E-LEARNING MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF Reza Kurniawan [email protected] Abstrak E-Learning merupakan model pembelajaran yang menggunakan aplikasi elektronik untuk mendukung kegiatan belajar mengajar dalam pengembangan internet, sebuah intranet atau media jaringan komputer lain. E-learning memungkinkan pendidikan Proses tanpa melalui tatap muka langsung dan pengembangan ilmu pengetahuan bagi siswa bisa dilakukan dengan mudah. E-learning salah satu inovasi adalah pendidikan, elearning akan dikenal dan digunakan oleh orang-orang dalam melakukan difusi innovation.Emergence e-learning diharapkan dapat memberikan banyak manfaat untuk education.One manfaat yang saya harap dapat dirasakan oleh e-learning itu dapat membantu upaya mengatasi masalah pendidikan, sebagai distribusi pendidikan, meningkatkan kualitas relevansi pendidikan, dan meningkatkan efektivitas dan efisiensi education.Then,e-learning juga dianggap sangat penting dalam mempengaruhi peningkatan dan pengembangan pendidikan. E-learning merupakan salah satu bentuk metode pembelajaran yang dipersepsikan bersifat student centered. Pemanfaatan elearning diharapkan dapat memotivasi peningkatan kualitas pembelajaran dan materi ajar, kualitas aktivitas dan kemandirian mahasiswa, serta komunikasi antara dosen dengan mahasiswa maupun antar mahasiswa. Kata kunci : e-learning, inovasi e-learning, TI LisensiDokumen: Copyright © 2008-2017ilmuti.org Seluruhdokumen di ilmuti.orgdapatdigunakan, dimodifikasidandisebarkansecarabebasuntuktujuanbukankomersial (nonprofit), dengansyarattidakmenghapusataumerubahatributpenulisdanpernyataan copyright yang disertakandalamsetiapdokumen. Tidakdiperbolehkanmelakukanpenulisanulang, kecualimendapatkanijinterlebihdahuludariilmuti.org Pendahuluan satu inovasi yang menarik mengiringi perubahan paradigma pembelajaran adalah ditemukannya dan diterapkannya model-model pembelajaran inovatifprogresif yang dengan tepat mampu mengembangkan dan menggali pengetahuan peserta didik secara dan mandiri. Inovasi bermula dan diadopsi dari metode kerja para ilmuan dalam menemukan suatu pengetahuan baru. Berdasarkan alasan itulah, maka sangatlah penting bagi para pendidik khususnya guru memahami karakteristik materi, peserta didik, dan metodologi pembelajaran dalam proses pembelajaran terutama berkaitan pemilihan terhadap model-model pembelajaran modern. Dengan demikian, proses pembelajaran akan lebih variatif, inovatif, dan konstruktif dalam merekonstruksi wawasan pengetahuan dan implementasinya sehingga dapat meningkatkan aktivitas dan kreativitas peserta didik. Untuk mewujudkan kualitas pembelajaran, perlu ditempuh upaya-upaya yang bersifat komprehensif terhadap kemampuan guru dalam memanfaatkan salah satu media, yaitu internet sebagai salah satu sumber belajar. Namun demikian, berdasarkan isu yang berkembang dalam pendidikan, pembelajaran di sekolah atau lembaga pendidikan belum berjalan secara efektif, bahkan banyak guru yang mengajar tanpa memanfaatkan sumber belajar. Mereka mengajar secara rutin apa adanya sehingga pembelajaran berkesan masih teacher oriented. Selama ini banyak sekolah yang proses pembelajarannya masih bersifat konvensional, dengan kata lain bahwa proses belajar mengajar antara siswa dengan guru hanya dapat dilakukan dengan syarat terjadinya pertemuan antara siswa dengan guru di dalam kelas. Jika pertemuan antara siswa dengan guru tidak terjadi maka secara otomatis proses pembelajaran pun tidak dapat dilaksanakan. Di sisi lain banyak sekolah yang belum mempunyai suatu sarana untuk mengelola dan memudahkan dalam penyebaran artikel, makalah, maupun ilmu pengetahuan lain khususnya di bidang teknologi informasi yang ditujukan untuk memberikan pendidikan gratis bagi masyarakat umum. Maka perlu dibuat suatu aplikasi e-Learning berbasis web yang dapat diakses kapan saja dan dimana saja sehingga mendukung proses pendidikan di sekolah