis di tahuntahun mendatang akan jauh lebih menjanjikan. Untuk itu, FACT berkomitmen kuat untuk
mengembangkan layanannya dan optimis untuk menjadi kontributor laba terbesar bagi FORU.
64
FORU
Laporan Tahunan 2013
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
Pendahuluan
Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal
PT Fortune Indonesia Tbk
65
Pendahuluan
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Anak Perusahaan
Lembaga dan Profesi
Penunjang Pasar Modal
Pencatatan Efek
Penitipan Kolektif Efek
Biro Administrasi Efek
Kantor Akuntan Publik
Pemeringkat Efek
Notaris
PT Bursa Efek Indonesia
Gedung Bursa Efek Indonesia, Tower 1
Jl. Jendral Sudirman Kav. 52-53, Jakarta 12190
Tel: +62 21 515 0515
Fax: +62 21 515 0220
PT Sinartama Gunita
Plaza BII, Menara I, Lt. 9
Jl. M.H. Thamrin No. 51, Jakarta 10350
Tel: +62 21 392 2332
Fax: +62 21 392 3003
PT Pemeringkat Efek Indonesia
Panin Tower Senayan City, Lt. 17
Jl. Asia Afrika Lot. 19, Jakarta 10270
Tel: +62 21 727 82380
Fax: +62 21 727 8237
66
FORU
Laporan Tahunan 2013
PT Kustodian Sentral Efek Indonesia
Gedung Bursa Efek Indonesia, Tower 1, Lt. 5
Jl. Jendral Sudirman Kav. 52-53, Jakarta 12190
Tel: +62 21 529 91099
Fax: +62 21 529 91199
Kosasih, Nurdiyaman, Tjahjo & Rekan
Gedung Jaya, #L04
Jl. M.H. Thamrin No. 12, Jakarta 10340
Tel: +62 21 319 28000
Fax: +62 21 319 28151
Leolin Jayayanti SH.
Jl. Pulo Raya VI No. 1, Kebayoran Baru
Jakarta Selatan 12170
Tel: +62 21 727 87232
Fax: +62 21 723 4607
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
Pendahuluan
Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal
gasing
Bukan sekadar permainan tradisional, gasing
memiliki nilai kultural, religi, dan filosofi yang
menghubungkan kehidupan, kebersamaan,
dan kekuatan daya cipta manusia pembuatnya.
Gasing menggambarkan perputaran yang tetap
mempertahankan keseimbangan, seperti yang
dilakukan oleh FORU dengan tetap mengutamakan
keseimbangan dalam aktivitas bisnisnya.
PT Fortune Indonesia Tbk
67
03.
Pendahuluan
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Analisis dan
Pembahasan
Manajemen
Berkembang secara agresif dan menjadi trendsetter
di segmennya adalah platform dasar FORU dalam
mempertahankan eksistensi usahanya.
68
FORU
Laporan Tahunan 2013
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
Pendahuluan
tari TOPENG
Dalam tarian
topeng
Betawi, terdapat unsur
musik, tari, dan teater.
Makna topeng dalam keseharian
masyarakat Betawi dipercaya
yang
memiliki kekuatan
magis
menjauhkan dari petaka.
FORU menyadari pentingnya
keselarasan antar
semua unsur di dalam dan
di luar Perusahaan, sehingga
mampu mengantisipasi
timbulnya risiko dari setiap
pergerakan bisnisnya.
PT Fortune Indonesia Tbk
69
Pendahuluan
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tinjauan Umum
Tinjauan Umum
Laporan Semester I Kementerian Keuangan
Republik Indonesia menunjukkan bahwa
memasuki tahun 2013, beberapa indikator
ekonomi makro seperti pertumbuhan ekonomi,
inflasi, harga minyak mentah Indonesia (ICP),
dan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika
Serikat bergerak ke arah yang berbeda dari
asumsi yang telah ditetapkan Pemerintah
dalam UU APBN 2013. Perbedaan asumsi
ini mendorong Pemerintah mengajukan
Perubahan APBN tahun 2013 ke DPR pada
bulan Mei 2013, lebih cepat dari jadwal
biasanya yaitu setelah penyampaian Laporan
Pelaksanaan APBN Semester I sekitar bulan Juli.
Dapat disampaikan bahwa pertumbuhan
ekonomi Indonesia tahun 2013 diperkirakan
masih dipengaruhi dampak dari terhambatnya
pertumbuhan ekonomi dunia sehingga
mengalami tekanan dan perlambatan yang
disebabkan oleh belum pulihnya kondisi
perekonomian di kawasan Eropa dan negaranegara maju yang memberi dampak kepada
penurunan daya beli dan permintaan
dalam skala global yang menekan volume
perdagangan dan ekspor.
70
FORU
Laporan Tahunan 2013
Bank Indonesia menyakan bahwa
pertumbuhan ekonomi Indonesia, setelah
mencatat pertumbuhan sebesar 6,0% (yoy)
pada triwulan I – 2013, melambat menjadi
5,8% (yoy) pada triwulan II – 2013. BI juga
memperkirakan bahwa pertumbuhan ekonomi
Indonesia pada 2013 akan berkisar antara
5,8%-6,2%.
Namun demikian, stabilitas ekonomi
makro Indonesia yang terjaga dengan baik,
kondisi sustainability fiskal yang semakin
membaik diharapkan menjadi faktor yang
dapat mendorong pertumbuhan ekonomi
pada semester II tahun 2013. Konsumsi
rumah tangga dalam semester II tahun 2013
diperkirakan tetap terjaga meskipun relatif
lebih rendah bila dibandingkan dengan
semester sebelumnya sebagai dampak
kebijakan penyesuaian harga BBM bersubsidi.
Meskipun demikian, program perlindungan
sosial khususnya yang ditujukan kepada
masyarakat miskin diharapkan dapat menjaga
daya beli sekaligus memberikan daya dorong
pada konsumsi rumah tangga. Di sisi lain, masih
terdapat potensi pendorong aktivitas konsumsi
masyarakat yang bersumber pada dimulainya
aktivitas Pilkada dan persiapan Pemilu April
2014. Kondisi ini bagi Industri kreatif dan
periklanan masih memberikan peluang usaha
bisnis yang cukup menjanjikan untuk meraih
keuntungan.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
Pendahuluan
Tinjauan Umum
PT Fortune Indonesia Tbk
71
Pendahuluan
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Tinjauan Keuangan
Pendapatan Usaha
Aset
Pada tahun 2013 pendapatan usaha FORU
tercatat sebesar Rp 407.406.719.849 atau
turun sebesar 15,1% dibanding pendapatan
usaha di tahun 2012 yang tercatat sebesar
Rp 480.147.066.931. Penurunan ini lebih
disebabkan oleh kondisi makro ekonomi
Indonesia yang mengalami perlambatan
sehingga berdampak kepada belanja iklan dan
pemasaran dari sektor korporasi yang selama
ini menjadi pasar utama FORU.
Pada tahun 2013, aset FORU tumbuh sebesar
Rp 6.264.969.504 atau naik sebesar 2,4%
dari total aset pada tahun sebelumnya yang
tercatat sebesar Rp 257.252.585.937.
Beban-Beban
Beban usaha FORU pada tahun 2013
mengalami penurunan sebesar 4% dari
Rp 69.311.996.531 menjadi Rp 66.523.632.643.
Penurunan ini terjadi akibat penurunan
beban imbalan kerja karyawan, penyisihan
penurunan nilai piutang, honorarium tenaga
ahli dan lain-lain.
Laba
Laba usaha FORU pada tahun 2013 tercatat
sebesar Rp 14.488.255.529. Turun 12,3%
dibanding angka tahun sebelumnya sebesar
Rp 16.511.657.670. Laba komprehensif
Perusahaan pada tahun 2013 tercatat sebesar
Rp 10.581.287.564 atau turun sebesar 16,4% dari
angka tahun 2012 sebesar Rp 12.658.611.833.
Sedangkan EBITDA FORU pada tahun 2013
sebesar Rp 18.486.105.048 atau turun sebesar
5,5% dari angka tahun 2012 sebesar
Rp 19.563.778.894.
72
FORU
Laporan Tahunan 2013
Liabilitas
Liabilitas jangka pendek FORU turun dari
Rp 121.397.194.023 pada tahun 2012 menjadi
Rp 118.697.287.847 pada tahun 2013. Penurunan
ini terjadi karena adanya penurunan utang
bank jangka pendek, utang lain-lain dengan
pihak ketiga, utang pembelian aset tetap
dan utang pajak. Sementara liabilitas jangka
panjang naik dari Rp 10.205.943.228 pada
tahun 2012 menjadi Rp 11.846.099.344 pada
tahun 2013. Kenaikan liabilitas jangka panjang
disebabkan oleh naiknya liabilitas imbalan kerja
karyawan dan utang pembelian aset tetap.
Sehingga total liabilitas FORU pada tahun
2013 turun menjadi Rp 130.543.387.191 dari
sebelumnya Rp 131.603.137.251.
Ekuitas
Jumlah ekuitas FORU naik dari
Rp 125.649.448.686 menjadi Rp 132.974.168.250
atau tumbuh sebesar 5,8%. Peningkatan ini
disebabkan adanya tambahan modal disetor
(bersih) sebesar Rp 7.148.969.337 sehingga
meningkatkan jumlah saldo laba Perusahaan
menjadi Rp 78.956.037.707.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
Pendahuluan
Tinjauan Keuangan
Arus Kas
Solvabilitas
Kas dan setara kas Perusahaan mengalami
peningkatan dari Rp 24.788.912.492 pada tahun
sebelumnya menjadi Rp 33.959.407.363 pada
tahun 2013.
Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas
operasi pada tahun 2013 yang tercatat sebesar
Rp 28.732.285.415. Sementara pada tahun
2012, arus kas bersih yang digunakan untuk
aktivitas operasi sebesar Rp 22.020.338.941.
Peningkatan jumlah arus kas dari aktivitas
operasi disebabkan adanya penurunan
pembayaran kas kepada
pemasok dan karyawan dari
Rp 499.734.281.425 pada tahun
2012 menjadi Rp 383.513.175.165
pada tahun 2013. Pada
tahun 2013, arus kas bersih
yang digunakan untuk
aktivitas investasi sebesar
Rp 100.561.711 dibanding
angka tahun sebelumnya
sebesar Rp 10.495.503.782.
Sedangkan arus kas bersih
yang digunakan untuk aktivitas
pendanaan pada tahun 2013
sebesar Rp 19.461.228.833.
Solvabilitas (rasio total liabilitas dengan total
ekuitas) Perusahaan pada tahun 2013 tercatat
sebesar 0,98 kali, menurun dari tingkat
solvabilitas tahun 2012 yang sebesar 1,05 kali.
CELENGAN AYAM
Merupakan salah satu bentuk celengan tradisional
tanah liat yang populer. Sebuah wujud kebaikan
yang mengajarkan pentingnya menumbuhkan
kesabaran untuk memetik hasil di kemudian hari.
Kebaikan yang sama telah ditanamkan FORU,
melalui komitmen Perusahaan dan seluruh Warga
FORU untuk menjadikan setiap proses kinerja
sebagai langkah menuju kesuksesan.
PT Fortune Indonesia Tbk
73
Pendahuluan
Profil Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Tingkat Kolektibilitas Piutang
Sampai dengan akhir 2013, collection period FORU relatif
stabil. Hal ini disebabkan oleh komitmen FORU dan pihak
ketiga terhadap FORU.
Struktur Modal
Rincian pemegang saham Entitas Induk berikut dengan
kepemilikannya pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
berdasarkan catatan yang dikelola oleh PT Sinartama
Gunita, Biro Administrasi Efek, adalah sebagai berikut:
Modal Ditempatkan
dan Disetor Penuh
Persentase
Pemilikan (%)
Jumlah Modal Saham
PT Grhaadhika Fortune
180.600.000
38,82
18.060.000.000
PT Fortune Daksa Pariwara
29.400.000
6,32
2.940.000.000
Masyarakat (pemilikan di
bawah 5%)
255.224.000
54,86
25.522.400.000
Jumlah
465.224.000
100,00
46.522.400.000
Pemegang Saham
Peristiwa Penting Setelah Tanggal Neraca
Tidak ada peristiwa penting setelah tanggal neraca yang
dapat dilaporkan.
Informasi & Fakta Material Setelah
Tanggal Laporan Akuntan
Tidak ada informasi & fakta material setelah tanggal
laporan akuntan yang dapat dilaporkan.
74
FORU
Laporan Tahunan 2013
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
Pendahuluan
Tinjauan Keuangan
Kebijakan Dividen
Sejak FORU mencatatkan sahamnya di Bursa, FORU secara
telah memenuhi janjinya sebagaimana tercantum dalam
Prospektus. Di bawah ini adalah rincian kebijakan dividen
FORU selama beberapa tahun terakhir:
Laba Bersih
Jumlah
Saham
Dividen
per
Saham
Total
Dividen
Persentase
Dividen
terhadap
Laba (%)
2008
7.282.334.767
465.224.000
3
1.395.672.000
19,17
2008
2009
9.102.037.790
465.224.000
4
1.860.896.000
20,44
3
2009
2010
6.579.909.457
465.224.000
4
1.860.895.998
28,28
4
2010
2011
9.648.825.265
465.224.000
4
1.860.895.998
19,29
5
2011
2012
12.953.959.994
465.224.000
7
3.256.568.000
25,14
6
2012
2013
12.658.611.833
465.224.000
7
3.256.568.000
25,73
No
Tahun
Buku
Tahun
RUPS
1
2007
2
Informasi Material
Sesuai dengan Keputusan Ketua Bapepam-LK
No. Kep-431/BL/2012 tanggal 1 Agustus 2012,
maka pengungkapan mengenai informasi
material Perusahaan antara lain mencakup
investasi, ekspansi, divestasi, penggabungan/
peleburan usaha, akuisisi, restrukturisasi utang/
modal, transaksi afiliasi, serta transaksi yang
mengandung benturan kepentingan.
Untuk poin yang terakhir ini Dewan
Komisaris dan Direksi FORU telah
memberikan jaminan untuk
tunduk kepada seluruh peraturan
Perusahaan dan peraturan
yang berlaku secara umum dan
menyatakan bahwa mereka tidak
mempunyai benturan kepentingan
terhadap FORU.
Dalam hal terjadi benturan kepentingan yang
menyangkut semua anggota Direksi maka
Perusahaan akan diwakili oleh Dewan Komisaris
atau oleh salah seorang yang ditunjuk oleh
Dewan Komisaris. Apabila tidak ada Dewan
Komisaris, maka RUPS dapat mengangkat
seorang atau lebih untuk mewakili Perusahaan.
PT Fortune Indonesia Tbk
75
Pendahuluan
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Tari Tambun & bungai
Tari tambun dan bungai, berasal dari
Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Tarian ini
mengisahkan kepahlawanan Tambun dan Bungai
dalam mengusir musuh yang akan merampas
hasil panen rakyat. Sikap kepahlawan ini seakan
menjadi pemantik semangat dalam berkarya
dan berdaya saing untuk memenangkan FORU
dalam persaingan industri.
76
FORU
Laporan Tahunan 2013
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
Pendahuluan
Tinjauan Keuangan
Dampak Perubahan Kebijakan Akuntansi
Perusahaan menerapkan Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan (PSAK) dan interpretasi
standar akuntansi keuangan (ISAK) baru dan
revisi yang berlaku efektif mulai 1 Januari 2012.
Perubahan kebijakan akuntansi Perusahaan
dan entitas anak telah dibuat seperti yang
disyaratkan, sesuai dengan ketentuan transisi
dalam masing-masing standar. Ikatan Akuntan
Indonesia telah menerbitkan revisi PSAK, ISAK,
dan Pernyataan Pencabutan Standar Akuntansi
Keuangan (PPSAK). Standar-standar akuntansi
keuangan tersebut akan berlaku efektif untuk
periode yang dimulai pada atau setelah
1 Januari 2013.
Manajemen sedang mengevaluasi dan
belum menentukan dampak dari standarstandar tersebut terhadap laporan keuangan
konsolidasian.
Dampak Perubahan Peraturan Perundangan
Tidak ada perubahan peraturan perundangan
yang berdampak langsung terhadap kegiatan
usaha perusahaan.
1. ISAK 27, “Pengalihan Aset dari Pelanggan”.
2. ISAK 28, “Pengakhiran Liabilitas Keuangan
dengan Instrumen Keuangan”.
3. ISAK 29, “Biaya Pengupasan Lapisan Tanah
dalam Tahap Produksi pada Tambang
Terbuka“.
4. PSAK 12, “Pencabutan PSAK 33”.
PT Fortune Indonesia Tbk
77
Pendahuluan
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Sumber Daya Manusia
Sumber Daya
Manusia
Salah satu aspek penting yang memiliki
kontribusi besar dalam perkembangan FORU
mencapai posisinya sekarang ini adalah aspek
sumber daya manusia. Kreativitas sumber
daya manusia merupakan kunci utama dalam
penciptaan solusi kreatif di bidang komunikasi
pemasaran selain tentunya client services
kepada pengguna jasa FORU.
secara efektif sesuai dengan misi usaha yang
diemban Perusahaan. Karena tanpa sumber
daya manusia yang berkualitas, sulit bagi
FORU untuk terus mendorong peningkatan
keunggulan kompetitif Perusahaan.
Jumlah sumber daya manusia FORU sampai
dengan 31 Desember 2013 adalah 257
orang. Berikut ini adalah perbandingan
jumlah dan komposisi sumber daya manusia
FORU berdasarkan pembagian usia, tingkat
pendidikan, serta status jabatan.
Dengan melihat peran kunci sumber daya
manusia dalam sebuah organisasi usaha,
maka FORU senantiasa memberikan perhatian
yang besar terhadap pengembangan dan
pemanfaatan sumber daya manusianya
78
FORU
Tingkat
Pendidikan
Fortune
Indonesia
FORTUNE
PRAMANA
RANCANG
FORTUNE
ADWICIPTA
PELITA
ALEMBANA
Total FORU
Di bawah SMA
4
3
0
0
7
SMA/Diploma
58
9
4
13
84
S1
90
60
7
4
161
S2
1
3
1
0
5
Total Warga
153
75
12
17
257
Laporan Tahunan 2013
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Pendahuluan
Sumber Daya Manusia
LEVEL
Fortune
Indonesia
FORTUNE
PRAMANA
RANCANG
FORTUNE
ADWICIPTA
PELITA
ALEMBANA
TOTAL
FORU
Direktur
6
3
0
0
9
Senior Manager
21
16
1
2
40
Manager
16
4
4
3
27
Staff
98
50
7
12
167
Non Staff
12
2
0
0
14
Total Warga
153
75
12
17
257
KELOMPOK USIA
Fortune
Indonesia
FORTUNE
PRAMANA
RANCANG
FORTUNE
ADWICIPTA
PELITA
ALEMBANA
TOTAL
FORU
21-30
65
43
4
9
121
31-40
37
25
8
6
76
41-50
33
4
0
2
39
diatas 51
18
3
0
0
21
Total Warga
153
75
12
17
257
Dalam rangka mengukur tingkat kepuasan kerja
warga di semua lini organisasi, FORU menjalankan
survei Employee Engagement Index (EEI) secara
menyeluruh dan berkala. Pada tahun 2013 lalu,
indeks tingkat kepuasan menunjukkan angka
yang cukup memuaskan berkisar di level 3,01
dari skala 1,00 – 5,00. Indeks ini diharapkan dapat
mendorong kinerja dan kreativitas yang lebih baik
dari segenap warga.
Pendidikan dan Pelatihan
FORU memiliki tradisi dan budaya knowledge
sharing yang kuat dan panjang. Sebuah tradisi yang
terbangun dari keinginan dan kesadaran untuk
terus memelihara dan mengembangkan sumber
daya manusia. Hal ini tidak hanya membuat FORU
menjadi tempat bekerja semata tetapi juga sebagai
tempat untuk menambah pengetahuan dan
kompetensi di bidang komunikasi pemasaran.
Salah satu aktifivas pembelajaran di FORU adalah
memperbaharui informasi tentang perkembangan
dunia kreatif yang penting diketahui oleh warga
FORU. Sebuah unit kerja khusus bahkan dibentuk
oleh FORU untuk menyebarluaskan informasi
ini kepada seluruh warga FORU melalui email
setiap pagi.
PT Fortune Indonesia Tbk
79
Pendahuluan
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Sumber Daya Manusia
Pemanfaatan teknologi informasi dalam
proses pendidikan warga FORU mencakup
pengoperasioan sebuah portal online yang disebut
Galaktika yang didesain menjadi sebuah media
sosial bagi warga FORU. Galaktika memungkinkan
warga FORU bertukar dan mendapatkan informasi
baik yang bersifat umum (informasi mengenai
tren dunia komunikasi pemasaran, referensi, visual
kreatif, dan lain-lain) dan juga yang bersifat internal
perusahaan seperti peraturan Perusahaan, bukubuku digital yang berkaitan dengan anak-anak
Untuk tahun 2013, FORU menganggarkan dana
sebesar Rp 583.618.519, untuk program pendidikan
dan pelatihan sumber daya manusia. Program
pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia
FORU dilakukan secara mandiri maupun melibatkan
pihak ketiga. Berikut ini adalah daftar pelatihan
yang telah diadakan dan diikuti di sepanjang
tahun 2013.
Penyelenggara
Tanggal
Acara
Dalle Yilmaz
5-Jan
Management Trainees
Imago
1-Feb
Kartika Putri
Digital Asia Festival
2013
1-Feb
DID team
P31
25-Feb
Aris Boediharjo
CEO FI
Nielsen
27-Feb
Maryani, Radit
Touch Point
Adfest 2013
1-Mar
Lembu, Erry, Ikhsan,
Pratomo, Bistok
Citra Pariwara Advertising
Seminar
Citra Pariwara 2013
23-Mar
Nugroho
HCD
Workshop Digital Strategy
Majalah Marketing/
Frontier
1-Apr
Firzi Syailendra Abidin
DID
Google Adwords Training
Google Adwords
1-Apr
Ria Hannyati
DID
PMSM
17-Mei
Seluruh Manager &
Associate Director
Fortune PR
Self Leadership Training
Part 2
Layurveda
27-Sep
All Managers &
Associate Directors
Fortune PR
Program Akreditasi &
Program Pengembangan
Profesi Angkatan II
Perhumas
17 - 18 Okt
Thomas Franky,
Gabriella
Fortune PR
Nama Acara
MT Training
Strategic Planning
For Effective Brand
Communication
Lesson Form Digital Asia
Festival
Kongres P31
Mayapada Training Nielsen
Advertising Festival
Appreciative Inquiry
80
usaha dan dunia kreatif, serta masih banyak lagi
yang lainnya. FORU juga mendorong partisipasi
warga FORU dalam penyelenggaraan program
pengembangan yang mencakup kursus/pelatihan
dan seminar.
FORU
Laporan Tahunan 2013
Nama Warga
Tim
Fortune PR
Activator
DID
Any-W
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
Pendahuluan
Sumber Daya Manusia
Nama Acara
Penyelenggara
Tanggal
Acara
Nama Warga
Tim
Citra Pariwara Advertising
Seminar
Citra Pariwara 2013
23-Okt
Salim, Haryadi, Ludwin,
Nugroho
Kreatif
Citra Pariwara Advertising
Seminar
Citra Pariwara 2013
23-Okt
Ceffie, Luddy
Kreatif
Layurveda
01-Nov
Seluruh Manager &
Associate Director
ADASIA 2013
AdAsia 2013
01-Nov
Charlie Aziz
TIM BDP Selaku Konsultan
EEI-CSI 2013
EEI-CSI 2013
01-Nov
Nurochim
Self Leadership Training
Part 1
PR 2.0 & Media Relation 360
Degree
Imago
Fortune PR
Plan B
HCD
18 - 19 Nov
Sarma Dahita, Ivan
Christianto, Eka
Sophiani, Rezki
Jatianing Warni, Eveline
Isnaeni
Fortune PR
Fortune PR
Strategic Planning in PR
and Media Relations
Imago
21 - 22 Nov
Putri Rizky, Ibrahim,
Santi, Ivan, Ramlan,
Saepujaman, Dita,
Suryani, Sebastinus
Corporate Communication
Imago
25 - 26 Nov
Wendra, Trio, Imbang
Fortune PR
Internal Communication PR
Imago
28 - 29 Nov
Oscar, Quinta, Okke
Wulandari, Diah
Fortune PR
Crisis Media Management
Training& Complain
Handling
Imago
5 - 6 Des
Joyce Rodwina
Fortune PR
Public Affair in PR
Imago
18-Des
Gita Galantari
Fortune PR
PT Fortune Indonesia Tbk
81
Pendahuluan
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Sumber Daya Manusia
Tari gambyong
Tarian ini memiliki nilai estetis tinggi
dengan roh kerakyatannya, menampilkan
kelembutan dan kehati-hatian. Dengan
prinsip prudence (kehati-hatian), FORU
berupaya memastikan pengelolaan
Perusahaan berjalan sesuai program
kerja dan strategi yang telah ditetapkan.
82
FORU
Laporan Tahunan 2013
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
Pendahuluan
Sumber Daya Manusia
Non Diskriminatif
Kegiatan Warga
FORU memberikan perlakuan yang sama dan
setara kepada para warga untuk mendapatkan
kesempatan tumbuh dan berkembang di dalam
Perusahaan. Hal ini berlaku untuk jenjang karir
dan kesempatan mengikuti program pelatihan
dan pendidikan yang dijalankan oleh FORU.
Komitmen FORU lainnya dalam konteks
pengembangan sumber daya manusianya
adalah dengan memberikan dukungan kepada
kegiatan warga baik yang bersifat olahraga,
rekreasional maupun spiritual.
Dalam bidang keagamaan, warga FORU
secara rutin mengadakan kegiatankegiatan keagamaan seperti pengajian dan
persekutuan doa.
Prinsip kesetaraan ini dijalankan untuk
memberikan kesempatan kepada warga FORU
agar memberikan yang terbaik bagi FORU
dalam upayanya menghasilkan solusi yan
terbaik kepada pengguna jasa FORU.
Warga FORU juga aktif terlibat dalam kegiatankegiatan klub olahraga internal seperti klub
olahraga futsal (Komunitas Futsal Fortune/
Kosaltun), bola basket (Komunitas Basket
Fortune/Kobatun), bulu tangkis (Persatuan Bulu
Tangkis Fortune/PB Fortune), tenis meja, serta
klub olahraga aerobik yang dikenal dengan
nama Aerotun (Komunitas Aerobik Fortune).
Klub-klub tersebut merupakan media bagi
warga FORU untuk berekreasi setelah terlibat
dalam rutinitas dan tenggat waktu. Namun,
kegiatan-kegiatan tersebut juga merupakan
medium strategis untuk meningkatkan
kolaborasi diantara warga FORU terkait dengan
pekerjaan rutin mereka di kantor.
Selain latihan rutin, klub-klub tersebut juga
melakukan pertandingan-pertandingan dengan
pihak eksternal seperti agensi periklanan dan
warga masyarakat.
PT Fortune Indonesia Tbk
83
Pendahuluan
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Teknologi Informasi
Teknologi
Informasi
Teknologi Informasi merupakan salah satu
penopang operasional yang sangat vital bagi bisnis
FORU. Oleh karenanya FORU selalu memberikan
perhatian yang lebih terhadap implementasi
Teknologi Informasi di setiap aspek operasionalnya.
Sistem Teknologi Informasi FORU dijalankan
oleh tenaga-tenaga profesional yang memiliki
kompetensi baik di bidangnya. Sistem Teknologi
Informasi telah diterapkan di setiap aspek
operasional FORU seperti finansial, pengelolaan
sumber daya manusia (SDM), dan pemasaran.
Dukungan ini pada akhirnya akan berdampak
kepada peningkatan kualitas layanan FORU.
Tugas dan Tanggung Jawab
Divisi Teknologi Informasi bertugas memberikan
dukungan sistem teknologi informasi yang andal
dan mampu menopang operasional bisnis FORU
secara efektif. Oleh karenanya Divisi Teknologi
Informasi bertanggung jawab penuh atas kinerja
tools, equipment, dan jaringan komputer di
lingkungan FORU.
Selain itu Divisi Teknologi Informasi juga
bertanggung jawab terhadap keamanan data dan
jaringan di lingkungan FORU.
Selain tugas operasional tersebut, Divisi Teknologi
Informasi juga melakukan pengelolaan terhadap
portal internal dan website FORU agar berjalan
sesuai dengan kebutuhan bisnis FORU.
84
FORU
Laporan Tahunan 2013
Di bidang pengelolaan SDM, sistem pengelolaan
kinerja warga FORU serta Komunikasi Internal
sepenuhnya dilakukan dengan memanfaatkan
teknologi informasi, sehingga akuntabilitasnya
lebih dapat dipertanggungjawabkan. Setiap
Warga FORU dapat saling berkomunikasi dan
bertukar informasi melalui portal GALAKTIKA,
yaitu portal internal yang berfungsi tidak hanya
untuk saling berkomunikasi tetapi juga untuk
sosialisasi kebijakan-kebijakan Perusahaan serta
pendistribusian informasi terbaru dan penting
terkait dengan persoalan kepegawaian, Standard
Operating Procedure, pemasaran, progress report
dari setiap proyek yang sedang dijalankan, serta
kalender kegiatan.
Untuk keamanan jaringan FORU juga telah memiliki
sistem Disaster Recovery System yang didukung
oleh pihak ketiga yang memiliki kompetensi
di bidangnya. Selain itu, back up data di server
dilakukan setiap hari untuk melindungi setiap data
penting Perusahaan.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
Pendahuluan
Teknologi Informasi
Peran dan Teknologi Informasi
dalam Kualitas Layanan
Pencapaian Teknologi informasi
2013
Selain dukungan operasional tersebut di atas,
teknologi informasi berperan dalam menentukan
kualitas layanan yang diberikan FORU kepada para
pemangku kepentingan.
Implementasi teknologi informasi yang baik,
termasuk keamanan jaringan dan data, pada
akhirnya akan menentukan hasil akhir dari produk
yang dihasilkan FORU.
Selama periode 2013, Divisi Teknologi Informasi
telah berhasil mencapai target-target yang
ditetapkan FORU seperti:
• Membuat aplikasi talentpool untuk
memperkaya database talent HCD yang dapat
di-akses secara mandiri oleh setiap peminat kerja
di Grup Perusahaan Fortune
• Membuat aplikasi Performance Appraisal FPR
dengan kriteria yang sangat detail dan beragam
• Membuat Aplikasi Media Planning & Buying
berbasis web sesuai kebutuhan pengguna untuk
dapat dipakai di berbagai basis Sistem Operasi
Komputer
• Membangun Fortune Cloud Storage,
Aplikasi berbasis Open Source sebagai salah satu
penerapan efisiensi investasi teknologi, untuk
menyimpan dan meng-akses dengan mudah
aset digital Perusahaan
• Menerapkan efisiensi investasi hardware dan
infrastruktur dengan memberikan solusi yang
dapat diterapkan di Grup Perusahaan Fortune
Program Kerja Teknologi Informasi
2013
Divisi Teknologi Informasi FORU telah menjalankan
program kerja dengan sangat baik pada tahun 2013
lalu. Di antaranya adalah sebagai berikut:
• Membangun aplikasi baru berbasis web
• Mengembangkan Aplikasi yang sudah ada
sesuai perubahan bisnis proses dan kebijakan
Perusahaan
• Mengembangkan infrastruktur sesuai kebutuhan
Perusahaan
• Membuat panduan lengkap Aplikasi yang telah
dikembangkan untuk mendukung kemudahan
pengguna bekerja
PT Fortune Indonesia Tbk
85
04.
Pendahuluan
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tata Kelola
Perusahaan
Implementasi GCG adalah salah satu landasan utama di
lingkungan FORU demi menciptakan iklim usaha yang kredibel,
akuntabel, dan terencana.
86
FORU
Laporan Tahunan 2013
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
Pendahuluan
congklak
biji dari lubang kecil dikumpulkan ke
lubang yang besar, memaknai filosofi padi yang dipanen dan dikumpulkan
Dalam permainan congklak,
di lumbung padi, kemudian hasilnya dinikmati bersama. Seperti halnya FORU, senantiasa
menjadi “lumbung padi” yang menyejahterakan seluruh Warga
FORU dan masyarakat sekitar.
PT Fortune Indonesia Tbk
87
Pendahuluan
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Pendahuluan
Pendahuluan
FORU menilai bahwa salah satu yang terpenting
dalam pengembangan sebuah perusahaan menjadi
lebih baik adalah Tata Kelola Perusahaan yang Baik
(Good Corporate Governance - GCG). Hal ini menjadi
bagian yang tak terpisahkan dari praktek bisnis
demi mewujudkan kelangsungan usaha.
Kesadaran ini didukung penuh oleh Dewan
Komisaris yang dibantu dengan Komite Audit
untuk melakukan pengawasan kegiatan terhadap
pelaksanaan GCG. Pelaksanaan GCG sendiri
dilakukan secara menyeluruh di segala level
organisasi dan aspek operasi serta didukung penuh
oleh segenap insan FORU.
FORU mengimplementasikan prinsip-prinsip
GCG yang dikenal dengan sebutan TARIF, yaitu:
Transparency (transparansi), Accountability
(akuntabilitas), Responsibility (tanggung Jawab),
Independence (independen), dan Fairness
(kesetaraan) dalam setiap aktivitas unit dan lini
bisnis Perusahaan agar selalu tumbuh berkembang
dalam menghadapi berbagai perubahan, berikut
penjelasannya:
88
FORU
Laporan Tahunan 2013
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
Pendahuluan
Pendahuluan
1. Transparency (Transparansi)
Senantiasa menyediakan informasi laporan
keuangan, laporan tahunan serta informasi lain
yang relevan dengan akurat, jelas dan tepat
waktu secara terbuka kepada pemegang saham
dan juga pemangku kepentingan.
2. Accountability (Akuntabilitas)
Memastikan bahwa semua keputusan yang
dituangkan dalam tindakan strategis yang
dijalankan dapat dipertanggungjawabkan
secara jelas dan tertuang dalam
laporan pengukuran kinerja, laporan
pertanggungjawaban dan laporan
pengendalian internal sebagai bentuk
akuntabilitas nyata.
Adapun tujuan penerapan GCG yang baik di
lingkungan Perusahaan adalah untuk:
• Mengendalikan dan mengarahkan hubungan
antara pemegang saham, Dewan Komisaris,
Direksi, warga, klien, mitra kerja, serta masyarakat
dan lingkungan.
• Mendorong dan mendukung perkembangan
Perusahaan.
• Mengelola sumber daya secara lebih baik.
• Mengelola risiko secara lebih baik.
• Meningkatkan pertanggungjawaban kepada
pemangku kepentingan.
• Mencegah terjadinya penyimpangan dalam
pengelolaan Perusahaan.
• Meningkatkan citra Perusahaan menjadi lebih baik.
3. Responsibility (Pertanggungjawaban)
Melaksanakan tanggung jawabnya dengan
berpedoman pada asa kepatuhan terhadap
peraturan perundang-undangan yang berlaku
demi memberikan perhatian lebih kepada
masyarakat dan lingkungan
4. Independence (Kemandirian)
Menjalankan kegiatannya secara mandiri, tanpa
paksaan atau pun tekanan dari pihak mana pun.
5. Fairness (Kesetaraan dan Kewajaran)
Memberikan porsi yang adil dan sama rata
dalam hal memenuhi setiap hak para pemangku
kepentingan.
PT Fortune Indonesia Tbk
89
Pendahuluan
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Struktur Tata Kelola Perusahaan
Struktur
Tata Kelola Perusahaan
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang terdiri
dari Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan
(RUPST) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar
Biasa (RUPSLB) merupakan hak dan wewenang
Pemegang Saham dalam mengendalikan kinerja
anak perusahaan di bawahnya dalam batas yang
ditentukan oleh undang-undang atau anggaran
dasar. Keputusan yang diambil dalam RUPST dan
RUPSLB dilakukan secara transparan dengan
memperhatikan kepentingan usaha perusahaan.
RUPST diadakan antara lain untuk mengesahkan
laporan tahunan setelah penutupan tahun buku
yang bersangkutan, dan dalam rapat tersebut
direksi menyampaikan :
1. Laporan Tahunan
• Laporan Keuangan yang terdiri atas sekurangkurangnya neraca akhir tahun buku mengenai
kinerja keuangan Perusahaan di tahun yang
baru dalam perbandingan dengan tahun buku
sebelumnya.
