Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar IPA Fisika Materi Getaran dan Gelombang...... PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA FISIKA MATERI GETARAN DAN GELOMBANG MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STAD (STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION) BAGI SISWA KELAS VIII B SMPN 3 TULUNG KLATEN SMESETER GENAP TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Harjono Abstrak : Penelitian ini dilakukan sebagai upaya menjawab permasalahan yang terjadi di kelas VIII B SMPN 3 Tulung, yaitu, kurangnya motivasi dan hasil belajar siswa kelas VIII B dalam memahami dan menjawab soal-soal yang berkaitan dengan Getaran dan Gelombang dalam Pelajaran IPA Fisika. Rendahnya motivasi dan hasil belajar siswa materi Getaran dan Gelombang ini menyebabkan banyak siswa yang mendapatkan nilai di bawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) dalam Pelajaran IPA Fisika. Karenanya, tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas VIII SMPN 3 Tulung Sukorini dalam Pelajaran IPA Fisika. Metode yang digunakan untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa dalam penelitian ini adalah Metode STAD atau Student Teams Achievement Division). Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas atau PTK. Penelitian dilakukan dalam dua siklus yang dilaksanakan selama satu semester, yaitu, semester genap tahun 2015/2016. Dengan menggunakan empat tahap PTK, yaitu, perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi, penulis berhasil meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa secara signifikan. Dari hasil yang diperoleh melalui penelitian ini, penulis berkesimpulan bahwa metode pembelajaran STAD mampu meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas VIII B SMPN 3 Tulung dalam memahami materi Getaran dan Gelombang. Kemampuan ini juga mempengaruhi hasil belajar siswa dalam pelajaran IPA Fisika sehingga berhasil meeningkatkan nilai siswa secara signifikan. Hal ini dibuktikan dengan peningkatan prestasi siswa dari 12 siswa atau 36 % siswa yang mendapat nilai di atas KKM sebelum PTK menjadi 19 siswa atau 65 % siswa yang mendapat nilai di atas KKM setelah Siklus I, dan meningkat lagi menjadi 26 siswa atau 88 % siswa mendapat nilai di atas KKM, dua siswa atau 6 % mendapat nilai KKM dan sisanya, yaitu dua siswa atau 6 % yang lain masih mendapat nilai di bawah KKM setelah Siklus II. Kata Kunci : Getaran dan Gelombang, Metode STAD LATAR BELAKANG MASALAH Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), merupakan salah satu pelajaran yang menentukan kelulusan siswa tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan termasuk dalam salah satu pelajaran yang diujikan dalam Ujian Nasional (UN) SMP. Nilai UN yang baik dapat mengantarkan siswa untuk memasuki jenjang pendidikan selanjutnya ke sekolah yang diinginkannya. Penguasaan siswa terhadap materi pelajaran IPA, terutama Fisika sangat dipengaruhi oleh pemahaman siswa terhadap materi pelajaran yang disampaikan. Sebagian besar masih mengalami * Tenaga Pengajar SMP Negeri 3 Tulung, Klaten Magistra No. 97 Th. XXVIII September 2016 ISSN 0215-9511 1 Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar IPA Fisika Materi Getaran dan Gelombang...... kesulitan dalam pembelajaran IPA, terutama dalam bidang Fisika. Pelajaran fisika merupakan salah satu mata dimiliki siswa tidak berkembang secara optimal apabila siswa belajar dengan menggunakan metode pembelajaran yang tepat dan sejalan dengan kondisi pelajaran yang membutuhkan konsentrasi dan metode pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan motivasi siswa. dan prestasi belajar siswa di sekolah. Selain dibutuhkan eksperimen atau demonstrasi dalam pembelajaran, juga dibutuhkan suasana yang mendukung proses pembelajaran siswa agar tidak terjadi kejenuhan dan baru yang lebih