1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bisnis Jasa

advertisement
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Bisnis Jasa dan perdagangan di Indonesia berkembang dengan sangat
cepat, seiring dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang selalu tumbuh positif.
Persaingan pun akan semakin ketat sehingga perusahaan perusahaan di Indonesia
berlomba lomba untuk menerapkan prinsip ekonomi, dengan cara meningkatkan
kualitas sumber daya manusia yang bekerja dalam sistem operasional perusahaan.
Sebab kunci sukses suatu perusahaan bukan hanya pada keunggulan teknologi dan
tersedianya dana saja. Tapi faktor manusia merupakan faktor yang terpenting
pula. Perusahaan yang mampu bertahan hidup dalam situasi yang cepat berubah
adalah perusahaan yang memiliki sumber daya manusia yang potensial dan loyal.
Stasiun pompa bahan bakar (SPBU) merupakan suatu kegiatan usaha
perdagangan dan jasa yang kompleks. Di Indonesia sangat banyak dan beragam,
setidaknya ada 4 operator SPBU, yaitu Pertamina, Sheel Indonesia, Total
Indonesia dan Petronas. Pertamina satu satunya operator SPBU yang menjual
bahan bakar minyak bersubsidi. Dalam persaingan global yang sangat ketat ini,
perusahaan-perusahaan yang mengelola SPBU harus mencari jalan keluar agar
tetap bertahan. P.T Mitrabuana Jayalestari merupakan salah satu perusahaan
pengelola SPBU yang berafiliasi ke Pertamina. PT. Mitrabuana Jayalestari dalam
usahanya untuk menang dalam persaingan adalah meningkatkan produktivitas
2
sumber daya manusia yang ada. Diharapkan dengan peningkatan produktivitas
sumber daya manusia akan membuat perusahaan akan tetap bertahan ataupun
memenangkan persaingan.
Dunia bisnis hakikatnya bukan digerakkan oleh capital, tetapi digerakkan
oleh tenaga kerja manusia. Organisasi bisnis yang mempunyai tenaga kerja yang
terampil, berpengetahuan, bermotivasi tinggi, dan loyalitas tinggi, pada umumnya
produktivitasnya tinggi.
Berbicara mengenai sumber daya manusia, hidup, arti, dan peranan
keberadaannya adalah selalu aktual. Sebab sampai sekarang ini manusia tetap
menjadi sentral pembahasan dalam berbagai masalah. Peristiwa besar macam
apapun yang ada di dunia ini dan masalah apapun yang harus dipecahkan di bumi
kita ini pada hakikatnya berhubungan dengan manusia. Misalnya kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi dapat mempermudah hidup manusia dan sekaligus
mempersulit hidup manusia.
Membangun karakter sumber daya manusia ialah mengubah pola pikir dan
perilaku sumber daya manusia dari karakter pekerja upahan menjadi karakter
pekerja profesional. Semua sumber daya manusia dalam perusahaan harus
memiliki jiwa profesionalisme. Jiwa profesionalisme adalah mental untuk berubah
dan berkembang terus-menerus berdasar pemikiran biaya dan manfaat. Setiap
biaya yang dikeluarkan harus menghasilkan manfaat yang lebih besar dari
biayanya.
Motivasi berasal dari kata dasar motive yang atinya dorongan, sebab, atau
alasan manusia melakukan tindakan secara sadar. Ini berarti bahwa ada kondisi
3
yang mendorong atau yang menyebabkan manusia melakukan tindakan dengan
sadar. Kondisi yang demikian itu dapat diciptakan oleh pribadi manusia itu sendiri
atau oleh manusia lain.
Berdasar pola pikir yang demikian itu, menunjukkan bahwa manusia akan
melakukan tindakan yang menyenangkan atau yang menguntungkan dan memberi
harapan hasil yang baik di masa mendatang. Tindakan yang menyenangkan atau
sesuai dengan kata hatinya itu biasanya para pekerja melakukan pekerjaan secara
efektif, efisien, dan produktif. Kondisi yang menyenangkan itu harus diciptakan.
Dalam pekerjaan kondisi yang menyenangkan itu harus diciptakan oleh manajer
sebagai pemimpin mereka, agar pekerja melakukan kegiatan dengan rasa senang
dan rasa puas. Untuk mewujudkan itu semua karyawan harus dipelihara dan
dirawat dengan baik agar mereka tetap memiliki motivasi yang tinggi.
Dalam dunia manajemen, kepemimpinan merupakan energi penggerak
yang mengakibatkan sumber daya manusia bekerja sesuai rencana. Pemimpin
dilahirkan dari bawah (dari karyawan) yang telah memiliki praktek ilmu yang
memadai agar mengetahui kepentingan, pikiran, dan perasaan orang yang
dipimpinnya. Dengan pola pikir yang demikian, ia mampu memotivasi
bawahannya untuk bekerja efektif, efisien, dan produktif.
Pimpinan dalam suatu organisasi tidak boleh hanya satu orang, tetapi harus
beberapa orang atau pimpinan kolektif. Pimpinan kolektif lebih baik dibandingkan
pimpinan individual, karena pengalaman dan pengetahuan beberapa orang yang
dikumpulkan akan lebih kuat dan lebih baik daripada pengalaman dan
pengetahuan individual.
4
Berdasar uraian diatas, menjelaskan bahwa motivasi dan kepemimpinan
berhubungan dengan tingkat produktivitas kerja karyawan, maka penulis tertarik
untuk melakukan penelitian dengan judul: “Pengaruh Motivasi dan Gaya
Kepemimpinan Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Mitrabuana
Jayalestari Jakarta “.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas maka pokok masalah yang
dihadapi dalam penelitian ini diuraikan sebagai berikut ini :
1. Bagaimanakah pengaruh motivasi terhadap produktivitas kerja
karyawan PT.Mitrabuana Jayalestari?
2. Bagaimanakah
pengaruh
gaya
kepemimpinan
terhadap
produktivitas karyawan PT.Mitrabuana Jayalestari?
3. Bagaimanakah pengaruh motivasi dan gaya kepemimpinan secara
bersama terhadap produktivitas kerja karyawan PT.Mitrabuana
Jayalestari?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk
mengetahui bagaimana pengaruh motivasi terhadap
produktivitas kerja karyawan PT.Mitrabuana Jayalestari.
2. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh gaya kepemimpinan
terhadap produktivitas karyawan PT.Mitrabuana Jayalestari.
5
3. Untuk mengetahui pengaruh motivasi dan gaya kepemimpinan
secara
bersama
terhadap
produktivitas
kerja
karyawan
PT.Mitrabuana Jayalestari.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini dibagi menjadi dua bagian utama oleh penulis
sebagai berikut:
1. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan masukan
dan pertimbangan bagi perusahaan dalam menentukan langkah yang
diambil terutama dalam bidang personalia yang berkaitan dengan
motivasi dan kepemimpinan dengan produktivitas kerja karyawan.
2. Bagi Peneliti
Dengan penelitian ini diharapkan peneliti dapat menerapkan ilmu
yang diperoleh selama perkuliahan dan menambah pengalaman,
wawasan serta belajar sebagai praktisi dalam menganalisis suatu
masalah kemudian mengambil keputusan dan kesimpulan.
Download