• Laporan mengenai kegiatan Perusahaan dan
pencapaiannya.
• Nama anggota Direksi dan anggota Komisaris
(termasuk jika ada pergantian).
• Laporan pelaksanaan tata kelola Perusahaan.
• Laporan pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial
dan Lingkungan.
2. Usulan penggunaan laba bersih perusahaan.
3. Hal-hal lain yang perlu persetujuan Rapat
Umum Pemegang Saham untuk kepentingan
perusahaan.
Sementara itu, RUPSLB dapat diadakan setiap
waktu berdasarkan kebutuhan untuk kepentingan
Perusahaan.
90
FORU
Laporan Tahunan 2013
Hasil RUPS Tahunan
Perseroan telah menggelar Rapat Umum Pemegang
Saham Tahunan (RUPST) untuk tahun buku 2012
pada hari Selasa, tanggal 21 Mei 2013 di Jakarta.
Adapun hasil keputusan RUPST adalah sebagai
berikut:
1. Menerima baik dan memberikan persetujuan
atas Laporan Tahunan Direksi untuk tahun buku
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012
serta Rencana Kerja 2013.
2. Mengesahkan Laporan Keuangan Audit untuk
tahun buku yang berakhir pada tanggak 31
Desember 2012 yang terdiri dari Neraca per
31 Desember 2012 dan Perhitungan Laba
Rugi Perseroan untuk tahun buku 2012, maka
dengan demikian memberikan pelunasan dan
pembebasan (acquit et d’echarge) kepada para
anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan
atas tindakan kepengurusan dan pengawasan
yang mereka jalankan selama tahun buku 2012
sejauh tindakan-tindakan kepengurusan dan
pengawasan tersebut tercermin dalam Neraca
dan Perhitungan Laba Rugi Perseroan.
3. Menetapkan penggunaan laba bersih Perseroan
untuk tahun buku 2012 digunakan sebagai
berikut:
a. Sebesar Rp. 3.256.568.000,- (tiga miliar dua
ratus lima puluh enam juta lima ratus enam
puluh delapan ribu rtupiah) akan dibagikan
sebagai dividen tunai kepada para pemegang
saham atau setara Rp. 7,- (tujuh rupiah) untuk
setiap saham.
b. Sebesar 15% (lima belas persen) keuntungan
yang diperoleh akan digunakan sebagai
cicilan untuk dana cadangan Perseroan.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
Pendahuluan
Struktur Tata Kelola Perusahaan
c. Sisa keuntungan yang diperoleh Perseroan setelah
dikurangdi dengan dividen dan dana cadangan
sebesar 15% (lima belas persen) akan dicatatkan
sebagai laba ditahan untuk keperluan modal
kerja dan pengembangan usaha Perseroan untuk
melakukan segala tindakan yang diperlukan
sehubungan dengan pembagian dividen.
4. Memberi kewenangan kepada Direksi Perseroan
untuk memilih dan menunjuk Akuntan Publik
Perseroan yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan,
yang akan mengaudit keuangan Perseroan untuk
tahun buku yang berjalan dan berakhir pada tanggal
31 Desember 2013, termasuk melakukan penetapan
honorariumnya serta persyarat penunjukkan lainnya.
5. a. Tidak mengubah susunan Direksi dan Dewan
Komisaris Perseroan sampai dengan masa jabatan
berakhir di tahun 2016, sehingga susunan anggota
Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan sampai
masa jabatannya adalah sebagai berikut:
Direksi:
Direktur Utama
: Indra Abidin
: Herman Muljadi
Direktur
Sulaeman
Dewan Komisaris:
Komisaris Utama merangkap
Komisaris Independen : Dedi Sjahrir Panigoro
: Kasman Ardan
Komisaris
: Miranty Abidin
Komisaris
: Lucia Novenna
Komisaris
Budiono
Komisaris Independen : Farida Eva Rianty
Hutapea
b. Memberikan kewenangan dan kuasa kepada
Dewan Komisaris Perseroan untuk dan atas
nama Rapat Umum Pemegang Saham, untuk
menetapkan remunerasi serta tugas dan
wewenang Direksi Perseroan untuk sisa masa
jabatan terhitung sejak rapat.
c. Menetapkan untuk tidak menaikan remunerasi
seluruh anggota Dewan Komisaris Perseroan pada
tahun buku 2013.
Hasil RUPS Luar Biasa
Sepanjang tahun 2013, Perseroan tidak menggelar
RUPSLB karena berbagai pertimbangan yang tidak
mengharuskan digelarnya RUPSLB.
PT Fortune Indonesia Tbk
91
Pendahuluan
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Struktur Tata Kelola Perusahaan
Dewan Komisaris
Fungsi, Tugas, dan Wewenang
Dewan Komisaris
Dewan Komisaris FORU terdiri dari 5 (lima) orang
anggota termasuk seorang Komisaris Utama.
Kegiatan Dewan Komisaris yaitu mengadakan rapat
internal rutin bulanan yang dihadiri oleh seluruh
Anggota Dewan Komisaris, Sekretaris Komisaris
dan Komite Audit (jika dibutuhkan). Profil Anggota
Komisaris dimuat dalam bab tersendiri dalam
Laporan Tahunan ini (baca halaman 44).
Fungsi Dewan Komisaris:
• Melakukan pengawasan dan memberi
pengarahan dalam menjalankan kebijakan dan
pengelolaan perusahaan yang dilakukan oleh
Direksi, yang mencakup pelaksanaan kerja
dan anggaran, rencana pengembangan usaha,
pelaksanaan kepatuhan terhadap ketentuanketentuan anggaran dasar, keputusan RUPS,
serta peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
• Melakukan pemantauan terhadap
perkembangan kegiatan perusahaan yang
dilakukan oleh Direksi.
• Membahas dan mengesahkan RKAP, Laporan
Manajemen dan Rencana Jangka Panjang
Perusahaan.
• Memberi saran dan pendapat kepada
Pemegang Saham di dalam RUPS mengenai
laporan tahunan dan rencana kerja di tahuntahun ke depan.
• Mengikuti perkembangan perusahaan, terutama
apabila perusahaan menunjukkan gejala
kemunduran dan segera melaporkan kepada
Pemegang Saham dengan disertai saran dan
perbaikan yang harus ditempuh.
92
FORU
Laporan Tahunan 2013
• Memberikan pendapat dan saran kepada
Pemegang Saham mengenai rencana
pengembangan perusahaan, laporan berkala
dan laporan-laporan lainnya dari Direksi.
• Memberikan pendapat dan saran kepada
Pemegang Saham mengenai setiap persoalan
lainnya yang dianggap penting bagi
perusahaan.
Kriteria
Seluruh anggota Dewan Komisaris:
• Memiliki integritas, kompetensi dan reputasi
keuangan yang memadai.
• Tidak pernah dinyatakan pailit dan atau
dinyatakan bersalah menyebabkan suatu
Perusahaan dinyatakan pailit.
• Tidak pernah melakukan tindakan tercela dan
tidak pernah dihukum karena melakukan tindak
pidana kejahatan.
• Dewan Komisaris memiliki Pedoman dan Etika
Kerja yang mengikat bagi setiap anggotanya.
Independensi
Dewan Komisaris melaksanakan tugas dan
tanggung jawab secara independen dan tidak
mendapat intervensi dari pemegang saham
ataupun pihak lain.
Dewan Komisaris dalam memandang dan
menyelesaikan masalah selalu mengenyampingkan
kepentingan pribadi dan menghindari benturan
kepentingan.
Ketentuan Jabatan Dewan
Komisaris
• Komposisi Dewan Komisaris harus efektif
sehingga memungkinkan pengambilan
keputusan dapat dilakukan dengan efektif,
tepat, cepat dan independen.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
Pendahuluan
Struktur Tata Kelola Perusahaan
• Anggota Dewan Komisaris tidak diperkenankan
merangkap jabatan lain pada usaha swasta/milik
negara lainnya yang dapat menimbulkan benturan
kepentingan baik secara langsung maupun tidak
langsung dengan kepentingan Perusahaan dan
tidak bertentangan dengan Peraturan Perundangundangan.
• Masa Jabatan
a. Anggota Komisaris diangkat oleh RUPS
untuk masa jabatan selama 5 (lima) tahun
dan dapat diangkat kembali. Jika sebelum
masa jabatan Komisaris berakhir terdapat
penggantian anggota Komisaris, maka
anggota Komisaris baru tersebut mempunyai
jabatan selama sisa masa jabatan Komisaris
yang digantikannya.
b. Jabatan anggota Komisaris berakhir apabila
masa jabatannya berakhir, mengundurkan
diri, tidak lagi memenuhi persyaratan
Perundang-undangan, meninggal dunia atau
diberhentikan berdasarkan keputusan RUPS.
• Sistem Remunerasi
a. Remunerasi anggota Komisaris ditetapkan
oleh RUPS sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
b. Dalam hal terjadi kekosongan jabatan
Komisaris, maka pengisian jabatan tersebut
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
Anggaran Dasar Perusahaan.
c. Anggota Komisaris dapat diberhentikan
untuk sementara oleh RUPS jika
melakukan tindakan yang bertentangan
dengan Anggaran Dasar atau melalaikan
kewajibannya, atau terdapat alasan yang
kuat.
Jumlah, Komposisi, dan Masa
Jabatan Dewan Komisaris
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan dan hasil
keputusan RUPS, maka susunan Dewan Komisaris
terdiri dari :
Nama
Jabatan
Mulai
Berakhir
Dedi Sjahrir Panigoro
Komisaris Utama merangkap
Komisaris Independen
Juni 2011
Juni 2016
Kasman Ardan
Komisaris
Juni 2011
Juni 2016
Miranty Abidin
Komisaris
Juni 2011
Juni 2016
Lucia Novenna Budiono
Komisaris
Juni 2011
Juni 2016
Farida Eva Rianti Hutapea
Komisaris Independen
Juni 2011
Juni 2016
PT Fortune Indonesia Tbk
93
Pendahuluan
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Struktur Tata Kelola Perusahaan
Pembagian Tugas dan
Tanggungjawab Dewan Komisaris
1. Dedi Sjahrir Panigoro
(Komisaris Utama merangkap Komisaris
Independen)
Melaksanakan tugas dan wewenang Komisaris
khususnya di bidang operasional dan new
business development.
Prosedur Penetapan Remunerasi
Dewan Komisaris
2. Kasman Ardan
(Komisaris)
Remunerasi Dewan Komisaris ditetapkan
berdasarkan keputusan RUPS.
Melaksanakan tugas dan wewenang
Komisaris khususnya di bidang keuangan dan
operasional.
3. Miranty Abidin
(Komisaris)
Melaksanakan tugas dan wewenang
Komisaris khususnya di bidang new business
development.
4. Lucia Novenna Budiono
(Komisaris)
Rapat Dewan Komisaris
Melaksanakan tugas dan wewenang
Komisaris khususnya di bidang new business
development.
5. Farida Eva Rianti Hutapea
(Komisaris Independen)
Melaksanakan tugas dan wewenang Komisaris
khususnya di bidang operasional dan
keuangan.
Penilaian Kinerja Dewan Komisaris
• Dewan Komisaris melakukan penilaian sendiri
atas kinerjanya, antara lain mencakup kehadiran
dalam rapat, pengetahuan bisnis, identifikasi
risiko usaha, ketajaman pengawasan dan
implementasi GCG.
94
• Dewan Komisaris harus menetapkan indikatorindikator yang akan digunakan dalam
melakukan penilaian kinerjanya.
• Komisaris Utama menetapkan uraian tugas
masing-masing Anggota Komisaris
FORU
Laporan Tahunan 2013
Rapat Dewan Komisaris diselenggarakan minimal
1(satu) kali dalam sebulan, untuk tahun 2013 telah
diselenggarakan sebanyak 12 kali.
Hasil Rapat Dewan Komisaris dituangkan dalam
Risalah Rapat dan didokumentasikan dengan baik,
termasuk jika terdapat perbedaan pendapat yang
terjadi di dalam rapat.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
Pendahuluan
Struktur Tata Kelola Perusahaan
Daftar Hadir dan Agenda Rapat Dewan Komisaris selama Tahun 2013
Dewan Komisaris
Dedi S
Panigoro
Kasman
Ardan
Miranty
Abidin
Lucia
Novenna
Budiono
Farida
Eva Rianti
Hutapea
Strategic & Business Plan 2013
Hadir
Hadir
Hadir
Hadir
Hadir
27 Feb
Laporan Keuangan 2012
Hadir
Hadir
Hadir
Hadir
Hadir
27 Mar
Kinerja Perseroan 2 Bulan
Hadir
Hadir
Hadir
Absen
Hadir
24 Apr
Laporan Keuangan 3 Bulan Ke
1 2013
Hadir
Hadir
Hadir
Hadir
Hadir
20 Mei
Persiapan RUPS Tahunan
Hadir
Hadir
Hadir
Hadir
Hadir
26 Jun
Kinerja Perseroan 4 Bulan
Hadir
Hadir
Hadir
Hadir
Absen
24 Jul
Laporan Keuangan 3 Bulan
ke 2 2013
Hadir
Hadir
Hadir
Hadir
Hadir
28 Agu
Evaluasi Tengah Tahun 2013
Hadir
Hadir
Hadir
Hadir
Hadir
25 Sep
Kinerja Perseroan 8 Bulan
Absen
Hadir
Hadir
Hadir
Hadir
30 Okt
Laporan Keuangan 3 Bulan Ke
3 2013
Hadir
Hadir
Hadir
Hadir
Hadir
27 Nov
Kinerja Perseroan 10 Bulan
Hadir
Absen
Hadir
Absen
Hadir
18 Des
Evaluasi Kinerja Dan Rencana
Kerja 2014
Hadir
Hadir
absen
Hadir
Absen
AgendA
9 Jan
PT Fortune Indonesia Tbk
95
Pendahuluan
Profil Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Struktur Tata Kelola Perusahaan
Rekapitulasi Kehadiran Rapat Dewan Komisaris Tahun 2013
DEWAN KOMISARIS
KEHADIRAN
JUMLAH RAPAT
PERSENTASE
Dedi Sjahrir Panigoro
11
12
91,6%
Kasman Ardan
11
12
91,6%
Miranty Abidin
10
12
83,3%
Lucia Novenna Budiono
10
12
83,3%
Farida Eva Rianti Hutapea
10
12
83,3%
Rapat Gabungan Dewan Komisaris dengan Direksi
Selama tahun 2013 Dewan Komisaris dan Direksi telah mengadakan rapat sebanyak 4 (empat) kali pertemuan
dengan rata-rata tingkat kehadiran 100%. Topik dibahas dalam pertemuan tersebut antara lain hasil kinerja
Perusahaan, Pengembangan Usaha dan berbagai permasalahan yang lain. Rincian kehadiran sebagai berikut:
NAMA
JUMLAH RAPAT
JUMLAH HADIR
PERSENTASE
Dedi Sjahrir Panigoro
4
100%
Kasman Ardan
4
100%
4
100%
Lucia Novenna Budiono
4
100%
Farida Eva Rianti Hutapea
4
100%
Indra Abidin
4
100%
Herman Muljadi Sulaeman
4
100%
Miranty Abidin
96
FORU
Laporan Tahunan 2013
4 kali pertemuan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
Pendahuluan
Struktur Tata Kelola Perusahaan
Program Pengembangan Dewan Komisaris
Selama tahun 2013 masing-masing anggota Dewan Komisaris mengikuti
berbagai program pelatihan, konferensi, seminar atau workshop secara mandiri,
secara mandiri sehingga tidak disajikan dalam laporan ini.
Hubungan Kerja Antara Dewan Komisaris dan Direksi
Dewan Komisaris menghormati fungsi dan peranan Direksi dalam mengurus
Perusahaan sebagaimana telah diatur dalam peraturan Perundang-undangan
yang berlaku maupun Anggaran Dasar Perusahaan.
Direksi menghormati fungsi dan peranan Dewan Komisaris untuk melakukan
pengawasan dan pemberian nasihat terhadap kebijakan pengurusan
Perusahaan.
Dewan Komisaris berhak memperoleh akses atas informasi Perusahaan secara
tepat waktu dan lengkap.
Direksi bertanggung-jawab untuk memastikan bahwa informasi mengenai
Perusahaan diberikan kepada Dewan Komisaris secara tepat waktu dan lengkap.
Direksi bertanggung-jawab untuk menyampaikan laporan-laporan yang
diperlukan oleh Dewan Komisaris secara berkala sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
PT Fortune Indonesia Tbk
97
Pendahuluan
Profil Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Struktur Tata Kelola Perusahaan
DIREKSI
Fungsi, Tugas, dan Wewenang
Direksi
Direksi bertugas menjalankan segala tindakan
yang berkaitan dengan kepengurusan Perusahaan
untuk kepentingan Perusahaan dan sesuai
dengan maksud dan tujuan Perusahaan, serta
mewakili Perusahaan baik di dalam maupun di luar
pengadilan tentang hal dan segala kejadian dengan
pembatasan sebagaimana diatur didalam peraturan
perundang– undangan, Anggaran Dasar dan/atau
Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham.
Direksi FORU terdiri dari 2 (dua) orang anggota
Direksi yang salah satunya sebagai Direktur Utama.
Direksi mengadakan rapat internal setiap kali
diperlukan, dihadiri seluruh Anggota Direksi dan
Sekretaris Korporasi yang bertugas menyusun
Risalah Rapat Direksi.
Kriteria
• Mayoritas anggota Direksi telah memiliki
pengalaman lebih dari 5 (lima) tahun di
bidang operasional sebagai Pejabat Eksekutif
Perusahaan.
• Seluruh anggota Direksi berdomisili di
Indonesia.
• Seluruh anggota Direksi:
a. Tidak pernah dinyatakan pailit dan atau
dinyatakan bersalah yang menyebabkan
suatu Perusahaan dinyatakan pailit.
98
FORU
Laporan Tahunan 2013
b. Tidak pernah melakukan tindakan
tercela dan tidak pernah dihukum karena
melakukan tindak pidana kejahatan.
c. Tidak memiliki jabatan rangkap sebagai
Direksi atau Pejabat Eksekutif pada
Perusahaan sejenis, dan atau lembaga lain.
d. Tidak memiliki hubungan keuangan
dengan anggota Dewan Komisaris, anggota
Direksi lain dan/ atau pemegang saham
Perusahaan.
Independensi
• Direksi melaksanakan tugas dan tanggung
jawab secara independen dan tidak mendapat
intervensi dari pemegang saham ataupun pihak
lain.
• Direksi dalam memandang dan menyelesaikan
masalah selalu mengesampingkan kepentingan
pribadi dan menghindari benturan kepentingan.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
Pendahuluan
Struktur Tata Kelola Perusahaan
Jumlah, Komposisi, dan Masa Jabatan Direksi
Sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan Anggota Direksi diangkat oleh RUPS
untuk jangka waktu 5 (lima) tahun dan dapat diangkat kembali untuk 1 (satu) kali
masa jabatan dengan tidak mengurangi hak RUPS untuk memberhentikan sewaktuwaktu dengan menyebutkan alasannya.
Sepanjang tahun 2013, komposisi Direksi FORU tidak mengalami perubahan.
Terhitung hingga tanggal 31 Desember 2013, komposisi Direksi FORU adalah sebagai
berikut:
NAMA
Indra Abidin
JABATAN
MULAI
BERAKHIR
Direktur Utama
Juni 2011
Juni 2016
Direktur
Juni 2011
Juni 2016
Herman Muljadi Sulaeman
Tugas dan Tanggung jawab Direksi
Tugas utama Direksi adalah memimpin dan mengelola perusahaan yang sesuai
dengan ketentuan anggaran dasar perusahaan, RUPS, serta undang-undang
yang berlaku dengan tanggung jawab serta fungsi-fungsi sebagai berikut:
• Mengarahkan strategi operasional Perusahaan dalam menjalankan usahanya.
• Memimpin, mengurus dan mengendalikan Perusahaan sesuai dengan tujuan
Perusahaan serta senantiasa berusaha meningkatkan efisiensi dan efektifitas.
• Menguasai, memelihara, dan mengurus aset Perusahaan.
• Menyusun rencana kerja tahunan, yang memuat anggaran tahunan
Perusahaan, dan wajib menyampaikan kepada Dewan Komisaris untuk
memperoleh persetujuan Dewan, sebelum tahun buku yang akan datang
dimulai.
Penilaian Kinerja Direksi
Penilaian Kinerja Direksi dilakukan oleh Pemegang Saham setiap tahunnya.
Target-target yang ditetapkan untuk tahun 2013 beserta realisasinya menjadi
pedoman penilaian kinerja Direksi.
PT Fortune Indonesia Tbk
99
Pendahuluan
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Struktur Tata Kelola Perusahaan
Prosedur Penetapan Remunerasi Direksi
Penetapan remunerasi Direksi ditetapkan oleh RUPS dan kewenangan tersebut
dapat diserahkan kepada Dewan Komisaris.
1. Penghasilan Direksi, terdiri dari:
a. Gaji/ Honorarium per bulan.
b. Tunjangan;
i. Tunjangan Hari Raya Keagamaan, maksimal 1 (satu) kali Gaji/
Honorarium dengan memperhatikan kemampuan Perusahaan.
ii. Tunjangan Komunikasi bagi Direksi sebesar pemakaian (at cost).
c. Fasilitas;
i. Diberikan sesuai dengan kondisi dan kemampuan keuangan
Perusahaan.
ii. Fasilitas Kendaraan bagi Direksi sebanyak 1 (satu) unit kendaraan dinas
beserta pemeliharaan dan operasionalnya.
iii. Fasilitas Fasilitas Kesehatan sesuai ketentuan yang berlaku di
Perusahaan.
iv. Fasilitas bantuan hukum dalam hal terjadi tindakan/ perbuatan
untuk dan atas nama jabatan yang berkaitan dengan kegiatan usaha
Perusahaan.
d. Tantiem/ Insentif Kinerja, jumlahnya ditetapkan sesuai dengan pencapaian KPI dan tingkat kesehatan Perusahaan.
2. Di luar hal-hal yang diatur dalam ketetapan ini, Direksi tidak diperkenankan
untuk membebankan biaya kepada Perusahaan untuk kepentingan pribadi.
3. Ketetapan mengenai gaji/ honorarium, fasilitas Direksi ini dimulai pada
Januari 2013.
100
FORU
Laporan Tahunan 2013
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
Pendahuluan
Struktur Tata Kelola Perusahaan
Bagan Prosedur Penetapan Remunerasi Direksi
Komite Remunerasi dan Nominasi
Komite Remunerasi dan Nominasi
melakukan kajian remunerasi, selanjutnya
menyusun rekomendasi & mengusulkan
remunerasi anggota Komisaris dan Direksi.
Dewan Komisaris
Membahas usulan berdasarkan kajian
konsultan independen serta mengusulkan
kepada RUPS remunerasi bagi anggota
Direksi.
RUPS
Menetapkan remunerasi anggota Direksi
Pengesahan Remunerasi Komisaris &
Direksi
PT Fortune Indonesia Tbk
101
Pendahuluan
Profil Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Struktur Tata Kelola Perusahaan
Rapat Direksi
• Setiap keputusan dan kebijakan strategis ditetapkan melalui Rapat Direksi, pengambilan keputusan dilakukan
berdasarkan musyawarah mufakat.
• Hasil Rapat Direksi dituangkan dalam risalah rapat dan diadministrasikan dengan baik termasuk jika terdapat
perbedaan pendapat yang terjadi di dalam rapat.
• Setiap keputusan rapat yang diambil Direksi diimplementasikan dan keputusannya tidak bertentangan dengan
ketentuan yang berlaku dan tata tertib kerja.
direksi
TANGGAL
Indra Abidin
Herman Muljadi
Sulaeman
Strategic & Business
Plan 2013
Hadir
Hadir
27 Feb
Performa Januari
Hadir
Hadir
27 Mar
Performa Februari
Hadir
Hadir
24 Apr
Performa Maret
Hadir
Hadir
20 Mei
Performa April
Hadir
Hadir
26 Jun
Performa Mei
Hadir
Hadir
24 Jul
Performa Juni
Hadir
Hadir
28 Agu
Performa Juli
Hadir
Hadir
25 Sep
Performa Agustus
Hadir
Hadir
30 Okt
Performa September
Hadir
Hadir
27 Nop
Performa Oktober
Hadir
Hadir
18 Des
Performa November
dan Desember
Hadir
Hadir
9 Jan
102
FORU
Agenda
Laporan Tahunan 2013
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
Pendahuluan
Struktur Tata Kelola Perusahaan
Daftar Hadir dan Pokok Bahasan Direksi
DIREKSI
KEHADIRAN
JUMLAH RAPAT
PERSENTASE
Indra Abidin
12
12
100%
Herman Muljadi Sulaeman
12
12
100%
Rekapitulasi Kehadiran Rapat Direksi Tahun 2013
Program Pengembangan Direksi
Selama tahun 2013 Direksi secara mandiri, mengikuti berbagai program
pelatihan, konferensi, seminar atau workshop, sehingga tidak dapat disajikan
dalam laporan ini.
PT Fortune Indonesia Tbk
103
Pendahuluan
Profil Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Struktur Tata Kelola Perusahaan
SEKRETARIS PERUSAHAAN
Sesuai dengan peraturan No. IX.I.4 dalam
Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor:
Kep-63/PM/1996 tanggal 17 Januari 1996,
FORU mengangkat Sekretaris Perusahaan yang
berfungsi untuk menjembatani komunikasi antara
pihak Perusahaan dengan publik serta menjaga
keterbukaan informasi. Sekretaris Perusahaan
juga berperan penting untuk memastikan kepada
Direksi dan Dewan Komisaris atau pemangku
kepentingan lainnya bahwa Perusahaan telah
mematuhi prinsip GCG. Atas dasar ini FORU telah
menunjuk dan mengangkat Indira Ratna Dewi
Abidin sebagai Sekretaris Perusahaan sejak tahun
2001, yang tertuang dalam Surat Keputusan Direksi
Perusahaan No.01/DIR/KEP/2001
Dalam menjalankan tugasnya, Sekretaris
Perusahaan dalam divisi Sekretaris Korporasi
didukung oleh Departemen Hukum Korporasi
dan Departemen Komunikasi Korporasi dan
bertanggung jawab untuk:
• Memastikan pelaksanaan keterbukaan informasi
keuangan dalam laporan keuangan yang
dipublikasikan maupun keterangan lain yang
dibutuhkan pasar modal.
• Memastikan transparansi hasil RUPS Tahunan
telah dilaksanakan sesuai dengan peraturan
yang berlaku dan mencapai seluruh pemangku
kepentingan.
• Memastikan pemenuhan GCG telah
dilaksanakan oleh Perusahaan.
• Memastikan Perusahaan telah memenuhi
seluruh peraturan pasar modal serta peraturan
dan perundangan yang terkait dengan
Perusahaan.
• Menerima dan menindaklanjuti keluhan dari
eksternal Perusahaan maupun keluhan atau
masukan dari pihak internal yang bertindak
sebagai whistleblower.
• Mengikuti perkembangan pasar modal
khususnya peraturan-peraturan yang berlaku di
bidang pasar modal.
• Memberikan pelayanan kepada masyarakat atas
setiap informasi yang dibutuhkan pemodal yang
berkaitan dengan kondisi Perusahaan.
104
FORU
Laporan Tahunan 2013
• Memberikan masukan kepada Direksi untuk
mematuhi ketentuan Undang-undang nomor 8
tahun 1995 tentang pasar modal dan peraturan
pelaksanaannya.
Program Kerja 2013
Dalam struktur organisasi perusahaan, Divisi
Sekretaris Korporasi, Departemen Hukum Korporasi
dan Komunikasi Korporasi yang difungsikan
sebagai Sekretaris Perusahaan bertanggung-jawab
langsung kepada Direksi. Kegiatan yang telah
dijalankan selama ini meliputi antara lain:
•
Laporan Keuangan
Penyampaian Laporan Keuangan Tahunan
yang diaudit, Laporan Keuangan Triwulan I dan
Triwulan III serta Laporan Keuangan Tengah
Tahun periode 2013 dilakukan tepat waktu
Pemasangan iklan untuk Laporan Keuangan
Tahunan Audit dan Laporan Keuangan Tengah
Tahun di surat kabar dilakukan sesuai ketentuan
yang berlaku
•
RUPS
Pelaksanaan RUPS di tahun 2013 dilakukan
sesuai dengan rencana dan ketentuan yang
berlaku termasuk persyaratan mengenai
materi, iklan (pemberitahuan dan pemanggilan
RUPS serta pengumuman hasil RUPS) dan
pelaporan hal tersebut pada instansi yang
berwenang
•
Paparan Publik
Kewajiban minimal 1 kali setiap tahun telah
dilakukan setelah pelaksanaan RUPS Tahunan
dan seluruh syarat mengenai pemberitahuan
materi dan pengumuman serta pelaporan
hasil Paparan publik telah dilaksanakan sesuai
ketentuan.
Divisi Sekretaris Korporasi juga mengikuti
perkembangan pasar modal dengan mengikuti
berbagai seminar dan diskusi khususnya terkait
dengan ketentuan sebagai perusahaan terbuka.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
Pendahuluan
Struktur Tata Kelola Perusahaan
Profil Sekretaris Perusahaan
Indira Ratna Dewi Abidin diangkat sebagai
Sekretaris Perusahaan sejak tahun 2002. Lahir
di Bandung, 29 Oktober 1969 dan berhasil
menyelesaikan gelar Master (S-2) Pendidikan
dari Universitas Boston (2001), sementara gelar
S-1 Ekonomi berhasil diraihnya dari Universitas
Indonesia (1995). Beliau juga dipercaya untuk
menjabat sebagai Managing Director Fortune
PR sejak tahun 2007. Jabatan lain yang pernah
diembannya selama berkarir di FORU antara lain
adalah sebagai PR Consultant (2002-2004) serta
asisten CEO untuk pengembangan bisnis baru
(1996-1998). Sebelumnya beliau juga pernah
menjabat sebagai Asisten Peneliti di Boston Medical
Center (1999-2001) serta koordinator di HarborCov
Women Empowerment Center (1999). Beliau
aktif terlibat dalam Asosiasi Sekretaris Perseroan
Indonesia sejak 2002 dan pernah bergabung
dengan AIESEC Indonesia (1989-1993). Selain aktif
mengikuti berbagai pelatihan dan seminar beliau
juga aktif sebagai pengajar dan pembicara.
PT Fortune Indonesia Tbk
105
Pendahuluan
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Organ Pendukung Komisaris
ORGAN
PENDUKUNG
DEWAN KOMISARIS
KOMITE
AUDIT
Komite Audit adalah komite di bawah Dewan Komisaris.
Pada tahun 2013, susunan Komite Audit FORU adalah sebagai berikut:
NAMA
JABATAN
FUNGSI
Ketua
Merangkap Komisaris Independen serta
bertanggung jawab pada bidang keuangan
Alexander Ronald Sindhika
Anggota
Bertanggung jawab pada bidang keuangan
Dharmawan Sutanto
Anggota
Bertanggung jawab pada bidang keuangan
Dedi Sjahrir Panigoro
Tugas dan Tanggung Jawab
Komite Audit
Merujuk kepada piagam Komite Audit, tugas dan
tanggung jawab Komite Audit adalah sebagai
berikut:
• Melakukan pengawasan terhadap kinerja
Perusahaan.
• Menyiapkan sejumlah prosedur dan administrasi
lainnya termasuk pelaporan yang harus
dipersiapkan guna berjalannya kegiatan Komite
Audit secara efektif.
• Mengawasi semua pelaporan informasi
keuangan, selain itu, Komite Audit juga
berfungsi untuk menyelesaikan segala
perselisihan antara manajemen, auditor
eksternal dan/atau auditor internal tentang
pelaporan keuangan.
• Mengevaluasi perencanaan dan pelaksanaan
pengendalian internal Perusahaan, mengawasi
jalannya pelaksanaan manajemen risiko.
106
FORU
Laporan Tahunan 2013
• Ikut menunjuk dan/atau memberhentikan,
serta mengawasi pekerjaan, Kepala Divisi
Audit Internal dan unit Audit Internal, menjadi
penghubung utama dan menyediakan forum
yang tepat untuk menangani semua hal yang
berkaitan dengan audit atau pemeriksaan dari
pihak regulator, apabila ada.
• Ikut menunjuk dan/atau memberhentikan
serta mengawasi pekerjaan Kantor Akuntan
Publik dalam melakukan audit atau tugas audit
lainnya di luar audit Laporan Keuangan sesuai
dengan kesepakatan yang ada, atestasi terhadap
Laporan Keuangan dan audit lainnya yang
dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik perlu
mendapat persetujuan Komite Audit.
• Memastikan ketaatan Perusahaan terhadap
perundang-undangan yang berlaku sehingga
tercapai Good Corporate Governance.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
Pendahuluan
Organ Pendukung Komisaris
• Menerima secara langsung, maupun melalui
laporan manajemen, keluhan/pengaduan
dari pihak internal dan eksternal Perusahaan;
membangun dan memelihara mekanisme
penyampaian keluhan/pengaduan seperti
adanya pengelapan uang, kecurangan lainnya
serta kegiatan lain yang tidak pantas.
Selain tugas-tugas di atas, Komite Audit juga
menerima tugas khusus dari Dewan Komisaris,
tugas ini diselesaikan sesuai dengan tujuan yang
diminta oleh Dewan Komisaris.
Piagam Komite Audit
Dewan Komisaris juga telah menetapkan Piagam
Komite Audit (Audit Committee Charter) sebagai
panduan bagi Komite Audit dalam melaksanakan
tugas dan tanggung jawab secara transparan,
kompeten, objektif dan independen sehingga
dapat dipertanggungjawabkan dan diterima oleh
semua pihak yang berkepentingan. Adapun Piagam
Komite Audit telah dituangkan dalam bentuk buku
panduan dan dimuat di Situs FORU.
Independensi Komite Audit
Untuk memenuhi syarat independensi sesuai
dengan peraturan yang berlaku di Indonesia,
anggota Komite Audit tidak ditunjuk dari
pejabat eksekutif Kantor Akuntan Publik yang
memberikan jasa audit dan/atau jasa non-audit
kepada Perusahaan dalam jangka waktu enam
bulan terakhir. Atas dasar ini, FORU menunjuk tiga
anggota Komite Audit yang memenuhi syarat
independensi/tidak berbenturan kepentingan
dengan Perusahaan terutama dalam hal ini
tidak memiliki hubungan keluarga, keuangan,
kepengurusan dan kepemilikan terhadap
Perusahaan.
Profil Komite Audit
Dedi Sjahrir Panigoro (Ketua)
Diangkat menjadi Komisaris Independen dan
menjabat sebagai Ketua Komite Audit sejak 2011.
(Profil lengkap baca hal. 44).
Alexander Ronald Sindhika (Anggota)
Menjabat sebagai anggota Komite Audit sejak 2011.
Dharmawan Sutanto (Anggota)
Menjabat sebagai anggota Komite Audit sejak 2011.
Peraturan Bapepam-LK tentang Komite Audit
mensyaratkan bahwa Komite Audit sedikit nya
terdiri dari tiga orang anggota, satu di antaranya
adalah Komisaris Independen dalam hal ini Dedi
Sjahrir Panigoro yang tidak terafiliasi dan berperan
sebagai ketua. Sementara itu dua anggota lainnya
harus merupakan pihak yang independen, minimal
salah satu di antaranya harus memiliki keahlian
dalam bidang akuntansi dan/atau keuangan.
PT Fortune Indonesia Tbk
107
Pendahuluan
Profil Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Organ Pendukung Komisaris
Masa Jabatan Komite Audit
Komite Audit FORU telah diangkat oleh Dewan Komisaris untuk jangka waktu
5 (lima) tahun sampai dengan tahun 2016 mendatang. Masa jabatan masingmasing anggota Komite Audit sebagaimana tabel di bawah ini:
NAMA
JABATAN
MULAI
BERAKHIR
Ketua
Juni 2011
Juni 2016
Alexander Ronald Sindhika
Anggota
Juni 2011
Juni 2016
Dharmawan Sutanto
Anggota
Juni 2011
Juni 2016
Dedi Sjahrir Panigoro
Frekuensi Rapat dan Tingkat Kehadiran Komite Audit
Anggota Komite
108
Mar
Jun
Sep
DeS
Dedi Sjahrir Panigoro
Hadir
Hadir
Hadir
Hadir
Alexander Ronald Sindhika
Hadir
Hadir
Hadir
Hadir
Dharmawan Sutanto
Hadir
Hadir
Hadir
Hadir
No.
