MEDIA MATRASAIN VOL 9 NO 1 MEI 2012 EKSPRESIONISME SEBAGAI PENDEKATAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Oleh: Surijadi Supardjo (Staf Pengajar Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Sam Ratulangi) ABSTRAK Ekspresionisme sebagai aliran dalam seni memiliki paham: “Art is an expression of human feeling” atau seni adalah suatu pengungkapan dari perasaan manusia. Aliran ini terutama bertalian dengan apa yang dialami oleh seorang seniman ketika menciptakan suatu karya seni. Perintis aliran ini Benedeto Croce (1866-1952) menyatakan: “Art is expression of impression” atau seni adalah pengungkapan dari kesan-kesan, yaitu sebagai aliran yang berusaha melukiskan aktualitas yang sudah didistorsikan kearah suasana emosional seniman seperti kesedihan, kekerasan, atau tekanan batin yang berat. Pelukisan obyek secara ekspresionis mengizinkan baik bentuk maupun warnanya diubah sehingga menunjang suasana yang dimaksudkan, dari pada menurut realitas yang semestinya. Arsitektur ekspresionisme merupakan gerakan untuk mencapai cita-cita yang kompleks. Yang dicirikan sebagai irasional, emosional, antropomorfik, romantik dan monumental. Gerakan ini kerap diyakini sebagai ide ruang, dimana bagian-bagian utama dari komposisi arsitektural biasanya terdiri dari masa bangunan yang sifatnya sentral, dominan dan menjulang. Kata kunci: Ekspresi, Emosional, Irasional. dengan intuisi, yaitu pengetahuan intuitif PENDAHULUAN Dalam pengertian umum ekspresi yang diperoleh melalui penghayalan tentang sering dikaitkan dengan gaya. Seperti ketika hal-hal ada gambaran angan-angan (images). ungkapan bahwa perwujudan’mempunyai sebuah gaya’. hasil Hal ini individual yang menghasilkan Dalam seni arsitektur, ideologi dimungkinkan oleh adanya pembabaran oleh ekspresional pelaku arsitektur modern hingga sekitar 40 tahun perwujudan ‘ekspresif’. tersebut secara Dalam hal ini si seniman kemudian. turut mengawali lahirnya Berkembangnya pertentangan telah mengekspresikan emosi atau feeling- pandangan arsitektur yang berlangsung pada nya melalui rekayasa bentuk dan teknis tahun tertentu yang dikuasainya. Maka dapat memunculkan berbagai macam pergerakan dikatakan yakni: art and craft, art noveau, Bauhaus, pula mengandung bahwa arti melukiskan perasaan batin timbul seni yang dan penginderaan dari lain-lain. sekelompok pengalaman yang diterima, tidak saja oleh berideologi panca indera melainkan juga oleh jiwa kebebasan seseorang. Menurut Croce melawan ekspresi sama hingga 1930-an, Amsterdam School, Rotterdam School dan pengalaman- 14 yang aliran ekspresionisme 1890-an Turut berperan didalamnya arsitek ekspresionis kecil fantastik yang imajinasi. kelompok EKSPRESIONISME SEBAGAI PENDEKATAN PERANCANGAN ARSITEKTUR menghargai Perjuangannya konvensional dan MEDIA MATRASAIN VOL 9 NO 1 MEI 2012 rasionalis tak kemudian pernah harus surut, sehingga berhadapan dengan ditemukan. Hasil pembahasan ini kemudian akan dipresentasikan secara deskriptip gelombang arsitektur modern international untuk mendapatkan kesimpulan yang dapat style yang berusaha membendung berbagai dipertanggung jawabkan. pandangan yang berbeda. Fungsionalisasi ruang, sistem modulasi, fabrikasi material PEMBAHASAN dan rasionalisasi bentuk yang memandang Penganut ekspresionisme memiliki garis lurus sebagai ekspresi yang paling paham bahwa “Art is an expression of jujur, menjadi ciri yang melekat pada human feeling” atau seni adalah suatu arsitektur modern ini. Hingga sekitar 30 pengungkapan dari perasaan manusia. Aliran tahun pada ini bertalian dengan apa yang dialami oleh generalisasi gaya yang menunai berbagai seorang seniman ketika menciptakan suatu kritik karena bentuk bangunan terlihat kaku karya seni. Perintis aliran ini Benedetto dan monoton. Periode ini telah melahirkan Croce (1866-1952) menyatakan