MODUL PERKULIAHAN SEMINAR PERIKLANAN DAN KOMUNIKASI PEMASARAN Bedah kasus Periklanan dan Komunikasi Pemasaran Fakultas Program Studi Fakultas Ilmu Komunikasi Program Studi periklanan dan komunikasi Pemasran Tatap Muka 12, 13 & 14 Kode MK Disusun Oleh Kode MK Sm Niken Restaty Abstract Kompetensi Mahasiswa akan melakukan analisisi kasus penelitian baik dari segi tujuan penelitian, dan unsur-unsur penelitian. 2012 2 Nama Mata Kuliah dari Modul Dosen Penyusun Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 1. Mahasiswa dapat menentukan kesalahan dalam kasus penelitian yang dipaparkan. 2. Mahasiswa dapat menjelaskan solusi dari kompetensi 1. Pembahasan BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG MASALAH Kata ’bisnis’ acapkali kita dengar atau ucapkan di dalam pergaulan. Ketika ada seseorang atau sekelompok orang melakukan penjualan, maka kata ’binis’ akan kita tujukan pada kegiatan tersebut. Berbicara mengenai bisnis, masyarakat akan mengaitkannya dengan suatu kegiatan pemasaran, dan kegiatan pemasaran seringkali dianggap sebagai kegiatan yang hanya berkisar pada kegiatan jual-beli suatu produk dari produsen kepada konsumennya. Anggapan tersebut tidak salah namun tidak selalu benar, karena jika ditelaah lebih dalam, kegiatan pemasaran akan menyangkut kegiatan-kegiatan lainnya yang dalam dunia pemasaran dikenal dengan 4P yaitu Product (produk), Pricing (harga), Place (tempat pendistribusian) dan Promotion (promosi). Kembali ke masalah bisnis, saat ini di Indonesia sedang menggejala berdirinya pusat-pusat perbelanjaan atau gedung-gedung perkantoran yang di dalamnya terdapat beberapa restoran baik restoran biasa maupun restoran cepat saji dan cafe-cafe yang menyajikan menu-menu makanan dan minuman yang menjadi favorit khalayak perkotaan. Kecenderungan ini dapat memicu peningkatan kegiatan bisnis makanan dan minuman di daerah perkotaan. Demikian pula dengan fenomena semakin banyaknya kegiatan masyarakat baik di sektor formal maupun non formal dimana masyarakat Indonesia khususnya demografi perkotaan saat ini telah berubah menjadi orang-orang yang sangat sibuk dan cenderung membutuhkan produk makanan/minuman yang praktis untuk menunjang kegiatan dan membantu mereka dalam mengatasi kebutuhan makanan/minuman di tengah kesibukan mereka, sehingga kebutuhan akan produk-produk yang praktis, mudah dimasak atau dikonsumsi (cepat saji) namun memiliki kandungan gizi yang baik, sangat tinggi. Peluang ini ditangkap oleh beberapa perusahaan yang mengkhususkan line of business-nya di bidang pengadaan barang untuk bahan-bahan makanan dan minuman (food & beverages). Para produsen ini, dalam menjalankan usahanya membutuhkan alat atau mesin 2012 3 Nama Mata Kuliah dari Modul Dosen Penyusun Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id yang dapat menunjang usahanya. Salah satu alat untuk pengolahan makanan dan minuman tersebut adalah Kompresor Gram Reciproting. Gram Reciprocating adalah salah satu tipe kompresor yang dipasarkan oleh YORK International dimana penulis saat ini bekerja. Kompresor ini diaplikasikan pada mesin-mesin refrigeration (mesin pendinginan) untuk menunjang kegiatan bisnis pengolahan bahan makanan dan minuman yang banyak digunakan oleh kastemer perusahaan ini (YORK.). Sebagai Segmenting-Targeting-Positioning YORK International adalah perusahaan- perusahaan yang telah menjadi kastemer YORK yaitu para produsen baik yang mengolah makanan dan minuman secara langsung maupun produsen yang menunjang pengolahan makanan dan minuman. Kastemer-kastemer tersebut antara lain: PT Campina Ice Cream Industry - yang memproduksi es krim ”Campina”; PT Unilever Indonesia - Walls Factory – yang memproduksi es krim ”Walls”; PT Ultra Jaya – yang memproduksi ”Susu Ultra”; PT Charoen Pokphand – yang memproduksi nugget ”Fiesta”; PT Indofood Sukses Makmur – yang memproduksi mie instant ”Indomie”; PT Frozen Food Pahala – yang memproduksi ”Mr Baso”; dan lain-lain. Selain itu, banyak juga produsen yang mengkhususkan usahanya untuk menunjang bahan-bahan makanan dan minuman yang siap dipasarkan ke pasaran seperti PT Westside Agritama – yang merupakan cold storage (gudang pendinginan dan pengantar bahan makanan) untuk MacDonald; PT Agronesia – yang memproduksi es batu untuk mendinginkan ikan atau udang yang baru ditangkap dari laut, dan sebagainya. Dari sifat dan tujuan kompresor Gram Reciprocating ini diproduksi, jelas sekali bahwa produk ini memiliki segmen khusus yang membutuhkan pendekatan secara personal untuk memasarkannya. Penjelasan atas detail produk harus dipresentasikan secara jelas kepada konsumen untuk membangun kepercayaan dan minat beli terhadap produk tersebut. Dalam memasarkan suatu produk, tidak lepas dari cara-cara promosi yang dilakukan sebuah produsen kepada konsumen, sebagai upaya untuk menginformasikan atau mengkomunikasikan mengenai keberadaan produk yang telah diproduksi dan dipasarkan ke konsumen. Salah satu bentuk promosi tersebut adalah Personal Selling (penjualan personal) yang penulis jadikan tema pada penelitian ini. Personal Selling merupakan salah satu unsur dalam Bauran Promosi. Unsur lainnya adalah Advertising (periklanan), sales promotion (promosi penjualan), direct selling (penjualan langsung), dan publicity / public relations (publisitas) Masing-masing unsur ini tentu memiliki tujuan dan kekhasan tersendiri yang jika diterapkan dalam pemasaran suatu produk, harus disesuaikan pula dengan produk itu sendiri, tujuan produk dipasarkan, segmentasi khalayak yang akan disasar, dsb. Personal Selling adalah salah satu cara penjualan atau promosi dengan personal approach atau pendekatan secara pribadi dan merupakan interaksi antar individu karena selain dapat dilakukan dengan bertemu muka langsung juga dapat dilakukan dengan cara berbicara 2012 4 Nama Mata Kuliah dari Modul Dosen Penyusun Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id langsung melalui telepon, yang bertujuan menciptakan, memperbaiki, menguasai atau mempertahankan hubungan untuk pertu-karan yang saling menguntungkan dengan pihak lain. Dalam operasinya, personal selling lebih fleksibel dibandingkan dengan bauran promosi yang lain. Hal ini disebabkan karena tenaga-tenaga penjualan atau marketer dapat secara langsung mengetahui keinginan, motif dan perilaku konsumen serta sekaligus dapat melihat reaksi konsumen, sehingga mereka langsung dapat mengadakan penyesuaian seperlunya. Terkait dengan produk kompresor Gram Reciprocating, maka srategi penjualan personal dilakukan oleh para sales engineer YORK dengan langsung mendatangi para kastemer atau dapat juga dengan menggunakan cara-cara yang biasa dilakukan dalam personal selling beserta alat-alat tambahannya seperti telepon atau direct email. Hal yang biasa dilakukan dalam melaksanakan strategi personal selling ini adalah para sales engineer YORK menghubungi perusahaan-perusahaan yang terdapat pada database marketing perusahaan dimana dapat diketahui daftar nama kastemer di Indonesia yang telah membeli dan menggunakan unit mesin pendinginan pendinginan (Refrigeration) serta telah diketahui berapa lama unit mesin pendingin tersebut bekerja (running) di plant kastemer-kastemer tersebut. Cara-cara yang dilakukan dalam