MENJADI PELAYAN TUHAN YANG BIJAKSANA “Siapakah hamba yang setia dan bijaksana, yang diangkat oleh tuannya atas orang-orangnya untuk memberikan mereka makanan pada waktunya? Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang” (Matius 24:45-46) Pada bulan Oktober ini, keluarga besar GMI kembali diberi kesempatan untuk mengikuti Retreat Encounter (Perjumpaan) 2014. Seluruh jemaat GMI, baik yang dari kota Frankfurt maupun dari kotakota lain (Mannheim, Braunschweig, Maastricht-NL, Eindhoven-NL, Köln-Bonn, Nürnberg, Stuttgart dan Giessen) diajak untuk bersatu dalam menggenapkan visi yang telah diberikan Tuhan kepada kita gereja-Nya. Ini merupakan acara bersama yang jauh lebih penting dari acara liburan keluarga atau bersama, karena setiap anggota tubuh Kristus diajar untuk menginvestasikan tenaga, waktu dan uangnya untuk hal-hal yang bersifat kekal. Kita semua diajak untuk berkumpul bersama dan belajar bagaimana dapat memenuhi panggilan Tuhan. Sampai hari ini masih ada anggota atau simpatisan jemaat yang belum menyadari, bahwa betapa pentingnya setiap anggota Tubuh Kristus untuk ikut ambil bagian dalam Retreat Encounter ini. Kebanyakan di antara mereka ini masih mengukur dari apa yang disukai secara jasmani atau keuntungan pribadi. Keikutsertaan dan keterlibatan setiap anggota Tubuh Kristus dalam mengikuti suatu Retreat Jemaat merupakan bagian yang tak terpisahkan dengan rencana Tuhan bagi masa depan gereja. Retreat dapat menjadi salah satu sarana penting bagi pencapaian visi misi pembangunan tubuh-Nya seperti tertulis dalam Ef. 4:16 yang mengatakan – “Dari pada-Nyalah seluruh tubuh, --yang rapih tersusun dan diikat menjadi satu oleh pelayanan semua bagiannya, sesuai dengan kadar pekerjaan tiap-tiap anggota--menerima pertumbuhannya dan membangun dirinya dalam kasih”. Dalam retreat encounter tahun 2014 ini, lepas dari kepentingan pribadi atau keluarga, kita semua diajak untuk bisa menjadi terang. Tema untuk retreat encounter tahun 2014 ini ialah “Biarlah terangmu bercahaya” (Matius 5:16). Kita semua dinyatakan oleh Tuhan sebagai hamba, karena pada akhir zaman di mana Tuhan Yesus nanti akan datang kembali untuk kedua kali, hanya akan ada dua sebutan bagi para pengikut Kristus, yaitu: hamba yang setia dan bijaksana, atau hamba yang jahat. Siapakah hamba yang setia dan bijaksana serta dapat menjadi terang ini? Dari Matius 24:45-51 kita dapat mengetahui ciri-ciri dari hamba yang setia dan bijaksana serta dapat menjadi terang, yaitu mereka yang: 1. Memberi makanan padanya pada waktunya (ayat 45). 2. Dengan setia melakukan tugasnya (ayat 46). 3. Terus melayani Tuhan sampai ke level berikutnya (ayat 47). 4. Menantikan kedatangan Tuhan dengan berjaga-jaga (ayat 48-50). 5. Tidak munafik (ayat 51). Kelima hal ini akan kita renungkan bersama pada acara retreat di bulan ini. Tuhan Yesus sangat merindukan supaya kita sebagai anggota tubuh-Nya dapat terus menjadi hamba yang setia dan bijaksana. Biarlah setiap dari kita sebagai anggota tubuh-Nya dapat terus maju untuk menggenapkan segala rencana-Nya. Dalam mengikuti retreat tahun ini, kita akan mendapat pembekalan rohani yang mengarah kepada ciri-ciri dari hamba yang setia dan bijaksana itu. Rasul Paulus merupakan salah satu contoh dan teladan bagi kita. Menjelang kematiannya dia dapat bersaksi: “Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman” (2 Timotius 4:7). Dan pada akhirnya dengan penuh kemenangan dia dapat berkata: “Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya” (2 Timotius 4:8). Marilah kita hidup semakin bijaksana dan melayani Tuhan juga dengan semakin bijaksana. Sampai jumpa di retreat kekeluargaan kita di Heidelberg, Tuhan Yesus memberkati! Amin! Oleh: Pastor Silwanus Obadja M.Th.