9 BAB 2 KERANGKA KONSEPTUAL 2.1 Komunikasi

advertisement
BAB 2
KERANGKA KONSEPTUAL
2.1
Komunikasi Massa
2.1.1 Definisi Komunikasi Massa
Komunikasi massa bisa diartikan juga berinteraksi dengan khalayak banyak
dan biasanya tidak menghasilkan feed back (umpan balik) yang langsung.
Komunikasi massa tidak melibatkan satu atau dua orang saja namun lebih kepada
kemampuan seseorang untuk mampu berbicara dengan ribuan bahkan jutaan manusia
sekaligus.
Namun kata “massa” disini juga harus kita bedakan antara massa dalam arti
umum dengan “massa” dalam kata komunikasi massa. Ketika kita membicarakan
tentang massa dalam arti umum makan yang dimaksud adalah sekelompok individu
yang berkumpul bersama dalam satu tempat yang sama. Sedangkan massa dalam
komunikasi massa adalah para penerima pesan yang berkaitan dengan media massa.
Dengan kata lain massa dalam hal ini lebih menunjuk pada penonton, pemirsa,
pembaca, dll.
Definisi komunikasi massa yang paling sederhana dikemukakan Vivian
(2008), menyatakan bahwa komunikasi massa adalah proses penggunaan sebuah
medium massa untuk mengirimkan pesan kerpada audien yang luas untuk tujuan
memberi informasi, menghibur dan mendidik. Medium massa yang yang dimaksud
adalah televisi atau koran. Lebih lanjut Vivian menyatakan bahwa, sama dengan
komunikasi jenis lainnya, seperti komunikasi interpersonal dan komunikasi
kelompok, yang tetap mengharuskan adanya pengirim pesan, pesan itu sendiri
maupun mereka yang menerima pesan. Namun, berbeda dengan bentuk komunikasi
9
10
lainnya, komunikasi massa digunkannya media massa untuk menyampaikan pesan
dan adanya jumlah penerima pesan yang banyak dan beragam. (Irawan, 2011)
Definisi komunikasi massa yang paling mendasar dibuat oleh Bittner : “Mass
communication is messages communicated through a mass mediom to a large
number of people.” atau bisa juga diartikan bahwa komunikasi massa adalah pesan
yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang (Rakhmat,
2011)
Sedangkan menurut ahli komunikasi lain yaitu Gerbner, ia mendefinisikan
bahwa komunikasi massa adalah “Mass communication is the technologically and
institutuinally based production and distribution of the most broadly shared
continuous flow of messages in industrial societies.” Dan jika kita terjemahkan maka
komunikasi massa adalah produksi dan distribusi yang berlandaskan teknologi dan
lembaga dari arus pesan yang kontinyu serta paling luas dimiliki orang dalam
masyarakat industri (Rakhmat, 2011).
Jay Black dan Frederick C. Whitney (1988) juga menyebutkan bahwa “mass
communication is a process whereby mass-produced message are transmitted to
large, anonymous, and heterogeneous masses of receivers” yaitu komunikasi massa
adalah sebuah proses di mana pesan-pesan yang diproduksi secara massal/tidak
sedikit itu disebarkan kepada massa penerima pesan yang luas, anonim, dan
heterogen. (Nurudin, 2013)
Josep A. Devito mengungkapkan bahwa “First, mass communication is
communication addressed to masses, to an ectremely large science. This does not
mean that the audience includes all people or everyone who reads or everyone who
watch television; rather it means an audience that is large and generally rather
poorly defined. Second, mass communication is communication mediated by audio
and/or visual transmitter. Mass communication is perhaps most easily and most
logically defined by its forms : television, radio, newspaper, magazines, films, books,
and tapes”
11
Yang berarti bahwa, “Pertama, komunikasi massa adalah komunikasi yang
ditujukan kepada massa, kepada khalayak yang luar biasa banyaknya. Ini tidak
berarti bahwa khalayak meliputi seluruh penduduk atau semua orang yang membaca
atau semua orang yang menonton televisi, agaknya ini tidak berarti pula bahwa
khalauak itu besar dan pada umumnya agak sukar untuk didefinisikan. Kedua,
komunikasi massa adalah komunikasi yang disalurkan oleh pemancar-pemancar
yang audio dan atau visual. Komunikasi massa barangkali akan lebih mudah dan
lebih logis bila didefinisikan menurut bentuknya (televisi, radio, surat kabar,
majalah, film, buku, dan pita) (Nurudin, 2013).
Dari empat definisi dari para ahli di atas kita sudah mampu menarik
kesimpulan bahwa setiap teori memiliki sudut pandang yang berbeda namun
memiliki benang merah yang sama dalam menjelaskan tentang komunikasi massa.
2.1.2 Fungsi Komunikasi Massa
Komunikasi massa memiliki fungsi juga sebagai penunjang teori ini. Fungsi
komunikasi massa juga disebutkan oleh beberapa ahli yang mengungkapkan fungsi
menurut mereka masing-masing. Namun hal ini tidak mengubah benang merah dari
fungsi komunikasi massa tersebut, walaupun berbeda-beda namun memiliki tujuan
dan inti yang sama.
