1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Pasar

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
Pasar modal (capital market) adalah pasar atau tempat yang menfasilitasi
perdagangan dan penerbitan dana-dana jangka panjang seperti saham, obligasi
atau surat berharga lainnya. Dana jangka panjang adalah dana yang masa jatuh
temponya lebih dari satu tahun. Pasar modal biasa disebut sebagai bursa efek.
Pengertian bursa efek (stock exchange) adalah suatu sistem yang terorganisasi
yang mempertemukan penjual dan pembeli efek yang dilakukan baik secara
langsung maupun tidak langsung (Susilo et al., 2000:189). Pengertian efek adalah
setiap surat berharga yang diterbitkan oleh perusahaan, misalnya: surat pengakuan
utang, surat berharga komersial (commercial paper), saham, obligasi, tanda bukti
utang, bukti right (right issue), dan warran (warrant) (Susilo et al., 2000:189).
Investasi melalui instrument pasar modal adalah dengan membeli salah satu
produk di pasar modal yaitu saham. Membeli saham sama artinya dengan
menabung. Imbalan yang diperoleh dengan kepemilikan saham adalah
kemampuannya dalam memberikan keuntungan yang tidak terhingga. Tidak
terhingga bukan berarti keuntungan investasi saham sangat besar dan
menguntungkan, akan tetapi tergantung pada perkembangan perusahaan
penerbitnya. Bila perusahaan mampu menghasilkan laba yang besar maka ada
kemungkinan para investor dapat menikmati keuntungan yang besar pula. Laba
yang besar tersebut menyediakan dana yang besar untuk didistribusikan kepada
1
2
investor sebagai dividen. Dividen merupakan aliran kas berupa imbalan yang
dibayarkan perusahaan atau emiten kepada para pemegang saham atau investor.
Persaingan dunia usaha yang semakin kompetitif sehingga menuntut
perusahaan untuk bisa menciptakan produk dan mampu bersaing agar dapat
mempertahankan
kelangsungan
hidup
perusahaan.
Keberlanjutan
usaha
perusahaan dapat dicapai apabila pengelolaan perusahaan dapat dijalankan dengan
baik dan semaksimal mungkin sehingga sumber daya yang dimiliki perusahaan
dapat dimanfaatkan secara efektif. Keberlanjutan usaha sangat penting bagi
perusahaan dan bagi investor.
Salah satu dampak dari krisis moneter adalah ditutupnya sejumlah
perusahaan dikarenakan perusahaan tidak mampu mempertahankan kelangsungan
usahanya. Ketidakmampuan atau kegagalan perusahaan dalam mempertahankan
kelangsungan usahanya dapat disebabkan oleh dua hal, yaitu kegagalan ekonomi
dan kegagalan keuangan.
Kegagalan ekonomi berkaitan dengan ketidakseimbangan antara pendapatan
dengan pengeluaran. Selain itu, kegagalan ekonomi juga bisa disebabkan oleh
biaya modal perusahaan yang lebih besar dari tingkat laba.Perusahaan dapat
dikatakan mengalami kegagalan keuangannya apabila perusahaan tidak mampu
untuk membayar semua kewajibannya pada waktu jatuh tempo. Para investor dan
kreditor akan
merasa sangat khawatir jika perusahaan sedang mengalami
kesulitan keuangan karena perusahaan akan cenderung mengarah pada
kebangkrutan.
3
Perusahaan selalu berupaya dengan melakukan berbagai cara agar perusahaan
tetap bertahan. Salah satu cara yang dapat dilakukan perusahaan adalah dengan
menginterprestasikan atau melakukan analisa laporan keuangan. Menganalisa
laporan keuangan suatu perusahaan dapat membantu perusahaan untuk
mengetahui perkembangan usaha yang telah dicapai pada waktu-waktu yang lalu
dan waktu yang sekarang.
Laporan keuangan mempunyai arti yang sangat penting bagi suatu
perusahaan. Kondisi kesehatan pada suatu perusahaan tidak bisa dilihat dari segi
fisiknya saja, tapi juga harus dilihat dari unsur keuangannya, karena unsur
keuangan yang tidak sehat dapat mengakibatkan suatu perusahaan mengalami
potensi kebangkrutan yang tinggi (Roykhan, 2011).
Resiko potensi kebangkrutan dapat diatasi dan diminimalisir oleh perusahaan
dengan mengawasi kondisi keuangan. Kondisi keuangan dapat dilihat dan diukur
melalui laporan keuangan, dengan cara melakukan analisis rasio terhadap laporan
keuangan yang dikeluarkan oleh perusahaan yang bersangkutan. Analisis laporan
keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh informasi yang
berkaitan dengan posisi keuangan perusahaan serta hasil yang telah dicapai
sehubungan dengan pemilihan strategi perusahaan yang telah ditetapkan
(Ramadhani dan Lukviarman, 2009).
Prediksi potensi kebangkrutan suatu perusahaan dapat dilakukan dengan
analisis Z-Score. Model altman Z-score sebagai salah satu pengukuran kinerja
kebangkrutan dan resiko obligasi tidak stagnan atau tetap, melainkan berkembang
4
dari waktu kewaktu, seiring dari kondisi perusahaan dan kondisi dimana metode
tersebut diterapkan (Ramadhani dan Lukviarman, 2009).
