MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PENGUKURAN MENGGUNAKAN MEDIA KONKRIT DENGAN ALAT-ALAT UKUR DI KELAS IVSDN 168/I TIDAR KURANJI INDRIANI FULLEH Z ABSTRAK Penelitian ini berlatar belakang dari banyaknya siswa yang mengalami masalah pada saat pembelajaran pengukuran merupakan suatu keadaan yang perlu segera diatasi atau segera diperbaiki. Sebagian siswa menganggap bahwa mata pelajaran matematika merupakan mata pelajaran yang sulit dipahami dan siswa tidak menyukai pelajaran matematika sehingga pada saat guru menerangkan materi siswa tidak memperhatikan. Salah satu upaya yang harus dilakukan untuk meningkatkan minat dan hasil belajar siswa kelas IV SDN 106/I Tidar Kuranji pada materi pengukuran adalah dengan menggunakan media konkrit dengan alat-alat ukur. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan minat dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika, yang secara hipotesis dapat dicapai dengan menggunakan media konkrit dengan alat-alat ukur. Metode dan teknik penelitian menggunakan PTK, dimana setting PTK ini adalah kelas IV dengan subjek penelitian berjumlah 26 orang siswa SDN 106/I Tidar kuranji. Variabel yang diteliti meliputi minat belajar dan hasil belajar yang berhasil dicapai siswa setelah dilaksanakan skenario pembelajaran selama 3 (tiga) siklus dimana pada masingmasing siklus dirancang dalam 4 (empat) kegiatan yaitu tahapperencanaan, pelaksanaan, observasi dan evaluasi, dan refleksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada siklus I hanya 57,69% siswa yang mencapai kategori tuntas, nilai rerata hasil belajar baru mencapai nilai 57,30% dan minat belajar siswa mencapai persentase sebesar 53,58%. Pada siklus II terjadi peningkatan, siswa yang mencapai tuntas belajar 80,76% dan hasil belajar mencapai rerata 70,76% dan minat belajar siswa meningkat menjadi 79,46%. Pada akhir siklus III siswa seluruhnya 100% dinyatakan berhasil mencapai kategori tuntas, hasil belajar mencapai nilai rerata 86,92%, melebihi kriteria yang ditetapkan yaitu85%. Oleh karena itu hipotesis yang diajukan dapat diterima. Pada hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan kemampuan dari siklus I sampai siklus III dapat disimpulkan bahwa menggunakan media konkrit dengan alat-alat ukur pada materi pengukuran dapat meningkatkan minat dan hasil belajar siswa kelas IV SDN 168/I Tidar Kuranji. Kata Kunci : Minat dan Hasil Belajar, Media Konkrit dengan Alat-Alat Ukur PENDAHULUAN Penelitian ini dilaksanakan di kelas 1V SDN 168/1 Tidar kuranji. Sd ini memiliki 1 ruang kantor, 3 wc, 3 kantin,lapangan voli,1 ruang perpustakaan, 6 ruang kelas diantaranya; 1 ruang kelas 1,1 ruang kelas 11,1 ruang kelas 111, 1 ruang kelas IV, 1 ruang kelas V, 1 ruang kelas IV. Jumlah siswa kelas IV berjumlah 26 siswa. Umur mereka rata-rata berkisar antara 9 tahun sampai 10 tahun. 90% dari jumlah siswa berasal dari keluarga petani dengan latar belakang pendidikan orang tua tamatan sd dan 30% lagi berasal dari keluarga pedagang. Di SDN 168/1 tidar kuranji, dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar mata pelajaran matematika siswa hanya mendengarkan dan menulis tanpa menggunakan media yang ada disekolah. Proses pembelajaran matematika yang demikian membuat siswa kurang berminat dalam belajar, sedangkan pembelajaran matematika bukan hanya penguasaan yang berupa konsep-konsep atau prinsip-prinsip saja, tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Dengan demikian, proses pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman secara langsung untuk mengembangkan kompetensi. Oleh karena itu pembelajaran matematika di SD hendaknya menekankan pada pengalaman belajar langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah. Sementara dalam proses pembelajaran matematika guru hanya melakukan proses pembelajaran dikelas dengan cara menulis serta memberikan penjelasan materi menggunakan metodeh ceramah yang hanya diarahkan pada kemampuan siswa untuk menghapal informasi. Anak dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi. Sehinggah pada proses pembelajaran siswa merasa bosan, jenuh, ngantuk, serta ribut saat proses pembelajaran sedang berlangsung. Dengan kondisi belajar seperti itu mengakibatkan situasi belajar dikelas menjadi tidak efektif sehingga materi yang disampaikan oleh guru tidak sepenuhnya dapat dimengerti siswa. Metode ceramah yang sering digunakan guru tidak menambah minat siswa dalam belajar karena media dan alat-alat