Teks Ulasan Film: Menilai Kualitas Sebuah Film Penonton sebagai penikmat sebuah karya sinematografi memiliki hak esklusif untuk memberikan interpretasi terhadap karya yang dilihatnya. Interpretasi yang dilakukan bervariasi, berdasarkan kemampuan yang dimilikinya. Seorang penonton awam hanya mampu melakukan interpretasi sederhana berupa pemaknaan isi film tersebut sebagai apresiasi. Berbeda dengan seorang penonton kritis melakukan interpretasi berupa penilaian baik buruk serta kualitas sebuah film yang ditonton. Saluran penilaian ini bervariasi mulai penilaian lisan, ulasan/resensi di berbagai lini media, hingga kritikan. Bahasan kali ini hanya akan membatasi teks ulasan film sebagai bentuk apresiasi terhadap sebuah film yang ditonton. Sebelum masuk ke teks ulasan film sebagai sebuah teks yang kritis kita lebih dahulu mengenal teks ulasan itu apa. Teks ulasan/review adalah jenis teks yang berisi ulasan/review tentang suatu karya berdasarkan aspek-aspek tertentu. Teks ulasan/review sebagai salah satu bentuk teks apresiasi kritis merupakan salah satu jenis teks fleksibel untuk mengulas berbagai proses kreatif. Selain itu, secara umum, teks ulasan/review juga dapat digunakan untuk mengulas berbagai peristiwa penting. Teks ulasan film yaitu teks yang berisi ulasan atau penilaian terhadap suatu karya sinematografi. Mengulas suatu film mengharuskan kita untuk bersikap kritis. Sikap kritis ini sangat penting agar ulasan yang kita tulis tersebut berkontribusi bagi kemajuan film dan drama itu sendiri. Tujuan utama teks ulasan/review adalah memberi informasi kepada pembaca perihal kekuatan dan kelemahan suatu film/drama. Teks ulasan film cenderung cukup singkat (sekitar 600-1200 kata). Untuk menuliskan teks ini seseorang membutuhkan banyak waktu untuk melakukan persiapan. Misalnya, Anda dapat menonton film lainnya oleh sutradara yang sama atau penulis untuk mendapatkan rasa masingmasing gaya individu. Ini akan membantu Anda untuk menginterpretasi secara kontekstual terhadap film. Penilaian kontekstual ini akan membantu kita untuk memahami keterkaitan film ini dengan film garapannya yang lain dan mengenal gaya penyutradaraannya. Menulis review film idealnya dilakukan seseorang setelah menonton film tersebut lebih dari sekali. Buatlah perencanaan terkait tahapan yang dilakuan dalam melakukan aktivitas tersebut. Misalnya, selama menonton pertama, fokuslah pada plot dan isi film yang ditonton. Fokuslah pada cerita, tema, genre, dan isu-isu seperti sejarah, ras, gender, seksualitas, kelas, atau lingkungan. Selama menonton kedua, fokus pada unsur-unsur yang menarik dari film yang dapat Anda sorot di review. Misalnya teknik formal seperti teknik sinematografi, editing, pencahayaan, dan tata suara. Jika Anda perlu untuk mengambil lebih banyak catatan, mungkin Anda harus menonton film atau bagian dari film ketiga kalinya Struktur Teks Ulasan Film Struktur teks itu adalah bagian-bagian yang membangun sebuah teks sehingga menjadi suatu teks yang utuh. Adapun struktur yang membangun teks ulasan terdiri dari orientasi, tafsiran, evaluasi, dan rangkuman. Baiklah mari kita bahas struktur teks ulasan dibawah ini yang telah saya susun lengkap agar dapat dipelajari dengan mudah oleh sobat-sobat semua. 1. Orientasi - Orientasi berisi beberapa informasi umum mengenai sebuah film terkait dengan Nama Film, tahun, sutradara, penulis skenario, dan aktor utama. - Orientasi juga berisi "latar belakang" bagi pembaca mengenai apa yang akan diulas. 2. Interpretasi - Berisi ringkasan plot, gambaran detail mengenai sebuah karya (film) yang diulas, misalnya bagian-bagian dari hasil karya, keunikan, keunggulan, kualitas, dan sebagainya. 3. Evaluasi - Berisi pandangan dari pengulas mengenai hasil karya yang diulas. Hal ini dilakukan setelah melakukan tafsiran yang cukup terhadap hasil karya tersebut. Pada bagian ini penulis akan menyebutkan bagian yang bernilai (kelebihan) atau bagian yang kurang bernilai (kekurangan) dari suatu karya (film dan drama). 4. Rangkuman - berisi kesimpulan dari ulasan terhadap suatu karya (film dan drama). - Bagian ini juga memuat komentar penulis apakah hasil karya tersebut bernilai/berkualitas atau tidak untuk ditonton/disaksikan. Ciri Bahasa 1. Menggunakan kosakata asing dan kata serapan 2. Verba aktif dan verba pasif 3. Sinonim atau persamaan kaya 1. Nomina dasar dan nomina turunan, nomina dasar terdiri atas nomina umum dan nomina khusus. Pronomina Pronomina adalah kata yang dipakai untuk mengacu nomina yang lain, ulasan film atau drama pada umumnya didominasi oleh pronomina orang ketiga, seperti ia dan –nya. 2. Kata sifat dan kata keadaan 3. Konjungsi terdiri atas konjungsi koordinatif, subordinatif, korelatif, antarkalimat, dan antarparagraf. Koordinatif : dan atau tetapi Subordinatif : sesudah, sebelum, sementara, jika, agar, supaya, meskipun, alih-alih, sebagai, sebab, karena , maka Korelatif : Baik … maupun …, … tidak hanya …, tetapi …. Demikian (rupa) … sehingga … entah …, entah … jangankan …, … pun … Antarkalimat : sungguhpun demikian, sekalipun demikian, meskipun demikian, selanjutnya, sesudahitu, setelah itu, di samping itu, sebaliknya, akan tetapi 4. Preposisi atau kata depan adalah kata tugas yang berfungsi sebagai unsur pembentuk frasa preposisional. seperti di, ke, pada, dari, secara, dan bagi 5. Artikel adalah kata tugas yang membatasi makna jumlah nomina. Artikel yang terdapat di dalam model teks ulasan adalah sang dan si. Artikel sang merupakan salah satu artikel yang mengacu ke makna tunggal, selain sri, hang, dan dang. Artikel si merupakan artikel yang memiliki keunikan tersendiri karena dapat mengacu pada makna tunggal atau kelompok. 