Tata Kelola Perusahaan

advertisement
01 Ikhtisar
Data
Keuangan
02 Laporan
Manajemen
05
03 Profil
Perusahaan
04Analisis dan
Pembahasan
Manajemen
05 Tata Kelola
Perusahaan
06 Tanggung Jawab
Sosial
Perusahaan
07 Laporan
Keuangan
Konsolidasian
Tata Kelola Perusahaan
PENDAHULUAN
1.
292
Tujuan Penerapan Tata Kelola Perusahaan
BCA menyadari bahwa penerapan Tata Kelola
Perusahaan yang baik atau Good Corporate Governance
(GCG) merupakan suatu keharusan demi menjaga
kelangsungan usaha perusahaan dalam jangka panjang
dan memaksimalkan nilai perusahaan. Penerapan GCG
di BCA ditujukan antara lain untuk:
a. Mendukung visi BCA, untuk menjadi “Bank pilihan
utama andalan masyarakat, yang berperan sebagai
pilar penting perekonomian Indonesia”.
b. Mendukung misi BCA, yaitu:
• Membangun institusi yang unggul di
bidang penyelesaian pembayaran dan
solusi keuangan bagi nasabah bisnis dan
perseorangan.
PT Bank Central Asia Tbk
•
Laporan Tahunan 2016
•
c.
d.
e.
Memahami beragam kebutuhan nasabah dan
memberikan layanan finansial yang tepat
demi tercapainya kepuasan optimal bagi
nasabah.
• Meningkatkan nilai francais dan nilai
stakeholders BCA.
Memberikan manfaat dan nilai tambah (added
value) bagi para pemegang saham (shareholders)
dan para pemangku kepentingan (stakeholders).
Mempertahankan
dan
meningkatkan
kelangsungan usaha yang sehat dan kompetitif
dalam jangka panjang (sustainable).
Meningkatkan kepercayaan para investor kepada
BCA.
BCA menyadari pentingnya Tata Kelola Perusahaan yang
Baik dalam mempertahankan kepercayaan dan memberikan
nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan. Sebagai
suatu organisasi, BCA berkomitmen untuk mendukung dan
mematuhi prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik
2.Referensi
Penyusunan kebijakan GCG di BCA dilakukan dengan
mengacu antara lain:
-
Surat Edaran Bank Indonesia No. 15/15/DPNP
tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance
Bagi Bank Umum.
-
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 17/
POJK.03/2014 tentang Penerapan Manajemen
Risiko Terintegrasi Bagi Konglomerasi Keuangan.
-
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 18/
POJK.03/2014 tentang Penerapan Tata Kelola
Terintegrasi Bagi Konglomerasi Keuangan.
-
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 32/
POJK.04/2014
tentang
Rencana
dan
Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham
Perusahaan Terbuka.
-
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 33/
POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan
Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik.
-
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 34/
POJK.04/2014 tentang Komite Nominasi dan
Remunerasi Emiten atau Perusahaan Publik.
-
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 35/
POJK.04/2014 tentang Sekretaris Perusahaan
Emiten atau Perusahaan Publik.
-
-
-
-
-
-
-
-
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 32/
POJK.03/2016 tentang Perubahan Atas Peraturan
Otoritas Jasa Keuangan No. 6/POJK.03/2015
tentang Transparansi dan Publikasi Laporan Bank.
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 21/
POJK.04/2015 tentang Penerapan Pedoman Tata
Kelola Perusahaan Terbuka.
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 45/
POJK.03/2015 tentang Penerapan Tata Kelola
dalam Pemberian Remunerasi bagi Bank Umum.
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 55/
POJK.04/2015 tentang Pembentukan dan
Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit.
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 56/
POJK.04/2015 tentang Pembentukan dan
Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal.
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 60/
POJK.04/2015 tentang Keterbukaan Informasi
Pemegang Saham Tertentu.
Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No. 15/
SEOJK.03/2015 tentang Penerapan Tata Kelola
Terintegrasi bagi Konglomerasi Keuangan.
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 5/
POJK.03/2016 tentang Rencana Bisnis Bank.
PT Bank Central Asia Tbk
•
Laporan Tahunan 2016
293
01 Ikhtisar
Data
Keuangan
-
-
-
-
-
-
-
02 Laporan
Manajemen
03 Profil
Perusahaan
04Analisis dan
Pembahasan
Manajemen
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 29/
POJK.04/2016 tentang Laporan Tahunan Emiten
atau Perusahaan Publik.
Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No. 40/
SEOJK.03/2016 tentang Penerapan Tata Kelola
dalam Pemberian Remunerasi bagi Bank Umum.
Peraturan Bank Indonesia No. 8/14/PBI/2006
tentang Perubahan Atas Peraturan Bank Indonesia
No. 8/4/PBI/2006 tentang Pelaksanaan Good
Corporate Governance Bagi Bank Umum, yang
kemudian digantikan dengan Peraturan Otoritas
Jasa Keuangan No. 55/POJK.03/2016 tentang
Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum. Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No. 43/
SEOJK.03/2016 tentang Transparansi dan
Publikasi Laporan Bank Umum Konvensional.
Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No. 30/
SEOJK.04/2016 tentang Bentuk dan Isi Laporan
Tahunan Emiten atau Perusahaan.
Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No.32/
SEOJK.04/2015 tentang Pedoman Tata Kelola
Perusahaan.
Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No.14/
SEOJK.03/2015 tentang Penerapan Manajemen
Risiko terintegrasi Bagi konglomerasi keuangan.
Selain mengacu pada ketentuan–ketentuan tersebut di
atas, BCA juga mendasarkan pada pedoman–pedoman
implementasi GCG yaitu:
-
Prinsip–prinsip Corporate Governance yang
dikembangkan oleh the Organization for Economic
Cooperation and Development (OECD).
-
ASEAN Corporate Governance Scorecard (ACGS).
-
Roadmap Pedoman Tata Kelola Perusahaan
Indonesia yang dikeluarkan oleh Otoritas Jasa
Keuangan.
294
PT Bank Central Asia Tbk
•
Laporan Tahunan 2016
05 Tata Kelola
Perusahaan
06 Tanggung Jawab
Sosial
Perusahaan
07 Laporan
Keuangan
Konsolidasian
3.Pernyataan Komitmen Penerapan Tata Kelola
Perusahaan
Seiring dengan meningkatnya risiko bisnis dan
tantangan yang dihadapi oleh industri perbankan,
melalui penerapan pinsip-prinsip GCG diharapkan
BCA dapat mempertahankan kelangsungan usahanya
yang sehat dan kompetitif. Penerapan GCG merupakan
faktor penting dalam memelihara kepercayaan para
pemegang saham dan para pemangku kepentingan
terhadap BCA. Berlandaskan pada pandangan tersebut
di atas, BCA berkomitmen untuk terus meningkatkan
implementasi prinsip-prinsip GCG sesuai dengan
ketentuan atau peraturan perundang-undangan
yang berlaku dan perkembangan praktik terbaik (best
practices) dalam GCG, prinsip-prinsip OECD dan ACGS.
4.
Struktur Tata Kelola Perusahaan
Pembagian tugas dan tanggung jawab yang jelas antar
organ/unit kerja di BCA telah mencerminkan adanya
penerapan prinsip check and balance serta sistem
pengendalian internal yang baik.
Skema Struktur Tata Kelola Perusahaan di BCA
Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS)
DEWAN KOMISARIS
Check & Balance
DIREKSI
Komite Audit
Asset & Liability
Committee (ALCO)
Sekretaris Perusahaan
Komite Pemantau Risiko
Komite
Manajemen Risiko
Manajemen Risiko
Komite Remunerasi &
Nominasi
Komite Manajemen Risiko Terintegrasi
Kepatuhan
Komite Tata Kelola
Terintegrasi
Komite Kebijakan
Perkreditan
Hukum
Komite Kredit
Audit Internal
Komite Pengarah
Teknologi Informasi
Pengendalian Intern
Komite Pertimbangan
Kasus Kepegawaian
Struktur Tata Kelola Perusahaan di BCA terdiri dari:
1. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
2. Dewan Komisaris.
3. Direksi.
4. Komite-Komite di bawah Dewan Komisaris yaitu:
Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, Komite
Remunerasi & Nominasi dan Komite Tata Kelola
Terintegrasi.
5. Komite-Komite Eksekutif Direksi yaitu: Asset &
Liability Committee (ALCO), Komite Manajemen
Risiko, Komite Manajemen Risiko Terintegrasi,
Komite Kebijakan Perkreditan, Komite Kredit,
Komite Pengarah Teknologi Informasi, Komite
Pertimbangan Kasus Kepegawaian.
