bab v kesimpulan dan saran

advertisement
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan pada PT Aria West
sekarang PT Telekomunikasi Indonesia
International,
maka penulis dapat
menyimpulk an hal-hal sebagai berikut :
1. Penerapan Total Quality Management di PT Telekomunikasi Indonesia
International
Berdasarkan perhitungan persentase kuesioner yang penulis sebarkan, yaitu
terhadap variabel independen didapatkan hasil sebesar 93.6 %, berarti penerapan
Total Quality Management pada PT Telekomunikasi Indonesia International sangat
efektif.
Hal ini juga dapat dilihat dari :
a. Prinsip dasar penerapan Total Quality Management pada PT Telekomunikasi
Indonesia International
Hasil kerja
Perusahaan menj unjung tinggi mutu dengan usaha untuk memenuhi kepuasan
pelanggan yang berada di pelosok negeri agar pelanggan di daerah manapun
mendapatkan kepuasan yang melebihi harapan pelanggan atas
penggunaan
produk yang bersangkutan.
Waktu
PT Telekomunikasi I ndonesia International memantau dipenuhinya jaminan
masa pemeliharaan oleh rekanan/mitra usaha atas perangkat yang dioperasikan pada
saat perangkat tersebut mengalami gangguan agar pelanggan eksternal mendapatkan
kepuasan dalam mengkonsumsi produk perusaha an dengan tepat waktu. Perusahaan
melakukan perencanaan dan pengendalian risiko likuiditas keuangan perusahaan dan
perubahan nilai tukar mata uang agar hubungan dengan investor sebagai salah satu
i
- 68iii –
pelanggan eksternal perusahaan terjalin dengan baik selain i tu investor mengetahui
waktu yang tepat untuk melakukan investasi.
Semangat kerja
Salah satu langkah perusahaan dalam memacu semangat kerja karyawan
yaitu dengan memotivasi karyawan dan meningkatkan kompetensi mereka,
manajemen Divre III memberi pelatihan (training) bagi semua karyawannya, mulai
dari level atas sampai level bawah. Jenis pelatihan yang diberikan dibagi -bagi, ada
yang berkaitan dengan proses teknologi dan ada proses manajerial, dan dimaksudkan
untuk mengubah mental karyawan dan meningkatkan kompetensinya.
b. Penyusunan program
Perencanaan strategi
Perusahaan memiliki Departemen Pengembangan Bisnis sebagai komite
pengendali kualitas yang membawahi dua sub departemen yaitu
departemen
performansi operasi dan departemen perencanaan bisnis . Komite pengendali kualitas
mengidentifikasi proyek -proyek
menuju Total Quality Management yang sesuai
dengan kemampuan perusahaan dengan merencanakan strategi -strategi diantaranya
dengan membuat perencanaan bisnis jangka panjang ( master/business plan ) dan
jangka pendek (RKAP), merumuskan kebijakan pengembangan bisnis dan produk,
menyusun dan atau merekomendasikan rencana pengembangan bisnis dan produk,
menginisiasi kegiatan
focus group dengan TELKOM Group dalam upaya
pengembangan produk baru.
Prinsip efisien si dan efektivitas
Dalam
usaha pencapaian efektivitas perusahaan, pimpinan perusahaan
menyusun program kerja yang terinci agar kegiatan kerja perusahaan lebih terarah
dengan membuat standard operating procedure (SOP) pelaksanaan pembangunan
fasilitas telekomunikasi sehingga setiap tahap pelaksanaan pembangunan sesuai
dengan SOP tersebut, sedangkan dalam pelaksanaan efisiensi, perusahaan
menetapkan kelayakan pengembangan bisnis seperti yang telah ditetapkan dalam
i
- 69iii –
master/business plan, agar sumber daya yang dimiliki perusahaan dapat dimanfaatkan
secara maksimal.
c. Prosedur pelaksanaan
Perbaikan prosedur
Prosedur pelaksanaan yang kurang sesuai dalam kegiatan PT Telekomunikasi
Indonesia International mengalami proses perbaikan secara berkesinambungan yang
merupakan suatu usaha terus-menerus untuk melakukan performa yang lebih baik
didalam setiap bagian organisasi. PT Telekomunikasi Indonesia International selalu
melakukan kajian terhadap teknologi baru yang akan diimplementasikan. Perusahaan
menggunakan Plan-Do-Check-Act-Analyze cycle untuk membantu usaha perbaikan,
mendorong perbaikan kontinu, dan memacu proses belajar organisasi.