Alexis S. Tan merumuskan 4 fungsi komunikasi dan disederhanakan dalam
sebuah tabel sebagai berikut: (Nurudin, 2013)
Tujuan Komunikator (Penjaga Sistem)
Tujuan Komunikan (menyesuaikan diri pada sistem:
pemuasan kebutuhan)
Memberi informasi
Mempelajari ancaman dan peluang, memahami
lingkungan, menguji kenyataan, meraih keputusan
Mendidik
Memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang
12
berguna memfungsikan dirinya secara efektif dalam
masyarakatnya, mempelajari nilai, tingkah laku
yang cocok agar diterima dalam masyarakatnya
Mempersuasi
Memberi keputusan, mengadopsi nilai, tingkah laku,
dan aturan yang cocok agar diterima dalam
masyarakatnya
Menyenangkan, memuaskan kebutuhan komunikan
Menggembirakan,
mengendorkan
urat
saraf,
menghibur, dan mengalihkan perhatian dari masalah
yang dihadapi
Tabel 2.1
Namun komunikasi massa di atas dianggap sudah usang, maka dari itu dalam
perspektif kritis, fungsi komunikasi massa ditambah sebagai berikut: melawan
kekuasaan dan kekuatan represif, menggugat hubungan trikotomi antara pemerintah,
pers dan masyarakat (Nurudin, 2013).
Sementara
itu
ahli
komunikasi
lain
Harold
D.
Lasswell
(1975)
mengemukakan 3 fungsi komunikasi yaitu: (Nurudin, 2013)
1.
Surveillance of the environment
2.
Correlation of the part of society in responding to the environment
3.
Transmission of the social heritage from one generation to the next
2.1.3 Efek Komunikasi Massa
Proses komunikasi tidak dilakukan sendiri sebab dibutuhkan komunikator,
media penyampai pesan dan juga komunikan. Hal itu tentu akan menyebabkan efek
dari proses komunikasi itu sendiri. Sedangkan dalam komunikasi massa, tentu kita
bisa bertanya kepada diri sendiri apa sajakah efek yang ditimbulkan dari media
13
massa baik cetak maupun elektronik. Berikut ini beberapa penjelasan dari efek-efek
komunikasi yang dikemukakan beberapa ahli.
Keith R. Stamm dan John E. Bowes (1990)
1.
Efek Primer
Efek primer mencakup terpaan, perhatian dan pemahaman.
2.
Efek Sekunder
Efek sekunder meliputi perubahan tingkat kognitif (perubahan pengetahuan dan
sikap) dan perubahan perilaku (menerima dan memilih)
McLuhan menyimpulkan efek-efek komunikasi yaitu: (Rakhmat, 2011)
1.
Efek Ekonomis
2.
Efek Sosial
3.
Efek pada penjadwalan kegiatan
4.
Efek pada penyaluran/penghilangan perasaan tertentu
5.
Efek pada perasaan orang terhadal medua
Namun menurut sumber dari (Taqiyuddin, 2007) yang juga mengutip
beberapa pendapat para ahli, efek-efek komunikasi massa terdiri dari:
1. Efek Kognitif
Efek kognitif adalah akibat yang timbul pada diri komunikan yang
sifatnya informative bagi dirinya. Dalam efek kognitif ini akan dibahas tentang
bagaimana media massa dapat membantu khalayak dalam mempelajari informasi
yang bermanfaat dan mengembangkan keterampilan kognitif. Melalui media massa,
14
kita memperoleh informasi tentang benda, orang atau tempat yang belum pernah kita
kunjungi secara langsung.
2. Efek Afektif
Efek ini kadarnya lebih tinggi daripada Efek Kognitif. Tujuan dari
komunikasi massa bukan hanya sekedar memberitahu kepada khalayak agar menjadi
tahu tentang sesuatu, tetapi lebih dari itu, setelah mengetahui informasi yang
diterimanya, khalayak diharapkan dapat merasakannya[8]. Sebagai contoh, setelah
kita mendengar atau membaca informasi artis kawakan Roy Marten dipenjara karena
kasus penyalah-gunaan narkoba, maka dalam diri kita akan muncul perasaan jengkel,
iba, kasihan, atau bisa jadi, senang. Perasaan sebel, jengkel atau marah daat diartikan
sebagai perasaan kesal terhadap perbuatan Roy Marten. Sedangkan perasaan senang
adalah perasaan lega dari para pembenci artis dan kehidupan hura-hura yang senang
atas tertangkapnya para public figure yang cenderung hidup hura-hura. Adapun rasa
iba atau kasihan dapat juga diartikan sebagai keheranan khalayak mengapa dia
melakukan perbuatan tersebut.
3. Efek Behavioral
Efek behavioral merupakan akibat yang timbul pada diri khalayak dalam
bentuk perilaku, tindakan atau kegiatan. Adegan kekerasan dalam televisi atau film
akan menyebabkan orang menjadi beringas. Program acara memasak bersama Rudi
Khaeruddin, misalnya, akan menyebabkan para ibu rumah tangga mengikuti resepresep baru. Bahkan, kita pernah mendengar kabar seorang anak sekolah dasar yang
mencontoh adegan gulat dari acara SmackDown yang mengakibatkan satu orang
tewas akibat adegan gulat tersebut. Namun, dari semua informasi dari berbagai
media tersebut tidak mempunyai efek yang sama.