Bulan
Agenda / Pokok Bahasan
1.
Maret
Evaluasi materi Laporan Keuangan Kuartal I
2.
Juni
Evaluasi materi Laporan Keuangan Kuartal II
3.
September
Evaluasi materi Laporan Keuangan Kuartal III
4.
Desember
Evaluasi materi Laporan Keuangan Tahunan
FORU
Laporan Tahunan 2013
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
Pendahuluan
Organ Pendukung Komisaris
Laporan Singkat Pelaksanaan Kegiatan
Komite Audit
Sepanjang tahun 2013, Komite Audit telah melakukan berbagai
aktifitas untuk membantu Dewan Komisaris dalam fungsi
pengawasan atas aktifitas dan operasional Perusahaan. Laporan
singkat kegiatan Komite Audit selama tahun 2013 adalah sebagai
berikut:
a. Melakukan evaluasi terhadap penyusunan Laporan Keuangan
Tahunan Interim Perusahaan Tahun 2012 untuk selanjutnya
diaudit oleh Auditor Independen, dengan hasil baik dan sesuai
ketentuan yang berlaku.
b. Melakukan evaluasi terhadap penyusunan Laporan Keuangan
Interim Triwulan I Tahun 2013, dengan hasil baik dan sesuai
ketentuan yang berlaku.
c. Melakukan evaluasi terhadap penyusunan Laporan Keuangan
Interim Triwulan III Tahun 2013, dengan hasil baik dan sesuai
ketentuan yang berlaku.
d. Melakukan evaluasi terhadap penyusunan Laporan Keuangan
Interim Tengah Tahun 2013, dengan hasil baik dan sesuai
ketentuan yang berlaku.
e. Melakukan evaluasi terhadap penyusunan Rencana Kerja
Perusahaan Tahun 2014, dengan hasil baik.
Komite Remunerasi
dan Nominasi
Di Tahun 2013, FORU belum memiliki Komite Remunerasi dan
Nominasi (KRN) dan sedang dalam proses pembentukan komite
pada tahun 2014. KRN merupakan komite yang dibentuk oleh Dewan
Komisaris dalam rangka mendukung efektifitas pelaksanaan tugas
dan tanggung jawab Dewan Komisaris khususnya terkait dengan
kebijakan nominasi dan kebijakan remunerasi.
PT Fortune Indonesia Tbk
109
Pendahuluan
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Transparansi Tata Kelola Perusahaan
TRANSPARANSI
TATA KELOLA
PERUSAHAAN
Transparansi Kondisi Keuangan
dan Non Keuangan yang Belum
Diungkap dalam Laporan Lainnya
Perusahaan telah menyusun dan menyajikan secara
transparan informasi keuangan dan non keuangan
kepada stakeholders, dan lembaga lain yang
dipersyaratkan, secara tepat waktu, lengkap, akurat,
terkini, utuh dan memadai sesuai dengan tata
cara, jenis dan cakupan sebagaimana diatur dalam
ketentuan tentang Transparansi Kondisi Keuangan
Perusahaan.
Informasi tersebut antara lain berupa:
• Laporan Tahunan
• Laporan Keuangan Tahunan dan Semester untuk
dipublikasikan di media massa
• Laporan Keuangan 3 Bulanan
• Laporan-laporan dan informasi lainnya.
Keseluruhan laporan tersebut juga dipublikasikan
di situs perusahaan.
Sesuai dengan Peraturan Perusahaan Indonesia
No.8/4/PBI/2006 dan perubahannya Peraturan
Perusahaan Indonesia No. 8/14/PBI/2006,
Perusahaan selain menyampaikan kepada Otoritas
Jasa Keuangan dan Bursa Efek Indonesia, juga telah
menyampaikan copy Laporan Tahunan kepada
berbagai institusi termasuk:
1. Asosasi Emiten Indonesia
2. Kamar Dagang Indonesia
3. Lembaga Pemeringkat Efek Indonesia
4. Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia
5. Kustodian Sentral Efek Indonesia
6. Media Massa.
Kepemilikan Saham Anggota Dewan Komisaris dan Direksi
Kepemilikan saham yang mencapai 5% atau lebih
Nama
Dewan Komisaris
110
FORU
BUMN
Anak perusahaan
Nilai
Persen
Nilai
Persen
Nilai
Persen
Dedi Sjahrir Panigoro
Nihil
Nihil
N/A
N/A
Nihil
Nihil
Kasman Ardan
Nihil
Nihil
N/A
N/A
Nihil
Nihil
Miranty Abidin
Nihil
Nihil
N/A
N/A
Nihil
Nihil
Lucia Novenna Budiono
Nihil
Nihil
N/A
N/A
Nihil
Nihil
Farida Eva Rianti Hutapea
Nihil
Nihil
N/A
N/A
Nihil
Nihil
FORU
Laporan Tahunan 2013
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
Pendahuluan
Transparansi Tata Kelola Perusahaan
Kepemilikan saham yang mencapai 5% atau lebih
Nama
Direksi
FORU
Anak
perusahaan
BUMN
Nilai
Persen
Nilai
Persen
Nilai
Persen
Indra Abidin
Nihil
Nihil
N/A
N/A
Nihil
Nihil
Herman Muljadi Sulaeman
Nihil
Nihil
N/A
N/A
Nihil
Nihil
Hubungan Keuangan dan Hubungan Keluarga Antar
Sesama Anggota Dewan Komisaris dan Direksi, atau
Pemegang Saham Pengendali Perusahaan
Seluruh Komisaris independen tidak memiliki hubungan keuangan,
kepengurusan, kepemilikan saham dan/ atau hubungan keluarga dengan
anggota Komisaris lainnya, Direksi dan/ atau pemegang saham pengendali dan
hubungan lainnya yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak
independen.
Paket / Kebijakan Remunerasi dan Fasilitas Lain Bagi
Dewan Komisaris dan Direksi
Perusahaan memberikan paket remunerasi dan fasilitas bagi Dewan Komisaris
dan Direksi sebagai berikut:
• Untuk tahun 2013, remunerasi Direksi tidak ada perubahan dengan
remunerasi 2012 yaitu sebesar Rp 8.942.660.000,-.
• Untuk tahun 2013, remunerasi Dewan Komisaris tidak ada perubahan dengan
remunerasi 2012 yaitu sebesar Rp 1.800.750.000,-.
Rasio Gaji (upah) Tertinggi dan Terendah
Gaji adalah hak warga FORU yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang
sebagai imbalan dari perusahaan, ditetapkan, dan dibayarkan menurut suatu
perjanjian kerja/ kesepakatan, termasuk tunjangan bagi warga dan keluarganya
atas suatu pekerjaan dan/atau jasa yang telah dilakukan. Sesuai ketentuan
mengenai Upah Minimum yang berlaku, Perusahaan telah mengikuti ketentuan
minimum tersebut.
PT Fortune Indonesia Tbk
111
Pendahuluan
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Kepatuhan
LAPORAN
KEPATUHAN
Fungsi Kepatuhan
Direksi dan staf Perusahaan telah memahami
peran dan tanggung jawab masing-masing dalam
melaksanakan fungsi kepatuhan, merupakan
rangkaian tindakan atau langkah-langkah yang
bersifat mencegah untuk memastikan bahwa
kebijakan, ketentuan, sistem, dan prosedur, serta
kegiatan usaha yang dilakukan oleh Perusahaan
telah sesuai dengan ketentuan Perusahaan
Indonesia dan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
Pedoman Kerja Perusahaan
Dalam rangka meningkatkan implementasi
GCG, FORU telah merumuskan pedoman kerja
dan etika yang disebut dengan Pedoman Warga
Fortune sebagai landasan bagi setiap warga dalam
berinteraksi dengan pemangku kepentingan dan
sesama warga.
FORU yakin bahwa dengan penerapan GCG secara
bertahap dan konsisten dapat meningkatkan dan
mempengaruhi pola pikir, sikap, dan perilaku
setiap warga Fortune. Pedoman Warga Fortune
diberlakukan sejak 2002. Demi mewujudkan
impelementasi GCG yang baik dan berkelanjutan
maka pedoman ini harus dipatuhi oleh setiap warga
Fortune yang mencakup segenap Dewan Komisaris,
Direksi, serta warga.
Pedoman Warga Fortune terdiri dari 9 butir yang
antara lain mencakup:
1. Prakarsa – Jangan tunggu perintah – Ambil
inisiatif kerja sendiri
2. Rencana – Laksanakan, Sekali dimulai pekerjaan,
selesaikan
3. Ideast – Jadilah lumbung gagasan
4. Pekerjasama – Bangunlah kerja sama dengan
sesama
112
FORU
Laporan Tahunan 2013
5. Terbuka – Pendengar yang siap menemukan
cara yang lebih baik
6. Berprinsip – Bersedia adu pendapat mencari
yang paling benar
7. Pimpinlah – Ambillah posisi terdepan
8. Ambil tugas yang sulit – Suka pada tantangan
9. Integritas – Ucapannya benar dapat dipegang
Penyimpangan Internal
Tidak ada penyimpangan internal yang dilakukan
oleh warga Perusahaan yang mempengaruhi
kondisi keuangan secara signifikan selama tahun
2013.
Sistem Pelaporan Pelanggaran
Kebijakan whistleblowing merupakan sistem yang
mengelola pengaduan/ pengungkapan mengenai
perilaku melawan hukum sekaligus wujud
komitmen yang tinggi untuk menerapkan GCG
sesuai dengan prinsipprinsipnya.
Sebagai perusahaan terbuka, FORU melindungi
seluruh pihak baik internal maupun eksternal yang
berkeinginan untuk menyampaikan keluhan kepada
Komite Audit atas segala informasi perusahaan
yang dianggap tidak layak atau tidak akurat.
Terutama, pengungkapan informasi terkait wilayahwilayah penting perusahaan seperti laporan
tahunan ataupun keuangan, press release, dan
sebagainya.
Kebijakan ini juga dibuat agar segala pelanggaran
yang ditemukan pihak eksternal atau internal
dapat segera ditindaklanjuti tanpa mengganggu
kestabilan bisnis yang sedang berjalan,
mempengaruhi citra dan reputasi perusahaan,
sekaligus menciptakan iklim keterbukaan pada
seluruh sumber daya perusahaan namun tetap
memastikan bahwa pelapor dengan aduan benar
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
Pendahuluan
Laporan Kepatuhan
tidak akan mengalami kerugian seiring dengan
komitmen FORU untuk menjunjung tinggi etika,
moral, dan hukum.
Tata Cara Penyampaian
1. Melalui surat berisi uraian pengaduan yang
ditujukan kepada: Komite Audit, Gedung
Galaktika lantai 2, Jalan Harsono RM No.2,
Ragunan, Jakarta Selatan 12550
2. Melalui surel berisi uraian pengaduan yang
dikirimkan ke: [email protected]
Penerimaan Laporan
1. Seluruh aduan yang masuk ke Komite Audit
dalam bentuk surat wajib dibuka oleh minimal
dua anggota Komite Audit, sedangkan aduan
melalui surel dapat dilakukan oleh seluruh
anggota Komite Audit. Surat yang sudah dibuka
wajib dilaporkan ke anggota Komite Audit
lainnya.
2. Setelah surat masuk, anggota Komite Audit
yang ditunjuk membuat daftar pengaduan yang
berisi:
• Uraian aduan
• Tindakan yang dilakukan berkaitan dengan
aduan tersebut sebagai hasil penyelidikan
pihak khusus yang ditunjuk
• Hasil pengkajian
• Keputusan yang diambil oleh Komite
Audit berdasarkan tapi tidak terbatas pada
rekomendasi Komisaris, dan lain lain
3. Akses terhadap Daftar Pengaduan dan berkasberkas terkait terbatas pada anggota Komite
Audit dan pihak-pihak lain yang ditunjuk atau
disepakati oleh Komite Audit.
4. Pihak-pihak internal atau eksternal yang
bermaksud untuk mengirimkan aduan dapat
mengikuti tata cara yang telah disebutkan
dengan:
• Menyebutkan nama tanpa permintaan
khusus
• Menyebutkan nama tetapi disertai dengan
permintaan khusus untuk merahasiakan
identitas
• Tanpa menyebutkan nama
Seluruh pengaduan yang masuk, baik dengan
atau tanpa nama, akan tetap diproses dengan
mempertimbangkan isi dan bukti-bukti
pengaduan. Tetapi, pelapor disarankan untuk
mencantumkan identitas demi kemudahan
proses penyelidikan. Harap diperhatikan
bahwa pelapor memang tidak diwajibkan
membuktikan tuduhannya namun demikian
perlu disampaikan alasanalasan yang
meyakinkan.
Penanganan dan Tanggapan atas Pengaduan
1. Setelah aduan diterima, Komite Audit
dalam rapat bersama KomiteAudit akan
menetapkan cara penanganan. Komite Audit
dapatmendelegasikan penanganan atas aduan
kepada tim khusus yangditunjuk.
2. Pelapor akan mendapat informasi berupa
tindak lanjut dari aduan yangdikirimkan, kecuali
pelapor tanpa identitas atau pelapor yang
tidakmenginginkan informasi tindak lanjut.
Informasi tindak lanjut ini berupa:
• Pemberitahuan penerimaan aduan
• Indikasi langkah yang diambil untuk
menangani aduan
• Pemberitahuan soal sudah atau belum
dilakukannya penyelidikan awal
• Pemberitahuan soal dilaksanakan atau
tidaknya penyelidikan lebih lanjut beserta
alasannya
3. Pelapor akan mendapatkan informasi berupa
hasil penyelidikan denganmempertimbangkan
aspek hukum.
4. Tim khusus yang ditunjuk oleh Komite
Audit untuk melakukan penyelidikan harus
melaporkan status penyelidikan beserta seluruh
langkah yang telah diambil di rapat berkala
Komite Audit.
5. Seluruh berkas yang berkaitan dengan proses
penyelidikan akandiperlakukan rahasia dan
disimpan oleh Komite Audit atau pihak lain yang
ditunjuk oleh Komite Audit selama lima tahun.
PT Fortune Indonesia Tbk
113
Pendahuluan
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Kepatuhan
Larangan Pembalasan
Perusahaan dan seluruh warganya tidak diperkenankan mengambil langkah
merugikan atas pihak yang telah beritikad baik menyampaikan aduannya sesuai
prosedur ini, seperti melecehkan, mengancam, menskors, memberhentikan,
atau tindakan-tindakan diskriminatif lainnya.
Tuduhan yang Tidak mempunyai Dasar
Segala pengaduan atau tuduhan yang tidak mempunyai dasar, terutama yang
dapat merusak reputasi perusahaan atau warga tertentu, akan dianggap sebagai
pelanggaran serius serta dapat dikenai sanksi sampai dengan dan termasuk
pemutusan hubungan kerja. Perlindungan bagi pelapor seperti yang dijelaskan
pada “Larangan Pembalasan” tidak berlaku bagi pelapor dengan pengaduan
maupun bukti yang telah diketahuinya salah atau tidak dilandasi keyakinan akan
kebenarannya.
Permasalahan Hukum
Selama tahun 2013, per 31 Desember 2013 kasus hukum terhadap Perusahaan
dan atau anak perusahaan yang masih berjalan di pengadilan maupun yang
sudah memiliki keputusan hukum tetap adalah sebagai berikut:
Jumlah
Permasalahan Hukum
114
Perdata
Pidana
Telah selesai (telah mempunyai kekuatan hukum yang sah)
0
0
Dalam proses penyelesaian
1
0
TOTAL
1
0
FORU
Laporan Tahunan 2013
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
Pendahuluan
Laporan Kepatuhan
Kasus hukum yang ada adalah terhadap anak
perusahaan yaitu PT Fortune Adwicipta (FAC),
menjadi tergugat pada perkara No. 140/
Pdt.G/2012/PN.Jkt.Sel yang diajukan PT Pahala
Kencana (penggugat) pada tanggal 8 Maret 2012
ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, mengenai
permasalahan biaya pengiriman cetakan/brosur
dan spanduk promo produk fastron dari PT
Pertamina (Persero) di seluruh wilayah Indonesia
sebanyak 4.151 titik/tempat dengan tujuan
pengiriman ke SPBU PT Pertamina (Persero).
Pada tanggal 4 Maret 2013, atas perkara No. 140/
Pdt.G/2012/PN.Jkt.Sel terhadap FAC Pengadilan
Negeri Jakarta Selatan telah memberikan putusan
sebagai berikut :
1. Mengabulkan gugatan pengugat untuk
sebagian.
2. Menyatakan tergugat telah melakukan
wanprestasi (ingkar janji).
3. Membatalkan perjanjian kerjasama pengiriman
paket antara pengugat dan tergugat tanggal 16
Mei 2011.
4. Menghukum tergugat untuk membayar
biaya pengiriman paket pertamina kepada
penggugat sebesar Rp 311.000.000.
5. Menghukum tergugat untuk membayar
ganti rugi kepada penggugat sebesar
Rp 100.000.000.
6. Menolak gugatan penggugat untuk selain dan
selebihnya.
Pada tanggal 7 Oktober 2013, melalui Maqdir
Ismail & Partners selaku kuasa hukum FAC,
FAC mengajukan memori banding terhadap
keputusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan
tertanggal 4 Maret 2013. Permohonan banding
tersebut menyatakan bahwa FAC keberatan dan
menolak seluruh keputusan dan pertimbangan
Majelis Hakim Pengadilan Jakarta Selatan. Sampai
dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan
konsolidasian, FAC belum mendapat keputusan
dari Pengadilan Tinggi DKI Jakarta terkait dengan
pengajuan banding serta tuntutan banding untuk
kerugian materil dan imaterial.
Pengendalian Internal
Pengendalian internal merupakan suatu mekanisme
pengawasan yang ditetapkan oleh manajemen
Perusahaan secara berkesinambungan guna
menjaga dan mengamankan harta kekayaan
Perusahaan, menjamin tersedianya laporan yang
lebih akurat, meningkatkan kepatuhan terhadap
ketentuan yang berlaku, mengurangi dampak
keuangan/kerugian dan penyimpangan termasuk
fraud dan penyelenggaraan aspek kehati-hatian.
Penyusunan Kebijakan Pengendalian Internal
Perusahaan disesuaikan dengan total aset,
produk dan jasa yang ditawarkan, kompleksitas
operasional, jaringan kantor, profil risiko setiap
kegiatan usaha, metode pengolahan data dan
pengukuran risiko serta ketentuan terkait yang
berlaku.
Kebijakan Pengendalian Internal ini secara berkala
dikaji ulang dan dievaluasi untuk disesuaikan
dengan perkembangan usaha Perusahaan.
Informasi Keuangan yang
Mengandung Kejadian Luar Biasa
Selama tahun 2013, tidak terdapat kejadian luar
biasa yang mempengaruhi keuangan Perusahaan
secara signifikan, karena sudah dilakukan strategi
mitigasi yang tepat.
Laporan atas Perusahaan yang
Mencemari Lingkungan
Dalam aktivitasnya Perusahaan tidak pernah
memberikan dampak negatif bagi lingkungan
terutama dalam hal pencemaran lingkungan.
PT Fortune Indonesia Tbk
115
Pendahuluan
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Kepatuhan
Perkara Penting yang Dihadapi
Benturan Kepentingan
Selama tahun 2013 tidak ada perkara penting
yang dihadapi Perusahaan, Dewan Komisaris atau
Direksi yang tidak diungkapkan dalam Laporan
Keuangan, baik yang mempengaruhi atau tidak
mempengaruhi Objektif Perusahaan.
Benturan kepentingan adalah keadaan dimana
terdapat konflik antara kepentingan ekonomis
Perusahaan dan kepentingan ekonomis pribadi
pemegang saham, angggota Dewan Komisaris dan
Direksi, serta warga perusahaan. Maka, segenap
elemen FORU harus menjaga integritas bisnis dan
mendukung prinsip-prinsip persaingan usaha
yang sehat sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku.
Dari perkara hukum yang dihadapi oleh Perusahaan
selama tahun 2013, apabila keputusan pengadilan
mengalahkan Perusahaan, maka tidak berdampak
negatif bagi kondisi keuangan dan kelanjutan usaha
Perusahaan, karena sudah dicadangkan dalam
Cadangan Klaim sesuai dengan liability Perusahaan
Pemenuhan Kewajiban Pajak
Perusahaan selalu melaksanakan kewajibnya
perpajakan untuk PPh maupun dalam pembayaran
kewajiban Pajak lainnya.
Ketidaksesuaian dengan PSAK
Sesuai dengan laporan oleh Kantor Akuntan Publik
(KAP) Kosasih, Nurdiyaman, Tjahjo & Rekanper
tanggal 21 Maret 2014, menyatakan bahwa
Perusahaan telah memenuhi aspek kepatuhan
Perusahaan terhadap ketentuan beberapa pasal
dalam Undang-undang, Peraturan Pemerintah
(PP), Keputusan Menteri (Kepmen) dan Peraturan
Pemerintah lain.
Apabila terdapat potensi benturan kepentingan
oleh pejabat pemutus, maka unit kerja pemrakarsa
mengikutsertakan unit kerja yang independen
untuk melakukan pembahasan bersama sehingga
transaksi yang merugikan dapat dihindari.
Pemberian Dana untuk
Kepentingan Politik
Perusahaan tidak pernah memberikan dana dalam
bentuk apapun untuk kepentingan politik.
Suap
Anggota Dewan Komisaris dan Direksi serta
warga Perusahaan dilarang menyalahgunakan
jabatan untuk kepentingan atau keuntungan
pribadi, keluarga dan pihak-pihak lain dengan cara
menerima sejumlah imbalan yang bersifat material.
Opsi Kepemilikan
Hadiah
Tidak ada kebijakan opsi kepemilikan saham yang
diberikan kepada Dewan Komisaris, Direksi dan
Pejabat Eksekutif Perusahaan untuk membeli
saham Perusahaan.
Pejabat Perusahaan dilarang untuk menerima
hadiah dari bawahan, rekan kerja dan / atau mitra
kerja / pengusaha dalam bentuk apapun, baik
berupa karangan bunga, bingkisan makanan
maupun barang berharga lainnya.
Pejabat Perusahaan juga dilarang melakukan
pemberian atau menjanjikan sesuatu kepada
siapapun dalam rangka mengharapkan imbalan
agar mendapatkan perlakuan khusus.
116
FORU
Laporan Tahunan 2013
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
Pendahuluan
Laporan Kepatuhan
Komitmen Perusahaan Terhadap
layanan kepada konsumen
Untuk meningkatkan hubungan baik yang selama
ini telah terbina dan mendapatkan umpan balik
serta masukan dari stakeholders di samping melalui
media Situs, Perusahaan juga telah menyediakan
media untuk pemantauan kepuasan pelanggan,
pengaduan pelanggan baik secara tertulis maupun
lisan.
Perusahaan sudah memiliki ketentuan mengenai
prosedur penerimaan, penanganaan dan
penyelesaian pengaduan Pelanggan sesuai dengan
undang-undang Republik Indonesia Nomor 14
tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik
maka Perusahaan membuka buku tamu yang
dapat diakses pada Situs www.foru.co.id ataupun
juga melalui Bursa Efek Indonesia yang tersedia di
www.IDX.co.id.
Media Penyebaran Informasi
Salah satu dari prinsip-prinsip GCG adalah
transparansi. Bentuk transparansi antara lain
adalah keterbukaan dalam menyampaikan
informasi perusahaan yang akurat, tercatat, diolah
dan dirangkum menjadi sebuah laporan dalam
jangka waktu tertentu sesuai dengan ketentuan
keterbukaan informasi yang berlaku.
FORU memaparkan sejumlah informasi penting
yang dapat digunakan oleh para pemangku
kepentingan untuk menganalisis kinerja
Perusahaan seperti posisi, kondisi, kinerja, dan
prospek keuangan yang tersedia dalam Laporan
Tahunan, Laporan Berkala Keuangan, dan Interim
serta press release dan pengungkapan informasi
lainnya kepada publik. Informasi tersebut juga
terus diperbaharui secara berkala agar publik selalu
menerima informasi terbaru mengenai FORU.
Di samping itu, Perusahaan juga menyampaikan
informasi untuk seluruh warga melalui majalah
elektronik bulanan, portal internal dan surel
internal. Hal ini dilaksanakan untuk menjamin
kesetaraan dalam penyebaran informasi
kepada seluruh stakeholders. Selain itu dalam
mengumumkan informasi, perusahaan juga
menggunakan media atau sarana lain seperti
employee gathering, rapat kerja tengah tahun dan
akhir tahun nasional dan rapat koordinasi bulanan.
Pengelolaan Informasi
FORU memastikan sifat data, informasi, dan
pengetahuan organisasi sebagai berikut :
• Untuk memastikan keakuratan data dan
informasi, FORU menggunakan software
aplikasi dan penunjukan penanggungjawabpenanggungjawab unit yang bertugas menjaga
keakuratan data dan informasi di unit masingmasing.
• Untuk memastikan integritas dan reliabilitas
berdasarkan hasil verifikasi yang dilakukan oleh
setiap unit kerja di Perusahaan.
• Untuk memastikan data dan informasi tepat
waktu, dilakukan dengan cara bagian keuangan
me-review ketepatan data informasi dan juga
dilakukan internal assessment dan audit IT setiap
tahunnya.
• Untuk memastikan keamanan dan kerahasiaan
data dan informasi, maka di buat user name,
password dan anti virus dijaringan dalam
mengakses ke jaringan LAN FORU.
PT Fortune Indonesia Tbk
117
Pendahuluan
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan Kepatuhan
Ketersediaan Data dan Informasi
FORU membuat ketersedian data dan informasi berdasarkan data center yang
dapat diakses oleh setiap warga FORU. FORU juga menyediakan data dan
informasi melalui Situs, webmail yang dapat diakses oleh pihak-pihak terkait
misalnya pelanggan, mitra, umum.
Media dan mekanisme yang digunakan dalam akses data dan informasi adalah
sebagai berikut :
118
FORU
Pengguna
Media
DATA yang tersedia
Warga
Situs, Intranet, Surel, Surat, Telepon,
Media Sosial
Jaringan, Data Center, Visi Misi, Tata
Nilai, Struktur Organisasi, Profile
Perusahaan, Bidang Usaha, Buletin
Warta FORU
Rekanan
Situs, Rapat, Surel, Surat, Fax,
Telepon, Media Sosial
Contact Us / Customer Service,
Struktur Organisasi, Profile
Perusahaan, Produk dan Jasa,
Bidang Usaha
Klien
Situs, Rapat, Surel, Surat, Fax,
Telepon, Media Sosial
Contact Us / Customer Service,
Struktur Organisasi, Profile
Perusahaan, Produk dan Jasa,
Bidang Usaha
Mitra Kerja
Situs, Rapat, Surel, Surat, Fax,
Telepon, Media Sosial
Contact Us / Customer Service,
Struktur Organisasi, Profile
Perusahaan, Produk dan Jasa,
Bidang Usaha
Laporan Tahunan 2013
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
Pendahuluan
Audit Internal
AUDIT
INTERNAL
Divisi Audit Internal dibentuk sejak tahun 2009
untuk memastikan bahwa penerapan GCG telah
dijalankan dengan baik dalam rangka mencapai
tujuan perusahaan. Dalam struktur organisasi,
Audit Internal ditempatkan secara independen dan
bertanggung jawab untuk melaporkan kegiatannya
kepada Direksi. Divisi Audit Internal bertugas untuk
memastikan bahwa pelaksanaan operasional
perusahaan dilakukan sesuai dengan prinsip
operasional perusahaan yang berlaku umum,
audit operasional serta audit kepatuhan untuk
memastikan bahwa standar operasi telah dipatuhi
oleh seluruh sendi operasi, serta audit investigatif
bila perlu.
Komposisi Audit Internal
Sebagaimana ditetapkan dalam Keputusan
Bapepam-LK No. IX.I.7 tentang Pembentukan dan
Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal
(Surat Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-496/
BL/2008 tertanggal 28 November 2008), Direksi
mengangkat Maria Magdalena Lanasastri Setiadi
sebagai ketua Unit Audit Internal berdasarkan
persetujuan Dewan Komisaris pada tanggal
26 Juli 2011.
Piagam Audit Internal
Audit Internal menjalankan fungsinya dalam
melakukan proses audit terhadap pemastian
berjalannya sistem operasional perusahaan
berdasarkan Piagam Audit Internal yang telah
dibentuk pada tahun 2009. Piagam Audit Internal
dibuat sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan
Bapepam dan LK No. IX.I.7 tentang Pembentukan
dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit
Internal (Surat Keputusan Ketua Bapepam dan LK
No.Kep-496/BL/2008 tertanggal 28 November
2008). Piagam Unit Audit Internal ditetapkan
kembali oleh Direksi dan disetujui oleh Dewan
Komisaris Perseroan pada tanggal 26 Juli 2011.
Piagam Audit Internal yang mengatur tentang
pedoman kerja Unit Audit Internal telah dibuat
dalam buku panduan perusahaan dan dimuat di
Situs FORU.
Tugas dan Tanggung Jawab Audit
Internal
• Mengkoordinasikan seluruh kegiatan
pengawasan dan pemeriksaan atas seluruh unit
kerja.
• Mengkoordinasikan penyusunan dan
pelaksanaan Program Kerja.
• Pemeriksaan Tahunan (PKPT) pada seluruh unit
kerja yang ada di perusahaan.
• Mengkoordinasikan kegiatan audit dan menilai
penerapan peraturan-peraturan, prosedurprosedur, kebijakan-kebijakan, standar-standar
dan hal lainnya (termasuk sistem-sistem
manajemen dan standar manajemen) yang
dilaksanakan oleh unit kerja.
• Mengkoordinasikan audit eksternal dan
melakukan pengawasan fungsional, serta
menyediakan data dan informasi perusahaan
untuk kebutuhan tersebut.
• Memberikan pendapat, rekomendasi dan
saran-saran perbaikan kepada Direksi dan
para Manajer Unit Kerja yang diperiksa, baik
diminta maupun yang tidak diminta, dalam hal
mengamankan harta dan kekayaan perusahaan
terkait perbuatan melanggar hukum.
• Melaksanakan pemantauan tindak lanjut hasil
audit internal.
• Mengembangkan sistem pengawasan dan
pemeriksaan sesuai ketentuan Pemerintah dan
perkembangan bisnis Perusahaan.
Laporan Pelaksanaan Kegiatan
Audit Internal 2013
Kegiatan dari Divisi Audit Internal perusahaan
di tahun 2013 difokuskan untuk mengevaluasi
kinerja FORU terhadap penanganan masalah
sistem dan prosedur. Rencana audit yang telah
disusun dimaksudkan untuk mengelola dan
mengendalikan setiap risiko yang telah terjadi
agar dampak negatifnya bisa ditekan hingga
seminimal mungkin. Setiap hasil temuan audit
internal dibahas dan didiskusikan dalam Rapat
Direksi serta ditindaklanjuti secara seksama untuk
memastikan temuan negatif tidak terulang serta
menindaklanjuti temuan positif.
PT Fortune Indonesia Tbk
119
Pendahuluan
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Audit Internal
Sepanjang tahun buku 2013, Divisi Audit Internal tidak menemukan hal-hal yang
dapat menimbulkan risiko material yang membahayakan terhadap operasional
perusahaan.
Adapun uraian dari Laporan Audit Internal untuk tahun buku 2013 adalah
sebagai berikut:
• Audit Operasional: audit terhadap laporan keuangan internal kuartal I,
Tengah Tahun, Kuartal III, dan tahunan 2013
• Audit Kepatuhan: audit terhadap Standard Operating Procedure (SOP) per
divisi, yaitu Finance, Accounting, Human Capital Development, Corporate,dan
Business Unit.
Seluruh hasil kegiatan Audit Internal dilaporkan secaratertulis kepada Direksi
Utama dan ditembuskan kepada Komite Audit.
Auditor Eksternal
Auditor eksternal ditunjuk untuk melakukan audit finansial serta untuk
memberikan pendapat yang independen dan objektif mengenai kewajaran,
ketaat azasan dan kesesuaian laporan keuangan perusahaan dengan Standar
Akuntansi Keuangan Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
Dalam rangka keperluan audit tahun buku 2013, Direksi dengan persetujuan
Dewan Komisaris dibantu dengan Komite Audit telah menunjuk secara langsung
Kantor Akuntan Publik Kosasih, Nurdiyaman, Tjahjo, & Rekan untuk menjadi
auditor eksternal terhadap pelaporan kinerja keuangan untuk tahun buku 2013.
Tahun 2013 merupakan tahun kedua bagi auditor eksternal yang ditunjuk untuk
melakukan audit laporan keuangan tahunan Perseroan. Hasil audit tahun buku
2013 menyatakan bahwa laporan keuangan perusahaan telah disajikan secara
wajar berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
120
FORU
Laporan Tahunan 2013
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
Pendahuluan
Manajemen Risiko
MANAJEMEN
RISIKO
Penerapan manajemen risiko menjadi kebutuhan
mutlak untuk mengurangi dan mencegah
terjadinya kerugian yang mengganggu
kelangsungan usaha, akibat banyaknya
ketidakpastian dan cepatnya perubahan
lingkungan usaha, baik internal maupun eksternal.
Dalam menghadapi situasi industri komunikasi dan
pemasaran yangpenuh dengan tantangan, FORU
mengutamakan prinsip pengelolaan manajemen
risiko yang berasaskan penghindaran risiko,
pemindahan risiko, pengurangan efek negatif
risiko dan penampungan sebagian atau seluruh
konsekuensi atas risiko tertentu.
Pengelolaan manajemen risiko dilaksanakan
melalui tata cara pengelolaan yang sistematis,
terintegrasi, optimal dan berkesinambungan.
Prosedur pelaksanaan manajemen risiko diawali
dari proses identifikasi risiko yang bertujuan untuk
mengenali berbagai faktor risiko yang mungkin
muncul dan menghambat proses operasional
dan manajerial perusahaan. Langkah berikutnya
adalah pengendalian risiko yang tercermin dalam
implementasi manajemen risiko.
FORU melakukan berbagai upaya yang diperlukan
untuk meminimalisir kemungkinan terjadinya risiko
sekaligus usaha perbaikan untuk menanggulangi
implikasi negatif dari risiko tersebut. Upaya
pengendalian risiko akan dilakukan secara
berkesinambungan untuk mencegah penurunan
nilai perusahaan yang signifikan sekaligus
mempertahankan daya saing di tengah industri
komunikasi dan pemasaran.
Identifikasi Risiko Usaha
Untuk dapat mengelola risiko usaha dengan baik,
Kebijakan Manajemen Risiko harus dilaksanakan di
setiap unit kerja dengan kegiatan sebagai berikut:
1. Mendeteksi / mengidentifikasi risiko sedini
mungkin pada setiap aktivitas.
2. Melakukan pengukuran tingkat / besarnya
setiap risiko, dengan memperhitungkan
besarnya dampak dan kemungkinan terjadinya
peluang risiko.
3. Melakukan evaluasi terhadap sumber risiko dan
penyebab terjadinya risiko, sebagai dasar untuk
memetakan dan mengendalikan risiko yang
signifikan.
4. Menyusun rencana strategi pengendalian
terhadap risiko yang mempunyai prioritas tinggi
/ risiko signifikan.
5. Melaksanakan kegiatan pengendalian risiko
yang membahayakan kelangsungan hidup
perusahaan.
6. Melakukan pemantauan risiko secara
berkesinambungan khususnya yang memiliki
dampak cukup signifikan terhadap kondisi
perusahaan.
Setiap pimpinan unit kerja bertanggung jawab atas
dilaksanakannya kebijakan manajemen risiko di
unit kerjanya masing-masing, guna mewujudkan
terciptanya suatu sistem pengelolaan risiko yang
akurat dan komprehensif untuk mendukung
pencapaian tujuan perusahaan secara keseluruhan.
