analisis pendirian lembaga securities investor protection fund

advertisement
ANALISIS PENDIRIAN LEMBAGA SECURITIES INVESTOR
PROTECTION FUND (DANA PERLINDUNGAN PEMODAL) SEBAGAI
UPAYA PERLINDUNGAN TERHADAP INVESTOR DALAM HUKUM
PASAR MODAL INDONESIA (STUDI KOMPARASI ANTARA
AMERIKA SERIKAT DAN SINGAPURA)
Gozha Primanda, Wenny Setiawati
Ilmu Hukum, Fakultas Hukum
Universtitas Indnesia
[email protected]
ABSTRAK
Securities Investor Protection Fund merupakan hal yang baru dalam kegiatan pasar
modal di Indonesia dibanding dengan di negara lain seperti Amerika Serikat dan Singapura.
Lembaga ini memberikan ganti kerugian terhadap investor yang mengalami kerugian akibat
kesalahan perusahaan efek. Implementasi Dana Perlindungan Pemodal di pasar modal
Indonesia diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan pemodal dan juga menambah jumlah
pemodal. Dalam tulisan ini akan dibahas mengenai implementasi lembaga Securities Investor
Protection Fund di Indonesia serta perbandingan penerapannya di negara lain seperti Amerika
Serikat dan Singapura guna mengetahui ketersesuain penerapan Securities Investor Protection
Fund di Indonesia dibanding dengan penerapannya di negara lain.
Kata Kunci : Dana Perlindungan Pemodal; Investor; kompensasi.
ABSTRACT
Securities Investor Protection Fund organization is a recent organization in Indonesia
compared to other countries, such as United States of America and Singapore. This
organization will provide indemnification to an investor who suffers loss due to the failure of
securities company. Implementation of Securities Investor Protection Fund organization is
expected to increase investor’s trust and number of the investor. This thesis will discuss
implementation of Securities Investor Protection Fund organization in Indonesia compared to
the implementation of the similar organization in United States of America and Singapore in
order to obtain understanding on the conformity of the implementation within the countries.
Key Words: Securities Investor Protection Fund; Investor; Compensation.
Analisis pendirian..., Gozha Primanda, FH, 2014
Pendahuluan
Proses pembelajaran mengenai pasar modal di Indonesia sudah mulai berkembang
sejak zaman pemerintahan Hindia-Belanda dimana pada saat itu efek yang diperjual-belikan
berupa saham dan obligasi perusahaan/perkebunan Belanda yang beroperasi di Indonesia,
obligasi yang diterbitkan Pemerintah Hindia-Belanda (propinsi dan kotapraja), sertifikat
saham perusahaan-perusahaan Amerika yang diterbitkan oleh kantor administrasi di negeri
Belanda serta efek perusahaan Belanda lainnya.1
Kegiatan jual beli saham dan obligasi dimulai sejak tahun 1880. Hal ini berdasarkan
buku Effectengids yang dikeluarkan oleh Verreniging voor den Effectenhandel pada tahun
1939. 2
Pada tanggal 14 Desember 1912, Amserdamse Effectenbueurs mendirikan cabang
bursa efek di Batavia dengan nama Amserdamse Effectenbueurs, yang merupakan bursa
tertua ke-empat di Asia, setelah Bombay, Hongkong, dan Tokyo.3 Sekitar awal abad ke-19
pemerintah kolonial Belanda mulai membangun perkebunan secara besar-besaran di
Indonesia dengan memanfaatkan dana simpanan milik warga negara Belanda. Hal inilah yang
mendasari pemerintah Belanda mendirikan pasar modal di kawasan Hindia Belanda.
Dalam perkembangannya, kegiatan pasar modal sempat di non aktifkan karena kondisi
yang tidak kondusif, yaitu pada saaat perang dunia ke II dan hubungan Indonesia dengan
Belanda yang kembali memanas terkait dengan pembebasan Irian Barat. Kegiatan pasar
modal Indonesia kembali aktif dengan dikeluarkannya Keputusan Presiden Nomor 52 Tahun
1976 tentang Pasar Modal dan Penawaran Umum Pertama (go public) yang dilakukan
beberapa perusahaan. Perkembangan pasar modal modern Indonesia dapat dibagi menjadi dua
periode, yaitu periode pertama dimulai pada tahun 1977 sampai dengan 1987 dan periode
kedua yang dimulai pada tahun 1988 sampai dengan saat ini.4 Dimasa perkembangan pasar
modal periode kedua ini dinamakan sebagai proses deregulasi yang artinya proses membuat
suatu peraturan mengenai pasar modal yang mengikat dan memiliki kepastian hukum. Proses
tersebut berlangsung sampai dengan tahun 1995 yang menghasilkan peraturan perundang1
http://www.Bapepam-LK.go.id/old/profil/sejarah.htm diakses pada tanggal 11 Februari2014
2
M. Irsanudin, et. All.. Aspek Hukum Pasar Modal. (Jakarta : Kencana Prenada Media Group, 2004),
hal. 32.
3
http://www.Bapepam-LK.go.id/old/profil/sejarah.htm diakses pada tanggal 14 Februari2014
M. Irsan Nasarudin. et. All, Aspek Hukum Pasar Modal. (Jakarta : Kencana Prenada Media Group,
2004), hal. 64.
4
Analisis pendirian..., Gozha Primanda, FH, 2014
undangan mengenai pasar modal yaitu Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1995 tentang Pasar
Modal. Undang-undang ini dapat dikatakan sebagai undang-undang yang cukup
komprehensif, karena mengacu pada aturan-aturan yang berlaku secara internasional.5
Pemerintah memberlakukan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal
(UUPM) yang merupakan landasan kokoh dari kepastian hukum bagi semua pihak terkait
dalam melakukan kegiatan di bidang pasar modal.6
Pasal 1 angka 13 Undang-Undang No. 5 Tahun 1995 tentang Pasar Modal dijelaskan
bahwa Pasar Modal adalah kegiatan yang bersangkutan dengan Penawaran Umum dan
perdagangan efek, Perusahaan Publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta
lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek.7 Dalam bukunya yang berjudul Mengenal
Pasar Modal, Pieter Tedu Bataona, S.H. menjelaskan bahwa pasar modal atau sering juga
disebut bursa efek, merupakan tempat yang mempertemukan pihak penjual dan pembeli
dana.8 Pihak penjual dana umumnya adalah mereka, baik perorangan maupun badan hukum
yang menyisihkan sebagian dananya (uang) untuk usaha yang bersifat produktif. Sedangkan
pembeli dana umumnya terdiri dari perusahaan-perusahaan yang memerlukan dana atau
tambahan modal untuk memperluas dana usahanya dalam meningkatkan produktifitas
usahanya.9
Perdebatan yang sering timbul karena hal tersebut adalah mengenai keadaan dimana
investor mengalami kerugian akibat buruknya manajemen atau kesalahan dari perusahaan
efek. Dalam hal ini harus ada pihak yang bertanggung jawab atas kerugian tersebut, karena
hal itu bukanlah kerugian yang diakibatkan dari resiko pasar modal. Atas dasar hal
tersebutlah, maka dibuat lembaga penjamin di pasar modal yang dibentuk oleh Otoritas Jasa
Keuangan pada umumnya yang bernama Securities Investor Protection Fund. Securities
Investor Protection Fund adalah lembaga yang didirikan untuk melindungi aset investor di
pasar modal dari kerugian yang disebabkan risiko kejahatan oleh karyawan atau manajemen
perusahaan efek dan risiko kebangkrutan perusahaan efek. Risiko karena kondisi pasar dan
5
Ibid. hal. 71.