serta mempermudah dalam penyebaran ilmu pengetahuan kepada masyarakat umum. Guru memiliki peran yang sangat penting dalam menentukan kuantitas dan kualitas pengajaran yang dilaksanakannya. Oleh sebab itu, guru harus memikirkan dan membuat perencanaan secara seksama dalam meningkatkan kesempatan belajar bagi siswanya dan memperbaiki kualitas mengajarnya. Hal ini menuntut perubahan-perubahan dalam pembelajaran, salah satunya adalah penggunaan model pembelajaran selama belajar mengajar. Untuk memenuhi hal tersebut, guru dituntut mampu mengelola proses belajar-mengajar yang memberikan rangsangan kepada peserta didik sehingga mampu belajar karena peserta didik merupakan subjek utama dalam belajar. Seiring dengan perkembangan teknologi pendidikan yang semakin maju,maka jajaran pendidik sudah saatnya proaktif dalam mengikuti perkembangan. Jika tidak, dunia pendidikan akan selalu tertinggal dan usang serta tidak mampu menjawab tantangan yang dihadapi oleh bangsa pada umumnya dan oleh peserta didik khususnya LisensiDokumen: Copyright © 2008-2017ilmuti.org Seluruhdokumen di ilmuti.orgdapatdigunakan, dimodifikasidandisebarkansecarabebasuntuktujuanbukankomersial (nonprofit), dengansyarattidakmenghapusataumerubahatributpenulisdanpernyataan copyright yang disertakandalamsetiapdokumen. Tidakdiperbolehkanmelakukanpenulisanulang, kecualimendapatkanijinterlebihdahuludariilmuti.org Pembahasan 1. Pengertian E-Learning E-learning tersusun dari dua bagian, yaitu ‘e’ yang merupakan singkatan dari ‘electronica’ dan ‘learning’ yang berarti ‘pembelajaran’. Jadi e-learning berarti pembelajaran dengan menggunakan jasa bantuan perangkat elektronika. Jadi dalam pelaksanaannya, e-learning menggunakan jasa audio, video atau perangkat komputer atau kombinasi dari ketiganya. Dengan kata lain elearning adalah pembelajaran yang dalam pelaksanaannya didukung oleh jasa teknologi seperti telepon, audio, videotape, transmisi satelite atau komputer.(Tafiardi, 2005). Banyak pakar yang menguraikan definisi E-Learning dari sudut pandang yang berbeda. Secara garis besar banyak orang mengatakan ELearning adalah sistem atau konsep pendidikan yang memanfaatkan teknologi informasi dalam proses belajar mengajar. Beberapa pakar menguraikan definisi E-Learning sebagai berikut: a) E-Learning merupakan suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media internet, intranet atau media jaringan komputer lain (Hartley, 2001). b) E-Learning adalah sistem pendidikan yang menggunakan aplikasi elektronik untuk mendukung belajar mengajar dengan media internet, jaringan komputer, maupun komputer standalone (LearnFrame.Com, 2001) c) E-learning adalah semua yang mencakup pemanfaatan komputer dalam menunjang peningkatan kualitas pembelajaran, termasuk di dalamnya penggunaan mobile technologies seperti PDA dan MP3 players. Juga penggunaan teaching materials berbasis web dan hypermedia, multimedia CDROM atau web sites, forum diskusi, perangkat lunak kolaboratif, email, blogs, wikis, computer aided assessment, animasi pendidikan, simulasi, permainan, perangkat lunak manajemen pembelajaran, electronic voting systems, dan lainlain. Juga dapat berupa kombinasi dari penggunaan media yang berbeda (Thomas Toth, 2003; Athabasca University,Wikipedia). d) E-Learning adalah proses pembelajaran yang memanfaatkan teknologiinformasi dan komunikasi (TIK) secara sistematis dengan mengintegrasikansemua komponen pembelajaran, termasuk interaksi pembelajaran lintasruang dan waktu, dengan kualitas yang terjamin. (Prof. Dr. Sulistyoweni Widanarko). e) Matthew Comerchero dalam E-Learning, Concepts and Techniques (Bloomsburg, 2006 ) mendefinisikan: E-learning adalah sarana pendidikan yang LisensiDokumen: Copyright © 2008-2017ilmuti.org Seluruhdokumen di ilmuti.orgdapatdigunakan, dimodifikasidandisebarkansecarabebasuntuktujuanbukankomersial (nonprofit), dengansyarattidakmenghapusataumerubahatributpenulisdanpernyataan