Profil Risiko digunakan sebagai dasar penyusunan
Rencana Audit Tahunan oleh Audit Intern dalam
pelaksanaan kegiatan Risk Based Audit (RBA)
yang dimaksudkan untuk memastikan bahwa
rencana pengendalian risiko telah dilaksanakan
dengan baik dan efektif. Hasil dari pelaksanaan
RBA ini diharapkan dapat menjadi tolak ukur
efektifitas pengelolaan risiko dan akan dilaporkan
ke Manajemen serta Komite Audit dalam rangka
penerapan tata Kelola Perusahaan yang baik (GCG).
PT Fortune Indonesia Tbk
121
Pendahuluan
Profil Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Manajemen Risiko
Jenis dan Pengelolaan Risiko
Usaha
Dalam rapat Direksi dengan Dewan Komisaris
maupun Divisi Audit Internal dan Komite Audit
selalu dilakukan pembahasan mengenai risiko
usaha dan mitigasi risiko yang dapat dilaksanakan.
Risiko-risiko tersebut merupakan risiko usaha yang
bersifat material dan berdampak terhadap kinerja
perusahaan.
Adapun beberapa risiko yang telah teridentifikasi di
sepanjang tahun 2013 adalah sebagai berikut:
A. Risiko Kredit
Risiko kredit adalah risiko jika pihak debitur
tidak memenuhi liabilitasnya dalam kontrak
konsumen, yang menyebabkan kerugian
keuangan. FORU mengelola risiko kredit
dari pelanggan dengan melakukan analisa
dan persetujuan kredit yang hati-hati, dan
juga pengawasan terhadap saldo piutang
dilakukan secara berkesinambungan untuk
meminimalisasi piutang tak tertagih.
FORU melakukan hubungan usaha hanya
dengan pihak ketiga yang diakuidan kredibel.
Perusahaan memiliki kebijakan untuk semua
pelanggan yang akan melakukan perdagangan
secara kredit harus melakukan prosedur
verifikasi kredit. Sebagai tambahan jumlah
piutang dipantau secara terus menerus untuk
mengurangi risiko penurunan nilai piutang.
122
FORU
Laporan Tahunan 2013
B. Risiko Pasar
Risiko pasar adalah risiko di mana nilai wajar
dari arus kas masa depan dari suatu instrumen
keuangan akan berfluktuasi karena perubahan
harga pasar. Perusahaan dipengaruhi oleh
risiko pasar, terutama risiko tingkat suku bunga.
1. Risiko Nilai Mata Uang Asing
Risiko nilai mata uang asing adalah risiko
dalam hal nilai wajar atau arus kas masa
mendatang dari suatu instrumen keuangan
karena perubahan dari nilai tukar mata
uang asing. Grup terekspos risiko nilai tukar
mata uang asing yang terutama timbul dari
aset/ liabilitas moneter bersih yang berbeda
dengan mata uang fungsional FORU. FORU
memonitor secara ketat fluktuasi dari nilai
tukar mata uang asing sehingga dapat
mengambil langkah-langkah yang paling
menguntungkan pada waktu yang tepat.
2. Risiko Tingkat Suku Bunga
Risiko tingkat suku bunga adalah risiko
dalam hal nilai wajar atau arus kas masa
depan dari suatu instrumen keuangan
berfluktuasi karena perubahan suku bunga
pasar. Pengaruh dari risiko perubahan
suku bunga pasar berhubungan dengan
pinjaman dari FORU yang dikenakan suku
bunga mengambang. FORU memonitor
secara ketat fluktuasi suku bunga pasar
dan ekspektasi pasar sehingga dapat
mengambil langkah-langkah yang paling
menguntungkan secara tepat waktu.
Manajemen tidak menganggap perlunya
melakukan swap suku bunga pada saat ini.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
Pendahuluan
Manajemen Risiko
D. Risiko Likuiditas
Risiko likuiditas adalah risiko dalam hal FORU tidak
bisa memenuhi liabilitas pada saat jatuh tempo.
Manajemen melakukan evaluasi dan pengawasan
atas arus kas masuk (cash-in) dan kas keluar (cashout) untuk memastikan tersedianya dana untuk
memenuhi kebutuhan pembayaran liabilitas yang
jatuh tempo. Secara umum, kebutuhan dana untuk
pelunasan liabilitas jangka pendek maupun jangka
panjang yang jatuh tempo diperoleh dari penjualan
kepada pelanggan.
E. Risiko Pengelolaan Modal
FORU dihadapkan pada risiko modal untuk
memastikan bahwa akan mampu melanjutkan
kelangsungan usahanya, selain memaksimalkan
keuntungan para pemegang saham, melalui
optimalisasi saldo utang dan ekuitas. Struktur modal
FORU terdiri dari utang, yang mencakup pinjaman
dan ekuitas pemilik induk, yang terdiri dari modal
yang ditempatkan, saldo laba dan komponen
ekuitas lainnya.
Direksi FORU secara berkala melakukan review
struktur permodalan FORU. Sebagai bagian dari
review ini, Direksi mempertimbangkan biaya
permodalan dan risiko yang berhubungan. FORU
selaku entitas induk mengelola risiko ini dengan
memonitor rasio utang terhadap ekuitas. FORU
mengelola struktur permodalan dan melakukan
penyesuaian berdasarkan perubahan kondisi
ekonomi untuk memelihara dan menyesuaikan
struktur permodalan. FORU dapat menyesuaikan
pembayaran dividen kepada pemegang saham,
imbalan modal kepada pemegang saham atau
menerbitkan saham baru. Tidak ada perubahan
atas tujuan, kebijakan maupun proses pada tahun
berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
PT Fortune Indonesia Tbk
123
Pendahuluan
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Self Assessment Pelaksanaan GCG
SELF ASSESSMENT
PELAKSANAAN GCG
FORU telah melakukan Self Assessment Pelaksanaan Good Corporate Governance
(GCG) tahun 2013, dengan hasil Self Assessment kualifikasi “BAIK” dengan Skor 1,9.
Adapun kesimpulan dari self assessment tersebut adalah sebagai berikut :
Ringkasan Perhitungan Nilai Komposit Self Assessment
Good Corporate Governance
NO
ASPEK YANG DINILAI
BOBOT
(a)
PERINGKAT
(b)
NILAI
(a) x (b)
1
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung jawab
Dewan Komisaris
15%
2
0,3
2
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung jawab Direksi
30%
1.75
0,5
3
Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite
10%
2.5
0,25
4
Penanganan Benturan Kepentingan
5%
2
0,1
5
Penerapan Fungsi Audit Internal
5%
2
0,1
6
Penerapan Fungsi Audit Eksternal
5%
1.75
0,08
7
Penerapan Fungsi Manajemen Risiko dan
Pengendalian Internal
10%
1.75
0,17
8
Transparansi Kondisi Keuangan dan Non
Keuangan, Laporan Pelaksanaan GCG dan
Laporan Internal
20%
2
0,4
Nilai Komposit
100%
1,9
Penjelasan Nilai Hasil Komposit
124
FORU
Nilai Komposit
Predikat Komposit
Nilai Komposit < 1.5
Sangat Baik
1.5 = Nilai Komposit < 2.5
Baik
2.5 = Nilai Komposit < 3.5
Cukup Baik
3.5 = Nilai Komposit < 4.5
Kurang Baik
4.5 = Nilai Komposit < 5
Tidak Baik
Laporan Tahunan 2013
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
Pendahuluan
Self Assessment Pelaksanaan GCG
PT Fortune Indonesia Tbk
125
05.
Pendahuluan
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung
Jawab Sosial
Perusahaan
Berkembang secara harmonis dengan lingkungan sekitar
merupakan rumusan sinergis utama FORU, demi kehidupan
yang lebih baik dan berkelanjutan.
126
FORU
Laporan Tahunan 2013
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
Pendahuluan
Angklung
nilai kerja sama,
saling menghormati, dan keselarasan
sosial. Angklung Indonesia termasuk dalam kekayaan
bangsa yang dipelihara oleh Pusat Riset dan
Permainan angklung menggambarkan
Pengembangan Budaya, Kementerian Budaya
dan Pariwisata. Kekayaan ini diakui UNESCO sebagai
karya agung dunia pada tahun 2010.
Harmoni yang diciptakan oleh alat musik ini merepresentasikan
pencapaian FORU seiring keberhasilan
mewujudkan One Team One Dream.
PT Fortune Indonesia Tbk
127
Pendahuluan
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Visi FORU adalah menjadi jaringan komunikasi dunia yang unggul
dan terintegrasi melalui pemanfaatan teknologi yang tepat untuk
memenuhi kebutuhan pasar. Tujuan mulia itu harus didukung dengan
harmonisasi elemen penting perusahaan, yaitu masyarakat di daerah
operasional perusahaan.
FORU menyadari bahwa keberlanjutan perusahaan
tidak dapat dipisahkan dari faktor eksternal
seperti sosial dan lingkungan hidup. Atas dasar
ini, FORU juga berkomitmen untuk memenuhi
tanggung jawab sosialnya terhadap masyarakat dan
lingkungan sekitar.
Beberapa hal yang melandasi komitmen ini adalah :
• CSR merupakan bagian dari pelaksanaan tata
kelola perusahaan yang baik
• Tuntutan global terhadap penerapan CSR yang
baik dan merata
• Meningkatnya perhatian masyarakat luas
terhadap etika dan akuntabilitas bisnis
• Harapan bahwa perusahaan dan lingkungan
sekitarnya dapat tumbuh bersama secara
berdampingan
Landasan Hukum
FORU menerapkan kebijakan strategis dalam
hal implementasi Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan (Corporate Social ResponsibilityCSR) dalam rangka menumbuhkan iklim usaha
yang kondusif dan berkelanjutan. Penerapan
kewajiban CSR sebagaimana diatur dalam UU No.
25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal, Pasal
15 huruf b menyebutkan ”Setiap penanam modal
berkewajiban melaksanakan tanggung jawab sosial
perusahaan”.
Pelaksanaan kegiatan CSR bagi perusahaan
publik juga telah diatur oleh Bapepam-LK
melalui Peraturan Bapepam Nomor X.K.6
tentang Penyampaian Laporan Tahunan Emiten
atau Perusahaan Publik. Regulasi ini menjadi
landasan sekaligus pedoman bagi FORU untuk
menyelenggarakan wujud tanggung jawab sosial
yang baik dan merata di seluruh aspek.
128
FORU
Laporan Tahunan 2013
Sesuai dengan Lampiran Keputusan Ketua
Bapepam-LKNomor: Kep-431/BL/2012 tertanggal
1 Agustus 2012, pelaksanaan tanggung jawab
sosial bagi perusahaan publik meliputi aspek-aspek
sebagai berikut:
• Pengembangan sosial dan kemasyarakatan
• Lingkungan hidup
• Praktik ketenagakerjaan, kesehatan, dan
keselamatan kerja
• Tanggung jawab terhadap produk
Implementasi CSR di FORU lebih menitikberatkan
pada pembangunan berkelanjutan dan memiliki
dampak konsekuensi sosial dan lingkungan untuk
saat ini maupun untuk jangka panjang. Selain
peraturan perundang-undangan, FORU juga
memiliki pondasi dasar kegiatan CSR yang tertuang
dalam:
• Surat Keputusan Direksi Nomor 01/DIR/
KEP/I/2013 tentang Pedoman Program Kegiatan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan.
• Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS) atas penyisihan laba yang diperuntukan
dalam rangka pembinaan kegiatan CSR.
Realisasi Kegiatan & Penyaluran
Dana
Tanggung jawab sosial perusahaan adalah
tanggung jawab yang melekat pada setiap
perusahaan penanaman modal untuk tetap
menciptakan hubungan yang serasi, seimbang,
dan sesuai dengan lingkungan, nilai, norma, dan
budaya masyarakat setempat. Komitmen FORU
untuk menjalankan program CSR yang meliputi
aspek terkait dibuktikan dengan berbagai kegiatan
di tahun 2013.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
PT Fortune Indonesia Tbk
Pendahuluan
129
Pendahuluan
Profil Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Realisasi kegiatan dan penggunaan dana kegiatan CSR FORU di tahun 2013:
SEKTOR
NAMA / JENIS KEGIATAN
Sumbangan kegiatan olahraga Universitas
Parahyangan “Parahyangan Sport Combat 2013”
Pelatihan para pengajar PAUD Ragunan melalui studi
banding ke PAUD Pondok Pinang
Beasiswa guru Ibu Iik dan Ibu Teti di Sekolah Tinggi
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Panca Sakti, Jakarta
Sumbangan 51 buku ke PAUD Ragunan dalam rangka
Hari Buku Internasional
WAKTU
DANA
DISALURKAN (JUTA)
Maret
10.000.000
April
600.000
Maret – Desember
Mei
510.000
•
•
•
•
•
Warga mengajar di PAUD
Pengembangan
Sosial dan
Kemasyarakatan
Beasiswa FORU untuk putra-putri warga berprestasi
Warga mengajar pada kunjungan mahasiswa
Lingkungan
Hidup
Ketenagakerjaan,
kesehatan, dan
Keselamatan
Kerja
Sanggar Fortune (Peresmian, operasional,
pendampingan)
Bantuan Penyaluran Donasi dari warga bagi korban
banjir di Jakarta melalui Posko Banjir Kebayoran Lama
dan Posko Bersama Bantuan Banjir 2013
Donasi Perusahaan berupa satu buah perahu karet
untuk korban banjir di Jakarta dan sekitarnya melalui
Posko Bersama Bantuan Banjir 2013
Kelas Parenting (lokasi: Sanggar Fortune Ragunan)
Blood for Love: Donor Darah (lokasi: Jl. Jabir)
FORU
Sepanjang tahun 2013
20.000.000
4.860.000
66.966.000
10.384.200
Januari
18.250.000
Februari
Februari
335.000
6.000.000
Maret
Kelas parenting gizi (lokasi: Sanggar Fortune Ragunan)
Desember
Laporan Tahunan 2013
850.000
Januari
BantuanBiaya Operasi untuk Penderita Katarak dalam
The Bogor Cataract Surgery Project
TOTAL DANA DISALURKAN
130
Kelas Mewarnai (30 Januari)
Kelas Dongeng (28 Februari)
Kelas Olah Raga (28 Maret)
Kelas Menyanyi (20 Juni)
Kelas Origami dan Menggambar
(29 Agustus)
• Kelas Matematika
(26 September)
• Kelas Mengenal Profesi
(23 Oktober)
• Kelas Mengenal Buah
(21 November)
• Kelas Mengenal Hewan
(10 Desember)
September
Sepanjang tahun 2013 :
• Universitas Atma Jaya Yogyakarta
• Universitas Muhammadiyah Malang
• Lembaga Pendidikan dan
Pengembangan Profesi Indonesia
(LP3I)
• Universitas Diponegoro (Undip)
• Univeristas Padjadjaran (Unpad)
• Universitas Al – Azhar
• Perhumas muda malang
• UIN
• Universitas Bakrie
• Universitas Bina Nusantara
• Universitas Padjadjaran D3
Kehumasan
• IISIP Jakarta
• Universitas Brawijaya
• Universitas Negeri Sebelas Maret,
Surakarta
• Universitas Petra
8.800.000
10.000.000
400.000
158.555.200
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
PT Fortune Indonesia Tbk
Pendahuluan
131
Pendahuluan
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Sepanjang tahun 2013, jumlah dana yang disalurkan dan atau digunakan
FORU untuk kegiatan CSR adalah sebesar Rp 158.555.200,- Kegiatan CSR
yang FORU lakukan tidak sebatas pemberian sumbangan atau kegiatan
sosial semata. Namun obyektif utamanya adalah keterkaitan harmonisasi
dengan kegiatan usaha yang bisa memberi manfaat bagi Perusahaan,
lingkungan, dan pertumbuhan ekonomi masyarakat di sekitar kami.
132
FORU
Laporan Tahunan 2013
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
Pendahuluan
Untuk bisa melaksanakan CSR dengan baik, maka harus dilakukan oleh
setiap stakeholder yang ada di Perusahaan. Jadi tidak hanya dilakukan oleh
sebuah divisi atau bagian saja. Selain itu, CSR juga dilakukan pada setiap
proses bisnis Perusahaan.
Sanggar Fortune
FORU memiliki keinginan mulia dan kewajiban untuk menyisihkan sebagian
pendapatan usaha untuk mengembangkan lingkungan di sekitar kantornya
berdiri. Pendidikan anak (gratis) dan pengembangan masyarakat menjadi fokus
utama kami.
Melalui Sanggar Fortune, pendidikan dan pengembangan masyarakat
diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan dapat tercipta
sebuah masyarakat yang lebih baik. Lebih khusus lagi, FORU fokus pada
pendidikan anak usia dini karena usia 2-4 tahun adalah usia emas anak di mana
pelajaran yang ia dapat menjadi pembentuk dirinya di masa depan.
Aktivitas mulia ini memiliki tiga sektor sasaran utama, yaitu membantu masalah
pendidikan dalam suatu wilayah, mengetahui cara yang baik dalam mendidik
anak dan mendapatkan pengetahuan untuk mengembangkan diri, serta
membantu meningkatkan kualitas hidup masyarakat di suatu wilayah.
Sanggar Fortune adalah salah satu kegiatan CSR FORU yang berkelanjutan.
Untuk menciptakan masyarakat yang sejahtera dan mandiri, maka semua dunia
usaha harus mendukung kegiatan yang terkait dengan hal itu. Sanggar Fortune
1 berdiri sejak tahun 2008 di Pondok Pinang, Jakarta Selatan. Seiring perjalanan
waktu, Sanggar Fortune 2 kemudian resmi berdiri di tahun 2012 dan berlokasi
di Ragunan, Jakarta Selatan. Di tahun 2013, Sanggar Fortune 3 resmi berdiri di
Lenteng Agung, Jakarta Selatan.
Komitmen FORU untuk terus menjalankan program ini merupakan bentuk
keseriusan FORU dalam hal pemberdayaan masyarakat. Jika hal itu terus
dilakukan secara kontinyu, maka harmonisasi dunia usaha terhadap lingkungan
sekitar akan terbina secara maksimal. Konsep 3 P yaitu planet, people, dan
profit selalu menjadi landasan FORU untuk terus menciptakan program yang
keberlanjutan seiring dengan kelangsungan usaha yang positif.
PT Fortune Indonesia Tbk
133
Pendahuluan
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Testimonial
“Berkat FORU, PAUD ini bisa berdiri. Kami sangat membutuhkan
bantuan karena sebagian besar orang tua murid di sini
ekonominya golongan menengah ke bawah. Acara-acara
sharing bersama yang sering diselenggarakan juga sangat
bermanfaat. Kami sangat berterima kasih karena FORU dapat
memberikan manfaat yang sangat banyak bagi para orang tua
murid dengan menambahkan pengetahuan tentang mendidik
anak. Semoga, para orang tua tidak lagi mendidik anak dengan
cara keras seperti memukul atau mencubit jika sang anak
berbuat salah.”
Sarwadi,
Kepala PAUD Ragunan
“Selama ini kami memang selalu punya keinginan untuk
mengajari anak-anak di sekitar sini belajar berhitung. Tapi,
kami terkendala di alat peraga karena keterbatasan dana,
jadi rencananya hanya dengan menggunakan jari. Syukur,
tim FORU datang dan menyambut baik niat kami. Bahkan,
menyempurnakannya melalui pendirian PAUD dan sumbangan
berbagai alat peraga yang terbukti bisa memancing perhatian
mereka. Anak-anak yang semula malas, sekarang sudah mulai
tertarik belajar berhitung, bahkan beberapa di antaranya sudah
pintar.”
Sum Purwaningsih,
Kepala PAUD Lenteng Agung.
134
FORU
Laporan Tahunan 2013
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
Pendahuluan
Pernyataan Dewan Komisaris dan Direksi
Pernyataan
Dewan Komisaris dan Direksi
Pernyataan Dewan Komisaris dan Direksi Tentang Tanggung Jawab Atas Laporan Tahunan 2013
PT Fortune Indonesia Tbk
Laporan Tahunan berikut laporan keuangan dan informasi lain yang terkait merupakan
tanggung jawab penuh manajemen Perusahaan PT Fortune Indonesia Tbk dan dijamin
kebenarannya oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi dengan membubuhkan
tanda tangannya masing-masing di bawah ini.
Jakarta, 30 April 2014
Dewan Komisaris
Dedi Sjahrir Panigoro
Komisaris Utama
merangkap Komisaris Independen
Kasman Ardan
Miranty Abidin
Komisaris
Komisaris
Lucia Novenna Budiono
Farida Eva Rianti Hutapea
Komisaris
Komisaris Independen
Direksi
Indra Abidin
Herman Muljadi Sulaeman
Direktur Utama
Direktur
PT Fortune Indonesia Tbk
135
halaman ini sengaja dikosongkan
PT FORTUNE INDONESIA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
(MATA UANG INDONESIA)
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
Daftar Isi
Halaman
Surat Pernyataan Direksi
Laporan Auditor Independen
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian .........................................................................................
1-3
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian .............................................................................
4
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian ......................................................................................
5
Laporan Arus Kas Konsolidasian ......................................................................................................
6
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ..............................................................................
7 - 50
***************************
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
ASET
Aset Lancar
Kas dan setara kas
Piutang usaha - pihak ketiga - setelah
dikurangi penyisihan penurunan nilai piutang
sebesar Rp 6.481.908.612 pada tahun 2013
dan Rp 5.526.088.713 pada tahun 2012
Piutang lain-lain - pihak ketiga
Jasa dalam pelaksanaan
2c, 2d, 4, 32
2c, 5, 13, 26,
32
24.788.912.492
2c, 32
2e, 6
112.300.906.283
5.351.969.997
51.797.737.769
132.164.956.278
4.359.317.818
47.458.958.751
2f, 7
23.207.659.027
15.923.351.752
226.617.680.439
224.695.497.091
2c, 2d, 8, 13,
32
2c, 2g, 9a, 32
2c, 2g, 9b, 32
12.000.530.000
1.705.819.098
5.652.494.980
12.000.530.000
1.661.387.270
1.168.007.910
2h, 10
2c, 2i, 11, 32
4.117.552.758
500.000.000
4.053.807.590
500.000.000
2j, 2k, 2l, 12,
13, 15, 16, 26
2c, 32
2q, 17d
2q, 17c
7.920.702.341
18.000.000
4.890.867.890
93.907.935
8.799.589.739
4.279.858.402
93.907.935
36.899.875.002
32.557.088.846
263.517.555.441
257.252.585.937
Jumlah Aset Lancar
Pinjaman karyawan
Piutang pihak berelasi
Investasi pada Entitas Asosiasi
Investasi jangka panjang lain-lain
Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi
penyusutan sebesar Rp 13.179.715.305
pada tahun 2013 dan Rp 11.685.353.412
pada tahun 2012
Uang jaminan
Aset pajak tangguhan
Tagihan restitusi pajak penghasilan
2012
33.959.407.363
Uang muka dan aset lancar lainnya
Aset Tidak Lancar
Deposito yang dibatasi penggunaannya
2013
Jumlah Aset Tidak Lancar
JUMLAH ASET
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan.
1
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITAS
Liabilitas Jangka Pendek
Utang bank jangka pendek
2c,13, 32
Utang usaha
2c, 14, 32
Liabilitas Jangka Panjang
Utang pihak berelasi
Liabilitas imbalan kerja karyawan
Utang jangka panjang setelah dikurangi bagian
yang jatuh tempo dalam satu tahun
Utang pembelian aset tetap
Utang sewa pembiayaan
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
2012
30.000.200.000
41.018.957.787
76.544.339.056
349.823.903
1.689.829.457
9.627.868.206
66.690.306.955
163.326.343
1.193.770.542
11.804.287.086
187.745.897
183.505.892
2c, 15, 32
2c, 2l, 16, 32
266.000.000
31.481.328
118.697.287.847
311.558.090
31.481.328
121.397.194.023
2c, 2g, 9d, 32
2m, 18, 26
200.000.000
11.481.618.000
200.000.000
9.945.604.000
2c, 15, 32
2c, 2l, 16, 32
133.000.000
31.481.344
11.846.099.344
60.339.228
10.205.943.228
130.543.387.191
131.603.137.251
Pihak ketiga
Pihak berelasi
Utang lain-lain - pihak ketiga
Utang pajak
Beban masih harus dibayar
Utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam
satu tahun
Utang pembelian aset tetap
Utang sewa pembiayaan
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek
2013
2g, 9c
2c, 32
2q, 17a
2c, 32
JUMLAH LIABILITAS
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan.
2
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
EKUITAS
Ekuitas Yang Dapat Diatribusikan Kepada
Pemilik Entitas Induk
Modal saham - nilai nominal Rp 100 per
saham
Modal dasar - 1.000.000.000 saham
Modal ditempatkan dan disetor
penuh - 465.224.000 saham
Tambahan modal disetor - bersih
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas
sepengendali
Saldo laba
Telah ditentukan penggunaannya
Belum ditentukan penggunaannya
Jumlah Ekuitas Yang Dapat Diatribusikan
Kepada Pemilik Ekuitas Induk
Kepentingan Nonpengendali
19
2n, 20
2013
2012
46.522.400.000
7.148.969.337
46.522.400.000
3.595.872.896
2n
-
3.553.096.441
21
10.910.071.061
¤
68.045.966.646
9.022.320.754
62.655.557.991
132.627.407.044
346.761.206
125.349.248.082
300.200.604
JUMLAH EKUITAS
132.974.168.250
125.649.448.686
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
263.517.555.441
257.252.585.937
2b, 22
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan.
3
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
PENDAPATAN USAHA
BEBAN LANGSUNG
LABA KOTOR
BEBAN USAHA
BEBAN PAJAK PENGHASILAN
407.406.719.849
480.147.066.931
2o, 25
326.394.831.677
394.323.412.730
2o, 5, 12, 18, 26
81.011.888.172
66.523.632.643
14.488.255.529
85.823.654.201
69.311.996.531
16.511.657.670
1.256.732.459
1.012.024.011
69.375.000
63.745.168
(3.391.167.536 )
310.634.681
81.537.326
1.175.388.132
93.632.250
219.412.561
(1.165.799.369 )
102.385.980
2o, 33
2p
27
2j, 12
2h, 10
28
12, 29
(678.656.217 )
2q, 17b, 33
LABA BERSIH TAHUN BERJALAN
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF YANG
DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA:
Pemilik Entitas Induk
Kepentingan Nonpengendali
2b, 22
JUMLAH
LABA BERSIH PER SAHAM YANG DAPAT
DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK
ENTITAS INDUK
2012
2o, 24, 33
LABA USAHA
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN
Laba selisih kurs - bersih
Penghasilan bunga
Laba penjualan aset tetap
Bagian laba Entitas Asosiasi
Beban keuangan
Lain-lain
Jumlah Penghasilan (Beban) Lain-lain Bersih
LABA SEBELUM BEBAN PAJAK
PENGHASILAN
2013
2r, 23
506.556.880
13.809.599.312
17.018.214.550
(3.228.311.748 )
(4.359.602.717 )
10.581.287.564
12.658.611.833
-
-
10.581.287.564
12.658.611.833
10.534.726.962
46.560.602
12.585.002.049
73.609.784
10.581.287.564
12.658.611.833
23
27
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan.
4
1c
-
46.522.400.000
Modal
Saham
-
-
-
3.595.872.896
Tambahan
Modal Disetor
- Bersih
-
-
-
3.553.096.441
-
1.938.756.919
-
7.083.563.835
(3.256.568.000 )
(1.938.756.919 )
-
55.265.880.861
Selisih Nilai
Saldo Laba
Transaksi
Restrukturisasi
Telah
Belum
Entitas
Ditentukan
Ditentukan
Sepengendali Penggunaannya Penggunaannya
(3.256.568.000 )
-
116.020.814.033
Jumlah Ekuitas
Yang Dapat
Diatribusikan
Kepada Pemilik
Entitas Induk
-
265.294.810
Kepentingan
Nonpengendali
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
21
-
Catatan
Dampak dilusi
-
Saldo 1 Januari 2012
Cadangan umum
21
Jumlah
Ekuitas
116.286.108.843
12.585.002.049
73.609.784
-
12.658.611.833
(3.256.568.000 )
-
(38.703.990 )
12.585.002.049
-
(38.703.990 )
Dividen
-
125.649.448.686
-
300.200.604
-
-
125.349.248.082
-
-
62.655.557.991
-
Laba komprehensif tahun
2012
9.022.320.754
-
3.553.096.441
-
3.595.872.896
-
46.522.400.000
-
Saldo 31 Desember 2012
2n
-
-
-
-
-
-
1.887.750.307
(3.553.096.441 )
(3.256.568.000 )
-
-
3.553.096.441
(3.256.568.000 )
-
(1.887.750.307 )
10.581.287.564
Laba komprehensif tahun
2013
21
(3.256.568.000 )
46.560.602
132.974.168.250
-
Reklasifikasi dampak
penerapan PSAK 38
(revisi 2012) "Kombinasi
Bisnis Entitas
Sepengendali"
-
10.534.726.962
346.761.206
-
Cadangan umum
-
10.534.726.962
132.627.407.044
7.148.969.337
21
-
68.045.966.646
46.522.400.000
Dividen
-
10.910.071.061
Saldo 31 Desember 2013
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan.
5
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2013
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan kas dari pelanggan
Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan
Penerimaan dari (pembayaran untuk):
Penghasilan bunga
Pajak penghasilan
Beban keuangan
Kegiatan usaha lainnya
2012
427.270.769.843
495.652.453.834
(383.513.175.165 ) (499.734.281.425 )
Arus kas bersih yang diperoleh dari (digunakan untuk)
aktivitas operasi
1.012.024.011
(5.404.730.630 )
(3.391.167.536 )
(7.241.435.108 )
1.175.388.132
(6.406.562.884 )
(1.165.799.369 )
(11.541.537.229 )
28.732.285.415
(22.020.338.941 )
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Hasil penjualan aset tetap
Penerimaan dari klaim asuransi
Perolehan aset tetap
Penempatan deposito yang dibatasi penggunaannya
630.000.000
49.482.784
(780.044.495 )
-
740.425.000
133.300.000
(2.234.228.782 )
(9.135.000.000 )
Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas
investasi
(100.561.711 )
(10.495.503.782 )
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Penerimaan (pembayaran) utang bank
Penambahan piutang pihak berelasi
Pembayaran dividen tunai
Pembayaran utang pembelian aset tetap
Pembayaran utang sewa pembiayaan
Pembayaran utang pihak berelasi
Arus kas bersih yang diperoleh dari (digunakan untuk)
aktivitas pendanaan
KENAIKAN (PENURUNAN) KAS DAN SETARA KAS
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
(11.018.757.787
(4.484.487.070
(3.256.568.000
(672.558.092
(28.857.884
-
)
)
)
)
)
34.553.995.402
(63.760.600
(3.256.568.000
(380.643.473
(43.099.444
(133.544.794
(19.461.228.833 )
30.676.379.091
9.170.494.871
24.788.912.492
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN PT FORTUNE
TRAVINDO YANG TIDAK DIKONSOLIDASI
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
33.959.407.363
(1.839.463.632 )
29.258.977.257
(2.630.601.133 )
24.788.912.492
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan.
6
)
)
)
)
)
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. GAMBARAN UMUM
a.
Pendirian Entitas Induk
PT Fortune Indonesia Tbk (“Entitas Induk”), didirikan di Indonesia pada tanggal 5 Mei 1970
berdasarkan akta Dian Paramita Tamzil, S.H., pengganti Notaris Djojo Muljadi S.H., No. 5 dengan
nama PT Fortune Indonesia Advertising Company. Akta pendirian tersebut disahkan oleh Menteri
Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. JA-5/67/21 tanggal
12 September 1970 serta diumumkan melalui Berita Negara Republik Indonesia No. 83,
Tambahan No. 389 tanggal 17 Oktober 1972. Nama Entitas Induk dari PT Fortune Indonesia
Advertising Company telah berubah menjadi PT Fortune Indonesia sesuai dengan akta
perubahan anggaran dasar Entitas Induk No. 51 dari Notaris Ny. Toety Juniarto, S.H., tanggal
21 September 2001 dan telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C-08991.HT.01.04.TH.2001 dan
diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 98, Tambahan No. 8029 tanggal
7 Desember 2001.
Anggaran dasar Entitas Induk telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan terakhir
diaktakan dengan akta Notaris Leolin Jayayanti, S.H., No. 10 tanggal 31 Oktober 2008, antara
lain mengenai penyesuaian Undang-undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.
Akta perubahan tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia melalui Surat Keputusan No. AHU98038.HT.01.02.Tahun 2008 pada tanggal
18 Desember 2008 diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 28, Tambahan
No. 9716 tanggal 7 April 2009.
Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Entitas Induk, ruang lingkup kegiatan Entitas Induk
adalah penjualan jasa komunikasi pemasaran yang antara lain meliputi jasa periklanan,
kehumasan (public relations), perjalanan (travel marketing) dan multimedia. Entitas Induk
berkedudukan di Gedung Galaktika, Jl. Harsono R.M. No. 2 Ragunan, Jakarta Selatan.
Entitas Induk beroperasi secara komersial sejak tahun 1970.
b. Penawaran Umum Saham Entitas Induk
Pada tanggal 27 Desember 2001, Entitas Induk telah menerima pernyataan efektif dari Ketua
Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) melalui suratnya No. S-4067/PM/2001 untuk
melakukan Penawaran Umum Perdana Saham Entitas Induk kepada masyarakat sejumlah
205.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham pada harga penawaran Rp 130 per
saham, disertai dengan penerbitan 102.500.000 Waran Seri I. Pada tanggal 17 Januari 2002,
Entitas Induk telah mencatatkan seluruh saham dan warannya di Bursa Efek Indonesia.
c.
Entitas Anak yang Dikonsolidasi
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Entitas Induk memiliki penyertaan saham secara
langsung pada beberapa Entitas Anak dengan rincian sebagai berikut:
Entitas
Anak
PT Pelita Alembana (PA)
PT Fortune Pramana
Rancang (FPR)
PT Fortune Adwicipta
(FAC)
Tahun
Persentase
Domisili Beroperasi Kepemilikan
Jakarta
1981
99%
Jumlah Aset (Rp 000)
2013
2012
48.458.776
37.287.884
Aktivitas
Utama
Jasa Periklanan
Jakarta
1980
99%
22.710.950
48.256.427
Jasa Kehumasan
Jakarta
1985
99%
15.075.515
10.621.074
Jasa Desain Grafis
7
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. GAMBARAN UMUM (lanjutan)
c. Entitas Anak yang Dikonsolidasi (lanjutan)
Dilusi Penyertaan Saham PT Fortune Travindo (FT)
Pada tanggal 17 Oktober 2012 telah diadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa
(RUPSLB) FT yang diaktakan oleh Notaris Leolin Jayayanti, S.H. akta No. 30 pada tanggal yang
sama, mengenai perubahan modal dasar, perubahan modal ditempatkan dan disetor, persetujuan
rencana investasi, dan persetujuan pinjaman. Hasil RUPSLB tersebut ditegaskan dalam akta
Pernyataan Keputusan Rapat FT Notaris Leolin Jayayanti, S.H. No. 16 tanggal
14 November 2012, yang menyatakan bahwa seluruh pemegang saham FT menyetujui untuk :

Meningkatan modal dasar FT yang semula sebesar Rp 9.000.000.000 menjadi sebesar
Rp 40.000.000.000.

Meningkatan modal ditempatkan dan modal disetor
Rp 2.272.700.000 menjadi sebesar Rp 11.250.000.000.

Melakukan pengeluaran saham dalam portepel sebesar Rp 8.977.300.000 atau sejumlah
8.977.300 lembar saham, dengan nominal setiap lembar saham sebesar Rp 1.000.
