Laporan Tahunan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk

advertisement
213
Ikhtisar
Laporan Kepada
Pemegang Saham
Laporan Tahunan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. 2011
Profil
Perusahaan
Tinjauan Kinerja SDM
Tinjauan
Kinerja Efek
Tinjauan Operasi
dan Strategi
Melangkah Melampaui Batas Telekomunikasi
Analisis dan Pembahasan Manajemen
atas Kinerja Perusahaan
Informasi Tambahan
(Bagi Pemegang Saham ADR)
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial
dan Lingkungan
Lampiran
Tanggung Jawab Sosial
dan Lingkungan
Undang-Undang Republik Indonesia No.40 Tahun
2007 tentang Perseroan Terbatas pada pasal 1 ayat
3 menegaskan bahwa “Tanggung Jawab Sosial dan
Lingkungan adalah komitmen Perseroan untuk berperan
serta dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan guna
meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang
bermanfaat, baik bagi Perseroan sendiri, komunitas
setempat, maupun masyarakat pada umumnya”. Lebih
lanjut, pasal 74 undang-undang yang sama menjadi
dasar bagi Telkom dalam melaksanakan tanggung jawab
sosial dan lingkungan atau dalam tataran global disebut
sebagai Corporate Social Responsibility (“CSR”).
Penyampaian laporan tanggung jawab sosial dan
lingkungan
dalam
laporan
tahunan
merupakan
pelaksanaan ketentuan pasal 66 (2c) undang-undang
yang sama yang menyatakan bahwa laporan tahunan
harus memuat laporan pelaksanaan tanggung jawab
sosial dan lingkungan.
Sebagai salah satu BUMN, Telkom berkewajiban
melaksanakan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan
(“PKBL”), yang pada hakekatnya mempunyai tujuan
serupa dengan CSR. Dalam pelaksanaannya, bentukbentuk kegiatan dalam PKBL mengacu pada Peraturan
Menteri BUMN No.PER-05/MBU/27 April 2007 tentang
Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan
Program Bina Lingkungan.
Sumber pembiayaan untuk melaksanakan kegiatankegiatan PKBL berasal dari penyisihan laba Perusahaan
bagian pemerintah. Penggunaan dana kegiatan PKBL
untuk tahun 2011 berjumlah Rp302,7 miliar. Untuk tahun
2011, pembiayaan pelaksanaan program tanggung jawab
sosial Perusahaan sebagaimana diamanatkan oleh
pasal 74 UU No.40 Tahun 2007 berasal dari anggaran
Perusahaan sebesar Rp32 miliar.
Melangkah Melampaui Batas Telekomunikasi
Dana PKBL digunakan untuk kegiatan Program Kemitraan
yang meliputi penyaluran pinjaman bergulir dan kegiatan
lain untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat. Kegiatan
bina lingkungan atau pengembangan masyarakat meliputi
bantuan penyediaan sarana dan prasarana, bantuan
bencana alam dan bantuan lain untuk masyarakat. Sama
halnya dengan bina lingkungan, dana CSR digunakan
untuk membiayai kegiatan pembangunan sarana dan
prasarana serta bantuan lainnya untuk masyarakat dan
program pelestarian lingkungan hidup.
Secara keseluruhan, kegiatan tanggung jawab sosial dan
lingkungan yang dilaksanakan sepanjang tahun 2011,
mencakup program pelestarian lingkungan terutama
yang terkait dengan inisiatif mitigasi emisi karbon
(“CO2”), program kemitraan dan pemberdayaan ekonomi
masyarakat, pembangunan sarana dan prasarana untuk
masyarakat, dan program bantuan bencana alam dan
bantuan masyarakat.
PROGRAM PELESTARIAN
LINGKUNGAN
Komitmen Kami untuk bertanggung jawab terhadap
lingkungan dilaksanakan melalui berbagai program, baik
di lingkungan internal maupun di lingkungan masyarakat.
Dampak lingkungan yang timbul akibat operasional
Perusahaan harus ditekan serendah mungkin dan Kami
bertanggung jawab atas dampak tersebut.
Oleh sebab itu, praktik ramah lingkungan harus
dilaksanakan di setiap kegiatan operasi Perusahaan.
Hal ini dijalankan bukan saja dalam rangka mentaati
ketentuan dan peraturan perundang-undangan, tetapi
lebih jauh dari itu, untuk mengikuti etika, norma, dan
standar yang berlaku secara universal terutama dalam
mengatasi perubahan iklim.
Laporan Tahunan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. 2011
214
214
215
Ikhtisar
Laporan Kepada
Pemegang Saham
Profil
Perusahaan
Dalam kaitan ini, Kami berupaya untuk melakukan
berbagai program, meliputi; efisiensi energi, pemakaian
energi terbarukan, pengelolaan limbah, pengelolaan
dan daur ulang air, serta penyuluhan dan pelestarian
lingkungan bersama masyarakat.
Sebagai penyedia layanan telekomunikasi, dampak
langsung kegiatan operasional Telkom terhadap
lingkungan relatif sangat minim dibandingkan dengan
industri lainnya dalam bidang eksploitasi sumber daya
alam. Namun demikian, Kami menyadari bahwa dalam
konteks pemanasan global, dampak lingkungan akibat
operasional Telkom tidak dapat dihindari.
Sebagai contoh, pemakaian listrik dari sumber energi tak
terbarukan, pemakaian BBM untuk kendaraan, perjalanan
dinas dan pemakaian kertas menimbulkan emisi karbon
(CO2), penyebab pemanasan global. Terkait dengan itu,
sebagai perusahaan yang bertanggung jawab, Kami memiliki
komitmen yang tinggi untuk ikut serta mengatasi perubahan
iklim melalui berbagai program ramah lingkungan.
Dalam hal keanekaragaman hayati, meskipun kegiatan
operasional Kami tidak berdampak signifikan, Kami
tetap berhati-hati dan menghindari pemasangan tower
di kawasan hutan agar tidak mengganggu spesies yang
dilindungi, terutama yang tercatat dalam International
Union for Conservation of Nature (“IUCN”) Red List.
Dampak lingkungan lainnya akibat kegiatan operasional
Telkom yang relatif tidak signifikan adalah dalam hal limbah
berbahaya. Namun, hal ini tetap Kami kelola secara ramah
lingkungan. Limbah, seperti baterai bekas dan pelumas dari
genset, ditangani dengan mengikuti ketentuan yang berlaku.
Upaya Mitigasi Emisi Karbon
Tanggung jawab lingkungan terkait dengan emisi karbon
(CO2) akibat operasional Telkom, terutama pemakaian
listrik konvensional dan penggunaan BBM, telah menjadi
perhatian Kami. Walaupun secara spesifik Kami belum
menghitung carbon footprint Telkom, namun berbagai
langkah strategis dalam upaya mitigasi emisi karbon
telah dilaksanakan sejak tahun 2009 dan berlanjut
sampai tahun 2011.
Telkom juga terus mendukung pengembangan dan
sosialisasi teknologi yang inovatif dan praktis yang
bukan saja ramah lingkungan, namun juga dapat
memberikan manfaat langsung kepada masyarakat.
