abstract - repository stikes poltekkes majapahit

advertisement
PENGARUH PENYULUHAN TENTANG PEMERIKSAAN KEHAMILAN
TERHADAP MOTIVASI IBU DALAM MELAKUKAN PEMERIKSAAN
KEHAMILAN DI PUSKESMAS JATIWATES KECAMATAN
TEMBELANG KABUPATEN JOMBANG
Ika Wulandari
11002109
Subject : Penyuluhan, Motivasi, Pemeriksaan Kehamilan, Ibu hamil
DESCRIPTION
Kunjungan antenatale care biasanya di mulai segera setelah terlambat haid
sehingga dapat di identifikasi dan diagnosis serta dilakukan perawatan terhadap kelainan
yang mungkin berkembang pada ibu hamil. Masalah yang sering diketahui adalah banyak
ibu hamil yang tidak teratur melakukan ANC hal ini bertolak belakang dengan program
pemerintah untuk mengurangi angka kesakitan pada ibu hamil dan bersalin, rendahnya
cakupan KI dan K4 menyebabkan angka kematian ibu dan bayi yang relatif tinggi.
Tujuan penelitian mengetahui pengaruh penyuluhan tentang pemeriksaan kehamilan
terhadap motivasi ibu dalam melakukan pemeriksaan kehamilan di Puskesmas Jatiwates
Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang.
Jenis penelitian yang digunakan adalah Eksperimental. Variabel independent
penyuluhan tentang pemeriksaan kehamilan, sedangkan variable dependen motivasi ibu
dalam melakukan pemeriksaan kehamilan. Populasi penelitian ini adalah semua ibu hamil
yang berkunjung di Puskesmas Jatiwates Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang
sebanyak 38 orang pada bulan Februari 2014 dengan sampel 34 orang yang diambil
menggunakan teknik sampling Simple Random Sampling. Alat ukur menggunakan
kuesioner. Analisa data dengan menggunakan Mc Namer Test.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar motivasi responden sebelum
penyuluhan negatif sebanyak 18 orang (52,9%) dan sebagian besar motivasi responden
sesudah penyuluhan positif sebanyak 22 orang (64,7%).
Hasil analisa menggunakan uji Mc Namer Test dengan α 0,05 didapatkan bahwa
ρ = 0,031 < 0,05 yang artinya ada pengaruh penyuluhan tentang kehamilan terhadap
motivasi ibu dalam melakukan pemeriksaan kehamilan
Berdasarkan hasil penelitian disarankan bagi ibu untuk lebih meningkatkan
pengetahuan ibu tentang pemeriksaan kehamilan baik melalui media massa maupun
media elektronik seperti membaca koran, menonton televisi sehingga ibu dapat
termotivasi untuk teratur melakukan pemeriksaan kehamilan.
ABSTRACT
Antenatal care visits usually begin soon after menstruation a missed period so
that it can be identified and diagnosid and aggressive treatment of disorders that may
develop in pregnant woman. The problem that often known by many pregnant women
who do not regularly do this ANC, contrary to the government’s program to reduce
maternal morbidity and high birth, low coverage of KI and K4 cause infant maternal
mortality rate is still relatively high. The purpose of the study determine the effect of
antenatal education on maternal motivation in doing prenatal care at the health center
Tembelang Jatiwates District of Jombang.
This type of research was Experimental. The independent variable was
counseling about prenatal care, while the dependent variable was maternal motivation in
doing prenatal care. The population in this study were all pregnant women visiting health
centers in the District Jatiwates Tembelang Jombang as many as 38 people in February
2014 with a sample of 34 people, that were taken using simple random techniques.
Measuring instrument using a questionnaire. Analysis of the data by using the Mc Namer
Test.
The results showed that most of respondents motivation before the extension,
were negatives as many as 18 people (52.9%) and most of respondent motivation after
counseling were positives respondents as many as 22 persons (64.7%).
The results of the analysis using the test Mc Namer Test with α of 0.05 was found
that ρ = 0.031 <0.05, which means there is the influence of education on pregnancy on
maternal motivation in doing prenatal care.
