Laporan Tata Kelola Perusahaan Meningkatkan kualitas penerapan praktik terbaik tata kelola perusahaan dengan komitmen penuh seluruh jajaran dan didukung dengan ketersediaan infrastruktur maupun struktur tata kelola lainnya yang ditinjau secara berkala untuk memastikan kesesuaiannya dengan aturan dan praktek GCG terkini dalam rangka memperkuat fondasi perusahaan sebagai pemain industri timah skala global Divider MD TENTANG LAPORAN INI 178 LAPORAN PENGURUS PERUSAHAAN Laporan Tata Kelola Perusahaan PT TIMAH berupaya meningkatkan kualitas penerapan praktek terbaik GCG bukan hanya untuk mematuhi peraturan perundangundangan yang berlaku semata, namun juga sebagai upaya melakukan inovasi dan penyempurnaan pengelolaan secara berkelanjutan guna meningkatkan kualitas penerapan prinsip-prinsip GCG. LAPORAN TAHUNAN 2014 PROFIL PT TIMAH INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL MDA ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN INFORMASI PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 2014 179 Tujuan Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik PT TIMAH berupaya meningkatkan kualitas penerapan praktek terbaik GCG bukan hanya untuk mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku semata, namun juga sebagai upaya melakukan inovasi dan penyempurnaan pengelolaan secara berkelanjutan guna meningkatkan kualitas penerapan prinsip-prinsip GCG. Upaya tersebut bertujuan pada diperolehnya berbagai kelebihan dari penerapan praktek terbaik GCG tersebut, meliputi: • Memaksimalkan nilai Perseroan bagi pemegang saham dengan tetap memperhatikan kepentingan seluruh pemangku kepentingan; • Meningkatkan daya saing Perseroan baik secara nasional maupun internasional, dan mendorong tercapainya kesinambungan Perseroan melalui pengelolaan yang didasarkan pada prinsip transparansi, kemandirian, akuntabilitas, pertanggung-jawaban, serta kesetaraan dan kewajaran; • Mendorong setiap organ di Perseroan agar melandaskan setiap proses pengambilan keputusan dan tindakan pada nilai moral yang tinggi dan kepatuhan terhadap perundang-undangan yang berlaku; • Mendorong timbulnya kesadaran akan tanggung jawab sosial Perusahaan terhadap semua pemangku kepentingan dan kelestarian lingkungan di sekitar Perseroan; dan • Meningkatkan kepercayaan pasar untuk mendorong arus investasi dan pertumbuhan ekonomi nasional secara berkesinambungan. Landasan Penerapan Tata Kelola Perusahaan PT TIMAH menerapkan sistem dan praktik tata kelola perusahaan yang baik di seluruh kegiatan operasionalnya berlandasan kepada sistem perundangan yang mengatur kegiatan usaha, meliputi: Undang-Undang RI No 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas; Undang-Undang RI No 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara; Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara No. PER-01/MBU/2011 tanggal 1 Agustus 2011 tentang Penetapan Tata Kelola Perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara No. PER-09/MBU/2012 tanggal 6 Juli 2012. Selain itu PT TIMAH memperhatikan best practise penerapan GCG yang berlaku di industri maupun perkembangan terkini, seperti: Principles of Corporate Governance oleh Organization for Economic Co-Operation and Development (OECD); ASEAN Corporate Governance Scorecard dan Pedoman Umum GCG Indonesia oleh Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG) Bagi PT TIMAH, implementasi sistem tata kelola perusahaan yang baik merupakan wujud kepatuhan Perseroan terhadap Keputusan Menteri BUMN No.117M-MBU/2002 tanggal 1 Agustus 2002, yang menjelaskan penerapan praktik tata kelola yang baik demi mencapai tujuan jangka panjang Perseroan. Proses tata kelola perusahaan di PT TIMAH selanjutnya berpedoman pada Peraturan Menteri BUMN No. PER-01/ MBU/2011 tentang penerapan praktik-praktik GCG. PT TIMAH (PERSERO) TBK. Divider MD TENTANG LAPORAN INI 180 LAPORAN PENGURUS PERUSAHAAN PROFIL PT TIMAH INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Laporan Tata Kelola Perusahaan Komitmen Penerapan Tata Kelola Perusahaan Komitmen PT TIMAH untuk menerapkan praktek terbaik Good Corporate Governance (GCG) selain tertuang dalam pernyataan Misi dan Tata Nilai Perusahaan, juga tercermin dari tekad seluruh jajaran, termasuk manajemen untuk menerapkan GCG dalam kegiatan sehari-hari sebagaimana tertuang dalam penandatanganan pakta integritas dan kepatuhan terhadap Peraturan Perusahaan dan Kode Etik Perusahaan. Tindakan tersebut menyiratkan komitmen bahwa penerapan praktek-praktek terbaik GCG diawali dari Top Manajemen, dalam hal ini Board of Directors (BOD) dan Board of Commissioners (BOC) dan diikuti oleh seluruh jajaran di bawahnya. Sebagai wujud komitmen manajemen beserta seluruh jajaran pelaksana dalam meningkatkan kualitas penerapan best practises GCG, PT TIMAH telah merealisasikan berbagai kegiatan terkait GCG, meliputi: • Penandatanganan Surat Keputusan Bersama (SKB) Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan tentang Pengesahan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan atau Code of Corporate Governance PT TIMAH (Persero) Tbk; • Penandatanganan Surat Keputusan Bersama (SKB) Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan tentang Pencegahan Praktek Nepotisme di Lingkungan PT TIMAH (Persero) Tbk; • Pelaksanaan revisi dan pengesahan Board Manual, buku panduan hubungan kerja antara Direksi dan Dewan Komisaris PT TIMAH (Persero) Tbk; • Penandatanganan beberapa lembar pengesahan mengenai: Buku Tata Cara Pelaporan Pelanggaran Kode Etik dan Peraturan Perusahaan, Lembar Pengesahan Buku Tata Kelola Perusahaan, Lembar Pengesahan Buku Etika Bisnis; • Penyusunan dan penerapan kebijakan tentang Pelarangan Gratifikasi dan penjelasan teknisnya; • Penilaian berkala terhadap kualitas penerapan GCG dan melakukan upaya perbaikannya sesuai rekomendasi penilai independen; • Pemberitahuan kepada pihak ekternal dan para pemangku kepentingan mengenai tekad PT TIMAH untuk meningkatkan kualitas penerapan praktek terbaik GCG pada seluruh aspek pengelolaan perusahaan. Penilaian Kualitas Penerapan Tata Kelola Guna mendapatkan umpan balik guna meningkatkan kualitas penerapan di masa mendatang, PT TIMAH akan melakukan asesmen kualitas penerapan GCG yang telah dijalankan perbaikan yang perlu dilaksanakan dimasa mendatang. Melalui penilaian tersebut akan dapat pula diketahui perkembangan peningkatan kualitas penerapan prinsip GCG secara berkesinambungan. Melalui program penilaian (assessment) kualitas penerapan prinsip-prinsip GCG tersebut, akan terlihat sejauh mana perkembangan penerapan prinsip-prinsip GCG yang telah dilakukan. Termasuk perbaikan-perbaikan yang perlu dilaksanakan di masa mendatang. Untuk tahun 2014, PT TIMAH membentuk Tim internal perusahaan untuk melakukan pre-asesmen GCG berdasarkan parameter GCG BUMN sesuai SK Sekretaris Kementerian BUMN No. SK-16/S.MBU/2012 tentang Indikator/ Parameter Penilaian dan Evaluasi atas Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik pada BUMN. Hasil atau nilai yang dicapai perusahaan yaitu 75,67 dengan kategori BAIK. LAPORAN TAHUNAN 2014 MDA ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN INFORMASI PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 2014 181 ASPEK PENGUJIAN / INDIKATOR/PARAMETER BOBOT CAPAIAN TAHUN 2014 SKOR % CAPAIAN PENJELASAN * I Komitmen Terhadap Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik Secara Berkelanjutan 7,00 4,37 62,49 Cukup Baik II Pemegang Saham dan RUPS/Pemilik Modal 79,41 7,15 79,41 Baik III Dewan Komisaris/Dewan Pengawas 79,59 27,86 79,59 Baik IV Direksi 80,05 28,02 80,05 Baik V 91,93 8,27 91,93 Sangat Baik Pengungkapan Informasi dan Transparansi VI Aspek Lainnya SKOR KESELURUHAN 0 0 0 75,67 75,67 75,67 BAIK KLASIFIKASI KUALITAS PENERAPAN GCG Selain penilaian yang dilakukan tim internal, PT TIMAH menggunakan hasil asesmen yang dilakukan oleh pihak eksternal berkompeten sebagai rujukan, yakni asesmen yang dilakukan melalui ajang CGPI (Corporate Government Perception Index) yang secara rutin dilaksanakan olej IICG (The Indonesian Institute For Corporate Governance). Hasilnya menunjukkan, dalam kurun waktu 2011 – 2013, implementasi GCG PT TIMAH menunjukkan perbaikan, seperti ditunjukan pada tabel berikut. Tahapan Penilaian 2013 Skor 2013 Skor 2012 Skor 2011 1 Self Asessment 21,95 12,87 11,44 2 Sistem Dokumentasi 32,83 26,16 13,76 3 Makalah 11,05 9,79 10,05 4 Observasi 14,27 28,99 40,43 TOTAL 80,10 77,81 75,68 Rencana Peningkatan Kualitas Penerapan GCG Sesuai dengan hasil penilaian internal maupun eksternal tersebut dan selaras dengan komitmen seluruh jajaran untuk bersama-sama meningkatkan kualitas penerapan GCG, PT TIMAH telah menyusun beberapa kegiatan utama untuk meningkatkan kualitas implementasi GCG di tahun 2015, yakni: • Melakukan asesmen independen oleh pihak ketiga yang terpilih untuk mengukur implementasi GCG yang sudah dilakukan oleh perusahaan pada tahun 2014. Proyeksi kegiatan asesmen sebagai berikut : -- Proses logistik dilakukan pada bulan Januari 2015; -- Kegiatan asesmen dilakukan pada bulan Mei setelah RUPS dilakukan dengan perkiraan selama 1 bulan oleh mitra terpilih; -- Melakukan tindak lanjut atas laporan atau rekomendasi yang dibuat oleh asesor GCG, diantaranya dengan melengkapi dokumen yang belum dimiliki oleh perusahaan; • Mengikuti CGPI Award 2014. Target nilai yang ingin dicapai adalah 85 dengan kategori SANGAT TERPERCAYA. • Melakukan koodinasi dengan Diklat P2SDM terkait sosialisasi dan internalisasi GCG. Koordinasi meliputi penyusunan materi GCG yang lebih terukur, jadwal serta target jumlah peserta pelatihan. • Melanjutkan pembuatan draft SK Direksi atas penjabaran atas aturan pemerintah yang baru dan terkait dengan organ perusahaan. PT TIMAH (PERSERO) TBK. TENTANG LAPORAN INI 182 LAPORAN PENGURUS PERUSAHAAN PROFIL PT TIMAH INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Laporan Tata Kelola Perusahaan Penghargaan Eksternal Terkait Implementasi GCG Berbagai upaya yang telah dilakukan untuk meningkatkan kualitas penerapan GCG, membuat PT TIMAH memperoleh penghargaan dari pihak eksternal yang memiliki perhatian yang tinggi terhadap upaya peningkatan kualitas penerapan GCG, yakni: • Best Role of Stakeholders pada ajang The 6th IICD Corporate Governance Conference and Award yang diselenggarakan oleh Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD) didukung Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Asosiasi Emiten Indonesia; • Penghargaan dari The Indonesian Institute For Corporate Governance (IICG) pada CGPI 2013 Indonesia Most Trusted Companies Award, mendapatkan predikat Trusted Company (Perusahan Terpercaya). Pedoman, Struktur Dan Kebijakan Tata Kelola Pedoman Sistem tata kelola Perseroan diatur dan dijelaskan dalam Pedoman Tata Kelola Perusahaan PT TIMAH. Buku Pedoman ini memandu seluruh praktik tata kelola yang baik dan berkelanjutan dalam ruang lingkup Perseroan, dengan pendekatan komprehensif dan terinci. Penyusunan Buku Pedoman ini dilandasi pada lima prinsip tata kelola yang baik, yakni transparansi, independensi, kewajaran, akuntabilitas, dan pertanggungjawaban. Buku Pedoman ini mengatur struktur tata kelola Perseroan, menjelaskan interaksi antara Dewan Komisaris dan Direksi beserta organ-organ lainnya, serta menjelaskan hubungan koordinasi antara Direksi dengan komite-komite di bawah Dewan Komisaris, Satuan Kerja Manajemen Risiko dan Investasi, Sekretaris Perusahaan, dan Satuan Pengawasan Internal Perseroan. Seiring dengan komitmen Perseroan untuk meningkatkan kualitas penerapan praktek terbaik GCG agar sesuai dengan perkembangan terkini, PT TIMAH telah melakukan peninjauan dan merevisi beberapa aturan yang terdapat dalam Buku Pedoman Tata Kelola Perusahaan PT TIMAH (Persero) Tbk terdahulu. Proses revisi dan peninjauan tersebut kini telah selesai dan Buku Pedoman Tata Kelola atau Code of Corporate Governance terbaru telah disahkan melalui penerbitan SKB Dewan Komisaris dan Direksi. Struktur Tata Kelola [G4-34] Sebagaimana salah satu BUMN, Struktur tata kelola PT TIMAH terdiri atas organ utama, yakni Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), sebagai forum internal tertinggi, dan dua organ lainnya yang bertindak sebagai pelaksana dan pengawas atas setiap keputusan yang diambil oleh RUPS. Organ lainnya tersebut adalah Dewan Komisaris sebagai pengawas dan Direksi sebagai pelaksana operasional Perseroan atas keputusan-keputusan RUPS. Dewan Komisaris dan Direksi masing-masing dapat membentuk unit-unit pendukung sesuai perannya. Dewan Komisaris membentuk Komite-komite spesifik dengan tugas mendukung peran pengawasan yang dijalankan sesuai kebutuhan. Direksi dapat membentuk unit-unit kerja sesuai bidang-bidang kegiatan operasional yang relevan dalam mendukung peran pengelolaan sumber daya perusahaan untuk mencapai tujuan Perseroan. LAPORAN TAHUNAN 2014 ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN INFORMASI PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 2014 183 RUPS dilakukan secara periodik, tahunan maupun sesuai kebutuhan, dan diselenggarakan dalam rangka melakukan evaluasi dan penilaian atas kinerja Dewan Komisaris dan Direksi. Evaluasi kinerja keduanya dilakukan berdasarkan ukuran kinerja yang disepakati baik dalam bidang ekonomi, sosial maupun pengelolaan lingkungan. Melalui RUPS juga dapat diputuskan berbagai hal-hal penting bagi pengembangan perusahaan di masa mendatang. Struktur tata kelola yang memisahkan peran pengawasan dan pelaksanaan kegiatan operasional tersebut menegaskan komitmen penerapan asas independensi dari masing-masing organ Perseroan dalam menjalankan fungsinya. Bagan Struktur Tata Kelola TIMAH RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) DIREKSI DEWAN KOMISARIS PT. TIMAH (PERSERO) Tbk. PT. TIMAH (PERSERO) Tbk. • Sekertaris Perusahaan • Satuan Pengawasan Internal • Auditor Eksternal • Satuan Kerja Manajemen Risiko & Investasi KOMITE • Komite Audit • Komite SDM & Resiko Usaha SATUAN KERJA PERUSAHAAN Kebijakan-Kebijakan Tata Kelola Perusahaan Untuk mendukung penerapan praktek terbaik GCG, PT TIMAH telah memiliki berbagai kebijakan yang menjadi pedoman bagi seluruh jajaran di perusahaan dalam menerapkan praktek terbaik tata kelola melalui implementasi seluruh prinsip-prinsip dasar GCG. Beberapa diantara kebijakan tersebut adalah Buku Pedoman Tata Kelola atau Code of Corporate Governance, Pedoman Etika (Code of Conduct), Board Charter (Tata laksana Kerja Pengurus Perusahaan), Charter Komite SDM & RU, Charter Komite Audit, Charter Internal Audit, Pedoman Kebijakan Manajemen Risiko, dan lain-lain. Selain Kebijakan yang mengatur peran dan tanggung jawab struktural, PT TIMAH juga telah memiliki berbagai aturan dan kebijakan yang mengatur kegiatan operasional, seperti Kebijakan Pelaporan Pelanggaran, Kebijakan Manajemen Risiko, Kebijakan Manajemen Kinerja, Kebijakan tentang Pelarangan Gratifikasi, Kebijakan Larangan Berpolitik di lingkup Perseroan dan lain sebagainya. Berbagai kebijakan dan aturan operasional tersebut senantiasa dikaji secara periodik untuk disesuaikan dengan kondisi dan perkembangan bisnis PT TIMAH dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. PT TIMAH (PERSERO) TBK. TENTANG LAPORAN INI 184 LAPORAN PENGURUS PERUSAHAAN PROFIL PT TIMAH INFORMASI BAGI INVESTOR Laporan Tata Kelola Perusahaan TRANSPARANSI INDEPENDENSI PERTANGGUNGJAWABAN KEWAJARAN AKUNTABILITAS • Kepatuhan pada undang-undang dan prinsip korporasi yang sehat • Praktik Tata Kelola pertambangan yang Baik dan ramah lingkungan • Manifestasi tanggung jawab sosial secara wajar • Penyampaian informasi pada publik • Penerbitan Laporan tahunan dan keuangan secara berkala • Forum hubungan investor • Dewan Komisaris dan Direksi independensi dalam pengambilan keputusan • Masukan dan konsultan dan anggota komite yang independen • Penerapan perlakuan secara bagi semua pemangku kepentingan • Pemeliharaan hubungan baik dengan karyawan • Evakuasi kinerja secara objektif dan imparsial • Kejelasan dan pemisahan fungsi dan tanggung jawab tiap unit kerja • Pelaporan Direksi kepada Dewan Komisaris mengenai rencana bisnis dan anggaran • Penunjukan Auditor Eksternal LAPORAN TAHUNAN 2014 TINJAUAN OPERASIONAL ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN INFORMASI PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 2014 185 Implementasi Tata Kelola Perusahaan Sebagai wujud dari komitmen bersama antara Dewan Komisaris dan Direksi, PT TIMAH konsisten menerapkan asas-asas GCG pada seluruh tahapan operasional secara integral sebagaimana ditunjukan pada bagan berikut. Perseroan mendorong seluruh jajaran karyawan untuk semakin memahami dan menumbuhkan kesadaran dalam melaksanakan prinsip-prinsip dasar GCG dan menyampaikan laporan implementasinya secara berkala. Sebagaimana dijelaskan sebelumnya Perseroan melakukan evaluasi berkala untuk memastikan bahwa penyelenggaraan tata kelola perusahaan yang baik di lingkungan kerja selalu selaras dengan perubahan ketentuan perundang-undangan dan praktik terbaik GCG terkini. RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam struktur organisasi Perseroan, wadah dari para pemegang saham untuk menggunakan hak suaranya dalam pengambilan keputusan yang penting bagi kelanjutan investasinya dan bagi pengembangan Perseroan, yang kemudian dapat disetujui sebagai kebijakan resmi Perseroan. Melalui RUPS, para pemegang saham memiliki wewenang untuk memutuskan, antara lain: pengangkatan dan pemberhentian anggota Dewan Komisaris dan Direksi, nilai kompensasi bagi Komisaris dan Direksi, evaluasi kinerja Perseroan dalam tahun buku, persetujuan rencana kerja dan investasi dan nilai dividen dibagikan. RUPS terbagi menjadi Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang diselenggarakan setahun sekali, dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang dapat diadakan sewaktu-waktu sesuai dengan kebutuhan Dewan Komisaris, Direksi, dan pemegang saham. Sesuai Pasal 78 ayat (2) Undang-Undang No. 40/2007 tentang Perseroan Terbatas, bahwa RUPS Tahunan wajib dilaksanakan paling lambat enam bulan setelah tahun buku berakhir, PT TIMAH telah melaksanakan RUPS Tahunan & RUPS Luar Biasa untuk Tahun Buku 2013 pada tanggal 25 Maret 2013 di Jakarta. Dalam penyelenggaraan RUPS dimaksud, PT TIMAH menjamin hak seluruh pemegang saham untuk menghadiri dan memberikan suaranya dalam RUPS dengan hak suara sesuai jumlah kepemilikan saham. Namun demikian keputusan RUPS selalu diambil berdasarkan rekap suara mayoritas para pemegang saham. Keputusan dan Tindak Lanjut Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Beberapa keputusan penting yang dihasilkan dari penyelenggaran RUPS dan RUPSLB di tahun 2014 lalu diuraikan pada penjelasan berikut. Keputusan dan Tindak Lanjut Hasil RUPS Agenda 1 • Menyetujui Laporan Tahunan Direksi mengenai keadaan dan jalannya Perseroan selama tahun Buku 2013 termasuk Laporan Pelaksanaan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris Tahun Buku 2013. • Mengesahkan Laporan Keuangan Peseroan Tahun Buku 2013 yang telah diaudit oleh KAP Tanudiredja, Wibisana & Rekan anggota jaringan global PricewaterhouseCoopers International Limited (PwC), dengan pendapat ‘wajar tanpa pengecualian’ sekaligus memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (vollediq acquite et decharge) kepada Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan atas pengurusan dan pengawasan yang telah dijalankan selama Tahun Buku 2013. PT TIMAH (PERSERO) TBK. TENTANG LAPORAN INI 186 LAPORAN PENGURUS PERUSAHAAN PROFIL PT TIMAH INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Laporan Tata Kelola Perusahaan Agenda 2 • Mengesahkan Laporan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Tahun Buku 2013, termasuk Laporan Keuangan yang telah diaudit oleh KAP Tanudiredja, Wibisana & Rekan anggota jaringan global PricewaterhouseCoopers International Limited (PwC) yang menyatakan opini: ‘wajar dalam semua hal yang material’. Dengan tingkat efektivitas penyaluran sebesar 27,63% dan tingkat pengembalian/kolektibilitas pinjaman sebesar 41,65%, sekaligus memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (vollediq acquite et decharge) kepada Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan atas pengurusan dan pengawasan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan. Agenda 3 • Menyetujui penggunaan Laba Bersih Perusahaan Tahun Buku 2013 sebesar Rp515.076.000.000 sebagai berikut: • -- Sebesar 55% dari laba bersih atau sejumlah Rp283.291.800.000 dibagikan sebagai dividen tunai. -- Sebear 45% dari laba bersih atau sejumlah Rp231.784.200.000 sebagai Laba ditahan. Memberikan wewenang kepada Direksi Perseroan untuk melaksanakan pembayaran dividen sesuai ketentuan dan perundangan yang berlaku. Catatan: Dividen tunai dibagikan kepada: • -- Pemerintah Indonesia sebesar 65% atau Rp184.139.670.000 -- Pemegang saham publik 35% atau Rp99.152.130.000, yang berarti senilai Rp56,29 persaham. Pembagian saham dividen tunai tersebut telah dilaksanakan pada tanggal 7 Mei 2014 dengan tahapan sesuai peraturan yang berlaku. Agenda 4 Menyetujui pemberian wewenang dan kuasa kepada Dewan Komisaris dengan terlebih dahulu mendapat persetujuan dari Pemegang Saham Seri A Dwiwarna untuk menetapkan besarnya tantiem yang dibagikan kepada Direksi dan Dewan Komisaris tahun buku 2013, menetapkan besarnya gaji Direksi dan honorarium Dewan Komisaris serta fasilitas dan tunjangan untuk tahun buku 2014. Catatan: Dewan Komisaris telah mengeluarkan Surat Nomor 24/Tbk/DK-01/2014 perihal Penetapan Penghasilan Direksi dan Dewan Komisaris tahun 2014 sebagai tindak lanjut keputusan RUPS ini. Agenda 5 • Menyetujui penunjukan KAP Tanudiredja, Wibisana & Rekan anggota jaringan global PricewaterhouseCoopers International Limited (PwC) untuk melaksanakan jasa Audit Laporan Keuangan Perseroan dan Anak Perusahaan Tahun buku 2014 serta Laporan Keuangan PKBL Tahun Buku 2014. • Menyetujui pelimpahan wewenang kepada Dewan Komisaris Perusahaan untuk: a) Menunjuk KAP Pengganti apabila Kantor Akuntan yang telah ditunjuk tidak dapat melanjutkan atau melaksanakan tugasnya karena sebab apapun termasuk di dalamnya apabila belum ada kesepakatan mengenai kondisi persyaratan penunjukan ataupun honorarium yang telah ditunjuk berdasarkan ketentuan dan peraturan pasar modal. b) Menetapkan kondisi, persyaratan penunjukan dan honorarium maupun KAP Pengganti. LAPORAN TAHUNAN 2014 ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN INFORMASI PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 2014 187 Catatan: Dewan Komisaris telah mengeluarkan Surat Nomor 52/Tbk/DK-01.2.3.4.5/2014 perihal Persetujuan Penunjukan KAP untuk melaksanakan jasa audit Laporan Keuangan Tahunan tahun buku 2014 sebagai tindak lanjut keputusan RUPS ini. Keputusan dan Tindak Lanjut Hasil RUPSLB Agenda 1 • Menyetujui pembagian saham bonus yang berasal dari Kapitalisasi Agio Saham maksimum senilai Rp120.736.968.750 di mana setiap Pemegang Saham yang memiliki 544 saham lama dengan nilai nominal Rp50 akan memperoleh 261 Saham Bonus dengan nilai nominal Rp50. Catatan: Direksi telah merealisasikan pembagian saham bonus tersebut pada tanggal 7 Mei 2014. • Menyetujui peningkatan Modal disetor dan ditempatkan Perseroan dari 5.033.020.000 saham atau sebesar Rp251.650.000.000 menjadi sebanyak-banyaknya 7.447.759.375 saham atau setara dengan Rp372.387.968.750. • Memberi kuasa kepada Direksi untuk: -- Menentukan jadwal dan merealisasikan pembagian saham bonus. -- Membuat akta Notaris Peningkatan Modal Ditempatkan dan Modal Disetor Perseroan setelah pembagian saham bonus dan nama tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan. Catatan: Direksi telah merealisasikan penambahan modal dimaksud dengan membuat Akta Notaris No. 35 mengenai perubahan kondisi dimaksud. Agenda 2 • Menyetujui perubahan pasal-pasal tertentu dalam Anggaran Dasar sehubungan dengan pelaksanaan pembagian bonus dan peningkatan modal ditempatkan dan disetor. • Memberi kuasa dan wewenang dengan hak substitusi kepada Direksi Perseroan baik bersamasama maupun sendiri-sendiri untuk memohon persetujuan dan melaporkan perubahan Anggaran Dasar kepada pihak yang berwenang. Catatan: Direksi telah merealisasikan perubahan Anggaran Dasar Perseroan pada pasal-pasal yang berhubungan dengan penambahan modal dimaksud. Agenda 3 • Menyetujui pengalihan tugas Tuan Suhendro dari Komisaris menjadi Komisaris Independen terhitung sejak ditutupnya Rapat ini, dengan masa jabatan meneruskan sisa masa jabatan sesuai dengan keputusan RUPS Tahunan Perseroan tanggal 23 Juni 2011. • Menyetujui pemberhentian dengan hormat: PT TIMAH (PERSERO) TBK. TENTANG LAPORAN INI 188 LAPORAN PENGURUS PERUSAHAAN PROFIL PT TIMAH INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Laporan Tata Kelola Perusahaan -- Tuan M.Lobo Balia : sebagai Komisaris -- Tuan Bingrosalto L. Tobing: sebagai Komisaris Independen -- Tuan Suryadi Saman : sebagai Komisaris Independen -- Terhitung sejak ditutupnya Rapat ini, dengan ucapan terima kasih atas sumbangan tenaga dan pikirannya selama baktinya sebagai anggota Dewan Komisaris Perseroan. • Menyetujui pengangkatan : -- Tuan Eko Prasojo: sebagai Komisaris -- Tuan Mochtar Husein : sebagai Komisaris -- Tuan Abd. Hudarni Rani : sebagai Komisaris -- Terhitung sejak ditutupnya RUPS ini, sampai dengan penutupan RUPS Tahunan ke-5 (kelima) setelah tanggal pengangkatan, namun dengan tidak mengurangi hak RUPS untuk memberhentikan anggota Dewan Komisaris sewaktu-waktu. • Dengan demikan, susunan anggota Dewan Komisaris Perseroan sejak ditutupnya Rapat ini menjadi sebagai berikut: a. Tuan Insmerda Lebang : sebagai Komisaris Utama / Independen b. Tuan Suhendro : sebagai Komisaris Independen c. Tuan Erfi Triassunu : sebagai Komisaris d. Tuan Eko Prasojo: sebagai Komisaris e. Tuan Mochtar Husein : sebagai Komisaris f. Tuan Abd. Hudarni Rani : sebagai Komisaris Agenda 4 • Menyetujui penggabungan usaha yang dilakukan oleh PT Tambang Timah ke dalam Perseroan dan menyetujui Rancangan Penggabungan Perseroan tersebut. • Menyetujui pemberian kuasa kepada Direksi dengan hak substitusi untuk menindaklanjuti keputusan rapat dimaksud sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Catatan: Direksi telah merealisasikan perubahan Anggaran Dasar Perseroan pada pasal-pasal yang berhubungan dengan penggabungan perusahaan dan membuat akta notariel sehubungan hasil-hasil rapat tersebut diatas. Proses Pemanggilan dan Pelaksanaan RUPS Proses pengumuman dan pemanggilan RUPS tersebut telah dilaksanakan sesuai dengan UU No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas Pasal 81, 82, dan 83, serta Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-60/PM/1996 tentang Rencana dan Pelaksanaan RUPS dengan proses sebagai berikut: • Pemberitahuan ke OJK pada tanggal 7 Februari 2014 melalui Surat No.035.PWJ/TBK/UM-030/2014-S0 • Pengumuman di media Bisnis Indonesia dan Investor Daily, pada tanggal 21 Februari 2014 • Pemanggilan yang diiklankan melalui media Bisnis Indonesia dan Investor Daily, pada tanggal 10 Maret 2014 RUPST 2014 dihadiri oleh 76,72% dari seluruh saham yang diterbitkan. Pengumuman hasil RUPS dilakukan pada tanggal 28 Maret 2014 ke Bapepam-LK dan BEI, serta diiklankan melalui media Bisnis Indonesia dan Investor Daily, sesuai dengan Peraturan Bapepam-LK No. IX.I.1. LAPORAN TAHUNAN 2014 ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN INFORMASI PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 2014 189 DEWAN KOMISARIS Dewan Komisaris bertugas dan bertanggung jawab secara kolektif untuk melakukan pengawasan dan memberikan nasihat kepada Direksi terhadap pelaksanaan tata kelola Perusahaan. Dewan Komisaris berkomitmen untuk bertindak secara profesional dan penuh integritas dalam menjalankan fungsi pengawasan dan memberi masukan kepada Direksi, yang meliputi tindakan pencegahan, perbaikan, hingga pemberhentian sementara. Ketentuan Umum Sebagaimana disebutkan dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (“UUPT”), seluruh perusahaan berdasarkan hukum Indonesia harus memiliki Dewan Komisaris yang bertugas untuk melakukan pengawasan atas kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan, baik mengenai Perseroan maupun usaha Perseroan, serta memberi nasihat kepada Direksi. Selanjutnya Pasal 28 ayat (3) Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara, menyebutkan masa jabatan anggota Dewan Komisaris ditetapkan 5 (lima) tahun dan dapat diangkat kembali untuk 1 (satu) kali masa jabatan. Ketentuan lainnya menyebutkan seluruh anggota Komisaris Perusahaan BUMN, termasuk PT TIMAH (Persero) Tbk, dilarang memangku jabatan rangkap sebagai anggota Direksi pada BUMN, badan usaha milik daerah, badan usaha milik swasta, dan jabatan lain yang dapat menimbulkan benturan kepentingan; dan/atau jabatan lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang undangan. Board Manual (Board Charter) Dewan Komisaris Sebagai perusahaan yang memiliki komitmen untuk menerapkan praktek terbaik GCG, PT TIMAH memiliki Board Manual Dewan Komisaris, atau Buku Panduan Kerja Dewan Komisaris sebagai pedoman pelaksanaan tugas Dewan Komisaris sehari-hari. Buku Panduan Kerja Dewan Komisaris merupakan acuan bagi Dewan Komisaris dalam menjalankan tugasnya dan sebagai dasar pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Dewan Komisaris. Buku Panduan tersebut menjabarkan tugas, wewenang, kewajiban, tanggung jawab, pembagian kerja, waktu kerja, etika kerja, rapat, struktur organisasi, dan pelaksanaan tugas berkaitan dengan RUPS. Buku Panduan ini telah menjalani peninjauan dan revisi agar sesuai dengan perkembangan peraturan perundangan terkini maupun praktek GCG terkini. Dewan Komisaris juga berpedoman kepada Anggaran Dasar, Surat Keputusan Bersama (SKB) antara Dewan Komisaris dan Direksi dan Peraturan Perundangan lain yang berlaku dalam dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai organ pengawasan dan penasehatan terhadap manajemen Perseroan. Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris 1. Melakukan pengawasan terhadap kebijakan Direksi dalam melaksanakan pengelolaan serta menilai kerja Direksi dalam pengelolaan Perseroan dengan kriteria yang jelas; 2. Memberikan nasihat kepada Direksi termasuk pelaksanaan Rencana Jangka Panjang Perusahaan, Kontrak Manajemen, ketentuan-ketentuan Anggaran Dasar, keputusan RUPS dan peraturan perundang-undangan yang berlaku; 3. Mewakili kepentingan Pemegang Saham dalam melaksanakan kegiatan pengawasan dan bertanggung jawab kepada RUPS; 4. Menyusun pembagian tugas antara anggota Dewan Komisaris sesuai dengan keahlian dan pengalaman masing-masing anggota; PT TIMAH (PERSERO) TBK. TENTANG LAPORAN INI 190 LAPORAN PENGURUS PERUSAHAAN PROFIL PT TIMAH INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Laporan Tata Kelola Perusahaan 5. Mengikuti perkembangan kegiatan Perseroan, memberikan pendapat dan saran kepada Pemegang Saham mengenai setiap masalah yang dianggap penting bagi kepengurusan Perseroan; 6. Merekomendasikan Auditor Eksternal kepada RUPS dan memantau pelaksanaan penugasan Auditor Eksternal; 7. Memastikan bahwa Perseroan telah memenuhi segala peraturan perundang-undangan yang berlaku; 8. Melaporkan hasil penilaian atas kinerja Direksi kepada Pemegang Saham; 9. Mengajukan calon-calon anggota Direksi yang baru kepada Pemegang Saham; 10. Memantau efektivitas praktik tata kelola perusahaan yang baik dan berkelanjutan, serta melaporkannya kepada RUPS; 11. Melaporkan hasil pengawasan dan penilaian kinerja Perseroan serta tugas dan tanggung jawabnya kepada RUPS minimal setahun sekali. Dalam melaksanakan tugasnya, setiap anggota Dewan Komisaris harus mematuhi Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan serta prinsip profesionalisme, efisiensi, transparansi, kemandirian, akuntabilitas, pertanggungjawaban, serta kewajaran. Anggota Dewan Komisaris juga harus beritikad baik, berhati-hati, serta bertanggung jawab dalam menjalankan tugas pengawasan dan pemberian nasihat kepada Direksi untuk kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan. Wewenang Dalam melaksanakan tugasnya, Dewan Komisaris memiliki wewenang untuk: 1. Melihat buku, surat, serta dokumen lainnya, memeriksa kas untuk keperluan verifikasi dan lain-lain, dan memeriksa kekayaan Perseroan; 2. Memasuki pekarangan, gedung dan kantor yang dipergunakan oleh Perseroan; 3. Meminta penjelasan dari Direksi dan/atau pejabat lainnya mengenai segala persoalan yang menyangkut pengelolaan Perseroan; 4. Mengetahui segala kebijakan dan tindakan yang telah dan akan dijalankan oleh Direksi; 5. Meminta Direksi dan/atau pejabat lainnya di bawah Direksi dengan sepengetahuan Direksi untuk menghadiri rapat Dewan Komisaris; 6. Mengangkat Sekretaris Dewan Komisaris, jika dianggap perlu; 7. Memberhentikan sementara anggota Direksi sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar; 8. Membentuk Komite lain selain Komite Audit, jika dianggap perlu dengan memperhatikan kemampuan Perseroan; 9. Menggunakan tenaga ahli untuk hal tertentu dan dalam jangka waktu tertentu atas beban Perseroan, jika dianggap perlu; 10. Melakukan tindakan pengurusan Perseroan dalam keadaan tertentu untuk jangka waktu tertentu sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar; 11. Menghadiri rapat Direksi dan memberikan pandangan terhadap hal-hal yang dibicarakan; serta 12. Melaksanakan kewenangan pengawasan lainnya sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundangundangan, Anggaran Dasar dan/atau keputusan RUPS. LAPORAN TAHUNAN 2014 ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN INFORMASI PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 2014 191 Independensi Dewan Komisaris Komisaris Independen adalah anggota Komisaris yang tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan atau hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua dengan anggota Komisaris lainnya, Direksi dan atau pemegang saham pengendali atau hubungan lain yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen. Keberadaaan Komisaris Independen dimaksudkan untuk dapat mendorong terciptanya iklim dan lingkungan kerja yang lebih objektif dan menempatkan kewajaran (fairness) dan kesetaraan diantara berbagai kepentingan termasuk kepentingan pemegang saham minoritas dan stakeholders lainnya. PT TIMAH memiliki komposisi Dewan Komisaris sebanyak enam orang, yang mewakili pemegang saham minoritas, bertujuan mendorong terciptanya iklim dan lingkungan kerja yang lebih objektif, serta menjalankan prinsip kesetaraan dan kewajaran dalam memperjuangkan berbagai kepentingan, termasuk pemilik saham minoritas dan pemangku kepentingan lainnya. Untuk menghindari benturan kepentingan yang dapat menghambat tugasnya secara mandiri dan kritis, serta dimungkinkan untuk pengambilan keputusan yang efektif, tepat, dan cepat, maka tidak ada anggota Dewan Komisaris Perseroan yang merangkap jabatan sebagai anggota Dewan Komisaris, Direksi, atau Pejabat Eksekutif pada BUMN lain, BUMD, dan Badan Usaha Milik Swasta, atau jabatan lainnya yang berpotensi berbenturan kepentingan. Selain itu, anggota Dewan Komisaris juga tidak merangkap sebagai anggota dan pengurus partai politik dan atau calon anggota legislatif. Komposisi Dewan Komisaris Dewan Komisaris Perseroan beranggotakan enam orang, dengan dua anggotanya merupakan Komisaris Independen. Dewan Komisaris diketuai oleh seorang Komisaris Independen, yang kedudukannya setara dengan masing-masing anggota lainnya. Komposisi Dewan Komisaris Perseroan sejak awal tahun 2014 hingga tanggal 25 Maret 2014 adalah sebagai berikut. Komposisi Dewan Komisaris 1 Januari 2014 s/d 25 Maret 2014 Nama Insmerda Lebang Marwansyah Lobo Balia Bingrosalto L. Tobing Tanggal Lahir 27 Desember 1949 7 April 1953 Tanggal Pengangkatan Komisaris Utama (Independen) 12 Juni 2008 Komisaris 20 Mei 2009 Komisaris Independen 20 Mei 2009 29 April 1952 Komisaris 23 Juni 2011 Erfi Triassunu 29 Oktober 1956 Komisaris 19 April 2012 Suryadi Saman 8 Desember 1965 Komisaris Independen 19 April 2012 Suhendro 10 September 1953 Jabatan Perubahan Komposisi Dewan Komisaris Pada tanggal 25 Maret 2014 sesuai dengan keputusan RUPSLB telah terjadi perubahan komposisi Dewan Komisaris, dimana tiga orang anggota komisaris yakni: Tuan Marwansyah Lobo Balia, Tuan Bingrosalto L. Tobing dan Tuan Suryadi Saman telah mengakhiri tugasnya. Sementara Tuan Suhendro yang sebelumnya bertugas sebagai Komisaris, ditugaskan untuk menjadi Komisaris Independen. PT TIMAH (PERSERO) TBK. TENTANG LAPORAN INI 192 LAPORAN PENGURUS PERUSAHAAN INFORMASI BAGI INVESTOR PROFIL PT TIMAH TINJAUAN OPERASIONAL Laporan Tata Kelola Perusahaan Pada saat yang bersamaan, RUPSLB memutuskan untuk mengangkat tiga orang anggota Komisaris baru, yakni: Tuan Eko Prasojo, Tuan Mochtar Husein dan Tuan Abd Hudarni Rani. Sehingga komposisi Dewan Komisaris Perseroan selanjutnya menjadi sebagai berikut. Komposisi Dewan Komisaris 25Maret 2014 s/d 31 Desember 2014 Nama Insmerda Lebang Suhendro Erfi Triassunu Eko Prasojo Mochtar Husein Abd Hudarni Rani Tanggal Lahir 27 Desember 1949 29 April 1952 29 Oktober 1956 Jabatan Tanggal Pengangkatan Komisaris Utama (Independen) 