213 Ikhtisar Laporan Kepada Pemegang Saham Laporan Tahunan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. 2011 Profil Perusahaan Tinjauan Kinerja SDM Tinjauan Kinerja Efek Tinjauan Operasi dan Strategi Melangkah Melampaui Batas Telekomunikasi Analisis dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan Informasi Tambahan (Bagi Pemegang Saham ADR) Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Lampiran Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Undang-Undang Republik Indonesia No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas pada pasal 1 ayat 3 menegaskan bahwa “Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan adalah komitmen Perseroan untuk berperan serta dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat, baik bagi Perseroan sendiri, komunitas setempat, maupun masyarakat pada umumnya”. Lebih lanjut, pasal 74 undang-undang yang sama menjadi dasar bagi Telkom dalam melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan atau dalam tataran global disebut sebagai Corporate Social Responsibility (“CSR”). Penyampaian laporan tanggung jawab sosial dan lingkungan dalam laporan tahunan merupakan pelaksanaan ketentuan pasal 66 (2c) undang-undang yang sama yang menyatakan bahwa laporan tahunan harus memuat laporan pelaksanaan tanggung jawab sosial dan lingkungan. Sebagai salah satu BUMN, Telkom berkewajiban melaksanakan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (“PKBL”), yang pada hakekatnya mempunyai tujuan serupa dengan CSR. Dalam pelaksanaannya, bentukbentuk kegiatan dalam PKBL mengacu pada Peraturan Menteri BUMN No.PER-05/MBU/27 April 2007 tentang Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan. Sumber pembiayaan untuk melaksanakan kegiatankegiatan PKBL berasal dari penyisihan laba Perusahaan bagian pemerintah. Penggunaan dana kegiatan PKBL untuk tahun 2011 berjumlah Rp302,7 miliar. Untuk tahun 2011, pembiayaan pelaksanaan program tanggung jawab sosial Perusahaan sebagaimana diamanatkan oleh pasal 74 UU No.40 Tahun 2007 berasal dari anggaran Perusahaan sebesar Rp32 miliar. Melangkah Melampaui Batas Telekomunikasi Dana PKBL digunakan untuk kegiatan Program Kemitraan yang meliputi penyaluran pinjaman bergulir dan kegiatan lain untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat. Kegiatan bina lingkungan atau pengembangan masyarakat meliputi bantuan penyediaan sarana dan prasarana, bantuan bencana alam dan bantuan lain untuk masyarakat. Sama halnya dengan bina lingkungan, dana CSR digunakan untuk membiayai kegiatan pembangunan sarana dan prasarana serta bantuan lainnya untuk masyarakat dan program pelestarian lingkungan hidup. Secara keseluruhan, kegiatan tanggung jawab sosial dan lingkungan yang dilaksanakan sepanjang tahun 2011, mencakup program pelestarian lingkungan terutama yang terkait dengan inisiatif mitigasi emisi karbon (“CO2”), program kemitraan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat, pembangunan sarana dan prasarana untuk masyarakat, dan program bantuan bencana alam dan bantuan masyarakat. PROGRAM PELESTARIAN LINGKUNGAN Komitmen Kami untuk bertanggung jawab terhadap lingkungan dilaksanakan melalui berbagai program, baik di lingkungan internal maupun di lingkungan masyarakat. Dampak lingkungan yang timbul akibat operasional Perusahaan harus ditekan serendah mungkin dan Kami bertanggung jawab atas dampak tersebut. Oleh sebab itu, praktik ramah lingkungan harus dilaksanakan di setiap kegiatan operasi Perusahaan. Hal ini dijalankan bukan saja dalam rangka mentaati ketentuan dan peraturan perundang-undangan, tetapi lebih jauh dari itu, untuk mengikuti etika, norma, dan standar yang berlaku secara universal terutama dalam mengatasi perubahan iklim. Laporan Tahunan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. 2011 214 214 215 Ikhtisar Laporan Kepada Pemegang Saham Profil Perusahaan Dalam kaitan ini, Kami berupaya untuk melakukan berbagai program, meliputi; efisiensi energi, pemakaian energi terbarukan, pengelolaan limbah, pengelolaan dan daur ulang air, serta penyuluhan dan pelestarian lingkungan bersama masyarakat. Sebagai penyedia layanan telekomunikasi, dampak langsung kegiatan operasional Telkom terhadap lingkungan relatif sangat minim dibandingkan dengan industri lainnya dalam bidang eksploitasi sumber daya alam. Namun demikian, Kami menyadari bahwa dalam konteks pemanasan global, dampak lingkungan akibat operasional Telkom tidak dapat dihindari. Sebagai contoh, pemakaian listrik dari sumber energi tak terbarukan, pemakaian BBM untuk kendaraan, perjalanan dinas dan pemakaian kertas menimbulkan emisi karbon (CO2), penyebab pemanasan global. Terkait dengan itu, sebagai perusahaan yang bertanggung jawab, Kami memiliki komitmen yang tinggi untuk ikut serta mengatasi perubahan iklim melalui berbagai program ramah lingkungan. Dalam hal keanekaragaman hayati, meskipun kegiatan operasional Kami tidak berdampak signifikan, Kami tetap berhati-hati dan menghindari pemasangan tower di kawasan hutan agar tidak mengganggu spesies yang dilindungi, terutama yang tercatat dalam International Union for Conservation of Nature (“IUCN”) Red List. Dampak lingkungan lainnya akibat kegiatan operasional Telkom yang relatif tidak signifikan adalah dalam hal limbah berbahaya. Namun, hal ini tetap Kami kelola secara ramah lingkungan. Limbah, seperti baterai bekas dan pelumas dari genset, ditangani dengan mengikuti ketentuan yang berlaku. Upaya Mitigasi Emisi Karbon Tanggung jawab lingkungan terkait dengan emisi karbon (CO2) akibat operasional Telkom, terutama pemakaian listrik konvensional dan penggunaan BBM, telah menjadi perhatian Kami. Walaupun secara spesifik Kami belum menghitung carbon footprint Telkom, namun berbagai langkah strategis dalam upaya mitigasi emisi karbon telah dilaksanakan sejak tahun 2009 dan berlanjut sampai tahun 2011. Telkom juga terus mendukung pengembangan dan sosialisasi teknologi yang inovatif dan praktis yang bukan saja ramah lingkungan, namun juga dapat memberikan manfaat langsung kepada masyarakat. Efisiensi Energi Gedung Perkantoran Sistem energi di gedung-gedung perkantoran Telkom telah Kami buat menjadi semakin efisien. Berbagai langkah strategis yang diterapkan untuk itu, antara lain adalah: Laporan Tahunan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. 