6.
7.
Sekretaris Perusahaan.
Unit-unit kerja Manajemen Risiko, Kepatuhan,
Hukum, Audit Intern dan Pengendalian Intern.
Struktur Tata Kelola Perusahaan tersebut di atas
telah menjalankan tugas dan tanggung jawab sesuai
dengan lingkup tugas dan fungsinya masing-masing
berdasarkan ketentuan yang berlaku.
PT Bank Central Asia Tbk
•
Laporan Tahunan 2016
295
01 Ikhtisar
Data
Keuangan
5.
02 Laporan
Manajemen
03 Profil
Perusahaan
04Analisis dan
Pembahasan
Manajemen
Laporan Pelaksanaan GCG
Laporan Pelaksanaan GCG BCA tahun 2016 disusun
sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia No. 15/15/
DPNP tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance
bagi Bank Umum dan Peraturan Bank Indonesia No.
8/14/PBI/2006 tentang Perubahan Atas Peraturan Bank
Indonesia No. 8/4/PBI/2006 tentang Pelaksanaan Good
Corporate Governance Bagi Bank Umum, yang kemudian
digantikan dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan
No. 55/POJK.03/2016 tentang Penerapan Tata Kelola
Bagi Bank Umum. Laporan Pelaksanaan GCG BCA sekurang-kurangnya
terdiri dari:
1. Laporan Penilaian Sendiri (Self Assessment)
Pelaksanaan GCG sesuai periode penilaian Tingkat
Kesehatan Bank dalam 1 (satu) tahun terakhir.
2. Transparansi Pelaksanaan GCG sebagaimana
dimaksud pada angka IX Surat Edaran Bank
Indonesia No. 15/15/DPNP tanggal 29 April 2013.
Transparansi Pelaksanaan GCG mencakup:
A. Pengungkapan pelaksanaan GCG paling
kurang meliputi:
1. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab
Dewan Komisaris dan Direksi.
2. Kelengkapan dan pelaksanaan tugas
Komite-Komite.
3. Penerapan fungsi kepatuhan, audit
intern dan audit ekstern.
4. Penerapan manajemen risiko termasuk
sistem pengendalian intern.
5. Penyediaan dana kepada pihak terkait
(related party) dan penyediaan dana
besar (large exposure).
6. Rencana strategis.
7. Transparansi kondisi keuangan dan non
keuangan yang belum diungkap dalam
laporan lainnya.
8. Informasi lain yang terkait dengan GCG.
296
PT Bank Central Asia Tbk
•
Laporan Tahunan 2016
05 Tata Kelola
Perusahaan
06 Tanggung Jawab
Sosial
Perusahaan
07 Laporan
Keuangan
Konsolidasian
B. Kepemilikan saham anggota Dewan Komisaris
dan Direksi yang mencapai 5% (lima persen)
atau lebih dari modal disetor, yang meliputi
jenis dan jumlah lembar saham pada:
a. BCA;
b. Bank lain;
c. Lembaga Keuangan Bukan Bank; dan
d. perusahaan lainnya;
yang berkedudukan di dalam maupun di luar
negeri.
C.
Hubungan keuangan dan hubungan keluarga
anggota Dewan Komisaris dan Direksi
dengan anggota Dewan Komisaris lainnya,
Direksi lainnya dan/atau Pemegang Saham
Pengendali.
D.
Paket/kebijakan remunerasi dan fasilitas lain
bagi Dewan Komisaris dan Direksi.
Shares Option.
Rasio gaji tertinggi dan terendah.
Frekuensi rapat Dewan Komisaris.
Jumlah penyimpangan internal (internal
fraud).
Permasalahan hukum.
Transaksi yang mengandung benturan
kepentingan.
Buy back shares dan/atau buy back obligasi.
Pemberian dana untuk kegiatan sosial
dan/atau kegiatan politik selama periode
pelaporan.
E.
F.
G.
H.
I.
J.
K.
L.