sesuai dengan kebutuhan para siswa dan mampu menghidupkan situasi di kelas menjadi lebih aktif, kreatif dan menumbuhkan semangat para siswa untuk bekerjasama dan belajar secara lebih baik. kebosanan siswa saat belajar. Oleh sebab itu, dibutuhkan metode pembelajaran yang tepat dan Dibutuhkan metode belajar kooperatif untuk membangun jiwa kebersamaan dan kebiasaan mampu menunjang penguasaan siswa terhadap materi pelajaran. bekerjasama di antara para siswa agar lebih dapat memaksimalkan hasil belajar mereka. Namun keterbatasan dana pendidikan sering menjadi alasan terbatasnya sarana dan prasarana pembelajaran fisika. Akibatnya guru hanya menjalankan pembelajaran sesuai dengan kondisi lingkungan sekolah yang tersedia. Sementara itu, kemampuan guru dalam menjalankan pembelajaran tidak mungkin lagi dijadikan alasan rendahnya kualitas pembelajaran. Sampai hari ini pemerintah masih meneruskan upaya peningkatan kualitas profesionalisme guru. Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran menggunakan sistem pengelompokkan atau tim kecil, yaitu antara empat sampai lima orang yang mempunyai latar belakang kemampuan akademik, jenis kelamin, ras atau suku yang berbeda atau heterogen (Sanjaya, 2008: 242). Tokoh lain mengungkapkan, pembelajaran kooperatif adalah pemanfaatan kelompok kecil dalam pembelajaran yang memungkinkan siswa bekerja sama (Semiawan, 1992: 4). Dalam kondisi semacam ini, kesulitan belajar merupakan hal yang lumrah dialami oleh peserta didik dalam pembelajaran fisika. Sering ditemukan adanya siswa mengalami kesulitan dalam menerima pelajaran fisika di sekolah akibat metode pembelajaran yang Dengan model pembelajaraan kooperatif melalui metode STAD (Student Teams Achivement Division) atau pembagian kelompok siswa berdasarkan prestasinya, diharapkan siswa kelas VIII B SMPN 3 Tulung, Klaten dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar untuk Materi Getaran kurang dapat memacu motivasi belajar siswa dalam pembelajaran fisika. Siswa sering kali mengalami hambatan dalam mencerna dan menyerap informasi belajar yang diberikan guru kar ena metode Oleh karenanya, dibutuhkan metode pengajaran dan Gelombang dalam Mata Pelajaran IPA sehingga memiliki nilai akademik yang melebihi standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). pembelajaran yang dijalankan selama ini lebih bersifat satu arah: dari guru ke siswa. RUMUSAN MASALAH Kualitas pembelajaran sangat mempengaruhi kesulitan siswa dalam mempelajari fisika. Potensi yang Dari latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan masalah yang dikemukakan 2 Magistra No. 97 Th. XXVIII September 2016 ISSN 0215-9511 Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar IPA Fisika Materi Getaran dan Gelombang...... di atas, penulis merumuskan dua masalah pokok dalam penelitian ini sebagai berikut: terus-menerus, dilihat plus-minusnya, kemudian diadakan pengubahan terkontrol sampai pada upaya 1. Bagaimana penerapan metode pembelajaraan maksimal dalam bentuk tindakan yang paling tepat (Arikunto, 2006: 3). kooperatif tipe STAD pada Pembelajaran IPA Fisika pada siswa kelas VIII B SMPN 3 Tulung, Klaten? 2. Apakah pengaruh pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa dalam materi Getaran dan Gelombang Pelajaran IPA Fisika pada siswa Kelas VIII B SMPN 3 Tulung, Klaten? METODOLOGI Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif karena objek penelitian memiliki kriteria-kriteria sebagaimana dijelaskan Moleong (2005: 8-13) sebagai berikut: (1) Latar alamiah; (2) Manusia sebagai alat (instrumen); (3) Menggunakan metode kualitatif; (4) Analisis data secara induktif; (5) Teori dari dasar (grounded theory); (6) Deskriptif; (7) Lebih mementingkan proses daripada hasil; (8) Adanya batas yang ditentukan oleh fokus; (9) Adanya kriteria khusus untuk keabsahan data; (10) Desain yang bersifat