12 Juni 2008 Komisaris Independen 23 Juni 2011 Komisaris 19 April 2012 21 Juli 1970 Komisaris 25 Maret 2014 24 Februari 1958 Komisaris 25 Maret 2014 20 November 1950 Komisaris 25 Maret 2014 Riwayat Anggota Dewan Komisaris Profil masing-masing anggota Dewan Komisaris terdapat pada bagian Profil Anggota Dewan Komisaris pada sub Bab Profil Anggota Dewan Komisaris pada halaman 302 Laporan ini. Program Kerja dan Realisasi Program Kerja Dewan Komisaris Perseroan senantiasa bersikap proaktif dalam mengawasi kinerja Direksi dan memberikan masukan kepada Direksi. Pengawasan ini mengacu pada implementasi atas rekomendasi dari Dewan Komisaris bagi Direksi, termasuk melalui komite-komite yang dibentuk. Program Kerja Dewan Komisaris selama tahun 2013 meliputi bidang pengelolaan, keuangan, sumber daya manusia, cadangan dan mineral, operasi produksi, pengembangan usaha, pemasaran, pengamanan aset, tanggung jawab sosial, lingkungan hidup, dan pascatambang. Laporan program kerja yang meliputi tugas pengawasan dan penasehatan Dewan Komisaris atas kinerja tahun buku 2014 akan disampaikan pada saat RUPS tahun buku 2014, yang akan dilakukan tentatif pada bulan Maret 2015. Rapat dan Kehadiran Rapat Sepanjang tahun 2013, Dewan Komisaris menyelenggarakan 15 (lima belas) kali rapat, baik diselenggarakan di Kantor Pusat di Pangkalpinang, di Kantor Perwakilan Jakarta maupun di tempat lain, dengan rincian sebagai berikut: • Rapat Internal sebanyak 4 (empat) kali • Rapat Gabungan sebanyak 11 (sebelas) kali Tata cara dan Ketentuan mengenai kehadiran anggota Dewan Komisaris dalam rapat diatur dalam Anggaran Dasar Perusahaan Pasal 22 tentang Rapat Dewan Komisaris. Adapun rekapitulasi frekuensi dan tingkat kehadiran setiap anggota Dewan Komisaris dalam rapat-rapat tersebut adalah sebagai berikut. LAPORAN TAHUNAN 2014 ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN INFORMASI PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 2014 193 Frekuensi Rapat dan Tingkat Kehadiran Rapat Dewan Komisaris Jumlah Rapat Frekuensi Kehadiran Persentase (%) Kehadiran Rapat Intern Rapat Gabungan (A) (B) (A) (B) Insmerda Lebang 4 11 3 Suhendro 4 11 4 Erfi Triassunu 4 11 Eko Prasojo* 2 Mochtar Husein* 2 Hudarni Rani* Nama (A) (B) 11 75% 100% 11 100% 100% 2 6 50% 55% 8 1 6 50% 75% 8 1 5 50% 63% 1 4 1 3 100% 75% M. Lobo Balia* 2 3 2 3 100% 100% Bing Tobing* 2 3 1 3 50% 100% Suryadi Saman* 2 3 2 3 100% 100% Keterangan: *EKO PRASOJO, MOCHTAR HUSEIN: Setelah RUPSLB 25 Maret 2014. *HUDARNI RANI: Setelah RUPSLB 25 Maret 2014 sd. Tgl 22 September 2014. *M.LOBO BALIA, BING TOBING, SURYADI SAMAN Sebelum RUPSLB 25 Maret 2014. Persentasi dihitung berdasarkan masa aktif. Remunerasi Dewan Komisaris Kebijakan Penetapan Remunerasi Penetapan besaran remunerasi Dewan Komisaris dilakukan mengacu pada ketentuan yang termuat dalam Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: PER-07/MBU/2010 sebagaimana telah diperbaharui dengan PER-04/ MBU/2013 tentang perubahan atas PER-07/MBU/2010 yang selanjutnya telah diperbaharui kembali dengan PER04/MBU/2014 tertanggal 10 Maret 2014 tentang Pedoman Penetapan Penghasilan Direksi, Dewan Komisaris, dan Dewan Pengawas Badan Usaha Milik Negara. Sesuai Peraturan Menteri tersebut, besaran penghasilan Dewan Komisaris ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Adapun komponen penghasilan Dewan Komisaris Perseroan terdiri dari: Honorarium, Tunjangan, Fasilitas dan Tantiem/Insentif Kinerja. Dalam implementasinya, Sistem remunerasi di Perseroan didasarkan pada sejumlah faktor, termasuk kinerja masingmasing individu sebagaimana diukur dari pencapaian atas Indeks Kinerja KPI (Key Performance Indicators) dan kinerja Perseroan. Kebijakan remunerasi ini bertujuan untuk memastikan setiap individu yang bekerja di Perseroan dapat menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sebaik mungkin. Perseroan juga memberikan kompensasi bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi diberikan dalam bentuk tantiem, sementara bagi para manajer senior dan eksekutif lain di jajaran manajemen diberikan dalam bentuk bonus dan insentif dengan nilai yang proporsional. Uraian lebih detail mengenai dasar penetapan komponen Dewan Komisaris dan Direksi disampaikan pada sub bahasan “Kebijakan dan Prosedur Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi”. PT TIMAH (PERSERO) TBK. TENTANG LAPORAN INI 194 LAPORAN PENGURUS PERUSAHAAN PROFIL PT TIMAH INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Laporan Tata Kelola Perusahaan Besaran Remunerasi Dewan Komisaris Berdasarkan ketentuan tersebut diatas, total besaran remunerasi bagi seluruh anggota Dewan Komisaris untuk tahun operasional 2014 yang terdiri dari satu Komisaris Utama dan 5 (lima) anggota Komisaris di tahun 2014 sebesar Rp7,88 miliar. Pajak atas remunerasi Dewan Komisaris menjadi tanggungan masing-masing anggota Komisaris. Adapun gambaran total remunerasi anggota Dewan Komisaris per tahun untuk tahun buku 2014 adalah sebagai berikut. Honorarium & tunjangan Tantiem Pajak Net Net Gaji, Tunjangan, Tantiem Total Insmerda Lebang 853.280.000 363.636.366 427.967.600 1.644.883.966 Suhendro 682.720.000 327.272.727 338.646.500 1.348.639.227 Erfi Triassunu 682.720.000 327.272.727 336.910.700 1.346.903.427 682.720.000 327.272.727 246.632.700 1.256.625.427 682.720.000 327.272.727 249.289.300 1.259.282.027 522.707.500 327.272.727 172.312.450 1.022.292.677 4.106.867.500 2.000.000.000 1.771.759.250 7.878.626.750 Dewan Komisaris Eko Prasojo / M. Lobo Balia Mochtar Husein / Bing Tobing Hudarni Rani / Suryadi Saman Total Pelatihan Anggota Dewan Komisaris Perseroan menyediakan program pelatihan untuk mendukung upaya peningkatan pengetahuan para anggota Dewan Komisaris mengenai informasi-informasi perkembangan industri pertambangan terkini, khususnya tambang dan pemasaran timah, strategi korporasi, risk management maupun pengetahuan bidang management korporasi lainnya terkait dengan pelaksanaan tugas pengawasan Dewan Komisaris. Beberapa program pelatihan yang diikuti oleh anggota Dewan Komisaris untuk tahun 2014 tercantum pada tabel berikut. Kepemilikan Saham Dewan Komisaris Sampai dengan tanggal 31 Desember 2014, tidak ada anggota Dewan Komisaris yang memiliki saham Perseroan. Daftar kepemilikan saham anggota Dewan Komisaris adalah sebagai berikut: Nama Jabatan Kepemilikan Saham Perseroan Komisaris Utama (Independen) - Komisaris Independen - Erfi Triassunu Komisaris - Eko Prasojo Komisaris - Mochtar Husein Komisaris - Abd Hudarni Rani Komisaris - Insmerda Lebang Suhendro LAPORAN TAHUNAN 2014 ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN INFORMASI PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 2014 195 DIREKSI Direksi adalah organ perusahaan yang bertugas dan bertanggung jawab secara kolegial dalam mengelola Perseroan agar seluruh sumber daya yang dimiliki berfungsi secara maksimal, profitabilitas operasional meningkat dengan hasil akhir membaiknya nilai Perseroan secara berkesinambungan. Untuk mencapainya, masing-masing dari anggota Direksi melaksanakan tugas dan mengambil keputusan sesuai dengan pembagian tugas dan wewenangnya, namun pelaksanaan tugas tersebut tetap merupakan tanggung jawab bersama. Panduan Kerja Direksi (Board Manual) PT TIMAH memiliki Panduan Kerja Direksi / Board Manual sebagai pedoman Direksi dalam menjalankan peran dan fungsi pengelolaan perusahaan serta mengelola hubungan dengan Dewan Komisaris. Panduan Kerja tersebut berisi petunjuk tata laksana kerja Dewan Komisaris dan Direksi serta menjelaskan tahapan aktivitas secara terstruktur, sistematis, mudah dipahami dan dapat dijalankan dengan konsisten, menjadi acuan bagi Dewan Komisaris dan Direksi dalam melaksanakan tugas masing-masing untuk mencapai Visi dan Misi Perusahaan. Garis besar isi Pedoman Kerja Direksi dan Tata Kerja Direksi mencakup: 1. Ketentuan umum jabatan anggota Direksi 2. Tugas dan wewenang Direksi 3. Hak dan kewajiban Direksi 4. Pembagian tugas dan wewenang anggota Direksi 5. Pelaksanaan tugas pengurusan perseroan oleh Direksi 6. Prinsip-prinsip pengambilan keputusan Direksi 7. Rapat Direksi Tugas dan Tanggung Jawab Direksi Anggaran Dasar Perusahaan Pasal 18 ayat (22) perihal Tugas dan wewenang Direksi menyebutkan bahwa pembagian tugas dan wewenang setiap anggota Direksi ditetapkan oleh RUPS. Dalam hal RUPS tidak menetapkan pembagian tugas dan wewenang tersebut, maka pembagian tugas dan wewenang di antara Direksi ditetapkan berdasarkan keputusan Direksi. Penjelasan mengenai tugas dan tanggung jawab Direksi adalah sebagai berikut: Umum Direksi bertugas memimpin dan mengelola Perseroan, memelihara dan mengurus aset Perseroan serta mewakili Perseroan di dalam maupun di luar urusan pengadilan. Dalam melaksanakan tugasnya, Direksi berkewajiban melaksanakan tugasnya mengurus Perseroan untuk kepentingan perusahaan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perusahaan dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab serta mengindahkan peraturan perundangundangan yang berlaku, Anggaran Dasar dan Keputusan RUPS. Pelaksanaan tugas menjadi tanggung jawab kolegial Direksi, sekalipun masing-masing anggota Direksi memiliki wewenang spesifik sesuai bidang tugasnya. Kolegial berarti bahwa dalam menjalankan tugasnya tersebut masingmasing anggota Direksi kemudian dapat mempertanggungjawabkannya secara bersama di hadapan forum RUPS. PT TIMAH (PERSERO) TBK. TENTANG LAPORAN INI 196 LAPORAN PENGURUS PERUSAHAAN PROFIL PT TIMAH INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Laporan Tata Kelola Perusahaan Selain atas pengelolaan usaha Perusahaan, Direksi juga bertanggung jawab atas untuk mengarahkan strategi Perusahaan dan segenap karyawan dalam aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan. Kinerja ekonomi, sosial, dan lingkungan Perusahaan dievaluasi secara berkala berdasarkan, antara lain, indikator-indikator yang telah ditentukan oleh Perusahaan, hasil penilaian dari badan penilai eksternal, keharmonisan dengan masyarakat, serta tidak adanya pengajuan tuntutan dari masyarakat terkait aspek-aspek tersebut. Direksi diharapkan senantiasa bersikap terbuka terhadap saran ataupun masukan lain yang membangun demi menjadikan Perusahaan sebagai BUMN yang teladan dalam hal keterbukaan menerima pendapat. Karyawan Perusahaan dapat menyampaikan saran dan pendapat dalam lingkup internal melalui Ikatan Karyawan Timah (IKT). Pihak eksternal dapat menyampaikan saran ataupun masukan lain melalui Sekretaris Perusahaan. Para pemegang saham dapat menyampaikan arahan dan rekomendasi mereka dalam RUPS. Setiap individu yang menyampaikan pendapatnya kepada Perusahaan dijamin kerahasiaannya. Khusus Selain tugas yang bersifat umum tersebut, Direksi memiliki tugas khusus, meliputi: • Tugas dan tanggung jawab yang berkaitan dengan Dewan Komisaris dan Pemegang Saham -- Memastikan pelaksanaan keputusan yang dibuat pada RUPS; -- Menyusun Rencana Jangka Panjang Perseroan (RJPP), Rencana Bisnis Bank (RBB), Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan (RKAP) dan rencana kerja lainnya serta perubahannya untuk disampaikan guna mendapatkan persetujuan Dewan Komisaris; -- Menyelenggarakan RUPS berdasarkan permintaan tertulis dari satu atau lebih pemegang saham yang mewakili sekurang-kurangnya 1/10 (satu per sepuluh) dari jumlah saham yang dikeluarkan dengan hak suara yang sah; -- Menyampaikan laporan tahunan setelah ditelaah oleh Dewan Komisaris dalam jangka waktu paling lambat 5 (lima) bulan setelah tahun buku Perseroan berakhir kepada RUPS untuk mendapatkan persetujuan. • Tugas dan tanggung jawab Direksi berkaitan dengan Akuntansi dan Laporan Tahunan -- Mengadakan dan memelihara pembukuan dan administrasi Perseroan sesuai dengan praktek yang umum berlaku bagi perusahaan; -- Menyusun sistem akuntansi sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan dan prinsip-prinsip pengendalian internal, terutama dalam hal pengurusan, pencatatan, penyimpanan dan pengawasan; -• Menyiapkan Laporan Tahunan termasuk laporan keuangan. Tugas dan tanggung jawab Direksi berkaitan dengan manajemen risiko dan pengendalian. -- Mengelola proses manajemen risiko termasuk memitigasi risiko potensial. -- Memastikan adanya suatu sistem pengendalian yang efektif untuk: meyakinkan keandalan dan integritas informasi, penjagaan atas aset perusahaan, penggunaan sumber daya secara ekonomis dan efisien. • Membuat struktur organisasi, tugas dan menetapkan tanggung jawab yang jelas termasuk pengangkatan manajemen; Adapun uraian spesifik dan ringkas tugas dari masing-masing anggota Direksi Perseroan adalah sebagai berikut: Direktur Utama Berlaku sebagai primus interpares dalam melakukan koordinasi antara berbagai anggota Direksi dalam menjalankan kegiatannya, dan juga bertanggung jawab menetapkan, mengelola, dan mengendalikan pengawasan terhadap LAPORAN TAHUNAN 2014 ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN INFORMASI PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 2014 197 pengelolaan Perseroan, kepatuhan pada hukum, komunikasi Perseroan, dan hubungan dengan para pemegang saham. Direktur Operasi Bertugas mengendalikan, mengelola, dan merancang kebijakan Perseroan dalam aspek-aspek produksi, yang mencakup pengembangan dan perencanaan, aspek eksplorasi, serta aspek kesehatan dan keselamatan kerja dan lingkungan hidup. Direktur Keuangan Bertugas menetapkan, mengelola, dan mengendalikan kebijakan Perseroan dalam aspek keuangan, yang mencakup anggaran, perbendaharaan, penyelenggaraan kegiatan akuntansi, penyusunan laporan keuangan, perpajakan, sistem informasi manajemen, dan pengelolaan aset non operasional. Direktur Umum dan Sumber Daya Manusia Bertugas mengendalikan dan merancang kebijakan Perseroan dalam aspek pengelolaan sumber daya manusia, yang mencakup perencanaan kebutuhan tenaga kerja, pengembangan kompetensi, pendidikan dan pelatihan, organisasi, layanan umum, kesejahteraan, aspek administrasi Perseroan, aspek tanggung jawab sosial, serta aspek hukum Perseroan. Direktur Niaga Bertugas mengendalikan, mengelola, dan merancang kebijakan Perseroan dalam aspek-aspek pemasaran dan logistik. Direktur Perencanaan dan Pengembangan Usaha Bertugas mengendalikan, mengelola, dan merancang kebijakan Perseroan dalam fungsi perencanaan dan pengembangan usaha serta pengembangan teknologi. Independensi Direksi Sesuai dengan Pedoman GCG Perseroan, komposisi Direksi telah ditetapkan sedemikian rupa hingga memudahkan dan memungkinkan proses pengambilan keputusan yang efektif, cepat, dan independen. Independen berarti tidak mengandung kepentingan yang dapat mengurangi atau mengganggu kemampuan Direksi untuk bertugas secara mandiri dan kritis. Berdasarkan aturan tersebut Perseroan menetapkan 20% dari jumlah anggota Direksi harus berasal dari kalangan di luar BUMN yang bersangkutan dan bebas dari pengaruh anggota Dewan Komisaris, Direksi dan pemegang saham pengendali Perseroan. Sebagaimana halnya Dewan Komisaris, anggota Direksi Perseroan dilarang merangkap jabatan sebagai anggota Dewan Komisaris, Direksi, atau Pejabat Eksekutif pada BUMN lain, BUMD, dan Badan Usaha Milik Swasta, atau anggota dan pengurus partai politik dan atau calon anggota legislatif, dan atau jabatan lainnya yang berpotensi berbenturan kepentingan. PT TIMAH (PERSERO) TBK. TENTANG LAPORAN INI 198 LAPORAN PENGURUS PERUSAHAAN INFORMASI BAGI INVESTOR PROFIL PT TIMAH TINJAUAN OPERASIONAL Laporan Tata Kelola Perusahaan Komposisi Direksi Direksi PT TIMAH beranggotakan enam orang, diketuai oleh seorang Direktur Utama, yang kedudukannya setara dengan masing-masing anggota lainnya. Adapun Komposisi Direksi per 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut: Nama Sukrisno Dadang Mulyadi Tanggal Lahir Jabatan Tanggal Pengangkatan 27 April 1953 Direktur Utama 19 April 2012 14 Juni 1958 Direktur Niaga 19 April 2012 21 Januari 1960 Direktur Perencanaan & Pengembangan Usaha 19 April 2012 5 April 1962 Direktur Keuangan 19 April 2012 Abrun Abubakar 3 Juli 1964 Direktur Sumber Daya Manusia & Umum 19 April 2012 Ahmad Subagdja 26 Maret 1960 Direktur Operasi 19 April 2012 Purwijayanto Akhmad Rosidi Profil Anggota Direksi Profil masing-masing anggota Direksi terdapat pada bagian Profil Anggota Direksi pada Sub Bab “Profil Direksi di halaman 305 Laporan ini. Rapat dan Hasil Rapat Direksi Sepanjang tahun 2014 Direksi menyelenggarakan 56 kali rapat, baik di Kantor Pusat di Pangkalpinang maupun di tempat lain, dengan rincian sebagai berikut: • Rapat Intern (sesama anggota Direksi) sebanyak 45 kali • Rapat Gabungan (bersama Dewan Komisaris dan pihak lainnya) sebanyak 11 kali. Kehadiran anggota Direksi dalam rapat diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan Pasal 19 tentang Rapat Direksi, termasuk tentang persyaratan pengambilan keputusan yang sah. Rekapitulasi Frekuensi Rapat dan Tingkat Kehadiran Direksi, 2014 Frekuensi Rapat dan Tingkat Kehadiran Direksi Jumlah Rapat Nama Frekuensi Kehadiran Rapat Rapat Intern Gabungan Persentase (%) Kehadiran (A) (B) (A) (B) (A) (B) Sukrisno 45 11 44 11 98% 100% Akhmad Rosidi 45 11 43 11 96% 100% Purwijayanto 45 11 42 11 93% 100% Ahmad Subagja 45 11 43 10 96% 91% Abrun Abubakar 45 11 43 11 96% 100% Dadang Mulyadi 45 11 44 11 98% 100% LAPORAN TAHUNAN 2014 ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN INFORMASI PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 2014 199 Hasil Rapat Direksi Rapat-rapat Direksi dan Rapat Gabungan tersebut menghasilkan beberapa keputusan penting berkaitan dengan operasional Perseroan, mencakup bidang: • Bidang Strategis • Bidang Operasional Penambangan • Sumber Daya Manusia • Manajemen Risiko • Tata Kelola Perusahaan Mekanisme dan Kebijakan Suksesi Direksi Untuk mempersiapkan regenerasi pucuk pimpinan Perusahaan di masa mendatang, PT TIMAH telah memiliki kebijakan dan program internal sebagaimana tercermin program Talent Management. Dalam program tersebut, para karyawan potensial yang masuk ke dalam Talent Pool akan mendapat kesempatan untuk mengikuti program pelatihan atau aktivitas terkait bidang manajemen, strategi bisnis, perencanaan strategis, analisis risiko dan potensi bisnis, analisis kinerja operasional dan keuangan serta berbagai program sejenis lainnya. Manakala perusahaan membutuhkan penggantian kepemimpinan, PT TIMAH akan mengajukan kandidat internal dari peserta Talent Pool yang difasilitasi oleh Dewan Komisaris dengan mempertimbangkan rekomendasi dari Komite Sumber Daya Manusia & Risiko Usaha. Hasil pemilihan kandidat internal tersebut kemudian diajukan kepada Kementrian BUMN untuk menjalani uji kelayakan dan kepatutan untuk dipilih menjadi pimpinan Perusahaan. Program Peningkatan Kompetensi Direksi Selama tahun 2013, anggota Direksi berpartisipasi dalam pelatihan, seminar, lokakarya, baik di dalam Perusahaan maupun di luar, untuk meningkatkan kompetensi manajerial maupun operasional dalam mengemban tugas dan tanggung jawabnya masing-masing. Rincian kegiatan peningkatan profesionalisme dan kompetensi anggota Direksi tersebut adalah sebagai berikut: Tabel Kegiatan Pelatihan Direksi, 2014 Sukrisno No Tanggal Uraian Penyelenggara Keterangan 1 04 Februari 2014 "Launch of the Corporate Governance Roadmap and Corporate Governance Manual" OJK Shangrila-Ballroom Hotel, Jakarta 2 17 Oktober 2014 Seminar Prospek Ekonomi Indonesia 2015; Peluang dan Tantangannya " dari Komite Ekonomi Nasional Komite Ekonomi Nasional Grand Ballroom , Hotel Grand Hyatt, Jakarta 3 07 November 2014 Kompas 100 CEO Forum dgn tema"Visi Presiden Membangun Indonesia Hebat: Kebijakan Ekonomi Nasional 2014-2019 Kompas Ballroom Four season Hotel,Jl HR Rasuna Said, Jakarta 4 06 Desember 2014 "CEO Networking 2014 Opportunities and Challenges Toward ASEAN Economic Community 2015" PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bekerja sama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), PT Kustodian Sentral Efek Nusa Dua Hall 5, Bali Nusa Dua Indonesia (KSEI), PT Kliring Convention Center, Bali Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) dan Asosiasi Emiten Indonesia (AEI) PT TIMAH (PERSERO) TBK. TENTANG LAPORAN INI 200 LAPORAN PENGURUS PERUSAHAAN INFORMASI BAGI INVESTOR PROFIL PT TIMAH TINJAUAN OPERASIONAL Laporan Tata Kelola Perusahaan (Purwijayanto) No Tanggal Uraian Penyelenggara Keterangan 1 01 April 2014 Sebagai pembicara di Seminar Mining Fair 2014 Fakultas Teknik Pertambangan Universitas Negeri Padang Fakultas Teknik Pertambangan Universitas Negeri Padang 2 03 Juni 2014 Workshop on Tin and Industrial Minerals Processing untuk ASOMM ESDM & ASEAN Hotel Aston Soll Marina Pangkalpinang (Abrun Abubakar) No Tanggal Uraian Penyelenggara Keterangan 1 09 Mei 2014 Training Kolaborasi Babel The La Tofi School of CSR Hotel Pomelotel Jl. Dukuh Patra Raya No. 28, kuningan Jakarta 2 25 Juni 2014 Workshop Pengelolaan Dana Pensiun di BUMN berdasarkan UU No. 13 dan PSAK 24 BUMN The Trans Luxury Hotel Bandung (Akhmad Rosidi) No Tanggal Uraian Penyelenggara Keterangan 1 23 Oktober 2014 Workshop Keasdepan EP-3 dalam Rangka Penyampaian Share Holder Aspiration Penyusunan RKAP 2015 BUMN Hotel Inna Garuda Yogyakarta 2 06 Desember 2014 Seminar CEO Networking dg tema "Opportunities and Challenges Toward ASEAN Economic Community 2015" IDX Nusa Dua Hall 5, Bali Nusa Dua Convention Center, Bali (Dadang Mulyadi) No Tanggal Uraian Penyelenggara Keterangan 1 09 Mei 2014 Workshop Implementasi IFRS di BUMN BUMN News Hotel Aston Primera, Pasteur Bandung 2 03 Juni 2014 Workshop on Tin and Industrial Minerals Processing untuk ASOMM ESDM & ASEAN Hotel Aston Soll Marina Hotel Pangkalpinang (Ahmad Subagdja) No Tanggal Uraian Penyelenggara Keterangan 1 27 Februari 2014 Workshop Reklamasi Hutan Kementerian Kehutanan Hotel Panorama Regency Batam Penilaian Kinerja Direksi Kinerja Direksi dinilai secara kolektif pada setiap periode tertentu, berdasarkan tolak ukur unjuk kerja utama (Key Performance Indicators - KPI) sesuai Surat Kementerian BUMN No.S-08/S.MBU/2013, tanggal 16 Januari 2013 menjelaskan bahwa KPI pada BUMN disusun menggunakan kerangka Kriteria Penilaian Kinerja Unggul (KPKU) yang terdiri dari 5 (lima) perspektif pengukuran kinerja usaha. Lima perspektif tersebut adalah: 1. Efektivitas Produk dan Proses, 2. Fokus Pelanggan, 3. Fokus Tenaga Kerja, 4. Kepemimpinan, tata kelola dan tanggung jawab kemasyarakatan dan, 5. Keuangan dan Pasar. LAPORAN TAHUNAN 2014 ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN INFORMASI PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 2014 201 KPI untuk penilaian Direksi, sesuai arahan pemegang saham pengendali, kemudian dijabarkan dalam rincian sebagai berikut: No. Persfektif KPI Bobot % Satuan Estimasi 2014 a b 7 5 5 5 4 Rp. Juta Rp. Juta Rp. Juta MTon Rp. Juta 696.938 5.345.815 6.671.963 26.810 9.059.436 637.954 5.608.242 6.446.113 26.907 9.160.737 80 3 N/A 0 2 1 Keuangan dan Pasar 3-5 (26%) 2 Fokus Pelanggan 2-3 (20%) Laba atau Rugi bersih (net profit) Aset bersih (Ekuitas) Total Biaya Volume Penjualan Logam Kapitalisasi Pasar Audited 2014 26 Kepuasa Pelanggan Pengaduan (complaint) pelanggan Efektivitas Produk dan Proses 3-5 (22%) Volume Produk logam Kualitas Logam Inovasi Proses Bisnis Investasi (Capital Expenditure) Lingkungan Hidup (PROPER) 5 4 4 4 5 % skor Fokus Tenaga Kerja 2-3 (16%) 5 Kepemimpinan, Tata kelola dan Tanggung Jawab Sosial 3-5 (16%) Keselamatan Kerja Efektifitas kemitraan serikat pekerja-manajemen Produktivitas 4 6 6 MTon % skor Rp. Juta rating 27.940 100 1 1.309.000 Biru 27.550 100 4 434.815 Biru TPTAL BOBOT 6 5 5 4,93 4,00 4,20 1,33 5,00 19,46 jumlah fatality jumlah keluhan IKT Ton produk / kary 0 0 5,98 5 2 6,10 0,00 0,00 6,12 80,10 460 47.300 80,10 445 29.499 6,01 4,83 3,12 16 Nilai GCG Skor Malcom Baldridge / KPKU Penyaluran Dana CSR 0,00 10,50 10,50 22 4 6,41 5,35 5,17 5,02 4,04 25,99 10 10 20 3 Nilai KPI 2014 6,12 skor skor Rp. Juta 16 13,96 100 76,02 Catatan : Untuk perusahaan dalam industri yang mayoritas bisnis utamanya ada dalam industri yang pertumbuhannya relatif lambat (0% - 5%) Pelaksana Assessment Direksi Pelaksana asesmen kinerja Direksi adalah Dewan Komisaris, selanjutnya forum Rapat Umum Pemegang Saham dan Kementerian BUMN. Pelaksanaan asesmen adalah evaluasi kinerja per tiga bulanan dan penyampaian pertanggungjawaban dalam RUPST yang diselenggarakan minimal satu tahun sekali. Kepemilikan Saham Direksi Sampai dengan tanggal 31 Desember 2014, kepemilikan saham Perseroan oleh masing-masing anggota Direksi, tidak melebihi persentasi sebesar 2% (dua persen) dari modal disetor dan ditempatkan PT TIMAH (Persero) Tbk. Kepemilikan saham tersebut dilakukan hanya bertujuan investasi jangka panjang, dan dilakukan sesuai dengan koridor peraturan perundangan yang berlaku. Daftar kepemilikan saham anggota Dewan Komisaris adalah sebagai berikut. PT TIMAH (PERSERO) TBK. TENTANG LAPORAN INI 202 LAPORAN PENGURUS PERUSAHAAN PROFIL PT TIMAH INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Laporan Tata Kelola Perusahaan Nama Sukrisno Dadang Mulyadi Purwijayanto Jabatan Kepemilikan Saham Perseroan Direktur Utama 500.000 lembar Direktur Niaga 14.797 lembar Direktur Perencanaan & Pengembangan Usaha 14.797 lembar Akhmad Rosidi Direktur Keuangan 14.797 lembar Abrun Abubakar Direktur Sumber Daya Manusia & Umum 14.797 lembar Ahmad Subagdja Direktur Operasi nihil Kebijakan, Prosedur Penetapan Serta Struktur Remunerasi Komisaris Dan Direksi Dalam rangka menetapkan gaji/honorarium untuk tahun 2014 dan tantiem untuk tahun buku 2013, Dewan Komisaris telah menyampaikan surat usulan kepada Menteri Negara BUMN No.18/Tbk/DK-01.2/2014. Usulan tersebut sebagai tindak lanjut keputusan RUPS tertanggal 25 Maret 2014, berdasarkan hasil kajian Komite SDM & RU yang mengacu kepada Surat Deputi Bidang Usaha Industri Primer Kementerian BUMN No. S-266/MBU/ D1/2012 tanggal 8 Juni 2012 perihal hal Penetapan Penghasilan Direksi dan Dewan Komisaris serta sesuai dengan Permen BUMN No.PER-04/MBU/2014 tentang Pedoman Penetapan Penghasilan Direksi, Dewan Komisaris, dan Dewan Pengawas Badan Usaha Milik Negara. Sesuai usulan tersebut Gaji/ Honorarium Direksi dan Dewan Komisaris tahun 2014 serta Tantiem tahun 2013 telah ditetapan oleh Menteri Negara BUMN melalui surat No. S-167/MBU/D1/2014 tanggal 11 April 2014 perihal Penetapan Penghasilan Direksi dan Dewan Komisaris Tahun 2014, sebagai berikut: Gaji / Honorarium Direksi dan Dewan Komisaris tahun 2014 ditetapkan sama dengan gaji/honorarium tahun 2013, yaitu: 1. Direktur Utama : Rp107.500.000 2. Direktur : Rp 96.750.000 3. Komisaris Utama (Independen) : Rp 53.330.000 4. Komisaris : Rp 42.670.000 Gaji / Honorarium Faktor-faktor yang menjadi pertimbangan besaran gaji/honorarium Direksi dan Dewan Komisaris adalah: • Kompleksitas pengelolaan perusahaan • Kondisi persaingan usaha • Perbandingan dengan industri sejenis • Faktor penyesuaian industri tahun 2010 • Inflasi (Faktor penyesuaian inflasi) • Formula yang tercantum dalam Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-07/ MBU/2010, yakni: - Gaji/Honorarium = Gaji/Honorarium Dasar x Faktor Penyesuaian Industri x Faktor Penyesuaian Inflasi x Faktor Jabatan Untuk merefleksikan keadilan dan kewajaran dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab, maka besaran Faktor Jabatan untuk Direktur Utama, Direktur, Komisaris Utama (Independen), dan Komisaris Perusahaan ditentukan sebagai berikut: LAPORAN TAHUNAN 2014 ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN INFORMASI PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 2014 203 Jabatan Bobot • Direktur Utama 100% • Direksi 90% • Komisaris Utama (Independen) 50% • Komisaris 40% Tantiem Total tantiem bagi Direksi dan Dewan Komisaris atas kinerja tahun 2013 ditetapkan sebesar Rp10.000.000.000,yang dibagi untuk Direktur Utama, anggota Direksi, Komisaris Utama (Independen), dan anggota Dewan Komisaris, dengan komposisi masing-masing 100%, 90%, 40% dan 36%, serta proporsional dengan masa bakti yang bersangkutan selama tahun 2013. Tunjangan & Fasilitas Tunjangan dan fasilitas bagi Direksi dan Dewan Komisaris tahun 2013 mengacu kepada tunjangan dan fasilitas yang ditetapkan dalam surat Menteri Negara BUMN No. S-226/MBU/ DI/2012 tanggal 8 Juni 2012 hal Penetapan Penghasilan Direksi dan Dewan Komisaris Tahun 2012. Selain gaji/honorarium sebagaimana dijelaskan di atas, Dewan Komisaris dan Direksi juga mendapatkan tunjangan dan fasilitas, sebagai berikut: Tabel Hubungan Anggota Direksi dengan Dewan Komisaris dan Pemegang Saham Pengendali Tujuan/Fasilitas Direksi Dewan Komisaris Tunjangan hari raya keagamaan √ √ Tunjangan komunikasi √ √ Tunjangan purna jabatan √ √ Tunjangan pakaian √ √ Tunjangan cuti tahunan √ Tunjangan cuti besar √ Tunjangan perumahan √ Tunjangan biaya utilitas √ Fasilitas kendaraan √ Fasilitas kesehatan √ √ Fasiltas perkumpulan profesi √ √ Fasilitas bantuan hukum √ √ Fasilitas rumah jabatan √ Fasilitas keanggotaan klub √ Fasiltas biaya representasi √ Adapun Garis Besar Rincian Remunerasi Direksi 2014 adalah sebagai berikut : PT TIMAH (PERSERO) TBK. TENTANG LAPORAN INI 204 LAPORAN PENGURUS PERUSAHAAN PROFIL PT TIMAH INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Total Laporan Tata Kelola Perusahaan Direksi Gaji & Tunjangan Tantiem Pajak Net Net Gaji, Tunjangan, & Tantiem Sukrisno 1.863.250.000 909.090.909 1.095.720.800 3.868.061.709 Dadang Mulyadi 1.789.500.000 818.181.818 1.024.284.800 3.631.966.618 Purwijayanto 1.789.500.000 818.181.818 1.023.416.900 3.631.098.718 Ahmad Subagdja 1.789.500.000 818.181.818 1.022.549.000 3.630.230.818 Akhmad Rosidi 1.789.500.000 818.181.818 1.022.549.000 3.630.230.818 1.789.500.000 818.181.818 1.023.416.900 3.631.098.718 10.810.750.000 5.000.000.000 6.211.937.400 22.022.687.400 Abrun Abubakar Total Bagan Prosedur Penentuan Direksi - Dewan Komisaris Bagan ringkas prosedur penetapan remunerasi Direksi adalah sebagai berikut. Komite SDM dan Risiko Usaha Memperhatikan rekomendasi Konsultan Independen dalam menetapkan dasar penentuan Rekomendasi Konsultan Independen remunerasi Komite SDM dan R U Mengusulkan dasar dan besaran remunerasi Dewan Komisaris Membahas usulan Konarba dan PSDM dan mengusulkan besaran remunerasi kepada Pemegang Saham Serie A Rapat Umum Pemegang Saham Melimpahkan wewenang kepada Dewan Komisaris untuk melaksanakan ketentuan besaran gaji dan tantiem Direksi sesuai arahan Pemegang Saham Serie A Dewan Komisaris Menjalankan ketentuan besaran gaji dan tantiem anggota Direksi sesuai mandat. Dewan Komisaris LAPORAN TAHUNAN 2014 Menetapkan dasar dan pertimbangkan remunerasi mencakup: - PerMen BUMN no PER-07/MBU/ 2010 tgl 27 Des 2010 Pasal 5 - Hasil survey remunerasi - Tugas dan tanggung jawab KPI Direksi - Kompetensi dan pengalaman - Kemampuan/Kesehatan Perusahaan ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN INFORMASI PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 2014 205 Hubungan Direksi Dengan Dewan Komisaris Hubungan Direksi dengan Dewan Komisaris dilaksanakan dengan dilandasi rasa saling menghormati dan menghargai tugas, tanggung jawab, dan wewenang masing-masing. Dewan Komisaris dan Direksi bekerja sama dalam menentukan arah dan tujuan Perseroan sebagaimana tercermin dalam visi dan misi Perseroan. Dalam visi dan misi ini terkandung komitmen Perseroan terhadap keberlanjutan usahanya, termasuk juga tanggung jawab sosialnya. Dewan Komisaris dan Direksi mengadakan pertemuan secara berkala untuk membahas berbagai kebijakan bisnis, sosial, ekonomi, dan lingkungan. Selain itu, Dewan Komisaris dan Direksi juga mengikuti pelatihan dan seminar yang menyangkut aspek bisnis, sosial, ekonomi, dan lingkungan dalam rangka mengemban tugas dan tanggung jawabnya dengan lebih baik. Anggota Dewan Komisaris dan Direksi sama-sama dipilih dan ditetapkan oleh RUPS setelah diseleksi oleh Menteri BUMN melalui uji kelaikan dan kepatutan. Untuk memastikan independensi dalam pelaksanaan tugas dan menghindarkan adanya potensi benturan kepentingan dalam pengambilan keputusan, tidak ada hubungan keuangan dan hubungan keluarga antara anggota Dewan Komisaris dan Direksi dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, Direksi lainnya dan atau Pemegang Saham Pengendali. Tabel Hubungan Anggota Direksi dengan Dewan Komisaris dan Pemegang Saham Pengendali Hubungan Keuangan dengan Nama BOC Ya Pemegang Saham Pengendali BOD Tidak Ya Hubungan Keluarga dengan Tidak Ya Tidak BOC Ya Pemegang Saham Pengendali BOD Tidak Ya Tidak Ya Tidak Dewan Komisaris (BOC) Insmerda Lebang √ √ √ √ √ √ Suhendro √ √ √ √ √ √ Erfi Triassunu √ √ √ √ √ √ Eko Prasojo √ √ √ √ √ √ Mochtar Husein √ √ √ √ √ √ Abd Hudarni Rani √ √ √ √ √ √ Sukrisno √ √ √ √ √ √ Dadang Mulyadi √ √ √ √ √ √ Purwijayanto √ √ √ √ √ √ Akhmad Rosidi √ √ √ √ √ √ Abrun Abubakar √ √ √ √ √ √ Ahmad Subagdja √ √ √ √ √ √ Direksi (BOD) PT TIMAH (PERSERO) TBK. TENTANG LAPORAN INI 206 LAPORAN PENGURUS PERUSAHAAN PROFIL PT TIMAH INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Laporan Tata Kelola Perusahaan Rapat Bersama Dewan Komisaris Dan Direksi Rapat gabungan Dewan Komisaris dan Direksi diselenggarakan guna membahas berbagai agenda menyangkut rencana kerja, operasional, peluang usaha, serta isu-isu strategis yang membutuhkan persetujuan Dewan Komisaris. Rapat ini juga merupakan salah satu bentuk koordinasi dalam rangka membahas laporan-laporan periodik Direksi serta memberikan tanggapan, catatan dan nasihat yang dituangkan dalam risalah rapat. Keputusan rapat dibuat berdasarkan azas musyawarah untuk mufakat atau diambil berdasarkan suara terbanyak serta mengikat untuk dilaksanakan tindak lanjutnya. Jika ada anggota Komisaris yang memiliki benturan kepentingan, yang bersangkutan tidak diperkenankan untuk ikut memberikan suara dan penjelasan mengenai hal tersebut dicatat pada risalah rapat. Seluruh tata cara, pedoman kerja dan hubungan antara Dewan Komisaris dan Direksi ditetapkan dalam Board Charter. KOMITE-KOMITE KOMISARIS Komite Audit Komite Audit dibentuk oleh dan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris untuk membantu memastikan efektivitas sistem pengendalian internal dan sistem audit di semua lini Perseroan. Dalam melakukan tugas dan tanggung jawabnya, Komite Audit menjunjung tinggi lima prinsip GCG sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya di atas, dan bertindak secara profesional dan independen untuk kepentingan Perseroan dan para pemangku kepentingan. Secara struktural, Komite Audit berada langsung di bawah Dewan Komisaris dan setara dengan komite-komite lainnya di bawah Dewan Komisaris. Dalam melakukan tugas-tugasnya, Komite Audit berkoordinasi dengan Satuan Pengawasan Internal (SPI). Dasar pembentukan dan pelaksanaan kegiatan Komite Audit meliputi: • UU No. 40/2007 tentang Perseroan Terbatas. • UU No. 8/1995 tentang Pasar Modal • Peraturan Pemerintah RI No. 45/2005 tentang Pendirian, Pengurusan, Pengawasan, dan Pembubaran BUMN • UU No. 19/2003 tentang BUMN • Keputusan Menteri BUMN No. KEP-117/M- MBU/2002 tentang Penerapan Praktik GCG pada BUMN • Peraturan Menteri BUMN No. PER-05/ MBU/2006 tentang Komite Audit bagi BUMN – Pedoman dan Pelaksanaan Kerja Komite Audit • Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-29/ PM/2004 • Peraturan Bapepam-LK No. IX.I.5 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit • Keputusan Direksi BEJ No. Kep-339/ BDJ/07-2001 tentang Ketentuan Umum Pencatatan Efek Bersifat Ekuitas di Bursa • Surat Keputusan Dewan Komisaris PT TIMAH (Persero) Tbk No. 06/Tbk/SK/DK-01.2.3.4.5.6/2010 Piagam Komite Audit telah diubah dan disempurnakan beberapa kali, yang terakhir berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris No. 03/Tbk/Kep/DK-01.2.3.4.5.6/2013 tanggal 2 September 2013, tentang Penetapan Piagam (Charter) Komite Audit PT TIMAH (Persero) Tbk. LAPORAN TAHUNAN 2014 ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN INFORMASI PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 2014 207 Independensi Komite Audit Dalam rangka menjunjung tinggi dan menjamin prinsip independensi, setiap anggota Komite Audit Perseroan patuh pada persyaratan independensi yang diatur di bawah ini: • Bebas dari pengaruh Direksi, Satuan Pengawasan Internal, serta Akuntan Publik dan dengan demikian hanya bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris. • Tidak mempunyai hubungan keluarga sedarah sampai derajat ketiga, baik menurut garis lurus maupun garis ke samping ataupun hubungan yang timbul karena perkawinan dengan Komisaris, anggota Direksi maupun dengan pemegang saham pengendali Perseroan. • Bukan merupakan Pemegang Saham, Komisaris, Direktur atau karyawan dari Perusahaan yang memiliki hubungan afiliasi, keuangan maupun bisnis dengan Perseroan. • Tidak memangku jabatan rangkap sebagai pengurus partai politik dan/atau calon/ anggota legislatif dan/atau calon kepala daerah/wakil kepala daerah, dan jabatan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan yang dapat menimbulkan benturan kepentingan. • Tidak memiliki hubungan usaha baik langsung maupun tidak langsung berkaitan dengan kegiatan usaha Perseroan. • Tidak mempunyai kepentingan pribadi langsung atau tidak langsung dengan informasi material Perseroan. • Bukan merupakan karyawan Perseroan dalam satu tahun terakhir. • Bukan merupakan orang dalam Kantor Akuntan Publik yang memberikan jasa audit dan/atau non audit kepada Perseroan dalam 1 (satu) tahun terakhir sebelum diangkat oleh Dewan Komisaris. • Bersedia menandatangani Surat Pernyataan Independensi di atas kertas bermaterai pada saat pengangkatan sebagai anggota Komite Audit, yang diperbarui setahun sekali. Kode Etik Anggota Komite Audit. Seluruh Anggota Komite Audit diwajibkan untuk: • Menjunjung tinggi integritas, profesionalisme, dan standar profesi dalam bertugas. • Melaksanakan setiap tugas dan tanggung jawab dengan jujur, objektif, dan independen semata-mata untuk kepentingan Perseroan. • Menghindari kegiatan yang bertentangan dengan hukum, etika, dan norma-norma yang berlaku di masyarakat serta yang bertentangan dengan kepentingan dan tujuan Perseroan. • Menjaga kerahasiaan dokumen, data, dan informasi Perseroan yang diperoleh sewaktu menjabat sebagai anggota Komite. • Menaati Standar Etika Perseroan dan dilarang mengambil keuntungan pribadi baik secara langsung maupun tidak langsung dari kegiatan Perseroan selain honorarium berikut fasilitas dan tunjangan lainnya. Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit Penjelasan mengenai tugas dan tanggung jawab Komite Audit sesuai pedoman kerjanya adalah sebagai berikut: • Menelaah kualitas informasi keuangan Perseroan dan pemenuhan persyaratan tata kelola perusahaan yang baik sebelum dipublikasikan; • Menelaah independensi dan kualitas pekerjaan Auditor Internal dan Auditor Eksternal; • Berkomunikasi dengan Satuan Pengawasan Internal untuk membahas temuan dan isu pengendalian internal dalam proses penyusunan laporan keuangan dan hasil tinjauan atas laporan keuangan; • Mendorong penerbitan laporan audit yang berkualitas dan tepat waktu; PT TIMAH (PERSERO) TBK. LAPORAN PENGURUS PERUSAHAAN TENTANG LAPORAN INI 208 INFORMASI BAGI INVESTOR PROFIL PT TIMAH TINJAUAN OPERASIONAL Laporan Tata Kelola Perusahaan • Mendorong terciptanya budaya pengawasan di dalam Perseroan; serta • Melaksanakan penugasan khusus dari Dewan Komisaris. Persyaratan Keanggotaan dan Komposisi Komite Audit Komposisi Komite Audi Perseroan terdiri dari tiga anggota, dengan salah satunya merupakan Komisaris Independen yang sekaligus merangkap sebagai Ketua Komite Audit. Anggota lainnya merupakan pihak independen yang bukan karyawan PT TIMAH dalam satu tahun terakhir, dan tidak boleh merangkap sebagai anggota komite lain di lingkungan Perseroan pada periode yang sama. Seluruh individu anggota Komite Audit Perseroan selalu memenuhi persyaratan kompetensi, indepedensi, dan reputasi, yang selengkapnya diatur dalam Piagam Komite Audit. Dalam Piagam Komite Audit juga diatur Masa Jabatan Anggota Komite Audit serta prosedur pengangkatan dan pemberhentian Anggota Komite Audit. Kinerja setiap Anggota Komite Audit dievaluasi secara berkala berdasarkan pencapaian sasaran-sasaran yang telah ditetapkan dalam Rencana Kerja Tahunan, yang meliputi efektivitas dalam menjalankan fungsi, tingkat kehadiran dalam rapat, serta tingkat kontribusi dan pemahaman akan berbagai permasalahan di Perseroan. Evaluasi kinerja dilakukan oleh Ketua Komite dan atau Komisaris Utama (Independen) setidaknya setahun sekali berdasarkan kriteria penilaian yang ditetapkan Dewan Komisaris. Komposisi anggota Komite Audit Perseroan terdiri dari 4 orang, diketuai oleh Komisaris Independen, sebagai berikut. Komposisi Anggota Komite Audit 1 Januari 2014 s/d 7 Mei 2014 Nama Bingrosalto L. Tobing Jabatan Tanggal Pengangkatan Ketua 30 Mei 2012 Suhendro Anggota 30 Mei 2012 Setiawan Kriswanto Anggota 30 Mei 2012 Herry Siswanto Anggota 30 Mei 2012 Komposisi Anggota Komite Audit 7 Mei 2014 s/d 31 Desember 2014 I. SUSUNAN KEANGGOTAAN KOMITE AUDIT Jabatan Dasar Hukum Penunjukan Masa Tugas Tanggal Pengangkatan Suhendro Komisaris Independen/ Ketua Komite Audit Kep. Dekom No. 02/Tbk/Kep/DK01.2.3.4.5.6/2014 2 tahun sejak tanggal ditetapkan 7 Mei 2014 Mochtar Husein Komisaris/ Anggota Komite Audit Kep. Dekom No. 02/Tbk/Kep/DK01.2.3.4.5.6/2014 2 tahun sejak tanggal ditetapkan 7 Mei 2014 Herry Siswanto Anggota Komite Audit Kep. Dekom No. 02/Tbk/Kep/DK01.2.3.4.5.6/2014 2 tahun sejak tanggal ditetapkan 7 Mei 2014 Wawan Gunawan Anggota Komite Audit Kep. Dekom No. 02/Tbk/Kep/DK01.2.3.4.5.6/2014 2 tahun sejak tanggal ditetapkan 7 Mei 2014 LAPORAN TAHUNAN 2014 ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN INFORMASI PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 2014 209 Profil Anggota Komite Audit Profil masing-masing anggota Komite Audit Perseroan terdapat pada sub bagian “Profil Anggota Komite-Komite di bawah Dewan Komisaris” pada halaman 302 Laporan ini. Rapat dan Kehadiran Rapat Komite Audit, Jabatan Bing Tobing Suhendro Mochtar Husein Setiawan Kriswanto Herry Siswanto Wawan Gunawan Rapat Jenis Rapat Presentase Jumlah Rapat Total Kehadiran Internal 2 2 Lainnya 9 6 67% Internal 3 3 100% Lainnya 43 42 98% 100% 100% Internal 1 1 Lainnya 34 12 35% Internal 2 2 100% Lainnya 9 8 89% Internal 3 3 100% Lainnya 43 32 74% Internal 1 1 100% Lainnya 34 33 97% Keterangan : √ : Hadir X : Absen INTERNAL : Internal Komite Audit LAINNYA : Rapat dengan Dewan Komisaris, Komite SDM & RU, Satuan Kerja, dll Laporan Singkat Kegiatan Komite Audit Tahun 2014 Selama tahun 2014 Komite Audit Perseroan merealisasikan beragam program dan kegiatan, mencakup: a. Umum Kegiatan ini terdiri dari penyelesaian kegiatan yang bersifat umum di tahun 2014 termasuk juga tugas carry over dari tahun 2013. Adapun kegiatan tersebut adalah: 1. Evaluasi Program Kerja KA tahun 2013 2. Penyusunan Laporan Kegiatan Komite Audit 2013 3. Usulan Program Kerja Tahun 2014 4. Pembahasan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan tahun 2015 5. Pembahasan Rencana Jangka Panjang Perusahaan 2014 - 2018 6. Hubungan kerja Induk dengan anak perusahaan 7. Melakukan review materi untuk persiapan RUPS untuk tahun buku 2013 8. Membahas isu-isu strategis yang ada di induk maupun anak perusahaan. 9. Membahas Term Of Reference (TOR) pengadaan dan pelaksanaan pengadaan jasa Kantor Akuntan Publik (KAP) untuk Laporan Keuangan 2014. b. Pengawasan (Oversight) terhadap Pelaporan Keuangan Melakukan review Laporan Keuangan triwulanan, tengah tahunan, dan tahunan yang disampaikan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI), serta mendorong Manajemen untuk memperbaiki dan mempercepat jadwal penerbitan laporan keuangan. Adapun bentuk kegiatannya seperti: PT TIMAH (PERSERO) TBK. TENTANG LAPORAN INI 210 LAPORAN PENGURUS PERUSAHAAN PROFIL PT TIMAH INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Laporan Tata Kelola Perusahaan • Melakukan beberapa pertemuan dengan Satuan Kerja (Satker) Akuntansi bersamaan dengan Satuan Pengawasan Internal (SPI) dan juga Kantor Akuntan Publik (KAP) PWC, dalam rangka oversight atas proses penyusunan dan kecukupan pengungkapan laporan keuangan perusahaan tahun 2013 (LKT). • Melakukan beberapa pertemuan dengan Satuan Kerja CSR & PKBL bersamaan dengan Satuan Pengawasan Intern (SPI) dan juga Kantor Akuntan Publik (KAP) PWC, dalam rangka oversight atas proses penyusunan dan kecukupan pengungkapan laporan keuangan perusahaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) tahun 2013 (LKT). • Review Laporan Keuangan bulanan sebagai masukan untuk rapat Dewan Komisaris. c. Pengawasan (Oversight) Terhadap Pelaksanaan tugas Satuan Pengawasan Intern (SPI) Melakukan beberapa pertemuan dengan SPI, dalam rangka oversight atas progres kegiatan SPI seperti pelaksanaan Program Kerja Pemeriksaan Tahunan (PKPT), pemantauan tindak lanjut hasill audit auditor ekstern maupun intern, dan memberi masukan atas revisi piagam SPI. Selain itu juga membahas hal-hal lain terkait pelaksanaan tugas SPI, seperti: 1. Tindak lanjut atas temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). 2. Hasil temuan SPI yang signifikan dan pemeriksaan oleh SPI. 3. Permasalahan yang muncul di anak-anak perusahaan. 4. Revisi Internal Audit Charter. Catatan atas kinerja SPI: SPI akan mengajukan kembali (revisi) SPI Charter, dan telah dilakukan pembahasan dengan Komite Audit, terkait dengan cakupan kewenangan pemeriksaan kepada Anak Perusahaan dalam rangka pelaksanaan fungsi pengawasan dan manajemen risiko. d. Pengawasan (Oversight) Terhadap Pelaksanaan tugas Auditor Eksternal / Kantor Akuntan Publik (KAP) Melakukan pertemuan dan komunikasi lainnya dengan Eksternal Auditor, SPI maupun Satker Keuangan dalam rangka oversight terhadap perkembangan pelaksanaan audit. Melakukan pembahasan atas realisasi audit tahun 2013 dan memberikan masukan dalam penetapan auditor (jasa audit) untuk pemeriksaan laporan keuangan tahun 2014, baik untuk Perseroan maupun Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL), selain itu juga memberikan pendapat atas penunjukkan KAP untuk keperluan audit laporan Keuangan Triwulan 1 (Maret 2014) dalam rangka pemenuhan syarat penggunaan Nilai Buku atas aset Perseroan dan Anak Perusahaan terkait merger TINS dengan TT. e. Evaluasi Kinerja tahun 2014 Komite menyiapkan analisis atas laporan hasil kinerja bulanan yang disampaikan oleh Direksi, sebagai bahan masukan bagi Dewan Komisaris dalam rapat gabungan antara Dewan Komisaris dengan Direksi. Adapun halhal yang dilaporkan antara lain: - review atas persediaan logam timah, bijih timah, backlog, terak timah, dan solder - review atas kinerja produksi bijih timah, logam timah dan produk lainnya. LAPORAN TAHUNAN 2014 ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN INFORMASI PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 2014 211 f. Pembahasan atas Kegiatan Lainnya 1. Penggabungan Usaha PT Tambang Timah (Anak Perusahaan) ke dalam PT TIMAH Tbk 2. Penggabungan Usaha PT Timah Eksplomin (Anak Perusahaan) ke dalam PT Timah Investasi Mineral (Anak Perusahaan) 3. Pembentukan Anak Perusahaan untuk mengelola rumah sakit 4. Rencana pembentukan anak perusahaan pengelola properti. 5. Penjualan saham milik PT TIMAH Tbk di PT Timah Eksplomin (TE) dalam rangka penggabungan TE ke dalam TIM 6. Penghapusan/Pemindahtanganan barang inventaris milik PT TIMAH Tbk eks KSO Timah-SAKA Buton 7. Investasi TIM dalam PT TBBE 8. Divestasi kepemilikan saham TAJ oleh PT Timah Tbk dan TIM. 9. Proyek Pengembangan Usaha (PU) yang masih belum mendapatkan kejelasan statusnya dan masih menjadi beban PT TIMAH Tbk seperti: tanker PAL, tin chemical, GPS, tin solder, SAKA, Asuransi Jiwa Tugu Mandiri (AJTM), Kobatin, dll. 10. Belum tuntasnya perkembangan project Myanmar. Komite Sumber Daya Manusia & Risiko Usaha (Ksdm & Ru) Komite Sumber Daya Manusia & Risiko Usaha (SDM & RU) dibentuk oleh dan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris untuk membantu memenuhi tugas dan tanggung jawab yang terkait dengan proses nominasi, remunerasi, dan pengembangan sumber daya manusia serta pengawasan, evaluasi, dan pengelolaan risiko usaha di Perusahaan. Kegiatan Komite SDM & RU dimaksudkan untuk meningkatkan keberhasilan Perusahaan dalam membina sumber daya manusianya dan mengelola risiko usaha yang dihadapinya, dalam rangka menjaga keunggulan kompetitifnya. Komite SDM & RU dibentuk berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT TIMAH (Persero) Tbk tanggal 19 April 2012. Dalam menjalankan kegiatannya, Komite SDM & RU menggunakan Piagam Komite SDM & RU yang disahkan 1 Juni 2012 sebagai panduan utamanya. Secara struktural, Komite SDM & RU berada langsung di bawah Dewan Komisaris dan setara dengan komitekomite lainnya di bawah Dewan Komisaris. Dalam melakukan tugas-tugasnya, Komite SDM & RU berkoordinasi terutama dengan Satuan Kerja Sumber Daya Manusia dan Manajemen Risiko & Investasi. Pembentukan serta pelaksanaan kegiatan Komite SDM & RU dilandaskan pada sejumlah peraturan perundangundangan, antara lain: • UU No. 8/1995 tentang Pasar Modal • UU No. 19/2003 tentang BUMN • UU No. 40/2007 tentang Perseroan Terbatas • Peraturan Pemerintah RI No. 45/2005 tentang Pendirian, Pengurusan, Pengawasan, dan Pembubaran BUMN • Peraturan Menteri BUMN No. PER-01/ MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik pada Badan Usaha Milik Negara. PT TIMAH (PERSERO) TBK. TENTANG LAPORAN INI 212 LAPORAN PENGURUS PERUSAHAAN PROFIL PT TIMAH INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Laporan Tata Kelola Perusahaan Persyaratan dan Evaluasi Kinerja Komite Sumber Daya Manusia & Risiko Usaha (SDM & RU) PT TIMAH terdiri dari tiga orang anggota, dengan salah satunya merupakan Komisaris yang sekaligus merangkap sebagai Ketua Komite SDM & RU. Anggota lainnya merupakan individu yang ahli dan kompeten, dan tidak boleh merangkap sebagai anggota komite lain di lingkungan Perusahaan pada periode yang sama. Individu Anggota Komite SDM & RU PT TIMAH telah memenuhi persyaratan kompetensi, indepedensi, dan reputasi. Ketiga jenis persyaratan ini diatur selengkapnya dalam Piagam Komite SDM & RU. Dalam Piagam Komite SDM & RU juga diatur masa jabatan Anggota Komite SDM & RU, yakni dua tahun, serta prosedur pengangkatan dan pemberhentian Anggota Komite SDM & RU. Kinerja setiap Anggota Komite SDM & RU PT TIMAH dievaluasi secara berkala berdasarkan pencapaian sasaransasaran yang telah ditetapkan dalam Rencana Kerja Tahunan, yang meliputi efektivitas dalam menjalankan fungsi, tingkat kehadiran dalam rapat, serta tingkat kontribusi dan pemahaman akan berbagai permasalahan di Perseroan. Evaluasi kinerja dilakukan oleh Ketua Komite dan atau Komisaris Utama (Independen) setidaknya setahun sekali berdasarkan kriteria penilaian yang ditetapkan Dewan Komisaris. Honorarium dan pembebanan biaya untuk menunjang kegiatan Komite SDM & RU ditetapkan dan disetujui oleh Dewan Komisaris. Anggota Komite SDM & RU juga diberikan program pelatihan dan pengembangan untuk meningkatkan kompetensi mereka. Independensi Komite SDM&RU Dalam rangka menjunjung tinggi dan menjamin prinsip independensi, setiap anggota Komite SDM & RU PT TIMAH senantiasa mematuhi persyaratan independensi, sebagai berikut: • Anggota Komite SDM & RU yang kedudukannya sebagai anggota Dewan Komisaris tidak mempunyai hubungan keluarga sedarah sampai derajat ketiga, baik menurut garis lurus ke samping ataupun hubungan yang timbul karena perkawinan dengan anggota Dewan Komisaris lainnya ataupun dengan anggota Direksi. • Anggota Komite SDM & RU yang bukan anggota Dewan Komisaris tidak mempunyai hubungan keluarga sedarah sampai derajat ketiga, baik menurut garis lurus maupun garis ke samping ataupun hubungan yang timbul karena perkawinan dengan anggota Komite lain di lingkungan Dewan Komisaris yang dapat menimbulkan benturan kepentingan. • Bersedia melaporkan kepemilikan sahamnya di PT TIMAH (Persero) Tbk dan perusahaan lain termasuk keluarganya secara berkala. • Tidak memangku jabatan rangkap sebagai pengurus partai politik dan/atau calon/ anggota legislatif dan/atau calon kepala daerah/wakil kepala daerah, dan jabatan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan yang dapat menimbulkan benturan kepentingan. • Tidak memiliki hubungan usaha yang baik langsung maupun tidak langsung berkaitan dengan kegiatan usaha PT TIMAH (Persero) Tbk. • Bukan merupakan karyawan kunci PT TIMAH (Persero) Tbk dalam satu tahun terakhir. • Tidak mempunyai kepentingan pribadi langsung atau tidak langsung dengan informasi material Perseroan. • Tidak keberatan/ bersedia membuat dan menandatangani pernyataan tertulis berkaitan dengan persyaratan independensi sebagaimana yang tercantum di atas. LAPORAN TAHUNAN 2014 ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN INFORMASI PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 2014 213 Kode Etik Anggota Komite SDM & RU Seluruh Anggota Komite SDM & RU PT TIMAH diwajibkan untuk: • Menjunjung tinggi integritas, profesionalisme, dan standar profesi dalam bertugas. • Melaksanakan setiap tugas dan tanggung jawab dengan jujur, objektif, dan independen semata-mata untuk kepentingan Perseroan. • Menghindari kegiatan yang bertentangan dengan hukum, etika, dan norma-norma yang berlaku di masyarakat serta yang bertentangan dengan kepentingan dan tujuan Perseroan. • Menjaga kerahasiaan dokumen, data, dan informasi Perseroan yang diperoleh sewaktu menjabat sebagai anggota Komite. • Menaati Standar Etika Perseroan dan dilarang mengambil keuntungan pribadi baik secara langsung maupun tidak langsung dari kegiatan Perusahaan selalin honorarium berikut fasilitas dan tunjangan lainnya. Tugas Dan Tanggung Jawab Komite SDM & RU Tugas Komite SDM & RU terkait fungsi pengawasan terhadap aspek sumber daya manusia adalah melakukan pemantauan terhadap praktik dan kebijakan nominasi, remunerasi, dan pengelolaan SDM sesuai praktik-praktik terbaik dan ketentuan perundangan yang berlaku. Tanggung jawab ini meliputi: • Membahas hal-hal terkait penyusunan cetak biru pengelolaan SDM jangka menengah dan jangka panjang sesuai Visi, Misi, dan Nilai Perseroan bersama Manajemen; • Memberi pendapat dan rekomendasi kepada Direksi melalui Dewan Komisaris dalam hal pengangkatan, penggantian, dan pemberhentian pejabat senior manajemen satu tingkat di bawah Direksi; • Berdiskusi dengan Satuan Kerja SDM dan memberi rekomendasi bagi penyempurnaan kebijakan dan sistem pengelolaan SDM Perseroan, yang meliputi perencanaan tenaga kerja, penerimaan dan seleksi karyawan, pemberian kompensasi dan imbal jasa, pelatihan dan pengembangan, manajemen kinerja, serta perencanaan suksesi dan talenta; • Mengevaluasi tingkat kompetitif gaji, tunjangan dan fasilitas serta tantiem bagi Direksi dan Dewan Komisaris dan memberikan rekomendasi penyesuaiannya kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada RUPS; • Memastikan laporan pengendalian dan pengembangan SDM telah disusun sesuai kebijakan yang ditetapkan Direksi dan Dewan Komisaris serta peraturan perundangan yang berlaku; • Menelaah hal-hal lain terkait pengelolaan SDM, termasuk struktur organisasi, jaminan kesehatan dan kesejahteraan bagi karyawan dan pensiunan Perseroan. Tugas Komite SDM & RU terkait fungsi pengawasan terhadap risiko usaha dan investasi adalah melakukan pemantauan terhadap pengelolaan risiko dan investasi sesuai peraturan perundangan, serta mendorong terwujudnya pelaksanaan sistem pengelolaan risiko terpadu dan budaya kehati-hatian dan sadar risiko di dalam Perseroan. Tanggung jawab ini meliputi: • Mengevaluasi pedoman tugas Satuan Kerja Manajemen Risiko & Investasi (SKMRI) untuk meyakinkan tidak terdapat pembatasan oleh manajemen yang menghalangi SKMRI dalam menjalankan fungsinya secara optimal sesuai ketentuan perundangan yang berlaku; • Memberi pendapat dan rekomendasi kepada Direksi melalui Dewan Komisaris dalam pengangkatan, penggantian, dan pemberhentian Kepala SKMRI serta mengevaluasi rencana kerja tahunan SKMRI; • Mengevaluasi efektivitas pelaksanaan fungsi SKMRI, termasuk koordinasi pelaporan dan komunikasi kepada Komite SDM & RU; PT TIMAH (PERSERO) TBK. LAPORAN PENGURUS PERUSAHAAN TENTANG LAPORAN INI 214 INFORMASI BAGI INVESTOR PROFIL PT TIMAH TINJAUAN OPERASIONAL Laporan Tata Kelola Perusahaan • Mengevaluasi hasil penelaahan SKMRI yang signifikan disampaikan kepada Direksi dan Dewan Komisaris untuk perhatian Komite SDM & RU dengan segera dan berdiskusi dengan SKMRI untuk membahas hasil penelahaan tersebut; • Memastikan kepada Dewan Komisaris bahwa manajemen telah melakukan tindak lanjut yang diperlukan atas rekomendasi bagi SKMRI; • Melalui Dewan Komisaris dapat meminta Direksi menugaskan SKMRI untuk melakukan penelaahan khusus/tujuan tertentu risiko usaha dan investasi apabila terdapat indikasi akan terjadi kerugian besar dan penyimpangan usaha yang berdampak adanya tuntutan hukum pada suatu pelaksanaan kegiatan operasional dan investasi. Komite SDM & RU juga melaksanakan tugas khusus berdasarkan penugasan Dewan Komisaris, yang mencakup namun tidak terbatas pada penelaahan dugaan adanya kerugian akibat kesalahan/penyimpangan dalam pengelolaan risiko dan investasi Perseroan. Komposisi Komite Sumber Daya Manusia & RU Susunan keanggotaan Komite SDM & RU yang berlaku hingga akhir 2014 adalah berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris No. 03/Tbk/KEP/DK-01.2.3.4.5.6/2014 tanggal 7 Mei 2014 tentang Perubahan Susunan Keanggotaan KSDM & RU Dewan Komisaris PT TIMAH (Persero) Tbk. Komposisi Komite SDM & RU Periode 1 Januari s/d 7 Mei 2014 Nama Jabatan Tanggal Pengangkatan Ketua 30 Januari 2013 Suryadi Saman Anggota 30 Januari 2013 Abdurrohman M. Sastra Anggota 30 Januari 2013 Yanto Anggota 30 Januari 2013 Marwansyah Lobo Balia Komposisi Komite SDM & RU Periode 7 Mei s/d 31 Desember 2014 I. SUSUNAN KEANGGOTAAN KOMITE AUDIT Nama Jabatan Dasar Hukum Penunjukan Masa Tugas Tanggal Pengangkatan Eko Prasojo Kep. Dekom Komisaris/ Ketua No. 03/Tbk/Kep/DKKomite SDM dan RU 01.2.3.4.5.6/2014 2 tahun sejak tanggal ditetapkan 7 Mei 2014 Abd. Hudarni Rani Anggota Komite SDM Kep. Dekom No. 03/Tbk/Kep/DKdan RU 01.2.3.4.5.6/2014 2 tahun sejak tanggal ditetapkan 7 Mei 2014 Abdurrohman M. Sastra Anggota Komite SDM Kep. Dekom No. 03/Tbk/Kep/DKdan RU 01.2.3.4.5.6/2014 2 tahun sejak tanggal ditetapkan 7 Mei 2014 Yanto Anggota Komite SDM Kep. Dekom No. 03/Tbk/Kep/DKdan RU 01.2.3.4.5.6/2014 2 tahun sejak tanggal ditetapkan 7 Mei 2014 LAPORAN TAHUNAN 2014 ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN INFORMASI PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 2014 215 Rapat dan Kehadiran Rapat Komite SDM & RU Sepanjang tahun 2014, Komite SDM & RU menyelenggarakan total 39 (tiga puluh sembilan) kali rapat, yang terdiri dari: • Rapat Internal Komite SDM & RU • Rapat dengan Komite Audit dan Satuan Kerja Rekapitulasi Rapat dan Kehadiran Rapat Anggota Komite SDM & RU, 2014. Jabatan M. Lobo Balia Suryadi Saman Eko Prasojo Abd. Hudarni Rani Abdurrohman M. Sstra Yanto Rapat Jenis Rapat Presentase Jumlah Rapat Total Kehadiran Intern 4 3 Lainnya 6 3 50% Internal 4 4 100% Lainnya 6 5 83% 75% Internal 1 0 0% Lainnya 28 18 64% Internal 1 1 100% Lainnya 8 7 88% Internal 5 5 100% Lainnya 34 34 100% Internal 5 5 100% Lainnya 34 33 97% Keterangan : √ : Hadir X : Absen INTERNAL : Internal Komite Audit LAINNYA : Rapat dengan Dewan Komisaris, Komite SDM & RU, Satuan Kerja, dll Laporan Kegiatan Komite SDM & RU Sesuai dengan tugas dan fungsinya, Komite SDMRU sebagai Organ Pendukung Dewan Komisaris telah melaksanakan kewajibannya untuk membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugas pengawasan dan memberikan nasihat kepada Direksi terkait dengan : 1. Oversight tata kelola perencanaan dan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) termasuk proses Nominasi dan Remunerasi. 2. Oversight pelaksanaan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik (Good Corporate Governance). 3. Oversight Pelaksanaan Manajemen Risiko dan investasi. 4. Perubahan/penyempurnaan panduan Pedoman Kerja (Charter) Komite SDMRU. 5. Membahas penyempurnaan sistem pengelolaan dan pengembangan SDM. 6. Melakukan pembahasan Remunerasi Direksi dan Dewan Komisaris meliputi gaji/Honorarium Direksi dan Dewan Komisaris Tahun 2014 serta Tantiem Direksi dan Dewan Komisaris Tahun 2013. 7. Melakukan pembahasan penyempurnaan sistem pengelolaan dan pengembangan Manajemen Risiko berbasis ISO 31000. 8. Melakukan oversight dan monitoring program CSR dan Pasca Tambang. 9. Melakukan oversight atas proses Manajemen Risiko, termasuk prognosa dan mitigasi risiko pada tahap penyusunan RKAP dan RJPP. PT TIMAH (PERSERO) TBK. TENTANG LAPORAN INI 216 LAPORAN PENGURUS PERUSAHAAN PROFIL PT TIMAH INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Laporan Tata Kelola Perusahaan 10. Melakukan pembahasan atas kegiatan lainnya bersama Komite Audit : a) RJPP 2014-2018 dan RKAP 2015 b) Pembahasan atas usulan Direksi untuk beberapa aksi korporasi : Ø Penggabungan usaha (merger) PT Timah (Persero) Tbk dan PT Tambang Timah. Ø Penggabungan usaha PT Timah Investasi Mineral dan PT Timah Eksplomin. Ø Pendirian Perseroan Terbatas Pengelola Rumah Sakit. Ø Pendirian Perusahaan Bidang Pertambangan dan Trading (Singapura). Ø Pelepasan Aset Non-Operasional proyek KSO PT Timah (Persero) tbk dengan PT Sarana Karya (SAKA) di Buton dan beberapa lahan dan bangunan yang sudah tidak digunakan Perusahaan di Bangka Belitung, Kepri dan beberapa daerah lain. c) Penyempurnaan Board Manual dan Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan. a) Berpartisipasi memberikan masukan dalam penilaian Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good d) Rencana investasi/proyek, antara lain rencana hilirasi timah termasuk mineral ikutan timah, Corporate Governance) CGPI 2014. pengembangan usaha non-timah (pengembangan pertambangan nickel, batubara dan bijih besi) serta bisnis berbasis kompetensi. 11. Pemantauan Risiko Usaha dan Investasi atas hasil Identifikasi dan Evaluasi Risiko oleh Satker MRUI, antara lain : a) Kondisi pengembangan cadangan bijih timah yang “Ekonomis”, eksplorasi di wilayah laut dan upaya mendapatkan cadangan baru di Luar Negeri. b) Kondisi peralatan produksi milik perusahaan, berkaitan dengan karakteristik cadangan yang semakin sulit dikerjakan oleh peralatan yang sudah ada. c) Kondisi operasi produksi yang sebagian besar dilakukan melalui pola kerjasama dengan “Mitra” dan “Masyarakat”. d) Kondisi kemampuan perusahaan untuk melakukan penambangan sendiri sehingga ketergantungan kepada mitra bisa dikurangi secara bertahap. e) Kondisi tahap dan proses produksi dalam upaya peningkatan kemampuan peralatan dan pengamanan hasil produksi. f) Kompetensi Sumber Daya Manusia sesuai dengan tugas dan fungsinya dalam rangka peningkatan kapabilitas organisasi. g) Pengembangan usaha melalui program optimalisasi kegiatan usaha Anak Perusahaan dan proyek baru. h) Dampak dari implementasi Undang-undang Nomor 4/2009 serta kebijakan dan regulasi Pemerintah yang harus ditaati oleh Perusahaan. Secara nasional masalah ini juga sedang dikaji oleh Pemerintah, salah satu upaya dengan diterbitkannya Undang-undang Nomor 23/2014 yang mulai berlaku bulan Oktober 2014. i) Perubahan lingkungan strategis global yang menimbulkan kesulitan dalam melakukan “forecasting” terhadap harga, supply dan demand logam timah serta komoditi bahan baku lainnya termasuk bahan bakar. Evaluasi terhadap “Corporate Risk Matrix Product” tiap Direktorat dalam rangka implementasi prinsip Good Corporate Governance (GCG) dan Good Mining Practice (GMP), sehingga visi dan misi perusahaan dapat diwujudkan pada tahun 2018 sesuai RJPP. LAPORAN TAHUNAN 2014 ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN INFORMASI PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 2014 217 SEKRETARIS PERUSAHAAN Perseroan membentuk Sekretariat Perusahaan sebagai bentuk komitmen terhadap penerapan praktek terbaik Tata Kelola Perusahaan, selain sebagai wujud kepatuhan terhadap hukum dan peraturan Pasar Modal. Sekretaris Perusahaan merupakan suatu posisi struktural di bawah Direksi dan bertanggung jawab langsung kepada Direksi. Sekretaris Perusahaan memiliki fungsi serta tanggung jawab untuk menyusun kebijakan, melakukan perencanaan, dan mengendalikan komunikasi Perusahaan dan kesekretariatan Direksi, membina hubungan dengan seluruh pemangku kepentingan, serta menjamin keterbukaan dan tersedianya akses informasi. Sesuai dengan Peraturan Bapepam-LK IX.14 tentang pembentukan Sekretaris Perusahaan serta Keputusan Menteri BUMN No. KEP-117/ M-MBU/2002 tentang Penerapan Praktik GCG pada Badan Usaha Milik Negara, serta yang terakhir adalah Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No35/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Sekretaris Perusahaan Emiten atau Emiten Publik, tugas dan tanggung jawab serta kewajiban Sekretaris Perusahaan adalah sebagai berikut: • Mengikuti perkembangan Pasar Modal khususnyaperaturan perundang-undangan yang berlaku di bidang Pasar Modal; • Memberikan masukan kepada Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik untuk mematuhi ketentuan peraturan perundang- undangan di bidang Pasar Modal; • Membantu Direksi dan Dewan Komisaris dalam pelaksanaan tata kelola perusahaan yang meliputi: - keterbukaan informasi kepada masyarakat, termasuk ketersediaan informasi pada Situs Web Emiten atau Perusahaan Publik; - penyampaian laporan kepada Otoritas Jasa Keuangan tepat waktu; - penyelenggaraan dan dokumentasi Rapat Umum Pemegang Saham; - penyelenggaraan dan dokumentasi rapat Direksi dan/atau Dewan Komisaris; dan - pelaksanaan program orientasi terhadap perusahaan bagi Direksi dan/atau Dewan Komisaris. • Sebagai penghubung antara Emiten atau Perusahaan Publik dengan pemegang saham Emiten atau Perusahaan Publik, Otoritas Jasa Keuangan, dan pemangku kepentingan lainnya. • Sekretaris Perusahaan wajib membuat laporan secara berkala paling kurang 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun mengenai pelaksanaan fungsi sekretaris perusahaan kepada Direksi dan ditembuskan kepada Dewan Komisaris. Sementara bagi Emiten atau Perusahaan Publik wajib mengungkapkan uraian singkat pelaksanaan fungsi sekretaris perusahaan dan informasi mengenai pendidikan dan/atau pelatihan yang diikuti Sekretaris Perusahaan sebagaimana dimaksud dalam pengetahuan Pasal 7, yang berbunyi “Dalam dan pemahaman untuk membantu rangka meningkatkan pelaksanaan tugasnya, Sekretaris Perusahaan harus mengikuti pendidikan dan/atau pelatihan” pada laporan tahunan Emiten atau Perusahaan Publik. Agung Nugroho Sekretaris Perusahaan PT TIMAH (PERSERO) TBK. TENTANG LAPORAN INI 218 LAPORAN PENGURUS PERUSAHAAN PROFIL PT TIMAH INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Laporan Tata Kelola Perusahaan Profil Sekretaris Perusahaan Agung Nugroho menjabat Sekretaris Perusahaan sejak tanggal 30 April 2012, berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 658/ Tbk/SK-0000/2012-S8. Lahir tanggal 26 April 1969 dan memegang gelar Magister dari IPMI. Memulai karirnya di PT TIMAH seusai mengenyam pendidikan D3 di Politeknik Universitas Sriwijaya di tahun 1992. Posisi yang pernah dijabat di Perusahaan sebelum menjadi Sekretaris Perusahaan antara lain adalah Eksekutif Pemasaran Wilayah Eropa & AS dan Kepala Perwakilan Indometal (London) Ltd., Kepala Pemasaran & Kepala Perdagangan PT TIMAH (Persero) Tbk. Laporan Pelaksanaan Kegiatan Sekretaris Perusahaan Sepanjang tahun 2014, Sekretaris Perusahaan telah melaksanakan berbagai kegiatan yang berkaitan dengan penerbitan siaran pers dan surat keterbukaan informasi, dan juga kegiatan lainnya yang berkaitan dengan tindakan Perusahaan serta hubungan dengan investor dan pemangku kepentingan lainnya. Rekapitulasi Kegiatan Sekretaris Perusahaan, 2014 Nama Kegiatan Jumlah Kegiatan Periode Tanggal Pelaksanaan PELAPORAN Rilis Kinerja Usaha Perusahaan Laporan Keuangan Laporan iklan laporan keuangan 4 Kali 4 Kali 2 Kali Tahun Buku 2013 14 Februari 2014 Triwulan I 30 Juni 2014 Semester I 23 Juli 2014 Triwulan III 30 Oktober 2014 Tahun Buku 2013 14 Februari 2014 Triwulan I 30 Juni 2014 Semester I 23 Juli 2014 Triwulan III 30 Oktober 2014 Tahun Buku 2013 21 Februari 2014 Tengah Tahun 2014 24 Juli 2014 Laporan Eksplorasi 12 Kali Per Bulan Sebelum Tanggal 10 Laporan tahunan 2013 1 Kali Per Tahun 3 Maret 2014 Rencana Pelaksanaan RUPS 1 Kali Per Tahun 14 Februari 2014 Laporan Iklan Pengumuman RUPS 1 Kali Per Tahun 21 Februari 2014 Laporan Iklan Panggilan RUPS 1 Kali Per Tahun 10 Maret 2014 Laporan Iklan Hasil RUPS 1 Kali Per Tahun 27 Maret 2014 Laporan Hasil Pelaksanaan Paparan Publik 2 Kali Per Tahun RUPS Tahunan 1 Kali Per Tahun Paparan publik 2 Kali Per Tahun Kunjungan lapangan 2 Kali Per Tahun Sepanjang tahun 2014 Kunjungan perusahaan 29 Kali Per Tahun Sepanjang tahun 2014 Roadshow 4 Kali Per Tahun Sepanjang tahun 2014 Konferensi investor 1 Kali Per Tahun 28 Agustus 2014 22 Agustus 2014 22 September 2014 AKSI KORPORASI 25 Maret 2014 20 Agustus 2014 17 September 2014 HUBUNGAN INVESTOR LAPORAN TAHUNAN 2014 ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN INFORMASI PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 2014 219 SISTIM PENGENDALIAN INTERNAL Tujuan PT TIMAH menerapkan kegiatan pengendalian internal dengan mengacu pada pada kerangka yang diakui secara internasional, yakni COSO ERM framework (Internal Environment, Objective Settting, Event Identification, Risk Assessment, Risk Response, Control Activities, Information & Communication and Monitoring). Upaya tersebut dilakukan agar Perseroan mendapatkan keyakinan yang memadai dalam menjaga dan mengamankan aset PT TIMAH, menjamin tersedianya laporan yang akurat, meningkatkan kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku, mengurangi dampak kerugian keuangan, penyimpangan termasuk kecurangan (fraud) dan pelanggaran aspek kehati-hatian, serta meningkatkan efektivitas organisasi dan meningkatkan efisiensi biaya. Tujuan Perseroan menerapkan Sistem Pengendalian Internal, mencakup: • Mendapatkan kepastian dipatuhinya seluruh peraturan dan perundang-undangan yang berlaku dalam seluruh kegiatan operasional. • Memastikan tersedianya informasi relevan dibidang keuangan dan manajemen yang benar, lengkap dan tepat waktu yang diperlukan dalam rangka pengambilan keputusan. • Mendapatkan efisiensi dan efektivitas dari kegiatan usaha, melalui peningkatan efektivitas dan efisisiensi dalam pengelolaan asset dan sumber daya lainnya serta dalam melindungi Perseroan dari risiko kerugian. • Meningkatkan efektivitas budaya risiko pada seluruh jajaran organisasi secara menyeluruh. • Mengurangi dampak kerugian, penyimpangan termasuk kecurangan/fraud dan pelanggaran aspek kehatihatian. Komponen Pengawasan Internal Satuan Pengawasan Internal bertugas sebagai pelaksana Sistim Pengendalian Internal dalam memberikan keyakinan yang memadai mengenai pencapaian tujuan Perusahaan terkait dengan: • Keandalan dari laporan keuangan; • Efektivitas dan efisiensi operasi; • Ketaatan terhadap peraturan perundang- undangan; dan • Pengamanan aset. Kerangka Sistem Pengendalian Intern Berbasis COSO Sistem Pengendalian Internal terdiri atas komponen yang telah dikembangkan oleh Committee of Sponsoring Organizations (COSO) dan ditetapkan sebagai standar SPI oleh INTOSAI (International Organization of Supreme Audit Institutions). Lima komponen pengendalian internal meliputi lingkungan pengendalian (Control Environment), penilaian risiko (Risk Assessment), aktivitas pengendalian (Control Activities), informasi dan komunikasi (Information and Communication), dan pemantauan (Monitoring), sebagai berikut: • Pengendalian Lingkungan Aspek ini secara signifikan menetapkan corak organisasi Perseroan dan mempengaruhi kesadaran pengendalian orang-orang dalam Perseroan, sehingga Manajemen senantiasa mengembangkan dan meningkatkan integritas, nilai, etika, dan kompetensi karyawan; filosofi dan gaya manajemen; struktur organisasi; pelimpahan wewenang dan tanggung jawab; partisipasi Dewan Komisaris dan/ atau Komite Audit dalam pengawasan; serta kebijakan dan praktik alokasi sumber daya manusia. PT TIMAH (PERSERO) TBK. TENTANG LAPORAN INI 220 LAPORAN PENGURUS PERUSAHAAN PROFIL PT TIMAH INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Laporan Tata Kelola Perusahaan • Pengelolaan risiko Aspek ini mencakup identifikasi dan analisis risiko yang relevan dalam upaya mencapai tujuan Perseroan, dan membentuk dasar dalam melaksanakan pengelolaan risiko. Penilaian risiko dilakukan dengan cara audit berbasis risiko dalam menentukan program kerja pemeriksaan tahunan. • Aktivitas pengendalian Aspek ini mencakup kebijakan dan prosedur yang menjamin dilaksanakannya berbagai arahan dari manajemen, mengacu pada Evaluasi Unjuk Kerja Bersama (EUKB) dan Indikator Kinerja Utama (KPI). Informasi dan komunikasi Aspek ini terkait dengan identifikasi, perolehan dan pertukaran informasi, dalam bentuk dan waktu yang memungkinkan setiap elemen Perseroan melaksanakan tanggung jawab masing-masing. Kebijakan akuntansi, pedoman akuntansi dan pelaporan keuangan, daftar akun, serta memo juga menjadi bagian komponen ini. • Pemantauan Aspek ini mencakup proses yang menentukan kualitas kinerja pengendalianinternal baik secara insidentil maupun sepanjang waktu, termasuk pelaksanaan fungsi Satuan Pengawasan Internal. Evaluasi Efektivitas Sistem Pengendalian Internal Pengendalian internal dipantau, dan jika perlu, dibenahi agar kualitasnya dapat dipertahankan bahkan ditingkatkan. Pemantauan adalah proses penilaian kualitas kinerja pengendalian internal sepanjang waktu, meliputi penilaian atas rancangan dan pengoperasian pengendalian. Pemantauan yang efektif meliputi: • Pemantauan berkelanjutan (Ongoing Monitoring). • Evaluasi terpisah (Separate Evaluation). • Pelaporan kelemahan atau kekurangan kepada komite audit yang dilakukan setiap 3 (tiga) bulan. Metode pemantauan yang logis dan memadai atas kegiatan pengendalian dilakukan melalui pemeriksaan yang akan menghasilkan Laporan Hasil Audit (LHA). Metode rapat bulanan unjuk kinerja atau EUKB juga merupakan salah satu metode pemantauan kegiatan pengendalian. Temuan pemeriksaan atau review lainnya dibahas dan ditindaklanjuti segera dengan auditor dan sistem informasi manajemen audit. tSatuan Pengawasan Internal (SPI) merupakan Unit Audit Internal sebagai pelaksana Sistem Pengendalian Internal, bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama PT TIMAH (Persero) Tbk. SPI dibentuk atas dasar UndangUndang Republik Indonesia No.19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara dan juga Keputusan Menteri BUMN No.Kep-117/M-MBU/2002 tentang Penerapan Praktik GCG pada BUMN. Satuan Pengawasan Internal mempunyai fungsi utama memberikan keyakinan dan melaksanakan konsultasi yang independen dan objektif, dengan tujuan meningkatkan nilai dan memperbaiki operasional Perseroan dan anak Perusahaan dalam berbagai kinerja (keuangan, ekonomi, sosial, dan lingkungan), melalui pendekatan yang sistematis, dengan cara mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas manajemen risiko, pengendalian, dan proses tata kelola perusahaan. LAPORAN TAHUNAN 2014 ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN INFORMASI PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 2014 221 Sesuai dengan Keputusan Ketua OJK (dahulu Bapepam-LK) No. KEP-496/BL/2008 tanggal 28 November 2008 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal, SPI telah melakukan penyesuaian dan penyempurnaan Piagam Unit Audit Internal yang merupakan pedoman dan panduan pelaksanaan tugastugas SPI. Pelaksanaan fungsi SPI dilandaskan pada Piagam Satuan Pengawasan Internal (Internal Audit Charter), yang disahkan oleh Komisaris Utama (Independen) dan Direktur Utama pada 2012. Internal Audit Charter memuat misi, kedudukan, personel, tugas dan tanggung jawab, wewenang, program kerja tahunan (PKT), laporan hasil audit (LHA) dan laporan evaluasi tindak lanjut (ETL). Adapun fungsi SPI mencakup pelaksanaan audit dari jenis-jenis kegiatan berikut: • Pemeriksaan Kinerja (Audit Kinerja) Bertujuan untuk memastikan tercapainya peningkatan nilai perusahaan. Ruang lingkup pemeriksaan meliputi penyebab tidak tercapainya target eksplorasi, produksi, pemasaran, reklamasi, PKBL, dan CSR. Pemeriksaan dilakukan dengan skala prioritas pada kegiatan yang berisiko tinggi berkaitan dengan kebijakan manajemen dan strategi Perusahaan dalam mengantisipasi perubahan situasi usaha. • Pemeriksaan Sistem dan Prosedur (Audit Proses) Bertujuan untuk memastikan seluruh kegiatan berjalan secara efektif dan efisien. Ruang lingkup pemeriksaan meliputi ketaatan terhadap tata cara dan tata laksana kegiatan yang telah dibakukan (Standard Operating Procedures) serta kepatuhan terhadap ketentuan dan norma- norma keselamatan dan kesehatan kerja. • Pemeriksaan Persediaan dan Pengadaan (Audit Logistik) Bertujuan untuk memastikan nilai ekonomis dari persediaan dan pengadaan barang maupun jasa. Ruang lingkup pemeriksaan meliputi pengelolaan persediaan bahan dan barang gudang, serta proses pengadaan barang dan jasa dengan mengacu pada ketepatan kuantitas, kualitas, tempat, dan waktu sesuai kebutuhan Perusahaan. • Pemeriksaan Keuangan (Audit Keuangan) Bertujuan untuk memastikan efektivitas pengelolaan keuangan Perusahaan. Ruang lingkup pemeriksaan meliputi kesesuaian Laporan Keuangan dengan bukti dan data pendukung serta ketaatannya terhadap Peraturan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan sistem administrasi keuangan yang berlaku di Perusahaan. • Pemeriksaan Khusus (Audit Khusus) Bertujuan untuk mencegah agar kejadian serupa tidak terulang kembali, atau untuk melengkapi data dan informasi yang diperlukan lebih lanjut dalam proses hukum. Ruang lingkup pemeriksaan meliputi kasuskasus khusus yang terindikasi penyimpangan (fraud), atas permintaan Direktur Utama atau Dewan Komisaris. Kegiatan-kegiatan di atas dilaksanakan secara independen dengan produk akhir berupa rekomendasi atau saran perbaikan, yang disampaikan kepada Direktur Utama. Pelaksanaan fungsi tersebut merupakan penjabaran dari misi satuan kerja SPI, yaitu: PT TIMAH (PERSERO) TBK. LAPORAN PENGURUS PERUSAHAAN TENTANG LAPORAN INI 222 PROFIL PT TIMAH INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Laporan Tata Kelola Perusahaan • Memastikan terlaksananya strategi, kebijakan, program kerja, sistem, dan prosedur pada seluruh kegiatan dalam menunjang tercapainya tujuan Perusahaan. • Mendorong terwujudnya tata kelola perusahaan yang efektif dan efisien serta patuh terhadap peraturan perundang- undangan yang berlaku dalam pelaksanaan seluruh kegiatan Perusahaan. PENGANGKATAN DAN PROFIL KEPALA SPI Kepala SPI diangkat dan bertanggung jawab kepada Direktur Utama. Pengangkatan Kepala SPI harus dilakukan dengan persetujuan Komisaris Utama. Kepala SPI PT TIMAH (Persero) Tbk saat ini adalah Ardiansyah, yang mulai menjabat sejak bulan Oktober tahun 2013. Adapun profil Kepala SPA adalah sebagai berikut. Ardiansyah, Kepala SPI. Lahir di Muara Kelingi tahun 1970. Diangkat sebagai Kepala Satuan Pengawasan Internal sejak tanggal 1 Oktober 2013. Bergabung dengan PT TIMAH sejak 1993, dan sempat menjabat sebagai Kepala Bidang Administrasi Unit Timah Kundur, Kepala Teknologi Informasi, dan Kepala Akuntansi. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Akuntansi dari Universitas Sriwijaya pada tahun 1993, dan gelar Magister Manajemen dari IPMI pada 2003. Struktur dan Kedudukan SPI Berdasarkan Keputusan Bapepam-LK No. 496/BL/2008 Peraturan No.IX.1.7, Satuan Pengawasan Internal dikepalai oleh seorang Kepala Satuan Pengawasan Internal yang diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama atas persetujuan Dewan Komisaris. Adapun Struktur Organisasi SPI adalah sebagai berikut. SATUAN PENGAWAS INTERNAL BIDANG PERENCANAAN & MONITORING AUDITOR SENIOR BIDANG PERENCANAAN & MONITORING AUDITOR PENGOLAHAN DATA AUDITOR JUNIOR ASISTEN AUDITOR LAPORAN TAHUNAN 2014 Ardiansyah Kepala SPI SEKSI TATA USAHA ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN INFORMASI PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 2014 223 Kedudukan Satuan Pengawasan Intern: a. Satuan Pengawasan Internal (SPI) dipimpin oleh seorang Kepala SPI yang bertanggungjawab langsung kepada Direktur Utama. b. Kepala SPI diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama atas persetujuan Dewan Komisaris. c. Direktur Utama dapat memberhentikan Kepala SPI, apabila Kepala SPI tidak memenuhi persyaratan sebagai auditor Internal atau gagal atau tidak cakap menjalankan tugas sebagaimana diatur dalam Pedoman Pelaksanaan Kerja ini. d. Setiap pengangkatan, penggantian, atau pemberhentian Kepala SPI segera diberitahukan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK). e. Kepala SPI membawahi beberapa auditor internal yang membantu pelaksanaan tugas pengawasan. SDM dan Kualifikasi Audit Kepala SPI membawahi auditor internal yang membantu pelaksanaan tugas pengawasan dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala SPI. Personel SPI terdiri dari Auditor Senior, Auditor, Auditor Junior, dan Asisten Auditor yang ditetapkan berdasarkan SK Direksi Nomor: 261/Tbk/SK-0000/2012-B1 tanggal 14 Maret 2012 tentang Perubahan dan Penetapan Kembali Struktur Organisasi PT TIMAH (Persero) Tbk. Jumlah auditor internal SPI disesuaikan dengan besaran dan tingkat kompleksitas kegiatan usaha. Seluruh personel SPI adalah karyawan organik PT TIMAH (Persero) Tbk. Jumlah personil SPI disesuaikan dengan kebutuhan unit kerja yang diaudit. Pada tahun 2014 telah terjadi perubahan komposisi personel karena adanya penambahan karyawan tetap sejumlah 3 (tiga) orang mutasi dari satker lain. Per 31 Desember 2014, jumlah personil SPI adalah 17 orang. Adapun personalia dan sertifikasi audit yang dimiliki adalah sebagai berikut. No Personel Jabatan Pendidikan Tambahan Serifikasi 1 Ardiansyah Ka SPI S1 Akutansi S2 (MM) PIA 2 Esther Bura Kabid Perencanaan dan S1 Hukum S2 (MBA) PIA S2 (MBA) 3 Burhan Hutabarat Monitoring S1 Ekonomi 4 Taufik Auditor Senior S1 Akutansi PIA QIA 5 Defryanto Auditor Junior S1 Akutansi PIA 6 Dendy Priyandi Auditor Junior S1 Akutansi PIA 7 Anggun Wulandari Auditor Junior S1 Akuntansi PIA 8 Katrin Marpaung Pj. Auditor Junior S1 Manajemen PIA 9 Nella Otista Patricia Pj. Auditor Junior S1 Akuntansi PIA 10 Azis Wiratama Pj. Auditor Junior D3 Informatika PIA 11 Sofiyan B Dachlan Pj. Asisten Auditor S1 Ekonomi - 12 Wenny Tria Anggraeni Asisten Auditor S1 Ekonomi - 13 Firyanti Asisten Auditor D3 Administrasi 14 Syaful Rofik Juru Tata Usaha D3 Elektro 15 Yasmin Maulana Auditor Yunior D3 Polman 16 Agung Sagita Juru Pada Perencanaan dan Monitoring S1 Akutansi 17 Iwan Ramadhani PKWT S1 Akutansi S1 Ak PT TIMAH (PERSERO) TBK. TENTANG LAPORAN INI 224 LAPORAN PENGURUS PERUSAHAAN PROFIL PT TIMAH INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Laporan Tata Kelola Perusahaan Sepanjang tahun 2014, Perseroan telah mengikutsertakan para personel SPI dalam sejumlah pelatihan dalam rangka meningkatkan kemampuan dan kompetensi mereka. Pelatihan-pelatihan yang diikuti meliputi: • Audit Internal tingkat lanjutan II diikuti 5 (lima) orang • Auditor hukum • Fraud Auditing • Audit Internal tingkat lanjutan I diikuti 2 (dua) orang • Pengukuhan PIA (Profesional Internal Audit) diikuti 2 (dua) orang • Audit Intern Tk dasar I diikuti 3 (tiga) orang. • Audit Intern Tk dasar II diikuti 2 (dua) orang • Audit Operasional • Audit kecurangan • Lead Audit diikuti 6 (enam) orang • MTDP Tugas dan Tanggung Jawab Satuan Pengawasan Internal Tugas-tugas SPI adalah sebagai berikut: • Menyusun dan melaksanakan Program Kerja Pemeriksaan Tahunan (PKT) berdasarkan skala prioritas risiko atau Risk Based Audit (RBA). • Menguji dan mengevaluasi sistem pengendalian internal dan sistem manajemen risiko sesuai kebijakan teknologi informasi dan organisasi Perseroan. • Melakukan pemeriksaan atas pelaksanaan prosedur kerja baku atau Standard Operating Procedures (SOP) pada seluruh kegiatan di induk maupun anak perusahaan, dalam upaya mencapai tujuan secara ekonomis, efisien dan efektif. • Melakukan penilaian kinerja pada bidang-bidang eksplorasi, operasi produksi, pemasaran, keuangan, pengadaan, sumber daya manusia, keselamatan kerja, dan lingkungan hidup. • Melakukan pemeriksaan khusus, apabila diperlukan dan atas permintaan Direktur Utama. Sedangkan Tanggung jawab SPI mencakup hal-hal sebagai berikut: • Memberikan saran perbaikan dan informasi yang objektif tentang kegiatan yang diperiksa pada semua tingkat manajemen. • Membuat laporan hasil audit dan menyampaikan laporan tersebut kepada Direktur Utama. • Memantau, menganalisis, dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang telah disarankan. • Menyusun program untuk mengevaluasi mutu kegiatan audit internal yang dilakukannya. • Menyimpan dan mendokumentasikan seluruh data informasi dan laporan hasil audit. Prinsip dan perilaku Satuan Pengawasan Intern : 1. Integritas (Integrity) Satuan Pengawasan Internal memiliki integritas dengan membangun kepercayaan (trust) yang menjadi dasar untuk membuat pendapat (judgement) yang handal : a. Bekerja dengan jujur, tekun dan bertanggung jawab. b. Mematuhi hukum dan mengungkapkan informasi yang diatur oleh hukum dan profesi. c. Tidak terlibat dalam kegiatan yang melanggar hukum atau kegiatan apapun yang mencemarkan profesi Satuan Pengawasan Intern atau perusahaan. LAPORAN TAHUNAN 2014 ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN INFORMASI PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 2014 225 d. Menaruh hormat dan ikut berperan dalam pencapaian tujuan perusahaan yang etis dan telah sesuai dengan hukum (legitimate). 2. Objektivitas (objectivity) Satuan Pengawasan Internal menunjukkan objektivitas yang tinggi sesuai dengan standart dalam mengumpulkan, mengevaluasi, dan mengkomunikasikan informasi tentang aktivitas atau proses yang sedang diperiksa. Pengawasan intern melakukan penilaian secara seimbang (balanced) dengan memperhatikan semua keadaan yang relevan dan tidak dipengaruhi oleh kepentingan pribadi atau orang lain, dalam membuat pendapat (judgement). a. Tidak terlibat dalam aktivitas yang dapat mengurangi atau dianggap mengurangi objektivitas Satuan Pengawasan Intern dalam melakukan penilaian, termasuk dalam aktivitas atau hubungan yang dapat menimbulkan benturan kepentingan. b. Tidak menerima apapun yang dapat melemahkan atau dianggap melemahkan pertimbangan profesional. c. Mengungkapkan semua fakta material yang diketahui, yang apabila tidak diungkapkan dapat menyebabkan distorsi pelaporan atas aktivitas yang diperiksa 3. Kerahasiaan (Confidentiality) Satuan Pengawasan Internal menjaga kerahasiaan atas informasi yang diterima dan tidak mengungkapkan informasi tersebut tanpa otorisasi yang berwenang kecuali terdapat kewajiban hukum atau profesi untuk mengungkapkan informasi tersebut : a. Bertindak hati-hati dalam menggunakan dan menjaga informasi yang diperoleh pada saat pelaksanaan tugas b. Tidak menggunakan informasi untuk kepentingan pribadi atau dengan cara apapun yang bertentangan dengan hukum atau mengganggu pencapaian sasaran perusahaan yang etis dan berlegitimasi. 4. Kompetensi (Competency) Satuan Pengawasan Intern menggunakan pengetahuan , keahlian, dan pengalaman yang diperlukan dalam melaksanakan tugas pemeriksaan. a. Hanya terlibat dalam pemeriksaan apabila memiliki pengetahuan, keahlian, dan pengalaman yang diperlukan dalam pemeriksaan tersebut b. Melaksanakan fungsi pengawasan Internal sesuai dengan standar pelaksanaan fungsi Satuan Pengawasan Internal c. Secara berkesinambungan meningkatkan keahlian serta efektivitas dan kualitas pekerjaan Laporan Pelaksanaan Kegiatan SPI • Perencanaan Perencanaan dilakukan dengan menyusun Program Kerja Tahunan (PKT) menggunakan metodologi berbasis risiko yang memuat rencana kegiatan pengawasan internal, khususnya kegiatan bersifat assurance berupa audit operasional dan audit ISO, yang selanjutnya dijadikan dasar penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) SPI. Penyusunan PKT mempertimbangkan hari kerja yang tersedia dalam satu tahun serta jumlah dan kualifikasi personel yang tersedia. PT TIMAH (PERSERO) TBK. TENTANG LAPORAN INI 226 LAPORAN PENGURUS PERUSAHAAN PROFIL PT TIMAH INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Laporan Tata Kelola Perusahaan Untuk tahun 2014, direncanakan kegiatan assurance yang dituangkan dalam PKT 2014 sebanyak 10 (sepuluh) kegiatan dan 5 (lima ) Audit ISO. Juga dijadwalkan rencana kegiatan lainnya berupa stocktaking bijih, logam, dan mineral ikutan, serta stocktaking di Anak Perusahaan yang direncanakan setiap akhir semester dan tutup tahun (dua kali setahun)serta pelaksanaan audit non PKT. • Pelaksanaan Satuan Pengawasan Intern (SPI) melaksanakan kegiatan-kegiatan Pengawasan Internal didasarkan pada “Piagam SPI” yang telah disahkan Direktur Utama, yang mencakup 2 (dua) kategori utama kegiatan, yakni; kegiatan pemberian keyakinan dan konsultasi yang bersifat independen dan objektif. Pelaksanaan dan realisasi kegiatan SPI sebagaimana direncanakan dalam PKT tahun 2014 adalah sebagai berikut a. Realisasi Program Kerja Tahunan (PKT) 2014 64% Keterangan : 9 Kegiatan PKT 36% b. 2014 5 Audit ISO Pelaksanaan Audit Non PKT : Pelaksanaan pemeriksaan Non PKT berdasarkan permintaan Direksi, permintaan Unit kerja serta hasil pengamatan langsung oleh SPI tentang perlunya segera dilakukan pemeriksaan untuk perbaikan. Dalam tahun 2014 pemeriksaaan Non PKT ini telah dilakanakan sebanyak 7 (tujuh) objek pemeriksaan. Pemantauan Pengendalian internal harus dipantau dan jika perlu, dibenahi agar kualitasnya tetap bisa dipertahankan bahkan ditingkatkan. Pemantauan adalah proses penilaian kualitas kinerja pengendalian internal sepanjang waktu, meliputi penilaian atas rancangan dan pengoperasian pengendalian. Pemantauan yang efektif biasanya meliputi: • Pemantauan berkelanjutan (ongoing monitoring). • Evaluasi terpisah (Separate Evaluation). • Pelaporan kelemahan atau kekurangan kepada Komite Audit. Metode pemantauan yang logis dan memadai atas kegiatan pengendalian dilakukan melalui pemeriksaan yang akan menghasilkan Laporan Hasil Audit (LHA). Metode rapat bulanan unjuk kinerja atau EUKB juga merupakan salah satu metode pemantauan kegiatan pengendalian. LAPORAN TAHUNAN 2014 ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN INFORMASI PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 2014 227 Penyelesaian segera terhadap temuan pemeriksaan atau reviu lainnya melalui mekanisme pembahasan tindak lanjut dengan auditor dan sistem informasi manajemen audit. Pengendalian Aktivitas-aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang dapat menyakinkan bahwa petunjuk yang dibuat oleh manajemen dilaksanakan. Perseroan memiliki mekanisme review dari pejabat tinggi atau manajer senior untuk mengawasi pencapaian suatu unit/satuan kerja terhadap rencana yang telah ditetapkan. Mekanisme review oleh manajemen dalam bentuk Evaluasi Unjuk Kerja Bersama (EUKB) yang merupakan hasil review manajer atas pekerjaan bawahannya. Sesuai kebijakan akuntansi PT TIMAH, pembukuan semua transaksi dilakukan secara berurutan. Rekonsiliasi bank dilakukan untuk mencocokkan jumlah transaksi. Akses data dan dokumen dikendalikan dengan password ke aplikasi sesuai kewenangan. KPI Perseroan ditetapkan pada tingkat 3 atau masing-masing manajer senior atau bagian. Ukuran kinerja korporat yang telah ditetapkan dalam RKAP dijabarkan dalam ukuran kinerja unit/satuan kerja sesuai bidang masingmasing. Ukuran kinerja unit/satuan kerja merupakan sasaran yang harus dicapai oleh unit/satuan kerja terkait. Sesuai kebijakan akuntansi Perseroan, transaksi yang diakui hanyalah transaksi yang valid sesuai ketentuan manajemen, dan yang dilakukan oleh personel yang memiliki kewenangan serta telah memenuhi prosedur otorisasi. Dalam menjalankan operasionalnya, PT TIMAH telah menggunakan aplikasi System Application and Product in Data Processing (SAP) yang mencakup beberapa modul. Tantangan yang Dihadapi Seiring berkembangnya usaha Perseroan, SPI selalu dihadapkan pada tuntutan profesionalitas personel dan kapasitas kerja yang selalu dinamis dalam berbagai kondisi. Tantangan dan peran SPI dalam menjalankan tugas dan fungsinya ke depan adalah memastikan bahwa: • Program manajemen untuk menerapkan dan mengembangkan Good Corporate Governance (GCG) serta Manajemen Risiko di lingkup Perseroan terlaksana lebih baik dan transparan. Ini menuntut peran aktif SPI dalam menjalankan kegiatan konsultatif, assurance dan kegiatan lainnya, baik secara langsung maupun tidak langsung berkaitan dengan program tersebut, termasuk proses internalisasi GCG dalam organisasi Perseroan. Salah satu wujud internalisasi GCG sebagaimana diamanatkan dalam pedoman GCG PT TIMAH serta komitmen manajemen adalah disertakannya GCG sebagai salah satu materi wajib pelatihan internal. • Program manajemen sehubungan pengembangan investasi Perseroan terkelola dengan baik sesuai ketentuan yang berlaku. SPI perlu turut aktif membantu manajemen dalam menerapkan dan mengembangkan prosedur dan kebijakan pengambilan keputusan investasi, dan dalam pengendalian pelaksanaan kegiatan investasi. • Perubahan ketentuan dan perundang- undangan, baik yang secara langsung maupun tidak langsung berkaitan dengan lingkup bisnis Perseroan dapat terfasilitasi dengan baik. SPI dituntut untuk selalu memutakhirkan pengetahuannya mengenai peraturan perundangan terkait dalam menjalankan fungsinya. Sebagai contoh adalah Undang-Undang Minerba, Peraturan Menteri Perdagangan No. 32/M-DAG/ PER/6/2013 tentang PT TIMAH (PERSERO) TBK. TENTANG LAPORAN INI 228 LAPORAN PENGURUS PERUSAHAAN PROFIL PT TIMAH INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Laporan Tata Kelola Perusahaan ketentuan ekspor timah, peraturan perpajakan, peraturan ketenagakerjaan, peraturan pertambangan, peraturan perindustrian dan perdagangan, peraturan daerah, serta peraturan lainnya. Praktik Anti Korupsi (G4-SO2, G4-SO3, G4-SO4) PT TIMAH berkomitmen tinggi untuk mendukung gerakan pemberantasan praktek korupsi, kolusi dan nepotisme yang tengah giat dilaksanakan oleh Pemerintah. Komitmen tersebut diwujudkan melalui realisasi beragam program, meliputi: pelatihan karyawan yang bertanggung jawab terhadap peran pengawasan, perbaikan sistim dan prosedur pengadaan barang dan jasa, perbaikan kebijakan operasional, maupun penerapan sistim laporan pelanggaran (whistleblowing system). Dalam rangka mendukung upaya mengurangi tindak pelanggaran korupsi, personel SPI telah mengikuti pelatihan pencegahan tindak pidana korupsi serta memegang sertifikat keprofesian untuk auditor internal, antara lain Qualified Internal Auditor (QIA) sebanyak 1 orang dan Professional Internal Auditor (PIA) sebanyak 8 orang. Untuk tahun 2014 Perseroan menyelenggarakan pelatihan terkait pencegahan korupsi yang diikuti karyawan setingkat Kepala Bagian (Eselon 4B) pada satuan Kerja SPI, yakni Pelatihan Fraud Auditing. Selain itu, sebagian besar karyawan Perseroan yang tugas dan tanggung jawabnya rentan dengan tindak pidana korupsi telah mengikuti pelatihan pencegahan korupsi di tahun-tahun sebelumnya. Indikasi praktik tindak pidana korupsi di seluruh aspek operasional Perseroan, terutama pada bidang-bidang yang rawan tindakan dimaksud, seperti: pengadaan barang/jasa, pemeliharaan, penjualan dan pengelolaan/pencatatan transaksi keuangan, yang mewakili sekitar 30% kegiatan operasional Perseroan, terus menjadi fokus pelaksanaan kegiatan SPI dari tahun ke tahun. Apabila SPI menerima laporan/mendapati adanya indikasi, tuduhan atau sangkaan tindak pidana korupsi pada diri salah satu karyawan Perseroan, di tingkatan manapun, maka tuduhan atau sangkaan itu akan diproses sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. PT TIMAH akan bertanggung jawab menyediakan pendampingan hukum bagi karyawan tersebut dengan menjunjung tinggi asas praduga tak bersalah selama proses hukum, hingga putusan berkekuatan hukum tetap dikeluarkan. Pendampingan hukum selama proses penyelidikan, penyidikan, dan persidangan dilaksanakan oleh Satuan Kerja Hukum Perusahaan (Corporate Lawyer). AKUNTAN PERSEROAN Pemilihan Kantor Akuntan Publik, atau Akuntan Perseroan yang akan melakukan proses audit atas laporan keuangan Perseroan dilakukan secara transparan dengan menyampaikan alasan pencalonan tim auditor yang diusulkan oleh Komite Audit melalui Dewan Komisaris kepada RUPS. Kemudian, Akuntan Perseroan ditunjuk dan ditetapkan oleh RUPS dari calon yang sebelumnya telah diajukan oleh Dewan Komisaris. Tugas Akuntan Perseroan adalah menilai Laporan Keuangan yang disusun manajemen dan dapat ditunjuk untuk melakukan penilaian terhadap hal-hal yang dianggap penting. RUPS Tahunan yang berlangsung pada tanggal 25 Maret 2014 juga telah menyetujui penunjukan Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana & Rekan (PricewaterhouseCoopers), sebagai Kantor Akuntan Publik yang akan mengaudit Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2014. LAPORAN TAHUNAN 2014 ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN INFORMASI PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 2014 229 Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana & Rekan (PricewaterhouseCoopers) ditunjuk oleh Perusahaan untuk mengaudit laporan keuangannya untuk kedua kalinya pada tahun 2014. Biaya yang dibayarkan kepada Akuntan Perseroan tersebut untuk mengaudit Laporan Keuangan Perusahaan Tahun Buku 2014 adalah sebesar Rp1.900.000.000,-. MANAJEMEN RISIKO DAN FAKTOR RISIKO (G4-14) Perseroan mengelola risiko terkait kegiatan bisnis yang dijalankannya, dengan tujuan menyakinkan bahwa risiko penting dengan serangkaian prosedur dan metodologinya telah diidentifikasikan, dianalisis, dievaluasi dan mendapat perlakuan (mitigasi) yang memadai, yang diharapkan dapat mengurangi dampak yang dapat menghambat tercapainya sasaran yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien. Dasar Acuan Pelaksanaan Manajemen Risiko oleh Perseroan mengacu pada Keputusan Menteri BUMN No.117/M-MBU/2002 tertanggal 1 Agustus 2002 tentang Penerapan Praktik GCG yang dipadukan dengan konsep Enterprise Risk Management (ERM) berbasis ISO 31000. Risiko yang dikelola meliputi berbagai jenis, yang bersumber baik dari pengaruh konteks internal maupun eksternal. Manajemen Risiko sebagai salah satu alat dalam pengambilan keputusan diharapkan dapat merespons dan memenuhi harapan semua pemangku kepentingan dengan baik. Kebijakan pengelolaan risiko Perseroan mempertimbangkan karakteristik khusus industri pertambangan untuk keberlanjutan usahanya, yang meliputi: memerlukan modal yang besar, periode pra-produksi yang panjang dalam kegiatan eksplorasi, berisiko tinggi, sumber daya yang tidak dapat diperbaharui, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan berdampak terhadap lingkungan. Peran dan fungsi organ Manajemen Risiko yang meliputi Risk Sponsor, Risk Manager, Risk Owner, Risk Officer dan Risk Assurance selalu diberdayakan dan ditingkatkan. Instrumen manajemen risiko meliputi: Kebijakan Risiko, Manual Risiko, dan dan prosedur kerja dan Kinerja Manajemen Risiko yang mengacu pada prinsip-prinsip Manajemen Risiko yang tercermin dalam Enterprise Risk Management (ERM) framework didokumentasikan, dijalankan, dievaluasi, dan direview serta terus ditingkatkan. Sistem Manajemen Risiko Sebagaimana telah disinggung diatas, sistem manajemen risiko yang dilaksanakan Perseroan berbasis standar ISO 31000:2009 Risk Management - Principles and Guidelines. Dalam penerapan standar tersebut ada 3 (tiga) komponen utama yang diatur, yaitu prinsip-prinsip manajemen risiko, kerangka manajemen risiko dan proses manajemen risiko. Dalam rangka penerapan sistem risiko berbasis ISO 31000, Direksi telah menetapkan instrumen-instrumen yang diperlukan, yaitu : PT TIMAH (PERSERO) TBK. TENTANG LAPORAN INI 230 LAPORAN PENGURUS PERUSAHAAN PROFIL PT TIMAH INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Laporan Tata Kelola Perusahaan • Kebijakan manajemen risiko, adalah suatu pernyataan Manajemen Perseroan dan seluruh jajarannya berkomitmen untuk mendukung, mendorong, dan berperan aktif dalam penerapan manajemen risiko usaha berbasis Enterprise Risk Management (ERM) ISO 31000:2009 - Principles and Guidelines dalam rangka memberikan hasil yang optimal dalam membantu pencapian tujuan perusahaan. Penerapan manajemen risiko usaha dimaksud dilaksanakan berlandaskan tata nilai perusahaan, yaitu: “Integritas, Komitmen, Terbuka, Rasional, Visioner” dan prinsip-prinsip tata kelola Perusahaan yang baik, yaitu: “Transparency, Accountability, Responsibility, Independency dan Fairness”. • Panduan manajemen risiko, dalam rangka memberikan arahan bagi manajemen perusahaan dalam penerapan manajemen risiko usaha secara terintegrasi berbasisi ISO 31000:2009 Risk Management-Principles and Guidelines. • Board of Risk Management Committee, dalam rangka untuk menangani risiko strategis yang memerlukan penanganan segera. Organisasi ini yang dipimpin oleh Direksi dan beranggotakan satuan kerja MRUI, SPI, dan Satuan Kerja terkait sebagai “Pemangku Risiko (Risk Owner)”. • Tim Champion dalam penerapan proses manajemen risiko, dalam rangka membantu efektivitas, efisiensi, kelancaran dan percepatan, serta kesinambungan jalannya penerapan manajemen risiko usaha secara terintegrasi. • SOP (Standard Operating Procedure) dan IK (Instruksi Kerja) manajemen risiko, dalam rangka memberikan pedoman baku dalam penerapan proses manajemen risiko bagi pemangku risiko. Dalam panduan manajemen, telah ditetapkan peran, fungsi, tanggung jawab, dan kewenangan pemangku risiko utama di PT TIMAH yang meliputi: • Komisaris, sebagai pemangku risiko utama dalam pengawasan pelaksanaan pengelolaan risiko di tingkat strategis Perseroan, memastikan: adanya suatu upaya pengawasan yang berkesinambungan terhadap pelaksanaan pengelolaan risiko di tingkat strategis Perseroan. Dalam pelaksanaannya Dewan Komisaris dibantu oleh Komite SDM dan Risiko Usaha. • Direksi, Sebagai pemangku peran utama pelaksanaan pengelolaan risiko di tingkat stratejik Perseroan, memastikan keberlangsungan pelaksanaan penerapan pengelolaan risiko Perseroan dengan menciptakan situasi yang kondusif dan melalui: penetapan prinsip, strategi dan kebijakan penerapan manajemen risiko usaha, serta elemen-elemen tata kelola manajemen risiko usaha (penetapan organisasi manajemen risiko usaha yang memadai, struktur peran dan tanggung jawab pengelolaan risiko di Perseroan, keselarasan program manajemen risiko usaha dengan strategi Perseroan, tolak ukur kinerja pencapaian sasaran manajemen risiko usaha, selera/toleransi risiko, kriteria risiko (dampak dan kemungkinannya), peta risiko, standar respon risiko, kategori risiko utama Perseroan, pengambil keputusan dalam pengelolaan risiko di tingkat strategis Perseroan, mengkomunikasikan manfaat manajemen risiko usaha dalam pencapaian sasaran Perseroan dan penyediaan sumber daya yang memadai (SDM, dana, dan sarana pendukung lainnya). LAPORAN TAHUNAN 2014 ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN INFORMASI PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 2014 231 Dalam pelaksanaan pengelolaan risiko, Direksi dibantu oleh Satuan Kerja yang langsung berada di bawah garis komandonya, meliputi: 1. Manajemen Risiko Usaha dan Investasi (MRUI): Sebagai satuan kerja yang berfungsi membantu Direksi pada penerapan manajemen risiko usaha Perseroan, mempunyai peran dan tanggung jawab: • Memastikan berjalannya pelaksanaan tahapan proses manajemen risiko usaha secara aktif dan efektif, yang meliputi tahapan: Persiapan, Komunikasi dan Konsultasi, Menentukan Konteks, Monitoring dan Review dan Pelaporan Manajemen risiko usaha. • Memastikan pengelolaan risiko berjalan efektif di tiap tingkatan organisasi Perseroan melalui aktivitas sebagai fasilitator terhadap para pemilik risiko (risk owner), pada tahapan proses manajemen risiko usaha /investasi yang meliputi: Asesmen Risiko (identifikasi risiko, analisa risiko, evaluasi risiko) dan perlakuan risiko. • Memberikan saran dan pendapat kepada Direksi mengenai penyempurnaan sistem pengelolaan manajemen risiko usaha serta pelaksanaannya sesuai dengan standar yang berlaku dan praktik-praktik penerapan manajemen risiko usaha yang baik (best practices). • Memberikan saran dan pendapat kepada Direksi mengenai penyediaan sumber daya yang diperlukan yang meliputi: ketersediaan kecukupan SDM baik jumlah maupun kompetensi, ketersediaan dana, dan ketersediaan sarana pendukung lainnya terutama kebutuhan sistem informasi teknologi. 2. Satuan Pengawasan Intern (SPI): Sebagai satuan kerja yang berfungsi membantu Direksi dalam menjamin bahwa pelaksanaan pengelolaan risiko perusahaan telah berjalan sesuai kebijakan Manajemen risiko usaha dan Panduan Manajemen risiko usaha, mempunyai peran dan tanggung jawab: • Melakukan audit mendasarkan pada proses manajemen risiko usaha (risk based audit) kepada Pemilik risiko untuk memastikan pengelolaan risiko atas kegiatan yang dilaksanakan oleh Pemilik risiko tersebut telah berjalan sesuai kebijakan Manajemen risiko usaha, Manual Risiko dan kecukupan kontrol risiko. • Memberikan rekomendasi atau saran dan pendapatnya kepada pemilik risiko, Satuan Kerja MRUI dan Direksi atas hasil audit yang dilakukan terutama terhadap adanya indikasi ketidaksesuaian antara praktik pengelolaan risiko dengan kebijakan Manajemen risiko usaha, Manual Risiko, kecukupan kontrol risiko, serta biaya & manfaatnya. 3. Pemilik Risiko (Risk Owner): Sebagai satuan kerja dan atau General Manajer yang bertanggung jawab atas pelaksanaan pengelolaan risiko dan laporanya secara aktif dan efektif sesuai area tugas, fungsi, tanggung jawab dan kewenangannya yang berkoordinasi dengan satuan kerja MRUI sebagai fasilitator, mempunyai peran dan tanggung jawab masingmasing: • Melakukan pengelolaan risiko yang dihadapi melalui tahapan proses manajemen risiko usaha dan investasi yang meliputi: Asesmen Risiko (identifikasi risiko, analisa risiko, evaluasi risiko) dan perlakuan risiko. • Menyampaikan laporan hasil pengelolaan risiko termasuk hasil monitoring atas timbulnya risiko baru dan sisa risiko (residual risk) kepada Satuan Kerja MRUI untuk bahan evaluasi dan tindaklanjut perbaikan serta bahan pelaporan ke Direksi. PT TIMAH (PERSERO) TBK. TENTANG LAPORAN INI 232 LAPORAN PENGURUS PERUSAHAAN PROFIL PT TIMAH INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Laporan Tata Kelola Perusahaan Sasaran Pengelolaan Risiko Dalam rangka upaya penerapan manajemen risiko secara efektif dan efisien, Satuan Kerja MRUI telah menerbitkan Buku Penerapan Rencana Perlakuan Risiko (Risk Mitigation Plan) tahun 2014. Buku ini berisi arahan-arahan sesuai bagaimana praktek mengelola suatu risiko secara baik mengacu kepada ketetapan standar dan best practices dan di bagian lainnya berisi tentang rencana perlakuan risiko dari masing-masing satuan kerja. Sasaran yang diharapkan dengan melakukan manajemen risiko, adalah: • Pada bulanan mengetahui timbulnya risiko baru dan melakukan mitigasi risiko sesuai rencana yang dilakukan oleh pemangku kepentingan risiko. • Sampai dengan triwulanan mengetahui adanya sisa risiko (residual risk) setelah dilakukan mitigasi sesuai yang direncanakan oleh pemangku kepentingan risiko, guna memastikan efektifitas manajemen risiko per triwulan dan dilaporkan kepada Satuan Kerja Manajemen Risiko Usaha dan Investasi. • Pada semesteran dan tahunan untuk mengetahui kejadian risiko (risk event) dan mendapatkan kesimpulan hasil Manajemen risiko yang disajikan dalam laporan semesteran dan tahunan oleh Satuan Kerja Manajemen Risiko Usaha dan Investasi. Evaluasi Efektivitas Sistem Manajemen Risiko Evaluasi implementasi manajemen risiko dilakukan melalui monitoring dan review risiko. Monitoring risiko dan review dilakukan secara periodik. Melalui monitoring dan review risiko, diketahui efektivitas dari rencana pengendalian dan rencana pengendalian lainnya yang akan dilakukan pada periode mendatang. Melalui hasil review dan memperhatikan perkembangan bisnis serta kebutuhan bisnis dimasa mendatang, implementasi manajemen risiko yang saat ini telah dijalankan akan disempurnakan dengan membangun Sistem Manajemen Risiko berbasis IT serta mengacu kepada framework ISO 31000. Pengelolaan dan Mitigasi Risiko Utama Areal operasi yang luas dan penggunaan produk utama yang banyak digunakan oleh industri elektronik untuk mendukung perkembangan teknologi informasi, membuat Perseroan menghadapi dan harus mengelola beragam risiko termasuk mempersiapkan langkah-langkah mitigasinya. Namun demikian untuk efisiensi dan efektivitas operasional, Perseroan melakukan langkah-langkah mitigasi intensif hanya terhadap risiko-risiko yang masuk kedalam kelompok risiko sangat tinggi dan ekstrem. Pengelompokan risiko tersebut dilakukan melalui pengukuran maturity risk sebagai hasil pemantauan terhadap seluruh potensi risiko yang dihadapi. Setiap periode, jenis risiko yang masuk kategori risiko sangat tinggi dan ekstrim biasanya berubah seiring dengan dinamika kondisi eksternal dan efektivitas langkah mitigasi yang dilakukan. Untuk tahun 2014, Perseroan mengidentifikasi beberapa risiko yang termasuk kategori sangat tinggi dan ekstrem dimaksud. Perseroan kemudian melakukan pengawasan dan mempersiapkan mitigasi terhadap beberapa risiko tersebut, untuk menghindarkan PT TIMAH dari potensi risiko. Risiko-risiko penting yang dikelola dan diupayakan langkah-langkah mitigasinya sepanjang tahun 2014, dijelaskan pada uraian berikut. LAPORAN TAHUNAN 2014 ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN INFORMASI PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 2014 233 a. Risiko Regulasi Risiko regulasi adalah risiko-risiko yang ditimbulkan oleh adanya perubahan peraturan perundang-undangan dan atau aturan pelaksanaannya dari Pemerintah yang dapat mempengaruhi jalannya mekanisme proses bisnis perusahaan yang menuntut adanya penyesuaian atas kebijakan perusahaan, perubahan organ kerja, prosedur kerja dan penyesuaian kompetensi yang diperlukan. Dampak yang ditimbulkan atas risiko regulasi ini adalah berupa tantangan sekaligus peluang pada sasaran perusahaan yang telah ditetapkan. Penerapan Undang-Undang Minerba No. 4 Tahun 2009 beserta aturan pelaksanaannya yang mengatur Penyelenggaraan Usaha Jasa Penambangan Mineral Dan Batubara yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri ESDM No. 28 Tahun 2009 yang jatuh tempo pelaksanaannya pada tahun 2013 berdampak kepada Perseroan, karena adanya larangan untuk melibatkan Mitra Usaha Jasa Penambangan pada wilayah Ijin Usaha Pertambangan (IUP) Perseroan. Untuk mengelola risiko ini, Perseroan berupaya merubah Kebijakan skema usaha penambangan dengan tetap memperhatikan etika bisnis dari Kemitraan Jasa Usaha Penambangan menjadi Mitra Jasa Sewa Peralatan. Perubahan Kebijakan skema usaha ini diikuti oleh perubahan Prosedur Tata Cara Penambangan dan pola kerjasama atas hak dan kewajiban para pihak. Perubahan kebijakan dan prosedur telah disosialisasikan Kepada para mitra perusahaan dan berkoordinasi dengan Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) setempat. Kebijakan ini menimbulkan pro dan kontra yang pada akhirnya berakibat pada penurunan perolehan