1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proses belajar

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Proses belajar mengajar Biologi tidak selamanya berjalan efektif, karena
masih ada beberapa siswa yang mengalami kesulitan belajar Biologi. Hal ini
disebabkan guru dalam menyampaikan materi pembelajaran kurang variasi, baik
dalam metode, maupun media pembelajaran, sehingga proses pembelajaran
terkesan monoton dan kurang melibatkan siswa secara aktif.
Dalam proses belajar mengajar siswa dihadapkan untuk belajar lebih aktif,
tidak hanya mengandalkan guru dalam mendapatkan materi pelajaran dan
diharapkan mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi untuk mengembangkan materi
pelajaran yang didapatkan di sekolah. Hasil survei menunjukkan bahwa siswa
tidak puas dengan metode mengajar guru selama ini, yaitu ceramah. Penggunaan
ceramah bukannya tidak diperlukan, tetapi apabila dikombinasikan dengan yang
lain akan membuat siswa lebih paham dalam menerima materi. Penggunaan
ceramah dalam pembelajaran belum memberikan hasil yang optimal (Gayatri,
2009).
Penguasaan konsep merupakan bagian dari hasil dalam komponen
pembelajaran. Konsep, prinsip, dan struktur pengetahuan dan pemecahan masalah
merupakan hasil belajar yang penting pada ranah kognitif. Dengan demikian
penguasaan konsep merupakan bagian dari hasil belajar pada ranah kognitif.
Keberhasilan belajar bergantung bukan hanya pada lingkungan dan kondisi
belajar, tetapi juga pada pengetahuan awal siswa. Menurut West dan Pines
1
2
(Rustaman et al., 2005: 171) belajar melibatkan pembentukan makna oleh siswa
dari apa yang mereka lakukan, lihat dan dengar. Belajar kognitif bertujuan
mengubah pemahaman siswa tentang konsep yang dipelajari.
Dalam proses pembelajaran, seringkali ditemui adanya permasalahan.
Dalam upaya menemukan pemecahan dari masalah yang dihadapi, seringkali guru
harus cermat dan cerdik menggunakan berbagai alternatif pembelajaran. Siswa
seringkali lebih memahami sesuatu jika dalam proses pembelajaran didapatkan
pengalaman yang berkesan, kesan itu akan siswa peroleh jika metode dan media
yang digunakan pada saat pembelajaran berlangsung dapat menarik dan
menggugah minat.
Penggunaan media sebagai sarana untuk menyampaikan informasi tidak
bisa dilakukan secara asal-asalan tetapi diperlukan keahlian khusus dari pihak
guru, sehingga dapat meramu media yang tepat untuk digunakan. Media selain
harus selaras dengan materi yang disampaikan juga harus mampu menarik
perhatian dan rasa ingin tahu siswa. Berawal dari ketertarikan pada media yang
digunakan dan rasa ingin tahu siswa, diharapkan siswa dapat lebih mudah
mencerna dan memahami materi yang disampaikan oleh guru.
Pembelajaran menggunakan media bantu berupa kartu sortir yang berisi
materi pelajaran yang dibuat berdasarkan definisi, kategori atau kelompok, dan
bisa digunakan untuk mengajarkan konsep, penggolongan sifat, fakta tentang
suatu objek, atau mengulangi informasi. Kartu dibuat untuk setiap kelompok
sebanyak sepuluh kartu, yang nantinya akan disortir oleh kelompok tersebut
berdasarkan pertanyaan yang ada di dalam amplop. Kelebihan kartu sortir adalah
3
suatu media bantu pembelajaran yang mengajak siswa untuk belajar aktif dan
bertujuan agar siswa mempunyai jiwa kemandirian dalam belajar serta
menumbuhkan daya kreativitas, sehingga mampu membuat inovasi-inovasi.
Kelemahan penggunaan kartu sortir diantaranya dalam hal pembuatannya, yaitu
jumlah kartu sortir harus banyak karena nantinya kartu tersebut akan disortir oleh
siswa (Spencer, 2009).
Kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa berdasarkan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah siswa mampu menjelaskan keterkaitan
antar struktur, fungsi, dan proses yang meliputi pembentukan sel kelamin, ovulasi,
menstruasi, fertilisasi, kehamilan, dan pemberian asi serta kelainan/penyakit yang
dapat terjadi. Semua materi tersebut berisikan konsep-konsep yang abstrak,
karena manusia memiliki keterbatasan ruang, waktu serta keterbatasan indera
untuk mempelajarinya, sehingga untuk memahaminya diperlukan media
pembelajaran yang dapat membantu siswa untuk membayangkan dan memahami
isi konsep tersebut.
Dalam pembelajaran yang biasa dilakukan, terdapat beberapa mata pelajaran
yang sulit untuk dijelaskan karena keterbatasan media untuk membantu proses
pembelajaran, selain itu, konsep sistem reproduksi tersebut berdasarkan salah satu
jurnal penelitian dari Turki yang di kemukakan oleh Tekayya (2001) merupakan
salah satu konsep yang sangat sulit untuk dipelajari. Konsep sistem reproduksi
manusia merupakan materi yang menarik untuk diteliti karena merupakan bahasan
yang dianggap tidak tabu, tetapi kebanyakan orang beranggapan bahwa
reproduksi itu sesuatu yang negatif, oleh karena itu peneliti ingin menghilangkan
4
pandangan tersebut, dengan cara penyampaian konsep secara ilmiah. Alasan lain
pemilihan materi tersebut dilakukan berdasarkan beberapa pertimbangan. Adanya
karakteristik proses yang cukup rumit, kompleks, dan tidak bisa diamati dengan
mata tanpa alat bantu tertentu, seperti proses pembentukan sel sperma
(spermatogenesis), proses pembentukan sel telur (oogenesis), dan beberapa proses
lain menjadi faktor utama dalam pemilihan materi.