pendekatan ke kastemer ini bisa melalui telepon, direct email atau bahkan berkunjung langsung ke kastemer dan melakukan presentasi sehingga dapat memberi penjelasan secara lengkap dan akurat. Dengan demikian, kastemer dapat memperoleh informasi lainnya dengan lebih mudah dan cepat. Strategi yang dilakukan oleh para sales engineer YORK ini akan berdampak baik dengan diterimanya permintaanpermintaan penawaran harga untuk suku-suku cadang yang mulai rusak dan sangat dibutuhkan untuk kelancaran jalannya mesin pendingin. Tentu saja ini merupakan kesempatan baik bagi YORK untuk memperoleh pesanan barang (purchase order), yang merupakan tujuan dari cara-cara memarketkan produk khususnya cara personal selling dilakukan kepada kastemer. Namun YORK International tidak sendiri dalam memproduksi dan memasarkan produk kompresor jenis ini, karena di wilayah Indonesia ada dua fabrikan besar lainnya yang juga dapat memproduksi kompresor sejenis dan memasarkan produk mereka ke perusahaanperusahaan berbisnis lini Food & Beverage. Kedua pesaing ini adalah Mycom dan Graso. Mycom merupakan fabrikan Jepang sedangkan Graso berasal dari Belanda. Keberadaan para pesaing ini pula yang menyebabkan alasan manajemen YORK mengeluarkan jurus Personal Selling. Para sales engineer beserta tim pemasaran lainnya harus meyakinkan para kastemer bahwa apabila ada kerusakan pada suku cadang dari unit 2012 5 Nama Mata Kuliah dari Modul Dosen Penyusun Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id pendinginan di plant mereka yang bermerek YORK, maka suku cadang yang rusak tersebut hanya direkomendasikan untuk diganti dengan suku cadang bermerek YORK pula, dalam kata lain adalah ”apple to apple”. Dengan informasi ini, secara tidak langsung para sales engineer yang berposisi di kantor perwakilan YORK International di Indonesia, dapat menggiring kastemer di Indonesia untuk bersikap lebih memilih produk YORK dalam memperlancar kinerja mesin-mesin pendinginan mereka dibandingkan produk pesaing. I.2. PERUMUSAN MASALAH Dari gejala-gejala di atas timbul pertanyaan dalam diri penulis, sebagai berikut: - Apakah strategi personal selling merupakan strategi pemasaran yang tepat untuk meretensi kastemer yang telah membeli unit produk pendinginan YORK? - Bagaimanakah cara sales engineer YORK dalam mempergunakan strategi personal selling untuk memasarkan kompresor Gram Reciprocating? Dari poin-poin pertanyaan di atas penulis dapat merumuskan masalah penelitian sebagai berikut: ”Bagaimanakah strategi personal selling Refrigeration YORK International dalam yang memasarkan dilakukan oleh Departemen produk kompresor Gram Reciprocating di Indonesia?” Dan dari rumusan masalah penelitian di atas penulis menetapkan judul sebagai berikut: ”Strategi personal selling Departemen Refrigeration YORK International dalam memasarkan produk kompresor Gram Reciprocating di Indonesia”. I.3. TUJUAN PENELITIAN Tujuan dari masalah penelitian di atas adalah untuk mengetahui strategi personal selling yang diterapkan oleh Departemen Refrigeration YORK International dalam memasarkan produk kompresor Gram Reciprocating di Indonesia. 2012 6 Nama Mata Kuliah dari Modul Dosen Penyusun Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id I.4. SIGNIFIKANSI PENELITIAN I.4.1. SIGNIFIKANSI TEORITIS/AKADEMIS Kegunaan penelitian secara teoritis atau akademis adalah untuk menambah pengetahuan tentang perusahaan tempat penulis bekerja, yaitu YORK International Pte Ltd khususnya Departemen Refrigeration, dan apakah strategi personal selling yang dijalankan merupakan cara yang tepat dalam memasarkan produk-produk suku cadang yang diproduksi oleh YORK. I.4.2. PRAKTIS Kegunaan secara praktis adalah sebagai bahan masukan kepada manajemen YORK International khususnya para sales engineer untuk selalu mengevaluasi strategi personal selling yang telah dilaksanakan agar dapat efektif memasarkan produk yang dijual. BAB II KERANGKA PEMIKIRAN I. KERANGKA KONSEP Pada bab ini penulis akan menjelaskan konsep-konsep, pendapat-pendapat, yang berkenaan dengan penelitian ini. Konsep utama yang akan dibahas memang hanya satu konsep yaitu Personal Selling, namun, konsep ini memiliki induk teori yang saling berkaitan. Maka konsep-konsep yang akan penulis uraikan lebih lanjut adalah: 1. Komunikasi sebagai salah satu kegiatan pemasaran 2. Komunikasi Pemasaran 3. Strategi Penjualan Personal (Personal Selling) 4. Konsep lainnya yang berkaitan dengan Penjualan Personal >> Penjualan Tatap Muka 2012 7 Nama Mata Kuliah dari Modul Dosen Penyusun Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Berikut ini penulis akan menguraikan konsep-konsep dengan mengutip pendapat para ahli, khususnya ahli komunikasi dan manajemen pemasaran. Sebelum mengupas tentang personal selling atau penjualan personal yang merupakan strategi penjualan yang akan difokuskan dalam penelitian ini, penulis ingin menjelaskan terlebih dahulu tentang bauran komunikasi pemasaran yang merupakan suatu konsep yang erat kaitannya dengan promosi dan kegiatan dalam promosi itu sendiri yaitu personal selling. Philip Kotler dan Gary Armstrong dalam buku karya mereka bersama berjudul “Dasar-dasar Pemasaran”, menjelaskan bahwa pemasaran moderen menuntut lebih banyak daripada sekedar mengembangkan produk yang bagus, menetapkan harganya secara menarik, dan menyediakannya bagi pelanggan sasaran. Perusahaan-perusahaan juga harus berkomunikasi dengan para pelanggan dan calon pelanggan, dan apa yang perusahaan komunikasikan hendaknya dipersiapkan dengan seksama agar sukses, tidak didasarkan pada pertimbangan untung-untungan. Bagi banyak perusahaan, pertanyaannya bukanlah apakah akan berkomunikasi atau tidak, tetapi berapa banyak dana yang siap dibelanjakan dan dengan cara apa. Semua upaya komunikasi perusahaan harus diramu menjadi program komunikasi yang terkoordinasi dan konsisten. Berdasarkan penjelasan di atas, penulis ingin mengupas lebih jauh mengenai konsepkonsep dari variabel-variabel yang terdapat pada tema penelitian ini. I. Komunikasi sebagai Salah Satu Kegiatan Pemasaran Ada banyak definisi mengenai komunikasi baik dalam arti sempit maupun luas. Dedy Mulyana dalam bukunya berjudul Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, mengatakan bahwa Komunikasi yang didefinisikan dalam arti sempit misalnya: “komunikasi adalah penyampaian pesan melalui media elektronik.” sedangkan dalam arti luas, komunikasi dapat didefinisikan sebagai “berbagi pengalaman’. 