1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Maraknya

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Masalah
Maraknya Penjualan kendaraan saat ini khususnya roda empat membuat
bisnis Pembiayaan di indonesia kian tumbuh dan berkembang, banyaknya minat
masyarakat untuk memiliki kendaraan roda empat dengan cara kredit membuat
persaingan pada bisnis pembiayaan kendaraan semakin ketat dan dimana PT
Suzuki Finance Indonesia khusus divisi mobil hadir di tengah ramainya
persaingan bisnis tersebut menjadi lebih kompetitif.
Organisasi dan manajemen di dalam sebuah perusahaan harus dapat
dikelola dan dikembangkan agar perusahaan tersebut bisa berjalan maksimal.
Pengelolaan organisasi tersebut tidak lepas dari pengaruh Kepemimpinan dan
Motivasi kerja terhadap pencapaian Kinerja karyawan, disebut organisasi jika ada
manajemen di dalamnya, dan dapat disebut manajer jika memimpin sebuah
organisasi atau perusahaan.
Perusahaan – perusahaan yang mencari keunggulan bersaing melalui
karyawan harus dapat mengelola perilaku dan hasil-hasil dari seluruh
karyawannya. Sumber daya perusahaan perlu dikelola secara profesional agar
terwujud keseimbangan antara kebutuhan pegawai dengan tuntutan dan
kemampuan organisasi perusahaan. Keseimbangan tersebut merupakan kunci
utama perusahaan agar dapat berkembang secara produktif dan wajar.
Kepemimpinan merupakan proses untuk mempengaruhi orang lain untuk
memahami dan setuju dengan apa yang perlu dilakukan dan bagaimana tugas itu
1
2
dilakukan secara efektif, serta proses untuk memfasilitasi upaya individu dan kolektif
untuk mencapai tujuan bersama.
Sumber daya manusia senantiasa melekat pada setiap perusahaan sebagai
faktor penentu keberadaan dan berperan dalam memberikan konstribusi ke arah
pencapaian tujuan perusahaan secara efektif dan efesien. Menyadari hal itu, maka
PT. Suzuki Finance Indonesia cabang Kebon Jeruk membutuhkan sumber daya
manusia yang handal dan berkualitas.
Permasalahan yang seringkali muncul dan terlihat di dalam perusahaan
antara lain:
1.
Masih adanya beberapa karyawan yang tidak masuk kerja maupun bolos dari
kerja sehingga banyak pekerjaan yang terbengkalai atau tertunda.
2.
Masih terdapatnya beberapa karyawan yang tidak dapat menguasai pekerjaan
dan pengunaan peralatan kantor.
3.
Masih ditemukan beberapa karyawan yang kurang memahami proses kerja
secara teknis sehingga terjadi berbagai kesalahan dan keterlambatan proses
kerja.
4.
Masih dijumpai beberapa karyawan yang boros dalam pemakaian peralatan,
fasilitas dan perlengkapan serta bahan-bahan kantor.
5.
Masih terlihat sebagian karyawan yang kurang melibatkan diri secara aktif
dalam aktivitas kerja sehari-hari.
Dari fenomena-fenomena diatas diindikasikan bahwa karyawan merasa
tidak antusias terhadap pekerjaannya. Dengan terjadinya ketidakhadiran
karyawan, adanya karyawan yang tidak/kurang aktif, karyawan yang tidak mampu
dalam penguasaan pekerjaan, karyawan yang boros dalam pemakaian bahan /alat
3
kantor dan karyawan yang tidak efektif dalam pekerjaannya, memperlihatkan
masih terjadinya ketidakseragaman kemampuan dan disiplin karyawan dalam
bekerja, hal ini dimungkinkan karena kurangnya pimpinan dalam membimbing,
mengarahkan ataupun memberdayakan para karyawannya untuk memotivasi
semangat kerja terhadap karyawan, kurangnya pimpinan dalam memberikan
penghargaan atau rewards terhadap hasil kerja karyawan dan kurang tegasnya
pimpinan dalam memberikan sangksi terhadap pelanggaran yang dilakukan
karyawan. Disamping itu peneliti menilai tidak optimalnya kinerja yang dicapai
karena sebagian karyawan merasa kurang perhatian dari para pimpinan, pimpinan
dirasakan kurang dapat mempengaruhi, memberdayakan dan memotivasi serta
mengayomi karyawan untuk bekerja lebih baik sehingga para karyawan tidak atau
kurang loyal terhadap pimpinan. Untuk itu diharapkan terjadinya hubungan kerja
pimpinan dan para karyawannya yang lebih baik dan pemberian imbalan dan
sangksi yang jelas dan konsisten dari pimpinan. Seperti terlihat pada Tabel 1.1 di
bawah ini.