Konfirmasi
Konfirmasi dalam PT Telekomunikasi Indonesia International dilaksanakan
dengan proses uji terima hasil -hasil pembangu nan dan memastikan bahwa hasil
pembangunan tersebut sesuai dengan yang direncanakan dan memenuhi spesifikasi
yang dipersyaratkan.
d. Analisis pengukuran
Evaluasi kerja dan aktivitas
Karyawan selalu berinisiatif melaporkan hasil kerjanya tepat waktu. Pimpi nan
selalu melakukan pengecekkan hasil kerja karyawan secara langsung dan rutin, salah
satunya dilakukan oleh manager operasi dengan menyiapkan Berita Acara Serah
Terima, Uji Layak Operasi dengan seluruh unit terkait.
Pemeriksaan fisik
Perusahaan memiliki departemen pemasaran yang melakukan pemeriksaan
fisik secara langsung atas pesanan barang yang diterima.
i
- 70iii –
e. Pelaporan hasil kerja
Konsistensi
Perusahaan menyusun laporan manajemen yang komprehensif secara periodik
sesuai yang ditetapkan manajemen perusah aan,
Review hasil kerja dan sasaran
Perusahaan melakukan review dari hasil kerja dan pencapaian sasaran yang
dilakukan oleh karyawan dari setiap departemen yang memiliki tugas dan kewajiban
untuk melaksanakannya.
2. Pengaruh penerapan Total Quality Management terhadap peningkatan
pendapatan PT Telekomunikasi Indonesia International
PT Telekomunikasi Indonesia International membuat suatu proses bisnis
pengelolaan perusahaan yang di dalamnya terdapat konsep -konsep Total Quality
Management yaitu sebagai berikut:
Proses pencapaian sasaran pada organisasi:
Inputnya berupa isu strategis yaitu ada peluang pasar yang sangat besar dalam
penyediaan jasa USO yang kemudian di proses dengan kompetensi inti yaitu
pembangunan sarana dan prasarana telekomunikasi, critical success factors yaitu
quality, cost, delivery, assurance, service serta dilengkapi dengan kompetensi
khusus SDM, teamwork, SDM profesional dan berkomitmen. Proses tersebut
dijadikan sebagai budaya organisasi kemudian akan menghasilkan output berupa
respons organisasi yang didalamnya terdapat bentuk organisasi, proses rotasi,
seleksi dan pengembangan, kinerja, reward dan punishment yang pada akhirnya
terciptalah suatu kinerja prima . Apabila kinerja tersebut telah menurun
produktivitasnya, perusahaan kembali lagi kepada input-proses-output yang terus
menerus di perbaiki ( continues improvement ).
i
- 71iii –
Melakukan koordinasi dan memberikan rekomendasi kepada unit terkait agar
performansi alat produksi dapat ditingkatkan sehingga membuka peluang
peningkatan pendapata n
Melakukan pengendalian beban finansial perusahaan agar dicapai hasil yang
optimal sesuai dengan target perusahaan
Dengan adanya penerapan Total Quality Management yang efektif serta
sesuai dengan budaya perusahaan maka terdapat pengaruh terhadap salah sa tu sasaran
perusahaan yaitu :
Terdapatnya peningkatan pendapatan
Dari hasil penyebaran kuesioner untuk variabel dependen dihasilkan angka
sebesar 86.67 % yang berada pada presentase 76% - 100% dapat diartikan bahwa
terjadi peningkatan pendapatan perusahaan yang besar. Serta dilihat dari kinerja
keuangan perusahaan sejak tahun 2002 sampai dengan tahun 2004 mengalami
kenaikan pada pendapatan, laba bersih, dan pendapatan operasi. Selain itu perusahaan
melakukan penambahan pembangunan pada Divre III sampai tahu n 2004 mendapat
tambahan sambungan sampai 215.150. Tahun 2003, membangun di Bandung dan
Cirebon sebanyak 105.850 SST dan kini sudah memiliki 32 BTS ( base transceiver
station). Perusahaan juga membangun ring -ring komunikasi antarkota seluruh
Jabar/Banten yang mereka namakan RMJ (Regional Mentro Junction ).