ukur yang digunakan tidak dilakukan secara baik. Dari observasi yang saya lakukan baik sumber itu berasal dari guru yang mengajar dikelas IV pada pelajaran matematika. Maka diperolehlah data permasalahan yang ada dikelas IV, yaitu hanya beberapa siswa diantaranya 50 % yang mengerti dengan materi yang diajarkan. Dari masalah yang diuraikan diatas, adapun masalah yang di tetapkan oleh peneliti adalah rendahnya minat dan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran matematika khususnya materi pengukuran. Pentingnya masalah ini diselesaikan karena minat dan hasil siswa menentukan tingkat keberhasilan siswa dan juga dapat menentukan berhasil atau tidaknya guru dalam menerapkan tindakan yang di pilih Dengan demikian diperlukan media dan alat-alat ukur belajar yang lebih memperdayakan minat peserta didik, sebuah strategi belajar yang tidak mengharuskan siswa menghafal fakta-fakta tetapi mendorong siswa untuk lebih kreatif lagi dan dapat menemukan jawaban sendiri. Untuk mengetahui apakah media yang digunakan oleh guru berhasil atau tidak, maka guru perlu mengadakan penelitian tindakan kelas ( PTK). PTK bertujuan untuk mempebaiki kinerja guru. Prinsip PTK merupakan suatu proses pembelajaran dianggap tuntas jika 80% dari jumlah siswa memperoleh nilai 6 keatas. Permasalah penelitian ini adalah: “Bagaimana meningkatkan minat dan hasil belajar siswa pada materi pengukuran menggunakan media konkrit dengan alat-alat ukur Di Kelas 1V SDN 168/I Tidar Kuranji ?” METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV SDN 168/1 Tidar kuranji. ini memiliki 1 ruang kantor, 3 wc, 3 kantin,lapangan voli,1 ruang perpustakaan, 6 ruang kelas diantaranya; 1 ruang kelas 1,1 ruang kelas 11,1 ruang kelas 111, 1 ruang kelas IV, 1 ruang kelas V, 1 ruang kelas VI. Jumlah siswa kelas IV berjumlah 26 orang. Umur mereka rata-rata berkisar antara 9 tahun sampai 10 tahun. Pemilihan kelas IV ini bertujuan untuk meningkatkan minat dan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran matematika materi” pengukuran” karena dikelas ini siswa kurang mampu mengaitkan konsep_konsep matematika yang brhubungan dengan kehidupan sehari_hari, hal ini dikarenakan tidak adanya perhatian dari orang tua karena 90% dari jumlah siswa berasal dari keluarga petani dengan latar belakang pendidikan orang tua tamatan sd dan 30% lagi berasal dari keluarga pedagang. Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah jenis penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di kelas IV SDN 168/1 tidar kuranji untuk mata pelajaran matematika pada materi pengukuran. Penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan selama tiga kali pertemuan. Setiap pertemuan terdiri dari empat fase : perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan evaluasi dan refleksi. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan data kuantitatif. a. Data kualitatif, berupa hasil observasi yang diperoleh dari lembar observasi setiap pembelajaran yang bersumber dari keadaan siswa pada saat pembelajaran berlangsung. b. Data kuantitatif, berupa hasil belajar siswa yang diperoleh dari hasil tes yang dilakukan pada akhir pembelajaran. Data ini berupa nilai dalam bentuk angka. Sumber Data a. Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa kelas 1V SDN 168/1 tidar kuranji yang berjumlah 26 orang. Dan guru Teknik Pengumpulan Data a. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan melakukan observasi dan tes hasil belajar siswa dikelas 1V SDN 168 Tidar kuranji Analisis Data Data yang diperoleh adalah data hasil belajar matematika dan lembar observasi guru dan siswa dari tes akhir. Data yang akan diolah dari penelitian ini yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif adalah data tentang aktifitas siswa dalam proses belajar mengajar. Pengambilan data kualitatif menggunakan lembar pengamatan aktifitas siswa, sedangkan dalam kegiatan belajar mengajar yang berlangsung menggunakan lembar observasi dengan penyekoran. Keterangan skor guru: 1) Sangat kurang (30 – 39) 2) Kurang (40 – 55) 3) Cukup ( 56 – 65) 4) Baik ( 66 – 79) 5) Sangat baik ( 80 – 100 ) Kriteria siswa berminat: Skala nilai 80% – 100% 66% - 79% 56% - 65% 40% -55% 30% - 39% Predikat Sangat berminat Baik berminat Cukup berminat Kurang berminat Sangat kurang berminat Data kuantitatif adalah data untuk melihat hasil belajar siswa yang diperoleh dari hasil penilaian tes. Data yang diperoleh dari penilaian evaluasi akan dianalisis menggunakan format: Kriteria indikator keberhasilan dalam penelitian tindakan kelas ini ditentukan berdasarkan sebagai berikut : 1) Pencapaian ketuntasan tiap indikator, dalam hal ini diakategorikan tuntas secara individual apabila mencapai nilai ≥ 65. 