SALINAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 47 TAHUN 2013 TENTANG KOMISI PENGENDALIAN ZOONOSIS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan dalam Pasal 24 Peraturan Presiden Nomor 30 Tahun 2011 tentang Pengendalian Zoonosis yang mengamanatkan pembentukan Komisi Provinsi Pengendalian Zoonosis; b. bahwa sampai saat ini Kalimantan Tengah masih menghadapi permasalahan penyakit hewan secara alami dapat menular ke manusia atau sebaliknya yang disebut Zoonosis, dalam kondisi tertentu berpotensi menimbulkan wabah atau pandemi yang perlu dikendalikan apabila tidak dicegah dan dikendalikan dapat terus meningkat dan dapat berimplikasi pada aspek sosial, ekonomi, keamanan, serta kesejahteraan rakyat; c. bahwa untuk percepatan pengendalian Zoonosis diperlukan langkah-langkah komprehensif dan terpadu dari pemerintah, organisasi profesi, perguruan tinggi, swasta, dan masyarakat serta pihak-pihak terkait dalam rangka mengantisipasi dan menanggulangi situasi kedaruratan akibat wabah Zoonosis, perlu diambil tindakan cepat dan tepat dalam satu sistem komando pengendalian yang terintegrasi; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b, dan huruf c perlu menetapkan Peraturan Gubernur tentang Komisi Pengendalian Zoonosis Provinsi Kalimantan Tengah; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 1958 tentang Penetapan Undang–Undang Darurat Nomor 10 Tahun 1957 tentang Pembentukan Daerah Swatantra Tingkat I Kalimantan Tengah dan Perubahan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerahdaerah Swatantra Tingkat I Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1957 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1284) Sebagai Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 62, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1622); 2 2. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1984 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3273); 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 152, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 4. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 84, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5015); 5. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1983 tentang Kesehatan Masyarakat Veteriner (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1983 Nomor 28, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3253); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1991 tentang Penanggulangan Wabah Penyakit Menular (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1991 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3447); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2000 tentang Karantina Hewan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 161, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4002); 9. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2011 tentang Pengendalian Zoonosis; MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN PENGENDALIAN TENGAH. GUBERNUR ZOONOSIS TENTANG KOMISI PROVINSI KALIMANTAN BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Gubernur ini yang dimaksud dengan: 1. Provinsi adalah Provinsi Kalimantan Tengah. 2. Gubernur adalah Gubernur Kalimantan Tengah. 3 3. Zoonosis adalah penyakit yang menular dari hewan kepada manusia atau sebaliknya. 4. Pandemi adalah Wabah Penyakit Menular yang berjangkit serempak meliputi dan melintasi batas wilayah geografis antar beberapa dan banyak negara. 5. Kejadian Luar Biasa adalah timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan/kematian yang bermakna secara epidemiologis pda suatu daerah dalam kurun waktu tertentu, dan merupakan keadaan yang dapat menjurus pada terjadinya wabah. 