YOUR LOGO Urgensi Etika Profesi

advertisement
ETIKA PROFESI
1
Buku Rujukan
•
•
Etika Bisnis dan Profesi, Leonard
J.Brooks
Pengantar Etika dan Bisnis, K.
Bertens
•
Etika Bisnis, Muhammad Djakfar
•
Dll buku etika profesi
2
PENGERTIAN DAN NILAI
ETIKA
Kata etika berasal dari dua kata Yunani yang hampir sama bunyinya,
namun berbeda artinya. Pertama berasal dari kata ethos yang berarti
kebiasaan atau adat, sedangkan yang kedua dari kata ethos, yang
artinya
perasaan
batin
atau
kencenderungan
batin
yang
mendorong manusia dalam perilakunya.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Departemen P dan K, 1988),
etika dijelaskan dengan membedakan tiga arti sebagai berikut.
1.
Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan
kewajiban moral (akhlak);
2.
Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak.
3.
Nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan/ masyarakat.
Nilai-nilai
etika
harus
diletakkan
sebagai
landasan
atau
dasar
pertimbangan dalam setiap tingkah laku manusia termasuk kegiatan di bidang
keilmuan.
2
“Nilai" dimaksudkan kondisi atau kualitas suatu benda atau suatu
kegiatan yang membuat eksistensinya, pemilikannya, atau upaya mengejarnya
menjadi sesuatu yang diinginkan oleh individu-individu masyarakat. Nilai tidak
selalu bersifat subjektif, karena ia tetap mengacu pada konteks sosial yang
membentuk individu dan yang pada gilirannya dipengaruhi olehnya. Aspek nilai
inilah yang menjadikan etika sebagai suatu teori mengenai hubungan antar
pribadi dan membedakannya dari nilai-nilai intelektual atau estetis sematamata. Nilai etis secara logis dapat diwujudkan dalam hubungannya antara
manusia dengan sesama manusia.
3
Pengertian Etika
Etika berasal dari kata ethos (bahasa
Yunani) yang berarti karakter, watak
kesusilaan atau adat.

Menurut Martin (1993), etika
didefinisikan sebagai “the discipline
which can act as the performance
index or reference for our control
system”

4
Pengertian dan Tujuan
Etika
1. Asal kata Etika
Etika = Ethos (Yunani), yang berarti kebiasaan
Kita mengenal juga kata “moral”atau “moralitas” , bahasa Latin mos
.artinya kebiasaan
Etika diartikan sebagai kebiasaan, adat istiadat
Keduanya sama-sama sebagai sistem nilai tentang bagaimana
orang/manusia harus hidup sesuai dengan kebiasaan, adat istiadat.
Pada umumya sistem nilai sebagai suatu kebiasaan diturunkan melalui
agama dan kebudayaan.
Etika ditinjau dari segi filsafat : Etika sebagai ilmu yang menyelidiki
mana yang baik dan mana yang buruk sebagai pedoman sikap dan
tingkah laku manusia sejauh berkaitan dengan norma-norma.
Hj. Suarny Amran, SH.MH.
6
Pengertian “Akhlak” berasal dari bahasa Arab, jamak dari “ khuluqun”,
artinya budi pekerti, tingkah laku.
Akhlak sebagai ilmu menurut Islam adalah mengajarkan mana yang
baik dan mana yang buruk berdasarkan
Al Qur’an dan Sunnah
Rasul, yang berlakunya universal dan komprehensif bagi seluruh umat
manusia disegala waktu dan tempat.
Etika Profesi merupakan kode etik yang diberlakukan untuk profesi
tertentu dalam suatu organisasi. Kode etik berlaku untuk suatu profesi
tertentu yang bertindak secara profesional.
Profesi adalah suatu moral community (masyarakat moral) yang
memiliki cita-cita dan nilai bersama, suatu profesi disatukan umumnya
berdasarkan latar belakang pendidikan,profesi/keahlian tertentu, yang
menunjukkan arah moral suatu profesi.
Karena itu mereka mempunyai tanggung jawab khusus. Melalui
kode etik kepercayaan masyarakat akan suatu profesi dapat diperkuat
Hj. Suarny Amran, SH.MH.
7
2. BEBERAPA PENGERTIAN ETIKA (ETHICS)
Etika (Ethics)dapat diartikan sebagai berikut :
n
Merupakan dasar moral yaitu nilai-nilai tentang apa yang baik dan apa
yang buruk, dan berkaitan dengan hak dan kewajiban.
n
Sebagai pedoman perilaku, sikap atau tindakan yang diterima dan
diakui sehubungan dengan kegiatan manusia atau kelompok tertentu.
n
Merupakan persoalan pendidikan, memberikan contoh yang benar dan
pelayanan untuk mempraktekan perilaku moral dengan dialog yang
jujur. Dengan ini etika merupakan proses pembelajaran mengenai benar
dan salah dan kemudian melakukan hal yang benar.
n
Etika dipandang sebagai ilmu tentang berperilaku mencakup aturan
dasar yang dianut dalam hidup dan kehidupan.
Hj. Suarny Amran, SH.MH.
8
Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (Depdibud) :
Etika adalah : a. ilmu tentang apa
yang baik dan apa yang buruk, b.
tentang hak dan kewajiban moral
(akhlak), c. nilai mengenai benar dan
salah yang dianut oleh suatu golongan
atau masyarkat umum.
Hj. Suarny Amran, SH.MH.
9
Pada prinsipnya etika (ethics) :mengacu pada;
Ø
Norma moral.
Moral berhubungan dengan suatu tindakan antara yang benar dan
salah dan mengacu pada standar yang diakui tentang sikap yang
benar dan baik.
Tindakan yang sesuai norma disebut tindakan bermoral baik, dan
sebaliknya yang tidak sesuai dengan norma tersebut bermoral buruk
atau immoral.
Ø
Ø
Sikap dari kelompok tertentu atau seprofesi.
Rambu-rambu prinsip moral yang menyeluruh,
terutama rambu-rambu profesi tertentu.
Hj. Suarny Amran, SH.MH.
10
3. TUJUAN ETIKA
Mempelajari perilaku baik moral maupun in-moral dengan
tujuan membuat pertimbangan yang cukup beralasan dan
akhirnya sampai pada rekomendasi memadai.
Menilai praktek menusiawi dengan menggunakan standar
moral.
Memberikan pandangan tentang bagaimana bertindak
secara moral pada situasi tertentu atau memberi nasehat
untuk perbaikan.
Hj. Suarny Amran, SH.MH.
11
Etika adalah refleksi dari apa yang disebut dengan “self control”,
karena segala sesuatunya dibuat dan diterapkan dari dan untuk
kepentingan kelompok sosial (profesi) itu sendiri
Perkataan etika itu identik dengan perkataan moral, karena
moral
menyangkut
akhlak
manusia.
Misalnya,
perbuatan
seseorang dikatakan melanggar nilai-nilai moral dapat diartikan
pula bahwa perbuatan tersebut melanggar nilai-nilai dan normanorma etis yang berlaku di masyarakat.
5
FUNGSI ETIKA
Menurut Bertens, (1994)
1.
Kata etika bisa dipakai dalam arti nilai-nilai dan normanorma
moral
yang
menjadi
pegangan
bagi
seseorang/suatu kelompok masyarakat dalam mengatur
perilakunya.
2.
Etika berarti kumpulan asas atau nilai moral, yang
dimaksud disini adalah kode etik;
3.
Etika mempunyai arti lagi: ilmu tentang yang baik atau
yang buruk. Etika disini sama artinya dengan filsafat
moral.
6
Macam-macam Etika

ETIKA DESKRIPTIF, yaitu
etika yang berusaha
meneropong secara kritis
dan rasional sikap dan
prilaku manusia dan apa
yang dikejar oleh manusia
dalam hidup ini sebagai
sesuatu yang bernilai.
Etika Deskriptif
memberikan fakta sebagai
dasar untuk mengambil
7
ETIKA NORMATIF, yaitu etika yang mengajarkan
berbagai sikap dan pola prilaku ideal yang seharusnya
dimiliki oleh manusia dalam kehidupan sehari-hari. Etika
Normatif juga memberi penilaian sekaligus memberi
norma sebagai dasar dan kerangka tindakan yang akan
dilakukan.
8
Dilihat dari sisi ilmu pengetahuan, etika sama artinya dengan
filsafat moral. Etika adalah ilmu yang membahas tentang moralitas atau
menyelidiki perilaku moral. Di samping itu, etika juga memperhatikan dan
mempertimbangkan perilaku manusia dalam mengambil keputusan moral dan
juga mengarahkan atau menghubungkan penggunaan akal budi individual
dengan objektivitas hukum menentukan kebenaran atau kesalahan dari
perilaku terhadap orang lain.