Efisiensi Energi Gedung Perkantoran
Sistem energi di gedung-gedung perkantoran Telkom
telah Kami buat menjadi semakin efisien. Berbagai langkah
strategis yang diterapkan untuk itu, antara lain adalah:
Laporan Tahunan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. 2011
Tinjauan Kinerja SDM
Tinjauan
Kinerja Efek
Tinjauan Operasi
dan Strategi
1. Penggunaan kumpulan kapasitor (capasitor bank)
untuk mengoptimalkan penggunaan listrik;
2. Pemasangan kaca film pada jendela untuk
mengurangi efek panas dari luar sehingga
mengurangi kebutuhan untuk pendinginan atau
pemakaian AC;
3. Penggantian penerangan konvensional dengan
penerangan hemat energi;
4. Penggantian AC chiller dengan AC berdiri;
5. Penerapan secara ketat “nyala-mati” listrik guna
menghemat pemakaian listrik;
6. Mendidik karyawan mengenai penghematan energi;
7. Pengelompokan switch untuk mengurangi efek
pemanasan dan menghemat listrik;
8. Pemasangan alat pengatur waktu (timer) pada
penerangan di luar gedung; dan
9. Penempatan papan peringatan dan stiker di berbagai
lokasi yang strategis guna mengingatkan karyawan
untuk menghemat listrik dan air.
Di beberapa lokasi operasi, penghematan energi yang
signifikan berhasil Kami capai melalui pengalihan dari
switch TDM ke teknologi soft switch yang memberikan
penghematan dari 59,9A ke 23,9A. Sejak pertama kali
diterapkan di seluruh Indonesia pada tahun 2009,
proyek softs witch ini telah meliputi call agents (softs
witch) di 12 lokasi dan gerbang trunk di 28 lokasi
dengan kapasitas sebanyak 275.609 Line Unit (LU)
guna menambah kapasitas sambungan telepon tidak
bergerak, serta keperluan modernisasi sentral dan
akses dengan mengganti TDM switch yang sudah
melampaui usia teknis.
Efisiensi Energi BTS
Penghematan energi yang signifikan juga datang dari
penggunaan BTS di luar gedung pada semua lokasi
BTS Telkom Flexi di Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur,
Kalimantan dan Kawasan Indonesia Timur. BTS di luar
gedung berukuran lebih kecil dari BTS di dalam gedung
dan tidak membutuhkan gardu dan pendingin. Dalam
kurun waktu satu tahun, Kami telah menghemat energi
dari berkurangnya keperluan pendinginan tersebut hingga
90% atau 3.291,3 KVA.
Sementara itu, BTS dalam gedung masih Kami
gunakan di sebagian besar wilayah Sumatera dan Jawa
Tengah. Untuk melakukan penghematan energi di BTS
dalam gedung, Kami menggunakan transformer baru
yang lebih hemat energi sehingga berhasil menekan
biaya dari sebelumnya Rp5-7 juta per bulan menjadi
Rp500.000-Rp600.000 saja per bulan. Kedua bentuk
investasi tersebut telah menghasilkan penghematan
energi luar biasa dan akan Kami terapkan pada
seluruh sisa BTS lainnya.
Melangkah Melampaui Batas Telekomunikasi
Analisis dan Pembahasan Manajemen
atas Kinerja Perusahaan
Informasi Tambahan
(Bagi Pemegang Saham ADR)
Pemakaian Energi Terbarukan
Mitigasi emisi karbon yang signifikan telah dilakukan melalui
perubahan pola konsumsi energi dari energi tak terbarukan
ke energi terbarukan. Melalui upaya ini, dampak lingkungan
dalam konteks emisi karbon (CO2) menjadi “zero” atau
“carbon free”.
Meskipun dalam skala kecil, Kami telah mulai melaksanakan
konsep “carbon free” untuk beberapa kegiatan operasional.
Anak Perusahaan Kami, Telkomsel, telah menjadi pelopor
dalam penggunaan BTS yang menggunakan energi
terbarukan dari energi matahari dan mikrohidro. Dengan
menggunakan sel tenaga matahari sebagai energi untuk
BTS, emisi karbon yang dapat dikurangi dapat mencapai
961,39 ton CO2 setiap tahunnya.
Telkomsel telah mengoperasikan sebanyak 132 BTS yang
menggunakan sel bertenaga matahari di seluruh Indonesia
pada tahun 2009 dan 38 BTS lainnya beroperasi mulai
tahun 2010 sehingga kini jumlahnya menjadi 170 BTS.
Untuk keperluan tersebut, Telkomsel telah melakukan
investasi sebesar Rp100 miliar untuk mengembangkan
sistem energi bertenaga matahari di tahun 2009 dan
menginvestasikan Rp50 miliar lagi di tahun 2010. Dengan
170 BTS bertenaga matahari, saat ini Telkomsel dipandang
memiliki BTS ramah lingkungan terbanyak dibandingkan
dengan operator lainnya di Asia.
Telkom juga terus meningkatkan upaya penggunaan
sumber energi alternatif di daerah terpencil.
Konsep Kantor Tanpa Kertas
Upaya lainnya dalam mitigasi emisi karbon adalah
dengan menerapkan konsep Kantor Tanpa Kertas.
Telkom telah menerapkan konsep ini secara bertahap
dengan menerapkan aplikasi nota dinas online sejak 1998
di beberapa unit dan telah diimplementasikan secara
nasional sejak 2004 setelah diperkenalkan oleh Direktur
Utama Telkom. Untuk mendukung implementasi konsep
ini Direktur SDM dan BISKUNG mengeluarkan kebijakan
No.KR.05/HK000/SDM-60/2004 tanggal 10 Juni 2004
tentang “Pedoman Implementasi Sistem Kolaborasi
Elektronik di Lingkungan Telkom”. Sejak pertama kali
konsep ini diimplementasikan, manajemen Telkom
membuat kebijakan pemotongan anggaran pembelian
kertas secara signifikan. Dengan pemakaian kertas
seminimum mungkin, Kami telah mengurangi jumlah
sampah kertas.
Saat ini, seluruh unit di Telkom telah menggunakan aplikasi
nota dinas online untuk pengiriman nota dinas di internal
Telkom. Selama tahun 2011, surat nota dinas yang dibuat
oleh seluruh unit di Telkom melalui aplikasi nota dinas
online berjumlah 271.256 buah.
Melangkah Melampaui Batas Telekomunikasi
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial
dan Lingkungan
Lampiran
Dengan asumsi rata-rata:
•• Satu dokumen nota dinas terdiri dari 2 (dua) lembar
kertas
•• Satu dokumen nota dinas ditujukan kepada 3 (tiga)
orang penerima
•• Satu dokumen nota dinas setelah diterima, diteruskan
kepada 3 (tiga) orang
Maka dapat dihitung 271.256 dokumen surat x 2 lembar x
3 penerima x 3 disposisi sama dengan 4.882.608 lembar
kertas atau sama dengan 9.766 rim kertas. Dengan
menggunakan aplikasi nota dinas online, Kami telah
menghemat kertas sebanyak 9.766 rim kertas.
Tidak kalah pentingnya adalah penyuluhan tentang arti
penting konsep kantor tanpa kertas agar program tersebut
berjalan secara rutin dan efektif. Telkom mengedukasi para
karyawan dalam menerapkan konsep tersebut, antara lain
dalam hal penerbitan surat tagihan elektronik, pembayaran
tagihan secara terpusat melalui teller, Anjungan Tunai
Mandiri (“ATM”), phone banking, internet banking, mobile
banking dan auto debit.
Di samping berkontribusi terhadap program mitigasi
emisi karbon, manfaat nyata yang dirasakan pelanggan
melalui layanan ini dipandang sangat signifikan, misalnya;
waktu tempuh dan akses layanan lebih cepat, handal dan
menghemat biaya. Saat ini, hampir seluruh pelanggan
non korporasi (“OLO”) telah memanfaatkan layanan
tersebut. Penghematan yang Kami lakukan juga
memiliki dampak secara tidak langsung pada operasi
Perusahaan. Sejak konsep tersebut dimulai, Kami
harus menyediakan bandwidth lebih besar untuk
memperlancar lalu lintas jaringan.
Pengelolaan Sampah dan Limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun (“B3”)
Terkait dengan konsep Kantor Tanpa Kertas, pengelolaan
sampah dilakukan bersama Dinas Kebersihan setempat.