1, 1 Dedy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, H.42 2012 8 Nama Mata Kuliah dari Modul Dosen Penyusun Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Masih dalam buku yang sama, Dedy Mulyana membagi fungsi komunikasi menjadi 4, yaitu (1) Fungsi Komunikasi Sosial; (2) Fungsi Komunikasi Ekspresif; (3) Fungsi Komunikasi Ritual; dan (4) Fungsi Komunikasi Instrumental. Dikaitkan dengan penelitian ini, maka fungsi komunikasi instrumental lebih tepat jika ditinjau bagaimana komunikasi menjadi salah satu kegiatan pemasaran. Hal ini dikarenakan Komunikasi Instrumental memiliki beberapa tujuan umum antara lain; menginformasikan, mengajar, mendorong, mengubah sikap dan keyakinan, dan mengubah perilaku atau menggerakkan tindakan, dan juga untuk menghibur. Jika diringkas maka semua tujuan tersebut dapat disebut membujuk (bersifat persuasif). Komunikasi sebagai salah satu kegiatan pemasaran dapat dikategorikan sebagai tujuan jangka-panjang, karena tujuan jangka-panjang ini dapat diraih lewat keahlian komunikasi yang harus dimiliki oleh tenaga penjual untuk mengkomunikasikan produk yang mereka pasarkan. Tentunya untuk mendapatkan hasil yang maksimal, kedua tujuan tersebut (jangka-pendek dan jangka-panjang) harus dapat dikelola secara akumulatif sehingga tercapai tujuan jangka-panjang berupa keberhasilan dalam karier, termasuk dalam kegiatan pemasaran kepada pasar sasaran. II. Komunikasi Pemasaran Dalam bukunya yang berjudul “Strategic Marketing Communication”, Rd. Soemanagara mengungkapkan bahwa kehadiran media cetak dan elektronik telah menimbulkan sikap keseriusan bagi para pengusaha, dimana mereka dipaksa untuk selalu memperbaiki kualitas produk, barang dan jasa yang mereka tawarkan. Para pengusaha berusaha mempertahankan brand position di benak konsumen melalui pemantapan strategi promosi. Strategi komunikasi pemasaran (marketing communication) yang tepat dapat menghindarkan perusahaan dari kerugian yang disebabkan oleh kegiatan promosi yang tidak efektif dan efisien. Dalam kajian pemasaran, kegiatan promosi yang 2012 9 Nama Mata Kuliah dari Modul Dosen Penyusun Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id efektif dan efisien dapat dimasukkan sebagai bagian dari konsep bauran komunikasi pemasaran (marketing communication mix). Bauran komunikasi pemasaran merupakan penggabungan dari lima model komunikasi dalam pemasaran, yaitu: advertising, sales promotion, public relations, personal selling dan direct selling. Demikian pula halnya dengan event dan exhibition, keduanya merupakan bagian dari marketing communication mix dan dikembangkan oleh bagian sales promotion. Hubungan antara pemasaran dengan komunikasi merupakan hubungan yang erat. Komunikasi merupakan proses pengoperan lambang-lambang yang diartikan sama antara individu kepada individu, individu kepada kelompok, kelompok kepada kelompok dan kelompok kepada massa. Komunikasi dalam kegiatan pemasaran bersifat kompleks. Bentuk komunikasi yang lebih rumit mendorong penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan dilakukan melalui sejumlah strategi komunikasi yang canggih, setelah melewati proses perencanaan yang matang. Komunikasi pemasaran dapat juga dinyatakan sebagai kegiatan komunikasi yang ditujukan untuk menyampaikan pesan kepada konsumen dan pelanggan dengan menggunakan sejumlah media dan berbagai saluran yang dapat dipergunakan dengan harapan terjadinya tiga perubahan, yaitu perubahan pengetahuan, perubahan sikap dan perubahan tindakan yang dikehendaki. Dari uraian di atas, penulis dapat simpulkan bahwa komunikasi pemasaran adalah teknikteknik komunikasi yang digunakan dalam melakukan kegiatan pemasaran dengan cara memberikan informasi kepada khalayak yang menjadi sasaran perusahaan agar tujuan perusahaan dalam kegiatan pemasaran tersebut dapat tercapai. Komunikasi pemasaran merupakan bentuk komunikasi yang ditujukan untuk memperkuat strategi pemasaran, guna meraih segementasi yang lebih luas. Kajian ini dapat dikatakan juga sebagai sejumlah upaya untuk memperkuat loyalitas pelanggan terhadap produk yaitu barang dan jasa yang dimiliki perusahaan2. 2 Rd. Soemanagara, Strategic Maarketing Communication, Alfabeta, Bandung 2006, h.1-2 2012 10 Nama Mata Kuliah dari Modul Dosen Penyusun Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id II.A Bauran Komunikasi Pemasaran Bauran komunikasi pemasaran (marketing communication mix) – juga disebut bauran promosi (promotion mix) total sebuah perusahaan yang terdiri dari ramuan khusus seperti pemasangan iklan, promosi penjualan, hubungan masyarakat, dan alat-alat pemasaran langsung yang digunakan oleh perusahaan untuk mencapai tujuan-tujuan pemasangan iklan dan pemasaran. Menurut Kotler dan Armstrong dalam buku mereka tersebut di atas definisidefinisi lima perangkat (alat-alat) promosi utama adalah sebagai berikut:3 II.A.1 Pemasangan Iklan (advertising) II.A.2 Promosi Penjualan (sales promotion) II.A.3 Hubungan Masyarakat (public relations) II.A.4 Pemasaran Langsung II.A.5 Penjualan Personal (personal selling) Pada saat yang sama, komunikasi bergerak melampaui perangkat (alat-alat) promosi khusus tersebut. Desain produk, harganya, bentuk dan warna kemasan, dan toko-toko yang menjualnya – semuanya mengkomunikasikan sesuatu kepada pembeli. Dengan demikian, meskipun bauran promosi merupakan aktivitas komunikasi primer perusahaan, seluruh bauran pemasaran – promosi dan produk, harga, serta tempat – harus dikoordinasikan demi memperoleh dampak komunikasi terbesar. II.B Komunikasi Pemasaran Terpadu Selama beberapa dasawarsa yang lalu, perusahaan-perusahaan di seluruh dunia telah menyempurnakan seni pemasaran massal (mass-marketing) yaitu menjual produk-produk yang sangat standar kepada pelanggan masal. Dalam proses tersebut, perusahaan telah mengembangkan teknik-teknik pemasangan iklan di media massa yang efektif untuk 3 Kotler & Amstrong, Dasar-dasar Pemasaran, PT Indeks-edisi kesembilan-jilid 2, 2004, h.600-609 2012 11 Nama Mata Kuliah dari Modul Dosen Penyusun Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id mendukung strategi-strategi pemasaran masal perusahaan. Perusahaan-perusahaan tersebut secara rutin menginvestasikan jutaan dolar dimedia massa, menjangkau puluhan juta pelanggan denga sebuah iklan tunggal. Namun demikian, ketika kita memasuki abad ke-21, para manajer pemasaran menghadapi beberapa realitas komunikasi yang baru. II.B.1 Lingkungan Komunikasi yang Senantiasa Berubah II.B.2 Perlunya Komunikasi Pemasaran Terpadu Skema berikut menunjukkan Bauran alat promosi yang diramu secara seksama. Pemasangan Iklan Penjualan Personal Promosi Penjualan Hubungan Masyarakat Pemasaran Langsung II.C Pemikiran tentang Proses Komunikasi Komunikasi pemasaran terpadu memerlukan upaya mengidentifikasi khalayak sasaran dan membentuk program promosi yang terkoordinasikan dengan baik untuk memancing tanggapan khalayak (audience) yang diinginkan, Terlalu sering, komunikasi pemasaran berfokus pada upaya mengatasi masalah-masalah mendesak di bidang kesadaran, citra atau preferensi yang ada di pasar sasaran. Tetapi pendekatan komunikasi tersebut mempunyai sejumlah keterbatasan: Sifatnya terlalu jangan pendek dan biayanya terlalu mahal, dan kebanyakan pesan-pesan jenis seperti itu tidak diindahkan oleh khalayak sasaran. Dewasa ini, para pemasar sedang bergerak ke memandang komunikasi sebagai 2012 12 Nama Mata Kuliah dari Modul Dosen Penyusun Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id mengelola hubungan pelanggan dari waktu ke waktu, selama tahap-tahap pra-penjualan, penjualan, konsumsi, dan pasca-konsumsi. Karena para pelanggan berbeda-beda, programprogram komunikasi perlu disusun untuk berbagai segmen, relung (niche), dan bahkan individu khusus. Berkat adanya teknologi-teknologi komunikasi interaktif yang baru, perusahaan-perusahaan harus menanyakan tidak hanya “Bagaimana cara kita menjangkau para pelanggan?” tetapi juga “Bagaimana kita mencari