6. Kalimat simpleks merupakan kalimat yang memiliki satu verba utama, sedangkan kalimat kompleks adalah kalimat dengan dua verba utama atau lebih. Cermati beberapa contoh berikut, lalu coba tuliskan contoh lainnya. Setelah membaca teks ulasan “Dongeng Utopia Masyarakat Borjuis”, kalian pasti bisa membayangkan seperti apa gambaran film “Rumah Tanpa Jendela” tersebut. Pada bagian orientasi 1 dijelaskan tradisi oposisi biner tampak pada film musikal anak-anak tersebut. Dapatkah kalian menjelaskan oposisi biner yang seperti apa yang dimaksudkan? _____________________________________________________________ _____________________________________________________________ _____________________________________________________________ ___________________________________________. (2) Dapatkah kalian menjelaskan makna paragraf pada orientasi 2? _____________________________________________________________ _____________________________________________________________ _____________________________________________________________ _________________________________________________. (3) Apa yang dimaksud dengan tradisi opposite attracks pada tafsiran isi 1? _____________________________________________________________ _____________________________________________________________ _____________________________________________________________ _______________________________________________. (4) Dapatkah kalian menjelaskan makna kalimat: Layaknya dongeng anak-anak dalam majalah Bobo, film “Rumah Tanpa Jendela” menyampaikan ajaran moral pada anak-anak untuk menghadapi realita sosial dalam masyarakat yang terfragmentasi dalam perbedaan, baik secara struktur sosial-ekonomi maupun kondisi fisik/mental (tafsiran isi 2)? _____________________________________________________________ _____________________________________________________________ _____________________________________________________________ ___________________________________________. (5) Namun, keinginan Rara itu dimaknai sebagai keinginan yang berlebihan ketika ia “dihukum” dengan kompensasi yang harus ia bayar (tafsiran isi 3). Apa maksudnya kata dihukum pada kalimat tersebut? _____________________________________________________________ _____________________________________________________________ _____________________________________________________________ ___________________________________________. Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik 77 78 (6) Lalu apa pula makna kata membayar pada kalimat: Oleh karena itu, untuk “membayar” pelajaran yang mereka dapat ini, keluarga Aldo menolong Rara dan Si Mboknya dengan membayarkan biaya rumah sakit serta memberikan penghidupan di villa milik mereka di luar Jakarta (tafsiran isi 4)? _____________________________________________________________ _____________________________________________________________ _____________________________________________________________ ___________________________________________. (7) Setujukah kalian bahwa film ini menggambarkan kemiskinan sebagai bagian dari takdir manusia? Coba jelaskan pendapat kalian! _____________________________________________________________ _____________________________________________________________ _____________________________________________________________ ___________________________________________. (8) Mengapa kata jendela pada film “Rumah Tanpa Jendela” dikatakan sebagai sebuah metafora yang mengena oleh penulis teks ulasan tersebut? _____________________________________________________________ _____________________________________________________________ _____________________________________________________________ ___________________________________________. (9) Dapatkah kalian menjelaskan makna kalimat pada tafsiran isi 7: Karena hanya dalam kondisi itulah, si kaya termungkinkan ada dan bisa melanjutkan upaya memperkaya diri mereka; dengan membiarkan kemiskinan ada dan ‘tidak tampak’ di depan mata? _____________________________________________________________ _____________________________________________________________ _____________________________________________________________ ___________________________________________. (10)Coba kalian buat rangkuman teks ulasan tersebut dengan bahasa kalian sendiri! _____________________________________________________________ _____________________________________________________________ _____________________________________________________________ ___________________________________________.