bahwa seni Arsitektur kembali merupakan pengungkapan dari kesan-kesan memberi tempat pada ideology fantastikisme (art is epression of impression). Menurutnya dan ekspresionisme. ekspresi selanjutnya, berujung Post-modern yang Hal ini memotivasi berbagai upaya peninjauan kembali ekspresionisme terhadap seperti yang sama dengan intuisi, atau pengetahuan intuitip yang diperoleh melalui arsitektur penghayalan tentang hal-hal individual yang dilakukan menghasilkan gambaran angan-angan Ekspresionisme merupakan melaui bahasan ini, yaitu untuk memahami (image). prinsip dan cirri-ciri dari ideology arsitektur gerakan untuk mencapai campuran cita-cita ini. yang kompleks, yang dicirikan sebagai Manfaat pemahaman yang diharapkan terhadap dari irasional, emosional dan romantik. Aliran arsitektur ekspresionisme adalah aliran yang ingin ekspresionisme ini, agar para akademisi dan mengemukakan segala sesuatu yang arsitek bergolak jiwa. Sifat-sifat yang professional dapat melanjutkan dalam kembali cita-cita dari gerakan ekspresionis terkandung dalam yang pernah terputus sebelumnya. Suatu hal ekspresionisme adalah yang sangat dimungkinkan dalam era post- subyektifitas yang sangat tinggi. modernisme ini, dinamisme, kebebasan faham dimana regionalism prinsip-prinsip adanya unsur Ekspresionisme menjelajahi jiwa dan dan menemukan ‘Sturm und Drag’ dan mendapat pancarannya keluar, merupakan media yang berekspresi kembali karya-karya apresiasi yang positip. baik untuk melukiskan emosinya kepada Pembahasan ini akan ditempuh orang lain. Worringer mengatakan bahwa melalui analisa terhadap pemikiran para pada karya-karya ekspresionisme umumnya tokoh-tokoh yang akan dikenali dan karya- cenderung kearah individual dan fragmentasi karya yang dihasilkannya, baik dari berbagai : ” Pada pribadi-pribadi tidak ditumbuhkan literaur nilai-nilai maupun media masa yang sosialnya, EKSPRESIONISME SEBAGAI PENDEKATAN PERANCANGAN ARSITEKTUR melainkan justru 15 MEDIA MATRASAIN VOL 9 NO 1 MEI 2012 dikembangkan kesadarannya akan isolasi ini dikembangkan secara dan keterpisahannya”. pergerakan Ekspresionis-ekspresionis parallel oleh ekspresionisme dengan yang menggunakan bahan dari batu bata, baja dan murni adalah orang-orang dari Eropa Utara kaca yang terkadang terlihat sangat tidak seperti Edward Munch (Norwegia, 1863- lazim. Namun dengan kondisi ekonomi yang 1944), serta terbatas maka hanya ada beberapa bangunan Kandinsky dan Jawlesky (Rusia). Pelopor- gaya ekspresionis yang secara resmi tertulis pelopor lainnya adalah Ferdinand Hodler seperti bangunan Alpin oleh Taut dan (Swiss, Herman Finsterlins, yang juga membangun Van Gogh (Belanda), 1853-1918) dan James Ensor (Belgia, 1860-1949). Tokoh ekspresionis di Formspiels Indonesia adalah Affandi (Soegeng Toekio, 1987, 40). Gerakan ini berbelok dari filsafat obyektip dan dari konsep-konsep statis Gerakan secara mengenai ruang dan waktu, kearah gerakan resmi yang pertama adalah Die Brucke yang melekat pada cita-rasa dalam diri (jembatan) yang dibentuk tahun 1905 di manusia. Arsitektur ekspresionis sepenuhnya Dresden. Nama “Ekspressionismus” belum monumental, dimana bagian-bagian utama dipakai pada waktu itu, dan baru muncul dari komposisi arsitekturalnya kurang lebih 6 tahun kemudian. Pelopor terdiri dari massa bangunan yang sifatnya pembentuknya sentral, dominan dan menjulang. Kircher ekspresionisme adalah (1880-1938), Ernest Ludwig seorang pemuda Karakteristik lain dari gerakan mahasiswa arsitektur yang makin lama ekspresionisme makin cenderung kearah seni grafis. Untuk sympathy atau proyeksi dari symbol-simbol merealisasikan idenya itu ia memanggil manusia teman-teman arsitekturnya yakni Fritz Bleyl, Kerapkali kita dapat mengenali wujud Erick Heckel (1883-1970) dan Karl Schmidt organism-organisme, dan kadangkala berupa Rottluff (1884-1976). Kemudian muncul symbol Max Pechstein (1881-1955) yang kala itu seringkali berbentuk sebuah falus, nanas berusia 25 tahun dan tokoh yang lebih tua atau kubah bahkan kadang kala elemen ini lagi Emil Nolde (1867-1956) yang usianya mempresentasikan teras-teras babilonian. 