Pengawasan rutin diterapkan guna menekan jumlah
sampah yang tercecer. Telkom juga melakukan pengelolaan
sampah dan pembuangan secara bertanggung jawab di
seluruh kantor operasional.
Telkom juga terus mendukung pengembangan dan
sosialisasi teknologi yang inovatif dan praktis yang bukan
saja ramah lingkungan, namun juga dapat memberikan
manfaat langsung kepada masyarakat.
Terhadap material yang dapat didaur ulang, seperti;
baterai bekas, kabel tembaga dan material logam,
prosesnya diserahkan kepada pihak ketiga. Perangkat
dan peralatan yang sudah tua diganti dengan perangkat
dan peralatan baru dan khusus untuk AC baru diharuskan
Laporan Tahunan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. 2011
216
217
Ikhtisar
Laporan Kepada
Pemegang Saham
Profil
Perusahaan
AC yang tidak menggunakan gas Freon R6 atau Halon
sehingga emisi karbon dapat dikurangi. Agar kebijakan
retrofit gas freon berjalan efektif, Kami mengadakan
training untuk Teknisi yang menangani Musicool dan
memperoleh sertifikasi dari PT Pertamina (Persero).
Pengelolaan dan Pemakaian Air Daur
Ulang
Air sangat vital untuk kehidupan manusia dan memegang
peranan penting dalam menjaga kelangsungan
ekosistem. Oleh sebab itu, pengelolaan dan pemakaian
air menjadi isu yang tak kalah pentingnya dibandingkan
dengan upaya mitigasi emisi karbon. Dalam kaitan
ini, Kami memiliki komitmen yang tinggi untuk
bertanggungjawab atas pengelolaan dan pemakaian air.
Telkom hanya menggunakan air untuk operasional
gedung dan keperluan minum karyawan. Karena
relatif sedikitnya volume konsumsi air, sumber air
yang terpengaruh bersifat tidak langsung, seperti
dari konsumsi air yang dipasok oleh Perusahaan
Daerah Air Minum (”PDAM”) di mana Kami beroperasi.
Meskipun volume konsumsi air relatif sedikit, Kami telah
melaksanakan langkah strategis dalam pengelolaan air
dengan melakukan proses daur ulang air.
Secara sederhana, proses daur ulang Kami lakukan
dengan menggunakan sistem filtrasi berbasis arang. Air
hasil daur ulang tersebut Kami gunakan untuk mencuci
kendaraan operasional dan menyiram tanaman di
halaman kantor. Selain itu, Kami juga telah memasang
biopori dan penampung air di sekeliling gedung kantor
untuk mengumpulkan air hujan.
Gerakan Bersepeda ke Kantor (Bike to Work)
Tinjauan Kinerja SDM
Tinjauan
Kinerja Efek
Tinjauan Operasi
dan Strategi
Sebagai sebuah Perusahaan yang dikelola secara
profesional, Telkom juga menunjukkan komitmennya
menjaga
kelestarian
lingkungan
hidup
dengan
memberikan bantuan kepada masyarakat dalam
kegiatan pelestarian atau rehabilitasi lingkungan hidup
melalui Program Bina Lingkungan.
Sejuta Pohon untuk Indonesia (One Billion
Indonesia Trees - “OBIT”)
Sebagaimana tertuang dalam komitmen Manajemen pada
tanggal 23 Desember 2011 yang lalu, yang menyatakan bahwa
Telkom sebagai BUMN mendukung penuh Program OBIT
sebagai bentuk komitmen Pemerintah dalam menurunkan
emisi gas rumah kaca hingga 26% pada tahun 2020
mendatang yang dipertegas oleh Kementerian BUMN untuk
membangun dan mengembangkan 2 juta hektar hutan rakyat
di Pulau Jawa hingga 2014.
Pada tahun 2011, Telkom berhasil melakukan penanaman
sebanyak 174.039 pohon dari rencana penanaman sebanyak
172.000 pohon atau pencapaian 101%, setelah sebelumnya
pada posisi Juni 2011 telah direalisasi penanaman 58.700
pohon. Total 28 varietas jenis pohon yang ditanam.
PROGRAM KEMITRAAN DAN
PEMBERDAYAAN EKONOMI
MASYARAKAT
Berbagai kegiatan yang dijalankan dalam program kemitraan
ditujukan untuk memicu pertumbuhan dan perkembangan
potensi ekonomi masyarakat. Adapun sasaran dari pelaksanaan
program ini adalah kegiatan-kegiatan ekonomi masyarakat,
baik yang berkaitan langsung maupun tidak langsung dengan
bisnis utama Telkom.
Dalam rangka hidup sehat dan sekaligus memitigasi
emisi karbon, Perusahaan menghimbau karyawan untuk
bersepeda ke kantor setiap hari Jumat. Himbauan ini
dikeluarkan pada tahun 2009 dan pelaksanaannya direspon
dengan baik oleh sebagian besar karyawan hingga tahun
2011. Kami mengharapkan hal ini akan menjadi kebiasaan
yang merupakan bagian dari gerakan nasional ”Bike to
Work” dan membudaya di kalangan karyawan.
Bantuan Pelestarian Lingkungan Hidup
Telkom secara proaktif membina budaya tanggung
jawab lingkungan tidak saja terhadap karyawan tetapi
juga meliputi masyarakat pada umumnya. Hal ini
penting dilakukan dalam rangka mengurangi dampak
lingkungan atas kegiatan manusia pada umumnya, di
samping untuk mendukung program nasional dalam
mengatasi perubahan iklim.
Laporan Tahunan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. 2011
Melangkah Melampaui Batas Telekomunikasi
Analisis dan Pembahasan Manajemen
atas Kinerja Perusahaan
Informasi Tambahan
(Bagi Pemegang Saham ADR)
Kami berharap berbagai kegiatan yang dilaksanakan dapat
semakin memberdayakan seluruh lapisan masyarakat. Dengan
demikian, diharapkan mereka mampu mandiri dan pada
akhirnya akan membantu program pemerintah dalam upaya
mengurangi tingkat kemiskinan di seluruh Indonesia.
Ada dua bentuk kegiatan utama yang diselenggarakan selama
tahun 2011:
1. Pelatihan kewirausahaan dan pemberian dana pinjaman
bergulir kepada wirausahaan binaan dalam skema
program kemitraan.
2. Program kreatifitas dalam skema pengembangan masyarakat.
Program Kemitraan
Selain berpedoman pada Peraturan Menteri BUMN yang
mengatur mengenai PKBL, pelaksanaan program ini
juga mempertimbangkan keselarasan dengan potensi
lingkungan masyarakat penerima program. Sasaran dari
pelaksanaan program ini adalah para pelaku usaha kecil dan
menengah (”UKM”).
Adapun sektor kegiatan usaha mereka meliputi industri,
perdagangan, pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan,
jasa dan sektor lainnya. Program pelatihan dan pemberian
pinjaman bergulir diberikan berdasarkan spesifikasi yang
dibutuhkan dan disesuaikan dengan perkembangan dan
potensi setempat pada kedelapan sektor tersebut.
Pada tahun 2011, Kami telah menyelenggarakan pelatihan
kewirausahaan yang berlangsung di seluruh Indonesia. Pelatihan
kewirausahaan diikuti calon mitra binaan maupun mitra binaan
peserta dengan total biaya yang dikeluarkan sebesar Rp17,7 miliar.
Pada periode yang sama, Kami juga menyalurkan pinjaman
bergulir untuk para pelaku UKM yang menjadi mitra binaan.
Total dana yang disalurkan mencapai Rp302,7 miliar
dengan jumlah mitra binaan sebanyak 9.189 unit usaha.