Perusahaan manufaktur yang diprediksi bangkrut adalah perusahaan yang
memiliki kondisi keuangan yang tidak sehat. Perusahaan yang mengalami kondisi
keuangan yang tidak sehat ini karena adanya faktor dari internal dan eksternal
perusahaan. Faktor internal tersebut adalah terlalu besarnya kredit yang diberikan
kepada
debitur
atau
pelanggan,
manajemen
yang
tidak
efisien
serta
penyalahgunaan wewenang yang dilakukan oleh karyawan dan kadang oleh
manajer puncak sangat merugikan, apalagi kecurangan itu berhubungan dengan
keuangan perusahaan. Sedangkan faktor eksternal yaitu seperti ekonomi, sosial,
kemajuan teknologi, peraturan pemerintah, pelanggan pemasok dan pesaing
(Ramadhani dan Lukviarman, 2009).
Informasi prediksi kebangkrutan dapat berfungsi sebagai panduan bagi pihakpihak yang bersangkutan mengenai kinerja keuangan perusahaan untuk
mengetahui apakah suatu saat perusahaan akan mengalami kesulitan keuangan
atau tidak dimasa yang akan datang. Bagi pihak internal seperti pemilik
perusahaan dapat digunakan untuk mengevaluasi kinerja perusahaan dan dapat
pula digunakan sebagai tindakan untuk mengambil dan membuat keputusan untuk
menentukan sikap terhadap perusahaan yang sedang mengalami kesulitan
keuangan dengan mempertahankan kepemilikannya di perusahaan atau akan
menjualnya dan kemudian menanamkan modalnya ditempat lain.
Bagi pihak eksternal seperti investor untuk mengetahui turunnya atau bahkan
tidak lakunya investasi pada saham perusahaan yang bangkrut, kreditor (pemberi
5
pinjaman) dapat mengetahui risiko tidak terbayarnya bunga maupun pokok
pinjaman tepat
pada waktunya, auditor dan pemerintah dapat menggunakan
informasi prediksi kebangkrutan suatu perusahaan untuk membantu membuat
keputusan menentukan sikap terhadap perusahaan yang sedang mengalami
kesulitan keuangan.
Investor dan kreditor sebagai pihak yang berada diluar perusahaan lebih
diharapkan dan dituntut untuk mengetahui sejauh mana perkembangan yang ada
dalam perusahaan demi keamanan investasi modalnya karena ketidakmampuan
untuk membaca dan memahami tanda-tanda dalam kesulitan keuangan akan
mengakibatkan kerugian dalam investasi yang telah dilakukan.
Sesuai keadaan tersebut, peneliti mempunyai ide untuk melakukan penelitian
yang berkaitan dengan kebangkrutan. Peneliti ingin meneliti harga saham dibawah
Rp100,00. Apakah dengan membeli saham murah dapat membuat aman investor?
Karena seharusnya investor berpikir bahwa saham murah tersebut besar
kemungkinan bahwa investor akan menanggung risiko besar yaitu resiko akan
mengalami kebangkrutan atau resiko likuidasi. Oleh karena itu, peneliti akan
melakukan penelitian dengan memastikan kondisi kesehatan perusahaan dan
selanjutnya dilakukan prediksi kebangkrutan bagi emiten dengan harga saham
dibawahRp100,00. Sesuai latar belakang masalah tersebut, maka peneliti
berinisiatif
membuat
penelitian
yang
berjudul
“ANALISIS
PREDIKSI
KEBANGKRUTAN PADA EMITEN DENGAN HARGA SAHAMDIBAWAH
SERATUS”.
6
1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat diambil rumusan masalah sebagai
berikut :
“Apakah emiten dengan harga pasar saham dibawah Rp100,00 termasuk
perusahaan yang cenderung akan mengalami kebangkrutan ?”
1.3 TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian yang ingin dicapai oleh peneliti adalahuntuk mengetahui
posisi emiten yang mengeluarkan harga pasar saham dibawah Rp100,00 apakah
menunjukkan perusahaan cenderung bangkrut atau tidak bangkrut.
1.4 MANFAAT PENELITIAN
Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Kontribusi Praktis
Penelitian ini dapat membantu emiten untuk mencegah kebangkrutan dan
meningkatkan saham mereka di kemudian hari agar dapat menarik minat
investor. Penelitian ini juga dapat memberikan informasi mengenai
kondisi kesehatan perusahan dengan memiliki saham murah sehingga
dapat membantu investor maupun kreditor agar lebih teliti lagi untuk
menanamkan modalnya.
2. Kontribusi Teoritis
Penelitian ini dapat menambah pengetahuan yang luas bagi peneliti
mengenai pentingnya untuk mengetahui laporan keuangan sebagai alat
7
ukur kondisi kesehatan perusahaan dan acuan untuk prediksi kebangkrutan
terhadap harga saham dibawah Rp100,00. Penulis juga berharap agar
penelitian ini dapat membantu peneliti selanjutnya yang mempunyai tema
penelitian yang sama.
1.5 RUANG LINGKUP PENELITIAN
Penelitian ini agar tidak menyimpang dari rumusan masalah, maka peneliti
membatasi ruang lingkup, yaitu peneliti hanya meneliti laporan keuangan untuk
melihat kondisi kesehatan perusahaan dengan menggunakan analisis rasio
keuangan setelah itu barulah menganalisis prediksi kebangkrutan terhadap emiten
dengan harga saham dibawah Rp100,00 menggunakan metode altman Z-score
dengan menggunakan data laporan keuangan periode lima tahun (2008-2012).
Download