45 tahun. Akhirnya masih ada satu lagi ke adalah biasanya dalam secara anthropomorphic massa harafiah. Gerakan arsitektur. Elemen ekspresionisme ini kerap tokoh yang berhubungan dengan Die Brucke diyakini pula sebagai realisasi ide ruang. Ide yaitu Otto Mueller (1874-1930). ruang menurut tradisi teoritik adalah milik Arsitektur ekspresionisme mengacu dari penalaran obyektif, dengan demikian pada gaya arsitektur yang berkembang di bersifat antagonik terhadap visi subyektifitas Eropa pada permulaan abad ke 20 tersebut. manapun juga. Maka telah lahir suatu ide Gerakan kali ruang baru dalam gerakan ekspresionisme. berlangsung di Jerman ini pada mulanya Ide itu bukan lagi menjadi obyek dari nalar mengadopsi novel-novel dan roman-roman yang dingin, melainkan suatu emosi yang arsitektur yang pertama fantasi yang mempengaruhinya. Pendekatan 16 EKSPRESIONISME SEBAGAI PENDEKATAN PERANCANGAN ARSITEKTUR MEDIA MATRASAIN VOL 9 NO 1 MEI 2012 tak teraba, suatu rasa akan ruang, atau atau seperti kata Grophius sebagai Lord of bahkan suatu kemabukan akan ruang. Art. Para arsitek ekspresionisme Berikut ini akan dikaji contoh- memandang diri mereka sebagai santo-santo, contoh bangunan yang dapat mewakili penerapan gaya ekspresionis. Park Guell, Barcelona (Anthony Gaudi) . EKSPRESIONISME SEBAGAI PENDEKATAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 17 MEDIA MATRASAIN VOL 9 NO 1 MEI 2012 menggunakan Park Guell, Barcelona tangga logam kaca-patri Taman hasil rancangan Gaudi ini menuju ke ruang proyeksi atas yang terdiri dari pavilion-paviliun dengan struktur menyajikan kaleidoskop warna dari efek batu yang mengagumkan. Bentuk atapnya prisma yang memproduksi cahaya warna yang melengkung, ditutupi dengan ubin dari sinar matahari. berwarna cerah yang menakjubkan, dengan Keindahan Paviliun Glass ditulis puncaknya yang dihiasi elemen berbentuk dengan puisi aphoristic oleh Scheerbart pada buah nanas tahun 1914 pada buku yang berjudul : “Kaca bermakna kebencian… …...Tanpa Glasarchitektur menghancurkan sebuah istana kaca, hidup adalah sebuah keyakinan”, yang pada gilirannya didedikasikan untuk Taut. Park Guell, Barcelona Taut Glass Pavilion, Cologne Glass Pavilion di Pameran Clogne Deutcher Werkbund ini dibangun pada tahun 1914 oleh Bruno Taut. Ia dibangun dengan menggunakan struktur beton dan gelas, dengan kubah kaca prismatic berwarna cerah. Bidang-bidang kaca berwarna ini bertindak sebagai mirror pada fasadenya. Taut menjelaskannya sebagai kuil kecil akan keindahan ”……refleksi cahayanya berwarna mulai dari biru gelap di dasar, Taut Glass Pavilion, Cologne meningkat ke warna lumut, hijau dan kuning keemasan hingga hingga kuning pucat bercahaya pada puncaknya”. Struktur ini Taut pada 1914 mendirikan sebuah dibuat pada masa keagungan ekspresionisme majalah bernama Fuhlicht (Fajar Cahaya) di Jerman. untuk kalangan ekspresionis pengikutnya. The Glass Pavilion adalah struktur Hal ini terfokus pada ikonografi kaca yang multi-faceted nanas, berpola belah ketupat diwakili dalam bukunya Glass Pavilion. polygonal, berbasis 14 sisi, terbuat dari Filosofi ini dapat ditelusuri kembali ke Bait lempeng Solomo dimana tersimpan gambar awal 18 kaca tebal. Pada interiornya EKSPRESIONISME SEBAGAI PENDEKATAN PERANCANGAN ARSITEKTUR MEDIA MATRASAIN VOL 9 NO 1 MEI 2012 Pavilion Kaca yang membuktikan akan keberasilannya dalam menghidupka semangat Gotik. Karena perubahan penggunaan bahan selama masa konstruksi dan desain tidak diperbaruhi untuk disesuaikan, hal ini menyebabkan banyak masalah dikemudian