MEMBANGUN KELUARGA ALLAH YANG BIJAKSANA “Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu” (Matius 7:24-25) Bulan Juni 2014 ini merupakan bulan khusus bagi jemaat GMI, karena pada bulan ini jemaat Gereja Misi Indonesia di Frankfurt genap berusia 21 tahun. Kita memperingati lahirnya GMI di Frankfurt pada tanggal 8 Juni 2014, yaitu pada peringatan Hari Pentakosta. Kita patut bersyukur kepada Tuhan sebagai Kepala Gereja yang telah berkenan memimpin dan menyertai kita sebagai jemaat-Nya selama 21 tahun ini. Roh Kudus sudah memimpin jemaat GMI di Frankfurt selama 21 tahun ini dan kita juga sedang dibentuk menjadi keluarga-Nya yang semakin bijaksana. Tuhan Yesus rindu membangun kita menjadi keluarga-Nya yang semakin bijak di akhir zaman ini. Dan ini hanya bisa terjadi bila setiap murid-Nya dapat terus bertumbuh semakin dewasa dengan menghasilkan buah-buah kebenaran seperti yang dikehendaki-Nya. Motto GMI sebagai gereja-Nya adalah: “Memberkati untuk mewarisi berkat”. Doa dan harapan kami sebagai staf gembala, kiranya dalam memasuki usia yang ke-21 ini Gereja Misi Indonesia, baik di Frankfurt maupun di 9 kota lainnya dapat menjadi keluarga Allah yang semakin bijak dan selalu siap “memberkati untuk mewarisi berkat”. Gereja Tuhan hadir dan didirikan oleh Tuhan Yesus di atas muka bumi ini untuk maksud dan tujuan-Nya (Matius 16:18, 19). Tuhan rindu melihat setiap gereja-Nya menjadi tempat persekutuan orang-orang bijak yang kokoh. “Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu” (Matius 7:24-25). Inilah yang menjadi kunci kekuatan rohani dan kekuatan misi dari kehidupan gereja lokal. Gereja mula-mula dibangun di atas kebenaran firmanNya. Mereka hidup dalam pengajaran para rasul dan juga dalam persekutuan (Kisah Para Rasul 2:42 a). Pengajaran dan persekutuan haruslah berjalan seimbang. Jemaat mula-mula dapat bertumbuh secara rohani dan berkembang secara kwantitas, karena mereka semua siap untuk dibangun di atas dasar pengajaran para rasul dan juga karena mereka bersedia untuk hidup dalam suatu ikatan persekutuan keluarga Allah. Alkitab menyebut pengalaman bersama ini sebagai persekutuan keluarga Allah yang dibangun di atas dasar para rasul (Perjanjian Baru) dan para nabi (Perjanjian Lama), dengan Kristus Yesus sebagai batu penjurunya (Efesus 2:19-20). Gereja mulamula tidak hanya siap diajar, tetapi merekapun mempraktikkan prinsip hidup bersama secara nyata sebagai anggota keluarga Allah (Kisah Para Rasul 2:44-47), sehingga tidaklah heran apabila tiap-tiap hari Tuhan menambahkan jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan. Oleh kehendak Tuhan kita telah dipersatukan dalam persekutuan keluarga Allah di gereja yang telah dipilihkan-Nya bagi kita. Mari kita mengembangkan diri dengan semakin bijaksana, didasari atas pengajaran dan kuasa Firman-Nya. Kita harus berhasil membangun keluarga Allah yang semakin kokoh dan menjaga kesatuan gereja kita demi kemuliaan nama-Nya. Anda dan saya telah dipanggil untuk membangun keluarga Allah yang bijaksana! Selamat memperingati hari Pentakosta, Tuhan Yesus memberkati kita semua, Amin! Oleh: Pastor Silwanus Obadja M.Th.