sementara; dan (11) Hasil penelitian dirundingkan dan disepakati bersama. Prosedur penelitian ini dirancang dengan menggunakan model penelitian tindakan yang terdiri dari empat komponen tindakan, yaitu: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi dalam suatu sistem saling terkait yang disebut siklus atau daur. Setiap aksi kemungkinan terdiri dari beberapa langkah, yang diwujudkan dalam bentuk kegiatan belajarmengajar. Model PTK yang digunakan dalam penelitian ini dapat dijelaskan melalui lingkaran PTK Hopkins (1993: 48) sebagai berikut: Gambar Siklus PTK Hopkins Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) atau yang lebih dikenal dengan istilah action research. Hakikat dari action research Merujuk pada gambar di atas, setiap siklus dilaksanakan dalam empat tahap: perencanaan, terletak pada adanya tindakan atau aksi dalam situasi yang alami untuk mengenali adanya masalah dalam pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Pertama proses pembelajaran tertentu, kemudian berusaha memberikan solusi atas masalah ini guna meningkatkan dan memperbaiki proses pembelajaran yang dilakukan selama ini. Penelitian tindakan kelas merupakan suatu tindakan yang secara khusus diamati Magistra No. 97 Th. XXVIII September 2016 ISSN 0215-9511 penulis merencanakan metode dan strategi pembelajaran yang tepat untuk setiap sesi pertemuan. Setelah rencana dibuat, kemudian dilaksanakan dalam proses belajar-mengajar, diamati, dan direfleksikan dalam bentuk evaluasi dan penilaian atas seluruh proses ini. 3 Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar IPA Fisika Materi Getaran dan Gelombang...... Setelah dilakukan refleksi, penulis melakukan revisi atau perbaikan atas rencana pada siklus pertama Fisika untuk materi Getaran dan Gelombang yang menjadi tugas peneliti sebagai guru pengajar. agar mendapatkan hasil maksimal pada siklus kedua. Perbaikan rencana penelitian ini akan diterapkan pada tahap-tahap penelitian selanjutnya seperti dalam siklus pertama, yaitu, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Karenanya, sebelum dilakukan PTK, peneliti menentukan target penelitian atau indikator kinerja, yaitu, lebih dari 85 persen siswa yang menjadi subyek penelitian ini mampu mendapatkan nilai sesuai dengan Dalam siklus kedua inilah diharapkan akan dicapai hasil maksimal sesuai dengan yang ditargetkan dalam penelitian ini. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), yaitu pada angka 75. Artinya, setelah penelitian tindakan kelas ini dilakukan, setidaknya ada lebih dari 26 siswa yang mampu mendapatkan nilai minimal 75 atau lebih. Siklus dalam penelitian ini dibatasi dalam dua siklus. Pembatasan pada dua siklus ini dimaksudkan agar peneliti benar-benar dapat memperoleh hasil yang maksimal dari penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa Kelas VIII B SMPN 3 Tulung, Klaten dalam Materi Getaran dan Gelombang Pelajaran IPA Fisika. Artinya, jika dalam Siklus 1 belum ditemukan hasil yang maksimal, maka pada Siklus 2 digunakan pendekatan yang berbeda agar diperoleh hasil yang diinginkan. Target ini dibuat mengingat sebelum dilakukan PTK, keadaan nilai siswa masih jauh dari harapan, yaitu, 18 orang siswa atau 64% siswa masih memiliki nilai di bawah KKM, 7 siswa atau 21 % berhasil mencapai KKM (75), dan sisanya, 5 siswa atau 15% berhasil mencapai nilai di atas KKM. Untuk lebih jelasnya, kondisi nilai hasil belajar siswa dalam pelajaran IPA Fisika, terutama dalam materi Getaran dan Gelombang dapat dijelaskan melalui tabel di bawah ini. Tabel.1 PEMBAHASAN Persentase Nilai Siswa Kelas VIII B Seperti telah dijelaskan sebelumnya, penelitian ini menggunakan metode pembelajaran STAD atau Student Teams Achivement Division. Student Teams Achievement Division (STAD) merupakan salah satu metode atau pendekatan dalam pembelajaran kooperatif yang