Etika dibagi menjadi dua, yaitu etika umum dan etika khusus.
Etika umum membahas prinsip-prinsip moral dasar, sedangkan Etika
khusus menerapkan prinsip-prinsip dasar pada masing-masing bidang
kehidupan manusia.
Etika khusus ini dibagi menjadi etika individual yang memuat kewajiban
manusia terhadap diri sendiri dan etika sosial yang membicarakan tentang
kewajiban manusia sebagai anggota umat manusia. Untuk itu dapat
digambarkan skema tentang etika sebagai berikut:
9
Etika Umum
Etika
Etika Individual
Etika Khusus
Etika Sosial
Etika
Etika
Etika
Etika
Etika
Etika
Sesama
Keluarga
Profesi
Politik
Masyarakat
Idiologi
BIOMEDIS
HUKUM
PENGETAHUAN
DLL
Diperjelas dengan uraian sebagai berikut :
10
Etika secara umum dibagi
menjadi dua :

ETIKA UMUM, mengajarkan tentang kondisi-kondisi &
dasar-dasar bagaimana seharusnya manusia bertindak
secara etis, bagaimana pula manusia bersikap etis, teoriteori etika dan prinsip-prinsip moral dasar yang menjadi
pegangan bagi manusia dalam bertindak serta tolok ukur
dalam menilai baik atau buruknya suatu tindakan. Etika
umum dapat pula dianalogkan dengan ilmu pengetahuan,
yang membahas mengenai pengertian umum dan teoriteori etika.
11
•
ETIKA
KHUSUS,
merupakan
penerapan prinsip-prinsip moral dasar
dalam bidang kehidupan. Penerapan ini
bisa berwujud : Bagaimana seseorang
bersikap
dan
bertindak
dalam
kehidupannya dan kegiatan profesi
khusus yang dilandasi dengan etika
moral. Namun, penerapan itu dapat
juga berwujud Bagaimana manusia
bersikap atau melakukan tindakan
dalam kehidupan terhadap sesama.
12
MORALITAS MANUSIA
Nilai-nilai moral merupakan kesadaran manusia dalam menghadapi
sesuatu, sadar akan nilai-nilai yang baik dan buruk. Penilaian tentang yang
baik dan buruk merupakan penilaian moral, karena moral merupakan nilai yang
sebenarnya bagi manusia. Hal ini berarti adanya kesadaran moral manusia
dalam bersikap dan berperilaku.
Moralitas adalah keseluruhan norma-norma, nilai-nilai, dan sikap
moral seseorang atau sebuah masyarakat. Nilai-nilai moral itu berada dalam
suatu wadah yang disebut moralitas, karena di dalamnya terdapat unsur-unsur
keyakinan dan sikap batin dan bukan hanya sekadar penyesuaian diri dengan
aturan dari luar diri manusia.
21
MORALITAS BERSIFAT INTRINSIK DAN EKSTRINSIK
1.
Moralitas yang bersifat intrinsik berasal dari diri manusia itu sendiri,
sehingga perbuatan manusia itu baik atau buruk terlepas atau tidak
dipengaruhi oleh peraturan hukum yang ada. Moralitas intrinsik ini esensinya
terdapat dalam perbuatan diri manusia itu sendiri.
2.
Moralitas yang bersifat ekstrinsik penilaiannya didasarkan pada
peraturan hukum yang berlaku, baik yang bersifat perintah ataupun
larangan. Moralitas yang bersifat ekstrinsik ini merupakan realitas bahwa
manusia itu terikat pada nilai-nilai atau norma-norma yang diberlakukan
dalam kehidupan bersama.
22
TANGGUNG JAWAB MORAL
Tanggung jawab merupakan beban moral karena dibebankan pada
kehendak manusia yang bebas untuk melaksanakan kebaikan. Tanggung jawab
tidak dimiliki oleh makhluk hidup lain selain manusia karena hanya manusia yang
mengerti dan menyadari perbuatannya sesuai dengan tuntutan kodrat manusia.
Tanggung jawab merupakan sikap dan pendirian yang harus
dimiliki manusia karena dengan rasa tanggung jawab ini manusia itu
berkembang, menghargai sesamanya dan lingkungannya. Sikap ini merupakan
beban moral, karena seyogyanya diwujudkan dalam perilaku yang nyata, yaitu
bertindak dengan semestinya, bertindak sesuai norma dengan norma-norma
yang berlaku di masyarakat dan tidak dipengaruhi oleh faktor-faktor di luar
dirinya. Dengan demikian, tanggung jawab moral me-rupakan landasan dan
kebijaksanaan manusia dalam memandang kehidupan ini.
23
KESALAHAN MORAL DALAM KEHIDUPAN
1.
Unsur kodrati manusia :
Adalah kesalahan yang berpasangan dengan
kebaikan, merupakan unsur kodrati manusia
2.
Kesalahan yang diartikan pelanggaran : kesalahan dapat diartikan sebagai
pelanggaran apabila orang yang berbuat salah itu mengerti dan memahami serta
berbuat dengan sengaja.
Ada dua sarjana yang berpendapat berbeda :
Menurut Friedrich Nietzche dalam bukunya Der Wille zurMacht, Nietzsche
berpendapat bahwa rasa salah, rasa dosa itu tidak perlu ada pada diri manusia,
karena rasa seperti itu hanya milik anak kecil dan kaum budak saja. Apabila rasa salah
atau rasa dosa yang ada dalam kehidupan ini muncul, maka itu hanyalah suatu
degenerasi atau pertumbuhan yang salah. Oleh sebab itu, seseorang atau suatu
bangsa yang bertindak sebagai bangsa yang dipertuan besar, maka baginya tidak
perlu berlaku norma-norma apapun juga.
24
Pendapat yang berkebalikan dari teori Nietzsche ini adalah
dari Max Sceler. Dalam karyanya yang berjudul: Vom Ewigen im Menschen
atau tentang yang abadi dalam manusia, Sceler menulis tentang "Reue und
Widergeburt" artinya menyesal dan lahir lagi. Dalam tulisan ini, Sceler
mengkristalisasikan pikiran-pikiran tentang manusia dan dosa atau kesalahan
moral. Reue atau penyesalan adalah gerak kodrati yang berasal dari dalam
diri manusia sendiri.
Gerak itu adalah rasa, akan tetapi rasa yang amat dalam, rasa yang
sangat fundamental, yang muncul dari dasar jiwa. Rasa seperti itu dialami
manusia atau melihat diri sendiri sebagai tak bernilai, sebagai kekosongan.
Mengalami rasa tak bernilai, rasa kekosongan itulah yang disebut merasa
bersalah, merasa berdosa.
25
Dalam kaitannya dengan kesalahan moral, maka penerapannya dapat
dilihat dalam bentuk yang konkret dalam kehidupan bersama. Sesuatu
dikatakan
tidak
bermoral
karena
memalukan
masyarakat.
Suatu
perbuatan dikatakan salah karena masyarakat menyalahkan. Pandangan
yang semacam ini mengandung kebenaran akan tetapi belum menunjuk akar yang
terdalam dari kesalahan moral. Baik atau buruk pada akhirnya tergantung pada
pendapat masyarakat. Jahat atau tidak, itu tidak bergantung dari tertangkapnya
atau tidak tertangkapnya oleh orang lain atau pihak yang berwajib.
Semua itu belum menunjuk pada akarnya.
Satu-satunya
yang
dapat
menerangkan
adanya
kesadaran
akan
kesalahan, ialah pengakuan bahwa manusia itu dalam perbuatannya
menangkap diri sendiri sebagaimana mestinya, dalam hubungannya dengan
realitas yang sebenarnya, terutama dengan Tuhan yang menciptakan (N.
Drijarkara, tahun 1981 halm 28-36).
26
KAIDAH MORAL DALAM KEHIDUPAN BERSAMA
1.
Nilai-nilai dalam kehidupan bersama merupakan dasar bagi
norma-norma yang dianut dan ditaati bersama oleh suatu masyarakat.
Norma atau kaidah ini diperlukan untuk melindungi kepentingan bersama.
2.
Kaidah merupakan pedoman untuk berperilaku.
3.
Kaidah sebagai pedoman bersama ini menentukan perilaku
seseorang, apakah sesuai atau tidak dengan pandangan hidup bersama
dan bagaimana seyogyanya seorang anggota masyarakat itu berperilaku.