2011 Tinjauan Kinerja SDM Tinjauan Kinerja Efek Tinjauan Operasi dan Strategi 1. Penggunaan kumpulan kapasitor (capasitor bank) untuk mengoptimalkan penggunaan listrik; 2. Pemasangan kaca film pada jendela untuk mengurangi efek panas dari luar sehingga mengurangi kebutuhan untuk pendinginan atau pemakaian AC; 3. Penggantian penerangan konvensional dengan penerangan hemat energi; 4. Penggantian AC chiller dengan AC berdiri; 5. Penerapan secara ketat “nyala-mati” listrik guna menghemat pemakaian listrik; 6. Mendidik karyawan mengenai penghematan energi; 7. Pengelompokan switch untuk mengurangi efek pemanasan dan menghemat listrik; 8. Pemasangan alat pengatur waktu (timer) pada penerangan di luar gedung; dan 9. Penempatan papan peringatan dan stiker di berbagai lokasi yang strategis guna mengingatkan karyawan untuk menghemat listrik dan air. Di beberapa lokasi operasi, penghematan energi yang signifikan berhasil Kami capai melalui pengalihan dari switch TDM ke teknologi soft switch yang memberikan penghematan dari 59,9A ke 23,9A. Sejak pertama kali diterapkan di seluruh Indonesia pada tahun 2009, proyek softs witch ini telah meliputi call agents (softs witch) di 12 lokasi dan gerbang trunk di 28 lokasi dengan kapasitas sebanyak 275.609 Line Unit (LU) guna menambah kapasitas sambungan telepon tidak bergerak, serta keperluan modernisasi sentral dan akses dengan mengganti TDM switch yang sudah melampaui usia teknis. Efisiensi Energi BTS Penghematan energi yang signifikan juga datang dari penggunaan BTS di luar gedung pada semua lokasi BTS Telkom Flexi di Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan dan Kawasan Indonesia Timur. BTS di luar gedung berukuran lebih kecil dari BTS di dalam gedung dan tidak membutuhkan gardu dan pendingin. Dalam kurun waktu satu tahun, Kami telah menghemat energi dari berkurangnya keperluan pendinginan tersebut hingga 90% atau 3.291,3 KVA. Sementara itu, BTS dalam gedung masih Kami gunakan di sebagian besar wilayah Sumatera dan Jawa Tengah. Untuk melakukan penghematan energi di BTS dalam gedung, Kami menggunakan transformer baru yang lebih hemat energi sehingga berhasil menekan biaya dari sebelumnya Rp5-7 juta per bulan menjadi Rp500.000-Rp600.000 saja per bulan. Kedua bentuk investasi tersebut telah menghasilkan penghematan energi luar biasa dan akan Kami terapkan pada seluruh sisa BTS lainnya. Melangkah Melampaui Batas Telekomunikasi Analisis dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan Informasi Tambahan (Bagi Pemegang Saham ADR) Pemakaian Energi Terbarukan Mitigasi emisi karbon yang signifikan telah dilakukan melalui perubahan pola konsumsi energi dari energi tak terbarukan ke energi terbarukan. Melalui upaya ini, dampak lingkungan dalam konteks emisi karbon (CO2) menjadi “zero” atau “carbon free”. Meskipun dalam skala kecil, Kami telah mulai melaksanakan konsep “carbon free” untuk beberapa kegiatan operasional. Anak Perusahaan Kami, Telkomsel, telah menjadi pelopor dalam penggunaan BTS yang menggunakan energi terbarukan dari energi matahari dan mikrohidro. Dengan menggunakan sel tenaga matahari sebagai energi untuk BTS, emisi karbon yang dapat dikurangi dapat mencapai 961,39 ton CO2 setiap tahunnya. Telkomsel telah mengoperasikan sebanyak 132 BTS yang menggunakan sel bertenaga matahari di seluruh Indonesia pada tahun 2009 dan 38 BTS lainnya beroperasi mulai tahun 2010 sehingga kini jumlahnya menjadi 170 BTS. Untuk keperluan tersebut, Telkomsel telah melakukan investasi sebesar Rp100 miliar untuk mengembangkan sistem energi bertenaga matahari di tahun 2009 dan menginvestasikan Rp50 miliar lagi di tahun 2010. Dengan 170 BTS bertenaga matahari, saat ini Telkomsel dipandang memiliki BTS ramah lingkungan terbanyak dibandingkan dengan operator lainnya di Asia. Telkom juga terus meningkatkan upaya penggunaan sumber energi alternatif di daerah terpencil. Konsep Kantor Tanpa Kertas Upaya lainnya dalam mitigasi emisi karbon adalah dengan menerapkan konsep Kantor Tanpa Kertas. Telkom telah menerapkan konsep ini secara bertahap dengan menerapkan aplikasi nota dinas online sejak 1998 di beberapa unit dan telah diimplementasikan secara nasional sejak 2004 setelah diperkenalkan oleh Direktur Utama Telkom. Untuk mendukung implementasi konsep ini Direktur SDM dan BISKUNG mengeluarkan kebijakan No.KR.05/HK000/SDM-60/2004 tanggal 10 Juni 2004 tentang “Pedoman Implementasi Sistem Kolaborasi Elektronik di Lingkungan Telkom”. Sejak pertama kali konsep ini diimplementasikan, manajemen Telkom membuat kebijakan pemotongan anggaran pembelian kertas secara signifikan. Dengan pemakaian kertas seminimum mungkin, Kami telah mengurangi jumlah sampah kertas. Saat ini, seluruh unit di Telkom telah menggunakan aplikasi nota dinas online untuk pengiriman nota dinas di internal Telkom. Selama tahun 2011, surat nota dinas yang dibuat oleh seluruh unit di Telkom melalui aplikasi nota dinas online berjumlah 271.256 buah. Melangkah Melampaui Batas Telekomunikasi Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Lampiran Dengan asumsi rata-rata: •• Satu dokumen nota dinas terdiri dari 2 (dua) lembar kertas •• Satu dokumen nota dinas ditujukan kepada 3 (tiga) orang penerima •• Satu dokumen nota dinas setelah diterima, diteruskan kepada 3 (tiga) orang Maka dapat dihitung 271.256 dokumen surat x 2 lembar x 3 penerima x 3 disposisi sama dengan 4.882.608 lembar kertas atau sama dengan 9.766 rim kertas. Dengan menggunakan aplikasi nota dinas online, Kami telah menghemat kertas sebanyak 9.766 rim kertas. Tidak kalah pentingnya adalah penyuluhan tentang arti penting konsep kantor tanpa kertas agar program tersebut berjalan secara rutin dan efektif. Telkom mengedukasi para karyawan dalam menerapkan konsep tersebut, antara lain dalam hal penerbitan surat tagihan elektronik, pembayaran tagihan secara terpusat melalui teller, Anjungan Tunai Mandiri (“ATM”), phone banking, internet banking, mobile banking dan auto debit. Di samping berkontribusi terhadap program mitigasi emisi karbon, manfaat nyata yang dirasakan pelanggan melalui layanan ini dipandang sangat signifikan, misalnya; waktu tempuh dan akses layanan lebih cepat, handal dan menghemat biaya. Saat ini, hampir seluruh pelanggan non korporasi (“OLO”) telah memanfaatkan layanan tersebut. Penghematan