Good Corporate Governance sistem pengendalian internal perusahaan memiliki tujuan mengelola resiko guna Penuhi tujuan bisnisnya melalui pengamanan asset perusahaan meningkatkan nilai investasi pemegang saham dalam jangka panjang World Bank kumpulan hukum, peraturan dan kaidah-kaidah yang wajib dipenuhi mendorong kinerja sumbersumber perusahaan untuk berfungsi secara efisien menghasilkan nilai ekonomi jangka panjang yang berkesinambungan para pemegang saham maupun masyarakat sekitar secara keseluruhan Lembaga CG di malaysia, Finance Committee on CG (FCCG) proses dan struktur yang digunakan untuk mengarahkan mengelola bisnis aktivitas perusahaan peningkatan pertumbuhan bisnis dan akuntabilitas perusahaan SK Menteri BUMN proses dan struktur yang digunakan oleh organ BUMN meningkatkan keberhasilan usaha dan akuntabilitas perusahaan mewujudakan nilai pemegang saham dalam jangka panjang memperhatikan pemangku kepentingan (Stakeholder) lainnya berlandaskan peraturan perundangan dan nilainilai etika. Berdasarkan beberap pengertian • GCG sebagai perangkat sistem yang mengatur dan mengendalikan perusahaan untuk menciptakan nilai tambah (value added) bagi para stakeholder. Hal ini disebabkan GCG dapat mendorong terbentuknya pola kerja manajemen yang bersih, transparan dan profesional. Implementasi GCG secara konsisten di perusahaan akan menarik minat para investor Prinsip-prinsip GCG menurut OECD (Organization for economic Co-operation and Development) 1. Perlindungan terhadap memperoleh profit perusahaan hak-hak pemegang saham yang memperoleh jaminan keamanan memilih anggota dewan komisaris dan direksi berpartisipasi dan memberikan suara dalam RUPS mengalihkan atau memindahtangank an kepemilikan saham memperoleh informasi yang relevan mengenai perusahaan secara berkala dan teratur 2. Perlakuan yang setara terhadap seluruh pemegang saham Kerangka yang dibangun harus menjamin perlakuan yang setara terhadap seluruh pemegang saham baik minoritas maupun asing Prinsip mengharuskan anggota dewan komisaris terbuka ketika menemukan transaksi-transaksi yang mengandung benturan atau konflik kepentingan 3.Peranan pemangku kepentingan berkaitan dengan perusahaan Kerangka yang dibangun harus memberikan pengakuan terhadap hakhak pemangku kepentingan, mendorong kerjasama yang aktif dalam rangka menciptakankesinambungan usaha 4. Pengungkapan dan Transparansi • Kerangka yang dibangun harus menjamin adanya pengungkapan yang tepat waktu dan akurat untuk setiap permasalahan berkaitan dengan perusahaan Pengungkapan tersebut mencakup informasi mengenai keuangan, kinerja, kepemilikan dan pengelolaan perusahaan 5. Tanggung jawab Dewan komisaris atau Direksi • Kerangka yang dibangun harus menjamin adanya pedoman strategis perusahaan, pengawasan yang efektif terhadap manajemen oleh dewan komisaris dan pertanggungjawaban dewan komisaris terhadap perusahan dan pemegang saham. Prinsip-prinsip ini juga memuat kewenangan serta kewajiban profesional dewan komisaris kepada pemegang saham dan stakeholder. Prinsip-prinsip penerapan GCG pada BUMN SK men BUMN No.117/2002 • Transparency, Keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan dan pengungkapan informasi materil yang relevan mengenai perusahaan • Disclosure(pengungkapan), Penyajian informasi kepada pemangku kepentingan baik diminta atu tidak mengenai hal-hal yang berkenaan dengan kinerja operasional, keuangan dan risiko usaha perusahaan • Independence (Kemandirian), Suatu keadaan dimana perusahaan dikelola secara profesional tanpa konflik kepentingan dan pengaruh atau tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat • Accountability (Akuntabilitas); Kejelasan fungsi, pelaksanaan, serta pertanggungjawaban manajemen perusahaan sehingga pengelolaan perusahaan terlaksana secara efektif dan ekonomis • Responsibility (Pertanggungjawaban) ; Kesesuaian pengelolaan perusahaan terhadap peraturan perundangan yang berlaku • Fairness (Kewajaran); Keadilan dan kesetaraan dalam memnuhi hak-hak pemangku kepentingan yang timbul sebagai akibat dari perjanjian dan peraturan perundangan yang berlaku. Implementasi prinsip-prinsip GCG menyangkut pengembangan dua aspek yang saling berkaitan satu sama lain ; • Perangkat keras/Hardware ; lebih bersifat teknis mencakup pembentukan atau perubahan struktur dan sistem organisasi • Perangkat lunak/Software ; lebih bersifat psikososial yang mencakup perubahan paradigma, visi, misi, nilai, sikap dan etika berperilaku • Dalam praktek nyata di dunia bisnis, sebagian besar perusahaan ternyata lebih menekankan pada aspek harware seperti penyusunan sistem dan prosedur serta pembentukan struktur organisasi. Ini merupakan hal yang wajar, karena aspek ini lebih mudah dilihat dan dapat dilakukan lebih cepat. • Konsep GCG mencerminkan pentingnya sikap berbagi/sharing, peduli (Caring) dan melestarikan. Ini semua menyangkut aspek kejiwaan dari GCG dalam arti perubahan yang lebih baik dari implementasi GCG harus mencakup perubahan pada dua aspek (soft n hard). • Dalam perubahan psikososial peran kepemimpinan sangat penting yang diharapkan dapat menumbuhkan aspirasi, menanamkan nilai, serta menumbuhkan idealisme dan kesadaran akan tujuan pada anggota perusahaan