27
Dalam perkembangannya, kaidah-kaidah yang muncul di masyarakat itu
bermacam-macam. Pada prinsipnya kaidah-kaidah tersebut terbagi
menjadi dua :
yaitu kaidah-kaidah yang berhubungan dengan aspek kehidupan
individu dan kaidah-kaidah yang berhubungan dengan orang lain.
Tata kaidah tersebut terdiri dari kaidah
kepercayaan atau
keagamaan, kaidah kesusilaan, kaidah sopan santun dan
kaidah hukum, dapat dikelompokkan seperti berikut.
1.
Tata kaidah dengan aspek kehidupan pribadi yang dibagi lebih lanjut
menjadi:
a. kaidah kepercayaan atau keagamaan;
b. kaidah kesusilaan.
2.
Tata kaidah dengan aspek kehidupan antarpribadi yang dibagi lebih lanjut
menjadi:
a. kaidah sopan santun atau adat;
b. kaidah hukum (Sudikno-Mertokusumo, 1988:6)
28
MORAL DAN LEGALITAS
Seorang filsuf Jerman, Immanuel Kant memberikan penegasan
hubungan antara moralitas dan legalitas. Dalam metafisika kesusilaan
(Metaphysik den Sitten, 1797), Kant membuat distingsi antara legalitas dan
moralitas.
Legalitas dipahami Kant sebagai kesesuaian dan ketidaksesuaian semata-mata suatu tindakan dengan hukum atau norma lahiriah.
Kesesuaian dan ketidaksesuaian ini pada dirinya sendiri belum bernilai moral
sebab dorongan batin (triebfeder) sama sekali tidak diperhatikan. Nilai moral
baru diperoleh di dalam moralitas.
Selanjutnya oleh Kant menegaskan bahwa moralitas adalah
kesesuaian sikap perbuatan kita dengan norma atau hukum
batiniah kita yakni apa yang kita pandang sebagai kewajiban kita.
Moralitas akan tercapai apabila kita menaati hukum bukan
karena hal itu akan menguntungkan atau karena takut pada sanksinya,
melainkan kita sendiri menyadari bahwa hukum itu merupakan suatu
kewajiban yang harus ditaati.
29
Kant menegaskan pula bahwa kesungguhan sikap
moral kita baru tampak kalau kita bertindak demi
kewajiban itu sendiri, kendati itu tidak mengenakkan kita
ataupun memuaskan perasaan kita. Dorongan atau
motivasi lain selain kewajiban (seperti belas kasihan, dan
iba hati) memang "patut dipuji", tetapi itu sama sekali tidak
mempunyai nilai moral (bukan amoral atau bertentangan
dengan moral). Menurut Kant, kewajibanlah yang menjadi
tolok ukur atau batu uji apakah tindakan seseorang boleh
disebut tindakan moral atau tidak.
30
MORALITAS TERBAGI MENJADI
DUA
Kant membedakan moralitas menjadi dua yaitu Moralitas Heteronom dan
Moralitas Otonom.
Moralitas Heteronom adalah sikap di mana kewajiban ditaati dan
dilaksanakan bukan karena kewajiban itu sendiri, melainkan karena sesuatu
yang berasal dari luar kehendak si pelaku sendiri, misalnya karena mau
mencapai tujuan yang diinginkan ataupun karena perasaan takut pada
penguasa yang memberi tugas kewajiban itu.
Moralitas Otonom adalah kesadaran manusia akan kewajiban yang
ditaatinya sebagai sesuatu yang dikehendakinya sendiri karena diyakini
sebagai hal yang baik.
Di dalam moralitas otonom, orang mengikuti dan menerima hukum bukan
lantaran mau mencapai tujuan yang diinginkannya ataupun lantaran takut pada
penguasa, melainkan karena itu dijadikan kewajiban sendiri berkat nilainya
yang baik.
Moralitas demikian menurut Kant disebut sebagai otonom kehendak
(autonomie des willens) yang merupakan prinsip tertinggi moralitas, sebab ia
berkaitan dengan kebebasan, hal yang hakiki dari tindakan makhluk rasional
atau manusia (terjemahan, Lili-Tjahjadi, 1991 :47-48).
31
ILMU DAN MORAL
Ilmu dan moral merupakan suatu sisi yang berbeda tetapi mempunyai
keterkaitan yang erat sekali. Pertentangan-pertentangan yang muncul antara
ilmu dan moral lebih diakibatkan oleh dikacaukannya dalam penafsirannya.
Penafsiran yang kacau tersebut lebih disebabkan karena adanya pendapat yang
mencoba memisahkan dan mempertentangkan ilmu dan moral. Moral lebih
diutamakan pada pengkajian kaidah kesusilaan yang berlaku di masyarakat dan
ini dipandang tidak ada kaitannya dengan ilmu.
Situasi etis dalam perkembangan dunia yang semakin modern ini
akan terlihat tiga ciri, sebagai berikut.
1.
Adanya pluralisme moral;
2.
3.
Timbul masalah etis baru yang tidak terduga;
Dalam dunia modern tampak semakin jelas juga suatu kepedulian etis yang
universal.
32
PERANAN MORAL DAN ETIKA DALAM
ILMU PENGETAHUAN
Dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
semakin tinggi dan pesat, maka peranan moral dan etika harus pula semakin
diperhatikan. Ilmu pengetahuan tidak dapat dilepaskan oleh tujuan ilmu
pengetahuan itu sendiri, yaitu kebenaran, karena ilmu pengetahuan merupakan
sarana untuk mencari kebenaran. Oleh sebab itu seorang ilmuwan harus
mempunyai sikap ilmiah yang antara lain meliputi:
a.
Tidak mengutamakan finansial;
b.
Selektif - Objektif;
c.
Tidak skeptis;
d.
Sikap kritis - Konstruktif;
e.
Transparan.
33
PERANAN ETIKA DALAM PERKEMBANGAN ILMU
PENGENTAHUAN DAN TEKNOLOGI
Peranan Etika tersebut adalah :
a.
Etika sebagai landasan berpikir dan berkarya;
b.
Etika sebagai pengendali;
c.
Etika sebagai pendorong;
d.
Etika sebagai penyeimbang;
e.
Etika sebagai norma-norma.
34
ETIKA DAN BUDAYA
Menurut Koentjaraningrat (1985 : 5-7) bahwa kebudayaan itu mempunyai
tiga wujud, sebagai berikut.
1.
Wujud kebudayaan sebagai kompleks dari ide-ide, gagasan, nilai-nilai, normanorma, peraturan, dan sebagainya;
2.
Wujud kebudayaan sebagai kompleks aktivitas kelakuan berpola dari manusia
dan masyarakat;
3.
Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia.
Dengan demikian, kebudayaan mengandung unsur pola perilaku
yang normatif yang dianut dan dilaksanakan oleh anggota masyarakatnya.
Pola perilaku demikian merupakan kaidah-kaidah dan nilai-nilai kemasyarakatan
yang dianut, diyakini dan dipatuhi oleh para anggotanya.
Dalam kaidah-kaidah dan nilai-nilai inilah terdapat dimensi
etika karena etika sebagai suatu dimensi terdapat dalam semua persoalan
kemasyarakatan.
Etika sesungguhnya mem-persoalkan sejauh mana
pertanggungjawaban kita sebagai manusia dalam menentukan baik buruk masa
depan kita, adil atau tidak adil (Lubis, 1987 : 73). Setiap persoalan
kemasyarakatan tidak dapat diselesaikan tanpa melibatkan nilai-nilai yang berlaku
dalam kehidupan bersama.
35
ETIKA DAN ALIH
TEKNOLOGI
Dalam
menghadapi
perkembangan
teknologi,
setiap
masyarakat, baik yang tradisional maupun yang modern mengenal nilai-nilai
dan norma-norma etis. Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan unsur
kemajuan peradaban manusia yang sangat penting, karena melalui kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi, manusia dapat mendayagunakan kekayaan
dan lingkungan alam dan meningkatkan kualitas kehidupannya (Penjelasan UU
No. 18 Tahun 2002).
Dari konteks yang demikian, perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi harus diberdayakan dan tidak hanya berhubungan dengan
para penemunya, tetapi mengandung aspek yang sangat luas dan kompleks.
Termasuk di dalamnya adalah menyangkut kepentingan negara, baik yang
menyangkut penemuannya, pemakaiannya maupun transfernya pada negara
lain.
36
Dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
semakin pesat, maka faktor lain yang muncul adalah masalah-masalah etis
baru, misalnya di bidang biomedis, seperti manipulasi genetis dengan gen-gen
manusia, kemudian reproduksi artificial seperti fertilasi in vitro, entah dengan
donor atau tanpa donor, entah dengan menyewakan rahimnya atau tidak.