cukup efektif. Pembelajaran kooperatif tipe STAD terdiri lima komponen utama, yaitu penyajian kelas, belajar kelompok, kuis, skor Pra-PTK Berdasarkan KKM No 1 2 3 Nilai Diukur dari KKM Di atas KKM Mencapai KKM Di bawah KKM Jumlah Persentase 5 7 15 % 21 % 18 64 % pengembangan dan penghargaan kelompok. Selain itu Grafik 1. STAD juga terdiri dari siklus kegiatan pengajaran yang teratur. Nilai Fisika Siswa Kelas VIII B Pra-PTK Sebelum melangkah pada pelaksanaan tindakan, peneliti melakukan perencanaan untuk meningkatkan pemahaman siswa kelas VIII B SMPN 3 Tulung agar dapat meningkatkan nilai pelajaran IPA 4 Magistra No. 97 Th. XXVIII September 2016 ISSN 0215-9511 Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar IPA Fisika Materi Getaran dan Gelombang...... Hasil pengamatan di atas menjadi bahan pertimbangan peneliti untuk melaksanakan metode untuk pokok bahasan Getaran dan Gelombang. Peneliti menggunakan STAD dengan mengacu pembelajaran yang dapat meningkatkan nilai siswa dalam pembelajaran materi Getaran dan Gelombang dalam Mata Pelajaran IPA Fisika di SMP Kelas VIII. Peneliti menetapkan model pembelajaran STAD pada belajar kelompok siswa, menyajikan informasi berkaitan dengan bagaimana memahami konsep Getaran dan Gelombang berikut hal-hal lain yang sebagai model pembelajaran yang digunakan untuk meningkatkan pemahaman dan nilai siswa dalam bidang IPA Fisika, terutama yang berkaitan dengan materi Getaran dan Gelombang. Siklus I a. Perencanaan Peneliti merencanakan model pembelajaran STAD untuk kelas VIII B SMPN 3 Tulung, Klaten pada Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2015/2016. Hal pertama yang dilakukan peneliti adalah membuat rencana pelaksanaan pengajaran (RPP) yang disesuaikan dengan kurikulum Ilmu Pengetahuan Alam untuk kelas VIII. RPP dapat dilihat secara rinci dalam lampiran penelitian ini. Setelah selesai membuat RPP, peneliti membagi siswa menjadi enam kelompok. Masing-masing kelompok terdiri dari lima anggota. Setelah membagi siswa menjadi enam kelompok, peneliti kemudian meminta siswa untuk menyusun tempat duduk per kelompok dengan menata meja dan kursi sedemikian rupa sehingga memudahkan setiap kelompok melakukan interaksi antarsesama anggota kelompok. Guru tetap berperan sebagai pembimbing yang siap memberi arahan dan bimbingan kepada siswa yang membutuhkan bantuan guru. Dengan menggunakan model pembelajaran STAD peneliti berharap dapat meningkatkan secara signifikan nilai siswa kelas VIII B SMPN 3 Tulung dalam pelajaran IPA Fisika, terutama Magistra No. 97 Th. XXVIII September 2016 ISSN 0215-9511 relevan dengan pokok bahasan ini. b. Pelaksanaan Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Senin, 11 Januari 2016. Pada pertemuan ini, peneliti menyampaikan pengajaran tentang pengertian getaran dalam ilmu fisika. Sebagaimana dalam model pembelajaran STAD, pertemuan ini diawali dengan presentasi kelas yang dilakukan oleh peneliti. Tujuan utama dari presentasi ini adalah guru menyajikan materi pelajaran sesuai dengan yang direncanakan. Setiap awal dalam pembelajaran kooperatif tipe STAD selalu dimulai dengan penyajian kelas. Penyajian materi di kelas yang dilakukan oleh guru mencakup pembukaan, pengembangan dan latihan terbimbing dari keseluruhan pelajaran dengan penekanan dalam penyajian materi pelajaran. Peneliti meminta setiap kelompok melakukan eksperimen untuk lebih memahami makna getaran sebagaimana telah dijelaskan di atas. Masing-masing kelompok membuat bandul dari batu yang diikaat dengan benar, selain juga menggunakan penggaris plastik yang diregangkan sehingga bergetar bolak-balik melalui titik kesetimbangannya. Sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran STAD, peneliti memberi tugas kepada setiap kelompok untuk melakukan hal-hal berikut: 5 Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar IPA Fisika Materi Getaran dan Gelombang...... 