15
2.2
Media Massa
2.2.1 Definisi Media Massa
Media massa merupakan suatu alat untuk menyampaikan pesan dari sumber
kepada masyarakat (penerima) yang menggunakan alat-alat komunikasi mekanis
seperti surat kabar, film, radio dan televisi.
2.2.2 Bentuk-Bentuk Media Massa
Media massa terbagi menjadi dua bagian yaitu media cetak dan media
elektronik. Media cetak terdiri dari surat kabar, majalah, tabloid. Dll. Sedangkan
media elektronik adalah radio, dan televisi (Barus, 2010). Namun pada bab ini hanya
surat kabar, radio dan televisi yang akan dijabarkan.
1.
Surat Kabar
Surat kabar tertulis pertama terbit di Venesia dan Roma sekitar abad
pertengahan yang mereka sebut dengan Gazetta. Isinya seputar pengumuman
pemerintah kota Venesia di samping berita-berita lainnya.
Walaupun mesin cetak sudah ditemukan oleh Johann Gutenberg (1400-1468),
surat kabar tercetak terbit pertama kali baru pada abad ke-17, tepatnya tahun 1609 di
Staarsburg dengan nama Relation.
Surat kabar harian pertama terbit di Leipzig tahun 1660 dengan nama
Leipziger Zeitung. Baru kemudian menyusul terbit surat kabar harian, seperti:
-
Daily Courant di Inggris tahun 1720
-
Journal de Paris di Prancis tahun 1777
-
Daily Advertaiser di AS (Philadelphia) tahun 1784
-
Algemeen Handelsblad di Belanda tahun 1830
-
Sourabaya Courant di Hindia Belanda tahun 1837
16
Jadi, setelah 7 tahun surat kabar pertama terbit di negeri Belanda, terbit pula
surat kabar pertama di Indonesia (tepatnya di Surabaya) dalam masa penjajahan.
2.
Radio
Pada awal abad ke-20 ditemukan media radio oleh seseorang berkebangsaan
Italia, Guglielmo Marconi, tepatnya tahun 1874. Sejak awal kemunculannya secara
komersial itu radio penyiaran hanya digunakan untuk keperluan hiburan dan
promosi. Kemudian, radio ternyata dapat juga digunakan untuk media penyampaian
berita. Keampuhan radio dapat mengatasi jarak dan waktu secara mengagumkan
terlebih dibandingkan dengan perkembangan surat kabar ketika itu. Jangkauannya
yang lebih luas dan cepat sungguh mengejutkan banyak orang ketika itu.
3.
Televisi
Televisi pertama kali ditemukan oleh John L. Baird tahun 1926 yang
mendemonstrasikannya lewat radio BBC (British Broadcasting Corporation) di
London, Inggris.
Sejak kemunculan media televisi, penyiaran berita mulai menimbulkan shock
di kalangan media cetak dan radio. Media televisi sebagai fenomena baru dalam
dunia jurnalisme muncul secara menawan. Ada yang mengatakan, jika dulu orang
berhamburan ke luar rumah mencari surat kabar kalau ada suatu peristiwa genting,
kini orang buru-buru masuk rumah menyetel pesawat televisi.
Sejak kehadiran media televisi, jurnalisme radio atau jurnalisme televisi sebagai
istilah juga dirasakan kurang memadai. Orang lalu menggunakan istilah baru untuk
kedua bentuk jurnalisme tersebut, yaitu jurnalisme elektronik (electronics
journalism) yang juga mencakup jurnalisme media internet dan sebagai media
pemberitaan yang disebut media elektronik (electronics media).
17
2.3
Televisi
2.3.1 Konsep Televisi
TV adalah paduan radio (broadcast) dan film (moving picture). Para
penonton di rumah-rumah tak mungkin menangkap siaran TV, kalau tidak ada unsurunrus radio. Dan tak mungkin dapat melihat gambar-gambar yang bergerak pada
layar pesawat TV, dika tidak ada unsur-unsur film (Effendy, 2003)
Televisi adalah media penyiaran dengan konsep audiovisual. Audio visual
berarti menggabungkan antara gambar dan suara sekaligus sehingga pemirsa mampu
lebih mendalami maksud dari pesan yang disampaikan oleh komunikator, dalam hal
ini stasiun televisi. Televisi menjadi kebutuhan yang sangat penting pada era global
ini. Sebab semua informasi terkini dapat kita ketahui melalui televisi.
Menurut buku Sejarah dan Perkembangan Penyiaran. Pada tahun-tahun yang
bersamaan dengan pemunculan konsep penyiaran radio FM, sistem penyiaran televisi
juga berkembang dan tercatat pada 1939 di satu World’s Fair di Amerika, Zworykin
yang dibantu oleh Philo Farnsworth berhasil memperkenalkan pesawat televisi
pertama (Fachruddin, 2011).
2.3.2 Karakteristik Televisi
Ciri utama televisi adalah sifatnya yang audio visual, dimana stimulasi alat
indera bukan hanya satu seperti dalam radio siaran, surat kabar dan majalah. Televisi
dapat didengar sekaligus dapat dilihat.
Secara lebih khusus karakteristik televisi adalah sebagai berikut:
1.
Memiliki jangkauan yang luas dan segera dapat menyentuh rangsang
penglihatan dan pendengaran manusia
18
2.