Masalah situasi etis dalam dunia modern ini muncul berkaitan
dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan alih teknologi. Namun demikian,
setinggi apapun perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, etika sebagai
petunjuk/pedoman berperilaku baik dan benar akan tetap menjadi suatu
pertimbangan dan landasan moral bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
37
ETIKA KHUSUS DIBAGI MENJADI DUA :
Etika individual, yaitu menyangkut
kewajiban dan sikap manusia terhadap
dirinya sendiri.

Etika sosial, yaitu mengenai sikap dan
kewajiban, serta pola perilaku manusia
sebagai anggota bermasyarakat.

13
ETIKA SOSIAL MELIPUTI BANYAK
BIDANG ANTARA LAIN :






Sikap terhadap sesama
Etika keluarga
Etika profesi
Etika politik
Etika lingkungan
Etika idiologi
Dari sistematika di atas, kita dapat melihat bahwa
ETIKA PROFESI merupakan bidang etika khusus atau
terapan yang merupakan produk dari etika sosial.
14
PENILAIAN ETIKA
Titik berat
penilaian
etika
sebagai

15
Menurut Frans
Pendapat Frans
Magnis Suseno
Magnis Suseno (1991 : 70), profesi itu harus
dibedakan dalam dua jenis, yaitu profesi pada umumnya dan profesi luhur.
Profesi pada umumnya, paling tidak ada dua prinsip yang wajib ditegakkan,
yaitu:
1.
Prinsip agar menjalankan profesinya secara bertanggung jawab;
dan
2.
Hormat terhadap hak-hak orang lain.
Pengertian
bertanggung
jawab
ini
menyangkut,
baik
terhadap
pekerjaannya maupun hasilnya, dalam arti yang bersangkutan harus
menjalankan pekerjaannya dengan sebaik mungkin dengan hasil yang
berkualitas. Selain itu, juga dituntut agar dampak pekerjaan yang dilakukan
tidak sampai merusak lingkungan hidup, artinya menghormati hak orang
lain.
16
PROFESI BERSIFAT
LUHUR
Dalam profesi yang luhur (officium nobile), motivasi utamanya bukan untuk
memperoleh nafkah dari pekerjaan yang dilakukannya, di samping itu juga
terdapat dua prinsip yang penting, yaitu :
1.
Mendahulukan kepentingan orang yang dibantu; dan
2.
Mengabdi pada tuntutan luhur profesi.
Untuk melaksanakan profesi yang luhur secara baik, dituntut moralitas
yang tinggi dari pelakunya. Tiga ciri moralitas yang tinggi adalah:
3.
Berani berbuat dengan bertekad untuk bertindak sesuai dengan tuntutan
profesi;
4.
Sadar akan kewajibannya;
5.
Memiliki idealisme yang tinggi.
17
Pengertian Profesi
1.
2.
3.
PROFESI, adalah pekerjaan yang dilakukan
berkaitan dengan keahlian khusus dalam bidang
pekerjaannya.
Profesi adalah suatu pekerjaan yang berkaitan
dengan bidang yang didominasi oleh pendidikan
dan keahlian, yang diikuti dengan pengalaman
praktik kerja purna waktu.
Dilaksanakan dengan mengandalkan
keahliannya.
18
PENGERTIAN
PROFESIONAL
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Orang yang mempunyai profesi atau pekerjaan purna
waktu.
Memerlukan latihan khusus dengan suatu kurun waktu.
Hidup dari pekerjaan itu dengan mengandalkan suatu
keahlian yang tinggi.
Hidup dengan mempraktekkan suatu keahlian tertentu atau
dengan terlibat dalam suatu kegiatan tertentu sesuai
keahliannya.
Memiliki pendidikan khusus, yaitu keahlian dan
keterampilan dan memiliki dasar pendidikan dan pelatihan
serta pengalaman dalam kurun waktu untuk menunjang
keahliannya.
Memahami kaidah dan standard moral profesi serta etika
profesi dalam bidang pekerjaannya.
Berupaya mengutamakan kepentingan masyarakat, artinya
setiap pelaksana profesi harus meletakkan kepentingan
pribadi di bawah kepentingan masyarakat.
19
1.
2.
3.
4.
5.
SEORANG PROFESIONAL DITUNTUT MEMILIKI :
Pengetahuan;
Penerapan keahlian;
Tanggung jawab sosial;
Pengendalian diri;
Etika bermasyarakat sesuai profesinya.
Menurut Brandeis yang dikutip A. Pattern Jr. untuk dapat
disebut sebagai profesi, maka pekerjaan itu sendiri harus mencerminkan
adanya dukungan yang berupa:
6.
Ciri-ciri pengetahuan (intellectual character);
7.
Diabdikan untuk kepentingan orang lain;
8.
Keberhasilan tersebut bukan didasarkan pada keuntungan finansial;
9.
Didukung oleh adanya organisasi (association) profesi dan organisasi
profesi tersebut antara lain menentukan berbagai ketentuan yang
merupakan kode etik, serta pula bertanggung jawab dalam
memajukan dan penyebaran profesi yang bersangkutan;
10.
Ditentukan adanya standard kualifikasi profesi.
20
Definisi
•
Etika Profesi adalah penerapan
prinsip prinsip etika yang umum
pada suatu wilayah perilaku
manusia yang khusus (K.Bartens)
45
Pengertian Bisnis
Bisnis adalah “keseluruhan kegiatan usaha
yang dijalankan oleh orang atau badan secara
teratur dan terus menerus,yaitu berupa
kegiatan mengadakan barang-barang atau
jasa-jasa maupun fasilitas-fasilitas untuk
diperjualbelikan, dipertukarakan, atau
disewakan dengan tujuan mendapatkan
keuntungan (R.B.Simatupang)
Menurut Kamus BesarIndonesia :
“Bisnis adalah usaha dagang, usaha
komersial dalam dunia perdagangan
46
Kesimpulkan :
q
q
q
q
Bisnis merupakan suatu kegiatan yang rutin dilakukan,
karena dikatakan sebagai suatu pekerjaan, mata
pencaharian, bahkan suatu profesi;
Bisnis merupakan aktivitas dalam perdagangan;
Bisnis dilakukan dalam rangka memperoleh
keuntungan/laba;
Bisnis dilakukan baik oleh perorangan maupun suatu
badan usaha.
47
ETIKA BISNIS ADALAH :
1.
2.
3.
4.
Suatu proses dan upaya untuk mengetahui hal-hal yang benar
dan yang salah yang selanjutnya tentu melakukan hal yang
benar berkenaan dengan produk, pelayanan perusahaan
dengan pihak yang berkepentingan dengan tuntutan
perusahaan
Mempelajari kualitas moral kebijaksanaan organisasi, konsep
umum dan standar untuk perilaku moral dalam bisnis,
berperilaku penuh tanggung jawab dan bermoral.
Merupakan suatu kebiasaan atau budaya moral yang
berkaitan dengan kegiatan bisnis suatu perusahaan.
Etika untuk berbisnis secara baik dan fair dengan
menegakkan hukum dan keadilan secara konsisten dan
konsekuen setia pada prinsip-prinsip kebenaran, keadaban
dan bermartabat
48
Mengapa Bisnis Perlu
Beretika
?
Karena bisnis tidak hanya bertujuan untuk
1.
profit melainkan perlu mempertimbangkan
nilai-nilai manusiawi, apabila tidak akan
mengorbankan hidup banyak orang,
sehingga masyarakat pun berkepentinan
agar bisnis dilaksanakan secara etis;
2.
3.
Bisnis dilakukan diantara manusia yang
satu dengan manusia yang lainnya,
sehingga membutuhkan etika sebagai
pedoman dan orientasi bagi pengambilan
keputusan, kegiatan, dan tindak tanduk
manusia dalam berhubungan (bisnis) satu
dengan lainnya;
Bisnis saat ini dilakukan dalam persaingan
yang sangat ketat, maka dalam persaingan
bisnis tersebut, orang yang bersaing
dengan tetap memperhatikan norma-norma
49
Kesimpulan
Etika dalam berbisnis ternyata
diperlukan sebagai kontrol akan
kebijakan,
demi
kepentingan
perusahaan itu sendiri.