Based on the results it is advisable for the mother to further enhance the
knowledge of mothers about prenatal care through the mass media and electronic media
such as reading the newspaper, watching television, and that the mother can be motivated
to perform regular prenatal care.
Keywords : Education, Motivation, Pregnancy test
Countributor : 1. Dian Irawati, M.Kes
2. Dhonna Anggraeni, SKM
Type Matrial : Laporan Penelitian
Identivier
: Reseach of Publication
Right
: Microsoft 2007
Summary
: File of Reseach
Latar Belakang
Periode antenatale care adalah kondisi yang di persiapkan secara fisik dan
psikologis untuk kelahiran dan menjadi orang tua. Pada periode ini terutama
wanita yang sehat akan mencari petunjuk dan perawatan kehamilan secara teratur.
Kunjungan antenatale care biasanya di mulai segera setelah terlambat haid
sehingga dapat di identifikasi dan diagnosis serta dilakukan perawatan terhadap
kelainan yang mungkin berkembang pada ibu hamil (Susanti, 2013:2). Masalah
yang sering di ketahui banyak ibu hamil yang tidak teratur melakukan ANC hal
ini bertolak belakang dengan program pemerintah untuk mengurangi angka
kesakitan pada ibu hamil dan bersalin tinggi , rendahnya cakupan KI dan K4
menyebabkan angka kematian ibu bayi masih relatif tinggi (Januardi 2014)
Indonesia kini menjadi salah satu dari 13 negara dengan angka kematian
ibu tertinggi di dunia. Menurut WHO (2010) sekita 287.000 ibu meninggal karena
komplikasi kehamilan dan proses kelahiran. Cakupan kunjungan ibu hamil K1 di
Indonesia pada tahun 2011 adalah 95,71% dari target 95 % dan kunjungan ibu
hamil K4 sebanyak 88,27% dari target 90% (Kemenkes RI, 2012). Target Provinsi
Jawa Timur untuk cakupan pelayanan ibu hamil K1 pada tahun 2012 adalah 99%
dengan kondisi 32 kabupaten/kota masih di bawah target provinsi. Capaian
cakupan K1 Provinsi Jawa Timur pada tahun 2012 adalah 92,14%. Kota Kediri
memiliki capaian terendah yakni 75,18%, sedangkan Kabupaten Lamongan
memiliki capaian tertinggi sebesar 108,57%. Cakupan K1 kabupaten Jombang
tahun 2012 yaitu 92,18%, sedangkan target cakupan pelayanan ibu hamil K4 pada
tahun 2012 adalah 92% dengan kondisi 28 kabupaten/kota masih di bawah target
provinsi. Capaian cakupan K4 Provinsi Jawa Timur pada tahun 2012 adalah
84,38%. Kabupaten Jember memiliki capaian terendah yakni 70,67%, sedangkan
Kabupaten Lamongan memiliki capaian tertinggi sebesar 101,55%. Cakupan K4
kabupaten Jombang 86,56%. Data tersebut menunjukkan bahwa cakupan K1 dan
K4 di Kabupaten Jombang masih dibawah target Provinsi Jawa Timur (Dinkes
Jatim, 2012). Cakupan K1 Puskesmas Jatiwates Kecamatan Tembelang Kabupten
Jombang tahun 2013 yaitu 83%, sedangkan target cakupan pelayanan ibu hamil
K4 pada tahun 2013 adalah 83,9% sedangkan target yang harus di penuhi adalah
90%. Beradasarkan studi pendahuluan secara wawancara pada 10 ibu hamil di
Puskesmas Jatiwates Kabupaten Jombang di dapatkan 4 (40%) ibu hanya
melakukan ANC pada trimester 1, 3 ibu (30%) didapati baru melakukan ANC saat
mengalami masalah pada kehamilannya dan 3 ibu (30%) hamil lainya belum
melakukan pemeriksaan kehamilan.