cara-cara yang dapat membuat para pelanggan menjangkau kita?” III. Strategi Personal Selling (Penjualan Personal) Menurut Belch dan Belch, yang dimaksud dengan personal selling adalah aktivitas komunikasi antara produsen dengan konsumen yang dilakukan secara langsung dan pribadi. Personal selling merupakan bentuk komunikasi berpasangan dan saling berbalasan (dyadic communication) yang melibatkan dua orang atau lebih dalam interaksi dua arah. 4 Mengenai uraian di atas, penulis dapat simpulkan bahwa personal selling atau penjualan personal adalah salah satu unsur dalam kegiatan promosi. Dalam melaksanakan kegiatan personal selling, seorang wiraniaga atau tenaga penjualan harus dapat berinteraksi dengan calon konsumennya dengan melakukan cara-cara komunikasi yang secara pribadi dengan pihak konsumen/kastemer. Menurut Philip Kotler dan Gary Armstrong, personal selling adalah seni kuno yang telah melahirkan banyak literatur dan banyak prinsip. Tenaga penjualan yang efektif beroperasi tidak hanya berdasarkan pada insting belaka – mereka sangat terlatih dalam penggunaan metode analisis wilayah dan manajemen pelanggan.5 Dari pendapat para ahli di atas, penulis menyimpulkan bahwa personal selling ini telah cukup lama dilakukan dan dari kegiatan tersebut telah tercipta prinsip-prinsip yang bisa dijadikan pedoman dalam hal penjualan secara personal dan tenaga penjulan yang 4 5 George E. Belch & Michael A. Belch, Advertising and Promotion, Fpurth Edition, 1998, hal. 559 Kotler & Amstrong, op. cit., h.685-709 2012 13 Nama Mata Kuliah dari Modul Dosen Penyusun Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id melakukan kegiatan tersebut telah dilatih untuk menggunakan metode analisis wilayah dan manajemen pelanggan, tidak hanya mengandalkan insting. Masih dalam buku yang sama, Kotler dan Armstrong menjelaskan lebih lanjut bahwa penjualan personal (personal selling) adalah alat yang paling efektif pada tahap-tahap tertentu dari proses membeli, khususnya dalam membangun preferensi, keyakinan, dan tindakan para pembeli. Penjualan personal melibatkan interaksi personal antara dua orang atau lebih, sehingga masing-masing orang dapat mengamati kebutuhan dan karakteristik pihak lain dan membuat penyesuaian dengan cepat. Penjualan personal juga memungkinkan semua jenis hubungan bermunculan, yang berkisar dari hubungan penjualan yang tanpa sentuhan perasaan hingga persahabatan pribadi (personal). Tenaga penjualan yang efektif selalu mengingat minat pelanggan supaya dapat membangun hubungan jangka panjang. Akhirnya, pada penjualan pribadi pembeli biasanya merasakan kebutuhan lebih besar untuk mendengarkan dan menanggapi, walaupun tanggapannya hanya pernyataan “tidak, terima kasih” yang sopan. Berikut merupakan strategi-strategi yang dapat dilakukan oleh perusahaan dalam melaksanakan Personal Selling. III.A Peran Penjualan Personal III.A.1 Sifat Penjualan Personal III.A.2 Peran Gugus Penjualan III.B Mengelola Gugus Penjualan Kita mendefinisikan manajemen (pengelolaan) gugus penjualan sebagai analisis, perencanaan, penerapan, dan pengendalian kegiatan-kegiatan gugus penjualan. Keputusan-keputusan manajemen gugus penjualan yang penting tersebut digambarkan dalam gambar berikut ini, dan dibahas dalam bagian-bagian selanjutnya. Merancang strategi dan struktur gugus penjualan 2012 14 Merekrut dan memilih tenaga penjualan Nama Mata Kuliah dari Modul Dosen Penyusun Memilih tenaga penjualan Memberi kompensasi tenaga penjualan Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Mengawasi tenaga penjualan Mengevalua si tenaga penjualan III.B.1 Meracang Strategi dan Struktur Gugus Penjualan III.B.1.1 Struktur Tenaga Penjualan III.B.1.1a Struktur Gugus Penjualan berdasar Kewilayahan. III.B.1.1b Struktur Gugus Penjualan berdasar Produk. III.B.1.1c Struktur Gugus Penjualan berdasar Pelanggan. III.B.1.1d Struktur Gugus Penjualan Gabungan. III.B.1.1e Ukuran Gugus Penjualan. III. B.1.1f Gugus Penjualan di Luar dan di Dalam. Masih dalam buku yang sama, Kotler dan Amstrong menuturkan bahwa selain gugus penjualan yang dijalankan oleh seorang wiraniaga, saat ini banyak perusahaan mengembangkan cara untuk memasarkan produknya - yang tidak dapat dipasarkan oleh satu orang wiraniaga - dengan membentuk tim penjualan yang dalam satu tim-nya terdiri dari beberapa orang baik dari departemen pemasaran maupun dari departemen lainnya. III.C Prinsip-prinsip Personal Selling (Penjualan Personal) Kita sekarang berpaling dari merancang dan mengelola gugus penjualan ke proses personal selling yang sebenarnya. Seperti telah penulis utarakan di bagian sebelumnya, bahwa menurut Kotler dan Armstrong, personal selling (penjualan personal) adalah seni kuno yang telah melahirkan banyak literatur dan banyak prinsip. Tenaga penjualan yang efektif beroperasi tidak hanya berdasarkan pada insting belaka, namun mereka juga sangat terlatih dalam penggunaan metode analisis wilayah dan manajemen pelanggan. III.C.1 Proses Personal Selling Sebagian besar perusahaan menggunakan pendekatan yang berorientasi pada pelanggan (customer-oriented approach) dalam mengelola penjualan personal. . 6 III.C.2 Langkah-langkah dalam Proses Penjualan Sebagian besar program pelatihan memandang proses menjual (selling process) sebagai suatu yang terdiri dari beberapa langkah yang harus dikuasai oleh tenaga penjualan (lihat gambar). 6 Kotler & Amstrong, op.cit., h.709-710 2012 15 Nama Mata Kuliah dari Modul Dosen Penyusun Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Mencari calon pelanggan dan menilai kualitasnya Pra-Pendekatan Melakukan pendekatan Menangani Menutup Penolakan transaksi Melakukan presentasi dan demostransi Menindak-lanjuti Masih menurut Kotler dan Armstrong dalam buku karya mereka “Dasar-dasar Pemasaran”, langkah-langkah dalam Proses Penjualan adalah sebagai berikut:7 III.C.2.1 Mencari Calon Pelanggan dan Menilai Kualitasnya III.C.2.2 Pra-Pendekatan III.C.2.3 Pendekatan III.C.2.4 Melakukan Presentasi dan Demonstrasi III.C.2.5 Menangani Penolakan III.C.2.6 Menutup Transaksi Penjualan III.C.2.7 Menindak-lanjuti III.D Pemasaran Berbasis Hubungan8 Prinsip-prinsip penjualan personal seperti yang baru saja digambarkan adalah berorientasi pada transaksi (transaction orientated) – tujuannya adalah membantu tenaga penjualan untuk menutup penjualan tertentu dengan seorang pelanggan. Kebanyakan perusahaan saat ini berusaha menjauhi pemasaran transaksi, yang hanya menekankan pada menjual. Sebagai gantinya, mereka sedang mempraktekkan pemasaran berbasis hubungan (relationship marketing), yang menekankan pada upaya menjaga hubungan jangka panjang yang menguntungkan dengan para pelanggan dengan menciptakan nilai dan kepuasan pelanggan yang unggul. Mereka menyadari bahwa ketika beroperasi di pasar yang sudah dewasa dan menghadapi pesaingan yang lebih ketat, akan lebih mahal jika harus merebut pelangan baru dari para pesaing daripada mempertahankan pelanggan yang sudah ada. 7 8 Kotler & Armstrong, op. cit. h.710-713 Kotler & Armstrong, op. cit. h.713-714 2012 16 Nama Mata Kuliah dari Modul Dosen Penyusun Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Para pelanggan dewasa ini besar dan sering bersifat global. Mereka lebih menyukai