AsaI Gejaia Volkanisme (Kegunungapian) Pada

advertisement
AsaI Gejaia Volkanisme (Kegunungapian)
Pada beberapa tempat di bumi sering tertihat suatu massa cair pijar yang
dikenal dengan nama magma, keluar mencapai permukaan bumi melalui retakan
pada kerak bumi atau melalui suatu pipa sentral yang disebut terusan kepundan
atau diatrema. Magma yang telah mencapai permukaan bumi disebut dengan
lava. Keluarnya lava seringkali diikuti oleh ledakan yang sangat kuat, seperti
halnya yang terjadi pada gunungapi yang ada di Indonesia. Tetapi adakalanya
lava keluar dengan tenang, seperti misalnya yang terjadi pada gunungapi di
daerah Hawaii. Kejadian vulkanisme dan keberadaan magma dapat dilihat dalam
Gambar 29.
Sketsa kenampakan gunungapi bagian luar (exterior) dan penampang
melintangnya dapat dilihat pada Gambar 30.
Evolusi Gunungapi
Berdasarkan siklus kehidupannya, gunungapi dapat dibagi ke dalam
empat fase, yaitu:
1. Fase aktif (active), menunjukkan tanda-tanda kegiatan yang dapat berupa
erupsi-erupsi konstan maupun erupsi yang berselang-seling (intermittent)
2. Fase tidur/istirahat (dormant), yang memiliki periode tenang yang
panjang, tetapi pada suatu saat dapat meletus dengan tiba-tiba
3. Fase padam (extinct), sudah tidak erupsi selama ribuan tahun dan
dipercaya tidak mampu untuk aktif kembali
4. Fase rusak (destructive), gunungapi mengalami erosi dan sebagian
terusakkan, bahkan hanya meninggalkan bekas-bekas seperti sumbat
lava.
Tipe Erupsi
1. Erupsi linier
Erupsi linier atau erupsi belahan terjadi apabila lava yang mencapai
permukaan bumi tidak melalui suatu pipa kepundan sentral, tetapi keluar melalui
celah-celah atau retakan-retakan di bumi. Hasil erupsi ini pada umumnya berupa
lava yang cair dan bersifat basaltis. Apabila proses ini telah berlangsung lama
akan dapat membentuk plato basal.
2. Erupsi sentral
Jika lava keluar dari terusan kepundan, maka proses erupsi yang terjadi
adalah erupsi sentral. Erupsi ini dapat dibagi menjadi tiga macam, yaitu:
1. Erupsi efusif, yang sebagian besar menghasilkan lava;
2. Erupsi eksplosif, yang sebagian besar menghasilkan bahan-bahan lepas;
3. Erupsi campuran, yang akan menghasilkan gunungapi strato atau gunungapi
berlapis yang terdiri atas bahan-bahan lepas dan lava.
Material ekstrusif gunungapi adalah berupa gas, air, lava, dan bahan padat.
Tipe Gunungapi
Tipe gunungapi dapat dibedakan dalam dua kelompok besar, yaitu atas
dasar karakter letusan dan atas dasar komposisi material vulkanik
Tipe atas dasar karakter letusan
1. Tipe Hawaiian
o
Tidak ada aktivitas eksplosif;
o
Lava bersifat basa dan sangat mudah bergerak;
o
Gerakan
lava
memadat,
mudah
diikuti,
dapat
bergerak jauh
sebelum
dan berkecenderungan membentuk kerucut lereng yang
landai.
2. Tipe Strombolian
o
Aktivitas bersifat eksplosif, lemah, tetapi interval letusan pendek;
o
Lava yang dikeluarkan dapat membentuk "bomb" scoria, dikeluarkan
bersama-sama dengan gumpalan-gumpalan lava yang merah dan panas.
3. Tipe Vulcanian
o
Letusan gunungapi tipe ini disertai dengan awan gelap dan banyak
mengandung uap;
o
Letusan terjadi dengan interval yang lebih tidak teratur;
o
Jika lava lebih kental, dapat membentuk sumbat lava.
4. Tipe Vesuvfan
o
Tipe ini memiliki letusan sangat kuat, karena aktivrtasnya tertahan cukup
lama dalam periode yang panjang;
o
Kekuatan letusan oleh gas dapat meretakkan batuan yang menyumbat
lubang dan menyebabkan lava meleleh ke luar.
5. Tipe Krakatoan
o
Tipe ini mengeluarkan banyak debu vulkan, tetapi tidak ada lava yang
keluar.
6. Tipe Peleean
o
Gunungapi tipe ini mengeluarkan gas dan abu vulkan yang gelap (nuees
ardentes) melalui retakan-retakan lateral pada vulkan. Keluarnya bahanbahan tersebut tidak dari krater, karena tersumbat oleh kubah lava.
