BAB 5 ANALISIS KEUANGAN 5.1. Ekuitas Ekuitas adalah modal kepemilikan yang diinvestasikan dalam suatu usaha. Vraniolle merupakan badan perorangan dengan modal yang berasal dari pemilik. Ekuitas modal pemilik Rp 20.000.000,00. 5.2. Modal Investasi Awal yang Diperlukan Investasi yang dilakukan dalam bidang bisnis memerlukan sejumlah modal untuk mendapatkan keuntungan. Modal adalah uang yang dipakai sebagai pokok (induk) berdagang, melepas uang, dsb; harta benda (uang, barang, dsb) yang dapat digunakan untuk menghasilkan sesuatu yang menambahkan kekayaan. Perincian modal investasi awal yang dibutuhkan untuk usaha Vraniolle Pai adalah: 5.2.1. Biaya Investasi Biaya yang dikeluarkan satu kali untuk memperoleh beberapa kali manfaat sampai secara ekonomis tidak dapat menguntungkan lagi. Tabel 5.1 Tabel Biaya Investasi Investasi Jumlah Pembuatan stand Rp 3.000.000,00 Perabotan Rp 848.000,00 Peralatan Rp 7.716.000,00 Perlengkapan Rp 3.115.500,00 Lisensi dan pendirian usaha Rp 3.800.000,00 Rp 18.479.500,00 (aset tak berwujud) Total Biaya Investasi Sumber: Penulis 2015 79 80 5.2.2. Biaya Operasional a. Biaya Variabel Semua biaya produksi, pemeliharaan dan lainnya yang menggambarkan pengeluaran untuk menghasilkan produksi yang digunakan setiap proses produksi dalam suatu waktu. Besar kecilnya biaya operasional variabel selaras dengan perkembangan produksi dan penjualan setiap tahun. Tabel 5.2 Tabel Biaya Variabel Biaya Variabel Jumlah Uji Coba Pai Rp 350.000,00 Produksi Rp 321.133,00 Bensin Rp 100.000,00 Pulsa Rp 100.000,00 Pipping bag Rp 30.000,00 Hand Gloves Rp 27.000,00 Plastic Wrap Rp 40.000,00 Diskon dan Tester Rp 194.400,00 Promosi Rp 720.000,00 Pajak pengusaha (1% dari omzet) Rp 194.400,00 Sumber: Penulis 2015 b. Biaya Tetap Biaya tetap merupakan biaya yang tetap dibayarkan dan jumlahnya tidak terpengaruh oleh perkembangan jumlah produksi atau penjualan dalam satu tahun (satu satuan waktu). Tabel 5.3 Tabel Biaya Tetap Biaya Tetap Jumlah Gaji Karyawan Rp 1.600.000,00 Sewa Tempat Rp 900.000,00 Listrik Rp 100.000,00 81 Depresiasi Rp 303.958,00 Sumber: Penulis 2015 Depresiasi adalah biaya dari penyusutan modal aset tetap. Kesepakatan pemilik, barang dikenakan biaya depresiasi adalah aset yang dibeli dengan harga di atas Rp 1.000.000,00 dan memiliki akhir masa manfaatnya selama 4 (empat) tahun. Merek dagang diperbaharui setiap 10 tahun. SIUP, TDP dan Izin Gangguan berlaku selama 5 tahun. Sertifikat Halal diperpanjang setiap 2 tahun sekali. Tabel 5.4 Biaya Depresiasi Nama Aset Depresiasi per Bulan Depresiasi per Tahun Pembuatan Stand Rp 62.500,00 Rp 750.000,00 Oven Gas Bima Rp 31.250,00 Rp 375.000,00 Kulkas Toshiba Rp 58.958,00 Rp 707.500,00 Etalase Kue Rp 52.083,00 Rp 625.000,00 Lisensi Rp 99.167,00 Rp 1.190.000,00 Rp 303.958,00 Rp 3.647.500,00 Total Biaya Depresiasi Sumber: Penulis 2015 5.3. Sumber Dana dan Rencana Pembiayaan Proyek Pertimbangan rencana pembiayaan proyek suatu usaha merupakan hal penting dalam analisis keuangan. Rencana pembiayaan proyek diterapkan sebagai pengefektifan penggunaan kas, menjaga stabilitas ekonomi perusahaan, dan mengetahui kemampuan finansial usaha. Sumber dana awal usaha berasal dari internal yaitu dana yang dimiliki oleh pemilik namun tidak menutup kemungkinan untuk pengembangan produk dan membuka peluang investor. Sumber dana dialokasikan untuk pembelian aset dan biaya operasional. Pemilik yang merupakan pemberi dana utama berhak mendapatkan 25% dari laba bersih dan terlampir pada lampiran perubahan modal L18. 