2) Dikatakan tuntas secara klasikal apabila mencapai ≥ 85%. HASIL PENELITIAN Hasil penelitian ini berdasarkan hasil yang diperoleh dari observasi dan tes yang telah dilakukan pada setiap pertemuan pembelajaran Matematika dengan materi pengukuran. Kendala yang ditemui dilapangan digunakan untuk merevisi tindakan berikutnya. Penelitian ini dilaksanakan dikelas IV SDN 168/1 Tidar kuranji kecamatan Maro sebo ilir kabupaten Batang Hari pada tanggal 19 November s/d 06 Desember 2012 Penelitian siklus I dilaksanakan pada tanggal 19 November s/d 22 November 2012. perencanaan tindakan pada siklus I meliputi kegiatan yang terdiri dari: a) Analisis kurikulum Standar kompetensi:menggunakan pengukuran sudut, dan berat dalam pemecahan masalah Kompetensi dasar : menentukan besar sudut dengan satuan tidak baku dan satuan derajat b) Membuat skenario pembelajaran menggunakan media konkrit dengan alat-alat ukur c) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) sesuai dengan media konkrit dan alat-alat ukur sebagaimana yang tercantum pada lampiran d) Menyiapkan materi pembelajaran dengan materi pengukuran pada sub membandingkan besar sudut dengan satuan tidak baku dan pengukur sudut dengan satuan derajat e) Menyiapkan media konkrit dan alat-alat ukur yaitu: media konkrit berupa bangun segitiga, meja, penggaris, dan alata-alat ukurnya yaitu busur derajat f) Membuat lembar kerja siswa (LKS) sesuai dengan materi pengukuran pada sub materi mengukur besar sudut dengan satuan tidak baku dan mengukur besar sudut dengan satuan derajat g) Membuat lembar observasi untuk melihat bagaimana situasi belajar mengajar menggunakan media konkrit dengan alat-alat ukur h) Membuat lembar observasi dan evaluasi Pelaksanaan Tindakan Pada tahap pelaksanaan tindakan ini langkah-langkah yang dilakukan yaitu: A. Kegiatan awal 1) Orientasi : guru memusatkan perhatian peserta didik pada materi yang akan diajarkan yaitu dengan cara menanyakan sudut-sudut yang ada disekeliling yang ada didalam kelas 2) Apersepsi : Mengingat pelajaran yang lalu dan mengaitkannya dengan materi yang akan dipelajari yaitu dengan menanyakan macam-macam alat ukur yang kamu ketahui dan menyebutkan contohnya 3) Motivasi : Untuk memotivasi belajar siswa, guru menjelaskan pentingnya mempelajari pengukuran sudut dan memperlihatkan bermacam-macam sudut 4) Pemberian acuan : Guru merumuskan tujuan pembelaran yaitu dengan menyebutkan tujuan yang pertama yaitu siswa dapat mengukur besar sudut dengan satuan tidak baku B. Kegiatan inti pada siklus I meliputi : Eksplorasi 1) Guru mempersiapkan alat-alat untuk dimanfaatkan pada saat proses pembelajaran yaitu menggunakan satuan sudut dan busur derajat 2) Guru melakukan penyajian pelajaran dengan cara menjelaskan materi pembelajaran yang akan dibahas ,yaitu mengukur besar sudut dengan satuan tidak baku Elaborasi 3) Langkah kegiatan belajar siswa dengan pemanfaatan alat-alat ukur yaitu siswa mulai bekerja dengan memberikan beberapa soal dan mulai mempraktekkannya mengukur sudut dengan satuan tidak baku C. 1) 2) 3) Konfirmasi 4) Langkah evaluasi pembelajaran yang dilakukan oleh guru untuk mengetahui sejauh mana tujuan pembelajaran tercapai dan dapat dinilai juga sejauh mana alat-alat ukur dapat menunjang keberhasilan proses belajar siswa Kegiatan akhir Kesimpulan Guru bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran pengukuran yang telah dipelajari umpan balik, untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa guru mengadakan tanya jawab seputar materi yang diajarkan Tindak lanjut, Memberikan PR tentang pengukuran sudut Berdasarkan pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan peneliti, kegiatan yang dilakukan adalah melaksanakan kegiatan awal yang terdiri dari orientasi: guru memusatkan perhatian siswa pada materi yang akan diajarkan yaitu menanyakan sudu-sudut yang ada di sekeliling siswa yang ada didalam kelas, apersepsi, dimana pada kegiatan ini guru meninjau kembali materi pengukuran dan mengaitkannya dengan materi yang akan dipelajari. Kemudian guru melakukan motivasi belajar siswa, guru menjelaskan pentingnya belajar menentukan besar sudut dengan satuan tidak baku dan satuan baku, kemudian guru memberikan acuan