1) Memperbanyak mendengar dan menyimak penjelasan guru sebelum melakukan eksperimen atau mengerjakan soal yang diberikan. dapat membuat kesimpulan dengan baik sesuai dengan yang disampaikan guru pengajar. Meskipun 2) Memperbanyak membaca bahan-bahan yang terkait dengan materi pembelajaran Getaran kesimpulan yang dibuat setiap kelompok memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, namun dan Gelombang sesuai dengan kurikulum yang diajarkan di Kelas VIII. secara rata-rata mereka sudah dapat memahami apa yang disampaikan peneliti terkait dengan tema 3) Melakukan tanya jawab dengan teman-teman satu kelompok dan meminta penjelasan kepada teman yang sudah memahami materi Getaran dan Gelombang sesuai dengan penjelasan yang disampaikan guru. 4) Bertanya kepada guru pengajar bila ada hal yang belum dipahami terkait dengan materi Getaran dan Gelombang sesuai dengan penjelasan di atas. Pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 18 Januari 2016. Pada pertemuan ini, peneliti menjelaskan konsep amplitudo, periode dan frekuensi terkait dengan konsep Getaran dan Gelombang. Pada pertemuan kedua ini, peneliti menugaskan tiga kelompok untuk mendiskusikan materi Getaran dan Gelombang untuk mengetahui pemahaman masing-masing siswa dalam kedua kelompok tersebut terkait dengan materi yang disampaikan. Kelompok yang dipilih adalah kelompok dengan angka ganjil, yaitu Kelompok 1, 3, dan 5. Sedangkan kelompok 2, 4, dan 6 bertugas memberi saran dan tanggapan atas apa yang disampaikan ketiga kelompok tersebut. Pertemuan ketiga dilaksanakan pada tanggal 25 Januari 2016. Pada pertemuan ini, peneliti meminta setiap kelompok untuk membuat kesimpulan dan ringkasan berkaitan dengan materi Getaran dan Gelombang. Dari 30 siswa yang 6 terbagi menjadi enam kelompok, masing-masing Getaran dan Gelombang dalam pembelajaran IPA Fisika. Untuk lebih memastikan sejauh mana pemahaman dan penguasaan siswa atas materi yang disampaikan, peneliti kemudian melakukan tes individu untuk mengetahui kemampuan setiap siswa dalam memahami konsep getaran dan gelombang berikut pemahaman terhadap rumusrumus yang berlaku dalam pembahasan tema ini. Tes individu juga dimaksudkan untuk untuk mengetahui perkembangan kemampuan masingmasing siswa. Hasil tes individual akan menunjukkan adatidaknya peningkatan kemampuan siswa dalam memahami dan menyelesaikan soal-soal yang terkait dengan pembahasan Getaran dan Gelombang. Setelah itu, peneliti melakukan penilaian atau memberi skor kepada masingmasing individu. Skor yang didapatkan dari hasil tes selanjutnya dicatat untuk dibandingkan dengan hasil prestasi sebelumnya. Skor tim diperoleh dengan menambahkan skor peningkatan semua anggota dalam satu tim. Nilai rata-rata diperoleh dengan membagi jumlah skor penambahan dibagi jumlah anggota tim. c. Pengamatan Hasil pengamatan ini peneliti tuangkan dalam bentuk uji kompetensi siswa atas tema Getaran dan Gelombang tersebut pada pertemuan Magistra No. 97 Th. XXVIII September 2016 ISSN 0215-9511 Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar IPA Fisika Materi Getaran dan Gelombang...... keempat, tepatnya pada tanggal 1 Februari 2016. Dari hasil uji kompetensi ini, terlihat adanya peningkatan pemahaman dan kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal-soal yang terkait dengan tema Getaran dan Gelombang, meskipun belum maksimal karena belum mencapai indikator kinerja yang diinginkan. Namun, peningkatan ini sudah menunjukkan hasil yang menggembirkan karena 60 persen siswa (18 orang siswa) sudah mampu meningkatkan pemahaman dan kemampuannya dengan baik dan mendapatkan nilai KKM (10 siswa), serta di atas KKM (8 siswa). Pengamatan ini penting dilakukan untuk mengetahui langkahlangkah perbaikan yang harus dilakukan pada PTK Siklus Kedua sehingga hasil yang diperoleh