6. Pengendalian Zoonosis adalah rangkaian kegiatan yang meliputi manajemen pengamatan, pengidentifikasian, pencegahan, tata laksana kasus dan pembatasan penularan serta pemusnahan sumber zoonosis. BAB II KOMISI PENGENDALIAN ZOONOSIS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH. Pasal 2 (1) Dengan Peraturan Gubernur ini dibentuk Komisi Pengendalian Zoonosis Provinsi Kalimantan Tengah. (2) Susunan Keanggotaan Komisi Pengendalian Zoonosis Provinsi ditetapkan dengan Keputusan Gubernur. Pasal 3 Komisi Pengendalian Zoonosis Provinsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) mempunyai tugas : a. mengoordinasikan dan mensinkronkan penyusunan kebijakan, program pelaksanaan dan pengawasan pengendalian zoonosis di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah; b. merumuskan kebijakan rencana dan langkah-langkah strategis yang diperlukan dalam rangka pengendalian zoonosos di Provinsi Kalimantan Tengah; c. mengoordinasikan pelaksanaan kegiatan pencegahan, pengendalian dan penanggulangan zoonosis pada hewan dan manusia dengan instansi terkait, dunia usaha, organisasi profesi, organisasi non pemerintah, perguruan tinggi dan pihak-pihak lain yang dipandang perlu serta melibatkan partisipasi masyarakat; d. mengendalikan, memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan strategis penanggulangan zoonosis, serta menetapkan langkah-langkah penyelesaian permasalahan strategis yang timbul dalam kegiatan pencegahan, pengendalian dan penanggulangan penyakit zoonosis; e. mengoordinasikan pengelolaan data dan informasi yang terkait dengan masalah zoonosis pada hewan dan manusia; f. memberikan arahan kepada Komisi Pengendalian Zoonosis Kabupaten/Kota dalam rangka pelaksanaan kebijakan program pengendalian zoonosis; dan g. membuat dan menyampaikan laporan kegiatan kepada Komisi Nasional Pengendalian Zoonosis. 4 Pasal 4 (1) Keanggotaan Komisi Pengendalian Zoonosis Provinsi terdiri dari unsur Pemerintah Provinsi dari Satuan Kerja Perangkat Daerah. (2) Komisi Pengendalian Zoonosis Provinsi diketuai oleh Gubernur. (3) Untuk kelancaran pelaksanaan tugasnya, Komisi Pengendalian Provinsi dibantu oleh Sekretariat yang secara fungsional dilakukan oleh salah satu Satuan Kerja Perangkat Daerah Pasal 5 (1) Komisi Pengendalian Zoonosis provinsi mengadakan sidang secara berkala sekurang-kurangnya 4 (empat) kali dalam 1 (satu) tahun atau sewaktu waktu jika diperlukan. (2) Komisi Pengendalian Zoonosis Provinsi dapat mengundang Pimpinan/Pejabat instansi terkait, para ahli, Komisi Kabupaten/Kota Pengendalian Zoonosis, dan atau pihak lain yang diperlukan untuk hadir dalam sidang sesuai dengan topik pembahasan dalam sidang. (3) Hasil sidang Komisi Pengendalian Zoonosis Provinsi oleh masing-masing anggota Komisi Pengendalian Zoonosis Provinsi dilaksanakan oleh instansinya masing-masing sesuai dengan tugas dan fungsi dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan. (4) Para anggota Komisi Pengendalian Zoonosis Provinsi menyampaikan hasil pelaksanaan dan permasalahan yang ada dalam pengendalian zoonosis yang dilaksanakan oleh instansinya masing-masing guna dibahas dan dicari penyelesaiannya dalam sidang Komisi Pengendalian Zoonosis Provinsi. (5) Hasil sidang Pengendalian Zoonosis Provinsi disampaikan kepada Komisi Pengendalian Zoonosis Kabupaten/Kota sebagai acuan di wilayah Kabupaten/Kota. Pasal 6 (1) Satuan Kerja Perangkat Daerah Provinsi sesuai dengan tugas dan fungsi melaporkan hasil pelaksanaan pengendalian zoonosis kepada Gubernur. (2) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan laporan pengendalian zoonosis Kabupaten/Kota dibahas dalam sidang Komisi Pengendalian Zoonosis Provinsi dan disusun dalam 1 (satu) laporan pengendalian zoonosis provinsi. (3) Gubernur menyampaikan pengendalian zoonosis provinsi kepada Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat selaku Ketua Komisi Nasional Pengendalian Zoonosis dan Menteri Dalam Negeri. 5 BAB III PEMBIAYAAN Pasal 7 Pembiayaan pelaksanaan kebijakan dan program pengendalian zoonosis dibebankan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah cq DPA masing-masing instansi. BAB IV PENUTUP Pasal 8 Peraturan Gubernur Kalimantan Tengah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Gubernur ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Provinsi Kalimantan Tengah. Ditetapkan di Palangka Raya pada tanggal 14 Mei 2013 GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH, ttd AGUSTIN TERAS NARANG Diundangkan di Palangka Raya pada tanggal 14 Mei 2013 SEKRETARIS DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH, ttd SIUN JARIAS BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2013 NOMOR 47 Salinan sesuai dengan aslinya KEPALA BIRO HUKUM SETDA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH, AMIR HAMZAH K. HADI