pembelajaran yaitu menyampaikan tujuan pembelajaran pada kegiatan ini siswa pun mendengarkannya dengan baik, Pada kegiatan inti peneliti melaksanakan kegiatan eksplorasi yaitu guru mempersiapkan alat-alat ukur untuk dimanfaatkan pada saat pembelajaran, guru mempersiapkan kondisi kelas kemudian guru melakukan penyajian pelajaran yaitu menjelaskan materi pembelajaran yang akan dibahas, selanjutnya peneliti melakukan kegiatan elaborasi dilakukan langkah-langkah belajar siswa dengan pemanfaatan alat-alat ukur yaitu siswa mulai bekerja dan mulai mempraktekkannya dan peneliti melakukan konfirmasi dengan langkah evaluasi pembelajaran yang dilakukan guru untuk mengetahui sejauh mana tujuan pembelajaran tercapai Dan pada kegiatan akhir peneliti melakukan kesimpulan,guru bersama siswa menyimpulkan materi pelajaran yang telah dipelajari dengan bimbingan guru, dan pada umpan balik siswa dengan mengadakan tanya jawab dan untuk tindak lanjut diberikan PR oleh guru Kegiatan observasi dilakukan sesuai dengan instrumen berupa lembar observasi yang mengamati aspek dan kriteria penilain guru dan siswa. Dengan menggunakan lembar observasi, hasil observasi pada siklus 1disajikan pada tabel 4.1sebagai berikut ini Tabel 4.1 Lembar Observasi Guru Siklus 1 No. Aspek yang diamati 1 2 1 2. 3. Melakukan orientasi Mengadakan apersepsi Memotivasi belajar siswa 4. 5. Guru memberi acuan Guru mempersiapkan media yang akan dimanfaatkan 55 6. Persiapan kelas 55 7. Guru menyajikan pelajaran dengan pemanfaatan media konkrit dengan alat-alat ukur Guru melakukan evaluasi Guru menyimpulkan pelajaran Melakukan umpan balik 8. 9. 10. Jumlah Persentase Kategori Skor 3 4 70 5 65 60 60 60 55 60 60 600 60% Cukup Keterangan skor: 1) Sangat kurang (00 – 49%) 2) Kurang (50 – 59%) 3) Cukup (60 – 69%) 4) Baik (70 – 79%) 5) Sangat baik (80 – 100% Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui aktivitas yang dilakukan guru selama kegiatan belajar mengajar berlangsung, secara keseluruhan persentase aktivitas yang dilakukan guru adalah 60% dan dikatagorikan cukup. Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti, terlihat minat siswa belum mencapai kriteria yang ingin dicapai. . Dimana terlihat minat siswa dalam perhatian belajar tinggi dalam Bekerja mandiri hanya 9 siswa atau (34,6%), Kesadaran siswa untuk bertanya hanya 10 siswa atau ( 38,46%), Belajar diluar waktu sekolah hanya 8 siswa atau ( 30,76%), Menyusun jadwal belajar hanya 21 siswa atau (80,76%), dan Mengulang jadwal belajar dirumah hanya 9 siswa atau (34,65). Kemudian untuk melihat seberapa jauh siswa mengerti materi pelajaran yang telah diajarkan, maka pada akhir pembelajaran sisklus I diberikan tes ulangan yang dikerjakan secara individu. Hasil evaluasi belajar siswa secara individu dapat dilihat pada table 4.4 berikut Tabel 4.5 hasil evaluasi belajar siswa secara individu siklus I No. Nama siswa 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. Ahmad alimufti Ahmad zainal aripin Agil ayudewi Anim farida Angga Andi permana Aprilina Bintang pratama Indah harine Indah salsabila Intan nurmadiah Iqlal mashadi Jonata kusuma m. iqbal Nabila Nadiatul azizah Pozi setawan Ria ramadani Rizka handayani Sekar dara finanda Setia lestari Taris ajjahra Vivin mutiara Wike dwi guspita Nurbati Ridho Jumlah Rata-rata Rata-rata = Jumlah Skor Nilai Jumlah Seluruh Siswa Ketuntasan = 15 x 100% = 57,69% 26 Nilai yang diperoleh 60 60 40 40 20 30 50 50 50 50 50 70 80 60 80 90 60 70 90 30 60 70 80 60 50 40 1490 57,30 Ketuntasan Ya Tidak 4. Refleksi Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil observasi dan evaluasi hasil belajar siswa pada siklus I dengan menggunakan media konkrit dengan alat-alat ukur belum menunjukkan hasil yang memuaskan. Hal ini terlihat pada tabel 4.2 dimana siswa yang berminat masih sangat sedikit dan belum mencapai kriteria yang diharapkan. sementara sumbangan yang diberikan dalam mencapai tujuan, oleh karena itu, setelah tindakan berakhir peneliti menganalisa proses pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus I kemudian merencanakan tindakan selanjutnya sebagai langkah-langkah perbaikan pada siklus berikutnya Berdasarkan hasil pengamatan ditemukan beberapa permasalahan pada siklus I yaitu: 1) Perhatian siswa dalam belajar masih kurang 2) Senang dalam mengerjakan tugas masih kurang 3) Aktivitas belajar masih kurang Faktor yang menjadi timbulnya masalah tersebut adalah: penggunaan media konkrit dengan alat-alat