Dapat menghadirkan obyek yang amat kecil/besar, berbahaya, atau yang
langka.
3.
Menyajikan pengalaman langsung pada penonton.
4.
Dapat dikatakan “meniadakan” perbedaan jarak dan waktu.
5.
Mampu menyajikan unsur warna, gerakan, bunyi, dan proses dengan baik.
6.
Dapat mengkoordinasikan pemanfatan berbagai media lain, seperti film, foto,
dan gambar dengan baik.
7.
Dapat
menyimpan
berbagai
data,
informasi,
dan
serentak
menyebarluaskannya dengan cepat ke berbagai tempat yang berjauhan.
8.
Mudah ditonton tanpa perlu menggelapkan ruangan.
9.
Membangkitkan rasa intim atau media personal
Sementara menurut sumber lain, karakteristik televisi adalah sebagai berikut:
1.
Dapat didengar dan dilihat ketika siaran
2.
Dapat didengar/dilihat kembali bila siaran ulang
3.
Daya pengaruh sangat tinggi
4.
Pengolahan secara elektronik
5.
Biaya Operasional sangat tinggi
6.
Daya jangkau populasi luas (Fachruddin, 2011)
Siaran televisi sesuai dengan sifatnya yang dapat diikuti secara audio dan
visual (suara dan gambar), dan secara bersamaan oleh semua lapisan masyarakat,
maka siaran televisi mempunyai kemungkinan tidak dapat memuaskan semua
lapusan masyarakat secara merata.
19
2.3.3
Jenis Program Televisi
Televisi setiap harinya menyajikan program-program mereka yang selalu
berbeda dalam satu harinya. Hal ini dilakukan terus-menerus oleh pihak stasiun
televisi untuk memanjakan penonontonnya. Jenis program biasanya mengutamakan
hal-hal yang sedang menarik di kalangan masyarakat, bisa berupa hiburan lucu,
human interest yang menggugah hati seseorang, dan juga berita serius investigasi.
Buku Manajemen Media Penyiaran menyimpulkan ada dua jenis program utama di
televisi, yaitu program informasi dan juga program hiburan (Morissan, 2011).
2.3.3.1 Program Informasi
Program informasi adalah segala jenis siaran yang tujuannya untuk
memberikan tambahan pengetahuan (informasi) kepada khalayak audien. Daya tarik
program ini adalah informasi, dan informasi itulah yang “dijual” kepada penonton di
rumah. Program informasi dibagi lagi menjadi lima yaitu:
1.
Berita Keras / Hard News
Berita keras atau hard news adalah segala informasi penting dan/atau menarik
yang harus segera disiarkan oleh media penyiaran karena sifatnya yang harus segera
ditayangkan agar dapat diketahui khalayak audien secepatnya.
2.
Straight News
Straight news berarti berita “langsung” (straight), maksudnya adalah suatu
berita yang singkat (tidak detail) dengan hanya menyajikan informasi terpenting saja
yang mencakup 5W+1H (who, what, where, when, why, dan how) terhadap suatu
peristiwa yang diberitakan. Berita jenis ini sangat terikat waktu (deadline) karena
informasinya sangat cepat basi jika terlambat disampaikan kepada audien.
20
3.
Feature
Feature adalah berita ringan namun menarik. Pengertian “menarik” di sini
adalah informasi yang lucu, unik, aneh menimbulkan kekaguman, dan sebagainya.
4.
Infotainment
Kata “infotainment” berasal dari dua kata, yaitu information yang berarti
informasi dan entertainment yang berarti hiburan, namun infotainment bukanlah
berita hiburan atau berita yang memberikan hiburan. Infotainment adalah berita yang
menyajikan informasi mengenai kehidupan orang-orang yang dikenal masyarakat
(celebrity), dan karena sebagian besar dari mereka bekerja pada industri hiburan,
seperti pemain film/sinetron. Infotainment adalah salah satu bentuk berita keras
karena memuat informasi yang harus segera ditayangkan.
5.
Berita Lunak
Berita lunak atau soft news adalah segala informasi yang penting dan menarik
yang disampaikan secara mendalam (indepth) namun tidak bersifat harus segera
ditayangkan. Berita yang masuk kategori ini ditayangkan pada satu program
tersendiri di luar program berita. Program yang masuk ke dalam kategori berita lunak
ini adalah: current affair, magazine, dokumenter, dan talk show. Penjelasannya
adalah sebagai berikut:
1.
Current affair adalah program yang menyajikan informasi yang terkait
dengan suatu berita penting yang muncul sebelumnya namun dibuat secara
lengkap dan mendalam.
2.
Magazine adalah program yang menampilkan informasi ringan namun
mendalam atau dengan kata lain magazine adalah feature dengan durasi yang
lebih panjang.
21
3.
Dokumenter adalah program ingormasi yang bertujuan untuk pembelajaran
dan pendidikan namun disajikan dengan menarik
4.
Talk Show adalah program yang menampilkan satu atau beberapa orang
untuk membahas suatu topik tertentu yang dipandu oleh seorang pembawa
acara (host). Mereka yang diundang adalah orang-orang yang berpengalaman
langsung dengan peristiwa atau topik yang diperbincangkan atau mereka
yang ahli dalam masalah yang tengah dibahas.
