Ringkasan Khotbah - 28 Agt`11

advertisement
Ringkasan Khotbah - 28 Agt'11
Berdoa
Yak.5:16b
Pdt. Andi Halim, S.Th.
Kita akan merenungkan mengenai doa. Doa adalah salah satu unsur dalam pertumbuhan
jemaat dalam berakar, bertumbuh dan berbuah. Kita akan mulai dengan konsep yang salah.
Yak.5:16b ini seringkali dimengerti secara keliru. Bagaimana seharusnya orang Reformed
berdoa? Apakah kita orang Reformed sudah berdoa? Bukan hanya sekedar berdoa tetapi
serius berdoa dan serius memikirkan tentang doa? Seringkali orang Reformed tidak antusias
ketika diajak berdoa. Kita mungkin mengkritik gereja lain yang berdoa dengan motivasi untuk
kepentingan diri sendiri. Mereka mungkin salah berdoa tetapi mereka rajin berdoa.
Pertanyaannya adalah sudahkah kita berdoa dengan benar? Jika sudah, rajinkah atau dengan
sungguh-sungguhkah kita menyampaikan doa yang benar itu? Ini adalah suatu langkah yang
berbeda. Jangan-jangan kita hanya doa sambil lewat saja tanpa merenungkan makna doa
sebenarnya.
Yakobus mengatakan doa orang benar bila dengan yakin didoakan sangat besar kuasanya.
Kesan dari ayat ini adalah doa harus disampaikan dengan yakin dahulu baru besar kuasanya.
Norman Vincent Peale mengajarkan bahwa doa harus disertai dengan berpikir positif dan
penuh keyakinan maka kita pasti mendapatkannya. Memang kita berdoa harus yakin. Namun
bagaimanakah yakin yang benar itu? Kita akan mempelajarinya satu per satu.
Apa maksudnya ‘besar kuasanya’? Kita akan melihat konteks bagian ini (ayat 13-16).
Sebetulnya bagian ini berorientasi kepada doa yang bagaimana? Doa bukan sekedar
berorientasi pada kesembuhan orang yang sakit. Bagian ini mengatakan bahwa orang yang
sakit itu akan diselamatkan oleh Tuhan dan jika ia berbuat dosa maka dosanya diampuni.
Dalam ayat 16 juga ditegaskan supaya kita saling mengaku dosa dan mendoakan supaya
sembuh. Beberapa penafsir mengatakan sembuh di sini bukan sekedar sembuh penyakit
jasmani tetapi sembuh penyakit rohani. Oleh karena itu dengan berorientasi pada nilai-nilai
rohani – di mana orang dapat diselamatkan dan diampuni dosanya – itulah orientasi doa yang
bila dengan yakin didoakan besar kuasanya. ‘Besar kuasanya’ bukan berarti
kehebatan-kehebatan spektakular seperti yang dipamerkan dalam doa-doa kesembuhan ilahi
sekarang ini ataupun dalam ‘pameran festival kuasa Allah’. Namun ‘besar kuasa’ di sini harus
kita mengerti dalam konteks kuasa menyelamatkan, mengampuni dosa dan menyembuhkan
penyakit rohani seseorang.
Apa maksudnya doa yang lahir dari iman? Apakah iman sama dengan keyakinan? Beda. Iman
bukan yakin! Iman itu adalah trust in God, percaya kepada Allah. Orang yang beriman adalah
orang yang mempercayakan diri kepada Allah, percaya bahwa apa yang menjadi kehendak
1/4
Ringkasan Khotbah - 28 Agt'11
Allah adalah yang terutama dalam hidupnya. Orang yang beriman adalah orang yang lebih
mengutamakan kehendak Allah daripada kehendak dirinya. Inilah doa orang yang lahir dari
iman atau doa yang tidak memaksakan kehendak diri kepada Tuhan melainkan doa yang mau
taat pada kehendak Allah. Jadi yakin di sini berarti lahir dari iman.