Kami menindaklanjuti penyaluran pinjaman bergulir
dengan melakukan pemantauan atas penggunaan,
pengelolaan maupun tingkat pengembaliannya. Untuk
memotivasi seluruh mitra binaan agar berusaha dengan
sungguh-sungguh dan mengembalikan dana pinjaman
tepat waktu, secara periodik dilakukan penilaian disertai
pemberian penghargaan kepada mereka yang berprestasi.
Beberapa contoh kegiatan pemberdayaan ekonomi
masyarakat
dan
pelatihan
kewirausahaan
yang
diselenggarakan tahun 2011 adalah:
•• Indigopreneur
Pelatihan ini dibangun untuk usaha kecil menengah
(“UKM”) yang belum menjadi mitra binaan Telkom dengan
materi e-commerce, kewirausahaan dan perbankan, IT,
imagineering mindset, self awareness and enterpreuners
goal setting, bisnis kreatif dan platinum track.
Melangkah Melampaui Batas Telekomunikasi
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial
dan Lingkungan
Lampiran
Adapun tujuan program ini adalah:
• Menjadikan industri usaha kecil menengah sebagai
pilar ekonomi kerakyatan;
• Meningkatkan kemampuan pelaku UKM dalam
bidang ICT;
• Mengoptimalkan kapasitas dan ketahanan pelaku
UKM melalui pembentukan pola berpikir yang kreatif,
inovatif, mandiri dan tangguh.
Selama tahun 2011, pelatihan berlangsung 5 (lima)
angkatan yang diikuti oleh 631 peserta terdiri dari
pelaku UKM di wilayah Jawa Barat.
•• Sari Apel Brosem (Bromo Semeru)
Brosem merupakan Mitra Binaan Telkom Community
Development (“CD”) Area Jatim yang terpilih menjadi
salah satu peserta lomba CSR tingkat nasional.
Brosem merupakan industri minuman sari apel di
Batu yang menghasilkan minuman segar khas dengan
bahan baku yang banyak dihasilkan di daerah ini.
Meskipun banyak industri sejenis dalam menghasilkan
sari apel, Brosem mempunyai rasa yang khas menurut
para pelanggan: manisnya pas dan tidak membuat
tenggorokan serak.
Brosem juga merupakan mitra binaan unggulan bagi
Telkom CD Area V Jatim. Disamping angsurannya
sangat tepat waktu, pengelolaan serta perkembangan
usahanya pun cukup pesat. Berbagai penghargaan
telah diraih oleh Brosem, antara lain Penghargaan
dari Gubernur Jawa timur, Semen Gresik Awards,
Walikota Batu dan penghargaan secara langsung
dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Dengan
kemampuan para pengelola yang tidak diragukan
lagi, Brosem dapat menaikkan taraf hidup
masyarakat dengan memanfaatkan potensi tenaga
kerja ibu-ibu sekitarnya. Dengan demikian, dengan
adanya Brosem sebagai topangan kebutuhan hidup
sehari-hari, masalah sosial dan lingkungan dapat
teratasi, Perkembangan Brosem diawali dengan
dikucurkannya dana pinjaman bergulir dari program
PK dan didukung oleh peningkatan sarana berupa
BLC dibawah program BL.
Pada awal usaha, produk utama Brosem difokuskan
kepada jenang apel. Namun seiring berlalunya waktu,
fokus produksi beralih dari jenang apel menjadi
minuman sari buah apel dalam kemasan sedangkan
produk jenang apel menjadi produk sampingan.
Keputusan untuk memproduksi sari buah apel
disebabkan pemikiran bahwa sari buah apel lebih
disukai oleh masyarakat karena kesegarannya. Selain
itu, sari buah apel dapat dikonsumsi sehari-hari. Untuk
informasi lebih lanjut mengenai Brosem lihat website
http://sariapelbrosem.com.
Laporan Tahunan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. 2011
218
219
Ikhtisar
Laporan Kepada
Pemegang Saham
Profil
Perusahaan
Kunci kesuksesan Brosem terletak pada kualitas produk
dan manajemen usaha yang baik. Untuk menjaga kualitas
produksi, Brosem memiliki pemasok tetap dari sebuah
kelompok tani. Seluruh bahan baku yang digunakan
juga merupakan bahan baku dengan kualitas yang baik,
sehingga cita rasa Brosem tidak perlu diragukan.
Kini, rata-rata produksi sari buah apel Brosem per
bulan sekitar 300 dus sari buah apel dari berbagai
ukuran kemasan. Namun, pada hari besar atau hari
libur, produksi sari buah apel meningkat antara 400450 dus per bulan. Rata-rata penjualan per bulan dapat
mencapai Rp11,7 juta. Pertumbuhan laba dari beberapa
tahun lalu hingga saat ini bertahan pada kisaran 1530%. Hal ini menunjukkan bahwa Brosem sebagai
sebuah usaha mandiri yang memiliki profitabilitas
yang baik. Dalam kegiatan operasionalnya, Brosem
mempekerjakan 25 tenaga kerja yang berasal dari
masyarakat sekitar, 4 diantaranya adalah laki-laki dan
21 orang perempuan. Dalam mempekerjakan karyawan,
Brosem menerapkan prinsip non diskriminatif sehingga
setiap orang yang berkualifikasi dapat bekerja sebagai
karyawan, tanpa membedakan suku, agama, jenis
kelamin, pendidikan, atau pekerjaan.
Sebanyak 200 pelaku UKM di Malang, Jawa
Timur,
mendapatkan
pelatihan
membangun
ekonomi kreatif melalui internet di Gedung Graha
Wangsa, Kelurahan Sisir, Kota Batu. Pelatihan
diselenggarakan Telkom bekerjasama dengan
UKM Brosem (Bromo-Semeru). Tujuan pelatihan
adalah memperluas wawasan pelaku UKM dalam
menggunakan fasilitas internet sehingga dapat
memberikan dampak positif pada pengembangan
usaha, termasuk memperluas area pemasaran. Materi pelatihan meliputi browsing hingga pengisian
form produk dalam website, sekaligus pembuatan
web. Selain itu juga, diberikan materi mencakup cara
berkomunikasi dengan calon pembeli dan penyediaan
form pembelian melalui internet. Para peserta juga
disarankan untuk membentuk kelompok atau koperasi
sehingga produk dan informasi yang ditampilkan dalam
web menjadi lebih beragam serta variatif.
Laporan Tahunan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. 2011
Tinjauan Kinerja SDM
Tinjauan
Kinerja Efek
Tinjauan Operasi
dan Strategi
Target yang ingin dicapai Telkom melalui pelatihan ini
antara lain pelaku UKM kian kreatif. Tidak hanya dalam
menjaga kualitas produk, tetapi juga menciptakan
kemasan yang menarik sehingga mampu menguasai
pasar. Pada akhirnya produk-produk tersebut diharapkan
dapat masuk ke jaringan ritel modern yang menjalin
kerjasama dengan Telkom.
• Kampung Patin Desa Koto Masjid dan Pulau Gadang
Bagi masyarakat Riau, nama Desa Koto Masjid dan Pulau
Gadang di Kabupaten Kampar sudah tidak asing lagi. Kedua
desa ini sekarang dikenal sebagai kampung patin karena
menjadi sentra penghasil ikan patin terbesar di Sumatera.
Sebagian besar masyarakat di kedua desa ini hidup
dari budidaya ikan patin. Luas kolam budidaya ikan
patin mencapai lebih dari 50 hektar dan mampu
menghasilkan ikan patin segar rata-rata empat ton
per hari. Produk utamanya tidak hanya ikan patin
segar dan pembenihannya, tetapi juga berbagai
bentuk olahan di antaranya selai ikan patin. Jangkauan
pemasaran meliputi kota-kota di Sumatera, bahkan
Malaysia dan Singapura.