Tabel Perbedaan Hard News dan Soft News
Hard News
Soft News
Harus ada peristiwa terlebih dahulu
Tidak mesti ada peristiwa terlebih dahulu
Peristiwa harus aktual (baru terjadi)
Tidak mesti aktual
Harus segera disiarkan
Tidak bersifat segera (timeless)
Mengutamakan informasi terpenting saja
Menekankan pada detail
Tidak menekankan sisi human interest
Sangat menekankan segi human interest
Tabel 2.2
2.3.3.2 Program Hiburan
Program hiburan adalah segala bentuk siaran yang bertujuan untuk
menghibur audien dalam bentuk musik, lagu, cerita, dan permainan. Program yang
termasuk dalam kategori hiburan adalah drama, permainan (game), musik, dan
pertunjukan.
22
1.
Drama
Program drama adalah pertunjukan (show) yang menyajikan cerita mengenai
kehidupan atau karakter seseorang atau beberapa orang (tokoh)-yang diperankan
oleh pemain (artis)-yang melibatkan konflik dan emosi. Program televisi yang
termasuk dalam program drama adalah sinema elektronik (sinetron) dan film.
2.
Permainan
Program berjenis permainan atau game show merupakan suatu bentuk
program yang melibatkan sejumlah orang baik secara individu ataupun kelompok
(tim) yang saling bersaing untuk mendapatkan sesuatu.
3.
Musik
Program musik dapat ditampilkan dalam dua format, yaitu videoklip atau
konser.
4.
Pertunjukan
Pertunjukan adalah program yang menampilkan kemampuan (performance)
seseorang atau beberapa orang pada suatu lokasi baik di studio ataupun di luar
studio, di dalam ruangan (indoor) ataupun di luar ruangan (outdoor).
2.3.4
Bentuk Program
Ada dua bentuk program televisi, yaitu :
1.
Berita
Program berita merupakan uraian kejadian, fakta dan pernyataan atau
kesaksian yang memiliki nilai-nilai berita yang meliputi fakta, terpercaya, tidak
biasa, essential dan eksistensial. Yang disiarkan melalui medium media massa salah
satunya televisi secara periodik.
23
2.
Non-Berita
Dalam program non-berita dikatagorikan sebagai program yang menyajikan
hiburan bagi khalayak. Walaupun ada juga beberapa informasi yang disampaikan
tetapi berupa Human Interest.
2.4
Program
2.4.1 Definisi Program
Kata program berasal dari bahasa Inggris yaitu programme. Pengertian
program adalah segala hal yang ditampilkan stasiun penyiaran untuk memenuhi
kebutuhan audiensnya. Semakin menarik program yang disiarkan oleh stasiun
televisi maka otomatis akan semakin banyak pula penontonnya. Program yang baik
juga harus mempertimbangkan keinginan masyarakat agar acara tersebut ditonton,
sebab jika masyarakat yang menonton merasa bahwa program yang disiarkan oleh
stasiun televisi sesuai dengan kebutuhannya maka secara otomatis ia akan menjadi
penonton setia program tersebut.
2.4.2 Program Musik
Menurut (Morissan, 2011) program musik dapat ditampilkan dalam dua
format, yaitu videoklip atau konser. Program musik berupa konser dapat dilakukan di
lapangan (outdoor) ataupun di dalam studio (indoor). Program musik di televisi saat
ini sangat ditentukan dengan kemampuan artis menarik audien. Tidak saja dari
kualitas suara namun juga berdasarkan bagaimana mengemas penampilannya agar
menjadi lebih menarik.
24
2.5
Teori Khusus
2.5.1
Teori S-O-R
Merajuk pada buku (Effendy, 2003), teori S-O-R sebagai singkatan dari
Stimulus – Organism – Response ini semula berasal dari bidang psikologi. Jika
kemudian menjadi juga teori komunikasi, tidak mengherankan, karena objek material
dari psikologi dan ilmu komunikasi adalah sama, yaitu manusia yang jiwanya
meliputi komponen-komponen: sikap, opini, perilaku, kognisi, afeksi dan konasi.
Menurut stimulus response ini, efek yang ditimbulkan adalah reaksi khusus
terhadap
stimulus
khusus,
sehingga
seseorang
dapat
mengharapkan
dan
memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan. Jadi unsur-unsur
dalam model ini adalah:
1.
Pesan (Stimulus, S)
2.
Komunikan (Organism, O)
3.
Efek (Response, R)
Buku karangan (Fachruddin, 2011) menambahkan bahwa prinsip stimulus
respons ini merupakan dasar dari teori jarum hipodermis atau teori peluru. Disebut
demikian karena teori ini meyakini bahwa kegiatan mengirimkan pesan sama halnya
dengan tindakan menyutikkan obat yang dapat langsung masuk ke dalam jiwa
penerima pesan, atau seperti peluru yang ditembakkan dan langsung masuk ke dalam
tubuh.
25
2.5.1.1 Diagram Blok Teori Stimulus Response
Stimulus
Media Massa
Publik
Respons
Gambar 2.1
2.5.2
Individual Differences
Menurut buku (Effendy, 2003) sebagai sumbernya. Nama teori yang
diketengahkan oleh Melvin D. Defleur ini lengkapnya adalah “Individual
Differences Theory of Mass Communication Effect”. Jadi teori ini menelaah
perbedaan-perbedaan di antara individu-individu sebagai sasaran media massa ketika
mereka diterpa sehingga menimbulkan efek tertentu.