Pendidikan kesehatan (penyuluhan) merupakan segala upaya yang
direncanakan untuk mempengaruhi orang lain baik individu, kelompok, atau
masyarakat sehingga mereka melakukan apa yang diharapkan oleh pelaku
pendidikan. Penyuluhan dapat meningkatkan pengetahuan dan motivasi ibu hamil
pada pelaksanaan pemeriksaan kehamilan (Notoatmodjo, 2010). Kesejahteraan
ibu hamil dan melahirkan bergantung pada kebijakan negara, organisasi
kesehatan, dan kondisi masyarakat tempat wanita tersebut tinggal. Kesehatan dan
penggunaan kemampuan untuk mengikuti nasihat dianjurkan dipengaruhi oleh
lingkungan sosial, keuangan, dan kebijakan perawatan kesehatan. Kehamilan
memberi dampak pada seluruh anggota keluarga. Masing-masing keluarga
beradaptasi dan berinterpretasi berbeda, bergantung pada budaya dan pengaruh
tren sosial. Perawat/ bidan harus beradaptasi pada kondisi ini agar dapat berperan
sesuai dengan harapan keluarga (Susanti, 2008: 2).
Ibu hamil seyogyanya selalu menyadari bahwa derajat kesehatan
masyarakat itu meningkat atau menurun bukanlah semata-mata karena ada sektor
lainnya. Akan tetapi tergantung dari pelayanan yang diberikan dalam pelayanan
kesehatan, hal ini disebabkan kurangnya mutu palayanan kesehatan yang didapat
atau diperoleh sehingga menyebabkan semakin menurunnya tingkat derajat
kesehatan masyarakat. Oleh karena itu sangat penting peran petugas kesehatan
selalu memberi motivasi pada ibu hamil untuk melakukan ANC atau pemeriksaan
kehamilan secara teratur ke petugas kesehatan, yang bermanfaat untuk memonitor
kesehatan ibu hamil dan bayinya, sehingga bila terdapat permasalahan dapat
diketahui secepatnya dan diatasi sedini mungkin. Juga hiduplah dengan cara yang
sehat (hindari rokok, alkohol, dan lain lain), serta makan makanan yang bergizi
sesuai kebutuhan selama kehamilan (Suririnah, 2008:1).
Berdasarkan fenomena diatas, maka peneliti tertarik untuk mengadakan
penelitian dengan judul ”pengaruh penyuluhan tentang pemeriksaan kehamilan
terhadap motivasi ibu melakukan pemeriksaan kehamilan”.
Metode
Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Eksperimental. Peneliti dapat mencari, menjelaskan dan memberikan intervensi,
memperkirakan dan menguji berdasarkan teori yang ada (Nursalam,2009;82).
Sedangkan rancang bangun yang digunakan dalam penelitian ini adalah one group
pre test post test design yaitu mengungkapkan hubungan sebab akibat dengan cara
melibatkan satu kelompok subjek. Kelompok subjek diobservasi sebelum
dilakukan intervensi, kemudian diobservasi lagi setelah diintervensi (Nursalam,
2013). Dalam penelitian ini peneliti mengukur hubungan antara indeks masa
tubuh dengan siklus menstruasi. Teknik pengambilan sampel dengan Probability
dengan jenis Simpel Random Sampling yaitu pengambilan sampel berdasarkan
kelas. Pada penelitian ini sampelnya sebagian ibu hamil yang berkunjung di
Puskesmas Jatiwates Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang sebanyak 34
orang. Variabel dalam penelitian ini terdiri atas variable independen yakni
penyuluhan pemeriksaan kehamilan, variable dependen yakni motivasi ibu dalam
melakukan pemeriksaan kehamilan. Analisis data yang digunakan adalah uji Mc
Namer test.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Karakteristik Responden Berdasarkan Umur sebagian kecil responden
berusia 20-35 tahun sebanyak 16 orang (47,0%). Karakteristik Responden
Berdasarkan Pendidikan rata-rata responden berpendidikan SMP sebanyak 20
orang (58,8%). Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan rata-rata separuh
responden adalah ibu rumah tangga sebanyak 22 orang (64,7%). Karakteristik
Responden Berdasarkan Kehamilan sebagian kecil responden mempunyai 1 anak
sebanyak 19 orang (55,9%). Karakteristik Responden Berdasarkan Informasi
sebagian besar responden pernah mendapat informasi tentang pemeriksaan
kehamilan sebanyak 34 orang (100,0%).