Lalu apa maksudnya doa orang benar bila dengan yakin didoakan besar kuasanya? Apa
pengertian doa orang benar di sini? Siapa orang benar? Tidak ada. Lalu mengapa Alkitab
mengatakan doa orang benar? Ayat 17 dilanjutkan dengan kisah Nabi Elia. Mengapa Elia
disebut dan sebelumnya ada perkataan doa orang benar? Apakah Elia orang yang disebut
benar? Ya. Orang yang disebut benar contohnya adalah Elia. Bukan berarti Elia adalah orang
yang tanpa cacat. Elia adalah manusia biasa. Elia bukan manusia sempurna, hebat tanpa dosa
tetapi nabi yang bisa frustrasi, ketakutan, lari karena dikejar wanita yang berkuasa dan ingin
mati. Jadi kita tidak dapat menyamakan Elia sebagai manusia hebat. Lalu mengapa Elia disebut
orang benar? Elia berdoa 3 tahun 6 bulan tidak hujan. Kemudian ia berdoa lagi dan hujan turun.
Siapa di antara kita yang dapat berdoa untuk mengatur hujan? Maksud orang benar adalah
berkaitan dengan jabatan Elia. Nabi bertindak jika ia diperintah oleh Tuhan. Nabi tidak boleh
berkata-kata mengatasnamakan Tuhan jika Tuhan tidak memberi perintah. Nabi Elia sedang
mentaati apa yang Tuhan mau ia lakukan. Elia meneruskan apa yang Tuhan mau. Dalam
konteks inilah ia disebut orang benar. Dalam menjalankan fungsinya sebagai nabi, Elia taat
pada kehendak Tuhan.
Lihat 1Raj.18:1, “datanglah firman TUHAN kepada Elia dalam tahun yang ketiga: "Pergilah,
perlihatkanlah dirimu kepada Ahab, sebab Aku hendak memberi hujan ke atas muka bumi."”
Berarti yang mempunyai rencana mendatangkan hujan adalah Allah sendiri maka barulah Elia
berdoa dengan yakin. Elia yakin bahwa apa yang diperintahkan Tuhan itulah yang akan
terlaksana. Berarti yakin di sini bukan keyakinan berdasarkan kehendak diri sendiri tetapi yakin
berdasarkan apa yang Tuhan mau. Jadi jika Allah sudah perintahkan kita tidak boleh ragu-ragu.
Lihat Yak.1:6. Yakobus mengingatkan kita untuk meminta dengan tidak bimbang sedikitpun.
Bagaimana penafsiran yang benar akan ayat ini? Apa artinya jangan bimbang? Yak.1:5 –
Tetapi jika ada di antara kamu yang kekurangan hikmat hendaklah ia memintakannya kepada
Allah maka hal itu akan diberikan kepadanya. Jadi konteksnya adalah kekurangan hikmat.
Hikmat di sini adalah bijaksana dari Allah. Jika dalam hidup kita menyadari bahwa kita
kekurangan hikmat dari Allah untuk dapat mengerti kebenaran-kebenaran ilahi maka kita harus
memintanya dengan tidak bimbang! Tuhan yang murah hati pasti memberi yang terbaik bagi
kita untuk mengerti hikmat Allah. Jadi orientasi permintaan kita bukanlah untuk memuaskan
kepentingan diri tetapi mengutamakan Allah di atas segala-galanya. Kalau berdoa seperti ini
maka tidak boleh bimbang, Tuhan pasti memberi yang terbaik. Iman adalah bagaimana kita
berserah pada apa yang Allah mau. Jadi apa yang Allah mau tidak ada yang mustahil. Ilustrasi
iman sebesar biji sesawi yang dapat memindahkan gunung maksudnya adalah iman yang
2/4
Ringkasan Khotbah - 28 Agt'11
percaya kepada kehendak dan kemauan Allah bukan kemauan diri. Jika Allah yang mau
kerjakan pasti tidak ada yang mustahil.