Perkembangan
dunia
kemajuan teknologi
usaha
perusahaan yang berskala produksi
besar dan menyerap banyak tenaga
kerja. khususnya dengan adanya
perubahan
perusahaan tersebut harus
menyadari bahwa dalam beroperasi
50
v
v
v
Dunia usaha berperan untuk mendorong pertumbuhan
ekonomi yang sehat dengan mempertimbangkan pula
faktor lingkungan hidup
Dunia usaha tidak lagi hanya memperhatikan catatan
keuangan perusahaan semata (single bottom line),
melainkan sudah meliputi aspek keuangan, aspek
sosial, dan aspek lingkungan yang biasa disebut triple
bottom line.
Lingkungan hidup dan permasalahan sosial yang
ditimbulkan semakin tegas, juga standar dan hukum
yang akan berlaku. Beberapa investor dan perusahaam
manajemen investasi telah mulai memperhatikan
kebijakan CSR(Corporate Social Responsibility)
51
PERAN ETIKA DALAM BISNIS
n
n
n
Untuk membangun kultur bisnis yang sehat, idealnya dimulai
dari perumusan etika yang akan digunakan sebagai norma
perilaku sebelum aturan (hukum) perilaku dibuat dan
dilaksanakan, atau aturan (norma) etika tersebut diwujudkan
dalam bentuk aturan hukum.
Sebagai kontrol terhadap individu.pelaku dalam bisnis yaitu
melalui penerapan kebiasaan atau budaya moral atas
pemahaman dan penghayatan nilai-nilai dalam prinsip moral
sebagai inti kekuatan suatu perusahaan dengan
mengutamakan kejujuran, bertanggung jawab, disiplin,
berperilaku tanpa diskriminasi.
Etika bisnis hanya bisa berperan dalam suatu komunitas
moral, tidak merupakan komitmen individual saja, tetapi
tercantum dalam suatu kerangka sosial;
52
q
q
q
q
Etika bisnis menjamin bergulirnya kegiatan bisnis
dalam
jangka
panjang,
tidak
terfokus
pada
keuntungan jangka pendek saja;
Etika bisnis akan meningkatkan kepuasan pegawai
yang merupakan stakeholders yang penting untuk
diperhatikan.
Etika bisnis membawa pelaku bisnis untuk masuk
dalam bisnis internasional.
Pengelolaan bisnis secara profesional ;
q
berdasarkan keahlian dan ketrampilan khusus,
q
mempunyai komitmen moral yang tinggi,
q
menjalankan
profesi/keahlian
usahanya
berdasarkan
53
PRINSIP-PRINSIP DALAM ETIKA BISNIS
1. Prinsip Otonomi yaitu kemampuan untuk mengambil keputusan
dan bertindak berdasarkan keselarasan tentang apa yang baik
untuk dilakukan dan bertanggung jawab secara moral atas
keputusan yang diambil.
2. Prinsip Kejujuran; dalam hal ini kejujurn adalah merupakan
kunci keberhasilan suatu bisnis, kejujuran dalam pelaksanaan
kontrol terhadap konsumen, dalam hubungan kerja, dan
sebagainya.
3. Prinsip Keadilan bahwa setiap orang dalam berbisnis
diperlakukan sesuai dengan haknya masing-masing dan tidak
ada yang boleh dirugikan.
4. Prinsip Saling menguntungkan; juga dalam bisnis yang
kompetitif.
5. Prinsip integritas moral; ini merupakan dasar dalam berbisnis,
54
harus menjaga nama baik perusahaan tetap dipercaya
dan
Dalam pengelolaan perusahaan yang baik dikenal
prinsip “GCG”( Good Corporate Governance) ,
dengan memperhatikan prinsip-prinsip bisnis :
prinsip fairness,
prinsip transparancy,
prinsip accountability,
prinsip responsibility.
55
PENGERTIAN CORPORATE
GOVERNANCE
Menurut FORUM for
CORPORATE
GOVERNANCE
Pengertian Perusahaan
(FCGI): …seperangkat
peraturan yang mengatur
hubungan antar
pemegang,
pengurus,/pengelola
perusahaan, pihak
kreditur, pemerintah,
karyawan, serta para
pemegang kepentingan
internal dan ekternal
lainnya yang berkaitan
denagan hak-hak dan
kewajiban meraka atau
suatu sistem yang
mengendalikan
perusahaan
Menurut Organization
for Economic
Cooperation and
Development(OECD) :
Struktur yang oleh
pemegang
saham,komisaris,dan
manajer ,menyusun
tujuan-tujuan
perusahaan dan sarana
untuk mencapai tujuantujuan tersebut dan
mengawasi kinerja.
Sebagai suatu
sistem, proses dan
seperangkat
peraturan yang
mengatur
hubungan antar
berbagai pihak
yang
berkepentingan
(stakeholders)
.Dalam arti sempit
hubungan antara
pemegang saham,
dewan
komisaris,dan
dewan direksi demi
tercapainya tujuan
organisasi.
56
Prinsip-prinsip
GCG(OECD)
Organization for
Economic
Corporation and
Development
Transparansi:yaitu ketebukaan dalam
melaksanakan prosespengambilan keputusan
dalam mengemukakan informasi materriil dan
relevan mengenai perusahaan.
Kemandirian, yaitu suatu keadaan dimana
perusahaan dikelola secara profesional tanpa
benturan kepentingan dan pengaruh/tekanan
dari pihak ,manapun yang tidak sesuai dengan
peraturan perundan-undangan yang berlaku dan
prinsip-prisip koporasi yang sehat
Akuntabilitas yaitu kejelasan
fungsi,pelaksanaan dan pertanggungjawaban
organisasi sehingga pengelola perusahaan
terlaksana secara efektif.
Pertanggungjawaban, yaitu kesesuain di dalam
pengelolaan prsh terhadap peraturan per-uu-an
yang berlaku.
Kewajaran, yaitu keadilan dan kesetaraan di
dalam memenuhi hak-hak stakeholder yang
timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan peruu-an yang berlaku.
57
Prinsip etika bisnis pada umumnya melihat juga bagaimana
budaya yang ada di sekitarnya atau lingkungannya turut
mewarisi budaya perusahaan. Seperti halnya pada bangsa
Jepang dengan budaya “Bashido” dan bisnis yang
bermula/berasal dari team work keluarga yang terus
melekat pada budaya perusahaan.
Semangat” Bashido” dilandasi; kejujuran, keberanian,
keadilan, kesetiaan, kedermawanan dan pengendalian diri.
Permasalahan yang sering kita temukan dalam
kehidupan bisnis yaitu apabila terjadi
penyimpangan etika bisnis yang sudah mendarah
daging, sangat sulit diatasi dalam waktu singkat,
seperti halnya budaya sogok, suap, dan
sebagainya. Oleh karena itu peranan dan
58
penegakkan hukum sangat penting dan
Masalah yang sering terjadi dalam kegiatan berbisnis misalnya :
Bidang periklanan yang dilihat dari persepektif etika bisnis :
apakah ada unsur kebohongan/penipuan; Pernyataan yang
menyesatkan; bertentangan dengan moral/etika.
pelanggaran terhadap HAKI (hak Cipta. Merk, Paten, Disain
Industri, Rahsia Dagang, dan sebagainya)
menjalin usaha yang ilegal.
Persaingan tidak sehat.
Membangun bisnis untuk usaha besar, tanpa memperhitungkan
faktor/dampak lingkungan (fisik, non fisik) dan tanpa prosedur
yang benar
Untuk memperbesar keuntungan sehingga menurunkan kualitas
produksinya.
59
Permasalahan yang sering dihadapi adalah
dalam penegakan hukum dan etika yang
memang menjadi pusat permasalahan, serta
perlunya reformasi moral melalui
pemberdayaan hukum dan upaya-upaya yang
dapat dilaksanakan di bidang hukum antara
lain pemberian atau penegakan sanksi,
perlindungan di bidang HAKI (Hak Atas
Kekayaan Intelektual seperti Hak Cipta, hak
Paten, Merk, Perlidungan Tahasia Dagang,
Desain Industri), perlindungan hukum bagi
tenaga kerja di bidang hukum ketenagakerjaan,
perlindungan konsumen dan persaingan usaha
60
tidak sehat, dan sebagainya).
PRINSIP-PRINSIP ETIKA PROFESI
1.
2.
3.
4.
Bertanggung jawab terhadap
pelaksanaan pekerjaan dan pencapaian
hasilnya.
Bertanggung jawab terhadap dampak
karya dari profesinya.
Menuntut kaum profesional untuk
bersikap seadil mungkin dan tidak
memihak dalam menjalankan profesinya.