6
Ibid. hal. 63.
7
Indonesia. Undang-Undang Tentang Pasar Modal. UU No. 8 , LN No. 64 Tahun 1985, TLN No.
3608, Pasal 1 angka 13.
8
Pieter Tedu Bataona, Mengenal Pasar Modal, (Ende: Nusa Indah, 1994), hal. 11.
9
Ibid.
Analisis pendirian..., Gozha Primanda, FH, 2014
risiko investasi lainnya tidak termasuk jenis risiko yang dilindungi oleh Securities Investor
Protection Fund. Keberadaan Securities Investor Protection Fund diharapkan dapat
meningkatkan kepercayaan investor untuk berinvestasi di pasar modal sehingga jumlah
investor akan semakin bertambah. Dengan demikian, fungsi utama Securities Investor
Protection Fund hampir sama dengan Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS) di industri
perbankan.10
Beberapa resiko yang timbul dalam kegiatan pasar modal adalah sebagai berikut:11
1.
Risiko finansial yaitu risiko yang diderita oleh investor atau pemodal sebagai akibat dari
ketidakmampuan emiten memenuhi kewajiban pembayaran deviden/bunga pokok
invstasi;
2.
Risiko pasar, yaitu risiko akibat menurunnya harga pasar secara substansial, baik secara
keseluruhan dalam saham maupun saham tertentu akibat perubahan tingkat inflasi
ekonomi, keuangan menejemen perusahaan negara, dan perubahan atas kebijaksanaan
pemerintah;
3.
Risiko psikologis, yaitu risiko bagi pemodal yang bertindak secara emosional dalam
menghadapi harga saham berdasarkan optimisme dan pesimisme dapat menaikkan dan
menurunkan harga saham.
Rencana pemerintah untuk melindugi para investor di pasar modal telah muncul dalam
beberapa tahun silam karena memang hal tersebut adalah hak para investor di dalam bidang
pasar modal, yaitu mulai dicanangkan dalam master plan Pasar Modal Indonesia 2005-2009
dengan dibentuknya Securities Investor Protection Fund dalam menanggulangi kerugian
pemodal yang mungkin timbul.12
Dibentuknya Securities Investor Protection Fund bukanlah tanpa alasan yang kuat,
karena hal ini adalah sebagai bentuk perlindungan yang ingin diberikan oleh Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) kepada investor pasar modal. Perlindungan ini diberikan karena telah
banyak kasus-kasus didalam pasar modal yang dilakukan oleh perusahaan efek itu sendiri dan
mengakibatkan kerugian bagi investor. Terdapat beberapa kasus yang mendorong lembaga
10
Tim Studi Pembentukan Dana Terproteksi Pemodal, “Laporan Hasil Studi Pembentukan Dana
Terproteksi Pemodal di Pasar Modal Indonesia”, (Departemen Keuangan Republik Indonesia Badan Pengawas
Pasar Modal dan Lembaga Keuangan, 2007).
11
12
Sutedi, op.cit., hal. 16.
Ali Ridwan, “Perlukah Pengembangan Mekanisme Pengaduan,” Warta Bapepam-LK Th I/03, (Februari
2007): 9.
Analisis pendirian..., Gozha Primanda, FH, 2014
pengawas pasar modal untuk membuat lembaga perlindungan dana investor, beberapa
diantaranya yaitu Kasus PT Sarijaya Permana Sekuritas, PT Antaboga Delta Sekuritas, PT
Signature Capital Indonesia, dan PT Optima Karya Sekuritas yang merupakan contoh
perusahaan efek yang membuat para investor di pasar modal dirugikan akibat kecurangan
yang dilakukan oleh perusahaan tersebut.13
Sudah banyak negara yang industri pasar modalnya memiliki lembaga Securities
Investor Protection Fund dengan berbagai model bisnis yang disesuaikan dengan karakteristik
industri pasar modal masingmasing. Ada negara yang menerapkan Securities Investor
Protection Fund sebagai lembaga independen seperti diatur oleh Undangundang yaitu
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) di Indonesia, misalnya Amerika Serikat, Kanada,
Republik Rakyat Cina dan Filipina. Ada juga negara yang menerapkan model Securities
Invstor Protection Fund sebagai bagian dari industri pasar modal atau dimiliki oleh industri
pasar modal, sehingga pengaturannya cukup melalui regulasi tingkat pasar modal seperti
Hong Kong Exchange di Hong Kong. Beberapa negara mendirikan Securities Investor
Protection Fund sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Bursa Efek sehingga Securities
Investor Protection Fund bukan sebagai lembaga independen yang berdiri sendiri, misalnya
Malaysia, Singapura dan Thailand.14
Kerangka Teori
Securities Investor Protection Fund
Perkembangan pasar modal di dunia berkembang dengan sangat pesat. Hal itu
dikarenakan pasar modal merupakan salah satu tempat bagi
masyarakat untuk
menginvestasikan uangnya yaitu dalam bentuk rekening efek. Dalam Pasar modal terdapat
resiko pasar yang terkadang dapat merugikan investor, namun hal tersebut tidak membuat
investor takut untuk menginvestasikan uangnya di pasar modal. Pasar modal adalah fenomena
yang merentang cukup lama dalam sejarah yang hingga kini terus berkembang dan
mengalami kemajuan.15 Pasar modal merupakan salah satu sarana terbaik untuk melakukan
investasi. Hal itu dapat dilihat dari besarnya keuntungan yang mungkin didapat dari proses
13
http://www.investor.co.id/home/dana-perlindungan-investor/16842 diakses pada tanggal 17 Februari
2014.