ukur belum maksimal sebagaimana yang terlihat pada tabel 4.1 Hasil reflepleksi pada siklus I akan diimplementasikan pada siklus II adalah sebagai berikut : 1) Guru meningkatkan minat perhatian siswa dengan cara menggunakan media konkrit dengan alat-alat ukur yang lebih teratur dan guru mengajar jangan terlalu cepat 2) Guru meningkatkan minat kesenangan siswa dalam mengerjakan tugas dengan cara memberi tugas jangan terlalu banyak dan sesuai dengan materi diajarkan Guru meningkatkan kemampuan minat bertanya siswa dengan cara melakukan tanya jawab dan pekerjaan rumah. siklus II perencanaan tindakan Penelitian siklus II dilaksanakan pada tanggal 26 s/d 29 2012.november pada siklus II ini perencanaan yang dilaksanakan adalah: berdasarkan observasi yang telah dilakukan pada siklus I dan hasilnya belum mencapai kriteria yang diinginkan, maka pada siklus II ini peneliti melakukan perencanaan dengan menganalisis sebagai berikut: a. Analisis kurikulum Standar kompetensi:menggunakan pengukuran sudut, dan berat dalam pemecahan masalah Kompetensi dasar : menentukan hubungan antar satuan waktu, antar satuan panjang, dan antar satuan berat b. Membuat skenario pembelajaran menggunakan media konkrit dengan alat-alat ukur c. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) sesuai dengan media konkrit dan alat-alat ukur sebagaimana yang tercantum pada lampiran d. Menyiapkan materi pembelajaran dengan materi pengukuran pada sub menentukan hubungan hari, minggu, bulan, dan tahun dan menentukan hubungan hari, jam, menit, dan detik, kemudian menentukan hubungan antar satuan panjang e. Menyiapkan media konkrit dan alat-alat ukur yaitu: media konkrit berupa kalender,jam, dan tangga satuan panjang f. Membuat lembar kerja siswa (LKS) sesuai dengan materi pengukuran pada sub materi menentukan hubungan hari, minggu, bulan, dan tahun dan menentukan hubungan hari, jam, menit, dan detik, kemudian menentukan hubungan antar satuan panjang g. Membuat lembar observasi untuk melihat bagaimana situasi belajar mengajar menggunakan media konkrit dengan alat-alat ukur h. Membuat lembar observasi dan evaluasi Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan pada siklus II sama dengan silklus I, perbaikan tindakan dilakukan pada kegiatan inti, pada tahap pelaksanaan tindakan ini langkah-langkah yang dilakukan yaitu : Kegiatan awal 1. Orientasi : guru memusatkan perhatian siswa pada materi yang akan diajarkan yaitu dengan cara mengajak siswa menyanyikan lagu nama-nama hari dan namanama bulan 2. apersepsi; guru meninjau kembali materi yang telah dipelajari sebelumnya mengenai hubungan hari, minggu, bulan, dan tahun dengan cara menanyakan kepada siswa 1 menit berapa detik, 1 hari berapa jam, dan satu jam berapa menit. 3. motivasi; menjelaskan tentang pentingnya mempelajari materi hubungan satuan waktu dalam kehidupan sehari-hari, satuan waktu yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari yaitu tahun,bulan, hari, jam, menit, detik, 4. Guru merumuskan tujuan pembelaran yaitu dengan menyebutkan tujuan yang pertama yaitu siswa dapat menentukan hubungan hari,minggu, bulan, dan tahun Kegiatan inti Eksplorasi 1) Guru mempersiapkan alat-alat untuk dimanfaatkan pada saat proses pembelajaran yaitu menggunakan kalender 2) Guru melakukan penyajian pelajaran dengan cara menjelaskan materi pembelajaran yang akan dibahas ,yaitu menentukan hubungan satuan waktu hari, minggu, bulan, dan tahun dan menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan satuan waktu Elaborasi 3) Langkah kegiatan belajar siswa dengan pemanfaatan lat-alat ukur yaitu siswa mulai bekerja dengan memberikan beberapa soal dan mulai mempraktekkannya menentukan hubungan hari, minggu, bulan, dan tahun Konfirmasi 4) Langkah evaluasi pembelajaran yang dilakukan oleh guru untuk mengetahui sejauh mana tujuan pembelajaran tercapai dan dapat dinilai juga sejauh mana alatalat ukur dapat menunjang keberhasilan proses belajar siswa Kegiatan akhir 1. Guru bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran. 2. Umpan balik, untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa guru mengadakan Tanya jawab seputar materi yang di ajarkan. 