Tabel 1.1. Rekapitulasi Pencapaian Kinerja Cabang Tahun 2011 -2013
No Nama Cabang
2011
2012
2013
1 Karawang
93,33
100,00
100,00
2 Denpasar
100,00
94,44
100,00
3 Semarang
93,33
100,00
100,00
4 Samarinda
93,33
100,00
100,00
5 Kebon Jeruk
83,90
91,00
94,50
6 Surabaya
100,00
100,00
100,00
7 Bandung
93,33
88,33
92,65
8 Bekasi
100,00
95,28
97,06
9 Tangerang
90,00
100,00
100,00
10 Yogyakarta
93,33
88,89
100,00
11 Kemayoran
98,67
97,22
97,06
Sumber : data internal HRD 2014
4
Dari Tabel 1.1 di atas menunjukkan bahwa kinerja karyawan cabang
kebon jeruk masih perlu ditingkatkan, jika dilihat dari cabang-cabang yang ada di
jakarta seperti kemayoran dan kebon jeruk, cabang Kemayoran masih lebih baik
pencapaiannya dari cabang Kebon jeruk walaupun pencapaiannya belum
mencapai maksimal dalam hal ini khusus untuk cabang yang ada di Jakarta,
cabang Kebon Jeruk masih perlu meningkatkan kinerja karyawan agar bisa
menghasilkan Kinerja yang maksimal.
Penilaian ini diambil dari berbagai aspek yaitu : Kedisiplinan, hasil
penjualan, pengiriman laporan tepat waktu, ketepatan dari isi laporan, tingkat
kesalahan dalam pekerjaan, dan profit yang dicapai dari setiap cabang dapat pada
tabel di bawah ini.
Tabel 1.2. Pencapaian Kinerja Cabang Kebon Jeruk Tahun 2011 -2013
Keterangan
2011
Penjualan
80,00
Absensi
90,00
Map PK Hilang
100,00
Dok SP BPKB & BPKB
86,36
Dok. BAST BPKB
72,73
BPKB di DCSM/DCS
100,00
BPKB Hilang
100,00
Pengiriman Report
88,18
Pengiriman BAPKA
45,45
Pengiriman Rekon Bank
45,45
Selisih BAPKA
100,00
Selisih Rekon Bank
100,00
Fixed Asset
72,73
Nilai Cabang
70,71
asumsi opex 80
80
Nilai Cabang
79,52
Nilai Cabang tanpa Opex
83,9
Sumber Data : Divisi Operation (2014)
2012
96,00
70,00
100,00
100,00
72,72
100,00
100,00
97,27
72,72
72,72
100
100
100
73,08
80
84,36
91,0
2013
76,00
80,00
100,00
100,00
86,36
100,00
100,00
100,00
86,36
86,36
100,00
100,00
100,00
76,53
80
87,58
94,5
5
Dari Tabel 1.2. di atas dapat dilihat bahwa pencapaian kinerja cabang
masih belum maksimal sebagai contoh dapat dilihat dari nilai penjualan tahun
2011 pencapaian 80% masih kurang 20% dari target yang ditetapkan oleh
perusahaan. juga dapat dilihat dari nilai pengiriman laporan pada tahun 2013
Cabang Kebon Jeruk hanya mencapai 86,36% masih kurang 13,64% untuk bisa
mencapai target yaitu 100%. Nilai absensi terlihat adanya penurunan, adanya
beberapa karyawan yang tidak hadir berpengaruh terhadap pengiriman laporan ke
kantor pusat menjadi tertunda, penjualan menurun, dan penilaian cabang Kebon
jeruk menjadi tidak maksimal. Untuk itu dari paparan di atas kinerja karyawan
cabang kebon jeruk masih perlu ditingkatkan. Hal ini disebabkan karena pengaruh
dari sikap seorang pemimpin yang mengatur bagaimana cara memimpin sebuah
cabang dan juga motivasi yang diberikan pada setiap individu karyawan.