14
http://www.idx.co.id/Portals/0/StaticData/Publication/Newsletter/FileDownload/IDX%20News%20ed
5_2011%20rev8b.pdf , diakses pada tanggal 12 Februari 2014.
15
M. Irsan Nasarudin, et. All, Aspek Hukum Pasar Modal Indonesia, (Jakarta : Kencana Prenada
Media Group, 2007) hal. 53.
Analisis pendirian..., Gozha Primanda, FH, 2014
penjualan efek. Efek itu sendiri terdiri dari surat berharga, yaitu surat pengakuan utang, surat
berharga komersial , saham, obligasi, tanda bukti utang, Unit Penyertaan.16
Beberapa negara di dunia lembaga ini sudah populer lebih dahulu dibandingkan
dengan Indonesia, seperti di Amerika Serikat lembaga ini sudah berdiri sejak tahun 1970
dengan nama Securities Investor Protection Corporation, Kanada menyebut lembaga ini
dengan sebutan Canadian Investor Protection Fund yang telah ada sejak tahun 1969. Negaranegara di Eropa juga telah mengenal lembaga ini, yaitu seperti Spanyol, Austria, Belgia,
Jerman, dan juga Swiss. Negara-negara di Asia juga mulai membuat lembaga tersebut untuk
melindungi dana pemodal di pasar modal. Hongkong sudah membuat lembaga tersebut di
tahun 1989 dengan nama Hong Kong Investment Compensation Fund yang merupakan
lembaga perlindungan pemodal pertama di Asia yang dibentuk dalam bidang pasar modal.
Pada tanggal 28 Desember 2012 Indonesia meresmikan Securities Investor Protection Fund
yang berfungsi sebagai lembaga perlindungan pemodal di pasar modal, yang sebelumnya
telah dilakukan riset dari tahun 2007 oleh Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga
Keuangan (Bapepam-LK).17
Securities Investor Protection Fund di dunia dikenal dengan pengertian sebagai dana
perlindungan pemodal dalam bidang pasar modal, dimana lembaga tersebut memberikan
kompensasi kepada pemodal yang dirugikan akibat dari kesalahan ataupun kejahatan pasar
modal di suatu Negara.18 Proses pemberian kompensasi kepada investor yang dirugikan
biasanya telah disesuaikan dengan peraturan di suatu negara tentang lembaga perlindungan
pemodal di negaranya masing-masing. Besaran dan jenis klaim yang dapat diajukan ke
lembaga tersebut juga telah diatur oleh peraturan perundang-undangan di negara tersebut.
Timbulnya lembaga perlindungan dana pemodal di pasar modal didasari oleh
keinginan suatu negara untuk melindungi pemodal agar pasar modal di negaranya semakin
berkembang, keinginan inilah yang menjadikan pemicu suatu negara membentuk lembaga
tersebut. Hal tersebut bertujuan untuk menjaga jumlah investor yang ada ataupun merupakan
strategi untuk meningkatkan jumlah investor. Perlindungan terhadap investor merupakan
salah satu hal yang diwajibkan oleh The International Organization of Commissions
16
Indonesia, “Undang-undang Tentang Pasar Modal”, UU No. 8, LN No.64 Tahun 1995, TLN No.
3608, Pasal 1 angka 5.
17
http://www.indonesiasipf.co.id/sejarah-perusahaan.sipf, diakses pada tanggal 9 Maret 2014.
18
Ibid.
Analisis pendirian..., Gozha Primanda, FH, 2014
(IOSCO). IOSCO merupakan organisasi internasional yang beranggotakan otoritas atau
regulator pasar modal di seluruh dunia.19 Pada bulan Agustus 1998 IOSCO melalui Report of
The IOSCO Technical Committee telah menerbitkan laporannya mengenai Client Asset
Protection, dinyatakan bahwa terdapat beberapa pendekatan terhadap perlindungan kepada
aset investor yang telah diterapkan oleh otoritas pasar modal di beberapa negara.20
Pembentukan dana proteksi pemodal ini menjadi perhatian utama pasar modal dunia.
Hal ini bisa dilihat dari beberapa rekomendasi badan dunia seperti Recomndations 2000 oleh
International Securities Services Asscociation (ISSA) yang menyatakan secara tegas mengenai
bagi pemodal dari berbagai resiko di pasar modal seperti settlement risk, legal risk, dan
bankcruptcy risk.21.
Metode Penelitian
Metodologi penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah metodologi yuridis
normatif yang memiliki makna pencarian sebuah jawaban tentang suatu masalah 22 melalui
pendekatan perbandingan dan komparasi. Metode perbandingan atau komparasi bertujuan
untuk mencari persamaan dan perbedaan mengenai permasalahan diantara sistem hukum yang
ada.23 Kelebihan dari metedologi ini adalah untuk memberi pemahaman dan gambaran dari
sistem hukum dari negara-negara lain. Dalam penulisan kali ini akan dibandingkan dengan
lembaga Securities Investor Protection Fund dalam pelaksanaannya di beberapa negara
seperti Amerika Serikat, Singapura dan Indonesia. Sumber data dalam penulisan ini adalah
menggunakan data sekunder yang merupakan penelitian dengan mecari data secara utuh dan
meyeluruh serta terintegrasi atas suatu permasalahan. Untuk itu penelitian ini menggunakan
data sekunder sebagai berikut:
1. Bahan hukum primer, berupa peraturan perundang-undangan yang terkait yaitu
Undang-Undang yang berlaku di Indonesia dan berbagai peraturan perundangundangan lainnya yang terkait di masing-masing negara.
19
Tim Studi Pembentukan Dana Terproteksi Pemodal , “Laporan Hasil Studi Pembentukan Dana
Terproteksi Pemodal di Pasar Modal Indonesia,, (Departemen Keuangan Republik Indonesia Badan Pengawas
Pasar Modal dan Lembaga Keuangan, 2007), hal 14.
20
Ibid. hal 2.
21
Ibid. hal 3.
Valerine J.K.L., Metode Penelitian Hukum, Kumpulan Tulisan, (Depok: Program Sarjana FHUI,
2005), hal. 155.
22
23
Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, (Jakarta: Kencana Pranada Media Group, 2005), hal.
132.