yang Kami lakukan juga memiliki dampak secara tidak langsung pada operasi Perusahaan. Sejak konsep tersebut dimulai, Kami harus menyediakan bandwidth lebih besar untuk memperlancar lalu lintas jaringan. Pengelolaan Sampah dan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (“B3”) Terkait dengan konsep Kantor Tanpa Kertas, pengelolaan sampah dilakukan bersama Dinas Kebersihan setempat. Pengawasan rutin diterapkan guna menekan jumlah sampah yang tercecer. Telkom juga melakukan pengelolaan sampah dan pembuangan secara bertanggung jawab di seluruh kantor operasional. Telkom juga terus mendukung pengembangan dan sosialisasi teknologi yang inovatif dan praktis yang bukan saja ramah lingkungan, namun juga dapat memberikan manfaat langsung kepada masyarakat. Terhadap material yang dapat didaur ulang, seperti; baterai bekas, kabel tembaga dan material logam, prosesnya diserahkan kepada pihak ketiga. Perangkat dan peralatan yang sudah tua diganti dengan perangkat dan peralatan baru dan khusus untuk AC baru diharuskan Laporan Tahunan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. 2011 216 217 Ikhtisar Laporan Kepada Pemegang Saham Profil Perusahaan AC yang tidak menggunakan gas Freon R6 atau Halon sehingga emisi karbon dapat dikurangi. Agar kebijakan retrofit gas freon berjalan efektif, Kami mengadakan training untuk Teknisi yang menangani Musicool dan memperoleh sertifikasi dari PT Pertamina (Persero). Pengelolaan dan Pemakaian Air Daur Ulang Air sangat vital untuk kehidupan manusia dan memegang peranan penting dalam menjaga kelangsungan ekosistem. Oleh sebab itu, pengelolaan dan pemakaian air menjadi isu yang tak kalah pentingnya dibandingkan dengan upaya mitigasi emisi karbon. Dalam kaitan ini, Kami memiliki komitmen yang tinggi untuk bertanggungjawab atas pengelolaan dan pemakaian air. Telkom hanya menggunakan air untuk operasional gedung dan keperluan minum karyawan. Karena relatif sedikitnya volume konsumsi air, sumber air yang terpengaruh bersifat tidak langsung, seperti dari konsumsi air yang dipasok oleh Perusahaan Daerah Air Minum (”PDAM”) di mana Kami beroperasi. Meskipun volume konsumsi air relatif sedikit, Kami telah melaksanakan langkah strategis dalam pengelolaan air dengan melakukan proses daur ulang air. Secara sederhana, proses daur ulang Kami lakukan dengan menggunakan sistem filtrasi berbasis arang. Air hasil daur ulang tersebut Kami gunakan untuk mencuci kendaraan operasional dan menyiram tanaman di halaman kantor. Selain itu, Kami juga telah memasang biopori dan penampung air di sekeliling gedung kantor untuk mengumpulkan air hujan. Gerakan Bersepeda ke Kantor (Bike to Work) Tinjauan Kinerja SDM Tinjauan Kinerja Efek Tinjauan Operasi dan Strategi Sebagai sebuah Perusahaan yang dikelola secara profesional, Telkom juga menunjukkan komitmennya menjaga kelestarian lingkungan hidup dengan memberikan bantuan kepada masyarakat dalam kegiatan pelestarian atau rehabilitasi lingkungan hidup melalui Program Bina Lingkungan. Sejuta Pohon untuk Indonesia (One Billion Indonesia Trees - “OBIT”) Sebagaimana tertuang dalam komitmen Manajemen pada tanggal 23 Desember 2011 yang lalu, yang menyatakan bahwa Telkom sebagai BUMN mendukung penuh Program OBIT sebagai bentuk komitmen Pemerintah dalam menurunkan emisi gas rumah kaca hingga 26% pada tahun 2020 mendatang yang dipertegas oleh Kementerian BUMN untuk membangun dan mengembangkan 2 juta hektar hutan rakyat di Pulau Jawa hingga 2014. Pada tahun 2011, Telkom berhasil melakukan penanaman sebanyak 174.039 pohon dari rencana penanaman sebanyak 172.000 pohon atau pencapaian 101%, setelah sebelumnya pada posisi Juni 2011 telah direalisasi penanaman 58.700 pohon. Total 28 varietas jenis pohon yang ditanam. PROGRAM KEMITRAAN DAN PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT Berbagai kegiatan yang dijalankan dalam program kemitraan ditujukan untuk memicu pertumbuhan dan perkembangan potensi ekonomi masyarakat. Adapun sasaran dari pelaksanaan program ini adalah kegiatan-kegiatan ekonomi masyarakat, baik yang berkaitan langsung maupun tidak langsung dengan bisnis utama Telkom. Dalam rangka hidup sehat dan sekaligus memitigasi emisi karbon, Perusahaan menghimbau karyawan untuk bersepeda ke kantor setiap hari Jumat. Himbauan ini dikeluarkan pada tahun 2009 dan pelaksanaannya direspon dengan baik oleh sebagian besar karyawan hingga tahun 2011. Kami mengharapkan hal ini akan menjadi kebiasaan yang merupakan bagian dari gerakan nasional ”Bike to Work” dan membudaya di kalangan karyawan. Bantuan Pelestarian Lingkungan Hidup Telkom secara proaktif membina budaya tanggung jawab lingkungan tidak saja terhadap karyawan tetapi juga meliputi masyarakat pada umumnya. Hal ini penting dilakukan dalam rangka mengurangi dampak lingkungan atas kegiatan manusia pada umumnya, di samping untuk mendukung program nasional dalam mengatasi perubahan iklim. Laporan Tahunan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. 2011 Melangkah Melampaui Batas Telekomunikasi Analisis dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan Informasi Tambahan (Bagi Pemegang Saham ADR) Kami berharap berbagai kegiatan yang dilaksanakan dapat semakin memberdayakan seluruh lapisan masyarakat. Dengan demikian, diharapkan mereka mampu mandiri dan pada akhirnya akan membantu program pemerintah dalam upaya mengurangi tingkat kemiskinan di seluruh Indonesia. Ada dua bentuk kegiatan utama yang diselenggarakan selama tahun 2011: 1. Pelatihan kewirausahaan dan pemberian dana pinjaman bergulir kepada wirausahaan binaan dalam skema program kemitraan. 