Lihat Yak.4:2c. Ayat ini sering ditafsir dengan keliru dengan mengatakan bahwa kunci rahasia
kita memperoleh sesuatu haruslah dengan berdoa. Jika kita tidak berdoa maka kita tidak dapat
apa-apa. Itulah sebabnya banyak orang rajin berdoa supaya mereka memperoleh apa yang
mereka inginkan. Sementara kekeliruan yang lain terjadi, orang Reformed menjadi jarang
berdoa karena menganggap segala sesuatu adalah kedaulatan Allah sehingga berpikir tidak
perlu ngotot berdoa lagi. Pengertian ayat ini bukan pengertian model Armenian, Karismatik dan
teologi kemakmuran. Ayat ini harus dimengerti sesuai konteksnya. Yakobus sedang berbicara
kepada orang-orang yang mengaku dirinya beriman tetapi iman yang tidak disertai perbuatan.
Yakobus berbicara pada orang-orang yang menganggap dengan beriman saja sudah cukup
sehingga tidak perlu berdoa lagi atau orang yang mengaku beriman tetapi kelakuan
sehari-harinya begitu egois dan hanya mementingkan kepentingan diri sendiri, saling iri hati,
saling berkelahi. Jadi Yakobus mau menegaskan bahwa orang yang berdoa harus berdoa
dengan sikap hati yang benar di hadapan Tuhan.
Mari kita sama-sama koreksi. Jika kita mengaku diri Reformed tetapi tidak ada kerinduan
berdoa berarti ada sesuatu yang salah dan kita harus menangisi diri sendiri. Mengapa kita
meremehkan doa? Pasti ada yang tidak beres. Tokoh-tokoh di sepanjang sejarah yang dipakai
Tuhan luar biasa baik dalam Alkitab maupun dalam zaman kita sekarang sangat menekankan
doa. John Calvin dan tokoh-tokoh reformasi pun sangat serius berdoa. Martin Luther
mengatakan doa adalah napas orang percaya. Firman Tuhan tidak pernah mengatakan ‘doa
tidak doa itu sama saja’, bukan juga ‘doa mengubah Tuhan’ melainkan Tuhan menggenapi
rencana-Nya melalui jalur berdoa. Tuhan tidak diatur dengan doa tetapi ia menggenapi
rencana-Nya melalui doa-doa orang beriman dalam pergumulan-pergumulan hidupnya secara
nyata.
Contoh: kita tidak dapat mengatakan bahwa jika Tuhan sudah menentukan semuanya maka
kita tidak perlu menginjili. Bukankah kita injili atau tidak jika seseorang umat pilihan Tuhan
maka pasti diselamatkan? Benar, namun cara Tuhan menyelamatkan seseorang adalah melalui
pintu penginjilan. Memang bukan penginjilan yang menyelamatkan seseorang. Tuhanlah yang
menyelamatkan manusia. Namun salah satu jalur yang dipakai oleh Tuhan adalah melalui kita
yang memberitakan Injil.
Demikian juga doa. Tuhan yang menggerakkan orang-orang beriman untuk memiliki kerinduan
berdoa. Orang berdoa adalah orang yang berelasi dengan Allah. Jangan-jangan orang-orang
Reformed yang mengaku punya kebenaran tidak pernah punya relasi dengan Allah. Relasi kita
3/4
Ringkasan Khotbah - 28 Agt'11
hanya dengan buku-buku teologi, dengan perdebatan-perdebatan namun tidak ada relasi
dengan Allah itu sendiri. Ini mengerikan. Jika kita mengaku orang yang mencintai Tuhan
seharusnya kita punya kerinduan besar untuk berelasi dengan Allah kita, Allah yang benar.
Jangan puas dengan teologi Reformed yang memuaskan pikiran tanpa relasi dengan Allah
yang hidup. Doa lahir dari iman. Doa adalah pergumulan kita bersama dengan Tuhan. Waktu
kita mengatakan biarlah kehendak Tuhan yang terjadi berarti kita harus menyalibkan
kedagingan kita. Jangan sembarangan mengatakan kehendak Tuhan yang jadi. Oleh karena
itu, marilah kita serius berdoa dan berdoa sesuai dengan Firman-Nya!
(Ringkasan belum diperiksa oleh Pengkotbah. VP)
4/4
Download