FT
yang
semula
sebesar
Akta tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. AHU-64967.AH.01.02.Th.2012 tanggal
20 Desember 2012.
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diaktakan oleh Notaris Leolin Jayayanti,
S.H. No. 5 tanggal 13 Juni 2012, para pemegang saham Entitas Induk menyetujui untuk tidak
menggunakan hak membeli saham terlebih dahulu dalam kaitannya dengan pengeluaran saham
dalam portepel FT. Akibatnya kepemilikan saham Entitas Induk dalam FT mengalami dilusi dari
99% menjadi 20% dan menyebabkan dekonsolidasi laporan keuangan FT kedalam laporan
keuangan konsolidasian Grup pada tanggal 31 Desember 2012.
d. Susunan Dewan Komisaris, Direksi, dan Komite Audit, serta Jumlah Karyawan
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, susunan dewan komisaris dan direksi Entitas Induk
masing-masing berdasarkan akta Notaris Leolin Jayayanti, S.H., No. 16 tanggal 21 Juli 2011
adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Komisaris Utama dan Independen
Komisaris Independen
Komisaris
Komisaris
Komisaris
:
:
:
:
:
Dedi Sjahrir Panigoro
Farida Eva Rianty Hutapea
Kasman Ardan
Miranty Abidin
Lucia Novenna Budiono
:
:
Indra Abidin
Herman Muljadi Sulaeman
Direksi
Direktur Utama
Direktur
- 7 -4
8
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. GAMBARAN UMUM (lanjutan)
d. Susunan Dewan Komisaris, Direksi, dan Komite Audit, serta Jumlah Karyawan (lanjutan)
Susunan komite audit Entitas Induk, pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, adalah sebagai
berikut :
Komite Audit
Komite audit
Anggota
Anggota
:
:
:
Dedi Sjahrir Panigoro
Alexander Ronald Sindhika
Dharmawandi Sutanto
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Entitas Induk menunjuk Indira Ratna Dewi Abidin
sebagai Sekretaris Entitas Induk.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Grup memiliki karyawan tetap masing-masing
sebanyak 353 dan 318 orang (tidak diaudit).
e. Penyelesaian Laporan Keuangan Konsolidasian
Manajemen Entitas Induk bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasian
yang telah diselesaikan dan diotorisasi untuk diterbitkan pada tanggal 21 Maret 2014.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
a.
Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian
Laporan keuangan konsolidasian telah disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan
(SAK) yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar
Akuntansi Keuangan (ISAK) yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan
Akuntan Indonesia serta peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai panduan penyajian dan
pengungkapan laporan keuangan konsolidasian.
Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan adalah konsisten
dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan untuk tahun
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, kecuali bagi penerapan SAK yang telah direvisi
efektif sejak tanggal 1 Januari 2013 seperti yang telah diungkapkan pada Catatan ini.
Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah dasar akrual menggunakan konsep
biaya historis kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana
diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.
Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung, menyajikan
penerimaan dan pengeluaran kas yang diklasifikasikan dalam aktivitas operasi, investasi, dan
pendanaan.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah
Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Grup.
9
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
b. Prinsip-prinsip Konsolidasian
Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan PA, FPR, FAC, Entitas Anak, seperti
yang disebutkan pada Catatan 1c, dalam hal Entitas Induk memiliki lebih dari 50% kepemilikan
saham.
Semua saldo dan transaksi antar Entitas Induk yang material, termasuk keuntungan atau kerugian
yang belum direalisasi, jika ada, dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil
operasi Grup sebagai satu kesatuan usaha.
Entitas-entitas Anak dikonsolidasi secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Entitas Induk
memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal Entitas Induk kehilangan pengendalian.
Pengendalian dianggap ada ketika Entitas Induk memiliki secara langsung atau tidak langsung
melalui Entitas Anak, lebih dari setengah kekuasaan suara entitas, dapat menentukan kebijakan
dan operasi Entitas Anak, atau mengangkat mayoritas Direksi Entitas Anak, atau mampu
menguasai suara mayoritas dalam rapat pengurus.
Laporan keuangan Entitas Anak disusun dengan periode pelaporan yang sama dengan Entitas
Induk. Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam penyajian laporan keuangan konsolidasian
telah diterapkan secara konsisten oleh Grup, kecuali dinyatakan lain.
Kepentingan Nonpengendali mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset bersih dari Entitas
Anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung oleh Entitas Induk,
yang masing-masing disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dalam
ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat
diatribusikan kepada pemilik Entitas Induk.
c. Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan
Grup telah menerapkan PSAK 50 (revisi 2010), “Instrumen Keuangan: Penyajian”, PSAK 55 (revisi
2011), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” dan PSAK 60, “Instrumen Keuangan:
Pengungkapan”.
PSAK 50 (revisi 2010), “Instrumen Keuangan: Penyajian”, menetapkan prinsip penyajian
instrumen keuangan sebagai liabilitas atau ekuitas dan saling hapus aset keuangan dan liabilitas
keuangan.
PSAK 55 (revisi 2011), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, menetapkan prinsipprinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, liabilitas keuangan dan beberapa
kontrak untuk membeli atau menjual item nonkeuangan.
PSAK 60 memperkenalkan pengungkapan baru untuk meningkatkan informasi mengenai
instrumen keuangan. PSAK ini mewajibkan pengungkapan secara luas mengenai signifikansi
pengaruh instrumen keuangan terhadap posisi keuangan dan kinerja Grup, dan pengungkapan
kuantitatif dan kualitatif atas risiko yang timbul dari instrumen keuangan, serta menentukan
pengungkapan minimum mengenai risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko pasar, dan juga analisis
sensitivitas atas risiko pasar. PSAK ini juga mewajibkan pengungkapan terkait dengan
pengukuran nilai wajar menggunakan tiga tingkat hirarki nilai wajar yang mencerminkan
signifikansi input yang digunakan dalam mengukur nilai wajar dan memberikan arahan dalam
bentuk pengungkapan kuantitatif mengenai pengukuran nilai wajar dan mewajibkan informasi
yang diungkapkan dalam format tabel kecuali terdapat format lain yang lebih sesuai.
- 9 -4
10
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
c. Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan (lanjutan)
Klasifikasi
i.
Aset Keuangan
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui
laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi
dimiliki hingga jatuh tempo, atau aset keuangan tersedia untuk dijual, jika sesuai. Grup
menentukan klasifikasi atas aset keuangan pada saat pengakuan awal.
Aset keuangan Grup terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha pihak ketiga, piutang lainlain - pihak ketiga, deposito yang dibatasi penggunaannya, pinjaman karyawan, piutang pihak
berelasi, investasi jangka panjang lain-lain, dan uang jaminan.
ii. Liabilitas Keuangan
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar
melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan liabilitas keuangan yang dicatat
berdasarkan biaya perolehan diamortisasi. Grup menentukan klasifikasi atas liabilitas
keuangan pada saat pengakuan awal.
Liabilitas keuangan Grup terdiri dari utang bank jangka pendek, utang usaha pihak ketiga dan
pihak berelasi, utang lain-lain - pihak ketiga, beban masih harus dibayar, utang pihak berelasi,
utang pembelian aset tetap, dan utang sewa pembiayaan.
Pengakuan dan pengukuran
i.
Aset Keuangan
Aset keuangan pada awalnya diakui sebesar nilai wajarnya ditambah, dalam hal investasi yang
tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi komprehesif konsolidasian, biaya transaksi yang
dapat diatribusikan secara langsung. Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal
tergantung pada klasifikasi aset.
Seluruh pembelian dan penjualan yang lazim pada aset keuangan diakui atau dihentikan
pengakuannya pada tanggal perdagangan - yaitu tanggal pada saat Grup berkomitmen untuk
membeli atau menjual aset. Pembelian atau penjualan yang lazim adalah pembelian atau
penjualan aset keuangan yang mensyaratkan penyerahan aset dalam kurun waktu umumnya
ditetapkan dengan peraturan atau kebiasaan yang berlaku di pasar.
•
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan nonderivatif dengan
pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif.
Setelah pengakuan awal, aset keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehan
diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif kecuali jika dampak diskonto tidak
material, maka dinyatakan pada biaya perolehan. Keuntungan atau kerugian diakui pada
laporan laba rugi komprehensif konsolidasian ketika aset keuangan tersebut dihentikan
pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, dan melalui proses amortisasi.
11
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
c. Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan (lanjutan)
ii. Liabilitas Keuangan
Liabilitas keuangan diakui pada awalnya sebesar nilai wajar dan, dalam hal utang dan
pinjaman, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
•
Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi
Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, selanjutnya setelah
pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi, menggunakan suku bunga
efektif kecuali jika dampak diskonto tidak material, maka dinyatakan pada biaya perolehan.
Beban bunga diakui dalam “Beban keuangan” dalam laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian. Keuntungan atau kerugian diakui pada laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian ketika liabilitas keuangan tersebut dihentikan pengakuannya dan melalui
proses amortisasi.
Saling Hapus Instrumen Keuangan
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya dilaporkan dalam laporan
posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum
untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dan terdapat maksud untuk
menyelesaikan secara bersih, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara
bersamaan.
Nilai Wajar Instrumen Keuangan
Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan secara aktif di pasar keuangan yang
terorganisasi, jika ada, ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga di pasar aktif pada
penutupan bisnis pada akhir periode pelaporan.
Untuk instrumen keuangan yang tidak memiliki pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan
menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian tersebut mencakup penggunaan transaksitransaksi pasar yang wajar antara pihak-pihak yang mengerti dan berkeinginan (arm’s length
market transactions); referensi atas nilai wajar terkini instrumen lain yang secara substansial
sama; analisa arus kas yang didiskonto; atau model penilaian lain.
Biaya Perolehan Diamortisasi dari Instrumen Keuangan
Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi
dengan penyisihan atas penurunan nilai dan pembayaran pokok atau nilai yang tidak dapat
ditagih. Perhitungan tersebut mempertimbangkan premium atau diskonto pada saat perolehan dan
termasuk biaya transaksi dan biaya yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga
efektif.
- 11 -4
12
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
c. Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan (lanjutan)
Penurunan Nilai Aset Keuangan
Setiap akhir periode pelaporan, Grup mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa
aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau
kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi jika, dan
hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari
satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang
merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa
depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
Penghentian Pengakuan
i.
Aset Keuangan
Grup menghentikan pengakuan aset keuangan, jika dan hanya jika, hak kontraktual untuk
menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau Grup mentransfer
hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau menanggung liabilitas
untuk membayarkan arus kas yang diterima tersebut secara penuh tanpa penundaan berarti
kepada pihak ketiga dibawah kesepakatan pelepasan (pass through arrangement); dan (a)
Grup telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset, atau (b) Grup
tidak mentransfer maupun tidak memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas
aset, namun telah mentransfer pengendalian atas aset.
Ketika Grup telah mentransfer hak untuk menerima arus kas dari aset atau telah
menandatangani kesepakatan pelepasan (pass through arrangement), dan secara substansial
tidak mentransfer dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, maupun
mentransfer pengendalian atas aset, aset tersebut diakui sejauh keterlibatan berkelanjutan
Grup terhadap aset keuangan tersebut.
Dalam hal itu Grup juga mengakui liabilitas terkait. Aset yang ditransfer dan liabilitas terkait
diukur dengan dasar yang mencerminkan hak dan liabilitas yang masih dimiliki Grup.
Keterlibatan berkelanjutan yang berbentuk pemberian jaminan atas aset yang ditransfer diukur
sebesar jumlah terendah dari jumlah tercatat aset dan jumlah maksimal dari pembayaran yang
diterima yang mungkin harus dibayar kembali.
ii. Liabilitas Keuangan
Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya ketika liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak
dihentikan atau dibatalkan atau kadaluarsa.
Ketika liabilitas keuangan saat ini digantikan dengan yang lain dari pemberi pinjaman yang
sama dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara
substansial atas ketentuan liabilitas keuangan yang saat ini ada, maka pertukaran atau
modifikasi tersebut dicatat sebagai penghapusan liabilitas keuangan awal dan pengakuan
liabilitas keuangan baru, dan selisih antara nilai tercatat liabilitas keuangan tersebut diakui
dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
13
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
d. Kas dan Setara Kas dan Deposito Yang Dibatasi Penggunaannya
Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan deposito berjangka yang jatuh tempo dalam waktu
tiga bulan atau kurang dari tanggal penempatan dan tidak dijaminkan atas utang serta tidak
dibatasi penggunaannya.
Deposito berjangka yang jatuh temponya lebih dari 3 (tiga) bulan sejak tanggal penempatan,
dijaminkan dan dibatasi penggunaannya dicatat sebagai ”Deposito yang dibatasi penggunaannya”
sebagai bagian aset tidak lancar dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.
e.
Jasa Dalam Pelaksanaan
Biaya-biaya untuk mengerjakan proyek jasa pembuatan iklan, jasa desain grafis dan jasa program
tertentu lainnya diakumulasi dan dibebankan sebagai beban langsung pada saat penjualan diakui,
yaitu pada saat pekerjaan telah diselesaikan dan mendapat persetujuan dari pemberi kerja.
Sedangkan biaya-biaya untuk mengerjakan proyek yang berkaitan dengan jasa hubungan
masyarakat dan jasa pameran diakumulasi dan dibebankan sebagai beban langsung pada saat
diakui, yaitu berdasarkan persentase tingkat penyelesaian pekerjaan.
f.
Beban Dibayar di Muka
Beban dibayar di muka dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sesuai
dengan masa manfaatnya dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method).
g.
Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi
Grup melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi seperti yang didefinisikan dalam PSAK 7
(revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”.
Suatu pihak dianggap berelasi dengan Grup, jika pihak tersebut:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
Langsung, atau tidak langsung yang melalui satu atau lebih perantara, suatu pihak (i)
mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama,
dengan Grup; (ii) memiliki kepentingan dalam Grup yang memberikan pengaruh signifikan
atas Grup; atau (iii) memiliki pengendalian bersama atas Grup;
Suatu pihak yang berelasi dengan Grup;
Suatu pihak adalah ventura bersama dalam hal Grup sebagai venturer;
Suatu pihak adalah anggota dari personil manajemen kunci Grup;
Suatu pihak adalah anggota keluarga dekat dari individu yang diuraikan dalam butir (a) atau
(d);
Suatu pihak adalah entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi
signifikan oleh atau untuk dalam hal hak suara signifikan pada beberapa entitas, langsung
maupun tidak langsung, individu seperti diuraikan dalam butir (d) atau (e); atau;
Suatu pihak adalah suatu program imbalan pascakerja untuk imbalan kerja dari Grup atau
entitas yang terkait dengan Grup.
Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam
catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang relevan.
- 13 -4
14
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
h.
Investasi Pada Entitas Asosiasi
Investasi Grup pada Entitas Asosiasi dicatat dengan mengunakan metode ekuitas. Entitas
Asosiasi adalah entitas dalam hal Grup mempunyai pengaruh signifikan. Dalam metode ekuitas,
biaya investasi ditambah atau dikurangi dengan bagian Grup atas laba atau rugi bersih, dan
dividen yang diterima dari investee sejak tanggal perolehan. Goodwill yang terkait dengan Entitas
Asosiasi termasuk dalam jumlah tercatat investasi dan tidak diamortisasi atau tidak dilakukan
pengujian penurunan nilai secara terpisah.
Laporan laba rugi komprehensif konsolidasian mencerminkan bagian atas hasil operasi dari
Entitas Asosiasi. Bila terdapat perubahan yang diakui langsung pada ekuitas dari Entitas Asosiasi,
Grup mengakui bagiannya atas perubahan tersebut dan mengungkapkan hal ini, jika berkaitan,
dalam laporan perubahan ekuitas konsolidasian. Laba atau rugi yang belum direalisasi sebagai
hasil dari transaksi-transaksi antara Grup dengan Entitas Asosiasi, jika ada, dieliminasi pada
jumlah sesuai dengan kepentingan Grup pada Entitas Asosiasi.
Bagian laba Entitas Asosiasi ditampilkan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Laba
yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham Entitas Asosiasi dan merupakan laba setelah
pajak kepentingan nonpengendali di Entitas Anak dari Entitas Asosiasi.
Laporan keuangan Entitas Asosiasi disusun dengan mengunakan periode pelaporan yang sama
dengan Grup. Bila diperlukan, penyesuaian dilakukan untuk menjadikan kebijakan akuntansi sama
dengan kebijakan Grup.
Grup menentukan apakah perlu untuk mengakui tambahan penurunan nilai atas investasi Grup
pada Entitas Asosiasi. Grup menentukan pada setiap tanggal pelaporan apakah terdapat bukti
yang obyektif yang mengindikasikan bahwa investasi pada Entitas Asosiasi mengalami penurunan
nilai. Dalam hal ini, Grup menghitung jumlah penurunan nilai berdasarkan selisih antara jumlah
terpulihkan atas investasi pada Entitas Asosiasi dan nilai tercatatnya dan mengakuinya dalam
laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Ketika kehilangan pengaruh yang signifikan terhadap entitas asosiasi, Grup mengukur dan
mengakui setiap investasi yang tersisa pada nilai wajar. Selisih antara nilai tercatat asosiasi
setelah hilangnya pengaruh signifikan dan nilai wajar dari investasi yang tersisa dan hasil dari
penjualan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
i.
Investasi Jangka Panjang Lain-lain
Investasi dalam bentuk saham dengan kepemilikan kurang dari 20% yang tidak memiliki kuotasi
harga di pasar aktif dan nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal, diukur pada biaya
perolehan. Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, nilai tercatatnya dikurangi untuk
mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan langsung pada laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian.
j.
Aset Tetap
Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi
penurunan nilai, jika ada. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat
biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang
signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat (“carrying amount”) aset
tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya perbaikan dan
pemeliharaan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian pada saat terjadinya.
Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan
taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:
15
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
j.
Aset Tetap (lanjutan)
Tahun
Bangunan dan prasarana
Mesin dan instalasi
Peralatan studio
Peralatan dan perlengkapan kantor
Kendaraan
20
10
5 - 10
5 - 10
4
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada
manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaannya. Laba atau rugi yang timbul
dari penghentian pengakuan aset diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada
tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.
Nilai residu, estimasi masa manfaat dan metode penyusutan direview dan disesuaikan, setiap
akhir tahun, bila diperlukan.
k.
Penurunan Nilai Aset Nonkeuangan
Grup menerapkan PSAK 48 (revisi 2009) yang menetapkan prosedur-prosedur yang diterapkan
entitas agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkannya. Suatu aset dicatat melebihi jumlah
terpulihkannya, jika jumlah tersebut melebihi jumlah yang akan dipulihkan melalui penggunaan
atau penjualan aset. Pada kasus demikian, aset mengalami penurunan nilai dan pernyataan ini
mensyaratkan entitas mengakui rugi penurunan nilai. PSAK yang direvisi ini juga menentukan
kapan entitas membalik suatu rugi penurunan nilai dan pengungkapan yang diperlukan.
Pada setiap akhir periode pelaporan, Grup menilai apakah terdapat indikasi suatu aset
mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian penurunan
nilai aset diperlukan, maka Grup membuat estimasi formal jumlah terpulihkan aset tersebut.
l.
Sewa
Grup menerapkan PSAK 30 (revisi 2011), “Sewa”. PSAK revisi mengatur, untuk lessee maupun
lessor, kebijakan akuntansi dan pengungkapan yang sesuai untuk diterapkan dalam sewa yang
berlaku untuk perjanjian yang mengalihkan hak untuk menggunakan aset meskipun penyediaan
jasa substansial oleh lessor diperlukan dalam mengoperasikan atau memelihara aset tersebut.
Penerapan PSAK revisi ini tidak berdampak signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasi.
Grup menerapkan PSAK 30 (revisi 2011) “Sewa”, klasifikasi sewa didasarkan atas sejauh mana
risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewaan berada pada lessor atau lessee,
dan substansi transaksi dan bukan pada bentuk kontraknya.
Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara
substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Suatu sewa
diklasifikasikan sebagai sewa operasi jika sewa tidak mengalihkan secara substansial seluruh
risiko dan menfaat yang terkait dengan kepemilikan aset.
Pada awal masa sewa, lessee mengakui sewa pembiayaan sebagai aset dan liabilitas dalam
laporan posisi keuangan sebesar nilai wajar aset sewaan, jika lebih rendah, nilai kini dari
pembayaran sewa minimum, penilaian ditentukan pada awal sewa. Pembayaran sewa minimum
dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan pelunasan liabilitas sewa. Beban
keuangan dialokasikan pada setiap periode selama masa sewa, sehingga menghasilkan suatu
suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas.
- 15 -4
16
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
l.
Sewa (lanjutan)
Jumlah yang dapat disusutkan dari aset sewaan dialokasikan ke setiap periode akuntansi selama
perkiraan masa penggunaan dengan dasar yang sistematis dan konsisten dengan kebijakan
penyusutan aset yang dimiliki. Jika tidak terdapat kepastian yang memadai bahwa lessee akan
mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa, maka aset sewaan disusutkan selama
periode yang lebih pendek antara masa sewa dan umur manfaat aset sewaan.
m. Liabilitas Imbalan Kerja Karyawan
Grup menerapkan PSAK 24 (revisi 2010), “Imbalan Kerja”. PSAK 24 (revisi 2010) memberikan
petunjuk untuk penghitungan dan penambahan pengungkapan untuk imbalan kerja dengan
beberapa ketentuan transisi. Standar ini memberikan pilihan pengakuan laba atau rugi aktuarial
sebagai alternatif atas penggunaan pendekatan koridor, yaitu, laba atau rugi aktuarial diakui
sebagai laba atau rugi pada periode terjadinya sebagai bagian dari pendapatan komprehensif
lain.
Imbalan pascakerja seperti pensiun, uang pisah, dan uang penghargaan masa kerja dihitung
berdasarkan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 (“UU 13/2003”).
Grup harus menyediakan program pensiun dengan imbalan minimal tertentu sesuai dengan UU
13/2003. Program pensiun Grup berdasarkan perhitungan imbalan pensiun yang dilakukan oleh
aktuaris menunjukkan bahwa perkiraan imbalan yang disediakan oleh program pensiun Grup
akan melebihi imbalan pensiun minimal yang ditentukan oleh UU 13/2003.
Perhitungan imbalan pascakerja ditentukan dengan menggunakan metode Projected Unit Credit.
Akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial yang melebihi 10% dari nilai kini liabilitas imbalan
pasti pada awal periode pelaporan diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa
kerja karyawan yang berpartisipasi.
Keuntungan atau kerugian aktuaria dari penyesuaian dan perubahan asumsi aktuaria sebagai
kelebihan atas nilai yang lebih tinggi antara 10% dari nilai wajar aset program atau 10% dari nilai
kini liabilitas imbalan pasti pada awal periode diamortisasi dan diakui sebagai biaya atau
keuntungan selama perkiraan rata-rata sisa periode jasa pegawai yang masuk program pensiun.
Biaya jasa lalu diakui sebagai beban dengan metode garis lurus sepanjang periode sampai
imbalan tersebut menjadi vested. Jika manfaat telah menjadi hak atau vested, segera setelah
pengenalan program, atau perubahan, program pensiun, biaya jasa lalu diakui secara langsung.
Grup mengakui keuntungan atau kerugian atas kurtailmen atau penyelesaian suatu program
imbalan pasti ketika kurtailmen atau penyelesaian tersebut terjadi. Keuntungan atau kerugian atas
kurtailmen atau penyelesaian terdiri dari perubahan yang terjadi dalam nilai kini liabilitas imbalan
pasti dan keuntungan dan kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu yang belum diakui sebelumnya.
n.
Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali
Akuisisi atau pelepasan Entitas Anak dari atau kepada entitas yang merupakan entitas
sepengendali yang merupakan reorganisasi perusahaan-perusahaan di bawah pengendali yang
sama (pooling of interest) dipertanggungjawabkan sesuai dengan PSAK 38 (revisi 2004),
“Akuntansi Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”. Transfer aset, liabilitas, saham, dan
instrumen kepemilikan lainnya di antara entitas sepengendali tidak menghasilkan laba atau rugi
bagi Entitas Induk atau bagi Entitas individu berada di bawah grup yang sama. Karena transaksi
restrukturisasi entitas sepengendali tidak menimbulkan perubahan substansi ekonomi atas
kepemilikan aset, liabilitas, saham, dan instrumen kepemilikan lainnya yang dipertukarkan, maka
aset dan liabilitas yang ditransfer dicatat pada nilai tercatat.
17
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
n.
Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali (lanjutan)
Selisih antara harga pengalihan dengan nilai tercatat setiap transaksi restrukturisasi entitas
sepengendali dibukukan pada akun “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”
pada bagian ekuitas dalam laporan posisi keuangan sampai dengan tanggal 31 Desember 2012.
Pada tanggal 1 Januari 2013, Entitas Induk menerapkan PSAK 38 (revisi 2011), "Kombinasi Bisnis
Entitas Sepengendali”. Kebijakan akuntansi tertentu Perusahaan telah diubah seperti yang
disyaratkan, sesuai dengan ketentuan standar tersebut. Standar ini menyatakan bahwa selisih
antara jumlah imbalan yang dialihkan dan jumlah tercatat dari setiap kombinasi bisnis entitas
sepengendali diakui di ekuitas dan disajikan dalam akun “Tambahan Modal Disetor”.
Entitas Induk telah menyesuaikan pencatatan transaksi restrukturisasi entitas sepengendali yang
terjadi sesuai dengan PSAK 38 (revisi 2011), "Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali”.
o. Pengakuan Pendapatan dan Beban
Grup menerapkan PSAK 23 (revisi 2010), “Pendapatan”. PSAK revisi ini mengidentifikasi
terpenuhinya kriteria pengakuan pendapatan, sehingga pendapatan dapat diakui, dan mengatur
perlakuan akuntansi atas pendapatan yang timbul dari transaksi dan kejadian tertentu, serta
memberikan panduan praktis dalam penerapan kriteria mengenai pengakuan pendapatan.
Pendapatan usaha berasal dari jasa berikut:
-
Produksi iklan dan desain grafis, diakui pada saat pekerjaan diselesaikan dan telah
memperoleh persetujuan dari pemberi kerja.
-
Media, diakui pada saat iklan telah ditayangkan dan penayangan tersebut telah memperoleh
persetujuan dari pemberi kerja.
-
Hubungan masyarakat dan pameran, diakui berdasarkan persentase tingkat penyelesaian
pekerjaan atau sesuai dengan persyaratan yang disebutkan dalam kontrak.
Beban diakui pada saat terjadinya atau sesuai dengan masa manfaatnya (metode akrual).
p.
Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
Pembukuan Grup diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi dalam mata uang asing
dijabarkan ke dalam Rupiah dengan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada akhir periode
pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah
dengan menggunakan kurs tengah yang ditetapkan oleh Bank Indonesia pada tanggal tersebut.
Keuntungan dan kerugian dari selisih kurs mata uang asing dan penjabaran aset dalam mata
uang asing dan liabilitas moneter dalam mata uang Rupiah diakui dalam laba rugi komprehensif
konsolidasian tahun berjalan, kecuali untuk keuntungan pertukaran dan kerugian yang timbul dari
penjabaran laporan keuangan operasi asing ke mata uang penyajian Grup yang diakui langsung
dalam pendapatan komprehensif lain.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, kurs yang digunakan adalah sebagai berikut:
2013
1 Dolar Amerika Serikat (USD)
1 Dolar Singapura (SGD)
1 Dolar Hongkong (HKD)
q.
12.189
9.628
1.572
2012
9.670
7.907
1.247
Perpajakan
Beban pajak penghasilan terdiri dari pajak kini dan tangguhan. Beban pajak diakui dalam laporan
laba rugi komprehensif konsolidasian kecuali untuk transaksi yang berhubungan dengan transaksi
diakui langsung ke ekuitas, dalam hal ini diakui sebagai pendapatan komprehensif lainnya.
- 17 -4
18
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
q.
Perpajakan (lanjutan)
Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan laba kena pajak tahun berjalan.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer dari aset dan liabilitas antara
pelaporan komersial dan pajak pada setiap tanggal laporan. Manfaat pajak masa mendatang,
seperti rugi fiskal yang dapat dikompensasi, diakui sepanjang besar kemungkinan manfaat pajak
tersebut dapat direalisasikan.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer yang dapat
dikurangkan dan akumulasi rugi fiskal yang belum digunakan, sepanjang besar kemungkinan
beda temporer yang boleh dikurangkan dan akumulasi rugi fiskal tersebut dapat dimanfaatkan
untuk mengurangi laba kena pajak pada masa mendatang, kecuali aset pajak tangguhan yang
terkait dengan perbedaan permanen yang dapat dikurangkan timbul dari pengakuan awal aset
dan liabilitas dalam transaksi yang bukan merupakan kombinasi bisnis dan, pada saat transaksi,
dampaknya tidak mempengaruhi laba akuntansi maupun laba kena pajak atau rugi; namun untuk
perbedaan temporer dapat dikurangkan yang terkait dengan investasi pada entitas anak, aset
pajak tangguhan diakui hanya sepanjang kemungkinan besar perbedaan temporer akan dibalik di
masa depan yang dapat diperkirakan dan laba kena pajak akan tersedia dalam jumlah yang
memadai sehingga perbedaan temporer dapat dimanfaatkan.
Jumlah tercatat aset pajak tangguhan dikaji ulang pada akhir periode pelaporan, dan mengurangi
jumlah tercatat jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang
memadai untuk mengkompensasi sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan. Aset pajak
tangguhan yang belum diakui dinilai kembali pada setiap akhir periode pelaporan dan diakui
sepanjang kemungkinan besar laba kena pajak mendatang akan memungkinkan aset pajak
tangguhan tersedia untuk dipulihkan.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan dihitung berdasarkan tarif yang akan dikenakan pada periode
saat aset direalisasikan atau liabilitas tersebut diselesaikan, berdasarkan undang-undang pajak
yang berlaku atau berlaku secara substantif pada akhir periode laporan keuangan konsolidasian.
Pengaruh pajak terkait dengan penyisihan dan/atau pemulihan semua perbedaan temporer
selama tahun berjalan, termasuk pengaruh perubahan tarif pajak, diakui dalam laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian tahun berjalan.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan secara saling hapus saat hak yang dapat dipaksakan
secara hukum ada untuk saling hapus aset pajak kini dan liabilitas pajak kini, atau aset pajak
tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan berkaitan dengan entitas kena pajak yang sama, atau
Grup bermaksud untuk menyelesaikan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto.
Koreksi terhadap liabilitas perpajakan diakui pada saat surat ketetapan pajak diterima atau, jika
Grup mengajukan keberatan pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.
r.
Laba Bersih Per Saham
Grup menerapkan PSAK 56 (revisi 2011) “Laba Per Saham”, PSAK revisi menetapkan prinsip
penentuan dan penyajian laba per saham, sehingga meningkatkan daya banding kinerja antara
entitas yang berbeda pada periode pelaporan yang sama dan antara periode pelaporan yang
berbeda untuk entitas yang sama.
Laba bersih per saham dihitung dengan membagi laba bersih pada tahun berjalan dengan ratarata tertimbang jumlah saham ditempatkan dan disetor selama tahun yang bersangkutan. Jumlah
rata-rata tertimbang saham per saham pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah
sebesar 465.224.000 saham.
19
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
s.
Informasi Segmen
Grup menerapkan PSAK 5 (revisi 2009), “Segmen Operasi”. PSAK revisi mengatur
pengungkapan yang memungkinkan pengguna laporan keuangan konsolidasian untuk
mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis dan lingkungan ekonomi tempat
entitas beroperasi.
Segmen adalah bagian khusus dari Grup yang terlibat baik dalam menyediakan produk dan jasa
(segmen usaha), maupun dalam menyediakan produk dan jasa dalam lingkungan ekonomi
tertentu (segmen geografis), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya.
Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen termasuk item-item yang dapat diatribusikan
langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai
kepada segmen tersebut. Segmen ditentukan sebelum saldo dan transaksi antar Grup dieliminasi
sebagai bagian dari proses konsolidasian.
Segmen geografis tidak disajikan karena aktivitas penjualan Grup seluruhnya dilakukan di
Jakarta.
t.
Provisi
Berdasarkan PSAK 57 (Revisi 2009), “Provisi, Liabilitas Kontinjensi dan Aset Kontinjensi”, provisi
diakui jika Entitas memiliki liabilitas kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) jika,
sebagai akibat peristiwa masa lalu, besar kemungkinan penyelesaian liabilitas tersebut
mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan estimasi yang
andal mengenai jumlah liabilitas tersebut dapat dibuat. Jika Entitas mengharapkan sebagian atau
seluruh provisi diganti, maka penggantian tersebut diakui sebagai aset yang terpisah tetapi hanya
pada saat timbul keyakinan pengantian pasti diterima. Beban yang terkait dengan provisi disajikan
secara neto setelah dikurangi jumlah yang diakui sebagai penggantiannya.
Provisi ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi
terbaik yang paling kini. Jika kemungkinan besar tidak terjadi arus keluar sumber daya yang
mengandung manfaat ekonomi untuk menyelesaikan liabilitas tersebut, maka provisi dibatalkan.
3.
PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI, DAN ASUMSI
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Grup mengharuskan manajemen untuk membuat
pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dan pengungkapan
terkait pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat
mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode
pelaporan berikutnya.
Pertimbangan
Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Grup
yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan
konsolidasian:
Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan
Grup menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas
keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK 55 (revisi 2011) dipenuhi.
Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi
Grup seperti diungkapkan pada Catatan 2c.
- 19 -4
20
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI, DAN ASUMSI (lanjutan)
Pertimbangan (lanjutan)
Penyisihan Penurunan Nilai Piutang Usaha
Grup mengevaluasi akun tertentu jika terdapat informasi bahwa pelanggan yang bersangkutan tidak
dapat memenuhi liabilitas keuangannya. Dalam hal tersebut, Grup mempertimbangkan, berdasarkan
fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan
pelanggan dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga dan faktor
pasar yang telah diketahui, untuk mencatat provisi yang spesifik atas jumlah piutang pelanggan guna
mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Grup. Provisi yang spesifik ini
dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah
penyisihan penurunan untuk piutang usaha. Nilai tercatat dari piutang usaha Grup sebelum penyisihan
untuk penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 diungkapkan dalam Catatan 5.
Penentuan Mata Uang Fungsional
Mata uang fungsional Grup adalah mata uang lingkungan ekonomi primer tempat Grup beroperasi.
Mata uang tersebut adalah mata uang yang mempengaruhi pendapatan dan beban pokok penjualan.
Manajemen Grup menentukan mata uang fungsional Grup adalah Rupiah.
Estimasi dan Asumsi
Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan
yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas
untuk tahun berikutnya diungkapkan di bawah ini. Grup mendasarkan asumsi dan estimasi pada
parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Asumsi dan situasi
mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar
kendali Grup. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.
Aset dan Liabilitas Keuangan
Grup mencatat aset dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajar, yang mengharuskan
penggunaan estimasi akuntansi. Sementara komponen signifikan atas pengukuran nilai wajar
ditentukan menggunakan bukti obyektif yang dapat diverifikasi, jumlah perubahan nilai wajar dapat
berbeda bila Grup menggunakan metodologi penilaian yang berbeda. Perubahan nilai wajar aset dan
liabilitas keuangan tersebut dapat mempengaruhi secara langung laba atau rugi Grup. Penjelasan
lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 32.
Penyusutan Aset Tetap
Beban perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan
taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap
antara 4 sampai dengan 20 tahun. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat
mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya beban penyusutan masa
depan mungkin direvisi. Nilai tercatat aset tetap bersih Grup 31 Desember 2013 dan 2012
diungkapkan dalam Catatan 12.
Aset Pajak Tangguhan
Aset pajak tangguhan diakui atas seluruh rugi fiskal yang belum digunakan sepanjang besar
kemungkinannya bahwa penghasilan kena pajak akan tersedia sehingga rugi fiskal tersebut dapat
digunakan. Estimasi signifikan oleh manajemen disyaratkan dalam menentukan jumlah aset pajak
tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan saat penggunaan dan tingkat penghasilan kena pajak dan
strategi perencanaan pajak masa depan.
21
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI, DAN ASUMSI (lanjutan)
Estimasi dan Asumsi (lanjutan)
Liabilitas Imbalan Kerja Karyawan
Penentuan liabilitas imbalan kerja karyawan Grup bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan
oleh aktuaris independen dan manajemen Grup dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi
tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji, tingkat pengunduran diri
karyawan tahunan, tingkat mortalitas dan usia pensiun. Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang
ditetapkan Grup yang memiliki pengaruh lebih dari 10% liabilitas imbalan kerja pasti, ditangguhkan
dan diamortisasi secara garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan. Sementara Grup
berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual
atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Grup dapat mempengaruhi secara material
liabilitas imbalan kerja karyawan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 yang diungkapkan dalam
Catatan 18.
Pajak Penghasilan
Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat
transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang
kegiatan usaha normal. Grup mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi
apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan.
