ISSN 2354-6948 MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGENAL LEMBAGALEMBAGA NEGARA DI TINGKAT PUSAT MELALUI METODE INQUIRI TERBIMBING PADA SISWA KELAS IV SDN GILI KETAPANG II KECAMATAN SUMBERASIH Mujito Guru SDN Gili Ketapang II, Kab. Probolinggo [email protected] (diterima: 24.05.2016, direvisi: 27.05.2016) Abstrak Penelitian ini dirancang dengan menggunakan Penelitian tindakan Kelas atau School Action Research (SAR). Penelitian tindakan memiliki karakteristik-karakteristik yang bersifat partisipatif. Penelitian ini juga bersifat kolaboratif, artinya dilakukan bersama-sama peneliti guru pengamat mulai dari proses perencanaan tidakan observasi dan refleksi. Permasalahan yang dibahas pada penelitian ini adalah upaya meningkatkan kemampuan siswa dalam mengenal lembaga-lembaga negara tingkat pusat melalui metode inquiri terbimbing pada siswa kelas IV SDN Gili Ketapang II , denngan jumlah sampel 24 siswa. Penelitian ini dilakukan sebanyak 2 (dua) siklus dengan menggunakan instrument kegiatan guru,instrumen kegiatan siswa, serta instrument indicator keberhasilan pencapaian kompetensi hasil belajar siswa. Hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan aktivitas belajar siswa,aktivitas kegiatan mengajar guru (peneliti) dan peningkatan hasil belajar siswa. Kata kunci: Lembaga negara,metode,inquiri terbimbing Untuk mengatasi permasalahan kesulitan PENDAHULUAN belajar Mata pelajaran PKn secara umum telah tersebut tentunya bagi guru dalam mengalami perubahan paradigma. Paradigma tersebut melaksanakan kegiatan belajar mengajar bukan meliputi aspek keilmuan, tujuan pembelajaran, dan hanya sekedar struktur kajian PKn. Mata pelajaran PKn merupakan pengajar mata pelajaran yang bersifat interdisipliner terutama ketrampilan pemikiran analitis dan kritis terhadap disiplin ilmu hukum, politik, dan filsafat moral. Sifat topik atau permasalahan yang dibahas, siswa tidak interdisipliner ini menjadikan PKn jelas batang hanya keilmuannya (body of knowledge). mengerjakan sesuatu yang berkaitan dengan materi menyampaian informasi oleh melainkan pada mendengarkan pengembangan secara pasif tetapi pembelajaran. Karena perubahan paradigma itu maka Untuk menjadikan materi PKn sulit bagi guru maupun itu dalam mengatasi segala siswa,utamanya siswa di kelas tinggi. Ada beberapa permasalahan di kelas yang menjadi tanggung jawap hal yang menjadikan sulit diantaranya (1) Materi kami sebagai guru dan peneliti memilih metode PKn terlalu luas cakupanya dan selalu berubah “inquiri” karena metode tersebut kami yakini dapat sesuai dengan perkembangan (2) Pembelajaran Pkn meningkatkan kemampuan siswa dalam mengenal lebih banyak menghapal (3) Materi PKn lebih lembaga-lembaga negara di tingkat pusat. banyak pada Hukum tata Negara. Dari beberapa kesulitan tersebut menjadikan Berdasarkan permasalah di atas maka hasil belajar Pkn tujuan penelitian ini ingin menjelaskan secara rinci khususnya di kelas tinggi, khususnya di kelas IV tentang; a) Cara menggunakan metode inquiri berada di bawah KKM utamanya materi yang terbimbing dalam meningkatkan kemampuan siswa menyangkut lembaga-lembaga Negara baik pusat mengenal lembaga-lembaga negara di tingkat pusat maupun daerah. pada siswa kelas IV SDN Gili Ketapang II; b) Cara meningkatkan kemampuan siswa dalam mengenal 15 Meningkatkan Kemampuan Siswa… Mujito lembaga-lembaga negara di tingkat pusat dengan Proses metode inquiri terbimbing ,pada siswa kelas IV SDN langkah Gili Ketapang II. Merumuskan masalah pembelajaran inkuiri meliputi lima Merumuskan masalah merupakan langkah Pengertian Metode Pembelajaran Definisi metode pembelajaran dikemukakan membawa siswa pada suatu persoalan yang oleh beberapa ahli berikut ini. Sagala, S. (2003:169) mengandung teka-teki. Persoalan yang disajikan mengemukakan, metode pembelajaran adalah cara adalah persoalan yang menantang siswa untuk yang digunakan guru dalam mengorganisasikan memecahkan teka-teki itu. Teka-teki