sesuai dengan indikator kinerja yang diinginkan. Hasil perkembangan kemampuan siswa dalam memahami materi Getaran dan Gelombang dijelaskan dalam Tabel 2 dan Grafik di bawah ini: Tabel 2 Persentase Nilai Siswa Kelas VIII B Setelah Siklus I Berdasarkan KKM No 1 2 3 Nilai Diukur dari KKM Di atas KKM Mencapai KKM Di bawah KKM Jumlah Persentase 8 10 27 % 33 % 12 40 % Grafik Nilai Siswa Kelas VIIIB Setelah Siklus I Berdasarkan KKM d. Refleksi Pelaksanaan PTK dengan model pembelajaran STAD terbukti member ikan pengaruh positif untuk meningkatkan pemahaman dan kemampuan siswa menyelesaikan masalah yang terkait dengan tema Getaran dan Gelombang dalam pembelajaran IPA Fisika pada siswa Kelas VIII B SMPN 3 Tulung Tahun Pelajaran 2015/ 2016. Akan tetapi, pada siklus I ini masih terdapat kekurangan yang disebabkan oleh kurang pahamnya siswa akan cara yang mudah untuk menghitung rumus-rumus yang terkait dengan getaran, gelombang, dan frekuensi yang terdapat dalam pokok bahasan Getaran dan Gelombang. Oleh karenanya, pada Siklus II, peneliti akan melakukan perbaikan rencana dengan terlebih dulu menjelaskan bagaimana cara mudah memahami rumus dan menghitung frekuensi, getaran, dan gelombang. Dengan mengetahui cara yang mudah untuk memahami rumus dan mengaplikasikannya dalam penger jaan soal-soal, maka siswa diharapkan akan lebih mampu meningkatkan kemampuan dan pemahamannya perihal pokok bahasan yang disampaikan. Siklus II a. Perbaikan Rencana Salah satu faktor yang menyebabkan belum maksimalnya hasil pada Siklus I disebabkan karena Siklus I lebih menitikberatkan pada teknis memahami istilah-istilah dan definisi-definisi yang terkait dengan pembelajaran Getaran dan Gelombang serta belum menyentuh pada upaya memotivasi siswa untuk lebih memahami cara menghitung rumus-rumus yang digunakan dalam tema Getaran dan Gelombang tersebut. Oleh karenanya, pada Siklus II ini, peneliti melakukan perbaikan rencana dengan memotivasi siswa Magistra No. 97 Th. XXVIII September 2016 ISSN 0215-9511 7 Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar IPA Fisika Materi Getaran dan Gelombang...... terlebih dulu untuk memahami cara singkat menggunakan rumus dan menghitung soal-soal Berdasarkan medium perantaranya, gelombang dibagi menjadi dua jenis, yaitu gelombang mekanik yang terkait dengan frekuensi, getaran dan gelombang secara lebih baik dan lebih cepat. Dalam proses ini, siswa lebih banyak diberi latihan soal-soal sehingga dapat memahami tema ini secara dan gelombang elektromagnetik. langsung melalui praktik pengerjaan soal-soal yang diberikan oleh guru. b. Pelaksanaan Pertemuan pertama pada Siklus II dimulai pada tanggal 8 Februari 2016. Pada pertemuan ini, peneliti meminta siswa bekerja dalam kelompok untuk menemukan konsep yang dapat merangsang keinginan mereka lebih memahami dan meningkatkan kemampuan dalam mengerjakan soal-soal yang berkaitan dengan materi Getaran dan Gelombang. Peneliti menjelaskan, seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, getaran dan gelombang semakin banyak digunakan dalam kehidupan manusia, khsuusnya dalam teknologi komunikasi yang menggunakan satelit. Saat ini, makin banyak satelit-satelit buatan yang diluncurkan ke stasiun luar angkasa untuk mengembangkan komunikasi. Bagaimanakah peranan satelit dalam membantu berkomunikasi secara lebih cepat dan efisien? Peneliti selanjutnya mengajak siswa menyimak penjelasan peneliti agar lebih memahami konsep dan penerapan getaran dan gelombang dalam teknologi sehari-hari. Dalam pembelajaran bab ini, peneliti mendeskripsikan konsep getaran dan gelombang beserta parameter-parameternya. Pertemuan selanjutnya dilaksanakan pada tanggal 22 Februari 2016. Pada pertemuan kali ini peneliti menjelaskan tentang tema cepat rambat gelombang. Gelombang merupakan getaran yang merambat. Dalam pembahasan gelombang juga dikenal