Memiliki daerah kerja tertentu dan diberi
kebebasan dalam menjalankan
38
KAIDAH HUKUM DALAM
PROFESI
Kaidah hukum merupakan ketentuan atau pedoman tentang apa yang
seyogyanya atau seharusnya dilakukan. Pada hakikatnya kaidah hukum merupakan
perumusan pendapat atau pandangan tentang bagaimana seharusny a/seyogyanya
seseorang itu bertingkah laku. Sebagai pedoman kaidah hukum itu bersifat umum
dan pasif (Mertokusumo, 1991: 16).
Kaidah hukum berisi kenyataan normatif (apa yang seharusnya dilakukan =
das sollen dan bukan berisi kenyataan ilmiah/peristiwa konkret = das sein). Dengan
kaidah hukumlah maka peristiwa konkret menjadi peristiwa hukum.
Untuk melindungi kepentingan masyarakat, perilaku individu sebagai
anggota masyarakat tidak cukup hanya diatur dan dilindungi oleh kaidah-kaidah etika,
tetapi juga diperlukan adanya kaidah-kaidah hukum. Dengan kaidah hukum yang
mempunyai sanksi yang tegas dan konkret, maka kepentingan yang diatur serta
dilindungi oleh kaidah etika dapat berlakusecaraefektif (Komalawati, 1989 : 68).
39
PERSAMAAN DAN PERBEDAAN
ANTARA ETIKA DAN HUKUM
Persamaan Etika dan Hukum terdapat dalam tujuan sosialnya. Samasama menghendaki agar manusia melakukan perbuatan yang baik/benar.
Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa pelanggaran hukum merupakan
perbuatan yang tidak etis.
Perbedaannya adalah bahwa Etika itu ditujukan pada sikap batin
manusia, dan sanksinya dari kelompok masyarakat profesi itu sendiri.
Sedangkan hukum ditujukan pada sikap lahir manusia, membebani
manusia dengan hak dan kewajiban, bersifat memaksa, sanksinya tegas dan
konkret yang dilaksanakan melalui wewenang penguasa/ pemerintah.
40
PENEGAKAN HUKUM BAGI PENYANDANG PROFESI
Penegakan Hukum adalah suatu proses untuk mewujudkan keinginankeinginan hukum menjadi kenyataan. Yang disebut sebagai keinginankeinginan hukum di sini tidak lain adalah pikiran-pikiran badan pembuat
undang-undang yang dirumuskan dalam peraturan-peraturan hukum itu.
Perlunya pembicaraan mengenai proses penegakan hukum ini menjangkau
pula sampai kepada perbuatan hukum, kini sudah mulai agak jelas.
Perumusan pikiran pembuat hukum yang dituangkan dalam peraturan hukum
akan turut menentukan bagaimana penegakan hukum itu dijalankan (Rahardjo,
1983 : 24).
Usaha Penegakan dilaksanakan sejalan dengan prinsip negara, yaitu
negara yang berdasarkan Pancasila. Tegaknya hukum merupakan suatu
prasyarat bagi sebuah negara hukum. Penegakan hukum selalu melibatkan
manusia-manusia di dalamnya dan dengan demikian akan melibatkan perilaku
41
KODE ETIK PROFESI
Pengertian Kode Etik dalam Profesi Hukum
Kata kode dari bahasa Latin "codex" yang berarti kumpulan. Kode berarti
suatu kumpulan peraturan dari, oleh dan untuk suatu kelompok orang yang
bekerja (berprofesi) dalam bidang tertentu. Istilah kode ('code') juga dapat
diartikan sebagai
'a complete written of law, uni­fied and promulgated by
legislative action in the Jurisdiction (sphere of authority concerned)‘.
42
Kode etik, yaitu norma atau azas yang diterima oleh suatu kelompok tertentu
sebagai landasan tingkah laku sehari-hari di masyarakat maupun di tempat kerja.
Kode Etik Profesi menguraikan peraturan-peraturan dasar perilaku yang
dianggap perlu bagi anggota profesinya untuk melaksanakan fungsinya secara jujur
dan menjaga kepercayaan masyarakat. Prinsip-prinsip itu dirumuskan dan suatu
aparatur tata tertib mengenakan sanksi atas pelanggaran yang terjadi.
Dihubungkan dengan etika suatu profesi dapat dikatakan bahwa kode
etik mencakup usaha untuk menegakkan dan menjamin etika, tetapi dimaksudkan
pula sebagai alat penopang untuk melakukan kebaikan, misalnya dengan adanya
suatu standard profesional. Kode etik menimba kekuatan dari etika, tetapi
juga memperkuatnya. Kode etik yang tertulis dapat menyumbang bagi pertumbuhan
etika dan keyakinan etis bersama. Kode etik menuntut usaha bersama untuk semakin
mengerti dan semakin melindungi nilai-nilai manusiawi dan moral profesi (A. Heuken,
1979 : 157 - 158).
43
Sanksi Pelanggaran Kode Etik :
Sanksi Moral

Sanksi terhadap Tuham YME

Sanksi dijatuhkan dari
organisasi yang bersangkutan

44
KESIMPULAN
Kesalahan moral didasarkan pada kodrat
manusia untuk bertindak sesuai dengan tuntutan
kodratnya.
Apabila
tuntutan
itu
dilanggar
berarti
melanggar dan mengkhianati kodratnya sendiri. Oleh
sebab itu, manusia yang baik adalah manusia yang
menyadari kelemahan dan kesalahannya sendiri, namun
tetap berusaha untuk memperbaiki kesalahan yang
telah dilakukannya.
45
Perbedaan Etiket dengan
Etika
etiket
etika
Etiket
menyangkut cara
(tata acara) suatu
perbuatan harus
dilakukan
manusia. Misal :
Ketika saya
menyerahkan
sesuatu kepada
orang lain, saya
harus
Etika menyangkut
cara dilakukannya
suatu perbuatan
sekaligus memberi
norma dari
perbuatan itu sendiri.
Misal : Dilarang
mengambil barang
milik orang lain
tanpa izin karena
mengambil69barang
§
Etiket hanya berlaku dalam
situasi dimana kita tidak
seorang diri (ada orang lain di
sekitar kita). Bila tidak ada
orang lain di sekitar kita atau
tidak ada saksi mata, maka
etiket tidak berlaku. Misal :
Saya sedang makan bersama
bersama teman sambil
meletakkan kaki saya di atas
meja makan, maka saya
dianggap melanggat etiket.
Tetapi kalau saya sedang
makan sendirian (tidak ada
orang lain), maka saya tidak
melanggar etiket jika saya
makan dengan cara demikian.
§
Etika selalu berlaku, baik kita
sedang sendiri atau bersama
orang lain. Misal: Larangan
mencuri selalu berlaku, baik
sedang sendiri atau ada orang
lain. Atau barang yang
dipinjam selalu harus
dikembalikan meskipun si
empunya barang sudah lupa.
YOUR LOGO
70
§
Etiket bersifat relatif. Yang
dianggap tidak sopan dalam
satu kebudayaan, bisa saja
dianggap sopan dalam
kebudayaan lain. Misal : makan
dengan tangan atau
bersendawa waktu makan.
§
Etika bersifat absolut. “Jangan
mencuri”, “Jangan
membunuh” merupakan
prinsip-prinsip etika yang tidak
bisa ditawar-tawar.
YOUR LOGO
71
§
Etiket memandang manusia
dari segi lahiriah saja. Orang
yang berpegang pada etiket
bisa juga bersifat munafik.
Misal : Bisa saja orang tampil
sebagai “manusia berbulu
ayam”, dari luar sangan sopan
dan halus, tapi di dalam penuh
kebusukan.
§
Etika memandang manusia dari
segi dalam. Orang yang etis
tidak mungkin bersifat
munafik, sebab orang yang
bersikap etis pasti orang yang
sungguh-sungguh baik.
YOUR LOGO
72
ETIKA
§
§
§
etika mempunyai arti yaitu ilmu
tentang apa yang biasa dilakukan
atau ilmu tentang adat kebiasaan
(K.Bertens, 2000).
nilai dan norma moral yang
menjadi pegangan bagi seseorang
atau suatu kelompok dalam
mengatur tingkah lakunya.
§
§
§
kumpulan asas atau nilai moral.
Yang dimaksud di sini adalah kode
etik. Contoh : Kode Etik Jurnalistik
ilmu tentang yang baik atau buruk.
Misalnya, jika orang berbicara
tentang etika orang Jawa, etika
agama Budha, etika Protestan dan
sebagainya, maka yang
dimaksudkan etika di sini bukan
etika sebagai ilmu melainkan etika
sebagai sistem nilai. Sistem nilai
ini bisaberfungsi dalam hidup
manusia perorangan maupun pada
taraf sosial.