dalam rumusan kelas pada umumnya atau dalam menyajikan bahan masalah tentu ada jawabannya, dan siswa didorong pelajaran pada khususnya. Surakhmad, W. (1979:75) untuk mencari jawaban yang tepat. Proses mencari mengemukakan metode adalah cara yang di dalam jawaban fungsinya merupakan alat untuk mencapai suatu pembelajaran inkuiri, tujuan. Mengajukan hipotesis Namun menurut yang sangat penting dalam I. (2000:10) Hipotesis adalah jawaban sementara dari metode pembelajaran tidak hanya berfungsi sebagai suatu permasalahan yang dikaji. Sebagai jawaban cara untuk menyampaikan materi saja, melainkan sementara, hipotesis perlu diuji kebenarannya. Salah berfungsi satu cara juga Hatimah, itulah untuk pemberian dorongan, yang dapat dilakukan guru untuk pengungkap tumbuhnya minat belajar, penyampaian mengembangkan bahan belajar, pencipta iklim belajar yang kondusif, (berhipotesis) pada setiap anak adalah dengan tenaga untuk melahirkan kreativitas, pendorong mengajukan untuk penilaian diri dalam proses dan hasil belajar, mendorong siswa untuk dapat merumuskan jawaban dan pendorong dalam melengkapi kelemahan hasil sementara atau belajar. perkiraan kemungkinan Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kemampuan berbagai pertanyaan dapat menebak yang merumuskan jawaban dapat berbagai dari suatu permasalahan yang dikaji. metode pembelajaran adalah strategi pembelajaran Mengumpulkan data yang digunakan oleh guru sebagai alat untuk Mengumpulkan data adalah aktifitas mencapai tujuan pembelajaran menjaring informasi yang dibutuhkan untuk menguji Pengertian Metode Inquiri hipotesis Metode hakikatnya pembelajaran pembelajaran inkuiri, mengumpulkan data merupakan proses atau mental yang sangat penting dalam pengembangan penemuan penyelidikan. Tujuan utamanya adalah mendorong siswa dalam untuk intelektual. mengembangkan dengan Dalam pada proses berfikir diajukan. inkuiri merupakan keterampilan yang Menguji hipotesis memberikan Menguji hipotesis adalah menentukan pertanyaan-pertanyaan dan mendapatkan jawaban jawaban yang dianggap diterima sesuai dengan data atas atau dasar rasa ingin tahu mereka. Proses informasi yang diperoleh berdasarkan pembelajaranya berubah dari dominasi guru (teacher pengumpulan data. Menguji hipotesis juga berarti dominated) menjadi dominasi oleh siswa (student mengembangkan dominated), metode Guided Artinya, kebenaran jawaban yang diberikan bukan Inquiry yang lebih aktif belajar adalah siswa hanya berdasarkan argumentasi, akan tetapi harus (sebagai subjek belajar), sedangkan guru bertindak didukung oleh data yang ditemukan dan dapat sebagai fasilitator atau pembimbing saja. dipertanggungjawabkan. karena dalam kemampuan berpikir Menarik kesimpulan. 16 rasional. PEDAGOGY Vol. 03 No. 02 Tahun 2016 ISSN 2354-6948 Merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temuan yang berdasarkan pengujian hipotesis. hasil Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data diperoleh berupa: Untuk a) Tes mencapai kesimpulan yang akurat sebaiknya guru Instrumen mampu menunjukkan pada siswa data mana yang kemampuan dasar dan pencapaian hasil belajar relevan. siswa. b) tes digunakan untuk mengukur Observasi Berupa format atau blanko pengamatan kepada METODE Penelitian ini dirancang dengan siswa dan guru. menggunakan Penelitian tindakan Kelas (PTK) atau c) Dokumentasi School Action Research (SAR). Penelitian tindakan Metode memiliki bersifat mengenai hal-hal atau variabel yang berupa partisipatif, yang melibatkan para pelaksana program catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, yang akan diperbaiki. Penelitian ini juga bersifat prasasti, notulen rapat, legger, agenda, dan kolaboratif, artinya dikerjakan bersama-sama peneliti sebagainya. (Suharsimi Arikunto, 2002: 54). karakteristik-karakteristik yang dokumentasi dan praktisi (pelaksana program yaitu para kepala Alat pengumpulan data sekolah dan guru) sejak dari perumusan masalah a) sampai dengan