produksi bijih timah tahun 2013. Selanjutnya diberlakukan Peraturan Menteri ESDM No. 24 Tahun 2013 tentang perubahan atas Peraturan Menteri ESDM No. 28 Tahun 2009 yang membolehkan penggunaan Jasa Usaha Penambangan dan sekaligus melibatkan masyarakat. Perubahan aturan pelaksanaan ini mendorong Perseroan untuk menelaah kembali mekanisme proses bisnis yang dijalankan perusahaan. Perseroan juga membuka peluang bagi masyarakat yang berminat untuk bermitra dengan Perseroan. Dalam mengelola risiko terkait dengan adanya perubahan regulasi, Perseroan tetap mengedepankan integritas, etika bisnis, dan penerapan tata kelola perusahaan (Good Corporate Governance) dalam semua kegiatan usahanya dan dengan prinsip kehati-hatian akan terus memonitor risiko dari semua aktivitasnya. Perseroan juga secara terus menerus akan membina hubungan baik dengan para pemangku kepentingan, khususnya pembinaan masyarakat setempat. b. Risiko Operasi Risiko Operasi adalah Risiko yang antara lain disebabkan adanya ketidakcukupan dan atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, atau adanya problem eksternal yang mempengaruhi operasional Perseroan. Risiko operasi dapat menimbulkan dampak negatif terhadap kegiatan operasi Perseroan seperti ketidakefektifan, ketidak-efisienan, pencapaian kapasitas peralatan, keselamatan kerja, kesehatan kerja, upaya pengelolaan lingkungan dan gangguan keamanan wilayah operasi milik Perseroan. dengan adanya kegiatan penambangan ilegal. Dalam upaya pengelolaan risiko yang dapat mengakibatkan ketidak-efektifan, ketidak-efisienan, pencapaian kapasitas peralatan, Perseroan telah menetapkan standar kinerja pada setiap peralatan produksi yang PT TIMAH (PERSERO) TBK. TENTANG LAPORAN INI 234 LAPORAN PENGURUS PERUSAHAAN PROFIL PT TIMAH INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Laporan Tata Kelola Perusahaan dioperasikan. Standar kinerja ini selalu dipantau, didokumentasi dan dievaluasi melalui rapat Evaluasi Produksi di tingkat Manajer Operasi 2 mingguan dan di tingkat Direksi dan Manajer Senior melalui Evaluasi Unjuk Kerja Bulanan (EUKB) 1 bulan sekali. Dampak operasi yang dapat mengganggu keberlangsungan bisnis Perseroan yang signifikan adalah adanya kegiatan penambangan illegal atau yang dikenal dengan tambang inkonvesional yang secara sporadis menyebar di wilayah IUP milik Perseroan. Dampak yang ditimbulkan dengan adanya penambangan ilegal ini antara lain meliputi: terganggunya validasi cadangan yang berakibat lanjut pada penetapan rencana kerja penambangan dan ketidaktepatan penempatan peralatan produksi, sering terjadinya kecelakaan kerja dan kerusakan lingkungan, serta perusakan lahan yang telah direklamasi. Dalam pengelolaan terkait adanya gangguan penambangan ilegal ini, Perseroan telah melakukan upaya pembinaan melalui kemitraan kepada masyarakat penambang dengan mematuhi tata cara/praktek penambangan yang baik (Good Mining Practice) dan mengikutsertakan masyarakat dalam pelaksanaan reklamasi. Perseroan juga melakukan kerjasama dengan unsur yang terkait dengan upaya pengamanan di wilayah operasinya dengan melakukan penandatangan MOU dengan pihak Kepolisian RI. Dalam upaya pengelolaan risiko terkait dengan Keselamatan kerja, kesehatan kerja, upaya pelestarian lingkungan; Perusahaan telah berusaha mematuhi peraturan-peraturan terkait dengan memenuhi persyaratan dan kompetensi yang diperlukan. Dalam operasinya Perseroan telah menerapkan sistem Manajemen Keselamatan Kerja, memiliki Dokumen AMDAL terkait Rencana Kelolaaan Lingkungan (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan(RPL), Penyusunan Dokumen Rencana Reklamasi dan Rencana Penutupan Tambang (RR dan RPT) dan dalam penerapan rencana kerja tahunan telah disusun dokumen Rencana Kerja Tahunan Teknis dan Lingkungan (RKTTL), dan dokumen Rencana Kerja dan Anggaran Belanja (RKAB) di setiap wilayah operasinya. Perseroan juga menerapkan tata kelola lingkungan dan Sistem manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja untuk memenuhi Standar Internasional dengan menerapakan EMS ISO 14001 dan OHSAS 18001. Kegiatan ini selalu dipantau, dievaluasi dan dilaporkan kepada instansi terkait pemerintah setempat dan ke Kementerian terkait. Perseroan di setiap wilayah operasinya melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility) yang terus digalakkan dan diselaraskan dengan program-program Pemerintah, sebagai upaya untuk mewujudkan harmonisasi sosial dengan masyarakat. Dengan upaya-upaya ini diharapkan masyarakat bangga dan mendapat manfaat atas keberadaan Perseroan. c. Risiko Finansial Risiko Finansial adalah risiko-risiko yang dapat menimbulkan dampak negatif terhadap tingkat pendapatan usaha dan keberlabaan usaha. Hal ini dapat berdampak lebih lanjut pada kondisi arus kas. Risiko ini terutama disebabkan tidak tercapainya sasaran produksi bijih dan penjualan logam timah sesuai sasaran yang ditetapkan. Untuk mengurangi dampak risiko finansial, Perseroan telah melakukan berbagai upaya efisiensi, antara lain dengan melakukan pengetatan skala prioritas sesuai kebutuhan atas biaya-biaya yang dikeluarkan di semua tingkatan organisasi. Pengetatan yang dilakukan diantaranya adalah melakukan reduksi biaya produksi, biaya penjualan, pengeluaran biaya dinas, pengeluaran biaya fasilitas jabatan dan biaya kesehatan dengan LAPORAN TAHUNAN 2014 ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN INFORMASI PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 2014 235 mengadakan pelayanan dokter keluarga sebelum dirujuk ke rumah sakit, serta pemanfaatan fasilitas pinjaman dari bank dalam negeri. Beberapa inisiatif untuk mengurangi dampak risiko finansial telah dan sedang dikaji secara seksama oleh Perseroan, di antaranya dengan mengelola risiko nilai tukar dan perubahan suku bunga pinjaman. Perseroan mengelola risiko nilai tukar mata uang asing dengan lindung nilai alami (natural hedging), yaitu menyeimbangkan nilai kekayaan dan kewajiban masing-masing mata uang. Perseroan juga tidak melakukan kontrak derivatif valuta asing untuk lindung nilai terhadap risiko mata uang asing. Perubahan suku bunga pinjaman juga dapat mempengaruhi kinerja keuangan, karena Perseroan mempunyai utang bank dengan suku bunga tetap dan mengambang. Untuk mengelola risiko tingkat bunga tersebut, maka Perseroan harus memiliki kebijakan dalam memperoleh pembiayaan yang akan memberikan campuran yang sesuai atas tingkat suku bunga mengambang dan tingkat bunga tetap. d. Risiko Pemasaran Risiko pemasaran adalah risiko yang berdampak pada tidak terjualnya produk atau customer complaint karena adanya ketidaksesuaian spesifikasi produk yang diperjual-belikan, gagal waktu serah, tidak tercapainya kesepakatan harga dan atau karena adanya regulasi baru. Risiko atas keterlambatan pengapalan biasanya disebabkan oleh penyediaan persediaan logam yang siap ekspor dan faktor cuaca buruk. Dampak yang ditimbulkan adalah timbulnya complaint dari Pelanggan dan pendapatan perusahaan tertunda. Pengelolaan risko ini telah diupayakan dengan meningkatkan komunikasi dengan bagian produksi tentang jadual rencana pengapalan termasuk pemenuhan persyaratan fisik, persyaratan administrasi dan pengendaliannya dan atau memberikan penjelasan seperlunya kepada Pelanggan sesuai dengan prosedur penaganan Customer Complaint yang telah ditetapkan. Upaya lain yang dilakukan adalah melakukan buy back untuk memenuhi komitmen dan melakukan shipment non-regular delivery dengan memperhatikan prosedur yang telah ditetapkan. Dengan adanya perubahan regulasi Peraturan Menteri Perdagangan RI No. 32/M-DAG/PER/6/2013 Tanggal 28 Juni 2013 tentang perubahan atas Peraturan Menteri Perdagangan No. 78/M-DAG/PER/12/2012 Tentang Ketentuan Ekspor Timah, hal ini menjadi tantangan sekaligus peluang. Maksud dan tujuan dari Permendag No. 32/M-DAG/PER/6/2013 Tanggal 28 Juni 2013 Tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Perdagangan No. 78/M-DAG/PER/12/2012 Tentang Ketentuan Ekspor Timah adalah Indonesia sebagai salah satu penghasil & pengekspor logam timah terbesar di dunia bertekad untuk dapat menjadi penentu harga logam timah dunia, dibentuknya bursa adalah sebagai salah satu upaya dari pemerintah untuk menertibkan penambangan timah dan meningkatkan nilai komoditi logam timah, Perubahan mendasar dalam peraturan tersebut, bahwa perdagangan timah harus dilakukan melalui bursa satu pintu BKDI (Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia) yang dibentuk oleh Pemerintah RI. Perdagangan melalui bursa BKDI untuk timah ingot berlaku mulai 30 Agustus 2013 dan timah dalam bentuk lainnya mulai 1 Januari 2015. Persyaratan timah yang diperdagangkan adalah kadar timah minimal 99,9 % dengan pengotor Fe (0.005%) dan Pb (0.030%). PT TIMAH (PERSERO) TBK. TENTANG LAPORAN INI 236 LAPORAN PENGURUS PERUSAHAAN PROFIL PT TIMAH INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Laporan Tata Kelola Perusahaan Untuk menyikapi adanya perubahan regulasi, Perseroan telah melakukan penyesuaian dalam tahapan proses bisnisnya dari produksi, pemurnian, peleburan dan satuan kerja pemasaran; untuk melakukan penyesuaian prosedur dan bersinergi dalam mendukung strategi pemasaran. Demikian juga Perseroan berusaha mengoptimalkan fungsi anak perusahaan PT Indometal London untuk melakukan pricing dan hedging strategy dalam rangka harga jual yang diperoleh ≥ harga ICDX, melakukan selling, buying & distribution strategy untuk pemenuhan kebutuhan customer loyalty dan peningkatan volume penjualan. Penetrasi juga dilakukan ke segmen ceruk pasar (niche market) untuk produk Banka Low Lead dan Banka Four Nine kepada pengguna akhir yang cenderung lebih loyal. e. Risiko Hukum Risiko Hukum adalah Risiko yang disebabkan oleh adanya kelemahan aspek hukum. Kelemahan aspek hukum antara lain disebabkan adanya tuntutan hukum, ketiadaan peraturan perundang-undangan yang mendukung atau kelemahan perikatan seperti tidak dipenuhinya syarat sahnya kontrak. Risiko hukum menjadi tanggung jawab dari satuan kerja Corporate Lawyer, aspek hukum yang dikelola meliputi legalitas aset perusahaan di dalamnya menyangkut keabsahan berlakunya ijin operasional, penerbitan sertifikat tanah sebagai dasar alas hak yang terlindungi, dan pelepasan ke pihak lain terhadap aset yang tidak berfungsi lagi untuk mendukung operasi perusahaan. Aspek hukum lainya yang dikelola adalah memberikan bantuan hukum, yang didalamnya meliputi adanya adanya tuntutan aset yang disebabkan perselisihan asetaset Perseroan dengan pihak lain, adanya tuntutan operasional yang disebabkan adanya tuntutan tumpang tindih lahan operasional, legalitas IUP dan tuntutan masyarakat dan pendampingan tuntutan hukum kepada karyawan yang tersandung kasus hukum. Penanganan atas risiko hukum yang disebabkan ketiadaan peraturan perundang-undangan yang mendukung, Corporate Lawyer selalu mengedepankan porsi profesional dengan mengacu pada praktek-praktek Hukum terbaik (Best Practice) yang ada. Dan untuk kelemahan perikatan seperti tidak dipenuhinya syarat sahnya kontrak, maka Corporate Lawyer menyediakan jasa layanan langsung atas penyusunan kontrak dan layanan secara tidak langsung dengan memberikan pendapat dan konsultasi kepada pihak internal Perseroan yang membutuhkannya. f. Risiko Investasi Untuk menjamin kelangsungan usaha pertambangan diperlukan peningkatan ketersediaan sumber daya dan cadangan dengan tingkat kepercayaan yang cukup tinggi. Untuk itu diperlukan kegiatan secara berkala untuk melakukan survey geologi, inventarisasi dan validasi sumber daya dan cadangan. Untuk meningkatkan penguasaan teknologi proses pengolahan dan pemurnian bahan galian, Perseroan akan mengupayakan kerjasama saling menguntungkan berupa aliansi strategis dengan penyedia teknologi. Perseroan juga mempertimbangkan pelaksanaan kerjasama riset dan pengembangan dengan institusiinstitusi perguruan tinggi, baik di dalam maupun di luar negeri. Untuk mengurangi kemungkinan “gagal teknologi”, Perseroan tidak hanya tergantung kepada satu teknologi baru. Beberapa opsi teknologi akan terus diupayakan dan dikembangkan. LAPORAN TAHUNAN 2014 ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN INFORMASI PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 2014 237 Perseroan tengah melakukan investasi dalam upaya meningkatkan kapasitas produksi timah dan pengembangan usaha ke berbagai industri, termasuk akuisisi IUP non-timah. Semua investasi ini masih berjalan dan belum sepenuhnya terealisasikan, dengan beberapa diantaranya masih dalam tahap studi kelayakan dan pilot project. Untuk mengendalikan berbagai risiko yang terkait dengan investasinya, Perseroan telah mengkaji kelayakan investasi melalui feasibility study yang dilakukan oleh Tim Investasi, sebelum investasi tersebut disetujui dan dicantumkan dalam RKAP. Perseroan menempatkan prioritas utama pada peningkatan kapasitas produksi dengan menambah peralatan baru, seperti kapal isap dan BWD, dan peralatan eksplorasi. Perseroan juga berupaya meningkatkan ekuitasnya melalui pelepasan aset yang sulit dikembangkan untuk memperoleh dana untuk investasi, sehingga memperkecil ketergantungannya pada fasilitas pinjaman dari bank. KODE ETIK (CODE OF CONDUCT) DAN BUDAYA PERUSAHAAN Pedoman Perilaku Pedoman Perilaku PT TIMAH (Persero) Tbk merupakan kumpulan norma, tata nilai, serta tindakan yang diyakini sebagai standar perilaku yang ideal bagi Dewan Komisaris, Direksi, dan Karyawan yang sesuai dengan Budaya Perseroan. Pedoman Perilaku PT TIMAH (Persero) Tbk telah diimplementasikan sejak bulan November 2008, berlaku bagi seluruh elemen di dalam PT TIMAH (Persero) Tbk dan anak-anak perusahaannya, serta dituangkan dalam buku Pedoman Tata Kelola Perusahaan. Pedoman Perilaku dan Kode Etik Perseroan diterbitkan dengan maksud mempercepat pencapaian visi Perseroan dan mempertahankan kepercayaan masyarakat terhadap Perseroan. Elemen Kode Etik Timah Pedoman Perilaku Perseroan merupakan dasar penerapan perilaku yang mengatur hubungan-hubungan antara setiap pemangku kepentingan, yakni antara karyawan dengan Perseroan, sesama karyawan, konsumen, pemasok, kreditur, pemegang saham, pemerintah, dan masyarakat luas. Selain itu, Pedoman Perilaku ini juga mengatur keterlibatan politik seluruh jajaran manajemen dan karyawan, pemberian dan penerimaan donasi maupun hadiah, kepatuhan terhadap peraturan dan perundang-undangan, kerahasiaan informasi, serta pelaporan atas pelanggaran dan perlindungan bagi pelapor. Beberapa hal lain yang diatur dalam Pedoman Perilaku Perseroan meliputi: • Hubungan Karyawan dengan Perusahaan Mengatur hal-hal yang terkait pengangkatan, pemberhentian, kedudukan, serta hak dan kewajiban karyawan berdasarkan ketentuan atau peraturan Perseroan. Perseroan mendukung terbentuknya serikat pekerja Karyawan Timah dengan nama Ikatan Karyawan Timah (IKT) dan memfasilitasi perolehan hak-hak karyawan. • Hubungan Sesama Karyawan Mengatur perlakuan dan pengambilan keputusan yang adil, lingkungan kerja yang kondusif, serta kerja sama antar karyawan. PT TIMAH (PERSERO) TBK. TENTANG LAPORAN INI 238 LAPORAN PENGURUS PERUSAHAAN PROFIL PT TIMAH INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Laporan Tata Kelola Perusahaan • Hubungan dengan Pihak Ketiga. Mengatur penggunaan jasa pihak ketiga atau agen, perlakuan terhadap pemasok dan larangan penerimaan kompensasi (suap), serta kepatuhan pemasok terhadap Pedoman Perilaku. • Hubungan dengan Pemegang Saham. Mengatur perlindungan dan penggunaan yang tepat atas aset Perseroan, pembukuan, dan laporan Perseroan. • Hubungan dengan Pemerintah Mengatur kepatuhan terhadap peraturan atau ketentuan terkait, serta pembayaran pajak dan retribusi. • Hubungan dengan Masyarakat Mengatur hubungan dengan masyarakat dalam hal kegiatan sosial kemanusiaan, pemberian donasi dan kegiatan lainnya yang merupakan wujud tanggung jawab sosial Perusahaan. Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan terutama di Provinsi Bangka Belitung, PT TIMAH senantiasa memperhatikan kepatuhan terhadap peraturan-peraturan daerah terkait penambangan timah yang berlaku di provinsi tersebut. Sejumlah peraturan daerah tersebut adalah: • Peraturan Daerah No. 6 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Pertambangan Umum. • Peraturan Daerah Kabupaten Belitung No. 4 Tahun 2003 tentang Pengelolaan Pertambangan Umum • Peraturan Daerah No. 3 Tahun 2004 tentang Pengelolaan Pertambangan Umum • Peraturan Daerah Kabupaten Belitung No. 6 tahun 2006 tentang Pengusahaan Pertambangan Umum • Peraturan Gubernur Kepulauan Bangka Belitung No. 27 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Tata Cara Penjualan Logam Timah di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung • Peraturan Daerah Kabupaten Belitung Timur No. 16 Tahun 2007 tentang Sumbangan Produsen Timah Atas Produksi Bijih Timah Kepada Pemerintah Kabupaten Belitung Timur • Peraturan Daerah Kabupaten Bangka Barat No. 7 tahun 2008 tentang Penerimaan Sumbangan Pihak Ketiga Kepada Pemerintah Kabupaten Bangka Barat • Perda Kabupaten Bangka Barat No. 4 tahun 2012 tentang Pengelolaan Pertambangan Mineral Upaya Penegakan Kode Etik Timah Berbagai upaya yang dilakukan untuk menegakan penerapan Kode Etik dalam kegiatan operasional dan perilaku sehari-hari mencakup diantaranya: • Pernyataan Kepatuhan Terhadap Kode Etik Timah Hal ini dilakukan dengan mengedarkan lembar pernyataan untuk ditanda-tangani oleh seluruh jajaran karyawan Perseroan. Lembar Pernyataan pada intinya berisi komitmen seluruh karyawan untuk senantiasa menerapkan butir-butir ketentuan kode etik dalam kegiatan operasional sehari-hari dan dalam bertingkah laku terhadap sesama, atasan maupun bawahan karyawan bersangkutan. • Komitmen Manajemen Komitmen Manajemen ditunjukan dengan pemberian suri tauladan dalam bersikap. Hal ini dapat diperlihatkan melalui penyelenggaraan dialog terbuka pada kesempatan bersama, maupun dalam memberikan pengarahan dan pelaksanaan evaluasi kinerja yang dilakukan secara berkala. LAPORAN TAHUNAN 2014 ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN INFORMASI PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 2014 239 • Pakta Integritas Sejenis dengan pernyataan kepatuhan, pakta integritas ditujukan bagi karyawan yang sering berinteraksi dengan pihak luar. Intinya dalam menjalin kerjasama dengan para mitra pemasok barang/jasa, para pihak diharuskan menandatangani dan menjalankan butir-butir pernyataan Pakta Integritas yang berisi beberapa pokok ketentuan, meliputi: independensi pengambilan keputusan, bebas benturan kepentingan, bebas dari perkara hukum dan menjunjung tinggi loyalitas dalam bekerja. Budaya Perusahaan (Corporate Culture) PT TIMAH memiliki sistem nilai yang dianut dan dijalankan guna membangun budaya perusahaan. Sesuai dengan perkembangan usaha dan perkembangan lingkungan, Perseroan melakukan review dan merumuskan sistem nilai secara berkala. Perseroan telah merumuskan nilai-nilai budaya perusahaan dalam rumusan sikap kerja yang menjunjung tinggi: Integritas, Komitmen, Terbuka, Rasional dan Visioner. Hal tersebut didukung dengan tiga rumusan Budaya Perusahaan, yakni: Budaya Kerja : Kebersamaan, Keterbukaan dan Kebersihan. Sikap Kerja : Percaya, Terbuka, Positif, Rasional dan Sadar Biaya Etos Kerja : Kerja Keras, Kerja Cerdas, Kerja Ikhlas, dan Kerja Tuntas. Disingkat menjadi K-4 INTEGRITAS KOMITMEN yaitu memiliki kejujuran, tanggung jawab dan konsisten terhadap semua tindakan dalam mencapai tujuan perusahaan TERBUKA yaitu mampu memenuhi kesepakatan dan janji dengan penuh tanggung jawab RASIONAL yaitu mampu melakukan kegiatan secara terencana, terttur dan penuh pertimbngsn serta perhitungn yang matang yaitu mudah menerima masukan dan mampu menyesuaikan diri terhadap setiap perubahan lingkungan yang terjadi VISIONER yaitu Kemampuan berinovasi dan melihat jauh ke depan tanpa dibatasi ruang dan waktu PT TIMAH (PERSERO) TBK. TENTANG LAPORAN INI 240 LAPORAN PENGURUS PERUSAHAAN PROFIL PT TIMAH INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Laporan Tata Kelola Perusahaan SISTEM PELAPORAN PELANGGARAN Perseroan berkomitmen menerapkan prinsip-prinsip GCG secara konsisten dan berkesinambungan dalam pengelolaan usahanya. Dalam menjalankan bisnisnya, PT TIMAH senantiasa dituntut untuk melaksanakannya dengan penuh amanah, transparan, dan akuntabel, serta senantiasa memenuhi ketentuan perundangan yang berlaku. Oleh karena itu, untuk menyediakan sistem bagi penegakan prinsip-prinsip GCG sehingga menciptakan situasi kerja yang bersih dan bertanggung jawab, Perseroan menyusun dan menerapkan sistem Pelaporan Pelanggaran (Whistleblowing System/WBS). Keberadaan sistem ini memberikan kesempatan bagi insan PT TIMAH dan pihak eksternal untuk menyampaikan laporan mengenai dugaan pelanggaran terhadap prinsip-prinsip GCG yang baik ataupun nilai-nilai etika yang berlaku, kepada Perseroan, berdasarkan bukti-bukti yang dapat dipertanggungjawabkan dan dilandasi niat baik untuk kepentingan Perseroan. Dasar hukum pelaksanaan Pelaporan Pelanggaran antara lain adalah UU No. 31/1999 yang telah diperbaharui dengan UU No. 20/2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, UU No. 13/2006 tentang Perlindungan Saksi dan Pelapor, UU No. 11/2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, Pedoman Sistem Pelaporan dan Pelanggaran (WBS) Komite Nasional Kebijakan Governance (2008), Code of Corporate Governance, serta SK No. 004/TBK/SK- 0000/2001-B1 tentang Kebijakan dan Tata Laksana Unjuk Peduli Karyawan PT TIMAH (Persero) Tbk. Jenis Penyimpangan Lingkup pengaduan/penyingkapan yang akan ditindaklanjuti oleh Sistem Pelaporan Pelanggaran adalah tindakan yang dapat merugikan Perseroan, meliputi: • Penyimpangan dari peraturan dan perundangan yang berlaku. • Penyalahgunaan jabatan untuk kepentingan di luar Perusahaan. • Pemerasan. • Perbuatan curang. • Benturan kepentingan. • Gratifikasi. Mekanisme Pelaporan Prinsip Dasar pelaporan: • Pelaporan atas suatu pelanggaran harus dilakukan dengan itikad baik, bukan karena kepentingan pribadi atau balas dendam • Manfaat pelaporan haruslah untuk kepentingan bersama seluruh Insan Perusahaan dan para pemangku kepentingan Pelapor membuat pengaduan/penyingkapan dan mengirimkannya kepada pengelola Sistem Pelaporan Pelanggaran, yang dapat disampaikan kepada Direktur Utama atau Kepala SPI (apabila pihak terlapor bukan Direksi). Selain itu, laporan dapat disampaikan dalam amplop tertutup dengan kode WBS pada bagian kanan atas amplop, ditujukan kepada Direktur Utama atau Kepala SPI (apabila pihak terlapor bukan Direksi). Apabila pihak terlapor merupakan Direksi, laporan dapat ditujukan kepada Komisaris Utama (Independen). LAPORAN TAHUNAN 2014 ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN INFORMASI PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 2014 241 Tindak Lanjut: Penanggung jawab tindak lanjut pelaporan adalah: • Direktur Utama, jika terlapor adalah Insan Perseroan selain Direksi. • Dewan Komisaris, jika terlapor adalah Direksi. • Direktur Utama, jika terlapor merupakan anggota Dewan Komisaris. Proses tindak lanjut dari laporan yang disampaikan adalah sebagai berikut: • Direktur Utama atau Kepala SPI atau Komisaris Utama (Independen) menerima pengaduan, mencatat, dan menuangkan laporan dalam format standar. • Pelaporan yang disampaikan tanpa identitas (anonim) tetap diproses, namun demikian dipertimbangkan terlebih dahulu kesungguhan isinya, kredibiltasnya, dan bukti-bukti yang diajukan, serta kemungkinan untuk melakukan konfirmasi pelaporan. • Direktur Utama atau Kepala SPI atau Komisaris Utama (Independen) menerima dan menyaring laporan pengaduan pelanggaran yang diterima. • Direktur Utama atau Kepala SPI atau Komisaris Utama (Independen) melakukan penelaahan awal/investigasi atas indikasi awal selama 14 hari kerja dan membuat ringkasannya. • Berdasarkan hasil tersebut, Direktur Utama atau Komisaris Utama (Independen) memutuskan tindak lanjut untuk menghentikan atau meneruskan prosesnya. • Laporan hasil investigasi diselesaikan dalam waktu selambatnya 90 hari kerja sejak keputusan untuk melakukan investigasi diterima dari/oleh Tim Investigasi. Perlindungan Pelapor Perseroan memberikan perlindungan bagi pelapor dan menjamin kerahasiaan identitasnya. Informasi terkait pelapor didokumentasikan dengan baik. Kebijakan perlindungan pelapor dimaksudkan untuk mendorong setiap Insan PT TIMAH dan pelapor lainnya untuk berani melaporkan pelanggaran karena keamanan dan keselamatan mereka dan keluarganya dijamin. Perseroan memberikan perlindungan kepada pelapor dari tindakan-tindakan berikut: • Pemecatan yang tidak adil • Penurunan jabatan atau pangkat • Pelecehan dan/atau diskriminasi dan/atau tekanan dan/atau intimidasi dalam segala bentuknya • Catatan yang merugikan dalam arsip data pribadinya Realisasi Penanganan Pengaduan Sepanjang periode pelaporan, Pengelola Pelaporan Pelanggaran (SPI) tidak menerima pelaporan apapun melalui email WBS atau perangkat lainnya . Bila ada laporan yang masuk akan langsung ditindaklanjuti. MANAJEMEN PEMANGKU KEPENTINGAN [G4-19, G4-24, G4-25, G4-26, G4-27] Perseroan memandang keberlanjutan usaha dalam jangka panjang sangat erat kaitannya dengan kemampuan manajemen beserta segenap jajarannya dalam berinteraksi dan menyelenggarakan hubungan positif yang memberi mutual benefit dengan para pemangku kepentingan. Bagi pemangku kepentingan, interaksi tersebut berarti dipahami dan dipenuhinya seluruh harapan. Sementara bagi Perseroan interaksi positif berarti memahami PT TIMAH (PERSERO) TBK. TENTANG LAPORAN INI 242 LAPORAN PENGURUS PERUSAHAAN PROFIL PT TIMAH INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Laporan Tata Kelola Perusahaan dan berupaya memenuhi harapan para pemangku kepentingan menggunakan sumber daya tersedia dengan efesien dan dapat dipertanggungjawabkan. Untuk mencapai keseimbangan tersebut, Perseroan berupaya mempertemukan dua kepentingan tersebut melalui penyelenggaraan manajemen pemangku kepentingan. Salah satu langkah penting yang kemudian dilakukan adalah mendefinisikan dan mengelompokan para pemangku kepentingan dimaksud. Pemangku kepentingan dalam hal ini adalah individu atau kelompok yang dapat mempengaruhi atau terpengaruh oleh aktivitas penambangan, pengolahan dan pengiriman produk dan jasa serta kinerja Perseroan. Selanjutnya Perseroan kemudian mengidentifikasi sejumlah kelompok pemangku kepentingan, baik internal maupun eksternal, yang memiliki peran sentral dalam Perseroan. Keterlibatan dari setiap kelompok kepentingan, berikut dengan dampak-dampak potensialnya, telah dievaluasi secara komprehensif, baik pada tingkatan manajemen maupun tingkatan operasional. Dalam menentukan kelompok-kelompok pemangku kepentingan yang strategis, dasar yang digunakan adalah pengelompokan jenis keterlibatan dari pihak-pihak yang terkait dengan kegiatan bisnis Perusahaan. Pihak- pihak tersebut telah dikategorikan menjadi: • Pihak-pihak yang secara langsung menerima dampak, baik positif maupun negatif, dari berbagai kegiatan bisnis Perusahaan; • Pihak-pihak yang memiliki kepentingan atau pengaruh signifikan terhadap jalannya Perseroan; dan • Pihak-pihak yang memiliki otoritas hukum pada semua tingkatan. Guna memastikan interaksi hubungan yang timbal balik, Perseroan bersikap proaktif dalam melibatkan semua pihak dalam setiap kegiatannya. Hal tersebut didasari kesadaran bahwa setiap kelompok pemangku kepentingan memiliki beragam kebutuhan spesifik yang harus dipenuhi, sehingga dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan mereka, Perseroan menempuh sejumlah metode yang berbeda dan disesuaikan dengan karakter setiap kelompok pemangku kepentingan. Upaya yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan kelompok pemangku kepentingan didasarkan pada analisis situasi demi situasi yang terjadi, dengan tetap mengacu pada strategi inti Perseroan. Demi diperolehnya hasil optimal, Perseroan senantiasa berupa menyelenggarakan dialog dalam berinteraksi dengan para pemangku kepentingan agar mendapatkan umpan balik dari setiap kelompok. Perseroan pada akhirnya mengidentifikasi tujuh kelompok pemangku kepentingan yang strategis, dan telah menerapkan berbagai mekanisme untuk membina hubungan baik dengan masing- masing kelompok pemangku kepentingan dan mendorong partisipasi mereka. Ketujuh kelompok kepentingan dan interaksinya dengan Perseroan digambarkan dalam bagan berikut. LAPORAN TAHUNAN 2014 ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN INFORMASI PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 2014 243 PEMASO AN K& D AL H &O KONSUMEN TORITAS PAS AR M KERJA MO GANG SAHA TRA MI KARY AW ME PE RA TL IA UAS & MED AH AM PE M E R INT A MASY A KA PEMEGANG S Selanjutnya mekanisme manajemen pemangku kepentingan yang diselenggarakan oleh PT TIMAH dalam mempertemukan keseimbangan antara pemenuhan harapan dengan upaya yang dilakukan Perseroan disarikan dalam tabel berikut. PT TIMAH (PERSERO) TBK. LAPORAN PENGURUS PERUSAHAAN TENTANG LAPORAN INI 244 PROFIL PT TIMAH INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Laporan Tata Kelola Perusahaan Tabel Interaksi Perseroan dengan Pemangku Kepentingan yang Strategis. PEMANGKU KEPENTINGAN KEPENTINGAN UTAMA MEKANISME KETERLIBATAN Pemegang Saham • Kinerja usaha • Imbal hasil atas investasi • Tata kelola Perusahaan • Manajemen risiko • Strategi bisnis • Prospek masa depan • Keberlanjutan usaha • • • • • • Pemasok dan Mitra Kerja • Manajemen • Kontrak pengadaan dan pengantaran • Pembayaran • Evaluasi vendor • Supplier gathering • 2x setahun • 1x setahun Karyawan • Keamanan dan kesehatan • Kesejahteraan • Remunerasi dan manfaat kerja • Pengembangan keahlian dan karir • Kesetaraan • Keberlanjutan usaha • Kepatuhan pada aturan ketenagakerjaan • • • • Employee & family gathering Buletin internal Stannia Penghargaan bagi karyawan Layanan pengaduan dan pelaporan (whistleblowing System) • Pertemuan formal dengan Ikatan Karyawan PT TIMAH • 1x setahun • 1x sebulan • 1x setahun • Sepanjang waktu • Kualitas produk yang tinggi • Tanggung jawab produk • Pemenuhan kontrak • Pasokan yang dapat diandalkan • Survei kepuasan pelanggan • Layanan pengaduan pelanggan • 1x setahun • Sepanjang waktu Konsumen Rapat Umum Pemegang Saham Informasi di situs internet Laporan Tahunan Laporan Kuartalan Laporan Bulanan Paparan Publik FREKUENSI Bulan Bakti Timah Program pemberdayaan masyarakat Program edukasi dan sosialisasi Bina lingkungan Mitra binaan Survei kebutuhan masyarakat Dialog • 1x setahun • Sepanjang waktu • 1x setahun • 3 bulan sekali • 1x sebulan • 1x setahun • Sewaktu-waktu Komunitas Setempat • Dampak sosial dan lingkungan dari kegiatan usaha • Pemberdayaan masyarakat • Ketersediaan lapangan kerja • Dukungan terhadap inisiatif komunitas • Perlindungan lahan dan warisan budaya • Manfaat pascaoperasi • Konsultasi dalam perencanaan usaha • • • • • • • • 1 bulan setahun • Sepanjang waktu • 3 bulan sekali • Sepanjang waktu • Sepanjang waktu • Sepanjang waktu • 1x sebulan Masyarakat Luas dan • Penyampaian informasi secara profesional Media • Pemberitaan yang akurat dan dapat diandalkan • Pemanfaatan logam Timah dalam kehidupan • Informasi di situs internet • Partisipasi dalam event dan pameran • Rilis berita dan konferensi pers • Sepanjang waktu • Sewaktu-waktu • Sewaktu-waktu Pemerintah dan • Kepatuhan pada peraturan perundangOtoritas Pasar Modal undangan • Kontribusi terhadap pendapatan negara (pajak) • Penyediaan lapangan kerja • Pembangunan • Pembentukan kebijakan • Akses ke sumber daya alam • Forum BUMN • Pertemuan dan rapat ad-hoc • Kunjungan lapangan • Sewaktu-waktu • Sewaktu-waktu • Sewaktu-waktu KASUS HUKUM Pada tahun pelaporan Perseroan terlibat dalam beberapa kasus hukum, baik sebagai pihak yang digugat, maupun penggugat. Secara akumulatif ada 7 perkara yang melibatkan PT TIMAH, dengan pokok perkara meliputi sengketa lahan, tumpang tindih lahan dan perkara perdata lain, dengan rekapitulasi sebagai berikut. (MM6, MM7) LAPORAN TAHUNAN 2014 ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN INFORMASI PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 2014 245 Daftar Perkara Hukum Yang Dihadapi Perseroan, 2014. No Perkara Posisi PT TIMAH 1 Perkara Perdata "PT Sumber Cahaya Hasil • Tergugat Gemilang/Perusahaan Perkebunan Sawit menggugat PT TIMAH (Persero) Tbk ke Pengadilan Negeri Tanjungpandan - Belitung perihal Gugatan Perbuatan Melawan Hukum pengrusakan perkebunan sawit milik PT SCHG 2 Perkara Perdata "PT Rebinmas Jaya/ perusahaan perkebunan sawit menggugat PT TIMAH (Persero) Tbk ke Pengadilan Negeri Tanjungpandan - Belitung perihal Gugatan Perbuatan Melawan Hukum melakukan kegiatan penambangan diatas lahan perkebunan sawit milik PT Rebinmas Jaya 3 Status Langkah Upaya Hukum yang harus Ditempuh Masih dalam proses menunggu putusan dari Mahkamah Agung Republik Indonesia September 2014 PT TIMAH (Persero) Tbk telah Mengajukan Kasasi ke Mahkamah Agung terhadap putusan Pengadilan Tinggi Bangka Belitung • Tergugat PT TIMAH (Persero) Tbk saat ini mengajukan Gugatan Pelaksanaan Eksekusi Putusan Mahkamah Agung RI di Pengadilan Negeri Tanjungpandan - Belitung Oktober 2014 Lawyer PT TIMAH (Persero) Tbk M. Sidik Latuconsina & Partners membuat laporan dugaan terjadinya tindak pidana korupsi yang dilakukan oleh direksi PT Rebinmas Jaya kepada Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Agung RI Perkara Perdata "PT TIMAH (Persero) Tbk digugat oleh PT Sukma perihal gugatan ingkar janji/Wansprestasi terkait perjanjian kerjasama pematangan dan pemasaran tanah milik PT TIMAH yang terletak di Kecamatan Bantar Gebang Kota Bekasi • Tergugat Masih dalam proses persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dengan Nomor Perkara 84/Pdt.G/2014/PN.Jkt.Pst tanggal 02 April 2014 PT TIMAH (Persero) Tbk untuk penyelesaian kasus ini mengkuasakan kepada Jaksa Pengacara Negara/JPN Kejaksaan Agung RI mengajukan sidang pemeriksaan setempat di lokasi lahan yg disengketakan. 4 Perkara Perdata "PT TIMAH (Persero) Tbk menggugat Megawati & Netty Ariani karena Melakukan Perbuatan dengan sengaja menduduki dan menguasai tanah milik PT TIMAH Tbk secara melawan hukum tanpa hak kepemilikan yang terletak di Kelurahan Pasir Garam, Pangkalpinang, Bangka • Penggugat Masih dalam proses persidangan di Pengadilan Negeri Pangkalpinang Bangka dengan Nomor Perkara 35/Pdt.G/2014/ PN.Pgp Tanggal 13 Juni 2014 PT TIMAH (Persero) Tbk mengkuasakan penyelesaian kasus tersebut kepada Lawyer Sadid Alwi & Partners telah mengajukan gugatan ke Pengadilan Negeri Pangkalpinang sampai saat ini agenda sidang pembacaan jawaban gugatan dari Pihak Tergugat 5 Perkara Perdata "PT TIMAH (Persero) Tbk menggugat Nurwati Juan Djiman, Ruspandi, Darmawi Dimro, Windi, Yuhansyah, Agus Tari, Ario , Rizki Ayu Ningsih, Suharli, Erwin, Ayi, Suparno, Refi Zulfian, Edi Yulian, Hadi Sukrisno, Syamsul Bachri, Dani dan Gilang • PT TIMAH (Persero) Tbk sebagai Penggugat Masih dalam proses persidangan di Pengadilan Negeri Pangkalpinang Bangka dengan Nomor Perkara 47/Pdt.G/2014/ PN.Pgp Tanggal 19 Agustus 2014 PT TIMAH (Persero) Tbk mengkuasakan penyelesaian kasus tersebut kepada Lawyer Sadid Alwi & Partners telah mengajukan gugatan ke Pengadilan Negeri Pangkalpinang sampai saat ini agenda sidang pembacaan gugatan dari Pihak Penggugat 6 Perkara Perdata " PT TIMAH (Persero) Tbk menggugat Abdul Latif dan Dahnil Julianto karena Melakukan Perbuatan dengan sengaja menduduki dan menguasai tanah milik PT TIMAH Tbk dengan bukti kepemilikan berupa HGB No.05.06.06.08.3.00136 • Penggugat Masih dalam proses persidangan di Pengadilan Negeri Tanjung Balai Karimun dengan Nomor Perkara 35/PDT./G/ PN.TBK Tanggal 24 September 2014 PT TIMAH (Persero) Tbk mengkuasakan penyelesaian kasus tersebut kepada Lawyer Saiful Rahman & Partners telah mengajukan gugatan ke Pengadilan Negeri Tanjung Balai Karimun sampai saat ini agenda sidang pembacaan gugatan dari Pihak Penggugat 7 Perkara Perdata " PT TIMAH (Persero) Tbk menggugat Suhidarman dan Dewi Wahyuni karena Melakukan Perbuatan dengan sengaja menduduki dan menguasai tanah milik PT TIMAH Tbk dengan bukti kepemilikan berupa HGB No.32.03.05.02.3.355 • Penggugat Masih dalam proses persidangan di Pengadilan Negeri Tanjung Balai Karimun dengan Nomor Perkara 36/PDT./G/ PN.TBK Tanggal 24 September 2014 PT TIMAH (Persero) Tbk mengkuasakan penyelesaian kasus tersebut kepada Lawyer Saiful Rahman & Partners telah mengajukan gugatan ke Pengadilan Negeri Tanjung Balai Karimun sampai saat ini agenda sidang pembacaan gugatan dari Pihak Penggugat PT TIMAH (PERSERO) TBK. TENTANG LAPORAN INI 246 LAPORAN PENGURUS PERUSAHAAN PROFIL PT TIMAH INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Laporan Tata Kelola Perusahaan Dampak Keuangan Tidak ada dampak keuangan signifikan dari perkara hukum yang tengah melibatkan Perseroan tersebut, sekalipun demikian, sebagai bagian dari penerapan manajemen risiko yang bijaksana, PT TIMAH menyisihkan sejumlah dana yang memadai untuk mengantisipasi putusan yang berdampak merugikan terhadap Perseroan. Sanksi Dari Pihak Berwenang Tidak ada sanksi dari pihak berwenang yang dijatuhkan terhadap Perseroan, anggota Direksi maupun anggota Dewan Komisaris sebagai akibat perkara hukum maupun pelanggaran aturan lainnya. Demikian juga tidak ada sanksi terhadap jajaran insan PT TIMAH lainnya akibat adanya pelanggaran peraturan pelanggaran maupun peraturan internal. AKSES INFORMASI (G4-31) Perseroan memegang teguh prinsip keterbukaan (transparansi) terhadap publik dan seluruh pemangku kepentingan dalam hal keterbukaan informasi melalui berbagai media dan keterbukaan menurut Peraturan Pasar Modal. Ini sejalan dengan kebijakan PT TIMAH untuk menciptakan dan mendorong keterbukaan di seluruh lingkup Perseroan. Semua aktivitas yang berhubungan dengan distribusi informasi dilaksanakan di bawah koordinasi Sekretaris Perusahaan. Perseroan secara konsisten dan berkala menerbitkan rilis pers, majalah internal, pameran, dan melaksanakan paparan publik, pertemuan analis, dan konferensi, baik di dalam maupun di luar negeri. Seluruh Publikasi Perseroan dapat diakses melalui situs internet PT TIMAH (Persero) Tbk di www.timah.com dan juga di www.bumn.go.id. Segala pertanyaan yang terkait dengan informasi Perseroan dapat diajukan ke: Sekretaris Perusahaan. Kantor Perwakilan PT TIMAH Jakarta Jl. Medan Merdeka Timur No. 15 Jakarta 10110 Tel.