para pemasok yang dapat menjual dan mengirim serangkaian produk dan layanan yang terkoordinasi ke berbagai lokasi. Mereka lebih menyukai para pemasok yang bisa dengan cepat menyelesaikan masalah-masalah yang muncul di tempat-tempat terpisah di suatu negara atau di dunia, dan pemasok yang dapat bekerja secara erat dengan tim-tim pelanggan untuk memperbaiki produk dan proses. Bagi pelanggan-pelangan tersebut, penjualan hanyalah awal dari sebuah hubungan. Pemasaran berbasis hubungan (relationship marketing) didasarkan pada dasar pemikiran bahwa para pelanggan penting memerlukan perhatian yang terfokus dan terus-menerus. Banyak penelitian telah menunjukkan bahwa tenaga penjualan terbaik adalah mereka yang bermotivasi tinggi dan penutup transaksi yang bagus, tetapi lebih dari itu, mereka adalah pemecah masalah bagi pelanggan dan pembangun hubungan. Tenaga penjualan yang bagus dalam bekerja dengan para pelanggan melakukan lebih dari sekedar berkunjung ketika mereka berpikir bahwa seorang pelanggan mungkin sudah siap memesan. Mereka juga mempelajari pelanggan tersebut dan memahami masalah-masalahnya. Mereka juga sering menelepon atau berkunjung, bekerja bersama pelanggan untuk membantu menyelesaikan masalah-masalah si pelanggan dan meningkatkan bisnis, dan menganggap pelanggan sebagai orang, bukan hanya sebagai obyek penjualan. IV. Penjualan Tatap Muka Penjualan tatap muka adalah satu-satunya alat promosi yang digunakan untuk berkomunikasi dengan konsumen potensial secara langsung.9 Artinya, penjualan tatap muka merupakan aktivitas komunikasi antara produsen yang diwakili oleh tenaga penjual dengan konsumen potensial yang melibatkan pikiran dan emosi, serta tentu saja berhadapan langsung (face-to face). Oleh karena berhadapan langsung dengan konsumen potensial, penjualan tatap muka mempunyai kelebihan dibandingkan dengan alat promosi lainnya. 9 Sutisna, ME. SE, op.cit. h.312 2012 17 Nama Mata Kuliah dari Modul Dosen Penyusun Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Namun demikian, jika pemasar ingin menggunakan penjualan tatap muka sebagai salah satu sarana komunikasi dengan konsumen potensial, perlu diperhatikan beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan penjualan tatap muka. Faktor-faktor yang mempengaruhi peran penjualan tatap muka dalam strategi pemasaran perusahaan: - menyampaikan pesan yang kompleks kepada konsumen potensial mengenai kebijakan dan produk perusahaan. - Mengadaptasi penawaran dan atau daya tarik promosional produk untuk kebutuhan yang unik dan konsumen yang spesifik. - Membujuk konsumen bahwa produk atau jasa perusahaan lebih baik atau setidaktidanya mempunyai sisi-sisi positif yang lebih dibandingkan dengan produk pesaing. Faktor-faktor tersebut digambarkan dalam skema di bawah ini: Tujuan & strategi pemasaran, dan sumber daya perusahaan Lebih menekankan pada penjualan tatap muka daripada alat promosi Pasar Sasaran Karakteristik produk Tujuan & strategi pemasaran, dan sumber daya perusahaan Kebijaksanaan distribusi Memerlukan aktivitas penjualan tatap muka yang spesifik Kebijakan harga Sumber: diadaptasi dari Churchil, Ford & Walker (1990), ”Sales Force Management,” Third edition, Irwin Toppan. BAB III 2012 18 Nama Mata Kuliah dari Modul Dosen Penyusun Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id METODOLOGI I. SIFAT PENELITIAN Sifat penelitian yang penulis gunakan di dalam penelitian ini adalah Penelitian Evaluatif, yaitu penelitian yang digunakan untuk mengadakan Evaluasi (Evaluatif). Survai Evaluatif adalah sebuah penelitian yang berusaha mengevaluasi sebuah fenomena dengan tujuan penelitian hasil. Penelitian ini bisa berupa ukuran berupa pemahaman. Maka selain kualitatif juga bisa kuantitatif. Pada keguanaan Evaluatif ini, yang menjadi pertanyaan pokok adalah: sampai seberapa jauh tujuan yang digariskan pada awal program tercapai atau mempunyai tanda-tanda akan tercapai.10 Secara umum terdapat dua jenis penelitian evaluasi, yakni evaluasi formatif dan evaluasi summatif. Evaluasi formasi biasanya melihat dan meneliti pelaksanaan suatu program, mencari umpan balik untuk memperbaiki pelaksanaan program tersebut. Evaluasi summatif biasanya dilaksanakan pada akhir program untuk mengukur apakah tujuan progaram tersebut tercapai.11 II. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang penulis gunakan di dalam penelitian ini adalah Studi Kasus. Obyek dalam penelitian kualitatif adalah obyek yang alamiah, atau natural setting, sehingga metode penelitian ini sering disebut sebagai metode naturalistik. IIII. NARA SUMBER (KEY INFORMAN) Nara sumber pada penelitian ini adalah: 1. Sales Engineer, yang berposisi di Kantor Perwakilan di Indonesia (Jakarta) 2. Business Development Manager, yang berposisi di Kantor Singapura 10 11 Masri Singarimbun & Sofian Effendi, po.cit. hal. 5 Masri Singarimbun & Sofian Effendi, po.cit. hal. 5 2012 19 Nama Mata Kuliah dari Modul Dosen Penyusun Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Pada umumnya yang merupakan unit analisa dalam penelitian survey adalah individu. Untuk itu dalam penelitian ini, peneliti memilih beberspa responden yang ahli dibidangnya sesuai hubungan dalam pelaksanaan program penelitian ini yaitu personal selling. Responden tersebut diambil 2 orang, yang masing-masing 1 orang dari lingkup praktisi dan 1 orang dari lingkup akademis. Nara sumber dari lingkup praktisi adalah Sales Engineer. Namun Objek penelitian diungkapkan secara menyeluruh terlebih dahulu, sebelum sampai pada aspek atau variabel tertentu yang bersifat khusus secara mendalam dan detail. Objek tersebut adalah suatu Kelembagaan (Institutional Survey), dengan mengambil satu lembaga usaha di bidang perseroan yaitu YORK International Pte Ltd dengan cara survei yang dilaksanakan sendiri. The Self Survey dilakukan oleh peneliti dengan alasan bahwa peneliti berasal dari lingkungan lembaga tersebut. IV. TEKNIK PENGUMPULAN DATA IV.1. Data Primer Data primer ini biasanya merupakan data-data yang diambil dari hasil wawancara terhadap para nara sumber. Dalam setiap penelitian di samping penggunaan metode yang tepat diperlukan pula kemampuan memilih dan bahkan juga menyusun teknik dan alat pengumpul data yang relevan. Kecermatan dalam memilih dan menyusun teknik dan alat pengumpul data ini sangat berpengaruh pada objektifitas penelitian. Dengan kata lain, teknik dan alat pengumpul data yang tepat dalam suatu penelitian akan memungkinkan dicapainya pemecahan masalah secara valid dan reliabel, yang pada gilirannya akan memungkinkan dirumuskannya generalisasi yang objektif. Sehubungan dengan penjelasan di atas, teknik pengumpulan data yang diambil oleh peneliti adalah dengan teknik komunikasi langsung. Dimana teknik ini mengharuskan peneliti mengadakan kontak langsung secara tatap muka (face to face) dengan sumber data, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi yang sengaja dibuat untuk keperluan penelitian. Interview adalah teknik komunikasi langsung sebagai alat mengumpulkan informasi dengan mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan, untuk dijawab secara lisan pula. Interview dalam penelitian ini dipergunakan sebagai alat primer atau alat utama. 