2. Program kreatifitas dalam skema pengembangan masyarakat. Program Kemitraan Selain berpedoman pada Peraturan Menteri BUMN yang mengatur mengenai PKBL, pelaksanaan program ini juga mempertimbangkan keselarasan dengan potensi lingkungan masyarakat penerima program. Sasaran dari pelaksanaan program ini adalah para pelaku usaha kecil dan menengah (”UKM”). Adapun sektor kegiatan usaha mereka meliputi industri, perdagangan, pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan, jasa dan sektor lainnya. Program pelatihan dan pemberian pinjaman bergulir diberikan berdasarkan spesifikasi yang dibutuhkan dan disesuaikan dengan perkembangan dan potensi setempat pada kedelapan sektor tersebut. Pada tahun 2011, Kami telah menyelenggarakan pelatihan kewirausahaan yang berlangsung di seluruh Indonesia. Pelatihan kewirausahaan diikuti calon mitra binaan maupun mitra binaan peserta dengan total biaya yang dikeluarkan sebesar Rp17,7 miliar. Pada periode yang sama, Kami juga menyalurkan pinjaman bergulir untuk para pelaku UKM yang menjadi mitra binaan. Total dana yang disalurkan mencapai Rp302,7 miliar dengan jumlah mitra binaan sebanyak 9.189 unit usaha. Kami menindaklanjuti penyaluran pinjaman bergulir dengan melakukan pemantauan atas penggunaan, pengelolaan maupun tingkat pengembaliannya. Untuk memotivasi seluruh mitra binaan agar berusaha dengan sungguh-sungguh dan mengembalikan dana pinjaman tepat waktu, secara periodik dilakukan penilaian disertai pemberian penghargaan kepada mereka yang berprestasi. Beberapa contoh kegiatan pemberdayaan ekonomi masyarakat dan pelatihan kewirausahaan yang diselenggarakan tahun 2011 adalah: •• Indigopreneur Pelatihan ini dibangun untuk usaha kecil menengah (“UKM”) yang belum menjadi mitra binaan Telkom dengan materi e-commerce, kewirausahaan dan perbankan, IT, imagineering mindset, self awareness and enterpreuners goal setting, bisnis kreatif dan platinum track. Melangkah Melampaui Batas Telekomunikasi Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Lampiran Adapun tujuan program ini adalah: • Menjadikan industri usaha kecil menengah sebagai pilar ekonomi kerakyatan; • Meningkatkan kemampuan pelaku UKM dalam bidang ICT; • Mengoptimalkan kapasitas dan ketahanan pelaku UKM melalui pembentukan pola berpikir yang kreatif, inovatif, mandiri dan tangguh. Selama tahun 2011, pelatihan berlangsung 5 (lima) angkatan yang diikuti oleh 631 peserta terdiri dari pelaku UKM di wilayah Jawa Barat. •• Sari Apel Brosem (Bromo Semeru) Brosem merupakan Mitra Binaan Telkom Community Development (“CD”) Area Jatim yang terpilih menjadi salah satu peserta lomba CSR tingkat nasional. Brosem merupakan industri minuman sari apel di Batu yang menghasilkan minuman segar khas dengan bahan baku yang banyak dihasilkan di daerah ini. Meskipun banyak industri sejenis dalam menghasilkan sari apel, Brosem mempunyai rasa yang khas menurut para pelanggan: manisnya pas dan tidak membuat tenggorokan serak. Brosem juga merupakan mitra binaan unggulan bagi Telkom CD Area V Jatim. Disamping angsurannya sangat tepat waktu, pengelolaan serta perkembangan usahanya pun cukup pesat. Berbagai penghargaan telah diraih oleh Brosem, antara lain Penghargaan dari Gubernur Jawa timur, Semen Gresik Awards, Walikota Batu dan penghargaan secara langsung dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Dengan kemampuan para pengelola yang tidak diragukan lagi, Brosem dapat menaikkan taraf hidup masyarakat dengan memanfaatkan potensi tenaga kerja ibu-ibu sekitarnya. Dengan demikian, dengan adanya Brosem sebagai topangan kebutuhan hidup sehari-hari, masalah sosial dan lingkungan dapat teratasi, Perkembangan Brosem diawali dengan dikucurkannya dana pinjaman bergulir dari program PK dan didukung oleh peningkatan sarana berupa BLC dibawah program BL. Pada awal usaha, produk utama Brosem difokuskan kepada jenang apel. Namun seiring berlalunya waktu, fokus produksi beralih dari jenang apel menjadi minuman sari buah apel dalam kemasan sedangkan produk jenang apel menjadi produk sampingan. Keputusan untuk memproduksi sari buah apel disebabkan pemikiran bahwa sari buah apel lebih disukai oleh masyarakat karena kesegarannya. Selain itu, sari buah apel dapat dikonsumsi sehari-hari. Untuk informasi lebih lanjut mengenai Brosem lihat website http://sariapelbrosem.com. Laporan Tahunan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. 2011 218 219 Ikhtisar Laporan Kepada Pemegang Saham Profil Perusahaan Kunci kesuksesan Brosem terletak pada kualitas produk dan manajemen usaha yang baik. Untuk menjaga kualitas produksi, Brosem memiliki pemasok tetap dari sebuah kelompok tani. Seluruh bahan baku yang digunakan juga merupakan bahan baku dengan kualitas yang baik, sehingga cita rasa Brosem tidak perlu diragukan. Kini, rata-rata produksi sari buah apel Brosem per bulan sekitar 300 dus sari buah apel dari berbagai ukuran kemasan. Namun, pada hari besar atau hari libur, produksi sari buah apel meningkat antara 400450 dus per bulan. Rata-rata penjualan per bulan dapat mencapai Rp11,7 juta. Pertumbuhan laba dari beberapa tahun lalu hingga saat ini bertahan pada kisaran 1530%. Hal ini menunjukkan bahwa Brosem sebagai sebuah usaha mandiri yang memiliki profitabilitas yang baik. Dalam kegiatan operasionalnya, Brosem mempekerjakan 25 tenaga kerja yang berasal dari masyarakat sekitar, 4 diantaranya adalah laki-laki dan 21 orang perempuan. Dalam mempekerjakan karyawan, Brosem menerapkan prinsip non diskriminatif sehingga setiap orang yang berkualifikasi dapat bekerja sebagai karyawan, tanpa membedakan suku, agama, jenis kelamin, pendidikan, atau pekerjaan. Sebanyak 200 pelaku UKM di Malang, Jawa Timur, mendapatkan pelatihan membangun ekonomi kreatif melalui internet di Gedung Graha Wangsa, Kelurahan Sisir, Kota Batu. Pelatihan diselenggarakan Telkom bekerjasama dengan UKM Brosem (Bromo-Semeru). Tujuan pelatihan adalah memperluas wawasan pelaku UKM dalam menggunakan fasilitas internet sehingga dapat memberikan dampak positif pada pengembangan usaha, termasuk memperluas area pemasaran. Materi pelatihan meliputi browsing hingga pengisian form produk dalam website, sekaligus pembuatan web. Selain itu juga, diberikan materi mencakup cara berkomunikasi dengan calon pembeli dan penyediaan form pembelian melalui internet. Para peserta juga disarankan untuk membentuk kelompok atau koperasi sehingga produk dan informasi yang ditampilkan dalam web menjadi lebih beragam serta variatif. Laporan Tahunan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. 