Asuhan Keperawatan Intraventrikular Perdarahan intraventrikular Perdarahan intraventrikular (Intraventricular hemorrhage=IVH) ditujukan pada perdarahan kedalam ventrikel otak. Jenis dari perdarahan ini hanya mempengaruhibayi prematur; yang kurang dari 34 minggu kehamilan dimana memiliki risiko tinggi terjadinya IVH. Tanda fisik dapat berentang dari akut sampai yang tidak nampak yang tidak dapat diobservasi tandatandanya. Kemungkinan komplikasi termasuk peningkatan intrakranial (TIK), aniksia otak dan kerusakan otak, terhambatnya perkembangan anak, dan bahkan meninggal. Pengobatan biasanya bersifat suportif dan termasuk pengobatan anticonvulsan, vitamin E, dan steroid dan dukungan ventilator. PENGKAJIAN Persarafan Tanda-tanda dan gejala-gejala akut Kejang-kejang (menyeluruh atau fokal) Tidak berespon terhadap stimulus Ubun-ubun depan nampak menonjol dan tegang Tanda-tanda dan gejala-gejala yang kurang nyata Kurang berespon terhadap stimulus Pernafasan Apnea Kardiovaskular Hipotensi Muskuloskeletal Tanda-tanda dan gejala-gejala akut Hipotonik Tanda-tanda dan gejala-gejala yang kurang jelas Hipotonik yang ringan Integumen Tanda-tanda dan gejala-gejala akut Warna abu-abu Suhu badan yang tidak stabil Tanda-tanda dan gejala-gejala yang kurang jelas Pucat DIAGNOSA KEPERAWATAN Risiko injury berhubungan dengankelemahan pembuluh darah kapiler pada serebral. Hasil yang diharapkan Bayi akan tidak mengamlami tanda perharahan ditandai dengan status hemodinamik stabil, TIK normal, tidak ada kejang, dan perfusi serebral tekanan diatas 50 mm Hg Intervensi 1. Monitor dan pertahankan tekanan partial oksigen arteri (PaO2), tekanan partial karbon dioksida arteri, saturasi oksigen, dan pH melalui upaya mempertahankan jalan dara tetap bebas dan menggunakan alat pemberian oksigen seperti oxygen hood, continuous positive airway pressure, atau mekanikal ventilator. 2. Monitor tekanan darah bayi setiap 4 jam 3. Kaji status neurologis bayi setiap 2 sampai 4 jam, catat adanya aktifitas kejang atau peningkatan tekanan dalam ubun-ubun. Catat ubun-ubun depan dan lingkar kepala setiap 4 sampai 8 jam, selanjutnya setiap 24 jam. 4. Menurunkan risiko hipotermia atau hipertermia,, jangan kena aliran udara secara langsung, biarkan anak tertutup tanpa perlu masuk ekdalam incubator atau meja hangat, dan gunakan sensor panas seadanya dan monitor temperatur tubuh. 5. Jika diberikan bikarbonat natrium untuk mengatasi asidosis metabolik, berikan larutan 1 : 1 selama 20 sampai 30 menit. 6. kaji kadar hemoglobin dan hematokrit setiap 1 sampai 2 hari 7. hati-hati memonitor asupan cairan dan output. 8. Lakukan asuhan keperawatan untuk membantu mengurangi stres pada bayi 9. Tinggikan abgian kepala di tempat tidur atau dalam incubator pada 15 sampai 30 derajat 10. bantu melakukan ultrasonography atau CT-Scan bila diperlukan Rasional 1. Memperetahankan kadar gas darah bayi akan mencegah hipoksia, yang dapat mengakibatkan kegagalan sirkulasi dan peningkatan perfusi serebral. Peningaktan perfusi serebral akan meningkatkan tekanan dalam pembuluh darah yang dapat membuat robekan pembuluh darah. 2. Aliran darah serebral yang adekuat bewrgantung pada tekanan darah sistemik yang normal. 3. Aktifitas kejang dapat mengakibatkan penurunan aliran darah serebral. Ubun-ubun dapat m4njadi menonjol dan tegang. Peningkatan lingkar kepala dapat berindikasi IVH. 4. Perubahan suhu badan yang ekstrim akan meningkatkan stres terhadap sistem kardiovaskular bayi, kemungkinan terjadi peningkaan TIK 5. Cairan yang bersifat hiperosmolalitas dapat meningkatkan tekanan intravaskular, yang dapat menyebabkan dilatasi pembuluh darah dan menyebabkan perdarahan 6. Penurunan hemoglobin secara tiba-tiba dan kadar hematokrit dapat berindikasi IVH 7. Monitoring secara hati-hati membantu mencegah caioran secara berlebihan atau penurunan cairan, yang dapat mengganggu tekanan sistemik dan menyebabkan perdarahan. 8. Stres akibat stimulus dapat menurunkan kadar PaO2 9. Meninggikan bagian kepala di tempat tidur akan membantu mencegah peningkatab aliran darah dan kongesti otak. 10. Test diagnostik membantu mengkaji kondisi bayi. DIAGNOSA KEPERAWATAN Kurangnya pengetahuan berhubungan dengan kondisi bayi dan perawatan dirumah Hasil yang diharap Orang tua akan mengekspresikan pemahamannnya akan kondisi bayi dan instruksi perawatan dirumah Intervensi 1. 2. 3. 4. Kaji pemahaman orang tua terhadap penyakit anak Berikan penjelasan tentang kondisi medik bayi, prosedur, dan pengobatan yang diterima Jelaskan tujuan dan pengunaan obat; termasuk uraian dosis dan kemungkinan reaksinya. Tingkatkan perkembangan normal anak, informasikan orang tua untuk memberikan stimulasi pada bayi melalui menunjukkan warna, memberikan permainan untuk meningkatkan perkembangannya, latihan otot-otot, dan ajak bicara. 5. Ajarkan orangtua mencegah kejang dan apa yang dilakukan bila kejang terjadi; termasuk posisi baring bayi, pertahankan status pernafasan, cegah bayi dari kemungkinan injury dan catat aktifitas kejang. Rasional 1. Pengkajian memberikan dasar untuk memulai pengajaran. 2. Informasi ini membantu orang tua memahami kondisi bayi dan kebutuhannya selama di rumah sakit dan menurunkan kecemasannya tentang keadaan bayinya. 3. Informasi ini membantu orang tua memberikan obat secara benar. Pemahaman akan reaksi obat yang memungkinkan orang tua dapat mencari pertolongan bila diperlukan. 4. IVH dapat menghambat perkembangan dan menyebabkan kerusakan otak, bayi membutuhkan stimulasi untuk bertumbuh secara normal. Rata-rata 20 % bayi dengan IVH mengalami gangguan perkembangan 5. Orang tua membutuhkan bagaimana menyesuiakan diri bila menghadapi bayi yang mengalami kejang karena IVH dapat meningkatkan risiko kejang. Ceklist dokumentasi 1. Selama berada di rumah sakit, catat : 2. Satus bayi dan pengkajian yang dilakukan selama masuk rumah saki 3. Perubahan status kesehatan bayi 4. Pemerriksaan laboratirum dan test diagnostikyang dilakukan 5. Asupan dan output cairan 6. Status tumbuh kemang 7. Monitoring TIK 8. Penggunaan ventilator 9. Reaksi orang tua dan bayi sehubungan dengan penyakit dan tinggal di rumah sakit 10. Pedoman pendidikan kesehatan bagi keluarga 11. Pedoman rencana pulang