istilah frekuensi, periode, panjang gelombang, dan cepat rambat gelombang. c. Pengamatan Pertemuan selanjutnya, tanggal 7 Maret 2016 merupakan pengamatan atas pelaksanaan Siklus II yang dilakukan selama tiga kali pertemuan. Dari ketiga pertemuan tersebut, sudah tampak hasil yang menggembirakan sesuai dengan harapan peneliti, yaitu, lebih dari 80 persen siswa mampu meningkatkan pemahamannya atas materi Getaran dan Gelombang. Dengan demikian, model pembelajaran STAD terbukti mampu meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami dan meningkatkan kemampuan mengerjakan soal-soal yang berkaitan dengan materi Getaran dan Gelombang untuk pembelajaran IPA Fisika di Kelas VIII. Pengamatan ini dilakukan setelah peneliti memberikan tes kelompok dan tes individual untuk mengerjakan soal-soal yang terkait dengan pembelajaran materi Getaran dan Gelombang yang disampaikan melalui model pembelajaran STAD. Hasil dari pengamatan dapat digambarkan melalui tabel berikut ini: Seluruh satelit yang ada di luar angkasa dapat membantu manusia melakukan komunikasi melalui frekuensi gelombang tertentu. Gelombang sendiri dibedakan menjadi beberapa jenis. 8 Magistra No. 97 Th. XXVIII September 2016 ISSN 0215-9511 Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar IPA Fisika Materi Getaran dan Gelombang...... Tabel 3 Persentase Nilai Siswa Kelas VIII B Setelah Siklus II Berdasarkan KKM No 1 2 3 Nilai Diukur dari KKM Di atas KKM Mencapai KKM Di bawah KKM Siswa yang kurang paham bertanya tanpa rasa sungkan dan malu kepada teman satu kelompoknya yang sudah menguasai pembahasan Getaran dan Gelombang. Jumlah Persentase 24 4 80 % 13,3 % kelompok untuk melihat adanya kemungkinan siswa yang memerlukan bantuan guru. Metode ini 2 6,6 % pun dibantu oleh metode pelatihan, penugasan, dan tanya jawab sesuai satuan pelajaran sehingga Grafik Nilai Siswa Setelah Siklus II ketuntasan materi dapat ter wujud. Model pembelajaran STAD juga semakin efektif karena Guru memantau dan mengelilingi tiap masing-masing kelompok melakukan upaya untuk menjadikan kelompoknya sebagai yang terbaik sehingga ada persaingan yang sehat untuk mencapai hasil yang maksimal di antara enam kelompok yang dibentuk. d. Refleksi Dari pelaksanaan selama dua siklus II, peneliti dapat melakukan refleksi bahwa pemberian model pembelajaran STAD dapat meningkatkan kemampuan siswa kelas VIII B SMPN 3 Tulung, Klaten dalam memahami dan menyelesaikan soalsoal yang terkait dengan pembahasan Getaran dan Gelombang dalam pelajaran IPA Fisika. Tentu saja pelaksanaan ini berjalan efektif karena adanya kerjasama antara siswa, guru, dan semua pihak yang terkait dengan mata pelajaran IPA Fisika di kelas VIII B . Selama menjalani kerjasama dalam kelompok dengan model pembelajaran STAD, peneliti juga mendapati satu fakta menarik yang menjadi pemacu semangat siswa untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajarnya, yaitu, saat belajar berkelompok, siswa saling membantu untuk menuntaskan materi yang dipelajari. Siswa yang sudah paham member penjelasan kepada teman satu kelompoknya yang belum paham. Magistra No. 97 Th. XXVIII September 2016 ISSN 0215-9511 Penerapan metode pembelajaran STAD di Kelas VIII B SMPN 3 Tulung Semester Genap Tahun Pelajaran 2015/2016 menggunakan beberapa pendekatan pembelajaran, seperti pendekatan kooperatif, kontekstual, dan konstruktif. Keterpaduan ini dapat terwujud dalam proses perencanaan, pelaksanaan, dan perolehan nilai serta pemahaman dan kemampuan anak menguasai materi pembelajaran pada kegiatan belajar-mengajar yang konsisten. Dengan memahami dan mengetahui model pembelajaran kooperatif model STAD ini, maka guru akan dapat mengubah paradigma mengajar dari konvensional kepada model pembelajaran yang dapat memotivasi siswa untuk aktif, kreatif, inovatif dan menyenangkan. Guru juga dapat memperoleh wawasan dan pengetahuan baru yang terus berkembang dengan melakukan pengamatan atas kegiatan siswa yang antusias dan bersemangat ketika melakukan diskusi, tanya jawab, maupun mengerjakan soal-soal yang diberikan guru. 9 Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar IPA Fisika Materi Getaran dan Gelombang...... DAFTAR PUSTAKA Arif Gunarso. 