copyright yang disertakandalamsetiapdokumen. Tidakdiperbolehkanmelakukanpenulisanulang, kecualimendapatkanijinterlebihdahuludariilmuti.org mencakup motivasi diri sendiri, komunikasi, efisiensi, dan teknologi. Karena ada keterbatasan dalam interaksi sosial, siswa harus menjaga diri mereka tetap termotivasi. E-learning efisien karena mengeliminasi jarak dan arus pulangpergi.Jarak dieliminasi karena isi dari e-learning didesain dengan media yang dapat diakses dariterminal komputer yang memiliki peralatan yang sesuai dan sarana teknologi lainnya yang dapatmengakses jaringan atau Internet. Dari beberapa definisi yang muncul tersebut di atas, dapat kita simpulkan bahwa elearning adalah pembelajaran dengan sistem atau konsep belajar mengajar. 2. Manfaat e-learning Seperti sebagaimana yang disebutkan di atas, e-learning telah mempersingkat waktu pembelajaran dan membuat biaya studi lebih ekonomis. E-learning mempermudah interaksi antara peserta didik dengan bahan/materi, peserta didik dengan dosen/guru/instruktur maupun sesame peserta didik. Peserta didik dapat saling berbagi informasi dan dapat mengakses bahan-bahan belajar setiap saat dan berulang-ulang, dengan kondisi yang demikian itu peserta didik dapat lebih memantapkan penguasaannya terhadap materi pembelajaran. Dalam e-learning, faktor kehadiran guru atau pengajar otomatis menjadi berkurang atau bahkan tidak ada. Hal ini disebabkan karena yang mengambil peran guru adalah komputer dan panduan-panduan elektronik yang dirancang oleh contents writer, designer e-learning dan pemrogram komputer. Dengan adanya e-learning para guru/ dosen/ instruktur akan lebih mudah dalam hal: a) melakukan pemutakhiran bahan-bahan belajar yang menjadi tanggung jawabnya sesuai dengan tuntutan perkembangan keilmuan yang mutakhir b) mengembangkan wawasannya diri atau melakukan penelitian guna meningkatkan c) mengontrol kegiatan belajar peserta didik. Ada beberapa manfaat pembelajaran e-learning yang lain, diantaranya adalah: Pembelajaran dari mana dan kapan saja (time and place flexibility). Bertambahnya interaksi pembelajaran antara peserta didik dengan guru atau instruktur. Menjangkau peserta didik dalam cakupan yang luas (global audience). Mempermudah penyempurnaan dan penyimpanan materi pembelajaran (easy updating of content as well as archivable capabilities) LisensiDokumen: Copyright © 2008-2017ilmuti.org Seluruhdokumen di ilmuti.orgdapatdigunakan, dimodifikasidandisebarkansecarabebasuntuktujuanbukankomersial (nonprofit), dengansyarattidakmenghapusataumerubahatributpenulisdanpernyataan copyright yang disertakandalamsetiapdokumen. Tidakdiperbolehkanmelakukanpenulisanulang, kecualimendapatkanijinterlebihdahuludariilmuti.org Manfaat secara praktis, e-learning dapat dilihat dari 2 sudut pandang : a) Bagi peserta didik Dengan kegiatan e-Learning dimungkinkan berkembangnya fleksibilitas belajar yang tinggi. Artinya, kita dapat mengakses bahan-bahan belajar setiap saat dan berulangulang. Selain itu kita juga dapat berkomunikasi dengan guru/dosen setiap saat, misalnya melalui chatting dan email. Mengingat sumber belajar yang sudah dikemas secara elektronik dan tersedia untuk diakses melalui internet, maka kita dapat melakukan interaksi dengan sumber belajar ini kapan saja dan dari mana saja, juga tugas-tugas pekerjaan rumah dapat diserahkan kepada guru/dosen begitu selesai dikerjakan. b) Bagi pengajar Dengan adanya kegiatan e-Learning manfaat yang diperoleh guru/dosen antara lain adalah bahwa guru/dosen/ instruktur akan lebih mudah melakukan pembaruan materi maupun model pengajaran sesuai dengan tuntutan perkembangan keilmuan yang terjadi, juga dapat dengan efisien mengontrol kegiatan belajar siswanya. Pengalaman negara lain dan juga pengalaman distance learning di Indonesia ternyata menunjukkan sukses yang signifikan, antara lain: mampu meningkatkan pemerataan pendidikan mengurangi angka putus sekolah atau