2012 20 Nama Mata Kuliah dari Modul Dosen Penyusun Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Prof. Dr. Sugiyono dalam bukunya berjudul Memahami Penelitian Kualitatif 12 menjabarkan secara lugas mengenai Teknik Pengumpulan Data dengan Wawancara, yang terdiri dari: a. Macam-macam Wawancara b. Langkah-langkah Wawancara c. Jenis-jenis Pertanyaan dalam Wawancara d. Alat-alat Wawancara e. Mencatat Hasil Wawancara Dikaitkan dengan penelitan ini maka penulis menyusun pertanyaan-pertanyaan kepada nara sumber sebagai berikut: Nama : Usia : Jabatan : Posisi Tugas : Perusahaan : Bidang : 1. Apa saja job description Anda? 2. Dalam memasarkan produk YORK, strategi pemasaran apa yang digunakan? 3. Bagaimana Anda mengaplikasikan strategi tersebut agar kastemer Anda mengetahui tentang produk yang dipasarkan? 4. Produk apa yang Anda / YORK pasarkan ke kastemer, dan siapa atau perusahaan yang bergerak di bidang apa sajakah yang menjadi kastemer YORK? 5. Dengan begitu segmented-nya produk yang dipasarkan, apakah Anda setuju bahwa strategi personal selling merupakan cara yang tepat untuk memasarkan produk tersebut ke kastemer? 6. Strategi dan cara-cara yang ditetapkan oleh manajemen YORK, apakah membuat Anda yakin bahwa kastemer akan mengetahui keberadaan produk YORK dan memudahkan mereka untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan sehingga mempercepat proses pembukaan order? 7. Berapa lama waktu yang Anda targetkan untuk memperoleh Surat Pesanan (PO) dari kastemer setelah Anda memperkenalkan produk Anda tersebut? 12 Prof. Dr. Sugiyono, op.cit h.72 2012 21 Nama Mata Kuliah dari Modul Dosen Penyusun Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 8. Bagaimana pendapat Anda terhadap fenomena menjamurnya bisnis makanan di Indonesia? 9. Menurut Anda, berapa banyak perusahaan di Indonesia yang berbisnis di bidang makanan/minuman serta pendukungnya? 10. Anda pernah langsung mengunjungi plant kastemer Anda? Bagaimana keadaaan di sana? IV.2. Data Sekunder Merupakan data pendukung yang diambil dari data-data perusahaan, perpustakaan, brosur dan katalog produk Gram Reciprocating, agar lebih mendukung hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. V. DEFINISI KONSEP V.1. Strategi Personal Selling dari Departemen Refrigeration Seperti telah disinggung sedikit pada bagian Latar Belakang Masalah, strategi personal selling yang dilakukan oleh Departemen Refrigeration untuk memasarkan produknya adalah dengan berpedoman pada database marketing perusahaan dimana dapat diketahui namanama kastemer yang telah membeli mesin-mesin pendinginan (Refrigeration) bermerek YORK, serta telah diketahui berapa lama unit mesin pendingin tersebut bekerja (running) di plant kastemer-kastemer tersebut. Berdasarkan data tersebut sales engineer akan menghubungi bagian purchasing atau plant manager kastemer melalui telepon untuk memperkenalkan diri dan menginformasikan mengenai suku cadang yang cocok untuk salah satu komponen dalam unit pendinginan tersebut yaitu kompresor Gram Reciprocating. Dari perkenalan dan informasi yang disampaikan melalui telepon biasanya akan berdampak pada permintaan kastemer agar pihak YORK memperkenalkan secara resmi baik melalui faksimili, direct email yang 2012 22 Nama Mata Kuliah dari Modul Dosen Penyusun Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id ditujukan kepada key person dan mempunyai kedudukan yang terkait dengan kegiatan pengadaan barang serta mempunyai kuasa untuk memutuskan pembelian barang, seperti purchasing officer, plant manager atau bahkan direktur perusahaan-perusahaan itu, atau berkunjung ke kantor kastemer dan memperkenalkan produk lebih detil lagi dalam bentuk presentasi yang biasanya dihadiri oleh bagian-bagian terkait dari mulai bagian pembelian hinggak bagian teknis. Dengan demikian, kastemer dapat memperoleh informasi lainnya dengan lebih mudah dan cepat dan surat perkenalan yang dikirimkan oleh para sales engineer YORK akan berdampak baik dengan diterimanya permintaan-permintaan penawaran harga untuk sukusuku cadang yang mulai rusak dan sangat dibutuhkan untuk kelancaran jalannya mesin pendingin. Tentu saja ini merupakan kesempatan baik bagi YORK untuk memperoleh pesanan barang (purchase order), yang merupakan tujuan dari cara-cara memarketkan produk khususnya cara personal selling dilakukan kepada kastemer. V.2. Proses sampai closing sales Penelitian yang menyeluruh terhadap praktik penjualan pribadi selama 40 tahu terakhir dari era informasi menunjukkan beberapa perkembangan positif. Kita telah menyaksikan evolusi penjualan pribadi dari era yang menekankan dorongan atau menjajakan produk ke era yang menekankan kerja sama. Selama periode ini kita telah melihat kemunculan dari pola pikri baru yang mempertimbangkan setiap aspek penjualan dan manajemen penjualan. Sekarang, penjual bukan lagi menjadi ”penangkap” produk seperti dimasa lalu. Ditambah lagi, mereka meningkat menjadi pendiagnosis kebutuhan dan masalah pelanggan. Sebagian besar penjual menyadari bahwa kualitas dari suatu kerja sama yang mereka ciptakan sama pentingnya dengan kualitas dari produk yang mereka jual. V.3. After Sales Service untuk Kompresor Gram Reciprocating Walaupun biaya per kotak lebih tinggi dibandingkan dengan alat promosi lainnya, banyak perusahaan menggunakan penjualan tatap muka sebagai alat promosi utama. Penggunaan penjualan tatap muka selalu harus diselaraskan dengan tujuan 2012 23 Nama Mata Kuliah dari Modul Dosen Penyusun Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id dan strategi pemasaran perusahaan. Tujuan dan strategi membantu dalam menentukan jenis-jenis komunikasi yang harus dijalankan dan alat-alat promosional yang tepat. Misalnya jika perusahaan memperkenalkan produk baru atau memasukkan produk lama ke wilayah pasar baru, tujuan pemasaran mungkin agar memperoleh awareness produk dari konsumen potensial. Periklanan media dan promosi penjualan merupakan alat promosi yang tepat, karena keduanya dapat mengkomunikasikan informasi dasar mengenai produk kepasa banyak pembeli potensial dengan tingkat efisiensi yang tinggi. Jika tujuan perusahaan untuk memperluas saluran distribusi dengan meyakinkan pedagang besar atau pedagang eceran untuk memajang produk, maka usaha penjualan tatap muka dan mungkin promosi perdagangan lebih tepat digunakan. Kemampuan membujuk yang tinggi dari penjualan tatap muka, menjadikan alat promosi itu tepat ketika tujuannya adalah untuk mengambil pangsa pasar dari pesaing yang telah ada, khususnya untuk produk yang secara relatif kompleks dan mahal (baik untuk barang industri maupun barang konsumsi). Pada umumnya penjual menghabiskan sekitar 30 persen waktu mereka dalam situasi penjualan langsung. Meskipun demikian, presentasi penjualan merupakan bagian penting dalam proses penjualan. Strategi presentasi (presentation strategi) adalah rencana yang tersusun rapi, yang meliputi persiapan tujuan presentasi penjualan, persiapan rencana presentasi yang dibutuhkan untuk memenuhi tujuan tersebut, dan pembaruan suatu komitmen untuk memberikan layanan pelanggan yang luar biasa. Strategi presentasi biasanya meliputi membangun satu atau lebih tujuan untuk tiap penjualan. Sebagai contoh, penjual mungkin