KUESIONER SISTEM RINGI Yth. Bapak/Ibu di PT Mitra Toyotaka Indonesia Balaraja, Tangerang Mohon maaf sebelumnya telah mengganggu waktu Bapak /Ibu. Saya mahasiswa semester akhir yang sedang melakukan penelitian mengenai sistem ringi di perusahaan Jepang. Untuk keperluan penelitan tersebut, Saya memohon bantuan Bapak/Ibu agar berkenan mengisi kuisioner ini. Untuk menyamakan persepsi mengenai sistem ringi, maka berikut penjelasan mengenai sistem tersebut. Sistem Ringi (Ringi Seido) adalah suatu metode pengambilan keputusan dalam perusahaan dengan menyebarkan suatu dokumen yang memuat penjelasan perihal/permasalahan yang tengah dihadapi serta rekomendasi solusi yang terkait dengan permasalahan tersebut. Dokumen tersebut diajukan oleh manajer tingkat tengah/bawah (yang dikenal dengan istilah ringisho) dan kemudian akan disirkulasikan mulai dari bagian manajemen yang setingkat sampai ke tingkat manajemen puncak (tergantung pada tingkat kepentingan perihal/permasalahannya). Para manajer yang ditujukan dalam sirkulasi ringisho tersebut perlu membubuhkan tanda tangan atau cap/stempel nama (hanko) tanda menyetujui atau menolak rekomendasi yang tercantum serta memberikan pendapatnya berkaitan dengan rekomendasi tersebut. Keputusan akhir akan dibuat oleh manajemen puncak berdasarkan komentar dan persetujuan dari seluruh individu yang terlibat dalam proses sirkulasi ringisho (Ala, 1999 : 23). Terkait dengan tujuan penelitian ini, yaitu menganalisis implementasi penerapan sistem ringi dalam perusahaan Jepang di Indonesia maka disusunlah kuesioner ini. Silakan Bapak/Ibu menjawab pertanyaan kuisioner berikut ini: Pertanyaan Umum 1. Di antara tahap-tahap pengambilan keputusan berikut ini, tolong berikan tanda centang (√) untuk tahap-tahap yang diterapkan dalam proses pengambilan keputusan dalam divisi/bagian/departemen Anda : Tahap Pengambilan Keputusan Ya a. Identifikasi dan pemberitahuan tentang suatu masalah dilakukan oleh atasan (manajemen puncak) Anda. b. Pihak manajemen tengah (middle management) menerima perintah dari manajemen puncak untuk menganalisa masalah yang terjadi. c. Pihak manajemen tengah (middle management) dan manajemen bawah (lower management) melakukan analisa terhadap masalah yang terjadi. d. Pihak manajemen bawah (lower management) mencari alternatif-alternatif solusi yang memungkinkan bagi masalah tersebut melalui rapat/diskusi kelompok. e. Solusi yang telah dipilih dalam rapat/diskusi ditulis dalam sebuah surat/dokumen. f. Surat/dokumen yang berisi solusi tersebut diedarkan pada bagian terkait pada tingkat manajemen yang sama dan manajemen tengah untuk meminta persetujuan dan komentar. g. Setelah menerima surat/dokumen yang berisi solusi tersebut, pihak manajemen tengah (middle management) melakukan rapat/diskusi antarunit untuk membicarakan solusi tersebut Tidak lebih lanjut. h. Setelah rapat/diskusi, masing-masing anggota manajemen tengah menuliskan pendapat dan persetujuan mereka mengenai solusi tersebut dalam surat/dokumen yang sama. i. Pihak manajemen tengah menyerahkan surat/dokumen tersebut pada manajemen puncak. j. Pihak manajemen puncak (pimpinan perusahaan) menentukan keputusan untuk menjalankan atau menolak solusi yang tertulis dalam surat/dokumen tersebut. k. Jika manajemen puncak menolak, maka surat/dokumen tersebut dikembalikan pada pembuatnya untuk direvisi lebih lanjut. l. Pihak manajemen tengah dan rendah (middle and lower management) diinstruksikan oleh manajemen puncak untuk menjalankan solusi yang dipilih. 2. Apakah tahap-tahap yang umumnya diterapkan dalam proses pengambilan keputusan dalam divisi/bagian/departemen Anda dirasa efektif ? { Sangat tidak efektif { Tidak efektif { Biasa saja { Efektif { Sangat efektif 3. Apa saja kelebihan tahap-tahap yang umumnya diterapkan dalam proses pengambilan keputusan dalam divisi/bagian/departemen Anda? (boleh memilih lebih dari satu jawaban) □ Keputusan yang dipilih dapat diterima oleh semua atau mayoritas karyawan dalam seksi/departemen/divisi. □ Mengurangi kemungkinan adanya penyalahgunaan keputusan oleh pihakpihak tertentu (mis. keputusan sengaja dipilih untuk kepentingan pribadi pihak-pihak tertentu). □ Menumbuhkan rasa kebersamaan dan kekeluargaan antarkaryawan. □ Mempererat hubungan antara bawahan dan atasan. □ Lainnya (mohon disebutkan) : ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ 4. Apakah tahap-tahap yang umumnya diterapkan dalam proses pengambilan keputusan dalam divisi/bagian/departemen Anda memiliki kelemahan dalam penerapannya di seksi/departemen/divisi Anda? { Ya { Tidak 5. Apa saja kelemahan tahap-tahap yang umumnya diterapkan dalam proses pengambilan keputusan dalam divisi/bagian/departemen Anda dalam penerapannya di seksi/departemen/divisi Anda saat itu? (boleh memilih lebih dari satu jawaban) □ Tidak efisien karena prosesnya memakan waktu yang sangat lama. □ Cenderung melibatkan terlalu banyak orang atau seksi yang tidak diperlukan partisipasinya. □ Tidak netral karena setuju atau tidaknya orang-orang yang terlibat dapat dipengaruhi hubungan antar partisipan. □ Tidak efisien karena menuntut dilakukannya banyak rapat dan pertemuan yang tidak perlu. □ Lainnya (mohon disebutkan) : ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ 6. Terkait dengan kelemahan tahap-tahap yang umumnya diterapkan dalam proses pengambilan keputusan dalam divisi/bagian/departemen Anda pada pertanyaan no. 5, bagaimana cara seksi/departemen/divisi Anda mengatasi kelemahan tersebut? { Mengganti metode pengambilan keputusan yang sudah ada dengan metode lain yang lebih efektif untuk pemilihan keputusan. { Tetap mempertahankan seluruh tahap dengan memodifikasi beberapa hal untuk mengatasi kelemahan yang ada. { Tetap mempertahankan seluruh tahap tanpa melakukan perubahan apapun. 7. Menurut Anda apa penyebab ketidakberhasilan penerapan tahap-tahap yang umumnya diterapkan dalam proses pengambilan keputusan dalam divisi/bagian/departemen Anda dalam seksi/departemen/divisi Anda? (boleh memilih lebih dari satu) □ Berbagai kelemahan pada satu/ beberapa tahap itu sendiri. □ Adanya faktor-faktor internal perusahaan yang menghalangi penerapan salah satu/beberapa tahap tersebut dalam seksi/departemen/divisi Anda, antara lain (mohon disebutkan) : ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ □ Lainnya (mohon disebutkan) : ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ Terima kasih atas kesediaan Bapak/Ibu untuk menjawab kuisioner ini.