Untuk dapat bersaing dengan industri yang sejenis lainnya, perusahaan
harus mempunyai keunggulan kompetitif yang sangat sulit ditiru, yang hanya
akan diperoleh dari karyawan yang produktif, inovatif, kreatif dan selalu
bersemangat dan loyal. Salah satu yang memenuhi kriteria seperti itu hanya akan
dimiliki melalui penerapan konsep dan teknik manajemen sumber daya manusia
yang tepat dengan lingkungan kerja yang mendukung.
Organisasi merupakan kesatuan sosial yang dikoordinasikan secara sadar
dengan sebuah batasan yang reaktif dapat diidentifikasikan, bekerja secara terus
menerus untuk mencapai tujuan (Robbins, 2006). Semua tindakan yang diambil
dalam setiap kegiatan diprakarsai dan ditentukan oleh manusia yang menjadi
anggota perusahaan. Perusahaan membutuhkan adanya faktor sumber daya
6
manusia yang potensial baik pemimpin maupun karyawan pada pola tugas dan
pengawasan yang merupakan penentu tercapainya tujuan perusahaan.
Organisasi yang baik adalah organisasi yang berusaha meningkatkan
kemampuan sumber daya manusianya, karena hal tersebut merupakan faktor
kunci untuk meningkatkan kinerja karyawan. Peningkatan kinerja karyawan akan
membawa kemajuan bagi perusahaan untuk dapat bertahan dalam suatu
persaingan lingkungan bisnis yang tidak stabil. Oleh karena itu upaya-upaya
untuk meningkatkan kinerja karyawan merupakan tantangan manajemen yang
paling serius karena keberhasilan untuk mencapai tujuan dan kelangsungan hidup
perusahaan tergantung pada kualitas kinerja sumber daya manusia yang ada di
dalamnya. diantaranya adalah menurunnya keinginan karyawan untuk mencapai
prestasi kerja, kurangnya ketepatan waktu dalam penyelesaian pekerjaan sehingga
kurang menaati peraturan, pengaruh yang berasal dari lingkungannya, teman
sekerja yang juga menurun semangatnya dan tidak adanya contoh yang harus
dijadikan acuan dalam pencapaian prestasi kerja yang baik. Semua itu merupakan
sebab menurunya kinerja karyawan dalam bekerja. Faktor-faktor yang dapat
digunakan untuk meningkatkan kinerja di antaranya adalah
Kepemimpinan
Transformasional dan Motivasi Kerja
Dari beberapa penelitian terdahulu terdapat faktor negatif yang dapat
menurunkan kinerja karyawan seperti yang dilakukan oleh Maulizar (2012) dalam
penelitianya yaitu Pengaruh Kepemimpinan Transaksional dan Transformasional
terhadap Kinerja karyawan Bank syariah mandiri cabang Banda, Abdillah (2011)
dalam penelitiannya yaitu analisis pengaruh gaya Kepemimpinan dan Motivasi
kerja terhadap Kinerja pegawai (studi pada pegawai Badan Kesatuan Bangsa
7
Politik dan Perlindungan Masyarakat Provinsi Jawa Tengah), Ariwibowo (2011)
pengaruh Kepemimpinan, Motivasi dan Lingkungan kerja fisik terhadap Kinerja
karyawan (studi pada CV. Karya Mina Putra Rembang devisi kayu), dari beberapa
kasus ini penulis mengiindikasikan bahwa terjadi menurunnya Kinerja karyawan
dipengaruhi oleh Kepemimpinan Transformasional dan Motivasi kerja., maka
penulis bermaksud untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh
Kepemimpinan Tramsformasional dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja
Karyawan (Studi Kasus pada PT Suzuki Finance Indonesia Cabang Kebon
Jeruk)”.
