bio.unsoed.ac.id

advertisement
I. PENDAHULUAN
Indonesia memiliki sumber daya perairan yang cukup luas. Perairan pada
umumnya meliputi danau, waduk (danau buatan), sungai, rawa banjiran dan
genangan air lainnya. Perairan umum tersebar di seluruh kepulauan Indonesia dengan
karakteristik ekologi dan perikanan yang berbeda antara satu dengan lainnya. Salah
satu hasil kekayaan sumber daya perairan Indonesia adalah sektor perikanan. Sektor
perikanan dapat berperan dalam pemulihan dan pertumbuhan perekonomian bangsa
Indonesia karena potensi sumberdaya ikan yang besar dalam jumlah dan
keragamannya. Selain itu, sumberdaya ikan termasuk sumberdaya yang dapat
diperbaharui renewable resources sehingga dengan pengelolaan yang bijaksana,
dapat terus dinikmati manfaatnya.
Waduk Panglima Besar Soedirman (PB. Soedirman) yang dikenal dengan
nama waduk mrica merupakan perairan umum yang berada di Kabupaten
Banjarnegara. Waduk PB. Soedirman terletak di Kecamatan Bawang dan Kecamatan
Wanadadi, Kabupaten Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah dengan sumber air
berasal dari Sungai Serayu, Sungai Merawu, Sungai Lumajang, dan Sungai
Pekacangan. Kabupaten Banjarnegara secara geografis 7°12 - 7°31’LS dan 109°29 109°45’50” BT (Wulandari, 2007). Salah satu jenis ikan liar yang ditemukan di
waduk tersebut dan bernilai ekonomis yang tinggi adalah ikan brek.
Ikan brek (Puntius orpoides) termasuk ke dalam family Cyprinidae. Ikan ini
banyak dimanfaatkan oleh masyarakat untuk dikonsumsi. Intensitas penangkapan
ikan brek di dalam waduk yang tinggi dikhawatirkan akan mengakibatkan
overfishing. Usaha penangkapan harus dikelola agar sumberdaya perikanan akan
tetap lestari dan menguntungkan dari segi ekonomi. Salah satu cara utuk tetap
menjaga sumberdaya ikan tetap lestari dan dapat menguntungkan secara nilai
ekonomis adalah dengan mengetahui informasi bioekologi yang meliputi aspek
bio.unsoed.ac.id
biologi dan aspek ekologi dari ikan brek yang terdapat di waduk tersebut.
Aspek biologi mencakup pola pertumbuhan dan beberapa aspek reproduksi
yang meliputi rasio kelamin, IKG, fekunditas dan diameter telur. Pola pertumbuhan
dapat diketahui dengan menghubungkan korelasi antara panjang dan berat dari ikan
serta menghitung diameter telur. Pertumbuhan dapat diartikan sebagai proses hayati
yang terus menerus terjadi dalam tubuh ikan dan ditandai dengan bertambahnya
bobot dan panjang ikan. Aspek ekologi meliputi kondisi lingkungan di waduk yang
3
dapat mempengaruhi pertumbuhan ikan brek seperti suhu, kecerahan, kedalaman,
kecepatan arus, derajat keasaman (pH), oksigen terlarut dan karbondioksida bebas.
Perubahan ekosistem waduk akan berpengaruh terhadap populasi ikan brek, maka
diperlukan informasi yang mencakup hal diatas.
Berdasarkan uraian diatas, didapatkan perumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana kelimpahan ikan brek (P. orphoides C.V) dan hubungannya
dengan kondisi lingkungan di Waduk PB. Soedirman ?
2. Bagaimana pola pertumbuhan ikan brek (P. orphoides C.V) berdasarkan
dari hubungan panjang dan berat ?
3. Bagaimana kondisi reproduksi yang meliputi rasio kelamin, indeks
kematangan gonad (IKG), fekunditas dan diameter telur ikan brek (P.
orphoides C.V) di Waduk PB. Soedirman?
Berdasarkan perumusan masalah diatas maka telah dilakukan penelitian di
Waduk PB. Soedirman dengan tujuan untuk:
1. Mengetahui kelimpahan ikan brek (P. orphoides C.V) hubungannya
dengan kondisi lingkungan di Waduk PB. Soedirman .
2. Mengetahui pola pertumbuhan ikan brek (P. orphoides C.V) dilihat dari
hubungan panjang dan berat.
3. Mengetahui kondisi reproduksi yang meliputi rasio kelamin, indeks
kematangan gonad (IKG), fekunditas dan diameter telur ikan brek (P.
orphoides C.V) di Waduk PB. Soedirman.
Hasil penelitian yang dilakukan diharapkan dapat bermanfaat dalam
memberikan informasi mengenai aspek biekologi ikan brek (P.orpoides) di perairan
di Waduk PB Soedirman sehingga kedepannya dapat dikelola dengan baik agar
sumberdaya perikanan akan tetap lestari dan menguntungkan dari segi ekonomi.
bio.unsoed.ac.id
4
Download