Selain mengacu pada ketentuan tersebut di atas, BCA dalam melaksanakan penerapan GCG juga mengacu pada standar
internasional yang berdasarkan pada prinsip-prinsip OECD dan ACGS sebagaimana diatur dalam Surat Edaran OJK
Nomor 32/SEOJK.04/2015 tanggal 17 November 2015 tentang Pedoman Tata Kelola Perusahaan yang meliputi 5 (lima)
aspek yang diturunkan ke dalam 8 (delapan) prinsip dan 25 (dua puluh lima) rekomendasi sebagai berikut:
TABEL PEMENUHAN REKOMENDASI PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TERBUKA
No.
A
Rekomendasi
Keterangan
HUBUNGAN PERUSAHAAN TERBUKA DENGAN PEMEGANG SAHAM DALAM MENJAMIN
HAK-HAK PEMEGANG SAHAM
Prinsip 1
Meningkatkan Nilai Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
1.1
Perusahaan Terbuka memiliki cara atau prosedur teknis pengumpulan suara (voting) baik
secara terbuka maupun tertutup yang mengedepankan independensi, dan kepentingan
pemegang saham.
sesuai
1.2
Seluruh anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris Perusahaan Terbuka hadir dalam
RUPS Tahunan.
- *)
1.3
Ringkasan risalah RUPS tersedia dalam Situs Web Perusahaan Terbuka paling sedikit
selama 1 (satu) tahun.
sesuai
Prinsip 2
Meningkatkan Kualitas Komunikasi Perusahaan Terbuka dengan Pemegang Saham atau
Investor.
2.1
Perusahaan Terbuka memiliki suatu kebijakan komunikasi dengan pemegang saham atau
investor.
sesuai
2.2
Perusahaan Terbuka mengungkapkan kebijakan komunikasi Perusahaan Terbuka dengan
pemegang saham atau investor dalam Situs Web.
sesuai
B
FUNGSI DAN PERAN DEWAN KOMISARIS
Prinsip 3
Memperkuat Keanggotaan dan Komposisi Dewan Komisaris.
3.1
Penentuan jumlah anggota Dewan Komisaris mempertimbangkan kondisi Perusahaan
Terbuka.
sesuai
3.2
Penentuan komposisi anggota Dewan Komisaris memperhatikan keberagaman keahlian,
pengetahuan, dan pengalaman yang dibutuhkan.
sesuai
Prinsip 4
Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris.
4.1
Dewan Komisaris mempunyai kebijakan penilaian sendiri (self-assessment) untuk menilai
kinerja Dewan Komisaris.
sesuai
4.2
Kebijakan penilaian sendiri (self-assessment) untuk menilai kinerja Dewan Komisaris,
diungkapkan melalui Laporan Tahunan Perusahaan Terbuka.
sesuai
4.3
Dewan Komisaris mempunyai kebijakan terkait pengunduran diri anggota Dewan
Komisaris apabila terlibat dalam kejahatan keuangan.
sesuai
4.4
Dewan Komisaris atau Komite yang menjalankan fungsi Nominasi dan Remunerasi
menyusun kebijakan suksesi dalam proses Nominasi anggota Direksi.
sesuai
C
FUNGSI DAN PERAN DIREKSI
Prinsip 5
Memperkuat Keanggotaan dan Komposisi Direksi.
5.1
Penentuan jumlah anggota Direksi mempertimbangkan kondisi Perusahaan Terbuka
serta efektifitas dalam pengambilan keputusan.
sesuai
5.2
Penentuan komposisi anggota Direksi memperhatikan, keberagaman keahlian,
pengetahuan, dan pengalaman yang dibutuhkan.
sesuai
5.3
Anggota Direksi yang membawahi bidang akuntansi atau keuangan memiliki keahlian
dan/atau pengetahuan di bidang akuntansi.
sesuai
*)
1 (satu ) orang anggota Dewan Komisaris tidak hadir pada RUPS Tahunan 2016.
PT Bank Central Asia Tbk
•
Laporan Tahunan 2016
297
01 Ikhtisar
Data
Keuangan
02 Laporan
Manajemen
03 Profil
Perusahaan
No.
04Analisis dan
Pembahasan
Manajemen
05 Tata Kelola
Perusahaan
06 Tanggung Jawab
Sosial
Perusahaan
Rekomendasi
07 Laporan
Keuangan
Konsolidasian
Keterangan
Prinsip 6
Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi.