82 83 Tabel 5.5 Tabel Awal Sumber Dana Sumber Dana Jumlah Fransiska Dessy Rp 10.000.000,00 Maria Isabella Rp 10.000.000,00 Total Rp 20.000.000,00 Sumber: Penulis 2015 Sumber dana yang minim digunakan secara bertahap agar modal mencukupi biaya investasi dan biaya operasional serta biaya lainnya. Tabel 5.6. Tabel Rencana Pembiayaan Proyek Awal Usaha Rencana Pembiayaan Proyek Jumlah Tahap 1 Aset Investasi Rp 14.679.500,00 Uji Coba Pai Rp 350.000,00 Sewa Tempat Rp 900.000,00 Produksi Rp 321.133,00 Bensin Rp 100.000,00 Pulsa Rp 100.000,00 Pipping Bag Rp 30.000,00 Hand Gloves Rp 27.000,00 Plastic Wrap Rp 40.000,00\ Diskon dan Tester Rp 194.400,00 Promosi Rp 720.000,00 Listrik Rp 100.000,00 Upah tenaga kerja Rp 1.600.000,00 Lisensi dan pendirian Vraniolle Rp 3.800.000,00 Rp 303.958,00 Tahap 2 Tahap 3 Tahap 4 Depresiasi 84 Pajak 1% dari omzet Rp 194.400,00 Sumber: Penulis 2015 Awal pembukaan Vraniolle Pai, alokasi dana difokuskan pada aset tetap, tak berwujud dan uji coba produk. Tahap kedua, dana digunakan untuk biaya operasional, seperti biaya produksi (per hari), promosi, pulsa, bensin dan sewa tempat. Tahap ketiga, pembayaran kebijakan penggajian, upah karyawan dibayarkan di awal bulan baru. Pendapatan penjualan yang masuk kas dipakai untuk pembayaran upah karyawan. Tahap keempat, perhitungan biaya depresiasi dan biaya pajak. 5.4. Proyeksi Laba-Rugi dan Arus Kas 5.4.1. Proyeksi Laba-Rugi Rencana atau perkiraan pendapatan penjualan dan biaya produksi Vraniolle Pai disusun pada suatu proyeksi laba-rugi. Data yang disusun, Vraniolle Pai menghasilkan laba bersih setelah dikurangi pajak 1% pada 31 Mei 2016 adalah Rp 61.788.044,00. Perincian lengkap proyeksi laba-rugi dapat dilihat pada L16. Tabel 5.7. Tabel Proyeksi Laba-Rugi Tahun Pertama Keterangan Jumlah Pendapatan Penjualan Rp 221.568.000,00 Biaya Produksi Rp 115.517.097,00 Laba Kotor Rp 106.050.904,00 Biaya Operasional Rp 42.047.180,00 Pajak 1% (-) Rp 2.215.680,00 Laba Bersih Setelah Pajak Rp 61.788.044,00 Sumber: Penulis 2015 5.4.2. Proyeksi Arus Kas 85 Proyeksi arus kas menginformasikan tentang rencana arus kas masuk dan arus kas keluar. Beberapa asumsi yang dipergunakan untuk melakukan perkiraan arus kas, sebagai berikut: a. Modal dari pemilik disetor seluruhnya dalam bentuk tunai. Pemilik hanya melakukan satu kali penyetoran modal pada tahun pertama. b. Pendapatan penjualan dari konsumen seluruhnya berupa cash. c. Pembayaran biaya-biaya yang diperhitungkan dibayarkan dalam bentuk cash. d. Pembelian bahan baku langsung dibayar menggunakan cash kepada penjual. e. Pembayaran kepada karyawan dibayarkan cash. f. Seluruh saldo kas merupakan hak pemilik. Proyeksi aliran kas Vraniolle pai untuk periode Juni 2015 sampai Mei 2016 adalah Rp 32.414.522,00 dan perincian dapat dilihat pada L17. 