pemeriksaan fisik sistem penglihatan

advertisement
PEMERIKSAAN FISIK SISTEM
PENGLIHATAN
Ani Sutriningsih
PEMERIKSAAN FISIK PADA SYSTEM
PENGLIHATAN
Ada 2 cara pemeriksaan yang dapatdilakukan yaitu secara
subyektif dan obyektif.
Pemeriksaan secara subyektif dilakukan dengan
mempergunakan lensa dan frame percobaan serta obyek yang
diletakkan pada jarak tertentu. obyek ini biasanya berupa huruf
atau bentuk lainnya, disusun dalam beberapa baris dengan
susunan makin ke bawah makin kecil.
Pemeriksaan secara obyektif dilakukan dengan
mempergunakan peralatan otomatis. Operator hanya perlu
mengikuti prosedur pengoperasian dan hasil pemeriksaan bisa
diketahui dalam waktu singkat.
Secara garis besar keluhan mata terbagi menjadi 3
kategori, :
1.
Kelainan penglihatan
2.
Kelainan penampilan mata
3.
Kelaianan sensasi mata (nyeri, gatal, panas, berair,
mengganjal)
Kelainan Penglihatan
a. Penurunan tajam penglihatan
b. Aberasi penglihatan
Diplopia = double, (gangguan otot gerak mata
atau perbedaan refraksi kedua
mata yang
terlalu besar), baik monokuler atau binokuler
Kelainan Penampilan
Mata merah, perubahan lokal dari mata seperti ptosis,
bola mata menonjol, pertumbuhan tidak normal.
Kelainan Sensasi
a. Sakit
b. Mata Lelah
c. Iritasi Mata
Persiapan alat
Kartu Snellen, bisa
Untuk pemeriksaan
berupa Echart,
visus bila penderita tidak
Alphabet, dan gambar bisa membaca kartu
Snellen maka
binatang.
dilakukan dengan :
Ada 3
a.
hitung
jari
jenis
b.
goyangan
tangan
- Kertas
c. Cahaya gelap /
- Elektrik
terang
- Proyektor
 Pen light / senter
Lensa coba (Trial Lens  Opthalmoscope
Set)
Gagang coba Trial
(Frame)
GAMBAR ALAT
KARTU SNELLEN
Gagang coba Trial (Frame)
GAMBAR ALAT UNTUK PEMERIKSAAN MATA
AUTOREFRAKTOR KERATOMETER
OPTHALMOSCOPE
Pemeriksaan mata
Alis mata : simetris, sejajar
Bulu mata : simetris,
distribusi, dan arah
pertumbuhan
Kelopak mata : posisi,
karakteristik kulit, kedipan
Hasil yang ditemukan
Simetris kanan dan kiri
Alis tumbuh umur 2 – 3 bln
Kelopak mata :
Oedema
Ptosis : celah kelopak mata
menyempit karena kelopak
mata atas turun
Enof kelopak mata
menyempit karena kelopak
mata atas dan bawah tertarik
ke belakang
Exopthalmus : pelebaran
celah kelopak mata
LANJUTAN
Saluran air mata
Bola mata : simetris dan
kekuatannya
Pemeriksaan kelenjar
lakrimalis dan duktus naso
lakrimalis dapat diketahui
dengan jumlah produksi air
mata. Jumlah air mata yang
berlebih disebut epifora.
Pemeriksaan konjungtiva
Konjungtiva dan sclera :
menilai ada atau tidak
warna, tekstur, benda asing adanya perdarahan
subkonjungtiva yang dapat
ditandai dengan adanya
hyperemia dan edema
konjungtiva palpebra.
LANJUTAN
SCLERA:
Kornea : transparasi, reflex
Pemeriksaan sclera
bertujuan untuk menilai
warna, yang dalam keadaan
normal berwarna putih,
apabila ditemukan warna
lain, kemungkinan ada
indikasi penyakit lain
Pemeriksaan kejernihan
kornea, apabila ada radang
korne akan tampak keruh.
Iris dan pupil : warna, lanjutan
Pemeriksaan pupil, secara
ukuran, reaksi terhadap
normal, pupil berbentuk
cahaya
bulat, simetris atau apabila
diberi sinar akan mengecil
dengan reflex cahaya
langsung akan mengecil.
Midriasis atau dilatasi pupil
menunjukan adanya
rangsangan simpatis,
sedangkan miosis
menunjukan keadaan pupil
yangmengecil, pupil yang
berwarna putih
menunjukan kemungkinan
adanya penyakit katarak.
LENSA
BOLA MATA:
LANJUTAN
Pemeriksaan jernih atau
keruhnya lensa untuk memeriksa
adanya kemungkinan katarak.
Pemeriksaan bola mata, kondisi
bola mata yang menonjol
dinamakan eksoftalmus dan bola
mata yang mengecil dinamakan
enofthalmus, strabismus atau
juling merupakan su mbu visual
yang tidak sejajar pada lapang
gerakan bola mata, nistagmus
yang merupakan gerakan bola
mata ritmik yang cepat dan
horizontal
Pemeriksaan penglihatan sentral (visual
acuity)
Kartu snellen
Pada pemeriksaan kartu memerlukan jarak enam meter antara
pasien dengan tabel, jika tidak terdapat ruangan yang cukup luas,
pemeriksaan ini bisa dilakukan dengan cermin. Ketajaman
penglihatan normal bila baris yang bertanda 6 dapat dibaca
dengan tepat oleh setiap mata (visus 6/6)
Jari tangan
Normal jari tangan bisa dilihat pada jarak 3 meter tetapi bisa
melihat pada jarak 2 meter, maka perkiraan visusnya adalah
kurang lebih 2/60.