4. KAS DAN SETARA KAS
Terdiri atas:
Kas
Bank
Mata uang Rupiah
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Mega Tbk
PT Bank Permata Tbk
PT CIMB Niaga Tbk
PT Bank Pan Indonesia Tbk
Lain-lain (di bawah Rp 30 juta)
Mata uang Dolar Amerika Serikat
Standard Chartered Bank, Jakarta
(USD 176.194 pada tahun 2013 dan
USD17.273 pada tahun 2012)
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
(USD 134.643 pada tahun 2013 dan
USD 52.794 pada tahun 2012)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
(USD 107.424 pada tahun 2013)
- 21 -4
22
2013
51.627.007
2012
20.802.880
17.495.794.652
4.059.315.582
3.695.248.245
1.589.333.391
392.690.170
259.963.207
106.631.250
64.711.126
58.237.980
2.742.698
1.634.000
19.110.088.902
1.253.752.774
66.025.797
1.552.563.872
385.810.809
253.497.651
106.212.015
65.638.444
59.076.652
159.479.016
14.676.710
2.147.632.323
167.032.811
1.641.167.306
510.515.659
1.309.391.745
-
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)
2013
Mata uang Dolar Singapura
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
(SGD 38.309 pada tahun 2013 dan
SGD 38.323 pada tahun 2012)
Mata uang Dolar Hongkong
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
(HKD 83.015 pada tahun 2013 dan
HKD 83.708 pada tahun 2012)
Subjumlah bank
Setara kas - Deposito berjangka
Mata uang Rupiah
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
Subjumlah setara kas
Jumlah
2012
368.841.557
303.020.606
130.492.174
33.323.827.406
104.423.520
24.111.815.238
500.000.000
83.952.950
575.656.395
80.637.979
583.952.950
656.294.374
33.959.407.363
24.788.912.492
Suku bunga per tahun masing-masing deposito berjangka dalam mata uang Rupiah yaitu antara
4,25% sampai dengan 5,00% untuk tahun 2013 dan 2012.
Tidak terdapat saldo kas dan setara kas kepada pihak-pihak berelasi pada tanggal 31 Desember 2013
dan 2012.
5. PIUTANG USAHA - PIHAK KETIGA
Rincian piutang usaha - pihak ketiga adalah sebagai berikut:
Pihak ketiga
PT Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
PT Campina Ice Cream Industry
PT Astra Daihatsu Motor
PT Astra Honda Motor
PT Lenovo Indonesia
PT Tupperware Indonesia
PT Mowilex Indonesia
PT Taman Impian Jaya Ancol Tbk
PT Nutrisains
PT Muara Wisesa Samudera
PT Agung Podomoro Land Tbk
PT ICI Paints Indonesia
PT Kalbe Farma Tbk
PT Changhong Electric Indonesia
PT Takeda Indonesia
PT Multimedia Prasetyakarya
PT Jaya Real Property Tbk
PT Pertamina (Persero)
23
2013
27.116.636.285
13.385.349.080
11.056.313.862
6.888.011.673
5.912.234.086
3.379.192.575
3.364.333.773
3.299.546.226
3.142.658.040
3.117.765.562
2.049.097.827
1.969.546.378
1.776.526.323
1.706.608.625
1.604.553.735
1.511.300.992
1.382.929.960
1.260.754.617
1.109.983.516
2012
26.687.551.686
216.186.984
10.455.301.135
8.199.900.278
3.643.615.404
7.787.851.600
9.185.273.960
1.801.796.113
1.177.970.149
1.382.929.960
1.111.777.956
4.965.232.302
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
5. PIUTANG USAHA - PIHAK KETIGA (lanjutan)
PT Nutrindo Jaya Abadi
PT Pharos Indonesia
PT Dua Kelinci
PT Putra Adhi Prima
Bendahara Panitia Daerah SEA Games XXVI
PT Hale International
PT Citilink Indonesia
PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk
PT Tetra Pak Indonesia
PT Mustika Ratu Tbk
PT Kompas Media Nusantara
Lain-lain (di bawah Rp 1 milyar)
Jumlah
Dikurangi penyisihan penurunan nilai piutang
Bersih
2013
1.009.360.210
1.009.048.478
609.503.473
591.019.470
162.027.148
694.180
20.367.818.801
118.782.814.895
(6.481.908.612 )
2012
1.874.204.562
1.002.872.790
1.485.257.113
1.049.827.002
28.660.536.211
2.887.898.299
2.509.083.584
1.193.778.198
1.040.366.404
19.371.833.301
137.691.044.991
(5.526.088.713 )
112.300.906.283
132.164.956.278
Rincian piutang usaha pihak ketiga berdasarkan umurnya (aging schedule) adalah sebagai berikut:
2013
Belum jatuh tempo
Lewat jatuh tempo:
1 - 30 hari
31 - 60 hari
61 - 91 hari
Lebih dari 90 hari
2012
63.607.712.108
59.129.515.909
32.098.758.404
5.964.426.284
3.982.218.634
13.129.699.465
44.624.832.889
14.899.934.129
2.623.251.867
16.413.510.197
Subjumlah
Dikurangi penyisihan penurunan nilai piutang
118.782.814.895
(6.481.908.612 )
137.691.044.991
(5.526.088.713 )
Bersih
112.300.906.283
132.164.956.278
Mutasi penyisihan penurunan nilai piutang adalah sebagai berikut:
Saldo awal
Dikurangi saldo awal PT Fortune Travindo yang tidak
dikonsolidasi (Catatan 1c)
Penambahan penyisihan pada tahun berjalan (Catatan
26)
Saldo akhir
2013
5.526.088.713
955.819.899
6.481.908.612
2012
4.333.344.612
(18.242.218)
1.210.986.319
5.526.088.713
Manajemen berkeyakinan bahwa jumlah penyisihan penurunan nilai piutang tersebut cukup untuk
menutup kemungkinan kerugian yang timbul atas tidak tertagihnya piutang. Manajemen juga
berpendapat bahwa tidak terdapat risiko yang terkonsentrasi secara signifikan atas piutang usaha
pihak ketiga.
Piutang usaha Entitas Induk sebesar Rp 40.000.000.000 dan PT Fortune Pramana Rancang (FPR),
Entitas Anak, sebesar Rp 1.430.000.000 dijadikan jaminan untuk utang bank yang diperoleh dari
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Catatan 13).
- 23 -4
24
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
6. JASA DALAM PELAKSANAAN
Ini merupakan akumulasi biaya yang dikeluarkan untuk membiayai suatu proyek pekerjaan. Pada saat
proyek telah selesai, maka pekerjaan dalam pelaksanaan ini akan dibebankan sebagai beban
langsung. Rincian pekerjaan dalam pelaksanaan berdasarkan jenis dan proses pekerjaan yang
dilakukan adalah sebagai berikut:
2013
Program televisi
Bahan cetak
Bahan seni
Perlengkapan ruang pameran
Promosi dan pemasaran
Program studio
Jasa lainnya
Jumlah
2012
14.460.771.630
10.250.287.858
6.549.445.127
6.112.494.435
4.821.616.804
3.198.089.372
6.405.032.543
12.458.185.353
10.075.760.634
5.955.856.670
4.889.574.861
4.394.260.526
3.764.409.510
5.920.911.197
51.797.737.769
47.458.958.751
7. UANG MUKA DAN ASET LANCAR LAINNYA
Terdiri atas:
Uang muka:
Media
Produksi
Aset lancar lainnya:
Perlengkapan
Beban dibayar di muka
Perlengkapan kantor
Jumlah
2013
2012
16.023.267.244
4.684.753.032
10.118.396.354
2.943.156.662
1.771.707.107
551.150.858
176.780.786
23.207.659.027
1.524.686.457
1.216.298.086
120.814.193
15.923.351.752
(1) Uang muka media merupakan uang muka yang dibayarkan kepada para pemasok dari media
cetak dan elektronik dalam rangka pemesanan penayangan iklan.
(2) Uang muka produksi merupakan uang muka yang dibayarkan terlebih dahulu untuk berbagai
keperluan yang berkaitan dengan pembuatan iklan dan program pada media elektronik.
(3) Beban dibayar di muka merupakan pembayaran di muka untuk sewa gedung dan asuransi atas
aset tetap Grup.
8. DEPOSITO YANG DIBATASI PENGGUNAANNYA
Ini merupakan deposito berjangka Entitas Induk dalam mata uang Rupiah yang ditempatkan pada
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebesar Rp 12.000.530.000 pada tanggal 31 Desember 2013 dan
2012, dengan tingkat suku bunga 5,50% - 7,50% per tahun untuk tahun 2013 dan 5,00% - 5,75% per
tahun untuk tahun 2012. Deposito berjangka tersebut dijaminkan untuk utang bank jangka pendek dari
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Catatan 13).
25
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9. SIFAT DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI
Sifat pihak berelasi
Pihak-pihak Berelasi
PT Prima Rancang Buana
PT Fortune Travindo
Fortune PR Singapore Pte. Ltd
PT Teknografika Nusantara
Sifat Hubungan
Entitas Asosiasi
Entitas Asosiasi
Entitas Asosiasi
Entitas Asosiasi
Transaksi pihak berelasi
a.
Pinjaman karyawan
Grup memberikan pinjaman tanpa bunga kepada karyawan yang akan dilunasi melalui
pemotongan gaji setiap bulan. Jumlah pinjaman karyawan adalah 0,65% masing-masing pada
tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 dari jumlah aset konsolidasian.
b.
Piutang pihak berelasi
Terdiri atas:
2013
3.072.000.000
1.170.009.641
860.485.339
550.000.000
5.652.494.980
PT Prima Rancang Buana
PT Fortune Travindo
Fortune PR Singapore Pte. Ltd
PT Teknografika Nusantara
Jumlah
2012
1.168.007.910
1.168.007.910
Ini merupakan pinjaman tanpa bunga, tanpa jaminan, dan tanpa jangka waktu pengembalian
yang pasti yang diberikan oleh Grup. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 saldo piutang
tersebut adalah masing-masing sebesar 2,15% dan 0,45% dari jumlah aset konsolidasian.
c.
Utang usaha
Pembelian Grup kepada PT Fortune Travindo (FT), Entitas Asosiasi, adalah sekitar 0,32% dan
0,04% dari jumlah pembelian untuk tahun 2013 dan 2012. Saldo utang yang timbul dari transaksi
tersebut disajikan sebagai akun “Utang Usaha - Pihak Berelasi” (Catatan 14).
Pembelian Grup kepada PT Prima Rancang Buana, Entitas Asosiasi, adalah sekitar 0,07% dari
jumlah pembelian untuk tahun 2013. Saldo utang yang timbul dari transaksi tersebut disajikan
sebagai akun “Utang Usaha - Pihak Berelasi” (Catatan 14).
d.
Utang pihak berelasi
PT Fortune Adwicipta, Entitas Anak, melakukan transaksi di luar usaha pokok dengan pihak
berelasi. Sifat atas transaksi di luar usaha pokok tersebut pada tanggal 31 Desember 2013 dan
2012 merupakan pinjaman tanpa bunga, tanpa jaminan, dan jatuh tempo yang pasti kepada FT,
Entitas Asosiasi. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, saldo utang tersebut adalah
masing-masing sebesar 0,15% dan 0,15% dari jumlah liabilitas konsolidasian.
- 25 -4
26
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9. SIFAT DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI (lanjutan)
e.
Kompensasi Dewan Komisaris dan Direksi
Jumlah kompensasi yang diberikan kepada Dewan Komisaris masing-masing sebesar
Rp 2.110.000.000 dan Rp 1.800.750.000 pada tahun 2013 dan 2012 dan kepada Direksi masingmasing sebesar Rp 6.694.958.000 dan Rp 8.942.660.000 pada tahun 2013 dan 2012.
10. INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, ini merupakan penyertaan saham pada PT Fortune
Travindo (FT) sebesar 20% atau sebanyak 2.272.000 lembar saham dengan harga perolehan sebesar
Rp 2.798.445.633. Mutasi investasi pada FT adalah sebagai berikut :
2013
4.053.807.590
63.745.168
4.117.552.758
Awal tahun
Bagian laba bersih tahun berjalan
Akhir tahun
2012
3.834.395.029
219.412.561
4.053.807.590
Pada tahun 2013 dan 2012, Entitas Induk mencatat bagian laba bersih FT sebesar Rp 63.745.168 dan
Rp 219.412.561, disajikan pada akun “Bagian laba Entitas Asosiasi” sebagai bagian dari “Penghasilan
(beban) lain-lain” dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Pada setiap akhir periode pelaporan, Entitas Induk mengevaluasi apakah terdapat bukti obyektif
bahwa investasi pada Entitas Asosiasi mengalami penurunan nilai.
FT berkedudukan di Jakarta dan bergerak dalam bidang jasa perjalanan.
11. INVESTASI JANGKA PANJANG LAIN-LAIN
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, ini merupakan penyertaan satu (1) lembar saham pada
PT Usaha Kita Makmur Indonesia (UKMI) dengan persentase kepemilikan sebesar 2,38% dan dengan
nilai nominal sebesar Rp 500.000.000 per lembar. Instrumen ekuitas ini tidak memiliki kuotasi harga di
pasar aktif dan tidak dapat diukur secara andal, sehingga nilai wajar instrumen tersebut dicatat pada
biaya perolehan.
UKMI didirikan berdasarkan akta Notaris Singgih Susilo S.H., No. 71 tanggal 28 Juni 2004 yang
kemudian diubah dengan akta No. 20 tanggal 5 November 2004 oleh notaris yang sama,
berkedudukan di Jakarta dan bergerak dalam perdagangan umum dengan misi membantu mitra usaha
dan/atau usaha kecil menengah, antara lain dalam memperluas dan mengembangkan pasar,
meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan sinergi, serta melakukan inovasi.
12. ASET TETAP
Aset tetap terdiri atas:
2013
Saldo Awal
Penambahan
Pengurangan
Saldo Akhir
Biaya Perolehan
Kepemilikan langsung :
Bangunan dan prasarana
Mesin dan instalasi
Peralatan studio
Peralatan dan perlengkapan
kantor
Kendaraan
8.533.058.092
15.899.768
138.738.436
-
7.402.694.958
4.259.631.897
780.044.495
760.000.000
27
-
8.533.058.092
15.899.768
138.738.436
79.570.000
845.000.000
8.103.169.453
4.174.631.897
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
12. ASET TETAP (lanjutan)
2013
Saldo Awal
Aset sewa pembiayaan:
Peralatan dan perlengkapan
kantor
Jumlah
Akumulasi Penyusutan
Kepemilikan langsung :
Bangunan dan prasarana
Mesin dan instalasi
Peralatan studio
Peralatan dan perlengkapan
kantor
Kendaraan
Aset sewa pembiayaan:
Peralatan dan perlengkapan
kantor
Jumlah
Nilai Buku
Penambahan
Pengurangan
Saldo Akhir
134.920.000
20.484.943.151
1.540.044.495
924.570.000
134.920.000
21.100.417.646
4.785.284.188
6.149.400
122.900.893
476.488.907
2.675.000
1.154.100
-
5.261.773.095
8.824.400
124.054.993
5.376.763.900
1.387.509.031
784.818.757
522.104.096
35.487.967
284.375.000
6.126.094.690
1.625.238.127
6.746.000
11.685.353.412
26.984.000
1.814.224.860
319.862.967
33.730.000
13.179.715.305
8.799.589.739
2012
Saldo Awal
7.920.702.341
Penambahan
Pengurangan
Biaya Perolehan
Kepemilikan
langsung:
Bangunan dan
prasarana
Mesin dan
instalasi
Peralatan studio
Peralatan dan
perlengkapan
kantor
Kendaraan
Aset sewa
pembiayaan:
Peralatan dan
perlengkapan
kantor
Jumlah
Akumulasi
Penyusutan
Kepemilikan
langsung :
Bangunan dan
prasarana
Mesin dan
instalasi
Peralatan studio
Peralatan dan
perlengkapan
kantor
Kendaraan
- 27 -4
Pengurangan
Saldo PT Fortune
Travindo
Saldo Akhir
10.777.459.041
-
-
2.244.400.949
8.533.058.092
15.899.768
147.638.345
-
8.369.909
530.000
15.899.768
138.738.436
7.589.173.904
5.025.796.411
840.553.781
1.393.675.001
767.352.501
1.933.079.615
259.680.226
226.759.900
7.402.694.958
4.259.631.897
23.555.967.469
134.920.000
2.369.148.782
2.708.802.025
2.731.371.075
134.920.000
20.484.943.151
5.578.572.547
476.488.907
-
1.269.777.266
4.785.284.188
3.474.400
130.646.702
2.675.000
1.154.100
8.369.909
530.000
6.149.400
122.900.893
5.665.404.562
2.084.973.099
726.871.024
612.578.307
767.352.501
1.187.969.321
248.159.185
122.073.054
5.376.763.900
1.387.509.031
28
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
12. ASET TETAP (lanjutan)
2012
Saldo Awal
Penambahan
Aset sewa
pembiayaan:
Peralatan dan
perlengkapan
kantor
Jumlah
13.463.071.310
6.746.000
1.826.513.338
Nilai Buku
10.092.896.159
Pengurangan
1.963.691.731
Pengurangan
Saldo PT Fortune
Travindo
1.640.539.505
Saldo Akhir
6.746.000
11.685.353.412
8.799.589.739
Rincian dari laba penjualan aset tetap adalah sebagai berikut:
Biaya perolehan
Akumulasi penyusutan
Nilai buku aset tetap
Hasil penjualan aset tetap
Laba penjualan aset tetap
2013
845.000.000
284.375.000
560.625.000
630.000.000
2012
2.556.568.410
1.909.775.660
646.792.750
740.425.000
69.375.000
93.632.250
Pendapatan atas penggantian aset tetap - peralatan kantor yang hilang oleh pihak asuransi,
PT Zurich Insurance Indonesia, adalah sebagai berikut:
Biaya perolehan
Akumulasi penyusutan
Nilai buku aset tetap
Penggantian dari asuransi
Laba klaim asuransi
2013
79.570.000
35.487.967
44.082.033
49.482.784
2012
152.233.615
53.916.071
98.317.544
133.300.000
5.400.751
34.982.456
Penyusutan yang dibebankan pada beban usaha masing-masing sebesar Rp 1.814.224.860
dan Rp 1.826.513.338 untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
(Catatan 26).
Tanah dan bangunan PT Fortune Pramana Rancang (FPR), Entitas Anak, yang terletak di Plaza 3
Pondok Indah Blok D-03, Jl. Maria Walanda Maramis, Jakarta Selatan, dijadikan jaminan untuk utang
bank yang diperoleh dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Catatan 13).
Kendaraan senilai Rp 1.912.642.500 yang dimiliki oleh Entitas Induk, yang diperoleh melalui fasilitas
kredit dari PT Pan Indonesia Tbk, PT BII Finance Center dan PT Bank Jasa Jakarta, dijaminkan untuk
liabilitas yang terkait. Liabilitas terkait disajikan sebagai “Utang Pembelian Aset Tetap” dalam laporan
posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Catatan 15).
Peralatan kantor sebesar Rp 134.920.000 yang dimiliki oleh FPR, Entitas Anak, yang diperoleh
melalui fasilitas sewa pembiayaan dari PT Orix Indonesia Finance dijaminkan untuk liabilitas yang
terkait. Liabilitas terkait disajikan sebagai “Utang Sewa Pembiayaan” dalam laporan posisi keuangan
konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Catatan 16).
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, aset tetap Grup telah diasuransikan terhadap risiko
kebakaran, risiko huru-hara, risiko kerusakan, dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis
tertentu dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 6.624.868.000 dan Rp 6.908.225.234. Manajemen
Grup berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan tersebut adalah cukup untuk menutup kemungkinan
kerugian yang timbul atas aset tetap yang dipertanggungkan tersebut.
29
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
12. ASET TETAP (lanjutan)
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset tetap,
manajemen Grup berkeyakinan bahwa tidak terdapat kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan
yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aset pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
13. UTANG BANK JANGKA PENDEK
Terdiri atas:
2013
2012
Entitas Induk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Kredit modal kerja non revolving
Kredit modal kerja revolving
Kredit modal kerja
25.000.000.000
5.000.200.000
-
39.121.239.024
Entitas Anak
PT Fortune Pramana Rancang (FPR)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Kredit modal kerja
Jumlah
30.000.200.000
1.897.718.763
41.018.957.787
Entitas Induk
Sebagaimana dinyatakan dalam Surat Perjanjian Kredit No. CBG.CB3/SPPK/MN1.179/2011 tanggal
13 Juni 2011, Entitas Induk memperoleh fasilitas pinjaman kredit modal kerja dari PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk yang digunakan untuk modal kerja dengan jumlah maksimum Rp 20 miliar dan jatuh
tempo pada tanggal 14 Juli 2012.
Selanjutnya, berdasarkan Surat Perjanjian Kredit No. CRO.KP/205/KMK/11 pada tanggal
22 November 2012, Entitas Induk mendapat tambahan fasilitas kredit modal kerja sebesar maksimum
Rp 20 miliar sehingga jumlah fasilitas menjadi Rp 40 miliar dan akan jatuh tempo pada tanggal 14 Juli
2013. Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan piutang usaha sebesar Rp 40.000.000.000 (Catatan 5)
dan deposito berjangka atas nama Entitas Induk yang ditempatkan di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
sebesar Rp 12.000.530.000 (Catatan 8), serta dikenai bunga sebesar 9,25% per tahun.
Lebih lanjut, berdasarkan Surat Perjanjian Kredit No. CBC.JIS/SPPK/1279/2013 pada tanggal
8 Juli 2013, fasilitas kredit modal kerja dikonversi menjadi:
1. Kredit modal kerja non revolving sebesar Rp 25.000.000.000
2. Kredit modal kerja revolving sebesar Rp 15.000.000.000
Fasilitas pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 14 Agustus 2014 dan dijamin dengan piutang
usaha sebesar Rp 40.000.000.000 (Catatan 5) dan deposito berjangka atas nama Entitas Induk yang
ditempatkan di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebesar Rp 12.000.530.000 (Catatan 8), serta dikenai
bunga sebesar 11,5% per tahun.
Entitas Anak
Sebagaimana dinyatakan dalam Surat Perjanjian Kredit No. RCO.JSD/PK-KMK/096/2008 tanggal
3 Maret 2008, PT Fortune Pramana Rancang (FPR), Entitas Anak, memperoleh fasilitas pinjaman
kredit modal kerja dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk yang digunakan untuk modal kerja dengan
jumlah maksimum Rp 1,5 miliar.
Pinjaman tersebut telah mengalami perubahan, yaitu sesuai dengan Surat Perjanjian Kredit
No. SBDC.JSD/1526/T2/2009 tanggal 12 November 2009, dalam hal fasilitas pinjaman kredit modal
kerja tersebut meningkat dengan jumlah maksimum Rp 2 miliar. Pinjaman tersebut dibebani bunga
14% per tahun dan dapat berubah sesuai ketentuan dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Fasilitas ini
dijamin dengan piutang usaha sebesar Rp 1.430.000.000 (Catatan 5) serta tanah dan bangunan
(Catatan 12) milik Entitas Anak, dan berakhir pada tanggal 12 November 2010.
- 29 -4
30
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
13. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
Fasilitas tersebut kemudian diperpanjang kembali sampai tanggal 29 Desember 2012 berdasarkan
Surat Penawaran Pemberian Kredit No. BBC.ML/TL1.0020/2012 pada tanggal 4 Januari 2012.
Pinjaman tersebut berubah dan diperpanjang kembali berdasarkan Surat Perjanjian Kredit
No. BBC.ML/TL1.3389/2012 tanggal 26 Desember 2012 menjadi sampai dengan tanggal 14 Juli 2013
dan dikenai bunga sebesar 12% per tahun. Pada tanggal 8 Juli 2013 FPR telah melunasi fasilitas
tersebut.
14. UTANG USAHA
Ini merupakan liabilitas kepada para pemasok untuk pembelian barang dan jasa dengan rincian
sebagai berikut:
2013
2012
Pihak ketiga
PT Rajawali Citra Televisi Indonesia
PT Surya Citra Televisi
PT Kompas Media Nusantara
PT Global Informasi Bermutu
PT Televisi Transformasi Indonesia
PT Sentra Mega Kreasi
PT Sebelas April Lian Mipro
PT Media Nusantara Citra Tbk
PT Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh
PT MNC Skyvision
PT Magentha Prima
PT Jawa Pos Media Televisi
PT Media Nusantara Informasi
PT Media Televisi Indonesia
PT Dwi Mitra Komunika
PT Bali Pos
PT Republika Media Mandiri
Lain-lain (di bawah Rp 1 miliar)
12.849.316.001
10.686.900.000
4.463.913.740
3.594.580.000
2.709.294.339
2.437.577.546
2.344.908.923
1.832.886.000
1.764.664.000
1.659.312.017
1.297.920.001
105.613.200
55.000.000
30.742.453.289
2.439.371.550
1.980.258.210
1.400.815.207
1.261.690.430
1.208.880.750
1.109.354.400
31.958.932.702
Jumlah pihak ketiga
76.544.339.056
66.690.306.955
257.232.806
92.591.097
349.823.903
163.326.343
163.326.343
76.894.162.959
66.853.633.298
Pihak berelasi (Catatan 9c)
PT Prima Rancang Buana
PT Fortune Travindo
Jumlah pihak berelasi
Jumlah
7.930.396.001
512.820.000
8.729.076.980
2.244.988.000
1.063.700.000
2.473.856.416
363.000.000
1.457.500.000
555.666.309
Rincian umur utang usaha dihitung sejak tanggal faktur (invoice) adalah sebagai berikut:
2013
Pihak ketiga
Belum jatuh tempo
Lewat jatuh tempo:
1 - 30 hari
31 - 60 hari
61 - 90 hari
Lebih dari 90 hari
Subjumlah
31
2012
40.860.147.214
43.560.790.232
9.330.518.137
3.759.515.242
7.490.568.547
15.103.589.916
76.544.339.056
9.259.587.876
1.414.949.184
2.445.807.436
10.009.172.227
66.690.306.955
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
14. UTANG USAHA (lanjutan)
2013
Pihak berelasi
Belum Jatuh tempo
Lewat jatuh tempo:
1 - 30 hari
31 - 60 hari
Lebih dari 90 hari
Subjumlah
Jumlah
2012
39.692.759
-
34.130.625
276.000.519
349.823.903
76.894.162.959
85.684.400
1.114.060
76.527.883
163.326.343
66.853.633.298
15. UTANG PEMBELIAN ASET TETAP
Ini merupakan utang pembelian aset tetap dengan jaminan fidusia Entitas Induk dari PT Pan
Indonesia Tbk, PT BII Finance Center dan PT Bank Jasa Jakarta sehubungan dengan pembelian
kendaraan dengan rincian sebagai berikut:
`
Utang pembelian aset tetap
Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun
Jumlah Jangka Panjang - Bersih
2013
399.000.000
266.000.000
133.000.000
2012
311.558.090
311.558.090
-
Utang pembelian aset tetap dijamin dengan aset yang bersangkutan (Catatan 12).
16. UTANG SEWA PEMBIAYAAN
Pada tahun 2013 dan 2012 PT Fortune Pramana Rancang, Entitas Anak, memperoleh fasilitas sewa
pembiayaan dari PT Orix Indonesia Finance untuk pembelian peralatan kantor yang akan berakhir
pada tahun 2015, dengan rincian adalah sebagai berikut:
2013
2012
2013
39.750.000
2014
39.750.000
39.750.000
2015
39.750.000
36.437.516
Jumlah sewa minimum
79.500.000
115.937.516
Dikurangi beban bunga
16.537.328
24.116.960
91.820.556
Nilai sekarang dari pembayaran sewa minimal
62.962.672
Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun
31.481.328
31.481.328
Bagian jangka panjang
31.481.344
60.339.228
Utang sewa pembiayaan dijamin dengan aset yang bersangkutan (Catatan 12).
17. PERPAJAKAN
a. Utang Pajak
Utang pajak terdiri atas:
2013
Entitas Induk:
Pajak Penghasilan:
Pasal 21
Pasal 23
Pasal 29
- 31 -4
1.197.976.765
1.071.917.286
8.841.386
32
2012
2.409.810.436
877.678.146
20.701.445
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
17. PERPAJAKAN (lanjutan)
a. Utang Pajak (lanjutan)
Pajak Pertambahan Nilai
Jumlah Entitas Induk
2013
3.584.493.735
5.863.229.172
2012
985.110.743
4.293.300.770
Entitas Anak:
Pajak Penghasilan:
Pasal 21
Pasal 23
Pasal 25
Pasal 29
Pajak Pertambahan Nilai
STP/SKPKB/SP (Catatan 17e)
600.468.488
606.999.359
283.875.667
307.206.934
1.751.272.127
214.816.459
1.125.373.875
789.102.549
251.803.867
989.091.916
4.149.212.474
206.401.635
Jumlah Entitas Anak
3.764.639.034
7.510.986.316
Jumlah
9.627.868.206
11.804.287.086
b. Pajak Penghasilan
2013
Entitas Induk:
Beban pajak kini
Manfaat pajak tangguhan
Entitas Anak:
Beban pajak kini
Manfaat pajak tangguhan
Jumlah
2012
(1.999.153.600)
559.094.817
(2.120.115.500)
313.933.990
(1.840.167.636)
51.914.671
(3.228.311.748)
(2.869.300.750)
315.879.543
(4.359.602.717)
c. Pajak Kini
Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak penghasilan seperti yang disajikan dalam laporan
laba rugi komprehensif konsolidasian dengan penghasilan kena pajak Entitas Induk untuk tahuntahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012:
2013
Laba sebelum beban pajak penghasilan menurut
laporan laba rugi komprehensif konsolidasian
Laba bersih Entitas Anak sebelum beban pajak
penghasilan
Bagian laba Entitas Asosiasi
Laba sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan
Entitas Induk
Beda waktu:
Imbalan kerja karyawan
Penyusutan aset tetap
Penyisihan penurunan nilai piutang
33
2012
13.809.599.312
17.018.214.550
(6.444.313.173 )
(63.745.168 )
(9.914.399.616 )
(219.412.561 )
7.301.540.971
6.884.402.373
1.759.777.651
272.948.502
203.653.113
949.264.210
218.312.298
88.159.450
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
17. PERPAJAKAN (lanjutan)
c. Pajak Kini (lanjutan)
2013
Beda permanen:
Kesejahteraan karyawan
Jamuan dan sumbangan
Pajak dan denda
Telepon
Penghasilan bunga yang telah dikenai pajak
final
Penghasilan kena pajak - Entitas Induk
2012
652.828.663
321.948.101
180.294.360
105.118.300
903.263.076
185.571.552
194.427.187
-
(802.340.893 )
9.995.768.768
(942.937.302 )
8.480.462.844
Perhitungan beban pajak kini, utang pajak penghasilan badan, dan tagihan pajak penghasilan
Grup adalah sebagai berikut:
2013
2012
Taksiran penghasilan kena pajak (dibulatkan):
Entitas Induk
Entitas Anak
9.995.768.000
7.540.563.000
8.480.462.000
13.043.373.000
Beban pajak kini
Entitas Induk
Entitas Anak
Jumlah beban pajak kini
1.999.153.600
1.840.167.636
3.839.321.236
2.120.115.500
2.869.300.750
4.989.416.250
1.870.357.214
119.955.000
1.827.934.055
271.480.000
346.028.102
1.186.932.600
3.523.272.916
984.632.634
895.576.200
3.979.622.889
8.841.386
307.206.934
316.048.320
20.701.445
989.091.916
1.009.793.361
51.030.735
42.877.200
51.030.735
42.877.200
93.907.935
93.907.935
Dikurangi pajak penghasilan dibayar di muka:
Entitas Induk
Pasal 23
Pasal 25
Entitas Anak
Pasal 23
Pasal 25
Jumlah
Utang pajak penghasilan badan:
Entitas Induk
Entitas Anak
Jumlah utang pajak penghasilan badan
Tagihan restitusi pajak penghasilan (Catatan 17e)
Entitas Anak
Pasal 23
Pasal 25
Jumlah tagihan pajak penghasilan
Entitas Induk dan masing-masing Entitas Anak akan melaporkan penghasilan kena pajak tahun
2013 seperti yang disebutkan di atas dalam Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan
Badan (SPT) yang dilaporkan ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP).
Penghasilan kena pajak tahun 2012 seperti tersebut di atas adalah sesuai dengan yang
tercantum dalam SPT yang dilaporkan kepada KPP.
- 33 -4
34
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
17. PERPAJAKAN (lanjutan)
d. Pajak Tangguhan
Rincian manfaat pajak tangguhan adalah sebagai berikut:
2013
2012
Entitas Induk
Imbalan kerja karyawan
Penyusutan aset tetap
Penyisihan penurunan nilai piutang
439.944.413
68.237.126
50.913.278
237.316.053
54.578.074
22.039.863
Manfaat pajak tangguhan - Entitas Induk
559.094.817
313.933.990
Entitas Anak
Penyisihan penurunan nilai piutang
Rugi fiskal
Imbalan kerja karyawan
Penyusutan aset tetap
Sewa pembiayaan
188.041.697
(77.693.680 )
(55.940.913 )
(2.023.962 )
(468.471 )
280.706.717
(391.542.523 )
423.744.264
1.940.445
1.030.640
Manfaat pajak tangguhan - Entitas Anak
51.914.671
315.879.543
611.009.488
629.813.533
Jumlah manfaat pajak tangguhan
Rincian aset pajak tangguhan - bersih adalah sebagai berikut:
2013
2012
Entitas Induk
Imbalan kerja karyawan
Penyisihan penurunan nilai piutang
Penyusutan aset tetap
Aset pajak tangguhan - Entitas Induk
1.414.659.815
783.471.688
61.898.370
2.260.029.873
974.715.402
732.558.410
(6.338.756)
1.700.935.056
Entitas Anak
Imbalan kerja karyawan
Penyisihan penurunan nilai piutang
Penyusutan aset tetap
Sewa pembiayaan
Akumulasi rugi fiskal
Aset pajak tangguhan - Entitas Anak
1.455.744.684
837.005.466
337.525.698
562.169
2.630.838.017
1.511.685.597
648.963.769
339.549.660
1.030.640
77.693.680
2.578.923.346
Jumlah
4.890.867.890
4.279.858.402
e. Tagihan dan Pemeriksaan Pajak
PT Fortune Pramana Rancang (FPR)
Pada tanggal 14 Januari 2013, FPR, Entitas Anak, menerima hasil pemeriksaan pajak untuk
tagihan pajak penghasilan tahun 2010 sebesar Rp 93.907.935. Hasil pemeriksaan pajak yang
diterima FPR menetapkan lebih bayar sebesar Rp 110.838.365. Sampai dengan tanggal
31 Desember 2013, FPR belum menerima restitusi pajak lebih bayar tersebut.
Pada tahun 2013, FPR, mendapat beberapa STP atas Pajak Penghasilan pasal 4 ayat 2, Pajak
Penghasilan pasal 21, Pajak Penghasilan pasal 23, dan Pajak Pertambahan Nilai untuk tahun
2010 sampai 2012 dengan jumlah sebesar Rp 273.485.395 dan membebankan tagihan pajak
tersebut sebagai bagian dari akun “Pajak dan denda” sebagai bagian dari “Beban Usaha” dalam
laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun 2013. Tagihan tersebut telah dibayar tunai
seluruhnya oleh FPR pada tahun 2013.
35
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
17. PERPAJAKAN (lanjutan)
e. Tagihan dan Pemeriksaan Pajak (lanjutan)
Pada tahun 2012, FPR, mendapat Surat Tagihan Pajak (STP) atas Pajak Pertambahan Nilai untuk
tahun pajak 2006 sampai dengan 2012 dengan jumlah sebesar Rp 392.266.947 dan
membebankan tagihan pajak tersebut sebagai bagian dari akun “Pajak dan denda” sebagai
bagian dari “Beban Usaha” dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun 2012.
Tagihan tersebut, telah dibayar tunai oleh FPR sebesar Rp 298.332.295, sehingga jumlah pajak
yang masih harus disetor FPR adalah sebesar Rp 93.934.652 pada tanggal 31 Desember 2012.
Pada tahun 2013, FPR telah membayar tunai sisa tagihan tersebut.