5.5. NPV, IRR, ROI, ROE, PP, dan BEP 5.5.1. NPV (Net Present Value) NPV atau nilai sekarang bersih (Sunyoto, 2014: 19) merupakan analisis keuangan yang digunakan dari nilai sekarang arus kas bersih yang akan diterima dibandingkan dengan nilai sekarang dari jumlah investasi yang dikeluarkan. Dengan kata lain NPV adalah jumlah kenaikan keuntungan yang didapatkan karena melakukan suatu investasi. Kriteria Penilaian - Jika NPV kas bersih masa mendatang memiliki nilai lebih daripada nilai investasi yang harus dikeluarkan sekarang, maka usaha Vraniolle Pai cukup layak dijalankan. - Jika NPV lebih kecil dari nilai investasi sekarang, usaha dikatakan merugi. Rumus NPV (Umar, Husein, 2005: 200) 86 Keterangan: NPV = Net Present Value (Nilai Sekarang Bersih) CFt = Aliran kas pertahun pada periode t I0 = investasi awal pada tahun 0 K = suku bunga NPV Vraniolle Pai Investasi awal pemilik diketahui Rp 20.000.000,00. Aliran Kas merupakan laba bersih ditambah depresiasi Rp 65.435.544,00. Suku bunga BI tanggal 18 Juni 2015 yaitu 7,5% Maka perhitungan NPV Vraniolle Pai: ‘ NPV Vraniolle Pai didapat sebesar Rp 40.870.273,00, maka usaha Vraniolle Pai cukup layak dijalankan. 5.5.2. IRR (Internal Rate of Return) IRR (Sunyoto, 2014: 19) adalah besarnya tingkat pengembalian modal sendiri yang dipergunakan menjalankan usaha. Metode IRR digunakan untuk mencari tingkat bunga yang menyamakan nilai sekarang dari arus kas yang diharapkan di masa mendatang. Kriteria Penilaian - Jika IRR yang didapat ternyata lebih besar dari tingkat pengembalian bunga maka investasi dinyatakan layak untuk dilaksanakan dan mendapatkan pinjaman dari bank atau investor. - Jika IRR di bawah tingkat pengembalian yang ditetapkan maka investasi sebaiknya tidak dilaksanakan karena tidak menguntungkan. 87 Rumus IRR (Sunyoto, 2014: 19) Laba usaha pada laporan laba rugi tahun pertama Rp 61.788.044,00 Modal sendiri yaitu Rp 20.000.000,00 Perhitungan IRR Vraniolle Pai (dalam persen) IRR Vraniolle Pai didapat 309 % per tahun lebih besar dari suku bunga dasar kredit Bank Rakyat Indonesia sebesar 19,25%. Usaha Vraniolle Pai layak dijalankan. 5.5.3. ROI (Return On Investment) dan ROE (Return On Equity) Analisis ROI digunakan untuk mengukur tingkat pengembalian dari investasi yang dilakukan. ROE (Return On Equity) adalah rasio penting bagi para pemilik dan pemegang saham karena rasio tersebut menunjukkan kemampuan perusahaan dalam mengelola modal dari pemegang saham untuk mendapatkan laba bersih. Dana yang digunakan untuk modal investasi berasal dari modal sendiri, maka dapat ditulis ROI sama dengan ROE. Total investasi dan ekuitas pemilik periode Juni 2015 sampai Mei 2016 dapat dilihat pada Neraca, L14. Rumus yang digunakan untuk menghitung ROI: 88 5.5.4. PP (Pay Back Period) Pay Back Period adalah suatu periode yang diperlukan untuk menutup kembali pengeluaran investasi dengan menggunakan aliran kas. Nilai Kas bersih merupakan penjumlahan laba setelah pajak ditambah dengan penyusutan. Hal ini dilakukan jika investasi menggunakan modal sendiri 100% (Kasmir dan Jakfar. 2013). Rumus umum metode payback periode: Pengembalian investasi dengan nilai kas bersih per tahun dapat ditutupi dalam 7 bulan 4 hari. 5.5.5. Break Even Point (BEP) Break Even Point (Sunyoto, 2014: 25) adalah keadaan usaha tidak rugi dan juga tidak laba, karena penerimaan total (Total Revenue=TR) besarnya sama dengan biaya total (Total Cost=TC) atau Break Even Point (BEP) dicapai atas TR=TC. Adapun penghitungan Break Even Point, sebagai berikut (Sunyoto, 2014: 25): 89 Perencanaan bisnis Vraniolle Pai berada pada titik rugi dan tidak laba pada penjualan ke 9.246 unit.