Perintis budidaya ikan patin di kedua desa tersebut
adalah Suhaimi, SPd. Nominator Pelopor Indonesia
CSR Awards 2011 Tingkat Perorangan ini memulai
usaha budidaya ikan patin sebagai mitra binaan
Telkom. Kesuksesan Desa Koto Masjid dan Pulau
Gadang mengembangkan budi daya ikan patin
merupakan hasil kerja keras dan kerjasama semua
pihak, termasuk Telkom yang membantu dalam aspek
permodalan dan pembinaan.
Usaha budidaya perikanan ikan patin di desa
Koto Masjid berkembang pesat. Hingga saat ini,
terdapat sekitar 776 kolam ikan patin dengan
total luas sekitar 42 hektar. Setiap harinya usaha
tersebut dapat menghasilkan ikan patin segar
antara 3 sampai 4 ton. Pak Suhaimi membentuk
CV Graha Pratama Fish sebagai nama usaha Pusat
Pembenihan (Hatchery), Pembesaran Ikan (Aqua
Culture), Pembuatan Pakan Ikan (Artificial Feed)
dan Pengolahan Ikan yang berupa nugget, salai
Melangkah Melampaui Batas Telekomunikasi
Analisis dan Pembahasan Manajemen
atas Kinerja Perusahaan
Informasi Tambahan
(Bagi Pemegang Saham ADR)
dan kerupuk. Khusus olahan salai ikan patin, dari
bahan asal 3 ton ikan patin akan dihasilkan 1 ton
salai ikan patin. Sementara untuk nugget, setiap
kali produksinya menghasilkan 60 kg nugget. Tahun
depan sentra pengolahan ikan patin akan dibangun
dengan kebutuhan lahan sekitar 3 hektar dengan
harapan mampu menyerap seluruh panen ikan patin
Desa Koto Masjid yang selalu meningkat.
Program Kreativitas
Program ini hakikatnya bertujuan untuk menggali kreativitas
masyarakat dan mengembangkan potensi ekonomi dari
kegiatan yang berbasis pada teknologi TIME. Berbagai
kegiatan yang telah dijalankan selama tahun 2011 tersaji
dalam uraian berikut.
Komunitas Digital Indonesia (Indigo)
Indigo atau Indonesia Community Digital adalah program untuk
menumbuhkan kreativitas digital melalui kerjasama dengan
berbagai komunitas. Prakarsa strategis Indigo diluncurkan tahun
2007, untuk memfasilitasi komunitas kreatif Indonesia dalam
memanfaatkan teknologi digital dan membangun industri yang
akan ikut berkontribusi pada ekonomi nasional.
Pengembangan industri kreatif yang melibatkan
komunitas adalah bagian dari strategi jangka panjang
Kami untuk membangun dan mendinamiskan industri
komunikasi digital infrastruktur, layanan, aplikasi,
dan konten. Melalui program Indigo, Kami ingin
memposisikan diri sebagai penyedia sarana dan fasilitas
yang dapat dimanfaatkan para pelaku industri kreatif
sehingga secara bersama-sama menumbuhkan pasar
bagi karya kreatif digital di Indonesia.
Indigo Digital Music Awards
Indigo Digital Music Awards merupakan kegiatan tahunan
yang ditujukan sebagai apresiasi bagi industri musik
digital anak negeri, yang dinilai berhasil dan mampu
memberikan manfaat bagi masyarakat serta lingkungan.
Melalui kegiatan ini, Telkom Group ingin menunjukkan
kepedulian dalam mengapresiasi karya anak negeri,
dengan memperhatikan intellectual property right (IPR)
atau hak kekayaan intelektual, yang dalam media digital
dilindungi oleh digital right mechanism (DRM).
Melangkah Melampaui Batas Telekomunikasi
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial
dan Lingkungan
Lampiran
Indigo Digital Music Awards diberikan kepada para individu di
industri musik Indonesia, yang berperan dalam menggerakkan
bisnis digital dalam negeri. Penjurian dilakukan dengan
melihat apresiasi masyarakat melalui penggunaan ring back
tone (RBT) dan full track download, kualitas karya musik,
serta popularitas airplay di media televisi maupun radio.
Indigo Fellowship 2011
Pada tanggal 12 Juni 2011, Telkom meluncurkan Indigo
Fellowship 2011. Program ini merupakan bentuk inisiatif Kami
dalam mendorong tumbuhnya industri kreatif, khususnya
di bidang konten digital melalui wadah Indigo. Indigo
Fellowship 2011 juga diharapkan mendorong tumbuhnya
wirausaha digital (digitalpreneur) baru dalam bisnis industri
kreatif digital. Tema yang diusung Indigo Fellowship 2011
adalah: Digital Creativepreneur for Nation Competitiveness.
Sejak diperkenalkan, banyak masyarakat, baik perorangan
atau kelompok yang mengikuti program ini. Mereka
mendaftar melalui situs www.fellowship2011.plasaindigo.
com dan mengirimkan usulan tokoh maupun karya digital
mereka serta mengikuti proses seleksi secara bertahap.
Salah satu keunggulan kompetitif Indigo Fellowship adalah
sistem yang komprehensif dan berkesinambungan dalam
memfasilitasi industri kreatif. Hal tersebut diwujudkan
melalui tahapan:
•• Awake, menumbuhkan awareness publik terhadap
keberadaan Indigo Fellowship yang akan menginspirasi
masyarakat terhadap peluang baru dalam industri
kreatif digital. •• Inspire, melalui story telling mengenai bagaimana serta
mengapa industri kreatif tumbuh dan berkembang.
From zero to hero, mencari bibit unggul yang diharapkan
sukses mengelola bisnis/industri kreatif digital melalui
ide kreatif dan jejaring yang ada.
•• Connect, menciptakan ekosistem yang menjalin mata
rantai industri kreatif dari hulu ke hilir dan menjadikannya
bagian produk/layanan yang dipasarkan menjadi
produk/layanan Telkom Group. •• Engage, mengajak partisipasi masyarakat dan
komunitas untuk membangun hubungan emosional
yang harmonis dan berkesinambungan dengan pelaku/
tokoh industri kreatif digital.
Laporan Tahunan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. 2011
220
221
Ikhtisar
Laporan Kepada
Pemegang Saham
Profil
Perusahaan
Seluruh rangkaian kegiatan Indigo Fellowship mencapai
puncaknya dengan gelaran kegiatan Indigo Award 2011
dan mengumumkan para pemenangnya, berdasarkan
kategori kompetisi.
1. Mobile Content & Application, adalah karya digital
baik berupa konten atau aplikasi yang diaplikasikan
di perangkat telepon seluler.
2. Web Based Content & Application, adalah karya
digital dalam bentuk aplikasi atau konten berbasis
web yang dapat diakses melalui perangkat PC
maupun koneksi internet. 3. Business Application, adalah karya digital dalam
bentuk aplikasi perangkat lunak untuk kebutuhan
pelanggan korporasi dalam menjalankan bisnisnya
melalui aplikasi komputer.
4. Digital Animation/comic, adalah karya digital dalam
bentuk aplikasi atau konten yang dapat digunakan,
baik di perangkat PC maupun telepon seluler dalam
bentuk aplikasi atau konten. Diantara semua pemenang Indigo Fellowship 2011,
website www.salingsapa.com merupakan pemenang
yang mendapatkan animo paling besar karena website ini
adalah jejaring sosial Islami yang pertama kali dibuat oleh
pelajar SMP dengan fitur Khazanah dan Al-Quran. Dua
fitur ini ternyata banyak diminati oleh penggunanya yang
telah mencapai 1,8 juta dengan 200.000 member yang
tersebar di 52 negara di seluruh dunia, dengan hit sekitar
2.300.000 meskipun website ini belum berumur 1 tahun.