1.2. Identifikasi Masalah, Perumusan, dan Batasan Masalah
1.2.1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan dilatar belakang, maka
identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1) Masih adanya beberapa karyawan yang tidak masuk kerja maupun bolos dari
kerja sehingga banyak pekerjaan yang terbengkalai atau tertunda.
2) Masih terdapatnya beberapa karyawan yang tidak dapat menguasai pekerjaan
dan pengunaan peralatan kantor.
3) Masih ditemukan beberapa karyawan yang kurang memahami proses kerja
secara teknis sehingga terjadi berbagai kesalahan dan keterlambatan proses
kerja.
4) Masih dijumpai beberapa karyawan yang boros dalam pemakaian peralatan,
fasilitas dan perlengkapan serta bahan-bahan kantor.
8
5) Masih terlihat sebagian karyawan yang kurang melibatkan diri secara aktif
dalam aktivitas kerja sehari-hari.
1.2.1 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, permasalahan penelitian dapat dirumuskan sebagai
berikut :
1. Apakah kepemimpinan transformasional berpengaruh terhadap kinerja
karyawan ?
2. Apakah motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan ?
3. Apakah kepemimpinan transformasional dan motivasi kerja secara bersamasama berpengaruh terhadap kinerja karyawan?
1.2.3 Batasan Masalah
Banyaknya masalah yang telah diidentifikasi sebelumnya, namun
mengingat kemampuan yang terbatas, maka dibatasi berkisar pada masalah yang
berkaitan dengan kepemimpinan transformasional dan motivasi kerja. Masalah
tersebut penting untuk diketahui dan dikaji secara mendalam melalui penelitian
ini, sehingga memungkinkan untuk dapat ditemukan beberapa alternatif cara
pemecahanya.
Masalah dimaksud timbul dari suatu persyaratan apakah terdapat pengaruh
antara kepemimpinan transformasional dan motivasi kerja terhadap kinerja
karyawan di PT Suzuki Finance Indonesia Cabang Kebon Jeruk? untuk itu
sebagai unit analisis dalam penelitian ini adalah kepala cabang di PT Suzuki
Finance Indonesia Cabang Kebon Jeruk.
9
1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Menganalisis dan menjelaskan pengaruh kepemimpinan transformasional
terhadap peningkatan kinerja karyawan.
2. Menganalisis dan menjelaskan pengaruh motivasi kerja terhadap peningkatan
kinerja karyawan.
3. Menganalisis dan menjelaskan pengaruh kepemimpinan transformasional dan
motivasi kerja secara bersama – sama terhadap peningkatan kinerja karyawan.
1.4. Manfaat dan Kegunaan Penelitian
Hasil-hasil dari kajian ini diharapkan memberikan kontribusi bagi
kepentingan praktis manajemen perusahaan yang berkaitan dengan fungsi sumber
daya manusia dan pengembangan pengetahuan dalam kajian atau riset. Manfaat
penelitian dapat dirinci sebagai berikut :
1.
Bagi peneliti, penelitian ini bermanfaat dalam memperdalam pengetahuan
peneliti, menambah wawasan, dan mengetahui pengaruh kepemimpinan
transformasional, motivasi kerja terhadap kinerja karyawan.
2. Bagi Perusahaan, khususnya untuk pihak manajemen, penelitian ini diharapkan
menjadi bahan referensi dan informasi sebagai bahan pertimbangan dalam
menerapkan kebijakan Perusahaan.
3. Bagi pihak lain, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi dalam
penelitian - penelitian selanjutnya yang sejenis.
Download