+62 21 344 4011 Fax. +62 21 344 4012 Email: [email protected] LAPORAN TAHUNAN 2014 ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN INFORMASI PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 2014 247 PT TIMAH (PERSERO) TBK. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Salah satu kebijakan pokok dalam kegiatan pengembangan komunitas PT TIMAH adalah berupaya melibatkan partisipasi masyarakat sekitar. Hal ini dimaksudkan agar kehadiran Perseroan dapat meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan mereka. Pelibatan tersebut juga dimaksudkan agar masyarakat penerima manfaat tidak hanya merasa sebagai obyek, tapi juga sebagai subyek, pemilik dari program yang tengah dijalankan, sehingga turut bertanggung jawab atas keberhasilannya TENTANG LAPORAN INI LAPORAN PENGURUS PERUSAHAAN PROFIL PT TIMAH INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL 250 Asas Dan Komitmen Suksesnya penerapan kebijakan triple bottom lines, yang menyelaraskan pengembangan ketiga aspek, yaitu ekonomi, sosial dan lingkungan merupakan ukuran keberhasilan pengembangan perusahaan secara berkelanjutan. Oleh karena itu, seperti disinggung pada bahasan “Manajemen Pemangku Kepentingan” Perseroan berupaya memenuhi harapan seluruh pemangku kepentingan melalui penyelenggaraan berbagai kegiatan operasional di mana sasaran akhirnya adalah terpenuhinya harapan mereka dengan menggunakan seluruh sumber daya yang tersedia secara maksimal. Kegiatan yang dilaksanakan Perseroan tersebut pada intinya adalah berupaya menyeimbangkan kinerja di bidang ekonomi, sosial dan lingkungan sesuai dengan kaidah keberlanjutan. Bagi Perseroan, pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan, merupakan upaya untuk memenuhi LAPORAN TAHUNAN 2014 ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN INFORMASI PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 2014 251 harapan seluruh pemangku kepentingan, di mana kegiatan yang dilaksanakan senantiasa mempertimbangkan keseimbangan aspek ekonomi, sosial dan lingkungan. Pada bagian-bagian terdahulu dari Laporan ini telah disampaikan berbagai upaya yang dilakukan Perseroan untuk meningkatkan kinerja operasional dalam bidang ekonomi, hubungan kelembagaan termasuk penerapan prinsip-prinsip dasar tata kelola. Untuk memberi gambaran lengkap mengenai upaya yang dilakukan Perseroan dalam meningkatkan kinerja dibidang lingkungan dan sosial, pada uraian berikut disampaikan pembahasan mengenai asas, komitmen, kebijakan dan program-program yang dilakukan PT TIMAH di bidang lingkungan dan sosial, termasuk juga uraian mengenai tanggung jawab terhadap pelanggan/ produk yang dihasilkan. PT TIMAH (PERSERO) TBK. TENTANG LAPORAN INI 252 LAPORAN PENGURUS PERUSAHAAN Melestarikan Lingkungan Untuk Keberlanjutan Perseroan meyakini keberlanjutan dalam perspektif lingkungan, berarti menjaga dan memelihara kelestarian lingkungan secara menyeluruh, baik dari perspektif kondisi ekosistem lingkungan maupun keanekaragaman hayati. Oleh karenanya PT TIMAH menerapkan pola penambangan yang ramah lingkungan, mematuhi seluruh ketentuan peraturan perundangan di bidang lingkungan dan melaksanakan berbagai program pengelolaan dan pemantauan lingkungan untuk memastikan terjadinya perbaikan kualitas lingkungan selama maupun pasca kegiatan penambangan untuk memastikan kehidupan yang semakin baik bagi generasi yang akan datang. LAPORAN TAHUNAN 2014 PROFIL PT TIMAH INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN INFORMASI PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 2014 253 Kegiatan penambangan secara terbuka selalu melibatkan proses pengubahan bentang permukaan. Kegiatan penambangan timah darat dengan metoda tambang terbuka umumnya didahului dengan pembukaan lahan yang selanjutnya diikuti dengan pencarian bijih timah menggunakan metode ekstraksi berdasarkan berat jenis bijih timah dengan bantuan media air yang disemburkan ke area pit penambangan. Pada proses selanjutnya bijih timah harus dikumpulkan, disimpan di tempat penampungan sementara, untuk selanjutnya diangkut menggunakan sarana transportasi darat ataupun laut ke tempat peleburan. Dengan prosedur penambangan tersebut, maka aneka habitat darat, besar maupun kecil, harus berpindah atau dipindahkan ke areal di luar areal kegiatan penambangan. Berbagai tanaman kayu maupun tanaman perdu juga harus ditebang atau ditanam ulang ditempat lain. Seluruh rangkaian kegiatan penambangan timah tersebut menjadi salah satu kontributor bagi terjadinya pemanasan global yang akhirnya merujuk pada kondisi cuaca ekstrem. Sementara untuk penambangan lepas pantai yang dilakukan dengan menggunakan kapal keruk, kapal berteknologi Bucket Wheel Dredge maupun kapal isap pada dasarnya akan mempengaruhi bentang dasar laut yang menyebabkan hilangnya terumbu karang, ikan maupun biota laut lainnya dari area kawasan penambangan pesisir laut untuk sementara. Kondisi lingkungan lepas pantai tersebut akan pulih lebih cepat jika dilakukan kegiatan pasca tambang meliputi transplantasi terumbu karang, penciptaan rumpon, mangrovisasi dan lain-lain. DAMPAK DAN RISIKO LINGKUNGAN DARI KEGIATAN OPERASIONAL [G4-EN12, G4-EN27, G4-SO2, MM3] PT TIMAH telah melakukan analisis dan mengidentikasi dampak penting dari seluruh mata rantai kegiatan operasional, baik pada tahapan penambangan (darat dan laut), pengolahan maupun transportasi terhadap lingkungan sekitar, sebagaimana disampaikan pada tabel berikut. PT TIMAH (PERSERO) TBK. TENTANG LAPORAN INI 254 LAPORAN PENGURUS PERUSAHAAN PROFIL PT TIMAH INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Melestarikan Lingkungan Untuk Keberlanjutan DAMPAK PENTING TAMBANG DARAT No. Tambang Darat Dampak Penting 1 Sifat fisik kimia tanah Perubahan tekstur terutama penurunan kadar liat, perubahan kadar bahan organik (C-organik) dan Kapasitas Tukar Kation (KTK) 2 Sedimentasi dan pendangkalan Peningkatan volume sedimen yang terangkut ke dalam aliran air/sungai 3 Neraca air Ketidakseimbangan atau perubahan sistem tata air. 4 Pola Drainase Perubahan pola alur sungai dan terbentuknya kolong-kolong 5 Kualitas air Peningkatan nilai padatan tersuspensi total (TSS-Total Suspended Solid) air sungai 6 Bentang alam Topografi dan morfologi lahan 7 Limpasan air permukaan Hilangnya penutup tanah menyebabkan meningkatnya air limpasan akibat ketidakmampuan lahan menahan air hujan 8 Struktur dan komposisi vegetasi Menurunkan, merubah, atau bahkan menghilangkan komposisi dan struktur vegetasi, serta menyebabkan krisis keanekaragaman jenis vegetasi 9 Kualitas habitat satwa liar Hilang atau berubahnya fungsi habitat satwa liar 10 Keanekaragaman jenis satwa liar Merosotnya Keanekaragaman jenis satwa liar di lokasi penambangan. 11 Biota Air Terganggunya volume plankton, benthos dan nekton (ikan) akibat peningkatan TSS 12 Pemanfaatan sumber daya air Terganggunya sumber air tanah (sumur) dan air permukaan (sungai dan lebak) 13 Peluang berusaha dan bekerja Aktivitas PT TIMAH dan mitranya dapat menjadi sumber (primer) terhadap peluang bekerja dan berusaha. 14 Pendapatan dan taraf kesejahteraan masyarakat Meningkatnya pendapatan dan taraf hidup masyarakat di Pulau Bangka Belitung dan sekitarnya 15 Konflik akses dengan penambang TI Peningkatan peluang bekerja dan berusaha berdampak pada penilaian warga terhadap kejadian konflik akses dengan penambangan inkonvensional/TI. 16 Kesehatan masyarakat Kasus malaria dan penyakit jaringan otot (reumatik) adalah penyakit yang berkorelasi positif dengan luas area penambangan. 17 Sikap masyarakat sekitar terhadap Perusahaan Antipati pihak masyarakat terhadap kegiatan operasi penambangan oleh Perusahaan sebagai akumulasi berbagai variabel dampak yang bersumber dari aktivitas penambangan. LAPORAN TAHUNAN 2014 ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN INFORMASI PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 2014 255 DAMPAK PENTING TAMBANG LAUT No. Tambang Laut Dampak Penting 1 Kualitas air laut Peningkatan kadar TSS dan kontaminasi limbah B3 2 Batimetri dasar laut Ketebalan kolom air (jarak dari permukaan laut ke dasar laut) berubah 3 Sedimentasi pantai Perubahan kedalaman laut bergantung kepada seberapa dalam dasar laut ditambang atau digali dan berapa cepat laju sedimentasi yang dibutuhkan oleh material tersuspensi jatuh dan mengendap kembali 4 Biota perairan laut Dampak terhadap plankton termasuk positif dan negatif tidak penting. Dampak tehadap biota benthos dapat dikatakan negatif penting. Dampak terhadap biota ikan termasuk negatif tidak penting 5 Terumbu karang Dampak primer KK dan KIP serta BWD dioperasikan langsung di lokasi ekosistem terumbu karang yang dapat menyebabkan kerusakan pada ekosistem tersebut. Sedangkan dampak sekunder merupakan dampak turunan akibat terjadi peningkatan TSS yang tersebar oleh arus 6 Wisata pantai Daya tarik obyek wisata pantai sekarang ini menurun sebagai akibat dari rusaknya pantai (abrasi), dan kekeruhan yang meningkat. Selain itu, TI Apung yang juga beroperasi di wilayah KP Timah, secara kumulatif juga menimbulkan dampak yang besar 7 Peluang berusaha dan bekerja Dampak yang terjadi adanya pengoperasian KK dan KIP merupakan dampak langsung bagi timbulnya peluang berusaha dan bekerja 8 Pendapatan masyarakat Rendahnya peluang berusaha bagi masyarakat yang terkait dengan usaha wisata, seperti warung makanan/minuman, tempat peristirahatan dan taman bermain, selanjutnya berdampak pada menurunnya pendapatan masyarakat 9 Konflik akses Adanya kegiatan penambangan timah telah membatasi dan merubah akses nelayan dalam operasi penangkapan ikan di laut. Operasi KK, KIP dan BWD yang menimbulkan kekeruhan perairan laut telah membuat nelayan (khususnya nelayan jaring dan pancing) harus menghindarinya 10 Sikap masyarakat sekitar terhadap Perusahaan Sikap masyarakat terhadap PT TIMAH dapat dipandang sebagai akumulasi, dan dampak lanjutan dari timbulnya kerusakan pantai, menurunnya keindahan obyek wisata pantai, kekeruhan air laut, peluang bekerja dan berusaha dan konflik yang muncul DAMPAK PENTING PUSAT PENCUCIAN BIJIH TIMAH No. PPBT (Pusat Pencucian Bijih Timah) Dampak Penting 1 Kualitas air Buangan limbah cair dari PPBT apabila masuk ke badan air penerima akan dapat menurunkan kualitas badan air 2 Kualitas udara dan kebisingan Dampak yang bisa ditimbulkan dari kegiatan di PPBT dan transportasi timah antara lain peningkatan konsentrasi partikulat (particulate matter) dalam udara di tempat kerja dan dalam udara ambien 3 Potensi paparan radiasi Kegiatan PPBT yang diprakirakan menimbulkan dampak lingkungan berupa potensi paparan radiasi radioaktif adalah dihasilkannya Monazite (senyawa Cerium Lanthanum Neodymium Yttrium Thorium Fosfat, [Ce,La,Nd,Y,Th)PO4]), Xenotime (Y) (senyawa Yttrium Fosfat 4 Kesehatan pekerja/masyarakat Operasi PPBT terutama akan berdampak terhadap kesehatan pekerja akibat terjadinya pencemaran udara, kebisingan, dan potensi gangguan kanker. Dampak SOx dan NOx terhadap kesehatan adalah berkurangnya kapasitas darah untuk menyalurkan oksigen kepada jaring 5 Sikap masyarakat sekitar terhadap Perusahaan Sepanjang kebisingan dan paparan radioaktif dari Ilmenite, Monazit, dan Zircon, dapat terlindung dan dicegah tersebar ke lingkungan sekitar, serta tidak ada karyawan yang terus menerus bekerja di tempat timbunan radioaktif (sebagaimana yang lazim dilakukan PT TIMAH (PERSERO) TBK. LAPORAN PENGURUS PERUSAHAAN TENTANG LAPORAN INI 256 INFORMASI BAGI INVESTOR PROFIL PT TIMAH TINJAUAN OPERASIONAL Melestarikan Lingkungan Untuk Keberlanjutan DAMPAK PENTING UNIT METALURGI No. Unit Metalurgi (Unmet) Dampak Penting 1 Kualitas air Kegiatan Unmet yang menimbulkan dampak terhadap kualitas air laut di sekitarnya adalah: pabrik peleburan, tangki timbun, dan limbah domestik. Pada pabrik peleburan dan tangki timbun, dioperasikan oil catcher yang berfungsi mengisolasi dan mengumpulkan minyak 2 Kualitas udara dan kebisingan Sumber dampak dari Unmet Mentok berasal dari kegiatan-kegiatan berikut: (1) pemisahan bijih timah dari material ikutan; (2) kegiatan peleburan timah (peleburan konsentrat, peleburan terak, dan roasting); dan (3) kegiatan sarana pendukung (PLTD) 3 Limbah padat dan Limbah B3 Kegiatan di Unmet yang diprakirakan menimbulkan dampak lingkungan berupa timbulan limbah adalah kegiatan di unit Balai Karya, PLTD, Bengkel Kendaraan dan TPS Limbah B3. Limbah yang ditimbulkan digolongkan atas Limbah padat non B3 dan Limbah B3 4 Peluang berusaha dan bekerja Unmet Muntok di Pulau Bangka diprakirakan berdampak terhadap peluang bekerja dan berusaha. Walau cadangan timah di Pulau Bangka dan Belitung dan aktivitas penambangan timah akan semakin berkurang, namun operasi Unmet diprakirakan tidak berkurang intensit 5 Kesehatan pekerja/masyarakat Kegiatan Unmet berupa peleburan konsentrat, peleburan terak, pemurnian logam timah (termasuk roasting dan Electrolytic Refining), berpotensi menimbulkan dampak negatif terhadap kualitas udara dan debu, kebisingan, kualitas air dan radiasi 6 Sikap masyarakat sekitar terhadap Perusahaan Sikap masyarakat terhadap PT TIMAH khususnya terhadap Unmet Muntok pada dasarnya merupakan reaksi terhadap dampak positif dan/atau negatif yang timbul sebagai akibat operasi Unmet DAMPAK PENTING PLTD No. PLTD Dampak Penting 1 Kualitas udara dan kebisingan Sumber dampak PLTD Baturusa adalah operasi generator listrik (genset). Bila genset beroperasi maka BBM berupa solar dibakar. Hasil samping proses pembakaran ini adalah emisi gas sisa atau gas buang (waste gases) yang umumnya mengandung SO2, NOx, CO 2 Kualitas air temperatur (berasal dari cooling water-air pendingin generator), kandungan minyak dan lemak (berasal dari ceceran, oil catcher, dan tempat penampungan minyak 3 Limbah B3 Jenis limbah B3 yang ditimbulkan meliputi limbah B3 cair (ceceran minyak, limbah hidrokarbon, dan oli bekas mesin generator), dan limbah B3 padat (accu bekas). Komponen lingkungan yang diprakirakan terkena dampak timbulan limbah B3 adalah penurunan kualitas air 4 Peluang berusaha dan bekerja Hingga tahun 2007 PLTD Baturusa dioperasikan oleh karyawan-karyawan yang memiliki ketrampilan khusus dan pengetahuan yang sesuai untuk operasi PLTD. Peluang kerja yang terbuka di tahun-tahun mendatang untuk unit PLTD Baturusa boleh dikatakan amat terbatas 5 sikap masyarakat sekitar terhadap Perusahaan Di mata masyarakat, PLTD dipandang sebagai unit kerja PT TIMAH yang tidak membangkitkan dampak negatif, dan juga tidak membangkitkan dampak positif (dalam arti peluang kerja dan berusaha) pada masyarakat sekitar DAMPAK PENTING GUDANG BIJIH TIMAH DAN GUDANG TEKNIK No. Gudang Bijih Timah dan Gudang Teknik Dampak Penting 1 Material B3 Aktivitas utama di Gudang Bijih Timah (GBT) dan Gudang Teknik (GT) adalah bongkar muat untuk pemasukan, penyimpanan dan pengeluaran bijih timah serta material lainnya dengan menggunakan sarana forklift. Aktivitas forklift ini menimbulkan ceceran BBM 2 Peluang berusaha dan bekerja diprakirakan dalam lima tahun mendatang – ketika kegiatan penambangan timah berkurang dan produksi timah menurun – peluang bekerja dan berusaha yang terkait dengan GBT dan GT semakin terbatas lagi 3 Sikap masyarakat sekitar terhadap Perusahaan Di mata masyarakat sekitar, Unit GBT dan GT dipandang sebagai unit kerja PT TIMAH yang tidak menimbulkan dampak negatif. Namun demikian, kedua unit kerja ini juga tidak dipandang menimbulkan dampak positif yang besar bagi masyarakat sekitar LAPORAN TAHUNAN 2014 ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN INFORMASI PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 2014 257 DAMPAK PENTING BALAI KARYA No. Komplek Balai Karya Dampak Penting 1 Kualitas udara dan kebisingan Dampak yang timbul adalah peningkatan konsentrasi debu dan partikulat dalam udara ruang proses atau ruang kerja. Selain itu, timbul juga peningkatan kebisingan di sekitar lokasi usaha. Debu dan partikulat ini timbul sebagai implikasi dari proses pengupasan 2 Kualitas air laut Dari kegiatan Balai Karya dan Dok Air Kantung yang berpotensi mempunyai dampak terhadap kualitas air adalah kegiatan Dok Air Kantung. Dampak tersebut berasal dari ceceran minyak dan lemak, logam yang berasal dari cat, dan sampah 3 Limbah B3 Berbagai unit bengkel di Balai Karya (BK) membangkitkan timbulan limbah B3 berupa ceceran minyak, limbah hidrokarbon, oli dan grease bekas, serta limbah padat (sludge). Akibat timbulan limbah B3 di Balai Karya dan Dok Air Kantung ini timbul potensi gangguan lingkungan 4 Peluang berusaha dan bekerja Kegiatan di Balai Karya meliputi meliputi pengangkutan, daur ulang, perbaikan dan penyimpanan dan penimbunan limbah (scrap). Sementara kegiatan di Dok Kapal Air Kantung meliputi pemeliharaan dan perbaikan (rekondisi) kapal keruk 5 Sikap masyarakat sekitar terhadap Perusahaan Masyarakat memandang operasi Balai Karya dan Dok Air Kantung tidak menimbulkan dampak negatif penting. Namun di lain pihak kedua unit ini, khususnya di masa mendatang, juga tidak dipandang akan membangkitkan dampak positif yang besar pada kesempatan kerja DAMPAK PENTING ANGKUTAN LAUT - PENJANGKARAN - PELABUHAN KHUSUS - TANKI TIMBUN BBM No. Angkutan Laut Penjangkaran - Pelabuhan Khusu - Tanki Timbun BBM Dampak Penting 1 Kualitas air laut Mengingat manajemen untuk mengendalikan timbulan limbah B3 di operasi Kapal Angkutan Laut, Kapal Penjangkaran, Pelabuhan Khusus, dan Tangki BBM, sudah cukup lama diterapkan di lingkungan PT TIMAH, dan akan terus dilanjutkan di masa-masa operasi mendatang; 2 Limbah B3 Cemaran yang utama timbul akibat kegiatan Kapal Angkutan Laut, Kapal Penjangkaran, Pelabuhan Khusus dan Tangki Timbun BBM adalah timbulan limbah B3 (ceceran minyak, minyak dan oli bekas) 3 Peluang berusaha dan bekerja Operasi angkutan laut, penjangkaran, pelabuhan khusus dan tangki timbun BBM ini menimbulkan dampak yang besar dan penting bagi kesempatan kerja dan berusaha di kalangan masyarakat Muntok, Belinyu dan Baturusa berdasarkan pertimbangan banyaknya tenaga kerja yang diserap 4 Sikap masyarakat sekitar terhadap Perusahaan operasi Kapal Angkutan Laut, Kapal Penjangkaran, Pelabuhan Khusus, dan Tangki Timbun BBM, oleh masyarakat sekitar dipandang menimbulkan dampak positif penting terhadap kehidupan mereka. Namun demikian sikap positif ini tidak menyebar homogen di seluruh daerah DAMPAK PENTING LABORATORIUM No. Laboratorium Dampak Penting 1 Kualitas air Kegiatan laboratorium, baik dari penggunaan bahan kimia maupun pencucian alat- alat laboratorium menimbulkan limbah cair yang terkontaminasi bahan kimia yang pada umumnya tergolong bahan B3. Limbah cair laboratorium berpotensi mencemari dan dapat menurunkan kualitas air 2 B3 dan Limbah B3 Komponen yang diprakirakan terkena dampak dari potensi paparan radioaktif adalah terjadinya gangguan kesehatan pekerja, khususnya sistem pernafasan dan pencernaannya. Namun, peluang terjadinya kejadian tersebut sangat rendah 3 Sikap masyarakat sekitar terhadap Perusahaan Kegiatan Laboratorium Timah di Kantor Pusat Pangkalpinang oleh masyarakat sekitar umumnya sejauh ini dipandang sebagai tidak menimbulkan dampak negatif penting terhadap kualitas air permukaan; dan tidak membangkitkan dampak penting lanjutan yang bersifat negatif PT TIMAH (PERSERO) TBK. TENTANG LAPORAN INI 258 LAPORAN PENGURUS PERUSAHAAN PROFIL PT TIMAH INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Melestarikan Lingkungan Untuk Keberlanjutan SURVEI LOKASI RENCANA REKLAMASI SOSIALISASI KEGIATAN REKLAMASI PENATAAN LAHAN PENANAMAN PEMELIHARAAN Untuk tahun 2014, dari rencana reklamasi seluas 400 ha, PT TIMAH telah melakukan kegiatan survei lokasi rencana reklamasi seluas 1.821 ha. Dari luasan area tersebut, seluas 283 ha dari lokasi rencana reklamasi dapat ditindaklanjuti dengan kegiatan sosialisasi, yang kelak akan ditindaklanjuti dengan kegiatan reklamasi. Sisanya seluas 1 ha belum dapat direklamasi karena berbagai alasan, seperti adanya klaim kepemilikan lahan dan kegiatan pemanfaatan lain oleh masyarakat seperti untuk pemukiman dan maupun untuk melakukan aktivitas tambang inkonvensional. LAPORAN TAHUNAN 2014 ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN INFORMASI PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 2014 259 Sementara itu, penataan lahan dilakukan pada lahan seluas 399 ha, penanaman pada area seluas 112 ha, dan pemeliharaan tanaman pada area seluas 112 ha. .Berikut ringkasan kegiatan reklamasi yang dilaksanakan selama tahun 2014. RINGKASAN KEGIATAN REKLAMASI, 2014 (MM1, G4-EN31) No. IUP/Kabupaten Luas(Ha) Penataan lahan Penanaman 1 Bangka 75 19 2 Bangka Barat 65 20 3 bangka Tengah 39 11 4 Bangka Selatan 8 9 5 Belitung 57 7 6 Belitung Timur 88 17 7 Linkab Total 69 29 399 112 Sebagai wujud komitmenya terhadap pelestarian lingkungan, PT TIMAH juga merealisasikan program kegiatan rehabilitasi lingkungan laut dengan kegiatan mencakup: • Penebaran atraktor cumi sebagai tempat cumi untuk menempelkan telur ketika musim memijah. Ditempatkan di kedalaman sekitar 5 m. • Fish shelter dan terumbu buatan sebagai tempat ikan berkumpul dan diharapkan dapat menjadi terumbu buatan sehingga karang juga bisa menempel pada media dan berkembang. Fish shelter ditempatkan di perairan dangkal dan dekat dengan area terumbu karang. • Transplantasi terumbu karang sebagai upaya perbanyakan karang melalui upaya tranlsplantasi/pencangkokan karang yang ditempelkan pada media transplantasi. • Rumpon eks saring putar/jig sebagai alat bantu penangkapan ikan di mana rumpon ditempatkan di kedalaman lebih dari 15 meter sehingga ikan diharpakan dapat berkumpul di rumpon tersebut. • Penanaman mangrove untuk menjaga kelestarian ekosistem mangrove dan menjaga pantai dari abrasi. Seluruh kegiatan tersebut di atas diharapkan dapat berfungsi untuk menjaga ekosistem pesisir dan lautan, dalam hal ini mangrove, terumbu karang dan ikan sehingga keberlangsungan ekosistem tetap terjaga. PT TIMAH (PERSERO) TBK. TENTANG LAPORAN INI 260 LAPORAN PENGURUS PERUSAHAAN INFORMASI BAGI INVESTOR PROFIL PT TIMAH TINJAUAN OPERASIONAL Melestarikan Lingkungan Untuk Keberlanjutan Adapun realisasi kegiatan rehabilitasi kawasan pesisir yang dilakukan oleh PT TIMAH sepanjang tahun 2014 adalah sebagai berikut. Kegiatan Rehabilitasi Laut 2014 (MM1) No. 1 2 3 4 5 Kegiatan Rehabilitasi Laut Lokasi Kabupaten Jumlah Satuan Waktu Pelaksanaan Penempatan Atraktor Cumi Karang Haji Bangka Barat 20 Unit Nov-14 Pulau Ketawai Bangka Tengah 10 Unit May-14 Matras Bangka 50 Unit Jun-14 Teluk Limau Bangka 20 Unit Jun-14 Pulau Simbang Bangka 20 Unit Apr-14 Tanjung Ular Bangka Barat 30 Unit Nov-14 Fish Shelter + Terumbu Buatan Penanaman Mangrove dan Tanaman Pantai Pantai Batu Belubang Bangka Tengah 5000 Batang Nov-14 Pantai Rebo Bangka 4000 Batang Nov-14 Matras Bangka 2 Unit Jun-14 Teluk Limau Bangka 2 Unit Jun-14 Pulau Simbang Bangka 2 Unit Nov-14 Pulau Semujur Bangka Tengah 10 Unit Feb-14 Karang Haji Bangka Barat 10 Unit Nov-14 Rumpon Eks Saring Putar & Jig Transplantasi Karang Selain melakukan kegiatan reklamasi di darat maupun area pesisir di dalam kawasan kelolaan, PT TIMAH juga tengah merehabilitasi Daerah Aliran Sungai (DAS) sebagai implementasi peraturan Nomor P.63/Menhut-II/2011 tentang Pedoman Penanaman bagi Pemegang Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan dalam Rangka Rehabilitasi DAS. Kegiatan yang dilakukan berupa rehabilitasi maupun reklamasi pada lahan-lahan yang terletak di daerah DAS tersebut, baik berada di wilayah kelolaan maupun di luar area kelolaan. Adapun realisasi kegiatan penanaman beragam jenis pohon dengan jumlah mencapai 43.305 batang pohon dalam rangka rehabilitasi tersebut di tahun 2014, adalah sebagai berikut. Tabel Realisasi Penanaman Pohon dalam Rangka Reklamasi dan Rehabilitasi, 2014 No. Tanggal Jenis Pohon Jumlah (btg) Lokasi Kabupaten/Kota Keterangan Penghijauan SMA Setiabudi Sungailiat 1 27-Feb-2014 Ketapang, Sengon Laut, Trembesi 150 Sungailiat Bangka 2 21-Mar-2014 Ketapang, Cemara Laut, Jabon, Angsana 850 Kolong Spiritus Bangka Tengah LAPORAN TAHUNAN 2014 Reklamasi ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN INFORMASI PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 2014 261 No. Tanggal Jenis Pohon Jumlah (btg) Lokasi Kabupaten/Kota Keterangan 400 Mapur Bangka Penghijuan di tambang Mapur dan Pemali 1,100 Muntok Bangka Barat Penanaman di Pulau Asmara Muntok (Hari LH sedunia) 210 Sungailiat Bangka Penghijauan Pantai Rambak 25 Pemali Bangka Penghijauan PPBT Pemali Penghijauan Pantai Belinyu 3 27-Mar-2014 Ketapang, Cemara Laut, Trembesi 4 14-Apr-2014 Ketapang, Palem 5 23-Apr-2014 Ketapang 6 13-May-2014 Trembesi, Sengon laut, Cemara Laut 7 14-May-2004 Ketapang 100 Belinyu Bangka 8 1-Jun-2014 Sengon 625 Air Putaran Belitung Timur 9 3-Jun-2014 Nyatoh, Ketapang, Pinang, Rambutan, Cempedak, Nangka 590 Air Nyatoh Bangka Penghijauan kebun percontohan 10 4-Jun-2014 Ketapang, Cemara Laut 100 Sungailiat Bangka Penataan dermaga perkasa timah Sungailiat 11 4-Jun-2014 Karet 2,033 L. Tangar Bangka Selatan 12 6-Jun-2014 Mahoni, Rambutan, Jambu Kristal, Mangga 13 17-Jun-2014 Cemara laut 14 18-Jun-2014 Cemara laut, Bakau 15 19-Jun-2014 Angsana, Mahoni, Sengon Laut, Durian 504 16 20-Jun-2014 Cemara laut, Ketapang 210 17 23-Jun-2014 Ketapang, Nyamplung, Trembesi, Mahoni 400 18 25-Jun-2014 Mahoni, Jabon 300 2,500 Reklamasi Penghijauan dalam kota dan penanaman lahan kritis serta program edukasi hortikultura di sekolah dan masyarakat Sungailiat Bangka 50 Muntok Bangka Barat 400 Sungailiat Bangka Kegiatan penghijauan Polsek Belinyu Sungailiat Bangka Penghijauan dalam rangka HUT Bhayangkara dengan Polsek Sungailiat Pangkalpinang Pangkalpinang Kegiatan bakti sosial Dinas Sosial Bangka Penghijauan dalam rangka HUT Bhayangkara dengan Polsek Riau Silip 19 25-Jun-2014 Jabon, Mahoni, Sengon Laut 300 20 27-Jun-2014 Karet 21 27-Jun-2004 Karet 22 30-Jun-2014 Karet Riau Silip Mendo Barat IKT Muntok Kegiatan penghijauan Polsek Mendo Barat Bangka Penghijauan dalam rangka HUT Bhayangkara dengan Polsek Pemali Pemali Bangka 628 Air Rabut Bangka Selatan Reklamasi 870 Air Rindik Bangka Selatan Reklamasi 1,050 L. Tangar Bangka Selatan Reklamasi PT TIMAH (PERSERO) TBK. TENTANG LAPORAN INI 262 LAPORAN PENGURUS PERUSAHAAN INFORMASI BAGI INVESTOR PROFIL PT TIMAH TINJAUAN OPERASIONAL Melestarikan Lingkungan Untuk Keberlanjutan No. Tanggal Jenis Pohon Jumlah (btg) Lokasi Kabupaten/Kota Keterangan 23 2-Jul-2014 Durian, Jabon, Trembesi, Karet, Sengon Laut 2,690 Air Baung Bangka Reklamasi 24 30-Jul-2014 Sengon laut 2,100 Air Baung Bangka Reklamasi 25 30-Jul-2014 Jabon, Trembesi, Meranti, Karet 755 Air Baung Bangka Reklamasi 26 31-Jul-2014 Akasia 4,375 Air Kudan Belitung Timur Reklamasi 27 26-Aug-2014 Kemiri sunan 300 Jangkang Bangka Reklamasi 28 11-Aug-2014 Karet 1,063 Pedindang Bangka Tengah Reklamasi 29 31-Aug-2014 Karet 2,230 Air Toboali Bangka Selatan Reklamasi 30 31-Aug-2014 Sengon laut, Karet, Jambu Mete 4,470 Air Mentangor Bangka Selatan Reklamasi 31 1-Sep-2014 Akasia 4,274 Air Sapai Belitung Reklamasi 32 1-Sep-2014 Karet 865 S. Ulim Bangka Selatan Reklamasi 33 13-Sep-2014 Karet 1,700 Air Ceparing Bangka Reklamasi 34 18-Sep-2014 Ketapang. Gayam, Sirsak Pantai Air Anyir Bangka Kegiatan sadar bersih laut 35 25-Sep-2014 Sengon laut 1,613 Perlang Bangka Tengah Reklamasi 36 30-Sep-2014 Karet 2,490 Koba Bangka Tengah Reklamasi 37 9-Oct-2014 Tanjung, Gayam, Ketapang, Mahoni Air Putaran Belitung Timur Penghijauan Pangkalpinang Bantuan ke BLHD Provinsi dalam rangka memperingati hari habitat dunia dan hari cinta puspa dan satwa tahun 2014 38 9-Oct-2014 Mahoni, Ketapang, Sirsak, Gayam TOTAL 600 135 250 Pangkalpinang 43,305 Rencana Reklamasi dan Penutupan Areal Tambang [MM10] PT TIMAH telah selesai menyusun Dokumen Rencana Reklamasi dan Rencana Penutupan Tambang untuk memenuhi Peraturan Menteri ESDM No. 18 Tahun 2008. Penyusunan dokumen ini dilakukan oleh pihak ketiga dan dokumen tersebut telah disahkan oleh instansi terkait pada akhir tahun 2014. Adapun berbagai yang ditargetkan untuk tahun 2014 mencakup berbagai program sebagai berikut. No Kegiatan Satuan 1. Reklamasi (penataan dan penanaman) 400 Ha 2. Rehabilitasi DAS 140 Ha 3. Pengembangan pembibitan 4. Penebaran atraktor cumi 60 unit 5. Penempatan fish shelter 110 unit 6. Transplantasi terumbu karang 30 set 7. Penebaran rumpon 6 Unit 8. Penanaman pohon bakau LAPORAN TAHUNAN 2014 240.000 batang 21.500 batang ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN INFORMASI PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 2014 263 Penyusunan Rencana Penutupan Tambang (RPT) merupakan upaya Perseroan untuk menaati Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 18 Tahun 2008 tentang Reklamasi dan Penutupan Tambang. Salah satu implementasi dari RPT yang tengah dan akan dijalankan adalah program pencetakan sawah untuk menunjang perekonomian masyarakat dan pengembangan hutan wisata di lahan pascatambang di Sungailiat. Hal ini dilakukan sebagai wujud komitmen Perusahaan untuk memaksimalkan partisipasi masyarakat yang telah mengikuti program sosialisasi mengenai penutupan tambang secara bertahap. Sebagai persiapan untuk menindaklanjuti dari langkah tersebut, PT TIMAH telah menandatangani MoU dengan Pemda Bangka tentang Pembangunan kawasan Hutan Wisata (Ecopark) dengan nama Stannia Ecopark yang terletak di Desa Riding Panjang Kecamatan Merawang Kabupaten Bangka dengan total luas 763,7 Ha. Realisasi pembangunan kawasan hutan wisata tersebut akan dilakukan secara bertahap. PENGELOLAAN LINGKUNGAN PT TIMAH telah menyusun dan tengah menjalankan berbagai program pengelolaan lingkungan, melingkupi 6 (enam) item program kegiatan, mencakup: • Penyiapan rencana reklamasi, meliputi Dokumen Rencana Lingkungan Tahunan dan 5 Tahunan, Dokumen Jaminan reklamasi, Dokumen Rencana Penutupan Tambang • Pengembangan dan pemanfaatan spesies tanaman lokal dan tanaman produktif lainnya pada program revegatasi. • Meminimalisir luas bukaan operasi penambangan. • Pengendalian dampak terhadap kualitas air, kualitas udara, kualitas tanah, limbah padat dan cair maupun limbah B3. • Reklamasi lahan pasca tambang dengan tanaman yang bernilai ekonomis. Realisasi program pengelolaan lingkungan tersebut kemudian dipantau dan dievaluasi secara berkala sesuai sistim terakreditasi ISO 14001: 2004, sebagai bagian upaya perbaikan terus menerus, sehingga dampak lingkungan dari operasional kegiatan tambang dapat dikendalikan dan diminimalkan. Dalam rangka memenuhi ketentuan mengenai penjagaan kualitas lingkungan sesuai Baku Mutu Lingkungan (BML) tersebut, kami menjalankan program-program pengelolaan lingkungan, meliputi: pemantauan luas lahan terubah; pembukaan lahan dan reklamasi lahan bekas tambang sesuai peraturan yang berlaku; pemeliharaan tanaman; pembibitan dan penanaman; penanggulangan erosi; penanganan limbah B3, pengelolaan Emisi dan Effluent serta pelaksanaan program pengembangan komunitas (CDC/CSR). PT TIMAH menggunakan standar parameter yang telah ditetapkan dalam Kepmen LH No. 13 Tahun 1995 tentang Baku Mutu Emisi Kegiatan Industri dan Permen LH No 21 Tahun 2008 tentang Baku Mutu Emisi Pembangkit Listrik Sumber Energi Thermal dalam kegiatan pemantauan kualitas lingkungan. Kami berhasil mengelola kegiatan operasional dengan baik, menjaga parameter Baku Mutu Lingkungan (BML) berada di bawah ketentuan yang berlaku sehingga selama periode pelaporan tidak ada denda moneter yang dibebankan terhadap PT TIMAH akibat pelanggaran di bidang lingkungan. (G4-EN29) Selanjutnya penjelasan atas berbagai program pengelolaan lingkungan sesuai dengan dampaknya, diuraikan pada pembahasan berikut. PT TIMAH (PERSERO) TBK. LAPORAN PENGURUS PERUSAHAAN TENTANG LAPORAN INI 264 PROFIL PT TIMAH INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Melestarikan Lingkungan Untuk Keberlanjutan Pemakaian Bahan dan Bahan Daur Ulang (G4-EN1, G4-EN2) Proses pengolahan bijih timah menjadi logam timah pada dasarnya berlangsung sederhana, yakni peleburan pada suhu tertentu dengan menggunakan bahan penolong tertentu sehingga timah bisa mencair dalam kondisi semakin murni. Beberapa material dalam proses peleburan merupakan bahan daur ulang, sementara beberapa bahan penolong lainnya dipakai dalam satu kali proses. Pengolahan bijih timah menjadi logam melalui proses peleburan yang berulang, sehingga akhirnya diperoleh logam timah dengan tingkat kemurnian yang tinggi, 99,9%. PT TIMAH memanfaatkan berbagai material pada dua unit peleburan di Muntok dan Kundur dengan efektif, efisien dan bertanggung jawab untuk meminimalisir adanya limbah sisa peleburan. Jumlah material, baik meterial daur ulang maupun bahan penolong disampaikan pada tabel berikut. Penggunaan Material untuk Peleburan Timah, 2014 [G4-EN1, G4-EN2] Fasilitas Peleburan Jenis Material Bijih Timah Muntok Kundur 17.276 12.860 Total Keterangan 30.136 Bahan baku Terak 1 2.562 1.216 3.778 Bahan baku daur ulang Debu 1.099 651 1.750 Bahan baku daur ulang Dross 2.018 1.548 3.566 Bahan baku daur ulang Hardhead 3.021 342 3.363 Bahan baku daur ulang Timah besi 43 13 56 Bahan baku daur ulang 6.550 3.577 10.127 Bahan penolong Bahan penolong Batubara antrasit 723 458 1.181 Total bahan baku Fluks 26.019 16.629 42.648 Total material 33.292 20.664 53.956 Sebagaimana tampak pada tabel di atas, material daur ulang yang dipakai oleh Perseroan dalam proses produksi logam timah, sebagai produk utama, di pabrik-pabrik peleburannya adalah terak, debu, dross, hardhead, dan timah besi. Total material daur ulang yang dimanfaatkan di tahun 2014 adalah sebesar 8.743 metrik ton (mton) atau mencakup 33,60% dari total material untuk produksi. Jumlah ini menunjukkan penurunan dalam penggunaan bahan baku daur ulang, dari 0,46% di tahun 2013. (G4-EN2) Selain logam timah sebagai produk utama, PT TIMAH juga memproduksi beberapa produk lain, yakni paduan perunggu dan kuningan serta timah solder. Ketiga produk tersebut pada dasarnya diolah dari bahan daur ulang dengan persentasi yang berbeda-beda, seperti ditunjukkan pada tabel berikut. Persentase Daur Ulang Produk Timah Jenis Produk Jumlah Daur Ulang Logam murni 8% Paduan Perunggu dan kuningan 20% Solder 40% * Estimasi ITRI untuk cakupan global LAPORAN TAHUNAN 2014 ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN INFORMASI PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 2014 265 Produk-produk PT TIMAH telah memperoleh sertifikat jaminan kualitas produk dari Bursa Logam London, yakni LME BS EN 610:1996, dan dari ASTM International, yakni ASTM B 339-1995. Hal tersebut menegaskan tingginya kualitas produk-produk PT TIMAH dan juga bahwa proses pengelolaan limbahnya telah optimal, sehingga dampak yang ditimbulkan terhadap lingkungan semakin minim. Sekalipun demikian Perseroan tetap melakukan langkah seperti penanaman pohon, uji emisi cerobong, implementasi sistem filter untuk debu timah, pengendalian limbah cair dari outlet, uji kualitas air laut, dan uji kualitas air untuk memitigasi dampak-dampak lingkungan dari kegiatan produksinya. [G4-EN27] Penggunaan Energi (G4-EN3,EN4, EN6, EN7) PT TIMAH menggunakan energi untuk dua kepentingan, yakni kegiatan operasional dan kegiatan pendukung operasional. Untuk kegiatan operasional penambangan dan peleburan, Perseroan menggunakan energi primer berupa BBM, dan LPG.Sedangkan untuk kegiatan pendukung operasional menggunakan energi sekunder berupa tenaga listrik yang dipasok dari PLN maupun dari pembangkit milik sendiri.Energi listrik terutamadigunakan untuk keperluan administrasi dan sarana penerangan. Sumber energi utama yang digunakan dalam kegiatan proses produksi Perseroan di tahun 2014, berdasarkan volume penggunaannya, adalah solar industri, batubara antrasit, dan minyak bakar. Total energi yang digunakan di tahun 2014 mencapai 639.042 gigajoule, naik 5,90% dari jumlah energi yang digunakan di 2013, sebesar 603.422 gigajoule.