Analisis pendirian..., Gozha Primanda, FH, 2014
2. Bahan hukum sekunder, berguna untuk memberrikan penjelasan lebih mendalam
terhadap hukum primer. Bahan sekunder ini antara lain: buku-buku dengan tema
terkait, hasil penelitian dan artikel-artikel ilmiah.
3. Bahan hukum tersier, berupa bahan yang memberikan petunjuk maupun penjelasan
terhadap bahan hukum primer dan sekunder seperti kamus.
Berdasarkan tujuan untuk mencari persamaan dan perbedaan diantara sistem hukum yang ada
atas pelaksanaan dari lembaga penjamin dana investor dalam bidang pasar modal yaitu
Securities Investor Protection Fund dibeberapa negara dengan melakukan pencarian data
sekunder, maka penulis menggunan pendekatan kualitatif. Setelah data-data tersebut diolah,
kemudian dijabarkan secara deskriptif analitis yang dimaksudkan untuk memberikan
penjelasan tentang pelaksanaan dari lembaga Securities Investor Protection Fund dan
menganalisis data-data yang didapat sehingga sampai pada suatu kesimpulan.
Pembahasan
Securities Investor Protection Fund di Indonesia
Securities Investor Protection Fund merupakan lembaga baru dalam hukum pasar
modal Indonesia. Adanya lembaga tersebut diharapkan dapat mengembalikan dan menambah
kepercayaan masyarakat terhadap pasar modal Indonesia karena adanya kasus penggelapan
dana nasabah.24 Beberapa kasus yang menjadi pemicu timbulnya lembaga ini adalah PT.
Sarijaya Permana Sekuritas, PT. Antaboga Delta Sekuritas dan PT. Signature Capital
Indonesia.
Ketiga perseroan tersebut adalah perusahaan yang bergerak di bidang sekuritas dimana
perusahaan tersebut mengumpulkan dana dari para nasabahnya yang kemudian dana tersebut
di investasikan ke pasar modal. PT. Sarijaya Permana Sekuritas di duga melakukan
penggelapan dana nasabah sebesar Rp. 245 miliar yang dilakukan oleh Direksinya.25 Hal ini
tentu saja mengurangi kepercayaan investor pasar modal karena cukup banyak uang yang
dibawa lari oleh direksi PT. Sarijaya Permana Sekuritas. Hal ini tentu saja sangat merugikan
para nasabah yang telah menyetorkan uangnya kepada PT. Sarijaya Permana Sekuritas.
24
Lihat kasus PT. Sarijaya Permana Sekuritas, PT Signature Capital, dan PT. Antaboga Delta Sekuritas
karena dianggap telah melakukan penggelapan dana nasabah, namun pada kenyataan perusahaan tersebut
melakukan kesalahan sehingga merugikan para nasabah sebagai investor dan perusahaan tersebut bukanlah
melakukan tindakan penggelapan dana melainkan menginvestasikan aset nasabah tanpa memberitahukan terlebih
dahulu kepada nasabah.
25
http://nasional.kompas.com/read/2009/01/12/12340273/kasus.sarijaya.akan.buat.investor.lari Diakses
tanggal 10 Maret 2014.
Analisis pendirian..., Gozha Primanda, FH, 2014
Kasus yang kedua adalah kasus PT. Antaboga Delta Sekuritas, dimana kasus ini
serupa dengan kasus PT. Sarijaya Permana Sekuritas yaitu membawa lari uang nasabahnya.
PT. Antaboga Delta Sekuritas dimiliki dan dikelola oleh Robert Tantular dan kawan-kawan
yang merupakan sebuah badan hukum yang terpisah dari Bank Century. PT. Antaboga Delta
Sekuritas memiliki legalitas sendiri yang diperolehnya dari Badan Pengawas Pasar Modal
(Bapepam-LK) sebagai perantara pedagang efek dan manajer investasi sejak tahun 1992,
tepatnya tanggal 21 Maret 1992. Namun dengan menggunakan status legal Bank Century, PT.
Antaboga Delta Selkuritas berhasil mengeruk dana investor hampir mencapai Rp1,5 triliun,
yang kemudian pihak PT. Antaboga Delta Sekuritas mengatakan bahwa uang tersebut telah
hilang dan tidak dapat mengembalikan kepada nasabahnya.26
Kasus yang terakhir adalah kasus PT. Signature Capital Indonesia dimana perseroan
tersebut diduga pula melakukan penggelapan dana nasabahya, namun diketahui bahwa dana
nasabah tersebut oleh oknum PT. Signature Capital Indonesia yang menjaminkan saham atau
repo tanpa ada persetujuan dari para nasabahnya. Banyak pula yang mengabarkan bahwa
kasus ini melibatkan perusahaan fiktif sehingga sulit dideteksi kemana lari dana nasabah
tersebut. Dana nasabah yang berhasil digelapkan atau dibawa lari oleh PT. Signature Capital
Indonesia adalah sebesar Rp. 110 miliar.27
Dapat dilihat bahwa dana nasabah yang dibawa lari oleh ketiga perseroan tersebut
sangatlah besar. Dari hal tersebut muncul pertanyaan yaitu bagaimana nasib para investor
yang dirugikan atas adanya penggelapan dana yang dilakukan oleh perusahaan sekuritas
tersebut, apakah para investor dapat melakukan gugatan terhadap perusahaan sekuritas
tersebut atau tidak dan apakah para investor mendapatkan ganti kerugian atau kompensasi
atas kejadian tersebut. Para investor tentu dapat melaporkan kejahatan tersebut ke BapepamLK sebagai lembaga otoritas dalam pasar modal dan dapat pula melakukan gugatan ke
Pengadilan Negeri atas kejahatan tersebut. Ketiga kasus yang telah dijelaskan diatas,
ketiganya dianggap sebagai tindak pidana dengan dakwaan yaitu penggelapan dana, karena
hal tersebut termasuk kejahatan didalam hukum pidana yaitu penggelapan. Dalam Pasal 372
Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) dijelaskan bahwa penggelapan adalah barang
siapa dengan sengaja dan melawan hukum memiliki barang sesuatu yang seluruhnya atau
26
Lihat kasus PT. Antaboga Delta Sekuritas Indonesia
27
Lihat kasus PT. Signauture Capital Indonesia.