putus kuliah atau putus sekolah meningkatkan prestasi atau hsil belajar meningkatkan kehadiran siswa di kelas meningkatkan rasa percaya diri meningkatkan wawasan (outward looking) mengatasi kekurangan tenaga pendidikan meningkatkan efisiensi. (Soekartawi, 2005) 3. Pembelajaran inovatif Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Hal ini berarti bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung bagaimana proses belajar yang dialami oleh siswa sebagai anak didik. Menurut pengertian secara psikologis, belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahanperubahan tersebut akan nyata dalam seluruh aspek tingkah laku. Pengertian belajar dapat didefinisikan sebagai berikut: Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Slameto, 2003:2) Menurut Burton, (1944) dalam Usman (2006:5) “Learning is a change in the individual due to instruction of that individual and his environment, which fells a need and makes him more capable of dealing adequately with his environment,”. Atau dapat dikatakan bahwa belajar diartikan sebagai proses perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi antara individu dan individu dengan lingkungannya. LisensiDokumen: Copyright © 2008-2017ilmuti.org Seluruhdokumen di ilmuti.orgdapatdigunakan, dimodifikasidandisebarkansecarabebasuntuktujuanbukankomersial (nonprofit), dengansyarattidakmenghapusataumerubahatributpenulisdanpernyataan copyright yang disertakandalamsetiapdokumen. Tidakdiperbolehkanmelakukanpenulisanulang, kecualimendapatkanijinterlebihdahuludariilmuti.org Dalam pengertian ini terdapat kata perubahan yang berarti bahwa seseorang setelah mengalami proses belajar, akan mengalami perubahan tingkah laku, baik aspek pengetahuannya, keterampilannya, maupun aspek sikapnya. Sedangkan pembelajaran merupakan aspek kegiatan manusia yang kompleks, yang tidak sepenuhnya dapat dijelaskan. Pembelajaran secara simpel dapat diartikan sebagai produk interaksi berkelanjutan antara pengembangan dan pengalaman hidup. Dalam makna yang lebih kompleks pembelajaran hakikatnya adalah usaha sadar dari seorang guru untuk membelajarkan siswanya (mengarahkan interaksi siswa dengan sumber belajar lainnya) dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan (Trianto, 2009:17). Secara umum, pembelajaran merupakan suatu proses perubahan, yaitu perubahan dalam perilaku sebagai hasil interaksi antara dirinya dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Secara lengkap pengertian pembelajaran adalah suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu perubahan perilaku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Sukartini, 2007:137). Pembelajaran merupakan suatu sistem, yang terdiri atas berbagai komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lain. Komponen tersebut meliputi: tujuan, materi, motode, dan evaluasi. Keempat komponen pembelajaran ini harus diperhatikan oleh guru dalam memilih dan menentukan modelmodel pembelajaran apa yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran (Rusman, 2011:1). Pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya sehingga terjadi perubahan perilaku ke arah yang lebih baik. Sedangkan pembelajaran dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah pembelajaran di mana hasil belajar atau kompetensi yang diharapkan dicapai oleh siswa, sistem penyampaian, dan indikator pencapaian hasil belajar dirumuskan secara tertulis sejak perencanaan dimulai (Kunandar, 2008:287). Pembelajaran inovatif adalah pembelajaran yang bersifat studentcentered, artinya pembelajaran yang lebih memberikan peluang kepada peserta didik untuk mengkonstruksi pengetahuan secara mandiri (self directed) dan dimediasi oleh teman sebaya (peer mediated instruction). Pembelajaran inovatif lebih banyak mendasarkan diri pada paradigm konstruktivistik. Pembelajaran inovatif yang berlandasakan paradigm konstruktivistik membantu siswa untuk mengiternalisasi, membentuk