[G4-EN3] Tabel Penggunaan Energi [G4-EN3] Sumber Primer Batubara antrasit Satuan Kandungan Energi 2014 Jumlah 2013 Total Energi (GJ) Jumlah Total Energi (GJ) ton 28.50 15,382.23 438,394 9,232 263,106 Solar industri (HSD) kiloliter 36.40 74,200.71 2,700,906 61,239 2,229,100 Minyak Bakar kiloliter 38.00 11,536.41 438,383 8,214 312,124 TOTAL 3,577,683 2,804,330 Sebagaimana tampak pada tabel diatas, sepanjang tahun 2014, fasilitas PLTD di Unit Metalurgi menghasilkan energi listrik sebesar 15.426.170 kWh (55.534 GJ). Energi listrik yang dihasilkan di 2014 ini naik 2,24% dari 15.088.608 kWh di tahun 2013. Ini sejalan dengan naiknya jumlah logam timah yang diproduksi di tahun 2014. Di tahun 2014, Unit Metalurgi Timah juga menggunakan 2.420 kg briket dan 300 kg gas LPG. Dengan demikian, intensitas energi yang digunakan untuk memproduksi 16.431,98 ton logam timah di tahun 2014 adalah sebesar 639.042 GJ/Ton. [G4-EN5] Fasilitas PLTD Perusahaan turut memasok listrik pada sejumlah fasilitas publik di Pulau Bangka, Pulau Belitung, dan Pulau Kundur, mengingat terbatasnya pasokan listrik dari Pemerintah di ketiga wilayah tersebut. PLTD milik Perseroan menggunakan bahan bakar solar untuk menyuplai kebutuhan listrik bagi kegiatan operasional maupun pendukung operasional. PT TIMAH (PERSERO) TBK. TENTANG LAPORAN INI 266 LAPORAN PENGURUS PERUSAHAAN PROFIL PT TIMAH INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Melestarikan Lingkungan Untuk Keberlanjutan Pengurangan Konsumsi Energi dan Pengembangan Energi Terbarukan [G4-EN6] Untuk menghemat penggunaan energi, PT TIMAH melaksanakan beberapa langkah inovatif, misalnya melakukan penambangan timah skala besar yang lebih efisien selain melakukan ekstensifikasi penggunaan KIP dalam penambangan lepas pantai, menggantikan peran Kapal Keruk yang boros energi. Selain itu, untuk mengurangi pemakain energi listrik baik yang yang berasal dari pembangkit listrik milik sendiri maupun dari PLN, PT TIMAH menerapkan serangkaian kebijakan untuk menghemat pemakaian energi listrik. Program dan kebijakan yang ditempuh untuk menghemat pemakaian listrik mencakup: • Sosialisasi dan implementasi ke pekerja untuk : i. Menaikkan setting temperatur AC ke 25oC ii. Memaksimalkan kapasitas AC iii. Pemanfaatan cahaya alami -- Pemakaian lampu-lampu listrik yang hemat energi -- Pembenahan kualitas jaringan kelistrikan Sedangkan untuk menghemat konsumsi BBM untuk transportasi, beberapa inisiatif yang dilakukan mencakup: • Program optimasi operasional penambangan • Monitoring dan Pengaturan Pelayanan Kendaraan Non Tambang • Konferensi video antarunit kerja BBM untuk transportasi internal juga meningkatkan efisiensi komunikasi antarunit kerja di beberapa fasilitas produksi termasuk dengan kantor pusat dan Kantor Perwakilan Jakarta. Video conference juga mengurangi intensitas perjalanan dinas dan mengoptimalkan proses pengambilan keputusan. Perseroan belum dapat menampilkan data-data kuantitatif yang menunjukkan adanya pengaruh langsung dari masing-masing item program yang dijalankan terhadap volume penggunaan bahan bakar primer maupun volume konsumsi listrik dari PLN, sebagai hasil inisiatif efisiensi tersebut karena belum adanya sistem informasi yang dikembangkan secara khusus. Namun demikian demikian data penggunan energi secara keseluruhan menunjukkan adanya penurunan kebutuhan energi sebagai hasil pelaksanaan berbagai inisiatif efisiensi tersebut. [G4-EN6] PT TIMAH saat ini masih lebih mengandalkan sumber energi tak terbarukan dalam memenuhi pasokan energi untuk kegiatan penambangan timah maupun kegiatan pendukung kegiatan penambangan. Namun demikian, sejak beberapa tahun terakhir Perseroan juga terus berupaya mengembangkan teknik pemanfaatan energi terbarukan dalam operasionalnya, yaitu olein yang berbahan dasar minyak sawit. Perusahaan terus melakukan kajian teknis dan kajian usaha sebelum melakukan alih teknologi bahan bakar secara komprehensif pada berbagai alat produksi utamanya. Pada tahun 2014, Perusahaan telah mulai menggunakan bahan bakar olein, yang telah dicampur ke dalam bahan bakar HSD oleh produsen, pada furnace di Unit Metalurgi. Unit Metalurgi dan Unit Produksi Kundur juga telah menerapkan sistem regenerator tanur yang memanfaatkan kalor dari gas buang untuk memanaskan udara bakar sebagai salah satu alternatif sumber energi. Konservasi Penggunaan Air [G4-EN8, G4-EN10,MM11] PT TIMAH menggunakan air bukan untuk kegiatan pemrosesan logam timah, melainkan untuk beberapa kegiatan, mencakup: keperluan penambangan bijih timah (dengan metode penyemprotan), penyemprotan areal transportasi untuk mengurangi debu, serta untuk keperluan domestik baik di lapangan maupun di kantor operasional. LAPORAN TAHUNAN 2014 ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN INFORMASI PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 2014 267 Kebutuhan air Perusahaan dipenuhi dari usaha membendung aliran sungai di lokasi penambangan. Unit Metalurgi menggunakan sumber air permukaan dari penampungan air hujan di waduk buatan. Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, PT TIMAH tidak menggunakan satu sumber air saja untuk memenuhi kebutuhannya. Oleh karena itu, jumlah air yang digunakan tidak ada yang melampaui 5% volume masing-masing sumber air sehingga tidak mengganggu ketersediaan maupun mengganggu kelestarian badan air. Air yang digunakan dalam operasional tambang darat, seluruhnya (100%) merupakan air daur ulang yang diolah melalui penerapan sistem sirkulasi air tertutup (close loop). Selain untuk efisiensi, sistem ini juga mencegah sedimen air limbah mencemari air sungai. [G4-EN10] Gambar Skema Sirkulasi Air Tertutup pada Blok Penambangan Setara Tambang Skala Kecil Aliran Sungai Bandar (saluran primer) TSK Blok Tambang Sirkulasi Air Mikro PT TIMAH (PERSERO) TBK. TENTANG LAPORAN INI 268 LAPORAN PENGURUS PERUSAHAAN PROFIL PT TIMAH INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Melestarikan Lingkungan Untuk Keberlanjutan Skema Pengelolaan Air Oleh Perseroan Volume Air < Ambang Batas Sumber Air • Air • Sungai • Air Tanah • Air Laut Waduk Air Unit Tambang Darat & Unit Peleburan • Stripping • Pencucian Bijih • Pendinginan Generator & Mesin Pengendapan Lumpur dan Material Penggunaan air dicatat secara lengkap oleh Unit Metalurgi dan Unit Produksi Kundur, sementara pada unit-unit yang lainnya sifat pencatatannya tidak menyeluruh. Di tahun 2014, Unit Metalurgi menggunakan air dengan volume total 422.339 kiloliter, turun 5,88% dari 448.743 kiloliter di 2013. Seluruh air yang digunakan tersebut diperoleh dari waduk. Sebanyak 124.453 kiloliter (29,47% dari total) digunakan untuk keperluan sarana produksi, sementara sisanya digunakan untuk keperluan lainnya. Di tahun 2013, jumlah air untuk keperluan sarana produksi adalah 152.969 kiloliter (34% dari total). Perseroan berupaya meminimalisir penggunaan air dengan menerapkan kebijakan efisiensi, diantaranya melalui penerapan pembatasan penggunaan air untuk kebutuhan domestik, penghematan air untuk pencucian kendaraan operasional dan sebagainya. Selain langkah efisiensi dengan hasil penurunan penggunaan air, kami melakukan upaya-upaya lain untuk memperbaiki kualitas air di sekitar areal kegiatannya. Salah satu upaya yang kami lakukan dalam rangka perbaikan kualitas air adalah dengan melakukan pengolahan Air Asam Tambang (AAT) di Kolam Pengendap Lumpur secara secara aktif dengan penambahan kapur, sehingga kualitas air memenuhi baku mutu lingkungan (BML) sebelum dialirkan ke perairan umum. Hasil pemeriksaan kualitas air buangan yang dilakukan oleh pihak ketiga menunjukkan, seluruh parameter yang diukur telah sesuai dengan ketentuan BML sesuai perundangan yang berlaku. Untuk menjaga ketersediaan air permukaan dan memelihara kelestarian lingkungan, khususnya sumber air, Perseroan juga melakukan kegiatan konservasi sumber daya air melalui beberapa kegiatan, meliputi: • Pemanfaatan air hujan untuk pencucian kendaraan. • Pembuatan waduk-waduk air untuk konservasi air dan • Pembuatan lubang-lubang Biopori di perkantoran & pemukiman. LAPORAN TAHUNAN 2014 ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN INFORMASI PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 2014 269 Melalui langkah-langkah tersebut, kami berpartisipasi aktif pada upaya pemeliharaan dan pelestarian sumber air permukaan. Dengan seluruh upaya tersebut selama periode pelaporan tidak ada laporan maupun pengaduan dari masyarakat maupun Pemerintah Daerah yang diterima PT TIMAH perihal terganggunya sumber air karena turunnya permukaan air akibat pengambilan sumber air. Pengendalian Emisi Gas Rumah Kaca [G4-EN15, G4-EN16, G4-EN19] Sebagai bentuk partisipasi terhadap upaya mitigasi emisi gas rumah kaca (GRK), PT TIMAH melaksanakan program pengendalian emisi secara terstruktur dan terencana. Sumber utama emisi dari kegiatan operasional PT TIMAH adalah penggunaan peralatan tambang yang berbahan bakar fosil tidak terbarukan yaitu solar dan bensin, serta instalasi pembangkit listrik berbahan bakar diesel. Sampai tahun 2014, Perseroan belum mengimplementasikan program pengukuran atau penghitungan emisi CO2 yang komprehensif. Perseroan menargetkan untuk dapat menerapkan program penghitungan jejak karbon secara menyeluruh di tahun-tahun mendatang.Hingga akhir periode pelaporan, Perseroan juga belum menghitung jumlah total emisi gas rumah kaca dari kegiatan operasional dalam skala kecil, seperti penggunaan alat transportasi di darat dan laut, perjalanan dinas, serta kegiatan di beberapa kantor pendukung operasional. Namun demikian, PT TIMAH mendukung penuh program Pemerintah yang dilakukan untuk mereduksi emisi gas rumah kaca sebagai langkah preventif mengatasi perubahan iklim dan pemanasan global. Untuk itu, Perseroan menginisiasi berbagai program yang ditujukan untuk mengurangi intensitas emisi GRK, mencakup: • Operasi siklon (cyclone) atau ESP (electrostatic precipitator) atau scrubber basah atau peralatan sejenisnya, untuk mengurangi kadar debu dan partikulat dalam udara buangan sebelum dilepas ke udara ambien. • Pemantauan kualitas udara, yang meliputi emisi cerobong, emisi sumber bergerak, kualitas udara ambien, dan lingkungan kerja secara rutin. • Pemberlakuan batas kecepatan maksimum kendaraan, terutama truk pengangkut bijih atau produk serupa pasir, untuk mencegah timbulnya partikulat dan debu berlebihan dalam udara ambien. • Penghijauan di sekitar lokasi operasional Perusahaan dan kawasan perkantoran. Pengendalian Emisi Bahan Perusak Ozon (BPO) [G4-EN20] Industri pertambangan timah menggunakan berbagai bahan kimia yang berpotensi menimbulkan gas-gas terhalogenasi (mengandung atom-atom unsur halogen, yakni klorin dan bromin) walaupun dalam skala yang relatif sangat kecil. Gas tersebut, khususnya klorofluorokarbon atau CFC, sangat aktif peranannya dalam merusak lapisan ozon yang melindungi mahluk hidup dari radiasi sinar matahari. Hingga akhir periode pelaporan, Perseroan belum menghitung total emisi BPO dan mengidentifikasi sumber-sumber utama dari emisi gas-gas tersebut di lingkungan kerjanya. Namun demikian PT TIMAH juga menunjukkan partisipasi nyata pada upaya pengurangan emisi gas perusak lapisan ozon, dengan melakukan penggantian penggunaan bahan kimia perusak Ozon yaitu mengganti retrofitting refrigerant freon (CFC) menjadi hidrokarbon yang ramah lingkungan secara bertahap. Pengendalian Emisi Gas Lainnya [G4-EN21] Proses operasional penambangan, transportasi dan peleburan menghasilkan emisi gas lainnya, diantaranya adalah NOx dan SOx yang berbahaya bagi kesehatan dan bersifat merusak lapisan ozon sebagaimana halnya GRK. PT TIMAH (PERSERO) TBK. TENTANG LAPORAN INI 270 LAPORAN PENGURUS PERUSAHAAN INFORMASI BAGI INVESTOR PROFIL PT TIMAH TINJAUAN OPERASIONAL Melestarikan Lingkungan Untuk Keberlanjutan PT TIMAH berupaya menurunkan nilai emisi gas nitrogen oksida dan sulfur oksida, dari proses peleburan bijih timah, dengan menerapkan teknologi flue gas desulphurization dilengkapi sarana baghouse filter, yang mampu menurunkan total emisi gas sulfur dioksida (SO2) dari cerobong asaphingga 80%. Emisi gas NOx dikendalikan dengan penerapan teknologi selective non catalytic reduction, yang mampu mengurangi emisi kadar nitrogen oksida (NO2) dalam gas buang sebanyak 75-98%. Sementara untuk memitigasi sumber emisi dari kendaraan pendukung operasional, PT TIMAH melakukan kegiatan uji emisi secara rutin terhadap fasilitas produksi maupun kendaraan penunjang transportasi di lapangan maupun di kantor pusat/cabang. Uji emisi benda bergerak dilakukan sesuai dengan ketentuan Permen LH No.05 Tahun 2006, uji emisi sesuai Kepmen LH No. 13 Tahun 1995 tentang Baku Mutu Emisi Kegiatan Industri maupun uji emisi Permen LH No 21 Tahun 2008 tentang Baku Mutu Emisi Pembangkit Listrik Sumber Energi Thermal. Pengujian dilaksanakan secara rutin oleh pihak ke 3, bekerjasama dengan instansi yang berwenang untuk memastikan bahwa seluruh peralatan utama maupun pendukung operasional PT TIMAH mengeluarkan emisi seminimal mungkin, sesuai peraturan yang berlaku. Pengukuran tersebut dilakukan secara rutin terhadap baku mutu emisi yang keluar dari peralatan tidak bergerak (cerobong genset dan lainnya). Parameter yang diukur meliputi diantaranya gas sulfur-oksida (SOX), nitrogen-oksida (NOX), partikulat dan parameter lainnya, mengingat secara langsung maupun tidak langsung emisi ini berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan pada manusia maupun hewan. Hasil pengukuran yang dilakukan selama ini menunjukan seluruh parameter senantiasa berada di bawah BML yang ditetapkan. Hasil pengukuran kualitas udara emisi gas buang pada seluruh instalasi di masing-masing fasilitas produksi Perseroan adalah sebagai berikut. Hasil Uji Emisi Cerobong Asap – Tambang Darat Parameter Pengukuran Lokasi Parameter Pengukuran Tahun SO2 Tahun SO2 NAB Satuan 2013 2014 NAB Satuan 2013 Genset Kantor Jebus 800 mg/m3 <15 <15 1.000 mg/m3 <20 <20 Genset Kantor Belinyu 800 mg/m3 <15 <15 1.000 mg/m3 <20 23 Genset Toboali 800 mg/m 285 <15 1.000 mg/m 3 80 <20 Genset TB Nudur 3 800 3 mg/m <15 Stop 1.000 mg/m 3 52 Stop Genset TB Nudur 4 800 mg/m3 <15 Stop 1.000 mg/m3 <20 Stop 3 2014 Catatan : Hanya mencantumkan hasil pengukuran terbesar Hasil Uji Emisi Cerobong Asap –PLTD Unit Metalurgi Parameter Pengukuran Lokasi Parameter Pengukuran Tahun SO2 Tahun SO2 NAB Satuan 2013 2014 NAB Satuan 2013 PLTD 1 800 mg/m3 <15 <15 1.000 mg/m3 42 PLTD 2 800 3 mg/m <15 <15 1.000 mg/m 3 36 68 PLTD 3 800 mg/m3 <15 Stop 1.000 mg/m3 38 Stop PLTD 4 800 mg/m3 <15 Stop 1.000 mg/m3 46 Stop PLTD 5 800 3 mg/m <15 Stop 1.000 mg/m 3 67 Stop PLTD 6 800 mg/m3 <15 Stop 1.000 mg/m3 50 Stop Catatan : Hanya mencantumkan hasil pengukuran terbesar LAPORAN TAHUNAN 2014 2014 48 ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN INFORMASI PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 2014 271 Hasil Uji Emisi Cerobong Asap –Bag House Unit Metalurgi Parameter Pengukuran Lokasi Parameter Pengukuran Tahun SO2 Tahun SO2 NAB Satuan 2013 2014 NAB Satuan 2013 2014 Bag House 1 800 mg/m3 n.a Stop 1.000 mg/m3 n.a Stop Bag House 2 800 mg/m3 n.a Stop 1.000 mg/m3 n.a Stop Bag House 3 800 mg/m n.a Stop 1.000 3 mg/m n.a Stop Bag House 4 800 3 mg/m 472 298 1.000 mg/m 3 < 20 < 20 Bag House 5 800 mg/m3 571 Stop 1.000 mg/m3 < 20 Stop Bag House 6 800 mg/m3 n.a Stop 1.000 mg/m3 n.a Stop Bag House 7 800 3 mg/m n.a Stop 1.000 3 mg/m n.a Stop Bag House 8 800 mg/m3 n.a Stop 1.000 mg/m3 n.a Stop Rafinasi 800 mg/m 426 366 1.000 mg/m < 20 < 20 3 3 3 Catatan : Hanya mencantumkan hasil pengukuran terbesar Hasil Uji Emisi Cerobong Asap –Keteknikan Dan Sarana Parameter Pengukuran Lokasi Parameter Pengukuran Tahun SO2 Tahun SO2 NAB Satuan 2013 2014 NAB Satuan 2013 2014 PLTD 1 800 mg/m3 <15 <15 1.000 mg/m3 23 < 20 PLTD 2 800 mg/m <15 <15 1.000 mg/m 3 28 < 20 Bengkel Las 1 800 3 mg/m 0,022 <15 1.000 mg/m 3 n.a < 20 Bengkel Las 2 800 mg/m3 n.a <15 1.000 mg/m3 0,026 < 20 Bengkel Las 3 800 mg/m3 n.a <15 1.000 mg/m3 n.a < 20 Bengkel Las 4 800 mg/m n.a n.a 1.000 mg/m 0,036 n.a 3 3 3 Catatan : Hanya mencantumkan hasil pengukuran terbesar Dampak Transportasi (G4-EN30) Proses pengangkutan hasil penambangan Perseroan di darat dan di laut, menghasilkan emisi gas dari alat transportasi tersebut. Oleh karena itu, Perseroan memantau kualitas udara secara berkala di rute perjalanan alat transportasi dimaksud. Hasil pemantauan ini menunjukkan bahwa kandungan partikel debu dan kualitas gas buang kendaraan yang digunakan berada di dalam kriteria baku mutu yang ditetapkan. Untuk mengurangi emisi gas buang dari kendaraan transportasi, Perseroan mensyaratkan uji berkala seluruh sarana transportasi dan melakukan perawatan berkala guna memastikan unjuk kerjanya. Perseroan juga mengoptimalkan efisiensi dari setiap perjalanan dinas dan pengangkutan karyawan dari dan ke kapal, untuk mereduksi emisi dan mengurangi dampak negatif emisi Gas Rumah Kaca (GRK) maupun emisi Bahan Perusak Ozon (BPO) dari kendaraan bermotor. Pengelolaan dan Pengolahan Limbah [G4-EN23, G4-EN24] PT TIMAH menerapkan kebijakan 3 R dalam pengelolaan dan pengolahan limbah, yakni: • Reduce: berupaya mengurangi jumlah limbah melalui penerapan efisiensi operasional. PT TIMAH (PERSERO) TBK. TENTANG LAPORAN INI 272 LAPORAN PENGURUS PERUSAHAAN PROFIL PT TIMAH INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Melestarikan Lingkungan Untuk Keberlanjutan • Reuse: berupaya menggunakan kembali barang-barang bekas pakai. • Recycle: Berupaya melakukan daur ulang, dilaksanakan sendiri maupun diserahkan kepada pihak yang berkompeten. Adapun jenis limbah, yang terdiri dari limbah padat, cair dan limbah B3 tersebut, asal-muasaldan cara pengelolaannya secara ringkas diuraikan sebagai berikut. Limbah Padat Limbah padat yang tidak berbahaya umumnya berasal dari kegiatan pendukung operasional dan kegiatan penambangan. Limbah-limbah ini misalnya adalah kertas, sampah, dan limbah domestik lainnya. Perusahaan mengelola limbah ini dengan prinsip daur ulang dan pakai ulang. Limbah Padat B3. Termasuk dalam kategori limbah padat B3 adalah limbah dengan kandungan unsur radioaktif. Perseroan mengelola limbah B3 ini dengan hati-hati dan perlakuan khusus, baik dalam tahapan penyimpanan, pemusnahan, dan pemanfaatannya. Jenis limbah padat yang ditangani secara khusus karena mengandung bahan radioaktif dicantumkan dalam diagram berikut. Jenis Limbah Padat dengan Penanganan Khusus LIMBAH PADAT MINERAL IKUTAN TIMAH Ilmenite KANDUNGAN UNSUR RADIOAKTIF Monazite Xenotime Xenotime Zircon Zircon Dalam pengelolaan limbah padat B3 radioaktif tersebut, PT TIMAH telah mendapatkan izin penyimpanan bahan radioaktif dari BAPETEN, yaitu Surat Pemanfaatan Tenaga Nuklir perihal Izin Penyimpanan Zat Radioaktif di Unit Metalurgi Muntok yang berlaku hingga November 2017, dan Surat Pemanfaatan Tenaga Nuklir perihal Izin Penyimpanan Zat Radioaktif Unit Produksi Kundur yang berlaku hingga Maret 2017. Limbah B3 Lainnya Untuk jenis limbah B3 lainnya, Perseroan mengelola dengan cara disimpan pada Tempat Penampungan Sementara (TPS) Limbah B3 yang telah memiliki izin dari instansi yang berwenang. Perusahaan memiliki delapan unit TPS Limbah B3, yaitu masing-masing di Belinyu, Jebus, Toboali, Belitung, Unit Metalurgi, Balai Karya, PLTD Baturusa, dan Kundur. LAPORAN TAHUNAN 2014 ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN INFORMASI PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 2014 273 Beberapa langkah penanganan limbah B3 di tempat penampungan sementara adalah: • Pengemasan sesuai dengan bentuk dan karakteristik LB3, bebas karat, bocor dan tidak luber, dilengkapi simbol dan label LB3 • Bangunan TPS Limbah B3 dilengkapi papan nama dan simbol LB3, terdapat ventilasi, dan terlindung dari sinar matahari dan tampiasan air hujan, dilengkapi bak penampung ceceran, penyimpanan dengan sistem blok dengan alas/palet • Bangunan TPS dilengkapi dengan alat tanggap darurat, rute tanggap darurat, SOP penyimpanan, pengiriman dan tanggap darurat, dan dilengkapi log book dan papan penyimpanan Limbah B3 • Pelaporan setiap triwulan kepada instansi terkait Perseroan selanjutnya bekerja sama dengan pihak ketiga yang memegang izin dari instansi berwenang untuk mengangkut, mengumpulkan, dan memusnahkan (menimbun) limbah tersebut. Sementara untuk mencegah adanya tumpahan (spill) limbah cair, seperti oli, bahan kimia dan bahan bakar yang berpotensi merusak lingkungan Perseroan melakukan langkah antisipatif berupa pembuatan tampungan di sekitar tempat penyimpanan dan upaya pencegahan lainnya, sehingga tidak ada ceceran limbah dimaksud di tempat yang tidak semestinya. [G4-EN24] Sepanjang tahun 2014, Perseroan menghasilkan timbulan limbah B3, baik padat maupun cair, dengan volume sebagaimana tercantum pada tabel berikut. Data Timbulan Limbah B3 Lokasi Pembuangan Oli bekas Majun Filter Oli Accu Lampu TL (Ton) (Ton) (Ton) (Ton) (ton) TPS LB3 Belinyu 31.337 2.257 TPS LB3 Unit Metalurgi 10.846 0.26 0.163 TPS LB3 Balaikarya 7.526 0.111 0.166 TPS LB3 PLTD Baturusa 28.227 0.207 1.5 TPS LB3 Jebus 0.26 0.291 TPS LB3 Toboali 1.024 0.321 Jumlah 79.22 0.578 4.698 0.02 0.246 0.246 0.02 Limbah Cair (Effluent) Dalam setiap periode operasional Perseroan senantiasa berupaya tidak ada limbah cair (effluent) yang berdampak negatif terhadap lingkungan dan masyarakat di wilayah operasionalnya. Untuk memastikan hal tersebut Perseroan membangun bak oil trap pada fasilitas-fasilitas operasi utama. Di Balai Karya, operasi bak oil trap dilakukan atas izin dari Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 107 Tahun 2012 tentang Pembuangan Air Limbah ke Laut Keteknikan Sarana Balai Karya PT TIMAH (Persero) Tbk. Air limbah yang dihasilkan di sini dikelola terlebih dahulu pada fasilitas pengolahan khusus sebelum dibuang pada titik-titik penataan (compliance points). PT TIMAH (PERSERO) TBK. TENTANG LAPORAN INI 274 LAPORAN PENGURUS PERUSAHAAN INFORMASI BAGI INVESTOR PROFIL PT TIMAH TINJAUAN OPERASIONAL Melestarikan Lingkungan Untuk Keberlanjutan Di Unit Metalurgi, operasi bak oil trap dan unit pengolahan limbah dilakukan atas izin dari Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 179 Tahun 2009 tentang Izin Pembuangan Air Limbah ke Laut Unit Metalurgi PT TIMAH (Persero) Tbk. Air limbah yang dihasilkan di sini berasal dari proses electrolytic refining (ER), proses pencucian bijih timah, kegiatan pabrik, dan juga oily water yang berasal dari tangki BBM dan kegiatan pembangkitan listrik tenaga diesel di PLTD Unit Metalurgi. Setiap jenis air limbah memiliki saluran pembuangan (outlet) masing-masing. Baik di Balai Karya maupun di Unit Metalurgi, air limbah yang dibuang dipastikan memenuhi ketentuan terkait debit maksimum yang dibuang ke laut (diukur setiap hari) dan baku mutu air yang keluar dari titik penataan (diukur parameternya sebulan sekali). Pemantauan kualitas air laut dilakukan setiap tiga bulan sekali, dan penanggulangan pencemaran serta pemulihan fungsi pesisir dan laut juga dilakukan. Satu kali sebulan, dilakukan pengujian kualitas air limbah oleh laboratorium independen yang telah diakreditasi Komisi Akreditasi Nasional. Hasil analisis pemantauan kualitas air limbah dan perhitungan beban air limbah (di masing-masing lokasi pembuangan) dilaporkan setiap tiga bulan sekali ke instansi- instansi yang berkepentingan. Sepanjang tahun 2014, Perusahaan melakukan pengujian kualitas air limbah dengan hasil seperti berikut. Hasil Pemantauan Baku Mutu Lingkungan Untuk Air Limbah, 2013 dan 2014 Baku Mutu Lingkungan Satuan TSS 200 mg/L Kekeruhan NTU pH (260C) 6–9 Parameter Hasil Pengukuran Terbesar Tahun 2013 2014 81,5 47 n.a 66 - 7,1-8,04 8,1 2 mg /L 0,054 0,016 Fisika Kimia Tembaga (Cu) Seng (Zn) 5 mg /L 0,194 0,194 Timbal (Pb) 0,1 mg /L 0,078 0,078 Arsen (As) 0,1 mg /L 0,02 0,02 Sulfida (H2S) 0,05 mg /L < 0,002 < 0,002 Besi terlarut (Fe) 5 mg /L 0,236 0,793 Mangan (Mn) 2 mg /L 0,264 0,246 2 mg /L 0,23 0,23 0,5 mg /L 0,037 < 0,034 Stanum (Sn) Khromium total (Cr) Catatan : Kecuali pH, hanya mencantumkan hasil pengukuran terbesar Pada open pit Pemali, Perseroan menerapkan sistem sirkulasi air, dan dengan demikian sepanjang 2014 tidak ada air limpahan sisa penambangan yang dibuang atau dialirkan secara sengaja ke badan sungai di sekitarnya. Juga tidak ada laporan mengenai kerusakan ekosistem badan air (danau, rawa-rawa, dan sejenisnya) ataupun habitat di sekitar wilayah operasional PT TIMAH. LAPORAN TAHUNAN 2014 ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN INFORMASI PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 2014 275 Limbah Umum Berasal dari area pemukiman dan area perkantoran PT TIMAH, Perseroan membuang limbah domestik ini ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Untuk limbah yang bersifat organik, pengelolaannya melibatkan masyarakat sekitar, yakni dijadikan pupuk kompos yang selanjutnya digunakan untuk pupuk revegetasi lahan. Bahan lain yang tidak langsung berkaitan dengan aspek produksi, yakni kertas plastik bekas, tinta printer bekas dan sejenisnya, seluruhnya (100%) dikelola sebagai bahan daur ulang oleh pihak ke 3 yang berkompeten. Adapun bagan pengelolaan Limbah Cair yang diterapkan Perseroan adalah sebagai berikut. SISTEM PENGENDALIAN LIMBAH CAIR KAPUR EMAS + PADATAN PADATAN LIMBAH SLIMER ER & LABORATORIUM BAK PENAMPUNGAN LIMBAH BAK PENGOLAHAN LIMBAH BAK KOAGULAN PAC BAK LIMBAH INDIKATOR BIOLOGIS OUTLET PT TIMAH (PERSERO) TBK. TENTANG LAPORAN INI 276 LAPORAN PENGURUS PERUSAHAAN PROFIL PT TIMAH INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Melestarikan Lingkungan Untuk Keberlanjutan PEMANTAUAN LINGKUNGAN PT TIMAH melaksanakan kegiatan pemantauan terhadap kondisi lingkungan di sekitar area penambangan secara rutin untuk meminimalisir kerusakan lingkungan, sekaligus sebagai bagian dari upaya mitigasi risiko lingkungan. Kegiatan pemantauan lingkungan yang dilakukan meliputi antara lain: pemantauan kualitas air, kualitas udara, kualitas tanah, pencemaran tanah, erosi hingga satwa liar dan biota air yang hidup di sekitar area pertambangan. Kegiatan pemantaun rutin tersebut memberikan gambaran pemenuhan ketentuan Baku Mutu Lingkungan (BML), dan perkembangan kualitas lingkungan hidup di sekitar maupun dalam area kelolaan, mencakup: • Pemantauan keanekaragaman hayati (Plankton, Benthos dan Nekton) di badan air sekitar lokasi yang menunjukan secara umum semakin baik dan dapat mendukung kehidupan biota perairan. • Pemantauan satwa liar menunjukan bahwa lahan-lahan lokasi bekas penambangan yang telah direhabilitasi dan direvegetasi telah mampu mendukung kehidupan satwa liar. • Pemantauan revegetasi menunjukan bahwa secara keseluruhan, kegiatan penanaman sudah berjalan dengan baik, dengan tingkat keberhasilan tumbuh tanaman revegetasi diatas 80%, sementara kegiatan perawatan tetap dilaksanakan secara teratur Pengelolaan Biodiversitas [G4-EN11, EN12, EN13, EN14, MM2, MM5] PT TIMAH memandang pelestarian keanekaragaman hayati (biodiversitas) adalah bagian dari upaya menjaga keberlanjutan bumi. Oleh karena itu, Perseroan menerapkan konsep penambangan berwawasan lingkungan dalam melaksanakan kegiatan penambangan di areal IUP. Konsep tersebut dilaksanakan dengan konsekuen, yakni bahwa PT TIMAH berupaya mengembalikan habitat areal bekas penambangan ke kondisi awal. Perseroan berupaya meminimalisir terjadinya perubahan bentang alam yang ekstrem yang mengakibatkan hilangnya vegetasi di atas tanah beserta ekosistem yang menyertainya. Seluruh kegiatan penambangan darat yang dilakukan Perusahaan di Kepulauan Bangka Belitung berlangsung di atas lahan yang telah disahkan oleh Pemerintah dengan terbitnya Izin Usaha Pertambangan (IUP). Sekitar 8% atau 27 ribu hektare dari luas wilayah IUP darat Perusahaan adalah berupa hutan lindung dan sebanyak 1% atau 3.546 hektare lainnya merupakan hutan konservasi. Luas Wilayah Izin Usaha Pertambangan (WIUP) Provinsi Kep. Bangka Belitung [G4-EN11, MM2] LAPORAN TAHUNAN 2014 ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN INFORMASI PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 2014 277 JUMLAH IUP Kabupaten LUAS WIUP (HA) HUTAN LINDUNG KONSERVASI PEMUKIMAN AREA PERUNTUKAN LAIN DARAT (SEMUA ZONA) DARAT LAUT LAUT 1. Bangka 14 5 589.29 5.281.81 43,246.40 68,501.00 19,756.00 2. Bangka Barat 29 5 2,227.20 8,319.61 30,983.34 63,767.18 41,108.69 3. Bangka Tengah 7 1 337.75 3,569.24 15,007.67 26,960.37 5,039.17 4. Bangka Selatan 10 6 287.35 1,471.37 18,472.98 25,937.00 14,357.97 5. Belitung 7 0 173.25 2,093.25 9,855.60 15,862.90 - 6. Belitung Timur 15 1 1,132.73 1,093.79 26,915.72 33,217.02 30,075.00 7. Lintas Kabupaten 8 2 3,205.83 7,299.67 55,254.43 93,278.70 28,491.00 8. Karimun 0 4 - - - - 18,875.00 9. Kepulauan Riau 0 2 - - - - 6,540.00 10. Lintas Provinsi 0 1 - - - - 19,594.20 TOTAL 90 27 7,953.40 29,128.75 199,736.16 327,524.17 183,837.03 Untuk meminimalisasi dampak kegiatan penambangan dan mempercepat kembalinya kondisi areal sesuai peruntukannya, PT TIMAH menjalankan program rehabilitasi dan menetapkan kawasan buffer zone (penyangga). Kawasan “Buffer Zone” ditetapkan pada lokasi yang berbatasan langsung dengan areal hutan lindung dan di daerah aliran sungai serta lahan revegetasi yang telah kembali menjadi hutan tropis, lengkap dengan satwa liar yang menghuni dengan bebas. Beberapa kegiatan yang kami lakukan untuk menjaga biodiversitas area kelolaan, mencakup: • Memaksimalkan revegetasi menggunakan tanaman lokal. • Melaksanakan program pengkayaan tanaman dengan tanaman-tanaman langka maupun yang bernilai ekonomis. • Melaksanakan budidaya tanaman endemik di fasiltas pembibitan yang dikelola. PT TIMAH (PERSERO) TBK. TENTANG LAPORAN INI 278 LAPORAN PENGURUS PERUSAHAAN INFORMASI BAGI INVESTOR PROFIL PT TIMAH TINJAUAN OPERASIONAL Melestarikan Lingkungan Untuk Keberlanjutan Untuk fauna yang dilindungi, baik yang hidup dikawasan hutan lindung maupun kawasan revegetasi, Perseroan melakukan pemantauan satwa liar secara rutin. PT TIMAH menerapkan tolak ukur keberhasilan konservasi melalui pembuktian adanya peningkatan jumlah satwa liar (unggas, reptil dan mamalia) dibandingkan dengan sebelum dilakukan pengelolaan lingkungan. Adapun gambaran keanekaragaman hayati di kawasan kelolaan adalah sebagai berikut. Karakter Daerah Bernilai Keanekaragaman Hayati tinggi LOKASI DARAT LAUT JENIS JENIS Vegetasi 54 74 Satwa Liar darat: 51 32 Burung 38 26 Mamalia 9 4 Reptilia 4 3 Ekosistem laut: 77 34 Fitoplankton 31 18 Zooplankton 13 6 Makrozoobenthos 10 3 Tanaman Air - 4 Ikan Karang 14 - Terumbu Karang 5 - Bakau 4 3 Ekosistem Sungai: 43 37 Fitoplankton 24 23 Zooplankton 11 10 Makrozoobenthos 4 4 Bakau 4 - Sehubungan dengan kemungkinan keberadaan flora dan fauna yang dilindungi sesuai ketentuan International LAPORAN TAHUNAN 2014 ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN INFORMASI PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 2014 279 Union for The Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN) maupun daftar spesies langka yang dikeluarkan Pemerintah RI di areal kelolaan, Perseroan melakukan pemantauan satwa liar secara rutin dibantu oleh pihak ke-3. Berdasarkan hasil pemantauan tersebut diperoleh data bahwa, Di wilayah IUP Perusahaan, baik darat maupun laut, terdapat beberapa spesies atau kelompok makhluk hidup yang dilindungi, sehingga masuk ke dalam Daftar Merah (Red List) IUCN, yaitu: Tabel Keanekaragaman Hayati Langka Yang Ditemukan di Areal Kelolaan [G4-EN14] GENTING HAMPIR TERANCAM RENTAN TERUMBU KARANG SIMPING (Mollisca Bivalvia) CACING WAK-WAK (Hylobates Agilis) SIPUT GONG-GONG (Strobus Turturella) UDANG PUTIH (Panaeus Merguinensis) UDANG WINDU (Panaeus Monodon) UDANG PUTIH (Scylla Serreta) Berbagai upaya yang kami lakukan tersebut membukti komitmen Perseroan dalam menerapkan konsep tambang berwawasan lingkungan melalui pelaksanaan kegiatan penambangan yang efisien, meminimalisasi kerusakan sekaligus melaksanakan upaya pelestarian lingkungan, termasuk melaksanakan kegiatan penutupan pasca tambang yang terencana dengan baik. PT TIMAH (PERSERO) TBK. TENTANG LAPORAN INI 280 LAPORAN PENGURUS PERUSAHAAN PROFIL PT TIMAH INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Melestarikan Lingkungan Untuk Keberlanjutan Pengelolaan Tambang Darat & Masyarakat Sekitar [MM8] Mengingat PT TIMAH memiliki luas IUP darat lebih dari 300 ribu hektar atau mayoritas izin usaha pertambangan di Kepulauan Bangka Belitung, Perseroan mengapresiasi keberadaan dan peran mitra kerja di tambang darat dalam menentukan keberlanjutan usahanya. Untuk mengelola area IUP yang luas tersebut, Perseroan telah mempersiapkan sejumlah langkah pengamanan bagi tenaga kerjanya, agar tetap dapat menjalankan proses penambangan yang lebih sulit dan cenderung lebih berbahaya padai musim penghujan dan angin barat (bulan November hingga Maret). Perseroan juga memastikan bahwa dengan area yang demikian luas, tidak ada satupun dari kegiatan penambangan, baik yang dijalankan Perusahaan maupun oleh para mitra tambang, diselenggarakan di atas lahan milik penduduk asli. Tidak ada penduduk asli yang harus memindahkan pemukimannya karena terganggu oleh kegiatan penambangan oleh Perseroan. [MM9] PT TIMAH juga telah bekerja sama dengan Kepolisian RI melalui Kepolisian Daerah Bangka Belitung dan Kepolisian Daerah Kepulauan Riau untuk meningkatkan kinerja pengamanan lahan IUP Perseroan dari gangguan pihak-pihak yang tidak berwenang dan tidak bertanggung Jawab. Pengelolaan Tambang Laut [MM8] Sejak 2009 PT TIMAH berfokus pada kegiatan penambangan bijih timah lepas pantai. Bekerja sama dengan para mitra, Perseroan melakukan Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL) sebelum membuka penambangan lepas pantai untuk meminimalkan kerusakan lingkungan yang mungkin ditimbulkan. Perseroan tidak melakukan penambangan di kawasan perairan yang dasarnya tertutupi terumbu karang dan lokasi kapal-kapal Perseroan yang melakukan penambangan dipastikan berada cukup jauh dari kawasan wisata. Dengan memperhitungkan kondisi cuaca, PT TIMAH telah melakukan pengelompokan wilayah cadangan (menjadi cadangan utama dan cadangan perlindungan), sehingga operasi penambangan lepas pantai dapat lebih terencana dan efektif bahkan kendati sedikit terganggu oleh cuaca. Salah satu hambatan lain bagi suksesnya kegiatan penambangan laut adalah maraknya praktik penambangan inkonvensional oleh masyarakat yang menggunakan kapal-kapal kecil, yang disebut tambang inkonvensional (TI) apung. Pemanfaatan kapal BWD sejak akhir 2012 ditempuh oleh Perseroan untuk meningkatkan daya saingnya di laut. BWD sanggup menambang di perairan yang kedalamannya lebih dari 60 meter. Pada kedalaman tersebut, TI apung tidak lagi dapat beroperasi karena keterbatasan kapal dan instrumen yang mereka gunakan. Environmental Grievance Mechanism (G4-EN34) Perseroan menyadari bahwa frekuensi keluhan dan komplain dari masyarakat berkaitan erat dengan data tingkat ketaatan terhadap seluruh prosedur pengelolan lingkungan sesuai dengan peraturan di bidang lingkungan. PT TIMAH berkomitmen penuh untuk selalu memenuhi peraturan yang ada, termasuk peraturan mengenai tingkat ketaatan air buangan yang langsung berhubungan dengan masyarakat. Sekalipun meyakini bahwa Perseroan telah memenuhi seluruh peraturan dibidang lingkungan dan membuktikan, melalui pengujian sampel yang dilakukan secara berkala dengan melibatkan pihak ketiga, PT TIMAH menyediakan saluran bagi masyarakat atau pihak terkait lainnya mengajukan keluhan. Perseroan senantiasa berupaya menyelesaikan keluhan yang ada. Namun demikian sepanjang periode pelaporan tidak ada keluhan dan keberatan yang diajukan masyarakat berkaitan dengan kondisi lingkungan akibat kegiatan operasional Perseroan. LAPORAN TAHUNAN 2014 ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN INFORMASI PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 2014 281 KEPATUHAN TERHADAP REGULASI LINGKUNGAN [G4-EN29] Dalam melaksanakan program-program lingkungan sepanjang tahun 2013 dan tahun-tahun sebelumnya, Perseroan selalu mengacu pada sejumlah ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang telah dikeluarkan oleh Pemerintah. Perseroan senantiasa mematuhi ketentuan yang tercantum dalam regulasi tersebut, sehingga sepanjang tahun pelaporan, tidak ada denda finansial yang dikenakan karena adanya pelanggaran terhadap ketentuan peraturan perundangan bidang lingkungan. Adapun ringkasan ketentuan dan peraturan yang membentuk wawasan lingkungan Perseroan meliputi: • Aspek Pengendalian dan Pencegahan -- UU nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan LH -- PP No. 19 tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran dan/atau Perusakan Laut -- PP No. 82 tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air • PP No. 41 tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara • Aspek Izin Lingkungan -- • -• PP No. 27 tahun 2012 tentang Izin Lingkungan Aspek Audit Lingkungan Hidup Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 3 Tahun 2013 tentang Audit Lingkungan Aspek Pengelolaan Sampah dan LB3 -- PP No. 18 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah Berbahaya dan Beracun, dengan perubahan pada PP No. 85 tahun 1999 • Aspek Reklamasi -- Undang-Undang No. 41 Tahun 1999, tentang Pokok-pokok Kehutanan -- Undang-Undang No. 4 Tahun 2009, tentang Pertambangan Mineral dan Batubara -- Undang-Undang No. 27 Tahun 2007, tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil -- PP No. 76 Tahun 2008, tentang Rehabilitasi dan Reklamasi Hutan -- PP No. 78 Tahun 2010, tentang Reklamasi dan Pasca Tambang SUPPLIER ENVIRONMENTAL ASSESSMENT (G4-EN32) Sebagai bentuk komitmen partisipati aktif terhadap upaya pelestarian lingkungan, PT TIMAH dan anak perusahaan sudah memasukkan pertimbangan penilaian lingkungan dalam seleksi kontraktor (penambangan dan pengangkutan) dengan menggunakan Contractor Management System (CMS) dalam tahapan pre-kualifikasi dan penentuan tender. Dengan penilaian tersebut Perseroan mengharapkan diperolehnya mitra bisnis yang juga memiliki komitman tinggi terhadap kelestarian lingkungan dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya. BIAYA UNTUK PENGELOLAAN DAN PELESTARIAN LINGKUNGAN (G4-EN31) Sebagai wujud komitmen Perseroan terhadap terhadap lingkungan dan pascatambang, serta sesuai standar akutansi keuangan (PSAK 33), PT TIMAH menyusun dokumen provisi lingkungan. Perseroan telah menyisihkan PT TIMAH (PERSERO) TBK. TENTANG LAPORAN INI 282 LAPORAN PENGURUS PERUSAHAAN PROFIL PT TIMAH INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Melestarikan Lingkungan Untuk Keberlanjutan dana untuk kegiatan pengelolaan dan pemantauan lingkungan yang jumlahnya ditetapkan sebagai provisi atas tiap satuan berat timah yang kami produksi. Jumlah dana yang telah dikeluarkan untuk pengelolaan dan pemantauan lingkungan pada tahun 2014 adalah sebesar Rp5,03 miliar. Biaya pengelolaan dan pemantauan lingkungan tersebut turun 19,2% dari tahun lalu, yakni sebesar Rp6,23miliar. Adapun rincian pengeluaran untuk pengelolaan dan pelestarian lingkungan di tahun 2014 adalah sebagai berikut. Tabel Biaya Pengelolaan Lingkungan, 2014 NO. 1 URAIAN KEGIATAN JUMLAH PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP a. Ekternal 1. PROPER 753.300.000 2. BAPETEN 60.948.000 3. Distamben BLHD Prov. Bangka Belitung 20.000.000 b. Internal 2 1. Objek darat di Pulau Bangka 12.680.000 2. Objek darat di Pulau Belitung 10.300.000 3. Objek darat di Pulau Kundur 17.680.000 4. Objek KIP dan KK di Pulau Bangka 6.330.000 5. Pengukuran Emisi di Pulau Bangka 36.400.000 6. Pengukuran Emisi di Pulau Belitung 24.050.000 BIAYA ANALISIS SAMPLE a. Analisis Sampel Air 3 4 1. Air Limbah 253.183.000 2. Air Laut 130.300.000 B. Bahan Radioaktif 248.000.000 C. Uji Kualitas Udara dan Emisi Cerobong 553.120.000 INSPEKSI EKSTERNAL PENGELOLAAN LINGKUNGAN a. Inspeksi Objek Pulau Bangka 54.750.000 b. Inspeksi Objek Pulau Belitung 25.550.000 INSPEKSI INTERNAL PENGELOLAAN LINGKUNGAN 59.200.000 PENCEGAHAN PENCEMARAN LINGKUNGAN a. Pembuatan Marking dan Simbol 30.400.000 b. Pengadaan buku Jurnal Limbah B3 11.250.000 c. Buku Petunjuk Pengelolaan Aspek Lingkungan 7.500.000 5 PENDIDIKAN DAN PELATIHAN 6 LAPORAN DAN DOKUMENTASI 7 JASA KONSULTAN (Dokumen Lingkungan) 8 RAPAT/LOKAKARYA/SEMINAR 37.800.000 9 RAPAT EVALUASI & JAMUAN RELASI 24.000.000 TOTAL LAPORAN TAHUNAN 2014 218.589.000 29.050.000 2.410.000.000 5.034.380.000 ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN INFORMASI PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 2014 283 PENGHARGAAN Kepedulian dan konistensi Perseroan dalam menjaga dan memperbaiki kualitas lingkungan hidup di seluruh areal kelolaan dan fasilitas produksi yang dimiliki mendapatkan sejumlah pengakuan dari pihak eksternal. Salah satu pengakuan eksternal yang diperoleh adalah diikutsertakannya saham PT TIMAH sebagai komponen Indeks SRI Kehati di sepanjang tahun 2014, dengan periode keanggotaan yang terkini berlaku hingga April 2015. Indeks SRI Kehati diluncurkan oleh Bursa Efek Indonesia dan Yayasan Kehati pada September 2009 untuk mengapresiasi emiten-emiten publik yang menjalankan program-program lingkungan dengan kinerja baik. Sementara itu, sebagai bentuk apresiasi untuk kinerja pengelolaan lingkungan hidup yang dilaksanakan, Perseroan menerima penghargaan PROPER Biru dari Kementerian Lingkungan Hidup RI untuk kinerja periode 2013-2014 untuk tiga unit bisnis berikut: • Unit Metalurgi Muntok • PLTD Baturusa • Unit Produksi Kundur PT TIMAH (PERSERO) TBK. TENTANG LAPORAN INI 284 LAPORAN PENGURUS PERUSAHAAN PROFIL PT TIMAH Tanggung Jawab Ketenagakerjaan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja Perseroan berkeyakinan bahwa pekerjaan yang berorientasi terhadap Mutu Hasil & Proses Kerja, Mutu Keselamatan & Kesehatan Kerja dan Mutu Lingkungan adalah syarat utama bagi tumbuh dan berkembangnya perusahaan secara berkelanjutan LAPORAN TAHUNAN 2014 INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN INFORMASI PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 2014 285 Uraian mengenai pelaksanaan tanggung jawab perusahaan terhadap karyawan dapat dilihat pada sub-Bab “Tinjauan Operasional, Pengelolaan Sumber Daya Manusia” dan “Keselamatan dan Kesehatan Kerja” (Halaman ....). Pada uraian “Pengelolaan Human Capital” Perseroan menjelaskan seluruh aspek berkaitan dengan SDM, meliputi pengelolaan berbasis hubungan industri yang berimbang di dituangkan dalam PKB yang ditinjau secara berkala, penerapan prinsip kesetaraan dalam pelatihan dan pengembangan kompentensi, jenjang karir maupun remunerasi, pemberian paket remunerasi atau imbalan kerja dengan mempertimbangkan dan menerapkan manajemen kinerja, dan sebagainya. Sedangkan pada uraian “Keselamatan dan Kesehatan Kerja”, Perseroan menjelaskan mengenai berbagai program yang dilaksanakan dalam rangka menjaga kesehatan kerja para pegawai, masyarakat sekitar dan lingkungan kerja. Perseroan juga menguraikan berbagai program yang dilaksanakan untuk mencegah dan meminimalkan insiden kecelakaan kerja. PT TIMAH (PERSERO) TBK. TENTANG LAPORAN INI 286 LAPORAN PENGURUS PERUSAHAAN Tanggung Jawab terhadap Komunitas Salah satu kebijakan pokok dalam kegiatan pengembangan komunitas PT TIMAH adalah berupaya melibatkan partisipasi masyarakat sekitar. Pelibatan masyarakat lokal dimaksudkan agar kehadiran Perseroan dapat meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan mereka. LAPORAN TAHUNAN 2014 PROFIL PT TIMAH INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN INFORMASI PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 2014 287 LANDASAN KEGIATAN Pelaksanaan berbagai kegiatan pengembangan komunitas, termasuk PKBL, dilakukan berlandaskan pada berbagai peraturan dan perundangan sebagai berikut 1. Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 Pasal 74 Tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan. 2. Undang-Undang No. 9 Tahun 1995 Tentang Usaha Kecil. 3. Peraturan Menteri BUMN No. KEP-100/MBU/2002 Tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Badan Usaha Milik Tanggal 4 Juni 2002 Negara. Peraturan Menteri BUMN No. PER-05/MBU/2007 Tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara Tanggal 27 April 2007 dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan. Peraturan Menteri BUMN No. PER-08/MBU/2013 Tentang Perubahan Keempat atas Peraturan Menteri Negara Bulan September 2013 BUMN No. PER-05/MBU/2007. Peraturan Menteri BUMN No. KEP-236/MBU/2003 Tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara Tanggal 17 Juni 2003 dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan. Surat Edaran Kementerian BUMN No.SE-02/MBU/ Tentang Penetapan Pedoman Akuntansi Program Kemitraan Wk/2012 Tanggal 23 Februari 2012 dan Bina Lingkungan. Surat Edaran Kementerian BUMN No. SE-433/ Tentang Petunjuk Pelaksanaan Program Kemitraan BUMN MBU/2003 Tanggal 16 September 2003 dengan Usaha Kecil dan Bina Lingkungan. Surat Kementerian BUMN No. 216/M- Tentang Program Kemitraan dan Bina Lingkungan. 4. 5. 6. 7. 8. 9. PBUMN/1999 Tanggal 28 September 1999 10. Instruksi Presiden No. 4 Tahun 1995 Tentang Gerakan Nasional Memasyarakatkan dan Membudidayakan Kewirausahaan. 11. Peraturan Menteri Keuangan RI No. 316/ Tentang Pedoman Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi KMK.016/1994 Tanggal 27 Juni 1994 melalui Pemanfaatan dari Bagian Laba BUMN. KEBIJAKAN DAN STRATEGI [G4-SO1] Salah satu kebijakan pokok dalam kegiatan pengembangan komunitas PT TIMAH adalah berupaya melibatkan partisipasi masyarakat sekitar. Pelibatan masyarakat lokal dimaksudkan agar kehadiran Perseroan dapat meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan mereka, melalui upaya pemberdayaan serta perbaikan kualitas lingkungan. Pelibatan tersebut merupakan prasyarat bagi keberhasilan pelaksanaan program, mengingat dengannya, maka masyarakat penerima manfaat tidak hanya merasa sebagai obyek, tapi juga sebagai subyek, pemilik dari program yang tengah dijalankan, sehingga turut bertanggung jawab atas keberhasilannya. [G4-SO1] Pelibatan masyarakat lokal juga menjadi alternatif terbaik untuk meminimalkan potensi dampak sosial, yang ditimbulkan dari kegiatan operasional Perseroan. Melalui berbagai program pengembangan komunitas yang diselenggarakan, masyarakat akan merasakan manfaat dari keberadaan Perseroan. Pelibatan masyarakat dilakukan melalui keikutsertaan Perseroan dalam Musyawarah Rencana Pembangunan hingga tingkat Kecamatan. Melalui forum yang dihadiri para pemangku kepentingan PT TIMAH (PERSERO) TBK. TENTANG LAPORAN INI 288 LAPORAN PENGURUS PERUSAHAAN PROFIL PT TIMAH INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Tanggung Jawab terhadap Komunitas di tingkat lokal, yakni unsur Pemda, Tokoh Masyarakat, LSM dan PT TIMAH didiskusikan dan diputuskan programprogram CSR yang akan dijalankan, pelaksanaan pengawasan dan pelaksanaan tahap evaluasi termasuk kebutuhan dananya. VISI DAN MISI COMMUNITY DEVELOPMENT Visi dan Misi CSR Perseroan adalah: • Mewujudkan hubungan yang harmonis dengan masyarakat demi kesinambungan pertumbuhan Perusahaan. • Membantu Pemerintah meningkatkan taraf hidup masyarakat sekitar daerah operasi Perusahaan. • Mewujudkan keseimbangan ekologi lingkungan pertambangan menuju pembangunan berkelanjutan. ANALISA DAMPAK DAN MITIGASI Kegiatan pertambangan timah yang telah berlangsung puluhan tahun dan berlangsung di daerah penambangan resmi maupun di sekitar tempat tinggal sudah barang tentu memberi dampak terhadap komunitas sekitar, baik dampak sosial ekonomi maupun lingkungan. Kehidupan masyarakat sekitar, tingkat kesejahteraan dan kegiatan ekonomi, akan tergantung pada kegiatan Perusahaan. Namun pada saat kegiatan penambangan dan kegiatan pengolahan berakhir, mengiringi habisnya sumber daya alam yang dapat diolah secara ekonomis, akan mempengaruhi kesejahteraan masyarakan sekitar dan menyisakan kerusakan pada tatanan kehidupan sosial kemasyarakatan dan juga perubahan kondisi lingkungan, jika tidak dikelola dengan baik. Dampak itulah yang dikelola oleh PT TIMAH agar menjadi positif dengan memberdayakan kemampuan ekonomi masyarakat di sekitar area kelolaan. Hal tersebut juga sesuai dengan peraturan BUMN yang dijadikan landasan kegiatan tersebut di atas, termasuk juga melaksanakan amanat dari Kementerian Sosial atas upaya pengentasan kemiskinan. Selanjutnya PT TIMAH menyusun dan merealisasikan program tanggung jawab sosial perusahaan dengan pendekatan bahwa pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan juga berarti upaya memenuhi harapan para pemangku termasuk masyarakat sekitar, yakni berkembangnya kesejahteraan selaras dengan perkembangan usaha Perseroan. PROGRAM-PROGRAM Perseroan menjalankan tiga kategori program pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar, yaitu Program Kemitraan, Program Bina Lingkungan, dan Bantuan Sosial (CSR). Untuk memastikan ketiga program tersebut berjalan baik dan memberi hasil yang maksimal, Perseroan menjalin hubungan baik denganPemerintah Daerah untuk menjalankan semua program tersebut agar dapat berkelanjutan dan tepat sasaran. Di tahun 2014, Perseroan kembali melanjutkan beberapa kegiatan Program Kemitraan, Bina Lingkungan, dan CSR yang difokuskan pada pengembangan potensi khas Bangka Belitung, seperti kerajinan pewter, akar bahar, renda dan aksesoris, serta industri makanan rumahan (terasi, getas, dan keripik cumi), bekerja sama dengan Dinas UKM Provinsi. Perseroan juga memberikan bantuan sosial dan bina lingkungan ke wilayah operasionalnya, termasuk bantuan bagi korban bencana alam. Untuk memastikan ketiga program tersebut berjalan maksimal, Perseroan membentuk struktur organisasi pelaksana kegiatan PKBL dan CSR, yang berada dibawah koordinasi Direktorat SDM & Umum. Sesuai Surat Keputusan Direksi PT TIMAH (Persero) Tbk No. 751/Tbk/SK-0000/2012-B1 tanggal 14 Mei 2012 tentang Struktur Organisasi PT TIMAH (Persero) Tbk, Struktur Organisasi Pengelola Dana PKBL adalah sebagai berikut: LAPORAN TAHUNAN 2014 ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN INFORMASI PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 2014 289 DIREKTORAT SDM & UMUM PKBL &CSR BIDANG PROGRAM KEMITRAAN BIDANG PROGRAM BINA LINGKUNGAN BAGIAN SELEKSI MITRA BINAAN BAGIAN MONITORING MITRA BINAAN BAGIAN BINA LINGKUNGAN BAGIAN CSR BAGIAN ADM & PELAPORAN PEMERIKSA KELAYAKAN MITRA BINAAN PEMERIKSA KELAYAKAN MITRA BINAAN PEMERIKSA KELAYAKAN MITRA BINAAN PEMERIKSA KELAYAKAN MITRA BINAAN PEMERIKSA DANA PKBL JURU SURVEY JURU SURVEY JURU SURVEY JURU SURVEY PEMERIKSA LAPORAN KEUANGAN PKBL PEMERIKSA ANGGARAN PKBL JURU TATA USAHA DAMPAK KEUANGAN Pada setiap periode operasional, Perseroan menganggarkan sejumlah dana untuk mndukung pelaksanaan kegiatan tanggung jawab kepada komunitas sekitar, dalam bentuk dana PKBL dan CSR. Untuk tahun 2014, total dana yang dianggarkan untuk pelaksanaan program PKBL adalah sebesar Rp16,79 miliar, dengan rincian masing-masing sebesar Rp12,5 miliar untuk kegiatan dalam rangka Program Kemitraan, sedangkan sebesar Rp4,29 miliar adalah untuk kegiatan dalam rangka Program Bina Lingkungan. Total dana tersebut belum termasuk biaya administrasi Bina Lingkungan (BL) sebesar Rp33,7 juta dan dana pembinaan Program Kemitraan (PK) dalam bentuk promosi mitra binaan sebesar Rp1,2 miliar. Namun demikian sehubungan dengan antusiasme masyarakat untuk mengembangkan kompetensi di bidang ekonomi, realisasi penyaluran dana PK bertambah menjadi sebesar Rp17,39 miliar. Sementara realisasi penyaluran dana BL berada dibawah anggaran yang ditetapkan, yakni hanya mencapai nilai sebesar Rp1,25 miliar. Berikut penjelasan mengenai pelaksanaan program PKBL dimaksud selama tahun 2014. PT TIMAH (PERSERO) TBK. TENTANG LAPORAN INI 290 LAPORAN PENGURUS PERUSAHAAN INFORMASI BAGI INVESTOR PROFIL PT TIMAH TINJAUAN OPERASIONAL Tanggung Jawab terhadap Komunitas Sementara itu untuk mendukung kegiatan program CSR, pada tahun 2014 Perseroan telah menganggarkan dana kegiatan CSR sebesar Rp13,1 miliar. Dari total anggaran tersebut pada tahun 2014, Perseroan merealisasikan penyaluran dana CSR sebesar Rp3,9 miliar yang digunakan untuk mendukung berbagai program CSR, yang utamanya ditujukan pada kegiatan pendidikan dan keagamaan selain kegiatan di bidang penyediaan infrastruktur, lingkungan dan bencana alam. PROGRAM KEMITRAAN. Tujuan pelaksanaan Program Kemitraan adalah menumbuh kembangkan kompetensi di bidang ekonomi dari masyarakat sekitar melalui dukungan pembiayaan lunak pada usaha mikro dan koperasi. Dengan upaya tersebut diharapkan usaha kecil yang dikelola masyarakat menjadi mandiri, berkembang dengan tangguh, mampu menggerakkan roda ekonomi masyarakat dalam upaya menciptakan kesejahteraan yang merata. Para pemilik usaha mikro, kecil dan koperasi yang menjadi penerima manfaat program kemudian dinamakan Mitra Binaan. Sesuai Peraturan Menteri BUMN No. PER-08/MBU/2013, melalui program Kemitraan Perusahaan menganggarkan dari pos biaya suatu nilai yang besarnya maksimal 2% dari laba bersih tahun sebelumnya. Nilai anggaran ini ditetapkan oleh Dewan Komisaris. Pengembalian pinjaman dari Mitra Binaan, hasil bunga pinjaman, bunga deposito, dan jasa giro, merupakan sumber dari seluruh pendanaan untuk Program Kemitraan tahun 2014. Sebagaimana disinggung sebelumnya, total realisasi penyaluran dana Program Kemitraan 2014, mencapai nilai sebesar Rp17,39 miliar, naik 81,34% dari realisasi penyaluran dana tahun 2013 yang sebesar Rp9,59 miliar, dan lebih tinggi dari pagu anggaran yang ditetapkan dalam RKAP 2014, sebesar Rp12,5 miliar. Realisasi Penyaluran Dana Kemitraan (Rp juta) Rencana 2014 Realisasi 2014 Pencapaian Realisasi 2013 Pertumbuhan (%) 12,500 17,392 139.1% 9,591 181.3% Total penerima manfaat Dana Kemitraan pada tahun 2014 adalah 547 mitra binaan, yang tinggal di 12 area sebagaimana tampak pada tabel berikut. No Wilayah RKA 2014 Semester I Semester II MB Pinjaman MB Pinjaman Tahun 2014 % 1 Kota Pangkalpinang 1,500,000,000 50 1,753,000,000 60 2,087,000.000 3,840,000,000 256% 2 Kabupaten Bangka 1,500,000,000 26 954,000,000 38 1,058,000.000 2,012,000,000 134% 3 Kabupaten Bangka Barat 1,400,000,000 13 350,000,000 13 485,000.000 835,000,000 60% 4 Kabupaten Bangka Tengah 1,500,000,000 59 1,982,000,000 52 1,590,000.000 3,572,500,000 238% 5 Kabupaten Bangka Selatan 1,500,000,000 90 2,713,000,000 68 1,940,000.000 4,653,500,000 310% 6 Kabupaten Belitung 1,400,000,000 3 95,000,000 8 210,000.000 305,000,000 22% 7 Kabupaten Belitung Timur 1,400,000,000 7 165,000,000 0 - 165,000,000 12% 8 Karimun Kundur 1,400,000,000 10 312,000,000 11 275,000.000 587,000,000 42% 9 Dabo Singkep 400,000,000 20 705,000,000 6 205,000.000 910,000,000 228% 10 Jakarta 200,000,000 4 150,000,000 1 50,000.000 200,000,000 100% 11 Bandung 200,000,000 4 185,000,000 2 50,000.000 235,000,000 118% 12 Yogyakarta 100,000,000 2 76,000,000 0 - 76,000,000 76% JUMLAH LAPORAN TAHUNAN 2014 12,500,000,00 288 9,441,500,000 259 7,950,500.000 134% ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN INFORMASI PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 2014 291 Bidang usaha mitra binaan yang didukung oleh Perseroan pada tahun operasional 2014 adalah Perdagangan, Industri, Jasa, Perikanan, Peternakan, Perikanan dan Koperasi, dengan rincian sebagai berikut. Tabel Penyaluran Program Kemitraan Per Jenis Usaha Perdagangan No Industri Jasa Perikanan Pertanian Wilayah Total MB Pinjaman MB Pinjaman MB Pinjaman MB Pinjaman MB Pinjaman Nilai 1 Kota Pangkalpinang 67 2,325,000,000 13 410,000.000 30 1,105,000.000 0 - 0 - 110 3,840,000.000 2 Kabupaten Bangka 39 1,300,000,000 9 50,000.000 12 395,000.000 4 80,000.000 0 - 64 2,012,000.000 3 Kabupaten Bangka Barat 13 490,000,000 3 485,500.000 9 265,000.000 0 - 1 4 Kabupaten Bangka Tengah 88 2,855,000,000 17 477,000.000 6 240,000.000 0 - 0 5 Kabupaten Bangka Selatan 117 3,498,500,000 15 490,000.000 21 555,000.000 3 45,000.000 1 6 Kabupaten Belitung 5 115,000,000 2 50,000.000 4 140,000.000 0 - 0 7 Kabupaten Belitung Timur 5 110,000,000 1 15,000,000 1 40,000.000 0 - 0 8 Karimun Kundur 7 237,500,000 5 180,000.000 2 65,000.000 0 - 2 35,000.000 30,000.000 20,000.000 50,000.000 - 26 835,000.000 111 3,572,500.000 158 4,653,500.000 11 305,000.000 7 165,000.000 16 517,500.000 9 Dabo Singkep 22 775,000,000 2 25,000.000 4 130,000.000 0 - 1 10 Jakarta 2 100,000,000 1 25,000.000 1 25,000.000 0 - 0 11 Bandung 3 110,000,000 1 40,000,000 1 45,000.000 0 - 0 12 Yogyakarta 1 48,000,000 0 - 0 - 0 - 1 28,000.000 3,005,000.000 7 125,000,00 6 163,000.000 547 Jumlah 369 11,964.000,000 2,009,500,000 31 980,000.000 - 5 200,000.000 - 6 235,000.000 2 76,000.000 17,391,500.000 Selain dukungan dalam bentuk pinjaman lunak, Perseroan juga membantu pengembangan usaha para mitra binaan dengan memberikan beragam pelatihan meliputi: pembekalan dan motivasi kewirausahaan dan manajemen rukhyah di Pangkalpinang dan kabupaten-kabupaten lain di Provinsi Bangka Belitung. Dalam penyelenggaraannya, Perusahaan bekerja sama dengan berbagai dinas setempat, Bank Muamalat, Bank Syariah Bangka, dan Fakultas Ekonomi Universitas Bangka Belitung. Melengkapi program pelatihan yang diberikan, Perseroan juga mendukung pengembangan usaha mitra binaan dengan mengikutsertakan mereka pada berbagai pameran produk UKM baik dalam skala lokal, nasional, hingga internasional. Dengan demikian, produk dan inovasi yang mereka ciptakan dapat lebih dikenal di kalangan masyarakat luas. Untuk para Mitra Binaan yang bergerak di bidang kerajinan pewter, akar bahar, renda, aksesoris, dan makanan, mendapatkan bantuan dari Perusahaan untuk memasarkan produk unggulan mereka. Sejumlah Mitra Binaan diikutsertakan dalam pameran-pameran tingkat nasional seperti: • INACRAFT 2014 Jakarta Convention Center, Jakarta • Belitung Fair 2014 di kawasan wisata Tanjung Pendam, Tanjung Pandan Belitung • Pameran Negeri Sejuta Pelangi Fair 2014 di Stadion Utama BTP Manggar Belitung Timur • Pameran Agrinex ke-8 tahun 2014, ajang pameran bertema ketahanan pangan PT TIMAH (PERSERO) TBK. TENTANG LAPORAN INI 292 LAPORAN PENGURUS PERUSAHAAN PROFIL PT TIMAH INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Tanggung Jawab terhadap Komunitas Untuk tahun 2015, Perseroan telah menganggarkan dana untuk Program Kemitraan sebesar Rp12,50 miliar, dengan sasaran total Mitra Binaan sebanyak 547 pihak, yang tersebar di 12 wilayah operasional. Seluruh dana ini akan diambil dari dana Program Kemitraan tahun sebelumnya yang masih tersedia. SONGKET MARKANAH Saat ini sudah sangat jarang dijumpai adanya penenun handal di berbagai daerah di tanah air. Salah satu penenun yang masih eksis saat ini adalah Markanah, salah seorang mitra binaan PT TIMAH. Dengan ketrampilannya, aneka benang yang terkesan lusuh dan kusut bisa ‘disulap’ menjadi selembar songket nan indah dengan warna-warna yang cerah. Bermodal ketekunan dan kesabaran memintal helai demi helai benang, dalam tempo satu bulan perempuan kelahiran Tanjungpandan, mampu menghasilkan satu lembar kain songket ukuran 2mx2m. Ketrampilan menenun Markanah lahir dari program pelatihan yang disediakan oleh mitra binaan PT TIMAH, Ibu Maslina. Perseroan mendukung penuh program pelatihan yang diberikan selama satu bulan. Usai mengikuti pelatihan, mereka dibekali satu unit alat tenun lengkap dengan bahan bakunya. Berbekal alat tenun dukungan Program Kemitraan PT TIMAH, Markanah mulai memproduksi kain songket dan menjualnya melalui galeri UMKM. Perseroan juga mendukung program promosi salah satu mitra binaan tersebut dengan mengikutkan produk Songket Markanah dalam program pameran yang disponsori oleh PT TIMAH. Untuk memajukan usahanya, hingga saat ini Markanah sudah dua kali memperoleh kesempatan pinjaman modal. Saat ini alat tenun yang dimiliki Markanah sudah bertambah menjadi ernpat unit. Untuk menambah keragaman produknya, Markanah berencana akan mengembangkan motif motif khas Belitung. Kemajuan usaha Markanah kini telah menginspirasi beberapa tetangga dan rekan usaha untuk juga mengembangkan usaha songket dan menggunakan hasilnya sebagai salah satu sumber pendapatan untuk mendukung pengeluaran rumah tangga dan membiayai sekolah anak-anak mereka. PEWTER – KERAJINAN UNGGULAN PROVINSI BANGKA BELITUNG PEWTER merupakan produk kerajinan logam, gabungan seni cetak dan ukir, menggunakan bahan campuran 97% timah putih, 2% tembaga dan 1% antymon. Produk logam campuran tersebut dapat menghasilkan berbagai produk kerajinan pewter diantaranya gantungan kunci, piala, vas, cangkir, asbak hingga replika kapal seperti kapal keruk, kapal phinisi, dan sebagainya dengan detail yang rinci. Harga dari setiap produk sangat beragam dimulai dari Rp20.000 sampai dengan puluhan juta rupiah, tergantung dari ukuran dan tingkat kesulitan dalam proses pembuatannya. PT TIMAH, sebagai salah satu BUMN dengan produk unggulan adalah logam timah, sangat mendukung perkembangan seni kerajinan pewter ini. Sebagai wujud dukungan, Perseroan mengikut sertakan produk karya mitra binaan dalam ajang pameran “Negeri Sejuta Pelangi Fair” yang diselenggarakan secara rutin. LAPORAN TAHUNAN 2014 ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN INFORMASI PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 2014 293 Dalam ajang pameran “Negeri Sejuta Pelangi Fair 2014” yang diselenggarakan di Bangka, PT TIMAH membuka stan produk pewter buah karya Sugiawan dan kawan-kawan, mitra binaan Perseroan. Berbagai aneka macam bentuk dan kreativitas yang lebih bervariasi, produk-produk yang ditampilkan di stan PT TIMAH mampu memukau para pengunjung, termasuk Gubernur Bangka Belitung Rustam Effendi. Bupati Belitung Timur Basuri T Purnama saat mengunjungi stand PT TIMAH memberikan apresiasi dan pujian kepada para pengrajin Pewter yang berada dibawah naungan Perseroan, karena telah mampu membuat produk yang berkualitas dan memiliki daya jual yang tinggi. Produk-produk berkualitas tersebut merupakan hasil dari program-program pelatihan-pelatihan kepada para pengrajin Pewter yang didukung Perseroan dengan tujuan agar mereka mampu mengelola dan mengembangkan usahanya dengan baik sehingga dapat menghasilkan produk-produk yang berkualitas tinggi. REALISASI PROGRAM BINA LINGKUNGAN [G4-EC7] Program Bina Lingkungan merupakan wujud komitmen Perseroan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal. Program ini mencakup pemberian bantuan dalam bidang pendidikan, pelatihan dan magang, pertanian, peternakan dan perikanan, penghijauan, serta pengolahan limbah. Perseroan juga membantu Pemerintah meningkatkan kualitas sarana ibadah, dengan cara berkontribusi terhadap pembangunan dan renovasi rumahrumah ibadah berbagai agama di wilayah operasinya. Besaran dana yang dialokasikan untuk mendukung pelaksanaan program Bina Lingkungan dtetapkan melalui RUPS, dimana untuk tahun 2014 telah ditetapkan dana sebesar Rp4,29 miliar. Dari anggaran tersebut, sebesar Rp1,25 miliar, atau 29,02% anggaran, telah disalurkan dalam berbagai bentuk kegiatan kepada para penerima manfaat dengan rincian sebagai berikut. Realisasi Penyaluran Dana Bina Lingkungan, 2014 No PER WILAYAH RKA TAHUN 2014 Realisasi % 1 Pangkalpinang 343.200.000 157.000.000 45,75% 2 Bangka 429.000.000 - 0,00% 3 Bangka Barat 643.500.000 - 0,00% 4 Bangka Tengah 257.400.000 - 0,00% 5 Bangka Selatan 643.500.000 - 0,00% 6 Belitung 429.000.000 170.000.000 39,63% 7 Belitung Timur 643.500.000 - 0,00% 8 Karimun Kundur 643.500.000 - 0,00% 9 Dabo Singkep 85.800.000 158.000.000 195,80% 10 Lainnya 171.600.000 750.000.000 437,06% 4.290.000.000 1.245.000.000 29,02% JUMLAH PT TIMAH (PERSERO) TBK. TENTANG LAPORAN INI 294 LAPORAN PENGURUS PERUSAHAAN PROFIL PT TIMAH INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Tanggung Jawab terhadap Komunitas Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, penyaluran dana Program Bina Lingkungan ditujukan untuk mendukung kehidupan kemasyarakatan meliputi bantuan untuk: sarana ibadah, pendidikan dan pelatihan, sarana & prasarana umum, peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pelestarian lingkungan. Berbagai kegiatan dalam rangka penyaluran dana Bina Lingkungan yang dilaksanakan selama tahun 2014 meliputi: • Penanaman pohon bakau di Kabupaten Bangka • Pembudidayaan lada putih sebagai kebun percontohan • Pembangunan Rumah Sehat di sejumlah wilayah operasional, bekerja sama dengan LPM setempat • Bantuan pembangunan rumah ibadah • Bantuan pembangunan Museum Timah Indonesia sebagai pendukung kegiatan pariwisata Bangka – Belitung. Untuk tahun 2015, Perusahaan menganggarkan dana untuk Program Bina Lingkungan sebesar Rp4,29 miliar. REALISASI PROGRAM CSR Kegiatan CSR Perseroan pada dasarnya lebih berfokus pada 3 bidang sosial, yakni: Sektor Pendidikan, sektor kesehatan dan ekonomi. Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, dalam program CSR, Perseroan lebih menitik beratkan pemberian bantuan dan penyaluran dana untuk kegiatan pendidikan dan keagamaan. Untuk bantuan dalam bidang pendidikan, program yang diberikan berupa pemberian beasiswa dari jenjang pendidikan SD hingga SMA, bahkan perguruan tinggi, bantuan pembangunan dan renovasi sekolah-sekolah dan penyelenggaraan beberapa program khusus dibidang pendidikan, seperti program PT TIMAH Goes To School. Selain kedua bidang tersebut program CSR juga menyasar sendi-sendi kehidupan kemasayarakatan lain, seperti: pembangunan dermaga untuk nelayan, pembuatan kanal kecil di muara-muara untuk jalur sandar kapal nelayan ke dekat pemukiman, bantuan peralatan tangkap dan keselamatan bagi nelayan, bantuan peralatan perawatan kapal tangkap ikan dan sebagainya. LAPORAN TAHUNAN 2014 ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN INFORMASI PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 2014 295 PT TIMAH GOES TO SCHOOL – PARTISIPASI CSR BIDANG PENDIDIKAN “PT TIMAH Goes To School” adalah kegiatan pengajaran Bahasa Inggris oleh instruktur profesional. Kegiatan ini merupakan wujud kepedulian PT TIMAH (Persero) Tbk terhadap kualitas pendidikan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Sejumlah sekolah di Kabupaten Bangka Induk, Bangka Barat, Bangka Tengah dan Belitung Timur telah mengikuti program ini. Program berbasis edukasi ini diikuti kurang lebih 4.000 pelajar tingkat SMP/SMA/SMK sederajat se-Bangka Selatan. Program “PT TIMAH Goes to School” untuk tingkat SMP dan sederajat diberikan dalam bentuk PT TIMAH Fun English Workshop, cara mudah pintar berbahasa Inggris yang dikemas dalam bentuk games, tepukan dan nyanyian dengan tujuan membuat siswa merubah stigma Bahasa Inggris menjadi bahasa pergaulan yang mudah dipelajari dan dipraktekkan. Sementara untuk tingkat SMA-sederajat, kegiatan “PT TIMAH Goes to School” berisi Entrepreneurship Campaign atau kampanye menjadi pengusaha bersama PT TIMAH. Kegiatan ini diisi oleh para motivator dan pelaku usaha langsung. Tujuannya adalah merubah pandangan penduduk setempat, agar siswa yang tamat sekolah tidak lagi bertujuan menjadi Pegawai Negeri Sipil semata. Atas kiprahnya dalam mendukung bidang pendidikan, Bupati Bangka Selatan H. Jamro menyampaikan terima kasihnya kepada PT TIMAH yang mewujudkan kepeduliannya, khususnya terhadap pendidikan di Bangka Selatan. Menurut Bupati, program ini dapat menjadi pembelajaran bagi siswa dan juga guru dalam metode baru pelajaran Bahasa Inggris. H. Jamro berharap agar seluruh siswa dan guru Bahasa Inggris di Bangka Selatan dapat memanfaatkan program yang diluncurkan CSR PT TIMAH tersebut. PT TIMAH (PERSERO) TBK. TENTANG LAPORAN INI 296 LAPORAN PENGURUS PERUSAHAAN Tanggung Jawab Terhadap Konsumen Konsumen adalah pemangku kepentingan utama yang memiliki makna strategis bagi berkembangnya dan berlanjutnya usaha. Oleh karenanya Perseroan senantiasa berupaya memenuhi harapan mereka, termasuk menyelesaikan seluruh keluhan. Sebagai bentuk komitmen untuk meningkatkan kualitas layanan dan menjaga kepuasan pelanggan, Perseroan menyediakan sarana penyampaian keluhan pelanggan dan menindaklanjuti setiap keluhan yang ada. LAPORAN TAHUNAN 2014 PROFIL PT TIMAH INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN INFORMASI PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 2014 297 Dalam rangka menjalankan tanggung jawab terhadap para konsumennya, Perseroan melakukan pengawasan yang ketat terhadap seluruh tahapan dalam mata rantai produksi untuk semua produkproduknya. Proses-proses produksi dilakukan dengan mengacu pada standar yang berlaku dan dipastikan tidak berdampak negatif terhadap kesehatan dan keselamatan pengguna produk-produk tersebut. [G4-PR1] Proses pengawasan dan penjaminan kualitas seluruh produk PT TIMAH dilakukan mulai tahap perancangan produk, penelitian dan pengembangan, penambangan, pencucian dan peleburan, sertifikasi, penggunaan bahan daur ulang, penggudangan, pengiriman ke pelanggan, hingga penggunaan produk oleh pelanggan. Hasil produk kemudian dianalisis untuk mendapatkan kepastian kandungan logam maupun pengotornya, dan disertifikasi sesuai standar yang berlaku secara internasional. Dengan sertifikasi tersebut, Perseroan menjamin seluruh produknya aman bagi kesehatan penggunanya, baik langsung maupun tidak langsung. Sesuai Peraturan Menteri Perdagangan No. 32 Tahun 2013, mengenai ketentuan ekspor timah sejak 30 Agustus 2013, kegiatan pemasaran Perusahaan dilakukan melalui satu pintu, yaitu Bursa Timah Indonesia di Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (BKDI). Peraturan dimaksud kemudian disempurnakan melalui Peraturan Menteri Perdagangan No44/2014, yang mulai berlaku sejak November 2014. Sesuai peraturan tersebut, Seluruh bijih timah Perseroan dapat dipertanggungjawabkan asalusulnya dan kualitasnya dapat ditelusuri dan diverifikasi, mengacu pada sistem ISO 9000:2000. Perusahaan juga menggunakan jasa surveyor independen SUCOFINDO untuk mengidentifikasi dan memberikan pemastian tentang asal-usul bijih timahnya. Perseroan tidak pernah melanggar peraturan, etika, ataupun prosedur terkait penggunaan logam PT TIMAH yang membahayakan dan mengganggu kesehatan penggunanya dalam daur hidup produk yang wajar. Seluruh proses kerja dan proses produksi di PT TIMAH mengacu pada prosedur operasi standar (SOP), yang dievaluasi dan diaudit oleh Lembaga Sertifikasi Sistem Manajemen SGS. Sementara itu, pengendalian mutu untuk proses peleburan timah, pemurnian, dan pengecoran produk Banka, Banka Low Lead, Banka Four Nine, dan Mentok (dalam berbagai bentuk dan ukuran) telah dijamin oleh ISO 9001:2008. Produk PT TIMAH dilengkapi dengan informasi penting yang perlu diketahui oleh pelanggan, yang mencakup kandungan timah dan sertifikat asal barang. Sertifikat asal barang (certificate of origin) untuk produk-produk timah Perseroan diterbitkan oleh Departemen Perdagangan Republik Indonesia. Sertifikat ini memberi jaminan bahwa produk tersebut berasal dari sumber yang sah dan taat hukum. Informasi kandungan timah tercantum dalam Weight & Analysis Certificate yang dikeluarkan oleh laboratorium yang terakreditasi. Perseroan juga tidak pernah melakukan pelanggaran terhadap peraturan-peraturan ataupun standar-standar lainnya yang berlaku, ataupun dikenai sanksi atau menerima pengaduan yang terkait dengan hal tersebut. [G4-PR3] PT TIMAH (PERSERO) TBK. LAPORAN PENGURUS PERUSAHAAN TENTANG LAPORAN INI 298 PROFIL PT TIMAH INFORMASI BAGI INVESTOR TINJAUAN OPERASIONAL Tanggung Jawab Terhadap Konsumen Diagram Alir Kegiatan Operasional PT TIMAH (Persero) Tbk PRODUK SERTIFIKASI BERAT DAN ANALISIS KANDUNGAN TIMAH SUPERVISI LEMBAGA INDEPENDEN SERTIFIKASI ASAL BARANG PEMASARAN PENGEMASAN DOMESTIK 5% ASURANSI PENGEPAKAN DAN PENYIMPANAN DI GUDANG EKSPORT 95% LAPORAN TAHUNAN 2014 ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN INFORMASI PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 2014 299 Pemasaran & Pelayanan Pelanggan [G4-PR7] Dalam melakukan kegiatan pemasaran, Perseroan mematuhi standar hukum dan peraturan perundang-undangan yang terkait dengan komunikasi pemasaran. Selama tahun 2014, PT TIMAH tidak pernah melakukan pelanggaran hukum berkenaan dengan kegiatan pemasarannya. Sehubungan dengan pemberlakukan Peraturan Perdagangan tersebut diatas, Perseroan telah menjalin komunikasi dan menyarankan seluruh pelanggan menjadi anggota BKDI, agar transaksi dapat dilakukan sesuai ketentuan. Kesediaan pelanggan menjadi anggota BKDI membuat Perseroan dapat memberikan layanan maksimal dalam koridor peraturan perdagangan produk timah terbaru tersebut. Kepatuhan terhadap regulasi dan komitmen menjaga hubungan baik dengan pelanggan membuat Perseroan terhindar dari pelanggaran terkait kegiatan pemasaran maupun pelanggaran peraturan dalam kegiatan perdagangan timah. Hal tersebut menunjukkan komunikasi Perseroan dengan para pelanggan, sebagai bagian dari kegiatan pelayanan kepada pelanggan, berlangsung dengan baik dan memberi hasil positif bagai perkembangan industri pertimahan di Indonesia dan bagi pertumbuhan usaha Perseroan dimasa mendatang. Kepuasan Pelanggan [G4-PR5] Sebagai bentuk komitmen untuk meningkatkan kualitas layanan dan menjaga kepuasan pelanggan, Perseroan menyediakan sarana penyampaian keluhan pelanggan dan menindaklanjuti setiap keluhan yang ada, baik menyangkut kualitas produk yang dijual kepada pelanggan maupun hal-hal lain yang berkaitan dengan pelaksanaan transaksi dengan pelanggan. Untuk mengetahui tingkat kepuasan pelanggan dan sebagai dasar pelaksanaan perbaikan kualitas layanan, Perseroan mengadakan Survei Kepuasan Pelanggan secara berkala. Hasil kegiatan survei yang dilaksanakan pada tahun 2013 menunjukkan bahwa Perseroan telah berhasil memperbaiki beberapa parameter dalam pelayanan. Namun demikian masih ada beberapa aspek layanan yang harus ditingkatkan, misalnya mengenai kualitas kemasan, label produk dan sebagainya. Selain berupaya mendapatkan umpan balik bagi peningkatan kualitas layanan kepada pelanggan, Perseroan konsisten menerapkan kebijakan untuk menjaga privasi pelanggan sesuai kaidah hubungan perdagangan yang berlaku. Perseroan juga konsisten menerapkan kebijakan untuk mematuhi seluruh ketentuan hukum, peraturan, dan standar praktek operasional yang berlaku sehingga sepanjang tahun pelaporan 2014, PT TIMAH terhindar dari denda atau sanksi lainnya akibat pelanggaran atas peraturan perundang-undangan yang berlaku, terkait dengan pengadaan dan penggunaan barang dan jasa yang dihasilkan. PT TIMAH (PERSERO) TBK.