BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam

advertisement
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dalam memasuki pasar bebas perdagangan dunia, aktivitas perekonomian
di Indonesia sedang gencar dilaksanakan. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi
persaingan yang semakin ketat antara pasar dalam negri dan luar negri dalam
memperebutkan pangsa pasar yang ada. Oleh karena itu, perusahaan dituntut
untuk tanggap terhadap peluang maupun permasalahan yang timbul pada saat ini
maupun di masa yang akan datang. Persaingan yang semakin ketat ini perusahaan
dituntut untuk dapat bekerja lebih efektif dan efisien sehingga dapat
meningkatkan daya saing.
Kebangkrutan merupakan masalah yang sangat esensial yang harus di
waspadai oleh perusahaan. Apabila suatu perusahaan telah bangkrut berarti
perusahaan tersebut benar-benar mengalami kegagalan usaha, oleh karena itu
perusahaan sedini mungkin untuk melakukan berbagai analisis terutama analisis
tentang kebangkrutan. Analisis kebangkrutan dilakukan untuk memperoleh
peringatan awal kebangkrutan (tanda-tanda awal kebangkrutan). Semakin awal
tanda-tanda kebangkrutan tersebut, semakin baik bagi pihak manajemen karena
pihak manajemen bisa melakukan perbaikanperbaikan. Pihak kreditur dan juga
pihak pemegang saham bisa melakukan persiapan-persiapan untuk mengatasi
berbagai kemungkinan yang buruk (Hanafi dan Halim, 2007:263).
Saat ini perusahaan yang go public memanfaatkan keberadaan pasar modal
sebagai sarana untuk mendapatkan sumber dana atau alternatif pembiayaan.
Adanya pasar modal dapat dijadikan sebagai alat untuk merefleksikan kinerja dan
kondisi keuangan perusahaan. Pasar akan merespon positif melalui peningkatan
harga saham perusahaan jika kondisi keuangan dan kinerja perusahaan bagus.
Para investor dan kreditur sebelum menanamkan dananya pada suatu perusahaan
akan selalu melihat terlebih dahulu kondisi keuangan perusahaan tersebut.
Investor dan kreditor sebagai pihak yang berada diluar perusahaan dituntut
mengetahui perkembangan yang ada dalam perusahaan untuk mengamankan
investasi yang telah dilakukan. Ketidakmampuan untuk membaca sinyal-sinyal
kesulitan usaha akan mengakibatkan kerugian dalam investasi yang telah
dilakukan. Untuk mengatasi hal tersebut investor harus bisa mendeteksi
kemungkinan kesulitan keuangan adalah sinyal dari dalam perusahaan yang
berupa indikator kesulitan keuangan (Darsono dan Ashari, 2010:101).
Berbagai analisis dikembangkan untuk memprediksi awal kebangkrutan
perusahaan. Analisis yang banyak digunakan adalah analisis diskriminan Altman
dimana
analisis
ini
mengacu
rasio-rasio
keuangan
perusahaan.
Rasio
menggambarkan suatu hubungan atau pertimbangan antara suatu jumlah tertentu
dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisis berupa rasio ini
akan dapat menjelaskan atau memberi gambaran kepada analisis tentang baik
buruknya keadaan atau posisi keuangan suatu perusahaan terutama angka rasio itu
di banding rasio pembanding yang digunakan sebagai standar (Munawir, 2012:
64), sedangkan yang digunakan dalam analisis ini yaitu laporan neraca dan
laporan laba rugi.
Dari laporan keuangan perusahaan dapat diperoleh informasi tentang
posisi keuangan, kinerja perusahaan, aliran kas perusahaan, dan informasi lain
yang berkaitan dengan laporan keuangan. Oleh karena itu, analisis laporan
keuangan sangat dibutuhkan untuk memahami informasi laporan keuangan.
Setiap perusahaan dapat terancam mengalami kesulitan keuangan tidak terkecuali
pada perusahaan yang memproduksi beberapa kebutuhan masyarakat. Terjadinya
likuidasi atau kesulitan keuangan pada sejumlah perusahaan tentu saja akan
menimbulkan beberapa permasalahan yang berkaitan dengan pemilik maupun
karyawan yang harus kehilangan pekerjaannya. Resiko kesulitan keuangan bagi
perusahaan sebenarnya dapat dilihat dan diukur melalui laporan keuangan, dengan
cara melakukan analisis rasio terhadap laporan keuangan yang dikeluarkan oleh
perusahaan yang bersangkutan. Analisis rasio merupakan alat yang sangat penting
untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan serta hasil-hasil yang telah dicapai
sehubungan dengan pemilihan strategi perusahaan yang telah dilaksanakan.
Laporan keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan merupakan salah satu
sumber informasi mengenai posisi keuangan perusahaan, kinerja serta perubahan
posisi keuangan yang sangat berguna untuk mendukung pengambilan keputusan
yang tepat. Analisis laporan keuangan tidak hanya digunakan untuk menunjukkan
keberhasilan
manajemen
mengelola
perusahaan
jangka
pendek
dengan
menekankan pada satu aspek saja yaitu keuangan. Untuk mengatasi kelemahan ini
maka dapat dipergunakan alat analisis yang menghubungkan beberapa rasio
sekaligus untuk menilai kondisi keuangan perusahaan. Analisis ini dikenal dengan
nama analisis Z-Score. Model Altman (Z-Score) merupakan salah satu model
analisis multivariate yang berfungsi untuk memprediksi kebangkrutan perusahaan
dengan tingkat ketepatan dan keakuratan yang relatif dapat dipercaya. Model ZScore merupakan skor yang ditentukan dari hitungan standar dikalikan rasio-rasio
keuangan
yang
akan
menunjukkan
tingkat
kemungkinan
kebangkrutan
perusahaan.
Berdasarkan latar belakang diatas peneliti ingin meneliti tentang “Analisis
Z-Score Untuk Memprediksi Financial Distress Pada Perusahaan Pulp and Paper
yang Listing di Bursa Efek Indonesia”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah
penelitian adalah: “Bagaimana menganalisis financial distress dengan Z-score
pada perusahaan pulp and paper yang listing di Bursa Efek Indonesia?”
1.3 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui financial distress berdasarkan
hasil analisis dengan menggunakan Z-Score pada perusahaan Pulp and Paper
yang listing di Bursa Efek Indonesia.
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharap dapat memberi kontribusi kepada pihak-pihak yang
berkepentingan, baik secara teoretis maupun praktis seperti:
1. Kontribusi Praktis
Dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi investor atau calon
investor untuk mengantisipasi risiko yang mungkin akan dialami pada
perusahaan tersebut, sehingga bisa menjadi salah satu bahan pertimbangan
dalam mengambil keputusan investasi.
2. Kontribusi Teoritis
Memberikan pemahaman kepada mahasiswa mengenai metode altma z-score
dan memecahkan permasalahan dalam mengantisipasi terjadinya financial
distress perusahaan.
1.5 Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup analisis dimuat membatasi penelitian agar jangkauannya
tidak terlalu luas. Adapun ruang lingkup analisis adalah:
1. Perusahaan pulp and paper yang listing di Bursa Efek Indonesia tahun 20122012.
2. Alat analisis yang digunakan adalah analisis altman z-score.
3. Perusahaan pulp and paper yang membagikan deviden maupun tidak.
Download