Atas dasar komposisi material vulkanik
1. Gunungapi Perisai (shield volcano), materialnya bersifat basa (basaltis),
sangat cair, dan sangat mudah bergerak.
2. Gunungapi Kubah (cumulo dome), materialnya sangat asam, agak kental,
gerakannya lambat.
3. Kerucut Terak (cinder cone), terbentuk saat gunungapi mengeluarkan
bahan-bahan vulkanik (abu, terak, lapili, bom, dan lain-lain) ke udara dan
bahan-bahan
tersebut
jatuh
ke
permukaan
bumi
secara
bertahap
membentuk suatu kerucut
4. Campuran kerucut atau kerucut gunungapi strato (composite cones or
strato-volcanic cones), terbentuk oleh material fragmental dan lava; bentuk
ini adalah bentuk yang umum ditemukan pada setiap gunungapi
Atas dasar kekentalannya, maka sifat magma dapat dibedakan menjadi
magma yang asam (ryolitik), menengah (andesitic) dan basa (basaltic). Katakter
letusan vulkan dengan berbagai variasi kekentalannya dapat dilihat pada
Gambar 31. Adapun pada Gambar 32.
dapat dilihat hubungan antara kandungan SiC>2 dengan kekentalan magma.
Bentuk-bentuk Intrusi
Macam-macam bentuk intrusi menunjukkan sikap perlapisan batuan beku
terhadap batuan lain yang bukan merupakan batuan beku. Hal ini merupakan
fenomena yang biasa dijumpai di daerah patahan atau lipatan. Bentuk-bentuk
intrusi secara garis besar ada dua macam, yaitu konkordan (concordant) dan
diskordan (discordant).
Konkordan
Konkordan adalah suatu bentuk penyusupan batuan beku dengan tidak
mengubah susunan batuan yang ada di sekelilingnya. Tipe-tipe konkordan
adalah sebagai berikut:
1.
Sill
Bentukan tabular yang menjalar sebagai lembaran horisontal antara 2 lapisan
batuan atau bidang perlapisan. Pada umumnya sill sejajar dengan bidang
perlapisan, dengan ketebalan dapat mencapai ratusan meter.
2.
Laccolith
Tubuh intrusi yang menyerupai lensa atau jamur, dengan bentuk mendatar
pada bagian bawah dan melenkung atau kubah pada permukaan bagian
atas. Kenampakan ini merupakan bentukan intrusi yang terjadi antara
bidang perlapisan yang memiliki bagian tengah tebal dan lebih tipis pada
bagian tepi.
3. Lopolith
Lopolith ialah bentuk intrusi yang menyerupai piring (saucer-shaped), yang
cekung di bagian atasnya. Kenampakan ini sering tekontrol oleh perlipatan
4. Phacolith
Batuan beku berbentuk cembung-cekung yang banyak ditemukan pada
bentukan antiklinal. Permukaan cekung berada di bagian bawah dan
memiliki ukurna bervariasi, dengan lebar dari beberapa meter s.d. beberapa
kilometer
Diskordan
Diskordan ialah suatu bentuk penyusupan batuan beku hingga mengubah
susunan atau perlapisan batuan yang ada di sekelilingnya. Penyusupan ini
biasanya akan menyebabkan lapisan batuan sekelilingnya menjadi rusak. Tipetipe diskordan adalah sebagai berikut:
1. Dikes
Memiliki bentuk tabular atau menyerupai tembok yang memotong bidang
perlapisan saat melalui batuan sedimen. Dikes dihasilkan oleh magma yang
terinjeksi pada retakan (crack) pada batuan, dengan ukuran mulai dari
beberapa meter s.d. beberapa kilometer. Pada umumnya kenampakan ini
berasosiasi dengan leher vulkan (volcanic neck).
2. Neck
Saluran berbentuk bulat yang terisi lava atau material piroklastik (=plug).
Kenampakan ini sering digunakan sebagai jejak untuk keberadaan vulkan
tua.
3. Chonolith
Bentuk intrusi yang tidak teratur, yang tidak memiliki karakter seperti dike,
sill, sheet, laccolith, atau neck.
4. Batholith
Bentuk intrusi yang terbesar dan memiliki bentuk yang tidak teratur. Luas
bathotith dapat mencapai ribuan kilometer, dan semakin ke dalam ukurannya
semakin besar.
5. Stocks
Mirip dengan batholith, tetapi memiliki ukuran yang lebih kecil
6. Boss
Mirip dengan stocks, tetapi memiliki bidang membulat dengan kontak yang
tajam
Kenampakan sebagai bentuk mintrusi dapat dilihat pada Gambar 33., Gambar
34., dan Gambar 35. Sebagai berikut
Download