Beberapa penelitian telah dilakukan dengan menggunakan kartu sortir.
Penelitian yang dilakukan Gayatri (2009), Choiriyah (2009) dan Jatmi (2009),
menunjukan bahwa penggunaan kartu sortir dapat meningkatkan hasil belajar
siswa. Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan suatu
penelitian yang berjudul “Penguasaan Konsep Sistem Reproduksi dengan
Pembelajaran Aktif Menggunakan Kartu Sortir”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka rumusan
masalah dalam penelitian ini: ”Bagaimanakah
Penguasaan Konsep Sistem
Reproduksi Manusia dengan Pembelajaran Aktif Menggunakan Kartu Sortir?”.
Untuk lebih memperjelas rumusan masalah tersebut, maka dimunculkan
pertanyaan-pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimanakah hasil pretest mengenai penguasaan konsep sistem reproduksi
sebelum pembelajaran aktif menggunakan kartu sortir?
2. Bagaimanakah hasil posttest mengenai penguasaan konsep sistem reproduksi
setelah pembelajaran aktif menggunakan kartu sortir?
5
3. Bagaimanakah indeks gain yang didapat dari hasil pembelajaran aktif
menggunakan kartu sortir?
4. Bagaimanakah tanggapan siswa terhadap pembelajaran aktif menggunakan
kartu sortir?
5. Bagaimanakah keaktifan siswa dengan pembelajaran aktif menggunakan kartu
sortir?
C. Batasan Masalah
Agar penelitian yang dilakukan menjadi lebih terarah, maka penelitian ini
dibatasi pada masalah:
1. Penguasaan konsep yang diukur meliputi aspek mengingat (C1) dan
memahami (C2) dan aplikasi (C3) berdasarkan Taksonomi Bloom hasil revisi.
2. Materi yang digunakan adalah konsep sistem reproduksi manusia, meliputi
struktur dan fungsi alat reproduksi pria dan wanita serta gametogenesis.
3. Pembelajaran
aktif
yang
dilakukan
yaitu
pembelajaran
aktif
yang
menggunakan media bantu berupa kartu sortir.
4. Kartu sortir yang digunakan dalam penelitian ini yaitu berupa kartu yang berisi
materi pembelajaran yang nantinya harus disortir oleh siswa sesuai dengan
pertanyaan yang mereka dapatkan.
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan uraian dalam rumusan masalah maka penelitian ini memiliki
tujuan untuk memperoleh informasi peningkatan penguasaan konsep sistem
6
reproduksi manusia dengan pembelajaran aktif menggunakan kartu sortir. Adapun
tujuan secara lebih jelas yaitu:
Untuk mengetahui hasil pretest mengenai penguasaan konsep sistem reproduksi
sebelum dilakukan pembelajaran aktif menggunakan
kartu sortir, untuk
mengetahui hasil posttest mengenai penguasaan konsep sistem reproduksi setelah
dilakukan pembelajaran aktif menggunakan kartu sortir, untuk mengetahui indeks
gain yang didapat dari hasil pembelajaran aktif menggunakan kartu sortir, untuk
mengetahui tanggapan siswa terhadap pembelajaran aktif menggunakan kartu
sortir dan untuk mengetahui keaktifan siswa dengan pembelajaran aktif
menggunakan kartu sortir.
E. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah:
a. Bagi Guru
1. Mengembangkan strategi pembelajaran aktif yang berorientasi pada keaktifan
siswa.
2. Memberikan pengetahuan dan acuan untuk mengembangkan keterampilan guru
dalam merancang dan mengembangkan pembelajaran.
b. Bagi Siswa
Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan motivasi dan interaksi
antara siswa, guru, dan bahan ajar. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat
menjadi acuan untuk memperbaiki penguasaan konsep.
7
c. Bagi Peneliti
Sebagai rujukan bagi peneliti lain dalam menerapkan pembelajaran aktif
menggunakan kartu sortir pada konsep Biologi lainnya.
F. Asumsi
1. Pembelajaran aktif (active learning) adalah proses pembelajaran yang tidak
hanya didasarkan pada proses mendengarkan dan mencatat (Wibowo, 2007).
2. Kartu sortir adalah kartu yang berisi materi ajar yang bisa digunakan untuk
mengajarkan konsep, penggolongan sifat, fakta tentang suatu objek, atau
mengulangi informasi, dan bertujuan untuk mengungkapkan daya “ingat”
(recall) terhadap materi pelajaran yang telah dipelajari siswa (Choiriyah,
2008).
G. Hipotesis
(H1): Terdapat peningkatan penguasaan konsep sistem reproduksi manusia dengan
pembelajaran aktif menggunakan kartu sortir.
Download