3. Tindak lanjut, Memberikan PR tentang pengukuran sudut. Berdasarkan pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan peneliti, kegiatan yang dilakukan adalah melaksanakan kegiatan awal yang terdiri pemberian orientasi: guru memusatkan perhatian siswa dari pada materi yang akan diajarkan, apersepsi, dimana pada kegiatan ini guru meninjau kembali materi pengukuran dan mengaitkannya dengan materi yang akan dipelajari. Salain itu guru juga melakukan kegiatan motivasi yaitu menyampaikan manfaat dari pembelajaran yang akan dipelajari dan siswapun mendengarkannya dengan baik,dan memberikan acuan dengan menyampaikan tujuan pembelajaran. Pada kegiatan inti peneliti melaksanakan kegiatan eksplorasi yaitu guru dimana siswa merumuskan pembelajaran, kemudian guru mempersiapkan alat-alat ukur untuk dimanfaatkan pada saat pembelajaran, guru mempersiapkan kondisi kelas kemudian guru melakukan penyajian pelajaran yaitu menjelaskan materi pembelajaran yang akan dibahas, selanjutnya peneliti melakukan kegiatan elaborasi dilakukan langkah-langkah belajar siswa dengan pemanfaatan alat-alat ukur yaitu siswa mulai bekerja dan mulai mempraktekkannya dan peneliti melakukan konfirmasi dengan langkah evaluasi pembelajaran yang dilakukan guru untuk mengetahui sejauh mana tujuan pembelajaran tercapai. Dan pada kegiatan akhir peneliti melakukan kesimpulan,guru bersama siswa menyimpulkan materi pelajaran yang telah dipelajari dengan bimbingan guru , dan pada umpan balik siswa dengan mengadakan tanya jawab dan untuk tindak lanjut diberikan PR oleh guru 3. Observasi dan Evaluasi Kegiatan observasi dilakukan sesuai dengan instrumen berupa lembar observasi yang mengamati aspek dan kriteria penilain guru dan siswa. Dengan menggunakan lembar observasi, hasil observasi pada siklus II disajikan pada tabel 4.5 sebagai berikut ini. Tabel 4.5 Lembar Observasi Guru Siklus 1I No. Aspek yang diamati 1 1 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Melakukan orientasi Mengadakan apersepsi Memotivasi belajar siswa pembeberian acuan Persiapan guru dengan cara memilih alat-alat ukur mana yang akan dimanfaatkan Guru menyajikan pelajaran dengan pemanfaatan media konkrit dengan alatalat ukur Guru melakukan evaluasi Guru menyimpulkan pelajaran Melakukan umpan balik Melakukan tindak lanjut Jumlah Persentase Kategori Keterangan skor: 1) Sangat kurang (00 – 49%) 2) Kurang (50 – 59%) 3) Cukup (60 – 69%) 4) Baik (70 – 79%) 2 Skor 3 4 5 80 70 70 75 60 80 75 60 80 70 720 72 Baik 5) Sangat baik (80 – 100% Berdasarkan tabel 4.4 dapat diketahui aktivitas yang dilakukan guru selama kegiatan belajar mengajar berlangsung, secara keseluruhan persentase aktivitas yang dilakukan guru adalah 72% dan dikatagorikan baik. No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. Nama siswa Ahmad alimufti Ahmad zainal aripin Agil ayudewi Anim farida Angga Andi permana Aprilina Bintang pratama Indah harine Indah salsabila Intan nurmadiah Iqlal mashadi Jonata kusuma m. iqbal Nabila Nadiatul azizah Pozi setawan Ria ramadani Rizka handayani Sekar dara finanda Setia lestari Taris ajjahra Vivin mutiara Wike dwi guspita Nurbati Ridho Jumlah Rata-rata Nilai yang diperoleh 90 60 70 70 80 70 80 70 90 50 50 70 100 80 80 90 60 40 90 30 50 70 80 60 80 80 1840 70,76% Ketuntasan Ya Tidak hal ini terjadi karena pembelajaran sudah mulai terarah, siswa sudah menunjukkan perhatiannya, dan perasaan senangnya terhadap belajar matematika khususnya materi pengukuran siswa pun sudah mulai aktif dan mau bertanya. Selain itu, media konkrit dengan alat-alat ukur pun sudah di gunakan dan dijelas kan cara mengukurnya dengan baik dimana guru dalam menjelaskan materi sudah secara rinci dan mengaitkannya dengan contoh dalam kehidupan sehari-hari yang mudah dipahami siswa selain itu juga guru memberikan penghargaan atau hadiah Hasil minat siswa pada siklus II mengalami peningkatan, akan tetapi tindakan yang dilakukan pada siklus II ini belum berhasil karena siswa yang berminat dalam perhatian hanya 74,99 dan siswa aktif hanya 74,99, oleh karena itu, setelah tindakan berakhir peneliti dan guru menganalisa proses pembelajaran pada tindakan siklus II kemudian merencanakan tindakan selanjutnya sebagai langkah-langkah perbaikan pada siklus selanjutnya. Berdasarkan hasil pengamatan ditemukan beberapa permasalahan pada siklus II yaitu: 1) Perhatian siswa dalam belajar sudah baik 2) Siswa senang pada saat mengerjakan tugas sudah baik 3) Aktivitas belajar siswa sudah baik Dari hasil analisis tersebut yang harus direfleksi berupa rumusan yang akan diimplementasikan pada siklus III adalah sebagai berikut : 1) Guru meningkatkan lagi perhatian minat siswa dengan cara menggunakan media konkrit dengan alat-alat ukurnya lebih menarik lagi 2) Guru meningkatkan