1993. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Gunung Agung. Griya Astuti. 2006. Model Penilaian Kelas, (Online), (http://www.puskur.net/inc/mdl/081 Model Penil SD.pdf). Henry Guntur Tarigan. 1986. Membaca sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. Hesti Setianingsih. 2007. Keefektifan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Pembelajaran Matematika Pokok Bahasan Segiempat Siswa Kelas VII Semester 2 SMP Negeri 1 Slawi Tahun Pelajaran 2006/2007. Skripsi tidak diterbitkan. Semarang: Universitas Negeri Semarang. Hoong, T.L, Leng H,P. 2001. Interactive Science. Singapore: SNP Pan Pacific Publishing Pte, Ltd Irawan Soehartono. Metode Penelitian Sosial, (Jakarta: PT. Remaja Rosdakarya, 2002). Imam Makruf, dkk. 2011. Penelitian Tindakan Kelas: Panduan Praktis Bagi Guru Profesional. Surakarta: IAIN Surakarta. Irawan Soehartono. 2002. Metode Penelitian Sosial. Jakarta: PT. Remaja Rosdakarya. Johnson, Keith. 2001. Physics for You. United Kingdom: Nelson Thornes, Ltd Lexy J Moleong. 2005. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. M. Ngalim Purwanto. 1995. Ilmu Pendidikan: Teori dan Praktik. Bandung: Remaja Rosdakarya. 10 Noeng Muhadjir. 1996. Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Rake Sarasin. Masruroh Kusuma Saru. 2009. Peningkatan Belajar Ekonomi Melalui Metode Student Teams Achievement Division (Penelitian pada Siswa Kelas VIII SMPN 2 Kartasura Tahun 2009/ 2010). Skripsi tidak diterbitkan. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta. Mohamed Nor Sabirin, Supa’at Izlina, Zainal Norazlin, Rusdi Hashlina, Amir Shahrul, Salwa Ferwani Ungku, dan Hecht Eugene. 2006. Pre-University Physics Volume 1. Singapore: Thomson learning, Inc Muslimin Ibrahim. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: University Press. Nana Sudjana, 2008. Penilaian Proses Hasil Belajar-Mengajar. (Bandung: Remaja Rosda Karya) Robert E Slavin. 1995. Cooperative Learning Theory, Research, and Practice. USA: The Jhons Hopkins University. Semiawan. 1992. Pendekatan Ketrampilan Proses. (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama). Serway Raymond A dan Faughn Jerry S. 2003. College Physics Sixth Edition. Singapore: Thomson Learning, Inc. Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Sugiono. 2003. Metode Penelitian Administrasi. Jakarta: CV. Alfabeta. Magistra No. 97 Th. XXVIII September 2016 ISSN 0215-9511 Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar IPA Fisika Materi Getaran dan Gelombang...... Suharsimi Arikunto. 1990. Manajemen Pengajaran Secara Manusiawi. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Walker, S., James. 2002. Physics, New Jersey: ________________. 2002. Prosedur Penelitian: Wina Sanjaya. 2008. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media. Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Suharsimi Arikunto, dkk. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. S. Nasution. 2000. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar & Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara, Jakarta. Prentice Hall, Inc. W.S Winkel. 1987. Psikologi Pengajaran, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Young Poh Liong. 2007. Pacific Physics A Level. Singapore: Panpac Education Private Limited Zaenal Arifin. 2006. Dasar-dasar Penulisan Karya Ilmiah. Jakarta: Grasindo. Victoria Neufeldt. 1996. Webster New World College Dictionary. New York: McMillan. Magistra No. 97 Th. XXVIII September 2016 ISSN 0215-9511 11