BAB IV ANALISIS Analisis yang dapat dibuat dari pembuatan basis data dan proses kartografik peta lingkungam pantai Indonesia dilakukan terhadap tahapan-tahapan yang dilakukan, yaitu : 4.1. Pembuatan Basis Data Peta LPI 4.1.1. Desain Basis Data a. Unsur-unsur yang dimasukkan ke dalam Basis Data yang didapat dari dokumen SNI 19-6726-2002 masih kurang spesifik (masih belum dalam daftar entitas). Contoh dari unsur yang didapat dari SNI 19-6726-2002 adalah unsur perhubungan. Unsur perhubungan tersebut masih belum dapat disebut sebagai entitas. Masih perlu dilakukan perincian untuk mendapatkan daftar entitas dari unsur perhubungan. Daftar entitas yang akhirnya dimasukkan didapat dari S-57 atau RSNI Basis Data Spasial Kelautan. Contoh daftar entitas dari unsur perhubungan dapat dilihat pada Tabel 4.1 Tabel 4. 1 Tabel Hubungan Unsur dalam Peta LPI (SNI 19-6726-2002) dengan Entitas dalam Peta LPI (S-57 IHO) Unsur (SNI 19-6726-2002) Perhubungan Entitas (s-57 IHO) Jalan Bandar Udara Pelabuhan Terminal Stasiun Kerata Api Jembatan Dermaga Jalur Kereta Api … b. Terdapat perbedaan antara struktur perangkat atribut fitur pada S-57 atau RSNI Basis Data Spasial Kelautan dan pada Katalog Fitur Dataset Fundamental yang dikeluarkan oleh BAKOSURTANAL. Contoh perbedaan antara atribut pada entitas yang sama pada kedua dokumen tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.2 33 Tabel 4. 2 Tabel Perbandingan Atribut Entitas pada S-57 IHO dan Katalog Fitur Dataset Fundamental S-57 IHO Entitas Atribut Danau NAMOBJ, NAMLIN, LUASHA, OTORIT, NDLMDA, KODFTR, TRDATA, IRKDTA, PUBDTA, ISBDTA,SKLMAK,SKLMIN Katalog Fitur Dataset Fundamental Nama, Luas, Otoritas Untuk konsistensi, yang diputuskan untuk dipakai adalah model data entitas S-57 IHO. Pertimbangan penggunaan model data entitas S-57 IHO adalah bahwa model data entitas S-57 IHO lebih lengkap dalam penjabaran atribut suatu entitas. c. Tidak adanya entity-relationship yang terbentuk. Sesuai dengan S-57 IHO, memang tiap entitas pada basis data kelautan ini tidak memiliki relationship set dengan entitas lainnya. Hal ini dapat dilihat pada atribut tiap entitas. Atribut tiap entitas tidak ada yang mengandung foreign key. Walaupun tidak ada hubungan antar entitas, namun setiap entitas terikat oleh enterprise rules yang diwujudkan dalam pembuatan aturan topology (untuk pengecekan kesalahan pada data spasial). Contoh aturan yang dipakai untuk mengecek kesalahan data spasial dapat dilihat pada Tabel 4.3 Tabel 4. 3 Tabel Aturan Topology yang Dipakai untuk Mengecek Kesalahan Data Spasial Aturan Must Not Overlap Must Not Have Dangles Must Intersect Must Not Have Gaps Must Be Single Part Must Be Covered By Line Deskripsi sebah objek tidak memiliki objek yang persis sama dengan dirinya pada ruang yang sama sebuah objek line tidak memiliki ujung (buntu) sebuah objek area/line tidak berpotongan dengan area/line yang lain sebuah objek area pasti tidak memiliki gap dengan area yang lain sebuah objek tidak memiliki "cabang" di ruang yang lain sebuah point berada di dalam line (contoh : hubungan Jembatan dan jalan) Walaupun sudah ditetapkan peraturan seperti itu, namun perlu diperhatikan bahwa peraturan tersebut tidak berlaku mutlak dan dapat dilakukan pengecualian. Misalnya 34 untuk peraturan Must Not Have Dangles, dapat diberikan pengecualian untuk objek yang memang, setelah disurvei, merupakan jalan buntu. 4.1.2. Implementasi Basis Data a. Pada pengimplementasian dengan menggunakan perangkat lunak ArcGIS, terdapat beberapa perbedaan istilah antara terminologi basis data yang umum digunakan dan yang digunakan pada ArcGIS. Padanan istilah umum pada basis data dan istilah pada ArcGIS adalah sebagai berikut : Tabel 4. 4 Padanan Istilah Basis Data secara Umum dan Istilah pada ArcGIS Basis Data Umum Entitas Atribut Enterprise ArcGIS Feature Class Field Geodatabase b. Masih banyak kesalahan yang terdeteksi ketika dilakukan pengecekan kesalahan dengan topology. Kesalahan yang paling sering terjadi adalah pada peraturan Must Not Overlap dan Must Not Intersect. Hal ini dapat disebabkan karena beberapa hal, antara lain : Pada pengisian data spasial dari format lain yang kurang sesuai dengan perangkat lunak yang digunakan. Contoh kesalahan adalah setiap record memiliki dupikat yang sama persis dengan record tersebut. Kekurangtelitian pembuat file data spasial dalam melakukan digitasi ataupun penggambaran. Contoh kesalahan adalah adanya interseksi pada 2 area tutupan lahan. Peraturan Must Not Intersect dan Must Not Overlap dapat diperbaiki dengan delete dan split. c. Pada pembuatan aturan dalam topology masih dilakukan sesuai dengan pengetahuan dan logika pembuat basis data karena belum adanya daftar peraturan yang dicantumkan dalam S57 IHO. 35 d. Borang metadata masih ada yang kosong karena banyak data pengukuran langsung di lapangan yang tidak disertai dengan informasi untuk mendukung pengisian metadata yang lengkap. 4.2. Proses Kartografik Peta LPI 4.2.1. Simbolisasi Pola, dan simbol yang disediakan pada perangkat lunak ArcGIS masih belum dapat mengakomodasi seluruh unsur yang dimasukkan ke dalam peta LPI. Hal ini ditanggulangi dengan membuat sendiri pola dan simbol yang bersangkutan pada perangkat lunak lain. Kemudian pola dan simbol tersebut disimpan pada ArcGIS yang kemudian dipakai untuk mengakomodasi unsur-unsur yang belum terakomodasi. Contoh dari pola atau simbol yang tidak ada di dalam ArcGIS adalah pola atau simbol sawah. Pola yang dipakai untuk sawah dapat dilihat pada Gambar 4.1 Gambar 4. 1 Pola yang dipakai untuk area sawah 4.2.2. Layout Pada SNI 19-6726-2002 tidak disebutkan ukuran metrik pasti beberapa elemen peta, antara lain : a. Muka peta yang akan dibuat pada peta LPI. Hal ini ditanggulangi dengan perhitungan menggunakan informasi skala peta dan cakupan wilayah yang akan dipetakan dalam 1 lembar peta LPI. Namun karena ukuran menit pada tiap wilayah di dunia berbedabeda, maka tidak ada ukuran muka peta yang dapat dijadikan acuan dalam satuan metrik. b. Ukuran huruf pada informasi tepi peta untuk keperluan desain layout peta. Hal ini ditanggulangi dengan menentukan sendiri ukuran huruf agar sesuai dengan ukuran ruang yang tersedia bagi informasi tepi peta pada lembar peta. 36