BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data mengenai pengaruh kinerja keuangan terhadap harga saham pada perusahaan manufaktur sub sektor garmen dan tekstil yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode sebelum dan sesudah krisis ekonomi global dapat disimpulkan sebagai berikut. Informasi akuntansi sebagai nilai yang bermanfaat bagi investor khususnya investor saham individual, ternyata tidak selalu menjadi acuan utama dalam pengambilan keputusan investasi. Selain informasi akuntansi, kondisi perekonomian juga tidak berpengaruh terhadap keputusan investor dalam berinvestasi. menentukan faktor Karakteristik sebagian investor Indonesia turut yang berperan penting dalam proses pengambilan keputusan. Terdapat dua tipe kelompok investor, yaitu: (1) investor rasional dan (2) investor tidak (kurang) rasional. Investor rasional akan berusaha menganalisis seluruh informasi yang diperolehnya dalam proses pengambilan keputusan investasi, baik informasi akuntansi maupun non akuntansi, seperti naluri, intuisi, keyakinan, pengalaman, latihan dan faktor psikologis lainnya. Investor yang tidak (kurang) rasional akan mengambil keputusan investasi dengan hanya berpedoman pada informasi non akuntansi dan tidak terbiasa menganalisis detail situasi dan kondisi sektor usahanya. Berdasarkan kondisi tersebut, harga saham kerap menyimpang dari nilai fundamentalnya. Hal ini 69 70 karena investor di dalam pengambilan keputusan seringkali dipengaruhi oleh keyakinan, pengalaman, latihan dan faktor psikologis lainnya yang mewujud dalam sentimen. Oleh karena itu, pembentukan harga saham tidak semata dipengaruhi secara langsung oleh faktor fundamental, tetapi juga melalui peran dari sentimen investor yang terlibat didalam proses pengambilan keputusan investor. Dengan demikian, sentimen investor menjadi variabel yang relevan dalam rangkaian pembentukan harga saham secara keseluruhan B. Keterbatasan Penelitian ini masih mempunyai beberapa keterbatasan, diantaranya sebagai berikut ini. 1. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa nilai adjusted R2 hanya sebesar 0,106. Hal ini berarti variabel ROA, ROE, EPS, Gross Profit Margin, Krisis Ekonomi, PDB dan Inflasi hanya mampu menjelaskan 10,6% dari harga saham perusahaan manufaktur sub sektor garmen dan tekstil. Mengingat nilai adjusted R2 yang rendah, maka ada variabelvariabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini yang dapat mempengaruhi harga saham perusahaan manufaktur sub sektor garmen dan tekstil 2. Perusahaan yang dijadikan sampel dalam penelitian ini hanya terbatas pada perusahaan manufaktur sub sektor garmen dan tekstil saja yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, sehingga hasil penelitian ini kurang dapat digeneralisasi. 71 C. Saran Berdasarkan kesimpulan dan keterbatasan pada penelitian ini, maka dapat disampaikan beberapa saran sebagai berikut ini. 1. Bagi para investor yang ingin berinvestasi pada perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebaiknya memperhatikan semua faktor, baik faktor-faktor internal seperti rasio keuangan di dalam laporan keuangan perusahaan maupun faktor – faktor eksternal seperti kondisi perekonomian, dan juga melakukan analisis secara menyeluruh agar nantinya keputusan yang diambil tepat dan tidak merugikan pihak yang berinvestasi. 2. Peneliti selanjutnya sebaiknya menambah kategori perusahaan yang dijadikan populasi, tidak hanya perusahaan sub sub sektor garmen dan tekstil, sehingga hasil penelitian lebih dapat digeneralisasi.