6.1
Direksi mempunyai kebijakan penilaian sendiri (self-assessment) untuk menilai kinerja
Direksi.
sesuai
6.2
Kebijakan penilaian sendiri (self assessment) untuk menilai kinerja Direksi diungkapkan
melalui Laporan Tahunan Perusahaan Terbuka.
sesuai
6.3
Direksi mempunyai kebijakan terkait pengunduran diri anggota Direksi apabila terlibat
dalam kejahatan keuangan.
sesuai
D
PARTISIPASI PEMANGKU KEPENTINGAN
Prinsip 7
Meningkatkan Aspek Tata Kelola Perusahaan melalui Partisipasi Pemangku Kepentingan.
7.1
Perusahaan Terbuka memiliki kebijakan untuk mencegah terjadinya insider trading.
sesuai
7.2
Perusahaan Terbuka memiliki kebijakan anti korupsi dan anti fraud.
sesuai
7.3
Perusahaan Terbuka memiliki kebijakan tentang seleksi dan peningkatan kemampuan
pemasok atau vendor.
sesuai
7.4
Perusahaan Terbuka memiliki kebijakan untuk pemenuhan hak-hak kreditur.
sesuai
7.5
Perusahaan Terbuka memiliki kebijakan sistem whistleblowing.
sesuai
7.6
Perusahaan Terbuka memiliki kebijakan pemberian insentif jangka panjang kepada
Direksi dan karyawan.
sesuai
E
KETERBUKAAN INFORMASI
Prinsip 8
Meningkatkan Pelaksanaan Keterbukaan Informasi.
8.1
Perusahaan Terbuka memanfaatkan penggunaan teknologi informasi secara lebih luas
selain Situs Web sebagai media keterbukaan informasi.
sesuai
8.2
Laporan Tahunan Perusahaan Terbuka mengungkapkan pemilik manfaat akhir dalam
kepemilikan saham Perusahaan Terbuka paling sedikit 5% (lima persen), selain
pengungkapan pemilik manfaat akhir dalam kepemilikan saham Perusahaan Terbuka
melalui pemegang saham utama dan pengendali.
sesuai
6. Hasil GCG Assesment
6.1. Penilaian Sendiri (Self Assessment) Pelaksanaan GCG
Pada tahun 2016, BCA melakukan penilaian sendiri
(self assessment) atas pelaksanaan GCG sesuai dengan:
− Surat Edaran Bank Indonesia No.15/15/DPNP
tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance
bagi Bank Umum.
− Peraturan Bank Indonesia No. 8/14/PBI/2006
tentang Perubahan Atas Peraturan Bank Indonesia
No. 8/4/PBI/2006 tentang Pelaksanaan Good
Corporate Governance Bagi Bank Umum, yang
kemudian digantikan dengan Peraturan Otoritas
Jasa Keuangan No. 55/POJK.03/2016 tentang
Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum.
Bank wajib melakukan penilaian sendiri (self
assessment) atas pelaksanaan GCG. BCA telah
melakukan penilaian tersebut yang mencakup 3 (tiga)
aspek Governance, yaitu:
1. Governance Structure.
2. Governance Process.
3. Governance Outcome.
298
PT Bank Central Asia Tbk
•
Laporan Tahunan 2016
Adapun 3 (tiga) aspek Governance tersebut diterapkan
pada 11 (sebelas) Faktor Penilaian Pelaksanaan GCG,
yaitu:
1. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan
Komisaris.
2. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi.
3. Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite.
4. Penanganan Benturan Kepentingan.
5. Penerapan Fungsi Kepatuhan.
6. Penerapan Fungsi Audit Intern.
7. Penerapan Fungsi Audit Ekstern.
8. Penerapan Manajemen Risiko Termasuk Sistem
Pengendalian Intern.
9. Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkait (Related
Party) dan Penyediaan Dana Besar (Large
Exposures).
10. Transparansi Kondisi Keuangan dan Non Keuangan
Bank, Laporan Pelaksanaan GCG dan Pelaporan
Internal.
11. Rencana Strategis Bank.
Hasil Penilaian Sendiri (Self Assessment) Pelaksanaan GCG di BCA
Hasil penilaian sendiri (self assessment) pelaksanaan Good Corporate Governance pada Semester I dan Semester II tahun
2016 dikategorikan ke dalam “Peringkat 1” (“Sangat Baik”).