Analisis pendirian..., Gozha Primanda, FH, 2014
sebagiannya adalah kepunyaan orang lain, tetapi yang ada dalam kekuasaannya bukan karena
kejahatan diancam karena penggelapan, dengan pidana penjara paling lama empat tahun atau
pidana denda paling banyak Sembilan ratus rupiah.28 Para investor yang telah melakukan
pengaduan ke Bapepam-LK dan mengajukan gugatan ke Pengadilan Negeri hanya bisa
melakukan gugatan saja dan tidak bisa meminta kepastian bahwa para investor yang dirugikan
akan mendapatkan ganti rugi atau kompensasi dari dana yang telah disetorkan ke perusahaan
sekuritas tersebut.
Dalam mewujudkan adanya lembaga Securities Investor Protection Fund tim Self
Regulatory Organization (SRO) dalam hal ini adalah Bapepam-LK melakukan studi banding
ke kantor Securities Investor Protection Corporation di Amerika Serikat. Pembentukan
Securities Investor Protection Fund memerlukan payung hukum karena lembaga ini berada
dibawah Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Berbeda dengan Securities Investor Protection
Corporation yang memiliki undang-undang tersendiri. Setelah melakukan kajian dan riset
selama kurang lebih 5 tahun yang dilakukan oleh tim Bapepam-LK disahkanlah Lembaga
Securities Investor Protection Fund oleh Bapepam-LK sebagai lembaga perlindungan dana
investor di pasar modal, hal ini berdasarkan penerbitan Peraturan Nomor VI.A.4 lampiran
keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Nomor : KEP715/BL/2012 dan penerbitan Peraturan Nomor VI.A.5 lampiran Keputusan Ketua Badan
Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Nomor : KEP-716/BL/2012 yang ditetapkan
pada tanggal 28 Desember 2012.
Securities Investor Protection Corporation di Amerika Serikat
Kegiatan di pasar modal Amerika Serikat sudah dilakukan di New York secara
informal sejak tahun 1700. Lokasinya yaitu di pinggir jalan yang memiliki dinding tinggi
untuk menjadikan penghalang dari serbuan kaum Indian. Nama tersebut sekarang ini sudah
sangat terkenal dengan sebutan Wall Street. Pada tahun 1792. Secara resmi barulah dibentuk
lembaga bursa di New York oleh 24 pialang yang menjadi cikal bakal New York Stock
Exchange (NYSE). Lembaga bursa ini sangatlah berkembang seiring dengan berkembangnya
zaman pula, sehingga pada tahun 1817 asosiasi pialang tersebut secara demokratis atas
prakarsa sendiri menyiapkan pembentukan New York Stock Exchange Board, yang
28
Indonesia, “Kitab Undang-Undang Hukum Pidana”, Pasal 372.
Analisis pendirian..., Gozha Primanda, FH, 2014
merupakan cikal bakal dari dibentukan otoritas pasar modal yang saat ini terkenal dengan
nama Securities and Exchange Commission (SEC).29
Industri keuangan Amerika Serikat terus berkembang yang kemudian memunculkan
banyak kebutuhan akan peraturan dan pengaturan menjadi suatu hal yang harus direalisasikan.
Pada tanggal 2 Juli 1934, Congress Federal Amerika Serikat melihat urgensi pembentukan
badan untuk menjaga perkembangan dan aktivitas industri keuangan tetap berada pada
koridor yang sesuai dengan ketentuan yang ada. Akhirnya Kongres Amerika Serikat
membentuk suatu badan nasional yang mengurus pasar modal, yang kemudian menjadi sangat
terkenal dan juga disegani di dunia yang bernama Securities and Exchange Commission
(SEC). Lembaga ini dibentuk melalui undang-undang yang dikenal dengan nama The
Securities Exchange Act tahun 1934.30
Dibentuknya undang-undang ini bertujuan untuk mencakup semua aspek transaksi di
dalam pasar modal, dimana undang-undang ini menekankan pada registrasi sekuritas dan
pelaporan syarat-syarat untuk menerbitkan saham. Tujuan dari undang-undang ini untuk
melindungi investor dari kejahatan di dalam pasar modal dari pihak-pihak yang tidak dapat
bertanggung jawab. Terdapat beberapa aturan mengenai kejahatan yang diatur undangundang ini yaitu Insider Trading dan Anti-Fraud Provisions. Anti-Fraud Provisions adalah
peraturan yang menetapkan sejumlah beban hukuman jika seseorang melakukan penipuan
dalam pembelian ataupun penjualan efek.31
Pada waktu belum adanya lembaga perlindungan dana investor dalam pasar modal
Amerika Serikat, perlindugan investor dilakukan berdasarkan ketentuan dari peraturanperaturan yang dibuat olah SEC yaitu The Trust Indenture. Undang-undang ini diberlakukan
untuk melindungi kepentingan publik nasional dan investor, dimana undang-undang ini
mengharuskan keterbukaan yang dilakukan oleh perusahaan negara dalam menerbitkan surat
utang lebih dari keterbukaan yang dilakukan oleh perusahaan efek swasta dalam menerbitkan
efek utang. Terdapat beberapa hal yang disebutkan di dalam undang-udang ini yang dianggap
menciderai kepentingan investor, yaitu :32
29
M. Irsan Nasarudin, et al, Aspek Hukum Pasar Modal Indonesia, (Jakarta : Kencana Prenada Media
Group, 2007) hal. 54.
30
31
Ibid. hal 57.
Ibid. hal. 59.
Analisis pendirian..., Gozha Primanda, FH, 2014
1. Kegagalan penerbitan utang obligasi untuk memenuhi kewajiban;
2. Wali amanat tidak memiliki hak, kekuasaan, dan tugas untuk melindungi dan
menegakkan hak investor;
3. Wali amanat tidak memiliki sumber daya yang memadai untuk memenuhi kewajiban;
4. Arus informasi dari obligor ke wali amanat tidak memadai;
5. Efek utang yang memuat efek provisi yang menyesatkan;
6. Penerbit efek utang mempersiapkan penerbitan efek utang tanpa partisipasi atau
pemahaman investor.
Dari awal tahun 1960 hingga menjelang tahun 1970 banyak perusahaan-perusahaan
efek di Amerika Serikat yang mengalami kebangkrutan.33 Mulai awal tahun 1970 beberapa
broker-dealer yaitu di dalamnya termasuk Watson & Co., Bache & Co,. Mc Donnell & Co,.