PT Fortune Adwicipta (FAC)
Pada tahun 2013, FAC, Entitas Anak, menerima beberapa STP atas Pajak Penghasilan pasal 21
dan Pajak Penghasilan Final dan Fiskal Luar Negeri serta beberapa Surat Paksa (SP) atas Pajak
Penghasilan pasal 21, Pajak Penghasilan pasal 23, dan Pajak Penghasilan Nilai untuk masa pajak
tahun 2007 sampai dengan 2010 dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp 102.349.476. Atas
tagihan pajak tersebut, FAC membebankan sebagai bagian dari akun “Pajak dan denda” sebagai
bagian dari “Beban Usaha” dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun 2013.
Jumlah tersebut masih terutang hingga tanggal 31 Desember 2013.
Pada tanggal 21 November 2011, FAC menerima hasil pemeriksaan pajak untuk tagihan pajak
penghasilan tahun 2009 sebesar Rp 279.258.403. Hasil pemeriksaan pajak yang diterima FAC
menetapkan lebih bayar sebesar Rp 279.258.402 dan kurang bayar atas Pajak Penghasilan pasal
4 ayat 2 sebesar Rp 100.875.419, Pajak Penghasilan pasal 21 sebesar Rp 20.187.499, Pajak
Penghasilan pasal 23 sebesar Rp 118.779.468 dan Pajak Pertambahan Nilai sebesar
Rp 15.165.000 dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp 255.007.386. Atas hasil pemeriksaan
tersebut, FAC membebankan tagihan pajak penghasilan tahun 2009 sebesar Rp 255.007.386
sebagai bagian dari akun “Pajak dan denda” sebagai bagian dari “Beban Usaha” dalam laporan
laba rugi komprehensif konsolidasian tahun 2011. Sesuai dengan Surat Keputusan Direktur
Jenderal Pajak No. KEP00093.PPH/WPJ.04/KP.1003/2011 tentang pengembalian kelebihan
pembayaran pajak kepada FAC, yang menetapkan untuk mengkompensansi lebih bayar sebesar
Rp 279.258.402 dengan jumlah kurang bayar sebesar Rp 190.824.906 dari tagihan pajak
penghasilan tahun 2009, Rp 44.955.907 dari tagihan pajak penghasilan tahun 2008,
Rp 41.677.589 dari tagihan pajak penghasilan tahun 2007 dan Rp 1.800.000 dari tagihan pajak
penghasilan tahun 2010, sehingga jumlah pajak yang harus disetor FAC atas tagihan pajak
penghasilan tahun 2009 sebesar Rp 64.182.480 pada tanggal 31 Desember 2012. Jumlah
tersebut masih terutang sampai dengan tanggal 31 Desember 2013.
Pada tanggal 20 Juli 2010, FAC, menerima hasil pemeriksaan pajak untuk tagihan pajak
penghasilan tahun 2008 sebesar Rp 252.506.449. Hasil pemeriksaan pajak yang diterima FAC
menetapkan lebih bayar sebesar Rp 252.506.449 dan kurang bayar atas Pajak Penghasilan pasal
4 ayat 2 sebesar Rp 72.210.116, Pajak Penghasilan pasal 21 sebesar Rp 45.685.057, Pajak
Penghasilan pasal 23 sebesar Rp 253.368.629 dan Pajak Pertambahan Nilai sebesar
Rp 21.103.262 dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp 392.367.064. Sesuai dengan Surat
Ketetapan Pajak (SKP) KPPPMB No. 00022/406/08/017/10, FAC mengkompensansi lebih bayar
sebesar Rp 252.506.449 dengan jumlah kurang bayar sebesar Rp 392.367.064 sehingga jumlah
pajak yang harus disetor FAC sebesar Rp 139.860.615 pada tanggal 31 Desember 2010. Atas
hasil pemeriksaan tersebut, FAC membebankan tagihan pajak penghasilan tahun 2008 dan
kekurangan bayar pajak atas Pajak Penghasilan pasal 4 ayat 2, Pajak Penghasilan pasal 21,
Pajak Penghasilan pasal 23 dan Pajak Pertambahan Nilai diatas sebesar Rp 392.367.064 dalam
laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun 2010. Kemudian pada tahun 2011, FAC
membayar kurang bayar pajak penghasilan tahun 2008 sebesar Rp 46.620.205 dan
mengkompensasikan lebih bayar pajak penghasilan tahun 2009 dengan kurang bayar pajak
penghasilan tahun 2008 sebesar Rp 44.955.907, sehingga jumlah pajak yang masih harus disetor
FAC sebesar Rp 48.284.503 pada tanggal 31 Desember 2012. Jumlah tersebut masih terutang
sampai dengan tanggal 31 Desember 2013.
- 35 -4
36
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
17. PERPAJAKAN (lanjutan)
e. Tagihan dan Pemeriksaan Pajak (lanjutan)
Jumlah pajak terutang oleh FAC pada tanggal 31 Desember 2013 untuk seluruh tagihan pajak
tersebut adalah sebesar Rp 214.816.459.
f. Administrasi dan Perubahan Peraturan Perpajakan
Berdasarkan Undang-Undang Perpajakan yang berlaku di Indonesia, Wajib Pajak menghitung,
menetapkan dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terutang. Direktur Jenderal Pajak
(DJP) dapat menetapkan atau mengubah liabilitas pajak dalam batas waktu sepuluh tahun sejak
saat terutangnya pajak, atau akhir tahun 2013, mana yang lebih awal. Ketentuan baru yang
diberlakukan terhadap tahun pajak 2008 dan tahun-tahun selanjutnya menentukan bahwa DJP
dapat menetapkan atau mengubah liabilitas pajak tersebut dalam batas waktu lima tahun sejak
saat terutangnya pajak.
18. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN
Grup mencatat liabilitas imbalan kerja karyawan pada tahun 2013 dan 2012 berdasarkan hasil
perhitungan aktuarial yang dilakukan PT Dayamandiri Dharmakonsilindo, aktuaris independen,
berdasarkan laporannya tanggal 15 Maret 2014 dan 1 Maret 2013, dengan menggunakan metode
"Projected Unit Credit". Asumsi utama yang digunakan untuk perhitungan aktuarial tersebut adalah
sebagai berikut :
2013
Tingkat diskonto
Tingkat kenaikan gaji tahunan
Tingkat mortalita
Usia pensiun
8,0%
10%
Tabel CSO - 1980
55
2012
4,8%
10%
Tabel CSO - 1980
55
Jumlah liabilitas imbalan kerja karyawan yang harus diakui dalam laporan posisi keuangan
konsolidasian adalah sebagai berikut:
2013
Nilai kini manfaat karyawan
Beban jasa lalu yang tidak diakui yang belum
menjadi hak
Kerugian aktuarial yang tidak diakui
Jumlah
2012
13.259.190.000
14.621.853.000
(65.259.000)
(1.712.313.000)
11.481.618.000
(95.655.000)
(4.580.594.000)
9.945.604.000
Mutasi pada liabilitas bersih yang diakui pada laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai
berkut
2013
Saldo awal tahun
Beban periode berjalan yang diakui dalam laporan
laba rugi komprehensif konsolidasian
Pembayaran imbalan kerja aktual
Dikurangi saldo awal PT Fortune Travindo yang tidak
dikonsolidasi (Catatan 1c)
Saldo akhir tahun
37
2012
9.945.604.000
8.118.440.000
2.678.397.000
(1.142.383.000)
3.177.256.268
(533.015.000)
11.481.618.000
(817.077.268)
9.945.604.000
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
18. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN (lanjutan)
Rincian beban penyisihan imbalan kerja karyawan yang diakui pada laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian adalah sebagai berikut:
2013
Biaya jasa kini
Biaya bunga
Amortisasi atas kerugian aktuarial
Pembayaran pesangon pemutusan hubungan kerja
Jumlah
2012
1.022.442.000
669.123.000
558.046.000
428.786.000
2.678.397.000
1.136.352.000
804.083.000
865.044.268
371.777.000
3.177.256.268
Liabilitas imbalan kerja dihitung berdasarkan UU No.13/2003 tanggal 25 Maret 2003.
Beban imbalan kerja karyawan dicatat dalam akun “Beban Usaha” pada laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian (Catatan 26). Liabilitas imbalan kerja dicatat dalam akun “Liabilitas
Imbalan Kerja Karyawan” pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
Informasi historis atas nilai kini liabilitas imbalan pasti, nilai wajar aset program dan penyesuaian
adalah sebagai berikut:
31 Desember
2013
Nilai kini liabilitas imbalan pasti
Nilai wajar aset program
2012
2010
2009
18.453.306.000
16.489.412.000
-
-
-
13.259.190.000 14.621.853.000 15.054.005.000
18.453.306.000
16.489.412.000
943.264.000
-
13.259.190.000 14.621.853.000 15.054.005.000
-
Suplus
Penyesuaian berdasarkan
pengalaman liabilitas
program
2011
(25.277.000 )
-
(226.819.000 ) (3117.927.000 )
19. MODAL SAHAM
Rincian pemegang saham Entitas Induk berikut dengan kepemilikannya pada tanggal
31 Desember 2013 dan 2012 berdasarkan catatan yang dikelola oleh PT Sinartama Gunita, Biro
Administrasi Efek, adalah sebagai berikut :
Pemegang Saham
PT Grhaadhika Fortune
PT Fortune Daksa Pariwara
Masyarakat (pemilikan di bawah 5%)
Jumlah
Modal
Ditempatkan
dan Disetor
Penuh
180.600.000
29.400.000
255.224.000
465.224.000
Persentase
Pemilikan
(%)
38,82
6,32
54,86
100,00
Jumlah
Modal Saham
18.060.000.000
2.940.000.000
25.522.400.000
46.522.400.000
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, tidak terdapat saham Entitas Induk yang dimiliki oleh
Komisaris dan Direktur Entitas Induk.
- 37 -4
38
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
20. TAMBAHAN MODAL DISETOR - BERSIH
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, rincian akun ini adalah sebagai berikut:
Agio saham
Penawaran umum perdana
Agio saham yang berasal dari penambahan
modal saham atas pelaksanaan Waran Seri I
Beban emisi efek ekuitas
2013
2012
6.150.000.000
6.150.000.000
613.440.000
(3.167.567.104)
613.440.000
(3.167.567.104)
3.595.872.896
3.595.872.896
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas
sepengendali
3.553.096.441
-
Jumlah
7.148.969.337
3.595.872.896
Agio saham sebesar Rp 613.440.000 merupakan agio yang berasal dari Waran Seri I yang telah
dieksekusi sebanyak 10.224.000 saham sampai dengan akhir periode pelaksanaan waran tanggal
14 Januari 2005 dengan harga pelaksanaan awal waran sebesar Rp 160 per saham.
21. PEMBENTUKAN CADANGAN UMUM DAN DIVIDEN
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham yang diadakan pada tanggal 21 Mei 2013 dan telah
dinyatakan dengan Akta Notaris Leolin Jayayanti, S.H., No. 32 pada tanggal yang sama, para
pemegang saham Entitas Induk telah menyetujui untuk membentuk tambahan cadangan umum
sebesar Rp 1.887.750.307 atau 15% dari laba bersih tahun 2012 dan melakukan pembagian dividen
sebesar Rp 7 per lembar saham atau total sebesar Rp 3.256.568.000.
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham yang diadakan pada tanggal 13 Juni 2012 dan telah
dinyatakan dengan Akta Notaris Leolin Jayayanti, S.H., No. 4 pada tanggal yang sama, para
pemegang saham Entitas Induk telah menyetujui untuk membentuk tambahan cadangan umum
sebesar Rp 1.938.756.919 atau 15% dari laba bersih tahun 2011 dan melakukan pembagian dividen
sebesar Rp 7 per lembar saham atau total sebesar Rp 3.256.568.000.
22. KEPENTINGAN NONPENGENDALI
Rincian kepentingan pemegang saham nonpengendali atas ekuitas dan bagian hasil bersih Entitas
Anak yang dikonsolidasi adalah sebagai berikut:
2013
PT Pelita Alembana
PT Fortune Pramana Rancang
PT Fortune Adwicipta
Awal
Tahun
189.454.984
136.792.663
(26.047.043 )
Jumlah
300.200.604
39
Bagian Laba
Bersih
Akhir
Tahun
35.104.042
10.559.023
897.537
224.559.026
147.351.686
(25.149.506)
46.560.602
346.761.206
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
22. KEPENTINGAN NONPENGENDALI (lanjutan)
2012
Awal
Tahun
Bagian Laba
Bersih
Dampak Dilusi
Investasi
Akhir
Tahun
PT Pelita Alembana
PT Fortune Pramana Rancang
PT Fortune Adwicipta
PT Fortune Travindo
158.876.099
95.179.297
(27.464.576 )
38.703.990
30.578.885
41.613.366
1.417.533
-
38.703.990
189.454.984
136.792.663
(26.047.043)
-
Jumlah
265.294.810
73.609.784
38.703.990
300.200.604
23. LABA BERSIH PER SAHAM
Laba bersih per saham dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang
saham yang beredar selama periode yang bersangkutan:
2013
Laba komprehensif yang dapat diatribusikan kepada
pemilik Entitas Induk
Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar
2012
10.534.726.962
465.224.000
12.585.002.049
465.224.000
23
27
Laba bersih per saham
24. PENDAPATAN USAHA
2013
2012
Media:
Televisi
Cetak
Digital
Radio
Produksi iklan
Hubungan masyarakat
Desain grafis dan pameran
192.992.308.419
44.507.296.268
11.261.837.303
4.961.051.776
119.963.702.959
21.868.783.927
11.851.739.197
204.380.558.732
102.928.570.862
3.235.650.074
6.250.899.327
125.397.360.716
27.719.865.408
10.234.161.812
Jumlah
407.406.719.849
480.147.066.931
Pada tahun 2013, pelanggan dengan nilai pendapatan yang melebihi 10% dari jumlah pendapatan
usaha selama tahun 2013 adalah PT Tupperware Indonesia dan PT Ultrajaya Milk Industry and
Trading Company Tbk dengan jumlah sekitar Rp 115 miliar.
Pada tahun 2012, pelanggan dengan nilai pendapatan yang melebihi 10% dari jumlah pendapatan
usaha selama tahun 2012 adalah PT Astra Honda Motor, PT Tupperware Indonesia dan PT Ultrajaya
Milk Industry and Trading Company Tbk dengan jumlah sekitar Rp 172 miliar.
Pada tahun 2013 dan 2012, tidak terdapat penjualan kepada pihak berelasi.
- 39 -4
40
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
25. BEBAN LANGSUNG
2013
2012
Media:
Televisi
Cetak
Radio
Digital
Produksi iklan
Hubungan masyarakat
Desain grafis dan pameran
178.962.064.290
34.924.303.170
4.762.594.024
6.503.960.006
82.602.055.056
10.068.482.115
8.571.373.016
180.649.852.830
91.907.847.838
5.304.013.096
2.186.503.704
90.979.857.496
17.047.591.496
6.247.746.270
Jumlah
326.394.831.677
394.323.412.730
Pemasok dengan nilai pembelian yang melebihi 10% dari jumlah pembelian selama tahun 2013
adalah PT Rajawali Citra Televisi Indonesia dan PT Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh dengan jumlah
sebesar Rp 107 miliar.
Pemasok dengan nilai pembelian yang melebihi 10% dari jumlah pembelian selama tahun 2012
adalah PT Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh dengan jumlah sebesar Rp 54 miliar.
Pada tahun 2013, terdapat pembelian kepada pihak berelasi yaitu PT Fortune Travindo, Entitas
Asosiasi, dan PT Prima Rancang Buana, Entitas Asosiasi, dengan jumlah masing-masing sebesar
Rp 1 miliar dan Rp 235 juta.
Pada tahun 2012, terdapat pembelian kepada pihak berelasi yaitu PT Fortune Travindo, Entitas
Asosiasi, dengan jumlah sebesar Rp 348 juta.
26. BEBAN USAHA
Rincian beban usaha adalah sebagai berikut:
2013
Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan
Imbalan kerja karyawan (Catatan 18)
Sewa
Perjalanan dan transportasi
Penyusutan (Catatan 12)
Jamuan dan sumbangan
Telepon, faksimile, listrik dan internet
Administrasi kantor
Penyisihan penurunan nilai piutang (Catatan 5)
Honorarium tenaga ahli
Pajak dan denda
Lain-lain (di bawah Rp 100 juta)
Jumlah
51.715.006.855
2.678.397.000
2.379.490.755
1.837.396.892
1.814.224.860
1.134.243.882
1.084.515.209
1.041.047.384
955.819.899
933.283.824
822.061.887
128.144.196
66.523.632.643
2012
53.256.953.260
3.177.256.268
2.895.832.579
1.524.414.162
1.826.513.338
1.258.791.085
1.016.194.252
601.776.762
1.210.986.319
1.045.564.751
716.381.111
781.332.644
69.311.996.531
27. PENGHASILAN BUNGA
Terdiri atas:
2013
Deposito berjangka
Jasa giro
Jumlah
577.472.867
434.551.144
1.012.024.011
41
2012
585.839.202
589.548.930
1.175.388.132
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
28. BEBAN KEUANGAN
Terdiri atas:
2013
Beban bunga:
Utang bank
Utang pembelian aset tetap
Utang sewa pembiayaan
Beban administrasi dan provisi bank
Jumlah
2012
2.828.147.917
26.553.343
7.579.616
528.886.660
3.391.167.536
694.344.227
24.017.723
689.056
446.748.363
1.165.799.369
29. PENGHASILAN LAIN-LAIN
Terdiri atas:
Laba dari klaim asuransi (Catatan 12)
Lain-lain - bersih
Jumlah
2013
2012
5.400.751
305.233.930
310.634.681
34.982.456
67.403.524
102.385.980
30. ASET MONETER DALAM MATA UANG ASING
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Grup memiliki aset moneter dalam mata uang asing
dengan rincian sebagai berikut:
Mata Uang
Asing
Aset
Bank
USD
418.261
SGD
38.309
HKD
83.015
Jumlah aset moneter dalam mata uang asing
2013
Ekuivalen
Rupiah
5.098.191.374
368.841.557
130.492.174
5.597.525.105
Mata Uang
Asing
70.067
38.323
83.708
2012
Ekuivalen
Rupiah
677.548.470
303.020.606
104.423.520
1.084.992.596
Apabila aset bersih dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2013 dijabarkan kedalam
mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs tengah pada tanggal 21 Maret 2014, maka jumlah aset
moneter bersih dalam mata uang asing di atas akan turun sebesar Rp 350.935.582.
31. TUJUAN DAN KEBIJAKAN RISIKO MANAJEMEN KEUANGAN
Dalam aktivitas usaha sehari-hari, Grup dihadapkan pada berbagai risiko. Risiko utama yang dihadapi
Grup yang timbul dari instrumen keuangan adalah risiko kredit, risiko pasar (yaitu nilai mata uang
asing dan tingkat suku bunga), risiko likuiditas, dan risiko pengelolaan modal. Fungsi utama dari
manajemen risiko Grup adalah untuk mengidentifikasi seluruh risiko kunci, mengukur risiko-risiko ini
dan mengelola posisi risiko sesuai dengan kebijakan. Grup secara rutin menelaah kebijakan dan
sistem manajemen risiko untuk menyesuaikan dengan perubahan di pasar, produk, dan praktik pasar
terbaik.
a. Risiko Kredit
Risiko kredit adalah risiko jika pihak debitur tidak memenuhi liabilitasnya dalam kontrak konsumen,
yang menyebabkan kerugian keuangan. Grup mengelola risiko kredit dari pelanggan dengan
melakukan analisa dan persetujuan kredit yang hati-hati, dan juga pengawasan terhadap saldo
piutang dilakukan secara berkesinambungan untuk meminimalisasi piutang tak tertagih.
- 41 -4
42
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31. TUJUAN DAN KEBIJAKAN RISIKO MANAJEMEN KEUANGAN
a. Risiko Kredit (lanjutan)
2013
Belum Jatuh
Tempo Dan
Tidak Ada
Penurunan
Nilainya
Telah Jatuh Tempo Tetapi Belum Diturunkan Nilainya
1 - 30 hari
31 - 60 hari
Telah Jatuh
Tempo Dan
Diturunkan
Nilainya
61 - 90 hari
Jumlah
Bank dan setara kas
33.907.780.356
-
-
-
-
33.907.780.356
Piutang usaha
63.607.712.108
32.098.758.404
5.964.426.284
3.982.218.634
6.647.790.853
112.300.906.283
Jumlah
97.515.492.464
32.098.758.404
5.964.426.284
3.982.218.634
6.647.790.853
146.208.686.639
2012
Belum Jatuh
Tempo Dan
Tidak Ada
Penurunan
Nilainya
Telah Jatuh Tempo Tetapi Belum Diturunkan Nilainya
1 - 30 hari
31 - 60 hari
Telah Jatuh
Tempo Dan
Diturunkan
Nilainya
61 - 90 hari
Jumlah
Bank dan setara kas
24.768.109.612
-
-
-
-
24.768.109.612
Piutang usaha
59.129.515.909
44.624.832.889
14.899.934.129
2.623.251.867
10.887.421.484
132.164.956.278
Jumlah
83.897.625.521
44.624.832.889
14.899.934.129
2.623.251.867
10.887.421.484
156.933.065.890
Grup melakukan hubungan usaha hanya dengan pihak ketiga yang diakui dan kredibel. Entitas
Induk memiliki kebijakan untuk semua pelanggan yang akan melakukan perdagangan secara
kredit harus melakukan prosedur verifikasi kredit. Sebagai tambahan jumlah piutang dipantau
secara terus menerus untuk mengurangi risiko penurunan nilai piutang.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, piutang usaha diturunkan nilainya dan dibuat
penyisihannya dengan rincian sebagai berikut :
2013
Penurunan Nilai
Individual
Penurunan Nilai
Kolektif
Jumlah
Per 1 Januari 2013
Penyisihan penurunan nilai
105.653.115.430
-
13.129.699.465
(6.481.908.612 )
118.782.814.895
(6.481.908.612 )
Per 31 Desember 2013
105.653.115.430
6.647.790.853
112.300.906.283
2012
Penurunan Nilai
Individual
Penurunan Nilai
Kolektif
Jumlah
Per 1 Januari 2012
Penyisihan penurunan nilai
121.277.534.794
-
16.413.510.197
(5.526.088.713 )
137.691.044.991
(5.526.088.713 )
Per 31 Desember 2012
121.277.534.794
10.887.421.484
132.164.956.278
b. Risiko Pasar
Risiko pasar adalah risiko dalam hal nilai wajar dari arus kas masa depan dari suatu instrumen
keuangan akan berfluktuasi karena perubahan harga pasar. Entitas Induk dipengaruhi oleh risiko
pasar, terutama risiko tingkat suku bunga.
43
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31. TUJUAN DAN KEBIJAKAN RISIKO MANAJEMEN KEUANGAN (lanjutan)
b. Risiko Pasar (lanjutan)
Risiko Nilai Mata Uang Asing
Risiko nilai mata uang asing adalah risiko dalam hal nilai wajar atau arus kas masa mendatang
dari suatu instrumen keuangan karena perubahan dari nilai tukar mata uang asing. Grup
terekspos risiko nilai tukar mata uang asing yang terutama timbul dari aset moneter bersih yang
berbeda dengan mata uang fungsional Grup.
Grup memonitor secara ketat fluktuasi dari nilai tukar mata uang asing sehingga dapat mengambil
langkah-langkah yang paling menguntungkan Grup pada waktu yang tepat.
Tabel berikut menunjukkan sensitivitas terhadap perubahan yang mungkin terjadi pada nilai tukar
Rupiah terhadap mata uang asing, dengan semua variabel lainnya tetap konstan, dengan
pendapatan sebelum pajak yang berakhir 31 Desember 2013 dan 2012:
Kenaikan (Penurunan)
Mata Uang Asing
31 Desember 2013
USD
5%
-5%
5%
-5%
254.909.569
(254.909.569)
18.442.078
(18.442.078)
HKD
5%
-5%
6.524.609
(6.524.609)
USD
5%
-5%
5%
-5%
33.877.424
(33.877.424)
15.151.030
(15.151.030)
5%
-5%
5.221.176
(5.221.176)
SGD
31 Desember 2012
Pengaruh Pada Laba
Sebelum Pajak
SGD
HKD
Grup memiliki aset moneter dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
dan disajikan dalam Catatan 30.
Risiko Tingkat Suku Bunga
Risiko tingkat suku bunga adalah risiko dalam hal nilai wajar atau arus kas masa depan dari suatu
instrumen keuangan berfluktuasi karena perubahan suku bunga pasar. Pengaruh dari risiko
perubahan suku bunga pasar berhubungan dengan pinjaman dari Grup yang dikenakan suku
bunga mengambang.
Grup memonitor secara ketat fluktuasi suku bunga pasar dan ekspektasi pasar sehingga dapat
mengambil langkah-langkah yang paling menguntungkan Grup secara tepat waktu. Manajemen
tidak menganggap perlunya melakukan swap suku bunga pada saat ini.
Tabel berikut adalah nilai tercatat, berdasarkan jatuh temponya, atas aset dan liabilitas keuangan
Grup yang terkait risiko tingkat suku bunga:
2013
Suku Bunga
Efektif
Aset
Bunga Tetap
Bank dan setara
kas
Deposito yang
dibatasi
penggunaannya
Jatuh
Tempo Dalam
Satu (1)
Tahun
Jatuh
Tempo Pada
Tahun
ke - 2
Jatuh
Tempo Pada
Tahun
ke - 3
Jatuh
Tempo
Pada Tahun
ke - 4
Jumlah
5,75% - 7,5%
33.907.780.356
-
-
-
33.907.780.356
5% - 7,5%
12.000.530.000
-
-
-
12.000.530.000
44
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31. TUJUAN DAN KEBIJAKAN RISIKO MANAJEMEN KEUANGAN (lanjutan)
b. Risiko Pasar (lanjutan)
Risiko Tingkat Suku Bunga (lanjutan)
Suku Bunga
Efektif
Liabilitas
Bunga Tetap
Utang bank jangka
pendek
Utang pembelian
aset tetap
Utang sewa
pembiayaan
2013
Jatuh
Tempo Pada
Tahun
ke - 2
Jatuh
Tempo Dalam
Satu (1)
Tahun
Jatuh
Tempo Pada
Tahun
ke - 3
Jatuh
Tempo
Pada Tahun
ke - 4
Jumlah
10,5%
30.000.200.000
-
-
-
30.000.200.000
3,58%
266.000.000
133.000.000
-
-
399.000.000
8,75%
31.481.328
31.481.344
-
-
62.962.672
Jatuh
Tempo Pada
Tahun
ke - 3
Jatuh
Tempo
Pada Tahun
ke - 4
2012
Suku Bunga
Efektif
Aset
Bunga Tetap
Bank dan setara
kas
Deposito yang
dibatasi
penggunaannya
Liabilitas
Bunga Tetap
Utang bank jangka
pendek
Utang pembelian
aset tetap
Utang sewa
pembiayaan
Jatuh
Tempo Dalam
Satu (1)
Tahun
Jatuh
Tempo Pada
Tahun
ke - 2
Jumlah
4,25% - 5,00%
24.768.109.612
-
-
-
24.768.109.612
5,00% - 5,75%
12.000.530.000
-
-
-
12.000.530.000
9,25%- 12,00%
41.018.957.787
-
-
-
41.018.957.787
4,95% - 9,67%
311.558.090
-
-
-
311.558.090
8,75%
28.857.884
31.481.328
31.481.344
-
91.820.556
c. Risiko Likuiditas
Risiko likuiditas adalah risiko dalam hal Grup tidak bisa memenuhi liabilitas pada saat jatuh tempo.
Manajemen melakukan evaluasi dan pengawasan atas arus kas masuk (cash-in) dan kas keluar
(cash-out) untuk memastikan tersedianya dana untuk memenuhi kebutuhan pembayaran liabilitas
yang jatuh tempo.
Secara umum, kebutuhan dana untuk pelunasan liabilitas jangka pendek maupun jangka panjang
yang jatuh tempo diperoleh dari penjualan kepada pelanggan.
Tabel di bawah merupakan profil liabilitas keuangan Grup berdasarkan kontrak pembayaran tanpa
diskonto pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012:
2013
< 1 bulan
Liabilitas Keuangan
Utang bank jangka pendek
Utang usaha
1 - 3 bulan
3 - 12 bulan
> 12 bulan
Jumlah
-
5.000.000.000
7.559.655.282
17.440.544.718
30.000.200.000
Pihak ketiga
Pihak berelasi
Utang lain-lain - pihak ketiga
Beban masih harus dibayar
Utang pembelian aset tetap
Utang sewa pembiayaan
Utang pihak berelasi
56.205.969.104
349.823.903
607.714.156
187.745.897
-
7.913.260.304
197.878.730
66.500.000
7.870.332
-
3.537.739.498
202.782.291
199.500.000
23.610.996
-
8.887.370.150
681.454.280
133.000.000
31.481.344
200.000.000
76.544.339.056
349.823.903
1.689.829.457
187.745.897
399.000.000
62.962.672
200.000.000
Jumlah Liabilitas Keuangan
57.351.253.060
13.185.509.366
11.523.288.067
27.373.850.492
109.433.900.985
45
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31. TUJUAN DAN KEBIJAKAN RISIKO MANAJEMEN KEUANGAN (lanjutan)
c. Risiko Likuiditas (lanjutan)
2012
d.
< 1 bulan
1 - 3 bulan
Liabilitas Keuangan
Utang bank jangka pendek
Utang usaha
3 - 12 bulan
> 12 bulan
Jumlah
22.080.894.298
17.440.344.726
1.297.718.763
200.000.000
41.018.957.787
Pihak ketiga
Pihak berelasi
Utang lain-lain - pihak ketiga
Beban masih harus dibayar
Utang pembelian aset tetap
Utang sewa pembiayaan
Utang pihak berelasi
50.038.469.058
92.674.613
642.194.300
183.505.892
32.878.125
4.175.000
-
1.815.136.058
36.333.763
65.756.250
8.350.000
-
12.065.057.866
11.678.710
98.634.375
37.575.000
-
2.771.643.973
70.651.730
503.563.769
114.289.340
41.720.556
200.000.000
66.690.306.955
163.326.343
1.193.770.542
183.505.892
311.558.090
91.820.556
200.000.000
Jumlah Liabilitas Keuangan
73.074.791.286
19.365.920.797
13.510.664.714
3.901.869.368
109.853.246.165
Risiko Pengelolaan Modal
Grup dihadapkan pada risiko modal untuk memastikan bahwa akan mampu melanjutkan
kelangsungan usahanya, selain memaksimalkan keuntungan para pemegang saham, melalui
optimalisasi saldo utang dan ekuitas.
Struktur modal Grup terdiri dari utang, yang mencakup pinjaman yang dijelaskan pada Catatan 13
dan ekuitas pemilik Entitas Induk, yang terdiri dari modal yang ditempatkan, saldo laba dan
tambahan modal disetor - bersih.
Direksi Grup secara berkala melakukan review struktur permodalan Grup. Sebagai bagian dari
review ini, Direksi mempertimbangkan biaya permodalan dan risiko yang berhubungan. Grup
mengelola risiko ini dengan memonitor rasio utang terhadap ekuitas.
Grup mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian. Berdasarkan perubahan
kondisi ekonomi. Untuk memelihara dan menyesuaikan struktur permodalan. Grup dapat
menyesuaikan pembayaran dividen kepada pemegang saham, imbalan modal kepada pemegang
saham atau menerbitkan saham baru. Tidak ada perubahan atas tujuan, kebijakan maupun
proses pada tahun berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
Pinjaman-bersih terhadap modal pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 sebagai berikut:
2013
Pinjaman
Modal
Rasio pinjaman - bersih terhadap modal
30.000.200.000
132.627.407.044
22,62%
2012
41.018.957.787
125.349.248.082
32,72%
)
32. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN
Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan didefinisikan sebagai jumlah dalam hal instrumen tersebut
dapat ditukar di dalam transaksi antara pihak yang berkeinginan dan memiliki pengetahuan yang
memadai melalui suatu transaksi yang wajar, selain di dalam penjualan terpaksa atau penjualan
likuidasi.
- 45 -4
46
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
32. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan)
Berikut ini adalah metode dan asumsi yang digunakan untuk menentukan nilai wajar masing-masing
kelompok dari instrumen keuangan Grup:
1. Kas dan setara kas, piutang usaha - pihak ketiga, piutang lain-lain dari pihak ketiga, utang bank
jangka pendek, utang usaha kepada pihak ketiga dan pihak berelasi, utang lain-lain - pihak ketiga,
dan beban masih harus dibayar mendekati nilai tercatatnya karena bersifat jangka pendek.
2. Nilai tercatat dari utang jangka panjang berupa utang pembelian aset tetap dan sewa pembiayaan
mendekati nilai wajarnya karena suku bunga mengambang dari instrumen keuangan ini
tergantung penyesuaian oleh pihak bank atau entitas pembiayaan.
3. Nilai wajar deposito yang dibatasi penggunaannya, pinjaman karyawan, piutang pihak berelasi,
investasi jangka panjang lain-lain, uang jaminan dan utang pihak berelasi dicatat sebesar biaya
historis karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal. Tidak praktis untuk mengestimasi
nilai wajar dari piutang tersebut karena tidak ada jangka waktu pembayaran yang pasti walaupun
tidak diharapkan untuk diselesaikan dalam jangka waktu 12 bulan setelah tanggal laporan posisi
keuangan konsolidasian.
Tabel di bawah ini menyajikan perbandingan atas nilai tercatat dengan nilai wajar dari instrumen
keuangan Grup yang tercatat dalam laporan keuangan konsolidasian pada tanggal
31 Desember 2013 dan 2012:
2013
Nilai Tercatat
Nilai Wajar
Aset keuangan
Kas dan setara kas
Piutang usaha - pihak ketiga
Piutang lain-lain - pihak ketiga
Deposito yang dibatasi penggunaannya
Pinjaman karyawan
Piutang pihak berelasi
Investasi jangka panjang lain-lain
Uang jaminan
33.959.407.363
112.300.906.283
5.351.969.997
12.000.530.000
1.705.819.098
5.652.494.980
500.000.000
18.000.000
33.959.407.363
112.300.906.283
5.351.969.997
12.000.530.000
1.705.819.098
5.652.494.980
500.000.000
18.000.000
Jumlah
171.489.127.721
171.489.127.721
Liabilitas keuangan
Utang bank jangka pendek
Utang usaha
Pihak ketiga
Pihak berelasi
Utang lain-lain - pihak ketiga
Beban masih harus dibayar
Utang pembelian aset tetap
Utang sewa pembiayaan
Utang pihak berelasi
Jumlah
47
30.000.200.000
30.000.200.000
76.544.339.056
349.823.903
1.689.829.457
187.745.897
399.000.000
62.962.672
200.000.000
109.433.900.985
76.544.339.056
349.823.903
1.689.829.457
187.745.897
399.000.000
62.962.672
200.000.000
109.433.900.985
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
32. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan)
2012
Nilai Tercatat
Nilai Wajar
Aset keuangan
Kas dan setara kas
Piutang usaha - pihak ketiga
Piutang lain-lain - pihak ketiga
Deposito yang dibatasi penggunaannya
Pinjaman karyawan
Piutang pihak berelasi
Investasi jangka panjang lain-lain
24.788.912.492
132.164.956.278
4.359.317.818
12.000.530.000
1.661.387.270
1.168.007.910
500.000.000
24.788.912.492
132.164.956.278
4.359.317.818
12.000.530.000
1.661.387.270
1.168.007.910
500.000.000
Jumlah
176.643.111.768
176.643.111.768
41.018.957.787
41.018.957.787
66.690.306.955
163.326.343
1.193.770.542
183.505.892
311.558.090
91.820.556
200.000.000
66.690.306.955
163.326.343
1.193.770.542
183.505.892
311.558.090
91.820.556
200.000.000
109.853.246.165
109.853.246.165
Liabilitas keuangan
Utang bank jangka pendek
Utang usaha
Pihak ketiga
Pihak berelasi
Utang lain-lain - pihak ketiga
Beban masih harus dibayar
Utang pembelian aset tetap
Utang sewa pembiayaan
Utang pihak berelasi
Jumlah
33. INFORMASI SEGMEN USAHA
Pada tahun 2013 dan 2012, Grup mengklasifikasikan usahanya menjadi tiga (3) segmen usaha yaitu:

Jasa periklanan meliputi layanan perencanaan dan belanja media iklan serta pengelolaan
komunikasi pemasaran terpadu.