Dengan
adanya
perkembangan
pembangunan
sarana
dan
prasarana
telekomunikasi yang telah dijelaskan pada uraian di atas, pendapatan perusahaan
mengalami kenaikan yang cukup signifikan yaitu sebagai berikut, pada tahun 2001
sampai 2002 sebesar Rp 254.518.000.000 atau 224,42 %, tahun 2002 sampai tahun
2003 mengalami kenaikan sebesar Rp 46.787.000.000 atau 12,72 %, tahun 2003
sampai tahun 2004 mengalami kenaikan sebesar Rp 111.756.000.000 atau 26,94 %.
Kenaikan pendapatan tersebut sesuai dengan salah satu pencapaian sasaran
perusahaan dalam Keputusan Direksi PT Aria West International tentang Organisasi
Perusahaan pada Bagian Kedua Pasal 2 ayat 2.
i
- 72iii –
5.2 Saran
Untuk dapat mencapai target perusahaan dari rencana yang diharapkan
diperlukan adanya kerja ekstra untuk dapat memenuhi target usaha. Setelah
mengadakan penelitian dan pembahasan terhadap PT Telekomunikasi Indonesia
International (d.h. PT Aria West International), penulis mencoba memberikan saran
yang mungkin dapat digunakan seb agai dasar pertimbangan dan masukkan bagi
manajemen yaitu:
PT Telekomunikasi Indonesia International merupakan salah satu divisi KSO.
KSO ini adalah suatu organisasi kemitraan yang tidak membentuk badan hukum,
namun sebagai suatu d ivisi dari PT Telkom Tbk. PT Telekomunikasi Indonesia
International merupakan divisi KSO yang mengelola wilayah Divre III Jawa Barat
yang mengalami keterpurukan di bidang sumber daya manusia pada 5 tahun ke
belakang dibandingkan dengan Divre -Divre lainnya. Oleh karena itu manajemen
Divre III sebaiknya membangunkan mereka dan mengajak lari untuk mengejar
ketertinggalan dari divisi regional yang lain , ini merupakan kerja besar. Mengejar
ketertinggalan dengan melakukan pembangunan fisik relatif lebih mudah, te tapi
menggairahkan semangat kerja dan memberi motiv asi mereka yang sudah “tertidur”
selama lima tahun, bukan pekerjaan kecil. Sehingga harus dilakukan secara
berkesinambungan dalam waktu yang lama, karena perubahan ke arah yang lebih
baik memerlukan proses yang tidak mudah, agar menghasilkan sumber daya manusia
yang memiliki kompetensi yang meng -“akar” sehingga di kawasan yang selama ini
tertinggal yang dipekerjakan hanya orang -orang yang bermutu dan kompeten.
Selain itu, dalam memberikan produk yang terba ik untuk pelanggan tidak
cukup hanya dengan membangun pelanggan internal (sumber daya manusia) saja
akan tetapi pelanggan eksternal yang juga memiliki andil yang cukup besar dalam
kelangsungan hidup perusahaan, juga semestinya diperhatikan misalnya dengan
mengukur kepuasan pelanggan karena pelanggan pada umumnya berorientasi pada
mutu yang mencakup produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan, selain itu mutu
akan selalu berubah tergantung pada waktu, sehingga perusahaan perlu secara teratur
mengukur kepuasan pelanggan dengan cara m emberikan angket atau melakukan
i
- 73iii –
wawancara dengan pelanggan terhadap kepuasan pelanggan yang akan dijadikan
salah satu sumber inspirasi untuk pembuatan barang dan jasa yang bermutu sehingga
produk yang dihasilkan dapat memenuhi kriteria yang diinginkan ole h pelanggan agar
dapat memenuhi kepuasannya dalam mengkonsumsi produk perusahaan, serta dapat
memberikan pengaruh positif terhadap kelangsungan hidup perusahaan dalam jangka
panjang.
i
- 74iii –
Download