Teori ini menyebutkan bahwa individu-individu akan menaruh perhatian
kepada pesan-pesan yang disampaikan oleh media massa. Apalagi dengan hal yang
langsung berkaitan dengan dirinya. Efek dari teori ini menegaskan bahwa semua
individu memiliki tanggapan yang berbeda terhadap suatu pesan yang diberikan oleh
media massa. Namun dengan berkaca pada pengaruh variabel-variabel kepribadian,
teori itu akan tetap memprediksi keseragaman tanggapan kepada pesan tertentu.
2.5.3 Konsep yang Digunakan
2.5.3.1 Respon
Respon adalah setiap tingkah laku pada hakekatnya merupakan tanggapan
atau balasan (respon) terhadap rangsangan atau stimulus (Sarlito,1995). Menurut
Gulo (1996), respon adalah suatu reaksi atau jawaban yang bergantung pada stimulus
26
atau merupakan hasil stimulus tersebut. Individu manusia berperan serta sebagai
pengendali antara stimulus dan respon sehingga yang menentukan bentuk respon
individu terhadap stimulus adalah stimulus dan faktor individu itu sendiri (Azwar,
1988). Interaksi antara beberapa faktor dari luar berupa objek, orang-orang dan
dalam berupa sikap, mati dan emosi pengaruh masa lampau dan sebagiannya
akhirnya menentukan bentuk perilaku yang ditampilkan seseorang.
Respon seseorang dapat dalam bentuk baik atau buruk, positif atau negatif
(Azwar, 1988). Apabila respon positif maka orang yang bersangkutan cenderung
untuk menyukai atau mendekati objek, sedangkan respon negatif cenderung untuk
menjauhi objek tersebut.
2.5.4 Lapangan Kerja Baru Untuk Masyarakat Kelas Bawah
Lapangan pekerjaan menjadi salah satu masalah yang cukup dekat dengan
masyarakat, terutama masyarakat kelas sosial bawah. Pendapatan yang kerap kurang
layak didapatkan oleh masyarakat kelas bawah sedikit banyak mampu ditanggulangi
dengan adanya pekerjaan menjadi penonton bayaran. Selain upah yang dihasilkan
per hari, tawaran pekerjaan selalu mengalir setiap harinya. Masyarakat kelas sosial
bawah itu sendiri dibagi menjadi:
1. Kelas A+ (Kelas Atas-atas)
2. Kelas A (Kelas atas bagian bawah)
3. Kelas B+ (Kelas menengah bagian atas)
4. Kelas B (Kelas menengah bawah)
5. Kelas C+ (Kelas bawah bagian atas)
6. Kelas C (Kelas bawah bagian bawah)
27
Maka di bawah ini terdapat tabel kelas sosial dan penghasilan di kota
metropolitan: (Kasali, 2007)
Penghasilan Keluarga /Bulan
Kelas
Pandangan Mewah
Pandangan Sederhana
A+
> Rp 8 Juta
> Rp 2 Juta
A
Rp 6 - 8 Juta
Rp 1 – 2 Juta
B+
Rp 4 - 6 Juta
Rp 0,7 – 1 Juta
B
Rp 0,7 - 4 Juta
Rp 0,3 – 0,7 Juta
C+
Rp 0,3 – 0,7 Juta
Rp 0,1 – 0,3 Juta
C
< Rp 0,3 Juta
< Rp 100.000
Tabel 2.3
2.5.4.1 Kriteria menjadi seorang talent bagi masyarakat kelas bawah
Menjadi seorang penonton bayaran pun memiliki beberapa kriteria, yang
biasanya ditentukan oleh agen atau agency masing-masing. Kriteria tersebut
menentukan pantas tidaknya seseorang menjadi penonton bayaran. Setiap agen
biasanya sudah memiliki penonton bayarannya sendiri yang setiap saat bila
dibutuhkan akan hadir. Untuk menjadi penonton bayaran hendaknya kita harus
menghubungi agen terlebih dahulu sebab agen adalah penghubung antara stasiun
televisi dengan penonton bayaran itu sendiri, atau dengan kata lain merekalah yang
menentukan jenis acara, waktu dan tempat yang harus dihadiri penonton bayaran
tersebut.
Motivasi masyarakat menjadi penonton bayaran pun berbeda-beda, menurut
(Rahmat, 2012) motivasi menjadi penonton bayaran ada 3, yaitu:
1.
Ingin masuk televisi.
28
2.
Mengumpulkan uang. Baik untuk pribadi maupun kelompok.
3.
Sebagai batu loncatan untuk menjadi artis atau model iklan.
Syarat menjadi penonton bayaran, yaitu:
1.
Looking good, enggak jelek-jelek amat.
Maksudnya bahkan seorang penonton bayaran pun yang sering kita sebut
“alay” diharuskan memiliki wajah yang tidak jelek. Sebab mereka akan muncul di
televisi, dimana hampir seluruh masyarakat Indonesia menyaksikan mereka. Tentu
agak aneh jika kita melihat televisi dengan penonton bayaran yang mukanya tidak
sedap dipandang.
2.
Punya make up sendiri.