hari seperti terjadinya retak dan kelembaban Einstein Observatory Tower, Postdam Ini merupakan sebuah astrofisika di yang tinggi. Perbaikan yang ekstensif Albert Einstein Science Park di Posdam, terhadap bangunan ini harus dilakukan Jerman hanya dalam 5 tahun setelah konstruksi yang dirancang oleh Erich Mendelsohn. Dibangun di puncak dari awal, Telegraphenberg Postdam untuk rumah Mendelsohn sendiri. Sejak itu banyak pula telescop renovasi surya astronom yang dirancang Erwin oleh Finlay-Freundlich. Teleskop percobaan dan pengamatan ini yang diawasi yang telah langsung dilakukan oleh secara berkala. Hal ini karena menyangkut salah satu land mark arsitektur ekspresionis. untuk mendukung validasi teori relativitas Einstein. Penutup Bangunan ini pertama kali dimulai Yang dimaksud sekitar tahun 1917, kemudian dibangun ekspresionisme tahun 1919-1921. Struktur bangunan ini untuk menghargai kebebasan berimajinasi pada awalnya adalah beton, namun oleh dan karena kesulitan konstruksi akan desain yang arsitektur. Kebebasan penciptaan seni yang kompleks, dan kekurangan akibat perang dimaksud berarti membebaskan dari metode maka perancangan sebagian menggunakan besar bata bangunan kemudian ini ditutupi dengan semacam semen. dalam gerakan kebebasan arsitektur, penciptaan yang seni konfensional yakni dalam seperti aturan modul, aturan geometri, sumbu formal dan sebagainya, sehingga rancangan tidak terlihat kaku dan monotone, melainkan lebih kaya akan emosi dan makna. Dari kajian yang telah dilakukan arsitektur ekspresionisme dapat diidentifikasi dalam berbagai karakteristik yang tidak sama antara satu dengan lainnya, sehingga perlu diadakan pengelompokan seperti perumusan berikut: Pertama; arsitektur ekspresionisme bentuk material. Kelompok ini merupakan yang tertua berawal di Jerman. yang berupaya untuk mengeksplorasi melalui karakteristik material bentuk yang digunakan, dan terkadang secara tidak wajar. Einstein Observatory Tower, Termasuk dalam kelompok ini yaitu Postdam EKSPRESIONISME SEBAGAI PENDEKATAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 19 MEDIA MATRASAIN VOL 9 NO 1 MEI 2012 arsitektur ekpresionisme brick yang Secara umum arsitektur menggunakan material batubata, arsitektur ekspresionisme merefleksikan dua karakter ekspresionisme brut yang menggunakan dasar, secara internal yaitu emosi dari dalam material beton kasar, dan ada pula yang jiwa seniman, dan secara eksternal yaitu mengeksplorasi material batu, tembaga dan ekspresi karya seni yang mampu untuk kaca. mebangkitkan emosi dalam diri pengamat, Penggunaan material tersebut ditampilkan secara jujur dan ekspos mulai dari konstruksi hingga unsur dekorasinya. Kedua ; arsitektur ekspresionisme anthropomorphic sympathy yang berupaya mengungkapkan makna-makna seperti mistis, surealis, tertentu romantis dan sebagainya melalui bentuk-bentuk organis wadaqi, simbolik harafiah maupun dengan elemen-elemen dekoratif tertentu yang menyerupai sesuatu. ruang. Kelompok ini berusaha melahirkan ide ruang baru sebagai ekspresi akan emosi yang tak teraba, suatu rasa akan ruang, atau bahkan suatu kemabukan akan ruang. Abstraksi dan komposisi menjadi media ekspresi dari kelompok ini, yang kadang irasional, utopian dan monumental. 20 Catenese & Snyder, 1980, Pengantar Arsitektur, Erlangga, Jakarta. Sudarso, 1980, Sejarah Perkembangan Seni Rupa Modern, Studio Delapan Puluh Enterpise, Jakarta. Van de Ven, Cornelis, 1991, Ruang Dalam Arsitektur,PT.Gramedia, Jakarta Referensi Ketiga ; arsitektur ekspresionisme idea Daftar Pustaka - http://www.scribd.come/doc/35267053/EK SPRESIONISME - http://sekartejaarstudio.blogspot.com/2011 /01/aliran-ekspresionis.htm/ - http://www.annearhira.com/ekspresionism e.htm - www.google.co.id//arsitektur ekspresionisme EKSPRESIONISME SEBAGAI PENDEKATAN PERANCANGAN ARSITEKTUR