lagi minat pada saat mengerjakan tugas dengan cara memberi hadiah kepada siswa yang memperoleh nilai yang paling tinggi Umpan balik penguatan terhadap materi yang dikerjakan secara individu, sebelum proses pembelajaran siklus III dimulai, sehingga tingkat penguasaan siswa terhadap materi yang telah dipelajari dapat ditingkatkan. Setelah melaksanakan tindakan siklus III, minat siswa dalam proses pembelajaran sudah meningkat dibandingkan proses pembelajaran pada siklus II sebagaimana terlihat pada tabel 4.8 Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil observasi dan evaluasi hasil belajar siswa pada siklus III dengan menggunakan media konkrit dengan alat-alat ukur sudah menunjukkan hasil yang memuaskan, hal ini karena penggunaan media konkrit dengan alat-alat ukur sudah digunakan guru dengan sebaik-baiknya, keberhasilan ini ditunjukkan oleh indikator sebagai berikut: a. Hasil evaluasi siswa dalam belajar sudah memuaskan b. Hasil belajar seluruh siswa dinyatakan tuntas dengan mencapai nilai rerata 86,92% Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian 3 siklus yang dilakukan dari tanggal 19 november sampai 06 desember 2012 terlihat adanya perubahan minat siswa dan peningkatan perolehan hasil belajar siswa dalam pelaksanaan penelitian ini. Pada setiap siklus yang dilakukan menggunakan langkah-langkah pembelajaran yang sama tetapi tindakan yang dilakukan mengalami perubahan yang disebabkan karena adanya perubahan sikap siswa. Adapun rekapitulasi observasi guru, siswa, dan hasil tes belajar siswa dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.11 Rekap hasil observasi guru siklus I, II, dan III No 1 2 3 Siklus I II III Rata-rata Ketuntasan 60% 72% 90% Gambar 4.1 Rekap Hasil Observasi Aktivitas Guru Tabel 4.12 Rekap hasil observasi minat siswa siklus I, II, dan III No 1 2 3 Siklus I II III Persentase 53,50% 79,46% 80,2% Aktivitas siswa untuk lebih jelasnya persentase dilihat pada gambar 4.2 Gambar 4.11 Rekap Hasil minat siswa Dari tabel 4.12 dan gambar 4.2 dapat dilihat bahwa terjadinya peningkatan minat siswa berdasarkan indikator yang diamati disetiap siklusnya. Tabel 4.13 Rekap Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I, II, dan III No Siklus Siswa yang Tuntas Siswa yang Tidak Tuntas 1 2 3 I II III 15 21 26 16 5 0 Berdasarkan tabel 4.13 dan gambar 4.3 dapat diketahui bahwa ketuntasan hasil belajar secara individu menggunakan media konkrit dengan alat-alat ukur ini mengalami peningkatan yaitu pada siklus I siswa yang tuntas 15 siswa dari 26 siswa, siklus II menjadi 21 siswa yang tuntas dari 26 siswa, dan pada siklus III seluruh siswa tuntas. Pada tabel 4.11 dapat diketahui pula bahwa minat siswa pada siklus I, II, dan III juga mengalami peningkatan yaitu pada siklus I dengan persentase 53,50% % dan berada dalam kategori kurang, siklus II dengan persentase 79,46 % dan dalam kategori baik, siklus III dengan persentase 80,2 % dalam kategori sangat baik. Pada siklus I ini ada 15 orang siswa yang belum mengalami perubahan dan hasil belajarnya belum meningkat. Untuk itu perlu dilakukan perbaikan dan peningkatan hasil belajar terutama kepada siswa-siswa yang belum tuntas dan yang mengalami masalah pada minat belajarnya yang akan dilanjutkan perbaikannya pada siklus II. Pada siklus II yang dilaksanakan pada tanggal 26 s/d 29 November 2012 terjadi peningkatan yang signifikan dengan tingkat minat siswa yang dapat dilihat pada lembar observasi yaitu rata-rata sebesar 77,49 % dengan tingkat minat baik, sedangkan nilai hasil tes belajar siswa juga mengalami peningkatan yang baik dengan jumlah nilai rata-rata 72. Untuk itu keaktifan belajar siswa ini sangat perlu dipertahankan sehingga permasalahan yang dihadapi siswa dalam belajar matematiaka dapat teratasi dengan menggunakan media konkrit dengan alat-alat ukur ini yang pelaksanaan tindakannya juga harus lebih ditingkatkan. Siswa yang tergolong belum dapat dituntaskan hasil belajarnya ada 5 orang siswa yang mengalami masalah terutama kurang berperanserta aktif dalam kegiatan Untuk menuntaskan hasil belajar 5 orang siswa ini perlu dilakukan perbaikan dan direkomendasikan pada pelaksanaan siklus III. Berdasarkan hasil siklus I dan siklus II di atas maka diambil tindakan pada siklus III dengan jumlah siswa yang belum tuntas yaitu 5 orang siswa dan pada siklus III ini tetap dilaksanakan 3 kali pertemuan. Nilai hasil tes pada siklus ini drastis tuntas atau mengalami peningkatan yang sangat