F.I DuPont, Glore Forgan & Co,. menjadi empat perusahaan efek dari beberapa perusahaan
efek lainnya yang berada diujung kebangkrutan.34 Bukan hanya perusahaan saja yang
mengalami kebangkrutan atau yang akan megalami kebangkrutan, namun krisis yang terjadi
pada saat ini menjadikan para anggota dalam bursa juga mengalami kerugian dan
kebangkrutan. Mulai dari Agustus tahun 1970 sampai Desember 1970 terdapat banyak
anggota dan mantan anggota bursa pada New York Stock Exchange yang terpaksa mengalami
kebangkrutan dan sedang dalam proses likuidasi akibat krisis yang melanda pada saat itu.35
Hal tersebut mengakibatkan kerugian tidak hanya kepada perusahaan tersebut tetapi
juga kepada para investor sebagai nasabah perusahaan. Sehingga pada Kongres tahun 1970
ditetapkanlah lembaga perlindungan dana pemodal di Amerika Serikat dengan nama
Securities Investor Protection Corporation akibat dari kerugian yang dialami oleh para
investor. Lembaga ini dibuat melalui peraturan yang ditentukan pula di dalam Kongres yaitu
Securities Investor Protection Act.36 Dari berbagai kasus tersebutlah otoritas pasar modal
Amerika Serikat mulai membentuk lembaga perlindungan dana pemodal dalam bidang pasar
modal. Lembaga ini diberi nama Securities Investor Protection Corporation (SIPC). Lembaga
ini didirikan pada tahun 1970 oleh Securities Exchange Commission selaku otoritas pasar
32
Thomas Lee Hazen, The Law of Securities Regulation, 3rd Edition, West Publishing Co., St. Paul
Minnesota, USA, 1996, hal. 950-951.
33
SEC’s Oversight of the Securities Protection Corporation’s Activities, Report No. 495(March 30,
2011), p. iv.
34
SEC, Unsafe and Unsound Practices of Brokers Dealers (December 1971), p. 63.
35
H.R Rep. No. 91-1613 (1970).
SEC’s Oversight of the Securities Protection Corporation’s Activities, Report No. 495(March 30,
2011), p. iv.
36
Analisis pendirian..., Gozha Primanda, FH, 2014
modal di Amerika Serikat. Pada masa sekarang ini lembaga perlindungan dana investor
adalah lembaga yang harus ada di pasar modal suatu negara karena lembaga ini sebagai
lembaga penjamin di pasar modal.
Pengaturan mengenai ketentuan dan hal-hal yang berkaitan dengan Securities Investor
Protection Fund telah diserahkan semua kepada undang-undang tersendiri yang mengatur
lembaga ini, yaitu Securities Investor Protection Act. Pemisahan peraturan yang dilakukan
oleh SEC bertujuan untuk menjamin kepastian hukum bagi para investor.
Securities Investor Protection Corporation disahkan pada 30 Desember 1970 melalui
Securities Investor Protection Act yang kemudian secara sah menjadi sebagai lembaga
penjamin dana perlindungan pemodal
pasar modal Amerika Serikat. Securities Investor
Protection Act dibuat tentu saja sebagai pengaturan lembaga perlindungan dana pemodal
namun selain itu undang-undang tersebut dibuat untuk menjamin perlindungan bagi para
anggota atau pelanggan di dalam pasar modal Amerika Serikat serta untuk menumbuhkan
kembali kepercayaan industri pasar modal Amerika Serikat.37
Investor Compensation Scheme di Singapura
Kegiatan pasar modal Singapura sudah berjalan sejak tahun 1970 namun pada saat itu
kegiatan pasar modal Singapura masih dilakukan secara bersama-sama dengan pasar modal
Malaysia.38 Gabungan kegiatan pasar modal dari dua negara ini tidak lama berjalan hanya
selama kurun waktu 3 tahun, yaitu pada damembentuk pasar modalnya sendiri dengan
menjalankan kegiatan secara mandiri, perpisahan tersebut terjadi karena kedua negara tersebut
tidak lagi menyetujui ketentuan-ketentuan dalam menjalankan kegiatan pasar modal secara
bersama-sama.39 Dari perpecahan inilah kemudian terbentuk pasar modal Singapura pada
tahun 1973. Pada awal 1970-an pemerintah Singapura menyadari bahwa pasar uang
merupakan area yang memiliki potensi yang cukup besar untuk memajukan dan menguatkan
ekonomi Singapura. Pemerintah Singapura melihat bahwa negaranya memiliki lokasi yang
strategis dan kuat, dan keterbukaan ekonomi dengan ditunjang pula oleh infrastruktur yang
baik sehingga dapat sangat menunjang kegiatan ekonomi di Singapura. Dari segala
37
SEC, Inspection Report of Securities Investor Protection Corporation (April, 30, 2003), p. 7.
http://www.mas.gov.sg/singapore-financial-centre/overview/capital-markets.aspx diakses tangga 16
April 2014.
38
39
Ibid.
Analisis pendirian..., Gozha Primanda, FH, 2014
keuntungan yang dimiliki tersebut menjadikan Singapura pada tahun 1980 sebagai negara
ketiga yang memiliki keungan yang baik di Asia.40
Perjalanan kegiatan pasar modal Singapura tidak selalu berjalan mulus sesuai dengan
apa yang diharapkan oleh pemeritah Singapura, di luar segala kekuatan yang dimiliki oleh
pasar modal Singapura, pada tahun 1985 pasar modal Singapura mengalami kesulitan yang
berujung berhentinya kegiatan pasar modal Singapura. Kesulitan yang dialami oleh pasar
modal Singapura tidak berjalan lama yaitu hanya satu tahun. Pada tahun 1986 kegiatan pasar
modal di Singapura mulai berjalan kembali walaupun belum sepenuhnya kembali normal.