2011 Tinjauan Kinerja SDM Tinjauan Kinerja Efek Tinjauan Operasi dan Strategi Target yang ingin dicapai Telkom melalui pelatihan ini antara lain pelaku UKM kian kreatif. Tidak hanya dalam menjaga kualitas produk, tetapi juga menciptakan kemasan yang menarik sehingga mampu menguasai pasar. Pada akhirnya produk-produk tersebut diharapkan dapat masuk ke jaringan ritel modern yang menjalin kerjasama dengan Telkom. • Kampung Patin Desa Koto Masjid dan Pulau Gadang Bagi masyarakat Riau, nama Desa Koto Masjid dan Pulau Gadang di Kabupaten Kampar sudah tidak asing lagi. Kedua desa ini sekarang dikenal sebagai kampung patin karena menjadi sentra penghasil ikan patin terbesar di Sumatera. Sebagian besar masyarakat di kedua desa ini hidup dari budidaya ikan patin. Luas kolam budidaya ikan patin mencapai lebih dari 50 hektar dan mampu menghasilkan ikan patin segar rata-rata empat ton per hari. Produk utamanya tidak hanya ikan patin segar dan pembenihannya, tetapi juga berbagai bentuk olahan di antaranya selai ikan patin. Jangkauan pemasaran meliputi kota-kota di Sumatera, bahkan Malaysia dan Singapura. Perintis budidaya ikan patin di kedua desa tersebut adalah Suhaimi, SPd. Nominator Pelopor Indonesia CSR Awards 2011 Tingkat Perorangan ini memulai usaha budidaya ikan patin sebagai mitra binaan Telkom. Kesuksesan Desa Koto Masjid dan Pulau Gadang mengembangkan budi daya ikan patin merupakan hasil kerja keras dan kerjasama semua pihak, termasuk Telkom yang membantu dalam aspek permodalan dan pembinaan. Usaha budidaya perikanan ikan patin di desa Koto Masjid berkembang pesat. Hingga saat ini, terdapat sekitar 776 kolam ikan patin dengan total luas sekitar 42 hektar. Setiap harinya usaha tersebut dapat menghasilkan ikan patin segar antara 3 sampai 4 ton. Pak Suhaimi membentuk CV Graha Pratama Fish sebagai nama usaha Pusat Pembenihan (Hatchery), Pembesaran Ikan (Aqua Culture), Pembuatan Pakan Ikan (Artificial Feed) dan Pengolahan Ikan yang berupa nugget, salai Melangkah Melampaui Batas Telekomunikasi Analisis dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan Informasi Tambahan (Bagi Pemegang Saham ADR) dan kerupuk. Khusus olahan salai ikan patin, dari bahan asal 3 ton ikan patin akan dihasilkan 1 ton salai ikan patin. Sementara untuk nugget, setiap kali produksinya menghasilkan 60 kg nugget. Tahun depan sentra pengolahan ikan patin akan dibangun dengan kebutuhan lahan sekitar 3 hektar dengan harapan mampu menyerap seluruh panen ikan patin Desa Koto Masjid yang selalu meningkat. Program Kreativitas Program ini hakikatnya bertujuan untuk menggali kreativitas masyarakat dan mengembangkan potensi ekonomi dari kegiatan yang berbasis pada teknologi TIME. Berbagai kegiatan yang telah dijalankan selama tahun 2011 tersaji dalam uraian berikut. Komunitas Digital Indonesia (Indigo) Indigo atau Indonesia Community Digital adalah program untuk menumbuhkan kreativitas digital melalui kerjasama dengan berbagai komunitas. Prakarsa strategis Indigo diluncurkan tahun 2007, untuk memfasilitasi komunitas kreatif Indonesia dalam memanfaatkan teknologi digital dan membangun industri yang akan ikut berkontribusi pada ekonomi nasional. Pengembangan industri kreatif yang melibatkan komunitas adalah bagian dari strategi jangka panjang Kami untuk membangun dan mendinamiskan industri komunikasi digital infrastruktur, layanan, aplikasi, dan konten. Melalui program Indigo, Kami ingin memposisikan diri sebagai penyedia sarana dan fasilitas yang dapat dimanfaatkan para pelaku industri kreatif sehingga secara bersama-sama menumbuhkan pasar bagi karya kreatif digital di Indonesia. Indigo Digital Music Awards Indigo Digital Music Awards merupakan kegiatan tahunan yang ditujukan sebagai apresiasi bagi industri musik digital anak negeri, yang dinilai berhasil dan mampu memberikan manfaat bagi masyarakat serta lingkungan. Melalui kegiatan ini, Telkom Group ingin menunjukkan kepedulian dalam mengapresiasi karya anak negeri, dengan memperhatikan intellectual property right (IPR) atau hak kekayaan intelektual, yang dalam media digital dilindungi oleh digital right mechanism (DRM). Melangkah Melampaui Batas Telekomunikasi Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Lampiran Indigo Digital Music Awards diberikan kepada para individu di industri musik Indonesia, yang berperan dalam menggerakkan bisnis digital dalam negeri. Penjurian dilakukan dengan melihat apresiasi masyarakat melalui penggunaan ring back tone (RBT) dan full track download, kualitas karya musik, serta popularitas airplay di media televisi maupun radio. Indigo Fellowship 2011 Pada tanggal 12 Juni 2011, Telkom meluncurkan Indigo Fellowship 2011. Program ini merupakan bentuk inisiatif Kami dalam mendorong tumbuhnya industri kreatif, khususnya di bidang konten digital melalui wadah Indigo. Indigo Fellowship 2011 juga diharapkan mendorong tumbuhnya wirausaha digital (digitalpreneur) baru dalam bisnis industri kreatif digital. Tema yang diusung Indigo Fellowship 2011 adalah: Digital Creativepreneur for Nation Competitiveness. Sejak diperkenalkan, banyak masyarakat, baik perorangan atau kelompok yang mengikuti program ini. Mereka mendaftar melalui situs www.fellowship2011.plasaindigo. com dan mengirimkan usulan tokoh maupun karya digital mereka serta mengikuti proses seleksi secara bertahap. Salah satu keunggulan kompetitif Indigo Fellowship adalah sistem yang komprehensif dan berkesinambungan dalam memfasilitasi industri kreatif. Hal tersebut diwujudkan melalui tahapan: •• Awake, menumbuhkan awareness publik terhadap keberadaan Indigo Fellowship yang akan menginspirasi masyarakat terhadap peluang baru dalam industri kreatif digital. •• Inspire, melalui story telling mengenai bagaimana serta mengapa industri kreatif tumbuh dan berkembang. From zero to hero, mencari bibit unggul yang diharapkan sukses mengelola bisnis/industri kreatif digital melalui ide kreatif dan jejaring yang ada. •• Connect, menciptakan ekosistem yang menjalin mata rantai industri kreatif dari hulu ke hilir dan menjadikannya bagian produk/layanan yang dipasarkan menjadi produk/layanan Telkom Group. •• Engage, mengajak partisipasi masyarakat dan komunitas untuk membangun hubungan emosional yang harmonis dan berkesinambungan dengan pelaku/ tokoh industri kreatif digital. Laporan Tahunan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. 2011 220 221 Ikhtisar Laporan Kepada Pemegang Saham Profil Perusahaan Seluruh rangkaian kegiatan Indigo Fellowship mencapai puncaknya dengan gelaran kegiatan Indigo Award 2011 dan mengumumkan para pemenangnya, berdasarkan kategori kompetisi. 1. Mobile Content & Application, adalah karya digital baik berupa konten atau aplikasi yang diaplikasikan di perangkat telepon seluler. 