Jasa kehumasan mengkhususkan pada kehumasan korporat (corporate public relation),
penyidikan (litigation public relation) dan manajemen krisis.
Jasa desain grafis meliputi produksi dan desain grafis yang mencakup logo, identitas korporat,
identitas merek dan produk, kemasan dan iklan layanan masyarakat, jasa pameran dan jasa audio
visual atau multi media.
Sesuai dengan PSAK 5 (revisi 2009), “Segmen Operasi”, informasi segmen berikut ini dilaporkan
berdasarkan informasi yang digunakan oleh manajemen untuk mengevaluasi kinerja setiap segmen
dan menentukan alokasi sumber daya.

2013
Informasi Segmen
Pedapatan usaha
Penjualan eksternal
Penjualan antar segmen
Jumlah pendapatan usaha
Laba usaha
Penghasilan bunga
Beban keuangan
Penghasilan lain-lain
Laba sebelum beban pajak
penghasilan
- 47 -4
Jasa
Jasa
Kehumasan
Jasa
Periklanan
(Public relations)
Desain Grafis
367.826.448.429
3.885.645.270
371.712.093.699
27.791.458.113
1.170.665.187
28.962.123.300
13.616.509.575
951.446.075
(3.246.088.289 )
5.313.927.903
790.179.531
44.276.014
(139.719.057 )
830.474.134
16.635.795.264
1.525.210.622
48
11.788.813.307
1.151.698.017
12.940.511.324
Eliminasi
Jumlah
- 407.406.719.849
(6.208.008.474 )
(6.208.008.474 ) 407.406.719.849
81.566.423
16.301.922
(5.360.190 )
165.584.877
(4.609.499.606 )
14.488.255.529
1.012.024.011
(3.391.167.536 )
1.700.487.308
258.093.032
(4.609.499.606 )
13.809.599.312
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
33. INFORMASI SEGMEN USAHA (lanjutan)
2013
Jasa
Periklanan
Jasa
Kehumasan
(Public relations)
Jasa
Desain Grafis
Beban pajak penghasilan
(2.590.664.068 )
Laba komprehensif
14.045.131.196
1.055.902.321
89.753.653
Aset segmen
Liabilitas segmen
Pembelanjaan modal
Penyusutan
278.943.427.504
123.857.817.868
1.412.268.240
1.501.752.264
22.710.949.873
7.973.081.256
56.946.350
278.875.126
15.075.515.213
17.590.265.802
70.829.905
33.597.470
(469.308.301 )
Eliminasi
(168.339.379 )
Jumlah
-
(4.609.499.606 )
(3.228.311.748 )
10.581.287.564
(53.212.337.149 ) 263.517.555.441
(18.877.777.735 ) 130.543.387.191
1.540.044.495
1.814.224.860
Jasa
2012
Jasa
Periklanan
Kehumasan
(Public relations)
Jasa
Desain Grafis
Eliminasi
Jumlah
Informasi Segmen
Pedapatan usaha
Penjualan eksternal
Penjualan antar segmen
374.599.274.870
54.768.655.134
92.201.183.238
127.137.500
13.346.608.823
3.407.390.132
(58.303.182.766)
480.147.066.931
-
Jumlah pendapatan usaha
429.367.930.004
92.328.320.738
16.753.998.955
(58.303.182.766)
480.147.066.931
Laba usaha
Penghasilan bunga
Beban keuangan
Penghasilan lain-lain
10.669.899.333
1.127.808.958
(1.000.429.835 )
7.658.216.762
5.653.447.182
38.321.451
(161.693.384 )
89.568.072
188.311.155
9.257.723
(3.676.150 )
36.551.908
(7.287.368.625 )
16.511.657.670
1.175.388.132
(1.165.799.369 )
496.968.117
Laba sebelum beban pajak
penghasilan
Beban pajak penghasilan
18.455.495.218
(2.812.604.664 )
5.619.643.321
(1.458.306.758 )
230.444.636
(88.691.295 )
(7.287.368.625 )
-
17.018.214.550
(4.359.602.717 )
(7.287.368.625 )
12.658.611.833
Laba komprehensif
15.642.890.554
4.161.336.563
141.753.341
Aset segmen
Liabilitas segmen
Pembelanjaan modal
Penyusutan
271.015.634.858
126.718.588.415
1.911.408.895
1.441.657.681
48.256.426.590
34.574.460.295
442.064.886
295.468.719
10.621.074.376
13.225.578.619
15.675.001
89.386.938
(72.640.549.887 ) 257.252.585.937
(42.915.490.078 ) 131.603.137.251
2.369.148.782
1.826.513.338
34. KONTIJENSI
PT
Fortune
Adwicipta
(FAC),
Entitas
Anak,
menjadi
tergugat
pada
perkara
No. 140/Pdt.G/2012/PN.Jkt.Sel yang diajukan PT Pahala Kencana (penggugat) pada tanggal
8 Maret 2012 ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, mengenai permasalahan biaya pengiriman
cetakan/brosur dan spanduk promo produk fastron dari PT Pertamina (Persero) di seluruh wilayah
Indonesia sebanyak 4.151 titik/tempat dengan tujuan pengiriman ke SPBU PT Pertamina (Persero).
Pada tanggal 4 Maret 2013, atas perkara No. 140/Pdt.G/2012/PN.Jkt.Sel terhadap FAC Pengadilan
Negeri Jakarta Selatan telah memberikan putusan sebagai berikut :
1. Mengabulkan gugatan pengugat untuk sebagian.
2. Menyatakan tergugat telah melakukan wanprestasi (ingkar janji).
3. Membatalkan perjanjian kerjasama pengiriman paket antara pengugat dan tergugat tanggal
16 Mei 2011.
4. Menghukum tergugat untuk membayar biaya pengiriman paket pertamina kepada penggugat
sebesar Rp 311.000.000.
5. Menghukum tergugat untuk membayar ganti rugi kepada penggugat sebesar Rp 100.000.000.
6. Menolak gugatan penggugat untuk selain dan selebihnya.
Pada tanggal 7 Oktober 2013, melalui Maqdir Ismail & Partners selaku kuasa hukum FAC, FAC
mengajukan memori banding terhadap keputusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tertanggal
4 Maret 2013. Permohonan banding tersebut menyatakan bahwa FAC keberatan dan menolak seluruh
keputusan dan pertimbangan Majelis Hakim Pengadilan Jakarta Selatan.
Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, FAC belum mendapat
keputusan dari pengadilan tinggi terkait dengan pengajuan banding serta tuntutan banding untuk
kerugian materil dan imaterial.
49
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
35. TRANSAKSI YANG TIDAK MEMPENGARUHI ARUS KAS DAN SETARA KAS
Aktivitas investasi yang tidak mempengaruhi arus kas dan setara kas adalah sebagai berikut :
2013
Penambahan aset tetap melalui utang pembelian aset tetap
Penambahan aset tetap melalui utang sewa pembiayaan
760.000.000
-
2012
134.920.000
36. PSAK BARU DAN YANG DISESUAIKAN NAMUN BELUM BERLAKU EFEKTIF
Berikut ini standar baru, revisian, dan interpretasi yang baru-baru ini telah disahkan oleh Dewan
Standar Akuntansi Keuangan namun belum berlaku efektif untuk laporan keuangan tahun 2013:
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2014:
1.
2.
3.
4.
ISAK 27, “Pengalihan Aset dari Pelanggan”.
ISAK 28, “Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Keuangan”.
ISAK 29, “Biaya Pengupasan Lapisan Tanah dalam Tahap Produksi pada Tambang Terbuka“.
PPSAK 12, “Pencabutan PSAK 33”.
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2015:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
PSAK 1 (revisi 2013), “Penyajian Laporan Keuangan”.
PSAK 4 (revisi 2013), “Laporan Keuangan Tersendiri”.
PSAK 15 (revisi 2013), “Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama ”.
PSAK 24 (revisi 2013), “Imbalan Kerja”, yang diadopsi dari IAS 19, yang menghapus mekanisme
koridor dan pengungkapan atas informasi liabilitas kontinjensi untuk menyederhanakan klarifikasi
dan pengungkapan.
PSAK 65, “Laporan Keuangan Konsolidasian”.
PSAK 66, “Pengaturan Bersama”.
PSAK 67, “Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain“.
PSAK 68, “Pengukuran Nilai Wajar”.
Manajemen sedang mengevaluasi dan belum menentukan dampak dari standar-standar tersebut
terhadap laporan keuangan konsolidaisan.
- 49 -4
50
Pendahuluan
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
KATEGORI
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
PENJELASAN
HAL.
A. KETENTUAN UMUM DAN BENTUK LAPORAN TAHUNAN
i
1.
Bahwa laporan tahunan Perusahaan merupakan
sumber informasi penting tentang kinerja dan
prospek Perusahaan bagi pemegang saham
sebagai salah satu dasar pertimbangan dalam
pengambilan keputusan investasi. Oleh karena
itu, laporan tahunan wajib memuat informasi
menyeluruh tentang kinerja Perusahaan.
Laporan tahunan wajib memuat:
a. Ikhtisar data keuangan penting;
b. Laporan Dewan Komisaris;
c. Laporan Direksi;
d. Profil perusahaan;
e. Analisis dan pembahasan manajemen;
f. Tata kelola perusahaan;
g. Tanggung jawab sosial perusahaan;
h. Laporan keuangan tahunan yang telah diaudit; dan
i. Surat pernyataan tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi
atas kebenaran isi laporan tahunan.
v
2.
Laporan tahunan wajib disajikan dalam bahasa
Indonesia yang baik, dan dianjurkan menyajikan
pula dalam bahasa Inggris.
Dalam hal laporan tahunan juga dibuat selain dalam bahasa
Indonesia, baik dalam dokumen yang sama maupun terpisah,
maka laporan tahunan dimaksud harus memuat informasi yang
sama.
v
3.
Laporan tahunan wajib dibuat sedemikian rupa Seluruh aspek grafis seperti gambar, grafik, tabel, dan diagram
sehingga mudah dibaca.
disajikan dengan mencantumkan judul dan/atau keterangan yang
jelas.
v
4.
Laporan tahunan wajib dicetak pada kertas Laporan tahunan disampaikan dalam bentuk dokumen fisik
berwarna terang yang berkualitas baik, berukuran (hardcopy) dan disertai dengan laporan dalam bentuk dokumen
A4, dijilid, dan dimungkinkan untuk direproduksi elektronik (softcopy).
dengan fotokopi.
v
5.
Laporan tahunan mencantumkan
Perusahaan dengan jelas.
v
6.
Laporan tahunan
pemegang saham.
B.
ISI LAPORAN TAHUNAN
bersifat
terbuka
identitas Nama Perusahaan dan tahun buku laporan tahunan ditampilkan
di:
1.Sampul muka;
2.Samping;
3.Sampul belakang; dan
4.Setiap halaman.
kepada Laporan tahunan wajib tersedia bagi para pemegang saham pada
saat panggilan RUPS Tahunan, dan wajib dimuat dalam laman
(website) Perusahaan yang dapat diakses setiap saat.
v
I.
Ikhtisar Data Keuangan Penting
1.
Ikhtisar data keuangan penting disajikan dalam
bentuk perbandingan selama 3 (tiga) tahun buku
atau sejak memulai usahanya jika Perusahaan
tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama
kurang dari 3 (tiga) tahun.
Ikhtisar memuat diantaranya:
a. Penjualan/pendapatan;
b. Laba (rugi);
c. Total laba (rugi) komprehensif; dan Laba (rugi) per saham.
16-17
2.
Informasi posisi neraca keuangan disajikan dalam
bentuk perbandingan selama 3 (tiga) tahun buku
atau sejak memulai usahanya jika Perusahaan
tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama
kurang dari 3 (tiga) tahun.
Informasi memuat diantaranya:
a. Jumlah aset;
b. Jumlah liabilitas;
c. Jumlah ekuitas.
16-17
3.
Rasio keuangan disajikan dalam bentuk
perbandingan selama 3 (tiga) tahun buku atau
sejak memulai usahanya jika Perusahaan tersebut
menjalankan kegiatan usahanya selama kurang
dari 3 (tiga) tahun.
Informasi memuat rasio keuangan umum dan relevan dengan
Perusahaan dan jenis industrinya, diantaranya:
a. Rasio laba (rugi) terhadap total aset;
b. Rasio laba (rugi) terhadap ekuitas;
c. Rasio laba (rugi) terhadap investasi;
d. Rasio marjin laba (rugi) operasi;
e. Rasio marjin laba (rugi) bersih;
f. Rasio kas;
g. Rasio lancar;
h. Rasio kolektabilitas piutang;
i. Rasio perputaran persediaan;
j. Rasio perputaran aset;
k. Rasio ekuitas terhadap aset;
l. Rasio saat perolehan bunga.
16-17
FORU
Laporan Tahunan 2013
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
Pendahuluan
4.
Informasi mengenai saham yang diterbitkan untuk Informasi paling kurang meliputi:
setiap masa triwulan dalam 2 (dua) tahun buku a. Jumlah saham yang beredar;
terakhir.
b. Kapitalisasi pasar;
c. Harga saham tertinggi, terendah, dan penutupan;
d. Volume perdagangan.
17
5.
Informasi harga saham apabila terjadi aksi
korporasi, seperti pemecahan saham (stock split),
penggabungan saham (reverse stock), dividen
saham, saham bonus, dan penurunan nilai
nominal saham..
Penjelasan antara lain mengenai:
a. Tanggal pelaksanaan aksi korporasi;
b. Rasio stock split, reverse stock, dividen saham, saham bonus,
dan penurunan nilai saham;
c. Jumlah saham beredar sebelum dan sesudah aksi korporasi;
d. Harga saham sebelum dan sesudah aksi korporasi.
17
II.
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi
1.
Laporan Dewan Komisaris.
Laporan Dewan Komisaris paling kurang memuat hal-hal sebagai
berikut:
1.Penilaian terhadap kinerja Direksi mengenai pengelolaan
Perusahaan;
2.Pandangan atas prospek usaha Perusahaan yang disusun oleh
Direksi; dan
3.Perubahan komposisi anggota Dewan Komisaris dan alasan
perubahannya.
18-21
2.
Laporan Direksi.
Laporan Direksi paling kurang memuat hal-hal sebagai berikut:
1.Kinerja Perusahaan, yang mencakup antara lain kebijakan
strategis, perbandingan antara hasil yang dicapai dengan yang
ditargetkan, dan kendala-kendala yang dihadapi Perusahaan;
2.Gambaran tentang prospek usaha;
3.Penerapan tata kelola Perusahaan; dan
4.Perubahan komposisi anggota Direksi dan alasan perubahannya.
22-27
III.
Profil Perusahaan
1.
Identitas Perusahaan.
Memuat nama, alamat, nomor telepon, nomor faksimile, alamat
surat eletronik (e-mail), dan laman (website) dari:
• Perusahaan; dan/atau
• Kantor cabang atau kantor perwakilan.
30
2.
Riwayat singkat.
Mencakup sejarah Perusahaan, tanggal pendirian, nama dan
perubahan nama Perusahaan (jika ada).
31
3.
Bidang usaha.
Kegiatan usaha Perusahaan menurut Anggaran Dasar terakhir,
serta jenis produk dan/atau jasa yang dihasilkan.
32-33
4.
Struktur organisasi.
Dalam bentuk bagan, paling kurang sampai dengan struktur satu
tingkat di bawah Direksi, disertai dengan nama dan jabatan.
34
5.
Visi dan misi.
Mencakup di dalamnya:
1.Visi dan misi Perusahaan yang telah disetujui oleh Direksi; dan
2.Budaya Perusahaan.
36-39
6.
Profil Dewan Komisaris.
Termasuk di dalamnya:
a. Nama;
b. Riwayat jabatan, pengalaman kerja yang dimiliki, dan
dasar hukum penunjukkan pertama kali pada Perusahaan,
sebagaimana dicantumkan dalam berita acara keputusan RUPS;
c. Riwayat pendidikan;
d. Penjelasan singkat mengenai jenis pelatihan dalam rangka
meningkatkan kompetensi Dewan Komisaris yang telah diikuti
dalam tahun buku (jika ada); dan
e. Pengungkapan hubungan afiliasi dengan anggota Direksi dan
anggota Dewan Komisaris lainnya, serta pemegang saham
(jika ada);
44-46
PT Fortune Indonesia Tbk
ii
Pendahuluan
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
7.
Profil Direksi.
Termasuk di dalamnya:
a. Nama dan uraian singkat tentang tugas dan fungsi yang
dilaksanakan;
b. Riwayat jabatan, pengalaman kerja yang dimiliki, dan
dasar hukum penunjukkan pertama kali pada Perusahaan,
sebagaimana dicantumkan dalam berita acara keputusan RUPS;
c. Riwayat pendidikan;
d. Penjelasan singkat mengenai jenis pelatihan dalam rangka
meningkatkan kompetensi Direksi yang telah diikuti dalam
tahun buku (jika ada); dan
e. Pengungkapan hubungan afiliasi dengan anggota Direksi
lainnya dan pemegang saham (jika ada);
48
8.
Pencantuman perubahan susunan Dewan Susunan yang dicantumkan adalah susunan Dewan Komisaris
Komisaris dan/atau Direksi yang terjadi setelah dan/atau Direksi yang terakhir dan sebelumnya.
tahun buku berakhir sampai dengan batas waktu
penyampaian laporan tahunan.
91
9.
Uraian tentang kekaryawanan Perusahaan.
10
Uraian tentang nama pemegang saham dan Informasi terdiri dari:
110 -111
persentase kepemilikannya pada akhir tahun a. Pemegang saham yang memiliki 5% (lima perseratus) atau
buku.
lebih;
b. Kepemilikan saham oleh Komisaris dan Direktur; dan
c. Kelompok pemegang saham yang masing-masing memiliki
kurang dari 5% (lima perseratus).
Jumlah karyawan dan deskripsi pengembangan kompetensinya
dalam tahun buku; misalnya, aspek pendidikan dan pelatihan
karyawan yang telah dilakukan.
11. Informasi mengenai pemegang saham utama dan • Baik langsung maupun tidak langsung;
pengendali yang disajikan dalam bentuk skema • Sampai kepada pemilik individu.
atau diagram.
12. Daftar entitas anak, entitas asosiasi dan atau Termasuk di dalamnya:
entitas ventura.
• Nama entitas anak, perusahaan asosiasi, perusahaan ventura
bersama dimana Perusahaan memiliki pengendalian bersama
entitas. Untuk entitas anak, agar ditambahkan informasi
mengenai alamat;
• Persentase kepemilikan saham;
• Bidang usaha; dan
• Status operasi perusahaan tersebut (jika ada).
51,
110 -111
52-65
13. Kronologis pencatatan saham.
Informasi meliputi:
17, 51, 66
• Kronologis pencatatan saham;
• Perubahan jumlah saham dari awal pencatatan hingga akhir
tahun buku; serta
• Nama Bursa Efek dimana saham Perusahaan dicatatkan (jika
ada).
14. Kronologis pencatatan Efek lainnya.
Informasi meliputi:
• Kronologis pencatatan Efek lainnya; dan
• Peringkat Efek.
–
15. Lembaga pemeringkat Efek.
Nama dan alamat perusahaan pemeringkat Efek (jika ada).
66
16. Lembaga profesi penunjang pasar modal.
Informasi meliputi:
• Nama dan alamat lembaga dan/atau profesi penunjang pasar
modal;
• Pengungkapan informasi mengenai jasa yang diberikan;
• Biaya atas jasa yang diberikan;
• Periode penugasan yang telah dilakukan.
66
17. Penghargaan dan sertifikasi yang diterima Informasi memuat antara lain:
Perusahaan baik yang berskala nasional maupun 1.Nama penghargaan dan atau sertifikat;
2.Tahun perolehan;
internasional dalam tahun buku terakhir.
3.Badan pemberi penghargaan dan atau sertifikat; dan
4.Masa berlaku (untuk sertifikasi).
iii
78-83
FORU
Laporan Tahunan 2013
12-15
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
Pendahuluan
IV.
Analisis dan Pembahasan Manajemen
1.
Tinjauan operasi per segmen operasi.
Informasi penting terkait operasi perusahaan sesuai dengan jenis
industri Perusahaan, paling kurang mencakup:
a. Produksi,
yang
meliputi
proses,
kapasitas,
dan
perkembangannya;
b. Pendapatan; dan
c. Profitabilitas.
32-33,
72-77
2.
Pemaparan kinerja keuangan Perusahaan.
Analisis kinerja keuangan komprehensif yang mencakup
perbandingan kinerja keuangan dalam 2 (dua) tahun buku
terakhir, penjelasan tentang penyebab adanya perubahan dan
dampak perubahan tersebut, antara lain mengenai:
a. Aset lancar, aset tidak lancar, dan total aset;
b. Liabilitas jangka pendek, liabilitas jangka panjang, dan total
liabilitas;
c. Ekuitas;
d. Pendapatan, beban, laba (rugi), pendapatan komprehensif lain,
dan total laba (rugi) komprehensif; serta
e. Arus kas.
72-77
3.
Kemampuan membayar utang.
Informasi kemampuan membayar utang dengan menyajikan
perhitungan rasio yang relevan.
72-77
4.
Tingkat kolektibilitas piutang.
Informasi tingkat kolektibilitas piutang Perusahaan dengan
menyajikan perhitungan rasio yang relevan.
74
5.
Struktur permodalan dan kebijakan manajemen Informasi mencakup:
atas struktur permodalan tersebut.
f. Struktur permodalan; dan
g. Kebijakan manajemen atas struktur permodalan.
51, 74
6.
Informasi tentang ikatan yang material untuk Bahasan mengenai ikatan yang material untuk investasi barang
investasi barang modal.
modal dengan penjelasan antara lain:
a. Tujuan dari ikatan tersebut;
b. Sumber dana yang diharapkan untuk memenuhi ikatan
tersebut;
c. Mata uang yang menjadi denominasi; dan
d. Langkah-langkah yang direncanakan Perusahaan untuk
melindungi risiko dari posisi mata uang asing yang terkait.
75-77
7.
Informasi dan fakta material yang terjadi setelah Informasi kejadian penting setelah tanggal laporan akuntan,
tanggal laporan akuntan.
termasuk dampaknya terhadap kinerja dan risiko usaha di masa
mendatang.
75-77
8.
Prospek usaha.
Prospek usaha dari Perusahaan dikaitkan dengan kondisi industri,
ekonomi secara umum dan pasar internasional serta dapat disertai
data pendukung kuantitatif dari sumber data yang layak dipercaya.
70
9.
Perbandingan antara RKAP dengan pencapaian.
Bahasan tentang perbandingan antara target/proyeksi pada awal
tahun buku dengan hasil yang dicapai (realisasi), mengenai:
• Pendapatan, laba;
• Struktur permodalan; atau
• Hal lainnya yang dianggap penting bagi Perusahaan.
72-73
10
Target RKAP 1 (satu) tahun mendatang.
Informasi tentang target/proyeksi yang ingin dicapai Perusahaan
paling lama untuk satu tahun mendatang, mengenai:
• Pendapatan;
• Laba (rugi);
• Struktur modal;
• Kebijakan dividen; atau
• Hal lainnya yang dianggap penting bagi perusahaan..
74-75
Pembahasan aspek pemasaran atas produk dan jasa Perusahaan,
antara lain:
a. Strategi pemasaran; dan
b. Pangsa pasar.
70-77
11. Aspek pemasaran.
PT Fortune Indonesia Tbk
iv
Pendahuluan
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
12. Kebijakan pembagian dividen.
v
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Uraian tentang kebijakan dividen dan tanggal serta jumlah dividen
per saham (kas dan/atau non kas) dan jumlah dividen per tahun
yang diumumkan atau dibayar selama 2 (dua) tahun buku terakhir.
75-77
13. Realisasi penggunaan dana hasil penawaran Termasuk di dalamnya:
umum.
a. Dalam hal selama tahun buku, Perusahaan memiliki kewajiban
menyampaikan laporan realisasi penggunaan dana, maka
wajib diungkapkan realisasi penggunaan dana hasil penawaran
umum secara kumulatif sampai dengan akhir tahun buku; dan
b. Dalam hal terdapat perubahan penggunaan dana sebagaimana
diatur dalam Peraturan Nomor X.K.4, maka Perusahaan wajib
menjelaskan perubahan tersebut.
–
14. Informasi mengenai transaksi afiliasi, dan transaksi Antara lain memuat:
yang mengandung benturan kepentingan.
a. Tanggal, nilai, dan obyek transaksi;
b. Nama pihak yang bertransaksi;
c. Sifat hubungan afiliasi (jika ada);
d. Penjelasan mengenai kewajaran transaksi; dan
e. Pemenuhan ketentuan terkait.
–
15. Perubahan peraturan perundang-undangan yang Informasi tentang perubahan peraturan perundang-undangan
berpengaruh signifikan terhadap Perusahaan
yang berpengaruh terhadap Perusahaan dan dampaknya
terhadap laporan keuangan (jika ada).
77
16. Perubahan kebijakan akuntansi yang berpengaruh Informasi tentang perubahan kebijakan akuntansi, alasan dan
terhadap laporan keuangan.
dampaknya terhadap laporan keuangan (jika ada).
74
V.
Tata Kelola Perusahaan
1.
Uraian tentang perangkat Dewan Komisaris.
Meliputi hal-hal sebagai berikut:
a. Uraian pelaksanaan tugas Dewan Komisaris;
b. Pengungkapan prosedur, dasar penetapan, dan besarnya
remunerasi anggota Dewan Komisaris; dan
c. Pengungkapan kebijakan Perusahaan dan pelaksanaannya,
tentang frekuensi rapat Dewan Komisaris, termasuk rapat
gabungan dengan Direksi, dan tingkat kehadiran anggota
Dewan Komisaris dalam rapat tersebut.
92-96
2.
Uraian tentang perangkat Direksi.
Mencakup antara lain:
a. Ruang lingkup pekerjaan dan tanggung jawab masing-masing
anggota Direksi;
b. Pengungkapan prosedur, dasar penetapan, dan besarnya
remunerasi anggota Direksi, serta hubungan antara remunerasi
dengan kinerja Perusahaan;
c. Pengungkapan kebijakan Perusahaan dan pelaksanaannya,
tentang frekuensi rapat Direksi, termasuk rapat gabungan
dengan Dewan Komisaris, dan tingkat kehadiran anggota
Direksi dalam rapat tersebut;
d. Keputusan RUPS tahun sebelumnya dan realisasinya pada
tahun buku, serta alasan dalam hal terdapat keputusan yang
belum direalisasikan; dan
e. Pengungkapan kebijakan Perusahaan tentang penilaian
terhadap kinerja anggota Direksi (jika ada).
98-103
3.
Uraian tentang perangkat Komite Audit.
Mencakup antara lain:
a. Nama;
b. Riwayat jabatan, pengalaman kerja, dan dasar hukum
penunjukkan;
c. Riwayat pendidikan;
d. Periode jabatan anggota Komite Audit;
e. Pengungkapan independensi Komite Audit;
f. Pengungkapan kebijakan Perusahaan dan pelaksanaannya,
tentang frekuensi rapat Komite Audit dan tingkat kehadiran
anggota Komite Audit dalam rapat tersebut;
g. Uraian singkat pelaksanaan kegiatan Komite Audit pada tahun
buku sesuai dengan yang dicantumkan dalam piagam (charter)
Komite Audit.
106-109
FORU
Laporan Tahunan 2013
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
Pendahuluan
4.
Komite lain yang dimiliki Perusahaan dalam Mencakup antara lain:
rangka mendukung fungsi dan tugas Direksi dan/ a. Nama;
atau Dewan Komisaris, seperti komite nominasi b. Riwayat jabatan, pengalaman kerja yang dimiliki, dan dasar
dan remunerasi.
hukum penunjukkan;
c. Riwayat pendidikan.
d. Periode jabatan anggota komite;
e. Pengungkapan kebijakan perusahaan mengenai independensi
komite;
f. Uraian tugas dan tanggung jawab;
g. Pengungkapan kebijakan Perusahaan dan pelaksanaannya,
tentang frekuensi rapat komite dan tingkat kehadiran anggota
komite dalam rapat tersebut; dan
h. Uraian singkat pelaksanaan kegiatan komite pada tahun buku.
5.
Uraian tentang perangkat Sekretaris Perusahaan.
Uraian tugas dan fungsi Sekretaris Perusahaan:
a. Nama;
b. Riwayat jabatan, pengalaman kerja yang dimiliki, dan dasar
hukum penunjukkan;
c. Riwayat pendidikan;
d. Periode jabatan sekretaris perusahaan;
e. Uraian singkat pelaksanaan tugas Sekretaris Perusahaan pada
tahun buku.
104-105
6.
Uraian tentang perangkat unit audit internal.
Meliputi:
a. Nama;
b. Riwayat jabatan, pengalaman kerja yang dimiliki, dan dasar
hukum penunjukkan;
c. Kualifikasi atau sertifikasi sebagai profesi audit internal (jika
ada);
d. Struktur dan kedudukan unit audit internal;
e. Tugas dan tanggung jawab unit audit internal sesuai dengan
yang dicantumkan dalam piagam (charter) unit audit internal;
dan
f. Uraian singkat pelaksanaan tugas unit audit internal pada
tahun buku.
119-120
7.
Uraian mengenai sistem pengendalian interen Paling kurang mengenai:
(internal control) yang diterapkan oleh Perusahaan. a. Pengendalian keuangan dan operasional, serta kepatuhan
terhadap peraturan perundang-undangan lainnya; dan
b. Reviu atas efektivitas sistem pengendalian interen.
115
8.
Sistem manajemen risiko yang diterapkan oleh Paling kurang mengenai:
Perusahaan.
a. Gambaran umum mengenai sistem manajemen risiko
Perusahaan;
b. Jenis risiko dan cara pengelolaannya; dan
c. Reviu atas efektivitas sistem manajemen risiko Perusahaan.
121-123
9.
Perkara penting yang dihadapi oleh Perusahaan, Antara lain meliputi:
entitas anak, anggota Dewan Komisaris dan a. Pokok perkara/gugatan;
Direksi yang sedang menjabat.
b. Status penyelesaian perkara/gugatan; dan
c. Pengaruhnya terhadap kondisi Perusahaan.
114, 116
10
Sanksi administratif oleh otoritas pasar modal dan Informasi tentang sanksi administratif yang dikenakan kepada 90-91,
otoritas lainnya.
Emiten atau Perusahaan Publik, anggota Dewan Komisaris dan 104, 112
Direksi, oleh otoritas pasar modal dan otoritas lainnya pada tahun
buku terakhir (jika ada).
11. Informasi mengenai kode etik dan budaya Meliputi antara lain:
Perusahaan.
a. Pokok-pokok kode etik;
b. Pokok-pokok budaya perusahaan (corporate culture);
c. Bentuk sosialisasi kode etik dan upaya penegakannya; dan
d. Pengungkapan bahwa kode etik berlaku bagi Dewan Komisaris,
Direksi, dan karyawan Perusahaan.
PT Fortune Indonesia Tbk
109
38-39
vi
Pendahuluan
Profil Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
12. Uraian mengenai program kepemilikan saham Uraian mengenai program kepemilikan saham oleh karyawan
oleh karyawan dan/atau manajemen.
dan/atau manajemen yang dilaksanakan Perusahaan, antara lain
mengenai:
a. Jumlah kepemilikan saham;
b. Jangka waktu kepemilikan saham;
c. Persyaratan karyawan dan/atau manajemen yang berhak, serta
d. Harga exercise (jika ada).
13. Sistem pelaporan pelanggaran
51
Uraian mengenai sistem pelaporan pelanggaran (whistleblowing
system) di Perusahaan yang dapat merugikan perusahaan maupun
pemangku kepentingan (jika ada), antara lain meliputi:
a. Cara penyampaian laporan pelanggaran;
b. Perlindungan bagi pelapor;
c. Penanganan pengaduan;
d. Pihak yang mengelola pengaduan; dan
e. Hasil dari penanganan pengaduan.
112-113
1.
Pembahasan tanggung jawab sosial Perusahaan Uraian seperti penggunaan material dan energi yang ramah
dalam aspek lingkungan hidup.
lingkungan dan dapat didaur ulang, sistem pengolahan limbah
Perusahaan, sertifikasi di bidang lingkungan yang dimiliki, dan
lain-lain, meliputi:
a. Kebijakan;
b. Jenis program; dan
c. Biaya yang dikeluarkan.
128-134
2.
Pembahasan tanggung jawab Perusahaan dalam Uraian seperti kesetaraan gender dan kesempatan kerja, sarana
aspek praktik ketenagakerjaan, kesehatan, dan dan keselamatan kerja, tingkat perpindahan (turnover) karyawan,
keselamatan kerja.
tingkat kecelakaan kerja, pelatihan, dan lain-lain, meliputi:
a. Kebijakan;
b. Jenis program; dan
c. Biaya yang dikeluarkan.
78-83
3.
Pembahasan tanggung jawab sosial Perusahaan Uraian seperti penggunaan tenaga kerja lokal, pemberdayaan
dalam aspek pengembangan sosial dan masyarakat sekitar Perusahaan, perbaikan sarana dan prasarana
kemasyarakatan.
sosial, bentuk donasi lainnya, dan lain-lain, meliputi:
a. Kebijakan;
b. Jenis program; dan
c. Biaya yang dikeluarkan.
128-134
4.
Pembahasan tanggung
terhadap produk.
5.
Pengungkapan informasi tanggung jawab sosial Perusahaan dapat mengungkapkan informasi pada laporan
Perusahaan.
tahunan atau laporan tersendiri yang disampaikan bersamaan
dengan laporan tahunan kepada Bapepam dan LK, seperti laporan
keberlanjutan (sustainability report) atau laporan tanggung jawab
sosial Perusahaan (corporate social responsibility report).
VI. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
jawab
Perusahaan Uraian seperti kesehatan dan keselamatan konsumen, informasi
produk, sarana, jumlah dan penanggulangan atas pengaduan
konsumen, dan lain-lain, meliputi:
a. Kebijakan;
b. Jenis program; dan
c. Biaya yang dikeluarkan.
–
130
VII. Laporan Keuangan Tahunan yang Telah Diaudit
1.
vii
FORU
Laporan Keuangan Tahunan yang dimuat dalam Laporan keuangan dimaksud wajib memuat pernyataan mengenai
laporan tahunan wajib disusun sesuai dengan pertanggungjawaban atas Laporan Keuangan sebagaimana diatur
Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang pada Peraturan Nomor VIII.G.11 atau Peraturan Nomor X.E.1.
telah diaudit oleh Akuntan.
Laporan Tahunan 2013
138
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tata Kelola Perusahaan
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Profil Perusahaan
Pendahuluan
VIII. Tanda Tangan Dewan Komisaris dan Direksi
1.
Laporan tahunan dalam bentuk asli dimaksud Lembar pengesahan dengan pembubuhan tanda tangan
adalah laporan tahunan yang wajib dibubuhi dimaksudkan untuk memenuhi kaidah-kaidah berikut:
tanda tangan secara langsung oleh seluruh 1.Laporan tahunan wajib ditandatangani oleh seluruh anggota
anggota Dewan Komisaris dan Direksi.
Dewan Komisaris dan Direksi yang sedang menjabat.
2.Tanda tangan sebagaimana dimaksud di atas dibubuhkan pada
lembaran tersendiri dalam laporan tahunan dimana dalam
lembaran dimaksud wajib mencantumkan pernyataan bahwa
anggota Dewan Komisaris dan Direksi bertanggung jawab
penuh atas kebenaran isi laporan tahunan, sesuai dengan
Formulir Nomor X.K.6-1 Lampiran Peraturan Bapepam-LK No.
X.K.6.
3.Dalam hal terdapat anggota Dewan Komisaris atau Direksi
yang tidak menandatangani laporan tahunan, maka yang
bersangkutan wajib menyebutkan alasannya secara tertulis
dalam surat tersendiri yang dilekatkan pada laporan tahunan.
4.Dalam hal terdapat anggota Dewan Komisaris atau Direksi
yang tidak menandatangani laporan tahunan dan tidak
memberi alasan secara tertulis, maka anggota Dewan
Komisaris atau Direksi yang menandatangani laporan tahunan
wajib menyatakan secara tertulis dalam surat tersendiri yang
dilekatkan pada laporan tahunan.
PT Fortune Indonesia Tbk
135
viii
Download