memperbarui informasi pribadi mengenai pelanggan, memberikan informasi tentang produk baru, dan menutup transaksi selama satu penjulan. Rencana presentasi sebelum penjualan memberikan penjual suatu kesempatan untuk mempertimbangkan kegiatan-kegiatan tersebut yang berlangsung selama presentasi penjualan. Sebagai contoh, seorang penjual mungkin dapat merencanakan untuk melakukan demons trasi produk ketika bertemu dengan pelanggan. Perencanaan sebelum penjualan menjamin bahwa penjual terorganisasi dengan baik selama presentasi penjualan dan siap untuk menawarkan layanan yang istimewa. Strategi utama yang 2012 24 Nama Mata Kuliah dari Modul Dosen Penyusun Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id membentuk Model Penjualan Stratejik/Konsultatif tidaklah berdiri sendiri. Strategi hubungan, produk, dan pelanggan semuanya mempengaruhi penciptaan strategi prsentasi. Sebagai contoh, praktik penciptaan suatu hubunagn dapat dibangun untuk digunakan selama pertemuan langsung dengan pelanggan dan praktik lainnya dapat digunakan selama negosiasi dengan pembeli. Metode penciptaan hubungan lainnya dapat dibangun untuk digunakan setelah transaksi ditutup. Pemenuhan kebutuhan pelanggan (bagian dari strategi pelanggan) secara luas mempengaruhi perencanaan untuk presentasi penjualan.6 VI. METODE ANALISIS DATA Strategi personal selling yang dilakukan oleh YORK International diklasifikasikan berdasarkan kategorisasi yang ada. Kemudian strategi personal selling ini dianalisis secara keseluruhan berdasarkan kategorisasi. Hal-hal yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Mengambil sampel 2. Menganalisa sampel berdasarkan kategorisasi 3. Melakukan interpretasi terhadap analisa personal selling BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN I. OBYEK PENELITIAN YORK INTERNATIONAL 2012 25 Nama Mata Kuliah dari Modul Dosen Penyusun Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id YORK International adalah perusahaan swasta Amerika Serikat yang bergerak dalam pembuatan sistem Heating, Ventilation, Air-Conditioning and Refrigeration (HVAC&R) yaitu Pemanasan, Ventilasi, Pendingin Ruangan dan Pendinginan untuk Pemrosesan. YORK merancang (mendesain), memproduksi, menjual dan melayani servis sistem HAVC untuk pasar komersil dan perumahan; peralatan pengkompresan gas untuk industri pemrosesan; peralatan pendinginan untuk industri dan komersil; dan kompresor untuk perumahan dan pendingin ruangan untuk komersil. YORK International berkantor pusat di York, Pennsylvania – Amerika Serikat, berdiri pada tahun 1874 dengan pertama kali membuat perangkat pengolahan es. Memiliki jumlah pegawai sekitar 24.000 orang. Selain di Amerika Serikat, YORK telah membuka 26 pabrik yang tersebar di 9 negara dan memiliki kantor-kantor cabang di beberapa negara di seluruh dunia, untuk tujuan mempercepat penjualan produk dan servis sehingga siap melayani para kastemer di 125 negara. Selain di Amerika Serikat, YORK memiliki kantor-kantor cabang di seluruh dunia (Eropa, Afrika, Australia dan Asia). Untuk Asia, kantor-kantor YOKR antara lain berada di negara-negara seperti: - Singapura yang merupakan regional office dari kantor-kantor perwakilan yang berada di Indonesia, Vietnam, Kamboja, Malaysia, Thailand dan India. - Cina, yang merupakan pabrik sekaligus regional office dari kantor-kantor perwakilan yang berada di Korea, Taiwan dan Jepang. - Hong Kong, yang merupakan Hub Office untuk Asia-Pasifik, termasuk Australia dan Selandia Baru. Di Indonesia sendiri, YORK mulai membuka usaha pada tahun 1990, sebagai kantor perwakilan dari YORK International – Singapura, dengan terlebih dahulu membuka usaha untuk penjualan produk dan servis pendinginan ruangan di gedung-gedung perkantoran (airconditioning). Departemen Refrigeration sendiri baru mulai dibuka pada sekitar tahun 2002. Pada tahun 2004, secara finansial, YORK berhasil memperoleh penjualan sebesar 4.5 Triliun Dolar Amerika Serikat yang diperoleh dari pasar-pasar di negara-negara yang berada di benua: Amerika Serikat, sekitar 49%, Pendapatan 2012 26 bersih tercatat Nama Mata Kuliah dari Modul Dosen Penyusun Eropa, sekitar 36%, dan Asia, sekitar 15%. mencapai 81.6 juta Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Dolar Amerika Serikat. Merek-merek yang dibuat dan dipasarkan oleh YORK International antara lain: York, Frick, Coleman, Luxaire, Stal, Sabroe, Gram, Bristol Compressor. Peneliti memilih kompresor Gram sebagai bahan penelitian karena di Indonesia banyak digunakan oleh para kastemer yang memiliki plant-plant untuk pemrosesan makanan / minuman, petrokimia, oil & gas, dll. Alasan pemilihan merek kompresor ini sudah dituangkan pada Bab 1 pada bagian Latar Belakang Masalah. Adapun segmen produk –produk YORK ini adalah: - Pasaran Global (75% dari pendapatan tahun 2004) Industri dan Komersial perangkat mekanikal A/C; perangkat industri pendinginan (refrigeration). Kastemer Utama: kontraktor mekanikal, konsultan engineering, pemilik property (building) dan pengembang, serta instansi-instansi pemerintah. - Satuan Produk (18% dari pendapatan tahun 2004) Residential & Light Commercial A/C Equipment. Kastemer Utama: Independent distributors of HVAC products, mechanical contractors, and manufacturers of manufactured homes. - Reciprocating and Scroll Compressors (7% dari pendapatan tahun 2004) Kastemer: Wholesalers, OEM re-sellers dan international representatives. II. HASIL PENELITIAN Pada bagian ini penulis akan menguraikan hasil penelitian terhadap strategi personal selling yang diterapkan oleh Departemen Refrigeration kantor perwakilan YORK International Pte Ltd di Indonesia yang berlokasi di Jakarta. Penelitian dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara berdasarkan pada tiga kategorisasi, yaitu: strategi personal selling, _______, _________________ III. 2012 PEMBAHASAN 27 Nama Mata Kuliah dari Modul Dosen Penyusun Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Pada bagian ini penulis akan menguraikan hasil penelitian yang penulis lakukan terhadap cara pemasaran yang dilakukan terhadap kompresor Gram Reciprocating. Penelitian dilakukan dengan metode survei dengan teknik wawancara kepada responden atau nara sumber yaitu praktisi yang terjun langsung dalam pemasaran kompresor Gram Reciprocating di Departemen Refrigeration kantor perwakilan YORK International Pte Ltd. Penulis membagi beberapa sub bagian untuk menjabarkan hasil dari wawancara tersebut agar dapat dicerna dengan baik, yaitu strategi pemasaran Gram Reciprocating dengan personal selling, proses pemasaran sampai closing sales, dan strategi pendukung pemasaran Gram Reciprocating. a. Strategi pemasaran Gram Reciprocating dengan personal selling b. Proses sampai closing sales c. After Sales Service untuk Kompresor Gram Reciprocating Lampiran: Jawaban dari daftar pertanyaan penulis pada Bab III, dapat dilihat sebagai berikut: Nama : Panji S. Usia : 30 tahun Jabatan : Sales Engineer Posisi Tugas : Kantor Perwakilan Indonesia, di Jakarta Perusahaan : YORK International Pte Ltd – kantor perwakilan di Indonesia Bidang : Fabrikan Mesin Pendinginan (Refrigeration) A : Selamat sore Pak Panji.... P : Selamat sore mbak Ajenk.... 