2. Web Based Content & Application, adalah karya digital dalam bentuk aplikasi atau konten berbasis web yang dapat diakses melalui perangkat PC maupun koneksi internet. 3. Business Application, adalah karya digital dalam bentuk aplikasi perangkat lunak untuk kebutuhan pelanggan korporasi dalam menjalankan bisnisnya melalui aplikasi komputer. 4. Digital Animation/comic, adalah karya digital dalam bentuk aplikasi atau konten yang dapat digunakan, baik di perangkat PC maupun telepon seluler dalam bentuk aplikasi atau konten. Diantara semua pemenang Indigo Fellowship 2011, website www.salingsapa.com merupakan pemenang yang mendapatkan animo paling besar karena website ini adalah jejaring sosial Islami yang pertama kali dibuat oleh pelajar SMP dengan fitur Khazanah dan Al-Quran. Dua fitur ini ternyata banyak diminati oleh penggunanya yang telah mencapai 1,8 juta dengan 200.000 member yang tersebar di 52 negara di seluruh dunia, dengan hit sekitar 2.300.000 meskipun website ini belum berumur 1 tahun. Semua pemenang Indigo Fellowship 2011 ini akan diberikan kesempatan untuk dievaluasi lebih lanjut oleh para pakar-pakar TIK untuk mendapatkan dana ventura di tahun 2012 sehingga dapat menjadi produk unggulan yang akan dipasarkan oleh Telkom Group. Laporan Tahunan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. 2011 Tinjauan Kinerja SDM Tinjauan Kinerja Efek Tinjauan Operasi dan Strategi Tabel Penyaluran Bantuan Dana Program Kemitraan tahun 2011 (dalam jutaan Rupiah) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 Wilayah Binaan Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Daratan Riau Kepulauan Sumatera Selatan Jambi Bengkulu Lampung Bangka Belitung DKI Jakarta Banten Jawa Barat Jawa Tengah D.I. Yogyakarta Jawa Timur/Madura 17 Kalimantan Timur 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Bali NTB NTT Sulawesi Selatan Sulawesi Tengah Sulawesi Tenggara Sulawesi Utara Sulawesi Barat 29 Gorontalo 30 31 32 33 Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua Timur Total Jumlah 4.913 12.136 4.242 6.915 9.845 8.612 8.582 4.500 4.649 4.425 16.877 5.785 59.762 37.296 7.202 36.731 12.535 5.234 6.278 6.432 15.400 4.988 1.748 2.555 2.303 2.070 1.530 670 2.735 500 2.698 - 2.555 302.697 Melangkah Melampaui Batas Telekomunikasi Analisis dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan Informasi Tambahan (Bagi Pemegang Saham ADR) Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan 222 Lampiran Tabel Jumlah Mitra Binaan per Wilayah menurut Sektor Usaha tahun 2011 No Wilayah Binaan Industri Perdagangan Pertanian Peternakan Perkebunan Perikanan Jasa Lainnya Jumlah 1 Aceh 25 120 1 6 - 3 58 - 213 2 Sumatera Utara 63 261 4 7 2 5 103 - 445 3 Sumatera Barat 14 120 - 8 - 1 28 - 171 4 Riau Daratan 6 85 2 6 67 57 15 1 239 5 Riau Kepulauan 29 294 4 2 3 6 86 - 424 6 Sumatera Selatan 28 269 - 2 1 - 85 1 386 7 Jambi 46 100 4 5 - 27 45 - 227 8 Bengkulu 4 95 - 2 2 11 36 - 150 9 Lampung 36 89 1 - - 7 41 - 174 10 Bangka Belitung 18 93 1 2 2 - 19 - 135 11 65 324 1 1 - 3 88 - 482 25 106 6 2 - 1 28 - 168 13 Jawa Barat 665 588 33 34 7 65 308 4 1.704 14 Jawa Tengah 190 433 34 57 2 16 220 28 980 41 69 6 20 11 1 42 2 192 16 Jawa Timur/Madura 212 632 15 62 - 23 194 3 1.141 446 DKI Jakarta 12 Banten 15 D.I. Yogyakarta 17 Kalimantan Timur 42 281 2 9 2 7 101 2 18 Kalimantan Barat 12 99 14 8 1 2 33 - 169 19 Kalimantan Tengah 23 175 1 16 2 3 65 - 285 20 Kalimantan Selatan 13 130 - 3 - 1 51 - 198 21 Bali 33 83 - 21 7 2 29 12 187 22 NTB 11 58 1 11 - 2 18 5 106 3 11 - 7 - 2 15 - 38 24 Sulawesi Selatan 23 NTT 12 57 1 4 - 1 14 - 89 66 25 Sulawesi Tengah 11 33 1 - 8 - 13 - 26 Sulawesi Tenggara 3 32 - 1 - - 11 - 47 27 Sulawesi Utara 7 16 2 - 1 4 8 - 38 1 48 1 2 1 1 5 - 59 29 Gorontalo 4 32 1 1 - - 19 - 57 30 Maluku 2 9 - - - - 4 - 15 31 Maluku Utara 7 57 - 2 - 3 20 - 89 28 Sulawesi Barat 32 Papua Barat - - - - - - - - - 33 Papua Timur 2 33 - - - 1 32 1 69 1.653 4.832 136 301 119 255 1.834 59 9.189 Total PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA UNTUK MASYARAKAT Program ini dijalankan melalui partisipasi aktif pembangunan sarana dan prasarana maupun program sosial kemasyarakatan lain. Tujuan pelaksanaan program adalah membangun hubungan harmonis dengan masyarakat, sekaligus memberi kontribusi nyata untuk lingkungan masyarakat yang sejahtera. Pelaksanaan program mengacu pada Peraturan Menteri Negara BUMN dan inisiatif Telkom dalam rangka mengembangkan kehidupan masyarakat (community development). Ada empat program prioritas yang dijalankan, yakni pendidikan, layanan umum, kebudayaan dan peradaban, serta kesehatan dan lingkungan. Melangkah Melampaui Batas Telekomunikasi Pendidikan Bertujuan meningkatkan kualitas pendidikan baik keahlian, pengetahuan maupun perilaku pemangku kepentingan, dalam hal ini masyarakat dan keluarga besar Telkom Group. Kegiatan yang dilaksanakan meliputi program-program: Bagimu Guru Ku Persembahkan, i-CHAT, dan pemberian beasiswa. •• Bagimu Guru Ku Persembahkan Program ini sudah berjalan selama lima tahun dan merupakan salah satu upaya Kami untuk ikut membangun dan menciptakan dunia pendidikan berkualitas di Indonesia. Pelaksanaan kegiatan antara lain melalui pemberian pelatihan kepada para guru, ujung tombak dunia pendidikan. Laporan Tahunan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. 2011 223 Ikhtisar Laporan Kepada Pemegang Saham Profil Perusahaan Pada tahun ke-5 ini, pelatihan dititikberatkan pada pembangunan karakter selain juga memperkuat materi muatan interaktif pada penggunaan IT untuk mengajar. Ada tiga tujuan dari program “Bagimu Guru Ku Persembahkan”, yaitu: • Menjadikan guru sebagai “agent of change” dalam dunia pendidikan di Indonesia; • Menambah wawasan guru dalam bidang ICT; • Memberdayakan komunitas guru yang telah mengikuti pelatihan. Pada tahun 2011, program ini diikuti 640 peserta guru SMP dan SMA. Penyelenggaraan pelatihan dilakukan pada 10 (sepuluh) lokasi di pulau Jawa dan Sumatera dan dikemas dalam bentuk interaktif sehingga para guru dapat berinteraksi langsung dengan pemberi materi. •• i – CHAT (I Can Hear and Talk) i-CHAT adalah perangkat lunak yang berupa aplikasi dan portal hasil kreativitas unit Research Development Center (“RDC”) Telkom yang bertujuan membantu meningkatkan kemampuan berkomunikasi bagi kalangan tunarungu dan anak-anak berkebutuhan