Semua pemenang Indigo Fellowship 2011 ini akan
diberikan kesempatan untuk dievaluasi lebih lanjut oleh
para pakar-pakar TIK untuk mendapatkan dana ventura
di tahun 2012 sehingga dapat menjadi produk unggulan
yang akan dipasarkan oleh Telkom Group.
Laporan Tahunan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. 2011
Tinjauan Kinerja SDM
Tinjauan
Kinerja Efek
Tinjauan Operasi
dan Strategi
Tabel Penyaluran Bantuan Dana Program Kemitraan tahun
2011 (dalam jutaan Rupiah)
No
1
2 3
4 5 6 7 8 9 10 11 12
13
14
15
16
Wilayah Binaan
Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau Daratan
Riau Kepulauan
Sumatera Selatan
Jambi
Bengkulu
Lampung
Bangka Belitung
DKI Jakarta
Banten
Jawa Barat
Jawa Tengah
D.I. Yogyakarta
Jawa Timur/Madura
17
Kalimantan Timur
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Bali
NTB
NTT
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tengah
Sulawesi Tenggara
Sulawesi Utara
Sulawesi Barat
29
Gorontalo
30
31
32
33
Maluku
Maluku Utara
Papua Barat
Papua Timur
Total
Jumlah
4.913 12.136 4.242 6.915 9.845 8.612 8.582 4.500 4.649 4.425 16.877 5.785 59.762 37.296 7.202 36.731 12.535 5.234 6.278 6.432 15.400 4.988 1.748 2.555 2.303 2.070 1.530 670 2.735 500 2.698 - 2.555 302.697 Melangkah Melampaui Batas Telekomunikasi
Analisis dan Pembahasan Manajemen
atas Kinerja Perusahaan
Informasi Tambahan
(Bagi Pemegang Saham ADR)
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial
dan Lingkungan
222
Lampiran
Tabel Jumlah Mitra Binaan per Wilayah menurut Sektor Usaha tahun 2011
No Wilayah Binaan
Industri
Perdagangan
Pertanian
Peternakan
Perkebunan Perikanan
Jasa
Lainnya
Jumlah
1 Aceh
25 120 1 6 - 3 58 - 213 2 Sumatera Utara
63 261 4 7 2 5 103 - 445 3 Sumatera Barat
14 120 - 8 - 1 28 - 171 4 Riau Daratan
6 85 2 6 67 57 15 1 239 5 Riau Kepulauan
29 294 4 2 3 6 86 - 424 6 Sumatera Selatan
28 269 - 2 1 - 85 1 386 7 Jambi
46 100 4 5 - 27 45 - 227 8 Bengkulu
4 95 - 2 2 11 36 - 150 9 Lampung
36 89 1 - - 7 41 - 174 10 Bangka Belitung
18 93 1 2 2 - 19 - 135 11 65 324 1 1 - 3 88 - 482 25 106 6 2 - 1 28 - 168 13 Jawa Barat
665 588 33 34 7 65 308 4 1.704 14 Jawa Tengah
190 433 34 57 2 16 220 28 980 41 69 6 20 11 1 42 2 192 16 Jawa Timur/Madura
212 632 15 62 - 23 194 3 1.141 446 DKI Jakarta
12 Banten
15 D.I. Yogyakarta
17 Kalimantan Timur
42 281 2 9 2 7 101 2 18 Kalimantan Barat
12 99 14 8 1 2 33 - 169 19 Kalimantan Tengah
23 175 1 16 2 3 65 - 285 20 Kalimantan Selatan
13 130 - 3 - 1 51 - 198 21 Bali
33 83 - 21 7 2 29 12 187 22 NTB
11 58 1 11 - 2 18 5 106 3 11 - 7 - 2 15 - 38 24 Sulawesi Selatan
23 NTT
12 57 1 4 - 1 14 - 89 66 25 Sulawesi Tengah
11 33 1 - 8 - 13 - 26 Sulawesi Tenggara
3 32 - 1 - - 11 - 47 27 Sulawesi Utara
7 16 2 - 1 4 8 - 38 1 48 1 2 1 1 5 - 59 29 Gorontalo
4 32 1 1 - - 19 - 57 30 Maluku
2 9 - - - - 4 - 15 31 Maluku Utara
7 57 - 2 - 3 20 - 89 28 Sulawesi Barat
32 Papua Barat
- - - - - - - - - 33 Papua Timur
2 33 - - - 1 32 1 69 1.653 4.832 136 301 119 255 1.834 59 9.189 Total
PEMBANGUNAN SARANA DAN
PRASARANA UNTUK MASYARAKAT
Program ini dijalankan melalui partisipasi aktif
pembangunan sarana dan prasarana maupun program
sosial kemasyarakatan lain. Tujuan pelaksanaan program
adalah membangun hubungan harmonis dengan
masyarakat, sekaligus memberi kontribusi nyata untuk
lingkungan masyarakat yang sejahtera.
Pelaksanaan program mengacu pada Peraturan Menteri
Negara BUMN dan inisiatif Telkom dalam rangka
mengembangkan kehidupan masyarakat (community
development). Ada empat program prioritas yang
dijalankan, yakni pendidikan, layanan umum, kebudayaan
dan peradaban, serta kesehatan dan lingkungan.
Melangkah Melampaui Batas Telekomunikasi
Pendidikan
Bertujuan meningkatkan kualitas pendidikan baik keahlian,
pengetahuan maupun perilaku pemangku kepentingan, dalam
hal ini masyarakat dan keluarga besar Telkom Group. Kegiatan
yang dilaksanakan meliputi program-program: Bagimu Guru
Ku Persembahkan, i-CHAT, dan pemberian beasiswa.
•• Bagimu Guru Ku Persembahkan
Program ini sudah berjalan selama lima tahun
dan merupakan salah satu upaya Kami untuk ikut
membangun dan menciptakan dunia pendidikan
berkualitas di Indonesia. Pelaksanaan kegiatan antara
lain melalui pemberian pelatihan kepada para guru,
ujung tombak dunia pendidikan.
Laporan Tahunan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. 2011
223
Ikhtisar
Laporan Kepada
Pemegang Saham
Profil
Perusahaan
Pada tahun ke-5 ini, pelatihan dititikberatkan pada
pembangunan karakter selain juga memperkuat materi
muatan interaktif pada penggunaan IT untuk mengajar.
Ada tiga tujuan dari program “Bagimu Guru Ku
Persembahkan”, yaitu:
• Menjadikan guru sebagai “agent of change” dalam
dunia pendidikan di Indonesia;
• Menambah wawasan guru dalam bidang ICT;
• Memberdayakan komunitas guru yang telah
mengikuti pelatihan.
Pada tahun 2011, program ini diikuti 640 peserta
guru SMP dan SMA. Penyelenggaraan pelatihan
dilakukan pada 10 (sepuluh) lokasi di pulau Jawa
dan Sumatera dan dikemas dalam bentuk interaktif
sehingga para guru dapat berinteraksi langsung
dengan pemberi materi.
•• i – CHAT (I Can Hear and Talk)
i-CHAT adalah perangkat lunak yang berupa aplikasi
dan portal hasil kreativitas unit Research Development
Center (“RDC”) Telkom yang bertujuan membantu
meningkatkan
kemampuan
berkomunikasi
bagi
kalangan tunarungu dan anak-anak berkebutuhan
khusus dalam hal pendengaran.
Program ini memungkinkan penyandang tunarungu
dapat
lebih
mudah
berkomunikasi
dengan
masyarakat luas. Misalnya, tunarungu yang menjadi
kasir dapat berkomunikasi dengan konsumen
menggunakan isyarat yang diterjemahkan melalui
monitor dan suara.