 Gerakan tangan
Normal gerakan tangan bisa dilihat pada jarak 2 meter tetapi bisa
melihat pada jarak 1 meter berarti visusnya kurang lebih 1/310.
Pemeriksaan Penglihatan Perifer
Pemeriksaan penglihatan perifer dapat
menghasilkan informasi tentang saraf
optikus dan lintasan penglihatan mulai dair
mata hingga korteks oksipitalis.
Penglihatan perifer diperiksa dengan tes
konfrontasi atau dengan perimetri /
kompimetri.
Tes Konfrontasi
Jarak antara pemeriksa – pasien : 60 – 100 cm
Objek yang digerakkan harus berada tepat di tengahtengah jarak tersebut.
Objek yang digunakan (2 jari pemeriksa / ballpoint) di
gerakan mulai dari lapang pandang kuardan kiri (lateral
dan medial), atas dan bawah dimana mata lain dalam
keadaan tertutup dan mata yang diperiksa harus
menatap lururs kedepan dan tidak boleh melirik kearah
objek tersebut.
Syarat pemeriksaan lapang pandang pemeriksa harus
normal.
Perimetri / kompimetri
Lebih teliti dari tes konfrontasi
Hasil pemeriksaan di proyeksikan dalam bentuk
gambar di sebuah kartu.
Refleks Pupil
Saraf aferen berasal dari saraf optikal sedangkan saraf
aferennya dari saraf occulomotorius.
Ada dua macam refleks pupil.
Respon cahaya langsung
Pakailah senter kecil, arahkan sinar dari samping
(sehingga pasien tidak memfokus pada cahaya dan tidak
berakomodasi) ke arah salah satu pupil untuk melihat
reaksinya terhadap cahaya. Inspeksi kedua pupil dan
ulangi prosedur ini pada sisi lainnya. Pada keadaan
normal pupil yang disinari akan mengecil.
Respon cahaya konsensual
Jika pada pupil yang satu disinari maka secara serentak
pupil lainnya mengecil dengan ukuran yang sama.
2. Gerakan bola mata
Pasien diminta untuk melihat dan mengikuti
gerakan jari atau ballpoint kesegala arah medial,
atas, dan bawah,lihat apakah ada hambatanpada
pergerakan matanya, sekligus ditanyakan adanya
penglihatan ganda (diplopia)dan dilihat ada
tidaknya nistagmus. Sebelum pemeriksaan
gerakan bola mata (pada keadaan diam) sudah
dilihat adanya strabismus (juling) dan deviasi
conjugate ke satu sisi.
Refleks pupil akomodatif atau konvergensi
Bila seseorang melihat benda didekat mata
(melihat hidungnya sendiri) kedua otot rektus
medialis akan berkontraksi. Gerakan kedua bola
mata ini disebut konvergensi. Bersamaan dengan
gerakan bola mata tersebut maka kedua pupil
akan mengecil (otot siliaris berkontraksi)
(Tejuwono) atau pasien disuruh memandang jauh
dan disuruh memfokuskan 15 cm didepan
matamatanya pada suatu objek diletakkan
pada jarak pasien dalam keadaan normal
terdapat konstriksi pada kedua pupil yang
disebut reflek akomodasi.
HIRSCHBERG TEST
Tehnik/Prosedur Pemeriksaan :
Minta kepada pasien untuk selalu memperhatikan
titik/lampu fiksasi
Pemeriksa menempatkan dirinya didepan pasien
sedemikian rupa, sehingga dapat menilai dengan baik
kedudukan reflek cahaya pada kornea pasien.
Perhatian pemeriksa ditijukan pada mata yang
mengalami penyimpangan poisi bolamata.
Nilai posisi reflek cahaya pada kornea mata yang
berdeviasi/menyimpang.
Tes warna
Untuk mengetahui adanya
polineuropati pada n. optikus. Alat
untuk periksa buta warna adalah
Ishihara, tapi pasien di
perlihatkan adanya tulisan di mana
tulisan itu di bentuk dari kumpulan
warna yang agak sejenis dan beda
dengan di sekitarnya. tugas pasien
benar tahu betul betul itu angka
berapa Juga ada berupa jalan atau
jalur yang berkelok-kelok pasien
harus bisa mengikuti arah jalur itu.
contoh testnya di bawah ini:
keterangan : yang atas bila tidak
buta warna. Yang bawah yang buta
warna
Pemeriksaan nervus V (trigeminus )
Reflek kornea
• Tutup mata yang satu dengan penutup
• Minta klien untuk melirik kea rah laterosuperior ( mata yang tidak
diperiks )
• Sentuhkan pilinan kapas pada kornea, respon reflex berupa kedipan
kedua mata secara cepat
Glaberal reflek
Mengetuk dahi diantara kedua mata, hasil positif bila tiap ketukan
mengakibatkan
kedua mata klien berkedip
Doll eye reflex
• Bayi dipalingkan dan mata akan ikut tapi hanya berfokus pada satu
titik
Contoh contoh kelainan pada mata
Kanker mata ganas
Kanker mata awal
Kelainan pada mata
Mata juling
Astigmatis( mata silindris )
Contoh kelainan mata
katarak
Celulitis orbitaria
Next…
Download