Karakteristik Responden Berdasarkan Motivasi Sebelum Penyuluhan
sebagian kecil motivasi responden sebelum penyuluhan negatif sebanyak 18 orang
(52,9%). Karakteristik Responden Berdasarkan Motivasi Sesudah Penyuluhan
rata-rata motivasi responden sesudah penyuluhan positif sebanyak 22 orang
(64,7%). Pengaruh penyuluhan tentang pemeriksaan kehamilan terhadap motivasi
ibu dalam melakukan pemeriksaan kehamilan bahwa terdapat 18 reponden
responden yang mempunyai motivasi negatif sebelum penyuluhan di dapatkan 12
responden (66,7%) memiliki motivasi negatif sesudah penyuluhan. Hasil analisa
menggunakan uji Mc Namer Test dengan α 0,05 didapatkan bahwa ρ = 0,031 <
0,05 yang artinya ada pengaruh penyuluhan tentang kehamilan terhadap motivasi
ibu dalam melakukan pemeriksaan kehamilan.
Berdasarkan hasil penelitian dapat menunjukkan bahwa sebagian kecil
motivasi responden sebelum penyuluhan negatif sebanyak 18 orang (52,9%).
Motivasi adalah kecenderungan yang timbul pada diri seseorang secara
sadar maupun tidak sadar melakukan tindakan dengan tujuan tertentu atau usahausaha yang menyebabkan seseorang atau kelompok orang tergerak melakukan
sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang di kehendaki (Poerwodarminto, 2008).
Faktor-faktor yang mempengaruhi terhadap motivasi meliputi faktor fisik, faktor
herediter (lingkungan dan kematangan atau usia), faktor instrinsik seseorang,
fasilitas (sarana dan prasarana), situasi dan kondisi, program dan aktifitas, audio
visual (media), pengetahuan (Rusmi, 2008).
Motivasi ibu yang negatif di pengaruhi oleh umur, hal ini dapat ditunjukkan
bahwa sebagian kecil responden berusia 20-35 tahun sebanyak 16 orang (47,1%).
Usia adalah umur yang terhitung mulai saat dilahirkan sampai saat ia akan
berulang tahun. Semakin cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan
seseorang akan lebih matang dalam berpikir dan bekerja. Dari segi kepercayaan
masyarakat yang lebih dewasa akan lebih dipercaya dari pada orang yang belum
cukup tinggi tingkat kedewasaannya. Hal ini sebagai akibat dari pengalaman dan
kematangan jiwanya. Motivasi yang didukung oleh lingkungan berdasarkan
kematangan atau usia seseorang. Umur merupakan ukuran tingkat kedewasaan
seseorang. Orang yang mempunyai umur produktif akan mempunyai daya pikir
yang lebih rasional dan memiliki pengetahuan yang baik sehingga orang memiliki
motivasi yang baik (Purwanto, 2010).
Umur akan mempengaruhi tingkat kematangan seseorang. Umur orang yang
produktif akan mempengaruhi pandangannya terhadap sesuatu hal yang baru yang
datang dari luar sehingga pengetahuan yang dimiliki bertambah. Semakin
bertambahnya umur seseorang maka orang tersebut semakin matang dalam
berpikir secara rasional tentang pentingnya melakukan pemeriksaan kehamilan.
Motivasi ibu hamil yang negatif di pengaruhi oleh pendidikan, hal ini dapat
di tunjukkan bahwa lebih dari rata-rata responden berpendidikan SMP sebanyak
20 orang (58,8%).
Makin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka makin mudah dalam
menerima informasi, sehingga semakin banyak pula pengetahuan yang dimiliki.
Sebaliknya pendidikan yang kurang akan menghambat perkembangan sikap
seseorang terhadap nilai-nilai yang baru dikenal. Pendidikan klien dapat
meningkatkan keteraturan, sepanjang bahwa pendidikan tersebut merupakan
pendidikan yang aktif (Notoatmodjo, 2007).
Pendidikan SMP merupakan pendidikan dasar dimana ibu mempunyai
kemampuan dalam menyerap informasi yang kurang. Ibu sulit mencerna
informasi yang diberikan oleh petugas kesehatan tentang pentingnya melakukan
pemeriksaan kehamilan. Pendidikan dasar menyebabkan ibu mudah dipengaruhi
lingkungan sekitar dalam melakukan pemeriksaan kehamilan, misalnya ibu
menganggap tidak perlu melakukan pemeriksaan kehamilan pada awal kehamilan.
