- Repository UNPAD

advertisement
STATUS HUKUM ANAK MELALUI TEST DEOXYRIBO NUCLEIC
ACID (DNA) TERHADAP PENYANGKALAN SAHNYA ANAK
BERDASARKAN HUKUM POSITIF DI INDONESIA
ABSTRAK
Penulisan hukum yang berjudul status hukum anak melalui test
Deoxyribo Nucleic Acid (DNA) terhadap penyangkalan sahnya anak
berdasarkan hukum positif di Indonesia bertujuan untuk mengetahui
bagaimana status hukum terhadap penyangkalan anak dan konsep
penemuan hukum alat bukti tes Deoxyribo Nucleic Acid (DNA) dalam
proses pembuktian di Indonesia, Anak sebagai hasil dari suatu
perkawinan, merupakan bagian yang sangat penting kedudukannya
dalam keluarga, maka orang tua mempunyai kewajiban penuh untuk
memelihara dan mendidik anak–anaknya dengan sebaik–baiknya
hingga dewasa, dapat berdiri sendiri atau telah menikah.
Penulisan hukum ini termasuk penelitian hukum normatif dengan
menggunakan data sekunder baik yang berupa bahan hukum primer,
bahan hukum sekunder, dan bahan hukum tersier. Teknik
pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan cara
dokumentasi data sekunder yang berbentuk peraturan perundangundangan, artikel maupun dokumen lain yang kemudian
dikategorisasikan menurut pengelompokannya yang tepat.Dalam
penulisan hukum ini digunakan teknik studi pustaka untuk
mengumpulkan dan menyusun data yang diperlukan.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, diperoleh bahwa
konsep penemuan hukum terhadap alat bukti tes Deoxyribo Nucleic
Acid (DNA) dilakukan dengan menggunakan metode penemuan hukum
yang telah ada sebelumnya yakni metode argumentum per analogium
(analogi) dan metode eksposisi verbal deskripsi. Alat bukti tes
Deoxyribo Nucleic menurut hukum positif belum di atur baik dalam
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, Undang-Undang No.1 Tahun
1974 tentang Perkawinan dan Instruksi Presiden Tahun 1991. Dan
Status hukum anak akibat penyangkalan terhadap sahnya anak ditinjau
dari Kitab Hukum Undang-Undang Perdata bahwa anak yang disangkal
oleh ayahnya hanya mempunyai hubungan perdata dengan ibunya,
sama halnya dengan Undang-Undang No.1 Tahun 1974 tentang
Perkawinan dan Intruksi Presiden Tahun 1991 bahwa si anak tidak ada
hubungan nasab dengan ayahnya melainkan hanya mempunyai nasab
dengan ibunya saja.
Download