Pengembangan aplikasi dan portal i-CHAT didorong
untuk mempercepat dan memperluas partisipasi
masyarakat dalam mengatasi permasalahan yang
dihadapi kalangan tuna rungu. Terutama terkait
kemampuan berbahasa mereka.
Aplikasi yang resmi tersedia dibuat dalam dua mode:
mode offline, yang mengharuskan pengguna untuk
melakukan instalasi program pada komputernya
dan mode online yang memungkinkan pengguna
dapat menjalankan aplikasi dengan mengakses
situs i-CHAT di http://www.i-chat.web.id. Saat ini
portal tersebut memuat aplikasi i-CHAT secara
online yang terdiri dari lima modul: Kamus, Abjad
Jari, Bilangan, Tematik, dan Susun Kalimat.
Sejak diluncurkan pada akhir tahun 2011, Kami
telah mencapai 10% dari 45.000 sekolah khusus di
Indonesia, menyerahkan langsung program i-CHAT ke
122 sekolah khusus di 17 kota, sementara modul untuk
400 sekolah khusus lainnya dengan cara dikirim.
Laporan Tahunan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. 2011
Tinjauan Kinerja SDM
Tinjauan
Kinerja Efek
Tinjauan Operasi
dan Strategi
Layanan Umum
Berbagai kegiatan yang ditujukan untuk meningkatkan
pelayanan kepada masyarakat di bidang sarana dan
prasarana telekomunikasi. Kegiatan yang dilakukan
mencakup: Program INSAN, Program Broadband
Learning Center (“BLC”) dan taman digital. Selain itu, juga
terdapat kegiatan lain seperti “Mudik Asyik” dan bantuan
pembangunan sarana umum.
•• Internet Sehat dan Aman (“INSAN”)
INSAN adalah program nasional yang digerakan
oleh tim sosialisasi INSAN serta ditujukan untuk
mensosialisasikan penggunaan internet secara sehat
dan aman ke berbagai kalangan. Melalui program
ini diharapkan penggunaan internet dapat memberi
manfaat dan nilai tambah bagi masyarakat. Adapun
tim sosialisasi INSAN diinisiasi oleh Kementerian
Komunikasi dan Informatika dengan melibatkan
berbagai komponen masyarakat, dan terbuka untuk
partisipasi berbagai pihak yang peduli terhadap
penggunaan internet sehat dan aman.
Sebagai BUMN yang menyediakan akses internet
terbesar dan terluas di Indonesia, Telkom berkewajiban
mensosialisasikan penggunaan internet untuk kegiatankegiatan positif dan produktif. Hal ini tidak terlepas
dari kenyataan bahwa selain membawa manfaat bagi
pemakainya, internet juga bisa menjadi pintu masuk
informasi yang tidak sesuai dengan nilai-nilai norma dan
budaya Indonesia, hukum dan agama.
Untuk mencegah dampak negatif dari informasi seperti
itu, Telkom meluncurkan domain name system (“DNS”)
Nawala yang merupakan sistem penyaring dalam
penggunaan internet di Indonesia. DNS Nawala adalah
program non-komersil Telkom bekerjasama dengan
Asosiasi Warnet Indonesia (“Awari”).
Secara spesifik, DNS Nawala akan mengurangi
konten-konten negatif yang tidak sesuai peraturan
perundangan, nilai agama, norma sosial, adat istiadat
dan kesusilaan bangsa Indonesia, seperti pornografi
dan perjudian. Selain itu, DNS Nawala juga akan
memblokir situs internet yang mengandung konten
berbahaya seperti malware, situs phising (penyesatan)
dan sejenisnya.
DNS Nawala dapat digunakan secara gratis oleh
pengguna internet di seluruh Indonesia. Perlindungan
pengguna internet terutama anak-anak, menjadi
perhatian utama Telkom dalam penyediaan DNS Nawala.
Dengan adanya program ini maka diharapkan internet
dapat menjadi tempat yang lebih aman dan nyaman
sehingga dapat dimanfaatkan secara optimal untuk
mempercepat kemajuan serta kesejahteraan bangsa.
Melangkah Melampaui Batas Telekomunikasi
Analisis dan Pembahasan Manajemen
atas Kinerja Perusahaan
Informasi Tambahan
(Bagi Pemegang Saham ADR)
•• Broadband Learning Center (“BLC”)
Kegiatan lain yang dijalankan dan berhubungan
dengan perluasan akses masyarakat untuk menjangkau
fasilitas TIME yang dikelola Telkom adalah pemberian
bantuan membangun akses internet. Sasaran utamanya
adalah jajaran pemerintahan daerah (pemda) dengan
memberikan bantuan peralatan komputer yang
dilengkapi fasilitas Wi-Fi.
Peran BLC saat ini :
1.Sebagai tempat pelatihan mengenai dasar-dasar
internet,
2.Mencerdaskan serta mendidik masyarakat melalui
pelatihan internet.
3.Mendidik para pengusaha UKM, khususnya yang
menjadi mitra binaan Telkom, dengan memberikan
pelatihan cara membuat blog untuk memasarkan
produk-produknya melalui internet secara online.
•• Mudik Asik
Program Mudik Asik dilaksanakan dengan dua tujuan:
sebagai apresiasi kepada pelanggan dan mitra kerja,
serta dukungan terhadap imbauan pemerintah agar
masyarakat tidak mudik menggunakan sepeda motor.
Melangkah Melampaui Batas Telekomunikasi
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial
dan Lingkungan
Lampiran
Tujuan mudik yang dilayani meliputi kota-kota di Jawa
Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur, serta beberapa
kota di Sumatera. Peserta terdiri dari para dari sales
force, gerai lepas/gerai pinggir jalan, petugas warung
Telkom dan warung internet, front liner TelkomVision
dan Infomedia, serta front liner Plasa Telkom.
Dalam pelaksanaan tahun 2011 peserta “Mudik Asik”
mencapai 8.100 orang dengan menggunakan 40 unit
bus dari Jakarta dan 20 unit bus dari Surabaya. Selain
memperoleh fasilitas mudik gratis menggunakan bus
berpendingin udara, peserta juga mendapatkan paket
tas berisi kaos, topi, kartu isi ulang Flexi, payung, kipas
serta minuman dan makanan ringan. Melalui program ini,
Kami ingin memanjakan pelanggan dan mitra kerja untuk
pulang ke kampung halaman secara aman dan nyaman.
•• Posko Telkom Peduli dan Telkom Group 2011
Kepedulian kepada para pemudik lebaran juga Kami
tunjukkan dengan mendirikan Posko Telkom Peduli
dan Posko Telkom Group 2011. Posko-posko berada
di jalur-jalur padat pemudik maupun di lokasilokasi strategis seperti bandara, terminal, stasiun,
pelabuhan dan tempat-tempat wisata.
Laporan Tahunan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. 2011
224
225
Ikhtisar
Laporan Kepada
Pemegang Saham
Profil
Perusahaan
Tinjauan Kinerja SDM
Tinjauan
Kinerja Efek
Tinjauan Operasi
dan Strategi
Kami mendirikan 6 Posko Telkom dan 4 Posko Telkom Group.
Selain itu, secara mandiri Telkomsel juga menyelenggarakan
803 Posko Telkomsel Siaga di seluruh Indonesia. Lokasi
“POSKO Telkom Peduli dan Telkom Group 2011” antara lain
di Pelabuhan Bakauheni, Pelabuhan Merak, Rest Area Km
57 Jalan Toll Cikampek, Masjid Baitul Amanah Rajapolah,
Masjid Darusallam Indramayu, Kampung Kopi Banaran,
Masjid Fairus Batang, SPBU Margasana Purwokerto, RM
Duta 1 Madiun dan Pantai Pasir Putih Situbondo.