Motivasi seseorang sangat berkaitan dengan pendidikan. Hal ini dikarenakan
semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka semakin baik tinggi pula
motivasi yang dimiliki. Pendidikan yang tinggi akan mempengaruhi motivasi
intrinsik seseorang untuk melakukan pemeriksaan kehamilan.
Motivasi melakukan pemeriksaan kehamilan dapat dipengaruhi oleh
pekerjaan, hal ini dapat dtunjukkan bahwa lebih dari rata-rata responden adalah
ibu rumah tangga sebanyak 22 orang (64,7%)
Pekerjaan adalah serangkaian tugas atau kegiatan yang harus dilaksanakan
atau diselesaikan oleh seseorang sesuai dengan jabatan atau profesi masingmasing. Status pekerjaan yang rendah sering mempengaruhi motivasi seseorang
sehingga mempengaruhi dukungan yang diberikan pada ibu (Notoatmodjo, 2010).
Motivasi yang berasal dari dalam dirinya sendiri biasanya timbul dari
perilaku yang dapat memenuhi kebutuhan sehingga puas dengan apa yang sudah
dilakukan. Responden yang tidak bekerja menyebabkan responden tidak
mempunyai kesempatan untuk bertukar informasi dengan rekan kerja atau atasan
yang memiliki pengetahuan dan pengalaman yang berbeda. Sebagian ibu yang
tidak bekerja, tidak memanfaatkan waktu luang yang ada untuk mencari informasi
dari berbagai sumber salah satunya dengan bertanya pada petugas kesehatan.
Waktu luang yang dimiliki oleh ibu banyak digunakan untuk beristirahat dan
menoonoton sinetron sehingga ibu tidak tahu dan akhirnya tidak termotivasi
melakukan pemeriksaan kehamilan. Ibu yang pernah bekerja pada institusi seperti
pemerintah dan swasta akan mempunyai disiplin yang tinggi apalagi dengan
kesehatan sehingga ibu akan memiliki motivasi yang kuat dalam melakukan
pemeriksaan kehamilan.
Motivasi negatif di pengaruhi oleh jumlah anak, hal ini dapat ditunjukkan
bahwa sebagian kecil responden mempunyai 1 anak sebanyak 19 orang (55,9%).
Teori motivasi yang sekarang banyak dianut orang adalah teori kebutuhan.
Teori ini beranggapan bahwa tindakan yang dilakukan oleh manusia pada
hakekatnya adalah untuk memenuhi kebutuhannya, baik kebutuhan fisik maupun
kebutuhan psikis. Oleh karena itu, menurut teori ini, apabila seorang pemimpin
ataupun pendidik bermaksud memberikan motivasi kepada seseorang, ia harus
berusaha mengetahui terlebih dahulu apa kebutuhan-kebutuhan orang yang akan
dimotivasinya (Ngalim 2012: 74-77).
Pengalaman memberikan makna tersendiri bagi seseorang, ibu hamil yang
belum pernah memiliki pengalaman/baru hamil pertama kali akan sangat hati-hati
dalam menjaga kondisi tubuh dan janin yang dikandung sehingga ibu cenderung
untuk melakukan pemeriksaan kehamilan. Pemeriksaan kehamilan secara rutin
dapat memberikan dampak positif bagi ibu hamil
Motivasi yang positif juga di pengaruhi oleh informasi, hal ini dapat
ditunjukkan bahwa sebagian besar responden pernah mendapat informasi tentang
pemeriksaan kehamilan sebanyak 34 orang (100,0%).
Informasi adalah keseluruhan makna, dapat diartikan sebagai pemberitahuan
seseorang, biasanya dilakukan oleh tenaga kesehatan. Pendekatan ini biasanya
digunakan untuk menggugah kesadaran masyarakat terhadap suatu inovasi yang
berpengaruh terhadap perilaku, biasanya melalui media massa (Saifudin, A,
2005).