YOUR LOGO
73
ETIKET
§
Etiket (Belanda) secarik kertas
yang ditempelkan pada
kemasan barang-barang
(dagang) yang bertuliskan
nama, isi, dan sebagainya
tentang barang itu.
§
Etiket (Perancis) adat sopan
santun atau tata krama yang
perlu selalu diperhatikan dalam
pergaulan agar hubungan
selalu baik.
YOUR LOGO
74
kode etik profesi
§
§
merupakan suatu tatanan etika yang telah disepakati oleh suatu
kelompok masyarakat tertentu. Kode etik umumnya termasuk dalam
norma sosial, namun bila ada kode etik yang memiliki sangsi yang agak
berat, maka masuk dalam kategori norma hukum.
Kode Etik juga dapat diartikan sebagai pola aturan, tata cara, tanda,
pedoman etis dalam melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan. Kode
etik merupakan pola aturan atau tata cara sebagai pedoman
berperilaku. Tujuan kode etik agar profesional memberikan jasa sebaikbaiknya kepada pemakai atau nasabahnya. Adanya kode etik akan
melindungi perbuatan yang tidak profesiona
YOUR LOGO
75
Teori Teleleologi.
konsekuensialis
§
bahwa nilai moral suatu tindakan ditentukan sematamata oleh konsekuensi tindakan tersebut. Benar atau
salahnya tindakan ditentukan oleh hasil atau akibat dari
tindakan tersebut. Maka, yang menyebabkan tindakan
itu benar atau salah adalah bukan tindakan itu sendiri
melainkan akibat dari tindakan tersebut. Akibat dalam
hal ini adalah konsekuensi baik. Oleh karena itu,
kebaikan merupakan konsep fundamental dalam teori
teleleologi.
YOUR LOGO
76
Teori Teleleologi.
§
§
§
Egoisme Etis, Suatu tindakan benar atau salah
tergantung semata-mata pada baik buruknya akibat
tindakan tersebut bagi pelakunya.
Altruisme Etis, Berlawanan dengan egoisme etis,
bahwa baik buruknya suatu tindakan ditentukan oleh
baik buruknya akibat tindakan tersebut terhadap orang
lain, kecuali pelaku.
Utilitarianisme, Gabungan antara egoisme etis dan
altruisme etis, bahwa benar salahnya tindakan
tergantung pada baik buruknya konsekuensi tindakan
tersebut bagi siapa saja yang dipengaruhi oleh tindakan
tersebut.
YOUR LOGO
77
Dalam buku karangan Kusmanadji (2004, 2),
Utilitarianisme mencakup empat
prinsip, yaitu:
§
§
§
§
1) Konsekuensialisme. Prinsip yang berpendiran bahwa kebenaran
tindakanditentukan semata-mata oleh konsekuensinya.
2) Hedonisme. Manfaat (utility) dalam teori ini didefinisikan sebagai
kesenangan dan tidak adanya kesedihan. Hedonisme adalah
prinsip bahwa kesenangan dan hanya kesenanganlah yang
merupakan perbuatan tertinggi.
3) Maksimalisme. Tindakan yang benar adalah tindakan yang tidak
hanya memiliki konsekuensi berupa beberapa kebaikan, tetapi juga
jumlah terbesar konsekuensi baik setelah memperhitungkan
konsekuensi buruk.
4) Universalisme. Konsekuensi yang harus dipertimbangkan
adalah konsekuensi bagi setiap orang.
YOUR LOGO
78
Utilitarianisme Klasik dan Utilitarianisme Pluralistik
§
§
Utilitarianisme Klasik mendefinisikan kebaikan tertinggi adalah
kesenangan (pleasure) dan keburukan tertinggi adalah keburukan
(plain) dan semua tindakan harus dievaluasi dengan ukuran
kesenangan dan kesedihan yang dihasilkan bagi semua orang
yang dipengaruhi.
Utilitarianisme Pluralistik disebut juga utilitarianisme dalam arti
luas yaitu dengan mengartikan kebaikan sebagai kesejahteraan
umat manusia. Apapun yang menjadikan umat manusia secara
umum lebih baik atau memberikan manfaat adalah kebaikan , dan
apapun yang menyebabkan umat manusia menjadi lebih buruk
atau menimbulkan kerugian adalah keburukan.
YOUR LOGO
79
Utilitarianisme Tindakan dan Utilitarianisme Aturan
§
§
Utilitarianisme Tindakan berpendirian bahwa dalam semua situasi
seseorang seharusnya melakukan tindakan yang memaksimalkan
manfaat (utility) bagi semua orang yang dipengaruhi oleh tindakan
tersebut.Dapat pula dinyatakan suatu tindakan adalah benar jika
dan hanya jika tindakan itu menghasilkan selisih terbesar dari
kebaikan atas keburukan bagi setiap orang.
Utilitarianisme Aturan berpendirian bahwa manfaat dapat
diperhitungkan pada kelompok-kelompok tindakan, bukan pada
masing-masing tindakan secara individual.Dapat pula dinyatakan
suatu tindakan adalah benar jika dan hanya jika tindakan itu sesuai
dengan seperangkat aturan yang keberterimaannya secara umum
akan menghasilkan selisih terbesar dari kebaikan atas keburukan
bagi setiap orang.
YOUR LOGO
80
2. Teori Deontologi.
§
§
Teori deontologi sebenarnya sudah ada sejak periode
filsafat Yunani Kuno, tetapi baru mulai diberi perhatian
setelah diberi penjelasan dan pendasaran logis oleh
filsuf Jerman yaitu Immanuel Kant. Kata deon berasal
dari Yunani yang artinya kewajiban.
perbuatan tertentu adalah benar bukan karena manfaat
bagi kita sendiri atau orang lain tetapi karena sifat atau
hakikat perbuatan itu sendiri atau kaidah yang diikuti
untuk berbuat.
YOUR LOGO
81
Dalam buku karangan Ucok Sarimah
(2008, 6) dalam kaitannnya dengan teori deontologi dikenal:
§
§
§
§
a. Deontologi Tindakan, Menurut teori ini, bila seseorang
dihadapkan pada situasi dimana harus mengambil keputusan,
seseorang harus segera memahami apa yang harus dilakukan
tanpa mendasarkan pada peraturan atau pedoman.
b. Deontologi Kaidah, Suatu tindakan benar atau salah karena
kesesuaian atau tidak sesuainya dengan suatu prinsip moral yang
benar.
c. Deontologi Monistik, Teori ini mendukung suatu kaidah umum
seperti “the golden rule” sebagi prinsip moral tertinggi yang
menjadi dasar untuk menurunkan kaidah atau prinsip prinsip moral
lainnya.
d. Dentologi Pluralistik, Teori ini dikemukakan oleh William David
Ross yang mengidentifikasi tujuh kewajiban moral pada
pandangan pertama (prime face).
YOUR LOGO
82
(prima face).
§
§
§
§
1. Fidelity (kewajiban menepati janji/kesetiaan). Kita harus
menepati janji yang dibuat dengan bebas, baik eksplisit maupun
implisit, dan mengatakan kebenaran.
2. Reparation (kewajiban ganti rugi). Kita harus memberikan ganti
rugi kepada orang yang mengalami kerugian karena tindakan kita
yang salah, kita harus melunasi hutang moril dan materiil.
3. Gratitude (kewajiban berterima kasih). Kita harus berterima
kasih kepada orang yang berbuat baik terhadap kita.
4. Justice (kewajiban keadilan). Kita harus memastikan bahwa
kebaikan dibagikan sesuai dengan jasa orang yang bersangkutan.
YOUR LOGO
83
§
§
§
5. Benefience (kewajiban berbuat baik). Kita harus membantu
orang lain yang membutuhkan bantuan kita, berbuat apa pun yang
dapat kita perbuat untuk memperbaiki keadaan oarng lain.
6. Self-improvement (kewajiban mengembangkan diri). Kita harus
mengembangkan dan meningkatkan diri kita dibidang keutamaan,
intelegensi, dll.
7. Non-maleficence (kewajiban tidak merugikan). Kita tidak boleh
melakukan sesuatu yang merugikan orang lain.
YOUR LOGO
84
3. Teori Keutamaan (Virtue).
§
§
§
teori yang memandang sikap atau akhlak seseorang.
Membicarakan tentang karakter apa saja yang membuat seseorang
sebagai orang baik secara moral.
Teori keutamaan sering juga dikatakan sebagai teori yang
membicarakan tentang karakter yang merupakan keutamaan
moral.