Pihak-pihak yang memiliki kepentingan atas pasar modal Sigapura mulai membangun
kembali kegiatan pasar modal Singapura dengan pemerintah sebagai pengawas dari kegiatan
pasar modal tersebut. Pengawasan yang dilakukan oleh pemerintah menjadi lebih ketat dan
tegas terkait dengan dikeluarkannya peraturan tentang pasar modal yaitu Securities and
Futures Act pada tahun 2001. Pemerintah melakukan hal tersebut demi kepentingan dan
kemajuan kegiatan pasar modal Singapura. Tujuan itulah yang hendak dicapai agar pasar
modal Singapura dapat kompetitif dan cepat beradaptasi dengan pasar global yang saat ini
semakin berkembang dan semakin sulit untuk melakukan kontrol terhadap pasar global.41
Kegiatan pasar modal Singapura mulai kembali berjalan normal yaitu pada Oktober
tahun 1987. Kesulitan dalam bursa efek Singapura berakhir dan kegiatan pasar modal di
dalam bursa efek Singapura kembali ketika banyaknya kegiatan pasar modal di dunia sedang
mengalami kesulitan. Dari masa sulit ini dibutuhkan setidaknya empat tahun untuk dapat
mengembalikan kegiatan pasar modal yang baik untuk mendapatkan sukses seperti masa
sebelumnya.42
Pasar modal Singapura merupkan pasar modal yang cukup berkembang pada saat ini
dan kegiatan perdagangannya sudah mulai diperhatikan oleh para investor domestik maupun
investor asing. Dilirikya pasar modal Singapura sebagai salah satu sasaran para investor
domestik maupun lokal untuk berinvestasi melalui proses yang panjang sehingga pasar modal
Singapura dapat menjadi salah satu pasar modal yang diperhitungkan di Asia khususnya di
Asia Tenggara. Proses tersebut di mulai dari menata kembali sistem dan struktur dari lembaga
40
http://www.wisegeek.com/what-is-the-stock-exchange-of-singapore.htm Diakses tanggal 16 April
2014.
41
Ibid.
42
Ibid.
Analisis pendirian..., Gozha Primanda, FH, 2014
otoritas pasar modal Singapura. Selain mulai terbentuknya struktur yang jelas pada pasar
modal Singapura adapula lembaga yang menjamin dana investor di dalam pasar modal
Singapura. Lembaga ini berfungsi untuk menjamin dana nasabah yang dirugikan akibat
kesalahan perusahaan efek.43
Seiring dengan berjalannya waktu pasar modal Singapura mengalami perkembangan
yang signifikan sehinga dapat menunjang kegiatan perekonomian di Singapura. Kemajuan
tersebut terlihat ketika pada tahun 1998 di dalam bursa efek Singapura telah tercatat 307
perusahaan terdaftar sebagai anggota di bursa efek Singapura. Sebagai pasar modal yang
dianggap sukses, pasar modal Singapura bukan hanya memiliki ratusan perusahaan yang
terdaftar di bursa efeknya, tetapi juga mendapatkan keuntungan dari kegaitan transaksi
tersebut. Terbukti pada tahun yang sama pasar modal Singapura mendapatkan keuntungan
sebesar $196 billion US Dollars (USD).44
Pasar modal Singapura pada tahun 1998 mengalami kemajuan yang cukup pesat
sehingga otoritas pasar modal Singapura pada saat itu merasa kurang dapat melakukan
pengawasan secara optimal. Sehingga pada tahun 1999 yaitu tepatnya pada tanggal 1
Desember 1999 The Stock Exchange of Singapore melakukan merger dengan Singapore
International Monetary Exchange (SIMEX). Setelah merger tersebut dilakukan muncullah
nama baru untuk lembaga pasar modal di Singapura yaitu Singapore Echange (SGX).45
Pada masa SGX ini pasar modal Singapura dalam track yang baik dan menjadikannya
salah satu pasar modal yang diminati oleh para investor baik asing maupun domestik. Dengan
semakin berkembangnya pasar modal Singapura, maka semakin banyak pula masalah yang
timbul, salah satunya adalah masalah kerugian yang dialami oleh para investor yang terjadi
akibat kesalahan perusahaan efek. Banyaknya masalah tersebut mengurangi kepercayaan para
investor untuk berinvestasi di dalam pasar modal Singapura. Terhadap masalah yang
dialaminya SGX mulai melakukan pembenahan di dalam pasar modal Singapura. SGX mulai
43
http://archive.treasury.gov.au/documents/402/HTML/docshell.asp?URL=comp_loss-21.asp Diakses
tanggal 14 April 2014.
44
http://www.wisegeek.com/what-is-the-stock-exchange-of-singapore.htm Diakses tanggal 16 April
2014.
45
Ibid.
Analisis pendirian..., Gozha Primanda, FH, 2014
memberlakukan Compensation Fund atau Investor Compensation Scheme
untuk para
investor yang dirugikan akibat kesalahan yang dilakuakn oleh perusahaan efek.46
Compesation Fund adalah sebuah skema kompensasi di Singapura yang diberikan
kepada para investor pasar modal yang mengalami kerugian akibat kesalahan yang dibuat
oleh perusahaan efek. Di dalam peraturan perundang-undangan Singapura tentang pasar
modal dijelaskan skema kompensasi yang dijalankan oleh SGX.
Kesimpulan
Perkembangan lembaga Dana Perlindungan Pemodal di dunia dimulai dari adanya
hasil report berupa anjuran yang dikeuarkan oleh IOSCO pada bulan Agustus tahun 1998
agar setiap pasar modal di dunia memiliki lembaga penjamin untuk melindungi aset yang
dimiliki oleh investor. Selain hasil report berupa anjuran yang dilekuarkan oleh IOSCO ada
pula Recomendations 2000 International Securities Services Asscociation (ISSA) yang
menyatakan secara tegas mengenai perlindungan bagi pemodal dari berbagai resiko di pasar
modal seperti settlement risk, legal risk, dan bankcruptcy risk. Sehingga setiap otoritas pasar
modal di berbagai negara di dunia mulai melakukan pembentukan lembaga penjamin di pasar
modal atau disebut dengan lembaga Dana Perlindungan Pemodal. Dengan adanya lembaga
Dana Perlindungan Pemodal di pasar modal, maka terkait kehilangan aset yang di alami oleh
investor dapat dilakukan pengembalian oleh lembaga Dana Perlindungan Pemodal. Proses
pengembalian aset investor yang dilakukan oleh Dana Perlindungan Pemodal di berbagai
negara harus melalui prosedur pengembalian aset. Hal ini termasuk pada lembaga Dana
Perlindungan Pemodal di Indonesia yaitu Securities Investor Protection Fund yang
menggunakan prosedur klaim untuk setiap nasabah yang dirugikan akibat kesalahan yang
dilakukan oleh perusahaan efek.
Daftar Refrensi
Peraturan Perundang-Undangan
Indonesia. Undang-Undang Pasar Modal. UU No.8 Tahun 1995. LN No. 64 Tahun 1995.
TLN No. 3608.
_______. Undang-Undang Perseroan Terbatas. No. 40 Tahun 2007. LN No. 106 Tahun
2007.
46
Ibid.
Analisis pendirian..., Gozha Primanda, FH, 2014
_______. Undang-Undang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang. UU
No. 37 Tahun 2004. LN No. 131 Tahun 2004.