Hasil penelitian menunjukan bahwa semua ibu hamil pernah mendapatkan
informasi tentang kehamilan, akan tetapi ibu hamil masih memiliki motivasi
negatif, hal ini mungkin di pengaruhi oleh tingkat pendidikan ibu yang mayoritas
dasar, sehingga sulit menyerap informasi skaligus mengaplikasikan dalam bentuk
tindakan. Atau bisa jadi ibu pada dasarnya ibu yang sudah memahami tentang
pemeriksaan kehamilan. Akan tetapi, adanya adanggapan bahwa bayi akan baikbaik saja sehingga tidak memerlukan pemeriksaan, selain itu banyak fenomena
yang terjadi bahwa usia kandungan ibu masih terlalu kecil dan perut belum
kelihatan sehingga tidak perlu melakukan pemeriksaan kehamilan.
Berdasarkan hasil penelitian dapat menunjukkan bahwa rata-rata motivasi
responden sesudah penyuluhan positif sebanyak 22 orang (64,7%).
Penyuluhan secara umum adalah segala upaya yang direncanakan untuk
mempengaruhi orang lain baik individu, kelompok, atau masyarakat sehingga
mereka melakukan apa yang diharapkan oleh pelaku pendidikan. Dari batasan ini
tersirat unsur-unsur pendidikan yakni : a) input adalah sarana pendidikan, b)
proses (Upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi orang lain), c) output
(melakukan apa yang diharapkan atau perilaku). Sedangkan pendidikan kesehatan
adalah aplikasi atau penerapan pendidikan di dalam bidang kesehatan
(Notoatmodjo, 2007).
Dengan penyuluhan yang dilakukan peneliti banyak berpengaruh terhadap
motivasi ibu, hal ini di tunjukan antusiasme ibu melakukan tanya jawab dalam
sesi penyuluhan tentang pemeriksaan kehamilan. Dan meningkatnya jumlah
kunjungan kehamilan. Motivasi yang negatif dapat menjadi positif jika di berikan
informasi yang tepat yang mengarah pada kondisi kehamilan (kesehatan Ibu dan
janin yang di kandung)
Motivasi positif di pengaruhi oleh informasi, hal ini dapat ditunjukkan
bahwa sebagian besar responden pernah mendapat informasi tentang pemeriksaan
kehamilan sebanyak 34 orang (100,0%).
Pernyataan dari Notoatmodjo (2010) yang menyatakan bahwa pengetahuan
yang dimiliki oleh seseorang juga dipengaruhi oleh informasi. Semakin banyak
orang menggali informasi baik dari media cetak, media elektronik, seminar dan
penyuluhan maka pengetahuan yang dimiliki semakin meningkat.
Motivasi ibu dalam melakukan pemeriksaan kehamilan setelah dilakukan
penyuluhan dipengaruhi oleh sebagian besar ibu memperhatikan dengan sungguh
- sungguh saat diberikan penyuluhan tentang pemeriksaan kehamilan. Perhatian
ibu saat diberikan penyuluhan akan menimbulkan motivasi ibu untuk berusaha
meningkatkan pengetahuan dan mampu menerima informasi secara logis dan
rasional.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa terdapat 12 (66,7%)
responden yang mempunyai motivasi melakukan pemeriksaan kehamilan negatif
sebelum penyuluhan berubah menjadi positif setelah dilakukan penyuluhan
tentang pemeriksaan kehamilan. Hasil analisa menggunakan uji Mc Namer Test
dengan α 0,05 didapatkan bahwa ρ = 0,031 < 0,05 yang artinya ada pengaruh
penyuluhan tentang kehamilan terhadap motivasi ibu dalam melakukan
pemeriksaan kehamilan
Karena faktor-faktor pemungkin (enabling) ini berupa fasilitas atau sarana
dan prasarana kesehatan, maka bentuk pendidikan kesehatannya adalah
memberdayakan masyarakat agar mereka mampu mengadakan sarana dan
prasarana kesehatan bagi mereka. Bentuk pendidikan yang sesuai dengan prinsip
ini antara lain : Pengembangan dan Pengorganisasian Masyarakat (PPM), upaya
peningkatan pendapatan keluarga (income generating), bimbingan koperas, dan
sebagainya, yang memungkinkan tersedianya polindes, pos obat desa, dana sehat,
dan sebagainya. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat
penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (overt behavior). Karena dari
pengalaman dan penelitian ternyata perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan
lebih langgeng dibandingkan dengan perilaku yang tidak didasari oleh
pengetahuan (Notoatmodjo, 2011).