kembali, atau mentransformasi informasi baru (Oentoro, 2010:376). Pengembangan pembelajaran yang diperlukan saat ini adalah pembelajaran inovatif yang memberikan iklim kondusif di kelas dalam pengembangan daya nalar, daya inkuiri dan kreatifitas siswa. Strategi belajar mengajar mempunyai andil yang cukup besar dalam kegiatan belajar mengajar (Susatyo, dkk., 2009:463). Pembelajaran inovatif memiliki cirri mendorong peserta didik menemukan gagasan baru dan mendorong peserta didik membuat hal-hal yang baru. Pembelajaran yang inovatif diharapkan mampu membuat siswa yang mempunyai kapasitas berpikir kritis dan terampil dalam memecahkan masalah. Siswa yang seperti ini mampu menggunakan penalaran yang jernih dalam proses memahami sesuatu dan piawai dalam mengambil pilihan serta membuat keputusan. Selain itu, pembelajaran yang inovatif juga tercemin dari hasil yang diperlihatkan siswa yang komunikatif dan kolaboratif dalam LisensiDokumen: Copyright © 2008-2017ilmuti.org Seluruhdokumen di ilmuti.orgdapatdigunakan, dimodifikasidandisebarkansecarabebasuntuktujuanbukankomersial (nonprofit), dengansyarattidakmenghapusataumerubahatributpenulisdanpernyataan copyright yang disertakandalamsetiapdokumen. Tidakdiperbolehkanmelakukanpenulisanulang, kecualimendapatkanijinterlebihdahuludariilmuti.org mengartikulasikan pikiran dan gagasan secara jelas dan efektif melalui tuturan/lisan dan tulisan (Hamied, 2009:102). Guru dituntut keprofesionalitasannya dalam meramu proses pembelajaran dengan model pembelajaran yang inovatif dengan menempatkan peserta didik sebagai subyek pembelajaran bukan obyek pembelajaran, serta dapat menggali pengetahuan peserta didik secara kongkret dan mandiri. Salah satu inovasi yang mengiringi paradigm pembelajaran adalah diformulasikan serta diaplikasikannya model-model pembelajaran inovatif yang berorientasi kepada konstruktivistik. Model model pembelajaran inovatif yang bernaung di bawah teori konstruktivistik antara lain, a. Pembelajaran Kooperatif (Cooperatif Learning) b. Model Pengajaran Langsung (Direct Instructions) c. Pengajaran Kontektual (Contectual Teaching and Learning) (Suhardiyanto, 2009:69) 4. Peranan Teknologi Informasi Komunikasi dalam Pembelajaran Teknologi informasi dan komunikasi adalah berbagai aspek yang melibatkan teknologi, rekayasa dan teknik pengelolaan yang digunakan dalam pengendalian dan pemrosesan informasi serta penggunaannya, hubungan komputer dengan manusia dan hal yang berkaitan dengan sosial, ekonomi dan kebudayaan (British Advisory Council for Applied Resesach and Development: Report on Information Technology; H.M. Stationery Office 1980) Teknologi informasi dan komunikasi adalah sesuatu yang mendukung untuk merecord, menyimpan, memproses, mendapat lagi, memancar atau mengantarkan dan menerima informasi (Behan dan Holmes. 1990. Understanding of Information Technologies. Prentice Hall). Teknologi informasi dan kounikasi adalah studi atau penggunaan peralatan elektronika, terutama komputer, untuk menyimpan, menganalisis dan mendistribusikan informasi apa saja, terasuk kata-kata, bilangan dan gambar. (Abdul Kadir, 2013: 13) Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam bidang pendidikan seperti pemanfaatan komputer dan jaringan komputer memberikan kesempatan kepada setiap pembelajar utuk mengakses materi pembelajaran yang disajikan dalam bentuk interaktif melalui jaringan komputer. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi ini diharapkan mampu meningkatkan keberhasilan belajar mengajar, penurunan tingkat putus sekolah, penurunan tingkat ketidakhadiran di kelas dan pemerataan memperoleh kesempatan pendidikan yang dapat menjangkau seluruh masyarakat dari berbagai lapisan yang bertempat tinggal dimanapun. Untuk itu, aplikasi teknologi informasi dan komunikasi agar tepat guna hendaknya disesuaikan dengan kehidupan atau budaya yang berlaku di masyarakat. Keberagaman tingkat kehidupan dan budaya pada masyarakat memerlukan berbagai teknologi untuk menyediakan pelayanan pendidikan, diantaranya computer dengan internetnya. Internet merupakan jaringan informasi digital yang bersifat global. Adapun Peranan Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah: 1. Menggantikan peran manusia, yaitu dengan melakukan kegiatan otomasi tugas atau proses LisensiDokumen: Copyright © 2008-2017ilmuti.org Seluruhdokumen di ilmuti.orgdapatdigunakan, dimodifikasidandisebarkansecarabebasuntuktujuanbukankomersial (nonprofit), dengansyarattidakmenghapusataumerubahatributpenulisdanpernyataan copyright yang disertakandalamsetiapdokumen. Tidakdiperbolehkanmelakukanpenulisanulang, kecualimendapatkanijinterlebihdahuludariilmuti.org 2. Memperkuat peran manusia, yaitu menyajikan informasi, tugas atau proses. 3. Melakukan restrukturisasi atau melakukan perubahan-perubahan terhadap suatu tugas atau proses. Penutup E-Learning merupakan suatu model pembelajaran yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media internet, atau media jaringan komputer lain. E-learning sebagai sebuah alternatif pembelajaran yang berbasis elektronik memberikan banyak manfaat terutama terhadap proses pendidikan yang dilakukan dengan jarak jauh. Efektifitas penggunaan media ini harus didukung oleh subjek dari pendidikan yakni guru/dosen dan siswa/mahasiswa dalam pengasaan pengoperasian media tersebut. Dalam merancang sistem e-learning perlu mempertimbangkan dua hal, yakni peserta didik yang menjadi target dan hasil pembelajaran yang diharapkan. Pemahaman atas peserta didik sangatlah penting, yakni antara lain adalah harapan dan tujuan mereka dalam mengikuti e-learning, kecepatan dalam mengakses internet atau jaringan, keterbatasan bandwidth, beaya untuk akses internet, serta latar belakang pengetahuan yang menyangkut kesiapan dalam mengikuti pembelajaran. Pemahaman atas hasil pembelajaran diperlukan untuk menentukan cakupan materi, kerangka penilaian hasil belajar, serta pengetahuan awal. Pembelajaran inovatif diterapkan sebagai hasil refleksi siswa atau guru untuk melakukan pembelajaran berbasis pada konteks, kebebasan, dan menyenangkan. Melalui model pembelajaran inovatif ini, pembelajaran yang selama ini hanya berpusat pada guru (teacher center) bisa dirubah menjadi student center, dimana dalam proses belajar mengajar, murid diajak aktif dalam pembelajaran sehingga kompetensi yang dimiliki oleh murid bisa tereksplorasi dengan baik. Referensi http://nggakguna13.blogspot.co.id/2015/04/makalah-tentang-e-learning.html http://catatanriefdha.blogspot.co.id/2013/12/artikel-interaksi-e-learning-dalam.html http://indrayani.staff.ipdn.ac.id/?p=56 http://eviveldiani20.blogspot.co.id/ http://www.academia.edu/5118132/ARTIKEL_E-LEARNING https://kampungbiru.wordpress.com/e-learning/ LisensiDokumen: Copyright © 2008-2017ilmuti.org Seluruhdokumen di ilmuti.orgdapatdigunakan, dimodifikasidandisebarkansecarabebasuntuktujuanbukankomersial (nonprofit), dengansyarattidakmenghapusataumerubahatributpenulisdanpernyataan copyright yang disertakandalamsetiapdokumen. Tidakdiperbolehkanmelakukanpenulisanulang, kecualimendapatkanijinterlebihdahuludariilmuti.org Biografi reza kurniawan mahasiswa semester 6, jurusan tehnik informatika, konsentrasi software engineering. di salah satu perguruan tinggi di Kota Tangerang. Lahir di Kota Tangerang : 02 Desember 1996. Anak pertama dari 3 bersaudara. Memiliki hobi berpetuangan, panjat tebing, hiking. Email : [email protected] Instagram : @reza.latung Facebook: Reza kurniawan LisensiDokumen: Copyright © 2008-2017ilmuti.org Seluruhdokumen di ilmuti.orgdapatdigunakan, dimodifikasidandisebarkansecarabebasuntuktujuanbukankomersial (nonprofit), dengansyarattidakmenghapusataumerubahatributpenulisdanpernyataan copyright yang disertakandalamsetiapdokumen. Tidakdiperbolehkanmelakukanpenulisanulang, kecualimendapatkanijinterlebihdahuludariilmuti.org