MENJADI KELUARGA ALLAH YANG SEMAKIN BERCAHAYA

advertisement
MENJADI KELUARGA ALLAH YANG SEMAKIN BERCAHAYA
„Sebab Allah yang telah berfirman: "Dari dalam gelap akan terbit terang!", Ia juga yang membuat
terang-Nya bercahaya di dalam hati kita, supaya kita beroleh terang dari pengetahuan
tentang kemuliaan Allah yang nampak pada wajah Kristus “
(2 Korintus 4:6)
Kita patut bersyukur kepada Tuhan sebagai Kepala Gereja yang telah berkenan memimpin
dan menyertai jemaat GMI Center di Frankfurt selama 22 tahun. Melalui saat-saat suka dan duka,
melalui berbagai pergumulan dan tantangan yang Tuhan ijinkan, kita semakin dibentuk dan
dimurnikan sebagai keluarga-Nya. Tuhan bermaksud untuk menjadikan kita sebagai keluarga
Allah yang bertumbuh semakin berdampak dan bercahaya untuk menghasilkan buah-buah
kebenaran yang semakin memuliakan nama-Nya. Dengan bertambahnya usia jemaat, Tuhan juga
mengharapkan agar kita sebagai jemaat-Nya dapat semakin dewasa secara rohani.
Dalam pemberitaan Firman Tuhan di hari peringatan GMI Center yang ke-22 ini, hambaNya (Bp. Pdt. Obaja Witiono) menyampaikan tema kotbah tentang : „Menjadi gereja yang
semakin berdampak“ (Kisah Para Rasul 2:47) dan seluruh jemaat GMI ditantang untuk semakin
merendahkan hati di hadapan Tuhan supaya bisa menjadi semakin berdampak. Ini sesuai dengan
motto jemaat GMI, yaitu: “Memberkati untuk mewarisi berkat”. Yohanes Pembaptis pernah
berkata, “Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil” (Yohanes 3:30). Jika kita mau
menjadi berkat, maka kita juga harus belajar semakin rendah hati. Doa dan harapan kami
sebagai staf gembala, kiranya kita dapat menjadi keluarga Allah yang semakin rendah hati agar
bisa semakin berdampak. Di samping itu, kita juga perlu menjadi gereja yang semakin bercahaya
agar bisa menerangi dunia yang penuh dengan kegelapan ini, sebab Allah yang telah
berfirman:”Dari dalam gelap akan terbit terang!”, Ia juga yang membuat terang-Nya bercahaya di
dalam hati kita, supaya kita beroleh terang dari pengetahuan tentang kemuliaan Allah yang
nampak pada wajah Kristus (2 Korintus 4:6). Kita tidak hanya direncanakan supaya bisa semakin
berdampak bagi kesukaan Allah, tetapi kita dijadikan supaya bisa semakin bercahaya di tengah
kegelapan dunia ini. Keluarga Allah diciptakan untuk tujuan yang sangat spesifik.
Gereja mula-mula dibangun dalam pengajaran para rasul dan juga dalam persekutuan
yang kuat dan sehat. Pengajaran dan persekutuan haruslah berjalan seimbang. Jemaat mulamula dapat menjadi terang karena murid-murid Yesus pertama yang setia berhasil memperoleh
terang dari pengetahuan tentang kemuliaan Allah yang nampak pada wajah Kristus setelah Dia
naik ke sorga. Mereka dapat bertumbuh secara rohani dan berkembang secara kwantitas, karena
mereka semua siap untuk dibangun di atas dasar pengajaran para rasul dan juga karena mereka
bersedia untuk hidup dalam suatu ikatan persekutuan keluarga Allah. Alkitab menyebut
pengalaman bersama ini sebagai persekutuan keluarga Allah yang dibangun di atas dasar para
rasul (Perjanjian Baru) dan para nabi (Perjanjian Lama), atau dengan kata lain di atas dasar
pengajaran Firman Tuhan yang benar, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjurunya (Efesus
2:19-20). Gereja atau jemaat mula-mula telah mengajar kita suatu prinsip hidup bersama
sebagai anggota keluarga Allah (Kisah Para Rasul 2:44-47), sehingga tidaklah heran apabila tiaptiap hari Tuhan menambahkan jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan. Bila Anda
menyadari, bahwa adalah karena kehendak Tuhan Anda ada sekarang ini di jemaat-Nya, maka
Anda perlu mengembangkan diri dalam kehidupan keluarga Allah di GMI setiap kota. Sebagai
keluarga Allah mari kita menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat dalam Kristus Yesus (Filipi
2:5), sehingga sebagai jemaat-Nya kita dapat menjadi terang yang semakin besar, membawa
jiwa-jiwa baru kepada Tuhan dan menjaga kesatuan gereja kita demi kemuliaan nama-Nya.
Ingat, bahwa Anda dan Gereja dijadikan bagi keluarga Allah! Amin!
Oleh: Pastor Silwanus Obadja M.Th.
Download