Penyuluhan merupakan segala upaya yang direncanakan untuk
mempengaruhi orang lain baik individu, kelompok, atau masyarakat sehingga
mereka melakukan apa yang diharapkan oleh pelaku pendidikan. Penyuluhan
dapat meningkatkan pengetahuan dan motivasi ibu hamil pada pelaksanaan
pemeriksaan kehamilan (Notoatmodjo, 2010). Kesejahteraan ibu hamil dan
melahirkan bergantung pada kebijakan negara, organisasi kesehatan, dan kondisi
masyarakat tempat wanita tersebut tinggal. Kesehatan dan penggunaan
kemampuan untuk mengikuti nasihat dianjurkan dipengaruhi oleh lingkungan
sosial, keuangan, dan kebijakan perawatan kesehatan. Kehamilan memberi
dampak pada seluruh anggota keluarga. Masing-masing keluarga beradaptasi dan
berinterpretasi berbeda, bergantung pada budaya dan pengaruh tren sosial.
Perawat/ bidan harus beradaptasi pada kondisi ini agar dapat berperan sesuai
dengan harapan keluarga (Susanti, 2008: 2).
Penyuluhan yang dilakukan dengan metode ceramah dan media leaflet
secara bermakna meningkatkan pemahaman tentang perubahan pemeriksaan
kehamilan sehingga ibu mempunyai motivasi positif dalam melakukan
pemeriksaan kehamilan. Motivasi ibu dalam melakukan pemeriksaan kehamilan
yang positif setelah dilakukan penyuluhan kesehatan dikarenakan responden
memperhatikan penyuluhan atau informasi yang diberikan oleh peneliti. Dengan
adanya penyuluhan tentang pemeriksaan kehamilan, responden lebih tahu dan
paham tentang pemeriksaan kehamilan sehingga dapat mengulang kembali hal
yang telah disampaikan oleh peneliti.
Simpulan
1. Motivasi ibu dalam melakukan pemeriksaan kehamillan sebelum penyuluhan
sebagian kecil negatif (52,9%)
2. bahwa rata-rata motivasi responden sesudah penyuluhan positif sebanyak 22
orang (64,7%).
3. Ada pengaruh penyuluhan tentang kehamilan terhadap motivasi ibu dalam
melakukan pemeriksaan kehamilan.
Saran
1. Bagi Ibu
Lebih meningkatkan pengetahuan ibu tentang pemeriksaan kehamilan baik
melalui media massa maupun media elektronik seperti membaca koran,
menonton televisi dan sebagainya sehingga ibu dapat termotivasi untuk teratur
melakukan pemeriksaan kehamilan.
2. Bagi Masyarakat
Diharapkan masyarakat dapat memberikan dukungan pada ibu dalam
menghadapi masa kehamilan sehingga ibu memiliki motivasi yang positif
terhadap pemeriksaan kehamilan.
3. Bagi Tenaga Kesehatan
Diharapkan tenaga kesehatan dapat memberikan informasi tentang
pemeriksaan kehamilan dan dapat memberikan penyuluhan tentang
pemeriksaan kehamilan dan asuhan kebidanan sesuai dengan kebutuhan ibu
hamil dengan tindak lanjut skrening pada kehamilan melalui antenatale care
4. Bagi Institusi Pendidikan
Diharapkan menambah wacana dan informasi khususnya mahasiswa mengenai
pemeriksaan kehamilan sehingga mahasiswa dapat mengaplikasikan pada
praktik di lapangan.
5. Bagi Peneliti Selanjutnya
Melakukan penelitian tentang faktor lain yang mungkin mempengaruhi
motivasi ibu dalam melakukan pemeriksaan kehamilan seperti pengetahuan,
persepsi, dan dukungan keluarga.
Alamat Korespondensi
Email
: [email protected]
No Telp
: 085735008658
Alamat:
: Sukoreno-Umbulsari-Jember
Download