Nama Kelompok: SPEKTROSKOPI Spektroskopi adalah ilmu yang mempelajari materi dan atributnya berdasarkan cahaya, suara atau partikel yang dipancarkan, diserap atau dipantulkan oleh materi tersebut. Spektroskopi juga dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari interaksi antara cahaya dan materi. Ilmu Spektroskopi terdiri dari: Fisika Atom dan Radiasi Radioaktif Energi Absorpsi Ionisasi dan Jenis radiasi Berbagai Radioisotop dan pancarannya Radiasi pengion dalam terhadap sistem biologik Terapi radiasi Proteksi radiasi Peralatan dasar kedokteran nuklir Syarat-syarat senyawa dapat terukur dengan metode spektrofotometer visibel, yaitu : Mempunyai gugus kromofor dan auksokrom. Namun yang paling penting atau diutamakan adalah gugus kromofornya.. Senyawa tersebut harus berwarna Panjang gelombang antara 380 – 780 nm atau 400 – 800 nm Spektrofotometri visible disebut juga spektrofotometri sinar tampak. Yang dimaksud sinartampak adalah sinar yang dapat dilihat oleh mata manusia. Cahaya yang dapat dilihat oleh matamanusia adalah cahaya dengan panjang gelombang 400-800 nm dan memiliki energi sebesar 299 – 149kJ/mol. Elektron pada keadaan normal atau berada pada kulit atom dengan energi terendah disebutkeadaan dasar (ground-state). Energi yang dimiliki sinar tampak mampu membuat elektron tereksitasi dari keadaan dasar menuju kulit atom yang memiliki energi lebih tinggi atau menuju keadaantereksitasi. Cahaya yang diserap oleh suatu zat berbeda dengan cahaya yang ditangkap oleh mata manusia.Cahaya yang tampak atau cahaya yang dilihat dalam kehidupan sehari-hari disebut warnakomplementer. Misalnya suatu zat akan berwarna orange bila menyerap warna biru dari spektrum sinar tampak dan suatu zat akan berwarna hitam bila menyerap semua warna yang terdapat padaspektrum sinar tampak. Ptoses Penyerapan Cahaya Gambar : Proses penyerapan cahaya oleh zat dalam sel sampel. Dari gambar terlihat bahwa zat sebelum melewati sel sampel lebih terang atau lebih banyak dibanding cahaya setelah melewati sel sampel Cahaya yang diserap diukur sebagai absorbansi (A) sedangkan cahaya yang hamburkandiukur sebagai transmitansi (T), dinyatakan dengan hukum lambert-beer atau Hukum Beer, berbunyi: “jumlah radiasi cahaya tampak (ultraviolet, inframerah dan sebagainya) yang diserap atau ditransmisikan oleh suatu larutan merupakan suatu fungsi eksponen dari konsentrasi zat dantebal larutan”. Rumus yang diturunkan dari Hukum Beer dapat ditulis sebagai : A = a . b . c atau A = ε . b . c Keterangan : A = absorbansi b = tebal larutan (tebal kuvet diperhitungkan juga umumnya 1 cm)c = konsentrasi larutan yang diukur ε = tetapan absorptivitas molar (jika konsentrasi larutan yang diukur dalam molar) a = tetapan absorptivitas (jika konsentrasi larutan yang diukur dalam ppm) Faktor-faktor yang sering menyebabkan kesalahan dalam menggunakan spektrofotometerdalam mengukur konsentrasi suatu analit (tidak linear) : Adanya serapan oleh pelarut. Hal ini dapat diatasi dengan penggunaan blangko, yaitu larutanyang berisi selain komponen yang akan dianalisis termasuk zat pembentuk warna. Serapan oleh kuvet. Kuvet yang ada biasanya dari bahan gelas atau kuarsa, namun kuvet darikuarsa memiliki kualitas yang lebih baik. Kesalahan fotometrik normal pada pengukuran dengan absorbansi sangat rendah atau sangattinggi, hal ini dapat diatur dengan pengaturan konsentrasi, sesuai dengan kisaran sensitivitasdari alat yang digunakan (melalui pengenceran atau pemekatan