Menjadi seorang penonton bayaran pun dituntut bisa merias wajahnya
sendiri, dengan alat sendiri pula. Jika mereka tidak merias atau setidaknya tidak
merawat muka mereka tentu akan tidak enak ketika terlihat di layar kaca.
3.
Bisa dandan dan mempunyai kostum yang bagus.
Seperti syarat di atas, penonton bayaran harus bisa mempercantik atau
mempertampan muka mereka. Juga dibarengi dengan kostum atau baju yang bagus
dan sesuai dengan konsep acara yang mereka kerjakan.
4.
Bisa membangun suasana dengan kru.
Karena televisi mengandalkan kerja tim dalam prakteknya setiap hari maka
seorang penonton bayaran pun diharuskan bisa bekerja dalam tim, membangun
suasana dengan kru televisi agar tercipta hubungan yang baik tidak hanya sebatas
relasi kerja namun bisa juga sekaligus membangun hubungan pertemanan.
Kelas sosial didefinisikan sebagai suatu strata (lapisan) orang-orang yang
berkedudukan sama dalam kontinum (rangkaian kesatuan) status sosial. Definisi ini
29
memberitahukan bahwa dalam masyarakat terdapat orang-orang yang secara sendidisendiri atau bersama-sama memiliki kedudukan social yang kurang lebih sama.
Mereka yang memiliki kedudukan kurang lebih sama akan berada pada suatu lapisan
yang kurang lebih sama pula.
Dalam kehidupan bermasyarakat, kita pasti mengenal kelas sosial yang
digolongkan berdasarkan kriteria-kriteria tertentu. Berdasarkan penelitian Social
Classes di Kanada, masyarakat dapat digolongkan menjadi 4 klasifikasi, yaitu: kelas
atas, kelas menengah, kelas buruh, dan kelas bawah. Kelas menengah masih dibagi
lagi menjadi 2: kelas menengah atas dan kelas menengah bawah. Pembagian kelas
ini berdasarkan pendapatan (gaji). Menurut Drs.Robert, M.Z. Lawang, pembagian
kelas sosial yang biasanya kita kenal sebagai stratifikasi sosial adalah penggolongan
orang-orang yang termasuk dalam suatu sistem sosial tertentu ke dalam suatu
lapisan-lapisan hierarkis menurut dimensi kekuasaan dan prestis.
2.5.4.1.1 Klasifikasi kelas sosial
Menurut Aristoteles, ia membagi masyarakat secara ekonomi:
1.
Golongan sangat kaya
2.
Golongan kaya
3.
Golongan miskin
Keterangan:
1.
Golongan pertama merupakan kelompok terkecil dalam masyarakat. Mereka
terdiri dari pengusaha, tuan tanah dan bangsawan.
2.
Golongan kedua merupakan golongan yang cukup banyak terdapat di dalam
masyarakat. Mereka terdiri dari para pedagang, dll.
30
3.
Golongan ketiga merupakan golongan terbanyak dalam masyarakat. Mereka
kebanyakan rakyat biasa
Karl Marx juga membagi masyarakat menjadi tiga golongan, yaitu:
1.
Golongan kapitalis atau borjuis: adalah mereka yang menguasai tanah dan
alat produksi.
2.
Golongan menengah adalah golongan yang terdiri dari para pegawai
pemerintah.
3.
Golongan proletas adalah mereka yang tidak memiliki tanah dan alat
produksi. Termasuk di dalamnya adalah kaum buruh atau pekerja pabrik.
Menurut Karl Marx golongan menengah cenderung dimasukkan ke golongan
kapitalis karena dalam kenyataannya golongan ini adalah pembela setia kaum
kapitalis. Dengan demikian, dalam kenyataannya hanya terdapat dua
golongan masyarakat, yakni golongan kapitalis dan golongan proletar.
2.5.4.2 Agency
Agency berfungsi sebagai penyambung antara penonton bayaran dengan
stasiun televisi atau dengan kata lain bertugas sebagai penyalur penonton bayaran
yang diminta oleh stasiun televisi. Mereka akan mencari penonton bayaran sesuai
dengan permintaan dari stasiun televisi berikut jumlah dan karakteristik penonton.
31
2.6
Model Analisis
Kognitif
Respon
Khalayak
Jenis Kelamin
Afektif
Usia
Behavior
SES
Gambar 2.2
2.7
Definisi dan Operasionalisasi Konsep
2.7.1
Definisi Konsep
Menurut Singarimbun dan (Effendi, 2009) pengertian konsep adalah
generalisasi dari sekelompok fenomena tertentu, sehingga dapat dipakai untuk
menggambarkan barbagai fenomena yang sama.” Konsep merupakan suatu kesatuan
pengertian tentang suatu hal atau persoalan yang dirumuskan. Dalam merumuskan
kita harus dapat menjelaskannya sesuai dengan maksud kita memakainya.
Dalam penelitian ini saya hanya menggunakan satu variabel, yaitu: Respon
khalayak terhadap program musik Inbox sebagai lapangan kerja baru bagi
masyarakat kelas sosial bawah.
Berdasarkan 3 jenis dimensi yaitu kognitif, afektif dan konatif dengan
penjelasan sebagai berikut:
1.
Kognitif adalah perubahan pada apa yang diketahui, difahami, atau dipersepsi
khalayak. Efek ini berkaitan dengan transmisi pengetahuan, keterampilan,
kepercayaan, atau informasi.