khusus dalam hal pendengaran. Program ini memungkinkan penyandang tunarungu dapat lebih mudah berkomunikasi dengan masyarakat luas. Misalnya, tunarungu yang menjadi kasir dapat berkomunikasi dengan konsumen menggunakan isyarat yang diterjemahkan melalui monitor dan suara. Pengembangan aplikasi dan portal i-CHAT didorong untuk mempercepat dan memperluas partisipasi masyarakat dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi kalangan tuna rungu. Terutama terkait kemampuan berbahasa mereka. Aplikasi yang resmi tersedia dibuat dalam dua mode: mode offline, yang mengharuskan pengguna untuk melakukan instalasi program pada komputernya dan mode online yang memungkinkan pengguna dapat menjalankan aplikasi dengan mengakses situs i-CHAT di http://www.i-chat.web.id. Saat ini portal tersebut memuat aplikasi i-CHAT secara online yang terdiri dari lima modul: Kamus, Abjad Jari, Bilangan, Tematik, dan Susun Kalimat. Sejak diluncurkan pada akhir tahun 2011, Kami telah mencapai 10% dari 45.000 sekolah khusus di Indonesia, menyerahkan langsung program i-CHAT ke 122 sekolah khusus di 17 kota, sementara modul untuk 400 sekolah khusus lainnya dengan cara dikirim. Laporan Tahunan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. 2011 Tinjauan Kinerja SDM Tinjauan Kinerja Efek Tinjauan Operasi dan Strategi Layanan Umum Berbagai kegiatan yang ditujukan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat di bidang sarana dan prasarana telekomunikasi. Kegiatan yang dilakukan mencakup: Program INSAN, Program Broadband Learning Center (“BLC”) dan taman digital. Selain itu, juga terdapat kegiatan lain seperti “Mudik Asyik” dan bantuan pembangunan sarana umum. •• Internet Sehat dan Aman (“INSAN”) INSAN adalah program nasional yang digerakan oleh tim sosialisasi INSAN serta ditujukan untuk mensosialisasikan penggunaan internet secara sehat dan aman ke berbagai kalangan. Melalui program ini diharapkan penggunaan internet dapat memberi manfaat dan nilai tambah bagi masyarakat. Adapun tim sosialisasi INSAN diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika dengan melibatkan berbagai komponen masyarakat, dan terbuka untuk partisipasi berbagai pihak yang peduli terhadap penggunaan internet sehat dan aman. Sebagai BUMN yang menyediakan akses internet terbesar dan terluas di Indonesia, Telkom berkewajiban mensosialisasikan penggunaan internet untuk kegiatankegiatan positif dan produktif. Hal ini tidak terlepas dari kenyataan bahwa selain membawa manfaat bagi pemakainya, internet juga bisa menjadi pintu masuk informasi yang tidak sesuai dengan nilai-nilai norma dan budaya Indonesia, hukum dan agama. Untuk mencegah dampak negatif dari informasi seperti itu, Telkom meluncurkan domain name system (“DNS”) Nawala yang merupakan sistem penyaring dalam penggunaan internet di Indonesia. DNS Nawala adalah program non-komersil Telkom bekerjasama dengan Asosiasi Warnet Indonesia (“Awari”). Secara spesifik, DNS Nawala akan mengurangi konten-konten negatif yang tidak sesuai peraturan perundangan, nilai agama, norma sosial, adat istiadat dan kesusilaan bangsa Indonesia, seperti pornografi dan perjudian. Selain itu, DNS Nawala juga akan memblokir situs internet yang mengandung konten berbahaya seperti malware, situs phising (penyesatan) dan sejenisnya. DNS Nawala dapat digunakan secara gratis oleh pengguna internet di seluruh Indonesia. Perlindungan pengguna internet terutama anak-anak, menjadi perhatian utama Telkom dalam penyediaan DNS Nawala. Dengan adanya program ini maka diharapkan internet dapat menjadi tempat yang lebih aman dan nyaman sehingga dapat dimanfaatkan secara optimal untuk mempercepat kemajuan serta kesejahteraan bangsa. Melangkah Melampaui Batas Telekomunikasi Analisis dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan Informasi Tambahan (Bagi Pemegang Saham ADR) •• Broadband Learning Center (“BLC”) Kegiatan lain yang dijalankan dan berhubungan dengan perluasan akses masyarakat untuk menjangkau fasilitas TIME yang dikelola Telkom adalah pemberian bantuan membangun akses internet. Sasaran utamanya adalah jajaran pemerintahan daerah (pemda) dengan memberikan bantuan peralatan komputer yang dilengkapi fasilitas Wi-Fi. Peran BLC saat ini : 1.Sebagai tempat pelatihan mengenai dasar-dasar internet, 2.Mencerdaskan serta mendidik masyarakat melalui pelatihan internet. 3.Mendidik para pengusaha UKM, khususnya yang menjadi mitra binaan Telkom, dengan memberikan pelatihan cara membuat blog untuk memasarkan produk-produknya melalui internet secara online. •• Mudik Asik Program Mudik Asik dilaksanakan dengan dua tujuan: sebagai apresiasi kepada pelanggan dan mitra kerja, serta dukungan terhadap imbauan pemerintah agar masyarakat tidak mudik menggunakan sepeda motor. Melangkah Melampaui Batas Telekomunikasi Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Lampiran Tujuan mudik yang dilayani meliputi kota-kota di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur, serta beberapa kota di Sumatera. Peserta terdiri dari para dari sales force, gerai lepas/gerai pinggir jalan, petugas warung Telkom dan warung internet, front liner TelkomVision dan Infomedia, serta front liner Plasa Telkom. Dalam pelaksanaan tahun 2011 peserta “Mudik Asik” mencapai 8.100 orang dengan menggunakan 40 unit bus dari Jakarta dan 20 unit bus dari Surabaya. Selain memperoleh fasilitas mudik gratis menggunakan bus berpendingin udara, peserta juga mendapatkan paket tas berisi kaos, topi, kartu isi ulang Flexi, payung, kipas serta minuman dan makanan ringan. Melalui program ini, Kami ingin memanjakan pelanggan dan mitra kerja untuk pulang ke kampung halaman secara aman dan nyaman. •• Posko Telkom Peduli dan Telkom Group 2011 Kepedulian kepada para pemudik lebaran juga Kami tunjukkan dengan mendirikan Posko Telkom Peduli dan Posko Telkom Group 2011. Posko-posko berada di jalur-jalur padat pemudik maupun di lokasilokasi strategis seperti bandara, terminal, stasiun, pelabuhan dan tempat-tempat wisata. Laporan Tahunan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. 