Kegiatan perlombaan ini telah masuk agenda Union Cycliste
Internationale (“UCI”), dan merupakan tur bersepeda terbesar
di Indonesia. Menempuh perjalanan dari Jakarta sampai
dengan Denpasar, rute perjalanan terdiri dari 10 etape yaitu:
dimulai dari Jawa Barat, Bandung, menuju Ciamis; Jawa
Tengah menuju Tegal, Semarang, Surakarta; Jawa Timur,
dari Pacitan menuju Madiun kemudian menuju Surabaya,
Probolinggo dan Banyuwangi sebelum menuju Bali, dari
Gilimanuk menuju ke Kintamani dan berakhir di Denpasar.
•• Bantuan Pembangunan Sarana Umum
Bantuan diberikan dalam bentuk partisipasi pada berbagai
kegiatan pembangunan sarana maupun prasarana,
yang digunakan masyarakat luas. Pembangunan dapat
dilakukan atas inisiatif pemerintah daerah maupun
organisasi nirlaba yang bekerja sama dengan Telkom.
Pada tahun ke-empatnya, Speedy Tour D’Indonesia
diselenggarakan antara tanggal 2-12 Oktober 2011 dan
menempuh jarak 1.349,4 kilometer. Adapun peserta lomba
terdiri 19 tim dari 7 negara peserta yaitu Indonesia, Singapura,
Belanda, Australia, Malaysia, Hong Kong dan Jerman.
Selama tahun 2011, Kami telah menyalurkan bantuan
dalam skema Bina Lingkungan senilai Rp44,9 miliar. Dana
tersebut digunakan untuk berbagai pembangunan sarana
publik meliputi: BUMN Peduli, Bencana Alam, Pendidikan/
Pelatihan, Kesehatan Masyarakat, Sarana Umum, Sarana
Ibadah dan Pelestarian Alam.
Kebudayaan dan Peradaban
•• Bantuan Sarana Ibadah
Telkom Group ikut
berpartisipasi dalam upaya
meningkatkan kualitas kehidupan beragama di Indonesia.
Hal tersebut diwujudkan melalui pemberian bantuan
pembangunan maupun perbaikan sarana ibadah, Baik
masjid, gereja, maupun bangunan keagaamaan lainnya.
Pada tahun 2011, dalam rangka pelaksanaan Program Bina
Lingkungan, Kami menyalurkan bantuan pembangunan
sarana ibadah hingga sebesar Rp 6,5 miliar, Bantuan
tersebut diperuntukkan bagi pembangunan maupun
perbaikan sarana ibadah sebanyak 503 objek bantuan.
Merupakan kegiatan yang dilaksanakan untuk menunjukkan
kepedulian pada upaya melestarikan dan membina budaya,
seni, olahraga, agama dan kegiatan kemasyarakatan lainnya.
Beberapa kegiatan yang cukup menonjol adalah pelaksanaan
kegiatan tahunan “Speedy Tour” dan bantuan sarana ibadah.
Kesehatan dan Lingkungan
•• Speedy Tour D’Indonesia
Sebagai bentuk partisipasi Telkom dalam memajukan dunia
olahraga sekaligus memberi manfaat sosial kemasyarakatan,
Kami menyelenggarakan lomba balap sepeda: Speedy Tour
D’Indonesia. Kegiatan ini diselenggarakan bersama dengan
Pengurus Besar Ikatan Sport Sepeda Indonesia (“PB ISSI”).
Pada tahun 2011, dalam rangka pelaksanaan Program
Bina Lingkungan, Kami menyalurkan bantuan kesehatan
masyarakat sebesar Rp4,7 miliar, bantuan tersebut digunakan
untuk 178 kegiatan, antara lain khitanan massal, operasi
katarak, partisipasi dalam kegiatan peduli thalassemia,
penyelenggaraan posyandu dan partisipasi dalam kegiatan
donor darah.
Laporan Tahunan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. 2011
Melangkah Melampaui Batas Telekomunikasi
Analisis dan Pembahasan Manajemen
atas Kinerja Perusahaan
Informasi Tambahan
(Bagi Pemegang Saham ADR)
Tata Kelola Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial
dan Lingkungan
226
Lampiran
PROGRAM BANTUAN BENCANA ALAM DAN BANTUAN MASYARAKAT
Pelaksanaan program dan kegiatan pemberian bantuan bagi korban bencana alam dilaksanakan melalui dua
mekanisme:
1. Bantuan yang diberikan langsung baik oleh Telkom maupun Telkom Group melalui Program Telkom Peduli.
2. Bantuan yang diberikan di bawah koordinasi Kementerian BUMN melalui Program BUMN Peduli dan dilaksanakan
bersama-sama maupun bersinergi dengan perusahaan-perusahaan BUMN lainnya.
Seluruh dana Telkom Peduli (Bantuan Bencana Alam) tersebut selanjutnya didistribusikan kepada para korban
bencana alam yang terjadi di wilayah Indonesia sepanjang tahun 2011. Realisasi selama 2011 adalah sebesar
Rp0,5 miliar, Bantuan-bantuan tersebut adalah pembelian tenda Mandi Cuci Kakus (MCK) untuk Posko Merapi,
bantuan kepada korban angin puting beliung di Situbondo dan Marunda, bantuan untuk bencana alam di
Painai (Papua), Balloci (Pangkep) dan bantuan untuk korban letusan gunung Lokon Manado.
Adapun untuk pelaksanaan Program BUMN Peduli, dana yang disertakan Telkom pada tahun 2011 sebesar Rp10,8 miliar.
Dana tersebut telah disalurkan sebagai bantuan, meliputi pelaksanaan pasar murah BUMN Peduli di sejumlah lokasi,
penghijauan di Nusa Tenggara Timur, bantuan bagi korban bencana alam di Wasior, Mentawai, bantuan bagi korban
banjir di Pidie Tangse dan penanaman pohon di aliran sungai Citarum.
Bantuan Untuk Masyarakat
Kepedulian Telkom tidak hanya terbatas pada mereka yang menjadi korban bencana alam. Kami juga
menyelenggarakan beberapa kegiatan yang ditujukan untuk membantu masyarakat dalam upaya meningkatkan
kesejahteraan dan taraf hidup mereka.
Untuk mendukung pelaksanaan program dan kegiatan ini, Telkom menyediakan dana sebesar Rp5,2 miliar yang digunakan
untuk membiayai berbagai kegiatan pemberian bantuan untuk masyarakat sepanjang tahun 2011, meliputi pengerasan
jalan di dusun Rukem-Pemalang, pembuatan artesis di dusun Wonokerto-Pekalongan, perbaikan lapangan volley dan
lapangan futsal di Bandung dan pembuatan sarana air bersih dan MCK di Bekasi.
Tabel Penyaluran Bantuan Dana Program Bina Lingkungan 2011:
Jumlah Dana (Rp juta)
Bantuan Kepada Korban Bencana Alam (“BBA”)
Aktivitas
493,4 17 Bantuan Peningkatan Pendidikan dan Pelatihan Masyarakat (“BPP”)
14.772,5 656 Bantuan Peningkatan Kesehatan Masyarakat (“BKM”)
4.654,7 177 5.277,1
332 Bantuan Peningkatan Kegiatan Keagamaan dan Sarana Ibadah Masyarakat (“BSI”)
6.503,1
503
Bantuan Pelestarian Alam (“BPA”)
2.435,1
Bantuan Pengembangan Prasarana dan Sarana Umum Masyarakat (“BSU”)
Bantuan BUMN Peduli (“BBP”)
Total
Melangkah Melampaui Batas Telekomunikasi
61 10.852,5
7 44.988,4 1.753 Laporan Tahunan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. 2011
Download