Peringkat
Individual
1
Definisi Peringkat
Manajemen BCA telah melakukan penerapan Good Corporate Governance yang secara umum
Sangat Baik. Hal ini tercermin dari pemenuhan yang sangat memadai atas prinsip-prinsip
Good Corporate Governance. Apabila terdapat kelemahan dalam penerapan prinsip Good
Corporate Governance, maka secara umum kelemahan tersebut tidak signifikan dan dapat
segera dilakukan perbaikan oleh manajemen BCA.
Analisis
Berdasarkan analisis Penilaian Sendiri (self assessment) terhadap aspek Governance Structure, Governance Process, dan Governance
Outcome pada masing-masing Faktor Penilaian Pelaksanaan GCG, dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Aspek Governance Structure Tata Kelola pada seluruh Faktor Penilaian Pelaksanaan GCG sudah lengkap dan sangat memadai.
2. Aspek Governance Process Tata Kelola pada sebagian besar Faktor Penilaian Pelaksanaan GCG sudah sangat efektif yang didukung
oleh struktur dan infrastruktur (Governance Structure) yang sangat memadai.
3. Aspek Governance Outcome Tata Kelola pada sebagian besar Faktor Penilaian Pelaksanaan GCG telah sangat berkualitas yang
dihasilkan dari aspek Governance Process yang sebagian besar sangat efektif dengan didukung oleh struktur dan infrastruktur
(Governance Structure) yang sangat memadai.
6.2. Penilaian Pelaksanaan GCG oleh Pihak Eksternal
• Untuk
mengevaluasi
dan
mengukur
penerapan GCG di BCA, pada tahun 2016
BCA berpartisipasi dalam program riset dan
pemeringkatan GCG di Indonesia - Corporate
Governance Perception Index (CGPI) yang
diselenggarakan oleh The Indonesian Institute
for Corporate Governance (IICG) bekerjasama
dengan Majalah SWA.
Tema CGPI tahun 2016 adalah “Good
Corporate Governance dalam Perspektif
Keberlanjutan”. Penilaian CGPI terdiri dari 5
(lima) tahap, yaitu:
a. Self assessment.
b. Penilaian dokumen.
c. Penilaian makalah.
d. Data Isian Perusahaan.
e. Observasi.
Dari keikutsertaan BCA dalam program
tersebut, BCA berhasil meraih predikat “The
Most Trusted Company” (“Sangat Terpercaya”)
yang merupakan predikat penilaian tertinggi.
•
Pada tahun 2016, The Indonesian Intitute
for Corporate Directorship (IICD) melakukan
evaluasi dan pemeringkatan terhadap
100 (seratus) perusahaan terbuka dengan
kapitalisasi pasar terbesar yang tercatat
(listed) di Bursa Efek Indonesia. Dalam
The 8th IICD Corporate Governance Conference
& Award 2016, BCA berhasil meraih
penghargaan untuk kategori “Top 50 Public
Listed Companies & The Best Responsibilities
of the Board.”
PENERAPAN TATA KELOLA TERINTEGRASI
Sehubungan dengan adanya Peraturan Otoritas Jasa
Keuangan No. 18/POJK.03/2014 tanggal 18 November
2014 tentang Penerapan Tata Kelola Terintegrasi Bagi
Konglomerasi Keuangan (selanjutnya disebut POJK No. 18/
POJK.03/2014) dan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan
No.15/SEOJK.03/2015 tanggal 25 Mei 2015 tentang
Penerapan Tata Kelola Terintegrasi Bagi Konglomerasi
Keuangan (selanjutnya disebut “SEOJK No. 15/
SEOJK.03/2015”), adapun yang dimaksud dengan
konglomerasi keuangan adalah Lembaga Jasa Keuangan
(LJK) yang berada dalam satu grup atau kelompok karena
keterkaitan kepemilikan dan/atau pengendalian dengan
seluruh perusahaan anak dalam konglomerasi keuangan.
BCA telah menerapkan tata kelola terintegrasi dengan
menerapkan prinsip-prinsip:
1. Keterbukaan (transparency), yaitu keterbukaan dalam
mengemukakan informasi yang material dan relevan
serta keterbukaan dalam melaksanakan proses
pengambilan keputusan.
PT Bank Central Asia Tbk
•
Laporan Tahunan 2016
299
Download