2012 28 Nama Mata Kuliah dari Modul Dosen Penyusun Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id A : Terima kasih telah meluangkan waktu dan bersedia saya wawancarai sehubungan dengan penelitian saya mengenai kegiatan marketing di perusahaan Bapak. P : Oh yaaaa..... dengan senang hati, hehehee... A : Baiklah, kita mulai saja ya Pak. Mmm...... sebagai seorang sales engineer, apa saja job description Anda? P : Hal-hal yang saya lakukan sebagai Sales Engineer antara lain: Mencari kastemer, membuat perencanaan penjualan dan mengaplikasikan perencanaan penjualan A : Dalam memasarkan produk YORK atau .....[berhenti sejenak] dalam mengaplikasikan perencanaan penjualan, strategi pemasaran apa yang digunakan? P : Strategi Personal Seling dan Sales Promotion. Tentu Anda ingin tahu alasanya kan...? [tersenyum]. Alasannya karena Personal selling merupakan strategi marketing yang sangat efektif dalam melakukan penjualan produk kami, untuk memberikan penjelasan secara lengkap dan agar kastemer juga dapat secara langsung melihat keunggulan produk kami, serta mendapatkan feedback yang cepat dari keraguan mereka. Sedangkan...... Sales promotion adalah...., [diam sejenak] strategi yang menunjang personal selling. Begini, produk yang kami tawarkan bukan produk consumer goods, tetapi sangat segmented untuk suatu industri. Harga yang ditawarkan pun, relatif tidak murah. Namun, untuk menarik penjualan kami melakukan strategi promosi penjualan dengan diskon yang lumayan besar jika mereka membeli paket sistem yang kami tawarkan, seperti minimal pembelian adalah sebesar SGD 25,000 untuk periode tertentu. Misalnya selama kurun waktu 3 bulan sebelum tahun baru, yang biasanya akan ada kenaikan harga. Hal itu tentu saja salah satu strategi untuk menarik dan mempertahankan pelanggan. A : Begitu ya Pak. Lalu... bagaimana Anda mengaplikasikan strategi tersebut agar kastemer mengetahui tentang produk yang dipasarkan? P : Mmmmm..... biasanya ya, penawaran dimulai dengan telemarketing. Pertamatama....kami mencari kastemer yang tepat dari database marketing yang kami miliki, lalu kami menghubungi mereka melalui telepon untuk meminta waktu melakukan presentasi 2012 29 Nama Mata Kuliah dari Modul Dosen Penyusun Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id produk yang kami tawarkan. Jika mereka menginginkan terlebih dahulu perkenalan melalui email, akan kami kirimkan profil YORK secara singkat namun jelas ke mereka, setelah itu....... kami mem-follow up lagi untuk tetap meminta waktu bertatap muka; karena penjelasan akan lebih lengkap dan akurat lagi dengan tatap muka. Yang dimaksud dengan tatap muka di sini adalah suatu pertemuan untuk melakukan teknik presentasi. Dari manfaat, kekurangan, harga, servis, semua akan kami jelaskan agar kastemer merasa yakin dan tertarik untuk membeli. A : Produk apa yang Anda / YORK pasarkan ke kastemer, dan siapa atau perusahaan yang bergerak di bidang apa sajakah yang menjadi kastemer YORK? P : Produk yang kami tawarkan adalah salah satu produk yang berada dalam sistem pendingin atau refrigeration yang dinamakan kompresor Gram Reciprocating. Kompresor ini banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam bidang pengadaan makanan/minuman dan pendukungnya (food & beverages). Contohnya seperti es krim, soft drink, makanan-makanan yang terdapat di resoran-restoran cepat saji, makanan dan minuman yang dijual di supermarket-supermarket, maupun perusahaan-perusahaan yang menyewakan tempat untuk pendinginan bahan-bahan makanan dan minuman tersebut yang biasanya disebut cold storage. A : Wah, menarik sekali ya Pak. P : Iya, ini produk yang bagus dan bisnis yang baik, hahaha.... A : Jadi, dengan begitu segmented-nya produk yang dipasarkan, apakah Anda setuju bahwa strategi personal selling merupakan cara yang tepat untuk memasarkan produk tersebut ke kastemer? P : Yap, sangat setujut! Karena yang saya lihat, persaingan dalam industri ini adalah dengan membuat pendekatan kepada kastemer yang kita tuju. Jika mereka sudah percaya dan puas akan servis yang kami lakukan, mereka akan otomatis loyal. Karena pada dasarnya persaingan harga sangat kecil, namun value dari YORK lah yang bisa kami jual. Dengan kenyamanan mereka jika menghadapi masalah dan YORK datang untuk menyelesaikannya dengan baik, serta mendapat respon yang cepat, kastemer akan puas, sehingga...... masalah harga akan menjadi nomor dua.. A : Tolong jelaskan, strategi dan cara-cara yang ditetapkan oleh manajemen 2012 30 Nama Mata Kuliah dari Modul Dosen Penyusun Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id YORK, apakah membuat Anda yakin bahwa kastemer akan mengetahui keberadaan produk YORK dan memudahkan mereka untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan sehingga mempercepat proses pembukaan order? P : Sangat yakin! Baik info secara online ataupun manual book yang memberi petunjuk kejelasan pemakaian produk dan jika mereka membutuhkan di saat urgent, kami selalu siap membantu dengan tenaga-tenaga profesional. A : Biasanya, berapa lama waktu yang Anda targetkan untuk memperoleh Surat Pesanan atau Purchase Order dari kastemer setelah Anda memperkenalkan produk Anda tersebut? P : Secepatnya, ha ha ha... Tapi efektifitas mereka mengenal produk kira-kira 2-4 minggu dan mereka akan memahami value yang membedakan YORK dengan produk dari fabrikan lain. A : Bagaimana pendapat Anda terhadap fenomena menjamurnya bisnis makanan di Indonesia? P : Prospektif!!! Bagus sekali dalam perkembangan bisnis kami. Semakain meluaskan pasar sasaran dan tentunya dapat meningkatkan pendapatan perusahaan, he he heeee A : Menurut Anda, berapa banyak perusahaan di Indonesia yang berbisnis di bidang makanan/minuman serta pendukungnya? P : Pastinya banyak sekali, dari kelas kecil, menengah sampai besar. Dari database kami saja sudah tercatat sekitar 200 perusahaan, di mana masing-masing perusahaan memiliki 2 sampai 3 kompresor Gram Reciprocating. A : Anda pernah langsung mengunjungi plant kastemer Anda? Bagaimana keadaaan di sana? P : Tentu saja pernah Mbak…... Sebagai sales engineer, pekerjaan saya tidak hanya berhubungan dengan bagian purchasing yang berkedudukan di kantor yang nyaman, tapi saya juga harus berkenalan dengan para user yang bertugas di lapangan (plant). Jadi saya harus tahu keadaan lapangan dan meningkatkan terjalinnya hubungan baik antara YORK dengan kastemer, sehingga saya tidak hanya membuat perencanaan tapi ikut terjun 2012 31 Nama Mata Kuliah dari Modul Dosen Penyusun Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id langsung agar semua berkembang dan terkontrol dengan baik, semua masalah teratasi dengan baik selalu. Dan mudah-mudahan kami dapat melakukan lebih baik lagi ke depannya. Keadaan di plant kastemer..... bising oleh suara mesin dan... panas yah, heheee... A : Waaah.....penjelasan Pak Panji sangat jelas dan lengkap. Terima kasih banyak ya Pak, sangat berguna bagi penelitian saya. Selamat sore....[berdiri dan bersalaman] P : Sama-sama Mbak Ajenk...., senang bisa membantu Mbak. Selamat sore...[tersenyum]. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 2012 32 Nama Mata Kuliah dari Modul Dosen Penyusun Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id