penyusunan kesimpulan. Dan yaitu mencari data Ulangan Ulangan dilakukan setelah pembelajaran selesai pelaksanaan penelitian ini melalui putaran-putaran pada setiap siklus. spiral, yakni suatu daur ulang berbentuk spiral yang b) Lembar observasi dimulai dari perencanaan (planning), diteruskan Berupa lembar pengamatan aktifitas belajar dengan pelaksanaan tindakan (acting), dan diikuti siswa dengan pengamatan sistematik terhadap hasil tindakan pengamatan guru dalam mengajar dalam setiap yang siklus. dilakukan (observating), dan refleksi berdasarkan hasil pengamatan (reflecting), kemudian siklus dan lembar Dalam melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas teknik analisis terhadap data yang telah (replanning) dan seterusnya. ini setiap Tehnik Analisis Data diulangi lagi dengan perencanaan tindakan berikutnya Penelitian dalam difokuskan pada dikumpulkan sebagai berikut : upaya meningkatkan kemampuan siswa kelas IV dalam • Data Aktivitas Siswa dan Guru mengenal lembaga-lembaga negara melalui metode Data aktivitas siswa adalah data kegiatan siswa “Inquiri terbimbing”. Penelitian ini dilakukan di SD dalam proses pembelajaran selanjutnya diobservasi Negeri Gili Ketapang II , Kecamatan Sumberasih , dengan mengkaitkan beberapa kategori; Kabupaten Probolinggo, Penelitian dilakukan pada a) Semester II Tahun Pelajaran 2015-2016 ,selama 2 b) Sedang apabila tercatat ≥ 60 % (dua) bulan yakni bulan Januari-Februari 2016. c) Penelitian dilakukan di kelas IV dengan jumlah sample semua ≥ 70 % Rendah apabila tercatat ≤ 60% Indikator observasi kegiatan siswa ini meliputi : anak. (1) memperhatikan penjelasan guru, (2) keaktifan Dalam melaksakan penelitian dibantu oleh teman dalam kelompok, (3) kerja sama dan menentukan sejawat jawaban, (4) Membuat kesimpulan. yakni membantu Ibu peneliti siswa sebanyak 24 Baik apabila tercatat Reswi dalam Djayani,S.Pd mengamati yang kegiatan Adapun tindakan dengan merangkum semua aktivitas dengan indikator kegiatan guru melaksanakan kegiatan belajar mengajar adalah menggunakan instrument yang sudah disediakan. dalam : (1) Merumuskan masalah (menyusun pertanyaan, (2) 17 Meningkatkan Kemampuan Siswa… Mujito Menanggapi pertanyaan siswa (3) membimbing siswa guru pengamat dan diskusi dengan peneliti yang dalam menentukan jawaban (4) Membimbing siswa kemudian dideskripsikan sebagai berikut: dalam membuat kesimpulan Pada mengalami Indikator Pencapaian Indikator kenaikan kegiatan capaian siswa semua seperti dalam Indikator pencapaian kompetensi merupakan menentukan jawaban ada peningkatan aktivitas yang tolok ukur ketercapaian suatu KD. Hal ini sesuai “Baik” yakni dari (60% menjadi 75%) artinya semua dengan siswa sudah terlibat aktif untuk menentukan jawaban maksud bahwa indikator pencapaian kompetensi menjadi acuan penilaian mata pelajaran. dari pertanyaan Adapun rumusan yang digunakan di dalam Indikator pencapaian guru, dengan demikian kegiatan siswa sudah baik,dan perlu dipertahankan pada kegiatan pembelajaran yang lain.. sebagai berikut : a) Ketuntasan belajar individu Aktivitas siswa pada indikator membuat kesimpulan dinyatakan jawaban apabila belajar diberikan adalah tuntas ketuntasan yang tingkat persentase berdasarkan hasil pengamatan guru ketuntasan minimal mencapai 65 %; b) Sedangkan pengamat dan diskusi dengan peneliti maka hasil untuk tingkat klasikal minimal mencapai 85 % siswa secara umum “Baik” ada peningkatan dari (Depdikbud, 1994, dalam Kustantini:10) (60% menjadi 70%) artinya pada kegiatan ini siswa sudah bisa memilih kalimat-kalimat untuk membuat HASIL DAN PEMBAHASAN kesimpulan dengan demikian kegiatan tersebut 1. Pembahasan aktivitas siswa dan guru dalam dinyatakan berhasil dan perlu dipertahankan pada proses pembelajaran kegiatan pembelajaran yang lain. NO INDIKATOR AKTIVITAS BELAJAR SISWA 1 siswa memperhatikan penjelasan guru, 2 siswa aktif dalam kerja kelompok, 3 Siswa aktif kerja sama dalam menentukan jawaban, 4 Siswa membuat