2011 224 225 Ikhtisar Laporan Kepada Pemegang Saham Profil Perusahaan Tinjauan Kinerja SDM Tinjauan Kinerja Efek Tinjauan Operasi dan Strategi Kami mendirikan 6 Posko Telkom dan 4 Posko Telkom Group. Selain itu, secara mandiri Telkomsel juga menyelenggarakan 803 Posko Telkomsel Siaga di seluruh Indonesia. Lokasi “POSKO Telkom Peduli dan Telkom Group 2011” antara lain di Pelabuhan Bakauheni, Pelabuhan Merak, Rest Area Km 57 Jalan Toll Cikampek, Masjid Baitul Amanah Rajapolah, Masjid Darusallam Indramayu, Kampung Kopi Banaran, Masjid Fairus Batang, SPBU Margasana Purwokerto, RM Duta 1 Madiun dan Pantai Pasir Putih Situbondo. Kegiatan perlombaan ini telah masuk agenda Union Cycliste Internationale (“UCI”), dan merupakan tur bersepeda terbesar di Indonesia. Menempuh perjalanan dari Jakarta sampai dengan Denpasar, rute perjalanan terdiri dari 10 etape yaitu: dimulai dari Jawa Barat, Bandung, menuju Ciamis; Jawa Tengah menuju Tegal, Semarang, Surakarta; Jawa Timur, dari Pacitan menuju Madiun kemudian menuju Surabaya, Probolinggo dan Banyuwangi sebelum menuju Bali, dari Gilimanuk menuju ke Kintamani dan berakhir di Denpasar. •• Bantuan Pembangunan Sarana Umum Bantuan diberikan dalam bentuk partisipasi pada berbagai kegiatan pembangunan sarana maupun prasarana, yang digunakan masyarakat luas. Pembangunan dapat dilakukan atas inisiatif pemerintah daerah maupun organisasi nirlaba yang bekerja sama dengan Telkom. Pada tahun ke-empatnya, Speedy Tour D’Indonesia diselenggarakan antara tanggal 2-12 Oktober 2011 dan menempuh jarak 1.349,4 kilometer. Adapun peserta lomba terdiri 19 tim dari 7 negara peserta yaitu Indonesia, Singapura, Belanda, Australia, Malaysia, Hong Kong dan Jerman. Selama tahun 2011, Kami telah menyalurkan bantuan dalam skema Bina Lingkungan senilai Rp44,9 miliar. Dana tersebut digunakan untuk berbagai pembangunan sarana publik meliputi: BUMN Peduli, Bencana Alam, Pendidikan/ Pelatihan, Kesehatan Masyarakat, Sarana Umum, Sarana Ibadah dan Pelestarian Alam. Kebudayaan dan Peradaban •• Bantuan Sarana Ibadah Telkom Group ikut berpartisipasi dalam upaya meningkatkan kualitas kehidupan beragama di Indonesia. Hal tersebut diwujudkan melalui pemberian bantuan pembangunan maupun perbaikan sarana ibadah, Baik masjid, gereja, maupun bangunan keagaamaan lainnya. Pada tahun 2011, dalam rangka pelaksanaan Program Bina Lingkungan, Kami menyalurkan bantuan pembangunan sarana ibadah hingga sebesar Rp 6,5 miliar, Bantuan tersebut diperuntukkan bagi pembangunan maupun perbaikan sarana ibadah sebanyak 503 objek bantuan. Merupakan kegiatan yang dilaksanakan untuk menunjukkan kepedulian pada upaya melestarikan dan membina budaya, seni, olahraga, agama dan kegiatan kemasyarakatan lainnya. Beberapa kegiatan yang cukup menonjol adalah pelaksanaan kegiatan tahunan “Speedy Tour” dan bantuan sarana ibadah. Kesehatan dan Lingkungan •• Speedy Tour D’Indonesia Sebagai bentuk partisipasi Telkom dalam memajukan dunia olahraga sekaligus memberi manfaat sosial kemasyarakatan, Kami menyelenggarakan lomba balap sepeda: Speedy Tour D’Indonesia. Kegiatan ini diselenggarakan bersama dengan Pengurus Besar Ikatan Sport Sepeda Indonesia (“PB ISSI”). Pada tahun 2011, dalam rangka pelaksanaan Program Bina Lingkungan, Kami menyalurkan bantuan kesehatan masyarakat sebesar Rp4,7 miliar, bantuan tersebut digunakan untuk 178 kegiatan, antara lain khitanan massal, operasi katarak, partisipasi dalam kegiatan peduli thalassemia, penyelenggaraan posyandu dan partisipasi dalam kegiatan donor darah. Laporan Tahunan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. 2011 Melangkah Melampaui Batas Telekomunikasi Analisis dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan Informasi Tambahan (Bagi Pemegang Saham ADR) Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan 226 Lampiran PROGRAM BANTUAN BENCANA ALAM DAN BANTUAN MASYARAKAT Pelaksanaan program dan kegiatan pemberian bantuan bagi korban bencana alam dilaksanakan melalui dua mekanisme: 1. Bantuan yang diberikan langsung baik oleh Telkom maupun Telkom Group melalui Program Telkom Peduli. 2. Bantuan yang diberikan di bawah koordinasi Kementerian BUMN melalui Program BUMN Peduli dan dilaksanakan bersama-sama maupun bersinergi dengan perusahaan-perusahaan BUMN lainnya. Seluruh dana Telkom Peduli (Bantuan Bencana Alam) tersebut selanjutnya didistribusikan kepada para korban bencana alam yang terjadi di wilayah Indonesia sepanjang tahun 2011. Realisasi selama 2011 adalah sebesar Rp0,5 miliar, Bantuan-bantuan tersebut adalah pembelian tenda Mandi Cuci Kakus (MCK) untuk Posko Merapi, bantuan kepada korban angin puting beliung di Situbondo dan Marunda, bantuan untuk bencana alam di Painai (Papua), Balloci (Pangkep) dan bantuan untuk korban letusan gunung Lokon Manado. Adapun untuk pelaksanaan Program BUMN Peduli, dana yang disertakan Telkom pada tahun 2011 sebesar Rp10,8 miliar. Dana tersebut telah disalurkan sebagai bantuan, meliputi pelaksanaan pasar murah BUMN Peduli di sejumlah lokasi, penghijauan di Nusa Tenggara Timur, bantuan bagi korban bencana alam di Wasior, Mentawai, bantuan bagi korban banjir di Pidie Tangse dan penanaman pohon di aliran sungai Citarum. Bantuan Untuk Masyarakat Kepedulian Telkom tidak hanya terbatas pada mereka yang menjadi korban bencana alam. Kami juga menyelenggarakan beberapa kegiatan yang ditujukan untuk membantu masyarakat dalam upaya meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup mereka. Untuk mendukung pelaksanaan program dan kegiatan ini, Telkom menyediakan dana sebesar Rp5,2 miliar yang digunakan untuk membiayai berbagai kegiatan pemberian bantuan untuk masyarakat sepanjang tahun 2011, meliputi pengerasan jalan di dusun Rukem-Pemalang, pembuatan artesis di dusun Wonokerto-Pekalongan, perbaikan lapangan volley dan lapangan futsal di Bandung dan pembuatan sarana air bersih dan MCK di Bekasi. Tabel Penyaluran Bantuan Dana Program Bina Lingkungan 2011: Jumlah Dana (Rp juta) Bantuan Kepada Korban Bencana Alam (“BBA”) Aktivitas 493,4 17 Bantuan Peningkatan Pendidikan dan Pelatihan Masyarakat (“BPP”) 14.772,5 656 Bantuan Peningkatan Kesehatan Masyarakat (“BKM”) 4.654,7 177 5.277,1 332 Bantuan Peningkatan Kegiatan Keagamaan dan Sarana Ibadah Masyarakat (“BSI”) 6.503,1 503 Bantuan Pelestarian Alam (“BPA”) 2.435,1 Bantuan Pengembangan Prasarana dan Sarana Umum Masyarakat (“BSU”) Bantuan BUMN Peduli (“BBP”) Total Melangkah Melampaui Batas Telekomunikasi 61 10.852,5 7 44.988,4 1.753 Laporan Tahunan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. 2011