32
2.
Afektif adalah perubahan sikap yang diartikan sebagai perubahan pada apa
yang dirasakan, disenangi, atau dibenci oleh khalayak, yang berkaitan dengan emosi,
sikap dan nilai.
3.
Behavior adalah perubahan yang timbul pada komunikan dalam bentuk
perilaku, tindakan, atau kegiatan (Effendy, 2003).
Maka 3 jenis dimensi itulah yang akhirnya bisa peneliti rumuskan menjadi
indikator-indikator yang menjelaskan tentang bagaimana tanggapan masyarakat
terhadap terbukanya lapangan kerja baru sebagai penonton bayaran yang kerap
mereka saksikan di layar kaca, khususnya acara Inbox yang ditayangkan oleh SCTV.
33
2.7.2 Operasionalisasi Konsep
Variabel
Dimensi
Sub Dimensi
Respon khalayak
Kognitif
Masyarakat
Indikator
kelas Mengetahui
bahwa
untuk
sosial bawah yang menjadi penonton bayaran
menjadi talent
harus memiliki wajah yang
menarik
Mengetahui
bahwa
untuk
menjadi penonton bayaran
harus memiliki kemampuan
khusus
Mengetahui
bahwa
untuk
menjadi penonton bayaran
harus bisa mengikuti arahan
kru televisi
Mengetahui
bahwa
untuk
menjadi penonton bayaran
harus bisa menjaga hubungan
baik dengan kru televisi
Mengetahui
Masyarakat
bawah
bahwa
kelas
memilih
sosial
menjadi
34
penonton
bayaran
sebagai
pekerjaan tetap
Mengetahui
masyarakat
bahwa
kelas
sosial
bawah semua umur suka
bekerja
sebagai
penonton
bayaran
Mengetahui
masyarakat
bawah
penonton
bahwa
kelas
memilih
bayaran
sosial
sebagai
untuk
mengisi waktu kosongnya
ketika tidak ada pekerjaan
Agency
Mengetahui bahwa Agency
yang
mendatangkan
penonton bayaran saat ini
lebih berkembang dibanding
dahulu
Mengetahui bahwa Agency
yang
penonton
mendatangkan
bayaran
harus
35
memilih
calon
penonton
bayaran dengan karakteristik
sesuai
permintaan
stasiun
televisi
Mengetahui bahwa Agency
yang
mendatangkan
penonton bayaran harus lebih
bervariasi
dalam
memilih
penonton bayaran
Afektif
Masyarakat
kelas Saya
sosial bawah yang yang
menjadi talent
menyukai
bisa
penonton
membangun
suasana di panggung
Saya
menyukai
penonton
bayaran yang berpenampilan
menarik di panggung
Saya
menyukai
penonton
bayaran yang bisa menangis
ketika acara yang dihadiri
sedang dalam suasana yang
sedih
36
Masyarakat
kelas
sosial
bawah lebih suka menjadi
penonton
bayaran
tetap
daripada kontrak
Masyarakat
kelas
sosial
bawah usia 17 tahun ke
bawah lebih suka bekerja
menjadi penonton bayaran
daripada bersekolah
Agency
Agency harus pintar memilih
penonton
bayaran
yang
sesuai dengan tema acara
Agency
yang
memberikan
banyak syarat lebih sulit
dimasuki
dibandingkan
dengan agency yang tidak
memiliki banyak persyaratan
Agency
banyak
yang
menuntut
persyaratan
menandakan agency tersebut
bagus dan terpercaya
37
Agency akan mengorbitkan
talent yang bisa diatur dan
berbakat untuk acara-acara
lainnya
Behavior
Masyarakat
kelas Saya ingin menjadi penonton
sosial bawah yang di acara Inbox karena wajah
menjadi talent
saya menarik
Saya ingin menjadi penonton
di acara Inbox karena saya
merasa memiliki kepribadian
unik
Saya ingin menjadi penonton
di acara Inbox karena ingin
muncul di televisi
Saya ingin menjadi penonton
di acara Inbox jika penonton
bayarannya enak dilihat dan
ramai
Saya ingin menjadi penonton
di acara inbox jika dalam
38
sehari
saya
bisa
mengumpulkan uang lebih
dari 50ribu
Saya ingin menjadi penonton
di
acara
berlokasi
inbox
dekat
sebab
dengan
tempat tinggal
Saya ingin menjadi penonton
di acara Inbox karena saya
menyukai artis yang tampil
Saya ingin menjadi penonton
di acara Inbox sebab ini
adalah
kesempatan
saya
untuk bertemu artis kesukaan
saya
Saya ingin menjadi penonton
di acara Inbox sebab saya
bisa mendapat uang saku
tambahan
39
Agency
Saya ingin menjadi penonton
di acara Inbox jika agency
tidak
menuntut
banyak
persyaratan
Saya ingin menjadi penonton
di acara Inbox jika bayaran
dari Agency sesuai dengan
kebutuhan saya
Saya ingin menjadi penonton
di acara Inbox jika saya
menjadi
penonton
tetap
bukan kontrak per hari
Saya ingin menjadi penonton
di
acara
agency
Inbox
melalui
karena
ingin
mendapat tambahan uang
Tabel 2.4
40
Download