_______. Undang-Undang Otoritas Jasa Keuangan. No. 21 Tahun 2011. LN No. 111 Tahun
2011.
_______. Undang-Undang Perlindungan Konsumen. No. 8 Tahun 1999. LN No. 42 Tahun
1999.
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata [Burgerlijk Wetbek]. Diterjemahkan oleh R. Subekti
dan R. Tjitro-sudibio. Cet. 38. Jakarta: Pradnya Paramita.
Kitab Undang-Undang Hukum Pidana. Diterjemahkan oleh R. Soesilo. Cet. ... Tahun 1996.
Bogor: Politea.
Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan. Keputusan Ketua Badan Pengawas
Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Tentang Dana Perlindungan Pemodal.
Peraturan Nomor VI.A.4 No. KEP-715/BL/2012
Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan. Keputusan Ketua Badan Pengawas
Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Tentang Dana Perlindungan Pemodal.
Peraturan Nomor VI.A.5 No. KEP-716/BL/2012.
Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan. Keputusan Ketua Badan Pengawas
Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Tentang Pengendalian Internal Perusahaan
Efek Yang Melakukan Kegiatan Usaha Sebagai Perantara Efek. Peraturan Nomor
V.D.3 No. Kep-548/BL/2010.
Peraturan-Peraturan Asing dan Internasional
United State of America. The Securities Exchange Act. 1934.
____________________. The Trust Indenture Act. 1939.
____________________. The Investment Company Act. 1940.
____________________. Securities Investor Protection Act. 1970.
Singapore. Securities and Futures Act Part XI. 2001.
Analisis pendirian..., Gozha Primanda, FH, 2014
________. Trading Rule Chapter II.9.
Buku
Anwar, Jusuf. Pasar Modal Sebagai Sarana Pembiayaan dan Investasi. Bandung : PT.
Alumni, 2005.
Balfas, Hamud M. Hukum Pasar Modal Indonesia. Jakarta: PT. Tata Nusa, 2006.
Darmadji, Tjiptono dan Hendy M. Fakhruddi. Pasar Modal di Indonesia Pendekatan dan
Tanggung Jawab. Cet. III. Jakarta: Salemba Empat, 2008
Fuady, Munir. Pasar Modal Modern (Tinjauan Hukum). Cet. II. Bandunga: PT. Citra Aditya
Bakti, 2001.
Kertonegoro, Sentanoe. Pasar Uang Pasar Modal. Jakarta: Rajawali Pers, 1998.
Kretarto, Agus. Investor Relation; Pemasaran dan Komunikasi Keuangan Berbasis
Kepatuhan. Jakarta: Grafiti Pers, 2001.
Koetin, E. A., Analisis Pasar Modal Indonesia. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan, 1996.
Mamudji, Sri. Et. al. Metode Penulisan dan Penelitian Hukum. Jakarta: Badan Penerbit
Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2005.
Nasarudin, M. Irsan dan Indra Surya. Aspek Hukum Pasarn Modal Indonesia. Jakarta:
Prenada Media, 2004.
Pandji, Anuraga dan Piji Pakarti. Pengantar Pasar Modal Indonesia. Jakarta: Rieka Cipta,
2001.
Widoatmodjo, Sawidji. Cara Sehat Investasi di Pasar Modal : Pengetahuan Dasar. Jakarta :
Juranlindo Aksara Grafika, 1996.
Situmorang, Paulus. Pengantar Pasar Modal. Cet. I. Jakarta: Mitra Wacana Media, 2008.
Soekanto, Soerjono. Pengantar Penelitian Hukum. Cet. 3. Jakarta: Penerbit Universitas
Indonesia, 2006.
Analisis pendirian..., Gozha Primanda, FH, 2014
Soekanto, Soerjono dan Sri Mamudji. Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan Singkat.
Jakarta: Rajawali Pers, 1995.
Sumantoro. Bunga Rampai Permasalahan Penanaman Modal dan Pasar Modal. Bandung:
Binacipta, 1984.
.Suta, I Putu Gede Ary. Menuju Pasar Modal Modern. Jakarta: Yayasan Sad Satria Bhakti,
2000.
Sutedi, Adrian. Segi-Segi Hukum Pasar Modal. Bogor: Ghalia indonesia, 2009.
Syahrir. Insider Trading Dalam Perdagangan Efek. Bandung: Citra Adytia Bakti, 1998.
Usman, Marzuki. Et. al. ABC Pasar Modal Indonesia. Jakarta: LPPI/IBI, 1994.
Widoatmodjo, Sawidji. Cara Sehat Investasi di Pasar Modal Pengantar menjadi Investor
Profesional. Cet. 7. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo, 2008.
Jurnal
Ruchard, White. “The Review of Investor Protection.” The Modern Law Review. Vol. 47
Tahun 1984.
Shelley, Thompson. “The Globalization of Securities Market : Effects on Investor
Protection.” The International Lawyer. Vol. 41 Tahun 2007.
Thomas, W Joo. “Who Watches The Wathcers? The Securities Investor Protection Act,
Investor Confidence, and The Subsidazion of Failure.” Southern California Law
Review. Vol. 72 : 1071 Tahun 1999.
Laporan
Tim Studi Pembentukan Dana Proteksi Pemodal. “Laporan Hasil Studi Pembentukan Dana
Proteksi Pemodal di Pasar Modal Indonesia.” Departemen Keuagan Republik
Indonesia Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan, 2007.
Analisis pendirian..., Gozha Primanda, FH, 2014
Internet
Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan, “Sejarah Pasar Modal Indonesia”
http://www.bapepam.go.id/old/profil/sejarah.htm, diunduh 11 Februari 2014.
Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan, “Ringakasan Konsep Pembentukan
Dana
Perlindungan
Pemodal”
http://www.bapepam.go.id/pasar_modal/publikasi_pm/siaran_pers_pm/2012/pdf/ringk
asan-konsep-ipf_pelaku.pdf, diunduh 27 Februari 2014.
Monetary Authority System “About MAS” http://www.mas.gov.sg/About-MAS.aspx Diakses
tanggal 17 April 2014
Securities
Investor
Protection
Fund,
“Dana
Perlindungan
Pemodal”
http://www.indonesiasipf.co.id/penyelenggara-dana-perlindungan-modal.sipf diunduh
20 Februari 2014.
Securities Investor Protection Corporation, “SIPC Mission” http://www.sipc.org/aboutsipc/sipc-mission diunduh 21 Maret 2013.
Analisis pendirian..., Gozha Primanda, FH, 2014
Download