baik dengan rata-rata nilai siswanya yaitu 94. Hal ini disebabkan karena siswa dalam proses pembelajaran telah mempelajari materi pengukuran dengan baik dan sudah lebih memahami dan dapat melakukan percobaan dan siswa merasa nyaman dalam belajar melalui penemuan dengan menggunaka media konkrit dengan alat-alat ukur Karena pada dasarnya pembelajaran matematika Dari hasil pelaksanaan ke 3 siklus di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan pembelajaran materi pengukuran dengan menggunakan media konkrit dengan alat-alat ukur sangat efektif diterapkan dalam proses pembelajaranmatematika karena dengan alat-alat ukur ini siswa dapat langsung mempraktekkan dan mengukur langsung dari materi yang telah dipelajari dan yang telah dijelaskan oleh gurunya tersebut.. Selain itu juga melatih keberanian siswa dalam berbicara di dalam kelasnya serta yang paling terpenting adalah siswa dapat menyelesaikan soal dengan tepat. dan dilaksanakan oleh seorang guru dalam proses belajar mengajar akan memberikan pengaruh besar terhadap keaktifan belajar siswa dalam proses pembelajaran dan juga terhadap hasil belajar siswa. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti menggunakan media konkrit dengan alat-alat ukur dapat meningkatkan minat dan hasil belajar siswa pada pembelajaran matematika materi pengukuran siswa kelas IV SD Negeri No.168/1 Tidar kuranji Hal ini dapat dilihat, bahwa pada setiap siklus, hasil belajar siswa mengalami peningkatan. Pada siklus I ketuntasan hasil belajar siswa nilai rata-ratanya 60 % dan hanya 15 siswa yang tuntas, dan pada siklus II mengalami peningkatan nilai rata-ratanya 72 % dan 21 siswa yang tuntas, dan pada siklus III ketuntasan hasil belajarnya juga mengalami peningkatan yaitu dengan nilai rata-ratanya adalah 90 % serta semua siswa tuntas dengan KKM 60. Selain itu, minat siswa pada siklus I, II, dan III juga mengalami peningkatan yaitu pada siklus I dengan persentase 53,50% dan berada dalam kategori kurang, sikllus II dengan persentase 79,46% dan dalam kategori cukup, siklus III dengan persentase 80,2% dan dalam kategori baik.terjadinya peningkatan minat siswa diukurkarenakan guru telah melaksanakan langka-langkah Sutikno (2010 : 72) ada enam langkah yang bisa ditempuh guru dalam mengajar yang mempergunakan media yaitu: 1) Merumuskan tujuan pembelajaran dengan memanfaatkan media alat-alat ukur 2) Persiapan guru dengan cara memilih dan memantapkan media alat-alat ukur mana yang akan dimanfaatkan guna mencapai tujuan 3) Persiapan kelas 4) Langkah penyajian guru menjelaskan pelajaran dan pemanfaatan media alat-alat ukur 5) Langkah kegiatan belajar siswa,pemanfaatan media oleh siswa sendiri dengan memprakteknya atau oleh guru 6) Langkah evaluasi pengajaran sampai sejauh mana tujuan pengajaran tercapai,sekaligus dapat dinilai sejauh mana penngunaan media sebagai alat bantu dapat menunjang keberhasilan proses belajar siswa Dengan demikian menggunakan media konkrit dengan alat-alat ukur dalam pembelajaran matematika, khususnya pada materi pengukuran di kelas IV SDN 168/ 1 Tidar kuranji dapat meningkatkan minat dan hasil belajar siswa Saran Dari hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti menyarankan hal-hal sebgai berikut: 1. Guru-guru sekolah disarankan untuk dapat menggunakan media konkrit dengan alat-alat ukur karena dengan segala kelebihan yang dimiliki dapat meningkatkan minat dan hasil belajar siswa. 2. Sekolah dapat menjadi bahan pertimbangan dalam meningkatkan kualitas pendidikan disekolah. DAFTAR RUJUKAN Dimyati, dkk (2009). Belajar dan pembelajaran. Jakarta: PT . Rineka cipta Ekawarna,(2011). Penelitian tindakan kelas. Jakarta: gaung persada Karim A. Muhtar, dkk (1997). Pendidikan Matematika I. Malang: departemen Pendidikan Dan Kebudayaan. Mustaqim burhan, dkk (2008). Ayo belajar matematika. Jakarta: departemen pendidikan nasional. Mendiknas, (2006). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar Dan Menengah. Muhsetyo Gatot, dkk. 2008. Pembelajaran Matematika SD. Jakarta: Universitas Terbuka. Lestari puji. 2012. Meningkatkan kemampuan belajar menganalisis struktur bagian tumbuhan dengan menggunakan media nyata pada pembelajaran sains kelas. Skripsi tidak diterbitkan, Ma.bulian: FKIP Universitas jambi Suprijono Agus, (2010). Cooperative Learning Teori Dan Aplikasi, Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Sudwiyanto, dkk. (2007). Terampil berhitung Matematika.Jakarta: PT Gelora aksara pratama.