kesimpulan. AKTIVITAS GURU DALAM PBM 1 Merumuskan masalah (menyusun pertanyaan) 2 Menanggapi pertanyaan siswa 3 membimbing siswa dalam menentukan jawaban 4 Membimbing siswa dalam membuat kesimpulan. Pada pembahasan Selanjutnya pada pembahasan aktivitas guru HASIL PENGAM ATAN Siklus Siklus 1 2 dapat dideskripsikan sebagai berikut: Ada perubahan perilaku mengajar guru dalam menanggapi pertanyaan siswa,dengan tingkat ketercapaianya yakni dari (60% menjadi 80%) artinya (80%) (85%) pada saat guru peneliti melakukan tindakan dan (70%) (80%) menanggapi pertanyaan siswa sudah mengarahkan (60%) (75%) (60%) (70%) dengan beberapa pertanyaan yang bisa membantu siswa untuk menemukan jawaban sendiri, guru sudah tidak lagi memberikan jawaban sehingga tindakan yang dilakukan sudah sesuai dengan metode inquiri. Oleh karena itu indicator tersebut dinyatakan tuntas (80%) (85%) (60%) (80%) (70%) (80%) dan perlu dipertahankan. 2. Data Hasil Belajar Siswa NO (70%) aktivitas (80%) 1 siswa ini berdasarkan hasil tindakan dan hasil pengamatan 18 INDIKAT OR KOMPET ENSI INDIK ATOR SOAL Menyebut kan lembagalembaga negara tingkat Menye butkan lembag alembag a KETERCAPAIA N Siklus 1 88% Siklus 2 92% PEDAGOGY Vol. 03 No. 02 Tahun 2016 ISSN 2354-6948 KETERCAPAIA N diperbaiki adalah nomor soal (2) Menyebutkan tugas NO INDIKAT OR KOMPET ENSI pusat sesuai urutan 2 3 INDIK ATOR SOAL Siklus 1 DPR dalam hal menyebutkan tuga DPR hasil belajar Siklus 2 siswa mengalami peningkatan yakni (50% menjadi 88%) secara klasikal, oleh karena itu indikaor tersebut negara tidak diperlukan perbaikan dan dinyakan tuntas. (3) Menyebutkan Menyebut kan tugas masing masing lembaga negara Menye 83% 92% butkan tugas Preside n Menye 50% 88% butkan tugas DPR Menye 42% 88% butkan tugas DPD Menye 42% 88% butkan tugas MK Menjelask Menjel 83% 83% an askan kewenang kewena an ngan masingPreside masing n lembaga bidang negara yudikat berdasarka if n Undang- Menjel 42% 88% Undang askan kewena ngan DPD Menjel 46% 92% askan kewena ngan BPK Menjel 50% 88% askan kewena ngan MA Pembahasan ketercapaian belajar siswa pada tersebut adalah (42% menjadi 88%) berdasarkan analisis hasil ulangan siswa secara klasikan mencapai 85% benar sehingga indicator tersebut dinyatakan tuntas. (4) Menyebutkan indicator setiap butir soal dan yang 88%) analisis hasil ulangan siswa secara klasikan mencapai 85% benar sehingga indicator tersebut dinyatakan tuntas. PENUTUP Kesimpulan (1) Pembelajaran dengan menggunakan Metode inquiri terbimbing serta memperhatikan langkah-langkah yang tepat dapat meningkatkan kemampuan siswa mengenal lembaga-lembaga negara di tingkat pusat pada siswa kelas IV SDN Gili Ketapang II. (2) Pembelajaran metode inquiri terbimbing dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam mengenal lembaga-lembaga negara di tingkat pusat,pada siswa kelas IV SDN Gili Ketapang II . Saran Agar dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar menjadi lebih menyenangkan maka sebagai guru hendaknya pandai-pandai memilih metode dan strategi agar proses dan hasil belajar menjadi lebih dideskripsikan terbagi menjadi tersebut adalah (42% menjadi 88%) berdasarkan maksimal DAFTAR RUJUKAN berikut: (1) Indikator menyebutkan tugas masingnegara (42% tersebut dinyatakan tuntas. Ketercapaian indicator butir soal. Adapaun deskripsi secara rinci sebagai lembaga adalah klasikan mencapai 85% benar sehingga indicator berdasarkan ketercapaian masing-masing indicator masing tersebut tugas MK Ketercapaian berdasarkan analisis hasil ulangan siswa secara tindakan ini didasarkan pada hasil ulangan siswa dianalisis tugas DPD. Ketercapaian indicator Hatimah, menjadi I. (2000). Strategi Pembelajaran. Bandung: Adira beberapa indikaor soal,untuk indikaor soal yang Kencana, 2010) 19 dan Metode Meningkatkan Kemampuan Siswa… Syaiful Sagala, Konsep Dan Mujito Makna Pembelajaran (Bandung: Alvabeta, 2010) Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan (Jakarta: 20