YOUR LOGO
85
§
§
§
§
§
§
a. Keberanian/keteguhan, meningkatkan peluang untuk
memperoleh apa yang diinginkan.
b. Kejujuran, mensyaratkan niat baik dan tulus untuk
menyampaikan kebenaran.
c. Kesetiaan, tanggung jawab untuk menjunjung tinggi dan
melindungi kepentingan
pihak-pihak tertentu dan organisasi.
d. Keandalan, berusaha secara maksimal dan masuk akal dalam
memenuhi komitmen.
e. Moderat ( tidak ekstrim, cenderung ke dimensi pada umumnya).
YOUR LOGO
86
§
f. Pengendalian diri yang baik.
§
g. Toleransi terhadap sesama.
§
§
§
h. Keramahan merupakan inti kehidupan bisnis, keramahan itu
hakiki untuk setiap hubungan antar manusia, hubungan bisnis
tidak terkecuali.
i. Loyalitas berarti bahwa seseorang tidak bekerja semata-mata
untuk mendapat gaji, tetapi mempunyai juga komitmen yang tulus
dengan perusahaan.
j. Kehormatan adalah keutamaan yang membuat seseorang
menjadi peka terhadap suka dan duka serta sukses dan kegagalan
perusahaan.
YOUR LOGO
87
§
k. Rasa malu membuat solider dengan kesalahan perusahaan.
§
l. Kesantunan.
§
m. Belas kasih.
§
n. Bangga (tetapi tidak arogan).
§
o. Berkeadilan, memastikan bahwa manfaat atau keuntungan
dibagikan sesuai dengan jasa pihak-pihak yang terkait dan berhak,
dll.
YOUR LOGO
88
Peranan Etika Dalam Profesi.
§
§
a. Nilai-nilai etika itu tidak hanya milik satu atau dua orang, atau
segolongan orang saja, tetapi milik setiap kelompok masyarakat,
bahkan kelompok yang paling kecil yaitu keluarga sampai pada
suatu bangsa. Dengan nilai-nilai etika tersebut, suatu kelompok
diharapkan akan mempunyai tata nilai untuk mengatur kehidupan
bersama.
b. Salah satu golongan masyarakat yang mempunyai nilai-nilai
yang menjadi landasan dalam pergaulan baik dengan kelompok
atau masyarakat umumnya maupun dengan sesama anggotanya,
yaitu masyarakat profesional. Golongan ini sering menjadi pusat
perhatian karena adanya tata nilai yang mengatur dan tertuang
secara tertulis (yaitu kode etik profesi) dan diharapkan menjadi
pegangan para anggotanya.
YOUR LOGO
89
§
c. Sorotan masyarakat menjadi semakin tajam manakala perilakuperilaku sebagian para anggota profesi yang tidak didasarkan pada
nilai-nilai pergaulan yang telah disepakati bersama (tertuang dalam
kode etik profesi), sehingga terjadi kemerosotan etik pada
masyarakat profesi tersebut. Sebagai contohnya adalah pada
profesi hukum dikenal adanya mafia peradilan, demikian juga pada
profesi dokter dengan pendirian klinik super spesialis di daerah
mewah, sehingga masyarakat miskin tidak mungkin menjamahnya.
YOUR LOGO
90
Prinsip-Prinsip Etika Profesi.
§
§
§
§
a. Tanggung jawab. Tanggung jawab terhadap pelaksanaan
pekerjaan itu dan terhadap hasilnya dan tangggung jawab
terhadap dampak dari profesi itu untuk kehidupan orang lain atau
masyarakat pada umumnya.
b. Keadilan. Prinsip ini menuntut kita untuk memberikan kepada
siapa saja apa yang menjadi haknya.
c. Otonomi. Prinsip ini menuntut agar setiap kaum profesional
memiliki dan di beri kebebasan dalam menjalankan profesinya,
tetapi dibatasi tanggungjawab dan komitmen profesional dan tidak
mengganggu kepentingan umum.
d. Prinsip integritas moral yang tinggi. Komitmen pribadi menjaga
keluhuran profesi.
YOUR LOGO
91
Urgensi Etika Profesi
§
untuk menjaga kepentingan masingmasing
yang terlibat agara mereka senang, tenang,
tentram, terlindung tanpa merugikan
kepentingannya serta terjamin agar
perbuatannya yang tengah dijalankan sesuai
dengan adat kebiasaan yang berlaku dan tidak
bertentangan dengan hak-hak asasi umumnya.
YOUR LOGO
92
Click icon to add picture
Kode etik profesi merupakan produk etika terapan
karena dihasilkan berdasarkan penerapan pemikiran
etis atas suatu profesi.Kode etik profesi dapat
berubah dan diubah seiring perkembangan zaman.
Kode etik profesi merupakan
pengaturan diri profesi yang bersangkutan, dan ini
perwujudan nilai moral yang hakiki, yang tidak
dipaksakan dari luar.
Kode etik profesi hanya berlaku efektif apabila dijiwai
oleh cita-cita dan nila inilai yang hidup dalam
lingkungan profesi itu sendiri
93
tujuan pokok dari rumusan etika yang dituangkan
dalam kode etik (Code of conduct) profesi
§
§
§
§
a. Standar-standar etika menjelaskan dan menetapkan tanggung
jawab terhadap klien, institusi, dan masyarakat pada umumnya
b. Standar-standar etika membantu tenaga ahli profesi dalam
menentukan apa yang harus mereka perbuat kalau mereka
menghadapi dilema-dilema etika dalam pekerjaan
c. Standar-standar etika membiarkan profesi menjaga reputasi atau
nama dan fungsi-fungsi profesi dalam masyarakat melawan
kelakuan-kelakuan yang jahat dari anggota-anggota tertentu
d. Standar-standar etika mencerminkan / membayangkan
pengharapan mora dari komunitas, dengan demikian standarstandar etika menjamin bahwa para anggota profesi akan menaati
kitab UU etika (kode etik) profesi dalam pelayanannya
YOUR LOGO
94
§
§
e. Standar-standar etika merupakan dasar untuk menjaga kelakuan
dan integritas atau kejujuran dari tenaga ahli profesi
f. Perlu diketahui bahwa kode etik profesi adalah tidak sama
dengan hukum (atau undang-undang). Seorang ahli profesi yang
melanggar kode etik profesi akan menerima sangsi atau denda dari
induk organisasi profesinya
§
g. Untuk meningkatkan mutu organisasi profesi.
§
h. Meningkatkan layanan di atas keuntungan pribadi.
§
i. Mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat.
§
j. Menentukan baku standarnya sendiri.
YOUR LOGO
95
fungsi dari kode etik profesi
§
§
§
a. Memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang
prinsip profesionalitas yang digariskan.
b. Sebagai sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi yang
bersangkutan.
c. Mencegah campur tangan pihak di luar organisasi profesi
tentang hubungan etika dalam keanggotaan profesi. Etika profesi
sangatlah dibutuhkan dalam berbagai bidang.
YOUR LOGO
96
Sanksi Pelanggaran KodeEtik
§
a. Sanksi moral
§
b. Sanksi dikeluarkan dari organisasi
§
c. Kasus-kasus pelanggaran kode etik akan ditindak
dan dinilai oleh suatu dewan kehormatan atau komisi
yang dibentuk khusus untuk itu.
YOUR LOGO
97
§
§
Kode etik ; yaitu norma atau azas yang diterima oleh
suatu kelompok tertentu sebagai landasan tingkah laku
sehari-hari di masyarakat maupun di tempat kerja.
Menurut UU no. 8 (pokok-pokok kepegawaian), Kode
etik profesi adalah pedoman sikap, tingkah laku dan
perbuatan dalam melaksanakan tugas dan dalam
kehidupan sehari-hari.
YOUR LOGO
98
contoh tertua adalah ; SUMPAH HIPOKRATES, yang
dipandang sebagai kode etik pertama untuk profesi dokter.
Hipokrates adalah doktren Yunani kuno yang digelari :
BAPAK ILMU KEDOKTERAN.
Beliau hidup dalam abad ke-5 SM.
Menurut ahli-ahli sejarah belum tentu sumpah ini merupakan
buah pena Hipokrates sendiri, tetapi setidaknya berasal dari
kalangan murid muridnya dan meneruskan semangat
profesional yang diwariskan oleh dokter Yunani ini.
99
Click icon to add picture
[email protected]
[email protected]
100
101
102
103
104
105
106
107
108
109
110
111
112
113
114
115
116
117
118
119
120
121
122
123
124
125
126
127
128
129
130
131
132
Download